prosedur operasi standar sai
Post on 01-Jul-2015
1.256 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 1
KATA PENGANTAR
Sesuai dengan pilar ketiga Kebijakan Pembangunan Pendidikan Nasional yaitu Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas dan Pencitraan Publik, sejak tahun 2005 Depdiknas mewujudkannya dalam program pengembangan aplikasi Sistem Informasi Manajemen secara terintegrasi. Sangat disadari bahwa data perencanaan hingga pelaporan keuangan dan aset yang ada saat ini seolah-olah saling terpisah yang seyogyanya data tersebut merupakan bagian terintegrasi serta tidak terpisahkan satu dengan lainnya.
Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Keuangan (SIMKEU) menjadi tugas Sekretariat Jenderal Depdiknas dalam mewujudkan pilar ketiga kebijakan pembangunan tersebut. Sistem yang dikembangkan adalah sebuah sistem berbasis web, berdasarkan sistem aplikasi keuangan Departemen Keuangan, mengintegrasikan semua data yang dibutuhkan dalam rangka mengelola Departemen. Selain untuk memperkecil terjadinya kesalahan manusia (human error), sistem tersebut dapat mengurangi pengulangan kegiatan pencatatan.
Sebagai bagian dari pengembangan sistem tersebut, buku Prosedur Operasi Standar Sistem Informasi Manajemen Keuangan 2008 disusun dengan tujuan agar setiap satuan kerja yang berada di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional dapat menjalankan tugas dan fungsi masing – masing sesuai dengan sistem pengelolaan keuangan, mulai dari perencanaan dan penyusunan anggaran hingga pelaporan keuangan dan barang milik negara.
Kepada semua yang telah berpartisipasi dalam penyusunan buku ini, atas nama Menteri Pendidikan Nasional, kami ucapkan terima kasih yang tak terhingga, atas kerja kerasnya. Buku ini dibuat untuk dipergunakan oleh karyawan dan pimpinan di seluruh satuan kerja di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional.
Jakarta, 28 Januari 2009
Sekretaris Jenderal,
Prof. Dr. Dodi Nandika NIP 131127559
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar 1 Daftar Isi 2 BAB I Pendahuluan 4
A. Latar Belakang 4 B. Tujuan 4 C. Dasar Hukum 5 D. Daftar Istilah 6 E. Daftar Singkatan 16 F. Registrasi Petugas/User 20
1. Penjelasan Umum 20 2. Lingkup Kerja Petugas/User 21 3. Prosedur Registrasi User 22
BAB II Prosedur Operasi Standar Sistem Akuntansi Instansi A. Penjelasan Umum 23 B. Tujuan 23 C. Keluaran 24 D. Ketentuan Umum 25 E. Aspek Pengendalian Internal 29
BAB III Prosedur Penyusunan Laporan Keuangan/SAK A. Prosedur Penyusunan Laporan Keuangan/SAK Pada Tingkat
UAKPA 32
1. Prosedur Pencatatan DIPA/DIPA Revisi, Estimasi Pendapatan, Realisasi Belanja, PNBP, Penyetoran UP, Kas di Bendahara Penerimaan, Kas di Bendahara Pengeluaran, Aset Tetap melalui Penerimaan ADK BMN, Pengembalian Belanja, dan Realisasi PHLN
32
2. Prosedur Pencatatan Piutang, Persediaan, Aset Tetap, KDP, Aset Tidak Berwujud, dan Kemitraan dengan Pihak Ketiga 36
3. Prosedur Rekonsiliasi Internal SAK – SIMAK BMN 39 4. Prosedur Rekonsiliasi dengan KPPN 40 5. Prosedur Pengiriman Laporan UAKPA ke UAPPA-W/E1 41 6. Prosedur Tutup Tahun pada UAKPA 41
B. Prosedur Penyusunan Laporan Keuangan/SAK Pada Tingkat UAPPA-W 43
1. Prosedur Penerimaan Data UAKPA pada UAPPA-W 43 2. Prosedur Rekonsiliasi UAPPA-W dengan Kanwil DJPb 44 3. Prosedur Pengiriman Laporan UAPPA-W ke UAPPA-E1 44 4. Prosedur Tutup Tahun pada UAPPA-W 45
C. Prosedur Penyusunan Laporan Keuangan/SAK Pada Tingkat UAPPA-E1 46
1. Prosedur Penerimaan Data UAKPA/UAPPA-W pada UAPPA-E1 46
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 3
2. Prosedur Rekonsiliasi UAPPA-E1 dengan DAPK 47 3. Prosedur Pengiriman Laporan UAPPA-E1 ke UAPA 47 4. Prosedur Tutup Tahun pada UAPPA-E1 48
D. Prosedur Penyusunan Laporan Keuangan/SAK Pada Tingkat UAPA 49
1. Prosedur Penerimaan Data UAPPA-E1 pada UAPA 49 2. Prosedur Rekonsiliasi UAPA dengan DAPK 50 3. Prosedur Pengiriman Laporan UAPA ke DAPK 50 4. Prosedur Tutup Tahun pada UAPA 51
BAB IV Prosedur Penyusunan Laporan BMN/SIMAK BMN A. Prosedur Penyusunan Laporan BMN/SIMAK BMN Pada Tingkat
UAKPB 53
1. Prosedur Pencatatan Saldo Awal 53 2. Prosedur Pencatatan Transaksi Perolehan BMN 54 3. Prosedur Pencatatan Transaksi Perubahan BMN 55 4. Perubahan Nilai Koreksi Tim Penertiban Aset 57 5. Prosedur Pencatatan Transaksi Penghapusan BMN 58 6. Penghentian BMN dari Penggunaan 60 7. Prosedur Pencatatan Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) 61 8. Pencatatan Perolehan BMN yang Berasal Dari PHLN 62 9. Prosedur Rekonsiliasi SIMAK BMN dengan SAK 63
10. Prosedur Rekonsiliasi UAKPB dengan KPKNL 64 11. Prosedur Pengiriman Data UAKPB Ke UAPPB-W/E1 65 12. Prosedur Pengiriman Data SIMAK BMN Ke UAKPA 65
B. Prosedur Penyusunan Laporan BMN/SIMAK BMN Pada Tingkat UAPPB-W 66
1. Prosedur Penerimaan Data UAKPB Pada UAPPB-W 66 2. Prosedur Rekonsiliasi UAPPB-W dengan Kanwil DJKN 67 3. Prosedur Pengiriman Data UAPPB-W Ke UAPPB-E1 68
C. Prosedur Penyusunan Laporan BMN/SIMAK BMN Pada Tingkat UAPPB-E1 69
1. Prosedur Penerimaan Data UAPPB-W/UAKPB KP/DK/TP Pada UAPPB-E1 69
2. Prosedur Rekonsiliasi UAPPB-E1 dengan DJKN 70 3. Prosedur Pelaporan Dan Pengiriman Data UAPPB-E1 Ke UAPB 70
D. Prosedur Penyusunan Laporan BMN/SIMAK BMN Pada Tingkat UAPPB-E1 72
1. Prosedur Penerimaan Data UAPPB-E1 Pada UAPB 72 2. Prosedur Rekonsiliasi UAPB dengan DJKN 73 3. Prosedur Pelaporan Dan Pengiriman Data UAPB Ke DJKN 73
BAB V Penutup 74 Lampiran Bagan Arus Prosedur Lampiran Matriks Prosedur
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 4
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Reformasi di bidang keuangan ditandai dengan diberlakukannya Undang-
Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang
Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Undang-Undang
Nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara, dengan harapan sistem pengelolaan keuangan Negara dapat
lebih efisien dan efektif serta tercapainya transparansi dalam pengelolaan
keuangan.
