ppt
Post on 12-Dec-2014
195 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
BUTA WARNACITTA ADWITIYA A (08700034)
SITI NAIMAH (08700176)
ANATOMI MATA
RETINA• Lapisan terdalam dari ketiga dinding bola mata, yang
berupa membran tipis, bening dan mirip jala dengan nilai metabolisme O2 yang tinggi.
• Fungsi Retina Syaraf retina menyerap dan meneruskan, menyebarkan impuls cahaya yang mencapai retina.
Retina
Makula
Fovea
Foveola
Sel batang
Sel kerucut
Adaptasi gelap
Adaptasi terang, warna, sentralSel kerucut yang menyerap long-
wavelength light (red)
Sel kerucut yang menyerap middle- wavelength light (green)
Sel kerucut yang menyerap short-wavelength light (blue)
HISTOLOGI RETINA
DEFINISI• Buta warna merupakan penyakit kelainan pada mata
yang ditentukan oleh gen resesif pada kromosom sex, khususnya terpaut pada kromosom X atau suatu kondisi ketika sel-sel retina tidak mampu merespon warna dengan semestinya. Sel-sel kerucut di dalam retina mata mengalami pelemahan atau kerusakan permanen.
ETIOLOGI
• faktor keturunan : secara genetik dari orang tua yang salah satu atau mungkin keduanya menderita buta warna juga.
• Kecelakaan/trauma pada retina.• Shaken Baby Syndrom.• Terkena radiasi sinar UV.
PATOFISIOLOGI• Cahaya masuk ke mata Pupil kornea Lensa Retina sel
batang (bacillus) dan sel kerucut (conus).
• Transduksi energi fisik terjadi dalam basilus dan konus Impuls-impuls syaraf Sel ganglion Otak sepanjang syaraf optik.
• Retina (sel batang dan kerucut) sinyal akan dijalarkan melalui rangkaian sel syaraf dalam retina serabut syaraf optik dan korteks serebri.
• Untuk dapat melihat normal, ketiga pigmen sel kerucut harus bekerja dengan baik. Jika salah satu pigmen mengalami kelainan atau tidak ada, maka terjadi buta warna.
FISIOLOGI
Buta Warna
Total
DikromasiTrikromasi
Parsial
Rod Monochromacy
Cone Monochromacy
Tritanomali
Deuteromali
Protanomali
Tritanopia
Deuteranopia
Protanopia
Hitam, putih, abu-abu
Warna tertentu
BUTA WARNA PARSIAL
• buta warna yang tidak dapat membedakan warna-warna tertentu. Terutama warna-warna yang dapat diserap oleh sel conus yaitu merah, biru atau hiijau.
TRIKROMASI
• perubahan sensitifitas warna dari satu jenis atau lebih sel kerucut, dapat disebabkan oleh faktor keturunan atau kerusakan pada mata setelah dewasa
PROTANOMALI• kelainan terhadap long-wavelength (red)
pigment, sehingga menyebabkan rendahnya sensitifitas terhadap cahaya merah
• Penderita juga akan mengalami penglihatan yang buram terhadap warna spectrum merah. Hal ini mengakibatkan mereka dapat salah membedakan warna merah dan hitam.
DEUTEROMALI
• kelemahan melihat warna hijau yang disebabkan oleh kelainan pada bentuk pigmen middle-wavelength (green).
• deuteromali tidak mampu melihat perbedaan kecil pada nilai hue dalam area spektrum untuk warna merah, orange, kuning, dan hijau.
TRITANOMALI
• kelemahan melihat warna biru yang disebabkan adanya kelainan pada pigmen biru. Pigmen biru ini bergeser ke area hijau dari spektrum warna.
• tritanomali diwariskan oleh kromosom 7. Inilah alasan mengapa penderita tritanomali sangat jarang ditemui
DIKROMASI
• tidak ada atau tidak berfungsinya nya satu dari tiga jenis sel kerucut.
PROTANOPIA
• tidak adanya sel kerucut warna merah sehingga kecerahan warna merah dan perpaduannya berkurang atau tidak ada. Dichromacy tipe ini terjadi pada 1% dari seluruh pria.
• Protanopia juga dikenal dengan buta warna merah-hijau
DEUTERANOPIA
• gangguan penglihatan terhadap warna yang disebabkan tidak adanya sel kerucut yang peka terhadap warna hijau
• kesulitan dalam membedakan hue pada warna merah dan hijau (red-green hue discrimination)
TRITANOPIA
• keadaan dimana seseorang tidak memiliki short-wavelength cone.Seseorang yang menderita tritanopia akan kesulitan dalam membedakan warna biru dan kuning dari spektrum cahaya tampak
BUTA WARNA TOTAL
• buta warna yang tidak dapat membedakan semua warna, keadaan dimana seseorang hanya memiliki sebuah sel pigmen cones atau tidak berfungsinya semua sel cones.
• ditandai dengan hilangnya atau berkurangnya semua penglihatan warna, sehingga yang terlihat hanya putih dan hitam pada jenis typical dan sedikt warna pada jenis atypical.
