presentasi bedah

Post on 18-Feb-2015

48 Views

Category:

Documents

7 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

PRESENTASI KASUSBenigna Prostat Hyperplasia

Oleh:Ranggit Oktanita20080310106

IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. M

Umur : 74 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Banguntapan

Masuk RS : 2012

ANAMNESIS

Keluhan utama : Buang air kecil tidak lancar

RPS

Buang air kecil tidak lancar sejak 5 bulan terakhir

Nyeri dan panas pada ujung penis dan batang penis saat buang air kecil.

Harus menunggu pada permulaan buang air kecil

Mengedan pada saat buang air kecil

Alirannya terputus-putus

Pancaran air kencing lemah dan menetes pada akhir kencing

Merasa tidak puas setelah buang air kecil

Bak malam hari > 12 kali

Selama ini buang air kecil :- pasien tidak pernah mengeluarkan batu atau darah

nyeri punggung tidak ada, - tidak pernah ngompol atau basah pada pakaian

dalamnya, - tidak mengeluh ada rasa nyeri dan panas pada

perut bagian bawah,- tidak ada demam, tidak pernah kencing seperti

susu

Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien pernah menderita keluhan yang sama

dengan sekarang sekitar 4 tahun lalu.

Riwayat penyakit Hipertensi, DM, Asthma, Ginjal,

Alergi disangkal.

Riwayat operasi sebelumnya disangkal.

Riwayat trauma sebelumnya 10 tahun yang lalu

jatuh dari sepeda motor, dirawat di rumah sakit

selama 2 hari.

Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat keluarga dengan keluhan yang sama,

DM, Asthma, Alergi disangkal. Istri pasien

menderita hipertensi.

Riwayat sakit batu saluran kencing disangkal

PEMERIKSAAN FISIKStatus Generalisata

Keadaan Umum : Sedang

Kesadaran : Compos Mentis

Vital Sign

Tekanan Darah : 140/60 mmHg

Nadi : 86 x/menit

Respirasi : 20 x/menit

Suhu : 35,80 C

Status Sistematis

Kepala : Simetris, mesochepal

Mata : Reflek cahaya (+), CA (-), SI -, pupil

isokor, diameter pupil 3 mm.

Thorak :   I : Simetris (+), retraksi (-) P : VF kanan = kiri P : Sonor seluruh lapang paru A : SD Vesikuler +/+ , S1 > S2 reguler, bising

jantung tidak ada

Abdomen I : Distended (-) A : Bising usus (+) dbn P : Supel (+), NT (-), Dm (-), Massa (-) P : Timpani pada 4 kuadran abdomen

Ekstremitas : Akral hangat, nadi kuat

Status Lokalis Urologis Flank : Bulging (-), NT (-), Supra Pubik : Bulging(-) (sebelum dipasang kateter

pasien mengaku perut bawah terasa penuh), NT (-)

OUE : Terpasang DC (+)

Rectal taucher TMSA cukup, mukosa anus licin, ampula recti tidak

kolaps, ditemukan massa pada jam 12, ukuran 4 x 6 x 3 cm, konsistensi kenyal, simetris, terfiksir, teraba licin

Sarung tangan : Feses tidak ada, darah tidak ada, lendir tidak ada

Diagnosis

Differential Diagnosis : BPH, ISK, Batu buli, Strikture uretra

Diagnosis Kerja : Benign Prostate Hyperplasia (BPH)

Hasil Pemeriksaan Penunjang

HMT : 31,4 HB : 10,6 AT : 406 AL : 7,5 GDS : 90 Ureum : 26 Creatinin : 0,96

Pemeriksaan torax PA dewasa :

Cor dan Pulmo dalam batas normal

 

Pemeriksaan EKG :

left ventricle hyperthropy

Hasil pemeriksaan cystografi :

-

Pada tanggal 10 Oktober, telah dilakukan operasi

open prostatektomi atas indikasi BPH.

Kemudian kelenjar prostat dikirim ke laboratorium

untuk dilakukan pemeriksaan histopatologi.

TINJAUAN PUSTAKA

DEFINISI

Benign Prostat hyperplasia (BPH) adalah hiperplasia

kelenjar periuretral yang mendesak jaringan prostat yang

asli ke perifer dan menjadi simpai bedah.

4 ZONA PROSTAT

EPIDEMIOLOGI

BPH merupakan tumor jinak paling sering pada laki-laki, dan insidensinya berhubungan dengan bertambahnya usia.

Prevalensi BPH secara histologi pada otopsi didapatkan peningkatan dari sekitar 50 % pada usia 50 tahun dan meningkat menjadi 80% pada usia 80 tahun.

