prinsip dasar akuntansi perbankan syariah
Post on 13-Jan-2016
215 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
PRINSIP DASAR AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH
2
Akuntansi Pengertian Akuntansi :
suatu seni untuk Mencatat Mengklasifikasikan Meringkas Melaporkan Menganalisa
Fungsi Akuntansi : Memberi informasi kuantitatif Yang bersifat finansial Mengenai suatu usaha / business Sebagai dasar pengambilan keputusan
3
Kegiatan Usaha LKSLEMBAGA KEUANGAN
Lembaga Keuangan Bukan Bank Lembaga Keuangan Bank
UU No 10/1998
Bank UmumLembaga Pembiayaan ( Keppres 61/1988)
Perasuransian (UU No 2/1992)
LeasingFactoringConsumer FinanceCredit Card Comp
Asuransi Kerugian Asuransi JiwaReasuransiAsuransi SosialBroker Asuransi
Perusahaan Modal Ventura
PMV daerahPMV NasionalPMV Campuran
Dana Pensiun UU 11/1992
D P Pemberi KerjaDana Pensiun LK
Pasar Modal UU 8/1995
Bursa EfekPerusahaan EfekReksa Dana
PegadaianPP 10/1990
Perusahaan Penjaminan
Bank Perkreditan Rakyat
Kegiatan Usaha dalam Sektor MoneterKegiatan Usaha dlm Sektor Non Moneter (Riil)
Pem
bin
aan
dan
Pen
gaw
asan
- B
an
k I
nd
on
esia
Pem
bin
aan
dan
Pen
gaw
asan
- D
ep
art
em
en
Keu
an
gan
Leasing IjarahFactoring Hawalah
Cons Financing MurabahahModal Ventura Musyarakah
Pegadaian RahnPenjaminan Kafalah
AKUNTANSINYA ?
4
Alur Akuntansi Syariah
Data dasar / transaksi
Jurnal
Buku Besar
Neraca Percobaan
Dit
anga
ni k
ompu
ter
Laporan keuangan
Input
Proses
Output
EK
ON
OM
I K
APIT
ALI
S
EK
ON
OM
I IS
LAM
5
ACUAN AKUNTANSI
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK)
Transaksi non syariah
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan (KDPPLK)
PSAK 01 - 99
Transaksi Syariah Kerangka Dasar
Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah (KDPPLKS)
PSAK 100 – 199PSAK 50/55 – Akuntansi Perbankan
(Konvensional)PSAK 100-199 – Akuntansi Perbankan Syariah
6
Diterapkan untuk Bank Umum Syariah, BPR-Syariah, kantor cabang syariah bank konvensional yang beroperasi di Indonesia
Hal-hal umum yang tidak diatur => mengacu pada PSAK dan atau prinsip akuntansi yang berlaku umum sepanjang tidak bertentang dengan syariah.
Ruang Lingkup PSAKS
7
PSAK SYARIAHNo PSAK Judul
1 Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah
2 101 Penyajian Laporan Keuangan Syariah
3 102 Akuntansi Murabahah
4 103 Akuntansi Salam
5 104 Akuntansi Istishna
6 105 Akuntansi Mudharabah
7 106 Akuntansi MusyarakahNo PSAK Judul
1 107 Akuntansi Ijarah
2 108 Akuntansi Penyelesaian Utang Piutang Murabahah Bermasalah
3 109 Akuntansi Zakat dan Infak/Sedekah
MU
LA
I T
AH
UN
BU
KU
200
8E
xpo
sure
Dra
ft
8
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Bank SyariahPSAKS No.100 dan No.101
AK
UN
TA
NS
I B
AN
K S
YA
RIA
H
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan no 102 sd 109 tentang Akuntansi Perbankan Syariah
Karakteristik Bank SyariahPemakai dan Kebutuhan InformasiTujuan Akuntansi KeuanganTujuan Laporan KeuanganAsumsi Dasar (dasar akrual)
Pengakuan dan pengukuran Pengungkapan dan penyajian Mudharabah, Musyarakah Murabahah, Salam dan salam
paralel Istishna dan Istishna Paralel Ijarah dan IMB Wadiah, qardh, sharf Kegiatan berbasis imbalan
PSAK-PSAK lain yang tidak bertentangan dgn syariah
