proposal danone aqua group
Post on 02-Jan-2016
971 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
‘GREEN TOBA PROJECT’
PROPOSAL KEGIATAN
PENANAMAN 150,000 POHON HINGGA AKHIR 2014
DI DAERAH TANGKAPAN AIR DANAU TOBA
Oleh
DANONE AQUA GROUP
SEKRETARIAT
Cyber 2 Tower Lt. 10 Jl. Rasuna Said Blok X-5 No. 13 Setiabudi
DAFTAR ISI
I. LATAR BELAKANG 3
II. TUJUAN dan TARGET KEGIATAN 5
III. PELAKSANA KEGIATAN 6
IV. RINCIAN KEGIATAN 6
V. TAHAPAN PELAKSANAAN 7
VI. MONITORING DAN EVALUASI 8
VII. PERSONAL KUNCI 9
VII. PERKIRAAN BIAYA 9
IX. BAGAIMANA ANDA DAPAT MEMBANTU9
LAMPIRAN A – PROFIL ORGANISASI 11
LAMPIRAN B – RENCANA LOKASI PENANAMAN 16
LAMPIRAN C – RENCANA ANGGARAN BIAYA 20
LAMPIRAN D – FORMULIR ADOPSI POHON 22
Page 2 of 25
I. LATAR BELAKANG
Dengan luas 110.260 hektar Danau Toba merupakan danau terluas di
Asia Tenggara dan merupakan danau volcano-tectonic terbesar di dunia
(danau yang timbul dari letusan gunung berapi). Dengan keindahan yang
alami serta kekayaan budaya suku Batak yang mendiami sekitar pinggiran
danau, Danau Toba menjadi salah satu daerah tujuan wisata utama
Indonesia, terutama bagi wisatawan asal Eropa. Namun setelah krisis
moneter pada tahun 1998 jumlah kunjungan wisatawan turun drastis
menjadi hanya sekitar 40.000 – 50.000 orang wisatawan asing per tahun.
Saat ini kondisi ekosistem daerah tangkapan air (catchment area) maupun
perairan Danau Toba mengalami berbagai tekanan dan kemerosotan; baik
disebabkan oleh faktor alamiah maupun akibat aktifitas yang kurang
mengindahkan prinsip pelestarian ekosistem, sehingga pada saat ini
terjadi degradasi daya dukung perairan maupun daratan di sekitar
kawasan Danau Toba. Beberapa faktor penyebab, antara lain: penebangan
hutan, kebakaran hutan, tanah longsor ke danau, pembuangan sampah ke
perairan danau atau DAS (daerah aliran sungai) yang menjadi hulu Danau
Toba, pencemaran air akibat pembuangan limbah rumah tangga,
pencemaran air akibat konsentrasi sisa pakan ikan yang dipelihara
menggunakan karamba jaring apung, serta pesatnya pertumbuhan gulma
eceng gondok yang menutupi sebagian daerah pinggiran Danau Toba.
BKPEKDT (Badan Koordinasi Pengelolaan Ekosistem Kawasan Danau Toba)
melaporkan, dari 260.154 hektar daerah tangkapan air (catchment area)
berupa daratan Danau Toba, sebanyak 116.424 hektar (sekitar 45%)
telah menjadi lahan kritis, sedangkan sisanya berupa hutan,
pemukiman, kebun rakyat, sawah, lahan industri, dan areal pariwisata.
Daerah itu tersebar di tujuh kabupaten yang melingkupi Danau Toba,
yakni Kabupaten Tapanuli Utara, Toba Samosir, Humbang Hasundutan,
Samosir, Simalungun, Dairi, dan Karo.
Upaya Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GERHAN) di
kawasan Danau Toba yang dilakukan pemerintah, LSM, dan swasta sejauh
ini baru mampu merehabilitasi 14.648 hektar daerah tangkapan air
Page 3 of 25
Danau Toba; masih terdapat puluhan ribu hektar lahan kritis yang
mendesak untuk di-konservasi.
Peta lahan kritis yang diperoleh dari Departemen Kehutanan baru-baru ini
memberikan gambaran yang lebih memprihatinkan. Terlihat bahwa hampir
keseluruhan daerah tangkapan air Danau Toba berada dalam kondisi
potensial kritis hingga sangat kritis.
