plagiat merupakan tindakan tidak terpujimendukung maup un kebiasaan belajar dari siswa, dan (3) a...
Post on 12-Feb-2021
1 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
i
DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR SISWA DAN PEMBELAJARAN REMEDIAL
DALAM MATERI OPERASI PADA PECAHAN BENTUK ALJABAR
DI KELAS VIII SMPN 2 JETIS BANTUL
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh :
Angelina Dwi Marsetyorini
NIM : 081414083
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Tuhan selalu dengar doamu
Tuhan tak pernah tinggalkanmu
PertolonganNya pasti’kan tiba tepat pada waktuNya.
Bagaikan kuncup mawar pada waktunya mekar
Percayalah…
Tuhan jadikan semua indah pada waktuNya
Dengan penuh rasa syukur kupersembahkan karyaku ini kepada :
Bapa di Surga, Yesus Kristus, serta Bunda Maria dan Santo Yosef,
Kedua orang tuaku Bapak Johnny Farida dan Ibu Ni Nyoman Marselina,
Kakakku Andreas Andre Marwadi dan adikku Mariella Miliarto Triyani,
serta sahabat-sahabatku.
Terimakasih untuk cinta kasih yang selalu kalian berikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
vi
ABSTRAK
Angelina Dwi Marsetyorini, 2012. Diagnosis Kesulitan Belajar Siswa dan
Pembelajaran Remedial dalam Materi Operasi pada Pecahan Bentuk Aljabar di
Kelas VIII SMPN 2 Jetis Bantul. Skripsi. Program Studi Pendidikan
Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui kesalahan yang dilakukan siswa
dalam mengerjakan soal operasi pada pecahan bentuk aljabar, (2) mengetahui faktor
penyebab kesulitan belajar siswa, dan (3) mengetahui bagaimana pengaruh
pembelajaran remedial dalam membantu mengatasi kesulitan belajar siswa ketika
mengerjakan soal operasi pada pecahan bentuk aljabar. Penelitian ini dilaksanakan di
SMPN 2 Jetis Bantul dengan subjek penelitian adalah siswa-siswa kelas VIII C yang
belum mencapai ketuntasan belajar dalam materi operasi pada pecahan bentuk
aljabar. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif dan
kuantitatif.
Data penelitian dikumpulkan dengan cara observasi kelas, pemberian tes awal
yang juga berfungsi sebagai tes diagnostik untuk mengetahui kesulitan siswa dalam
mengerjakan soal operasi pada pecahan bentuk aljabar, wawancara guru dan siswa
untuk mengetahui faktor penyebab timbulnya kesulitan belajar, serta tes remedial
yang digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh pembelajaran remedial dalam
mengatasi kesulitan belajar siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kesalahan yang dialami siswa terletak
pada kesalahan dalam memahami materi pecahan bentuk aljabar, serta kesalahan
karena kurangnya penguasaan materi prasyarat seperti materi faktorisasi bentuk
aljabar, operasi hitung bentuk aljabar, dan operasi hitung bilangan bulat, (2) penyebab
lain yang menimbulkan kesulitan belajar ini seperti situasi pembelajaran yang kurang
mendukung maupun kebiasaan belajar dari siswa, dan (3) Adanya penurunan
banyaknya kesalahan siswa serta peningkatan hasil belajar dalam materi operasi pada
pecahan bentuk aljabar setelah diadakannya pembelajaran remedial. Hal ini dilihat
dari perbandingan hasil tes awal dan hasil tes remedial, serta perbandingan rata-rata
dari hasil kedua tes tersebut.
Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan yaitu perlunya menganalisis
pekerjaan siswa untuk mengetahui kesulitan yang dialaminya dalam mengerjakan
soal matematika serta pembelajaran remedial dapat digunakan sebagai salah satu
alternatif dalam mengatasi kesulitan belajar yang dialami siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
vii
ABSTRACT
Angelina Dwi Marsetyorini, 2012. The Diagnosis of Students’ Learning
Difficulties and Remedial Learning in Operations of Algebraic Fraction in Eight
Grade Students of SMPN 2 Jetis Bantul. Thesis. Mathematics Education Study
Program, Department of Mathematics and Science Education, Faculty of
Teacher Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.
This research aimed (1) to know students’ mistakes in doing test about
operations of algebraic fraction, (2) to know the factors of students’ difficulties in
learning, and (3) to know how the remedial learning helps the students to overcome
the learning difficulties in doing test about operations of algebraic fraction. This
research was conducted in SMPN 2 Jetis Bantul and the subjects were eight grade
students who had not reached mastery in operation of algebraic fraction. The
researcher used descriptive qualitative and quantitative as the methodology of the
research.
The data was obtained by doing class observation, conducting the pre-test as the
diagnostic test which functioned to know students’ difficulties in doing test about
operations of algebraic fraction, doing interview to the teacher and the students to
know the factors of students’ difficulties, and conducting the remedial test which
functioned to know the influence of remedial learning to overcome students’
difficulties in learning.
The results showed that (1) the students’ mistakes were the students’
misunderstanding on the topic, also misunderstanding on prerequisite of topic like
factor of algebra, operations of algebra, and operations of integers, (2) the factors
which influenced students’ difficulties were unsupportive learning condition and
students’ habit in learning, (3) the students’ mistakes were decreased and the results
were increased after conducting the remedial. It can be seen from the comparison of
students’ score on the pre-test and the remedial test.
From the research, it can be concluded that the analysis is needed to know
students’ difficulties on the topic discussed in learning math and the remedial
learning is one alternative to overcome students’ difficulties in learning math.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan berkat dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
dengan judul “Diagnosis Kesulitan Belajar Siswa dan Pembelajaran Remedial
dalam Materi Operasi pada Pecahan Bentuk Aljabar di Kelas VIII SMPN 2
Jetis Bantul”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan
Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Selama penyusunan skripsi ini, banyak pihak yang telah membantu dan
membimbing penulis. Oleh sebab itu melalui kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih atas selesainya penyusunan skripsi ini, kepada :
1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Drs. A. Atmadi, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata Dharma.
3. Bapak Dr. M. Andy Rudhito, selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
x
4. Ibu Ch. Enny Murwaningtyas, M.Si., selaku dosen pembimbing yang telah
bersedia memberi saran, kritik, meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk
membimbing dan mengarahkan penulis.
5. Bapak Drs. Sukardjono, M.Pd. dan Ibu V. Fitri Rianasari, M.Sc., selaku dosen
penguji yang telah memberikan bimbingan untuk penyempurnaan skripsi ini.
6. Bapak Suryono S.Pd., selaku Kepala Sekolah SMPN 2 Jetis Bantul yang telah
memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian.
7. Ibu Sastini, S.Pd., selaku guru mata pelajaran Matematika kelas VIII SMPN 2
Jetis Bantul yang telah membantu penulis selama penelitian.
8. Siswa kelas VIII C SMPN 2 Jetis Bantul tahun pelajaran 2012/2013 yang sudah
memberikan waktunya sebagai subjek dalam penelitian ini.
9. Segenap Dosen Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sanata Dharma, khususnya dosen-dosen Program Studi Pendidikan
Matematika yang telah mendidik, membagi pengetahuan dan pengalaman yang
sangat bermanfaat kepada penulis.
10. Segenap karyawan sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam atas segala bantuan, keramahan dan kerjasamanya selama
penulis menempuh kuliah hingga selesainya skripsi ini.
11. Kedua orang tuaku tercinta, Johnny Farida dan Ni Nyoman Marselina serta kakak
dan adikku tersayang, Andreas Andre Marwadi dan Mariella Miliarto Triyani atas
doa, kasih sayang, nasihat, semangat dan perhatian yang diberikan selama ini,
terima kasih untuk semuanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xi
12. Teman-teman seangkatan Pendidikan Matematika 2008 khususnya Lina, Rini,
Dian, Luphe, Ria, Bella, Soso, Puspa, Wiwik atas persahabatan, doa, senyum,
semangat, kekompakan, keceriaan, dan kebersamaan yang selalu diberikan dari
kuliah sampai selesainya skripsi ini.
13. Teman-teman sekelompok bimbingan skripsi Rini, Wiwik, Ayu, Yulia, Anes dan
Erik atas saran, kritik, semangat yang diberikan dalam penyelesaian skripsi ini.
14. Teman-teman kost Rosari mbak Mela, mbak Tina, mbak Siska, Lina, mbak Dewi,
mbak Yecia, mbak Jean, mbak Dela, mbak Vivi, mbak Nez, mbak Fetri, mbak
Esti, Friska, Tata, Ika, Agnes, Arsya, Yani, Rere, Rika, dkk atas doa, semangat,
dukungan dan kekompakkan yang diberikan selama ini.
15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penyusunan skripsi
ini. Oleh karena itu, penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi perbaikan di masa mendatang. Penulis berharap semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi penulis sendiri.
