plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk · ibu rita eny purwanti, s.pd., m.si.,...
Post on 25-Aug-2019
213 Views
Preview:
TRANSCRIPT
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR, DISIPLIN
BELAJAR, DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN
PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA Studi Kasus SMK BOPKRI 1 Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun Oleh:
SUCININGRUM
NIM: 061334041
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan Karya ini untuk: Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus Bapak dan Ibu ku
tercinta Kakak2ku Mba’ Laras, Mba’ Arum, dan Mas’ Nunu, Mas’
Tito,dan Mas’Darsono
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Setidaknya ada satu hal yang kita ketahui dari pengalaman selama bertahun-tahun, yakni bahwa belajar sambil tidur
tidak akan berhasil.
Janganlah sekali-kali menyombongkan diri. Sebab kesombongan diri adalah kuman yang mematikan: dengan
perlahan ia akan menggerogoti kebijaksanaan dan menjauhkan orang dari perbuatan baik.
Kesulitan-kesulitan akan membuat kita menjadi lebih kuat dan menghantarkan kita pada kemenangan-kemenangan yang lebih besar lagi. Pegunungan memang tidak mudah didaki, namun panorama dari puncaknya biasanya paling indah.
Untuk segala sesuatu ada waktunya, tetapi tidak ada waktu untuk berhenti (berputus asa)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR, DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI
SISWA
Studi kasus SMK BOPKRI 1 Yogyakarta
Suciningrum Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2011
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara: (1)
motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa, (2) disiplin belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa, (3) lingkungan belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa.
Penelitian ini dilaksanakan di SMK BOPKRI 1 Yogyakarta pada bulan Oktober-November Tahun 2010. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMK BOPKRI I Yogyakarta yang berjumlah 184 siswa. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII jurusan Akuntansi sebanyak 22 siswa diambil dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, dan dokumentasi.
Untuk menjawab permasalahan pertama, kedua dan yang ketiga digunakan teknik analisis product moment, pada taraf signifikansi 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa (rx1y = 0,593 dan probabilitas 0,004 < 0,05), 2) ada hubungan yang positif dan signifikan antara disiplin belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa (rx2y = 0,530 dan probabilitas 0,011 < 0,05), dan ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa (rx3y = 0,439 dan probabilitas 0,041 < 0,05).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT THE RELASIONSHIP BETWEEN LEARNING MOTIVATION, LEARNING
DISCIPLINE, LEARNING ENVIRONMENT AND LEARNING ACHIEVEMENT OF STUDENTS IN STUDYING ACCOUNTING
A Case Study of BOPKRI 1 Vocational School Yogyakarta
Suciningrum Sanata Dharma University
Yogyakarta 2011
This study aims to determine whether there is a relationship between: (1)
learning motivation and learning achievement of students in studying accounting; (2) learning discipline and learning achievement of students in studying accounting; (3) learning environment and learning achievement of students in studying accounting.
This research was conducted at BOPKRI 1 Vocational School Yogyakarta in October-November 2010. The population of this study was 184 students of BOPKRI 1 Vocational School Yogyakarta. Samples of the study were 22 students of the eleventh grade majoring in Accounting, samples were taken by purposive sampling technique. Data collection techniques were questionnaires, and documentation. To answer the first, second and the third problem, product moment analysis technique were applied. The significance level was 5%
The result shows that: 1) there is a positive and significant relationship between learning motivation and academic achievement of accounting students (rxiy = 0.593 and 0.004 probability < 0.05); 2) there is a positive and significant relationship between the discipline of learning and students learning achievement in studying accounting (rx2y = 0.530 and 0.011 probability < 0.05); 3) there is a positive and significant relationship between learning environment and academic achievement of accounting students (rx3y = 0.439 and 0.041 probability < 0.05).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasihNya yang besar,
sehingga penulis dapar menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Penulis
menyadari bahwa dalam menyelesaikan karya tulis ini penulis mendapatkan
bantuan, bimbingan, kerjasama, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Romo Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J., selaku Rektor Universitas
Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar di
Universitas Sanata Dharma;
2. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;
3. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;
4. Bapak Laurentinus Saptono, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;
5. Bapak Bambang Purnomo, S.E.,M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang telah
banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik dan saran,
dan bantuan sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
6. Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak
meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik dan saran dan
bantuan sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini;
7. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang
telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik dan
saran dan bantuan sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini;
8. Dosen dan karyawan Program Studi Pendidikan Akuntansi, terimakasih untuk
ilmu dan pengetahuan serta bantuan yang telah penulis dapatkan selama
belajar di Universitas Sanata Dharma;
9. Bapak/Ibu Kepala Sekolah SMK BOPKRI 1 Yogyakarta dan SMK Koperasi
Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan
penelitian;
10. Seluruh Staf Pengajar di SMK BOPKRI 1 Yogyakarta dan SMK Koperasi
Yogyakarta yang telah membantu kelancaran dalam pelaksanaan penelitian;
11. Bapak dan Ibu, Mb’Laras, Mb’Arum, Mas’Wisnu dan serta seluruh
keluargaku tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, nasehat, dan
dukungan baik berupa doa maupun materi selama kuliah di Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta;
12. Cael makasi ya dah pinjemin laptopnya, aku punya tapi gak bias buat ngolah
data,,,,hehehe
13. Teman-temanku: Sr. Mia, Mb Empint, Berti, Agil, Siska, Nia, Erlina, Detha,
Retno, Arni, Eris, Pristi, Mb Ovy, Galih, Dwi, Inggit, Yoseph, Tyo, Wahyu,
dan semua teman-teman Pendidikan Akuntansi 2006 yang tidak dapat penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
sebutkan satu persatu terimakasih untuk kebersamaannya selama ini, seneng
banget bisa kenal kalian semua.
14. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis senantiasa mengharapkan segala kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis sangat berharap
semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak yang berkepentingan.
Penulis
Suciningrum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING .............................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................... iv
HALAMAN MOTTO .................................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................................ vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ...................................................................... vii
ABSTRAK ..................................................................................................................... viii
ABSTRACT ..................................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ................................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL .......................................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. xvii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
B. Batasan Masalah ........................................................................................... 4
C. Rumusan Masalah ......................................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 5
E. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritik ........................................................................................... 7
1. Pengertian Belajar ................................................................................ 7
2. Pengertian Prestasi Belajar ..................................................................... 8
3. Pengertian Motivasi Belajar ................................................................... 11
4. Pengertian Disiplin Belajar ..................................................................... 18
5. Pengertian Lingkungan Belajar .............................................................. 24
B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan ........................................................... 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
C. Kerangka Berpikir ......................................................................................... 31
1. Hubungan Antara Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar
Akuntansi ................................................................................................ 31
2. Hubungan Antara Disiplin Belajar dengan Prestasi Belajar
Akuntansi ................................................................................................ 31
3. Hubungan Antara Lingkungan Belajar dengan Prestasi Belajar
Akuntansi ............................................................................................... 32
D. Perumusan Hipotesis ..................................................................................... 33
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ............................................................................................. 34
B. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................................... 34
C. Subyek dan Obyek Penelitian ....................................................................... 34
D. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel .......................................... 35
E. Variabel Penelitian dan Pengukuran ........................... ............................... 36
1. Variabel Penelitian .................................................................................. 36
2. Pengukuran Variabel .............................................................................. 37
F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 41
1. Teknik Kuesioner .................................................................................... 41
2. Teknik Dokumentasi .............................................................................. 41
G. Uji Instrumen Penelitian .............................................................................. 41
H. Teknik Analisis Data .................................................................................... 47
BAB IV GAMBARAN UMUM SMK BOPKRI 1
A. Sejarah SMK BOPKRI I Yogyakarta ............................................................ 53
B. Visi, Misi dan Tujuan SMK BOPKRI 1 Yogyakarta .................................... 55
C. Sistem Pendidikan SMK ................................................................................ 57
D. Kurikulum SMK ............................................................................................ 59
E. Organisasi SMK BOPKRI I ........................................................................... 67
F. Sumber Daya Manusia SMK BOPKRI 1 ....................................................... 75
G. Siswa SMK I Yogyakarta .............................................................................. 76
H. Kondisi Fisik dan Lingkungan Sekolah ........................................................ 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ............................................................................................... 78
B. Analisis Data .................................................................................................. 81
1. Pengujian Prasyarat Analisis ..................................................................... 81
2. Pengujian Hipotesis ................................................................................... 85
C. Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................................... 89
1. Hubungan antara Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Akuntansi
Siswa ......................................................................................................... 89
2. Hubungan antara Disiplin Belajar dengan Prestasi Belajar Akuntansi
Siswa ......................................................................................................... 91
3. Hubungan antara Lingkungan Belejar dengan Prestasi Belajar
Akuntansi Siswa ....................................................................................... 92
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................... 95
B. Keterbatasan Penelitian ................................................................................. 96
C. Saran- saran ................................................................................................... 96
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 3.1 Pengembangan Variabel Motivasi Belajar Kedalam Indikator 37
Tabel 3.2 Skor item-item Pertanyaan Kuesioner 38
Tabel 3.3 Pengembangan Variabel Disiplin Belajar Kedalam Indikator 38
Tabel 3.4 Skor item-item Pertanyaan Kuesioner 39
Tabel 3.5 Pengembangan Variabel Lingkungan Belajar Kedalam Indikator 40
Tabel 3.6 Skor item-item Pertanyaan Kuesioner 40
Tabel 3.7 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Motivasi Belajar 42
Tabel 3.8 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Disiplin Belajar 43
Tabel 3.9 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Lingkungan Belajar 44
Tabel 5.1Interpretasi Penilaian Motivasi Belajar 78
Tabel 5.2 Interpretasi Penilaian Disiplin Belajar 79
Tabel 5.3 Interpretasi Penilaian Lingkungan Belajar 80
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar 81
Tabel 5.5 Ringkasan Uji Normalitas 83
Tabel 5.6 Ringkasan Uji Linearitas 84
Tabel 5.7 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi 85
Tabel 5.8Hasil Korelasi antara Variabel Bebas dengan Variabel Terikat 89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
HAL
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian 98
Lampiran 2 Validitas dan Reliabilitas 108
Lampiran 3 Data Induk Penelitian 119
Lampiran 4 Perhitungan Mean, Median, Modus dan PAP Tipe II 124
Lampiran 5 Uji Normalitas dan Uji Lenearitas 131
Lampiran 6 Perhitungan Hipotesis 136
Lampiran 7 Surat Ijin Penelitian 138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan formal memiliki tujuan
yang sama dengan tujuan pendidikan nasional. Untuk mencapai tujuan
tersebut tidak selalu berjalan dengan lancar karena penyelenggaraan
pendidikan bukan suatu yang sederhana tetapi bersifat komplek. Banyak
faktor yang mempengaruhi tercapainya tujuan pendidikan baik dari faktor
peserta didik maupun dari pihak sekolah. Salah satu faktor yang berasal dari
diri peserta didik yaitu disiplin belajar yang rendah. Oleh karena itu untuk
mencapai tujuan pendidikan salah satunya yaitu dengan meningkatkan disiplin
belajar pada peserta didik. Agar proses belajar mengajar lancar, maka seluruh
siswa harus mematuhi tata tertib dengan penuh rasa disiplin yang tinggi.
Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk dari serangkaian
perilaku yang nenunjukkan nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan atau
keterikatan terhadap suatu peraturan tata tertib.
Dalam pendidikan seseorang belajar dengan berusaha
mengembangkan dirinya agar dapat berdiri sendiri, dan mandiri dalam
berbagai pengalaman. Salah satu masalah yang dihadapi siswa adalah
bagaimana cara mencapai suatu prestasi yang tinggi. Melalui laporan hasil
belajar dapat dilihat atau diketahui prestasi siswa, apakah siswa itu berhasil
atau tidak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi siswa yaitu faktor internal
dan faktor eksternal (Roestiyah, 1982:159). Faktor internal misalnya
kesehatan, rasa aman, minat. Faktor eksternal misalnya kebersihan rumah,
sekolah, udara..
Dalam kegiatan belajar, minat merupakan sumber motivasi yang
mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka
bebas memilih (Hurlock, 1995:144). Sedangkan motivasi merupakan
keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan
belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar (Sardiman, 2006:
75). Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non
intelektual. Seorang siswa yang mempunyai intelegensi yang cukup tinggi,
bisa gagal karena kurang adanya motivasi dalam belajarnya.
Kesulitan untuk berpartisipasi dan keaktifan siswa dalam mengikuti
kegiatan belajar mengajar karena kurangnya motivasi dan disiplin di sekolah
tersebut terlihat jelas di kelas XII jurusan akuntansi di SMK BOPKRI I
Yogyakarta sebagai subyek penelitian penulis. Berdasarkan hasil observasi
penulis pada tanggal 10 September 2009 pada umumnya siswa kurang aktif
dan kurang memperhatikan pada saat guru menjelaskan materi pelajaran,
walaupun dalam proses pembelajaran guru berusaha untuk mengajak siswa
untuk lebih aktif lagi, namun ada beberapa siswa yang memperhatikan tetapi
juga sebagian besar siswa sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing, ada
yang berbicara dengan teman semeja, mainan handphone, sehingga yang
telihat adalah kurang adanya inisiatif dari siswa untuk mendengarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
penjelasan dari guru atau pun bertanya tentang materi yang diberikan oleh
guru, hal inilah yang akan menjadi perhatian guru. sebagai seorang guru harus
mengetahui keadaan setiap siswanya, karena ini akan sangat berhubungan
dengan kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Motivasi belajar, disiplin belajar, dan lingkungan belajar memberikan
dampak atau pengaruh yang sangat besar terhadap prestasi belajar siswa itu
sendiri. Hal ini dapat dilihat dari prestasi yang mereka dapatkan. Dengan
motivasi dan disipilin belajar yang tinggi, maka prestasi yang mereka
dapatkan akan tinggi pula, begitu juga dengan lingkungan belajar sangat
mempengaruhi proses belajar mengajar sekolah supaya dapat berjalan dengan
efektif. Kenyataannya, dari hasil penelitian yang dilakukan prestasi belajar
yang didapatkan siswa cukup tinggi, hal ini dipengaruhi oleh motivasi belajar
dan disiplin belajar yang dimiliki siswa yang cukup tinggi pula serta
lingkungan belajar yang mendukung proses belajar mengajar.
Berdasarkan pertimbangan diatas, maka yang perlu diperhatikan
adalah siswa itu sendiri. Dari faktor internal yaitu dari diri siswa itu sendiri
apakah pada saat kegiatan belajar mengajar di sekolah siswa memiliki
motivasi yang tinggi untuk belajar. Disiplin belajar, ini juga penting bagi
lembaga sekolah, selain sebagai peraturan tetapi juga untuk mendidik para
siswa untuk menaati peraturan yang ada sehingga dalam kegiatan belajar
mengajar dapat berjalan dengan baik. Sedangkan dari faktor eksternal yaitu
dari lingkungan belajar. Kegiatan belajar mengajar di sekolah akan berjalan
dengan lancar jika didukung oleh lingkungan yang kondusif pihak sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
juga harus memerhatikan keadaan lingkungan belajarnya apakah letaknya
mendukung atau tidak, lingkungan keluarga juga sangat memengaruhi proses
belajar siswa dirumah, karena dengan lingkungan yang sangat mendukung
akan memotivasi dan mendisiplinkan siswa itu sendiri untuk belajar.
Berdasarkan latar belakang diatas penulis mengangkat topik
”Hubungan Motivasi Belajar, Disiplin Belajar, dan Lingkungan Belajar
dengan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa”. Dalam penelitian ini penulis
bermaksud untuk meyelidiki prestasi belajar siswa SMK BOPKRI I
Yogyakarta karena peneliti melihat menurunnya prestasi belajar siswa SMK
BOPKRI I Yogyakarta.
B. BATASAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti akan membahas
mengenai motivasi belajar, disiplin belajar, dan lingkungan belajar dengan
prestasi belajar akuntansi siswa.
C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan, maka dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah ada hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi balajar
akuntansi siswa di SMK BOPKRI I Yogyakarta?
2. Apakah ada hubungan antara disiplin belajar dengan prestasi balajar
akuntansi siswa di SMK BOPKRI I Yogyakarta?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
3. Apakah ada hubungan antara kondisi lingkungan belajar dengan prestasi
balajar akuntansi siswa di SMK BOPKRI I Yogyakarta?
D. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara motivasi belajar dengan
prestasi belajar akuntansi siswa di SMK BOPKRI I Yogyakarta.
2. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara disiplin belajar dengan
prestasi belajar akuntansi siswa di SMK BOPKRI I Yogyakarta.
3. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara lingkungan belajar
dengan prestasi belajar akuntansi siswa di SMK BOPKRI I Yogyakarta.
E. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Universitas Sanata Dharma
Diharapkan dari penelitian ini memberikan tambahan informasi
bagi penelitian selanjutnya dan memberi masukan dalam pemecahan
masalah terutama yang berkaitan dengan motivasi belajar, disiplin belajar,
dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar dan bagi rekan-rekan
mahasiswa Universitas Sanata Dharma diharapkan penelitian ini dapat
memberikan tambahan pengetahuan dan bisa digunakan sebagai tambahan
referensi jika hendak melakukan penelitian yang serupa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
2. Bagi Sekolah
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan bagi pihak sekolah
penelitian ini sebagai usaha untuk meningkatkan kualitas peserta didik,
dengan memperhatikan motivasi belajar, disiplin belajar, dan lingkungan
belajar. Dan dari hasil penelitian dapat dijadikan masukan bagi sekolah
untuk lebih meningkatkan kualitas hasil belajar siswa.
3. Bagi Guru
Dengan adanya penelitian ini, guru sebagai fasilitator dapat
memberikan masukan yang positif terhadap peserta didik sehingga dapat
membangkitkan motivasi, disiplin siswa.
4. Bagi Penulis
Dari penelitian ini memberikan tambahan wawasan mengenai
kependidikan, dan bisa menjadi bekal untuk terjun ke dunia pendidikan
khususnya berkaitan dengan obyek penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TINJAUAN TEORITIK
1. Pengertian Belajar
Belajar dapat diartikan secara luas maupun sempit. Dalam arti luas
belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan, sebagai
hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya (Slameto, 1988:2).
Selanjutnya Muhibbin Syah (1995:91), mengemukakan bahwa
belajar merupakan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap
sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang
melibatkan kognitif. Relevan dengan pendapat tersebut, Imron (1996:3)
mengemukakan bahwa belajar adalah suatu perubahan tingkah laku dalam
diri seseorang yang relatif menetap sebagai hasil dari pengalaman.
Sedangkan menurut Roestiyah (1982:149) belajar itu adalah suatu proses
di mana guru terutama melihat apa yang terjadi selama siswa menjalani
pengalaman edukatif, untuk mencapai sesuatu tujuan.
