presentasi kasus skizofrenia paranoid
Post on 01-Jan-2016
151 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
PRESENTASI KASUSSKIZOFRENIA PARANOID
Pembimbing: dr. Gunawan Halim, Sp. KJ (K)
KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN JIWA
RSPAD GATOT SUBROTOPERIODE 21 Oktober – 23 November 2013
Identitas Pasien• Nama : Tn. ETH• Alamat : Cipinang Bali 63 RT 09/013 Jakarta Timur• Tanggal Lahir : 14 Oktober 1971• Umur : 42 tahun• Jenis Kelamin : Laki-Laki• Status Perkawinan : Sudah Menikah• Pendidikan: SMA/ SPRG• Pekerjaan : PNS KEMHAN (Perawat Gigi Golongan III/A)• Bahasa : Indonesia• Suku Bangsa : Jawa• Agama : Islam• Hari/ Tanggal masuk RS : Rabu/ 23 Oktober 2013 jam 10.58• No. RM : 01-98-78
Keluhan Utama
• Autoanamnesa: pasien mengaku dirinya tidak sakit. Orang yg membawa dialah yg sakit
• Alloanamnesa (teman kantor): Bicara banyak dan mengganggu orang-orang di ekelilingnya/ lingkungannya sejak 1 minggu SMRS
Riwayat Gangguan Sekarang
bicara banyak (logorrhoe) dan mengganggu orang-orang di sekelilingnya/
lingkungannya
presiden bayangan termuda RI no. 1 di dunia
diliput dan diberitakan di media masa “Sindo dan Media Indonesia” dan internet serta menjadi
“headline news”
orang terkuat di istana dan merupakan John F. Kennedy
Indonesia serta memiliki banyak pengawal tentara
yang tidak terhitung jumlahnya
teman-temannya adalah kalangan pejabat tinggi
1 buah mobil limosin anti peluru dan helicopter serta memiliki rumah mewah di
“Widya Candra”
pasien mengaku dirinya sehat
Sebelumnya Stress
mendapat “ilmu Karomah”
Riwayat Gangguan Sekarang
Masalah keluarga
2-3 tahun tidak dirawat
suaminya tidak meminum obatnya lagi selama 3 bulan
5 bulan tidak dapat ereksi
Riwayat Gangguan sebelumnya
• Riwayat Gangguan Psikiatri– Pasien sudah sering keluar masuk dan dirawat
inap di Paviliun Amino RSPAD sejak tahun 1990. Pasien mengaku jumlahnya sudah ratusan kali dirinya dirawat inap di RSPAD dengan keluhan yang sama.
• Riwayat gangguan medik– Pasien mengaku menderita hipertensi
• Riwayat penggunaan zat– tidak ditemukan
Riwayat kehidupan pribadi
• Prenatal dan perinatal: tidak diketahui• Masa kanak awal (0-3 tahun): tidak diketahui,
Kehidupan keluarganya sangat sederhana, susah dan cukup keras
• Masa kanak pertengahan (3-11 tahun): pasien bersekolah di 3 sekolah berbeda. Tidak ada prestasi yg menonjol– SDN 05 Pagi Cipinang Muara PWI (kelas 1 sampai kelas 4) – SD Karangsari di Kebumen (kelas 5 SD) – SD 02 Pagi Cipinang Indah saat kelas 6
Masa kakan akhir dan remaja
• Pasien tumbuh dalam lingkungan yang sederhana dan religius.
• hobi berupa bernyanyi, mengaji, dan berceramah
• Pasien menyukai olah raga bulu tangkis. • Pasien mengaku pernah memiliki pacar
seorang dokter saat usianya 17 tahun.
Masa Dewasa
Riwayat Pekerjaan
1990 bekerja di pabrik selama 3 bulan
seminggu berikutnya berjulan kue
1992 honorer
1994PNS
Riwayat Perkawinan
- 1 orang isteri dan 1 orang anak laki-laki berusia 5 tahun “BS”
- Usia Pernikahan 13 tahun- Isterinya galak dan lebih dominan.