Yogyakarta, 7 November 2012
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................... v
ABSTRAK ................................................................................................................ vi
ABSTRACT ................................................................................................................ vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................................................................. viii
KATA PENGANTAR .............................................................................................. ix
DAFTAR ISI ............................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xiv
DAFTAR DIAGRAM ............................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 3
D. Batasan Masalah ............................................................................... 4
E. Batasan Istilah ................................................................................... 4
F. Manfaat Penelitian ............................................................................ 5
BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................. 7
A. Pembelajaran Matematika ................................................................. 7
B. Belajar Tuntas (Mastery Learning) ................................................... 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xiii
C. Kesulitan Belajar ............................................................................... 13
D. Kategori Kesalahan ........................................................................... 21
E. Operasi pada Pecahan Bentuk Aljabar .............................................. 23
F. Kerangka Berpikir ............................................................................. 27
G. Hipotesis ............................................................................................ 29
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................ 30
A. Jenis Penelitian .................................................................................. 30
B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 30
C. Objek dan Subjek Penelitian ............................................................. 31
D. Variabel Penelitian ............................................................................ 32
E. Metode Pengumpulan Data ............................................................... 32
F. Metode Analisis Data ........................................................................ 36
G. Prosedur Pengumpulan Data ............................................................. 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 41
A. Pelaksanaan Penelitian di Lapangan ................................................. 41
B. Hasil Penelitian dan Pembahasan ..................................................... 45
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 87
A. Kesimpulan ....................................................................................... 87
B. Saran .................................................................................................. 89
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 90
LAMPIRAN .............................................................................................................. 92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Perbedaan Pembelajaran Reguler dengan Pembelajaran Remedial ..... 19
Tabel 3.1 Rincian Soal Tes Awal ......................................................................... 34
Tabel 3.2 Kisi-kisi Wawancara ............................................................................ 34
Tabel 3.3 Kisi-kisi Materi dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .... 35
Tabel 3.4 Rincian Soal Tes Remedial .................................................................. 36
Tabel 4.1 Validitas Soal Tes Awal ....................................................................... 41
Tabel 4.2 Pelaksanaan Observasi Pembelajaran .................................................. 43
Tabel 4.3 Skor dan Nilai Tes Awal Siswa Kelas VIII C ...................................... 46
Tabel 4.4 Skor dan Nilai Tes Awal Siswa Kelas VIII C yang Mengalami
Kesulitan Belajar .................................................................................. 47
Tabel 4.5 Analisis Kesulitan Soal Nomor 1 (Penjumlahan Pecahan Aljabar) ..... 49
Tabel 4.6 Analisis Kesulitan Soal Nomor 2 (Pengurangan Pecahan Aljabar) ..... 53
Tabel 4.7 Analisis Kesulitan Soal Nomor 3 (Perkalian Pecahan Aljabar) ........... 57
Tabel 4.8 Analisis Kesulitan Soal Nomor 4 (Pembagian Pecahan Aljabar) ........ 57
Tabel 4.9 Analisis Kesulitan Soal Nomor 5 (Menyederhanakan Pecahan
Aljabar) ................................................................................................ 59
Tabel 4.10 Analisis Kesulitan Soal Nomor 6 (Menyederhanakan Pecahan
Aljabar) ................................................................................................ 61
Tabel 4.11 Analisis Kesulitan Soal Nomor 7 (Menyederhanakan Pecahan
Bersusun (Kompleks) ........................................................................... 63
Tabel 4.12 Kesalahan Siswa dalam Mengerjakan Soal Tes Awal ......................... 65
Tabel 4.13 Skor dan Nilai Tes Remedial Siswa Kelas VIII C ............................... 69
Tabel 4.14 Perbandingan Hasil Pekerjaan Siswa dalam Mengerjakan Tes Awal
dan Tes Remedial ................................................................................. 71
Tabel 4.15 Nilai Tes Awal dan Tes Remedial Siswa Kelas VIII C ....................... 85
Tabel 4.16 Perbandingan Rata-rata Tes Awal dan Tes Remedial .......................... 86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xv
DAFTAR DIAGRAM
Halaman
Diagram 2.1 Alur Pikiran Penelitian ...................................................................... 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Remedial ................................. 93
Lampiran 2 Tes Awal ........................................................................................... 96
Lampiran 3 Kunci Jawaban Tes Awal .................................................................. 97
Lampiran 4 Tes Remedial ..................................................................................... 99
Lampiran 5 Kunci Jawaban Tes Remedial ........................................................... 100
Lampiran 6 Pedoman Wawancara Guru ............................................................... 102
Lampiran 7 Pedoman Wawancara Siswa ............................................................. 103
Lampiran 8 Transkrip Wawancara Guru .............................................................. 104
Lampiran 9 Transkrip Wawancara Siswa ............................................................. 105
Lampiran 10 Perhitungan Uji Coba Instrumen Tes Awal ...................................... 106
Lampiran 11 Foto-foto Pembelajaran Remedial..................................................... 115
Lampiran 12 Contoh Hasil Tes Awal dan Tes Remedial Siswa ............................. 117
Lampiran 13 Surat Ijin Penelitian ........................................................................... 122
Lampiran 14 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ............................ 126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Belajar tuntas (mastery learning) merupakan salah satu inovasi pendidikan
yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi serta usaha belajar siswa guna
mencapai ketuntasan dalam belajar (Ischak & Warji, 1987 : 6). Tujuan utama
diterapkan prinsip mastery learning ini adalah agar standar kompetensi,
kompetensi dasar dan indikator pembelajaran yang hendak dicapai dapat tercapai
secara optimal. Namun dalam pembelajaran, khususnya matematika tidak jarang
terdapat siswa yang belum dapat mencapai ketuntasan dalam belajar sebagaimana
yang diharapkan. Hal ini disebabkan karena setiap siswa mempunyai karakteristik
beragam dalam memahami materi pembelajaran di kelas.
Belum tercapainya ketuntasan belajar pada sebagian siswa merupakan gejala
bahwa siswa tersebut mengalami kesulitan belajar. Berdasarkan wawancara
dengan guru bidang studi matematika yang mengampu kelas VIII di SMPN 2
Jetis Bantul, diketahui siswa sering mengalami kesulitan dalam mempelajari
materi operasi pada pecahan bentuk aljabar. Agar dapat membantu siswa secara
tepat perlu diidentifikasi terlebih dahulu kesulitan yang dialami siswa, kemudian
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
2
dianalisis dan dirumuskan pemecahannya. Untuk mengidentifikasi kesulitan
tersebut dapat digunakan tes diagnostik.
Tes diagnostik berguna untuk mengetahui kesulitan belajar yang dihadapi
siswa, termasuk kesalahan pemahaman konsep. Hasil tes ini memberikan
informasi tentang konsep-konsep yang belum dipahami dan yang telah dipahami
(Mardapi, 2007 : 69). Dari analisis kesulitan ini, diharapkan dapat diketahui
kelemahan-kelemahan siswa pada saat mempelajari materi operasi pada pecahan
bentuk aljabar serta faktor penyebab kesulitan tersebut. Selanjutnya dicari
alternatif pemecahan kesulitan yaitu dengan melakukan pembelajaran remedial.
Pembelajaran remedial merupakan kelanjutan dari pembelajaran biasa atau
reguler di kelas. Hanya saja, siswa yang masuk dalam kelompok ini adalah siswa
yang belum tuntas belajar (Arifin, 2009 : 304). Pembelajaran remedial dimulai
dari identifikasi kebutuhan siswa yang menjadi sasaran remedial. Kebutuhan
siswa ini dapat diketahui dari analisis kesulitan belajar dalam memahami materi
tertentu. Kemudian dari hasil analisis tersebut direncanakan dan disusun kegiatan
pembelajaran remedial yang dikhususkan untuk dapat mengatasi kesulitan belajar
siswa.
Diagnosis kesulitan belajar dan pembelajaran remedial merupakan usaha
untuk membantu dalam mengatasi kesulitan belajar siswa. Kesulitan belajar yang
dihadapi siswa harus diatasi agar siswa yang mengalami kesulitan belajar
mempunyai pemahaman atau kemampuan yang sama dengan siswa lainnya dalam
materi operasi pada pecahan bentuk aljabar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
3
Berdasarkan uraian di atas, kesulitan yang dialami siswa dan faktor
penyebabnya merupakan hal menarik untuk diteliti, dan sebisa mungkin untuk
diperbaiki melalui pembelajaran remedial sehingga kesulitan tersebut dapat
teratasi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka rumusan
masalah yang diajukan sebagai berikut :
1. Kesalahan apa sajakah yang dilakukan siswa ketika mengerjakan soal-soal
operasi pada pecahan bentuk aljabar?
2. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan belajar
dalam materi operasi pada pecahan bentuk aljabar?
3. Bagaimana pengaruh pembelajaran remedial untuk membantu mengatasi
kesulitan belajar siswa dalam mengerjakan soal-soal operasi pada pecahan
bentuk aljabar?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Mengetahui kesalahan apa saja yang dilakukan siswa ketika mengerjakan
soal-soal operasi pada pecahan bentuk aljabar.
2. Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan
belajar dalam materi operasi pada pecahan bentuk aljabar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
4
3. Mengetahui bagaimana pengaruh pembelajaran remedial dalam membantu
mengatasi kesulitan belajar siswa ketika mengerjakan soal-soal operasi pada
pecahan bentuk aljabar.
D. Batasan Masalah
Pada penelitian ini, peneliti membatasi masalah, yaitu :
1. Materi yang dibahas adalah materi matematika tentang operasi pada pecahan
bentuk aljabar, kelas VIII semester gasal dengan standar kompetensi dan
kompetensi dasar sebagai berikut :
Standar kompetensi : Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan
persamaan garis lurus.
Kompetensi dasar : - Melakukan operasi aljabar.
- Menguraikan bentuk aljabar ke dalam faktor-
faktornya.
2. Permasalahan yang dibahas dibatasi pada masalah kesulitan belajar siswa
dalam mengerjakan soal-soal operasi pada pecahan bentuk aljabar, faktor
penyebab kesulitan belajar serta pengaruh dari pembelajaran remedial dalam
membantu mengatasi kesulitan tersebut.
E. Batasan Istilah
Pada penelitian ini, peneliti membatasi istilah-istilah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
5
1. Kesulitan Belajar
Kesulitan belajar adalah suatu kondisi dalam proses pembelajaran yang
ditandai dengan adanya hambatan-hambatan tertentu dalam mencapai hasil
belajar.
2. Diagnosis Kesulitan Belajar dan Pembelajaran Remedial
Diagnosis kesulitan belajar merupakan upaya untuk menemukan
kelemahan yang dialami siswa dalam belajar dengan cara yang sistematis
berdasarkan gejala yang nampak yang diarahkan dalam menemukan letak
kesulitan dan berusaha untuk menemukan faktor penyebabnya baik yang
mungkin terletak pada diri siswa itu sendiri atau yang berasal dari luar diri
siswa yang bersangkutan serta merencanakan alternatif cara memberi bantuan
yang paling tepat dalam mengatasi kesulitan belajar tersebut.
Pembelajaran remedial merupakan pembelajaran yang bertujuan untuk
membantu dan menyembuhkan peserta didik yang mengalami kesulitan
belajar melalui perlakuan pengajaran.
F. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain :
1. Bagi Guru
Dengan penelitian ini diharapkan dapat membantu guru untuk mengetahui
kesulitan serta faktor penyebab kesulitan belajar yang dialami siswa dalam
materi operasi pada pecahan bentuk aljabar, sehingga dapat digunakan sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
6
bahan pertimbangan dalam memilih metode pembelajaran yang tepat
berdasarkan kekuatan dan kelemahan siswa.
2. Bagi Siswa
Dari penelitian ini dapat diketahui kesulitan serta faktor penyebab kesulitan
belajar yang dialami siswa dalam materi operasi pada pecahan bentuk aljabar,
yang kemudian dianalisis dan dirumuskan pemecahan atas kesulitan tersebut
melalui pembelajaran remedial. Hal ini bertujuan agar siswa tidak mengulangi
kesalahan yang dilakukannya pada saat mengerjakan soal-soal operasi pada
pecahan bentuk aljabar dan dapat mengatasi kesulitannya.
3. Bagi Peneliti sebagai Calon Guru
Dengan adanya penelitian ini dapat membantu peneliti sebagai calon guru
untuk memahami kesulitan belajar yang dialami siswa dalam materi operasi
pada pecahan bentuk aljabar. Dengan demikian peneliti dapat mengantisipasi
masalah-masalah terkait dengan topik tersebut ketika terjun ke lapangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
7
BAB II
LANDASAN TEORI
Dalam bab ini, pertama akan dibahas mengenai pembelajaran matematika.
Pembahasan dibagi menjadi dua bagian yaitu hakikat belajar matematika dan tujuan
pembelajaran matematika. Kedua, akan dibahas mengenai belajar tuntas (mastery
learning). Ketiga akan dibahas mengenai kesulitan belajar serta diagnosis kesulitan
belajar dan pembelajaran remedial. Dalam penelitian ini kesulitan belajar dilihat dari
kesalahan-kesalahan yang dialami siswa saat mengerjakan soal, maka pada bagian
keempat akan dibahas mengenai kategori kesalahan. Kelima, akan dibahas mengenai
materi operasi pada pecahan bentuk aljabar. Hal-hal tersebut dibahas dalam bab
landasan teori karena merupakan landasan atau acuan dari penelitian ini.
A. Pembelajaran Matematika
1. Hakikat Belajar Matematika
Driver and Bell (1986) dalam Leo Sutrisno (1994) mendefinisikan
belajar adalah suatu proses aktif menyusun makna melalui setiap interaksi
dengan lingkungan, dengan membangun hubungan antara konsepsi yang telah
dimiliki dengan fenomena yang sedang dipelajari (Suyono & Hariyanto,
2011 : 13).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
8
Pembelajaran adalah suatu program yang sistematik, sistemik dan
terencana. Sistematik artinya keteraturan, dalam hal ini pembelajaran harus
dilakukan dengan urutan langkah-langkah tertentu, mulai dari perencanaan,
pelaksanaan sampai dengan penilaian. Sistemik menunjukkan suatu sistem.
Artinya dalam pembelajaran terdapat berbagai komponen, antara lain tujuan,
materi, metode, media, sumber belajar, evaluasi, peserta didik, lingkungan dan
guru yang saling berhubungan dan ketergantungan satu sama lain serta
berlangsung secara terencana dan sistematik (Arifin, 2009 : 10).
Menurut Hudojo (2001 : 135) belajar matematika adalah belajar tentang
konsep-konsep dan struktur-struktur yang terdapat dalam bahasan yang
dipelajari serta mencari hubungan-hubungan antara konsep-konsep dan
struktur-struktur tersebut.
Cockroft (1982) mengemukakan bahwa matematika perlu diajarkan
kepada siswa, karena (1) selalu digunakan dalam segala segi kehidupan; (2)
semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; (3)
merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat dan jelas; (4) dapat
digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara; (5)
meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian dan kesadaran keruangan;
(6) memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang
menantang (Abdurrahman, 2009 : 253).
Menurut teori Robert M. Gagne (dalam Ruseffendi, 1980 : 138) dalam
belajar matematika ada dua objek yang dapat diperoleh siswa, objek langsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
9
dan objek tidak langsung. Objek tidak langsung antara lain ialah kemampuan
menyelidiki dan memecahkan masalah, mandiri (belajar, bekerja dan lain-
lain), bersikap positif terhadap matematika, tahu bagaimana semestinya
belajar. Objek langsung ialah fakta, keterampilan, konsep dan aturan
(principle).
a. Fakta
Contoh fakta ialah angka/lambang bilangan, sudut, ruas garis, simbol,
notasi.
b. Keterampilan
Keterampilan adalah kemampuan memberikan jawaban yang benar dan
cepat. Misalnya membagi sebuah ruas garis menjadi 2 buah ruas garis
yang sama panjang, melakukan pembagian cara singkat, membagi
bilangan dengan pecahan, menjumlahkan pecahan, membagi pecahan
desimal.
c. Konsep
Konsep adalah ide abstrak yang memungkinkan kita mengelompokkan
benda-benda (objek) ke dalam contoh dan non contoh. Ambil contoh suatu
konsep ialah garis lurus. Dengan adanya konsep itu memungkinkan kita
memisahkan objek-objek; apakah objek itu garis lurus atau bukan.
d. Aturan (principle)
Aturan ialah objek yang paling abstrak. Aturan ini dapat berupa sifat,
dalil, teori.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
10
Jadi hakekat belajar matematika adalah belajar tentang objek-objek
matematika, baik objek langsung maupun objek tidak langsung yang terdapat
dalam bahasan yang dipelajari serta menjalankan hubungan antara objek-
objek matematika tersebut sehingga dapat membentuk sikap kritis dan kreatif
pada siswa.
2. Tujuan Pembelajaran Matematika
Menurut Benyamin S. Bloom (dalam Ruseffendi 1980 : 122) tujuan
pembelajaran terdiri dari 3 (tiga) aspek atau ranah, yaitu ranah kognitif, ranah
afektif dan ranah psikomotorik. Ranah kognitif merupakan ranah yang
menyangkut kegiatan mental (otak). Dalam ranah kognitif ini terdapat enam
jenjang proses berpikir. Keenam jenjang yang dimaksud (Widodo, 2006 : 2-3)
adalah menghafal (remember), memahami (understand), menerapkan (apply),
menganalisis (analyze), mengevaluasi (evaluate), dan membuat (create).
a. Menghafal (remember)
Menghafal adalah menarik kembali informasi yang tersimpan dalam
memori jangka panjang.
b. Memahami (understand)
Memahami adalah mengkonstruk makna atau pengertian berdasarkan
pengetahuan awal yang dimiliki, atau mengintegrasikan pengetahuan yang
baru ke dalam skema yang telah ada ke dalam pemikiran seseorang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
11
c. Menerapkan (apply)
Menerapkan/mengaplikasikan adalah penggunaan suatu prosedur guna
menyelesaikan masalah.
d. Menganalisis (analyze)
Menganalisis adalah menguraikan suatu permasalahan atau obyek ke
unsur-unsurnya dan menentukan bagaimana saling keterkaitan antar
unsur-unsur tersebut.
e. Mengevaluasi (evaluate)
Mengevaluasi adalah membuat suatu pertimbangan berdasarkan kriteria
dan standar yang ada.
f. Membuat (create)
Membuat/menciptakan adalah menggabungkan beberapa unsur menjadi
suatu bentuk kesatuan.
B. Belajar Tuntas (Mastery Learning)
Belajar tuntas (mastery learning) merupakan salah satu inovasi pendidikan
yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi serta usaha belajar siswa guna
mencapai ketuntasan dalam belajar (Ischak & Warji, 1987 : 6). Biasanya tiap jenis
mata pelajaran menetapkan tingkat ketuntasan yang berbeda sesuai dengan
persepsi terhadap tingkat kesukaran mata pelajaran tersebut. Dalam konsep KTSP
kriteria ini disebut sebagai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
12
Prinsip-prinsip belajar tuntas yang harus dilaksanakan guru, antara lain (Suyono
& Hariyanto, 2011 : 133) :
1. Sebagian besar siswa dalam situasi dan kondisi belajar yang normal dapat
menguasai sebagian besar bahan yang diajarkan. Menjadi tugas guru
sedemikian rupa untuk merencanakan pembelajaran (memilih strategi, metode
dan lain-lain) sehingga sebagian besar siswa dapat menguasai hampir seluruh
bahan ajar.
2. Guru menyusun strategi pembelajaran tuntas dimulai dengan menetapkan
tujuan-tujuan khusus (dalam KTSP adalah indikator-indikator dan tujuan
pembelajaran, sesuai dengan SK dan KD yang ada) yang hendaknya dikuasai
oleh siswa. Guru juga harus menetapkan KKM yang harus dicapai siswa.
3. Sejalan dengan tujuan-tujuan khusus tersebut, guru memperinci bahan ajar
menjadi satuan-satuan pembelajaran kecil-kecil yang mendukung pencapaian
tujuan khusus tersebut.
4. Selain disediakan bahan ajaran untuk kegiatan belajar utama, juga disusun
bahan ajaran untuk kegiatan perbaikan (remidi) dan pengayaan.
5. Penilaian (assessment) hasil belajar tidak menggunakan penilaian acuan
norma (PAN) tetapi menggunakan penilaian acuan kriteria/patokan (PAP).
Acuan norma menggunakan pegangan penguasaan rata-rata kelas, jadi bersifat
relatif, sedangkan acuan patokan berpegang pada sesuatu yang telah
ditetapkan (KKM), sehingga lebih absolut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
13
6. Konsep belajar tuntas juga memperhatikan adanya perbedaan-perbedaaan
individual. Hal ini diwujudkan dengan memberikan keleluasan waktu, siswa
yang kompeten akan lebih cepat “mastery” dan menyelesaikan tugasnya,
sedangkan siswa yang lebih lambat dapat menggunakan waktu lebih
lambat/banyak sampai tuntas menguasai bahan pembelajaran.