Menurut Ratna Wilis Dahar (1988: 25-26), belajar didefinisikan
sebagai perubahan perilaku yang diakibatkan oleh pengalaman. Depdiknas
(2003), mendefinisikan belajar sebagai proses membangun
makna/pemahaman terhadap informasi dan/atau pengalaman. Proses
membangun makna tersebut dapat dilakukan sendiri oleh siswa atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
bersama orang lain. Proses itu disaring dengan persepsi, pikiran
(pengetahuan awal), dan perasaan siswa.
Dari pendapat di atas dapat kita simpulkan bahwa belajar dalam
arti luas adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk
memperoleh perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai hasil
pengalaman dan interaksi dalam lingkungan. Sedangkan belajar dalam arti
sempit yaitu suatu usaha untuk menguasai materi ilmu pengetahuan yang
diperoleh dari guru.
2. Pengertian Prestasi Belajar
Menurut Dewa Ketut (1988:51), Prestasi adalah merupakan suatu
bukti keberhasilan usaha yang dicapai, sedangkan tes prestasi adalah tes
yang mengukur prestasi (achievement test) yang dimaksudkan sebagai alat
untuk mengungkap kemampuan aktual sebagai hasil belajar (learning).
Menurut Muhibbin Syah (1997:141), Prestasi belajar merupakan
taraf keberhasilan murid dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah
dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai
sejumlah materi pelajaran tertentu.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi
belajar adalah hasil yang dicapai dari suatu kegiatan atau usaha yang dapat
memberikan kepuasan emosional, dan dapat diukur dengan alat atau tes
tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
Menurut Suryabrata (1989:142), Faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar digolongkan menjadi dua yaitu
1) Faktor dari dalam
Kondisi psikologi yaitu beberapa faktor psikologi yang
dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar adalah :
a) Kecerdasan
Semakin individu itu mempunyai tingkat kecerdasan
yang tinggi maka belajar yang dilakukannya akan semakin
mudah dan cepat.sebaliknya bila individu itu mempunyai
kecerdasan yang rendah maka belajarnya akan lambat dan
mengalami kesulitan belajar.
b) Bakat
Bakat individu satu dengan yang lain itu tidak sama,
sehingga menimbulkan belajarnyapun berbeda. Bakat
merupakan kemampuan anak yang dibawa sejak lahir.
c) Minat
Minat individu merupakan ketertarikan individu
terhadap sesuatu. Minat belajar siswa yang tinggi menyebabkan
belajar siswa lebih mudah dan cepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
d) Motivasi belajar
Motivasi belajar antar siswa satu dengan yang lainnya
akan berbeda.
e) Emosi
Merupakan kondisi psikologi individu untuk melakukan
kegiatan, dalam hal ini adalah belajar. Kondisi psikologi siswa
yang mempengaruhi belajar antara lain perasaan senang,
kemarahan, kecemasan,dll
2) Faktor dari luar
a) Lingkungan alam, yaitu faktor yang mempengaruhi dalam
proses belajar mengajar, misalnya :
(1) Keadaan udara itu mempengaruhi proses belajar siswa.
Apabila udara terlalu lembab atau kering kurang membantu
siswa dalam belajar.
(2) Waktu belajar mempengaruhi proses belajar siswa,
misalnya pembagian waktu siswa untuk belajar dalam satu
hari.
(3) Cuaca yang nyaman bagi siswa membantu siswa untuk
lebih nyaman dalam belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
b) Lingkungan sosial
Kehadiran orang lain pada saat sedang belajar akan
menganggu aktivitas belajar. Dalam lingkungan sosial yang
mempengaruhi belajar siswa dapat dibagi menjadi 3 yaitu : (1)
lingkungan sosial siswa di rumah yang meliputi seluruh
anggota keluarga, (2) lingkungan sosial siswa di sekolah yaitu
teman sebaya, teman lain kelas, guru, kepala sekolah, serta
karyawan lainnya, (3) lingkungan sosial dalam masyarakat
yang terdiri atas seluruh anggota masyarakat.
b. Menurut Roestiyah N (1982:159), Faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi yaitu :
1) Faktor internal, ialah faktor yang timbul dari dalam anak itu
sendiri. Seperti kesehatan, rasa aman, krmampuan, minat, dan
sebagainya.
2) Faktor eksternal, ialah faktor yang datang dari luar diri si anak.
Seperti kebersihan rumah, udara yang panas, lingkungan dan
sebagainya.
3. Pengertian Motivasi
Belajar dan motivasi tidak dapat saling dipisahkan artinya
seseorang melakukan aktivitas belajar tentu didukung oleh suatu keinginan
yang ada pada dirinya untuk memenuhi kebutuhan. Hal ini karena motivasi
sangat menentukan keberhasilan belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Menurut Filmore Sanford (Un Effendi dan Juhaya SP, 1993:60),
motivasi akar katanya adalah motif. Motif menunjukkan suatu dorongan
yang timbul dari dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut
mau bertindak melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi adalah pendorong
suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku sesorang agar
dia tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga
mencapai tujuan tertentu.
Sedangkan Mc. Donald (Sardiman, 2001:71) berpendapat bahwa
motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai
dengan munculnya “Feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap
adanya tujuan.
Dari pengertian yang dikemukakan Mc. Donald ada tiga elemen
penting yaitu:
a. Motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri
setiap individu manusia
b. Motivasi ditandai dengan munculnya rasa atau feeling, afeksi
seseorang
c. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan
W.S Winkel (1996:151), mengatakan bahwa motivasi adalah daya
penggerak di dalam diri orang untuk melakukan aktivitas-aktivias tertentu
demi mencapi tujuan tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Maslow (1942 – 1970) mengemukakan bahwa : “Tingkah laku
manusia dibangkitkan dan diarahkan oleh kebutuhan – kebutuhan tertentu,
seperti: kebutuhan fisiologis, rasa aman, rasa cinta, penghargaan
aktualisasi diri, mengetahui dan mengerti, dan juga kebutuhan estetik”
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa apabila
siswa memilki motivasi yang tinggi maka dengan sendirinya ia juga akan
memilki sikap disiplin belajar yang tinggi pula, sehingga dapat
mendukung atau meningkatkan keberhasilan dalam belajarnya. Namun
apabila seorang siswa kurang memiliki motivasi belajar atau motivasi
belajarnya rendah, maka sikap disiplin belajar juga akan rendah bahkan
sama sekali tidak ada. Ini semua dikarenakan adanya interaksi antara
motivasi belajar dan sikap disiplin belajar yang berhubungan antara
keduanya yang dapat meningkatkan cara siswa dalam belajar yang lebih
aktif.
Upaya untuk menumbuhkan kedisiplinan dan motivasi belajar
tidak terlepas dari peran aktif guru dan lembaga di sekolah yang didukung
dengan adanya tata tertib sekolah serta peran serta orang tua dan keluarga
di rumah agar selalu menanamkan dan menumbuhkembangkan sikap
kepada anak didiknya yakni dengan senantiasa menerapkan sikap disiplin
dalam belajar dan memotivasi siswa agar rajin belajar sehingga
mendapakan hasil belajar yang lebih baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
a. Fungsi Motivasi dalam Belajar
Serangkaiam kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing
pihak, sebenarnya sudah dilatar belakangi oleh motivasi dan motivasi
telah bertalian dengan tujuan. Sehubungan dengan hal tersebut ada
empat fungsi motivasi antara lain:
1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau
motor yang melepaskan energi.
2) Menentukan perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.
3) Menyeleksi perbuatan, yakni mementukan perbuatan-perbuatan
apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan,
dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat
bagi tujuan tersebut.
4) Sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi, seseorang
melakukan usaha karena adanya motivasi. (Sudirman, 2001:83).
Dari uraian diatas dapat disimpulkan, bahwa fungsi motivasi
adalam belajar adalah mendorong manusia untuk melakukan suatu
tugas atau perbuatan yang serasi guna mencapai tujuan yang
dikehendaki dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak
bermanfaat bagi tujuan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
b. Ciri-ciri untuk Meningkatkan Belajar
1) Memberi Nilai
Angka dimaksudkan sebagai simbol atau nilai dari hasil
aktivitas belajar anak didik yang diberikan hasil ulangan yang telah
mereka peroleh dari hasil penilaian guru yang biasanya terdapat
didalam buku rapor sesuai jumlah mata pelajaran yang
diprogramkan dalam kurikulum.
2) Hadiah
Hadiah adalah pemberian sesuatu kepada anak didik yang
berprestasi berupa uang beasiswa, buku tulis, alat tulis, atau buku
bacaan lainnya. Hal ini dilakukan untuk memotivasi anak didik
agar senantiasa mempertahankan prestasi belajarnya selama
berstudi.
3) Kompetisi
Kompetisi adalah persaingan yang digunakan sebagai alat
motivasi untuk mendorong anak didik agar mereka bergairah
belajar, baik dalam bentuk individu maupun kelompok untuk
menjadikan proses belajar mengajar yang kondusif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
4) Pujian
Pujian yang diucapkan pada waktu yang tepat dapat
dijadikan alat motivasi. Dengan pujian yang diberikan akan
membesarkan jiwa anak didik dan akan lebih bergairah belajar bila
hasil pekerjaannya dipuji dan diperhatikan, tetapi pujian itu
diberikan secara semata kepada peserta didik sebagai individu
bukan kepada yang cantik atau yang pintar. Dengan begitu anak
didik tidak antipati kepada guru, tetapi merupakam figure yang
disenangi dan dikagumi.
5) Hukuman
Meskipun hukuman sebagai reinforment yang negatif,
tetapi bila dilakukan dengan tepat dan bijak, dapat dikatakan
sebagai alat motivasi yang baik dan efektif. Hukuman mendidik
dan bertujuan memperbaiki sikap dan perbuatan anak didik yang
dianggap salah dapat berupa sanksi yang diberikan kepada anak
didik sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan sehingga anak
didik tidak akan mengulangi kesalahan atau pelanggaran di hari
datang.
Selain itu ada fungsi lain dari motivasi belajar menurut M.
Ngalim Purwanto, (1992:72), bahwa fungsi motivasi adalah
menggerakkan, mengarahkan dan meneropong tingkah laku manusia.
Menurut Sudiraman, (1996:85), bahwa fungsi motivasi adalah sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Adanya prestasi yang baik
dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik.
Berdasarkan dari beberapa pendapat, pendidikan tersebut dapat
disimpulkan bahwa motivasi berfungsi sebagai tenaga penggerak bagi
seseorang atau peserta didik yang menimbulkan upaya keras untuk
melakukan aktivitas mereka sehingga dapat mencapai tujuan belajar.
c. Indikator-indikator Motivasi Belajar Siswa
Menurut Martin Handoko (1992:59), untuk mengetahui
kekuatan motivasi belajar siswa, dapat dilihat dari beberapa indikator
sebagai berikut:
1) Kuatnya kemauan untuk berbuat
2) Jumlah waktu yang disediakan untuk belajar
3) Kerelaan meninggalkan kewajiban atau tugas lain
4) Ketekunan dalam mengerjakan tugas
Sedangkan menurut Sudirman,(2001:81) indikator motivasi
belajar adalah sebagai berikut:
1) Tekun menghadapi tugas
2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak mudah putus asa)
3) Lebih senang bekerja mandiri
4) Cepat bosan pada tugas-tugas rutin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Apabila seseorang memiliki ciri-ciri diatas berarti seseorang
tersebut memiliki motivasi yang tinggi. Ciri-ciri motivasi seperti itu
akan sangat penting dalam kegiatan belajar. Kegiatan belajar akan
berhasil baik kalau siswa tekun mengerjakan tugas, ulet dalam
memecahkan berbagai masalah dan hambatan secara mandiri , siswa
yang belajar dengan baik tidak akan terjebak pada suatu yang rutinitas.
Indikator-indikator perilaku motivasi belajar yang akan
diungkap adalah:
1) Kuatnya kemauan untuk berbuat
2) Jumlah waktu yang disediakan untuk belajar
3) Keralaan meninggalkan kewajiban atau tugas lain
4) Ketekunan dalam mengerjakan tugas
5) Ulet menghadapi kesulitan (tidak mudah putus asa)
6) Lebih senang bekerja mandiri
7) Dapat mempertahankan pendapatnya
4. Displin Belajar
a. Pengertian Disiplin Belajar
Disiplin merupakan suatu cara yang digunakan oleh guru
untuk mendidik dan membentuk perilaku siswa menjadi orang yang
berguna dan berprestasi tinggi dalam bidang pelajaran. Ini dapat dilihat
dari pengertian disiplin menurut Hurluck (1999:82) yaitu suatu cara
masyarakat untuk mengajar anak perilaku moral yang disetujui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
kelompok. Tujuan seluruh disiplin adalah membentuk perilaku
sedemikian rupa hingga ia akan sesuai dengan peran – peran yang
ditetapkan kelompok budaya, tempat individu itu diidentifikasi. Siswa
yang belajar, baik dirumah maupun disekolah akan berperilaku sesuai
dengan peraturan yang ada dan akan menunjukkan ketaatan dan
keteraturan dalam kegiatan belajarnya.
Disilpin belajar dalam penelitian ini dirinci menjadi dua sub-
variabel yaitu disiplin belajar di sekolah dan disiplin belajar dirumah.
Dari masing-masing sub-variabel dibuat indikator yang selanjutnya
dari indikator tersebut dikembangkan menjadi pernyataan-pernyataan.
Menurut Hurlock, (1999:82) indikator disiplin belajar adalah
sebagai berikut:
1) Disiplin belajar di sekolah memiliki indikator sebagai berikut:
a) Patuh dan taat terhadap tata tertib belajar di sekolah
b) Persiapan belajar
c) Perhatian terhadap kegiatan pembelajaran
d) Menyelesaikan tugas pada waktunya
2) Disiplin belajar di rumah memiliki indikator sebagai berikut:
a) Mempunyai rencana atau jadwal belajar
b) Belajar dalam tempat dan suasana yang mendukung
c) Ketaatan dan keteraturan dalam belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
d) Perhatian terhadap materi pelajaran
Disiplin memiliki makna yang luas dan berbeda-beda, oleh
karena itu disiplin mempunyai berbagai macam pengertian. Pengertian
tentang disiplin telah banyak didefinisikan dalam berbagai versi oleh
para ahli. Ahli yang satu memiliki batasan lain, apabila dibandingkan
dengan ahli lainnya.
Definisi pertama yang berhubungan dengan disiplin
diantaranya, seperti yang dikemukakan oleh Andi rasdiyanah
(1995:28) yaitu kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan
suatu sistem yang mengharuskan orang harus tunduk pada suatu
keputusan, perintah atau peraturan yang berlaku. Dengan kata lain,
disiplin adalah kepatuhan menaati peraturan dan ketentuan yang telah
ditetapkan.
Sedangkan Depdiknas (1992:3) Disiplin adalah: “ Tingkat
konsistensi dan konsekuen seseorang terhadap suatu komitmen atau
kesepakatan bersama yang berhubungan dengan tujuan yang akan
dicapai waktu dan proses pelaksanaan suatu kegiatan”
Dari berbagai macam pendapat tentang definisi disiplin diatas,
dapat diketahui bahwa disiplin merupakan suatu sikap moral siswa
yang terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang
menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, keteraturan, dan
ketertiban berdasarkan acuan nilai moral. Siswa yang memiliki disiplin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
akan menunjukkan ketaatan, dan keteraturan terhadap perannya
sebagai seorang pelajar yaitu belajar secara terarah dan teratur. Dengan
demikian siswa yang berdisiplin akan lebih mampu mengarahkan dan
mengendalikan perilakunya. Disiplin memiliki peranan yang sangat
penting dalam kehidupan manusia terutama siswa dalam hal belajar.
Disiplin akan memudahkan siswa dalam belajar secara terarah dan
teratur.
b. Fungsi Disiplin.
Disiplin memang sangat perlu bukan saja di sekolah, tetapi
dalam semua hal dan dalam semua kegiatan dan lebih-lebih dalam
kegiatan belajar. Orang berbuat disiplin juga dikatakan belajar, yaitu
belajar mematuhi aturan yang ditetapkan. Karena terbiasa melatih
diri berdisiplin, akhirnya menjadi suatu kebiasaan yang selalu
melekat pada diri pribadi siswa itu sendiri, yang akhirnya dapat
berkembang dan dapat dipergunakan di lingkungan tempat tinggal
mereka.
Menurut Ansabel seperti dikutip Arysa (1991:22-37), disiplin
mempunyai berbagai fungsi yang sangat penting tehadap
perkembangan kepribadian anak. Disebutkan bahwa ada empat
fungsi pokok yang terdapat dalam disiplin yaitu: 1) Sebagai fungsi
dari internalisasi, 2) Sebagai fungsi dari sosialisasi, 3) Sebagai fungsi
kemasakan kepribadian, dan 4) Sebagai fungsi terhadap perasaan
aman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Dari fungsi-fungsi disiplin yang sudah disebutkan diatas
dapat penulis simpulkan sebagai berikut:
1) Untuk kelancaran proses belajar mengajar
Dengan berdisiplin anak merasa aman dan tidak merasa
terganggu oleh teman, dan ini berarti mereka menyadari bahwa
berhasil tidaknya disiplin adalah untuk mereka sendiri.
2) Mendidik dan melatih siswa dalam hidup bermasyarakat/
sosialisasi.
Dengan disiplin anak akan terlatih mengikuti dan
melaksanakan norma dan aturan yang berlaku dimasyarakat.
3) Mendidik dan melatih siswa agar dapat menggunakan waktu
sebaik-baiknya untuk belajar maupun kegiatan lainnya.
Untuk menanamkan rasa saling hormat menghormati antar
yang satu dengan yang lainnya akan timbul perasaan aman dalam
kehidupannya.
c. Unsur Disiplin
Menurut The Liang Gie (1982:82) bahwa dalam usaha apapun
juga keteraturan dan disiplin akan tetap merupakan kunci untuk
memperoleh hasil yang baik. Dengan jalan berdisiplin melaksanakan
pedoman-pedoman yang baik di dalam usaha belajar barulah seorang
pelajar akan mempunyai cara belajar yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
1) Faktor-faktor yang mempengaruhi Disiplin belajar.
Pada umumnya ternyata tidak semua pelajar mampu
menjalankan disiplin yang baik meskipun pelajar itu sendiri
sudah berusaha dengan membuat jadwal atau rencana sendiri. Hal
ini disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut:
a) Faktor Intern (Faktor yang berasal dari dalam diri pelajar itu
sendiri) yang meliputi:
(1) Sifat malas
Sifat malas ini dapat terjadi karena kesengajaan,
misalnya pelajar yang menunda pekerjaan sehingga
pekerjaanya menumpuk dan semakin banyak.
(2) Kesehatan.