Pasien merasa takut terhadap isterinya.
- Menurut tetangga dekatnya mengatakan kalau isteri pasien sering
mengeluhkan ingin berhubungan suami –isteri namun pasien tidak
mampu. - Adanya rasanya ingin bercerai
Masa Dewasa
Riwayat Militer
tidak memiliki riwayat mengikuti pendidikan
militer selama hidupnya.
Riwayat Pendidikan
Pasien menempuh pendidikan hanya
sampai setingkat SMA yaitu SPRG (Sekolah
Pendidikan Rawat Gigi) selama 3 tahun sejak
tahun 1987-1990.
Agama
pemeluk agama islam. Pasien mengaku
sewaktu kecil sering membersihkan masjid. Ibadah seperti shalat
wajib 5 waktu dan shalat tahajud sering ia
lakukan. Begitu juga puasa senin kamis dan
mengaji.
Masa dewasa
• Riwayat Militer– tidak memiliki riwayat mengikuti pendidikan
militer selama hidupnya.• Riwayat Pendidikan– Pasien menempuh pendidikan hanya sampai
setingkat SMA yaitu SPRG (Sekolah Pendidikan Rawat Gigi) selama 3 tahun sejak tahun 1987-1990
• Agama– pemeluk agama islam. Pasien mengaku sewaktu
kecil sering membersihkan masjid. Ibadah seperti shalat wajib 5 waktu dan shalat tahajud sering ia lakukan. Begitu juga puasa senin kamis dan mengaji.
Masa Dewasa
Aktivitas Sosial• Pasien termasuk
pribadi suka menolong orang lain. Namun, semenjak pasien sakit, pasien merasa orang-orang lain tidak suka dengannya
Situasi Kehidupan Sekarang• Tinggal bersama isteri,
anak, dan adek ipar nya yang masih bersekolah. -
• tulang punggung keluarganya
• Semua penghasilan diberikan seutuhnya ke isterinya. Saat pasien dirawat, isterinyalah yang menjaga anaknya.
• Dampak dirawat, pasien mengaku tidak bisa mengikuti rapat-rapat penting Negara
Riwayat Hukum• Pasien tidak
pernah memiliki riwayat tindak kekerasan dan kejahatan yang bersangkutan dengan hukum
Riwayat Psikoseksual
• Pasien memiliki orientasi seksual yang normal, yaitu heteroseksual.
• Pasien mengaku tidak pernah melakukan hubungan suami-isteri selain dengan isterinya.
Riwayat Keluarga
- anak pertama dari 6 bersaudara. - riwayat gangguan jiwa di dalam keluargabapak
kandung dan adik pasien yang nomor 2 dan adik yang terakhir.
- Saat pasien menceritakan hal ini, pasien samapai meneteskan air mata.
- Kedua orangtua pasien sudah meninggal. - Tumbuh dalam lingkungan keluarga yang
sangat sederhana keluarga yang tidak punya.
Mimpi, Fantasi dan Nilai-Nilai Kehidupan
Mimpi tidak pernah bermimpi
aneh dan buruk
Fantasi Pasien ingin
membangun rumah sakit di daerah Temanggung
yang ia beri nama “Erlan Medical Center”.
Nilai – nilai Pasien ingin segera
berkumpul dan ingin keluarganya selalu rukun.
Persepsi Pasien Tentang Diri Dan Lingkungannya
mengetahui dirinya berada di RSPAD dan sudah ratusan kali dirawat inap di Pavilliun Amino. pasien menjawab bahwa dirinya sehat dan dirawat inap di rumah sakit
sekarang hanyalah untuk menyesuaikan dosis dan sebagai dosen untuk mengajarkan para co-ass
ingin memperbaiki akhlak manusia di muka bumi. Pasien sempat mengaku dirinya sakit jiwa namun sakit jiwanya
berbeda dengan yang lain
STATUS MENTAL
Deskripsi umum
• Penampilan – Pasien berjenis kelamin laki-laki berusia 42 tahun
dengan penampilan sesuai dengan usia, cara berpakaian rapi, rambut pendek dan sudah terdapat “uban”, kuku pendek, tampak sehat, berkulit sawo matang. Tidak terdapat tanda-tanda kecemasan pada diri pasien. Pada saat wawancara pasien menggunakan kemeja dan celana panjang dan menggunakan alas kaki. Perawatan diri cukup
• Perilaku dan Aktivitas Psikomotor – Perilaku baik, berbicara dengan jelas dan tidak
tampak kebingungan. Pasien menjawab pertanyaan dengan baik sesuai dengan maksud pertanyaan.