Tujuan utama diterapkannya prinsip mastery learning adalah agar standar
kompetensi, kompetensi dasar dan indikator pembelajaran yang hendak dicapai
dapat tercapai secara optimal. Dengan prinsip belajar tuntas ini, maka (1) nilai
rata-rata seluruh siswa dalam satuan kelas dapat ditingkatkan; (2) jarak antara
siswa yang cepat belajar dan lambat belajar semakin pendek.
C. Kesulitan Belajar
1. Pengertian Kesulitan Belajar
Aktivitas belajar bagi setiap individu, tidak selamanya dapat
berlangsung secara wajar. Kadang-kadang lancar, kadang-kadang tidak,
kadang-kadang cepat menangkap apa yang dipelajari, kadang-kadang terasa
amat sulit. Dalam hal semangat, terkadang semangatnya tinggi, tetapi
terkadang juga sulit untuk berkonsentrasi. Jadi kesulitan belajar adalah suatu
kondisi dalam proses pembelajaran yang ditandai dengan adanya hambatan-
hambatan tertentu dalam mencapai hasil belajar (Ahmadi & Supriyono, 1991 :
74).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
14
2. Gejala Kesulitan Belajar
Siswa yang mengalami kesulitan belajar mengalami hambatan-hambatan
sehingga menunjukkan gejala-gejala yang bisa diamati (Mudassir, 2006 : 49-
50). Gejala-gejala tersebut antara lain :
a. Menunjukkan hasil belajar yang rendah.
b. Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang dilakukan.
c. Lambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajar.
d. Menunjukkan sikap yang kurang wajar, seperti acuh tak acuh, suka
menentang, dusta dan sebagainya.
e. Menunjukkan tingkah laku yang berlainan, seperti suka membolos, tidak
mengerjakan pekerjaan rumah (PR).
f. Menunjukkan gejala emosional yang kurang wajar, seperti perenung,
rendah diri, sedih, menyesal, pemarah, mudah tersinggung, dan
sebagainya.
3. Penyebab Kesulitan Belajar
Kesulitan belajar tidak dialami hanya oleh siswa yang berkemampuan
dibawah rata-rata tetapi dapat dialami pula oleh siswa dengan tingkat
kemampuan manapun dari kalangan atau kelompok manapun.
Menurut Hidayat (2008 : 3) ada beberapa sumber yang patut diduga
sebagai penyebab dasar kesulitan siswa. Sumber itu dapat digunakan sebagai
dasar untuk menyusun dugaan. Beberapa diantaranya menurut Cooney,
Davasi dan Handerson (1975) yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
15
a. Faktor Phisiologis
Bredker, seperti dikutip Cooney dkk. dalam bukunya The Diagnosis and
Treatment of Learning Difficulties (1975) melaporkan adanya hubungan
antara faktor phisiologis dan kesulitan belajar.
1) Persentase kesulitan belajar siswa yang mempunyai gangguan
penglihatan lebih tinggi dari pada yang tidak mengalami gangguan
penglihatan.
2) Persentase kesulitan belajar dari siswa yang memiliki gangguan
pendengaran lebih tinggi dari pada yang tidak mengalaminya.
b. Faktor Sosial
Tidak semua orang peduli terhadap keberhasilan atau
ketidakberhasilan anaknya. Ada yang kepeduliannya berlebihan dan
secara bervariasi sampai ada yang sama sekali tidak peduli. Variasi
kepedulian ini berdampak pada motivasi siswa.
Faktor sosial di dalam kelas juga dapat berpengaruh terhadap
kelancaran dan kesulitan belajar siswa. Siswa yang tidak dapat bergaul
dengan teman sekelasnya, atau tidak memiliki teman merasa terpencil.
Seseorang yang mendapat pengakuan keberadaannya dalam kelas
matematika, misalnya dapat terdorong semakin maju jika ia menggunakan
hal positifnya. Jadi lingkungan belajar di sekolah pun merupakan salah
satu faktor sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
16
c. Faktor Emosional
Siswa yang sering gagal dalam matematika mudah berpikir tidak
rasional, takut, cemas, benci pada matematika. Masalah siswa yang
termasuk dalam faktor emosional dapat disebabkan antara lain :
1) Obat-obatan tertentu, seperti obat penenang, ekstasi dan lain-lain.
2) Kurang tidur.
3) Diet yang tidak tepat.
4) Masalah tekanan dari situasi keluarganya di rumah.
Akibatnya siswa akan kurang menaruh perhatian pada pelajaran,
atau mudah mengalami depresi mental, emosional, kurang ada minat
membaca buku dan menyelesaikan PR.
d. Faktor Intelektual
Siswa yang mengalami kesulitan belajar disebabkan oleh faktor
intelektual biasanya selalu tidak berhasil dalam menguasai konsep
maupun prinsip matematika yang dipelajari walaupun telah berusaha
mempelajarinya. Siswa yang mengalami kesulitan mengabstraksi,
menggeneralisasi, mendeduksi dan mengingat konsep-konsep maupun
prinsip-prinsip biasanya akan merasa bahwa matematika sulit, meskipun
guru telah mengimbanginya dengan berbagai usaha. Sifat dan stuktur
matematika memerlukan kemampuan siswa yang cukup dalam hal ini.
Siswa yang sulit mengabstraksi, menggeneralisasi dan mendeduksi ide-ide
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
17
matematika kurang mampu memecahkan masalah terutama soal-soal
terapan atau soal-soal cerita.
e. Faktor Pedagogis
Diantara penyebab kesulitan belajar siswa, faktor kurang tepatnya
guru mengelola pembelajaran merupakan faktor yang paling menentukan.
Guru yang kurang memperhatikan kemampuan awal yang dimiliki siswa
akan menyebabkan apa yang diajarkan menjadi sulit untuk dipahami oleh
siswa. Cara guru untuk memilih pendekatan dalam mengajar dan
kecepatan guru dalam menjelaskan konsep-konsep matematika akan
sangat berpengaruh terhadap daya serap siswa.
4. Diagnosis Kesulitan Belajar dan Pembelajaran Remedial
Diagnosis kesulitan belajar merupakan upaya untuk menemukan
kelemahan yang dialami siswa dalam belajar dengan cara yang sistematis
berdasarkan gejala yang nampak yang diarahkan dalam menemukan letak
kesulitan dan berusaha untuk menemukan faktor penyebabnya baik yang
mungkin terletak pada diri siswa itu sendiri atau yang berasal dari luar diri
siswa yang bersangkutan serta merencanakan alternatif cara memberi bantuan
yang paling tepat dalam mengatasi kesulitan belajar tersebut. (Entang, 1984 :
10).
a. Teknik Diagnosis
Menurut (Entang, 1984) adapun teknik diagnosis pada umumnya
mengikuti garis besar sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
18
1) Identifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar
Tahap ini merupakan tahap untuk mengetahui siswa-siswa yang
mengalami kesulitan belajar. Langkah-langkah yang dapat ditempuh
dalam mengidentifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar
adalah dengan membandingkan posisi atau kedudukan siswa dalam
kelompoknya atau dengan kriteria tingkat ketuntasan penguasaan yang
ditetapkan sebelumnya (Penilaian Acuan Patokan atau PAP) untuk
suatu mata pelajaran atau materi tertentu dan sebagainya.
2) Melokalisasi letak kesulitan (permasalahan)
Tahap ini merupakan tahap untuk menemukan kesulitan-kesulitan
siswa pada mata pelajaran atau materi tertentu dengan menggunakan
tes diagnostik.
3) Mengidentifikasi penyebab kesulitan
Tahap ini merupakan tahap untuk mencari faktor yang menyebabkan
siswa mengalami kesulitan. Banyak cara yang dapat digunakan untuk
mencari penyebab kesulitan, salah satunya dengan metode wawancara.
b. Alat Diagnosis
Untuk mengidentifikasi kesulitan tersebut dapat digunakan tes
diagnostik. Tes diagnostik merupakan tes yang digunakan untuk
mengetahui letak kesulitan belajar yang dihadapi peserta didik. Hasil tes
ini memberikan informasi tentang konsep-konsep yang belum dipahami
dan yang telah dipahami (Mardapi, 2008 : 69). Dalam penelitian ini, tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
19
awal digunakan juga sebagai tes diagnostik untuk menganalisis kesulitan
yang dialami siswa.
Soal tes berupa uraian. Menurut Nana Sudjana (2010 : 36) tes uraian
bertujuan untuk :
1) Mengukur proses mental yang tinggi atau aspek kognitif tingkat tinggi.
2) Mengembangkan kemampuan berbahasa, baik lisan maupun tulisan,
dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa.
3) Melatih kemampuan berpikir teratur atau penalaran, yakni berpikir
logis, analitis dan sistematis.
4) Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah (problem solving).
c. Pembelajaran Remedial
Pembelajaran remedial merupakan kelanjutan dari pembelajaran
biasa atau reguler di kelas. Hanya saja, peserta didik yang masuk dalam
kelompok ini adalah peserta didik yang memerlukan pelajaran tambahan.
Peserta didik yang dimaksud adalah peserta didik yang belum tuntas
belajar.
Tujuan pembelajaran remedial adalah membantu dan
menyembuhkan peserta didik yang mengalami kesulitan belajar melalui
perlakuan pengajaran (Arifin, 2009 : 304).
Tabel 2.1 Perbedaan Pembelajaran Reguler dengan Pembelajaran Remedial
No Aspek-aspek
Pembelajaran Pembelajaran Reguler Pembelajaran Remedial
1 Subjek Seluruh Peserta didik Peserta didik yang belum
tuntas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
20
No Aspek-aspek
Pembelajaran Pembelajaran Reguler Pembelajaran Remedial
2 Materi
pembelajaran
Topik bahasan Konsep terpilih
3 Dasar pemilihan
materi
Rencana pembelajaran Analisis kebutuhan (rencana
pembelajaran remedial)
Dalam pelaksanaan pembelajaran remedial, perlu ditempuh langkah-
langkah berikut (Arifin, 2009 : 305-306) :
1) Menganalisis kebutuhan, yaitu mengidentifikasi kesulitan dan
kebutuhan peserta didik.
