presentasi vitamin b
Post on 13-Aug-2015
60 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Analisa kadar Rhiboflavin (Vitamin B2) pada Sirup Markisa dengan Metode
HPLC
OLEH:Fanni Kristiyanti Zendratö
409210011Kimia Nondik 2009
Latar Belakang
Buah markisa dapat dikonsumsi langsung sebagai buah segar, tetapi
kebanyakan buah markisa diolah ataupun di ekstrak untuk diambil sarinya dan dibuat menjadi sirup,
jelly, es krim, squash maupun berbagai macam olahan lainya.
Beberapa kandungan gizi yang terdapat pada buah markisa adalah asam sitrat, asam askorbat, niasin, riboflavin,
tiamin, zat besi, karoten, fosfor, mineral, kalsium, serat, energi, lemak dan protein yang kesemua zat tersebut sangat
dibutuhkan oleh tubuh untuk membantu kinerja seluruh organ serta membantu metabolisme tubuh.
Kerajaan : plantaea
Divisi :
Spermathopyta
Ordo : Malphigiales
Family : passifloraceae
Genus : passsiflora
Spesies : P.udalis
Markisa
MARKISA POHON PINANGPT. MAJU JAYA POHON PINANG
Rumusan Masalah
Apakah kadar riboflavin dalam sirup markisa Pohon Pinang PT.
Maju Jaya Pohon Pinang memenuhi SNI
Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada penentuan kadar riboflavin pada
sirup markisa menurut SNI
Parameter penelitian ini adalah menganalisa kadar riboflavin dengan
metode HPLC
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui apakah kadar riboflavin sirup markisa yang
diolah oleh PT. Maju Jaya Pohon Pinang sesuai dengan SNI
Sebagai khazanah ilmiah
Manfaat Penelitian
Untuk dapat memperoleh dan memberikan informasi ilmiah tentang kadar Riboflavin yang terdapat dalam sirup markisa agar dapat memperoleh manfaat dari sirup markisa tersebut.
Tinjauan Pustaka
Markisa ( Passiflora sp) sebenarnya bukan tanaman asli hasil budidaya di Indonesia, Markisa berasal dari daerah
tropis dan subtropis di Amerika, namun namanya dan produk hasil tanaman ini sudah cukup lama di kenal di Indonesia, bahkan Internsional (Australia dan negara negara di Timur Tengah selama ini mengimpor sirup Markisa produk Medan
Indonesia.Sirup (dari Bahasa Arab ش sharab, minuman)
adalah cairan yang kental dan memiliki kadar gula terlarut yang tinggi, namun hampir tidak
memiliki kecenderungan untuk mengendapkan kristal. Viskositas (kekentalan) sirup
disebabkan oleh banyaknya ikatan hidrogen antara gugus hidroksil (OH)
pada molekul gula terlarut dengan molekul air yang melarutkannya.
Vitamin B2 atau riboflavin adalah kristal kuning yang larut air, tahan panas, oksidasi dan asam, tetapi tidak tahan alkali dan cahaya. Vitamin B2 disebut riboflavin karena strukturnya mirip dengan gula ribosa dan juga
karena ada hubungan dengan kelompok flavin (Winarno 2008).
HPLC (High Performance Liquid Chromatography) atau biasa juga disebut dengan Kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) dikembangkan pada akhir tahun 1960-an dan awal tahun
1970-an. Instrumentasi HPLC pada dasarnya terdiri atas: wadah fase
gerak, pompa, alat untuk memasukkan sampel (tempat injeksi), kolom, detektor, wadah penampung buangan fase gerak, dan suatu komputer atau integrator atau perekam.