– Selama wawancara berlangsung kontak mata terjaga dengan baik
• Sikap Terhadap Pemeriksa– Pasien bersikap kooperatif dan tenang. Pasien
bersedia bercerita dan menjawab setiap pertanyaan dari pemeriksa dengan baik, namun setelah menjawab pertanyaan pasien selalu menjelaskan terus menerus ke topik politik.
Mood dan Afek
• Mood : Elasi• Afek : Appropiate• Keserasian : Sesuai antara
afek dan isi pembicaraan
Pembicaraa
n
• Pembicaraan spontan dan lancar. volume suara sedang, intonasi jelas, artikulasi baik dan jelas. Pasien menjawab pertanyaan pemeriksa dengan jawaban yang cepat, isi pembicaraan dapat dimengerti dan sesuai dengan apa yang ditanya, namun terkadang pasien sering mengulang kalimat – kalimat tertentu yang berhubungan dengan politik. Pasien juga berbicara banyak (logorrhoe)
Gg. Persepsi• Halusinasi disangkal pasien.
Perilaku halusinasi tidak terlihat
Pikiran
• Bentuk Pikiran• Autistic
• Proses Pikir• Logis, koheren
• Isi Pikiran• Kemiskinan: tidak terdapat kemisikinan dalam isi
pikiran• Waham Kebesaran : pasien merasa dirinya adalah
presiden bayangan RI no. 1 di dunia, relasinya orang-orang terkenal, dan dirinya mendapatkan ilmu karomah dari Allah
Sensorium dan Kognitif•Taraf kesadaran dan Kesiagaan•Compos mentis, Kesiagaan baik•Orientasi•Waktu, orang, tempat baik
Daya ingat
• Jangka panjang– Baik, pasien ingat tanggal lahir dan tahun. Pasien pun ingat
nama sekolah sejak ia SD sampai SMA• Jangka sedang – Pasien ingat yang mengantar pasien ke RSPAD.
• Jangka pendek– Pasien dapat mengingat menu makan siang yang baru saja
dimakannya. • Penyimpanan dan daya ingat segera– Pasien dapat mengingat nama saya (pemeriksa) di akhir
wawancara
• Konsentrasi dan Perhatian: Kurang• Kemampuan Membaca dan Menulis: Baik• Kemampuan Visuospasial: Baik• Pikiran abstrak: baik• Intelegensia dan kemampuan informasi: baik
• Daya dan nilai sosial: baik• Penilaian: insight terganggu• Tilikan: derajat 1• Taraf dapat dipercaya: Secara umum pasien
dapat dipercaya.