2) Merancang pembelajaran, yang meliputi merancang rencana
pembelajaran, merancang berbagai kegiatan, merancang belajar
bermakna, memilih pendekatan/metode/teknik, merancang bahan
pembelajaran.
3) Menyusun rencana pembelajaran, yaitu memperbaiki rencana
pembelajaran yang telah ada, dimana beberapa komponen disesuaikan
dengan hasil analisis kebutuhan peserta didik.
4) Menyiapkan perangkat pembelajaran, seperti memperbaiki soal LKS.
5) Melaksanakan pembelajaran, yang meliputi merumuskan gagasan
utama, memberikan arahan yang jelas, meningkatkan motivasi belajar
peserta didik, memfokuskan proses belajar, melibatkan peserta didik
secara aktif.
6) Melakukan evaluasi pembelajaran dan menilai ketuntasan belajar
peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
21
D. Kategori Kesalahan
Dalam penelitian ini, kesulitan belajar dalam memahami materi operasi pada
pecahan bentuk aljabar didasarkan pada kesalahan-kesalahan yang dilakukan
siswa ketika mengerjakan tes diagnostik. Hadar, dkk (1987) mengemukakan
kategori kesalahan sebagai berikut :
1. Kesalahan Data
Kategori ini meliputi kesalahan-kesalahan yang dapat dihubungkan dengan
ketidaksesuaian antara data yang diketahui dengan data yang dikutip oleh
siswa.
Kategori ini meliputi kesalahan-kesalahan :
a. Menambahkan data yang tidak ada hubungannya dengan soal.
b. Mengabaikan data penting yang diberikan.
c. Menguraikan syarat-syarat (dalam pembuktian, perhitungan) yang
sebenarnya tidak dibutuhkan masalah.
d. Mengartikan informasi tidak sesuai dengan teksnya.
e. Mengganti syarat yang ditentukan dengan informasi lain yang tidak
sesuai.
f. Menggunakan nilai suatu variabel untuk variabel lain.
g. Salah menyalin soal.
2. Kesalahan Menginterpretasikan Bahasa
Kesalahan-kesalahan yang termasuk dalam kategori ini adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
22
a. Mengubah bahasa sehari-hari kedalam bentuk persamaan matematika
dengan arti yang berbeda.
b. Menuliskan simbol dari suatu konsep dengan simbol lain yang artinya
berbeda.
c. Salah mengartikan grafik.
3. Kesalahan Menggunakan Logika untuk Menarik Kesimpulan
Kategori ini meliputi kesalahan-kesalahan didalam menarik kesimpulan dari
suatu bentuk informasi yang diberikan atau dari kesimpulan sebelumnya,
yaitu :
a. Dari pernyataan bentuk implikasi p → q , siswa menarik kesimpulan
sebagai berikut :
i. Bila q diketahui terjadi, maka pasti p terjadi
ii. Bila p diketahui salah, maka q pasti juga salah
b. Mengambil kesimpulan yang tidak benar, misalnya memberikan q sebagai
akibat dari p tanpa dapat menjelaskan urutan pembuktian yang betul.
4. Kesalahan Menggunakan Definisi atau Teorema
Kesalahan ini merupakan penyimpangan dari prinsip, aturan, teorema, atau
definisi pokok yang khas. Kesalahan yang termasuk dalam kategori ini
adalah :
a. Menerapkan suatu teorema pada suatu kondisi yang tidak sesuai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
23
b. Tidak teliti atau tidak tepat dalam mengutip definisi, rumus, atau
teorema.
5. Penyelesaian yang Tidak Diperiksa Kembali
Kesalahan ini terjadi jika setiap langkah yang ditempuh oleh siswa benar,
akan tetapi hasil akhir yang diberikan bukan penyelesaian dari soal tersebut.
6. Kesalahan Teknis
Kesalahan yang termasuk dalam kategori ini adalah :
a. Kesalahan perhitungan, contoh : 7 x7 = 48
b. Kesalahan-kesalahan dalam memanipulasi simbol-simbol aljabar dasar,
misalnya menulis a – 4.b – 4 sebagai pengganti dari (a - 4)(b - 4).
Dalam penelitian ini, klasifikasi kesalahan Hadar dkk digunakan sebagai acuan
untuk mengidentifikasi jenis-jenis kesalahan siswa dalam mengerjakan soal
operasi pada pecahan bentuk aljabar.
E. Operasi Pada Pecahan Bentuk Aljabar
Pecahan bentuk aljabar adalah pecahan yang pembilang atau penyebutnya
atau kedua-duanya memuat variabel. Materi operasi pada pecahan bentuk aljabar
ini diambil dari buku Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VIII SMP
dan MTs (Nuharini, 2008).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
24
1. Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Aljabar
Pecahan-pecahan yang mempunyai penyebut sama dapat dijumlahkan
atau dikurangkan dengan cara menjumlahkan atau mengurangkan pembilang-
pembilangnya.
Contoh :
a. 𝑎
5+
3𝑎
5=
𝑎+3𝑎
5=
4𝑎
5
b. 8
𝑎−
3
𝑎=
8−3
𝑎=
5
𝑎 ; dengan a ≠ 0
Penjumlahan dan pengurangan pecahan aljabar dengan penyebut
berbeda dapat dilakukan dengan cara menyamakan penyebutnya terlebih
dahulu menjadi kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari penyebut-
penyebutnya. Kemudian masing-masing pecahan diubah menjadi pecahan lain
yang senilai, dan penyebutnya merupakan KPK yang sudah ditentukan.
Contoh :
a. 3
𝑥−10+
4
𝑥−3 =
3(𝑥−3)
𝑥−10 (𝑥−3)+
4(𝑥−10)
𝑥−10 (𝑥−3)
= 3 𝑥−3 +4(𝑥−10)
𝑥−10 (𝑥−3)
= 3𝑥−9+4𝑥−40
𝑥−10 (𝑥−3)
= 7𝑥−49
𝑥−10 (𝑥−3) ; dengan x ≠ 10, x ≠ 3
𝑎
𝑏+
𝑐
𝑑=
𝑎𝑑+𝑏𝑐
𝑏𝑑 atau
𝑎
𝑏−
𝑐
𝑑=
𝑎𝑑−𝑏𝑐
𝑏𝑑 ; dengan b ≠ 0, d ≠ 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
25
b. 4
𝑥+3−
5
𝑥−1 =
4 𝑥−1
𝑥+3 (𝑥−1)−
5(𝑥+3)
𝑥+3 (𝑥−1)
= 4 𝑥−1 −5(𝑥+3)
𝑥+3 (𝑥−1)
= 4𝑥−4−5𝑥−15
𝑥+3 (𝑥−1)
= −𝑥−19
𝑥+3 (𝑥−1) ; dengan x ≠ -3, x ≠ 1
2. Perkalian dan Pembagian Pecahan Aljabar
Perkalian antara dua pecahan dapat dilakukan dengan mengalikan antara
pembilang dengan pembilang dan penyebut dengan penyebut.
Dengan menggunakan sifat di atas, maka dapat ditentukan hasil
perkalian antara dua pecahan bentuk aljabar.
Contoh :
a. 𝑎
𝑏×
3𝑏
𝑏+2 =
3𝑎𝑏
𝑏(𝑏+2)
= 3𝑎
𝑏+2 ; dengan b ≠ -2
b. 𝑎
𝑎+5×
𝑎2−25
𝑎−2 =
𝑎(𝑎2−25)
𝑎+5 (𝑎−2)
= 𝑎 𝑎+5 (𝑎−5)
𝑎+5 (𝑎−2)
= 𝑎(𝑎−5)
𝑎−2 ; dengan a ≠ 2
Pembagian antara dua pecahan aljabar dilakukan dengan menggunakan
sifat di bawah ini.
𝑎
𝑏×
𝑐
𝑑=
𝑎×𝑐
𝑏×𝑑=
𝑎𝑐
𝑏𝑑 ; dengan b ≠ 0, d ≠ 0
Pembilang dan penyebut dibagi
dengan b
Pembilang dan penyebut dibagi
dengan (a+5)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
26
Contoh :
a. 𝑎
𝑎+2:
2𝑎
𝑎−3 =
𝑎
𝑎+2×
𝑎−3
2𝑎
= 𝑎 𝑎−3
2𝑎 𝑎+2
= 𝑎−3
2(𝑎+2) ; dengan a ≠ -2
b. 𝑎2−𝑏2
𝑎: 𝑎+𝑏
𝑎2 =
𝑎2−𝑏2
𝑎×
𝑎2
𝑎+𝑏
= 𝑎+𝑏 (𝑎−𝑏)𝑎2
𝑎(𝑎+𝑏)
= 𝑎(𝑎 − 𝑏) ; dengan a ≠ b, a ≠ 0
3. Menyederhanakan Pecahan Aljabar
Pecahan dikatakan sederhana jika pembilang dan penyebut pecahan
tersebut tidak lagi memiliki faktor persekutuan, kecuali 1. Dengan kata lain,
jika pembilang dan penyebut suatu pecahan memiliki faktor yang sama
kecuali 1 maka pecahan tersebut dapat disederhanakan. Hal ini juga berlaku
pada pecahan bentuk aljabar.
Menyederhanakan pecahan aljabar dapat dilakukan dengan
memfaktorkan pembilang dan penyebutnya terlebih dahulu, kemudian dibagi
dengan faktor sekutu dari pembilang dan penyebut tersebut.
Contoh : Sederhanakanlah pecahan-pecahan aljabar berikut!
a. 3𝑎2𝑏−2𝑎𝑏2
4𝑎𝑏=
𝑎𝑏 (3𝑎−2𝑏)
4𝑎𝑏
𝑎
𝑏:𝑐
𝑑=
𝑎
𝑏×
𝑑
𝑐=
𝑎×𝑑
𝑏×𝑐=
𝑎𝑑
𝑏𝑐 ; dengan b ≠ 0, c ≠ 0
Pembilang dan penyebut dibagi
dengan a
Pembilang dan penyebut
dibagi dengan a(a+b)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
27
= 3𝑎−2𝑏
4
b. 𝑥2+3𝑥−10
2𝑥2+11𝑥+5 =
𝑥+5 (𝑥−2)
2𝑥+1 (𝑥+5)
= 𝑥−2
2𝑥+1 ; dengan x ≠ − 1
2
4. Menyederhanakan Pecahan Bersusun (Kompleks)
Pecahan bersusun (kompleks) adalah suatu pecahan yang pembilang atau
penyebutnya atau kedua-duanya masih memuat pecahan.
