pledoi m jibriel
Post on 19-Jun-2015
279 Views
Preview:
TRANSCRIPT
For Support klik:
FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com
1
PLEDOI
Atas Nama Terdakwa
MUHAMMAD JIBRIEL ABDUL RAHMAN
“SAYA JURNALIS BUKAN
TERORIS”
DIBACAKAN
DI DEPAN SIDANG TERBUKA DI PN. JAKARTA SELATAN,
PADA KAMIS, 27 MEI 2010
For Support klik:
FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com
2
ijk
Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarokatuh
Mukaddimah
�� �� �� � � , �� �� �� ���� �� � � �� �� � ����� �� �� ���� � , �� �� �� ���� ���� � ��� �� ���� ���� � �� �� � �!�� �� �� � � �"# $%�& �� � , �� �' �( �)�� �*��+ $,�& �� �'�& �, �%�� �� �- �.�� , �� �' �/�0� �1 �2�3 �4�5 �6�7 �� � � , �� �' $4 �6 � �2�3 ��# �� ��� �8 �� �- �.�� � , �� �' �9�7 � �� �, �� �� �: � ��#
�� �' �� �� �� � �� ���; �) # <� $ � �= $%��>
X�W����{����`��_���^��]��\��[��Z��Y��X��W��V��U��Tz ]آل عمران[
��{��U��T��S��RQ�P��O��N��M��L����K��J��I��H��G��F��E��D��C��B��A
��_��^��]��������\��[��Z��YX����W���Vz ]النساء[
��{�̈ � �§��¦��¥¤����£��¢��¡����������� ���������������������������®��¬���«��ª���©z ]األحزاب[
$4 �? � , � � �@� �A ��� �= �� �� ��B# $ �� � , C� $ � �= �/ �� �1 �/ ��� �D# � �E �F � , ��# �G����? �H�7 ��� �"# �I �� �J�� $%�K �3 , LM �) ���� CM �A ��� �= $4 �? � ���$ '# � �N CM �'�2 �O $4 �? � , LM �'�2 �O CM �) ���� >
�� ���� � $�� : �% �� �Q$���R# �% ��� � �S��R# �T� �3 �� �Q �3 ��# U �� �Q���� �/�$7�& � �V �W�� �J ��� > > >
ALHAMDULILLAH, Segala puji bagi Allah Swt yang telah menciptakan manusia, dan
memenuhi segala kebutuhan mereka, kemudian menurunkan syari’at sebagai petunjuk jalan
dalam mengarungi kehidupan dunia ini. Allah Malikurrahman menciptakan siang dan malam
bagi kepentingan makhluk-Nya, dan tidak menghentikan planet tata surya ini sekalipun
sepanjang siang dan malam selalu ada manusia yang ingkar, melakukan kemungkaran dan
kemaksiatan kepada-Nya.
Shalawat dan salam kepada manusia pilihan, Muhammad Rasulullah Saw, penutup
segala Nabi, yang diutus sebagai uswah hasanah bagi manusia. Dengan perantaraan lisan
beliau, Allah Swt menebarkan rahmat Islam yang lengkap dan sempurna. Melalui
petunjuknya, dibimbing manusia mengikuti jalan lurus, mengamalkan kebajikan,
For Support klik:
FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com
3
memberantas kezaliman dan menegakkan keadilan. Segala perbuatan dan akhlak beliau
menjadi tauladan praktis dalam menelusuri jalan-jalan kehidupan demi meraih keridhaan
Ilahy.
Rahmat Allah semoga dilimpahkan kepada para kader mujahid dari kalangan shahabat
beliau, yang sukses gemilang menampilkan peradaban dunia yang tidak pernah kering dari
mata air kebenaran, keadilan, kejujuran, dan tanggung jawab. Setiapkali mereka mendatangi
suatu wilayah, dibebaskannya penduduk di wilayah tersebut dari belenggu kesesatan,
membela mereka dari kezaliman dan penindasan. Bandingkan dengan tentara penguasa-
penguasa kafir, di Barat maupun di Timur, Amerika atau Eropa. Jika mereka memasuki suatu
negeri, mereka datang untuk menjajah negeri itu, mengeruk kekayaan rakyatnya,
menghancurkan moral, dan menghinakan masyarakatnya yang mulia.
Prilaku orang-orang kafir dimanapun hingga akhir zaman, telah diprediksi dalam Al-
Qur’an:
m������������������������������� ������������l
“Sesungguhnya apabila penguasa-penguasa memasuki suatu negeri, niscaya mereka
membinasakannya, dan menghinakan penduduknya yang mulia, dan demikian pulalah yang
akan mereka perbuat.” (Qs. An Naml, 27: 34)
Majelis Hakim dan Hadirin yang Kami Hormati
Hari ini, untuk kesekian kalinya saya terpaksa menghadiri sidang di Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan ini dengan status, “Terdakwa Kasus Teroris,” sebagaimana dituduhkan Jaksa
Penuntut Umum. Saya katakan terpaksa, karena saya tidak pernah berfikir bahwa suatu hari
nanti dalam hidup saya akan menjadi pesakitan teroris. Sebab, bukan saja saya tidak memiliki
kompetensi sebagai teroris, tapi juga seluruh latar belakang hidup saya sedikitpun tidak
mengindikasikan gaya hidup teroris seperti yang didakwakan Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Ayah saya, tidak pernah mengajarkan agar setelah besar saya menjadi seorang teroris.
Lembaga Pendidikan tempat saya belajar, sejak di Pesantren Lukmanul Hakim Johor
Malaysia, hingga menempuh pelajaran di Pakistan, juga saya tidak menemukan adanya
kurikulum pendidikan terorisme.
Saya ditangkap -persisnya diculik- pada 25 Agustus 2009, di tengah jalan setelah
beberapa jam sebelumnya polisi mengumumkan saya termasuk Daftar Pencarian Orang
For Support klik:
FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com
4
(DPO). Dua hari kemudian, Densus 88 mengantar surat penangkapan pada orang tua saya,
Ustadz Abu Muhammad Jibriel Abdurrahman. Setelah 5 bulan meringkuk dalam tahanan
Densus 88 di Markas Brimob Kelapa Dua Jakarta, barulah kasus ini mulai disidangkan
terhitung sejak 23 Februari 2010.
Pada awalnya, penyidik mencecar saya dengan pertanyaan yang mengaitkan diri saya
dengan peristiwa teror bom Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton, 17 Juli 2009. Saya
meyakinkan para penyidik bahwa tidak ada relevansinya mengaitkan kasus ini dengan
peristiwa bombing di atas, apalagi sebagai penyandang dana sungguh tidak masuk akal.
Pada 27 Agustus 2009, saya mengetahui bahwa Duta Besar Inggris datang menemui Kapolri,
tiba-tiba kepolisian mengumumkan bahwa saya adalah mantan anggota Al Qaeda, dan telah
menyembunyikan buronan kepolisian Noordin M. Top. Ketika itu, saya berfikir akan bebas
dari tahanan karena para penyidik tidak dapat membuktikan sangkaannya; tapi malah masa
penahanan saya diperpanjang hingga 4 bulan untuk kasus imigrasi.
Dalam kaitan ini, saya bertanya-tanya, apakah seseorang atau sekelompok orang
ditangkap dan ditahan sebagai terdakwa teroris, berdasarkan perbuatan teror yang dia
lakukan atau sekedar kecurigaan polisi ? Jika berdasarkan perbuatan, mestinya tidak ada
alasan untuk menahan saya. Sebab, hingga di ruang sidang pengadilan ini, sekalipun dengan
menghadirkan saksi-saksi, ternyata JPU gagal membuktikan bahwa sebagai pimpinan
arrahmah.com, saya telah melakukan atau membantu melakukan tindakan teror di negeri ini.
Akan tetapi, jika alasan penangkapan dalam kasus terorisme ini berdasarkan asumsi
jaksa atau kecurigaan Densus 88, lalu untuk kepentingan siapa sesungguhnya penangkapan
dan penahanan saya ini? Penahanan terhadap diri saya sama sekali tidak memberi manfaat
bagi perbaikan kondisi negeri ini, bahkan juga tidak mampu menghentikan aksi teroris.
Memasukkan seseorang sebagai anggota jaringan teroris, tanpa aturan dan ukuran yang
jelas, sesungguhnya lebih berbahaya dari teror itu sendiri. Sebab, aparat keamanan dalam
hal ini Densus 88 akan bertindak sewenang-wenang, melakukan penangkapan kepada siapa
saja yang dicurigai sebagai teroris. Kepolisian akan dengan seenaknya bertindak di luar
koridor hukum dan melanggar UU No. 39 Th. 1999 tentang HAM (Semua orang semestinya
diadili dalam peradilan yang adil dan tidak berpihak).
Akibat buruknya, dapat kita rasakan, sejumlah orang ditangkap ketika berangkat shalat
Shubuh, dipukuli hingga babak belur, untuk kemudian dilepas karena tidak ada indikasi
For Support klik:
FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com
5
sebagai teroris, seperti yang menimpa Saefuddin Umar, atau Abu Fida, di Surabaya.
Demikian pula kasus salah bunuh yang menimpa Syaifuddin Zuhri. Sejumlah fakta di
lapangan, sejak 2001 sudah ada sekitar 541 anggota jaringan yang distigma teroris
ditangkap atau di bunuh. Bahkan data terakhir menunjukkan peristiwa latihan militer di Aceh,
Maret 2010, sudah ditangkap dalam kurun waktu dua bulan (Februari s/d Mei 2010)
sebanyak 71 orang dan 13 orang dibunuh. Sekarang semua target perburuan teroris, dibabat
habis tanpa ampun oleh Densus 88, tidak peduli apakah perbuatannya melanggar HAM, anti
kemanusiaan, apakah yang ditangkap hanya sekadar guru ngaji atau pertemanan.
Adalah fakta, pasca peledakan bom di Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton, 17 Juli 2009,
Densus 88 antiteror memburu para tersangka teroris. Tragisnya, akibat kecerobohan
terjadilah berbagai kasus salah tangkap, salah tembak, dan salah bunuh. Seperti dibunuhnya
Ibrahim di Temanggung yang diduga Noordin M. Top, ditembaknya Air Setyawan dan Eko
yang diduga akan membom rumah presiden SBY di Cikeas. Tindakan ini menimbulkan
ketakutan yang meluas, terutama masyarakat yang merasa terancam oleh sikap represif
aparat keamanan.
Tindakan melanggar hukum, seperti pembunuhan tersangka pelaku terorisme dengan
berpijak pada slogan, “Bila tidak didahului maka teroris akan mendahului membunuh polisi’,
menyebabkan aparat keamanan bertindak brutal dalam penanganan terorisme. Inilah cara
berfikir teroris yang digunakan Densus 88, lalu apa bedanya polisi dan teroris? Dalam hal ini,
rakyat memerlukan kepastian hukum terhadap kasus terorisme yang digolongkan sebagai
extra ordinary crime (Kriminal luar biasa).
Padahal tindakan brutal Densus 88 AT yang melakukan extra judicial killing
(membunuh di luar ranah hukum) terhadap para tersangka teroris jelas melanggar HAM.
Sekalipun pembunuhan terhadap mereka yang diduga jaringan teroris berlindung di balik
Peraturan Kapolri No. 8 th. 2009 tentang implementasi standar HAM bagi Polisi dalam
prosedur penangkapan terorisme, Komnas HAM telah menyatakan perbuatan demikian
termasuk pelanggaran HAM berat, telah merampas hak hidup warga Negara sehingga
mengakibatkan hilangnya hak atas rasa aman dalam masyarakat. Apalagi, Menkumham
Patrialis Akbar meminta Mabes Polri menghentikan tembak mati teroris untuk optimalisasi
mengungkap jaringan teroris.
Majelis Hakim dan Hadirin yang kami Hormati
For Support klik:
FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com
6
Kesempatan untuk membacakan pledoi ini, bagi saya sungguh kesempatan langka dan
sangat berharga. Pembacaan Pledoi ini tidak dimaksudkan sebagai risalah pembelaan diri
semata-mata; melainkan suatu usaha, guna meluruskan pandangan yang bengkok dan
memperbaiki citra negatif jaksa penuntut terhadap visi dan misi Ar Rahmah Media sebagai
sebuah media informasi dunia Islam.
Adalah penting bagi kami untuk menjelaskan bagaimana motivasi, tujuan serta latar
belakang munculnya Ar Rahmah Media, yang salah satu medianya adalah arrahmah.com,
ketika publikasi dan opini tentang jihad yang disinonimkan dengan terorisme secara tidak
bertanggungjawab mendapatkan akses luar biasa dari media massa nasional dan
internasional. Selain menista gerakan jihad, kemudian membunuh dan memenjarakan aktivis
Islam yang distigma sebagai kelompok teroris, juga provokasi para politisi, pengamat teroris,
dan intelijen begitu gegap gempita menyuarakan kepentingan asing yang mendiskreditkan
gerakan Islam. Sementara aktivitas gerakan Islam yang hendak membangun kebaikan di
bawah bendera syari’at Islam, akses informasinya dimatikan, bahkan dijauhkan dari
pandangan publik secara sistematis.
Ketika tidak ada satu kelompok pun di dalam negeri yang menyuarakan gerakan jihad
secara obyektif, dan menginformasikan pada masyarakat tentang stigma terorisme di seluruh
dunia, saat itulah munculnya media online arrahmah.com ini, mewakili jeritan hati orang-
orang yang disakiti karena keyakinannya, dan dilenyapkan dari kehidupan ini sebelum jelas
apa dosa dan kesalahannya.
Dapat dibayangkan, hanya berbekal kecurigaan saja, sudah dipandang sebagai bukti
kejahatan, sehingga mengakibatkan penderitaan bagi sejumlah pemuda-pemuda Islam di
negeri ini. Maka, apabila kondisi tragis ini tidak dijelaskan berdasarkan bukti dan
argumentasi, dan apabila kita tidak menerangkan bagian-bagian dari peristiwa itu kemudian
meletakkannya di hadapan Majelis Hakim dengan cara yang benar dan obyektif, kita
khawatir, bahwa Jaksa Penuntut Umum khususnya dan orang-orang yang memiliki pikiran
serta kecenderungan buruk dan menyimpang terhadap Islam dan umat Islam akan semakin
merajalela dalam usahanya menipu masyarakat.
Akhir-akhir ini memang kuat kecenderungan buruk dan sensasional dari aparat
intelijen, khususnya Densus 88, yang dengan cerdik menggunakan para pengamat oportunis,
mantan terpidana teroris yang berhasil di-deradikalisasi, untuk kemudian mereka
For Support klik:
FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com
7
berkomentar dan menjadikan gerakan jihad sebagai halusinasi bagi masyarakat guna
mendiskreditkan para mujahid sebagai penggerak terorisme.
Perhatikanlah dakwaan serta berkas-berkas tuntutan Jaksa Penuntut Umum. Ia
berusaha menghidangkan kasus ini ke atas meja persidangan dengan segala kesalahan dan
kecerobohannya. Karena itu, tanpa penjelasan yang memadai, berarti kita membiarkan
‘jaringan anti jihad dan anti syari’ah Islam, untuk menanamkan dalam pikiran masyarakat,
suatu gambaran yang keliru, kejam, dan anti kemanusiaan, tentang tujuan dan motivasi jihad
fie sabilillah. Saya tidak ingin membiarkan masyarakat terus menerus ditipu oleh dongengan-
dongengan sesat dan celoteh Jaksa Penuntut Umum yang tidak saja merusak lukisan wajah
pemuda-pemuda Islam, tetapi lebih dari itu, mencoreng gambaran dakwah Islam secara
keseluruhan.
Majelis Hakim dan Hadirin Sekalian
Saya menulis pledoi ini dengan perasaan risau dan dengan suasana batin yang
mencekam. Di tempat saya ditahan sekarang, terdapat puluhan tahanan kasus teroris yang
dalam kondisi sangat memprihatinkan. Di antara mereka terdapat seorang ibu muda,
bernama Putri Munawarah, yang beberapa waktu lalu melahirkan bayinya di dalam tahanan.
