presentasi mata kuliah bedah minor

Post on 19-Jan-2016

90 Views

Category:

Documents

29 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

ppt

TRANSCRIPT

Pengetahuan dan keterampilan dasarPengetahuan dan keterampilan dasar

Dr. Ahmad Fawzy, SpBPDr. Ahmad Fawzy, SpBP

RSUD Margono Soekarjo ~ PurwokertoRSUD Margono Soekarjo ~ PurwokertoKemang Medical Care Women & Children Hospital ~ Kemang Medical Care Women & Children Hospital ~

JakartaJakarta

bedah-plastik.combedah-plastik.com

ahmadfawzy@hotmail.comahmadfawzy@hotmail.com@bedahplastik@bedahplastik

Prinsip-Prinsip Bedah Secara Prinsip-Prinsip Bedah Secara

UmumUmum Tindakan Antisepsis dan AsepsisTindakan Antisepsis dan Asepsis Penggunaan Anestesi lokalPenggunaan Anestesi lokal Instrumen Dasar Instrumen Dasar Jarum dan Benang Bedah Jarum dan Benang Bedah Pengetahuan dan keterampilan Pengetahuan dan keterampilan

melakukan manuver prosedur melakukan manuver prosedur bedah dengan baik dan benarbedah dengan baik dan benar SayatanSayatan Hemostasis bedahHemostasis bedah Simpul dan JahitanSimpul dan Jahitan Teknik menjahitTeknik menjahit

Pengetahuan dan keterampilan dasarPengetahuan dan keterampilan dasar

Safe surgerySafe surgery

Keamanan pasienKeamanan pasien Keamanan dan kenyamanan Keamanan dan kenyamanan

operator, asisten dan timoperator, asisten dan tim Kesalahan-kesalahanKesalahan-kesalahan

Prinsip bedahPrinsip bedah

Mengatur tinggi meja operasi

AntisepsisAntisepsis Membuat kondisi kontaminasi Membuat kondisi kontaminasi

menjadi suci hamamenjadi suci hama

AsepsisAsepsis Mempertahankan kondisi suci Mempertahankan kondisi suci

hama yang sudah dibuathama yang sudah dibuat

Tindakan Antisepsis dan AsepsisTindakan Antisepsis dan Asepsis

Aspek Operator :Aspek Operator : AntisepsisAntisepsis

Mencuci tanganMencuci tangan AsepsisAsepsis

Penggunaan baju operasi, topi, Penggunaan baju operasi, topi, masker, kacamata pelindungmasker, kacamata pelindung

Menggunakan bahan dan alat Menggunakan bahan dan alat steril: sarung tangan, kain steril: sarung tangan, kain penutup sterilpenutup steril

Tindakan Antisepsis dan AsepsisTindakan Antisepsis dan Asepsis

Cara mencuci tangan

1

2 3 4 5

6 7

Jangan menggunakan sikat

TANGAN KANANTANGAN KANAN

Sarung tangan steril standar selalu dalam keadaan sedikit bagian proksimalnya terlipat keluar. INGAT bahwa sisi luar lipatan merupakan sisi non-asepsis sementara sisi dalamnya adalah sisi asepsis.

Hal ini memudahkan prosedur di mana sisi non-asepsis boleh terpegang dengan tangan kiri saat menyarungkan tangan kanan

TANGAN KIRITANGAN KIRI

Sarung tangan steril standar selalu dalam keadaan sedikit bagian proksimalnya terlipat keluar. INGAT bahwa sisi luarnya merupakan sisi non-asepsis sementara sisi dalamnya adalah sisi asepsis.

Tangan kanan yang sudah bersarung tangan steril menyelipkan jari-jarinya ke dalam lipatan sisi dalam sarung tangan (sisi asepsis). Kemudian perlahan-lahan jari-jari tangan kiri didorong masuk ke dalam sarung tangan.