PEMERIKSAAN DIAGNOSIS LEBIH LANJUT
Status InternaKeadaan Umum : BaikKesadaran : Compos MentisStatus Gizi : CukupTB: 170cm dan BB: 65kg IMT: 22 (Normal)Tanda – tanda vital
• Tekanan Darah : 120/80 mmHg• Nadi : 80 kali/menit, reguler• Nafas : 18 kali/menit• Suhu : 36,5C
– Mata : Konjungtiva tidak anemik, Sklera tidak ikterik
– THT : Perdarahan (-), palpasi pada daerah sinus pada bagian sinus nyeri (-), deviasi septum (-)
– Mulut dan Gigi :Gigi sudah berkurang jumlahnya, tidak ada stomatitis
• Thorax : Cor-pulmo dalam batas normal.• Abdomen : Datar, supel, tidak ada nyeri tekan, hati
dan limpa tidak teraba, bising usus normal.• Ekstremitas : dalam batas normal
Status Neurologis– GCS : 15– Tanda Rangsang Meningeal
: negatif– Tanda-tanda efek
ekstrapiramidal : tidak ada– Motorik
: 5 5• 5 5
– Sensorik : Dalam batas normal
Pemeriksaan Penunjang
hematologi rutin, kimia (SGPT/SGOT), Diabetes (Glukosa Puasa, Glukosa 2 jam PP), Lemak (Trigliserida, cholesterol total), Ginjal- Hipertensi (ureum, kreatinin)
IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Pemeriksaan dilakukan pada Tn.ETH, usia 42 tahun, agama
Islam, suku Jawa, status menikah dengan 1 orang isteri dan 1 orang anak , pendidikan terakhir SMA/ SPRG, bekerja
sebagai PNS KEMHAN (perawat gigi) sudah 19 tahun
sampai saat ini
Pasien masuk Paviliun Amino RSPAD Gatot Soebroto pada
tanggal 23 Oktober 2013 diantar oleh teman kantor
dengan keluhan pasien bicara banyak dan menggangu orang-
orang di sekelilingnya/ lingkungannya sejak 1 minggu SMRS di rumah dan di kantor
Pasien mengaku dirinya merupakan presiden bayangan
RI No.1 di dunia setelah Pak Soeharto turun jabatannya.
Pasien juga mengaku pernah diliput dan diberitakan di media
masa “Media Indonesia dan Sindo” dan internet serta
menjadi “headline news” dalam 3 hari berturut-turut. Pasien juga mengaku menjadi orang terpilih
karena mendapatkan ilmu Karomah dari Allah (Ilmu yang dapat melihat dunia akhirat).
IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Pasien memiliki teman- teman kalangan pejabat tinggi,
memiliki 1 buah mobil limosin, helicopter, dan 1 buah rumah
di “Widya Candra”. Pasien berjenis kelamin laki-laki berusia 42 tahun dengan
penampilan sesuai dengan usia, cara berpakaian rapi.
Tidak terdapat tanda-tanda kecemasan pada diri pasien.
Perawatan diri cukup
Pasien bersikap kooperatif, tenang, dan menjawab sesuai dengan maksud pertanyaan walaupun nantinya pasien akan kembali
bercerita tentang dunia politik. Pembicaraan spontan dan lancar, artikulasi baik dan jelas, intonasi
jelas, volume suara sedang. Pasien juga bicara banyak (logorrhea). Mood elasi dengan afek sesuai (appropriate). Bentuk pikiran
berupa autistic. Proses pikir logis, koheren, dan banyak. Isi pikir berupa waham kebesaran dan
gangguan persepsi berupa halusinasi disangkal
Pada pemeriksaan sensorium pasien mempunyai kesadaran,
orientasi, daya ingat , kemampuan membaca dan menulis, serta kemampuan visuospasial baik. Namun,
pasien kurang baik pada bagian konsentrasi dan perhatian. Reality testing ability (RTA) terganggu dengan tilikan
derajat satu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum
baik, pemeriksaan tanda vital tekanan darah 120/80 mmHg
FORMULASI DIAGNOSTIK
Aksis I Berdasarkan autoanamnesis dan alloanamnesis serta pemeriksaan
status mental pada pasien ini, ditemukan adanya pola perilaku dan
alam pikir yang secara klinis bermakna dan menimbulkan suatu penderitaan (distress) dan hendaya (disability) berat dalam kemampuan
daya menilai realitas (RTA) dan hendaya berat dalam fungsi mental di dalam pekerjaan dan kehidupan
sosial pasien. Dengan demikian berdasarkan PPDGJ III dapat
disimpulkan bahwa pasien ini mengalami suatu gangguan jiwa.