Ibu muda, istri dari tersangka teroris bernama Adib Susilo yang ditembak mati didepan anak-
anak dan istrinya oleh Densus 88 dalam peristiwa penggerebegan di Solo, 17 September
2009, melahirkan bayinya tanpa disaksikan ayahnya. Keadaannya sungguh memilukan,
karena dia ditahan bukan karena tindakan teror yang dilakukannya, melainkan karena dia
istri dari seorang laki-laki yang disangka teroris. Tragisnya, berdasarkan sangkaan itu pula
kemudian ia ditembak mati di depan istrinya sendiri.
Kekerasan sepertinya tidak serta merta ingin dihentikan oleh negara. Lihat saja kasus
yang menimpa Putri Munawarah. Lantaran dituduh menyembunyikan DPO Noordin M. Top,
Putri Munawarah harus mengalami masa-masa sulit di dalam hidupnya, yaitu kekerasan fisik
dan psikologis. Mulai terjadinya penggerebekan Noordin M. Top pada 17 September 2009,
Putri mengalami kekerasan berupa tembakan pada pinggul kirinya dan tewasnya Adib Susilo,
suaminya, di tangan Densus 88.
Tak berhenti di situ, Putri yang tertembak saat hamil harus menjalani penahanan dan
pemeriksaan yang ketat berkaitan keberadaan dirinya di lokasi persembunyian Noordin M.
Top. Kekerasan ini pun masih berlanjut dengan penghilangan hak yang dimiliki Putri
For Support klik:
FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com
8
Munawarah berupa penangguhan penahanan dan hak untuk memberikan penyusuan
kepada bayinya di tempat yang aman, serta terlindungi dari potensi tindak kekerasan.
Selain ibu muda Putri Munawarah, di luar tembok penjara terdapat ratusan istri dan
anak-anak mereka yang dibunuh dan dipenjara ayahnya karena sangkaan kasus teroris,
merintih menahan keperihan ditinggal orang yang dicintainya. Pada saat bayangan-
bayangan keluarga orang-orang yang dipenjara meliputi pikiranku, aku tenggelam dalam
gelombang masa lalu dari sejarah perjuangan ummat Muhammad Saw. Rasulullah Saw
pernah menyaksikan shahabatnya Amar bin Yasir dan kedua orang tuanya sedang disiksa;
beliau tidak dapat berbuat apa-apa kecuali mengatakan kepada mereka: “Bersabarlah wahai
keluarga Yasir, karena sesungguhnya balasan kalian adalah surga”.
Kemudian kurenungi masa kini yang kelabu. Ah, betapa banyak darah yang telah
tertumpah, betapa banyak keluarga-keluarga yang dicerai-beraikan – suami-suami di
renggut dari kasih sayang istri dan anak-anaknya – betapa banyak yang terlantar, baik pria,
wanita, anak-anak serta mereka yang tidak memiliki kekuatan apapun. Betapa banyak anak-
anak yang terbunuh atau terpenjara pada usia muda, yang tidak mengenal dan tidak dikenal
oleh seorang manusiapun; siapa keluarga dan siapa pula ayah dan ibu mereka.
Duhai… berapa banyakkah ibu-ibu yang merintih menahan duka nestapa bagi anak-
anak mereka yang dizalimi karena agama? Terdapat begitu banyak ibu-ibu kehilangan suami,
dan anak-anak kehilangan ayahnya. Mereka menanggung beban yang menikam-nikam
kehidupannya. Anak-anak mereka merintih, tanpa dapat mengungkapkan rindu kasihnya
pada ayah tercinta. Setiap kali petaka datang menerpa, terbayang langkah-langkah anggota
Densus 88 mendatangi rumahnya untuk menahan mereka sebagai sandera, kendati
demikian, ibu-ibu ini tak mengenal putus asa.
Kepada anak-anak dan ibu-ibu beserta bayi mereka yang ditinggal mati oleh ayahnya,
atas mereka semua kuhadiahkan senandung pelipur lara, yang ditulis oleh seorang mujahid
Hasyim ar-Rifa’i, berjudul : “Senandung Janda Seorang Syahid Menina-bobokkan Putranya.”
Senandung ini dipersembahkan pada anak-anak dan istrinya, sebelum ia mengakhiri kisah
hidupnya di atas tiang gantungan rezim Gamal Abdul Naser di Mesir. Beginilah bunyi
senandung itu :
Tidurlah sayang,
For Support klik:
FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com
9
Usah kau temani aku dalam duka dan derita
Ku kan susui engkau dengan air susu dan darah luka
Sampai kubimbing engkau meraih kehidupan
Wahai orang yang menatap dunia ini
Namun tak melihat ayahnya di sana .
Jangan terbawa dusta yang mereka taburkan anakku
Bebaskan tanah air yang tenggelam ini
Andai ada kebenaran di sekitar mereka
Tak nanti mereka kejar ayahmu
Tak nanti mereka jebloskan dalam penjara
Tak nanti mereka siksa orang tak berdosa
Tak nanti mereka hunus pedang menentang kebenaran
Dengan wajah beringas penuh benci!
Dalam kesempatan ini pula, saya ingin mengungkapkan perasaan belasungkawa
terhadap keluarga, sanak saudara maupun handai tolan dari mereka yang menjadi korban
teror bom di seluruh tanah air, yang dilakukan oleh mereka yang disebut teroris itu. Saya
menyampaikan rasa simpati, karena mereka telah menjadi korban akibat sesuatu yang
mereka sendiri tidak mengerti. Semoga Allah Malikurrahman berkenan membimbing kita ke
jalan kebajikan, dan meringankan beban di dunia dan akhirat kelak. Amin…!
Majelis Hakim yang kami Hormati
Mengawali pledoi ini, sebelum sampai pada pembahasan pokok-pokok dakwaan Jaksa
Penuntut, saya ingin menyampaikan harapan kepada Hakim, Jaksa, dan Pembela, tiga
jabatan yang punya status berbeda dalam majelis ini. Kita semua tentu mengetahui, seperti
dikatakan Presiden Susilo Bambang Yudoyono, bahwa Indonesia hari ini dikenal dengan
negeri Mafioso. Ada mafia peradilan, ada mafia kasus, mafia hukum, mafia korupsi, mafia
narkoba, mafia penjualan bayi, mafia pornografi, dan sekarang ada mafia teroris. Sehingga
Presiden sendiri membentuk Satgas untuk pemberantasan segala macam mafia tadi.
For Support klik:
FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com
10
Oleh karena itu, ruang pengadilan janganlah dijadikan tempat jual beli keadilan. Ruang
pengadilan tidak hanya membutuhkan tanggung jawab sosial bagi tegaknya keadilan, tapi
juga tanggung jawab moral; agar hukum bukan sekadar instrumen tata tertib dan instrumen
politik kekuasaan. Saya tidak meragukan kemampuan majelis persidangan untuk
menegakkan keadilan, tapi saya ragu, maka untuk inilah saya ingin mengingatkan:
Pertama, kepada Para Hakim :
Seorang Hakim adalah orang yang teliti dalam pekerjaan, memperindah perbuatan dan
pelaksanaannya serta mempraktekkan sesuatu pada tempatnya. Oleh karena itu, seorang
Hakim tidak boleh menghukum atas dasar pendapat pribadi, apalagi berdasarkan “pesan
telepon”. Keputusan-keputusannya harus didasarkan atas dalil-dalil yang bertanggung
jawab; dengan alasan-alasan serta bukti-bukti yang dikemukakan oleh kedua belah pihak.
Hakim harus memberi kesempatan yang memadai kepada pihak-pihak yang
bersengketa–dalam hal ini saya dan Jaksa Penuntut–untuk mengemukakan argumentasi
serta bukti-bukti yang dimiliki. Seorang Hakim tidak boleh memihak kepada jaksa–dalam
kedudukannya sebagai wakil pemerintah– sementara argumentasi terdakwa dikesampingkan
begitu saja. Apabila Hakim berbuat sebaliknya, ini merupakan pengkhianatan secara terang-
terangan terhadap kebenaran dan keadilan.
Takutlah akan suatu hari nanti, dimana setiap orang akan dimintai pertanggung
jawabannya, seperti tertera di dalam Al-Qur’an, bahwa kelak di akhirat:
“Tiap-tiap orang bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya.” (Qs. Al-
Muddatsir, 74:38)
Kedua, kepada Jaksa Penuntut Umum :
Adalah hak setiap orang dalam semua undang-undang yang didasarkan atas hak asasi
manusia; bahwasanya terdakwa semestinya harus tetap bebas, sepanjang belum terbukti
kesalahannya di hadapan pengadilan. Kecurigaan saja tidak dapat dianggap bukti kesalahan
sehingga dengan itu tersangka harus ditahan. Namun, kenyataannya, Jaksa maupun Densus
88 seenaknya saja melakukan penangkapan dan kemudian menahan saya, meski tanpa
proses pengadilan bahkan, tanpa dasar hukum. Dalam surat penahanan tanggal 27 agustus,
2009, Jaksa beralasan, penahanan dilakukan karena: “dikhawatirkan terdakwa melarikan diri,
merusak atau menghilangkan barang bukti atau mengulangi tindak pidana”.
For Support klik:
FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com
11
Saya mau lari kemana pak Jaksa, saya tinggal disini, orang tua saya juga tinggal di
negeri ini. Sedang barang bukti tidak mungkin dapat dihilangkan karena saya bekerja pada
sebuah media online yang legal, formal, yang dapat diakses semua orang. Lalu tindak pidana
apa yang akan saya ulangi melakukannya?
Sebagai juru bicara pemerintah, dalam menjalankan tugasnya, anda tidak boleh
berlaku curang dan memihak dalam mengemukakan tuduhan. Anda tidak dibenarkan
memusuhi terdakwa, apalagi menghina dan mengejeknya. Penghinaan dan tuduhan palsu
adalah dua bentuk kejahatan yang mesti dikenai sanksi hukum. Pasal-pasal hukum
menyatakan, bahwa pendakwa–dalam hal ini adalah Jaksa–hendaknya bersikap hati-hati
untuk tidak begitu saja menafsirkan ucapan terdakwa, menyalahi apa yang diucapkannya.
Apalagi dengan menyatakan sesuatu yang sama sekali tidak pernah diucapkan atau
diperbuat terdakwa.
Saya mengingatkan Anda dengan nasihat Al-Qur’an: Wala taziru waziratun wizra ukhra
(“Jangan melemparkan kesalahan kepada orang lain yang tidak bersalah”).
Ketiga, kepada Penasehat Hukum :
Anda telah menyiapkan diri untuk memberikan pembelaan atas kasus Ar Rahmah
Media, itu sudah cukup bagi saya untuk mengucapkan terima kasih. Tapi saya perlu
mengingatkan, bahwa seorang Pembela sudah seharusnya berdiri sebagai Pembela bagi
terdakwa dan menolak setiap tuduhan yang diarahkan kepada orang yang dibelanya. Anda
harus berusaha semaksimal kemampuan untuk membebaskan klien Anda, terutama bila
terdakwa berada dalam dua sikap yang sulit: tertuduh dan sekaligus menolak tuduhan.
Ingat! Berdiam diri terhadap tuduhan palsu, berarti berkhianat pada keadilan dan
penyelewengan terhadap fungsi seorang Pembela. Karena dengan begitu berarti memberi
kesempatan kepada Jaksa untuk seenaknya membuat tuduhan palsu.
Anda harus melakukan tugas mulia ini dengan gagah berani untuk membenarkan yang
benar dan mengatakan yang salah adalah salah; sebagaimana disebutkan di dalam Al-
Qur’an: “Allah menetapkan yang hak dan membatalkan yang bathil sekalipun orang-orang
yang berdosa itu tidak menyukainya.” (Qs. Al-Anfal, 8:8).
Dalam kesempatan ini saya akan menginformasikan apa dan bagaimana Ar Rahmah
Media itu, sebuah media Islam dimana saya menjadi pemilik sekaligus pimpinannya.
For Support klik:
FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com
12
I. Misi Ar Rahmah Media
Majelis Hakim dan Hadirin yang kami Hormati
Ar Rahmah Media yang didirikan pada tahun 2006, misi utamanya adalah sebagai
penyeimbang berita-berita kaum muslimin dan jihad internasional yang selama ini
didominasi media Barat.
Jadi, seluruh aktivitasnya sama sekali steril dari misi terorisme, dan bukan seperti yang
dituduhkan jaksa. Kru yang bekerja bersama saya adalah jurnalis Muslim yang mengemban
misi dakwah, amar ma’ruf nahi munkar, untuk meninggikan Kalimah Allah,
menginformasikan kepada publik, bahwa yang benar adalah benar dan yang salah adalah
salah, siapapun pelakunya. Kami bersimpati pada kebenaran, dan menolak kezaliman dalam
segala bentuknya, termasuk kezaliman informasi.
Menyikapi maraknya teror bom di dalam negeri, maka sebagaimana media lainnya Ar
Rahmah Media juga menginformasikannya ke publik seluruh berita terkait. Demikian pula
heroisme para mujahid yang berjihad menghadapi kejahatan imperialis Amerika dan
sekutunya di negeri Muslim seperti Afghanistan, Iraq, Palestina dan lain-lainnya, juga kami
publikasikan secara online.
Dalam kaitannya dengan peristiwa bom maupun tindakan teror, posisi saya baik
sebagai pribadi maupun pimpinan Perusahaan Ar Rahmah Media jelas. Yaitu menghadapi
tantangan dakwah sesuai dengan kualitas tantangan itu. Kami tidak termasuk media yang
gemar mengumbar cacian seperti dilakukan sejumlah kaum agamawan yang menjadikan
mereka yang disebut teroris itu sebagai ikon untuk menolak jihad dan membenci mati
syahid. Lalu, mereka ramai-ramai melontarkan opini, bahwa “pelaku bom Bali itu bukan
mujahid tapi teroris, dan perbuatannya bukanlah jihad.,” bagai koor burung beo. Padahal,
ketika terjadi konflik SARA di Ambon, dan pembantaian umat Islam di Poso, kebanyakan dari
kaum agamawan dan tokoh ormas itu seolah menderita ‘sakit gigi’ alias bungkam saja.
Namun, Kami juga bukan komunitas yang gemar mengobral pujian terhadap hal yang
tidak terpuji. Sebab, kami bangga sebagai pelopor media jihad dan berita dunia Islam, dan
bukan pelapor pada penguasa jahat Amerika maupun antek-anteknya di Indonesia .
Maka, dalam kasus bom Bali I misalnya, ketika muncul pertanyaan, apakah ketiga
terpidana teroris yang sudah dieksekusi mati, yaitu Imam Samudera, Amrozy dan Ali
For Support klik:
FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com
13
Ghufran. Apakah ketiga terpidana itu pelaku utama, tersangka yang dikorbankan, atau
pelaku yang ditunggangi pihak ketiga? Ketika tidak ada yang memberi jawaban, baik
pemerintah, kepolisian, kejaksaan, maupun para pengamat teroris, sehingga kasus ini tetap
misteri hingga mereka ditembak mati, maka adanya kesan mencurigakan bahwa pemerintah
sebagai kepanjangan tangan musuh Islam, sulit dihindari. Kenyataanya, hingga akhir
hayatnya, ketiga terpidana yakin, yang mereka lakukan adalah jihad anti teroris melawan AS
yang telah membantai umat Islam di Chehnya, Afghanistan, dan Iraq. Tindakan melawan
kekafiran, menghadapi musuh yang menyerang umat Islam serta melawan golongan yang
melawan dakwah Islam, adalah jihad yang utama. Untuk tujuan ini kita sepakat, tidak ada
perbedaan di kalangan umat Islam.
Akan tetapi, di tengah pro kontra kasus tersebut, media online arrahmah.com yang
saya pimpin, tampil dengan sikap dan opini yang jelas. Pertama, dari segi tujuan dan
motivasi, bahwa tindakan membalas kezaliman, menghadapi kejahatan Amerika dan
sekutunya yang menyerang umat Islam serta melawan golongan yang melawan dakwah
Islam, adalah jihad yang utama. Untuk tujuan ini kita sepakat, tidak ada perbedaan di
kalangan umat Islam.