Pengelolaan anggaran merupakan salah satu kegiatan administrasi utama dalam
kepemerintahan yang menuntut prinsip tata kelola yang baik dan mengharuskan
setiap organisasi melakukan pelaksanaan anggaran dengan baik dan benar,
sehingga setiap kegiatan dapat dipertanggungjawabkan secara transparan.
Selain itu, optimalnya suatu pengelolaan anggaran juga ditentukan oleh
bagaimana pengguna anggaran mentaati ketentuan-ketentuan yang telah
ditetapkan.
Pengelolaan anggaran yang tepat dan cepat, bukanlah tugas yang mudah bagi
Depdiknas yang memiliki skala organisasi yang besar, sebaran geografis yang
luas dan kewenangan perbendaharaan yang terdesentralisasi dangan jumlah
kantor/satuan kerja yang banyak dan tersebar di seluruh Indonesia. Jumlah
satker dan anggaran yang besar tersebut, memerlukan sistem pengelolaan
anggaran yang mampu mendukung pelaksanaan kegiatan dan pencapaian
sasaran organisasi setiap satuan kerja secara cepat, tepat dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Berkaitan dengan latar belakang di atas, Sekretariat Jenderal menyusun
Prosedur Operasi Standar sebagai pedoman bagi para pengelola anggaran
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 5
sehingga dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya dapat memahami
prosedur yang harus dilaksanakan.
B. TUJUAN
Prosedur Operasi Standar ini bertujuan:
1. Memberikan pemahaman yang sama bagi pejabat dan para pengelola
anggaran dan pelaporan keuangan pada Kantor/Satuan Kerja di Lingkungan
Depdiknas;
2. Menciptakan pengelolaan anggaran yang tepat waktu, akurat, transparan,
akuntabel, efisien dan efektif;
3. Mendukung terwujudnya good governance dan clean governance yaitu
terciptanya birokrasi yang baik, bersih dan bebas dari korupsi.
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 6
C. DASAR HUKUM
1. Undang Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2. Undang Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
3. Undang Undang Nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang
Milik Negara/Daerah;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan
Tugas Pembantuan;
8. Keputusan Presiden Nomor 42 tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 91/PMK.06/2007 tentang Bagan Akun
Standar;
10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.06/2007 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan, dan
pemindahtanganan BMN;
11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 97/PMK.06/2007 tentang
Penggolongan & Kodefikasi BMN;
12. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120/PMK.06/2007, tentang
Penatausahaan BMN;
13. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah;
14. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 02/PMK.06/2008 tentang Penilaian
Barang Milik Negara;
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 7
15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 21 tahun 2007 tentang Unit
Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Di Lingkungan Departemen Pendidikan
Nasional;
16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 tahun 2008 tentang
Sistem Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Di Lingkungan Departemen
Pendidikan Nasional;
17. Peraturan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-66/PB/2005
tentang Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran Atas Beban Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara;
18. Peraturan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-24/PB/2006
tentang Pelaksanaan Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian
Negara/Lembaga;
19. Peraturan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-38/PB/2006
tentang Pedoman Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan;
20. Peraturan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-40/PB/2006
tentang Pedoman Akuntansi Persediaan;
21. Keputusan Menteri Keuangan nomor 01/KM.12/2001 tentang Pedoman
Kapitalisasi Barang Milik/Kekayaan Negara dalam Sistem Akuntansi
Pemerintah;
D. DAFTAR ISTILAH
Dalam Prosedur Operasi Standar ini yang dimaksud dengan :
1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, yang selanjutnya disebut
APBN, adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang
disetujui oleh DPR.
2. Arsip Data Komputer, yang selanjutnya disingkat ADK, adalah arsip data
berupa disket atau media penyimpanan digital lainnya yang berisikan data
transaksi, data buku besar, dan/atau data lainnya.
3. Badan Layanan Umum, yang selanjutnya disingkat BLU, adalah instansi di
lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 8
kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual
tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan
kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas, yang
pengelolaan keuangannya diselenggarakan sesuai dengan Peraturan
Pemerintah terkait.
4. Bagan Akun Standar, yang selanjutnya disingkat BAS, adalah daftar
perkiraan buku besar yang ditetapkan dan disusun secara sistematis untuk
memudahkan perencanaan dan pelaksanaan anggaran, serta pembukuan
dan pelaporan keuangan pemerintah.
5. Bank Penata Usaha Dalam Negeri yang selanjutnya disebut Bank
adalah Bank Pemerintah yang ditunjuk oleh PA/KPA untuk mengelola
dana hibah yang diterima.
6. Barang Milik Negara, yang selanjutnya disingkat BMN, adalah semua
barang yang dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara atau berasal dari perolehan lainnya yang sah.
7. Bendahara Penerimaan, adalah seseorang yang diangkat oleh Menteri yang
diserahi tugas menerima, menyimpan, menyetorkan uang atau surat
berharga, menatausahakan dan mempertanggungjawabkan uang Negara
yang ada dalam penguasaannya.
8. Bendahara Pengeluaran, adalah seseorang yang diangkat oleh Menteri
yang diserahi tugas menerima, menyimpan, membayar uang atau surat
berharga, menatausahakan dan mempertanggung-jawabkan uang Negara
yang ada dalam penguasaannya.