Kesehatan juga merupakan faktor yang dapat
mempengaruhi kedisiplinan. Orang yang tidak sehat
akan sulit mentaati apa yang sudah direncanakan,
sebaiknya orang yang sehat akan lebih mudah menepati
segala sesuatu yang direncanakan.
(3) Minat.
Seseorang yang mempunyai segala kegiatan,
maka kecenderungan untuk menjalankan disiplin lebih
tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak
mempunyai apa yang dilakukannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
b) Faktor Ekstern meliputi:
(1) Peralatan
Faktor ini dapat mempengaruhi disiplin
seseorang, sebagai contoh pelajar yang memiliki
peralatan lengkap dalam belajar, lebih memiliki jiwa
disiplin dibandingkan dengan pelajar yang mempunyai
peralatan yang kurang lengkap.
(2) Lingkungan
Lingkungan merupakan faktor yang sangat besar
pengaruhnya dalam membantu meningkatkan disiplin
belajar. Dalam lingkungan keluarga peranan orang tua
sangat membantu sedangkan dalam lingkungan sekolah
adalah guru dan teman sekolahnya, yang lebih besar
pengaruhnya adalah guru dan teman sekolahnya, yang
lebih besar pengaruhnya adalah peran dari teman-
temannya. Meskipun guru berusaha memotivasi belajar,
tetapi jika temannya tidak mendukung maka disiplin
yang ditawarkan belum tentu berhasil.
5. Lingkungan Belajar
a. Definisi lingkungan
Orang sering mengartikan lingkungan secara sempit, seolah-
olah lingkungan hanyalah alam sekitar di luar dari manusia/individu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Lingkungan itu sebenarnya mencakup segala material dan stimulasi di
dalam dan di luar diri individu, baik yang bersifat fisiologis,
psikologis, maupun sosial kultural.
Secara fisiologis, lingkungan meliputi segala kondisi dan
material jasmaniah di dalam tubuh seperti gizi, vitamin, air, zat asam,
suhu, sistem syaraf, peredaran darah, pernafasan, pencernaan makanan,
kelenjar-kelanjar indoktrin, sel-sel pertumbuhan dan kesehatan
jasmani.
Secara psikologis, lingkungan mencakup seganap stimulasi
yang diterima oleh individu mulai sejak dalam konsesi, kelahiran
sampai mati, stimulasi itu misalnya berupa keinginan, perasaan,
tujuan-tujuan, minat, kebutuhan, kemauan, emosi dan kapasitas
intelektual.
Secara sosial kultural, lingkungan mencakup segenap stimulasi,
interaksi, dan kondisi eksternal dalam hubungannya dengan perlakuan
ataupun karya orang lain.
b. Lingkungan Belajar
Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang berada di dalam
dan di luar diri individu yang mempengaruhi prestasi belajar siswa.
Nana Sudjana (1990:212), menggolongkan jenis-jenis
lingkungan belajar:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
1) Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial sebagai sumber belajar berkenan dengan
interaksi manusia dengan kehidupan masyarakat, seperti organisasi
sosial, adat dan kebiasaan, mata pencaharian, kebudayaan,
pendidikan, kependudukan, struktur pemerintahan, agama dan
sistem nilai. Dalam praktek pengajaran penggunaan lingkungan
sosial sebagai media dan sumber belajar hendaknya dimulai dari
lingkungan yang paling dekat seperti keluarga.
2) Lingkungan Alam
Lingkungan alam berkanan dengan segala sesuatu yang
sifatnya alamiah seperti keadaan geografis, iklim suhu udara,
musim, curah hujan, flora, fauna, sumber daya alam ( air, hutan,
tanah, batu-batuan, dan lain-lain).
3) Lingkungan Buatan
Disamping lingkungan sosial dan lingkungan alam yang
sifatnya alami, ada juga yang disebut lingkungan buatan yakni,
lingkungan yang sengaja diciptakan atau dibangun manusia untuk
tujuan tertentu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
c. Lingkungan Belajar Yang Berpengaruh Terhadap Prestasi Belajar
Siswa
1) Lingkungan Keluarga
Patterson dan Loeber (1984 seperti yang dikutip oleh
Muhibbin Syah 1995:138), mengatakan bahwa lingkungan sosial
yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar siswa ialah
orang tua dan keluarga itu sendiri. Sifat–sifat orang tua, praktek
pengelolaan keluarga, ketegangan dalam keluarga, demografi atau
letak rumah, semuanya dapat memberi dampak yang lebih baik
atau lebih buruk terhadap kegiatan belajar dan hasilnya yang
dicapai anak. Contoh pengelolaan keluarga yang keliru yang
diterapkan oleh orang tua yaitu, kelalaian orang tua dalam
memonitor anak, dapat menimbulkan akibat buruk. Hal demikian
dapat menimbulkan anak tidak mau belajar dan dapat
mengakibatkan anak berperilaku menyimpang. Agar anak dapat
berhasil dalam pendidikannya, maka harus diperhatikan segala
sesuatu yang dapat menunjang keberhasilan belajarnya.
2) Lingkungan Sekolah
Pendidikan di sekolah sebagai akibat pemenuhan
pentingnya pendidikan, sekolah tidak hanya terdiri dari gedung
saja, melainkan juga sarana dan prasarana lain yang menunjang
pendidikan. Sekolah merupakan tempat anak didik belajar,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
mempelajari sejumlah materi pelajaran. Oleh karena itu harus
diciptakan lingkungan sekolah yang benar-benar dapat mendukung
anak untuk belajar.
Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para staf
administrasi, dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi
semangat belajar seorang siswa. Para guru yang selalu
menunjukkan sikap dan perilaku yang simpatik dan
memperlihatkan suri teladan yang baik dan rajin khususnya dalam
hal belajar, misalnya rajin membaca dan berdiskusi, dapat menjadi
daya dorong yang positif bagi kegiatan belajar siswa (Muhibbin
Syah, 0995:137).
Hal lain yang perlu diperhatikan oleh pihak sekolah yaitu,
masalah kebersihan. Kebersihan lingkungan sekolah pada
umumnya dan kebersihan kelas pada khususnya turut
mempengaruhi proses belajar siswa. Lingkungan sekolah yang
bersih akan menimbilkan rasa aman bagi siswa untuk belajar dan
mendukung proses belajar mengajar.
3) Lingkungan Masyarakat
Siswa hidup di masyarakat. Hal demikian berarti siswa
adalah bagian dari warga masyarakat. Oleh karena itu siswa
menjalin hubungan dengan anggota masyarakat yang lainnya.
Hubungan tersebut terjadi dengan teman sebaya, dengan orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
yang lebih tua maupun dengan yang lebih muda. Komunikasi
dengan anggota masyarakat lainnya, dapat membari pengaruh yang
baik atau pengaruh yang buruk bagi siswa. Pergaulan yang salah
dapat mengakibatkan siswa lupa akan tanggung jawabnya sendiri
sebagai seorang pelajar. Hal demikian ditegaskan oleh Muhibbin
Syah (1995:138), yang mengatakan bahwa kondisi masyarakat di
lingkungan yang kumuh dan serba kekurangan dan terdapat anak-
anak penganggur dapat mempengaruhi aktivitas belajar siswa.
Dalam kondisi masyarakat yang demikian, jika anak tidak berhati-
hati dalam pergaulannya, anak dapat melupakan tugas sebagai
pelajar.
Sementara itu di dalam masyarakat yang lingkungan anak-
anaknya rajin belajar, dapat menjadi daya dorong terhadap siswa
yang lain untuk rajin belajar. Hal ini ditegaskan oleh Roestiyah
(1982:163), yang mengatakan bahwa di lingkungan yang anak-
anaknya rajin belajar, kemungkinan besar anak akan terpengaruh
untuk rajin belajar tanpa disuruh. Anak akan merasa malu jika
mendapat prestasi yang rendah, jika teman-teman di sekitarnya
mendapat prestasi belajar yang tinggi,. Oleh karena itu anak akan
berusaha belajar keras agar tidak ketinggalan dengan teman-
temannya. Apabila teman-teman di sekitarnya itu teman
sekelasnya, anak dapat mengadakan belajar bersama. Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
bersama ini dimaksudkan agar ketinggalan dalam mengikuti mata
pelajaram di kelas dapat diatasi.
B. KAJIAN HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN
Beberapa penelitian sebelumnya, yamg meneliti tentang beberapa
variabel (Motivasi Belajar, Disiplin Belajar,dan Lingkungan Belajar) yang
berpengaruh terhadap prestasi belajar akuntansi siswa antara lain:
Hasil penelitian Indrawati (2004) yang yang dilakukan di Universitas
Sanata Dharma menunjukan ada hubungan yang positif dan signifikan antara
motivasi belajar, disiplin belajar, dan lingkungan belajar dengan prestasi
belajar akuntansi siswa.
Hasil penelitian fransiska Dian Wasitaningsih (2003) yang berjudul
Hubungan antara disiplin belajar, motivasi belajar dan perhatian orang tua
dengan prestasi belajar siswa menunjukan hubungan yang positif dan
signifikan antara disiplin belajar, motivasi belajar dan perhatian orang tua
dengan prestasi belajar siswa.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang
positif dan signifikan antara motivasi belajar, disiplin belajar, dan
lingkungan belajar ddengan prestasi belajar siswa. Hal ini dibuktikan dari
hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya seperti yang
telah diuraikan diatas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
C. KERANGKA BERPIKIR
1) Hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa
akuntansi
Motivasi belajar adalah suatu yang menyebabkan seseorang
melakukan perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi belajar itu
mempengaruhi prestasi belajar siswa. Menurut Winkel (1987:93),
motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis didalam diri
siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar
dan memberikan arah pada kegiatan belajar demi mencapai tujuan tertentu.
Seorang siswa mempunyai motivasi belajar tinggi akan berusaha
semaksimal mungkin untuk mendalami materi pelajaran yang dipelajari
sehingga prestasi yang dicapai juga maksimal.
2) Hubungan antara disiplin belajar dengan prestasi belajar siswa
akuntansi
Disiplin merupakan suatu yang digunakan oleh guru untuk
mendidik dan membentuk perilaku siswa agar menjadi orang yang berguna
dan berprestasi tinggi dalam bidang pelajaran. Ini dapat dilihat dari
pengertian disiplin menurut Prijodarminto (1994:23) yaitu Disiplin
merupakan suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari
serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai ketaatan, kepatuhan,
kesetiaan, keteraturan, dan ketertiban. Disiplin belajar pada siswa
diperlukan tingkat konsistensi dan kebiasaan yang teratur dalam proses
belajar mengajar karena dalam belajar membutuhkan beberapa faktor salah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
satunya adalah kebiasaan dalam disiplin belajar. Sedangkan Prestasi
belajar merupakan taraf keberhasilan murid dalam mempelajari materi
pelajaran di sekolah dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari
hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu. Dengan pengertian
diatas, maka dapat disimpulkan dengan menerapkan disiplin dalam belajar
siswa, maka diharapkan dapat meningkatkan keberhasilan dalam belajar
siswa dan mempengaruhi prestasi belajar siswa.
3) Hubungan antara lingkungan belajar dengan prestasi belajar siswa
akuntansi
Dari uaraian tentang lingkungan belajar diatas, dapat dipahami
bahwa faktor lingkungan mempunyai peranan penting dalam proses
belajar siswa. Dapat dibedakan menjadi tiga yaitu lingkungan sosial,
lingkungan non sosial dan lingkungan fisiologis. Lingkungan sosial yang
merupakan hubungan dengan sesama manusia seperti dengan paru guru,
teman kelas, masyarakat dan orang tua sangat mempengaruhi proses
belajar siswa. Hubungan baik antara siswa dengan orang-orang yang ada
di lingkungannya akan menguntumgkan bagi siswa itu sendiri, dalam arti
bisa mendukung situasi belajar siswa. Lingkungan yang mendukung akan
meningkatkan prestasi belajar sisiwa.
Dengan demikian, lingkungan belajar yang mendukung akan
menjadikan prestasi belajar tinggi dan sebaliknya lingkungan yang kurang
mendukung akan menjadikan prestasi belajar siswa akan rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
D. PERUMUSAN HIPOTESIS
Hipotesis adalah sebuah kesimpulan sementara yang belum final
dan masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis dalam pengertian ini
merupakan perumusan jawaban atas dugaan sementara terhadap
pernyataan yang diajukan dalam Rumusan Masalah, sehingga hipotesis ini
harus di uji atau dibuktikan kebenarannya berdasarkan kerangka berpikir
diatas melalui pengumpulan data dan analisa data. Berdasarkan data-data
diatas penulis merumuskan hipotesis penelitian ini sebagai berikut:
Ha1 :Ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar
siswa dengan prestasi belajar akuntansi siswa
Ha2 :Ada hubungan yang positif dan signifikan antara disiplin belajar
siswa dengan prestasi belajar akuntansi siswa
Ha3 :Ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar
dengan prestasi belajar akuntansi siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode survey.
Penelitian deskriptif dirancang untuk mengumpulkan informasi tentang
keadaan-keadaan nyata pada saat penelitian dilakukan. Dalam penelitian ini
peneliti akan meneliti tentang hubungan antara motivasi belajar, disiplin
belajar, dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa.
B. TEMPAT DAN WAKTU
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK BOPKRI I YOGYAKARTA
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober-November 2010
C. SUBYEK DAN OBYEK PENELITIAN
1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah bagian yang terlibat dalam penelitian dan
yang terkait dalam penelitian. Subyek penelitian ini adalah siswa SMK
BOPKRI I Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
2. Obyek Penelitian
Obyek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi titik perhatian
dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi obyek
penelitian adalah motivasi belajar, disiplin belajar, dan lingkungan belajar.
D. POPULASI, SAMPEL DAN TEKNIK PENARIKAN SAMPEL
1. Populasi
Menurut Suharsimi Arikunto (1991;108), populasi adalah
keseluruhan dari subjek penelitian. Populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri obyek dan subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007:115). Dalam penelitian ini yang
menjadi populasi adalah seluruh siswa di SMK BOPKRI I Yogyakarta
yang berjumlah 184 siswa.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti
(Arikunto, 2006:131). Dalam penentuan jumlah sampel ini, penulis
mempertimbangkan pernyataan Sudjana (1996:168) sebagai berikut:
pengambilan sampel dilakukan berdasarkan pertimbangan perorangan atau
pertimbangan peneliti. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII
jurusan akuntansi SMK BOPKRI 1 Yogyakarta yang berjumlah 22 siswa.
3. Teknik Penarikan Sampel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Teknik penarikan sampel penelitian ini adalah purposive sampling
yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono,
1999:78). Dalam teknik ini anggota populasi yang diambil sebagai sampel
sudah ditentukan sesuai dengan keperluan penelitian dan mengabaikan
peluang anggota lain dari populasi yang tidak dipilih. Pertimbangannya
siswa kelas XII sudah beradaptasi dengan lingkungan sekolahnya dalam
waktu yang cukup lama dan mereka sudah dapat menyesuaikan kondisi di
lingkungan belajar tersebut dalam cara dan strategi belajarnya.
E. VARIABEL PENELITIAN DAN PENGUKURAN
1. Variabel Penelitian
Variabel adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan obyek
penelitian atau faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala
yang diteliti. Variabel juga adalah konsep yang diberi lebih dari satu nilai.
Sesuai dengan perumusan masalah yang ada dalam penelitian,
maka yang menjadi variabel-variabel penelitian adalah sebagai berikut:
a. Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas adalah himpunan sejumlah gejala yang mewakili
berbagai aspek atau unsur yang berfungsi mempengaruhi atau
menentukan munculnya variabel lain yang disebut variabel terikat
(Nawawi, 1994:50).
Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah:
1) Variabel motivasi belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
2) Variabel disiplin belajar
3) Variabel lingkungan belajar
b. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Yang menjadi variabel
terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa di SMK
BOPKRI I Yogyakarta.
2. Pengukuran Variabel
a. Variabel bebas (independent variable)
Pada penelititan ini semua variabel bebas akan diukur dengan
menggunakan skala sikap dari Likert, yaitu suatu cara yang sistematis
untuk memberi skor dalam suatu kuesioner yang telah dibagikan. Ada
dua kategori pernyataan yang digunakan, yaitu pernyataan positif dan
pernyataan negatif. Dalam skala ini digunakan pengukuran sebagai
berikut:
1) Variabel Motivasi Belajar
Tabel 3.1
Pengembangan Variabel Motivasi Belajar Ke dalam
Indikator-indikator
Variabel Sub Variabel
Indikator Item Positif
Item Negatif
Motivasi Belajar
Motivasi Belajar Siswa
a. Kuatnya kemauan untuk berbuat
b. Jumlah waktu yang disediakan untuk belajar
c. Kerelaan meninggalkan
1,2 8,9
3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
kewajiban atau tugas lain
d. Ketekunan dalam mengerjakan tugas
e. Tekun menghadapi tugas
f. Ulet menghadapi kesulitan (tidak mudah putus asa)
g. Lebih senang bekerja mandiri
h. Cepat bosan pada tugas-tugas rutin
10 6 5
7 11
Tabel 3.2
Skor Item-item Pertanyaan Kuesioner
Jawaban Pernyataan
Positif (skor)
Pernyataan Negatif (Skor)
Selalu (S) 4 1 Sering (S) 3 2 Jarang (J) 2 3 Tidak Pernah (TP) 1 4
2) Variabel Disiplin Belajar
Tabel 3.3
Pengembangan Variabel Disiplin Belajar Ke dalam
Indikator-indikator
Variabel
Sub Variabel
Indikator Item Positif
Item Negatif
Disiplin Belajar
1. Disiplin Belajar di Sekolah
a. Patuh dan taat terhadap tata tertib belajar di sekolah
b. Persiapan belajar c. Perhatian terhadap kegiatan
pembelajaran d. Menyelesaikan tugas pada
waktunya e. Belajar dalam tempat dan
suasana mendukung
2,5,8 1 7,12 4 11
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
2. Disiplin Belajar di Rumah
a. Mempunyai rencana atau jadwal belajar
b. Ketaatan dan keteraturan dalam belajar
3 6
9
Tabel 3.4
Skor Item-item Pertanyaan Kuesioner
Jawaban Pernyataan
Positif (skor)
Pernyataan Negatif (Skor)
Selalu (S) 4 1 Sering (S) 3 2 Jarang (J) 2 3 Tidak Pernah (TP) 1 4
3) Variabel Lingkungan Belajar
Tabel 3.5
Pengembangan Variabel Lingkungan Belajar Ke dalam
Indikator-indikator
Variabel Sub Variabel Indikator Item Positif
Item Negatif
Lingkungan Belajar
1. Lingkungan Keluarga a. Fisik
b. Non Fisik
a. Fasilitas yang
disediakan dirumah
a. Dukungan dari keluarga
b. Tata tertib yang dibuat dalam keluarga
c. Perhatian orang tua
5,6,7,8 1,2 9,10 3,4
2. Lingkungan Sekolah a. Fisik
a. Fasilitas yang
disediakan di sekolah
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
b. Non Fisik
b. Kondisi lingkungan sekolah
a. Tata tertib sekolah
b. Perhatian guru
1,2,9 4,7 5,6,8
3. Lingkungan Masyarakat a. Fisik
b. Non Fisik
a. Sarana dan
prasarana b. Kondisi
lingkungan masyarakat
a. Jam belajar masyarakat
b. Tata tertib yang dibuat oleh masyarakat
5,6 3,4 1 2
Tabel 3.6
Skor Item-item Pertanyaan Kuesioner
Jawaban Pernyataan
Positif (skor)
Pernyataan Negatif (Skor)
A 4 1 B 3 2 C 2 3 D 1 4
b. Variabel terikat (dependent variable)
Pada Variabel terikat Prestasi belajar Akuntansi akan diukur
berdasarkan nilai raport semester ganjil tahun ajaran 2010-2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
F. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
1. Teknik Kuesioner
Teknik kuesioner merupakan metode pengumpulan data dengan
memberikan daftar pertanyaan tertulis kepada responden sebagai sampel
untuk mendap;atkan informasi dari responden.
