presentasi makalah hipotesis ap kepengawasan
Post on 27-Jul-2015
61 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PRESENTASEHIPOTESIS PENELITIAN
OLEH : HABIBULLAH HASIBUAN
NIM : 8146132040
PENGERTIAN1. Berasal dari Bahasa Yunani
Hypo = di bawah, sebelum;
thesis = pernyataan, pendirian, pendapat yang ditegakkan, kepastian.
Hipotesis : suatu pernyataan yg pada waktu diungkapkan belum diketahui kebenarannya.
2. Sugiyono (2010)
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan
3. Suharsimi Arikunto (2010)
Hipotesis didefinisikan sebagai alternatif dugaan jawaban yang dibuat oleh peneliti bagi problematika yang diajukan dalam penelitian. Dugaan jawaban tersebut merupakan kebenaran yang sifatnya sementara, yang akan diuji kebenarannya dengan data yang dikumpulkan melalui penelitian
4. Sudjana (2005)
Hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai sesuatu hal yang dibuat.
5. Suryabrata (2010:21)
Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris.
PERUMUSAN HIPOTESIS
Hipotesis yang berupa anggapan/pendapat dapat didasarkan atas (Supranto, 2001:125):
a) Teori
b) Pengalaman (pengalaman sendiri atau orang lain)
c) Ketajaman berpikir. Orang yang cerdas sering mempunyai pendapat tentang pemecahan suatu persoalan.
Menurut Anggoro (2008:128) karakteristik hipotesis yang baik adalah sebagai berikut:
1. Rasional.
2. Dua variabel atau lebih.
3. Dapat diuji.
Ruseffendi (2005:27) menambahkan ciri-ciri dari hipotesis yang baik adalah
• Sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya
• Tentatif dan berupa penjelasan yang masuk akal bagi terbentuknya tingkah laku tertentu, gejala (fenomena) atau kejadian.
• Menguraikan sejelas dan sepadat mungkin hubungan (perbedaan) yang diharapkan terjadi antara dua variabel dan menjelaskan variabel-variabel itu dalam kata-kata yang operasional dan dapat diukur.
• Dapat diuji atau dites.
Sebuah hipotesis yang baik hendaknya mengandung beberapa
hal. Hal – hal tersebut diantaranya :
1. Hipotesis harus mempunyai daya penjelas.
2. Hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada di
antara variabel-variabel-variabel.
3. Hipotesis harus dapat diuji.
4. Hipotesis hendaknya konsistesis dengan pengetahuan yang sudah
ada.5. Hipotesis hendaknya dinyatakan sesederhana dan seringkas
mungkin.
KEGUNAAN HIPOTESIS
Kegunaan hipotesis yang disusun dalam suatu rencana penelitian, setidaknya ada empat yaitu:
1. Hipotesis memberikan penjelasan sementara tentang gejala-gejala serta memudahkan perluasan pengetahuan dalam suatu bidang.
2. Hipotesis memberikan suatu pernyataan hubungan yang langsung dapat diuji dalam penelitian
3. Hipotesis memberikan arah kepada penelitian.
4. Hipotesis memberikan kerangka untuk melaporkan kesimpulan penyelidikan.
Menurut Moh. Nazir (2003:151) Secara garis besar, Kegunaan hipotesis dalam sebuah penelitian adalah sebagai berikut:
1. Memberikan batasan serta memperkecil jangkauan penelitian dan kerja penelitian.
2. Menyiagakan peneliti kepada kondisi fakta dan hubungan antar fakta, yang kadangkala hilang begitu saja dari perhatian peneliti.
3. Sebagai alat yang sederhana dalam memfokuskan fakta yang bercerai - berai tanpa koordinasi ke dalam suatu kesatuan penting dan menyeluruh.
4. Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta dan antar fakta.