PSAK 1 – Penyajian Lap. KeuanganPSAK 2 – Laporan Arus kasdsb
9
Perkembangan Akt Syariah di Indonesia
s/d 2001 Accounting, Auditing, Governance Standards for Islamic Financial Institutions
PSAK 31 (untuk perbankan)
Tahun 2002
KDPPLK Syariah (tambahan KDPPLK umum) PSAK 59 – Akuntansi Perbankan Syariah PSAK Lain – sepanjang tdk bertentangan dg
prinsip syariah
Tahun 2008
KDPPLK Syariah (terpisah dengan KDPPLK umum) PSAK 101 dst => PSAK transaksi Syariah
Dalam pembahasan
PSAK Ijarah, PSAK transaksi berbasis imbalan, PSAK Zakat, PSAK Asuransi Syariah, PSAK Obligasi Syariah, PSAK Reksadana Syariah dsb
10
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah(KDPPLK SYARIAH – 2007)
11
Pengertian dan Fungsi Kerangka Dasar
Kerangka dasar konseptual (conceptual framework): himpunan dari berbagai konsep terkait satu sama lain
yang mendefinisikan hakekat, tujuan dan materi umum laporan keuangan untuk pengguna.
Tujuan kerangka dasar, sebagai acuan: badan penyusun standar untuk mengembangkan dan
menelaah (meninjau kembali) SAK; penyusunan laporan keuangan,
o menanggulangi masalah akuntansi yang belum diatur dalam SAK;
pemberian pendapat auditor; dan penafsiran para pengguna laporan keuangan atas
informasi dalam laporan keuangan yang disusun sesuai dengan SAK.
12
Pokok-2 KDPPLK Syariah 2007
Transaksi Syariah Paradigma, Azas,
KarakteristikLaporan Keuangan
Tujuan, Asumsi Dasar, Unsur LK
dsb
13
Transaksi Syariah
14
Paradigma Transaksi Syariah
Alam semesta diciptakan oleh Tuhan sebagai amanah (kepercayaan illahi) dan sarana
kebahagiaan hidup bagi seluruh umat manusia untuk mencapai kesejahteraan hakiki secara
material dan spiritual (al-falah).
menekankan setiap aktivitas umat manusia memiliki akuntabilitas dan nilai ilahiah yang menempatkan perangkat syariah dan akhlak sbg parameter baik & buruk, benar dan salahnya aktivitas usaha.
akan membentuk integritas yang membantu terbentuknya karakter tata kelola yang baik (good governance) dan disiplin pasar (market discipline) yang baik.
Paradigma dasar ini
15
Paradigma Transaksi Syariah
Syariah merupakan ketentuan hukum Islam yang mengatur aktivitas umat manusia yang berisi perintah dan larangan, baik yang menyangkut hubungan interaksi vertikal dengan Tuhan maupun interaksi horisontal dengan sesama makhluk.
Prinsip syariah yang berlaku umum dalam kegiatan muamalah (transaksi syariah) mengikat secara hukum bagi semua pelaku dan stakeholder entitas yang melakukan transaksi syariah.
Akhlak merupakan norma dan etika yang berisi nilai-nilai moral dalam interaksi sesama makhluk agar hubungan tersebut menjadi saling menguntungkan, sinergis dan harmonis.
16
Asas Transaksi Syariah
1. Prinsip persaudaraan (ukhuwah); esensinya merupakan nilai universal yang menata interaksi
sosial dan harmonisasi kepentingan para pihak untuk kemanfaatan secara umum dengan semangat saling tolong menolong.
Transaksi syariah menjunjung tinggi nilai kebersamaan dalam memperoleh manfaat (sharing economics) sehingga seseorang tidak boleh mendapat keuntungan di atas kerugian orang lain.
Ukhuwah dalam transaksi syariah berdasarkan prinsip :o saling mengenal (ta’aruf ), o saling memahami (tafahum), o saling menolong (ta’awun), o saling menjamin (takaful), o saling bersinergi dan beraliansi (tahaluf ).
