pratikum 7 wireless lan
Post on 24-Oct-2015
31 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
LAPORAN
PRATIKUM INSTALASI DAN JARINGAN KOMPUTER
WIRELESS LAN
Disusun sesuai jobsheet dan kegiatan pratikum installasi jaringan dan komputer
Oleh
IRNA GUSTI1207590
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTERJURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI PADANG
TAHUN 2013
A. Teori Pendukung
1. Jaringan Wireless LAN
Jaringan wireless atau wireless network adalah sekumpulan komputer yang saling
terhubung antara satu dengan lainnya. Dengan cara seperti ini, terbentuklah sebuah
jaringan komputer dengan menggunakan media udara/gelombang sebagai jalur lintas
datanya.
Wireless dan LAN pada dasarnya sama-sama merupakan jaringan komputer yang
saling terhubung satu sama lain. Hal yang membedakan adalah media jalur lintas
data yang dipakai. LAN masih menggunakan kabel sebagai media lintas data,
sedangkan wireless memakai media gelombang radio/udara. Penerapan dari aplikasi
jaringan nirkabel (wireless network) ini antara lain adalah jaringan nirkebel di
perusahaan atau mobile communication seperti HT dan handphone.
Sebenarnya, Wireless LAN (Local Area Network) sama dengan jaringan Local
Area Network yang biasa kita lihat. Namun, untuk menghubungkan antara node
device antarclient menggunakan media wireless, terdapat chanel frekuensi dan SSID
yang unik untuk menunjukkan identitas dari wireless device tersebut.
2. Mode pada Wireles LAN
Berbeda dengan LAN konvensional (kabel), wireless LAN hanya terbagi ke
dalam dua mode pemasangan (instalasi), yaitu mode add hoc dan infrastruktur.
Komunikasi add hoc merupakan sambungan komunikasi langsung antara masing-
masing komputer atau laptop dengan menggunakan media wireless.
Pemakaian mode ini sama seperti hubungan komunikasi point to multi point
pada jaringan LAN konvensional. Setiap PC atau laptop yang akan disambungkan
dengan mode add hoc, harus memiliki SSID sebagai identitas dari PC. SSID ini akan
digunakan untuk komunikasi dengan yang lainnya.
Dalam komunikasi add hoc, tidak diperlukan access point untuk dapat saling
berhubungan. Setiap host hanya perlu memiliki transceiver dan receiver wireless
untuk berkomunikasi secara langsung.
Mode kedua adalah komuniksai infrastruktur. Mode ini memerlukan sebuah
access point untuk melayani komunikasi utama pada jaringan wireless. Access point
berfungsi untuk mentransmisikan data pada PC dengan jangkauan tertentu di suatu
area.
Mode infrastruktur ini mampu diperluas lagi menjadi jaringan wireless LAN
yang lebih besar dan kompleks dengan menambahkan beberapa access point pada
titik-titik tertentu. Wireless LAN dibutuhkan saat sebuah LAN konvensional tidak
dapat lagi dikembangkan karena berbagai alasan. Contohnya adalah sulitnya
mengembangkan model LAN konvensional karena terbatasnya tempat, ruang, dan
lain-lain.
3. Komponen WLAN
Diperlukan empat komponen utama yang harus disediakan untuk
mengembangkan sebuah mode WLAN.
3.1 Access Point
Access Point akan menjadi pusat komunikasi antara PC ke ISP atau dari
kantor cabang ke kantor pusat bila yang dikembangkan milik sebuah korporasi
pribadi. Komponen ini mempunyai fungsi sebagai konverter sinyal radio yang
dikirimkan menjadi sinyal digital melalui perangkat WLAN lainnya. Setelah itu,
akan dikonversikan kembali menjadi sinyal radio oleh receiver.
3.2 Wireless LAN Interface
Komponen ini biasanya termasuk alat tambahan yang dipasangkan pada PC
atau laptop. Tapi, di beberapa produk laptop tertentu, biasanya interface ini
sudah dipasangkan pada saat pembeliannya. Interface juga dapat
diperjualbelikan dengan bebas di pasaran dengan harga bermacam-macam dan
disebut Wireless LAN Adaptor USB.
3.3 Mobile atau Desktop PC
Komponen ini merupakan perangkat akses untuk pengguna (user) dan harus
sudah terpasang media Wireless LAN Interface (dalam bentuk PCI atau USB).
3.4 Antena Eksternal
Antena ini digunakan untuk lebih menguatkan daya pancar. Antena eksternal
dapat dirakit sendiri oleh client (user), misalnya antena kaleng.