9. Bendahara Umum Negara adalah Pejabat yang diberi tugas untuk
melaksanakan fungsi bendahara umum negara;
10. Catatan atas Laporan Keuangan adalah laporan yang menyajikan informasi
tentang penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos
yang disajikan dalam LRA, Neraca, dan LAK dalam rangka pengungkapan
yang memadai.
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 9
11. Daerah otonom, selanjutnya disebut Daerah, adalah kesatuan masyarakat
hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur
dan mengurus urusan Pemerintahan dan kepentingan masyarakat
setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam
sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
12. Daftar BMN Ekstrakomptabel, adalah daftar BMN berupa aset tetap yang
tidak memenuhi kriteria kapitalisasi.
13. Daftar BMN Intrakomptabel, adalah daftar BMN berupa aset tetap yang
memenuhi kriteria kapitalisasi dan seluruh BMN yang diperoleh sebelum
berlakunya kebijakan kapitalisasi, dan BMN yang diperoleh melalui
transaksi Transfer Masuk/Penerimaan dari pertukaran/Pengalihan Masuk
serta BMN yang dipindahbukukan dari Daftar BMN Ekstrakomptabel pada
saat nilai akumulasi biaya perolehan dan nilai pengembangannya telah
mencapai batas minimum kapitalisasi.
14. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran yang selanjutnya disebut DIPA, adalah
suatu dokumen pelaksanaan anggaran yang dibuat oleh Menteri/Pimpinan
Lembaga serta disahkan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan atas nama
Menteri Keuangan berfungsi sebagai dokumen pelaksanaan pembiayaan
kegiatan serta dokumen pendukung kegiatan akuntansi pemerintah;
15. Daftar Kegiatan adalah daftar kegiatan yang dinyatakan layak dan siap
oleh Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala
Bappenas dan telah mendapatkan indikasi komitmen pendanaan dari calon
PHLN atau PPLN.
16. Dana Dekonsentrasi adalah dana yang berasal dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara Depdiknas yang dilaksanakan oleh Gubernur sebagai
wakil pemerintah yang mencakup semua penerimaan dan pengeluaran
dalam rangka pelaksanaan dekonsentrasi, tidak termasuk dana yang
dialokasikan untuk instansi vertikal pusat di daerah;
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 10
17. Dana Tugas Pembantuan adalah dana yang berasal dari APBN yang
dilaksanakan oleh Daerah yang mencakup semua penerimaan dan
pengeluaran dalam rangka pelaksanaan Tugas Pembantuan.
18. Data transaksi BMN adalah data berbentuk jurnal transaksi perolehan,
perubahan, dan penghapusan BMN yang dikirimkan melalui media ADK
setiap bulan oleh petugas Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang kepada
petugas Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran di tingkat satuan kerja.
19. Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari Pemerintah kepada
Gubernur sebagai wakil pemerintah.
20. Dinas Kabupaten/Kota adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah yang
mengelola Tugas Pembantuan dari APBN Depdiknas;
21. Dinas Propinsi adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah yang mengelola
Dana Dekonsentrasi dari APBN Depdiknas;
22. Dokumen pelaksanaan anggaran lainnya adalah suatu dokumen
pelaksanaan anggaran yang dipersamakan dengan DIPA dan disahkan oleh
Direktur Jenderal Perbendaharaan atas nama Menteri Keuangan sebagai
Bendahara Umum Negara;
23. Dokumen Sumber, yang selanjutnya disingkat DS, adalah dokumen yang
berhubungan dengan transaksi keuangan yang digunakan sebagai sumber
atau bukti untuk menghasilkan data akuntansi.
24. Entitas Akuntansi adalah unit pemerintahan Pengguna Anggaran/
Pengguna Barang dan oleh karenanya wajib menyelenggarakan akuntansi
dan menyusun laporan keuangan untuk digabungkan pada entitas
pelaporan.
25. Entitas Pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau
lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-
undangan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa
laporan keuangan.
26. Fungsi adalah perwujudan tugas kepemerintahan di bidang tertentu yang
dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan pembangunan nasional.
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 11
27. Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya
keluaran dari kegiatan-kegiatan dalam satu program.
28. Hibah Luar Negeri adalah penerimaan negara baik dalam bentuk Devisa
dan/atau Devisa yang dirupiahkan, rupiah, maupun dalam bentuk barang
dan/atau jasa termasuk tenaga ahli dan pelatihan yang berasal dari
pemerintah negara asing, badan/lembaga asing, badan/lembaga
internasional, Pemerintah, badan/lembaga dalam negeri atau perorangan,
yang tidak perlu dibayar kembali.
29. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Khusus yang selanjutnya
disebut KPPN khusus adalah instansi vertikal di Direktorat Jenderal
Perbendaharaan yang berada di bawah dan bertanggung jawab
langsung kepada Kantor Wilayah Direktorat Perbendahraan yang tugas
pokoknya adalah memproses pembayaran yang menggunakan dana
pinjaman dan atau Hibah Luar Negeri khususnya dalam bentuk valuta
asing (Valas).
30. Kas Negara adalah tempat penyimpanan uang negara yang ditentukan
oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara untuk
menampung seluruh penerimaan negara dan membayar seluruh
pengeluaran negara;
31. Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau
beberapa satuan kerja sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur
pada suatu program dan terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan
sumber daya baik yang berupa personil (sumber daya manusia), barang
modal termasuk peralatan dan teknologi, dana, atau kombinasi dari
beberapa atau kesemua jenis sumber daya tersebut sebagai masukan
(input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa.
32. Keluaran (output) adalah barang atau jasa yang dihasilkan oleh kegiatan
yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasaran dan tujuan
program dan kebijakan.
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 12
33. Kementerian Keuangan adalah Kementerian Negara yang dipimpin oleh
menteri yang bertanggung jawab di bidang keuangan negara.
34. Kementerian Negara adalah organisasi dalam Pemerintahan Republik
Indonesia yang dipimpin oleh menteri untuk melaksanakan tugas
Pemerintahan dalam bidang tertentu.
35. Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah adalah Pendekatan
penganggaran berdasarkan kebijakan, dengan pengambilan keputusan
terhadap kebijakan tersebut dilakukan dalam perspektif lebih dari satu
tahun anggaran, dengan mempertimbangkan implikasi biaya keputusan
yang bersangkutan pada tahun berikutnya yang dituangkan dalam
prakiraan maju.
36. Kodefikasi Barang adalah pemberian kode Barang Milik Negara sesuai
dengan penggolongan masing-masing Barang Milik Negara.
37. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA adalah Kepala
Kantor Satuan Kerja yang ditetapkan oleh Menteri Pendidikan Nasional
selaku Pengguna Anggaran;
38. Laporan Arus Kas, yang selanjutnya disingkat LAK, adalah laporan yang
menyajikan informasi arus masuk dan keluar kas selama periode tertentu
yang diklasifikasikan berdasarkan aktifitas operasi, investasi aset non-
keuangan, pembiayaan, dan non-anggaran.
39. Laporan BMN adalah laporan yang menyajikan posisi BMN pada awal dan
akhir suatu periode serta mutasi BMN yang terjadi selama periode
tersebut.
40. Laporan Keuangan adalah bentuk pertanggungjawaban satker atas
pelaksanaan APBN berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca dan
Catatan atas Laporan Keuangan. Prosedur Pelaporan Keuangan ini
merupakan muara dari proses perencanaan dan pelaksanaan anggaran
dalam siklus anggaran. Laporan Keuangan ini disusun dengan berpedoman
pada Sistem Akuntansi Instansi.
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 13
41. Laporan Realisasi Anggaran, yang selanjutnya disingkat LRA, adalah
laporan yang menyajikan informasi realisasi pendapatan, belanja, transfer,
surplus/ defisit dan pembiayaan, sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran
yang masing-masing diperbandingkan dengan anggarannya dalam satu
periode.
42. Menteri adalah Menteri Pendidikan Nasional selaku Pengguna
Anggaran/Barang;
43. Menteri Keuangan adalah menteri yang bertanggung jawab di bidang
keuangan negara.
44. Neraca adalah laporan yang menyajikan informasi posisi keuangan
pemerintah yaitu aset, utang, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu.
45. Notice of Disbursement/Debet Advice yang selanjutnya disebut
NOD/DA adalah bukti transfer dana dari PHLN kepada penerima dana
Hibah/Pihak Ketiga.
46. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK, adalah
seseorang yang ditunjuk untuk atas nama kuasa pengguna
anggaran/pengguna barang, dalam pengelolaan Administrasi keuangan
dan barang, atau yang bertindak untuk pengadaan Barang dan jasa
kantor/Satkernya sehingga menyebabkan anggaran keluar dari kasnya.
47. Pejabat Perbendaharaan, adalah seseorang PNS yang diangkat oleh
Menteri setiap tahun anggaran untuk mengelola anggaran APBN
kantor/satuan kerja di lingkungan Depdiknas termasuk kantor/satker yang
mengelola dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan (diperjelas)
48. Pejabat perbendaharaan terdiri dari:
a. Pengguna Anggaran;
b. Kuasa Pengguna Anggaran;
c. Pejabat Penandatangan SPM;
d. Pejabat Pembuat Komitmen;
e. Bendahara Penerima;
f. Bendahara Pengeluaran;
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 14
g. PUMK
49. Pembayaran Langsung adalah pelaksanaan pembayaran yang dilakukan
oleh PA/KPA kepada pihak yang berhak/rekanan melalui penerbitan SPM-
LS atas nama pihak yang berhak/rekanan;
50. Pembukuan Anggaran adalah Kegiatan pencatatan dokumen sumber
dengan menggunakan aplikasi Sistem Akuntansi Instansi (SAI) pada unit
akuntansi kantor satuan kerja;
51. Pemerintah Pusat, yang selanjutnya disebut Pemerintah, adalah Presiden
Republik Indonesia yang memegang kekuasaan Pemerintahan Negara
Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
52. Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan perangkat
Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.
53. Penandatangan Surat Perintah Membayar, adalah seseorang yang diangkat
oleh Menteri untuk atas nama KPA, untuk melakukan pengujian SPP dan
penandatanganan SPM yang menyebabkan pengeluaran anggaran.
54. Pencetakan laporan keuangan adalah kegiatan untuk menghasilkan
informasi keuangan untuk kepentingan pertanggungjawaban maupun
manajerial dalam rangka pengambilan keputusan;
55. Penggolongan adalah kegiatan untuk menetapkan secara sistematik ke
dalam golongan, bidang, kelompok, sub kelompok, dan sub-sub kelompok
Barang Milik Negara.
56. Pengguna Anggaran adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan
anggaran Kementerian Negara/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah.
57. Program adalah penjabaran kebijakan Kementerian Negara/Lembaga
dalam bentuk upaya yang berisi satu atau hbeberapa kegiatan dengan
menggunakan sumber daya yang disediakan untuk mencapai hasil yang
terukur sesuai dengan misi Kementerian Negara/Lembaga.
58. Penghapusan BMN
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 15
a. Penghapusan, merupakan transaksi untuk menghapus BMN dari
pembukuan berdasarkan suatu surat keputusan pengahapusan oleh
instansi yang berwenang;
b. Transfer Keluar, merupakan penyerahan BMN dari hasil transfer keluar
dari unit lain dalam lingkup Pemerintah Pusat tanpa menerima sejumlah
sumber daya ekonomi.
c. Hibah (keluar), merupakan penyerahan BMN karena pelaksanaan hibah,
atau yang sejenis ke luar Pemerintah Pusat tanpa menerima sejumlah
sumber daya ekonomi.
d. Reklasifikasi Keluar, merupakan transaksi BMN ke dalam klasifikasi BMN
yang lain. Transaksi ini berkaitan dengan transaksi Reklasifikasi Masuk.
e. Koreksi Pencatatan, merupakan transaksi untuk mengubah catatan
BMN yang telah dilaporkan sebelumnya.
59. Perolehan BMN
a. Pembelian, adalah terjadinya transaksi pertukaran dengan penyerahan
sejumlah uang untuk memperoleh sejumlah barang.
b. Transfer Masuk, merupakan perolehan BMN dari hasil transfer masuk
dari unit lain dalam lingkup Pemerintah Pusat tanpa menyerahkan
sejumlah sumber daya ekonomi.
c. Hibah, merupakan perolehan BMN dari luar Pemerintah Pusat tanpa
menyerahkan sejumlah sumber daya ekonomi.
d. Rampasan, merupakan transaksi perolehan BMN dari hasil rampasan
berdasarkan putusan pengadilan.
e. Penyelesaian Pembangunan, merupakan transaksi perolehan BMN dari
hasil penyelesaian pembangunan berupa bangunan/gedung dan BMN
lainnya yang telah diserahterimakan dengan Berita Acara Serah Terima.
f. Pembatalan Penghapusan, merupakan pencatatan BMN dari hasil
pembatalan penghapusan yang sebelumnya telah
dihapuskan/dikeluarkan dari pembukuan.