Aspek Operator :Aspek Operator : AntisepsisAntisepsis

BercukurBercukur Mencuci daerah lapang operasi Mencuci daerah lapang operasi

dengan antiseptikdengan antiseptik AsepsisAsepsis

Penggunaan baju operasi, kain Penggunaan baju operasi, kain steril penutup lapang operasisteril penutup lapang operasi

Tindakan Antisepsis dan AsepsisTindakan Antisepsis dan Asepsis

Tindakan antisepsis pada instrumen :Tindakan antisepsis pada instrumen : Sterilisasi : proses/prosedurSterilisasi : proses/prosedur

Sterilisasi basahSterilisasi basah Sterilisasi keringSterilisasi kering

Antiseptikum : zat/substansiAntiseptikum : zat/substansi Bakterisid vs. bakteriostatikBakterisid vs. bakteriostatik Alkohol, formalin, sublimat, Alkohol, formalin, sublimat,

iodium, dsbiodium, dsb

Tindakan Antisepsis Pada InstrumenTindakan Antisepsis Pada Instrumen

Sterilisasi basahSterilisasi basah

Rebus dalam air 100oC 30 menit

Autoclave 120oC 30 menit

Sterilisasi keringSterilisasi kering

Uap formalin 24 jam

Radiasi ƴ 30 menit

Zat antiseptikZat antiseptik

GolonganGolongan SediaanSediaan Ket.Ket.

AlkoholAlkohol Larutan 70%Larutan 70%

FormalinFormalin Larutan 37% dalam Larutan 37% dalam alkoholalkohol

> 24 jam> 24 jam

SublimatSublimat LarutanLarutan

IodinIodin TincturaTinctura

Larutan 7.5-10%Larutan 7.5-10%

KlorheksidinKlorheksidin Scrubb 1.5%Scrubb 1.5%

Larutan 4%Larutan 4%

Mengatasi nyeri pada prosedur Mengatasi nyeri pada prosedur

operatifoperatif Jenis anestesi lokal:Jenis anestesi lokal:

Field infiltrationField infiltration Terbatas pada lapangan operasTerbatas pada lapangan operas

Nerve blockNerve block Interupsi konduktivitas saraf Interupsi konduktivitas saraf

sensoriksensorik

Anestesi lokalAnestesi lokal

Anestesi topikalAnestesi topikal

Kulit utuh:Kulit utuh: Euthetics Mixture Light Anesthesia Euthetics Mixture Light Anesthesia

(EMLA) (EMLA) Krim 1g (25mg Lidokain + 25 mg Prilokain)Krim 1g (25mg Lidokain + 25 mg Prilokain)

Anestesi lokalAnestesi lokal

Field blockField block anesthesiaanesthesiaInfiltrationInfiltration anesthesiaanesthesia

Jarum suntik perlajan-lahan ditusuk-sisipkan ke bawah kulit sampai ujungnya mencapai titik yang diharapkan. Kemudian obat disemprotkan saat alat suntik ditarik perlahan-lahan. Sebelum jarum suntik tercabut keluar, dorong-sisipkan ke arah area lainnya, kemudian lakukan penyemprotan dan penarikan serupa.

Nerve block anesthesia

TopicalTopical anesthesiaanesthesia

Pengetahuan zat anestesi lokalPengetahuan zat anestesi lokal

Mekanisme kerja Zat Anestetik Mekanisme kerja Zat Anestetik LokalLokal

DosisDosis Onset of actionOnset of action DurasiDurasi Efek toksikEfek toksik VasokonstriktorVasokonstriktor

Anestesi lokalAnestesi lokal

Mekanisme kerja ZALMekanisme kerja ZAL

intraselular

Membran sel : FosfolipidZALLigan (Protein)

Na+

ZAL + Na+

Prinsip umumPrinsip umum

Onset Durasi

InfiltrasiInfiltrasi CepatCepat SingkatSingkat

BlockBlock LambatLambat PanjangPanjang

• DosisDosis dosis maksimal dosis maksimal• IntravaskularIntravaskular

ToksisitasToksisitas

Penambahan vasokonstriktorPenambahan vasokonstriktor

Penambahan vasokonstriktor:Penambahan vasokonstriktor:1:80.000 – 100.0001:80.000 – 100.000