2. Teknik Dokumentasi
Teknik dokumentasi merupakan metode pengumpulan data dengan
mencari data mengenai variabel yang berupa, surat kabar, majalah, catatan
dan sebagainya.
G. UJI INSTRUMEN PENELITIAN
1. Pengujian Validitas Kuesioner
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Suharsimi, 1993:136), yaitu
sebagai berikut:
r =( ) ( )( ) ( )∑ ∑∑ ∑
∑ ∑∑−−
−2222 YYnXXn
YXXYn
Keterangan :
r = koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y
Y = skor total item
X = skor item
n = jumlah responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Besarnya nilai koefisien r dapat dihitung dengan menggunakan
korelasi dengan signifikansi 5%. Jika r hitung lebih besar dari pada r tabel ,
maka butir soal tersebut dapat dikatakan valid. Jika sebaliknya maka butir
soal tersebut tidak valid. Dari hasil perhitungan SPSS adalah sebagai
berikut:
a. Untuk Variabel Motivasi
Tabel 3. 7
Hasil Pengujian Validitas Instrumen Motivasi Belajar
No Item
Validitas Keterangan rhitung
(taraf signifikansi 5%) rtabel
1 0.620 0,282 VALID 2 0.527 0,282 VALID 3 0.738 0,282 VALID 4 0.356 0,282 VALID 5 0.527 0,282 VALID 6 0.643 0,282 VALID 7 0.620 0,282 VALID 8 0.738 0,282 VALID 9 0.481 0,282 VALID 10 0.620 0,282 VALID 11 0.643 0,282 VALID
Butir pertanyaan pertama dari variabel motivasi belajar
ternyata mempunyai rhitung sebesar 0,620 (seperti pada lampiran 2).
Jika dibandingkan dengan rtabel 0,282 (taraf signifikan 5% dan n = 49)
maka r hitung lebih besar daripada r tabel, pada pertanyaan kedua sampai
kesebelas nilai r hitung juga lebih besar daripada rtabel yaitu 0,282.
Berarti butir pertanyaan pertama sampai dengan kesebelas dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
variabel motivasi belajar dinyatakan sahih atau valid sehingga dapat
digunakan sebagai alat ukur yang tepat terhadap motivasi belajar.
b. Untuk Variabel Disiplin
Tabel 3.8
Hasil Pengujian Validitas Instrumen Disiplin Belajar
No Item
Validitas Keterangan rhitung
(taraf signifikansi 5%)rtabel
1 0.549 0,282 VALID 2 0.546 0,282 VALID 3 0.422 0,282 VALID 4 0.546 0,282 VALID 5 0.566 0,282 VALID 6 0.624 0,282 VALID 7 0.549 0,282 VALID 8 0.443 0,282 VALID 9 0.285 0,282 VALID 11 0.546 0,282 VALID 12 0.515 0,282 VALID
Butir pertanyaan pertama dari variabel disiplin belajar ternyata
mempunyai rhitung sebesar 0,549 (seperti pada lampiran 2). Jika
dibandingkan dengan rtabel 0,282 (taraf signifikan 5% dan n = 49)
maka r hitung lebih besar daripada r tabel, pada pertanyaan kedua sampai
12 nilai r hitung juga lebih besar daripada rtabel yaitu 0,282. Kecuali item
soal nomor 10 yang nilai rhitung sebesar 0,261 lebih kecil dari rtabel.
sebesar 0,282. Berarti butir pertanyaan pertama sampai dengan
kesembilan dan butir 11 dan butir 12 dari variabel motivasi belajar
dinyatakan sahih atau valid sehingga dapat digunakan sebagai alat
ukur yang tepat terhadap disiplin belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
c. Untuk Variabel Lingkungan Belajar
Tabel 3.9
Hasil Pengujian Validitas Instrumen Lingkungan Belajar
No Item
Validitas Keterangan rhitung
(taraf signifikansi 5%) rtabel
2 0.331 0,282 VALID 3 0.396 0,282 VALID 4 0.460 0,282 VALID 5 0.411 0,282 VALID 6 0.331 0,282 VALID 7 0.460 0,282 VALID 8 0.447 0,282 VALID 9 0.396 0,282 VALID 10 0.505 0,282 VALID 11 0.636 0,282 VALID 12 0.511 0,282 VALID 13 0.522 0,282 VALID 14 0.588 0,282 VALID 15 0.505 0,282 VALID 16 0.411 0,282 VALID 17 0.459 0,282 VALID 18 0.382 0,282 VALID 19 0.679 0,282 VALID 20 0.447 0,282 VALID 21 0.511 0,282 VALID 22 0.598 0,282 VALID 23 0.459 0,282 VALID 24 0.357 0,282 VALID 25 0.588 0,282 VALID
Butir pertanyaan pertama dari variabel lingkungan belajar
ternyata mempunyai rhitung sebesar 0,205 (seperti pada lampiran 2).
Jika dibandingkan dengan rtabel 0,282 (taraf signifikan 5% dan n = 49)
maka r hitung lebih kecil daripada r tabel, hal ini menunjukkan bahwa
butir pertama tidak valid, sehingga tidak dapat digunakan sebagai alat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
ukur yang tepat terhadap lingkungan belajar. Pertanyaan kedua
mempunyai r hitung sebesar 0,331 lebih besar jika dibandingkan dengan
r tabel 0,282. Begitu juga pertanyaa ketiga sampai ke 25 nilai r hitung
lebih besar daripada rtabel yaitu 0,282. Berarti butir pertanyaan kedua
sampai dengan ke 25 dari variabel motivasi belajar dinyatakan sahih
atau valid sehingga dapat digunakan sebagai alat ukur yang tepat
terhadap lingkungan belajar.
Setelah koefisien korelasi diperoleh, perlu dilakukan uji
signifikansi dengan taraf signifikansi 5%. Korelasi antara jumlah skor
item dengan jumlah total tiap variabel bebas, dinyatakan valid jika r
hitung lebih besar rtabel sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari rtabel maka
butir soal yang disajikan dikatakan tidak valid.
2. Pengujian Reliabilitas Kuesioner
Reliabilitas menunjukan pada suatu pengertian bahwa sesuatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat
pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Suharsimi,
1993:142), yaitu sebagai berikut dimasukkan ke rumus Alpha :
11r = ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−⎟
⎠⎞
⎜⎝⎛
−∑
2
2
11 t
b
kk
σσ
Keterangan:
11r = reliabilitas instrumen
k = banyak butir pertanyaan
2tσ = varian total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
2bσ = jumlah varian butir
Dengan taraf signifikan sebesar ( α ) = 5%, jika nilai rhitung lebih
besar dari pada rtabel, maka butir soal tersebut dapat dikatakan reliabel,
begitu juga sebaliknya jika rhitung lebih kecil dari rtabel maka soal tersebut
tidak reliabel.
Untuk proses perhitungan reliabilitas, penulis menggunakan bantuan
komputer SPSS edisi Duwi Priyatno. Hasil dari perhitungan tersebut
sebagai berikut:
a. Untuk Variabel Motivasi Belajar.
Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan
rumus Alpha Cronbach dan dikerjakan dengan menggunakan program
Special Program For Statistic Solution (SPSS) 17 for windows. Dari 11
butir pernyataan pada variabel motivasi belajar siswa diperoleh nilai
koefisien alpha (r11) sebesar 0,877. Pengambilan kesimpulan dilakukan
dengan membandingkan nilai koefisien alpha dengan 0,60. Hasil
perhitungan tersebut menunjukkan bahwa koefisien alpha sebesar
0,877 lebih besar dari 0,60. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
instrumen motivasi belajar siswa dapat dikatakan reliabel.
b. Untuk Variabel Disiplin Belajar
Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan
rumus Alpha Cronbach dan dikerjakan dengan menggunakan program
Special Program For Statistic Solution (SPSS) 17 for windows. Dari 11
butir pernyataan pada variabel disiplin belajar siswa diperoleh nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
koefisien alpha (r11) sebesar 0,823. Pengambilan kesimpulan dilakukan
dengan membandingkan nilai koefisien alpha dengan 0,60. Hasil
perhitungan tersebut menunjukkan bahwa koefisien alpha sebesar
0,823 lebih besar dari 0,60. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
instrumen disiplin belajar siswa dapat dikatakan reliabel.
c. Untuk Variabel Lingkungan Belajar
Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan
rumus Alpha Cronbach dan dikerjakan dengan menggunakan program
Special Program For Statistic Solution (SPSS) 17 for windows. Dari 24
butir pernyataan pada variabel lingkungan belajar siswa diperoleh nilai
koefisien alpha (r11) sebesar 0,877. Pengambilan kesimpulan dilakukan
dengan membandingkan nilai koefisien alpha dengan 0,60. Hasil
perhitungan tersebut menunjukkan bahwa koefisien alpha sebesar
0,877 lebih besar dari 0,60. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
instrumen lingkungan belajar siswa dapat dikatakan reliabel. Hasil
olahan reliabilitas dapat dilihat pada lampiran 2.
H. TEKNIK ANALISI DATA
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan rumus F. Agar
kesimpulan yang ditarik tidak menyimpang dari seharusnya, maka terlebih
dahulu dilakukan uji persyaratan analisis. Pengujian prasyarat analisis
mencakup uji normalitas dan uji linearitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
1. Uji Persyaratan Analisis Korelasi
a. Pengujian Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk
mengetahui apakah data yang terjaring berdistribusi normal, sehingga
analisis untuk menguji hipotesis dapat dilakukan. Dalam uji normalitas
ini digunakan rumus uji satu sampel dari Kolmogorov-Smirnov, yaitu
tingkat kesesuaian antara distribusi harga satu sampel (skor observasi)
dan distribusi teoritisnya. Uji ini menetapkan suatu titik dimana teoritis
dan yang terobservasi mempunyai perbedaan terbesar. Artinya
distribusi sampling yang diamati benar-benar merupakan observasi
suatu sampel random dari distribusi teoritis (Ghozali, 2002:35-36).
Alat statistik untuk pengujian normalitas data penelitian ini adalah tes
Kolmogorov-Smirnov. Adapun rumus uji Kolmogorov-Smirnov untuk
normalitas sebagai berikut (Ghozali, 2002:36):
( ) ( )inio XSXFmaksimumD −=
Keterangan:
D = Deviasi maksimum
Fo (Xi) = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan
Sn ( X i) = Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi
Bila probabilitas (p) yang diperoleh melalui perhitungan
lebih besar dari taraf signifikan 5%, berarti sebaran data variabel
normal. Bila probabilitas (p) yang diperoleh melalui perhitungan lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
kecil dari taraf signifikansi 5% berarti sebaran data variabel tidak
normal.
b. Pengujian Linieritas
Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah antar
variabel mempunyai hubungan yang linier. Uji linieritas dalam
penelitian ini menggunakan rumus F dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
2
2
SeTcSF =
Keterangan:
F = Harga bilangan F untuk garis regresi
S2 TC = Varians tuna cocok yang dicari dengan cara ( )
2−kTCJK
Se2 = Varians kekeliruan yang dicari dengan persamaan: ( )knEJK
−
Signifikansi ditetapkan 5% sehingga jika tabelhitung FF <
dianggap hubungan masing-masing perubahan bebas dengan
perubahan terikat adalah linear dan jika sebaliknya akan disebut tidak
linear.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
2. Deskripsi Data
Untuk mendeskripsikan variabel motivasi belajar, disiplin belajar
dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa akan
dilakukan perhitungan mean, median, modus dan standar deviasi.
3. Pengujian Hipotesis Penelitian
a. Pengujian hipotesis pertama, kedua, dan ketiga
1). Perumusan hipotesis Ho dan Ha
H01 : Tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara
motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi
Ha1 : Ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi
belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi
2). Pengujian hipotesis
Untuk menguji hipotesis pertama, kedua, dan ketiga yaitu
hubungan positif dan signifikan motivasi belajar terhadap prestasi
belajar akuntansi, hubungan positif dan signifikan disiplin belajar
terhadap prestasi belajar akuntansi, hubungan positif dan
signifikan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar akuntansi
digunakan analisis “Product Moment” oleh pearson (Arikunto,
2002:243):
( )( )( ){ } ( ){ },
2222 yyNxxN
yxxyNrxy∑−∑∑−∑
∑∑−∑=
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Keterangan:
r = Koefisian korelasi
x = Variabel bebas
y = variable terikat
∑ xy =jumlah hasil kali x dengan y
N = jumlah sampel.
Untuk menguji signikansi dari korelasi (r) antara variabel
bebas dengan variabel terikat pada signifikansi 5% digunakan
rumus uji-t, dengan derajat kebebasan atau db = (n-2), Sudjana,
1996:275) yaitu:
21
2
r
nrt−
−=
Keterangan:
r = koefisien korelasi
n = jumlah anggota sampel
t = harga test yang akan dicari.
3). Pengambilan Keputusan
Kriteria pengujian hipotesis yang digunakan adalah:
Ho = diterima bila thitung lebih kecil ttabel.
Ha = diterima bila t hitung lebih besar ttabel
Pengambilan keputusan berdasarkan nilai probabilitas sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
H0 = diterima jika dignifikansi > 0,05
H0 = ditolak jika signifikansi < 0,05
4). Penarikan Kesimpulan
a) Jika H0 diterima berarti bahwa tidak ada hubungan yang
positif dan signifikan antara motivasi belajar siswa dengan
prestasi belajar akuntansi siswa
b) Jika Ha diterima berarti bahwa ada hubungan yang positif dan
signifikan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi
belajar akuntansi siswa
Catatan: langkah seperti di atas juga dilakukan untuk pengujian
hipotesis yang kedua dan ketiga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
BAB IV
GAMBARAN UMUM SMK BOPKRI
A. Sejarah SMK BOPKRI I Yogyakarta
1. Tahun-tahun penting:
a. Pada tanggal 19 Januari 1967 SMEA BOPKRI Yogyakarta
didirikan oleh Pengurus Yayasan BOPKRI Yogyakarta. Semula
menempati gedung di Jl. Jendral Sudirman No. 57 Yogyakarta,
juga ditempati SMPS BOPKRI Yogyakarta (sekarang sudah tutup).
b. Pada tahun 1968 pindah di Jl. Jendral Sudirman No. 24 Yogyakarta
(sekarang unruk SD BOPKRI Gondolayu).
c. Pada tahun 1974 mendapat status Berbantuan.
d. Pada yanggal 1 Maret 1974 SMEA BOPKRI Yogyakarta pindah
tempat di Jl. Wardani No. 2 Kotabaru Yogayakarta (masuk siang)
e. Pada tanggal 28 Desember 1977 mendapat status Bersubsidi.
f. Pada tahun 1986 status atau jenjang Akreditasinya Disamakan,
berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan
menengah tertanggal 6 Januari 1986 Nomor : 01/C/Kep/1.86
g. Mulai bulan Juli 1997 pindah di Jl. Cik Di Tiro No. 37 Yogyakarta,
namanya diganti menjadi SMK BOPKRI I Yogyakarta.
h. Pada tahun 1991 Akreditasi yang kedua berstatus tetap sama yaitu
disamakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
i. Pada tahun 1998 akreditasi yang ketiga statusnya tetap sama yaitu
disamakan.
j. Pada tahun 2006 akreditasi untuk jurusan Akuntansi dengan
peringkat Gol. A dan Administrasi Perkantoran tahun 2007 dengan
peringkat Gol. A.
2. Lokasi Sekolah
SMK BOPKRI I Yogyakarta menempati gedung milik Yayasan
BOPKRI yang terletak di Jl. Cik Di Tiro No. 37 Yogyakarta. Adapun
gedung yang ditempati SMSK BOPKRI I ini mempunyai sejarah
tersendiri yaitu:
a. Gedung yang didirikan pada tahun 1933 dan digunakan untuk
Sekolah Dasar jaman penjajah.
b. Mulai tahun 1945 setelah berdiri Yayasan BOPKRI, gedung ini
digunakan untuk SD BOPKRI Terban Taman.
c. Mulai bulan Juli 1997 SMK BOPKRI 1 menempati gedung ini,
karena ruangannya terbatas maka sebagian masuk pagi dan
sebagian masuk siang.
3. Kepala Sekolah di SMEA BOPKRI Yogyakarta
Kepala Sekolah yang pernah memimpin sekolah ini sejak
berdirinya sampai sekarang adalah sebagai berikut:
a. Drs. Waspodo : tahun 1967
b. Drs. Soemarno : tahun 1968
c. Dra.Dwi Sunu Widjajani : tahun 1969-1978
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
d. Jn. Sunaryo, BA : tahun 1978-1981
e. Drs. Y. Surip Hidayat : tahun 1981- 2007
f. Dra. Indri Pamiyarti : tahun 2007-sekarang
B. Visi, Misi dan Tujuan SMK BOPKRI Yogyakarta
1. Visi SMK BOPKRI 1 Yogyakarta
Menjadi SMK unggul yang menghasilkan lulusan cerdas, berani
berkompetensi, dan berdasarkan kasih.
2. Misi SMK BOPKRI 1 Yogyakarta
a. Melaksanakan proses belajar mengajar secara optimal dalam iklim
yang kondusif berdasarkan kurikulum berbasis kompetensi.
b. Mengembangkan etos kerja yang produktif dan efisien.
c. Mengembangkan sekolah dengan instansi lain.
d. Mengembangkan sarana dan prasarana sekolah.