4. Mengenal Jaringan Wireless
Jaringan wireless pada dasarnya adalah sebuah sistem yang dibuat untuk
menghubungkan perangkat komputer satu dengan komputer lainnya dalam sebuah
kawasan tertentu. Teknologi ini muncul seiring dengan kemajuan manusia dalam
bidang komputer, yang pada awalnya dibuat dengan maksud untuk mengintegrasikan
semua perangkat komputer yang berada dalam sebuah lokasi.
Jaringan wireless ini prinsip kerjanya menyerupai sistem teknologi jaringan
berbasis kabel yang sudah dikenal sejak tahun 80an. Namun, seiring dengan
penemuan manusia di berbagai bidang teknologi, menyebabkan sistem jaringan
berbasis kabel tersebut mulai ditinggalkan.
Hal ini dilakukan karena sistem lama tersebut memiliki banyak keterbatasan.
Diantaranya adalah nilai biaya yang harus dikeluarkan untuk menciptakan sistem
jaringan kabel cukup besar jika dibandingkan dengan sistem jaringan wireless. Selain
itu, sistem jaringan berbasis kabel dinilai kurang praktis karena masih mengandalkan
kabel.
Dari beberapa kelemahan inilah kemudian muncul pemikiran untuk menciptakan
sebuah sistem jaringan komputer yang memberikan kepraktisan serta lebih murah
dari sisi nilai investasi yang harus dikeluarkan. Selain itu, penggunaan sistem
wireless oleh suatu institusi dinilai akan mampu meningkatkan status sosial instansi
tersebut dibanding jika mereka masih menggunakan sistem jaringan berbasis kabel.
itulah mengapa, pada saat ini mulai banyak institusi yang mulai menggunakan sistem
teknologi tanpa kabel yang dikenal dengan sebutan wireledd Fidelity atau WiDi.
Selain itu, pada saat ini fasilitas intenet gratis yang berbasis jaringan wireless ini
demikian mudah ditemui pada kawasan yang disebut hostpot area. Di tempat ini,
semua orang dengan bantuan perangkat yang dilengkapi dengan fasilitas wifi, bisa
menikmati layanan internet tanpa perlu menghubungkan dengan perangkat tertentu
seperti modem atau jaringan kabel.
Fasilitas yang disebut hotspot area ini kini semakin banyak dijumpai. Mulai dari
pusat perbelanjaan, restoran, perpustakaan cafe atau juga di lembaga pendidikan
maupun kantor pemerintah sudah banyak dijumpai fasilitas hotspot ini. Hal ini
dilakukan sebagai wujud pelayanan atau juga untuk menarik minat masyarakat
berkunjung ke tempat tersebut.
5. Jenis Konfigurasi Jaringan Wireless
Secara umum, sistem jaringan wireless ini dibuat dengan menggunakan dus
sistem. Kedua sistem tersebut adalah :
5.1 Sistem berbasis Ad-Hoc
Pada sistem ini, proses penghubungan setiap perangkat komputer terjadi
secara langsung tanpa melewati perangkat penghubung lain. Proses ini bisa
terjadi dengan catatan sinyal dari perangkat yang berfungsi sebagai acces point
bisa ditangkap dengan baik oleh perangkat komputer lain yang terdapat pada
jaringan ini.
5.2 Sistem berbasis Infrastruktur
Sistem ini pada dasarnya masih memanfaatkan konsep jaringan berbaasis
kabel. Hanya saja, jaringan kabel ini akan terhubung pada perangkat acces point
yang selanjutnya akan mengubahnya menjadi sinyal yang akan ditangkap oleh
perangkat komputer yang ada di jarngan tersebut.
B. Tujuan Pratikum
Setelah menjalani serangkaian kegiatan pratikum peserta pratikum diharapkan dapat :
1. Mengenal dan Memahami WLAN
2. Mengenal dan Memahami Mode jaringan yang ada pada WLAN
3. Mengenal Perangkat-perangkat WLAN
4. Melakukan Konfigurasi WLAN
C. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang dipergunakan dalam kegiatan pratikum kali ini adalah :
1. PC dengan OS Windows XP (PC Client)
2. Wireless Router (Linksys WRT54G)
3. Wireless Linksys AP (WAP610N)
4. Wireless USB Adapter
5. LAN Card
6. Switch
7. Kabel Straigh-trought
8. Layanan Internet
D. Langkah kerja pratikum
Pratikum kali ini akan membahas penggunaan WLAN, namun untuk itu sebelumnya
bangun jaringan seperti berikut :
Gambar 1. Desain jaringan yang akan dikonfigurasi
1. Pertama-tama konfigurasi WLAN Router dengan cara sambungkan WLAN
Router dengan sebuah PC Client dengan menggunakan kabel Straight. Studi kasus
IP default untuk tipe Wireless Router (Linksys WRT54G) adalah 192.168.1.1
dengan username admin dan password admin. Jika diketahui IP address WLAN
tidak bisa diakses maka reset dahulu WLAN tersebut.