Berdasarkan autoanamnesis dan alloanamnesis dan riwayat
penyakit medis , pasien tidak pernah mengalami trauma kepala
atau penyakit yang dapat menyebabkan disfungsi otak. Pada pemeriksaan fisik dan
neurologis juga tidak ditemukan keadaan yang dapat
menunjukkan gangguan fungsi otak. Oleh sebab itu, diagnosis gangguan mental organic (F00-
F09) dapat disingkirkan.Pasien juga tidak ada riwayat
penggunaan zat psikoaktif, sehingga gangguan mental dan perilaku akibat alkohol dan zat
psikoaktif lainnya (F10-F19) dapat disingkirkan.
Pada pasien ini didapatkan adanya gangguan dalam penilaian realita dengan
adanya gangguan isi pikir yang menonjol berupa waham kebesaran. Hal ini telah
berlangsung sejak tahun 1990. Dalam kurun waktu tersebut telah mengalami beberapa episode dengan gejala yang sama. Berdasarkan PPDGJ III ditegakkan diagnosis untuk aksis I adalah Skizofrenia
Paranoid (F 20.0).
FORMULASI DIAGNOSTIK
Aksis II
Tidak ditemukan gangguan kepribadian
ataupun retardasi mental.
FORMULASI DIAGNOSTIK
Aksis IV Ditemukan masalah primary support group, yaitu pasien
sebelumnya meminum obat secara teratur namun di kantor. Namun dikarenakan pasien tidak dapat ereksi pada
saat berhubungan suami isteri sehingga jenis obat dikurangi lalu gejala dari pasien kambuh. Hubungan dengan isteri pasien kurang harmonis. Posisi isteri di
dalam keluarga lebih dominan. Pasien juga merasa takut sama isterinya.
masalah pekerjaan di mana pasien mengaku teman-teman sekantornya banyak yang iri dengan prestasi yang
Pa Erlan miliki.
Aksis V Penilaian kemampuan penyesuaian menggunakan
skala Global Assessment Of Functioning (GAF) menurut PPDGJ III, didapatkan GAF tertinggi
dalam satu tahun terakhir 70, di mana 70-61 yaitu beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik. Sedangkan GAF current (saat ini) adalah 40-31
yaitu beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan komunikasi, diabilitas dalam
beberapa fungsi.
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis IF20.00
Skizofrenia Paranoid
Aksis II Tidak
ditemukan gangguan
kepribadian ataupun retardasi mental.
Aksis IIITidak ada diagnosis
Aksis IV- Masalah
dengan primary
support group-Masalah
pekerjaan
Aksis VGAF (Global Assessment
Function) current 40; GAF HLPY
( Highest Level Past Year) 70
DIAGNOSIS BANDING
SkizofreniaPada pasien ini
terdapat: waham kebesaran yang sudah berlangsung > 1 bulan,
disorganized speech (bicara banyak/
logorrhoe)
Gangguan SkizoafektifMenurut DSM IV
Periode penyakit yang tidak terputus, suatu
waktu terdapat episode depresi mayor,episode
manik atau episode campuran dengan
gejalayang memenuhi kriteria A untuk
Skizofrenia.Selama periode yang sama
terdapat waham atau halusinasi selama
sekurangnya 2 minggu tanpa disertai adanya
gejala mood yang menonjol.
Gangguan Afektif/ Mood
Gangguan Afektif Bipolar Episode Kini
Manik dengan Gejala Psikotik
Harus pernah mengalami gangguan afektif
sebelumnya ( hipomanik, manik, depresif, atau
campuran )Biasanya terdapat
penyembuhan sempurna antar dua episode
Rata-rata episode manik berlangsung 4 bulan dan
depresif 6 bulan
Gangguan Waham Menetap terdapat gejala waham yang mencolok dan tidak
ditemukannya adanya halusinasi atau adanya penyakit otak selama 3
bulan
DAFTAR MASALAH
Organobiologik
Pada pemeriksaan fisik ditemukan jika
tekanan darah pasien 120 / 80
mmHg
Psikologik
Mood : ElasiAfek : Appropriate
Gangguan persepsi : Halusinasi disangkalProses pikir : Logis,
koherenIsi pikir : waham
kebesaranTilikan : derajat 1, RTA
terganggu.