ETIOLOGI Teori DHT

Teori ketidak seimbangan antara estrogen – testosteron estrogen jumlah reseptor androgen meningkat proliferasi sel kelenjar prostat dan apoptosis sel menurun

Teori interaksi stroma-epitel mediator kontrol pertumbuhan prostat ( growth factor ) proliferasi sel – sel epitel dan stroma

PATOFISIOLOGI

HIPERPLASIA PROSTAT

Penyempitan lumen uretra posterior

Tekanan IntraVesikel meningkat

BULI-BULI Hipertrofi otot destrusor

Sakula

Divertikel

Trabekulasi

GINJAL & URETERRefluks VU

Hidroureter

Hidronefrosis

Gagal ginjal

GEJALA

Saluran Kemih bagian bawah (LUTS)

Obstruksi :

- Hesistancy & straining

- Intermittency

- Terminal dribbling rasa belum puas setelah miksi

Iritasi :

- Nokturia

- Frekuensi

- Inkontinensia

Gejala pada saluran kemih bagian atas

Nyeri pinggang, benjolan di pinggang (hidronefrosis) dan demam (infeksi, urosepsis).

Gejala diluar saluran kemih

Hernia inguinalis atau hemoroid, yang timbul karena sering mengejan pada saat miksi sehingga mengakibatkan peningkatan tekanan intraabdominal

PEMERIKSAAN

RT : keadaan tonus spingter ani, mukosa rektum, adanya kelainan lain seperti benjolan pada di dalam rektum dan

prostat : ukuran, konsistensi, nodul, batas atas,

Pemeriksaan lab Sedimen urin Kultur urin Gula darah PSA

Pemeriksaan Radiologi Foto polos abdomen Intra vena pielografi (IVP) Trans rectal ultra sound (TRUS) & Trans abdominal ultra

sound (TAUS)

Pemeriksaan lain Residual urin Pancaran urin (flow rate)

TERAPI

Watchful waiting pasien tidak mendapatkan terapi apapun tetapi

perkembangan penyakitnya keadaannya tetap diawasi oleh dokter.

Skor ipss <7 Diberikan penjelasan mengenai penyakitnya

MEDIKAMENTOSA

Bila skor ipss >7 Antagonis adrenergik reseptor α- Non selektif : fenoksibenzamin- Selektif masa kerja pendek : prazosin,

afluzosin, indoramin- Selektif masa kerja panjang : doksazosin,

terazosin, tamsulosin Inhibitor 5αreduktase : finasteride,

dutasteride

Pembedahan Prostatektomi terbuka

- Memberikan perbaikan gejala 98%

- Dianjurkan pada prostat > 80-100 cc

- Transvesika dan retropubik

- Transvesika : BPH besar dengan batu buli

multipel, divertikel besar

Prostatektomi terbukaa. Retropubic infravesica (Terence Millin)

Keuntungan :

- Tidak ada indikasi absolut, baik untuk adenoma yang besar pada subservikal

- Mortaliti rate rendah

- Langsung melihat fossa prostat

- Dapat untuk memperbaiki segala jenis obstruksi leher buli

- Perdarahan lebih mudah dirawat

- Tanpa membuka vesika sehingga pemasangan kateter tidak perlu selama bila membuka vesika

Kerugian :

- Dapat memotong pleksus santorini

- Mudah berdarah

- Dapat terjadi osteitis pubis

- Tidak bisa untuk BPH dengan penyulit intravesikal

- Tidak dapat dipakai kalau diperlukan tindakan lain yang

harus dikerjakan dari dalam vesika

Komplikasi :

- Perdarahan- Infeksi- Trombosis

Suprapubic Transvesica/TVP (Freeyer)

Keuntungan :

- Baik untuk kelenjar besar

- Banyak dikerjakan untuk semua jenis pembesaran prostat

- Operasi banyak dipergunakan pada hiperplasia prostat

dengan penyulit Batu buli, Batu ureter distal, Divertikel,

Uretrokel, Adanya sistsostomi Retropubik sulit karena

kelainan os pubis

Kerugian :

- Memerlukan pemakain kateter lebih lama sampai luka pada dinding vesica sembuh

- Sulit pada orang gemuk- Sulit untuk kontrol perdarahan- Merusak mukosa kulit- Mortality rate 1 -5 %

Komplikasi :

- Striktura post operasi (uretra anterior 2 – 5 %,

bladder neck stenosis 4%)

- Inkontinensia (<1%)

- Perdarahan

- Epididimo orchitis

- Recurent (10 – 20%)

- Carcinoma

- Ejakulasi retrograde

- Impotensi

- Deep venous trombosis

TURP Perbaikan gejala 90 % Meningkatkan laju pancaran urin hingga 100

% Sedikit menimbulkan trauma Masa pemulihan lebih cepat

TUIP Insisi pada leher buli buli Indikasi : prostat ukuran kecil < 30 cm3

TULP Energi laser Nd: YAG, Holmium : YAG, KTP : YAG, diode

INVASIVE MINIMAL

TUMT ( Trans Uretra Microwave Thermotherapy) Menggunakan energi gelombang mikro Morbiditas rendah Tanpa pembiusan

TUNA ( Trans Uretra Needle Ablation) Menggunakan energi dari frekuensi radio 490

KHz Memperbaiki gejala hingga 50-60 %

HIFU ( High Intensity Focused Ultrasound ) Menggunakan energi dari gelombang

ultrasonografi frekuensi 0,5 – 10 MHz Perbaikan gejala klinis 50 – 60%

STENT Dipasang pada uretra pars prostatika Untuk mengurangi obstruksi

top related