ppt tommy ivantoro
Post on 13-Apr-2017
19 Views
Preview:
TRANSCRIPT
SIDANG TUGAS AKHIR
SIMULASI DISTRIBUSI TEMPERATUR DAN KELEMBABAN RELATIF PADA STEAMER DENGAN MENGGUNAKAN METODE COMPUTATOINAL FLUID
DYNAMICS (CFD)
TOMMY IVANTORO21050111130059
Pendahuluan
Dasar Teori
Metode Penelitian dan Validasi
Simulasi CFD
Analisis Hasil Simulasi
Kesimpulan
Outline
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pemetikan daun teh
Penjemuran daun teh
Panning
Pendinginan
Penggulungan
Latar Belakang
PanningMemiliki tingkat polusi yang tinggi karena
zat karsinogen yang berasal dari pembakaran kayu
SteamerUap dihasilkan dari Boiler dengan bahan bakar bensin, solar, atau minyak tanah
Latar Belakang
SteamerMerupakan alat penunjang produksi daun teh, dimana digunakan
untuk melayukan daun teh. Cara kerja dengan menyemburkan uap ke dalam ruang pelayuan.
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui distribusi temperatur, kecepatan dan fraksi massa
uap pada Steamer dengan menggunakan metode Computational
Fluid Dynamics (CFD)
Mengetahui pengaruh variasi kecepatan fluida steam terhadap distribusi
temperatur, kecepatan dan fraksi massa uap pada Steamer
Batasan Masalah Fluida yang digunakan steam dan udara lingkungan 1 atm. Jenis aliran multi-fasa. Aliran yang terjadi turbulen. Aliran diasumsikan inkompresibel. Pemodelan dibuat dengan menggunakan perangkat lunak
SOLIDWORKS 2014 dan disimulasikan pada ANSYS 14.5. Simulasi 3 dimensi (3D). Model simulasi k-epsilon Enhanced wall treatment, Mixture,
Species Transport.
DASAR TEORI
METODE PENELITIAN DAN VALIDASI
Domain Komputasi
Penggenerasian Mesh
Geometri film Condensation
No Parameter Keterangan
1 Multiphase Mixture
2 Energy On
3 Viscous K-e Realizable
4 Species Species transport
No Parameter Keterangan
1 Kecepatan masuk 3 m/s
2 Dinding adiabatik 27°C
3 Dinding kondensasi 30°C
4 Tekanan Keluar 1 atm
5 Densitas multifasa Incompressible ideal gas
Tabel. Parameter Model
Tabel. Parameter Kondisi Batas
Kontur Hasil Simulasi Ladislav Vyskocil, 2014
Kontur temperatur
Kontur fraksi massa uap
Kontur kecepatan
Grafik Hasil pada simulasi dibandingkan dengan Ladislav Vyskocil, 2014
Dari hasil simulasi diketahui error maksimum yang didapat pada masing-masing grafik kecepatan, temperatur, dan fraksi massa uap adalah 17.86%,
6.43%, dan 16.67%
Grafik fraksi massa uap vs sumbu Y
Grafik kecepatan vs sumbu Y
Grafik temperatur vs sumbu Y
Simulasi Steamer
Silinder plat metalCasing Pipa steam
Geometri Steamer
Simulasi SteamerGeometri Steamer
Geometri yang sudah didesain di SOLIDWORKS disimpan dengan format .IGS kemudian dimasukkan ke dalam design modeller yang terdapat dalam ANSYS agar dapat dimeshing dan untuk menentukan kondisi batas dari geometri tersebut. Karena keterbatasan dalam penggenerasian mesh maka domain komputasi yang digunakan yaitu, dengan pengurangan silinder plat metal.
Geometri assembly steamer
Simulasi Steamer
No Parameter Keterangan
1
2
Kecepatan masuk
Temperatur masuk
33,22 m/s; 43,22 m/s;
53,22 m/s
100°C
3 Dinding adiabatic 87°C
4 Dinding kondensasi 75°C
5 Tekanan Keluar 1 atm
6 Densitas multifasa Incompressible ideal gas
Tabel. Kondisi Batas
HASIL DAN ANALISA
Kontur kecepatan masuk tampak isometrik
33,22 m/s
43,22 m/s
53,22 m/s
.
Variasi 1
Variasi 2
Variasi 3
(Bukurov M., 2002) Profil kecepatan pada bagian tertentu dari ruang pencampuran memiliki kecenderungan kecepatan yang sama
Kontur kecepatan masuk tampak depan33,22 m/s
43,22 m/s
53,22 m/s
• Kecepatan yang mula-mula sebesar 33,22 m/s turun berada dibawah 1,961 m/s.