Kedua, ini yang menjadi persoalan. Tindakan pembalasan atas kejahatan Amerika,
yang dilakukan di wilayah yang tidak ada musuhnya, yaitu tentara Amerika, sekalipun diduga
ada mata-mata AS di situ. Sehingga yang jadi korban adalah pihak yang bukan menjadi
sasaran permusuhan, dan belum tentu setuju dengan kejahatan tentara Amerika, jelas ini
tindakan yang tidak dapat dibenarkan, dan suatu kecerobohan yang tidak boleh diulang lagi.
Karena melakukan penyerangan berdasarkan dugaan dan kira-kira bertentangan dengan
sabda Rasulullah Saw dalam hadist Bukhari.
“Hindarilah hukuman pidana selama ada syubhat (tidak pasti/tidak terdapat kejelasan
bukti-buktinya).”
Akibat kecerobohan ini memang dahsyat. Muncul fitnah berupa kebencian terhadap
amal jihadi. Opini yang berkembang pun negatif: “Para jihadis ternyata tidak hanya jahat
pada orang kafir, tapi juga kepada sesama Islam. Buktinya, yang jadi korban bom banyak
juga orang Islam.”
Dalam hal ini kami bersikap fair, obyektif dan syar’iyah. Kami berkeyaklinan, keberanian
dalam pertempuran bukanlah semata-mata menyerang musuh, tapi mengatur strategi yang
For Support klik:
FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com
14
dapat mengantarkan pada kemenangan adalah keberanian juga. Oleh karena itu, kami
menghimbau kepada JPU agar tidak menghujat gerakan jihad, sehingga lupa dan
mengalihkan perhatian dari musuh-musuh Islam yang sebenarnya.
“Sesungguhnya telah merugi orang-orang yang zalim. Dan siapa yang mengerjakan
amal shalih dan dia dalam keadaan beriman, maka ia tidak khawatir akan perlakuan yang
tidak adil (terhadapnya) dan tidak pula akan pengurangan haknya.” (Qs. Thaha, 20: 112).
Dalam kaitan ini, kami ingin bertanya kepada JPU, apakah sikap dan tindakan kami
memberi pencerahan kepada masyarakat luas seperti ini dikategorikan sikap dan tindakan
seorang teroris yang kemudian harus dituntut di muka pengadilan dengan tuduhan pelaku
teror seperti yang menimpa saya sekarang? Saya yakin, majelis hakim akan dapat menilai
pernyataan saya ini secara adil dan obyektif, dan dengan demikian menolak segala tuduhan
JPU yang mengaitkan kasus saya ini dengan terorisme.
II. Jihad Anti Teror
Majelis Hakim dan Hadirin yang kami Hormati
Bersamaan dengan pergantian kekuasaan di Amerika, dari George Walker Bush ke
Barack Hussein Obama, memerangi para teroris seperti dilakukan Amerika Serikat terhadap
Al-Qaida. Tapi kini malah, bukan saja hendak membasmi para teroris hingga ke akar-akarnya,
tapi menyerang aliran pemikiran dan faham keagamaan yang implikasi politiknya pasti akan
lebih parah.
Arah baru pemberantasan terorisme di Indonesia pun mulai mengalami perubahan
orientasi. Setelah Densus 88 dianggap berhasil melumpuhkan teror dalam bentuk tindakan
(bom), kini teror dalam bentuk ideologi pun menjadi sasaran. Artinya, tidak cukup hanya
mengatasi bahaya teror tapi juga membasmi isme atau ideologi teroris. Untuk tujuan yang
lebih spesifik, maka kabinet Indonesia bersatu jilid dua (2009-2014) menyiapkan rekayasa
konstitusional komisi khusus berupa bakornas terorisme.
Selama ini jalan sesat para teroris dianggap berbahaya karena menggunakan agama
sebagai justifikasi tindakannya, sehingga bisa menyeret sentimen keagamaan. Lalu, mengapa
pemberantasan teroisme diarahkan untuk menyerang faham keagamaan yang dianggap
sebagai penyulut ideologi terorisme?
For Support klik:
FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com
15
Untuk menyegarkan ingatan kita tentang asal muasal istilah teror dan terorisme,
bijaksana bila kita mundur sejenak ke abad 18. Menurut Grant Wardlaw dalam buku Political
Terrorism (1982), manifestasi terorisme secara sistematis muncul sejak paruh kedua abad ke-
19, yang dominan digunakan untuk menyebut kezaliman penguasa yang lahir dari rahim
revolusi Perancis. Selama empat tahun pertama berkuasa, sekitar 40.000 orang yang dituduh
anti pemerintah dibunuh secara sadis dan berutal. Selanjutnya, istilah terorisme
dipergunakan untuk menyebut gerakan kekerasan anti pemerintah di Rusia. Jadi, terorisme
sejak awal digunakan untuk menyebut tindakan represif rezim penguasa terhadap gerakan
subversi dalam negeri.
Di Indonesia, pasca peledakan WTC 11 September 2001 hingga periode pertama
kekuasaan pemerintah Susilo Bambang Yudoyono (SBY), istilah terorisme dimaknai sesuai
perspektif yang digunakan rezim AS pimpinan George Walker Bush. Yaitu, menjalankan
propaganda the war against terrorism yang dilekatkan dengan gerakan jihad umat Islam.
Sehingga terjadi keterpecahbelahan umat Islam melalui kategorisasi Islam moderat versus
Islam radikal yang identik dengan fundamentalis atau teroris. Bahkan Samuel P. Huntington,
dalam bukunya, Who Are We? (2004) menjadikan Islam sebagai ganti posisi Negara Uni
Soviet dalam perang dingin melawan AS. Dalam sub judul “Militant Islam vs America ”, dia
menyatakan bahwa saat ini, Islam militan telah menggantikan posisi Uni Soviet sebagai
musuh utama AS.
Majelis Hakim dan Hadirin yang kami Hormati
Setelah rezim George Bush digantikan rezim Barack Obama, memasuki periode kedua
kekuasaan SBY, istilah terorisme diperluas menjadi radikalisme. Bahwa, terorisme yang
dilakukan oleh sekelompok orang tersebut (termasuk Dr. Azhari dan kawan-kawannya)
adalah buah dari pemahaman radikalisme Islam. Istilah ini juga merasuki lembaga-lembaga
akademis yang seharusnya membangun pola pikir ilmiah dengan logika akademis, bukan
paranoida berpikir dengan logika politik kekuasaan.
Sebuah seminar yang mengusung tema besar “Pencegahan Terorisme dan Radikalisme
Berbasis Agama” pada pertengahan 2009 lalu di Jogjakarta, agaknya berusaha membangun
sebuah logika politik sebagaimana pernah digagas oleh Depag RI, MUI dan Wapres Jusuf
Kalla tahun 2005, bahwa untuk mencegah terorisme, maka ajaran radikalisme Islam harus
dilarang karena menjadi sumber tindakan kaum teroris.
For Support klik:
FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com
16
Serangan opini yang dilancarkan kaum oportunis, sekuler, Islam liberal, salafi yahudi,
dan mereka yang menggunakan demokrasi untuk mendiskreditkan Islam. Mereka mengaku
Islam tapi mendiskreditkan para mujahid yang hendak menegakkan syariat Islam.
Momentum terorisme yang dikembangkan di Indonesia sekarang sama sebangun dengan
yang dikembangkan oleh AS setelah serangan 11 Sep WTC 2001. AS sampai detik ini gagal
membuktikan tuduhannya terhadap serangan WTC, sehingga kelompok HAM internasional
mengecam AS bahwa rezim Bush sebagai pelanggar HAM berat utama di dunia.
Namun hal ini terus dikembangkan di Indonesia dengan melibatkan kelompok
oportunis dan pengamat munafiq, untuk menciptakan opini dan suasana mencekam, gelisah
dan saling curiga di tengah masyarakat dengan Densus 88 sebagai ujung tombaknya.
Kelompok ini karena sifatnya yang hipokrit dan munafik selalu meneriakkan ketakutan dan
mencerminkan sikap paranoid mereka terhadap kebangkitan Islam yang menuntut agar
tatanan sekularisme dan materialism yang telah dipraktikkan di dunia sekarang ini.
Dalam kondisi panik dan kebingungan, muncullah berbagai spekulasi intelijen,
termasuk menggunakan tafsir safsathah (semau gue) untuk mendiskreditkan ayat-ayat Al-
Qur’an sebagai postulat terorisme. Akibatnya, arah pemberantasan terorisme mengalami
disorientasi. Pada awalnya adalah perang global Amerika melawan mujahidin Al-Qaidah, kini
berubah menjadi isu lokal yang diklaim mengancam keselamatan kepala Negara. Semula
hendak memberantas teroris, malah kini menyerang pemikiran dan faham keagamaan.
Brigjen Anton Tabah, staf Ahli Kapolri, adalah salah seorang yang melakukan
generalisasi menggunakan tafsir safsathah itu. Dalam tulisan berjudul “Terorisme Sembunyi
di Bungker-bungker” yang dimuat Harian Kedaulatan Rakyat, 15 Agustus 2009, Anton Tabah
mengopinikan bahwa pengetahuan dan pemahaman agama yang dangkal menjadi aspek
religius pemicu terorisme. Sebab, kata Anton, orang akan mudah menokohkan seseorang
yang dipandang pandai di bidang agama dan menerima ajaran-ajaran dari kitab suci secara
hitam putih.
Menurut Anton Tabah: “Biasanya yang membuat orang ekstrem dan radikal adalah
firman Allah (Quran) Surat V ayat 44, 45 dan 47, yang artinya, “Barangsiapa tidak memakai
hukum Allah maka ia Kafir, Zalim, dan Fasik.” Dimana Kafir, Dhalim, dan Fasik adalah
golongan ahli neraka. Jika seseorang terkunci pemahamannya pada ayat-ayat ini secara
hitam putih maka ia akan menjadi ekstrem radikal. Dari sinilah biasanya “ustadz perekrut”
For Support klik:
FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com
17
calon-calon anggota teroris memanfaatkan kedangkalan masyarakat terhadap agamanya.
Inilah antara lain jawaban kenapa jaringan teroris di Indonesia mampu merekrut anggota-
anggota baru.” (KR 14/8, hal 14).
Ayat tersebut di atas merupakan koreksi terhadap sikap orang-orang yang enggan
menaati tuntunan Allah dan Rasul-Nya, yang mengutamakan pendapat dan dorongan
nafsunya daripada syariat Allah Swt. Para mufassir memahami ayat ini sebagai kewajiban
penguasa menjalankan syariat Islam. Mereka yang mengingkari dan menolaknya dinyatakan
kafir, bila penolakan tersebut dilandasi keyakinan bahwa Syariat Islam tidak layak untuk
mengatur umat manusia.
Label zalim dikenakan, misalnya pada seorang hakim yang menangani suatu perkara,
dia lebih memilih hukum lain padahal syariat Allah mengatur perkara yang ditangani.
Demikian pula, seseorang disebut fasik karena durhaka pada Allah. Meyakini kebenaran dan
keadilan hukum Allah, tapi menolak mengamalkannya, malah memilih hukum sekuler.
Jadi, ketiga ayat tersebut di atas tidak ada kaitannya dengan tujuan maupun motivasi
terorisme. Tidak ada seorang mufassir pun, sejak zaman para shahabat hingga mufassir
muta’akhirin yang menafsirkan ayat tersebut seperti difahami Anton Tabah. Terorisme,
siapapun pelaku dan apapun motivasinya, ayat tersebut tidak bisa dijadikan justifikasi.
Apakah tindakan Densus 88 yang menganiaya dan membunuh tersangka teroris tanpa
alasan yang dapat dibenarkan secara hukum, merupakan justifikasi Pancasila dan UUD 1945?
Oleh karena itu, mengaitkan ayat di atas dengan terorisme jelas fitnah, sekaligus
penistaan terhadap agama Islam. Begitupun, menganggap para mujahid yang berjuang
menegakkan syariat Islam sebagai teroris atau sebaliknya memosisikan teroris sebagai
mujahid, jelas provokasi negatif. Kita khawatir, anggapan demikian dapat mengundang
konflik baru yang konsekuensi politisnya sulit diprediksi.
Presiden Susilo Bambang Yudoyono dalam pidato kenegaraan menyambut delapan
windu (64 tahun) kemerdekaan RI, 16 Agustus 2009, menyatakan bahwa sumber terorisme
adalah keterbelakangan, ketidakadilan, dan kemiskinan. Presiden SBY sama sekali tidak
menyinggung keterlibatan kelompok atau ajaran agama tertentu sebagai pemicu terorisme
di Indonesia. Sekalipun terkesan menghindar dan berhati-hati, untuk tidak mengaitkan
agama dengan terorisme, tapi kita dapat memahami arah pidato SBY. Yaitu, adanya
keinginan pemerintahan SBY lima tahun ke depan, untuk menjalankan politik yang lebih
For Support klik:
FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com
18
bersahabat dengan seluruh komunitas agama di Indonesia , sekalipun terhadap komunitas
agama yang dinilai fundamentalis.
Majelis Hakim dan Hadirin yang kami Hormati
Namun, berbeda dengan SBY, adalah komentar aparat intelijen, termasuk komentar
tokoh-tokoh Islam ambivalen. Munculnya para jawara intelijen akhir-akhir ini, seperti Amsyad
Mbai, Hendropriyono, Suryadarma, termasuk Anton Tabah, yang menuding pemahaman
keagamaan sebagai ideologi terorisme, bukannya membantu menyelesaikan masalah
terorisme. Sebaliknya, patut dicurigai mereka sedang menjalankan agenda global sebagai
kaki tangan imprialisme asing.
Bukan mustahil, dengan menggunakan momentum pemberantasan terorisme, mereka
berupaya menutupi ‘aib masa lalunya’ yang kejam terhadap gerakan Islam dengan cara
menyisipkan fitnah. Akibatnya, apa yang selama ini dianggap bahaya jalan sesat para teroris,
karena menggunakan ajaran agama sebagai justifikasi tindakannya, justru aparat keamanan
melakukan kesesatan yang sama.
Maka sangatlah ironis, ketika Wakil Kadensus 88 Polda DIY membeberkan sebuah
doktrin terorisme yang disusun oleh Mabes Polri dalam sebuah seminar yang
diselenggarakan oleh PUSHAM UII di Jogjakarta (3 September 2009, di Hotel Santika
Premiere Jogjakarta). Dalam makalahnya Polri membuat dua kategorisasi terorisme di
Indonesia, pertama Separatis Terrorism (Fretilin, Negara Maluku, OPM, GAM) dan kedua,
Religious Terrorism (Kartosuwiryo, Daud Beureuh, Kahar Muzakkar, Ibnu Hajar dengan NII-
nya). Siapa yang dimaksud Religious Terrorism itu, sudah bisa ditebak maksud dari
pemaparan itu adalah Islam Terrorism!
Di kalangan akademisi, Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat Universitas Islam
Negeri (UIN) Jakarta tahun 2004 menerbitkan hasil penelitian dalam bentuk sebuah buku
berjudul “Gerakan Salafi Radikal di Indonesia” (Penyunting: Jamhari dan Jajang Jahroni). Ada
empat kelompok yang mendapat cap “salafi radikal” dalam buku ini, yaitu Front Pembela
Islam (FPI), Laskar Jihad, Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), dan Hizbut Tahrir. Dalam
pengantar buku ini ditulis: “Meskipun dalam beberapa tahun terakhir Indonesia dilanda
fenomena gerakan salafi radikal, tetapi ternyata, survei membuktikan, bahwa mayoritas
Muslim masih setia dengan ideologi Islam yang moderat dan toleran.” Jadi, sesuai hasil
For Support klik:
FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com
19
penelitian UIN Jakarta itu, FPI, Laskar Jihad (sudah membubarkan diri), MMI, Hizbut Tahrir,
bisa jadi tinggal tunggu waktu untuk diberangus.
