point count
Post on 17-Feb-2016
253 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Kelimpahan Populasi Burung dengan Metode Point Count di Universitas Padjadjaran (Arboretum Unpad)
I. Tujuan Mengetahui komunitas burung di lingkungan Universitas Padjadjaran dengan metode Point Count.
II. Waktu dan Lokasi PengamatanPraktikum dilaksanakan pada hari Rabu, 4 November 2015 di daerah Arboretum Unpad. Pengamatan dilakukan pada pagi hari yaitu pukul 06.00 WIB dan sore hari pukul 15.30 WIB.
III. Metode PenelitianIII.1 Alat dan Bahan
Binokuler Mengamati burungStopwatch Menghitung kamanya waktu
pengamatan pada titik hitungGPS Menentukan titik koordinatKamera DokumentasiWorksheet dan alat tulis Mencatat hasil pengamatanField Guide Mengidentifikasi jenis burung
III.2 MetodeMetode yang digunakan pada praktikum kali ini adalah metode Point Count. Langkah awal dalam metode ini adalah menentukan habitat yang akan dicuplik. Selanjutnya, tentukan titik hitung yang akan dicuplik pada suatu habitat, titik ditentukan secara sistematik. Pada setiap titik pengamatan, dilakukan pencatatan koordinat dengan menggunakan Global Positioning System (GPS). Lakukan pengamatan disetiap titik hitung selama 15 menit. Setelah dilakukan pengamatan selama 15 menit pada suatu titik hitung dengan radius 50 meter, pengamatan dilanjutkan ke titik hitung berikutnya dengan jarak antar titik 300 meter, dan seterusnya. Catat jenis burung yang teramati dan terdengar pada tabel pengamatan (worksheet). Identifikasi dan pencatatan spesies burung dilakukan dengan menggunakan buku identifikasi Burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan. Burung dicatat berdasarkan asumsi-asumsi yang digunakan. Terakhir, lakukan penghitungan analisa data.
200 m
Titik Hitung
III.3 Analisa DataAnalisis data yang dilakukan yaitu Abudansi (Ab), Kelimpahan
Relatif (KR), Frekuensi Mutlak (FM), Frekuensi Relatife (FR), Indeks
nilai penting (INP), Indeks Simpson (D) dan Indeks Shannor Wiener
(H’). Adapun rumus yang digunakan adalah:
III.3.1 Abudansi (Ab) adalah jumlah individu dari suatu
spesies pada suatu tempat tertentu terhadap seluruh
individu dari suatu spesies (Waite, 2000).
Ab= Jumlah IndividuSp ATotal Individu
x100 %
III.3.2 Frekuensi Mutlak merupakan nilai yang menyatakan
jumlah kehadiran suatu spesies di dalam suatu habitat
(Suin, 1997). Frekuensi kehadiran dapat disebut juga
dengan frekuensi mutlak dimana dapat dicari dengan
rumus:
FM= Jumlah plot ditemukan∑ plot
III.3.3 Frekuensi Relatif (FR) merupakan persentase kehadiran
suatu individu dalam sejumlah titik sampling (Odum,
1971). Frekuensi Relatif dihitung dengan rumus:
50 m
FR=FM x 100 %
III.3.4 Indeks nilai penting (INP) yaitu dengan menjumlahkan
nilai Kepadatan Relatif dengan Frekuensi Relatif
serangga tanah (Michael, 1995 dalam Febriawan,
2012):
INP=( Ab+FR)
III.3.5 Indeks Simpson digunakan untuk mengetahui
dominansi. Dominansi merupakan proporsi antara luas
bidang dasar yang ditempati oleh spesies dengan luas
total habitat. Untuk menentukan nilai indeks dominasi
digunakan rumus Simpson (1949) sebagai berikut
(Soerianegara & Indrawan, 2005):
D=∑( ¿N )
2
Kriteria Indeks Dominansi Simpson dibagi menjadi 3
kategori (Odum, 1993) :
D’ = 0 – 030 = Dominansi Rendah
D’ = 031 – 0,60 = Dominansi Sedang
D’ = 0,61 – 1,0 = Dominansi Tinggi
III.3.6 Indeks Shannon Wiener digunakan untuk
membandingkan tinggi rendahnya keragaman jenis
serangga digunakan indeks Shannon-Weiner (H’)
dengan rumus (Michael, 1995 dalam Rosalyn, 2007).
Indeks Shannon Wiener dihitung dengan rumus:
H '=−(∑ PiLnPi )
Dimana:
H’ = Indeks Shannon-Wiener
pi = proporsi jumlah individu dari spesies l (ni/N)
ni = Jumlah Spesies (i)
N = Total Jumlah Individu
Kriteria Indeks keanekaragaman Shannon-Wiener dibagi
menjadi 3 yaitu (Krebs, 1989 dalam Rosalyn, 2007):
H’<1 = Keanekaragaman Rendah
1<H<3 = Keanekaragaman Sedang
H > 3 = Keanekaragaman Tinggi
Febriawan, A. 2012. Keanekaragaman dan Kelimpahan Serangga. Bandung: UPI
Press.
Suin, N. M. 1997. Ekologi Hewan Tanah. Jakarta: Bumi Aksara.
Odum, E.P. 1971. Fundamentals of Ecology. Sounders : Toronto.
Odum, E.P. 1993. Dasar-Dasar Ekologi Ketiga. Yogyakarta: Gadjah Mada
University press.
Rosalyn, I. 2007. Indeks Keanekaragaman Jenis Serangga Pada Pertanaman
Kelapa Sawit ( Elaeis guineensis Jacq.) Di Kebun Tanah Raja Perbaungan
PT. Perkebunan Nusantara III. Skripsi. Medan: Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera.
Soerianegara, I. dan Indrawan, A. 2005. Ekologi Hutan Indonesia. Bogor:
Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.
top related