proposal ternak domba
Post on 30-Jul-2015
443 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Proposal Ternak Domba
I. PENDAHULUAN
PROFIL KElOMPOK TERNAKITA SALUYU
Alamat : Kp. Nunuk, Desa Dayeuh Kolot, Kec Sagalaherang, Kab Subang
Pada awal pembentukan, kelompok Ternak Kita SALUYU hanya terdiri dari 10 orang
yang biasa disebut mitra dengan jumlah Domba 25 ekor bakalan (penggemukan). Sebagian besar
mitra sudah biasa beternak, karena beternak adalah usaha pokok mereka. Lokasi mitra dalam
kelompok tersebar di 3 Kampung ; yaitu Kampung Cimuja, Kampung Nunuk dan Kampung
Bojong rangkas
Periode kedua, tahun 2008, jumlah mitra yang terdapat dalam Kelompok SALUYU
sebanyak 29 orang, jumlah Domba 208 ekor dengan program pembibitan. Dana bergulir dan
pembinaan kelompok selama ini diperoleh dari Dompet Dhuafa Bandung. Setelah terjadi
penjualan, saat ini kelompok TERNAKITA SALUYU memiliki Domba 104 ekor, Sapi 7 ekor,
yang tersebar di 5 Kampung, di 3 desa, dan 2 kecamatan (Sagalaherang dan Cikujang) di
Kabupaten Subang dengan jumlah anggota 62 orang.
Di setiap kampung terdapat perwakilan ketua yang menginduk ke ketua pusat yang ada di
Kampung Cimuja. Aktifitas perguliran dana dan strategi pengembangan ternak diserahkan
kepada masing – masing ketua perwakilan, tentunya dibawah koordinasi ketua pusat dan
SOP/Aturan peternakan dari Dompet Dhuafa Bandung. Silaturahmi dan pelatihan peternakan
sebulan sekali diadakan oleh penanggungjawab program dari DDB.
Pemasaran Domba selama ini berjalan dengan lancar karena didukung oleh program
akikah dari DDB yang setiap bulan sekitar lima ekor. Disamping itu mitra juga sudah terbiasa
berhubungan dengan bandar Domba yang ada dilingkungan sekitarnya untuk mempermudah
pemasaran.
Keberadaan sebuah kandang yang tepusat merupakan suatu kebutuhan bagi kelompok
ternak SALUYU, maka dengan semangat dan keinginan yang tinggi untuk maju, mitra
SALUYU membuat suatu kandang sentral yang berfungsi sebagai : tempat penangkaran ternak,
tempat seleksi kualitas ternak, karantina ternak yang sakit dan sentra penelitian ternak.
Sedangkan tujuan dibuatnya adalah untuk mengantisipasi masalah ternak, nama tempat tersebut
adalah Wisma ternak terdiri dari 60 kamar untuk pejantan dan bisa juga dialih fungsikan sebagai
tempat untuk pembibitan serta 7 kamar untuk Sapi.
KEGIATAN MITRA KELOMPOK TERNAKITA SALUYU
II. ANALISIS SWOT KELOMPOK TERNAKITA SALUYU
Internal Kekuatan (S) Kelemahan (W)
SDM 1. Tingkat Pengalaman beternak yang
tinggi
2. Motivasi beternak tinggi
3. Motivasi berkelompok yang tinggi
4. Jumlah tenaga kerja yang banyak
1. Tingkat pendidikan
peternak rendah
2. Jumlah modal yang dimiliki
sedikit tidak sebanding
dengan kemauan warga
untuk bergabung dengan
SDA
Daya Dukung
Wilayah
Kelembagaan
Kebijakan
Pemerintah
1. Lahan pertanian luas
2. HMT (hijauan makanan ternak)
banyak tersedia
1. Lokasi kelompok TERNAKITA
SALUYU dekat dengan pasar ternak
Sagalaherang Subang.