Bertolak dari kenyataan di atas, Danone Aqua Group merencanakan
sebuah program jangka pendek yang diharapkan dapat memberikan
kontribusi bagi upaya rehabilitasi lahan kritis di sekitar Danau Toba
dengan melakukan program penanaman 150,000 pohon di beberapa titik
lokasi yang berada di dalam daerah tangkapan air Danau Toba hingga
akhir tahun 2010. Program ini kami sebut dengan nama GREEN TOBA
Project.
Page 4 of 25
Page 5 of 25
II. TUJUAN dan TARGET KEGIATAN
Tujuan dari kegiatan program penanaman pohon ini adalah:
1. Meningkatkan penjualan produk Aqua. Dengan event ini diharapkan
dapat meningkatkan volume penjualan dan partisipasi konsumen
dalam rangka peduli lingkungan tanam 150.000 pohon.
2. Merehabilitasi atau melakukan konversi kondisi lahan kritis dan
potensial kritis di daerah tangkapan air Danau Toba sehingga menjadi
lahan tidak kritis.
3. Mengkampanyekan upaya penyelamatan lingkungan secara umum dan
Danau Toba secara khusus melalui liputan kegiatan dan upaya-upaya
public relation sebelum, selama dan sesudah kegiatan penanaman.
4. Memberikan pemahaman kepada masyarakat di sekitar lokasi
penanaman pohon akan pentingnya fungsi ekologis pohon dan nilai
ekonomis pohon sebagai salah satu sumber ekonomi keluarga dalam
jangka panjang.
5. Menumbuhkan rasa cinta kepada lingkungan secara umum dan rasa
cinta kepada Danau Toba secara khusus, serta memberikan
pengetahuan dasar akan fungsi-fungsi ekologis pohon serta cara
penanaman pohon kepada anak-anak sekolah di sekitar lokasi
penanaman.
Adapun target yang diharapkan dapat dicapai dari kegiatan ini adalah:
1. Penanaman sekitar 150.000 pohon tanaman keras maupun tanaman
buah dan produktif di lahan potensial kritis maupun lahan kritis di atas
lahan seluas kurang lebih 150 hektar hingga akhir tahun 2014. Untuk
tahap pertama akan ditanam sekitar 20.000 pohon hingga akhir
2013.
2. Angka kerhasilan hidup tanaman mencapai 80% setelah satu tahun
penanaman.
Page 6 of 25
3. Keterlibatan sekitar 100 KK (kepala keluarga) secara langsung di dalam
kegiatan ini terkait penggunaan lahan mereka sebagai lokasi
penanaman.
4. Keterlibatan 300-500 orang anak sekolah (setingkat SMA) di dalam
pelaksanaan sosialisasi hingga pelaksanaan kegiatan.
5. Kampanye Selamatkan Danau Toba di tingkat nasional dan
internasional.
III. PELAKSANA KEGIATAN
Kegiatan ini dilaksanakan oleh DANONE AQUA GROUP.
Profil lengkap organisasi dapat dilihat pada LAMPIRAN A.
IV. RINCIAN KEGIATAN
Nama Kegiatan: Green Toba Project (Tahap I)
Pelaksaan Kegiatan: PT. Danone Indonesia
Lokasi Penanaman:(Tahap I: 20,000 pohon)
Desa Gorga, Simanindo, Samosir – 6,000 pohon
Sibaganding, Parapat – 2,000 pohon
Tigaras, Parapat – 3,000 pohon
Onan Runggu, Samosir – 5,000 pohon
Desa Sianipar, Kec.Laguboti, Tobasa – 4,000 pohon
Untuk jelasnya dapat dilihat LAMPIRAN B.
Waktu Penanaman: Juli - Agustus – 2013
Jenis Pohon: 30% terdiri dari pohon produktif atau pohon
Page 7 of 25
buah (alpukat, durian, mangga dan kemiri); 70% terdiri dari pohon tanaman keras (beringin, meranti, macademia, mahoni, pinus Toba atau ingul)
Sumber Bibit: BPK (Balai Penelitian Kehutanan) Aek Nauli, Sibaganding, Parapat
Taman Eden 100, Desa Sionggang Utara, Kec.Lumban Julu, Kab.Toba Samosir
Balai Pengolahan DAS Asahan Barumun, P.Siantar
Laksmana Nursery, P.Siantar
Page 8 of 25
V. TAHAPAN PELAKSANAAN
1. Survey Lapangan (7 hari)
Tujuan survey adalah untuk mendapatkan gambaran kondisi di lapangan
dan menghubungi pihak-pihak yang akan diajak bekerjasama (kepala
sekolah, tokoh masyarakat, pejabat setempat, serta kepala keluarga yang
lahannya akan ditanami).
