presentation oe lisa
Post on 16-Feb-2016
228 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
RESPONSI KASUS
OTITIS EKSTERNA
Oleh:
Ni Putu Lisa Eka Pratiwi (1102005151)
Pembimbing
dr. Wayan Primara S., Sp.THT-KL
dr. A.A. Gede Bawanegara, Sp.THT-KL
DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITERAAN KLINIK MADYA
DI BAGIAN/SMF ILMU KESEHATAN THT - KL
FK UNUD/RS INDERA PROVINSI BALI
NOVEMBER 2015
BAB I. PENDAHULUAN
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
BAB III. LAPORAN KASUS
BAB IV. PEMBAHASAN
BAB V. SIMPULAN
Otitis eksterna radang liang telinga akut / kronis disebabkan oleh bakteri, jamur atau virus
sering dijumpai pada daerah-daerah yang panas dan lembab dan jarang pada iklim-iklim sejuk dan kering.
Otitis eksterna akut difusa bentuk otitis eksterna yang paling umum.
• Terdiri dari aurikula (pinna) dan canalis acusticus eksternus (CAE) yang dilapisi oleh kulit
• Memiliki panjang lebih kurang 2,5 cm
• Bagian medial dibatasi oleh membran timpani
• CAE 40% pars kartilago, 60% pars osseus (tympanic ring tapal kuda )
• Isthmus penyempitan pada petemuan bagian kartilaginosa dan bagian osseus CAE
CAE tiga mekanisme pertahanan unit apopilosebaseous 1. tragus dan antitragus barier parsial terhadap
benda asing makroskopik 2. kulit dengan lapisan serumen sel rambut dan
kelenjar apokrin 3. isthmus
Otitis eksterna radang liang telinga akut / kronis bakteri,jamur atau virus terlokalisir atau difus.
kelembaban, penyumbatan liang telinga, trauma local dan alergi lapisan protektif berkurang edema dari epitel skuamosa trauma lokal invasi bakteri inflamasi dan eksudat.
Pseudomonas aeruginosa
Staphylococcus
Streptococcus
Proteus mirabilis
Jamur golongan Pitirosporum, Aspergillus atau Candida sp.
Derajat keasaman (pH) asam menjadi basa
Lingkungan hangat, kelembaban tinggi
Berenang
Trauma CAE
Kondisi dermatologis (psoriasis dan eczema),
Abnormalitas kanal (Exostoses dan kanal yang sempit)
Kondisi sistemik (Diabetes 90% ,AIDS)
AS (2007) 2,4 juta (8,1 kunjungan per 1.000 penduduk) didiagnosis otitis eksterna akut.
anak usia 5-9 tahun (18,6%) dan 10-14 tahun (15,8%), 53% terjadi pada orang dewasa berusia ≥ 20 tahun
Insiden memuncak selama musim panas. 10,11
Saluran telinga membersihkan kotoran dengan cara membuang sel-sel kulit yang mati dari gendang telinga melalui saluran telinga
Membersihkan dengan cotton bud mengganggu mekanisme pembersihan ini mendorong sel-sel kulit yang mati ke arah gendang telinga kotoran menumpuk
Ketika mandi/berenang + penimbunan sel-sel kulit yang mati dan serumen mudah terjadi infeksi
Otalgia berkurangnya atau hilangnya pendengaran tinnitus atau dengung Demam discharge gatal-gatal infeksi jamur atau otitis eksterna kronik sering mengeluh sakit pada saat mengunyah atau
membuka mulut imunocompopromais, diabetes, otitis eksterna maligna.
nyeri tekan pada tragus. Rasa penuh pada telinga Edema kulit liang telinga, sekret yang sorous atau purulen kronis1,4
OTITIS EKSTERNA
Otitis eksterna akut sirkumskripta
(furunkel/bisul).