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 16
g. Reklasifikasi Masuk, merupakan transaksi BMN yang sebelumnya telah
dicatat dengan klasifikasi BMN yang lain.
h. Pelaksanaan dari Perjanjian/Kontrak, merupakan barang yang diperoleh
dari pelaksanaan kerja sama pemanfaatan, bangun guna serah/bangun
serah guna, tukar menukar, dan perjanjian kontrak lainnya.
60. Perubahan BMN
a. Pengurangan, merupakan transaksi pengurangan kuantitas/nilai BMN
yang menggunakan satuan luas atau satuan lain yang pengurangannya
tidak menyebabkan keseluruhan BMN hilang.
b. Pengembangan, merupakan transaksi pengembangan BMN yang
dikapitalisir yang mengakibatkan pemindahbukuan dari Daftar BMN
Ekstrakomptabel ke Daftar BMN Intrakomptabel atau perubahan
nilai/satuan BMN dalam BI Intrakomptabel.
c. Perubahan Kondisi, merupakan pencatatan perubahan kondisi BMN.
d. Koreksi Perubahan Nilai/Kuantitas, merupakan koreksi pencatatan atas
nilai/kuantitas BMN yang telah dicatat dan telah dilaporkan
sebelumnya.
61. Perbendaharaan Negara adalah pengelolaan dan pertanggungjawaban
keuangan negara, termasuk investasi dan kekayaan yang dipisahkan, yang
ditetapkan dalam APBN dan APBD;
62. Perekaman dokumen sumber adalah kegiatan memindahkan data-data
dalam lembaran kertas menjadi data-data elektronik;
63. Perjalanan dinas jabatan merupakan perjalanan dinas dari Tempat
Kedudukan ke tempat yang dituju dan kembali ke Tempat Kedudukan
semula.
64. Perjalanan dinas pindah merupakan perjalanan dinas dari Tempat
Kedudukan ke tempat yang baru berdasarkan surat keputusan pindah bagi
Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil, dan Pegawai Tidak Tetap beserta
keluarganya yang sah.
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 17
65. Perubahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran yang selanjutnya disebut
Revisi DIPA adalah perubahan dan/atau pergeseran rincian anggaran
dalam DIPA.
66. Perubahan Rincian Anggaran Belanja Pemerintah Pusat selanjutnya disebut
Revisi Rincian ABPP adalah perubahan/pergeseran rincian anggaran
menurut alokasi Satuan Anggaran Per Satuan Kerja (SAPSK) sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan Presiden tentang Rincian Anggaran Belanja
Pemerintah Pusat.
67. Pihak lain adalah instansi/unit organisasi di luar Kementerian Negara/
Lembaga dan berbadan hukum yang menggunakan anggaran yang
bersumber dari APBN, dan karenanya wajib menyelenggarakan SAI sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
68. Proses penerimaan data BMN adalah kegiatan menggabungkan jurnal aset
tetap kedalam file tertentu yang siap diposting menjadi buku besar;
69. Proses pengiriman data adalah kegiatan membentuk data elektronik untuk
dikirim;
70. Proses posting adalah mengubah data-data elektronik transaksi menjadi
data-data elektronik akuntansi, proses pembentukan buku besar sebagai
dasar pembentukan laporan keuangan dengan mengacu pada jurnal
standar;
71. Rekonsiliasi adalah proses pencocokan data transaksi keuangan yang
diproses dengan beberapa sistem/sub-sistem yang berbeda berdasarkan
dokumen sumber yang sama.
72. Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga yang selanjutnya disebut
RKA-KL adalah dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi
program, kegiatan, sasaran, dan anggaran yang merupakan penjabaran
dari rencana kerja pemerintah dan rencana strategis Depdiknas dalam satu
tahun anggaran;
73. Sasaran (target) adalah hasil yang diharapkan dari suatu program atau
keluaran yang diharapkan dari suatu kegiatan.
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 18
74. Satuan Kerja adalah Kuasa Pengguna Anggaran/Pengguna Barang yang
merupakan bagian dari suatu unit organisasi pada Kementerian
Negara/Lembaga yang melaksanakan satu atau beberapa kegiatan dari
suatu program.
75. Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disingkat SKPD, adalah
organisasi/lembaga pada Pemerintah Daerah yang bertanggung jawab
kepada Gubernur/Bupati/Walikota dalam rangka penyelenggaraan
pemerintahan yang terdiri dari Sekretaris Daerah, Dinas Daerah, dan
lembaga teknis daerah, kecamatan, desa, dan satuan polisi pamong praja
sesuai dengan kebutuhan daerah.
76. Sistem Akuntansi Instansi, yang selanjutnya disingkat SAI, adalah
serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari
pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran sampai dengan pelaporan
posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/
Lembaga.
77. Sistem Akuntansi Kas Umum Negara, yang selanjutnya disingkat SAKUN,
adalah subsistem Akuntansi Pusat yang menghasilkan Laporan Arus Kas
dan Neraca Kas Umum Negara (KUN).
78. Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat, yang selanjutnya disingkat SAPP,
adalah serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai
dari pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran sampai dengan
pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan Pemerintah Pusat.
79. Sistem Akuntansi Pusat, yang selanjutnya disingkat SiAP, adalah
serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari
pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran sampai dengan pelaporan
posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Keuangan selaku
Bendahara Umum Negara.
80. Sistem Akuntansi Umum, yang selanjutnya disingkat SAU, adalah
subsistem Akuntansi Pusat yang menghasilkan Laporan Realisasi Anggaran
Pemerintah Pusat dan Neraca.
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 19
81. Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara, yang
selanjutnya disingkat SIMAK-BMN, adalah subsistem dari SAI yang
merupakan serangkaian prosedur yang saling berhubungan untuk
mengolah dokumen sumber dalam rangka menghasilkan informasi untuk
penyusunan neraca dan laporan BMN serta laporan manajerial lainnya
sesuai ketentuan yang berlaku.
82. Sistem Pengendalian Internal adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh
manajemen yang diciptakan untuk memberikan keyakinan yang memadai
dalam pencapaian efektivitas, efisiensi, ketaatan terhadap peraturan
perundang-undangan yang berlaku, dan keandalan penyajian laporan
keuangan pemerintah.
83. Standar Akuntansi Pemerintahan adalah prinsip-prinsip akuntansi yang
diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan
pemerintah.