3. Tujuan SMK BOPKRI 1 Yogyakarta
a. Menyiapkan peserta didik agar dapat bekerja, baik mandiri atau
sebagai tenaga kerja di dunia usaha/Industri, ulet dan gigih
berkompetensi serta mampu mengembangkan sikap profesional
sesuai bidang dan program keahliannya.
b. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan
keterampilan di bidang akuntansi, multimedia dan administrasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
perkantoran agar mampu mengembangkan diri melalui tingkat
satuan pendidikan yang lebih tinggi.
c. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik sehingga
memiliki kepribadian dan aklak mulia.
d. Mengembangkan dan melestarikan budaya bangsa melalui
perluasan dan pemerataan layanan pendidikan di bidang akuntansi,
multimedia, dan administrasi perkantoran yang berbasis budaya
daerah.
a. Tujuan Program Keahlian Akuntansi
1) Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik, sehingga
memiliki kepribadian dan aklak mulai.
2) Memberi layanan pendidikan kepada peserta didik dengan
kompetensi keahlian bidang akuntansi agar dapat bekerja, baik
mandiri atau sebagai tenaga kerja dan di dunia usaha/industri, ulet
dan gigih berkompetensi serta mampu mengembangkan sikap
profesional di bidang keahlian akuntansi.
3) Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan
di bidang akuntansi agar mampu mengembangkan diri melalui
tingkat satuan pendidikan yang lebih tinggi.
4) Mengembangkan dan melestarikan budaya bangsa melalui perluasan
dan pemerataan layanan pendidikan di bidang akuntansi yang
berdasarkan budaya daerah.
b. Tujuan Program Administrasi Perkantoran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
1). Menerapkan dan mengembangkan kemampuan berkomunikasi baik
lisan maupun tertulis kepada relasi dengan memperhatikan norma
dan lingkungan masyarakat.
2). Menerapkan dan mengembangkan kemampuan teknologi informasi
untuk melaksanakan tugas secara efektif dan efisien
3). Menerapkan dan mengembangkan kemampuan untuk merencanakan,
melaksanakan, mengorganisasi, dan mengevaluasi tugas yang
menjadi tanggung jawab.
4). Menerapkan dan mengembangkan kemampuan dalam mengelola
surat/dokumen sesuai dengan standar operasi dan prosedur untuk
mendukung tugas pokok lembaga.
5). Menerapkan dan mengembangkan pelayanan terhadap relasi
sehingga diperoleh manfaat bagi masing-masing pihak.
6). Menerapkan dan mengembangkan kemampuan mengelola
administrasi keuangan sehingga segala aspek keuangan dapat
dilaporkan dan dipertanggungjawabkan.
C. Sistem Pendidikan SMK
Sistem pendidikan yang digunakan di SMK BOPKRI 1 Yogyakarta
adalah Pendidikan Sistem Ganda (PSG)
1. Pengertian PSG
PSG mengandung arti :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
a. Program bersama antar sekolah (SMK) dengan dunia usaha dan
industri yang dikoordinasikan melalui Komite Sekolah
b. Program sekolah dilaksanakan di dua tempat, sebagian
dilaksanakan di sekolah dan sebagian lainnya di industri atau
perusahaan
2. Kelompok Pembagian Program PSG
Program PSG di SMK pada dasarnya dapat dibagi menjadi 3
kelompok, yaitu :
a. Kelompok program normatif, meliputi mata pelajaran Agama,
Pendidikan Kewarganegaraan dan Sejarah, Bahasa Indonesia,
Pendidikan Jasmani dan Olahraga
b. Kelompok program adaptif, meliputi mata pelajaran Matematika,
IPA, Bahasa Inggris, Kewirausahaan, Ekonomi dan Keterampilan
Komputer
c. Kelompok program ahli kejuruan, meliputi teori kejuruan, praktik
dan keahlian produktif
3. Macam Kegiatan
Pelaksanaan program PSG meliputi :
a. Membuat kalender
b. Membuat silabus dengan standar keahlian (bila telah mampu dan
mungkin), bila belum siap maka acuannya adalah standar
kompetensi yang ada pada buku dan kurikulum SMK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
c. Melaksanakan pelatihan untuk guru dan instruktur
d. Menyeleksi siswa untuk peserta praktik industri
e. Menyelenggarakan bimbingan dan penilaian
f. Menyelenggarakan uji profesi dan atau uji kompetensi
g. Menerbitkan sertifikat hasil uji profesi atau uji kompetensi (bila
dirasa bahwa sertifikat perusahaan lebih terjamin kemanfaatannya
untuk siswa dalam mencari kerja), maka Komite Sekolah cukup
mengetahui dalam memasarkan tamatan
h. Menyelenggarakan administrasi dan pendidikan siswa
i. Dan lain – lain yang masih dianggap perlu sesuai kondisi dan
tuntutan setempat
D. Kurikulum SMK
Struktur kurikulum SMK meliputi substansi pembelajaran yang
ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga atau empat tahun,
mulai dari kelas X sampai dengan kelas XII. Struktur kurikulum berbeda
tergantung dari Kompetensi Keahlian. Program Keahlian Multimedia,
Akuntansi dan Administrasi Perkantoran terdiri dari :
1. Mata pelajaran dan alokasi waktu
Mata pelajaran dibagi menjadi 3 kelompok program, yaitu:
a. Normatif, meliputi pelajaran Agama, Pendidikan
Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Pendidikan Jasmani, Olah
raga dan Kesehatan, serta Seni dan Budaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
b. Adaptif, meliputi Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS, KKPI
dan Kewirausahaan.
c. Produktif, meliputi sejumlah mata pelajaran dasar kompetensi
kejuruan dan kompetensi kejuruan.
Selain mata pelajaran ini juga disertakan mata pelajaran Muatan Lokal
dan mata pelajaran Pengembangan Diri.
Alokasi waktu pada struktur kurikulum SMK mempunyai beberapa
ketentuan, yaitu :
a. Alokasi waktu kelompok adaptif dan produktif disesuaikan
dengan kebutuhan SMK yang diselenggarakan dalam blok waktu
atau alternatif lain
b. Evaluasi dilakukan setiap akhir penyelesaian satu standar
kompetensi atau beberapa kompetensi dasar
c. Beban belajar SMK meliputi kegiatan pembelajaran tatap muka,
praktik di sekolah dan kegiatan praktik di dunia usaha atau
industri ekuivalen 36-40 jam pelajaran per minggu @ 45 menit.
Penyelenggaraan pendididikan SMK maksimum 38 minggu
efektif dalam satu tahun pelajaran.
d. Pengembangan diri ekuivalen dengan 2 jam pembelajaran per
minggu
e. Durasi jam yang tertulis pada struktur kurikulum adalah jumlah
jam pembelajaran tatap muka. Dua jam pembelajaran praktik di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
sekolah atau empat jam pembelajaran praktik DU / DI (Dunia
Usaha/Industri) setara dengan satu jam tatap muka.
2. Beban Belajar
Pengaturan beban belajar dengan ketentuan :
a. SMK kategori standar menggunakan pengaturan beban belajar
sistem dalam paket.
b. Jam pembelajaran setiap mata pelajaran pada sistem paket
dialokasikan sebagaimana pada struktur kurikulum
c. Alokasi waktu kelompok normatif adaptif, kelompok dasar
kejuruan serta kelompok kejuruan disesuaikan dengan kebutuhan
Program Studi Keahlian dan diselenggarakan secara terstruktur.
d. Materi dasar kejuruan dan kompetensi kejuruan disesuaikan
dengan kebutuhan program studi keahlian untuk memenuhi
standar kompetensi kerja dan diselenggarakanuk pendidikan
sistem ganda.
e. Alokasi waktu satu jam pelajaran tatap muka adalah 45 menit.
f. Beban belajar SMK meliputi kegiatan pembelajaran tatap muka,
praktik di sekolah dan kegiatan kerja praktik di dunia
usaha/industri diekuivalen dengan standar minimal 50 jam
pelajaran perminggu.
g. Minggu efektif penyelenggaraan pendidikan di SMK BOPKRI I
Yogyakarta ditetapkan minimal 38 minggu untuk 1 s/d semester
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
5 dan 14 minggu untuk semester 6 dengan lama pendidikan 3
tahun.
h. Penambahan jam pelajaran untuk kegiataan mandiri diatur
dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam
mencapai kompetensi dan tidak terstruktur.
Strategi Pelaksanaan Pembelajaran:
a. Dalam rangka membekali peserta didik agar mampu
berkompetisi, maka SMK BOPKRI I Yogyakarta melakukan
penguatan terhadap mata pelajaran normatif bahasa Indonesia
dan mata pelajaran adaptif (Matematika dan bahasa Inggris)
dengan penambahan jam pelajaran masing-masing 2 jam
perminggu untuk tingkat XI dan XII.
b. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri
tidak terstruktur dalam sistem paket 0% - 60% dari waktu
kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
c. Dua jam pembelajaran kegiatan praktik di sekolah atau empat
jam pembelajaran kegiatan praktik di luar sekolah setara dengan
satu jam pembelajaran tatap muka.
3. Kenaikan kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran.
Kriteria kenaikan kelas diatur oleh masing-masing direktorat teknis
terkait. Siswa dinyatakan naik dari tingkat X ke tingkat XI, dan tingkat
XI ke tingkat XII apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
a. Semua Kompetensi Dasar(KD) dan Sub Kompetensi (SK) setiap
mata pelajaran (yang diprogramkan selama 1 tahun) telah
memenuhi ketuntasan belajar (100% tuntas).
Batas ketuntasan belajar setiap kompetensi:
1. KD dan SK mata pelajaran normatif, adaptif dan Mulok kurang
lebih 6.00
(Nilai akhir semester atau nilai raport untuk mapel Normatif,
adaptif dan mulok adalah nilai rata-rata komulatif dari
kompetensi dasar, sub kompetensi dan nilai indikator).
2. KD dan SK mata pelajaran produktif kurng lebih 7.00
(Nilai akhir semester atau nilai raport untuk mata pelajaran
produktif, setiap kompetensi dituangkan berdiri sendiri,
mengacu pada SKL/Silabus program studi keahlian dan tidak
rata-rata)
b. Memperoleh predikat baik untuk kelompok mata pelajaran agama
dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian,
kelompok mata pelajaran estetika dan kelompok mata pelajaran
jasmani, olahraga dan kesehatan.
c. Jika KD dan SK yang belum mencapai ketuntasan kurang lebih 4
mata pelajaran (selain syarat nomor 2 dan produktif dan
produktif), maka siswa dinyatakan tidak layak naik kelas dan
harus mengulang di kelas yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
4. Kelulusan
Sesuai dengan ketentuan SP 19/2005 pasal 72(1) menyebutkan
bahwa peserta didik dinyatakan lulus setelah :
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
b. Memperoleh nilai minimal baik kelompok mata pelajaran agama
dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, estetika,
jasmani, olahraga dan kesehatan
c. Lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran IPTEK
d. Lulus Ujian Nasional
5. Penjurusan
Penjurusan dilakukan berdasarkan bakat, minat serta potensi
siswa pada saat mendaftarkan peserta didik baru.
6. Kurikulum
SMK BOPKRI 1 Yogyakarta memiliki bidang keahlian bisnis,
manajemen dan teknologi. Bidang ini memiliki tiga program keahlian
yaitu program keahlian akuntansi program keahlian administrasi
perkantoran dan dan multimedia. Kurikulum yang digunakan oleh SMK
BOPKRI I Yogyakarta adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikn
SMK BOPKRI I Yogyakarta.
Kompetensi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK BOPKRI I
Yogyakarta terdiri dari :
1. Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,
serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan
lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.
2. Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK
BOPKRI I Yogyakarta
Struktur dan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
SMK BOPKRI I Yogyakarta yaitu mata pelajaran; muatan lokal;
kegiatan pengembangan diri; pengaturan beban belajar, kenaikan
kelas dan kelulusan; penjurusan; pendidikan kecakapan hidup,
pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global.
3. Kalender Pendidikan
Kalender Pendidikan SMK BOPKRI I Yogyakarta disusun
dengan pertimbangan-pertimbangan sebagi berikut:
a. Kalender akademik adalah pengaturan waktu untuk kegiatan
pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang
mencangkup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif
belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
b. Permulaan tahun pelajaran, yaitu waktu dimulai kegiatan
pembelajaran pada awal tahun pelajaran, pada setiap satuan
pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
c. Minggu efektif adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran
untuk setiap tahun dimana minggu efektif penyelenggaraan
pendidikan SMK adalah 34-38 minggu.
d. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran
setiap minggu meliputi jumlah jam seluruh mata pelajaran
termasuk muatan lokal ditambah kegiatan pengembangan diri
e. Waktu libur, yaitu waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan
kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang
dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester,
jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur
keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional
dan hari libur khusus.
4. Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok
mata pelajaran tertentu yang mencakup standar kompetensi,
kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan pembelajaran, indikator
pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu dan sumber
belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan
kompetensi dasar ke dalam materi pokok, kegiatan pembelajaran
dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.
Dalam pengembangan silabus harus berpegang pada prinsip
ilmiah, relevan, sistematis, konsisten, memadai, aktual dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
kontekstual, fleksibel dan menyeluruh. Adapun langkah – langkah
dalam pengembangan silabus :
a. Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar
b. Mengidentifikasi materi pembelajaran
c. Mengembangkan kegiatan pembelajaran
d. Merumuskan indikator pencapaian kompetensi
e. Penentuan jenis penelitian
f. Menentukan alokasi waktu
g. Menentukan sumber belajar.
E. Organisasi SMK BOPKRI 1
Keberhasilan SMK BOPKRI I Yogyakarta dalam mengembangkan
sistem pendidikannya tidak lepas dari struktur organisasi dan
manajemennya, termasuk prinsip-prinsip yang melandasi struktur dan
sistem organisasi dan manajemen tersebut.
Struktur organisasi akan dapat berfungsi secara efektif apabila
terdapat manajemen yang handal. Oleh karena itu kepala sekolah sebagai
pimpinan paling tinggi berusaha merecanakan, mengorganisasikan,
melaksanakan, mengontrol dan mengevaluasi kegiatan sekolah sebaik
mungkin.
Untuk mewujudkan struktur organisasi dan manajemen yang baik,
salah satu caranya adalah menyusun struktur organisasi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
memungkinkan terjadinya interaksi aktif, kreatif dan konsultatif baik yang
bersifat vertikal maupun horizontal dan diagonal, seperti pada bagan
berikut:
Struktur Organisasi Sekolah
SMK BOPKRI 1 Yogyakarta
Keterangan : ________________ Garis Komando
------------------------ Garis Konsultasi
Pengurus Yayasan BOPKRI Kantor Dinas P dan P Kota Yogyakarta
Kepala Sekolah Komite Sekolah
Wakasek
Kepala Tata Usaha
Koordinator BP/BK Ketua Jurusan
Guru Guru
Siswa SMK BOPKRI 1 Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Penjelasan :
1. Kepala Sekolah
Kepala Sekolah SMK BOPKRI I yang sekarang dibantu
oleh Wakil Keapala Sekolah, mempunyai tugas merencanakan,
mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinasikan, mengawasi
dan mengevaluasi seluruh kegiatan pendidikandi sekolah ini dengan
perincian sebagai berikut :
Mengatur proses belajar mengajar:
a. Program tahunan, semesteran, berdasarkan kalender pendidikan
b. Jadwal pelajaran per tahunan, per semesteran, termasuk penetapan
jenis mata pelajaran / bidang pengembangan / bidang studi /
bidang pengajaran / keterampilan dan pengembangan tugas guru
c. Program RPP berdasarkan buku kurikulum
d. Pelaksanaan jadwal RPP menurut alokasi waktu yang telah
ditentukan berdasarkan kalender pendidikan
e. Pelaksanaan ulangan / test / hasil evaluasi belajar untuk kenaikan
kelas dan UN
f. Penyusunan kelompok murid atau siswa berdasarkan norma
penjurusan
g. Penyusunan norma penilaian
h. Penetapan kenaikan kelas
i. Laporan kemajuan hasil belajar murid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
j. penetapan dalam peningkatan proses belajar mengajar antara lain
(1) mengatur administrasi kantor; (2) mengatur administrasi siswa;
(3) mengatur administrasi pegawai; (4) mengatur administrasi
perlengkapan; (5) mengatur administrasi keuangan; (6) mengatur
administrasi perpustakaan; (7) mengatur pembinaan kesiswaan dan
(8) mengatur hubungan dengan masyarakat.
2. Guru
Guru SMK BOPKRI I Yogyakarta terdiri dari guru tetap dan guru
tidak tetap. Pada tahun 2006/2007 jumlah guru ada 26. terdiri dari guru
tetap negeri dpk 12 orang dan guru tetap Yayasan 1 Orang, Guru Bantu
2 Orang dan siswanya 11 orang adalah guru tetap. Guru SMK BOPKRI
1 Yogyakarta memiliki tugas sebagai berikut :
a. Guru mempunyai tugas pokok melaksanakan pendidikan dan
pengajaran di sekolah berdasarkan kurikulum yang berlaku. Di
samping tugas pokok tersebut, guru membantu kepala sekolah
dalam melaksanakan dan mengatur (1) administrasi murid; (2)
administrasi pegawai; (3) administrasi perlengkapan; (4)
administrasi keuangan; (5) administrasi perkantoran; (6)
administrasi pembinaan kesiswaan, termasuk program BP dan (7)
administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat.
b. Bagi guru pada sekolah umum atau sekolah kejuruan, di samping
melaksanakan tugas pokok pendidikan dan pengajaran, mereka
mendapat tugas tambahan membantu kepala sekolah dalam hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
mengatur program pengajaran, pembinaan kesiswaan termasuk
program BP, pengelolaan kelas, pengelolaan perpustakaan,
kegiatan jurusan atau instalasi, dan pengelolaan laboratorium atau
ruang praktik.
c. Guru mendapat tugas tambahan membantu kepala sekolah di
bidang program pengajaran dengan melakukan penyusunan jadwal
kegiatan sekolah, penyusunan pembagian tugas guru, penyusunan
jadwal pelajaran, penyusunan jadwal evaluasi belajar dan
penyusunan laporan pelaksanaan pengajaran secara berkala.
d. Dalam tugas kesiswaan, tugas guru adalah (1) menyusun program
pembinaan kesiswaan atau OSIS; (2) melaksanakan bimbingan,
pengarahan dan pengendalian kegiatan siswa dalam rangka
menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah; (3) mengarahkan
dalam pemilihan pengurus OSIS; (4) membina pengurus OSIS
dalam berorganisasi; (5) menyusun pembinaan siswa secara
berkala dan insidental dan (6) memilih calon penerima beasiswa
bagi yang berbakat.
e. Sebagai wali kelas, tugas guru adalah (1) menyusun laporan
keadaan kelas pada akhir tahun ajaran; (2) membuat statistik
bulanan siswa; (3) menyusun jadwal pelajaran siswa; (4)
mencatatan jumlah kehadiran siswa mingguan dan bulanan; (5)
pencatatan penerimaan uang SPP; (6) mengisi daftar nilai siswa;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
(7) mendata alamat siswa; (8) membuat catatan khusus mengenai
siswa dan (9) mencatat mutasi siswa.
f. Tugas guru sebagai pembantu dibidang bimbingan dan
Penyuluhan adalah (1) penyusunan dan pelakasanaan program
bimbingan dan penyuluhan yang meliputi: waktu kegiatan, metoda
bimbingan dan penyuluhan, peralatan dan biaya, teknik penelolaan
data hasil bimbingan dan penyuluhan serta petugas bimbingan dan
penyuluhan; (2) koordinasi dengan wali kelas, guna
penanggungjawab bidang pembinaan kesiswaan dan orang tua/wali
murid;(3) penyusunan dan pelaksanaan program kerja sama dengan
instansi lain yang relevan baik pemerintah maupun swasta; (4)
evaluasi pelaksanaan BP; (5) penyusunan satistik hasil evaluasi
BP; (6) penyusunan dan pemberian saran dan pertimbangan
pemilihan jurusan bagi siswa.
g. Tugas guru di bidang perpustakaan adalah merencanakan
pengadaan buku, mengurus pelayanan perpustakaan, merencanakan
pengembangan perpustakaan, memelihara dan memperbaiki buku
pustaka dan menyusun laporan bulanan.
h. Tugas guru sebagai Ketua jurusan/kepala instansi adalah
melakukan kegiatan penyusunan program pembinaan dan
penembangan jurusan, kooedinasi penggunaan laboratorium/
tempat praktik, peningkatan prestasi daalm jurusan yang
bersangkutan, observasi dan evaluasi kemajuan dan kemapuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
siswa dalam jurusadan menyusunan laporan perkembangan
jurusan/instansi.
i. Tugas guru sebagai guru praktik adalah melaksanakan praktik
laboratorium, mengembangkan praktik labortorium, memelihara
alat praktik, merencanakan kegiatan praktik, menyiapkan bahan
atau alat pelajaran praktik sesuai dengan jurusannya,
mengkoordinasikan kegiatan praktik, merencanakan kebutuhan alat
praktik, mengawasi kegiatan praktik, berkoordinasi dan
bekerjasama dengan masyarakat atau dunia usaha dalam rangka
praktik siswa
j. Tugas guru di bidang humas adalah (1) mengatur dan
meyelenggarakan hubungan sekolah dan orang tua; (2) membina
hubungan antara sekolah dengan komite sekolah; (3)
mengembangkan hubungan antara sekolah dengan lembaga
pemerintah, dunia usaha dan lembaga sosial lainnya; (4)
memberikan informasi mengenai keadaan sekolah kepada
masyarakat sekitar; (5) berkonsultasi dengan dunia usaha dan (6)
menyusun laporan pengembangan hubungan antar sekolah dengan
masyarakat.