Otitis Eksterna Maligna
Otitis Eksterna Kronis
Otomikosis
Otitis Eksterna akut Difus
Tatalaksana Abses Aspirasi steril untuk keluarkan nanah Antibiotik topikal: Polymixin B atau bacitracin tetes telinga Analgetik
Definisi Peradangan folikel rambut pada 1/3 luar MAE (pars cartilagenous = tipe furunkel)
Etiologi Staphylococcus aureus, S. Albus
Gambar Furunkel yang terdapat pada MAE
Gejala klinis Otalgia hebat: bila tersentuh, bila buka mulut, nyeri tekan Nyeri tidak sesuai dengan besar bisul Tuli konduktif karena blokade meatus oleh edema
Pemeriksaan fisis Edema pada MAE
Tatalaksana Abses Aspirasi steril untuk keluarkan nanah Antibiotik topikal: Polymixin B atau bacitracin tetes telinga Analgetik
Definisi Peradangan pada lapisan bawah epitel / sub epitel (2/3 dalam MAE), paling banyak pada perenang
Etiologi Infeksi oleh S.pseudomonas, treptococcus, lainnya: Staphylococcus, E.coli
Gejala klinis • otalgia, gatal, atau rasa penuh dengan atau tanpa hilangnya rasa pendengaran, nyeri rahang, nyeri tekan tragus atau aurikula, edema atau eritema difusa dengan atau tanpa otore, limpadenitis regional, dan eritema membran timpani atau selulitis aurikula.
Pemeriksaan fisis • MAE menyempit karena radang luas + edema • Edema meluas sampai sekitar telinga • MAE hiperemis + sekret
Tatalaksana • Antibiotik • Analgetik • Topikal: Jika ada celah lumen beri tampon Jika lumen sempit beri salep kortikosteroid Antibiotik lokal
Definisi Infeksi jamur pada liang telinga
Etiologi Jamur Aspergillus, Kandida albican
Predisposisi Kelembapan tinggi
Gejala • Rasa gatal dan rasa penuh di liang telinga • Dapat tanpa keluhan
Gambar
Tatalaksana • Bersihkan liang telinga dengan larutan asam asetat 2-5% dalam alkohol yang diteteskan ke dalam liang telinga • Kadang diperlukan obat anti jamur topikal (nistatin, klotrimazol)
Definisi Infeksi jamur pada liang telinga, durasi > 6 minggu
Etiologi • infeksi bakteri atau jamur yang tidak diobati dengan baik.
• iritasi kulit oleh cairan otitis media, trauma berulang, benda asing, dan penggunaan cetakan (mould) pada alat bantu dengar (hearing aid) yang menyebabkan radang kronis sikatrik.
Gejala • sama dengan otitis eksterna akut difus
Tatalaksana Operasi rekontruksi liang telinga
Definisi Infeksi difus di liang telinga luar dan struktur lain sekitarnya pada orang tua dengan diabetes melitus
Etiologi Infeksi oleh Pseudomonas aeuginosa nekrosis tulang dan jaringan
Gejala klinis • Rasa gatal di liang telinga • Nyeri hebat • Keluar cairan dari telinga
Pemeriksaan fisis • MAE edema • Sekret banyak • MAE tertutup oleh tumbuhnya jaringan granulasi secara subur • Jika terkena saraf fasialis paresis
Tatalaksana • Antibiotik dosis tinggi untuk Pseudomonas + gentamisin • Eksisi jaringan nekrosis • Debridement secara radikal
DIAGNOSIS
ANAMNESIS PEMERIKSAAN
FISIK PEMERIKSAAN PENUNJANG
Basic 7 Fundamental 4
Rasa gatal, otalgia, sekret
Pendengaran normal atau sedikit berkurang.
furunkel MAE otalgia
riwayat faktor predisposisi
MAE terisi sekret serus (alergi), purulen (infeksi kuman), keabu-abuan atau kehitaman (jamur).
Kulit MAE edema, hiperemi merata sampai ke membrana timpani.
Pembesaran kelenjar regional daerah servikal antero superior, parotis atau retro aurikuler.
Pada furunkel didapatkan edema, hiperemi pada pars kartilagenus MAE, nyeri tarik aurikula dan nyeri tekan tragus. Bila edema hebat membran timpani dapat tidak tampak.
Membuang serumen, kotoran, dan sel-sel kulit mati dari MAE.
Eradikasi kuman Masukkan tampon yang mengandung antibiotik ke dalam MAE untuk menghindari infeksi bakterial akut dan ulserasi. Berikan juga antibiotik sistemik jika perlu.
Mengurangi rasa sakit, peradangan dan edema. Berikan obat golongan kortikosteroid misalnya metil prednisolon.
Menghilangkan rasa tidak enak. Memulihkan pendengaran. Menghilangkan gatal dan penggarukan yang berulang.
Terapi antifungal untuk menghindari infeksi jamur. Terapi antialergi dan antiparasit.