84. Surat Keterangan Penghentian Pembayaran yang selanjutnya disebut SKPP
adalah surat keterangan tentang terhitung mulai bulan dihentikan
pembayaran yang dibuat/dikeluarkan oleh PA/Kuasa PA berdasarkan surat
keputusan yang diterbitkan oleh Kementerian Negara/Lembaga atau satker
yang disahkan oleh KPPN setempat;
85. Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak, yang selanjutnya disebut
SKTJM adalah surat keterangan yang menyatakan bahwa segala akibat
dari tindakan pejabat/seseorang yang dapat mengakibatkan kerugian
negara menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari pejabat/seseorang yang
mengambil tindakan dimaksud;
86. Surat Perintah Membayar yang selanjutnya disebut SPM, adalah dokumen
yang diterbitkan oleh PA/KPA atau Pejabat Pendatangan SPM untuk
mencairkan dana yang bersumber dari DIPA atau dokumen lain yang
dipersamakan;
87. Surat Permintaan Pembayaran yang selanjutnya disebut SPP, adalah
dokumen yang dibuat/diterbitkan oleh pejabat yang bertanggungjawab
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 20
atas pelaksanaan kegiatan dan disampaikan kepada PA/KPA atau pejabat
lain yang ditunjuk selaku pemberi kerja untuk selanjutnya diteruskan
kepada Pejabat Penandatangan SPM;
88. Surat Perintah Pembukuan/Pengesahan yang selanjutnya disebut SP3
adalah Surat Perintah yang diterbitkan oleh KPPN Khusus selaku kuasa
Bendahara Umum Negara (yang fungsinya dipersamakan dengan
SPM/SP2D) kepada BI dan Satker untuk dibukukan/disahkan sebagai
penerimaan dan pengeluaran dalam APBN atas realisasi penarikan
Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN) melalui tata cara pembayaran
langsung dan Letter of Credit.
89. Surat Perintah Pencairan Dana yang selanjutnya disebut SP2D, adalah
surat perintah yang diterbitkan oleh KPPN selaku Kuasa Bendahara umum
Negara untuk pelaksanaan pengeluaran atas beban DIPA berdasarkan
SPM;
90. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja yang selanjutnya SPTB adalah
pernyataan tanggung jawab belanja yang dibuat oleh PA/Kuasa PA atas
transaksi belanja sampai dengan jumlah tertentu;
91. Transfer lainnya adalah pengeluaran yang berasal dari anggaran
perhitungan dan pembiayaan atas belanja bantuan sosial yang dilakukan
oleh Kementerian Negara/Lembaga.
92. Tugas Pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah kepada daerah
dan/atau desa atau sebutan lain dengan kewajiban melaporkan dan
mempertanggungjawabkan pelaksanaannya kepada yang menugaskan.
93. Uang persediaan adalah sejumlah uang yang disediakan untuk satuan
kerja dalam melaksanakan kegiatan operasional sehari hari;
94. UAPPA-W Dekonsentrasi adalah unit akuntansi yang berada di Pemerintah
Daerah Provinsi yang melakukan kegiatan penggabungan laporan
keuangan dari seluruh satuan kerja perangkat daerah yang mendapatkan
alokasi dana dekonsentrasi di wilayah kerjanya.
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 21
95. UAPPA-W Tugas Pembantuan adalah unit akuntansi yang berada di
Pemerintah Daerah yang melakukan kegiatan penggabungan laporan
keuangan dari seluruh satuan kerja perangkat daerah yang mendapatkan
alokasi dana tugas pembantuan di wilayah kerjanya.
96. Unit Akuntansi Instansi, yang selanjutnya disingkat UAI, adalah unit
organisasi Kementerian Negara/Lembaga yang bersifat fungsional yang
melaksanakan fungsi akuntansi dan pelaporan keuangan instansi yang
terdiri dari Unit Akuntansi Keuangan dan Unit Akuntansi Barang.
97. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran, yang selanjutnya disingkat
UAKPA, adalah UAI yang melakukan kegiatan akuntansi dan pelaporan
tingkat satuan kerja.
98. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang, yang selanjutnya disingkat
UAKPB, adalah Satuan Kerja/Kuasa Pengguna Barang yang memiliki
wewenang mengurus dan/atau menggunakan BMN.
99. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Eselon I, yang selanjutnya
disingkat UAPPA-E1, adalah UAI yang melakukan kegiatan penggabungan
laporan, baik keuangan maupun barang seluruh UAPPA-W yang berada di
wilayah kerjanya serta UAKPA yang langsung berada di bawahnya.
100. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Wilayah, yang selanjutnya
disingkat UAPPA-W, adalah UAI yang melakukan kegiatan penggabungan
laporan, baik keuangan maupun barang seluruh UAKPA yang berada
dalam wilayah kerjanya.
101. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Eselon I, yang selanjutnya
disingkat UAPPB-E1, adalah unit akuntansi BMN pada tingkat Eselon I yang
melakukan kegiatan penggabungan laporan BMN dari UAPPB-W, dan
UAKPB yang langsung berada di bawahnya yang penanggung jawabnya
adalah pejabat Eselon I.
102. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang-Wilayah, yang selanjutnya
disingkat UAPPB-W, adalah unit akuntansi BMN pada tingkat wilayah atau
unit kerja lain yang ditetapkan sebagai UAPPB-W dan melakukan kegiatan
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 22
penggabungan laporan BMN dari UAKPB, penanggung jawabnya adalah
Kepala Kantor Wilayah atau Kepala unit kerja yang ditetapkan sebagai
UAPPB-W.
103. Unit Akuntansi Pengguna Anggaran, yang selanjutnya disingkat UAPA,
adalah UAI pada tingkat Kementerian Negara/Lembaga (Pengguna
Anggaran) yang melakukan kegiatan penggabungan laporan, baik
keuangan maupun barang seluruh UAPPA-E1 yang berada di bawahnya.
104. Unit Akuntansi Pengguna Barang, yang selanjutnya disingkat UAPB,
adalah unit akuntansi BMN pada tingkat Kementerian Negara/Lembaga
yang melakukan kegiatan penggabungan laporan BMN dari UAPPB-E1,
yang penanggung jawabnya adalah Menteri/Pimpinan Lembaga.
105. Unit organisasi adalah bagian dari suatu Kementerian Negara/Lembaga
yang bertanggung jawab terhadap pengkoordinasian dan/atau
pelaksanaan suatu program.
