pp preeklamsia
Post on 26-Dec-2015
56 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
DEFINISI PREEKLAMSIA Preeklamsi merupakan penyakit kehamilan
yang akut dan dapat terjadi ante,intra, dan postpartum. Dari gejala klinik preeklamsia dapat menjadi preeklamsia ringan dan berat (Sarwono,542:2008).
Preeklamsia merupakan kumpulan gejala yang timbul pada ibu hamil, bersalin dan dalam masa nifas yang terdiri dari trias yaitu proteinuri, hipertensi,dan edema, yang kadang-kadang disertai konvulsi sampai koma, ibu tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda kelainan-kelainan vaskular atau hipertensi sebelumnya ( Mochtar, 2007).
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN
Langkah I : pengkajian
1. Data subjektifa. Biodata atau identitas Yang dikaji yaitu : nama, umur, agama, suku, pendidikan, pekerjaan dan alamat. Data ini dikaji untuk mengidentifikasi atau mengenal klien. Alamat ditanyakan untuk maksud mempermudah hubungan bila diperlukan keadaan mendesak. Dengan mengetahui alamat, bidan juga dapat mengetahui tempat tinggal dan lingkungannya
LANJUTAN…
b. Keluhan utama Merupakan alasan utama untuk datang ke bidan atau apa saja yang dirasakan klien selama kehamilan. Kemungkinan pada keluhan ini ada tanda tanda yang mengarah ke preeklampsi.seperti pusing, pandangan kabur.
c. Riwayat perkawinanUntuk mengetahui status perkawinan, umur waktu kawin, berapa lama kawin baru hamil dan mengetahui keadaan psikologis klien.
d. Riwayat menstruasi Yang dikaji yaitu : menarche, siklus, banyak, lama, dan nyeri waktu haid serta kapan mendapat haid pertama kali.
e. Riwayat obstetric yang laluKehamilan, persalinan, nifas yang lalu, kemungkinan kehamilan yang lalu juga mengalami preeklampsi atau mengalami eklampsi karena itu bisa terulang lagi pada kehamilan sekarang.
f. Riwayat kehamilan sekarangmenanyakan HPHT untuk menentukan tua kehamilan dan taksiran persalinan, keluhan keluhan yang dirasakan untuk mengantisipasi masalah yang akan muncul seperti preeklampsi, kapan merasakan pergerakan janin pertama kali.
g. Riwayat kesehatan
Riwayat kesehatan yang lalu : Kemungkinan klien menderita penyakit hipertensi sebelum hamil, Kemungkinan klien mempunyai riwayat pre-eklamsia pada kehamilan terdahulu, Biasanya mudah terjadi pada klien yang obsitas, Klien mungkin pernah menderita penyakit ginjal kronis, tekanan darah klien sebelum hamil.
Riwayat kesehatan yang sekarang : Klien merasa sakit kepala didaerah frontal, Terasa sakit diulu hari/nyeri epigastrium, Gangguan virus : Penglihatan kabur, skotoma, diplopia, Mual dan muntah, tidak ada nafsu makan,Gangguan serebral lainnya: oyong, reflek tinggi, tidak tenang, Oedema pada ekstremitas, Tengkuk terasa berat, Kenaikan berat badan 1 kg seminggu. Karena itu merupakan tanda tanda kompilkasi dalam kehamilan dan mengarah pada preeklampsi.
LANJUTAN…h. Riwayat kesehatan keluarga
Kemungkinan mempunyai riwayat preeklampsia dan eklampsia dalam keluarga.
i. Riwayat psikososialRiwayat ini ditanyakan untuk mengetahui keadaan psikososial ibu tersebut dalam kehamilannya karena biasanya klien preeklampsia berada dalam kondisi yang labil dan mudah marah, klien merasa khawatir akan keadaan dirinya dan keadaan janin dalam kandungannya, dia takut anaknya nanti lahir cacat atau meninggal dunia, sehingga ia takut untuk melahirkan
j. Kebutuhan dasarkebiasaan makan atau nutrisi, proses eliminasi, aktifitas sehari hari, istirahat, personal hygiene dan kebiasaan kebiasaan yang dapat mempengaruhi kehamilan dan persalinan.