2.9 Penatalaksanaan
◦ MAE dibersihkan dengan menggunakan kapas lidi. ◦ Pemasangan tampon pita ½ cm x 5 cm yang telah dibasahi dengan
larutan Burowi filtrata pada MAE. Tampon secukupnya, tidak boleh diletakkan terlalu ke dalam (nyeri/bahaya melukai membran timpani, sulit mengeluarkan).
◦ Tampon setiap 2-3 jam sekali ditetesi dengan larutan Burowi agar tetap basah. Tampon diganti setiap hari. Larutan Burowi dapat diganti dengan tetes telinga yang mengandung steroid dan antibiotik.
◦ Apabila diduga infeksi kuman Pseudomonas diberikan tetes yang mengandung neomycine dan hydrocortisone.
◦ Pada infeksi jamur digunakan tetes telinga larutan asam salisilat 2-5% dalam alkohol 20%.
◦ Pada otitis eksterna kronik difus dapat diberikan triamsinolone 0,25% krim/salep atau dexamethasone 0,1%.
◦ Antibiotik oral di berikan dengan pertimbangan bila infeksi cukup berat.
Perikondritis
Selulitis
Dermatitis aurikularis 1
Ad bonam
Otitis eksterna kronis perawatan lebih intensif.
Komplikasi jangka panjang dan serius jarang
Nama : Cahaya Yupita Putri
Umur : 15 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pelajar
Agama : Islam
Alamat : Jalan Merpati Gg VII No 34 X
Nomor Rekam Medis : 122780
Tanggal pemeriksaan : 3 November 2015
Keluhan Utama: Nyeri pada telinga kanan
Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang ke Poli THT Rumah Sakit Indera Provinsi Bali diantar oleh kakaknya dengan keluhan utama nyeri pada telinga kanan sejak 2 hari sebelum pemeriksaan. Pada awalnya, sekitar satu minggu yang lalu pasien melakukan aktivitas renang dan merasa telinganya penuh dan tidak nyaman. Pasien mengatakan sempat membersihkan liang telinganya dengan menggunakan cotton bud untuk menghilangkan rasa tidak nyaman pada telinganya namun rasa penuh pada telinga dirasakan tidak hilang. Nyeri dikatakan menetap dan cukup menganggu pasien terutama saat tidur dan beraktivitas. Pasien tidak merasakan adanya suara berdenging pada telinga kanan. Keluhan rasa gatal pada telinga dikatakan tidak ada. Adanya keluar air pada telinga dikatakan tidak ada. Riwayat sakit kepala, batuk, pilek, serta demam disangkal oleh pasien dan kakak pasien. Riwayat kemasukan benda asing pada telinga disangkal.
Riwayat Penyakit Dahulu:
Pasien tidak pernah memiliki riwayat penyakit berat, riwayat pilek berulang (-), riwayat bersin berulang (-), sesak, mengi (-), riwayat trauma pada telinga (-), riwayat penyakit pada telinga sebelumnya (-).
Riwayat Penyakit Keluarga:
Di keluarga dikatakan tidak ada yang memiliki keluhan serupa dengan pasien. Riwayat penyakit pada telinga di dalam keluarga disangkal. Tidak ada anggota keluarga yang menderita demam, batuk, dan pilek. Riwayat penyakit sistemik dalam keluarga, seperti hipertensi, diabetes, asma, dan penyakit lainnya juga disangkal oleh kakak pasien.
Riwayat Alergi:
Pasien tidak memiliki riwayat alergi pada obat-obatan dan makanan.
Riwayat Pengobatan :
Pasien mengaku belum berobat ke klinik manapun dan belum minum obat apapun untuk menghilangkan keluhan.
Riwayat Pribadi dan Sosial :
Pasien adalah seorang anak perempuan, yang merupakan anak kedua dalam keluarga. Saat ini pasien sedang duduk di kelas 1 SMA. Di lingkungan rumah maupun tetangga pasien dikatakan tidak ada yang mengeluh keluhan serupa. Pasien mengaku sempat mengorek/membersihkan kedua liang telinga menggunakan cotton bud untuk menghilangkan rasa tidak nyaman pada telinganya.