3. Kepala Tata Usaha
Tugas kepala tata usaha adalah (1) membantu kepala sekolah
dalam bidang administrasi ; (2) mengatur dan mengawasi tugas masing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
– masing karyawan; (3) membantu daftar gaji atau honorarium dan (5)
membantu konsep – konsep surat.
4. Komite Sekolah
Tugas komite sekolah a) mengkoordinasikan seluruh kegiatan
pelaksanaan PSG mulai dari perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi penilaian; b) berperan serta
dalam penerimaan siswa baru; c) memonitor dan mengevaluasi
pelaksanaan pendidikan di sekolah; d) mendapatkan industri untuk
menjadi pasangan sekolah dalam pelaksanaan PSG; e)memonitor dan
mengevaluasi pelaksanaan praktik kerja industri; f) bersama dengan
sekolah mengatur pelaksanaan uji kompetensi dan penerbitan sertifikat
komputer; g) memasarkan lulusan; h) membantu pengembangan unit
produksi sekolah dan i) mencari sponsor untuk membantu pembiayaan
operasional sekolah.
5. Ketua Jurusan
Tugas ketua jurusan adalah menyusun program pembinaan dan
pengembangan jurusan, melakukan koordinasi penggunaan
laboratorium, meningkatkan prestasi dalam jurusan yang bersangkutan,
observasi dan evaluasi kemajuan dan kemampuan siswa dalam jurusan
yang bersangkutan dan menyusun laporan perkembangan jurusan atau
instansi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
6. Koordinator BK
Tugas koordinator BK adalah menyusun dan melaksanakan
program bimbingan dan penyuluhan yang meliputi waktu kegiatan,
metode bimbingan dan penyuluhan, peralatan dan biaya, teknik
pengolahan data hasil bimbingan dan penyuluhan serta petugas
bimbingan dan penyuluhan, koordinasi dengan wali kelas untuk
bertanggungjawab dalam bidang pembinaan kesiswaan dan orang tua,
menyusun dan melaksanakan program kerjasama dengan instansi lain
yang relevan baik pemerintah maupun swasta, mengevaluasi
pelaksanaan B dan P, menyusun statistik hasil evaluasi B dan P dan
memberikan saran serta pertimbangan pada siswa untuk memilih
jurusan.
F. Sumber Daya Manusia SMK BOPKRI 1
Sumber daya manusia yang ada meliputi: kepala sekolah, para
guru, dan karyawan yang bekerja untuk SMK BOPKRI I Yogyakarta.
Jumlah sumber daya yang ada sebanyak 36 orang, terdiri dari garu dan
karyawan dengan rinciannya sebagai berikut:
1. Guru tetap PNS dipekerjakan sebanyak 12 orang.
2. Guru yayasan sebanyak 1 orang.
3. Guru tidak tetap sebanyak 17 orang.
4. Karyawan/Pegawai teetap sebanyak 3 orang.
5. Karyawan/Pegawai tidak tetap sebanyak 5 orang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
G. Siswa SMK BOPKRI 1 Yogyakarta
Pada tahun pelajaran 2010/2011 jumlah kelas yang ada adalah 8
kelas dan siswa sebanyak 184 siswa terdiri dari 53 siswa laki-laki dan 131
siswa perempuan. Adapun rinciannya sebagai berikut :
No Kelas Jumlah
kelas
Pria Perempuan Jumlah
1. X Akuntansi (AK) 1 5 11 16
2. XAdministrasiPerkantoran
(AP)
1 3 24 27
3. X Multimedia (MM) 1 13 11 24
4. XI Akuntansi (AK) 1 7 15 22
5. XIAdministrasi
Perkantoran (AP)
1 4 17 21
6. XI Multimedia (MM) 1 18 10 28
7. XII Akuntansi (AK) 1 - 22 22
8. XIIAdministrasi
Perkantoran (AP)
1 3 21 24
Jumlah 8 53 131 184
H. Kondisi Fisik dan Lingkungan Sekolah
SMK BOPKRI I mempunyai lingkungan fisik yang baik namun
kurang ideal untuk tempat berlangsungnya proses belajar mengajar karena
berhadapan langsung dengan jalan raya sehingga suasananya menjadi
bising dan berdekatan dengan swalayan dan rumah sakit, sehingga situasi
belajar kurang optimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Halaman sekolah SMK BOPKRI I tidak begitu luas, bagian depan
digunakan untuk upacara, kegiatan pramuka dan olahraga, serta tempat
parkir kendaraan guru di bagian kanan gedung dan siswa di kiri gedung.
Halaman sekolah juga terdapat pohon – pohon yang rindang, sehingga
tidak terlalu panas.
Toilet bersifat permanen, untuk siswa ada 4 yaitu 2 untuk siswa
putri, 2 untuk siswa putra dan 2 Toilet untuk guru. Kebersihan toilet cukup
terjaga, karena setiap waktu tertentu dibersihkan oleh karyawan.
Koperasi sekolah merupakan koperasi siswa yang anggotanya adalah
semua siswa. Koperasi ini terkadang juga berfungsi sebagai tempat praktik
industri siswa. Koperasi ini menjual berbagai kebutuhan baik untuk guru
maupun untuk siswa.
Keamanan dan ketertiban sekolah dan masyarakat sekitar sekolah
cukup baik sehingga hal tersebut dapat menambah ketenangan siswa
dalam belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Deskripsi data dalam penelitian ini memaparkan tentang harga
rata-rata (mean), median, modus, dan standar deviasi dari masing-masing
variabel bebas dalam penelitan deskripsi data meliputi:
1. Motivasi Belajar
Banyaknya butir kuesioner yang sahih untuk variabel ini
berjumlah 11 item. Dari data diketahui skor terendah = 11, dari skor
tertinggi = 44, dengan mean = 29,32 median = 31,00 modus = 26 dan
standar deviasi = 3,643. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran 4. Dari data tersebut interpretasi penilaian variabel motivasi
belajar digunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II (Ign.
Masidjo, 1991:46)
Tabel 5.1
Interpretasi Penilaian Motivasi Belajar No Skor Frekuensi
(f) Frekuensi Relatif
Penilaian
1 38 – 44 0 0% Sangat Tinggi 2 33 – 37 3 13,64% Tinggi 3 30 – 32 10 45,45% Cukup Tinggi 4 27 – 29 2 9,09% Rendah 5 < 27 7 31,82% Sangat Rendah Jumlah 22 100%
Dari tabel penelitian di atas diketahui bahwa motivasi belajar
siswa yang masuk pada kategori sangat tinggi sebanyak 0%, kategori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
tinggi sebanyak 13,64%, kategori cukup tinggi sebanyak 45,45%,
kategori rendah sebanyak 9,09%,dan kategori sangat rendah sebanyak
31,82%.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
responden mempunyai motivasi belajar yang cukup tinggi.
2. Disiplin Belajar
Banyaknya butir kuesioner yang sahih untuk variabel ini
berjumlah 11 item. Dari data diketahui skor terendah = 11, dari skor
tertinggi = 44, dengan mean = 31,36 median = 32,00 modus = 29 dan
standar deviasi = 3,935. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran 4. Dari data tersebut interpretasi penilaian variabel disiplin
belajar digunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II (Ign.
Masidjo, 1991:46)
Tabel 5.2
Interpretasi Penilaian Disiplin Belajar No Skor Frekuensi
(f) Frekuensi Relatif
Penilaian
1 38 – 44 1 4,55% Sangat Tinggi 2 33 – 37 7 31,82% Tinggi 3 30 – 32 8 36,36% Cukup Tinggi 4 27 – 29 4 18,18% Rendah 5 < 27 2 9,09% Sangat Rendah Jumlah 22 100%
Dari tabel penelitian di atas diketahui bahwa disiplin belajar
siswa yang masuk pada kategori sangat tinggi sebanyak 4,54%,
kategori tinggi sebanyak 31,82%, kategori cukup tinggi sebanyak
36,36%, kategori rendah sebanyak 18,18%,dan kategori sangat rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
sebanyak 9,09%.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian
besar responden mempunyai disiplin belajar yang cukup tinggi.
3. Lingkungan Belajar
Banyaknya butir kuesioner yang sahih untuk variabel ini
berjumlah 24 item. Dari data diketahui skor terendah = 24, dari skor
tertinggi = 96, dengan mean = 65,27 median = 65,50 modus = 64 dan
standar deviasi = 7,219. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran 4. Dari data tersebut interpretasi penilaian variabel
lingkungan belajar digunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II
(Ign. Masidjo, 1991:46)
Tabel 5.3
Interpretasi Penilaian Lingkungan Belajar No Skor Frekuensi
(f) Frekuensi Relatif
Penilaian
1 83 – 96 0 0% Sangat Tinggi 2 72 – 82 4 18,18% Tinggi 3 65 – 71 7 31,82% Cukup Tinggi 4 58 – 64 10 45,45% Rendah 5 < 58 1 4,55% Sangat Rendah Jumlah 22 100%
Dari tabel penelitian di atas diketahui bahwa lingkungan belajar
siswa yang masuk pada kategori sangat tinggi sebanyak 0%, kategori
tinggi sebanyak 18,18%, kategori cukup tinggi sebanyak 31,82%,
kategori rendah sebanyak 45,45%,dan kategori sangat rendah sebanyak
4,55%.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
responden mempunyai lingkungan belajar yang cukup tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
4. Prestasi Belajar
Dalam memberikan interpretasi penilaian variabel prestasi
belajar digunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II (Ing.
Masidjo, 1991:46).
Komposisi prestasi belajar siswa secara keseluruhan dapat
dilihat sebagai berikut:
Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar
No Prestasi Frekuansi Persentase Kategori 1. 88 – 90 9 40,90% Sangat Tinggi 2. 86 – 87 1 4,54% Tinggi 3. 84 – 85 5 22,72% Cukup Tinggi 4. 82 – 83 1 4,54% Rendah 5. < 82 6 27,27% Sangat Rendah Jumlah 22 100%
Dari tabel distribusi di atas siswa yang mempunyai indeks
prestasi kumulatif dengan kategori sangat tinggi sebanyak 40,90%,
kategori tinggi sebanyak 4,54%, kategori sukup sebanyak 22,72%,
kategori rendah sebanyak 4,54%, dan kategori sangat rendah sebanyak
27,27%.
B. Analisis Data
1. Pengujian Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui kondisi masing-
masing variabel apakah berdistribusi normal atau tidak. Uji
normalitas ini menggunakan analisis Kolmogorov-Smirnov dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
taraf signifikansi 5%. Kriteria pengujian normalitas yaitu bila
probabilitas (p) yang diperoleh melalui perhitungan lebih besar dari
taraf signifikan 5%, berarti sebaran data variabel normal. Bila
probabilitas (p) yang diperoleh melalui perhitungan lebih kecil dari
taraf signifikansi 5% berarti sebaran data variabel tidak normal.
1) Setelah dianalisis dengan teknik analisis Kolmogorov-Smirnov
dengan bantuan SPSS edisi Duwi Priyatno, data variabel
Motivasi Belajar diperoleh Asymptotic sig (2 tailed) = 0,083.
Jika dibandingkan dengan taraf signifikasi 0,05 maka
probabilitas (p) lebih besar daripada signifikansi 0,05. Berarti
dari hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa
distribusi data variabel motivasi belajar (X1) tidak menyimpang
distribusi normal.
2) Setelah dianalisis dengan teknik analisis Kolmogorov-Smirnov
dengan bantuan SPSS edisi Duwi Priyatno, data variabel
disipilin belajar diperoleh Asymptotic sig (2 tailed) = 0,452. Jika
dibandingkan dengan taraf signifikasi 0,05 maka probabilitas (p)
lebih besar daripada signifikansi 0,05. Berarti dari hasil
perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa distribusi data
variabel disiplin belajar (X2) tidak menyimpang dari distribusi
normal.
3) Setelah dianalisis dengan teknik analisis Kolmogorov-Smirnov
dengan bantuan SPSS edisi Duwi Priyatno, data variabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
lingkungan belajar diperoleh Asymptotic sig (2 tailed) = 0,712.
Jika dibandingkan dengan taraf signifikasi 0,05 maka
probabilitas (p) lebih besar daripada signifikansi 0,05. Berarti
dari hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa
distribusi data variabel lingkungan belajar (X3) tidak
menyimpang dari distribusi normal.
4) Setelah dianalisis dengan tektik analisis Kolmogorov-Smirnov
dengan bantuan SPSS edisi Duwi Priyatno, data variabel prestasi
belajar diperoleh Asymptotic sig (2 tailed) = 0,516. Jika
dibandingkan dengan taraf signifikasi 0,05 maka probabilitas (p)
lebih besar daripada signifikansi 0,05. Berarti dari hasil
perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa distribusi data
variabel prestasi belajar (Y) tidak menyimpang dari distribusi
normal.
Berdasarkan hasil uji normalitas tersebut dapat dibuat
tabel ringkasan hasil uji normalitas untuk masing-masing
variabel seperti tercantum pada tabel berikut:
Tabel 5.5
Ringkasan Uji Normalitas
No Variabel Asymp.Sig (2 tailed)
Taraf Sig
Kesimpulan
1 2 3 5
Motivasi Belajar Disiplin Belajar Lingkungan Belajar Prestasi Belajar
0,083 0,452 0,712 0,516
0,05 0,05 0,05 0,05
Normal Normal Normal Normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Hasil Uji Normalitas secara lengkap dapat dilihat pada lampiran
5.
b. Uji Linearitas
Uji linearitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data
masing-masing variabel bebas mempunyai hubungan linear atau
tidak dengan variabel terikat. Uji linearitas dalam penelitian ini
menggunakan analisis varian dengan menggunakan rumus F.
Dalam melaksanakan pengujian lineritas ini dibantu dengan
mengunakan SPSS edisi Duwi Priyatno. Kriteria pengambilan
kesimpulan, linear terjadi apabila nilai tabelhitung FF < , demikian
sebaliknya setelah dilakukan uji linearitas dari masing-masing
variabel diperolah hasil seperti tercantum pada tabel berikut
dibawah ini:
Tabel 5.6
Ringkasan Uji Linearitas
No Variabel Bebas
Variabel Terikat
Db Fhitung F tabel Kesimpulan
1 2 3
X1 X2 X3
Y Y Y
7:139:1114:6
0,377 0,990 1,099
2,832 2,896 3,956
Linear Linear Linear
Dari tabel diatas diketahui bahwa Fhitung antara masing-
masing variabel bebas dengan variabel terikat lebih kecil daripada
F tabel dengan taraf signifikan 5%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa
hubungan antara masing-masing variabel adalah linear. Jadi data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
yang terkumpul memenuhi syarat untuk dianalisis. Hasil uji
linearitas secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 5.
2. Pengujian Hipotesis
Untuk menguji korelasi antara masing-masing variabel bebas
yaitu motivasi belajar (X1), disiplin belajar (X2), lingkungan belajar
(X3) dengan prestasi belajar siswa (Y) digunakan analisis korelasi
Product Moment.
Menurut Sugiyono dalam buku Duwi Priyatno ( 2010:16)
pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai
berikut:
Tabel 5.7
Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
Rentang Skor Keterangan 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000
Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat
Sangat Kuat
a. Pengujian Hipotesis Pertama
Untuk menguji korelasi antara masing-masing variabel
bebas yaitu motivasi belajar (X1), disiplin belajar (X2), lingkungan
belajar (X3) dengan prestasi belajar siswa (Y) digunakan analisis
korelasi Product Moment.
1). Rumusan Hipotesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Hipotesis dalam penelitian ini:
H01 = tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara
motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi
siswa.
Ha1 = ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi
belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi siswa.
2). Pengujian Hipotesis
Dari hasil analisis data (lampiran 6) menunjukkan bahwa
besar hubungan antar motivasi belajar dengan prestasi belajar
akuntansi siswa yang dihitung dengan koefisien korelasi
adalah 0,593. Hal ini menunjukkan hubungan yang sedang.
Arah hubungan yang positif (tidak ada tanda negatif pada
angka 0,593) menunjukkan semakin tinggi motivasi belajar
akan membuat prestasi belajar akuntansi siswa cenderung
meningkat. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah
motivasi belajar siswa maka semakin rendah pula prestasi
belajar akuntansi siswa.