17
Asas Transaksi Syariah
2. Prinsip keadilan (‘adalah); esensinya menempatkan sesuatu hanya pada
tempatnya dan memberikan sesuatu hanya pada yang berhak serta memperlakukan sesuatu sesuai posisinya.
Implementasi => berupa aturan prinsip muamalah yang melarang adanya unsur:
o riba (unsur bunga dalam segala bentuk dan jenisnya, baik riba nasiah maupun fadhl);
o kezaliman (unsur yang merugikan diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan);
o maysir (unsur judi dan sikap spekulatif); o gharar (unsur ketidakjelasan); dan o haram (unsur haram baik dalam barang maupun jasa serta
aktivitas operasional yang terkait).
18
Asas Transaksi Syariah
Esensi riba adalah setiap tambahan pada pokok piutang yang dipersyaratkan dalam transaksi pinjam-meminjam serta derivasinya dan transaksi tidak tunai lainnya, dan setiap tambahan yang dipersyaratkan dalam transaksi pertukaran antar barang-barang ribawi termasuk pertukaran uang (money exchange) yang sejenis secara tunai maupun tangguh dan yang tidak sejenis secara tidak tunai.
19
RIBA DALAM BIBBLE (AL KITAB)
Kitab Ulangan (Perjanjian Lama) Janganlah engkau membungakan kepada
saudaramu, baik uang maupun bahan makanan, atau apapun yang dapat dibungakan” (Pasal 23 ayat 19)
Injil Lukas (Perjanjian Baru) “Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu
kepada orang yang kamu berharap akan menerima sesuatu daripadanya, apakah jasamu? “ (Pasal 6 ayat 3-4)
“…… Tetapi berbuat baiklah, kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu ini akan besar…….” (Pasal 35)
20
Asas Transaksi Syariah
Esensi kezaliman (dzulm) adalah menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya, memberikan sesuatu tidak sesuai ukuran kualitas dan temponya, mengambil sesuatu yang bukan haknya dan memperlakukan sesuatu tidak sesuai posisinya. Kezaliman dapat menimbulkan kemudharatan bagi masyarakat secara keseluruhan, bukan hanya sebagian; atau membawa kemudharatan bagi salah satu pihak atau pihak-pihak yang melakukan transaksi.
Esensi maysir adalah setiap transaksi yang bersifat spekulatif dan tidak berkaitan dengan produktivitas serta bersifat perjudian (gambling).
21
Asas Transaksi Syariah Esensi gharar adalah setiap transaksi yang
berpotensi merugikan salah satu pihak karena mengandung unsur ketidakjelasan, manipulasi dan eksploitasi informasi serta tidak adanya kepastian pelaksanaan akad.
Bentuk-bentuk gharar antara lain: tidak adanya kepastian penjual untuk menyerahkan obyek akad pada
waktu terjadi akad, baik obyek akad itu sudah ada maupun belum ada; menjual sesuatu yang belum berada di bawah penguasaan penjual; tidak adanya kepastian kriteria kualitas dan kuantitas barang/jasa; tidak adanya kepastian jumlah harga yang harus dibayar dan alat
pembayaran; tidak adanya ketegasan jenis dan obyek akad; kondisi obyek akad tidak dapat dijamin kesesuaiannya dengan yang
ditentukan dalam transaksi; adanya unsur eksploitasi salah satu pihak karena informasi yang
kurang atau dimanipulasi dan ketidaktahuan atau ketidakpahaman yang ditransaksikan.
22
Asas Transaksi Syariah
Esensi haram adalah segala unsur yang dilarang secara tegas dalam al Quran dan as Sunah
23
Asas Transaksi Syariah
3. Prinsip kemaslahatan (maslahah); esensinya merupakan segala bentuk kebaikan dan
manfaat yang berdimensi duniawi dan ukhrawi, material dan spiritual, serta individual dan kolektif.
Kemaslahatan yang diakui harus memenuhi dua unsur yakni kepatuhan syariah (halal) serta bermanfaat dan membawa kebaikan (thayib) dalam semua aspek secara keseluruhan yang tidak menimbulkan kemudharatan.