Survey telah dilakukan dari tanggal 28 April 2013 – 6 Mei 2013 lalu oleh
project manager didampingi oleh field coordinator terkait dan seorang staf
ahli kehutanan.
2. Distribusi Bibit dan Logistik (2-3 minggu sebelum penanaman)
Pengiriman dari tempat pembibitan (Aek Nauli) ke depo yang disiapkan di
dekat lokasi (total ada 6 lokasi depo sesuai dengan jumlah lokasi
penanaman).
3. Persiapan Lahan (1-2 minggu sebelum penanaman)
Pekerjaan persiapan lahan dilakukan oleh masyarakat setempat dengan
pendampingan oleh tenaga penyuluh dari Balai Penelitian Kehutanan Aek
Nauli dan field coordinator yang terkait.
Persiapan lahan meliputi:
Pembersihan lahan
Pengaturan jarak tanam
Pangajiran
Pembuatan lubang tanam (40cm x 40cm dengan kedalaman sekitar
50cm)
Penaburan pupuk kandang/kompos ke dalam lubang.
4. Sosialisasi (1-2 minggu sebelum penanaman)
Tujuan sosialisasi adalah untuk mempersiapkan masyarakat sekitar dan
anak-anak sekolah yang akan dilibatkan di dalam kegiatan penanaman ini.
Bentuk sosialisasi kepada masyarakat direncanakan melalui pendekatan
budaya (pementasan opera Batak), sementara kepada siswa-siswa sekolah
dengan cara presentasi dan pemutaran film di sekolah-sekolah.
Page 9 of 25
Selain itu juga akan digunakan media elektronik (radio lokal) serta
spanduk di beberapa lokasi strategis berisi iklan layanan masyarakat /
kampanye penanaman pohon; juga akan dibagikan kaos berisi ajakan
untuk mencintai Danau Toba, menjaga kebersihan dan ajakan menanam
dan merawat pohon.
5. Penanaman
Dilakukan oleh relawan, simpatisan, masyarakat setempat dan anak-anak
sekolah serta dibantu oleh beberapa buruh tani. Jumlah tenaga yang
dilibatkan akan disesuaikan dengan jumlah pohon yang akan ditanam di
suatu lokasi; sebagai acuan kira-kira sekitar 1 orang untuk 10 pohon.
Diharapkan dengan jumlah tenaga sebanyak ini penanaman dapat
dilakukan dalam waktu sehari untuk satu lokasi tanam seluas 1 hektar
(1.000 hingga 1.600 pohon).
Penanaman dilakukan secara bertahap; diharapkan setiap minggu (hari
Sabtu/Minggu) dan dilakukan bergilir dari satu lokasi ke lokasi yang lain.
6. Pengawasan & Pemeliharaan
Salah satu tahapan terpenting adalah kegiatan pengawasan dan
pemeliharaan tanaman hingga tanaman minimal berumur satu tahun.
Pengawasan akan dilakukan oleh dua orang penyuluh lapangan yang
secara periodik (2 minggu sekali) akan memeriksa lokasi penanaman.
Pemeliharaan meliputi pemberian pupuk, penyemprotan, pembersihan
gulma serta penggantian tanaman yang mati (penyulaman). Dilakukan
setiap 3 bulan. Penyulaman dapat mencapai 20% dari jumlah tanaman.
VI. MONITORING DAN EVALUASI
Monitoring / Pengawasan:
Pengawasan kegiatan dilakukan paska penanaman oleh project manager dibantu oleh para field coordinator.
Sebagai titik kontrol akan dipilih secara acak 25 tanaman untuk setiap 1,000 pohon yang ditanam. Secara berkala (setiap 2 minggu) penyuluh lapangan akan mengumpulkan data fisik dan foto tanaman kontrol yang
Page 10 of 25
kemudian akan dilaporakan setiap bulan oleh field coordinator kepada project manager di Jakarta.