2. Iklim sesuai dengan habitat ternak
Domba
1. Adanya Program Swasembada daging
2010
2. Wilayah pengembangan untuk VBC
(Village Breeding Center)
3. Pihak desa sepakat untuk
mengembangkan perekonomian desa
dengan adanya kelompok ternak
kelompok ternak
3. Pemeliharaan ternak masih
skala kecil dan tradisional
1. Sebagian besar belum
berpengalaman dengan
kelompok tani-ternak
Eksternal Peluang (O) Ancaman (T)
Potensi Pasar
Transportasi
Penyakit
1. Tingkat pemotongan ternak tinggi
saat Idul Adha di desa Dyeuhkolot
(sekitar 500 ekor Th 2008)
2. Kelompok sudah dikenal oleh Bandar
Domba disekitar Sagalaherang
3. Pesanan Akikah cukup tinggi tiap
bulnya dari DDB atau dari individu
relasi kelompok
1. Belum memiliki kendaraan
kelompok
1. Adanya penyakit cacingan
III. MAKSUD dan TUJUAN
Dari matrik SWOT diatas maka kami bermaksud untuk mengembangkan kelompok
ternak ini menjadi lebih besar dari sekarang. Alternatif pengembangan usaha pembibitan ternak
domba Kelompok TERNAKITA SALUYU terdiri dari 4 bagian berdasarkan unsur kekuatan,
kelemahan, peluang dan tantangan adlah sebagai berikut :
1. Strategi berdasarkan unsur peluang dan kekuatan (SO Strategi)
2. Strategi berdasarkan unsur peluang dan kelemahan (WO Strategi)
3. Strategi berdasarkan unsur peluang dan ancaman (OT Strategi)
4. Strategi berdasarkan unsur ancaman dan kelemahan (WT Strategi)
Alternatif strategi tersebut adalah sebagai berikut :
1. SO terdiri dari :
a. Optimalisai produktivitas ternak Domba dengan pembibitan (VBC)
b. Peningkatan pelayanan kelembagaan pendukung usaha ternak Domba
c. Mendirikan Wisma Ternak Domba pada masing-masing wilayah cabang
2. WO strategi terdiri dari :
a. Membiasakan mitra untuk berdagang ternaknya langsung kepasar
b. Melakukan kemitraan dengan pihak yang mempunyai banyak modal termasuk pemerintah
c. Perbaikan pola usaha ternak dengan recording
3. OT strategi terdiri dari:
a. Peningkatan intensitas pertemuan dan pelatihan mitra pada masing-masing wilayah cabang
untuk membiasakan berorganisasi
b. Pembelian sarana transportasi untuk kelompok
c. Kerjasama dengan mantri hewan setempat
d. Penggunaan bibit unggul
e. Peningkatan teknologi beternak
4. WT strategi terdiri dari :
a. Peningkatan pendapatan dengan penambahan skala usaha mitra
b. Membangun relasi investasi dan pemasaran ternak kelompok
IV. PROGRAM KEMITRAAN PENGEMBANGAN TERNAK DOMBA
Program ini dilakukan melalui prakarsa Dompet Dhuafa Bandung bekerja sama dengan
kelompok TERNAKITA SALUYU. Dompet Dhuafa Bandung bertindak sebagai pembina yang
juga sebagai fasilitaor. Sementara Peternak atau kelompok ternak bertindak sebagai pengelola
peternakan domba dalam jangka waktu tertentu dan berdasarkan perjanjian yang telah disepakati
bersama. Sedangkan proposal ini ditujukan kepada pihak yang akan memberikan bantuan
kepada kelompok TERNAKITA SALUYU baik individu, perusahaan atau pemerintah
V. SISTEM MUDHOROBAH (bagi hasil)
VI. SISTEM MONITORING DAN EVALUASI
VII. SISTEM PENGELOLAAN
Dalam kelompok TERNAKITA SALUYU, terdiri dari 62 orang yang dibekali Domba
sebanyak 5 ekor Domba per anggota. Terdiri dari 1 ekor jantan bakalan dan 4 ekor betina,
sedangkan 10 ekor pejantan pamacek adalah asset kelompok di kandangkan di WISMA
TERNAK. Perkembangan perguliran Domba akan diproyeksikan dalam jangka waktu tiga tahun.