Transaksi syariah yang bermaslahat harus memenuhi secara keseluruhan unsur-unsur yang menjadi tujuan ketetapan syariah (maqasid syariah) yaitu berupa pemeliharaan terhadap:
akidah, keimanan dan ketakwaan (dien); intelek (‘aql); keturunan (nasl); jiwa dan keselamatan (nafs); dan harta benda (mal).
24
Asas Transaksi Syariah
4. Prinsip keseimbangan (tawazun); esensinya meliputi keseimbangan aspek material
dan spiritual, aspek privat dan publik, sektor keuangan dan sektor riil, bisnis dan sosial, dan keseimbangan aspek pemanfaatan dan pelestarian.
Transaksi syariah tidak hanya menekankan pada maksimalisasi keuntungan perusahaan semata untuk kepentingan pemilik (shareholder).
Manfaat yang didapatkan tidak hanya difokuskan pada pemegang saham, akan tetapi pada semua pihak yang dapat merasakan manfaat adanya suatu kegiatan ekonomi.
25
Asas Transaksi Syariah
5. Prinsip universalisme (syumuliyah). esensinya dapat dilakukan oleh, dengan, dan
untuk semua pihak yang berkepentingan (stakeholder) tanpa membedakan suku, agama, ras dan golongan, sesuai dengan semangat kerahmatan semesta (rahmatan lil alamin).
26
Karakteristik dan persyaratan Transaksi Syariah
transaksi hanya dilakukan berdasarkan prinsip saling paham dan saling ridha;
prinsip kebebasan bertransaksi diakui sepanjang objeknya halal dan baik (thayib);
uang hanya berfungsi sebagai alat tukar dan satuan pengukur nilai, bukan sebagai komoditas;
tidak mengandung unsur riba; kezaliman; maysir; gharar; haram;
27
Karakteristik dan persyaratan Transaksi Syariah
tidak menganut prinsip nilai waktu dari uang (time value of money);
transaksi dilakukan berdasarkan : suatu perjanjian yang jelas dan benar; untuk keuntungan semua pihak tanpa merugikan pihak
lain tidak diperkenankan menggunakan standar ganda
harga untuk satu akad tidak menggunakan dua transaksi bersamaan yang
berkaitan (ta’alluq) dalam satu akad; tidak ada distorsi harga melalui :
rekayasa permintaan (najasy), rekayasa penawaran (ihtikar);
tidak mengandung unsur kolusi dengan suap menyuap (risywah).
28
Karakteristik dan persyaratan Transaksi Syariah
Transaksi syariah komersial berupa: investasi untuk mendapatkan bagi hasil; jual beli barang untuk mendapatkan laba; dan
atau pemberian layanan jasa untuk mendapatkan
imbalan. Transaksi syariah nonkomersial berupa:
pemberian dana pinjaman atau talangan (qardh); penghimpunan dan penyaluran dana sosial
seperti zakat, infak, sedekah, wakaf dan hibah.
29
Laporan Keuangan
Entitas Syariah
30
Tujuan Laporan Keuangan
menyediakan informasi suatu perusahaan (entitas) yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan; dan
pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan
kepadanya.
31
Konsep GASAP Prinsip Akuntansi Syariah yang Berlaku Umum
Kerangka Prinsip Akuntansi Syariah yang Berlaku Umum di Indonesia
LandasanOperasional
atauLandasanPraktik
Tingkat 3 Praktik, Konvensi dan Kebiasaan Pelaporan yang Sehat sesuai dengan Syariah
Buku Teks/Ajar, Simpulan riset, Artikel, dan Pendapat Ahli
Tingkat 2SAK
Internasional/Negara lain yang sesuai Syariah
PeraturanPemerintah
untuk Industri (Regulasi)
Landasan Konseptual
Tingkat 1 PSAK & ISAK Umum yang sesuai dengan Syariah
Pedoman atauPraktik AkuntansiIndustri (Kajian Asosiasi Syariah)
KDPPLK Syariah
AL HADITS
PSAK & ISAK Syariah
FATWA SYARIAH Landasan Syariah
AL QURAN
BuletinTeknis
32
Pengukuran Unsur Laporan Keuangan
Ada 4 dasar pengukuran berbeda: Biaya historis. Biaya kini (current cost) Nilai realisasi/penyelesaian (realizable/settlement
value) Nilai sekarang (present value)
o Aktiva dinilai sebesar arus kas masuk bersih di masa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang dari pos yang diharapkan dapat memberikan hasil dalam pelaksanaan usaha normal.
o Kewajiban dinilai sebesar arus kas keluar di masa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang yang diharapkan akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal.