Konstriksi pembuluh darahKonstriksi pembuluh darah

• Mengurangi perdarahanMengurangi perdarahan• Meningkatkan durasi ZALMeningkatkan durasi ZAL• Mengurangi toksisitasMengurangi toksisitas

Instrumen DasarInstrumen Dasar

Alat pemotongAlat pemotong PisauPisau GuntingGunting

Pemegang jaringanPemegang jaringan HemostatHemostat Pemegang jarumPemegang jarum

PisauPisau

Disposable vs. Disposable vs. reusablereusable

Kombinasi:Kombinasi: Gagang Gagang reusablereusable Bilah Bilah disposabledisposable

PisauPisau

Pengetahuan dan keterampilan:Pengetahuan dan keterampilan: Anatomi pisauAnatomi pisau Cara memegang Cara memegang ppisauisau Cara menggunakan Cara menggunakan ppisauisau

Cara memasang bilah pisau

foto

Kesalahan Kesalahan handlinghandling pisau pisau

Gunting / Gunting / ScissorsScissors

Pengetahuan dan keterampilan: Anatomi gunting

Macam-macam gunting Cara memegang gunting Cara menggunakan gunting

Set dasar (basic) Lengan potong : lurus/lengkung, desain tegas

(tidak landai / smooth) Ujung gunting : tumpul-tumpul / tumpul-tajam /

tajam-tajam Ujung tumpul di sisi yang berkontak dengan

kulit Ujung tajam-tajam untuk bisa menyelipkan

diri pada jahitan yang sangat ketat/berhimpit dengan kulit

Gunting benang / Gunting benang / suture suture scissorsscissors

Macam-macam guntingMacam-macam gunting

Gunting benang (Gunting benang (suture scissorssuture scissors) ujung lurus) ujung lurus

Macam-macam guntingMacam-macam gunting

Gunting benang (Gunting benang (suture scissorssuture scissors) ujung lengkung) ujung lengkung

Set untuk operasi Dulu stainless steel, sekarang titanium. Kuat,

non-korosif. Lengan potong : lurus/lengkung, desain lebih

smooth untuk meminimalisir cedera jaringan saat diseksi

Ujung gunting : lancip berujung landai Ujung tidak tajam karena dimaksudkan untuk

diseksi tumpul, sementara untuk fungsi potong dan diseksi tajam menggunakan sisi dalam lengan yang sangat tajam.

Gunting jaringan / Gunting jaringan / dissecting dissecting scissorsscissors

Macam-macam guntingMacam-macam guntingGunting jaringan (Gunting jaringan (dissecting scissorsdissecting scissors))

Pinset / Pinset / ForcepsForceps

Pengetahuan dan keterampilan:Pengetahuan dan keterampilan: Anatomi pinsetAnatomi pinset

Macam-macam pinsetMacam-macam pinset Cara memegang pinsetCara memegang pinset Cara menggunakan pinsetCara menggunakan pinset

Pinset anatomi : ujungnya tidak bergigi,

tidak dimaksudkan untuk mencengkeram hanya untuk menjepit ringan yang minimal traumatik (misalnya untuk pembuluh darah, serabut saraf) hemostatik elektrokauter

Pinset bedah : ujungnya bergigi “2-1”, sehingga mampu menjepit dan mencengkeram jaringan, jarum, dll

Pinset / Forceps

Cara memegang-menggunakan pinsetCara memegang-menggunakan pinset

Dalam hal menggunakan instrument bedah standar seperti pinset anatomi dan pinset bedah, posisikan sumbu panjang instrument seolah-olah sedang menggunakan pena (pen-handling).

Salah satu kaki pinset ditumpukan dan digerakkan aktif oleh ibu jari. Kaki yang lain disandarkan di sisi jari tengah sebagai penggerak pasif dan ditumpangkan ujung jari telunjuk sebagai penstabil posisi dan gerakan instrumen selama digunakan di dalam prosedur operasi.