Yang menarik adalah kriteria ‘Islam radikal’ yang disebutkan dalam buku ini, yaitu: (1)
Kelompok yang mempunyai keyakinan ideologis tinggi dan fanatik yang mereka
perjuangkan untuk menggantikan tatanan nilai dan sistem yang sedang berlangsung (2)
Dalam kegiatannya mereka seringkali menggunakan aksi-aksi yang keras, bahkan tidak
menutup kemungkinan kasar terhadap kegiatan kelompok lain yang dinilai bertentangan
dengan keyakinan mereka (3) Secara sosio-kultural dan sosio-religius, kelompok radikal
mempunyai ikatan kelompok yang kuat dan menampilkan ciri-ciri penampilan diri dan ritual
yang khas (4) Kelompok ‘Islam radikal’ seringkali bergerak secara bergerilya, walaupun
banyak juga yang bergerak secara terang-terangan.
Melengkapi stigmatisasi ini, buku tersebut mengutip pendapat John L. Esposito bahwa
ciri ideologi ‘Islam radikal’ (dari bukunya, Islam: The Straight Path).
Pertama, mereka berpendapat bahwa Islam adalah sebuah pandangan hidup yang
komprehensif dan bersifat total, sehingga Islam tidak dipisahkan dari politik, hukum, dan
masyarakat. Kedua, mereka seringkali menganggap bahwa ideologi masyarakat Barat yang
sekular dan cenderung materislistis harus ditolak. Ketiga, mereka cenderung mengajak
pengikutnya untuk ‘kembali kepada Islam’ sebagai sebuah usaha untuk perubahan sosial.
Keempat, karena ideologi masyarakat Barat harus ditolak, maka secara otomatis peraturan-
peraturan sosial yang lahir dari tradisi Barat, juga harus ditolak. Kelima, mereka tidak
menolak modernisasi sejauh tidak bertentangan dengan standar ortodoksi keagamaan yang
telah mereka anggap mapan, dan tidak merusak sesuatu yang mereka anggap sebagai
kebenaran yang sudah final. Dan keenam, mereka berkeyakinan, bahwa upaya-upaya
Islamisasi pada masyarakat Muslim tidak akan berhasil tanpa menekankan aspek
pengorganisasian ataupun pembentukan sebuah kelompok yang kuat.
Distorsi Agama
Majelis Hakim dan Hadirin yang kami Hormati
Stigmatisasi Islam radikal yang dituduhkan di atas ternyata mendapat penguatan dari
aparat intelijen, termasuk tokoh-tokoh Islam ambivalen sehingga kian memperkeruh situasi.
Pernyataan mantan kepala BIN Hendropriyono dan mantan Kadensus Suryadarma Salim,
For Support klik:
FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com
20
yang menuding kelompok Islam garis keras yang disebut sebagai Darul Islam, Ikhwanul
Muslimin dan Wahabi sebagai biang kerok ideologi terorisme di Indonesia. Bahkan menuduh
ayat Al-Qur’an (surat al-Maidah 54, 55 dan 57) sebagai sumber terorisme merupakan
penistaan terhadap agama dan fitnah besar terhadap umat Islam.
Munculnya para jawara intelijen yang menuding pemahaman keagamaan sebagai
ideologi terorisme, alih-alih menyelesaikan masalah terorisme. Sebaliknya, patut dicurigai
mereka sedang menjalankan agenda global sebagai kaki tangan imprialisme asing. Pasca
peristiwa pengeboman JW Marriott dan Ritz-Carlton berkembang berbagai pandangan yang
kemudian melahirkan teori spekulasi yang menyesatkan sebagaimana sesat fikir para teroris.
Dalam memburu para teroris, aparat kepolisian terprovokasi dengan teori tebak tangkap.
Pertama, teori Safsathah, yaitu informasi dusta yang dibungkus dengan fakta-fakta
fiktif. Pakar dalam logika safsathah ini adalah Sidney Jones (Direktur International Crisis
Group) yang merupakan representasi dari pandangan AS yang baru-baru ini menawarkan
database teroris Indonesia. Sidney dalam wawancara dengan TVOne, Senin (20/7),
menyebutkan, Noordin M Top masih sangat berbahaya. ”Saat ini masih ada 12-13 orang.
Untuk membuat bahan peledak tidak sulit, dan masih ada orang yang punya pengalaman
dan berniat untuk melakukannya,” imbuh dia.
Menciptakan rasa takut di tengah masyarakat dengan isu terorisme, atau menteror
jurnalis yang lantang mengkritik berbagai pelanggaran penanganan teror di Indonesia ,
adalah justru menjadi bagian dari aksi teror itu sendiri. Dalam teorinya, Sidney Jones
sebelumnya menyatakan, jaringan teroris internasional Jamaah Islamiyah (JI) mengalami
perpecahan internal. Noordin M Top yang diduga menjadi dalang di balik ledakan bom di
JW Marriott dan Ritz Carlton memimpin kelompok sempalan yang tidak tunduk pada JI
induk.
Selain kelompok Noordin, lanjut Sidney, sebagian kelompok sempalan lain bergabung
dengan Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) pimpinan Pengasuh Ponpes Ngruki, Abu Bakar
Ba’asyir yang merupakan sempalan Majelis Mujahidin Indonesia (MMI).
Sidney memperkirakan, pelaku pengeboman kali ini terkait dengan jaringan Noordin M
Top. Tokoh utama paling diburu itu masih sangat berbahaya karena terus merekrut orang-
orang untuk menjadi pelaku aksi pengeboman. ”Kita mencatat bahwa Noordin masih
For Support klik:
FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com
21
berbahaya karena kelihatannya masih aktif merekrut orang untuk operasi pemboman melalui
temannya di Cilacap,” katanya.
Termasuk Kapolri sepakat dengan tudingan ini. Amerika. Laporan berkala Sidney Jones
menjadi masukan resmi Kongres Amerika, FBI, dan CIA. Banyak hal yang dilaporkan Sidney
Jones mengejutkan orang Indonesia, bahkan mengejutkan orang yang namanya disebut
dalam laporan itu, karena ia terkesan sangat menguasai hingga ke detail peristiwa
radikalisme bahkan sampai ke “celana dalam” pelaku, seperti dalam laporan “The Case of The
Ngruki Network in Indonesia”.
Oleh karena itu, tak jelas apakah terorisme di Indonesia itu karya orang Indonesia atau
mainan intelijen Barat, apakah teroris itu pelaku teror atau korban dari permainan politik
global. Kiprah Sidney Jones nampak sekali standar gandanya, tetapi yang jelas hasilnya
adalah menciptakan citra negatif Indonesia di mata internasional. Pers Indonesia pun larut
dengan atau dalam teori safsathah Sidney Jones karena memang tidak ada laporan lain yang
bisa menandinginya sehingga wacana terorisme di Indonesia hanya melalui satu corong,
yakni corong Sidney Jones.
Majelis Hakim dan Hadirin yang kami Hormati
Kedua, teori Jadal, untuk menguatkan pendapat tertentu dengan mengajukan fakta-
fakta yang akurasinya masih dipertanyakan. Misalnya, pernyataan mantan kepala BIN,
Hendropriyono, bahwa itu merupakan ulah anak buah Noordin M Top atau orang Islam yang
menganut faham Wahabi. Sehingga sama seperti Sidney Jones yang menyatakan harus
ditangkap mereka sampai ke akar-akarnya. Ucapan Hendropriyono juga demikian, harus
ditangkap semua orang Islam fundamentalis yang membawa misi wahabi. Jadi, kalau Sidney
Jones itu memakai analisis safsathah (semau gue), sedangkan Hendropriyono menggunakan
analisis harbi (permusuhan/kebenciannya terhadap golongan Islam), sehingga dia menuduh
tanpa analisis.
Mantan Kadensus 88 Antiteror Polri Brigjen Pol (pur) Suryadarma Salim. Surya
menambahkan, sepanjang pengalamannya menelusuri jaringan Al-Qaidah melalui Jamaah
Islamiyah (JI) di Indonesia, dalam kaitannya dengan bom, selalu ada bagian yang merakit.
Jadi, tidak mungkin pelaku bom bunuh diri sekaligus yang merakit bom. Karena itu, pasti
bom dirakit di luar. "Sudah jadi bom, baru dibawa ke dalam," kata jenderal polisi yang baru
pensiun empat bulan lalu itu.
For Support klik:
FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com
22
Surya yakin, jaringan Al-Qaidah berada di balik aksi pengeboman di Jakarta tersebut.
Lantas, mengapa Indonesia yang menjadi sasaran para teroris itu? Surya menjelaskan, JI
sudah terbagi ke dalam beberapa zona. Misalnya, Malaysia dan Singapura sebagai zona
ekonomi. "Orang luar negeri yang muslim lebih besar menyumbangnya dari pada orang
Indonesia ," kata dia.
Nah, Indonesia menjadi daerah trainer untuk melakukan operasi-operasi. Yakni, untuk
pelatihan setelah kamp JI dibubarkan Al-Qaidah dan dipaksa keluar dari Afghanistan.
Selanjutnya, mereka membangun kamp di Mindanao, Filipina, yang disebut kamp Abu Bakar.
" Indonesia tempat melakukan operasi dengan prediksi kalau Indonesia bisa dikuasai,
Indonesia akan menyerang Singapura, Malaysia, Thailand, dan seterusnya," jelasnya.
Begitupun AM Hendro Priyono, mantan kepala BIN selama beberapa jam melakukan
wawancara jarak jauh dengan TV one kemarin malam, 17-07-2009. Yang menarik adalah
kesimpulan dia bahwa kaum ekstrimis Islam yang terlibat teroris mancanegara berasal dari
dua aliran dalam agama Islam yaitu Wahabi dan Ikhwanul Muslimin. Ini live session
sehubungan dengan teror bom bunuh diri kemarin jumat pagi pukul 07:45 di hotel JW
Mariot dan Ritz Carlton, kawasan Kuningan Jakarta Selatan.
Para ulama dan tokoh-tokoh ormas Islam yang gemar menyebut dirinya sebagai Islam
moderat haruslah bersikap adil dan bertanggung jawab. Tidak mengeluarkan statemen yang
justru memosisikan diri sebagai musuh bagi terpidana, atau mengesankan adanya
pertentangan kepentingan dan ideologi yang digerakkan, baik oleh kekuatan-kekuatan asing
maupun hanya sekedar menjadi terompet penguasa. Sikap apriori dan provokatif seperti itu
menunjukkan kelemahan dalam membaca peta ideologi dan makar politik dari musuh-
musuh Islam.
Ketiga, teori Khithabi (provokasi) analisa standar, yang digunakan oleh SBY. Dia
menyatakan ini adalah perbuatan lawan politiknya. Ada indikasi bahwa SBY mengalami
tekanan berat oleh intelijen asing untuk bersikap keras terhadap lawan-lawan politiknya.
Bukan mustahil beberapa oknum aparatur keamanan yang dipersuasi oleh para oportunis
politik tertentu untuk memanfaatkan elemen-elemen kekerasan dalam agama agar terjadi
kekisruhan untuk mendeskreditkan lawan politiknya.
Ketika orang-orang ini juga yang tadinya sudah dididik oleh intelejen untuk melakukan
beberapa aksi, lama-lama mereka sudah punya logikanya sendiri untuk membangun jaringan
For Support klik:
FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com
23
yang tidak selalu bisa dikendalikan oleh aparatur negara, aparatur keamanan. Inilah bola liar
yang menjadi monster-monster baru yang ketika berkoneksi dengan pengalaman, bertemu
dengan kekuatan Islam radikal di seberang sana kemudian memperoleh tambahan-
tambahan pengetahuan, dari yang tadinya tidak bisa bikin bom menjadi bisa. Alhasil setiap
tindakan refresif pasti melahirkan bibit munculnya elemen-elemen radikal dalam masyarakat.
Beberapa serangan-serangan dan tindakan kekerasan di Indonesia, memang disitu ada
aparat yang sengaja mengambil manfaat. Kadang-kadang jika terjadi tindak kekerasan, tidak
segera diatasi supaya donasi atau dana-dana yang dialokasikan oleh donor Internasional
bisa mengucur terus. Itu salah satu contoh aparat yang memanfaatkan isu-isu kekerasan
agama untuk kepentingan pribadi.
Apa yang dilakukan di bawah rezim CIA dan pentagon menjadikan George Bush
sebagai pelaksana, nampaknya kebijakan tersebut dialihkan ke Indonesia di bawah
pemerintahan yang mengaku sebagai penegak demokrasi dan pelaksana reformasi, tanpa
memperdulikan HAM yang menjadi hukum internasional. Orang yang disangkakan sebagai
teroris dengan entengnya dihilangkan nyawanya atau ditangkap semena-mena berdasarkan
UU anti teroris yang anti ham. Keberutalan semacam itu mengapa tidak dipersoalkan kaum
oportunis seperti yang ramai dibicarakan di TV sebagaimana yang dilontarkan salafi yahudi.
Kesimpulannya siapa pun juga, yang merasa punya kriteria idelogi semacam itu,
bersiaplah di cap sebagai ‘Islam radikal’, ‘Islam fundamentalis’, ‘Islam militan’, ‘Islam
revivalis’, ‘Islam literalis’, dan sebagainya. Dengan kriteria semacam itu, PKS, MUI, DDII, PBB,
Hidayatullah dan sederet organisasi Islam lainnya dengan mudah bisa dimasukkan kategori
‘Islam radikal’, karena bersikap kritis terhadap pandangan hidup Barat dan meyakini
pandangan hidup dan sistem Islam sebagai solusi kehidupan umat manusia.
Tersangka Imajinatif
Majelis Hakim dan Hadirin yang kami Hormati
Sejak perburuan teroris dilakukan polisi, sudah banyak anggota masyarakat yang
menjadi korban salah tangkap, salah tembak, dan salah bunuh, hanya karena dicurigai
menjadi bagian dari jaringan teroris. Bagi polisi, ‘Teroris itu orang jahat, maka tidak salah
membunuh mereka kapan saja dan dimana saja, dan dengan cara apa saja. Hal ini, tentu saja
mengundang keprihatinan dan menimbulkan ketakutan di tengah-tengah masyarakat.
For Support klik:
FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com
24
Padahal, di antara mereka yang dibunuh itu, hampir pasti belum terbukti berbuat teror. Baru
‘diduga’ sebagai jaringan teroris.
Bahwa terorisme harus dibasmi, iya. Tetapi tindakan pembunuhan tanpa melalui proses
pengadilan, jelas melanggar hukum. Ada pihak yang mengatakan, ‘bila tidak didahului maka
teroris akan mendahului membunuh polisi.’ Jika logika ini digunakan, lalu apa bedanya polisi
dengan teroris?
Penangkapan tersangka teroris di Indonesia lebih kejam daripada yang FBI maupun
CIA lakukan. Ketika CIA menangkap tersangka teroris Hambali alias Ishamudin di Thailand,
dia tidak dibunuh, melainkan ditangkap hidup-hidup. Bandingkan dengan Densus 88, hanya
berdasarkan imajinasi dan sikap paranoid mereka telah mengeksekusi tersangka teroris
dengan cara tembak di tempat. Untuk mengelabui sikap paranoidnya ini aparat kepolisian
berkedok pada UU antiteroris dan merasa aman dalam tindakannya dari tanggungjawab
penegakan hukum dan HAM.
Selain itu, tindakan kezaliman dan ketidakadilan yang dilakukan aparat kepada orang
tua saya, Ustadz Abu Jibriel, bahkan tidak hanya sebatas penangkapan anaknya,saya,, M
Jibriel, melainkan juga teror serta pencekalan dakwahnya di sejumlah masjid di Jakarta. Saat
ini sudah beberapa pengurus masjid secara sepihak membatalkan dan mencekal pengajian
rutin yang biasanya diisi oleh Ustadz Abu Jibriel. Pengurus masjid dan majelis ta’lim
mengaku didatangi aparat dan diteror agar tidak lagi mendatangkan Ustadz Abu Jibriel
untuk berceramah.
Di Masjid Ibnu Sina Al Azhar Pamulang, DKM Medco, menyatakan bahwa atas
permintaan aparat keamanan setempat diminta untuk tidak memanggil Ustadz Abu Jibriel
sebagai pembicara di acara ceramah rutin yang diadakan di Masjid Ibnu Sina Al Azhar-
Pamulang, demikian pula di Masjid Agung Al Azhar Jakarta Selatan, pengurusnya serta merta
memberhentikan beliau menjadi penceramah tetap karena ditekan oleh Densus 88 Anti Teror
sejak saya ditahan.