Tanggal Pemeriksaan : 3 November 2015
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital:
Tensi : 110/70 mmHg
Nadi : 86 x/menit
Suhu : 36,7o C
Respirasi : 18 x/menit
Status General :
Kepala : Normocephali
Muka : Simetris, parese nervus fasialis -/-
Mata : Anemis -/-, ikterus -/-, reflek pupil +/+ isokor
THT : Sesuai status lokalis
Leher : Pembesaran kelenjar limfe -/-, Pembesaran kelenjar parotis -/-, Kelenjar tiroid (-)
Thorak Cor : Tidak diperiksa
Po : Bronkovesikuler +/+, Rhonki -/-, Wh -/-
Abdomen : Tidak diperiksa
Ekstremitas : Dalam batas normal
Status Lokalis:
Bagian Telinga Telinga kanan Telinga kiri
Aurikula Deformitas (-), hiperemis (-),
edema (-)
Deformitas (-), hiperemis (-),
edema (-)
Daerah preaurikula
Hiperemis (-), edema (-),
fistula (-), abses (-), nyeri
tekan tragus (+)
Hiperemis (-), edema (-),
fistula (-), abses (-), nyeri
tekan tragus (-)
Daerah retroaurikula
Hiperemis (-), edema (-),
fistula (-), abses (-), nyeri
tekan (-)
Hiperemis (-), edema (-),
fistula (-), abses (-), nyeri
tekan (-)
Meatus akustikus
Serumen (-), edema (+),
hiperemis (+), furunkel(-),
otorea (-)
Serumen (-), edema (-),
hiperemis (-), furunkel(-),
otorea (-)
Membran timpani Tidak dapat dievaluasi Intak
Telinga:
Pemeriksaan Hidung Hidung Kanan Hidung Kiri
Hidung Luar Bentuk (N), Inflamasi (-),
nyeri tekan (-), deformitas (-).
Bentuk (N), Inflamasi (-),
nyeri tekan (-), deformitas (-).
Rinoskopi Anterior
Vestibulum N N
Dasar kavum nasi media Bentuk (N), mukosa hiperemi
(-).
Bentuk (N), mukosa hiperemi
(-).
Meatus nasi media Mukosa hiperemi (-), sekret (-
), konka nasi media (N),
massa (-), sekret (-).
Mukosa hiperemi (-), sekret (-
), konka nasi media (N),
massa (-), sekret (-).
Meatus nasi inferior Mukosa hiperemi (-), edema
(-)
Mukosa hiperemi (-), edema
(-)
Konka nasi inferior Mukosa hiperemi (-), edema
(-)
Mukosa hiperemi (-), edema
(-)
Septum nasi Deviasi (-), benda asing (-),
perdarahan (-).
Deviasi (-), benda asing (-),
perdarahan (-).
Bagian Keterangan
Mukosa bukal hiperemis (-), massa (-)
Mukosa gigi hiperemis (-), massa (-)
Palatum durum dan palatum
mole Hiperemis (-), massa (-)
Mukosa faring Hiperemis (-), edema (-), massa (-), granul (-),
ulkus (-)
Tonsil Hiperemis (-), ukuran T1-T1, detritus (-)
Tenggorokan:
Seorang anak perempuan, umur 15 tahun, datang ke Poli THT Rumah Sakit Indera Provinsi Bali diantar oleh kakaknya dengan keluhan utama nyeri pada telinga kanan sejak 2 hari sebelum pemeriksaan. Nyeri dikatakan menetap dan cukup menganggu aktivitas. Pada awalnya, sebelum merasakan nyeri pada telinga kanan, sekitar satu minggu yang lalu pasien melakukan aktivitas renang dan merasa telinganya penuh dan tidak nyaman. Pasien mengatakan sempat membersihkan liang telinganya dengan menggunakan cotton bud untuk menghilangkan rasa tidak nyaman pada telinganya namun pasien masih tetap merasakan telinga penuh. Pasien tidak merasakan adanya suara berdenging pada telinga kanan. Keluhan rasa gatal pada telinga dikatakan tidak ada. Adanya keluar air pada telinga dikatakan tidak ada. Riwayat sakit kepala, batuk, pilek, serta demam disangkal oleh pasien dan kakak pasien.
Pada pemeriksaan fisik pada telinga kanan pasien didapatkan adanya gejala klinis otitis eksterna berupa peradangan pada meatus akustikus telinga kanan dan terdapat hiperemi dan edema, selain itu ditemukan pula adanya nyeri tekan pada tragus telinga kanan, nyeri tarik aurikula kanan dan membran timpani sulit dinilai. Pada pemeriksaan telinga kiri tidak ditemukan adanya kelainan.