Evaluasi:
Berdasarkan hasil kegiatan di lapangan akan dibuat evaluasi untuk menjadi masukan bagi program berikutnya. Evaluasi akan meliputi tingkat partisipasi masyarakat, keberhasilan hidup dan pertumbuhan tanaman, liputan oleh media, umpan balik dari masyarakat terhadap kegiatan yang dilakukan serta efektivitas kegiatan secara keseluruhan.
VII. PERSONAL KUNCI
Berikut nama-nama personal kunci dari kegiatan ini:
Project Manager : Partoba Pangaribuan
Field Coordinator : Annette Siallagan (Tuk-Tuk)
Bapak Manik (Sibagindang)
Sulaiman Sinaga (Tigaras)
Monang Naipospos (Laguboti)
Keluarga Sidabutar (Simanindo)
Bapak Nainggolan (Onan Runggu)
Staf Ahli Kehutanan : Alfons Hariandja
VIII. PERKIRAAN BIAYA
Total biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan ini adalah sebesar Rp 803.200.000,- (delapan ratus tiga juta dua ratus ribu rupiah).
Rincian RAB (Rencana Anggaran Biaya) dapat dilihat dalam LAMPIRAN C.
IX. BAGAIMANA ANDA DAPAT MEMBANTU
Untuk memudahkan, kami telah menyederhanakan pemberian donasi
dalam bentuk adopsi pohon atau ‘adopt a tree’.
Dengan membeli AQUA botol sedang seharga Rp2500 bapak/ibu telah
mengadopsi satu batang pohon; dana tersebut telah mencakup biaya
Page 11 of 25
pembelian bibit, biaya penanaman serta biaya pemeliharaan selama
satu tahun. Hal ini untuk memastikan bahwa angka hidup pohon yang
ditanam dapat mencapai minimal 90% hingga pohon yang bapak/ibu
adopsi berusia 3 tahun dan bahwa GREEN TOBA PROJECT benar-benar
memberi dampak bagi kelestarian lingkungan Danau Toba.
Setiap pohon yang bapak/ibu sumbangkan akan dicatat dan akan
dipublikasikan secara online melalui situs: www.aqua.com kami juga akan
membuat laporan pertumbuhan secara berkala melalui pengiriman foto
untuk bapak/ibu yang menyumbang lebih dari 20 pohon.
Sekecil apapun, donasi dari Bapak/Ibu akan sangat berarti bagi gerakan
penyelamatan Danau Toba melalui GREEN TOBA PROJECT ini. Bantu kami
untuk mewujudkan Danau Toba yang lebih indah dan lestari serta Bumi
yang lebih hijau untuk diwariskan kepada generasi berikutnya.
Salam “Save Lake Toba!”
Jakarta, 22 April 2013
DANONE AQUA GROUP
Fritz Bonar PanggabeanKoordinator Umum
Page 12 of 25
LAMPIRAN A – PROFIL ORGANISASI
PROFIL ORGANISASIDANONE AQUA GROUP
SEJARAH AWAL PENDIRIAN
Aqua Group didirikan oleh Almarhum Tirto Utomo, warga asli Wonosobo pada tahun 1973. Tirto Utomo atau Kwa Sien Biauw (lahir di Wonosobo, 9 Maret 1930 – meninggal 16 Maret 1994 pada umur 64 tahun) adalah pengusahaIndonesia. Lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia ini dikenal sebagai pendiri Aqua Golden Mississipi pada tahun 1973. Pada 16 Maret 1994, ia meninggal dunia dan dimakamkan di pemakaman warga Tionghoa di dekat Hotel Kresna, Wonosobo.
Padahal sebelumnya Tirto Utomo juga bekerja di Pertamina. Tetapi untuk fokus pada bisnisnya, ia melepaskan pekerjaannya di Pertamina. Ide mendirikan perusahaan AMDK timbul ketika Tirto bekerja sebagai pegawai pertamina pada awal tahun 1970-an. Ketika itu Tirto bertugas menjamu delegasi sebuah perusahaan Amerika Serikat. Namun jamuan itu terganggu ketika istri ketua delegasi mengalami diare yang disebabkan karena mengonsumsi air yang tidak bersih. Tirto kemudian mengetahui bahwa tamu-tamunya yang berasal dari negara Barat tidak terbiasa meminum air minum yang direbus, tetapi air yang telah disterilkan.