Uji signifikan berdasarkan pada probabilitas jika
probabilitas > 0,05 maka H01 diterima dan sebaliknya jika
probabilitas < 0,05 maka H01 ditolak dan Ha1 diterima. Tingkat
signifikansi koefisien korelasi (diukur dari probabilitas)
menghasilkan angka 0,004. Oleh karena probabilitas (0,004 <
0,05), maka Ha1 diterima dan H01 ditolak yang berarti bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi
belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi siswa.
b. Pengujian Hipotesis Kedua
1). Rumusan Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini:
H01= tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara
disiplin belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi
siswa.
Ha1 = ada hubungan yang positif dan signifikan antara disiplin
belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi siswa.
2). Pengujian Hipotesis
Dari hasil analisis data (lampiran 6) menunjukkan
bahwa besar hubungan antar disiplin belajar dengan prestasi
belajar akuntansi siswa yang dihitung dengan koefisien
korelasi adalah 0,530. Hal ini menunjukkan hubungan yang
sedang. Arah hubungan yang positif (tidak ada tanda negatif
pada angka 0,530) menunjukkan semakin tinggi disiplin
belajar akan membuat prestasi belajar akuntansi siswa
cenderung meningkat. Demikian pula sebaliknya, makin
rendah disiplin belajar siswa maka semakin rendah pula
prestasi belajar akuntansi siswa.
Uji signifikan berdasarkan pada probabilitas jika
probabilitas > 0,05 maka H01 diterima dan sebaliknya jika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
probabilitas < 0,05 maka H01 ditolak dan Ha1 diterima. Tingkat
signifikansi koefisien korelasi (diukur dari probabilitas)
menghasilkan angka 0,011. Oleh karena probabilitas (0,011<
0,05), maka Ha1 diterima dan H01 ditolak yang berarti bahwa
ada hubungan yang positif dan signifikan antara disiplin
belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi siswa.
c. Pengujian Hipotesis Ketiga
1). Rumusan Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini:
Ho1 = tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara
lingkungan belajar siswa dengan prestasi belajar
akuntansi siswa.
Ha1 = ada hubungan yang positif dan signifikan antara
lingkungan belajar siswa dengan prestasi belajar
akuntansi siswa.
2). Pengujian Hipotesis
Dari hasil analisis data (lampiran 6) menunjukkan
bahwa besar hubungan antar lingkungan belajar dengan
prestasi belajar akuntansi siswa yang dihitung dengan
koefisien korelasi adalah 0,439. Hal ini menunjukkan
hubungan yang sedang. Arah hubungan yang positif (tidak ada
tanda negatif pada angka 0,439) menunjukkan semakin tinggi
lingkungan belajar akan membuat prestasi belajar akuntansi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
siswa cenderung meningkat. Demikian pula sebaliknya, makin
rendah lingkungan belajar siswa maka semakin rendah pula
prestasi belajar akuntansi siswa.
Uji signifikan berdasarkan pada probabilitas jika
probabilitas > 0,05 maka H01 diterima dan sebaliknya jika
probabilitas < 0,05 maka H01 ditolak dan Ha1 diterima. Tingkat
signifikansi koefisien korelasi (diukur dari probabilitas)
menghasilkan angka 0,041. Oleh karena probabilitas (0,041<
0,05), maka Ha1 diterima dan H01 ditolak yang berarti bahwa
ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan
belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi siswa.
Rangkuman hasil perhitungan analisis korelasi antara
masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 5.8
Hasil Korelasi antara Variabel Bebas dengan Variabel Terikat
Variabel Bebas
Variabel Terikat
Df thitung ttabel Kesimpulan
X1 X2 X3
Y Y Y
20 20 20
0,004 0,011 0,041
0,05 0,05 0,05
Signifikan Signifikan Signifikan
C. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi
Dari hasil analisis data, diketahui bahwa hipotesis pertama
yang menyatakan ada hubungan yang positif dan signifikan antara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa diterima.
Pernyataan ini didasarkan dari hasil analisis koefisien korelasi hitung
yang menunjukkan bahwa probabilitas yaitu sebesar 0,004 < 0,05. Hal
ini berarti tinggi rendahnya prestasi belajar siswa dapat diprediksi dari
tinggi rendahnya motivasi belajar akuntansi siswa dalam
melaksanakan kegiatan belajar.
Hasil penelitian ini memberikan suatu masukan baik bagi
siswa untuk senantiasa termotivasi dalam belajar, sehingga prestasi
belajar yang sudah dapat dipertahankan dan terus ditingkatkan.
Motivasi belajar siswa dapat ditingkatkan dengan pengenalan
tugas-tugas belajar, motivasi siswa untuk berprestasi, tujuan akhir
belajar siswa, mendapatkan informasi tentang pengerjaan tugas-tugas
yang salah, melihat model atau contoh yang baik sehingga dapat
dicontoh, menentukan nilai-nilai dan tingkah laku proposial, harapan
untuk mendapat penghargaan, sedangkan pengalaman yang
mencemaskan dan stres dapat mengakibatkan prestasi menjadi rendah.
Hasil ini sejalan dengan dengan penelitian Indrawati (Tahun 2004)
dalam penelitiannya yang berjudul Hubungan Antara Motivasi
Belajar, Disiplin Belajar, dan Lingkungan Belajar dengan Prestasi
Belajar mahasiswa, menunjukkan bahwa motivasi belajar mempunyai
hubungan yang positif dan signifikan dengan prestasi belajar, maka
hal ini memberikan suatu masukan bagi para siswa untuk senantiasa
termotivasi dalam belajar, lebih rajin dalam belajar sehingga prestasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
belajar siswa dapat dipertahankan dan semakin dapat ditingkatkan.
Sehingga dapat disimpulkan semakin tinggi motivasi belajar siswa
semakin tinggi pula prestasi belajarnya.
2. Hubungan antara disiplin belajar dengan prestasi belajar akuntansi
Dari hasil analisis data, diketahui bahwa hipotesis kedua yang
menyatakan ada hubungan yang positif dan signifikan antara disiplin
belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa diterima. Pernyataan
ini didasarkan dari hasil analisis koefisien korelasi hitung yang
menunjukkan bahwa probabilitas yaitu sebesar 0,011 < 0,05. Hal ini
berarti tinggi rendahnya prestasi belajar siswa dapat diprediksi dari
tinggi rendahnya disiplin belajar akuntansi siswa dalam melaksanakan
kegiatan belajar.
Hasil penelitian ini memberikan suatu masukan baik bagi
siswa untuk senantiasa menanamkan disiplin baik disiplin diri ataupun
disiplin sosial dalam diri siswa sendiri terutama dalam hal belajar,
sehingga prestasi belajar yang sudah dapat dipertahankan dan terus
ditingkatkan. Untuk dapat mencapai hasil belajar atau prestasi belajar
yang baik, seorang siswa perlu mempersiapkan mata pelajaran atau
belajar terlebih dahulu sebelum mata pelajaran disampaikan oleh guru.
Dengan keteraturan dan disiplin segala usaha yang ingin dicapai
hasilnya akan lebih baik. Disiplin, selain akan membuat seseorang
memiliki kecakapan mengenai cara belajar yang baik, juga merupakan
proses arah pembentukan watak yang baik. Hubungan dengan belajar,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
disiplin belajar mempengaruhi prestasi belajar karena siswa yang
mempunyai disiplin yang tinggi dan teratur akan memiliki sikap yang
positif dan senang akan hal tersebut, sehingga dapat membantu dalam
pencapaian prestasi belajar ke arah yang lebih baik. Ini berarti
semakin tinggi disiplin belajar seoarng siswa maka semakin tinggi
prestasi belajar siswa.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Indrawati (Tahun
2004), yang menunjukkan bahwa kedisiplinan belajar mempunyai
hubungan yang positif dan signifikan. Maka hal ini memberikan satu
masukan bagi siswa untuk senantiasa mendisiplinkan diri dalam
belajar sehingga prestasi belajarnya dapat ditingkatkan. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan belajar yang tinggi akan
mempengaruhi prestasi belajar siswa menjadi lebih tinggi.
3. Hubungan antara lingkungan belajar dengan prestasi belajar akuntansi
Dari hasil analisis data, diketahui bahwa hipotesis ketiga yang
menyatakan ada hubungan yang positif dan signifikan antara
lingkungan belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa diterima.
Pernyataan ini didasarkan dari hasil analisis koefisien korelasi hitung
yang menunjukkan bahwa probabilitas yaitu sebesar 0,041 < 0,05. Hal
ini berarti tinggi rendahnya prestasi belajar siswa dapat diprediksi dari
tinggi rendahnya lingkungan belajar akuntansi siswa dalam
melaksanakan kegiatan belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Seorang siswa akan memiliki prestasi belajar yang tinggi jika
lingkungan belajar di sekitarnya juga mendukung. Lingkungan belajar
merupakan faktor yang sangat besar pengaruhnya dalam membantu
meningkatkan prestasi belajar. Lingkungan belajar yang berpengaruh
terhadap prestasi siswa dapat berupa dorongan dari orang tua,
dorongan dari teman, hubungan dengan masyarakat sekitar dan
kegiatan di masyarakat itu sendiri. Sifat-sifat orang tua, praktek
pengelolaan keluarga, ketagangan dalam keluarga, demograti atau tata
letak rumah, semuanya dapat memberikan dampak yang lebih baik
atau lebih buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai anak.
Agar anak dapat berhasil dalam pendidikannya maka harus
diperhatikan segala sesuatu yang dapat menunjang keberhasilan
belajarnya. Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, dan teman-
teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa.
Para guru yang selalu menunjukkan sikap dan perilaku yang simpatik
dan memperlihatkan suri teladan yang baik dan rajin khususnya dalam
hal belajar, oleh karena itu anak akan berusaha rajin belajar untuk
meningkatkan prestasi belajarnya.
Hasil ini sejalan dengan penelitian Indrawati (2004) yang
menunjukkan bahwa lingkungan belajar mempunyai hubungan yang
positif dan signifikan dengan prestasi belajar siswa, maka hal ini
memberikan suatu masukkan bagi para siswa yaitu dalam lingkungan
belajar di keluarha diharapkan para siswa dapat mempergunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
fasilitas yang tersedia dan selalu menciptakan suasana belajar yang
kondusif sehingga prestasi belajar tidak hanya cukup tetapi lebih dari
cukup, dalam lingkungan belajar di sekolah diharapkan siswa selalu
menanggapi dukungan yang positif yang menunjang kegiatan yang
diberikan oleh pihak sekolah sehingga berkat dukungan tersebut para
siswa menjadi termotivasi untuk belajar dan akhirnya prestasi belajar
bisa lebih ditingkatkan, dalam lingkungan belajar di masyarakat
diharapkan masyarakat turut serta dalam menciptakan suasana belajar
yang kondusif di dalam lingkungan belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang telah dibahas pada Bab V maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar
dengan prestasi belajar siswa SMK BOPKRI 1 kelas XII Jurusan
Akuntansi. Hal ini ditunjukkan dengan probabilitas 0,004 < 0,05.
Kesimpulan ini mengandung arti bahwa pada umumnya siswa yang
memiliki motivasi belajar yang tinggi maka akan cenderung memiliki
prestasi belajar yang tinggi, begitu pula sebaliknya siswa yang
mempunyai motivasi yang rendah maka akan cenderung mempunyai
prestasi yang rendah.
2. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara disiplin belajar
dengan prestasi belajar siswa SMK BOPKRI 1 kelas XII Jurusan
Akuntansi. Hal ini ditunjukkan dengan probabilitas 0,011 < 0,05.
Kesimpulan ini mengandung arti bahwa pada umumnya siswa yang
mempunyai disiplin belajar yang tinggi maka akan cenderung memiliki
prestasi belajar yang tinggi, begitu pula sebaliknya siswa yang memiliki
disiplin yang rendah maka akan cenderung mempunyai prestasi yang
rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
3. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar
dengan prestasi belajar siswa SMK BOPKRI 1 kelas XII Jurusan
Akuntansi. Hal ini ditunjukkan dengan probabilitas 0,041 < 0,05.
Kesimpulan ini mengandung arti bahwa pada umumnya siswa yang
tinggal di lingkungan belajar yang mendukung akan cenderung
mempunyai prestasi belajar yang tinggi, begitu pula sebaliknya siswa
yang yang tinggal di lingkungan yang kurang mendukung, maka akan
cenderung mempunyai prestasi yang rendah.
B. Keterbatasan Penelitian 1. Hasil penelitian ini hanya dapat digunakan dan berlaku di SMK
BOPKRI 1 Yogyakarta.
2. Penggunaan kuesioner memungkinkan responden menjawab dengan
kurang sungguh-sungguh dan jawaban yang diberikan tidak sesuai
dengan kondisi yang sesungguhnya dialami oleh siswa yang
bersangkutan sehingga bisa menyebabkan kesalahan dalam
pengambilan kesimpulan
3. Kusioner motivasi belajar pada butir soal no. 6 seharusnya
menunjukkan item positif, tetapi peneliti mengelompokkan pada item
negatif, dan tidak menunjukkan kebenarannya.
C. Saran – saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikit :
1. Berdasarkan hasil penelitian pertama yang menunjukkan ada
hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
siswa, maka disarankan bagi semua pihak yang terlibat dalam
mendidik anak agar memberikan dorongan dan membangkitkan
motivasi pada anak agar mempunyai semangat dalam belajar dan
mendukung anak untuk berkembang dalam segala hal. Misalnya
saja, guru membantu jika siswa mengalami kesulitan dan bagi
orang tua menyediakan fasilitas yang diperlukan oleh siswa.
2. Berdasarkan hasil penelitian yang kedua yang menunjukkan ada
hubungan antara disiplin belajar dengan prestasi belajar akuntansi
siswa, maka disarankan bagi sekolah untuk mempertahankan dan
menciptakan peraturan-peraturan yang dapat medorong siswa
untuk selalu disiplin dalam kegiatan belajar, begitu juga orang tua
harus membiasakan anaknya untuk selalu disiplin belajar.
3. Berdasarkan hasil penelitian ketiga yang menunjukkan bahwa ada
hubungan antara lingkungan belajar dengan prestasi belajar
akuntansi siswa, maka disarankan bagi sekolah untuk
mempertahankan dan memperhatikan kembali keadaan lingkungan
belajar disekolah, apakah memerlukan kelengkapan lagi atau tidak.
Misalnya kelengkapan fasilitas sekolah seperti perpustakaan,
laboratorium, meja, kursi dan lain-lain yang berhubungan dengan
keperluan belajar siswa. Begitu juga dengan orang tua harus
memperhatikan keadaan lingkungan sekitar, supaya anak merasa
nyaman dalam proses belajar baik disekolah maupun rumah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Wasitaningsih, Fransiska D. 2003. Hubungan Antara Disiplin Belajar, Motivasi Belajar dan Perhatian Orang Tua dengan Prestasi Belajar Mahasiswa. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Indrawati. 2004. Hubungan antara motivasi belajar, disiplin belajar, dan
lingkungan belajar dengan prestasi belajar mahasiswa. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Ketut, Dewa. 1988. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Bina Aksara. Mahmud, Dimiyati. 1990. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: BPFE. Roestiyah. 1982. Masalah-Masalah Ilmu Keguruan. Jakarta: Bina Aksara. Soewardi, Eddy. 1987. Pengukuran dan hasil evaluasi belajar. Bandung: Sinar
Baru.
Winkel. 1987. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT. Gramedia. Masidjo,Igh. (1995). Penilaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta:
Kanisiua. Nawawi, Hadari. 1994. Metode Penelitian Bidang sosial. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press. Sardiman. 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV. Rajawali. Departemen Pendidikan Nasional.. 2007. Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru. Jakarta. Sudjana. 1996. Metoda Statistika. Bandung: Transito. Sugiyono. 2006. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Suharsimi Arikunto. 1993. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Bina Aksara.
Purwanto, Ngalim. (1990). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Karya. Sudjana, Nana. (1996). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru. Triana Noor Edwin, DS. (1997). Peran Disiplin dalam Pengembangan Kreativitas
Anak: Yayasan Arena Almamater. Sutrisno Hadi. 1987. Statistika jilid II. Yogyakarta: Yayasan Penelitian Fakultas
Psikologi UGM Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisis Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta:
MediaKom
Nugroho, Bhuono Agung. 2005. Memilih Metode Statistik Penelitian dengan
SPSS. Yogyakarta: CV Andi Offset
Kurniawan, Albert.2009. Belajar Mudah SPSS Untuk Pemula. Yogyakarta:
MediaKom
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Lampiran 1: Kuesioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
KUESIONER PENELITIAN
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR, DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN
PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI
Studi Kasus : SMK BOPKRI 1 YOGYAKARTA
Disusun Oleh :
SUCI NINGRUM (061334041)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Hal : Pengisian Kuesioner
Kepada Yth: Siswa/Siswi SMK BOPKRI 1
Dengan hormat,
Saya adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta. Saya bermaksud mengadakan penelitian dengan judul
”HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR
DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR
AKUNTANSI ” dalam rangka penyusunan skripsi.
Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Siswa/Siswi SMK
BOPKRI 1 menjadi responden untuk penelitian ini. Saya berharap Siswa/Siswi
SMK BOPKRI 1 berkenan untuk menjawab keseluruhan pertanyaan sesuai
dengan keadaan yang sesungguhnya. Sejalan dengan etika penelitian, saya
menjamin kerahasiaan seluruh jawaban Siswa/Siswi dan memastikan bahwa
jawaban dari Siswa/Siswi hanyalah semata-mata untuk keperluan penelitian
ilmiah ini.
Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini sedikit banyak mengganggu
aktivitas Siswa/Siswi SMK BOPKRI 1. Oleh sebab itu saya meminta maaf
sebelumnya.
Demikian permohonan saya. Atas perhatiannya saya mengucapkan terimakasih.
Yogyakarta, November 2010
Hormat saya
Suciningrum
Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
INSTRUMEN PENELITIAN
Petunjuk
Tulislah terlebih dahulu identitas anda yang telah tersedia dibawah, kemudian
tulislah nama siswa, kelas/Jurusan dan Sekolah anda.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini, dengan memberi tanda (√ ) pada
bagian jawaban yang telah tersedia
Alternative untuk setiap jawaban sebagai berikut:
S : Selalu
S : Sering
J : Jarang
TP : Tidak Pernah
Nama :
Kelas/ jurusan :
Sekolah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
INSTRUMEN PENELITIAN
1. Kuesioner Motivasi Belajar
No Pertanyaan S S J TP
1 Rajin belajar untuk memperoleh hasil
yang memuaskan.