33
Asumsi Dasar
Kelangsungan Usaha (Going Concern) Dasar yang berbeda dapat digunakan jika:
o Ada pembatasan kelangsungan usahao Ingin melikuidasi perusahaan; atauo Mengurangi secara material skala usahanya
Dasar Akrual (Accrual Basis) Pengaruh transaksi diakui pada saat kejadian
(bukan pada saat kas diterima atau dibayar) Penghitungan pendapatan untuk tujuan
pembagian hasil usaha menggunakan dasar kas
34
Fatwa No.: 14 Sistem Distribusi Hasil Usaha
Pada prinsipnya, LKS boleh menggunakan sistem accrual basis maupun cash basis dalam administrasi keuangan.Dilihat dari segi kemaslahatan (al-ashlah), dalam pencatatan sebaiknya digunakan sistem accrual basis; akan tetapi, dalam distribusi hasil usaha hendaknya ditentukan atas dasar penerimaan yang benar-benar terjadi (cash basis)
35
Pengakuan Pendapatan & Bagi Hasil
Akrual Pendapatan di Perbankan Syariah:Hanya pendapatan atas aktiva
produktif performingNon performing => Cash BasisBagi Hasil : Cash Basis
36
Unsur Laporan Keuangan
komponen LK yang mencerminkan kegiatan komersial: o laporan posisi keuangan; o laporan laba rugi; o laporan arus kas; dan o laporan perubahan ekuitas.
komponen LK yang mencerminkan kegiatan sosial: o laporan sumber dan penggunaan dana zakat; dan o laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan.
komponen LK lainnya yang mencerminkan kegiatan dan tanggung jawab khusus entitas syariah tersebutLap Investasi Terikat
37
Pertanggung jawaban
MANAGER INVESTASI
INVESTORJASA KEUANGAN
Lap Posisi Keuangan (Neraca) Laporan Laba Rugi Laporan Arus Kas Laopran Perubahan Equity
SOSIAL Lap Sumber dan Pengg Dana Zakat Lap Sumber dan Penggunaan Dana
Kebajikan
TA
MW
ILM
AA
LFungsi Bank Syariah Laporan pertanggung jawaban
HAK DAN KEWAJIBAN (RISIKO) BANK SYARIAH
BANK SYARIAN SEBAGAI PEMEGANG AMANAH
Lap Perubahan Dana Invst Terikat
38
Komparasi Akuntansi
Bank Konvensional Bank Syariah
PSAK PSAK 50-55 – Perbankan Konvensional
PSAK 101 – dst – Perbankan Syariah
Laporan Keuangan
1. Neraca2. Laporan Laba
Rugi3. Laporan Arus Kas4. Laporan
perubahan Ekuitas
5. Catatan atas Lap Keuangan
1. Neraca2. Laporan Laba Rugi3. Laporan Arus Kas4. Laporan perubahan Ekuitas5. Catatan atas Lap Keuangan6. Laporan Perubahan Dana
Investasi Terikat7. Laporan Sumber dan
Penggunaan Zakat8. Laporan Sumber dan
Penggunaan Dana Kebajikan
39
Neraca Bank Syariah (on balance sheet)
Kewajiban•Tabungan wadiah•Giro wadiah
Kontrak -Jual beli•Murabahah•Salam•Istishna
Kontrak - Bagi hasil•Mudharabah•Musyarakah
Fixed Assets
Ear
nin
g A
sset
s
Dana Syirkah Temporer( Investasi Tidak Terikat)•Tabungan mudharabah•Deposito mudharabah
Equity
Prinsip wadiah Dana dijamin
(wajib) dikembalikan semua (100%)
Prinsip Mudharabah Mutlaqah / Unrestricted
Kerugian => ditanggung shahibul maal
Tidak ada jaminan dana dikembalikan 100%Equity of share holder
Assets Liability & Equity
PIUTANG