Awalnya orang sinis dengan ide Tirto Utomo untuk menjual air minum kemasan botol yang harga per botol awalnya sama dengan harga 1 liter bensin Premium. Namun Tirto Utomo yakin, pada masa yang akan datang Indonesia akan kekurangan air bersih yang siap untuk diminum, sehingga idenya ini terus dia lanjutkan dan tidak memikirkan komentar sinis orang. Pada awalnya market Aqua adalah orang-orang asing yang ada di Indonesia, karena mereka yakin air kemasan lebih steril dan aman daripada air tanah dan air PDAM. Dengan mendirikan pabrik air minuman dengan mesin yang canggih di Bekasi, sehingga orang asing lebih percaya dengan minuman air kemasan ini.
Tirto dan saudara-saudaranya mulai mempelajari cara memproses air minum dalam kemasan. Ia meminta adiknya, Slamet Utomo untuk magang di Polaris, sebuah perusahaan AMDK yang ketika itu telah beroperasi 16 tahun di Thailand. Tidak mengherankan bila pada awalnya produk Aqua menyerupai Polaris mulai dari bentuk botol kaca, merek mesin pengolahan air, sampai mesin pencuci botol serta pengisi air.
Awalanya Aqua bernama Puritas, kemudian seorang konsultan Tirto, , Eulindra Lim, mengusulkan untuk menggunakan nama Aqua karena cocok terhadap imej air minum dalam botol serta tidak sulit untuk diucapkan. Ia setuju dan mengubah merek produknya dari Puritas menjadi Aqua. Dua tahun kemudian, produksi pertama Aqua diluncurkan dalam bentuk kemasan botol kaca ukuran 950 ml dengan harga jual Rp.75, hampir dua kali lipat harga bensin yang ketika itu bernilai Rp.46 untuk 1.000 ml.
Aqua berasal dari bahasa Latin yang artinya air, dimana pada awalnya di jual untuk orang asing, tetapi kemudian Tirto Utomo melihat pasar masyarakat Indonesia juga memiliki potensi, sehingga dia menjual air kemasan botol ukuran kecil dan ditempatkan di
Page 13 of 25
terminal-terminal bus di Jakarta dan sekitarnya, serta sepanjang jalan pantura Jawa Tengah. Hal ini ternyata sukses, membuat Aqua diminati oleh para supir-supir bus dan penumpang, serta masyarakat lainnya. Hal ini menunjukkan, bahwa masyarakat Indonesia sangat membutuhkan air mineral botol yang bersih.
Kesuksesan Aqua, menarik beberapa perusahaan lain untuk membuat nama di air mineralnya dengan nama Aqua. Bahkan jika kita berniat membeli air mineral kemasan botol, selalu menyebut dengan mau membeli Aqua, padahal yang diberikan kadangkala bukan merek Aqua, tetapi itulah Aqua sudah menjadi brand image yang baik di mata konsumen.
PROGRAM JANGKA PANJANG
Komitmen kami untuk selalu mengelola bisnis yang bertanggung jawab bagi masyarakat dan lingkungan
Praktik tanggung jawab sosial perusahaan AQUA Group berakar pada pemikiran pemimpin DANONE, Antoine Riboud, tentang komitmen ganda perusahaan. Komitmen ganda merupakan cara menjalankan bisnis yang mengedepankan keseimbangan antara keberhasilan ekonomi dan kemajuan sosial.Pemikiran tersebut sejalan dengan pemikiran pendiri AQUA, Tirto Utomo, yang berprinsip bahwa bisnis harus berkontribusi sosial pada masyarakat.
Kedua pemikiran tersebut diaktualisasikan dalam AQUA Lestari yang dikembangkan sejak tahun 2006 sebagai payung inisistif keberlanjutan dengan menggunakan DANONE WAY dan ISO 26000 sebagai referensi.
AQUA Lestari direalisasikan dengan melaksanakan berbagai inisiatif sosial dan lingkungan yang mencakup wilayah sub- Daerah Aliran Sungai (DAS) secara terintegrasi dari wilayah hulu, tengah, dan hilir di lokasi AQUA Group beroperasi yang disesuaikan dengan konteks lokal. Berbagai inisiatif tersebut berada di bawah empat pilar, yaitu: Pelestarian Air dan Lingkungan, Praktik Perusahaan Ramah Lingkungan, Pengelolaan Distribusi Produk, serta Pelibatan dan Pemberdayaan Masyarakat.