106. Utang Negara adalah jumlah uang yang wajib dibayar pemerintah Pusat
dan/atau kewajiban pemerintah pusat yang dapat dinilai dengan uang
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, perjanjian,
atau berdasarkan sebab lainnya yang sah;
107. Verifikasi dokumen sumber adalah kegiatan untuk memastikan hanya
dokumen sumber yang sah, lengkap dan benar yang direkam dalam
aplikasi SAI;
108. Verifikasi laporan keuangan adalah kegiatan untuk memastikan bahwa
laporan keuangan yang dihasilkan berasal dari perekaman dokumen
sumber yang sah, lengkap dan benar;
109. Verifikasi Register Transaksi Harian (RTH), yaitu kegiatan untuk
memastikan data yang direkam telah sesuai dengan dokumen sumbernya;
E. DAFTAR SINGKATAN
ABPP = Anggaran Belanja Pemerintah Pusat ADK = Arsip Data Komputer APBD = Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 23
APBN = Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APP = Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan ATDIKBUD = Atase Pendidikan dan Kebudayaan BA = Berita Acara BA (2) = Bagian Anggaran BALITBANG = Badan Penelitian dan Pengembangan BAPP = Bagian Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan BAPP (2) = Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan BAPPENAS = Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional BAR = Berita Acara Rekonsiliasi BAS = Bagan Akun Standar BAST = Berita Acara Serah Terima BKPK = Buku Kas Pembantu Pengeluaran BKU = Buku Kas Umum BLU = Badan Layanan Umum BMN = Barang Milik Negara BOS = Bantuan Operasional Sekolah BPK = Badan Pemeriksa Keuangan BUN = Bendahara Umum Negara CaLK = Catatan Atas Laporan Keuangan DAK = Dana Alokasi Khusus DAPK = Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan DASK = Dokumen Anggaran Satuan Kerja DAU = Dana Alokasi Umum DBKP = Daftar Barang Kuasa Pengguna DBL = Daftar Barang Lainnya DBPP = Daftar Barang Pembantu Pengguna DBPP-E1 = Daftar Barang Pembantu Pengguna Eselon 1 DBPP-W = Daftar Barang Pembantu Pengguna Wilayah DBR = Daftar Barang Ruangan DEPDIKNAS = Departemen Pendidikan Nasional DEPKEU = Departemen Keuangan DIKTI = Pendidikan Tinggi DIPA = Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran DIRJEN = Direktur Jenderal DITJEN = Direktorat Jenderal DJA = Direktorat Jenderal Anggaran DJKN = Direktorat Jenderal Kekayaan Negara DJPB = Direktorat Jendral Perbendaharaan DJPK = Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan DJPU = Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang DK = Dekonsentrasi DPKN = Direktorat Pengelolaan Kas Negara DPR = Dewan Perwakilan Rakyat
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 24
DS = Dokumen Sumber GUP = Ganti Uang Persediaan HLN = Hibah Luar Negeri IKN = Inventarisasi Kekayaan Negara INPRES = Instruksi Presiden IRJEN = Inspektur Jenderal ITJEN = Inspektorat Jenderal JARDIKNAS = Jejaring Pendidikan Nasional KAK = Kerangka Acuan Kerja KANWIL = Kantor Wilayah KARO = Kepala Biro KASI = Kepala Seksi KASUBAG = Kepala Sub Bagian KASUBDIT = Kepala Sub Direktorat KD = Kantor Daerah KDP = Konstruksi Dalam Pengerjaan KEPPRES = Keputusan Presiden KIB = Kartu Identitas Barang KP = Kantor Pusat KPA = Kuasa Pengguna Anggaran KPJM = Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah KPKN = Kantor Pemerintah dan Kas Negara KPKNL = Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang KPPN = Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara KUN = Kas Umum Negara LAK = Laporan Arus Kas LAKIP = Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah LBKP = Laporan Barang Kuasa Pengguna LBKP-S = Laporan Barang Kuasa Pengguna Semesteran LBKP-T = Laporan Barang Kuasa Pengguna Tahunan LBPPE1 = Laporan Barang Pembantu Pengguna Eselon 1 LBPPE1-S = Laporan Barang Pembantu Pengguna Eselon 1
Semesteran LBPPE1-T = Laporan Barang Pembantu Pengguna Eselon 1 Tahunan LBPPW = Laporan Barang Pembantu Pengguna Wilayah LBPPW-S = Laporan Barang Pembantu Pengguna Wilayah Semesteran LBPPW-T = Laporan Barang Pembantu Pengguna Wilayah Tahunan LBP = Laporan Barang Pengguna LBPS = Laporan Barang Pengguna Semesteran LBPT = Laporan Barang Pengguna Tahunan LHI = Laporan Hasil Inventarisasi LHOF = Laporan Hasil Opname Fisik LKB = Laporan Kondisi Barang L-KDP = Laporan Konstruksi Dalam Pengerjaan
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 25
LKPP = Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah LRA = Laporan Realisasi Anggaran MANDIKDASMEN = Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah MENDIKNAS = Menteri Pendidikan Nasional MENKEU = Menteri Keuangan NPWP = Nomor Pokok Wajib Pajak NTB = Nomor Transaksi Bank NTPN = Nomor Transaksi Penerimaan Negara NUP = Nomor Urut Pendaftaraan P4TK = Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan PA = Pengguna Anggaran PERDIRJEN = Peraturan Direktorat Jenderal PERMENDIKNAS = Peraturan Menteri Pendidikan Nasional PERPRES = Peraturan Presiden PHLN = Pinjaman/Hibah Luar Negeri PKN = Pengelolaan Kas Negara PMK = Peraturan Menteri Keuangan PMPTK = Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan PNBP = Penerimaan Negara Bukan Pajak PNS = Pegawai Negeri Sipil POK = Petunjuk Operasional Kegiatan POS = Prosedur Operasi Standar PP = Peraturan Pemerintah PPh = Pajak Penghasilan PPHLN = Pemberi Pinjaman Hibah Luar Negeri PPK = Pejabat Pembuat Komitmen PPN = Pajak Pertambahan Nilai PUMK = Pemegang Uang Muka Kegiatan PUSTEKKOM = Pusat Teknologi Komunikasi dan Komunikasi Departemen RAB = Rencana Anggaran Biaya RABPP = Rencana Anggaran Biaya Pemerintah Pusat RAKOR = Rapat Koordinasi RI = Republik Indonesia RK = Rekening Khusus RKA-KL = Rencana Kerja dan Anggaran Kementrian Negara/