JENIS – JENIS HIPOTESIS
Menurut bagaimana suatu hipotesis penelitian diperoleh, hipotesis dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu (Sukardi, 2012:41):
1. Hipotesis induktif.
2. Hipotesis deduktif
Menurut bentuknya, Hipotesis dibagi menjadi 3:
a) Hipotesis penelitian / kerja(Alternatif/HA):Hipotesis penelitian merupakan anggapan dasar peneliti terhadap suatu masalah yang sedang dikaji. Dalam Hipotesis ini peneliti menganggap benar Hipotesisnya yang kemudian akan dibuktikan secara empiris melalui pengujian Hipotesis dengan mempergunakan data yang diperolehnya selama melakukan penelitian.Misalnya: Ada hubungan antara krisis ekonomi dengan jumlah orang stress
b) Hipotesis operasional/Nol
Hipotesis operasional merupakan Hipotesis yang bersifat obyektif. Artinya peneliti merumuskan Hipotesis tidak semata mata berdasarkan anggapan dasarnya tetapi juga berdasarkan obyektifitasnya, bahwa Hipotesis penelitian yang dibuat belum tentu benar setelah diuji dengan menggunakan data yang ada.
Untuk itu peneliti memerlukan Hipotesis pembanding yang bersifat obyektif dan netral
atau secara teknis disebut Hipotesis nol (H0). H0
digunakan untuk memberikan keseimbangan pada Hipotesis penelitian karena peneliti meyakini dalam pengujian nanti benar atau salahnya Hipotesis penelitian tergantung dari bukti – bukti yang diperolehnya selama melakukan penelitian.
Contoh: H0: Tidak ada hubungan antara krisis
ekonomi dengan jumlah orang stress.
c) Hipotesis statistik
Hipotesis statistik merupakan jenis Hipotesis yang dirumuskan dalam bentuk notasi statistik. Hipotesis ini dirumuskan berdasarkan pengamatan peneliti terhadap populasi dalambentuk angka- angka
(kuantitatif). Misalnya: H0: r = 0; atau H0: p =
0
MENGUJI HIPOTESISHipotesis yang sudah dirumuskan kemudian harus diuji. Pengujian ini akan membuktikan H0 atau H1 yang akan diterima. Jika H1 diterima maka H0 ditolak.
Dalam menguji Hipotesis ada dua jenis kekeliruan yang kadang dibuat oleh peneliti, yaitu:a). Menolak Hipotesis yang seharusnya diterima. Kesalahan ini disebut sebagai kesalahan alpha b). Menerima Hipotesis yang seharusnya ditolak.
Kesalahan ini disebut sebagai kesalahan beta
PENELITIAN TANPA HIPOTESIS
Tidak Semua penelitian memiliki Hipotesis.Penelitian yang biasanya tanpa hipotesis diantaranya :1. Penelitian deskriptif2. Penelitian historis3. Penelitian evaluasi.
Contoh Merumuskan Hipotesis
1. Judul : Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Keterampilan Manajerial Terhadap Motivasi Berprestasi Guru
R.M : Apakah terdapat hubungan gaya kepemimpinan kepala sekolah dan keterampilan manajerial terhadap motivasi berprestasi guru?
Hipotesis
Terdapat hubungan gaya kepemimpinan kepala sekolah dan keterampilan manajerial terhadap motivasi berprestasi guru.
2. Judul : Pengaruh Model Pembelajaran dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar MM Siswa.
R.M : Apakah terdapat perbedaan hasil belajar MM siswa yang diajarkan dengan Model CTL dan Model Inquiri?
Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dengan siswa yang memiliki motivasi belajar rendah?
Hipotesis
Terdapat perbedaan hasil belajar MM siswa yang diajarkan dengan Model CTL dan Model Inquiri.
Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dengan siswa yang memiliki motivasi belajar rendah
3. Judul : Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Model Pembelajaran CTL dan Inquiri.
R.M : Apakah hasil belajar siswa dapat meningkat dengan menerapkan Model pembelajaran CTL dan Inquiri?
Hipotesis
Hasil belajar siswa meningkat dengan menerapkan Model pembelajaran CTL dan Inquiri
4. Judul : Pengembangan Bahan Ajar Matematika SMA.
R.M : Apakah bahan ajar yang dikembangkan layak digunakan?
Apakah bahan ajar yang dikembangkan lebih efektif dari bahan ajar yang ada?
Hipotesis
Bahan ajar yang dikembangkan layak digunakan.
Bahan ajar yang dikembangkan lebih efektif dari bahan ajar yang ada.
TERIMA KASIH
top related