Klem / Klem / HemostatHemostat

Pengetahuan dan Pengetahuan dan keterampilan:keterampilan: Anatomi hemostatAnatomi hemostat

Macam-macam hemostatMacam-macam hemostat Cara memegang hemostatCara memegang hemostat Cara menggunakan Cara menggunakan

hemostathemostat

Macam-macam hemostatMacam-macam hemostat

Dalam hal menggunakan instrument bedah standar seperti gunting, penjepit pembuluh darah, pemegang jarum, dll, kedua kaki instrument digerakkan oleh ibu jari (1) dan jari manis (4). Ibu jari berperan sebagai penggerak aktif sedangkan jari manis sebagai penggerak pasif.

Perhatikan bahwa ujung jari telunjuk (2) difiksasi pada titik sumbu kaki-kaki instrumen dengan tujuan menstabilkan posisi dan gerakan instrumen selama digunakan di dalam prosedur operasi.

Pemegang jarum /Pemegang jarum /Needle-holderNeedle-holder

Pengetahuan dan keterampilan:Pengetahuan dan keterampilan: Anatomi pemegang jarumAnatomi pemegang jarum Cara memegang pemegang jarumCara memegang pemegang jarum Cara menggunakan pemegang Cara menggunakan pemegang

jarumjarum

Cara menggunakan pemegang jarumCara menggunakan pemegang jarum

Jarum dan benangJarum dan benang

Pengetahuan dan keterampilan:Pengetahuan dan keterampilan: Anatomi jarumAnatomi jarum Cara memegang jarumCara memegang jarum Cara menggunakan jarumCara menggunakan jarum

Anatomi jarum bedah

Bagian-bagian jarum

tip

body

eye

Anatomi jarum bedah

cutting

Profil jarum (tip & body)

Anatomi jarum bedah

reverse cutting

Profil jarum (tip & body)

Anatomi jarum bedahROUND-BODIED

round / tapper

Profil jarum (tip & body)

Anatomi jarum bedah

Closed eye French eye Swaged eye

Eye needle :Traumatic & atraumatic

Anatomi jarum bedah

Ukuran jarum

jarum 3/8 Jarum 1/2 Jarum 1/2

Cara memegang jarum bedah

Cara menggunakan jarum bedah

Gerakan rotasi Rotasi pergelangan tangan / lengan bawah

Kesalahan handling jarum bedah

Jarum dan benangJarum dan benang

Pengetahuan dan keterampilan:Pengetahuan dan keterampilan: Anatomi benangAnatomi benang Cara memegang / Cara memegang /

menggunakan benangmenggunakan benang Kesalahan-kesalahanKesalahan-kesalahan

Macam-macam benang bedahMacam-macam benang bedah

Materi Organik : Silk, CatgutSintetik : Nylon, Polyglycolic acid

Struktur MonofilamenMultifilamen : braided

Penyerapan Diserap (absorbable)Tidak diserap (Non absorbable)

Reaksi jaringan

MinimalMaksimal

Macam-macam benang bedah

Macam-macam benang bedahMacam-macam benang bedah

Multifilamen - braidedMonofilamen

Persiapan benang bedahPersiapan benang bedah

Profil jarum

Ukuran jarum

Arah membuka kemasan

Panjang benang

Ukuran benang

Jenis-strukturbenang

Kode benangKatalog

Exp.date

Metode sterilisasi

Handling benang bedah

Handling Handling benang bedahbenang bedahKesalahanKesalahan

Sayatan dan diseksiSayatan dan diseksi

Macam-macam sayatanMacam-macam sayatan Sayatan lurusSayatan lurus Sayatan elipsSayatan elips

Sayatan lurus

Insisi

Insisi In~ = “dalam” Membuat perlukaan /irisan pada

kulit untuk akses masuk ke lapang operasi / jaringan yang berada di dawah kulit

Sayatan elipsSayatan elips

Eksisi

Eksisi Exo~ = ke luar Membuat desain perlukaan /

desain irisan pada kulit untuk membuang sebuah lesi dan sebagian jaringan sehat disekitarnya