2 Mendapat nilai tertinggi diantara teman-teman dikelas.
3 Puas dengan prestasi belajar sebelumnya, sehingga tidak perlu ada usaha peningkatan prestasi lagi.
4 Setelah belajar dikelas, tidak pernah mempelajari kembali pelajaran yang telah diberikan oleh guru.
5 Berusaha mencari bahan pelengkap dari sumber-sumber yang lain untuk menambah pengetahuan dan wawasan.
6 Belum puas dengan prestasi belajar saat ini.
7 Ketika mengalami kesulitan dalam belajar, diabaikan saja.
8 Menggunakan jam kosong untuk mempelajari materi yang belum bisa.
9 Waktu senggang pergunakan keperpustakaan.
10 Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
11 Malas mengerjakan tugas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
2. Kuesioner Disiplin Belajar
No Pertanyaan S S J TP
1 Belajar minimal 2 jam setiap hari.
2 Kehadiran di sekolah.
3 Belajar setiap hari, walaupun tidak ada ujian.
4 Mengumpulkan tugas yang diberikan oleh guru.
5 Menaati jadwal pelajaran yang telah dibuat sekolah.
6 Jadwal belajar dirumah, terpasang dengan baik.
7 Aktif saat pelajaran berlangsung.
8 Datang ke sekolah tepat waktu.
9 Lebih senang menunda pekerjaan rumah
10 Tidak pernah menaati peraturan yang dibuat sekolah.
11 Lingkungan belajar di sekolah mendukung
12 Memperhatikan, ketika guru menjelaskan materi pelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
3. Kuesioner Lingkungan Sosial
A. Lingkungan Keluarga
1. Orang tua saya memberikan dorongan dan motivasi untuk belajar….
a. Selalu c. Jarang
b. Sering d. Tidak Pernah
2. Kebiasaan saudara-saudara, mengingatkan saya belajar….
a. Selalu c. Jarang
b. Sering d. Tidak Pernah
3. Orang tua menegur ketika saya tidak belajar….
a. Selalu c. Jarang
b. Sering d. Tidak Pernah
4. Orang tua saya menanyakan hasil ulangan….
a. Selalu c. Jarang
b. Sering d. Tidak Pernah
5. Sarana ruang belajar di rumah….
a. Ruang Tersendiri c. Ruang Tamu
b. Ruang Belajar Bersama d. Tidak Punya
6. Penerangan untuk belajar yang saya gunakan….
a. 40 watt c. 10 watt
b. 20 watt d. 5 watt
7. Kondisi ruangan belajar ….
a. Nyaman c. Kurang Nyaman
b. Cukup Nyaman d. Tidak Nyaman
8. Kebutuhan alat belajar saya sudah terpenuhi….
a. Sangat Terpenuhi c. Kurang Terpenuhi
b. Terpenuhi d. Tidak Terpenuhi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
9. Kesempatan mengerjakan tugas di rumah….
a. Ada waktu c. Kurang Ada Waktu
b. Cukup Ada Waktu d. Tidak ada Waktu
10. Kesempatan mengulang lagi materi pelajaran ketika sudah sampai di rumah….
a. Selalu c. Jarang
b. Sering d. Tidak Pernah
B. Lingkungan Sekolah
1. Kondisi ruang kelas disekolah….
a. Nyaman c. Kurang Nyama
b. Cukup Nyaman d.Tidak Nyaman
2. Kondisi media belajar di kelas seperti papan tulis, meja, kursi….
a. Terawat c. Kurang Terawat
b. Cukup Terawat d. Tidak Terawat
3. Media belajar dikelas….
a. Sangat Memadai c. Kurang Memadai
b. Cukup Memadai d. Tidak Memadai
4. Guru masuk kelas tepat waktu….
a. Sangat Disiplin c. Kadang-kadang
b. Disiplin d. Tidak Disiplin
5. Proses belajar mengajar di kelas….
a. Sangat Lancar c. Kurang Lancar
b. Cukup Lancar d. Tidak Lancar
6. Guru memberikan teguran terhadap keaktifan siswa di kelas….
a. Selalu c.Jarang
b. Sering d.Tidak Pernah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
7. Guru datang tepat waktu di sekolah….
a. Sangat Disiplin c. Kadang-kadang
b. Disiplin d. Tidak Disiplin
8. Hubungan para guru dengan para siswa di sekolah….
a. Sangat Baik c. Kurang Baik
b. Cukup Baik d. Tidak Baik
9. Bagaimana suasana lingkungan sekolah ….
a. Sangat Kondusif c. Kurang Kondusif
b. Cukup Kondusif d. Tidak Kondusif
C. Lingkungan Masyarakat
1. Jam belajar masyarakat berlaku pada….
a. 19.00-20.00 c. 20.00-21.00
b. 19.30-20.30 d. Tidak ada
2. Kepatuhan mengikuti kegiatan masyarakat daripada belajar….
a. Sangat Patuh c. Kurang Patuh
b. Patuh d. Tidak Patuh
3. Kondisi lingkungan di masyarakat ….
a. Sangat Kondusif c. Kurang Kondusif
b. Kondusif d Tidak Kondusif
4. Suasana belajar yang diciptakan dalam masyarakat….
a. Sangat Menyenangkan c. Kurang Menyenangkan
b. Menyenangkan d. Tidak Menyenangkan
5. Fasilitas untuk kegiatan belajar dalam masyarakat tersedia dengan lengkap….
a. Tersedia Banyak c. Kurang Tersedia
b. Cukup Tersedia d. Tidak Tersedia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
6. Tersedia perpustakaan di masyarakat....
a. Tersedia c. Kurang Tersedia
b. Cukup Tersedia d. Tidak Tersedia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Lampiran 2: Validitas & Reliabilitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Output Variabel Motivasi Belajar
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 49 100.0
Excludeda 0 .0
Total 49 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.877 .881 11
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
B1 27.00 28.917 .620 . .864
B2 27.41 28.497 .527 . .872
B3 28.12 28.318 .738 . .857
B4 27.24 31.439 .356 . .880
B5 27.41 28.497 .527 . .872
B6 27.08 29.493 .643 . .864
B7 27.00 28.917 .620 . .864
B8 28.12 28.318 .738 . .857
B9 28.16 30.264 .481 . .873
B10 27.00 28.917 .620 . .864
B11 27.08 29.493 .643 . .864
115 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Output Variabel Disiplin Belajar
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 49 100.0
Excludeda 0 .0
Total 49 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.823 .831 12
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
B1 35.06 24.267 .549 . .804
B2 34.47 25.754 .546 . .806
B3 35.35 26.106 .422 . .814
B4 34.47 25.754 .546 . .806
B5 34.06 25.975 .566 . .805
B6 34.98 21.562 .624 . .798
B7 35.06 24.267 .549 . .804
B8 34.14 26.042 .443 . .813
B9 34.90 26.844 .285 . .826
B10 34.41 27.080 .261 . .828
B11 34.47 25.754 .546 . .806
B12 34.39 26.242 .515 . .809
116 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Output Variabel Lingkungan Belajar
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 49 100.0
Excludeda 0 .0
Total 49 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.877 .892 25
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
B1 66.35 94.315 .205 . .879
B2 67.00 90.167 .331 . .877
B3 66.47 92.088 .396 . .874
B4 66.80 90.791 .460 . .872
B5 66.94 86.434 .411 . .877
B6 67.00 90.167 .331 . .877
B7 66.80 90.791 .460 . .872
B8 66.92 92.618 .447 . .873
B9 66.47 92.088 .396 . .874
B10 67.06 91.225 .505 . .872
B11 67.22 85.886 .636 . .867
117 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
B12 67.00 89.250 .511 . .871
B13 67.14 90.417 .522 . .871
B14 67.55 90.753 .588 . .870
B15 67.06 91.225 .505 . .872
B16 66.94 86.434 .411 . .877
B17 67.43 91.792 .459 . .873
B18 66.51 92.630 .382 . .874
B19 67.04 88.457 .679 . .867
B20 66.92 92.618 .447 . .873
B21 67.00 89.250 .511 . .871
B22 67.06 90.142 .598 . .870
B23 67.43 91.792 .459 . .873
B24 67.45 92.544 .357 . .875
B25 67.55 90.753 .588 . .870
118 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Lampiran 3: Data Induk Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
DAFTAR NILAI RAPORT
NO NAMA NILAI RAPORT
1 Clara vika 89 2 Dwi Puja 85 3 Nia Kurnia 88 4 Novitasari 86 5 Duwi Eka Endarini 79 6 Nadia Tesalonika 90 7 Meria Ulkha 85 8 Erlin Febriana 80 9 Sandy Sari 81 10 Dian Atari 78 11 Theodora Sari 89 12 Nila Nurcahyati 89 13 Saniscara Ayu 89 14 Tri Astuti 85 15 Sakunda Kusmayani 80 16 Vannia Ayu 89 17 Desinta CH 88 18 Karisma Dwi Susanti 85 19 Firlawati Agustina 79 20 Rahayu Dwi Astuti 83 21 Benedicta Christa 85 22 Fajriah 90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Lampiran 4: Perhitungan Mean, Median, Modus dan
PAP Tipe II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Hasil perhitungan SPSS Mean, Median dan Modus 1. Motivasi Belajar
Statistics
Skor_Lingk Prestasi
N Valid 22 22
Missing 0 0
Mean 65.27 85.09
Median 65.50 85.00
Mode 64 85a
Std. Deviation 7.219 4.023
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Statistics
Skor_motivasi Prestasi
N Valid 22 22
Missing 0 0
Mean 29.32 85.09
Median 31.00 85.00
Mode 26a 85a
Std. Deviation 3.643 4.023
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
2. Disiplin Belajar
Statistics
Skor_Disiplin Prestasi
N Valid
Missing
Mean
Median
Mode
Std. Deviation
22
0
31.36
32.00
29a
3.935
22
0
85.09
85.00
85a
4.023
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
3. Lingkungan Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Perhitungan PAP tipe II
1. Motivasi Belajar
Berdasarkan skor yang ada pada data penelitian maka penulis
mengelompokkan motivasi belajar siswa dalam kategori: sangat positif,
positif, cukup positif, negatif, dan sangat negatif. Untuk menilai skor yang
ada maka menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II.
Kategori kecenderungan menurut Penilaian Acuan Patokan (PAP)
Tipe II untuk penilaian motivasi belajar siswa adalah sebagai berikut:
Tingkat penguasaan kompetensi
Kategori kecenderungan variabel
81%-100% Sangat Positf 66%-80% Positif 56%-65% Cukup Positif 46%-55% Negatif
Dibawah 46% Sangat Negatif
Berdasarkan kategori tersebut dilakukan analisis sebagai berikut:
Skor tertinggi = 4 x 11 = 44
Skor terendah = 1 x 11 = 11
Penilaian motivasi belajar siswa berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP)
tipe II adalah sebagai berikut:
Skor = Nilai terendah + % (Nilai tertinggi – Nilai terendah)
= 11 + 81% (44-11) = 37,73; dibulatkan menjadi 38
= 11 + 66% (44-11) = 32,78; dibulatkan menjadi 33
= 11 + 56% (44-11) = 29,48; dibulatkan menjadi 30
= 11 + 46% (44-11) = 26,18; dibulatkan menjadi 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Tabel interpretasi:
Skor Interpretasi 38 – 44 Sangat Positf 33 – 37 Positif 30 – 32 Cukup Positif 27 – 29 Negatif
< 27 Sangat Negatif
2. Disiplin Belajar
Berdasarkan skor yang ada pada data penelitian maka penulis
mengelompokkan disiplin belajar siswa dalam kategori: sangat positif, positif,
cukup positif, negatif, dan sangat negatif. Untuk menilai skor yang ada maka
menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II.
Kategori kecenderungan menurut Penilaian Acuan Patokan (PAP)
Tipe II untuk penilaian disiplin belajar siswa adalah sebagai berikut:
Tingkat penguasaan kompetensi
Kategori kecenderungan variabel
81%-100% Sangat Positf 66%-80% Positif 56%-65% Cukup Positif 46%-55% Negatif
Dibawah 46% Sangat Negatif
Berdasarkan kategori tersebut dilakukan analisis sebagai berikut:
Skor tertinggi = 4 x 11 = 44
Skor terendah = 1 x 11 = 11
Penilaian motivasi belajar siswa berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP)
tipe II adalah sebagai berikut:
Skor = Nilai terendah + % (Nilai tertinggi – Nilai terendah)
= 11 + 81% (44-11) = 37,73; dibulatkan menjadi 38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
= 11 + 66% (44-11) = 32,78; dibulatkan menjadi 33
= 11 + 56% (44-11) = 29,48; dibulatkan menjadi 30
= 11 + 46% (44-11) = 26,18; dibulatkan menjadi 27
Tabel interpretasi:
Skor Interpretasi 38 – 44 Sangat Positf 33 – 37 Positif 30 – 32 Cukup Positif 27 – 29 Negatif
< 27 Sangat Negatif
3. Lingkungan Belajar
Berdasarkan skor yang ada pada data penelitian maka penulis
mengelompokkan lingkungan belajar siswa dalam kategori: sangat positif,
positif, cukup positif, negatif, dan sangat negatif. Untuk menilai skor yang
ada maka menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II.
Kategori kecenderungan menurut Penilaian Acuan Patokan (PAP)
Tipe II untuk penilaian lingkungan belajar siswa adalah sebagai berikut:
Tingkat penguasaan kompetensi
Kategori kecenderungan variabel
81%-100% Sangat Positf 66%-80% Positif 56%-65% Cukup Positif 46%-55% Negatif
Dibawah 46% Sangat Negatif
Berdasarkan kategori tersebut dilakukan analisis sebagai berikut:
Skor tertinggi = 4 x 24 = 96
Skor terendah = 1 x 24 = 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Penilaian motivasi belajar siswa berdasarkan Penilaian Acuan Patokan
(PAP) tipe II adalah sebagai berikut:
Skor = Nilai terendah + % (Nilai tertinggi – Nilai terendah)
= 24 + 81% (96-24) = 82,32; dibulatkan menjadi 83
= 24 + 66% (96-24) = 71,52; dibulatkan menjadi 72
= 24 + 56% (96-24) = 64,32; dibulatkan menjadi 65
= 24 + 46% (96-24) = 57,12; dibulatkan menjadi 58
Tabel interpretasi:
Skor Interpretasi 83 – 96 Sangat Positf 72 – 82 Positif 65 – 71 Cukup Positif 58 – 64 Negatif
< 58 Sangat Negatif
4. Prestasi Belajar
Berdasarkan skor yang ada pada data penelitian maka penulis
mengelompokkan prestasi belajar siswa dalam kategori: sangat positif,
positif, cukup positif, negatif, dan sangat negatif. Untuk menilai skor yang
ada maka menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II.
Kategori kecenderungan menurut Penilaian Acuan Patokan (PAP)
Tipe II untuk penilaian disiplin belajar siswa adalah sebagai berikut:
Tingkat penguasaan kompetensi
Kategori kecenderungan variabel
81%-100% Sangat Positf 66%-80% Positif 56%-65% Cukup Positif 46%-55% Negatif
Dibawah 46% Sangat Negatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Berdasarkan kategori tersebut dilakukan analisis sebagai berikut:
Skor tertinggi = 90
Skor terendah = 78
Penilaian motivasi belajar siswa berdasarkan Penilaian Acuan Patokan
(PAP) tipe II adalah sebagai berikut:
Skor = Nilai terendah + % (Nilai tertinggi – Nilai terendah)
= 78 + 81% (90-78) = 87;72 dibulatkan menjadi 88
= 78 + 66% (90-78) = 85,92; dibulatkan menjadi 86
= 78 + 56% (90-78) = 84,72; dibulatkan menjadi 84
= 78 + 46% (90-78) = 82,52; dibulatkan menjadi 82
Tabel interpretasi:
Skor Interpretasi 88 – 90 Sangat Positf 86 – 87 Positif 84 – 85 Cukup Positif 82 – 83 Negatif
< 82 Sangat Negatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Lampiran 5: Uji Normalitas &
Uji Linieritas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
1. Uji Normalitas a. Output Variabel Motivasi Belajar
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Prestasi Skor_Motivasi
N 22 22
Normal
Parametersa,,b
Mean 85.09 29.32
Std. Deviation 4.023 3.643
Most Extreme
Differences
Absolute .174 .269
Positive .124 .137
Negative -.174 -.269
Kolmogorov-Smirnov Z .818 1.260
Asymp. Sig. (2-tailed) .516 .083
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
b. Output Variabel Disiplin Belajar
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Prestasi Skor_disiplin
N 22 22
Normal
Parametersa,,b
Mean 85.09 31.36
Std. Deviation 4.023 3.935
Most Extreme
Differences
Absolute .174 .183
Positive .124 .087
Negative -.174 -.183
Kolmogorov-Smirnov Z .818 .859
Asymp. Sig. (2-tailed) .516 .452
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
c. Output Variabel Lingkungan Belajar
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Prestasi Skor_lingk
N 22 22
Normal
Parametersa,,b
Mean 85.09 65.27
Std. Deviation 4.023 7.219
Most Extreme
Differences
Absolute .174 .149
Positive .124 .121
Negative -.174 -.149
Kolmogorov-Smirnov Z .818 .700
Asymp. Sig. (2-tailed) .516 .712
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
2. Uji Linearitas
a. Output Variabel Motivasi Belajar
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Prestasi *
Skor_Motivasi
Between Groups (Combined) 156.518 8 19.565 1.388 .288
Linearity 119.296 1 119.296 8.461 .012
Deviation from Linearity 37.222 7 5.317 .377 .900
Within Groups 183.300 13 14.100
Total 339.818 21
b. Output Variabel Disiplin Belajar
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Prestasi *
Skor_dispilin
Between Groups (Combined) 204.902 10 20.490 1.671 .206
Linearity 95.580 1 95.580 7.793 .018
Deviation from Linearity 109.322 9 12.147 .990 .497
Within Groups 134.917 11 12.265
Total 339.818 21
134 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
c. Output Variabel Disiplin Belajar
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Prestasi *
Skor_lingk
Between Groups (Combined) 262.818 15 17.521 1.365 .369
Linearity 65.364 1 65.364 5.093 .065
Deviation from Linearity 197.454 14 14.104 1.099 .484
Within Groups 77.000 6 12.833
Total 339.818 21
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Lampiran 6: Perhitungan Hipotesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Uji Hipotesis Output Motivasi Belajar, Disiplin Belajar, dan Lingkungan Belajar
Correlations
Skor_motivasi Skor_disiplin Skor_lingkungan Prestasi
Skor_motivasi Pearson Correlation 1 .855** .623** .593**
Sig. (2-tailed) .000 .002 .004
N 22 22 22 22
Skor_disiplin Pearson Correlation .855** 1 .737** .530*
Sig. (2-tailed) .000 .000 .011
N 22 22 22 22
Skor_lingkungan Pearson Correlation .623** .737** 1 .439*
Sig. (2-tailed) .002 .000 .041
N 22 22 22 22
Prestasi Pearson Correlation .593** .530* .439* 1
Sig. (2-tailed) .004 .011 .041
N 22 22 22 22
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Lampiran 7: Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
top related