Investasi(pembiayaan)
Ujroh •Ijarah
Akt Ijarah
40
AKTIVAKas
Penempatan pada Bank Indonesia
Giro pada Bank lain
Penempatan pada Bank Lain
Effek-effek
Piutang (murabahah, salam, istishna)
Investasi Mudharabah
Investasi Musyarakah
Pinjaman Al Qardh
Penyaluran IT Executing
Persediaan (aktiva untk dijual kembali)
Aktiva yang diperoleh untuk Ijarah
Aktiva Istishna Dalam Penyelesaian
Penyertaan
Aktiva tetap dan akumulasi penyusutan
Aktiva lainnya
KEWAJIBAN Kewajiban Segera
Simpanan (Giro Wadiah & Tabungan Wadiah)
Kewajiban Lain (hutang salam & hut. Istishna)
Kewajiban kepada Bank Lain
Kewajiban IT Executing
Pembiayaan yang diterima
Keuntungan yg sudah diumumkan belum dibagi
Hutang Zakat
Hutang Lainnnya
DANA SYIRKAH TEMPORERDST Bukan Bank (Tab & Deposito Mudharabah)
DST Bank ( Tabungan & Deposito Mudharabah)
EKUITASModal disetor
Tambahan modal disetor
Saldo laba (rugi)
Neraca Bank Syariah (pr 154 & 155)
41
Laporan Laba Rugi Bank Syariah
Pendapatan operasi utama xxxxx (1)Hak pihak ke-3 atas bagi hasil (xxxxx) (2)
-------------Pendapatan bank sbg mudharib xxxxx (3)
Pendapatan operasi lainnya xxxxx (4)------------- xxxxx
Beban bank (xxxxx) (5)------------
Laba (rugi) bank xxxxx
Bukan sebagai
beban bank syariah
(merupakan alokasi
pendapatan Bank
Syariah)
42
Bank
Shahibul Maal MudharibMudharib
BANK SYARIAH
BANK KONVENSIONAL
Membayar bunga tetap Tdk dipengaruhi pendpatan yg diterima Menerima bunga kredit tetap
Pembayaran bagi hasilTergantung pendapatan yag diterima
Menerima pendapatanBagi Hasil / Margin / sewa
Penyaluran danaPenghimpunan dana
Deposan
Nsb debitur
Shahibul maal
Bunga Deposito (tetap) = 6% LR = COM + RISK COST + SPREADLR = (6% + 4%) + 1% + 2% = 13%
Target Return minimal = 13 %Expect Return (ER) = 6%
(6+)% ---------------------------------Realisasi---------------------------------------- 20%(6-)% ----------------------------------Realisasi---------------------------------------- 10%
6% -----------------------------------Realisasi------------------------------------------ 20%6% -----------------------------------Realisasi------------------------------------------ 10%
43
Laporan Arus Kas & Laporan Ekuitas
Bank syariah menyajikan laporan arus kas dan ekuitas dengan mengacu ke PSAK terkait
44
Laporan Perubahan Dana Investasi Terikat (PSAK 101 – Akuntansi Perbankan Syariah)M
ud
har
abah
Mudharabah Mutlaqah(Investasi Tidak Terikat)(Dana Syirkah Temporer
Mdh Muqayyadah(Investasi Terikat)
Dana kelolaan•KKPA•KUT•TIR
Executing
Chanelling
Neraca sebesar risiko
Laporan Perubahan Dana Investasi Terikat
TabunganDeposito Neraca
45
Laporan Sumber Dan Penggunaan Dana Zakat
(PSAK 101 => Laporan Sumber dan Penggunaan Dana ZIS)
Sumber Dana ZakatZakat dari dalam bank syariah xxxZakat dari pihak luar bank syariah xxx
Jumlah xxx