Contoh : Sederhanakanlah pecahan-pecahan aljabar berikut!
1
𝑎+
1
𝑏
𝑎−1
𝑏
=
𝑏+𝑎
𝑎𝑏𝑎𝑏 −1
𝑏
= 𝑎+𝑏
𝑎𝑏×
𝑏
𝑎𝑏−1
= 𝑎+𝑏
𝑎 𝑎𝑏−1 ; dengan a ≠ 1
𝑏
F. Kerangka Berpikir
Setiap siswa mempunyai karakteristik serta kecenderungan untuk
memahami materi pembelajaran di kelas yang beragam. Pada kenyataannya, tidak
semua siswa dapat mencapai kemajuan secara maksimal dalam proses belajarnya.
Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya dengan lancar dan berhasil,
namun tidak sedikit pula siswa yang mengalami kesulitan belajar.
Kesulitan belajar siswa dalam memahami materi matematika salah satunya
dapat terlihat ketika siswa mengerjakan soal-soal matematika dari kesalahan-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
28
kesalahan yang dialami siswa. Agar dapat membantu siswa mengatasi kesulitan
secara tepat, diperlukan diagnosis kesulitan belajar dengan cara yang sistematis
sebagai upaya untuk menemukan kelemahan yang dialami siswa dalam belajar
serta faktor penyebab timbulnya kesulitan tersebut.
Hasil diagnosis kemudian dianalisis dan dirumuskan pemecahan kesulitan
tersebut melalui pembelajaran remedial. Evaluasi hasil pembelajaran remedial
dilakukan dengan memberikan tes remedial. Dari hasil tes remedial ini dapat
diketahui apakah kesulitan yang dialami siswa sudah teratasi atau sebaliknya.
Kerangka atau alur berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam
diagram berikut :
Diagram 2.1 Alur Pikiran Penelitian
Menentukan siswa yang mengalami kesulitan
belajar yaitu siswa yang belum mencapai
ketuntasan dalam belajar
Menganalisis kesulitan dan faktor penyebab kesulitan
belajar
Menentukan bantuan dengan pembelajaran
remedial
mengevaluasi hasil pembelajaran remedial
untuk mengetahui apakah kesulitan yang dialami
siswa sudah teratasi atau belum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
29
G. Hipotesis
Supaya tidak terjadi kesalahan dalam mengambil jawaban dari penelitian
ini, maka peneliti mengambil hipotesis yaitu sebagai berikut : “Diagnosis
kesulitan dan pembelajaran remedial dapat membantu mengatasi kesulitan belajar
siswa dalam materi operasi pada pecahan bentuk aljabar di kelas VIII SMPN 2
Jetis Bantul”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian desktiptif kualitatif dan
kuantitatif. Menurut Bogdan dan Taylor, penelitian kualitatif adalah prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan
dari orang-orang dan perilaku yang diamati (Moleong, 2009 : 4).
Dalam penelitian ini, penelitian deskriptif kualitatif digunakan untuk
mendeskripsikan kesulitan belajar siswa dari kesalahan yang dilakukan siswa
dalam mengerjakan soal operasi pada pecahan bentuk aljabar, serta dari hasil
wawancara untuk mengetahui faktor penyebab kesulitan belajar tersebut. Selain
itu peneliti juga menggunakan data hasil skoring tes hasil belajar siswa. Oleh
karena itu, selain dapat digolongkan ke dalam penelitian deskriptif kualitatif,
penelitian ini juga tergolong sebagai penelitian kuantitatif.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMPN 2 Jetis Bantul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
31
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester gasal tahun pelajaran 2012/2013 yaitu
bulan Juli-September 2012.
C. Objek dan Subjek Penelitian
Objek dari penelitian ini adalah kesulitan-kesulitan belajar yang dialami
siswa dalam materi operasi pada pecahan bentuk aljabar. Subjek dalam penelitian
ini adalah siswa yang mengalami kesulitan belajar dalam mengerjakan soal-soal
operasi pada pecahan bentuk aljabar di kelas VIII C SMPN 2 Jetis Bantul pada
semester gasal tahun pelajaran 2012/2013. Untuk menentukan siswa-siswa yang
mengalami kesulitan belajar digunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) yang
dikemukakan Abin Syamsuddin (Entang, 1984 : 19) dengan langkah sebagai
berikut :
1. Peneliti menetapkan angka nilai kualifikasi minimal yang ditetapkan sekolah
yaitu 70 sebagai batas lulus.
2. Peneliti memberi skor pada hasil tes awal siswa.
3. Peneliti menentukan nilai tes awal siswa dan membandingkan nilai tes awal
dari setiap siswa dengan nilai batas lulus yang telah ditetapkan sebelumnya.
4. Peneliti mencatat siswa yang memiliki nilai tes awal dibawah batas lulus.
Secara teoritis mereka adalah siswa-siswa yang mengalami kesulitan belajar
pada topik operasi pada pecahan bentuk aljabar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
32
D. Variabel Penelitian
Variabel-variabel dalam penelitian ini, antara lain :
1. Kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjakan soal operasi
pada pecahan bentuk aljabar. Kesalahan ini dianalisis dari tes awal yang
diberikan mengenai materi operasi pada pecahan bentuk aljabar.
2. Penyebab kesulitan belajar dalam materi operasi pada pecahan bentuk aljabar.
Untuk mengetahui penyebab kesulitan belajar ini dilakukan wawancara guru
dan siswa yang mengalami kesulitan belajar. Kemudian hasil wawancara
ditrasnkrip dan dianalisis untuk mengetahui hal-hal apa saja yang
menyebabkan terjadinya kesulitan belajar.
3. Metode yang digunakan dalam pembelajaran remedial. Evaluasi pembelajaran
remedial ini dilakukan dengan memberikan tes remedial. Tes remedial
kemudian dianalisis untuk mengetahui apakah kesulitan belajar siswa dalam
mengerjakan soal operasi pada pecahan bentuk aljabar sudah teratasi atau
sebaliknya.
E. Metode Pengumpulan Data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini, adalah :
1. Data nilai tes awal yang digunakan untuk menentukan siswa-siswa yang
mengalami kesulitan belajar dan mengikuti pembelajaran remedial. Data tes
awal ini juga digunakan sebagai analisis kesalahan-kesalahan siswa dalam
mengerjakan soal operasi pada pecahan bentuk aljabar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
33
2. Data hasil wawancara dari guru dan siswa untuk mengetahui faktor-faktor
yang menjadi penyebab kesulitan belajar.
3. Data tes remedial untuk mengetahui kemajuan belajar siswa setelah mengikuti
pembelajaran remedial. Data ini digunakan untuk mengetahui bagaimana
pengaruh pembelajaran remedial dalam membantu mengatasi kesulitan belajar
siswa ketika mengerjakan soal operasi pada pecahan bentuk aljabar.
Untuk memperoleh data tersebut, peneliti menggunakan metode pengumpulan
data :
1. Tes Awal
Tes awal juga sebagai tes diagnostik yang digunakan untuk mengetahui
kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjakan soal operasi
pada pecahan bentuk aljabar. Tes ini diberikan setelah materi operasi pada
pecahan bentuk aljabar selesai diajarkan.
Soal-soal tes awal ini dibuat oleh peneliti berdasarkan buku pegangan
siswa yaitu buku Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VIII SMP
dan MTs (Nuharini, 2008). Jumlah soal tes awal sebanyak 7 soal uraian dan
waktu yang disiapkan untuk menyelesaikan soal tes awal adalah 80 menit.
Sebelum digunakan tes awal ini diuji coba terlebih dahulu untuk mengetahui
validitas, reliabilitas, daya pembeda soal dan indeks kesukaran soal. Soal tes
awal dapat dilihat dalam lampiran 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
34
Tabel 3.1 Rincian Soal Tes Awal
Materi Soal Nomor Soal
Penjumlahan dan Pengurangan pecahan Aljabar 1, 2
Perkalian dan Pembagian Pecahan Aljabar 3, 4
Menyederhanakan Pecahan Aljabar 5, 6
Menyederhanakan Pecahan Bersusun (Kompleks) 7
2. Wawancara
Dalam penelitian ini digunakan wawancara yang bertujuan untuk
mengetahui penyebab timbulnya kesulitan belajar. Wawancara ini ditujukan
kepada guru serta siswa yang mengalami kesulitan belajar.
Pedoman wawancara berupa pertanyaan yang digunakan peneliti ketika
melakukan wawancara. Alat yang dipakai pada saat wawancara adalah
handycam dan pedoman wawancara. Pedoman wawancara guru dan siswa
dapat dilihat pada lampiran 6 dan lampiran 7. Kisi-kisi wawancara guru dan
siswa dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.2 Kisi-kisi Wawancara
Subyek
Wawancara Butir Pertanyaan Wawancara
Guru 1. Bagaimana Keaktifan siswa di kelas pada saat ibu mengajar? 2. Bagaimana pendapat ibu, apakah siswa – siswa yang ibu ajar
merasa kesulitan pada materi operasi pada pecahan bentuk
aljabar?
3. Menurut ibu, faktor apa saja yang menyebabkan kesulitan belajar yang dialami para siswa?
Siswa 1. Bagaimana pendapat anda mengenai pelajaran matematika? 2. Apakah anda senang mengikuti pembelajaran matematika di
kelas?