2. Data objektifDikumpulkan melalui pemeriksaan umum dan pemeriksaan khusus.
a. Pemeriksaan umumYang diperiksa yaitu kesadaran, tekanan darah, nadi, nafas, suhu, tinggi badan, berat badan untuk menentukan keadaan umum pasien baik atau tidak dan menentukan adanya gejala dari preeklampsi berupa kenaikan berat badan lebih dari 1 kg/ minggu.
b. Pemeriksaan khusus1. Inspeksi Yaitu pemeriksaan pandang dimulai dari kepala sampai ujung kaki. Antara lain yaitu :
Kepala : kulit kepala, rambut rontok/tidak, warna rambut
Muka : apakah wajah pucat, adakah hyperpigmentasi
Mata : simetris/tidak, konjungtiva, sklera palpebra
Hidung : kebersihan dan ada sekret atau tidak
Mulut : mukosa bibir lembab/tidak, promatitis/tidak, ada caries/tidak
Telinga : simetris/tidak, serumen tidak ada
Dada : ada tarikan dinding dada/tidak, simetris/tidak
Payudara : simetris/tidak, puting susu menonjol/tidak
Abdoment : ada bekas luka operasi/tidak, ada pembesaran/ tidak
Genetalia : pengeluaran flour albus, ada tanda chadwick/tidak
Anus : haemoroid/tidak
LANJUTAN… Ekstrimitas : ada varises/tidak
Jika terdapat edema pada muka itu bisa menunjukan adanya gejala preeklampsi ringan.Data focus pada inspeksi yaitu : edema yang tidak hilang dalam kurun waktu 24 jam dan pertambahan berat badan lebih dari 1 kg/ minggu. Ini merupakan tanda tanda adanya preeklampsi.
2. Palpasi Yaitu periksa raba/sentuhan untuk mendeteksi ciri jaringan atau organ. Antara lain:
Kepala : terdapat benjolah/tidak, terdapat nyeri tekan/tidak
Leher : terdapat pembesaran kelenjar tyroid/tidak, pembesaran limfe/tidak
Payudara : ada benjolan nyeri tekan/tidak
Abdoment : ada benjolan nyeri tekan/tidak
Palpasi abdomen :
Leopold I : menentukan tinggi fundus uteri (untuk menentukan usia kehamilan menurut Mc.donald), dan menentukan bagian apa yang terdapat di fundus.
Leopold II : untuk menentukan bagian janin yang berada pada kedua sisi uterus.
Leopold III : untuk menentukan bagian janin apa yang berada pada bagian bawah. sudah masuk dalam pintu panggul atau belum.
Leopold IV : untuk mengetahui sejauh mana bagian presentasi sudah masuk pintu atas panggul
Ekstrimitas : odema/tidak
3 . Asukultasi Untuk mendengarkan DJJ untuk mengetahuikeadaan janin.
4. PerkusiUntuk mengetahui reflex patella kiri dan kanan positif/tidak
5. Pemeriksaan panggul Berdasarkan pemeriksaan panggul atau riwayat persalinan terdahulu. untuk menentukan keadaan jalan lahir.
3. Pemeriksaan penunjang a. Laboratorium Darah : Penurunan haemoglobin Golongan darah Urine : protein uri dengan kateter atau midstream (
biasanya meningkat hingga 0,3 gr/lt atau +1 hingga +2 pada skala kualitatif ), kadar hematokrit menurun, BJ urine meningkat, serum kreatini meningkat, uric acid biasanya > 7 mg/100 ml.
Bila hasil pemeriksaan urin seperti ini merupakan gejala dari preeklampsi.
b. USG Pemeriksaan keadaan janin, baik tunggal / tidak,
intra uterin dll.
Langkah II : Interpretasi data dasarPada langkah ini dilakukan identifikasi masalah
atau diagnose dan kebutuhan klien. Diagnoseditegakkan harus berdasarkan standar
nomenklatur diagnose kebidanan.a. Diagnose kebidanan
Ibu dengan pre eklampsi ,G…P…A…H…, usia kehamilan, janin hidup/ tidak, tunggal/kembar, intra uterin/ ekstrauterin, letkep/ letsu, keadaan jalan lahir, KU ibu dan janin baik/tidak.Dasar :
Preeklampsi : Melalui anamnesa ibu mengatakan : Pusing,
pandangan kabur, edema, kemudian adanya hipertensi, protein uria.