Majelis Ilmu Riyadus Shalihin secara lebih tegas menyatakan bahwa Masjid Raya
Pondok Indah didatangi oleh intel/aparat sehingga kemudian memutuskan untuk
menghentikan dakwah/pengajaran yang disampaikan oleh Ustadz Abu Jibriel di Masjid
Pondok Indah sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
For Support klik:
FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com
25
Tentu saja tindakan ini sangat merugikan dakwah Islam dan merupakan tindakan
diskriminatif serta pengekangan hak para muballigh seperti yang terjadi di zaman orba.
Tindakan kezaliman dan ketidakadilan ini mengingatkan kita kepada tindakan-tindakan
represif rezim orde baru yang sangat membenci Islam dan kaum Muslimin. Apakah aparat
dan pemerintah saat ini ingin mengulang kembali sejarah kelam rezim orde baru?
Setelah rezim angkara murka George Walker Bush digantikan Obama, Amerika
berusaha untuk meninggalkan sikap paranoid yang menghantui Bush dan mencoba
pendekatan lain dalam menghadapi kekuatan global Islam. Langkah AS ini nampaknya
hendak dilimpahkan Negara Islam masing-masing untuk tetap meneruskan sikap paranoid
penguasa terhadap gerakan Islam di negeri masing-masing.
Di Pakistan pada masa jenderal Musharraf dengan setia melayani kepentingan George
Bush, tetapi justru menghasilkan kondisi yang menghantam Musharraf, ketika Benazir Butho
yang menjadi korban dari kebijakan represif Musharraf. Akhirnya AS melengserkan
Musharraf dengan menyuruhnya mundur dan membuka peluang untuk pemilu demokratis.
Ketika pemilu ini dimemangkan oleh kekuatan PPP yang dikomandani suami mantan Benazir
Butho dan kemudian memenangkan pemilu dan menjadi presiden Pakistan, AS di bawah
Obama tetap melestarikan sikap pararnoid penguasa terhadap Islam di Pakistan.
Di Mesir dan Yordania juga terjadi hal yang sama, ketika Hamas yang diluluh-lantakkan
oleh zionis Israel, maka Mesir mengisolir Gaza dengan melarangnya mengungsi baik ke
Mesir maupun Yordan; karena Mubarak dan raja Abdullah menyatakan tidak akan memberi
peluang kemenangan bagi Hamas.
Mengapa kedua Negara ini bersikap kejam dan biadab terhadap Hamas? Karena
Hamas mengusung dan memperjuangkan syariat Islam bagi negeri Palestina, yang oleh
Mesir dan Yordan dianggap sebagai musuh.
Lalu, bagaimana dengan Indonesia ? Sejak Soeharto Indonesia telah menjadi Negara
bagian yang kesekian bagi AS secara defacto, karena kebijakan ekonomi, politik luar negeri
dan dalam negeri semata-mata menjalankan nasehat gedung putih, termasuk ketika
Soeharto menyerbu Timor Timur, 1975, setelah Portugal meninggalnya negeri itu. Bahkan,
pada tahun 1979, saat Muhammad Natsir berkunjung ke Pakistan, dia berpidato di hadapan
tokoh-tokoh pemerintahan dan swasta Pakistan, beliau meminta agar Pakistan mendukung
For Support klik:
FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com
26
Indonesia di forum PBB berkaitan dengan pengambil alihan Timor Timur oleh Indonesia,
demi mencegah Timor Timur masuk blok komunis.
Dari sketsa politik global AS yang kami paparkan di atas dapat dipahami bahwa AS
berubah startegi dan pola, lalu menyerahkan programnya kepada pemerintah masing-
masing sesuai dengan kondisi riel domistiknya. Hal ini dinyatakan sendiri oleh Obama dalam
pidatonya di Universitas Kairo, Mesir, bahwa pemerintah AS tidak akan intervensi pada
Negara manapun, tetapi akan mendukung setiap Negara yang melawan terorisme dan
menegakkan demokrasi.
Statemen Obama ini secara politis menunjukkan keinginan kuatnya untuk tetap
mengendalikan Negara Islam di dunia ini agar tetap mengikuti kehendak Amerika, tanpa
Amerika campur tangan secara militer. Untuk kepentingan itu AS memerlukan boneka yang
setia sampai mati menjalankan program Amerika.
Dalam perspektif politik global ini, penguasa Indonesia mencoba untuk menemukan
formula yang tepat dalam melayani politik global Amerika dan zionis. Oleh karena itu, maka
pihak aparat keamanan dan presiden mencurahkan segenap kecerdasan dan kecerdikannya
untuk mengelelola berbagai masalah di dalam negeri dengan tujuan tidak merugikan
kepentingan Amerika dan zionis, sekalipun mengorbankan nasib rakyat Indonesia baik
seluruhnya maupun sebagian kecilnya.
Rezim Soekarno dengan nasakomnya adalah contoh klasik yang mengorbankan umat
Islam untuk kepentingan komunis global pada zamannya. Soekarno membuat proyek
konfrontasi dengan Malaysia dan kementerian dalam negeri menangkapi tokoh-tokoh Islam
yang dicurigai menjadi teman dekat PM Malaysia ketika itu, Tengku Abdurrahman. Politik
Soekarno ini menyebabkan Buya Hamka dan Kyai Ghazali, Ketua MUI, dijebloskan ke dalam
penjara sejak 1964 hingga jatuhnya Soekarno tanpa proses pengadilan.
Kemudian rezim berganti. Soeharto naik tampuk kekuasaan, yang membantai umat
Islam seperti kasus Priok, Lampung berdarah, dan DOM di Aceh. Baik rezim Soekarno
maupun Soeharto selalu mengusung slogan kepentingan nasional dan pengukuhan NKRI
yang tidak dapat di tawar-tawar.
Logika Soekarno dan Soeharto dengan sedikit polesan gincu tetap berjalan di masa
orde reformasi ini. Sekalipun BJ Habibi dikenal sebagai presiden yang berjasa membuka
For Support klik:
FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com
27
pintu demokrasi sampai dengan rezim SBY sekarang, aroma kekangan politik Amerika dan
zionis masih sangat kental.
Bertitik tolak dari perspektif politik semacam ini, maka rakyat Indonesia tidak perlu
terkejut dengan munculnya rekayasa politik seperti pernyataan SBY tentang terorisme yang
menghantam lawan politiknya dan isu terhadap pengeboman SBY dan entah apa lagi
nantinya. Pemerintahan SBY telah memberikan peta aktivitas terorisme di Indonesia yang
peta imajiner ini harus mendapatkan pembenaran empiriknya. Oleh karena itu
diciptakankanlah teroris bohong-bohongan seperti Hotel JW Merriot dan Ritz Carlton, lalu
penangkapan teroris di Jati Asih dan Temanggung.
Rekayasa semacam ini lalu dibawa ranah media massa dengan mengundang jawara
intelijen Hendropriyono untuk mengomentari peristiwa ini dengan menyisipkan fitnah bahwa
para teroris ini adalah dari kelompok gerakan Wahabi, Darul Islam, Ikhwanul Muslimin ala
Hasan Al Banna. Hendro dengan entengnya melemparkan fitnah tersebut sebagaimana
biasanya dilakukan agen zionis dan Amerika.
Hendropriyono yang mengaitkan terorisme dengan kekuatan penegakan syariat Islam
di Indonesia adalah pemikiran produk rezim Soekarno yang kental dengan komunismenya.
Karena kebencian komunisme terhadap Masyumi maka komunis terus menerus memberikan
citra buruk tentang Islam melalui opini Soekarno. Apa yang dilakukan Hendro hanya
merupakan kepanjangan tangan dari Soekarno (1959-1966).
Adapun gerakan Wahabi yang dipelopori oleh Abdul Wahab pada abad 19 M atau
1200 H, hanya mengajak umat Islam meninggalkan aqidah syirk, amaliyah yang bercampur
aduk dengan kepercayaan syirik tanpa beliau pernah melakukan kekerasan fisik, melainkan
dengan ceramah dan menulis buku. Dan tidak pernah ada bukti bahwa Syeikh Abdul Wahab
mendirikan laskar untuk melakukan kekerasan pada rakyat. Adapun kerajaan Saudi Arabia di
bawah pimpinan raja Ibnu Saud yang sering melakukan tindakan represif tidak berkaitan
dengan paham keagamaan tetapi berkaitan dengan kelompok yang memberontak
kepadanya.
Jadi antara Abdul Wahab dengan prilaku Ibnu Saud di dalam menegakkan kerajaannya
merupakan dua hal yang berbeda. Syeikh Abdul Wahab tidak bisa dipersalahkan, apalagi
Wahabi disebut sebagai pelopor teroris. Begitupun Ikhwanul Muslimin yang menjadi korban
tindakan kekerasan raja Farouk dengan penjajah Inggris, sehingga Hassan Al Banna dibunuh
For Support klik:
FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com
28
secara keji di tengah jalan. Padahal Hasan Al Banna hanya mengajarkan Islam kepada rakyat
Mesir dan mengajak raja serta para pejabat kerajaan Mesir untuk menghargai agamanya,
dan menyatakan tekad merdekanya dari penjajahan Inggris.
Pola yang digunakan Albanna dengan Ikhwanul musliminnya juga digunakan oleh
Soekarno dengan PNI-nya, 1926. Ketika pola semacam ini digunakan orang Islam, Hendro
mengategorikan sebagai teroris, tetapi terhadap Soekarno dan PNI tidak dianggap teroris.
Hendropriyono bicara tentang terorisme tidak bisa mendefinisikan, lalu menyeret kasus
dalam sejarah Yunani sebagai contoh adanya terorisme. Pola berfikir ini menyalahi hukum
logika, sebab seorang ahli logika bangsa Prancis Thomas Carlale menyatakan, “berikan
difinisinya pada saya tentang apa yang Anda katakan agar saya dapat memahami maksud
Anda. Tanpa definisi kita tidak dapat merumuskan sesuatu.”
Bertitik tolak dari pernyataan ini, maka tesis hendropriyono yang diuji 9 profesor sama
sekali tidak berbobot ilmiah. Bagaimana menganggap data-data sebagai terorisme
sementara definisi terorisme tidak dijelaskan. Bagaimana fakta seperti itu dianggap
terorisme. Hendro harus bisa menjelaskan, tuduhan pejuang Islam sebagai teroris seperti
yang Anda ungkapkan.
Berkaitan dengan teroris di Indonesia sekarang sejak bom Bali pertama, 2001,
pemerintah tidak pernah bisa menjelaskan mereka dilatih oleh siapa dan didanai siapa,
kecuali sekedar dugaan. Pengadilan teroris terhadap trio bomber tidak memiliki fakta bahwa
ketiganya itu dilatih dan didanai oleh kelompok Al-Qaidah. Maka tuduhan terhadap Syeikh
Usamah sebagai pendonor harus bisa dibuktikan secara hukum. Selama hanya menjadi
wacana politik, maka ini adalah kebohongan yang dipaksakan kepada rakyat Indonesia .
Di tengah keprihatinan kita menyaksikan Indonesia sebagai negara mafioso, seperti
dikatakan Presiden SBY, tentang merajalelanya mafia hukum, mafia peradilan, mafia kasus,
mafia korupsi, mafia teroris, masih ada kelompok oportunis yang mendiskreditkan agama
yang menganggap terminologi Islam sebagai identitas kaum terioris.
Misalnya, slogan Isy Kariman aw Mut Syahidan. Hidup Mulia Atau Mati Syahid. Slogan
ini oleh aktivis Islam Liberal dianggap sebagai Slogan Pembangkit Militansi, ‘Teologi Maut’.
Sebuah harian nasional yang rajin mengekspos ide-ide sekuler dan liberal menurunkan
tulisan sejak tanggal 26 September 2009 secara berseri untuk membahasnya. Hampir seluruh
For Support klik:
FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com
29
penulisnya aktivis Islam liberal, maka arah dan kecenderungan tulisannya pun sudah bisa
ditebak, yakni membela mati-matian ide liberalisme dan pluralisme serta menolak ide syariat
Islam dan jihad.
Lantas, apakah makna dari slogan Isy Kariman aw Mut Syahidan yang sebenarnya? Isy
Kariman aw Mut Syahidan berarti Hidup Mulia atau Mati Syahid, atau bisa juga berarti
hiduplah dengan mulia dan matilah secara syahid alias menjadi seorang syuhada. Isy
Kariman aw Mut Syahidan bukanlah sebuah hadits, melainkan semacam moto atau slogan
dalam khazanah perjuangan Islam.
Ungkapan ini pertama kali dikemukakan oleh ibunda Abdullah bin Zubair, yakni Asma
Binti Abu Bakar kepada puteranya, Abdullah bin Zubair. Konteks ungkapan itu juga
kontekstual dan sangat heroik, karena disampaikan oleh Ibunda Asma kepada putranya
Abdullah bin Zubair agar tetap semangat berperang membela kebenaran sampai titik darah
penghabisan melawan kekuasaan tiran saat itu pimpinan Hajjaj bin Yusuf.
Ungkapan ini menjadi istimewa karena diucapkan oleh seorang Shahabat atau
Shahabiat, yang di dalam Islam memiliki kedudukan yang istimewa. Sebagian ulama bahkan
berpendapat bahwa ucapan Shahabat termasuk dalil syar’i yang bisa dijadikan rujukan untuk
melakukan amal perbuatan.
Salah Faham Terhadap Jihad
Majelis Hakim dan Hadirin yang kami Hormati
Diantara kesempurnaan kitab suci Al-Qur’an, di dalamnya dijelaskan tentang perang
dan damai. Jika Al-Qur’an hanya berbicara soal perang atau perdamaian saja, maka tidaklah
sempurna.
Sejak dunia mengenal bentuk kehidupan berbangsa dan bernegara, maka sejak itu
tidak ada suatu negara pun tanpa angkatan perang, persenjataan, latihan perang, dan
undang-undang pertahanan dan keamanan. Dengan UU, setiap negara mengatur cara dan
bentuk negara bersangkutan menjalankan pertahanan, melakukan penyerangan, dan
meningkatkan upaya memelihara keamanan guna melindungi wilayah negara dan warga
negaranya.
Terhadap UU semacam ini, tidak ada seorang pun yang berakal sehat menyatakan
kecamannya dan menganggapnya sebagai pelanggaran atas Hak-hak Asasi Manusia dan
For Support klik:
FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com
30
mengecamnya sebagai kekuatan yang mengancam keamanan dan keselamatan negara lain.
UU semacam ini diterima sebagai hal yang rasional bahkan diterima sebagai salah satu
piagam PBB yang membenarkan perang sebagai alat untuk mendamaikan pihak-pihak yang
saling bertempur.
Adanya UU semacam ini tidak dianggap sebagai tindakan teroris atau agresi.
Sementara, Amerika dan Negara Barat hanya berbekal kecurigaan adanya negara lain yang
membahayakan negerinya, lalu dengan segala semangat penuh nafsu menghancur-leburkan
negara yang dianggap sebagai sarang teroris atau lawan yang berbahaya seperti membom
Vietnam (1961 – 1970) dengan alasan sebagai sarang kekuatan Komunis Asia Tenggara,
membom Afghanistan dan Iraq dengan tuduhan sebagai sarang teroris tanpa mengenal
moral dan perikemanusiaan sedikit pun.
Islam yang menetapkan Syari‘at Jihad -yang dicurigai sebagai pemicu gerakan teroris
di dunia dewasa ini- menuntut keadilan pemahaman kepada dunia, apakah dunia juga
menganggap UU Pertahanan dan Keamanan negara-negara di dunia sebagai pemicu
terorisme dunia. Kalau Dunia menerima kehadiran UU Hankam tersebut, maka logika yang
waras mengharuskan kita untuk menerima dan membenarkan Syari‘at Jihad sebagai sebuah
sistem pertahanan, keamanan, penangkalan, dan pemberdayaan ummat dalam menghadapi
kekuatan destruktif dan agresif. Tetapi, anehnya akal waras tidak berlaku di tengah-tengah
kehidupan dunia yang mengaku beradab dewasa ini.