3. Bagaimana pendapat anda mengenai materi operasi pada pecahan bentuk aljabar?
4. Apakah materi ini termasuk materi yang cukup sulit untuk di mengerti? Mengapa?
5. Bagaimana kebiasaan belajar anda di rumah? 6. Apakah orang tua anda mengingatkan anda untuk belajar? 7. Apakah setiap kali guru menjelaskan materi pelajaran anda
dapat mengerti penjelasannya? Mengapa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
35
8. Rencana Pembelajaran Remedial
Sebelum melaksanakan pembelajaran remedial, peneliti terlebih dahulu
menganalisis kesulitan-kesulitan belajar yang dialami siswa serta menyusun
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). RPP ini digunakan sebagai panduan
dalam pelaksanaan pembelajaran remedial. Kisi-kisi materi dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran remedial dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.3 Kisi-kisi Materi dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Kompetensi Dasar Indikator
Melakukan operasi aljabar
Menguraikan bentuk aljabar ke dalam faktor-faktornya
Menentukan penjumlahan dan pengurangan pecahan aljabar
Menentukan perkalian dan pembagian pecahan aljabar
Menentukan bentuk sederhana dari pecahan aljabar
Menentukan bentuk sederhana dari pecahan bersusun
(kompleks)
Pembelajaran remedial dilaksanakan pada jam pelajaran sekolah dan
diikuti oleh siswa-siswa yang belum tuntas belajarnya. Materi yang diajarkan
yaitu dengan lebih menekankan pada kesalahan-kesalahan yang dialami siswa
ketika mengerjakan soal operasi pada pecahan bentuk aljabar. Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran Remedial dapat dilihat pada lampiran 1.
9. Tes Remedial
Tes remedial ini digunakan untuk mengetahui pengaruh dari
pembelajaran remedial yang telah dilaksanakan dalam mengatasi kesulitan
belajar yang dialami siswa. Tes remedial ini diberikan setelah pembelajaran
remedial selesai dilaksanakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
36
Soal tes remedial yang digunakan berbeda dengan soal tes awal namun
memiliki tingkat kesulitan soal yang sama. Tes remedial ini dibuat peneliti
serta dikonsultasikan kepada yang berkompeten yaitu guru bidang studi
matematika dan dosen pembimbing. Jumlah soal tes remedial sebanyak 7 soal
uraian dan waktu yang disiapkan untuk menyelesaikan soal tes tersebut adalah
80 menit. Soal tes remedial dapat dilihat pada lampiran 4.
Tabel 3.4 Rincian Soal Tes Remedial
Materi Soal Nomor Soal
Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Aljabar 1, 2
Perkalian dan Pembagian Pecahan Aljabar 3, 4
Menyederhanakan Pecahan Aljabar 5, 6
Menyederhanakan Pecahan Bersusun (Kompleks) 7
F. Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini data yang dianalisis adalah data tes awal, data hasil
wawancara serta data tes remedial. Berikut adalah metode yang digunakan dalam
menganalisis data-data tersebut :
1. Tes awal
Tes awal ini digunakan untuk menentukan siswa-siswa yang mengalami
kesulitan belajar. Penentuan siswa ini dengan menggunakan Penilaian Acuan
Patokan (PAP), yaitu dengan membandingkan nilai tes awal yang diperoleh
siswa dengan nilai KKM yang ditetapkan sekolah pada mata pelajaran
matematika (yaitu 70).
Tes awal ini juga digunakan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan
yang dilakukan siswa ketika mengerjakan soal operasi pada pecahan bentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
37
aljabar yang menunjukkan materi-materi yang belum dipahami siswa.
Kesalahan-kesalahan tersebut dikelompokkan berdasarkan kategori jenis
kesalahan yang dikemukakan oleh Hadar, dkk (1987).
Pengkategorian jenis kesalahan dalam penelitian ini disesuaikan dengan
materi yang menjadi obyek penelitian, sehingga kategori kesalahan
menginterpretasikan bahasa dan kesalahan menggunakan logika untuk
menarik kesimpulan tidak digunakan. Rumusan pengkategorian dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Kesalahan Data
Jenis kesalahan ini berkaitan dengan ketidaksesuaian antara data yang
diketahui dengan data yang dikutip oleh siswa, seperti salah menyalin
soal.
b. Kesalahan Menggunakan Definisi atau Teorema
Jenis kesalahan ini berkaitan dengan penyimpangan dari prinsip, aturan
dalam materi operasi pada pecahan bentuk aljabar.
c. Kesalahan Teknis
Jenis kesalahan ini berkaitan dengan kesalahan-kesalahan perhitungan
dalam himpunan bilangan real yang merupakan operasi dasar seperti
penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
2. Wawancara
Data dari hasil rekaman wawancara yang ditujukan kepada guru serta
siswa yang mengalami kesulitan belajar. Data tersebut ditranskrip agar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
38
diperoleh data yang representatif, kemudian dianalisis untuk mengetahui
faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar yang dialami siswa.
3. Tes Remedial
Tes remedial ini digunakan untuk mengetahui pengaruh dari
pembelajaran remedial yang telah dilaksanakan dalam mengatasi kesulitan
belajar yang dialami siswa.
G. Prosedur Pengumpulan Data
Sebelum peneliti terjun ke lapangan untuk mencari data-data, terlebih
dahulu menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan pada penelitian di
lapangan nanti. Langkah-langkah tersebut adalah :
1. Tahap Persiapan
a. Meminta ijin untuk melakukan penelitian di SMPN 2 Jetis kepada kepala
sekolah SMPN 2 Jetis.
b. Meminta surat ijin dari kampus untuk diserahkan ke SMPN 2 Jetis.
c. Mengurus ijin penelitian di Sekretariat Daerah Istimewa Yogyakarta.
d. Mengurus ijin penelitian di BAPPEDA Bantul.
e. Menemui guru yang bersangkutan untuk meminta ijin penelitian dan
untuk melakukan uji coba instrumen di kelas lain yang diampu guru
tersebut.
f. Menyesuaikan jadwal pengambilan data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
39
2. Tahap Pengambilan Data
Tahap pertama yaitu observasi pembelajaran. Observasi dilakukan agar
peneliti mampu memahami keadaan kelas, guru, serta siswa. Peneliti
melakukan observasi di kelas VIII C selama proses pembelajaran pada materi
operasi pada pecahan bentuk aljabar yang diajar oleh guru matematika
pengampu kelas VIII C di SMPN 2 Jetis.
Dalam observasi ini peneliti mengamati bagaimana cara guru
menyampaikan materi pembelajaran, bagaimana cara belajar siswa di kelas.
Dari observasi ini dapat membantu peneliti untuk mengetahui faktor-faktor
penyebab kesulitan belajar siswa, misalnya dari metode pembelajaran di kelas,
cara belajar siswa, dsb.
Tahap kedua yaitu pemberian tes awal. Tes ini diberikan setelah materi
operasi pada pecahan bentuk aljabar selesai diajarkan dan diberikan kepada
seluruh siswa kelas VIII C yang berjumlah 33 orang. Soal tes berjumlah 7 soal
uraian dan dilaksanakan selama 80 menit.
Tahap ketiga yaitu wawancara. Wawancara guru dan siswa digunakan
untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar yang
dialami siswa. Jumlah siswa yang diwawancarai sebanyak 5 orang dengan
ketentuan yakni kelima siswa tersebut mendapat nilai tes awal paling rendah.
Pertanyaan wawancara berdasarkan pedoman wawancara yang telah dibuat
peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
40
Tahap keempat yaitu pembelajaran remedial. Pembelajaran remedial ini
dilaksanakan di kelas VIII C. Siswa yang mengikuti pembelajaran remedial
adalah siswa yang belum tuntas belajarnya yakni yang memperoleh nilai tes
awal dibawah batas ketuntasan (nilai tes awal < 70). Materi pembelajaran
adalah materi operasi pada pecahan bentuk aljabar, namun lebih difokuskan
pada kesulitan yang dialami siswa pada materi tersebut.
Tahap kelima yaitu tes remedial. Tes remedial ini dilaksanakan di kelas
VIII C pada jam pelajaran. Siswa yang mengikuti tes remedial adalah siswa
yang telah melaksanakan pembelajaran remedial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
41
BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN,
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian di Lapangan
1. Uji Coba Instrumen Penelitian
a. Tes Awal
Uji coba soal tes awal dilaksanakan pada hari Sabtu, 1 September
2012 di kelas IX C sebanyak 33 siswa pada jam pelajaran keempat dan
kelima selama 80 menit. Uji coba instrumen ini bertujuan untuk
mengetahui validitas, reliabilitas, daya pembeda dan indeks kesukaran
soal.
Dari hasil uji coba soal tes awal, diketahui seluruh item soal valid.
Dalam perhitungan validitas digunakan taraf signifikansi 5%, dan dilihat
pada tabel r, untuk N = 33, maka rhitung = 0,344. Berikut disajikan validitas
soal tes awal.
Tabel 4.1 Validitas Soal Tes Awal
Nomor
Soal rhitung rtabel Keterangan
1 0,404
0,344
Valid
2 0,543 Valid
3 0,410 Valid
4 0,590 Valid
5 0,603 Valid
6 0,778 Valid
7 0,730 Valid
Keterangan : kriteria soal valid apabila rhitung > rtabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
42
Dari perhitungan reliabilitas diperoleh r11 = 0,633 dan setelah
dibandingkan dengan kriteria, tes awal tersebut memiliki reliabilitas soal
tinggi. Dari hasil perhitungan indeks pembeda soal tes awal setelah
dibandingkan dengan kriteria, soal nomor 7 memiliki daya pembeda jelek;
soal nomor 1, 2 dan 5 memiliki daya pembeda yang cukup; soal nomor 3
dan 4 memiliki daya pembeda yang baik; dan soal nomor 6 memiliki daya
pembeda yang baik sekali. Dilihat dari indeks kesukaran soal tes awal
setelah dibandingkan dengan kriteria, soal nomor 1, 2, 3, 4 dan 6 memiliki
tingkat kesukaran sedang; nomor 5 dan 7 soal tergolong sukar. Hasil
perhitungan uji coba instrumen tes awal dapat dilihat pada lampiran 10.
b. Tes Remedial
Soal tes remedial yang digunakan berbeda dengan soal tes awal. Soal
tes remedial ini diuji menggunakan validitas penilaian pakar dengan
diskonsultasikan kepada yang berkompeten yaitu guru bidang studi
matematika dan dosen pembimbing.