• Kecepatan yang mula-mula sebesar 43,22 m/s turun berada dibawah 2,546 m/s
• Kecepatan mula-mula sebesar 53,22 m/s turun berada dibawah 3,144 m/s.
• Persebaran kecepatan kearah dinding kanan steamer lalu naik kebagian atas dan ada yang turun kebagian bawah.
Apabila inlet uap dibandingkan dengan besarnya volume steamer maka perbedaan yang terlihat cukup
signifikan yakni inlet memiliki diameter 1 cm sedangkan ukuran steamer 270 cm x 90 cm x 83 cm
Kontur temperatur tampak isometrik 33,22 m/s
43,22 m/s
53,22 m/s
• Pipa steam memiliki 6 lubang sebagai inlet
uap dan berdiameter 1 cm.
• Temperatur hembusan uap 100°C.
• volume steamer yang cukup besar dan pipa
steam yang berukuran kecil menyebabkan
penurunan temperatur.
• Penurunan temperatur juga diakibatkan
adanya udara yang masuk dari sisi belakang
steamer.
Kontur temperatur tampak depan33,22 m/s
43,22 m/s
53,22 m/s
• Variasi kecepatan 33,22 m/s memiliki kontur temperatur rata-rata 79°C.
• Variasi kecepatan 43,22 m/s memiliki kontur temperatur rata-rata 80°C.
• Variasi kecepatan 53,22 m/s memiliki kontur temperatur rata-rata 81°C.
(Syaiful, 2009) udara panas yang keluar dari dalam inlet dan masuk ke dalam ruang pengering mengalami penurunan temperatur yang disebabkan oleh adanya hembusan udara.
Kontur fraksi massa uap pada penampang isometrik
53,22 m/s
33,22 m/s 43,22 m/s
• Fraksi massa uap pada kecepatan masuk 33,22
m/s berada dikisaran 0,752-0,95
• Fraksi massa uap kecepatan masuk 43,22 m/s
berada dikisaran 0,691-0,95
• Fraksi massa pada kecepatan masuk 53,22 m/s
berada dikisaran 0,634-0,95
Kontur fraksi massa uap tampak depan
33,22 m/s
43,22 m/s
53,22 m/s
Kontur fraksi massa uap memperlihatkan variasi
33,22 m/s lebih baik dibandingkan dengan
variasi 43,22 m/s dan 53,22 m/s. Kondisi
kondensasi lebih cepat terjadi pada kecepatan
43,22 m/s, dan 53,22 m/s. Hal tersebut terlihat
dari kontur fraksi massa uap steamer. Sesuai
dengan eksperimen CONAN (CONdensation with
Aerosols and Noncondensable gases) yang
dilakukan (Ladislav V., 2014) dan pada PANDA
Test 9bis
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari kontur distribusi kecepatan terlihat bahwa setelah uap keluar dari inlet pipa,
persebaran kecepatan tidak terlalu berbeda begitu juga pada distribusi temperatur
perbedaan temperatur rata-rata berkisar antara 5-10°C. Namun berbeda pada fraksi
massa uap, terlihat fraksi massa uap mengalami perubahan yang signifikan Dari
konsentrasi 0,95 menurun hingga 0.
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Sedangkan dari perbandingan tiga variasi kecepatan yakni 33,22 m/s; 43,22 m/s; 53,22
m/s, kontur distribusi temperatur dengan variasi 53,22 m/s memiliki temperatur ruang
lebih tinggi dan merata dibandingkan dengan variasi lainnya. Dari kontur fraksi massa
uap dalam ruang steamer dapat buktikan bahwa variasi 33,22 m/s memiliki persebaran
distribusi fraksi massa lebih merata disemua sisi ruang. Secara keseluruhan dapat
disimpulkan pengkondisian ruang dengan kecepatan masuk 33,22 m/s memiliki
persebaran distribusi yang paling baik sehingga akan memaksimalkan proses pelayuan
daun teh.
SARAN
Karena simulasi ini masih bersifat awal untuk hasil yang lebih bervariasi coba lakukan perubahan sudut pada pipa inlet dan dengan penambahan injeksi.
Simulasikan dengan kondisi unsteady, karena kondisi sesungguhnya aliran fluida tidak ada yang bersifat steady.
Untuk mempercepat proses iterasi, lakukan proses meshing dengan jumlah cell sedikit karena pada metode ini diperlukan adapsi Yplus.
Jika proses konvergensi sulit dicapai, lakukan pengurangan nilai pada under relaxation factor.
TERIMA KASIH
top related