Al Qur’an menegaskan latar belakang diwajibkan Jihad sebagai berikut:
1. Untuk menegakkan kebenaran dan keadilan ketika kebenaran dan keadilan
dihancurkan oleh golongan zalim dan sesat. Keadilan dan kebenaran merupakan pilar-pilar
penjamin ketenteraman dan keselamatan hidup ummat manusia. Bila hal ini terancam, maka
Islam mengizinkan Jihad.
2. Menjamin kebebasan ummat manusia merasakan cahaya kebenaran dan hidayah
Islam tanpa ada perasaan takut sedikit pun terhadap tekanan dan ancaman dari mana pun.
Bila ada kekuatan-kekuatan yang menghalangi kebebasan semacam ini, maka Islam
membenarkan dilakukannya Jihad dengan harta dan jiwa.
3. Membangun harga diri ummat Islam dalam berhadapan dengan musuh-musuhnya
supaya tidak dihinakan dan dipermainkan. Guna mencegah kesewenangan musuh-musuh
For Support klik:
FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com
31
Islam terhadap kaum Muslimin, maka Jihad merupakan sarana paling ampuh untuk
menggentarkan niat busuk musuh-musuh Islam (QS. Muhammad: 35).
4. Membebaskan golongan lemah dari penindasan penguasa tiran, supaya kaum tiran
menghentikan tindakan tiraninya kepada golongan lemah. Maka, senjata yang paling ampuh
untuk menundukkan kelompok tiran adalah dengan Jihad (QS. An Nisaa: 75)
5. Memelihara kewibawaan Islam di hadapan musuh-musuhnya agar ummat Islam
tidak dirampas hak-haknya dan Islam dapat memelihara suasana perdamaian dan
kesejahteraan dunia (QS. Al Anfaal: 60). Lima hal tersebut di atas merupakan realitas yang
ada dalam kehidupan manusia sepanjang jaman. Sehingga, Islam harus memberikan respon
dan solusi yang sejalan dengan tuntutan dinamika kehidupan manusia di mana saja dan
kapan saja, yaitu suatu undang-undang pertahanan diri dari penyerangan musuh yang
bersifat universal, rasional, dan realistis sejalan dengan tabiat dasar manusia.
Sebenarnya, agama Yahudi dan Kristen juga mempunyai doktrin perang sebagaimana
termaktub pada Perjanjian Lama Kitab Ulangan: 20 ayat 10 (1) dan pada Perjanjian Baru Kitab
Matius Pasal 10 ayat 24 (2). Kedua agama ini menjadikan perang sebagai alat untuk
menguasai bangsa lain tanpa ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi untuk
melancarkan perang.
Amaliyah Jihad
Majelis Hakim dan Hadirin yang kami Hormati
Berbeda halnya dengan Islam, untuk melaksanakan Jihad harus memenuhi syarat-
syarat sebagai berikut:
1. Harus ada pengumuman dan pernyataan terbuka lebih dahulu kepada pihak yang
hendak diperangi, dengan menerangkan alasan-alasannya yang sah (QS. Al Anfaal:
58).
2. Adanya pelanggaran perjanjian oleh pihak yang mengikat perjanjian dengan negara
Islam, dan tidak mau mengindahkan peringatan-peringatan dari pihak Islam (QS. At
Taubah: 4).
3. Adanya gelagat pengkhianatan dari pihak musuh Islam karena melihat tanda-tanda
kelemahan dari pihak Islam (QS. At Taubah: 12).
For Support klik:
FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com
32
4. Untuk membebaskan kaum Muslimin yang terancam kebebasannya di negeri-negeri
bukan Islam di mana kaum Muslimin hidup dalam ketakutan dan kehilangan jaminan
kehidupan beragamanya (QS. Al Baqarah: 190).
Syarat-syarat semacam ini tidak terdapat di dalam Taurat dan Injil untuk dapat
dijadikan pedoman yang normatif dan permanen oleh pihak Yahudi dan Kristen. Justru
kedua ayat di atas menjadi pemicu bagi ummat Yahudi dan Kristen untuk melakukan
tindakan perang yang brutal dan di luar batas kemanusiaan terhadap siapa saja yang tidak
disukainya dengan berbagai alasan-alasan dusta, seperti yang dilakukan Amerika terhadap
Afghanistan dan Iraq.
Dengan memahami apa yang menjadi latar belakang Syari‘at Jihad, tujuan dan syarat-
syaratnya sebagaimana dipaparkan di atas, maka dapatlah kita mengerti bahwa Jihad
memiliki pengertian Umum dan Khusus, sebagaimana yang dijelaskan macam-macamnya
oleh Imam Malik dalam kitab Al Mudawwanatul Kubra, juz V halaman 178 – 179.
Secara khusus, Jihad berarti memerangi musuh dengan pedang, yaitu memerangi
kaum kafir dan musyrik yang memerangi Islam. Adapun Jihad dalam pengertian Umum, ada
tiga macam:
1. Jihad melawan hawa nafsu, sebagaimana tersebut pada QS An Nazi ‘at: 40-41.
Maksudnya jihad melawan godaan syetan, mengekang hawa nafsu dari melakukan
hal-hal yang haram.
2. Jihad dengan lisan, yaitu melakukan amar ma’ruf dan nahi munkar, seperti
membantah kebohongan kaum munafik, mendebat propaganda golongan kafir
dalam memutarbalikkan kebenaran Islam, seperti tersebut pada QS. At Taubah: 73.
3. Jihad dengan tangan, yaitu tindakan penguasa mencegah perbuatan-perbuatan
munkar, dosa besar, dan kebatilan dengan kekuasaannya, seperti memberantas
perjudian, melarang pelacuran, memusnahkan minuman keras, dan menghukum para
pemabuk, sebagaimana disebutkan dalam hadits Bukhari dan Muslim.
Dari uraian di atas, jelas bahwa pengertian Jihad adalah perjuangan untuk menegakkan
agama Allah di muka bumi, baik dengan lisan, tangan maupun dengan pedang. Masing-
masing bentuk Jihad tersebut diterapkan sesuai dengan tuntutan situasi dan kondisinya.
For Support klik:
FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com
33
Adapun terorisme adalah bentuk tindakan destruktif agresif tanpa mengenal norma
hukum, keselamatan ummat manusia, dan ketenteraman hidup bersama, bahkan sebaliknya
sekedar untuk menimbulkan kemelut dan kekacauan. Terorisme merupakan bentuk
anarkisme yang oleh Islam dikategorikan sebagai tindakan yufsiduuna fil ‘ardli. Tindakan
semacam ini jelas dilarang di dalam Islam.
Misalnya, tindakan Densus 88 menembak mati di jalan-jalan, membunuh para
tersangka teroris, termasuk mengintimidasi dan menyakiti anak istri mereka, tanpa melalui
proses pengadilan yang adil, jelas merupakan rtindakan teroris yang tidak layak
dipertahankan di zaman modern ini.
Maka, mengaitkan terorisme terhadap perjuangan jihad kaum Muslimin adalah sebuah
tindakan keji, tidak bermoral, dan menunjukkan mentalitas yang kacau. Orang semacam ini
tidak bisa membedakan apa yang disebut membangun kebenaran dan keadilan dengan
merusak kebenaran dan keadilan. Semua bentuk perang yang dilakukan oleh golongan non
Muslim di dunia ini berkategori teror karena hanya menimbulkan fasadun fil ‘ardli baik dalam
pandangan Islam maupun kepentingan peradaban.
Dalam hal ini, konsep jihad yang saya yakini, sebagaimana uraian di atas berbeda
dengan mereka yang melakukan pengeboman-pengeboman di Indonesia sebagai negeri
aman. Indonesia bukanlah wilayah perang, alias negara aman, sehingga saya tidak setuju
dengan pengeboman. Berbeda dengan di Afghanistan, Irak, Chechnya, maupun Palestina,
yang merupakan negara perang, karena ada invasi Amerika ke negara-negara Muslim
tersebut.
Majelis Hakim dan Hadirin yang kami Hormati
III. Menjawab Tuduan Jaksa berdasarkan Fakta di Persidangan
a. Tuduhan Jaksa Imajinatif
Pada 25 Agustus 2009, mungkin hari paling kelabu dalam hidupku, ketika pelanggaran
HAM dan anti kemanusian diperagakan dengan jumawa oleh Densus 88 anti teror. Setelah
Kadiv Humas Kepolisian RI mengumumkan sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO), beberapa
jam kemudian saya diculik di tengah jalan, diborgol kaki dan tangan, dengan mata ditutup.
Alasan penculikan pun tidak jelas, karena saya tidak punya masalah kriminal ataupun pidana
sebelumnya.
For Support klik:
FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com
34
Kejamnya lagi, selama dalam tahanan polisi telah melakukan tindakan kekerasan yang
sungguh tidak manusiawi. Dua hari kemudian, barulah Densus mengantar surat
penangkapan pada keluarga saya. Sejak penculikan oleh Densus 88, saya dibawa ke sebuah
tempat yang tidak saya ketahui dan disana saya dipaksa untuk mengaku bertemu dengan
Noordin M Top.
Saya tentu saja menolak, karena saya memang tidak pernah bertemu dengan Noordin
M Top, dan ketika saya menjawab seperti itu, maka saya langsung mendapatkan siksaan
secara fisik dan pelecehan. Bahkan, yang paling menyedihkan saya adalah ketika saya
dipaksa untuk membuka semua pakaian saya hingga telanjang, dan diambil gambarnya.
Saya juga diancam akan diekspos foto-foto tersebut jika saya tidak mengakui hal yang
memang tidak pernah saya lakukan, yakni bertemu dengan Noordin M Top.
Pengumuman Kadiv Humas Mabes Polri, mengatakan bawa penangkapan dan
penahanan dilakukan terhadap diri saya karena saya dicurigai sebagai penyandang dana
teror bom di Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton. Pada 27 Agustus 2009, Duta Besar Inggris
datang menemui Kapolri, dan secara kebetulan pas waktunya, tiba-tiba Kadiv Humas Mabes
Polri, Irjen Pol Nanan Sukarna, mengeluarkan tuduhan baru, bahwa saya disebut sebagai
mantan anggota Al Qaeda, dan telah menyembunyikan korban tersangka teroris Syaifuddin
Zuhri. Nampaknya, tidak mudah bagi polisi merekayasa data dan fakta untuk mendaptkan
stempel teroris dalam kasus saya, sehingga penahanan saya diperpanjang 4 bulan untuk
tuduhan pelanggaran imigrasi.
Rekayasa dan tuduhan palsu yang dialamatkan pada diri saya amat sangat dipaksakan
dan mengada-ada. Lihatlah kronologi dan perubahan tuduhan di atas tuduhan sebelumnya.
Pada awalnya saya dituduh penyandang dana bom, mungkin dianggap kurang
menyeramkan oleh polisi ditambah lagi dengan tuduhan menyembunyikan seorang
tersangka teroris. Masih kurang berbobot, dan susah mencarikan alasan pembenarannya,
maka tuduhan pun dilebar-lebarkan ke mana-mana oleh polisi. Ini masih dalam masa
penyidikan. Setelah tidak terbukti, dan saya dapat membantah tuduhan tersebut secara telak,
maka dicari-carilah alasan lain yang bisa memberatkan dan menjerat saya sebagai anggota
jaringan teroris.
Padahal, seseorang yang sudah ditangkap sebelumnya, bernama Muhammad Ali yang
diketahui berkewargaan Arab Saudi, dan disebut-sebut sebagai penyandang dana dan yang
For Support klik:
FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com
35
awalnya mengaitkan saya dengan peristiwa ini tidak pernah dimunculkan, bahkan kasusnya
ditutup dan lenyap dimakan rayap.
Maka patut dipertanyakan, ada apa dengan Densus 88 dan Kepolisian RI. Untuk
kepentingan siapa sesungguhnya penangkapan dan penahanan saya ini? Benarkah
kecurigaan masyarakat selama ini, bahwa eksistensi Densus 88 sebagai broker teroris di
Indonesia, dan bertindak berdasarkan pesan sponsor asing, dengan menjadikan aktivis Islam
dan gerakan jihad di Indonesia sebagai objek penderita?
Rekayasa tuduhan menjadi semakin nyata, setelah saya membaca berkas dakwaan JPU
(Jaksa Penuntut Umum), Firmansyah, yang didasarkan pada imajinasi spekulatif dan penuh
kecurigaan. Saya akan menunjukkan argumentasi yang logis dan lugas, bahwa dakwaan JPU
tidak saja palsu dan dipaksakan, tapi juga menggambarkan ironi hukum yang penuh
jebakan.
Pertama, Jaksa menuduh saya menyembunyikan informasi tentang keberadaan
tersangka teroris Noordin M Top, yang dikaitkan dengan Pasal 13 huruf C UU No 15 tahun
2003.
Kedua, Jaksa menuduh saya memalsukan identitas (KTP dan Passport) yang melanggar
pasal 266 KUHP.
Majelis Hakim dan Hadirin yang kami Hormati
b. Menjawab Tuduhan Jaksa
Tuduhan pertama: menyembunyikan informasi tentang keberadaan tersangka teroris
Noordin M Top, yang dikaitkan dengan Pasal 13 huruf C UU No 15 tahun 2003. Untuk
menguatkan dakwaannya, JPU menuduh saya telah bertemu dengan Noordin M Top di
Bintaro.
Saya sudah sampaikan di awal tadi bahwa memasukkan seseorang sebagai anggota
jaringan teroris, tanpa aturan dan ukuran yang jelas, lebih berbahaya dari teror itu sendiri.
Sebab dengan demikian, aparat keamanan akan bertindak seenaknya melakukan
penangkapan berdasarkan kecurigaan semata-mata, sebagaimana yang saya alami saat ini.
Nampaknya, JPU tidak peduli dan tetap saja bersikeras untuk mendakwa saya dengan
pasal-pasal (UU Terorisme) yang penuh rekayasa, dengan menggunakan pasal karet (UU
Terorisme). Sejak Pasal 13 huruf C UU No. 15 tahun 2003 (UU Terorisme) diundangkan sudah
For Support klik:
FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com
36
banyak merenggut nyawa uma Islam, dan terkenal sebagai pasal karet yang sangat
spekulatif. Dengan pasal ini JPU mendakwa saya menyembunyikan informasi tentang
terorisme, karena menurut jaksa, saya bertemu dengan Noordin M Top. Saya ingin
menanyakan, apakah dengan bertemu seseorang, lalu beberapa waktu kemudian orang yang
bertemu dengan kita itu melakukan tindak pidana tertentu, lalu kita juga dipermasalahkan
dan dituduh telah melakukan hal yang sama, yakni terkait terorisme ? Inilah pasal karet
tersebut, dimana sangat tidak jelas dan bisa berkembang kemana-mana tuduhannya.
Sebagai pimpinan Ar Rahmah Media, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang
media, maka mustahil bagi saya untuk menyembunyikan informasi, karena faktanya Ar
Rahmah Media selalu menginformasikan berita-berita terbaru mengenai peristiwa ummat
Islam. Fungsi dan tugas jurnalisme adalah menyampaikan informasi, khususnya tentang jihad
dan dunia Islam. Jadi, bagaimana mungkin tuduhan yang dialamatkan kepada saya adalah
menyembunyikan informasi?
Hal ini sudah saya jelaskan, bahwa saya hanya mengenal Noordin M Top ketika saya
masih kecil, sebagai santri Ponpes Lukmanul Hakim di Malaysia; dan setelah itu tidak pernah
bertemu lagi. Jadi bohong dakwaan jaksa kalau saya bertemu Noordin di Bintaro. Seperti
sudah dijelaskan di atas, bahwa saya tidak sepaham dengan Noordin M Top tentang amal
jihadi dengan melakukan pengeboman di Negara yang tidak menjadi wilayah perang, karena
akan mengorbankan masyarakat yang tidak menjadi sasaran perang.
Syahwat imajinatif JPU nampaknya belum terpuaskan dengan jawaban saya, sehingga
dengan segala cara JPU menjerat saya. Untuk itu JPU menghadirkan saksi-saksi dari imigrasi,
agen biro jasa pembuatan passport, tersangka teroris, termasuk Pimred arrahmah.com.