2. Deskripsi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII C SMPN 2 Jetis Bantul dalam
materi operasi pada pecahan bentuk aljabar. Pengumpulan data dimulai
dengan melakukan observasi dengan alokasi waktu 2 x 40 menit di setiap
pembelajaran pada materi tersebut yang diajarkan oleh guru matematika yang
bersangkutan. Berikut tabel pelaksanaan observasi pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
43
Tabel 4.2 Pelaksanaan Observasi Pembelajaran
Observasi Hari, tanggal Materi Pembelajaran
1 Selasa, 11 September 2012 Penjumlahan dan pengurangan pecahan
aljabar
2 Rabu, 12 September 2012 Perkalian dan pembagian pecahan aljabar
3 Sabtu, 15 September 2012 Menyederhanakan pecahan aljabar
4 Selasa, 18 September 2012 Menyederhanakan pecahan bersusun
(kompleks)
5 Rabu, 19 September 2012 Latihan soal-soal pecahan aljabar
Secara umum dari hasil observasi yang telah dilakukan yaitu guru
menjelaskan materi operasi pada pecahan bentuk aljabar kemudian
dilanjutkan dengan memberikan latihan soal yang ditulis di papan tulis.
Sebagian siswa kurang memperhatikan penjelasan yang diberikan guru
terutama siswa yang duduk di bangku belakang. Siswa cenderung ribut dalam
pembelajaran walaupun sudah ditegur oleh guru. Dalam menyelesaikan soal-
soal latihan guru berkeliling membantu siswa yang masih kesulitan dalam
mengerjakan soal-soal tersebut. Kemudian guru meminta beberapa siswa
untuk menuliskan jawabannya di papan tulis, namun hasil pekerjaan siswa
tersebut tidak dibahas secara bersama-sama.
Setelah materi operasi pada pecahan bentuk aljabar selesai diajarkan
oleh guru yang bersangkutan, seluruh siswa kelas VIII C diberikan tes awal.
Tes ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 22 September 2012 pada jam pelajaran
keenam dan ketujuh. Tes ini terdiri dari 7 soal dan dikerjakan dalam waktu 80
menit. Selanjutnya nilai tes awal siswa dibandingkan dengan nilai KKM pada
mata pelajaran matematika di SMPN 2 Jetis Bantul (yaitu 70). Siswa-siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
44
yang memperoleh nilai < 70 adalah siswa-siswa yang belum mencapai batas
tuntas dalam belajar.
Berdasarkan hasil tes awal yang telah dilaksanakan, yaitu dari 33 siswa
kelas VIII C diketahui 28 siswa belum memenuhi batas tuntas yang telah
ditentukan. Kemudian hasil pekerjaan siswa tersebut dianalisis untuk
mengetahui kesulitan yang dialaminya didasarkan pada kesalahan-kesalahan
yang terlihat ketika mengerjakan soal-soal operasi pada pecahan bentuk
aljabar.
Wawancara guru dan siswa yang mengalami kesulitan belajar juga
dilakukan untuk mengetahui penyebab kesulitan belajar yang dialami siswa.
Siswa yang diwawancarai sebanyak 5 orang, karena peneliti mengganggap 5
siswa tersebut sudah dapat mewakili siswa yang mengalami kesulitan belajar
lainnya. Pemilihan siswa-siswa yang diwawancarai dengan ketentuan yaitu
siswa-siswa tersebut memperoleh nilai tes awal terendah. Siswa-siswa yang
memperoleh nilai tes awal terendah berarti siswa-siswa tersebut mengalami
kesulitan belajar yang lebih banyak dibandingkan dengan siswa lainnya.
Setelah diketahui kesulitan-kesulitan yang dialami siswa beserta
penyebab timbulnya kesulitan tersebut, peneliti menyusun rencana
pembelajaran untuk membantu mengatasi kesulitan belajar dengan
mengadakan pembelajaran remedial. Pembelajaran remedial ini dilaksanakan
satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 40 menit pada hari Selasa, 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
45
September 2012 jam pelajaran ketujuh dan kedelapan. Materi yang
disampaikan mengenai materi operasi pada pecahan bentuk aljabar dengan
lebih menekankan pada kesalahan-kesalahan yang dialami siswa dari hasil
analisis yang telah dilakukan sebelumnya. Selanjutnya tes remedial diberikan
yang bertujuan untuk mengevaluasi hasil pembelajaran remedial.
Tes remedial ini dilaksanakan pada hari Rabu, 26 September 2012 pada
jam pelajaran kelima dan keenam. Tes ini terdiri dari 7 soal dan dikerjakan
selama 80 menit. Soal tes ini berbeda dengan soal tes awal namun memiliki
tingkat kesulitan yang sama. Tes remedial ini bertujuan untuk mengetahui
kemajuan hasil belajar siswa sesudah mengikuti pembelajaran remedial.
Selain itu tes remedial ini juga dilakukan untuk mengetahui apakah diagnosis
kesulitan dan pembelajaran remedial dapat membantu mengatasi kesulitan
belajar siswa dalam materi operasi pada pecahan bentuk aljabar.
B. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Langkah-langkah diagnosis kesulitan belajar siswa dan pembelajaran
remedial dalam materi operasi pada pecahan bentuk aljabar ini dilakukan sebagai
berikut :
1. Langkah Pertama : Mengidentifikasi Siswa yang Mengalami Kesulitan
Belajar
Siswa-siswa yang mengalami kesulitan belajar diidentifikasi dari nilai
yang diperoleh siswa setelah mengerjakan tes awal. Siswa-siswa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
46
nilainya belum mencapai batas tuntas (nilainya < 70) merupakan siswa-siswa
yang mengalami kesulitan belajar. Berikut tabel skor dan nilai tes awal siswa
kelas VIII C.
Tabel 4.3 Skor dan Nilai Tes Awal Siswa Kelas VIII C
No. Nomor
Siswa Skor Nilai Kriteria
1 S1 3 15 Belum Tuntas
2 S2 10 50 Belum Tuntas
3 S3 20 100 Tuntas
4 S4 10 50 Belum Tuntas
5 S5 2 10 Belum Tuntas
6 S6 6 30 Belum Tuntas
7 S7 2 10 Belum Tuntas
8 S8 4 20 Belum Tuntas
9 S9 6 30 Belum Tuntas
10 S10 5 25 Belum Tuntas
11 S11 20 100 Tuntas
12 S12 10 50 Belum Tuntas
13 S13 13 65 Belum Tuntas
14 S14 8 40 Belum Tuntas
15 S15 2 10 Belum Tuntas
16 S16 2 10 Belum Tuntas
17 S17 11 55 Belum Tuntas
18 S18 8 40 Belum Tuntas
19 S19 8 40 Belum Tuntas
20 S20 8 40 Belum Tuntas
21 S21 2 10 Belum Tuntas
22 S22 8 40 Belum Tuntas
23 S23 15 75 Tuntas
24 S24 11 55 Belum Tuntas
25 S25 13 65 Belum Tuntas
26 S26 16 80 Tuntas
27 S27 11 55 Belum Tuntas
28 S28 10 50 Belum Tuntas
29 S29 16 80 Tuntas
30 S30 5 30 Belum Tuntas
31 S31 5 30 Belum Tuntas
32 S32 9 45 Belum Tuntas
33 S33 4 20 Belum Tuntas
Berikut adalah tabel siswa kelas VIII C yang termasuk siswa-siswa yang
belum mencapai batas tuntas dalam belajar dan mengalami kesulitan belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
47
Tabel 4.4 Skor dan Nilai Tes Awal Siswa Kelas VIII C yang Mengalami Kesulitan Belajar
No. Nomor
Siswa Skor Nilai
1 S1 3 15
2 S2 10 50
3 S4 10 50
4 S5 2 10
5 S6 6 30
6 S7 2 10
7 S8 4 20
8 S9 6 30
9 S10 5 25
10 S12 10 50
11 S13 13 65
12 S14 8 40
13 S15 2 10
14 S16 2 10
15 S17 11 55
16 S18 8 40
17 S19 8 40
18 S20 8 40
19 S21 2 10
20 S22 8 40
21 S24 11 55
22 S25 13 65
23 S27 11 55
24 S28 10 50
25 S30 6 30
26 S31 6 30
27 S32 9 45
28 S33 4 20
Dari 33 siswa kelas VIII C, 28 siswa belum mencapai batas tuntas. Secara
teoritis 28 siswa ini merupakan siswa-siswa yang mengalami kesulitan
belajar. Jadi 84,85% siswa kelas VIII C belum mencapai batas tuntas dalam
belajar dan mengalami kesulitan belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
48
2. Langkah Kedua : Melokalisasi Letak Kesulitan (Permasalahan)
Menentukan letak kesulitan belajar siswa dilakukan dengan
menganalisis kesalahan-kesalahan siswa dalam mengerjakan tes awal
mengenai materi operasi pada pecahan bentuk aljabar. Kesalahan-kesalahan
siswa dalam mengerjakan tes awal tersebut kemudian di kelompokkan dengan
menggunakan klasifikasi kesalahan yang dikemukakan oleh Hadar, dkk.
Berikut adalah analisis kesulitan siswa dalam mengerjakan soal operasi pada
pecahan bentuk aljabar :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
49
Tabel 4.5 Analisis Kesulitan Soal Nomor 1 (Penjumlahan Pecahan Aljabar)
Nomor
Siswa Hasil Jawaban Siswa Jenis Kesalahan (JK) dan Analisis Kesulitan Siswa
S2
JK : Kesalahan Teknis
Analisis :
Siswa sudah tepat dalam menjumlahkan pecahan aljabar yang mempunyai
penyebut berbeda dengan terlebih dahulu menyamakan penyebutnya menjadi
kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari penyebut-penyebutnya dan
mengubah masing-masing pecahan menjadi pecahan yang senilai, namun
siswa belum tepat da
top related