Page 14 of 25
DATA ORGANISASI
Name Tirta Investama, PT (Danone Aqua Group)
Level of Action: Lake Toba Basin
Visi: MEWUJUDKAN KELESTARIAN DANAU TOBA SEBAGAI SUMBER KESEJAHTERAAN BAGI MASYARAKAT.
Misi: Melakukan kontrol sosial atas kebijakan publik yang berdampak terhadap kelestarian ekosistem Danau Toba.
Melakukan pendidikan kepada masyarakat di sekitar Danau Toba dan di sekitar DAS (daerah aliran sungai) Danau Toba agar peduli terhadap kelestarian dan perlindungan ekosistem Danau Toba.
Melakukan kegiatan pelestarian Danau Toba melalui pendekatan budaya dan tindakan nyata kepada masyarakat sekitar Danau Toba.
Mempromosikan upaya perlindungan dan penyelamatan Danau Toba ke seluruh dunia.
Menumbuhkan sikap kewirausahaan kepada penduduk lokal untuk pengembangan pariwisata yang berwawasan lingkungan (eco-tourism).
Interests: Lake Environment (Water Quality, Rainforest conservation, Nature conservation & Ecosystem);Local Community Development: Culture, Land, Life, Education, & Human Rights;Lake Tourism, Eco-Tourism
Sumber Dana: Danone Aqua Group, Donasi perorangan, lembaga donor.
Page 15 of 25
Susunan Pengurus:
Dewan Etik: Suhunan Situmorang (Ketua Dewan Etik)Charlie M SianiparFranky PasaribuJames M Purba John Fresly HutahayanKaryanta J. SinulinggaP.SiagianM.Abduh Nasution
Koordinator Umum : Fritz Bonar Panggabean Parlin SinagaRonald Tumpal Hutabarat
Program: Bongsu Pakpahan Halida Srikandini PohanPalty Osfred SilalahiPartoba Pangaribuan
Keuangan: Christina Sitompul
Hubungan Antar Lembaga & Litbang :
Denni RajagukgukEddy Sanusi Silitonga German Silaen Martua Sirait Poltak Tua Hasiholan Hutabarat
Teknologi Informasi & Kreatif:
Charly SilabanRadix Iwan SipayungSaut PanggabeanYunus
Advokasi Masyarakat: Anthony LibertyDompak TambunanSafrin Daniel PurbaTigor Manik Wemhpy HutabaratZunaerah Pangaribuan
Humas: Desy HutabaratLidya HutagaolHerry NoverinoNatasha SiahaanYohanna Nainggolan
Page 16 of 25
Penggalangan Dana: Budi NainggolanMaria Tampubolon
Koordinator Lapangan / Wilayah:
Medan:Johnny SiahaanTonggo SimangunsongDenny SitohangMiduk HutabaratSylvia Panggabean
Siantar:Lumantina SiholohoAlvin Nasution
Tobasa:Monang NaiposposSebastian Hutabarat
Samosir: Annette Siallagan
Tanah Karo:Marikaya BangunPetrus Sitepu
Page 17 of 25
LAMPIRAN B – RENCANA LOKASI PENANAMAN
Page 18 of 25
FOTO-FOTO LAHAN KRITIS DI SEKITAR DANAU TOBA
Page 19 of 25
Page 20 of 25
Page 21 of 25
LAMPIRAN C – RENCANA ANGGARAN BIAYA
No. KEGIATAN JUMLAH SATUANHARGA SATUAN JUMLAH
A. Survey Awal Rp10.400.000Transport Jakarta - Medan pp (LION Air) 2 orang Rp1.500.000 Rp3.000.000 Transport Medan - Parapat pp 2 orang Rp200.000 Rp400.000 Sewa kendaraan (mobil) di lokasi 7 hari Rp250.000 Rp1.750.000 Supir & BBM 7 hari Rp150.000 Rp1.050.000 Akomodasi + makan (2 orang) 7 hari Rp300.000 Rp4.200.000