Prinsip dari HPLC adalah waktu retensi (Waktu yang dibutuhkan oleh senyawa untuk bergerak melalui kolom
menuju detektor)
Syarat mutu minuman sari buah menurut SNI 01-3719-1995
No Kriteria Uji Satuan Persyaratan
1 Keadaan1. Aroma2. Rasa
--
NormalNormal
2 Bilangan formol ml N NaOH100 ml
Min 15
3 Bahan tambahan makanan3.1. Pemanis buatan3.2. Pewarna tambahan3.3. Pengawet
Sesuai dengan SNI 01-0222-1995
Sesuai dengan SNI 01-0222-1995
Tidak boleh adaSesuai dengan SNI 01-
0222-1995Sesuai dengan SNI 01-
0222-1995
4 Cemaran logam4.1. Timbal (Pb)4.2. Tembaga (Cu)4.3. Seng (Zn)4.4. Timah (Sn)4.5. Raksa (Hg)
mg/kgmg/kgmg/kgmg/kgmg/kg
Maks 0,3Maks 5,0Maks 5,0
Maks 40/250,0*
Maks 0,03
5 Cemaran arsen (As) mg/kg Maks 0,26 Cemaran mikroba
6.1. Angka lempeng total6.2. Bakteri coliorm6.3. E. Coli6.4. Salmonella6.5. S. Aureus6.6. Vibrio. sp6.7. Kapang6.8. Khamir
Koloni/gramAPM/mlAPM/ml
Koloni/25 mlKoloni/mlKoloni/mlKoloni/mlKoloni/ml
Maks 2 x 102
Maks 20< 3
Negatif0
NegatifMaks 50Maks 50
Syarat mutu sirup (SNI 01-3544-
1994)
No Kriteria Uji Satuan Persyaratan1 Keadaan
Aroma Rasa
--
NormalNormal
2 Gula jumlah(dihitung sebagai sakarosa) % (b/b) Min 653 Bahan tambahan makanan :
Pemanis buatan Pewarna buatan Pengawet
---
Tidak boleh adaSesuai SNI 01-0222-1995Sesuai SNI 01-0222-1995
4 Cemaran logam Timah (Pb) Tembaga (Cu) Seng (Zn)
mg/kgmg/kgmg/kg
Maks. 1,0Maks. 10Maks 25
5 Cemaran Arsen (As) mg/kg Maks. 0,56 Cairan mikroba
Angka lempeng total Coliform E. Coli Salmonella A. Aureus Vibrio cholera Kapang Khamir
Koloni/mlAPM/mlAPM/mlKoloni/25 nKoloni/mlKoloni/mlKoloni/mlKoloni/ml
Maks 5 x 102
Maks 20< 3Negatif0NegatifMaks 50Maks 50
Prinsip Nilai Gizi Sirup Markisa SNI 01-1902-1995
No Jumlah per sajian %/100gram
1 Karbohidrat 18
2 Protein 4
3 Folates 3
4 Riboflavin 10
5 Vitamin A 43
6 Vitamin C 50
7 Vitamin E 0,02
8 Vitamin K 0,5
9 Kalium 7
10 Sodium 0
11 Tembaga 9,5
12 Besi 20
13 Magnesium 7
14 Fosfor 10
Metode Penelitian
Alat-Alat:
1. Labu Ukur 500mL2. Ultrasonic Waterbath
3. Labu ukur 100mL4. HPLC tipe LC.
10ADVPBahan-Bahan:
1. Vitamin B2. Asam Asetat 2%
3. Metanol4. Sirup Markisa
Prosedur Kerja
1. Pembuatan larutan standar vitamin B2 200 ppm.
Vitamin B2 yang telah ditimbang sebanyak 100 mg dimasukkan ke dalam labu ukur 500 ml. Asam asetat 2%
sebanyak 300 ml ditambahkan dan selanjutnya dipanaskan di waterbath selama 20 menit, dikocok, lalu didinginkan dalam suhu kamar. Kemudian ditambahkan
Metanol 125 ml.
2. Larutan Sampel
15mL sampel sirup markisa dimasukkan dalam 100 ml labu volumetrik. Asam asetat 2% ditambahkan sebanyak
60 ml dalam labu volumetrik, kemudian dipanaskan selama 20 menit dalam waterbath. Metanol 25 ml
ditambahkan ke dalamnya setelah dingin, kemudian larutan ditepatkan sampai volume 100 ml menggunakan
asam asetat 2%. Larutan disentrifuse dan supernatan dipisahkan untuk disuntik ke HPLC. Sistem yang
digunakan adalah sebagai berikut: Kolom : bondapak C18 30 cm x 4 mm
Eluent : metanol : air (50 : 50) Kecepatan aliran : 1,0 ml/menit
Detektor : UV Panjang gelombang : 445 nm
Syringe filter : 0,45 μm fluorpore filter
Perlakuan % Kadar vitamin B2 (bk)
%Rata-rata
Sirup markisa 1 1.92 7,65
Sirup markisa 2 13.38
Analisis kadar vitamin B2 sirup markisa
Kandungan vitamin B2 pada sirup markisa sebesar 7,65 mg/100g.
Perhitungan kadar vitamin B2:
Kesimpulan
Kandungan vitamin B2 pada sirup markisa sebesar 7,65 mg/100g.
Dengan begitu sirup markisa pohon pinang masih layak dikonsumsi karna
masih sesuai dengan SNI.
Thank’s Yauww^^
top related