LANJUTAN…G..P..A..H..
melalui riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu.
berdasarkan HPHT, TFU, USG.
Usia kehamilan
berdasarkan DJJ, pergerakan janin yang dirasakan oleh pemeriksa, USG.
Janin hidup / tidak dan tunggal/ kembar
berdasarkan palpasi Leopold hanya teraba 2 bagian besar, DJJ hanya 1, USG
Intra uterin / ekstra uterin
karena pada saat palpasi Leopold III tidak merasakan nyeri
Let-kep / let-su
pada palpasi terba bulat, keras pada bagian bawah perut ibu,USG
keadaan jalan lahir
dilakukan pemeriksaan ukuran panggul, berdasarkan riwayat persalinan yang lalu
KU ibu dan janin baik
tanda tanda vital dalam keadaan normal, jika preeklampsi TTV mengalami kenaikan atau hipertensi.
b. MasalahKemingkinan yang akan terjadi adalah1. Resiko tinggi terjadinya kejang pada ibu
berhubungan dengan penurunan fungsi organ ( vasospasme dan peningkatan tekanan darah
)2. Resiko tinggi terjadinya foetal distress pada janin
berhubungan dengan perubahan pada plasenta3. Gangguan rasa nyaman ( nyeri ) berhubungan
dengan kontraksi uterus dan pembukaan jalan lahir4. Gangguan psikologis ( cemas ) berhubungan dengan
koping yang tidak efektif terhadap proses persalinan Dasar : karena ini merupakan dampak yang akan
timbul pada preeklampsi.
c. Kebutuhan Dukungan emosional
Dasar : adanya kecemasan pada kehamilan (seperti : takut anak cacat)
Kebutuhan dasarDasar : selama kehamilan akan banyak komplikasi yang ditimbulkan pada preeklampsi
Rasa nyaman Dasar : kenyamanan akan mengurangi rasa sakit yang dialami ibu baik dalamkehamilan maupun persalinan
Langkah III : mengidentifikasi masalah atau masalah potensial
Masalah potensial ini ditentukan berdasarkan rangkaianmasalah dan diagnose yang sudah diidentifikasi. Kemungkinan atau masalah potensial yang timbul adalah :a. Eklampsia.
Dasar : merupakan keadaan lanjutan dari preeklampsib. BBLR
Dasar : Preeklampsia dapat menyebabkan gangguan peredaran darah pada plasenta. Hal ini akan menyebabkan berat badan bayi yang dilahirkan relatif kecil.
c. Kelahiran prematureDasar : Janin yang dikandung ibu hamil pengidap preeklampsia akan hidup dalam rahim dengan nutrisi dan oksigen di bawah normal. Keadaan ini bisa terjadi karena pembuluh darah yang menyalurkan darah ke plasenta menyempit. Karena buruknya nutrisi, pertumbuhan janin akan terhambat sehingga terjadi bayi dengan berat lahir yang rendah. Bisa juga janin dilahirkan kurang bulan (prematur).
Langkah IV : tindakan segera
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan untuk dikonsultasikankan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan lainnya sesuai dengan kondisi klien.Bidan harus kolaborasi dengan dokter SpOG, tapi jika pada saat ditemukan pasien sudah dalam keadaan pre eklampsi berat serera rujuk untuk mendapatkan penenganan lebih lanjut.
Langkah V : perencanaan / intervensiPerencanaan dilakukan se efektif mungkin, bersifat rasional danvalid berdasarkan teori tentang apa yang harus dilakukan.antaralain yaitu :a. Lakukan pendekatak terapeutik pada klien dan keluarga
Untuk membangun hubungan saling percaya antara bidan dank lien.
b. Jelaskan setiap tindakan yang akan dilakukan Agar klien lebih kooperatif dalam menerima tindakan
c. Jelaskan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan Agar klien mengetahui kondisi yang sedang di alami saat ini
d. Observasi TTV dan kemajuan persalinan dalam partogerfUntuk memantau KU ibu dan janin serta kemajuan persalinan sebelum dirujuk
e. Lakukan kolaborasi dengan dokter SpOG jika masih dalam preeklampsi ringanAgar klien mendapatkan asuhan yang lebih komprehensif
f. Lakukan rujukan Jika situasi telah gawat dan membutuhkan pertolongan segera
top related