Diseksi : mengurai, memilah-milah Diseksi : mengurai, memilah-milah

jaringanjaringan Diseksi tajam : menggunakan sisi Diseksi tajam : menggunakan sisi

tajam gunting jaringan ataupun mata tajam gunting jaringan ataupun mata pisau. Cepat VS cedera mikrovaskularpisau. Cepat VS cedera mikrovaskular

Diseksi tumpul : menggunakan sisi Diseksi tumpul : menggunakan sisi luar/sisi tumpul gunting jaringan. luar/sisi tumpul gunting jaringan. Telaten VS preservasi mikrovaskularTelaten VS preservasi mikrovaskular

DiseksiDiseksi

HemostasisHemostasis

Macam hemostasisMacam hemostasis Penggunaan benangPenggunaan benang Penggunaan klem hemostatPenggunaan klem hemostat Penggunaan electrocauterPenggunaan electrocauter

Prinsip dasar hemostasis kendalikan ujung proksmal & ujung distalkendalikan ujung proksmal & ujung distal

(contoh menggunakan klem hemostat)

Surgeon’s knotSurgeon’s knot

Simpul dan jahitanSimpul dan jahitan

Macam jahitanMacam jahitan Jahitan interruptedJahitan interrupted Jahitan continuousJahitan continuous Matras vertikalMatras vertikal Matras horizontalMatras horizontal Jahitan subkutikularJahitan subkutikular

Interrupted sutureInterrupted suture

X = kedalaman luka

Interrupted sutureInterrupted sutureSayatan lurus

Interrupted sutureInterrupted sutureSayatan elips

1 23 45 67 89

1 23 45 67 89

Continuous sutureContinuous suture

Mattress sutureMattress suture

Matras vertikalMatras vertikal

Untuk mendekatkan (aposisi) kulit tipis yang terlepas jauh oleh luka yang lebar sehingga luka terjahit tidak tegang dan tidak inversi (tepi luka melesak ke dalam)

Mattress sutureMattress suture

Matras horizontalMatras horizontal

Subcuticular sutureSubcuticular suture

Fungsi jahitan pada luka bukanlah sebagai

modalitas definitif penutup luka, melainkan sekedar penaut/fiksasi dari 2 tepi luka yang telah didekatkan (aposisi).

Fungsi penutup luka tetaplah proses epitelialisasi dari sel-sel epitel yang menyeberang dari jaringan di satu tepi luka ke tepi yang berseberangan.

Segera setelah sel-sel epitel membentuk

jembatan jaringan penutup luka dan tercipta jalinan-jalinan serat-serabut pengikat (fibrosis) sebagai penguatnya, maka fungsi jahitan selesai dan dapat dilepaskan

Kira-kira 1 minggu pascaprosedur penjahitan luka, kekuatan pertautan jaringan sudah > 80% dan simpul jahitan yang tidak terserap (non-absorbable) bisa dilepaskan saja

Luka dijahit bila bersih dari pencemar dan

jaringan mati, tidak ada perdarahan aktif, dan setelah organ-organ bawah kulit yang rusak dan perlu tindakan korektif sudah diperbaiki

Harus menghindari ruang rugi (dead space) yaitu rongga-rongga yang terisiko terbentuk akibat tidak ada aposisi jaringan dan potensial terisi oleh kumpulan rembesan darah (hematoma) atau serum (seroma) yang melambatkan penyembuhan

Hematoma dan seroma yang terkumpul

secara alamiah akan diserap dahulu, semakin besar koleksi hematoma/seroma maka penyerapan semakin lama dan penyembuhan juga semakin lama. Pada kondisi pencucian luka yang kurang baik, keberadaan hematoma/seroma ini memudahkan infeksi susulan sehingga kelak terjadi nanah dan abses bawah kulit.

Seringkali datang kepada kita penderita luka yang

sifatnya lebar dan dalam, yang mana perlu kita fikirkan daya regangan dari tepi-tepi luka tersebut sangat kuat. Risiko putus Tegang jelek secara estetik karena berisiko terjadi

parut bekas luka yang hipertrofik bahkan menjadi keloid

Karena itu, untuk kasus-kasus seperti itu perlu diberikan jahitan-jahitan bawah kulit (subcutaneous sutures)

End of session

top related