2. Konfigurasi IP Client (harus 1 network dengan WLAN Router)
Gambar 2. Konfigurasi IP Client
3. Buka browser pada Client lalu panggil WLAN dengan IP 192.168.1.1
Gambar 3. Pemanggilan WLAN melalui jendela browser
4. Konfigurasi wireless pada tampilan berikut :
IP address 192.168.189.14 Mask 255.255.255.192 GW 192.168.189.1
Gambar 4. Tampilan konfigurasi wireless
5. Konfigurasi juga DHCP yang terletak pada pengaturan dibawahnya, klik Save
DHCP : Enable, Starting DHCP IP 192.168.1.100 – 192.168.1.50/24
Gambar 5. Konfigurasi DHCP
6. Konfigurasi Basic Wireless Security dengan pengaturan seperti berikut :
Gambar 6. Konfigurasi WLAN Security
7. Konfigurasi WLAN Router selesai, sambungkan kabel dari WLAN ke Switch
yang terhubung ke Router 192.168.189.1, lalu uji koneksi dengan tes browsing
Gambar 6. Test Browsing
8. Konfigurasi AP Client Linksys (WAP610N) ke WLAN dengan cara reset dahulu
AP Client lalu hubungkan ke interface WLAN dengan menggunakan kabel
Straight, dengan begitu AP client akan meminta servis DHCP, secara default AP
Linksys (WAP610N) tidak mempunyai IP address dengan username kosong
password admin. Setelah dihubungkan masuk kembali ke WLAN pada bagian
setup lalu klik tombol DHCP Client Table maka akan tertera tampilan seperti :
Gambar 7. DHCP Status
Gambar 8. DHCP Table
9. AP Client telah mempunyai IP dari service DHCP WLAN, Akses AP Client dari
PC Client dengan membuka browser dan masukan IP yang tertera pada DHCP
table tersebut, dan ubah menjadi IP Static dengan IP 192.168.1.2 dengan gw IP
WLAN 192.168.1.1, kemudian Save Seting.
Gambar 9. Konfigurasi IP AP Client menjadi IP Static
10. Selanjutnya adalah konfigurasi IP Client dengan Wireless USB adapter, install
driver WLAN USB Adapter dari posisi PC Client, setlah selesai buka sistem
WLAN USB, klik site survey maka akan tertera semua signal diarea itu :
Gambar 10. Site Survey Signal WLAN USB adapter
11. Kelompok4 adalah nama dari SSID WLAN Router dan Linksys adalah SSID AP
Client, klik Kelompok4 lalu klik connect, maka secara otomatis WLAN USB
adapter akan meminta servis DHCP kepada WLAN Router. Check pada System
Setup WLAN Router pada bagian Status, lalu DHCP tables, maka akan keluar
tampilan seperti :
Gambar 11. Servis DHCP Server ke Client
Keterangan :
a. WAP610N adalah nama dari AP Client
b. Pc-15 xx adalah nama dari client yang menggunakan WLAN USB adapter
12. WLAN USB adapter telah mendapatkan IP dari WLAN Router, untuk
selanjutnya lakukan tes koneksi namun terlebih dahulu disable local area
connection agar dapat mengetahui bahwa alamat untuk melakukan koneksi
adalah alamat yang benar-benar dari WLAN USB adapter.
Gambar 12. Disable LAN connection
13. Tes koneksi dengan browser
Gambar 13. Testing koneksi internet
14. Jika diperlukan pendokumentasian routing klik Routing Table Entry List pada
System setup WLAN Router.
Gambar 14. Routing Table
E. Kesimpulan
Wireless LAN (Local Area Network) sebenarnya sama dengan jaringan Local Area
Network yang biasa kita lihat. Namun, untuk menghubungkan antara node device antar
client menggunakan media nirkabel / wireless, terdapat chanel frekuensi dan SSID yang
unik untuk menunjukkan identitas dari wireless device tersebut. Jaringan wireless
mempunyai dua mode konfigurasi yaitu ad-hoc dan infrastruktur. Pada mode ad-hoc
berkomunikasi hanya dengan menggunakan wireless recive dan transmite, sedangkan
jaringan infrastruktur melibatkan jaringan kabel untuk berkomuunikasi disamping
menggunakan jaringan wireless.
top related