ROD MONOCHROMACY (TYPICAL)
• ketidakmampuan dalam membedakan warna sebagai akibat dari tidak berfungsinya semua cones retina .
• Penderita rod monochromacy tidak dapat membedakan warna sehingga yang terlihat hanya hitam, putih dan abu-abu.
CONE MONOCHROMACY (ATYPICAL)
• Disebabkan oleh tidak berfungsinya dua sel cones.
• Penderita cone monochromacy masih dapat melihat warna tertentu, karena masih memiliki satu sel cones yang berfungsi.
TANDA & GEJALA KLINIS
Subjektif :• Achromatopsia (buta warna total) tidak dapat
membedakan warna. Hanya bisa melihat abu-abu, hitam dan putih. Biasanya memiliki jarak pandang yang pendek, sensitif pada cahaya, dan gerakan mata cepat.
• Dyschromatopsia (buta warna parsial) biasanya memiliki penglihatan yang sangat baik. Banyak orang dengan kondisi tidak menyadari bahwa mereka buta warna.
Objektif :
1. Tes Ishihara
Untuk mengetahui apakah buta warna atau tidak.
Berikut ini adalah cara melakukan Ishihara test untuk test buta warna:
• Duduk sekitar 75 cm dari layar monitor / plates dengan masing-masing lingkaran disesuaikan dengan tinggi mata.
• Gunakan cahaya yang ringan, jangan terlalu terang atau jangan terlalu redup. Lampu yang terlalu silau dapat merubah warna gambar
• Mulai mencoba mengidentifikasi nomor yang tersembunyi ataupun baris dalam waktu 5 detik
• Lakukan terus sampai semua plates terbaca untuk membantu mengukur tingkat keparahan buta warna kita.
2. Pseudoisochochromatic Plate test
Test buta warna untuk anak usia 3-4 tahun.
3. Color Pencil Disrimination
4. Holmgren-thompson wool test for color blindness
5. Anomaloscope
6. Tes Farnsworth-Munsell
DIAGNOSIS• Berdasarkan anamnesis, dan pemeriksaan penunjang• anamnesis
terdapat riwayat buta warna di dalam keluarga atau terdapat riwayat trauma kranial yang menyebabkan kelainan saraf atau makula. Seringkali ditemukan tidak sengaja pada tes kesehatan saat ingin melanjutkan pendidikan.
• Pemeriksaan penunjang yang sering dilakukan dengan menggunakan Buku Ishihara.
TEST ISHIHARA
• Tes buta warna Ishihara terdiri dari lembaran yang didalamnya terdapat titik-titik dengan berbagai warna dan ukuran. Titik berwarna tersebut disusun sehingga membentuk lingkaran. Warna titik itu dibuat sedemikian rupa sehingga orang buta warna tidak akan melihat perbedaan warna seperti yang dilihat orang normal (pseudo-isochromaticism).
• Biasanya digunakan buku Ishihara edisi 38 plate
• Normal bisa membaca 17 plate atau
• Penurunan penglihatan warna (color vision deficiency) hanya mampu membaca 13 plate atau kurang.
• Buku ishihara mendiagnosa defek penglihatan warna dengan klasifikasi buta warna total, protanopia , protanomaly, deuteranopia, dan deuteranomaly.
• Tes Ishihara digunakan untuk mendiagnosis defek penglihatan warna congenital, untuk mengetahui penyebab yang didapat (saraf, kelainan macula, trauma kranial) perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Mata normal Deutranopia
Protanopia Tritanopia
TypesThese are the colours of the rainbow and also what they would look like in
you were colour blind
This is what a normal person would see as the colours of the rainbow
This is the same picture viewed by someone with protanopia.
This is the same picture viewed by someone with deuteranopia
This is the same picture viewed by someone with tritanopia
This is the same picture viewed by someone with Monochromacy which Is full colour blindness
If any of these pictures are the same, you are colour blind
PENATALAKSANAN
1. Terapi : Tidak ada pengobatan untuk buta warna baik buta warna herediter maupun didapat.
2. Menggunakan kacamata lensa warna. Tujuannya, agar penderita dapat membedakan warna dengan lebih mudah.
3. Menggunakan kacamata dengan lensa yang dapat mengurangi cahaya silau.
4. Jika tidak dapat melihat warna sama sekali (buta warna total), penderita dianjurkan menggunakan kacamata lensa gelap dan mempunyai pelindung cahaya pada sisinya
5. dengan memasang sebuah chip yang disebut complementary metal oxide semiconductore (CMOS) dan teknik bipolar CMOS.
PROGNOSIS
• Buta warna tidak akan bertambah parah sesuai meningkatnya usia. tidak berbahaya, akan tetapi dapat membatasi aktivitas, karir serta pendidikan.
• Penyakit ini adalah penyakit herediter, sehingga harus dilakukan konseling dan screening sedini mungkin untuk mengetahui apakah terdapat kelainan buta warna.
• Prognosis yang lebih buruk pada buta warna total karena penderita hanya dapat melihat warna hitam, putih, dan abu-abu saja.
top related