1. Keterangan Saksi Amir Abdillah:
Untuk mendukung tuduhannya, JPU menghadirkan saksi kunci Amir Abdillah, yang
diharapkan dapat memperkuat tuduhannya. Tapi Alhamdulillah, yang terjadi di ruang
pengadilan ini justru sebaliknya, saksi Amir Abdillah yang juga tersangka teroris dan belum
pernah saya kenal, secara tegas menyatakan, “sama sekali belum pernah dan tidak kenal
dengan M Jbriel dan tidak melihat atau menyaksikan bahwa M Jibriel pernah bertemu
dengan Noordin M Top.”
For Support klik:
FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com
37
Kesaksian Amir Abdillah bagi jaksa, bagai pepatah, “menepuk air di dulang muka
sendiri kena berlepotan.” Amir Abdillah adalah satu-satunya saksi yang dihadirkan jaksa yang
katanya menyaksikan pertemuan saya di mobil dengan Noordin M Top, ternyata Amir
Abdillah membantah dan tidak mengetahui, tidak melihat adanya pertemuan tersebut.
Kesaksian Amir Abdillah di hadapan majelis hakim, jelas menyatakan bahwa
kedatangannya ke Bintaro, Sektor 9, bersama Noordin M Top dan Syaefuddin Zuhri di dalam
satu mobil. Sesampainya di tempat, dirinya disuruh menjauh dari mobil, sekitar 200-300
meter, dan dirinya tidak tahu dan tidak ikut pertemuan kala itu. Dia juga tidak tahu siapa
yang ditemui oleh Noordin dan Syaefuddin Zuhri. Jadi, dengan tegas Amir Abdillah, saksi
kunci dari JPU tidak mengetahui dan tidak melihat siapa yang ditemui Noordin dan Saefudin
Zuhri ketika itu.
Adanya kesaksian Amir Abdillah, sudah cukup menggugurkan dakwaan jaksa. Dan bagi
saya, tidak ada kepentingan apapun untuk bertemu dengan Noordin M Top, karena kami
telah bersimpang jalan dalam implementasi jihad sebagaimana telah saya jelaskan di atas.
2. Saksi M. Dudung alias Abu Wildan:
Dalam keterangan saksi berikutnya, yaitu saksi Abu Wildan kita akan menyaksikan,
bahwa dakwaan JPU tidak jelas, membingungkan, spekulatif, dan penuh ramalan
JPU menyatakan, sebagai mantan guru Noordin M Top memiliki hubungan emosional
yang sangat dekat dengan saya. Karena kedekatan emosional inilah, menurut JPU saya
menyembunyikan informasi tentang Noordin M Top.
Namun, dakwaan ini lagi-lagi terbantahkan oleh keterangan saksi Abu Wildan, yang
juga guru saya dan teman Noordin M Top. Bahkan Abu Wildan menyatakan, bahwa
hubungan diantara saya dan Noordin M Top kurang begitu harmonis bahkan cenderung
bertentangan.
Abu Wildan, adalah guru saya ketika di Malaysia, tepatnya di Pondok Pesantren
Luqmanul Hakim, Johor, Malaysia. Pada saat yang sama, Noordin M Top juga bertindak
sebagai guru, yang bersama-sama dengan Abu Wildan selama kurang lebih tiga sampai
empat tahun. Dalam kesaksiannya Abu Wildan menegaskan, ”terjadi ketidaksefahaman
antara Noordin M Top dengan M Jibriel.”
3. Saksi Ahli Forensik Digital Polri, Alexander :
For Support klik:
FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com
38
Salah satu alat bukti yang diajukan jaksa, kaitannya dengan tuduhan menyembunyikan
info teroris dan upaya mencari dana bantuan, berupa Email. Isi email tersebut juga tidak bisa
dipastikan makna dan maksudnya. Selain itu, saya yakin bahwa email tersebut
(prince_of_diary) sejak tahun 2007 tidak pernah lagi dipergunakan, sehingga email tersebut
bisa saja disusupi seseorang dan direkayasa isinya.
Dalam sidang ini terbukti dan terkuak bahwa saksi ahli forensik digital tersebut, tidak
tahu dan tidak dapat menunjukkan isi email yang menjadi alat bukti tuduhan jaksa penuntut
umum (JPU) kepada saya. Padahal email atau isi email (rekayasa) itulah yang menjadi salah
satu alat bukti JPU untuk menjerat saya.
Bahkan Alexander, saksi ahli forensik digital polri tergagap dan tidak bisa menjawab
ketika kuasa hukum saya memintanya untuk menunjukkan isi email yang didakwakan JPU
kepada terdakwa. Alexander menjawab bahwa dirinya tidak mengetahui isi dari email
tersebut dan tidak mengetahui keberadaan email tersebut, karena tugasnya hanya
meng’kloning’ hard disk dari CPU milik Ar Rahmah Media yang disita penyidik.
Selain itu, saksi ahli forensik digital polri ini juga menjawab bahwa email seseorang itu
bisa di hack atau disusupi seseorang yang memang ahli melakukannya. Dengan demikian,
email seseorang bisa digunakan dan disalahgunakan oleh siapa pun yang memang memiliki
maksud tidak baik.
Saksi ahli bidang digital forensik tidak dapat memberikan bukti kongkrit email yang
menjadi alat bukti JPU untuk menjerat saya. Saksi ahli ini juga berpendapat bahwa email
seseorang bisa di hack atau disusupi dengan maksud tertentu. Hal ini sesuai dengan
keterangan saya bahwa saya sudah tidak pernah lagi menggunakan email prince_of_diary
sejak tahun 2007. Jadi bagaimana bisa email itu kemudian dibuka dan dituduhkan telah saya
pergunakan pada tanggal 23 Agustus 2008 ?
4. Saksi Ahli Hukum Polri, Khairul Huda :
Tentang masalah memberikan bantuan yang terdapat di UU Terorisme Pasal 13. Saksi
ahli, Choirul Huda menyampaikan bahwa arti bantuan disini sangat luas dan tidak diberikan
penjelasan detail tentang arti dan makna bantuan tersebut, dengan demikian harus meminta
bantuan penjelasan ke Pasal 56 KUHAP. Intinya, bantuan itu adalah apabila dengan sengaja
memberikan bantuan dan membuat kemudahan.
For Support klik:
FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com
39
Menurut Choirul Huda, sebagai saksi ahli sekaligus staf ahli polri bahwa dirinya tidak
dalam kapasitas untuk menilai fakta-fakta dakwaan yang disampaikan JPU kepada saya.
Choirul Huda hanya menyampaikan bahwa dirinya hanya bisa menilai secara normatif, apa
yang dimaksud dengan bantuan, menyembunyikan informasi, dan tentang pemalsuan
identitas.
Saksi ahli bidang hukum ini juga tidak bisa memberikan tafsiran tentang isi email yang
dianggap sebagai email saya kepada adik saya di Mekkah, karena bahasanya dia tidak faham
dan penuh dengan simbol-simbol dan istilah. Tentang tidak dirincinya arti dan makna
‘bantuan’ di Pasal 13 UU Terorisme menurut Choirul Huda akhirnya dikembalikan kepada
keyakinan hakim.
Fakta dipersidangan, baik saksi ahli bidang hukum maupun forensik, secara tegas
mengatakan bahwa penafsiran memberikan bantuan di Pasal 13 UU Terorisme sangat luas
dan tidak ada penjelasan detail. Berdasarkan keterang kedua saksi ahli yang tidak
mendukung tuduhan JPU, saya khawatir ketika membuat surat dakwaan JPU dalam kondisi
heng sehingga alat bukti yang dikemukakan tidak relevan dengan tuduhan.
5. Saksi Ahli Bahasa, Nasrullah Fauzi :
JPU menghadirkan seorang saksi ahli bahasa (Malaysia) untuk mengungkap isi email
yang dituduhkan dibuat oleh saya. Faktanya, saksi ahli bahasa Nasrullah Fauzi menyatakan
bahwa dirinya hanya menerjemahkan teks yang disodorkan kepadanya oleh penyidik, bukan
menerjemahkan sebuah email! Lalu, mana bukti outentik atau kongkritnya email tersebut ?
Sejak awal, Nasrullah Fauzi sudah sangsi dan menyatakan bahwa dirinya tidak bisa
memastikan apakah si penulis email itu sudah lama berada di Malaysia atau baru. Hal ini
dikarenakan isi atau tulisan di email tersebut bercampur baur, ada bahasa Arab, bahasa
Malaysia, bahasa Indonesia, bahkan bahasa gaulnya juga ada. Jadi semua serba tidak jelas
ungkapnya.
Tuduhan jaksa terdengar menggelikan, terutama ketika Kuasa hukum saya, Hariadi
Nasution SH, mencecar saksi ahli bahasa ini dengan pertanyaan, apakah saksi ahli bisa
menyimpulkan keseluruhan makna email dakwaan yang dimaksud yang di dalamnya
terdapat bahasa yang campur aduk tersebut? Saksi ahli tampak bingung, lama terdiam, dan
akhirnya tidak bisa menjawab pertanyaan tersebut.
For Support klik:
FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com
40
Ketika ditanyakan oleh hakim anggota, Syamsuddin, apakah dia menerjemahkan isi
email itu dalam bentuk email yang ditampilkan di komputer, atau hanya menerjemahkan
teks tertulis saja. Awalnya saksi ahli bahasa ini hanya menjawab bahwa dirinya tidak
mengetahui teks dari mana, dan akhirnya menegaskan bahwa dirinya hanya diminta oleh
penyidik untuk datang jauh-jauh dari Malaysia, hanya untuk menerjemahkan sebuah teks
yang diduga sebuah email milik terdakwa. Subhanallah!
6. Saksi Fadly:
Saksi Fadly, web master arrahmah.com. Dalam kesaksiannya Fadly menjelaskan bahwa
sebagai pimpinan dan pemilik Ar Rahmah Media saya selalu meminta dirinya untuk
memposting berita-berita jihad dan dunia Islam. Tugas utama Fadly adalah maintenance
situs berita dunia Islam dan jihad arrahmah.com.
Fadly membenarkan peryataan jaksa bahwa saya yang meminta kepada dirinya untuk
memposting rilis Tandzim Al Qaeda Indonesia yang terdapat di media Islam Al Busro. Hal ini
dikarenakan situs arrahmah.com memang situs berita yang selalu menginformasikan berita-
berita dunia Islam dan jihad. Namun, yang perlu digarisbawahi adalah arrahmah.com bukan
yang pertama kali memposting peryataan atau rilis Tandzim Al Qaeda Indonesia tersebut,
melainkan sudah ada beberapa situs berita yang juga telah mempostingnya. Hal ini
menggugurkan dakwaan bahwa arrahmah.com adalah yang pertama kali memposting rilis
tersebut.
Dengan demikian, penayangan rilis Tandzim Al Qaeda Indonesia oleh arrahmah.com
menjadi dakwaan JPU yang sangat tidak masuk akal. Hal ini dikarenakan arrahmah.com
adalah sebuah situs berita yang tentu saja akan memposting berita-berita terbaru, hangat,
dan memiliki nilai berita yang tinggi.
Begitu pula dengan tuduhan JPU tentang chating yang katanya pernah saya lakukan
dengan menggunakan ID atau nama Pendeta. Adalah mustahil bagi saya untuk chating
sebagaimana yang dituduhkan, karena saya seorang muslim. Saya khan bukan orang
Kristen.”
Tuduhan Kedua: Jaksa menuduh saya memalsukan identitas (KTP dan Passport) yang
melanggar pasal 266 KUHP.
For Support klik:
FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com
41
Memang benar, saya menggunakan passpor yang namanya berbeda dengan nama
saya. Jika hal ini dianggap menyalahi UU keemigrasian, saya tidak bisa mengelak. Akan
tetapi, perlu saya tegaskan bahwa untuk perbuatan ini sama sekali tidak ada maksud
maupun motivasi negatif. Proses pembuatan passpor dan kepergian umroh saya sangatlah
jelas dan seluruhnya memakai berkas asli. Oleh karena itu, kesalahan tidak bisa dibebankan
pada saya sendiri, melainkan juga kesalahan pembuat passpor, seperti dinyatakan para saksi
dalam kesaksian mereka di depan majelis hakim. Berikut penjelasannya:
7. Saksi Agif Rohma:
Belum puas dengan kebodohan dakwaannya, JPU menghadirkan satu orang saksi,
yakni Afif Rochma Dani, karyawan di PT Raudhah Amani Wisata (PT Ramani), perusahaan Biro
Umroh dan Haji. Tidak banyak hal yang disampaikan oleh saksi dari PT Ramani ini, kecuali
kronologis pemesanan tiket hingga pengurusan visa untuk keberangkatan saya berangkat
umroh, awal Agustus 2008. Saksi yang sebelumnya tidak mengenal saya ini menyatakan
bahwa di awal, tiket dipesan atas nama saya, yakni M Jibriel dan kemudian berubah menjadi
atau atas nama M Ricky Ardhan.
Adapun mengapa saya menggunakan nama M Ricky Ardhan, semata-mata untuk
memanfaatkan momentum untuk berangkat umrah bersama keluarga. Namun, passport
yang dibuat atas nama saya sendiri belum juga selesai dibuat oleh seorang calo yang sudah
saya bayar.
Tiba-tiba, dua hari kemudian, tanpa sepengetahuan saya, calo tersebut telah
membuatkan sebuah nama dan paspor lain yang siap untuk dipakai. Karena sudah terdesak
oleh waktu, dan karena sudah membayar mahal, yakni 9 juta rupiah untuk sebuah passpor,
maka tanpa berfikir panjang saya langsung berangkat menggunakan nama dan passpor
tersebut.
Ini berarti bukan saya yang memalsukan, tetapi ada orang lain yang memang
menghendaki hal tersebut berlaku kepada diri saya. Dan saya tegaskan kepada mejelis
hakim dengan sebenar-benarnya bahwa sedari awalnya saya tidak pernah berniat
memalsukan paspor karena memang perkara ini terlarang dari hukum syari’ah dan
hukum negara. Sekiranya saya ada niat, pasti nama orang tua saya di kartu keluarga
(KK) saya palsukan, tetapi kenyataannya tidak berlaku. Barangkali inilah perkara
penting yang sangat perlu di kritisi oleh majelis hakim sebelum menetapkan dan
For Support klik:
FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com
42
menjatuhkan vonis kepada saya. Sekiranya JPU melakukan perkara yang benar dan
jujur yaitu dengan mengecek secara seksama dan memanggil serta menghadirkan calo
yang membuat paspor tersebut yaitu Rita Punjab, sudah pasti JPU tidak berlaku dzalim
kepad saya dengan tuntutan yang tidak wajar, sedangkan si calo yang memalsukan
tidak dapat dihadirkan dengan bebarbagai alasan dan tidak pula dia diadili, ada
rekayasa apa dibalik ini?
Segala keterangan ini bukan mengada-ada, tapi diperkuat pula dengan keterangan
saksi agen biro jasa saudara Helmi Hamzah, yang menyatakan, bahwa semua berkas yang
diprosesnya asli dan untuk kebutuhan umroh. "Saya tahunya semua berkas asli. Saya
serahkan tanggal 26 (Agustus 2008) dengan kebutuhan untuk Umrah,” tegasnya.
Dalam perjalanan umrah saya bertemu dengan seseorang yang memperkenalkan
dirinya bernama Muhammad. Saya tidak pernah merencanakan untuk umroh bersama-sama
dengan Saefuddin Zuhri, bahkan saya tidak tahu bahwa teman perjalanan umroh saya adalah
Saefuddin Zuhri, karena dia mengenalkan dirinya ketika itu dengan nama Muhammad, yang
teryata di kemudian hari, menurut jaksa, dia adalah Saefuddin Zuhri.
Begitupun, saya tidak pulang bersama-sama Saefuddin Zuhri, dan tidak juga pula
pulang bersama Ali Khalewai (yang sebelumnya dituduhkan sebagai penyandang dana
pengeboman JW Marriot bersama saya). Tetapi saya pulang sendiri!