• DIAGNOSIS KERJA:
- Otitis Eksterna Akut Difusa Aurikular Dextra
PEMERIKSAAN ANJURAN
- Swab telinga untuk dilakukan kultur guna mengetahui jenis kuman penyebab dan sensitivitas terhadap antibiotik.
Non Medikamentosa Medikamentosa
Pasien dan keluarganya diberitahu bahwa pasien mengalami infeksi pada liang telinga.
Pasien harus menjaga agar telinganya tetap kering.
Pasien diingatkan agar tidak menggaruk/membersihkan telinga pasien dengan cotton bud terlalu sering.
Kontrol kembali ke poliklinik jika nyeri dirasakan menetap.
Zibramax 1x500 mg Lapifed 3x1 tab Lameson 3x4 mg Otilon 3x2 tetes (AD) Asam mefenamat 3x500 mg
Dubius ad bonam
Teori Kenyataan
Otitis eksterna radang liang telinga bagian luar, dapat bersifat akut maupun kronis.
Faktor penyebab kelembaban, penyumbatan liang telinga, trauma lokal dan alergi.
Anamnesis
nyeri pada telinga kanan yang
dirasakan sejak 2 hari sebelum
pemeriksaan. Riwayat mengorek
telinga dengan cotton budtrauma
ringan terjadi perubahan pada kulit
liang telinga yang memudahkan
terjadinya infeksi kuman.
Pemeriksaan fisik
nyeri tekan tragus pada telinga kanan
dan nyeri tarik aurikula kanan. Hal ini
sesuai dengan gejala otitis ekterna
diffus.
Teori Kenyataan
Otitis eksterna difus adalah infeksi pada 2/3 dalam liang telinga akibat infeksi bakteri.
Umumnya disebabkan oleh bakteri Pseudomonas. Bakteri penyebab lainnya yaitu Staphylococcus albus, Escheria coli.
Kulit liang telinga terlihat hiperemis dan edema dengan batas tidak jelas, dan liang telinga yang sempit, tanpa furunkel. Kadang-kadang dapat ditemukan sekret yang berbau namun tidak bercampur lendir.
Pada pemeriksaan fisik telinga kanan pada pasien didapatkan adanya gejala klinis otitis eksterna diffus yakni terdapat peradangan pada meatus akustikus telinga kanan yaitu terdapat hiperemi, dan liang telinga yang menyempit selain itu ditemukan juga adanya edema, membran timpani sulit dinilai.
Teori Kenyataan
Pengobatan otitis eksterna cukup sederhana namun membutuhkan kepatuhan penderita terutama dalam hal menjaga kebersihan liang telinga. Pembersihan liang telinga dengan mengorek-ngorek telinga seperti dengan cotton bud tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan trauma dan iritasi. Penatalaksanaannya dapat diberikan antibiotik topikal dan sistemik, kortikosteroid juga dapat menjadi pilihan, serta diberikan obat analgesik untuk mengurangi rasa nyeri.
pasien diberikan antibiotik topikal, antibiotik sistemik serta analgetik untuk mengatasi otitis eksterna pada pasien.
Otitis Eksterna sebuah penyakit infeksi pada telinga bagian luar yaitu pada liang telinga karena infeksi bakteri atau jamur
Pada Otitis Eksterna difusa, terjadi infeksi pada bagian 2/3 dalam dari liang telinga. Faktor predisposisi kebiasaan membersihkan telinga berlebihan dan berenang, kelembaban dan alergi
Keluhan yang biasa dialami pasien antara lain adanya rasa gatal, sensasi penuh pada telinga, berkurangnya pendengaran, disertai rasa nyeri pada telinga dalam dan nyeri tekan pada tragus. Pada pemeriksaan fisik, dapat ditemukan hiperemis liang telinga, odem, tumpukan serumen, dan kemungkinan terdapat sekret yang cair.
Secara umum terapi yang dapat dilakukan pada pasien dapat dibagi kedalam terapi non-medikamentosa dan medikamentosa. Terapi medikamentosa yang terpenting adalah mencegah infeksi menjadi lebih luas. Oleh karena itu mengetahui jenis patogen sangat diperlukan untuk dapat menangani penyakit ini dengan baik.
top related