B. Bibit & Penanaman Rp453.800.000Bibit tanaman produktif* 6.000 batang Rp32.500 Rp195.000.000 Bibit tanaman keras* 14.000 batang Rp10.000 Rp140.000.000 Bahan Ajir Tanaman 20.000 batang Rp500 Rp10.000.000 Pupuk kandang (5kg/pohon) 100.000 kg Rp750 Rp75.000.000 Rol meter 2 bh Rp150.000 Rp300.000 Cangkul 20 bh Rp50.000 Rp1.000.000 Pestisida organik 500 liter Rp25.000 Rp12.500.000 Biaya pembersihan dan penggalian 20.000 lobang Rp1.000 Rp20.000.000 *harga bibit sudah termasuk ongkos kirim hingga ke depo/lokasi
C. Sosialisasi Rp61.500.000Sosialisasi ke MasyarakatPementasan Opera Batak & Kesenian 5 kali Rp5.000.000 Rp25.000.000 Cetak PIN: Ayo Tanam Pohon! 500 bh Rp10.000 Rp5.000.000 Cetak KAOS: Selamatkan Danau Toba! 500 bh Rp30.000 Rp15.000.000 Cetak Spanduk + pemasangan 20 lembar Rp200.000 Rp4.000.000 Iklan di radio lokal (2 stasiun) 7 hari Rp500.000 Rp3.500.000 Sosialisasi ke SekolahCetak brosur: DANAU TOBA - facts & figures 500 bh Rp5.000 Rp2.500.000 Cetak PIN: Ayo Tanam Pohon! 500 bh Rp10.000 Rp5.000.000 Sewa INFOCUS/LCD TV 3 hari Rp500.000 Rp1.500.000
D. Penanaman Rp45.000.000Konsumsi 1000 orang Rp15.000 Rp15.000.000 Topi: SAVE LAKE TOBA 1000 bh Rp15.000 Rp15.000.000 Transportasi untuk anak sekolah 10 bis Rp750.000 Rp7.500.000 Tenaga tambahan (buruh tani) - 10 hari 20 orang Rp75.000 Rp7.500.000
E. Pengawasan & Pemeliharaan (Tahun I) Rp138.000.000Penggantian Tanaman Yang Mati (20%)Bibit tanaman produktif* 1.200 batang Rp32.500 Rp39.000.000 Bibit tanaman keras* 2.800 batang Rp10.000 Rp28.000.000 Bahan Ajir Tanaman 4.000 batang Rp500 Rp2.000.000 Pupuk kandang (3kg/pohon) 12.000 kg Rp750 Rp9.000.000
Page 22 of 25
Pemeliharaan per 3 bulanPupuk kandang (1kg/pohon) x 3 60.000 kg Rp750 Rp45.000.000 Penyemprotan (x 3) 20.000 batang Rp250 Rp15.000.000
F. SDM Rp94.500.000Tahap Persiapan – PelaksanaanProject Manager 3 bulan Rp5.000.000 Rp15.000.000 Assistant Project Manager 3 bulan Rp3.000.000 Rp9.000.000 Field Coordinator (6 orang) 1 bulan Rp2.500.000 Rp15.000.000 Tenaga Ahli Kehutanan 1 bulan Rp3.000.000 Rp3.000.000 Staf penyuluh lapangan (2 orang) 1 bulan Rp1.500.000 Rp3.000.000 Tahap pengawasan & pemeliharaanProject Manager 9 bulan Rp2.500.000 Rp22.500.000 Staf penyuluh lapangan (4 orang) 9 bulan Rp1.500.000 Rp27.000.000
JUMLAH TOTAL = Rp803.200.000
Page 23 of 25
LAMPIRAN D – FORMULIR ADOPSI POHON
FORMULIR ‘ADOPT A TREE’
Dengan ini saya menyatakan bersedia
untuk turut serta dalam program GREEN
TOBA PROJECT dengan ‘mengadopsi’:
10 aqua(botol sedang) = Rp 25.000,-
25 aqua(botol sedang) = Rp 62.500,-
50 aqua(botol sedang) = Rp 125.000,-
100 aqua(botol sedang) = Rp 250.000,-
500 aqua(botol sedang) = Rp 1250.000,-
1.000 aqua(botol sedang) = Rp 2.500.000,- (setara dengan penanaman sekitar 100m)
Lainnya: …………. Aqua (botol sedang),
Senilai Rp …………………………………
Donasi yang anda berikan telah meliputi biaya bibit, biaya penanaman hingga biaya pemeliharaan pohon hingga jangka waktu satu tahun setelah pohon ditanam.
Data Penyumbang:
Nama: ……………………………………………………………………………………………………….
Perusahaan: ……………………………………………………………………………………………..
Alamat Kantor/Rumah:
Page 24 of 25
……………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………….
No.Telepon: ……………………………..
Page 25 of 25
top related