Berdasarkan semua ini, baik berdasarkan alat bukti, keterangan saksi, maupun bukti
petunjuk berupa email, tidak satupun mendukung atau memperkuat tuduhan JPU. Karena
itu, JPU telah menzalimi saya, dan membuat tuduhan dusta berdasarkan hal-hal dan
perbuatan yang tidak pernah saya lakukan sama sekali.
Majelis Hakim dan Hadirin yang kami Hormati
c. Kezaliman Tuntutan Jaksa
Jaksa Penuntut Umum, akhirnya mengajukan tuntutan 7 tahun penjara untuk
menghukum saya. Aduhai zalimnya jaksa penuntut umum yang kelihatannya rajin shalat itu,
hampir-hampir akal sehat dan nuraninya tidak berfungsi memahami kebenaran fakta yang
berlaku. Seakan-akan tidak bergeming apapun suara dan teriakan yang ditujukan kepadanya.
Dia berkata aku betanggung jawab atas perbuatanku dunia akhirat. Data palsu yang
diberikan oleh Densus 88 yang menjadi dasar tuduhannya kepadaku dinilainya sebagai
For Support klik:
FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com
43
kebenaran sejati sehingga tidak memerlukan koreksi. Kalau setiap Jaksa sikapnya seperti
yang Anda perlihatkan sekarang, wajar jika “Negara hukum Indonesia”, segera setelah ini
akan berubah menjadi “Negara hukuman”.
Anda mengatakan bahwa perbuatan yang saya lakukan dapat menimbulkan kerugian
Negara, maka saya ingin mengatakan kepada Anda sebagai Jaksa Penutut Umum (JPU) :
1. Dapatkah Anda menunjukkan bukti dan menjelaskan kepada saya apa bentuk
kerugian yang dialami oleh pemerintah atau negara karena berbuatan saya? Kemudian
bandingkan dengan kerugian kasus Bank Century, adakah pelakunya ditangkap, ditahan dan
diadili seperti saya ?
2. Jika Anda tidak dapat menunjukkan bukti dengan data ilmiah atau undang-undang
positif yang Anda jadikan kitab suci, maka saya minta kepada Anda untuk mencabut tuduhan
dan tuntutan Anda, kembalikan nama baik saya yang telah Anda cemarkan, kembalikan hak
dan harta milik saya yang sudah Anda rampas, dan nyatakan bahwa proses penangkapan,
penahanan dan pengadilan ini batal demi hukum yang berlaku yang Anda imani selama ini.
Minta maaflah Anda secara terbuka dan bertaubatlah kepada Allah Swt secepatnya karena
Anda telah melakukan perbuatan zalim dan melampaui batas yang menyebabkan Anda
diseret ke dalam neraka. Allah Maha Pengampun dan berjanji untuk mengampuni segala
dosa dan kesalahan hambaNya. DIA berfirman :
m���������������������������������� ���¡��¢��£�����¤�������¥¦��§�����¨���©����������ª����������«��l
“Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka
sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni
dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(QS. Az Zumar, 39 : 53)
3. Jika Anda tetap pada pendirian Anda dan menyatakan saya bersalah dengan bukti
palsu yang Anda kemukakan, Anda tidak mau bergeser dari tuduhan Anda karena Anda
mendapat tekanan dari pihak tertentu, atau Anda malu wibawa JPU akan sirna jika mengaku
salah, atau Anda takut jabatan Anda dicopot dan rezeki Anda akan hilang, maka dengarlah
dan ketahuilah bahwa hidup ini adalah sebentar. Sedang akhirat itu kekal abadi. Anda
mempunyai istri dan anak-anak dan akan mempunyai cucu. Saya dan keluarga saya akan
For Support klik:
FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com
44
menuntut Anda dan keluarga Anda dari mahkamah dunia ini. Jika saya tidak mampu, maka
saya dan keluarga saya akan menuntut Anda di hadapan mahkamah Ilahi. Persoalan kita
tidak akan berhenti di sini (di dunia) dan akan berlanjut sampai hari kiamat. Dan Allah-lah
yang akan memberikan keputusan yang paling adil. Allah Swt berfirman :
m�v��w���x��y��z��{��|��}��~��������� ��l
“Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang memberikan keputusan di antara mereka pada
hari kiamat tentang apa yang selalu mereka perselisihkan padanya.” (QS. As Sajadah, 32 :
25)
Orang yang berlaku zalim kepada orang lain tanpa bukti kesalahan yang diperbuatnya,
lalu menjatuhkan hukuman yang tidak benar, maka bersiaplah menerima ancaman azab
Allah Swt di dunia maupun di akhirat.
Firman Allah Swt :
m�¬��®�����°���±��²��³´����¶��¸��¹��l
“Apakah orang-orang yang mengerjakan kejahatan itu mengira bahwa mereka akan
luput (dari azab) kami? Amatlah buruk apa yang mereka tetapkan itu.” (QS. Al Ankabut, 29:
4)
Dan firman Nya lagi:
m�q��r��s���t��u��v��w��x��y��z��{��|��}���~�����������
�����������������������������������l
“Sesungguhnya orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya (melakukan
perbuatan yang dibenci Allah dan Rasul Nya), Allah akan melaknatinya di dunia dan di
akhirat, dan menyediakan baginya siksa yang menghinakan. Dan orang-orang yang
menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat,
Maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.” (QS. Al
Ahzab, 33: 57-58)
Inilah pernyataan permusuhanku dengan orang-orang zalim seperti Anda dan orang-
orang yang serupa dengan Anda, aku tidak berdaya melainkan dengan kekuatan dari Allah
For Support klik:
FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com
45
Swt, aku dan keluargaku dan sahabat-sahabatku akan berdo’a kepada-Nya semata, dan aku
yakin dengan janji Rasulullah Saw dengan sabdanya:
“Takutlah kamu terhadap do’a orang-orang yang terzalimi, sebab antara mereka
dengan Allah tidak terdapat hijab ( penghalang ).” (HR. Bukhari-Muslim)
Mengakhiri pledoi ini, saya ingin menyampaikan beberapa kalimat kepada majelis
hakim yang dihormati semoga menjadi ibrah dan pengajaran.
1. Tegakkanlah keadilan yang seadil-adilnya tanpa terpengaruh oleh intervensi dari
kuasa elit politik yang ada di atasnya. Berusahalah menepati firman Allah Swt supaya berlaku
adil. Firman Allah Swt :
m��������������� � � � �����������¡��¢��£��¤��¥��¦���§��
¨©��ª��«��¬��®���°��±²��³���´�����¶��¸��¹��l
“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu Jadi orang-orang yang selalu
menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali
kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku
adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah,
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Maidah, 5 : 8)
2. Hendaklah hakim bersedia memberi pertolongan kepada sesama muslim dan
senantiasa bersedia menegakkan kebenaran kepada semua pihak, apakah pihak yang
menuduh atau yang dituduh, pihak yang dianiaya atau yang menganiaya. Rasulullah Saw
bersabda :
Tolonglah saudaramu yang menzalimi atau yang dizalimi. Mereka berkata: “Wahai
Rasulullah, telah menjadi kewajiban kami menolong orang yang terzalimi, tetapi bagaimana
caranya kami menolong orang zalim? “Nabi bersabda :”Tolonglah dia dengan mencegahnya
menzalimi (menindas) orang lain.” (HR. Bukhari)
3. Hendaklah mejelis hakim berhati-hati dalam memutuskan hukum dan haruslah
berdasarkan kebenaran. Jika tidak resikonya amat dahsyat. Renungkan Sabda Rasulullah Saw:
“Al Qadhi atau Hakim itu ada tiga, dua masuk neraka dan satu masuk surga. Yang
pertama hakim yang mengetahui kebenaran dan memutuskan hukum dengannya berada di
dalam sorga. Kedua hakim yang jahil (bodoh dengan kebenaran) dan memutuskan hukum
For Support klik:
FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com
46
dengan kebodohan, maka ia berada dalam neraka. Ketiga hakim yang mengetahui kebenaran,
kemudian memutuskan hukum dengan hawa nafsunya, maka ia juga dalam neraka.” (HR
Abu Daud, An Nasa’i, At Tirmizi, Ibn Majah dan Al Hakim. Hadis shahih dalam kitab
jami’us shagi, no: 6188)
Majelis Hakim dan Hadirin yang kami Hormati
Menutup tazkiroh ini, saya nukilkan sebuah nasehat yang berharga dari Umar bin
Khattab kepada Hakimnya, Abu Musa al-Asy’ari, mudah-mudahan para Hakim dalam sidang
mejelis ini dapat mengambil ibroh dari padanya.
Kepada para Hakimnya ini, Umar ra. Menulis surat yang isinya antara lain :
“Jadilah contoh teladan di kalangan orang banyak dalam penampilan dirimu, dalam
majelis mu dan dalam peradilan yang kamu lakukan, sehingga orang-orang terkemuka tidak
mendapat peluang dan keinginan untuk memperalat mu melalui ketidak-adilan mu ; sedang
orang yang lemah tidak berputus asa untuk memperoleh keadilan dari sikap mu”.
Semoga majelis hakim dapat memahami semua yang tersirat dari bahasa yang tersurat
yang diucapkan ini. Saya meyakini benar bahwa majelis hakim sedang berada di tempat yang
mampu untuk melaksanakan perintah Nabi Saw di atas. Jika peluang seperti ini tidak
digunakan, maka majelis hakim akan merasakan kekecewaan kelak di hari kiamat. Rasulullah
Saw bersabda :
Tiada seorang muslim yang membiarkan muslim lainnya (tanpa diberi pertolongan) saat
kehormatannya dirampas dan haraga dirinya dirusak kecuali Allah akan membiarkannya
(tidak mempedulikannya) di saat dia membutuhkan pertolonganNya. (HR. Abu Dawud)
Dan Sabdanya lagi:
Barangsiapa yang dihadapannya ada seorang muslim yang dihinakan, akan tetapi dia
tidak menolongnya, padahal dia mampu menolongnya, maka Allah akan menghinakannya di
hadapan seluruh makhluk pada hari kiamat. (HR. Ahmad)
Saya berharap, suara keadilan dimenangkan di ruang pengadilan ini. Karena itu saya
berharap pada majelis hakim:
Pertama, agar membebaskan saya dari jerat dan tuduhan jaksa, kemudian menjatuhan
vonis hukum yang adil dan ringan di atas yang paling ringan.
For Support klik:
FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com
47
Kedua, mengembalikan segala fasilitas Ar Rahmah Media yang disita secara zalim oleh
Densus 88 berupa : sebuah lap top, 4 buah CPU, dan berkas-berkas kantor lainnya.
Seluruh inventaris kantor Ar Rahmah Media tersebut sangat dibutuhkan oleh staf dan
karyawan saya di Ar Rahmah Media. Oleh karena itu setelah selesai persidangn kali ini saya
berharap barang-barang itu dikembalikan kepada pemiliknya, karena haram hukumnya
menurut hukum Islam merampas dan mengambil hak milik orang lain tanpa kebenaran.
Permohonan dan Do’a
Kepada Allah-lah tempat berserah diri, mengharap bantuan dan pertolongan -Nya.
Allahumma Ya Allah, kepada-Mu lah aku mengadukan seluruh urusanku, nasibku,
keluargaku semuanya berada dalam tangan -Mu. Aku mohon kepadamu, mudahkan segala
urusanku, segala yang menyusahkan akan menjadi mudah jika Engkau menghendaki.
�X �Y�5 �J�� � , �Z� �� � � �-��3 [�� $'# �/��� �� �0 �X �Y�5 �J�� � ,/ �� ��� �M � �\ �) �� �1 / �]$'# [� 7�0 �X �Y�5 �J�� $V �-$5'�# �̂ �� �F_ ` �� �4 �? �� � �X <M �:# �� �* ����R# � , C �E �F �4 �? �N �X <a �0� �7 �T �a���� �"# �4 �� �b# � ,/�0� �� � � �-��3 [�� $'#> �9�'�c ���� �d�& $V �-$5'�#
�a �� �Fe# � ��� �� f�'# �N �M���3� �� �'# � �� �� �� �'# > �X� � � �g �1�� � �/����� �0 � [� 7�0 �N �M���3� �� �'# � �� �� �� �'# �9�'�c ���� �d�& $V �-$5'�#> $V �-$5'�# $� �� ��� �c �h �F�� ��� �� � ��$� %�& � �� �] �F# �S �i �, �� $� �� �� $� �� �� �5�; �j � � ��7 �] $'# �k �) ���� �5� �l �( �? # < �m�& �� �� �5 �) �4 � � �n �, � ��
# �k �) ��� � �o���3 ���, �� � �p��� �� � �l ��# � �� �' �� �� �q# � �$ �) �r �)# � ���� �� �' �M �j��s �, � � �� �5 � � �n �, � ��7 ���3� �W�'# �t �� �Q �' > $5'# �- $V # � �o� �R# �u �1� �� �N �7 �� �; �� �5 �9 �N �? �4 %� �W � 3x # $V �-v5' � �o��# V-5'# w 5�R# �t2�,# $x �)��
w 5�R# t2�,# # , $V �-v5' � �o��# # ,w�5yR# w��6��R# �� � �� ��#� �F�# $V �-v5' � � �#�F# o�#%�W 4? N �7�1�uR# %�T 4? N # , $V �-v5' �a��W'# �9�5 �1�� � , �V �1 � �� �) � �z � �� �) k) �V �1 � �o��#
�I�� '# w?{R# �z{'# �7�3�W'# �� � �0 � wR�y'# �V�5 �y'# wQ3� R# �� � �7 ��'# �|# �� �)�� �z �|#� �)��/��\ '# � �7 ���0��'# �w�; �J��'# �0�-�'# �p� �n �� � }�B# �~ �x �' �T V-5'# , �7�W��R# �7 �� � ���R#
V- �#�j� �7 �� �q�J <M $' ���� � V �- �b �� �F# � wR��'# G� �7 , "Ya Allah, baguskanlah untukku agamaku yang merupakan pemelihara urusanku,
baguskanlah pula untukku duniaku yang menjadi tempat penghidupanku, dan baguskanlah
For Support klik:
FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com
48
akhiratku yang padanyalah tempat kembaliku nanti, dan jadikanlah kehidupan ini sebagai
tambahan untukku dalam segala kebaikan, serta jadikanlah kematian itu sebagai pelepas
bagiku dari segala keburukan."
”Ya Allah, sesungguhnya aku mohon pada-Mu ampunan dan keselamatan di dunia dan
di akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku mohon pada-Mu ampunan dan keselamatan pada
urusan agama dan duniaku, dan pada urusan keluarga dan hartaku."
“Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau hukum Kami jika Kami lupa atau Kami tersalah. Ya
Tuhan Kami, janganlah Engkau bebankan kepada Kami beban yang berat sebagaimana
Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau
pikulkan kepada Kami apa yang tak sanggup Kami memikulnya. beri ma'aflah kami;
ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong Kami, Maka tolonglah Kami
terhadap kaum yang kafir."
“Ya Allah Ya Tuhan Kami, muliakanlah Islam dan orang-orang Islam, Ya Allah Ya Tuhan
Kami, menangkanlah Islam dan orang-orang Islam. Ya Allah Ya Tuhan kami, menangkanlah
saudara-saudara kami di kalangan golongan yang lemah dan dizalimi, Ya Allah Ya Tuhan
Kami, menangkanlah saudara-saudara kami di kalangan pejuang-pejuang di seluruh tempat
dan pada setiap masa, Ya Allah Ya Tuhan Kami, menangkanlah mereka menentang musuh-
musuh Mu dan musuh-musuh mereka, dan hancurkanlah kekafiran dan orang-orang kafir,
kesyirikan dan orang-orang yang syirik, kemunafikan dan orang-orang munafik, kezaliman
dan orang-orang zalim, dan musnahkanlah musuh-musuhMu dan musuh-musuh agamamu
dikalangan orang Yahudi pencabul dan pengkhianat, dan golongan nasrani penjajah dan
penyombong. Ya Allah Ya Tuhan Kami, Engkau gegarkanlah bumi ini di bawah tumit-tumit
mereka, dan campakkanlah mereka ke lembah kehinaan dan kekerdilan” Allahumma Amien…
Walhamdulillahirobbil‘alamiin…
Hormat Kami,
Muhammad Jibriel Abdul Rahman
top related