Proses perguliran dilakukan melalui suatu kelompok yang telah dibekali dengan
pendidikan dan pelatihan. Seleksi kelompok atas dasar survey sebelumnya, dengan kriteria
Dhuafa, amanah, mempunyai kemauan dan kemampuan beternak serta bertanggungjawab.
Jangka waktu satu pola perguliran bantuan ternak Domba adalah 3 tahun (36 bulan)
dimana ternak Domba yang diberikan pada satu kelompok merupakan Domba yang sudah siap
untuk kawin. Domba jantan minimal sudah berumur 18 bulan untuk pamacek dan umur 8 bulan
untuk bakalan. Perguliran disesuaiakan dengan masa reproduksi Domba betina, dimana dalam 24
bulan saja dapat melahirkan 3 kali dengan jumlah anakan 1-3 ekor untuk sekali melahirkan.
Sedangkan reinvestasi Domba bakalan dapat berjalan dua kali dengan penambahan 20%
keuntungan.
Pola perguliran dalam satu kelompok (62 ekor bakalan, 248 ekor betina dan 10 pejantan)
Selama 8 bulan pertama dari 248 ekor betina akan melahirkan minimal 298 ekor anakan dengan
asumsi koefisiensi kelahiran 1.2, peluang kelahiran 50% jantan dan 50% betina serta mortalitas
anak 10%. Pada delapan bulan kedua 248 ekor melahirkan lagi 298 ekor dan Domba produktif
betina menjadi 596 ekor. Dan seterusnya, ada dalam proyeksi.
VIII. RENCANA PEMBIAYAAN
Berikut ini secara global perhitungan rencana Modal awal yang dikeluarkan, dengan
asumsi :
Tahap 1 dan 2 persiapan pembuatan proposal, obat-obatan ternak, Monitoring sejumlah Rp.
1.850.000
Tahap 3, beli 100 ekor indukan @ Rp 600.000 serta 5 pejantan dewasa Rp 1.000.000, Total Rp.
65.000.000
Tahap 4, beli 148 ekor indukan @ Rp. 600.000 serta 5 pejantan dewasa Rp. 1000.000 total Rp.
93.800.000
Tahap 5 & 6, beli 62 ekor bakalan @ Rp 600.000, Total Rp. 37.200.000
Tidak menggunakan pakan tambahan dari luar daerah. Mengutamakan vegetasi lingkungan yang
melimpah di daerah beternak yang dapat digunakan sebagai bahan pakan.
Biaya operasional dan pembelian tahap selanjutnya mengikuti hasil penjualan tahap sebelumnya
untuk pembelian bakalan. Sedangkan untuk pembibitan akan terus berlangsung.
* Proyeksi Populasi, Cash Flow, Proyeksi Laba Rugi terlampir *
Tabel 1. Rincian Pembelian Ternak Domba dan dana kegiatan kelompok untuk awal perguliran 3 tahun
Spesifikasi Domba Q Harga per ekor (Rp) Jumlah (Rp)
Betina Induk 248 600,000 148,800,000
Pejantan Dewasa 10 1.000,000 10,000,000
Bakalan jantan 62 600,000 37,200,000
Transport dan Operasional
sekretariat
36 5,950,000
Monitoring dan Evaluasi 4,500,000
Pelatihan mitra peternak 3,000,000
Obat ternak 2,250,000
Dokumentasi dan pelaporan 3,800,000
TOTAL 215,500,000
IX. Penutup
Demikianlah proposal program ini, semoga dapat memberi gambaran umum program
pengembangan ternak Kelompok TERNAKITA SALUYU Kemitraan dengan Dompet Dhuafa
Bandung. Semoga dapat menunjukkan bahwa program pengembangan peternakan ini disamping
dapat memberdayakan kaum dhuafa juga secara ekonomi memiliki prospek yang
menguntungkan. Akhirnya semoga Allah SWT selalu melimpahkan petunjuk dan rahmatNya
kepada kita, sehingga rencana ini dapat terealisasi dengan sukses dan semoga langkah ini
menjadi amal soleh di sisiNya. Amiin.
top related