Lingkungan dan Sosioekonomi
Masalah Primary Support Group, yaitu
Hubungan dengan isterinya kurang
harmonis.Masalah Pekerjaan
• Ad vitam : ad bonam• Ad fungsionam : dubia ad bonam • Ad sanationam : dubia ad malam
PROGNOSIS
• Clozaril 1x25 mg• Frimania 1x400mg• Trihexyphenidil 2x2 mg
• Namun, keesokan harinya obat yang diminum :• Risperidone 2x1 mg PO (4-16mg/hr)• Seroquel 2x200 mg PO (50-400mg/hr)• Artane 2x2mg PO • Neuralgad 3x50mg PO
Psikofarmaka
• Pasien dibimbing untuk menceritakan segala permasalahan yang terjadi , terutama di lingkungan rumah dan tetangga, sehingga dokter dapat memberikan problem solving yang baik dan mengetahui cara antisipasi pasien dari faktor –faktor pencetus.
• Memberikan penjelasan pada pasien yang bersifat komunikatif, edukatif dan informatif tentang keadaan pasien sehingga pasien dapat menjaga kepatuhan minum obat, mengerti tentang gangguan yang dideritanya dan juga menyadari bahwa ada kemungkinan bahwa keluhan yang dideritanya didasari oleh faktor psikologis dan dapat mencari bantuan psikiatri saat pasien membutuhkannya
Psikoterapi
Terhadap Keluarga
Memberikan konseling kepada keluarga yakni membantu keluarga agar dapat menerima dan menghadapi kondisi pasien.
DISKUSI
kriteria diagnostik Skizofrenia berdasarkan PPDGJ-III untuk kriteria Skizofrenia Paranoid
adanya waham harus menonjol (waham kebesaran), pasien bicara banyak (disorganized
speech) dan ini sudah berlangsung >1 bulan. Dengan demikian, diagnosis Skizofrenia
Paranoid dapat ditegakkan.Terapi yang diberikan adalah
antipsikotik untuk menghilangkan/ mengurangi
gejala psikosis dominan gejala positif seperti waham yang
menonjol.
Pada pasien ini, antipsikotik Risperidone golongan antipsikotik atipikal. Risperidone dipilih karena efektif dalam menghilangkan gejala positif seperti waham dan memiliki efek sedatif yang tidak terlalu kuat.
Risperidone juga memiliki efek samping ekstrapiramidal yang rendah.
Pengaturan dosis dalam pemberian terapi biasanya dimulai dengan dosis awal 2x1 mg dinaikkan secara cepat setiap hari ditambah 1 mg sampai
mencapai dosis efektif maksimal 16 mg/hari, biasanya efek obat muncul
pada dosis 4-8mg/hr. Tappering dosis dilakukan perlahan-lahan dalam waktu 6-8 minggu. Dalam waktu tersebut, terapi dapat ditambah
dengan anti psikotik lain.
Perlu diperhatikan bahwa selain psikofarmaka, juga dibutuhkan
psikoterapi berupa penjelasan yang komunikatif, edukatif, dan
informatif tentang penyakit pasien kepada pasien dan keluarga,
sehingga pasien punya bekal yang mantap untuk menghadapi penyakitnya, juga keluarga
diharapkan dapat mendukung usaha pengobatan pasien, terutama
dalam hal kepatuhan minum obat dan keluarga lebih supportif
mengenai masalah kehidupan pribadi pasien ( membantu
mengatasi atau memberi nasehat ), sehingga pasien sebagai individu dapat berfungsi secara optimal.
DAFTAR PUSTAKA
• Maslim, Rusdi. Buku Saku Diagnosisss Gangguan
Jiwa.Rujukan ringkasan dari PPDGJ III.1997. Jakarta• Kaplan HI, Sadock BJ, Grebb JA. Skizofrenia dalam Sinopsis
Psikiatri Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis. Jakarta. Binarupa Aksara, 2010: 699-742
• Maslim, Rusdi. Penggunaan Klinis Obat Psikotropik. Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya.2007.Jakarta
• American Psychiatric Association. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder. Fourth Edition. Text Revision. Washington DC. 2005
top related