Penggunaan Dana Zakat Fakir (xxx)Miskin (xxx)Amil (xxx)Muallaf (xxx)Orang yang terlilit hutang (gharim) (xxx)Riqab (xxx)Fisabilillah (xxx)Orang yang dalam perjalanan (ibnu sabil) (xxx)
Jumlah Penggunaan Dana Zakat (xxx) Kenaikan (penurunan) dana zakat xxx Saldo awal dana zakat xxxSaldo akhir dana zakat xxx
46
Laporan Sumber dan Penggunaan Dana kebajikan
Qar
dh
Sumber dana Intern- Laba- Modal
Sumber dana Ekstern- Pihak luar- Denda- Pendptan non halal
(non syariah)- Infaq- Shadaqah
- Pinjaman Al Qardh- Talangan - Cerukan (OD)- Rahn- Hawalah
Neraca
- Pinjaman Al Qardhul Hasan
- Sumbangan
Laporan Sumber Penggunaan Dana Kebajikan
PSAK 101 => Laporan Sumber Penggunaan Al Qardhul Hasan
47
Pendapatan Usaha Utama (Akrual) xxxPengurang: Pendapatan periode berjalan yg kas atau setara kasnya belum
diterima:Pendapatan margin murabahah (xxx)Pendapatan istishna’ (xxx)Hak bagi hasil:
Pembiayaan mudharabah (xxx)Pembiayaan musyarakah (xxx)
Pendapatan sewa (xxx)Jumlah (xxx)
Penambah:Pendapatan periode sebelumnya yg kasnya diterima pd periode berjalan:Penerimaan pelunasan piutang:
Margin murabahah xxxIstishna’ xxxPendapatan sewa xxx
Penerimaan piutang bagi hasil:Pembiayaan mudharabah xxx Pembiayaan musyarakah xxx
Jumlah xxx
Pendapatan yang tersedia untuk bagi hasil xxxBagi hasil yang menjadi hak bank syariah xxxBagi hasil yang menjadi hak pemilik dana xxx Dirinci atas:
Hak pemilik dana atas bagi hasil yang sudah didistribusikan xxxHak pemilik dana atas bagi hasil yang belum didistribusikan xxx
Lap Rekonsiliasi Pendapatan dan Bagi Hasil
48
Tabel Alokasi Porsi Pendapatan(Alternatif Kemungkinan yang Terjadi)
No.
1.
3
Penghimpunan dana
150.000
Penyaluran dana
150.000
PendapatanPenyaluran
325
Pendapatan yangharus dibagi hasil
325
Keterangan
Semua pendapatan dibagi hasil antara bank dan nasabah
2. 150.000 175.000 350 312 150.000/175.000 x 350(Pendapatan dibagi hasil sebesar porsi penghimpunan dana)
3. 150.000 125.000 275 275 Semua pendapatan untuk nasabahAda dana yang belumtersalurkan
49
Tabel Distribusi Bagi Hasil4
Jenis Penghimpunan
Saldo Rata-rata
Pendapatan yangharus dibagi hasil
Porsi Pemilik Dana
Nisbah
Porsi Pengelola Dana
Jumlah Nisbah Jumlah
A B C D E F
Giro Wadiah A1 B1 0,00 D1 1 F1
Tabungan Mudharabah A2 B2 0,55 D2 0,45 F2
Deposito Mudharabah
1 Bulan A3 B3 0,60 D3 0,40 F33 Bulan A4 B4 0,65 D4 0,35 F46 Bulan A5 B5 0,67 D5 0,33 F512 Bulan A6 B6 0,70 D6 0,30 F6
TOTAL A B C D E F
50
Contoh Penghitungan:
B2 = A2 / A x B = 50.000 / 150.000 x 312 = 104
A = Total Saldo Rata-Rata Penghimpunan Dana = 150.000
A2 = Total Saldo Rata-Rata Tabungan Mudharabah= 50.000
B = Total Pendapatan yang Harus Dibagi-hasil = 312
B2 = Total Pendapatan Tabungan Mudharabah yang Harus Dibagi-hasil = ? D2 = Total Porsi Pendapatan Bagi Hasil untuk Nasabah
(0,55) =? F2 = Total Porsi Pendapatan Bagi Hasil untuk Bank
(0,45) = ?D2 = 0,55 x B2 = 0,55 x 104 = 57,2
F2 = 0,45 x B2 = 0,45 x 104 = 46,8
top related