Lembaga RKP = Rencana Kerja Pemerintah RMP = Rupiah Murni Pendamping RPJM = Rencana Pemerintah Jangka Menengah RPJP = Rencana Pemerintah Jangka Panjang RTH = Register Transaksi Harian RUH = Rekam, Ubah, Hapus SAI = Sistem Akuntansi Instansi
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 26
SAK = Sistem Akuntansi Keuangan SAKUN = Sistem Akuntansi Kas Umum Negara SAP = Standar Akuntansi Pemerintah SAPP = Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat SAPSK = Satuan Anggaran Per Satuan Kerja SATKER = Satuan Kerja SAU = Sistem Akuntansi Umum SBK = Standar Biaya Khusus SBU = Standar Biaya Umum SESJEN = Sekretaris Jenderal SETJEN = Sekretariat Jenderal SiAP = Sistem Akuntansi Pusat SIMAK-BMN = Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik
Negara SIMKEU = Sistem Informasi Manajemen Keuangan SK = Surat Keputusan SKB = Surat Keputusan Bersama SKKP = Surat Keputusan Kelebihan Pembayaran SKPA = Surat Kuasa Pengguna Anggaran SKPD = Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPKPP = Surat Keputusan Pengembalian Kelebihan Pembayaran
Pajak SKPP = Surat Keterangan Penghentian Pembayaran SKTB = Surat Keterangan telah Dibukukan SKTJM = Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak SOP = Standard Operating Procedure SOR = Statement of Responsibility SP2D = Surat Perintah Pencairan Dana SP3 = Surat Perintah Pembukuan dan Pengesahan SPK = Surat Perintah Kerja SPK (2) = Surat Perjanjian Kerja SPM = Surat Perintah membayar SPM-GUP = Surat Perintah Membayar Ganti Uang Persedian SPM-LS = Surat Perintah Membayar Langsung SPM-TUP = Surat Perintah Membayar Tambahan Uang Persediaan SPM-UP = Surat Perintah Membayar Uang Persediaan SPN = Surat Perbendaharaan Negara SPP = Surat Permintaan Pembayaran SPPD = Surat Perintah Perjalanan Dinas SPTB = Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja SPWA = Surat Pengganti Withdrawal Application SRAA = Surat Rincian Alokasi Anggaran SSBP = Surat Setoran Bukan Pajak SSP = Surat Setoran Pajak
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 27
SSPB = Surat Setoran Pengembalian Belanja TID = Tunjangan Ikatan Dinas TOR = Term of Reference TP = Tugas Pembantuan TP/TGR = Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi TPLN = Tunjangan Penghasilan Luar Negeri TUP = Tambahan Uang Persediaan TUSI = Tugas dan Fungsi UAI = Unit Akuntansi Instansi UAKPA = Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran UAKPB = Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang UAPA = Unit Akuntansi Pengguna Anggaran UAPPA-E1 = Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Eselon 1 UAPPA-W = Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Wilayah UAPB = Unit Akuntansi Pengguna Barang UAPPB-E1 = Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Eselon 1 UAPPB-W = Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Wilayah UDW = Uang Duka Wafat UP = Uang Persediaan UPT = Unit Pelaksana Teknis UU = Undang-undang WA = Withdrawal Application
F. PROSEDUR REGISTRASI PETUGAS/USER
1. PENJELASAN UMUM
Registrasi User dilakukan untuk menegaskan posisi petugas-petugas yang
bertanggung jawab atas penggunaan aplikasi SIMKEU Depdiknas,
memberikan jaminan bahwa penggunaannya telah sesuai dengan peraturan
yang berlaku dan pengaturan entitas akuntansi telah sesuai dengan
dokumen resmi yang dikeluarkan oleh otoritas anggaran yaitu Departemen
Keuangan sebagaimana tercantum dalam DIPA.
Adapun ketentuan yang harus dipenuhi untuk menetapkan petugas-petugas
yang bertanggung jawab dalam pengelolaan Aplikasi SIMKEU adalah sebagai
berikut:
1.1. Di tingkat Satker, Operator/User aplikasi SIMKEU ditunjuk oleh masing-
masing pimpinan Satker yang terdiri dari : Operator Komputer,
Verifikator dan Validator;
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 28
1.2. 5 aplikasi SIMKEU (RKA-KL, DIPA, SPM, SAK, SIMAK BMN) harus
ditangani oleh Operator/User yang berbeda;
1.3. Operator/User yang ditunjuk harus memenuhi kriteria/syarat
berdasarkan ketentuan yang berlaku dan disahkan oleh SK Sesjen;
1.4. Operator/User yang telah ditunjuk harus melakukan registrasi sesuai
dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku;
1.5. Aktivasi User dilakukan oleh Administrator SIMKEU yang berkedudukan
di Biro Keuangan Depdiknas.
2. LINGKUP KERJA PETUGAS/USER
Petugas-petugas yang bertanggung jawab di dalam prosedur pengelolaan
aplikasi SIMKEU Depdiknas adalah: Petugas Administrasi, Administrator,
Help Desk, Operator Komputer, Verifikator dan Validator. Masing-masing
posisi harus menguasai pengetahuan dasar peng-operasian komputer,
dengan tanggung jawab dan tugas sebagai berikut:
2.1. Petugas Administrasi:
Bertanggung jawab atas semua pekerjaan administratif mulai dari
penerimaan dokumen sumber (termasuk pemeriksaan kelengkapan
dokumen), pengiriman dokumen, pembukuan dan pengarsipan.
2.2. Administrator:
Bertanggung jawab atas kelancaran pengelolaan aplikasi SIMKEU
Depdiknas. Tugas utamanya adalah melakukan aktivasi atas User
Account/Operator berdasarkan daftar User/Operator yang diterbitkan
oleh Sekretariat Jenderal Depdiknas serta melakukan perawatan
berkala terhadap Server dan jaringan penunjang SIMKEU Depdiknas.
2.3. Help Desk
Tugas Utamanya adalah mendukung kelancaran implementasi aplikasi
SIMKEU Depdiknas dengan bertindak sebagai sumber informasi dan
solusi atas segala permasalahan/kendala teknis di dalam peng-
operasian Aplikasi SIMKEU Depdiknas sekaligus melakukan
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 29
pendokumentasian dan pengklasifikasian masalah/kendala sebagai
bahan Evaluasi.
2.4. Operator Komputer:
Bertanggung jawab atas peng-operasian aplikasi SIMKEU Depdiknas
yaitu: melakukan input data, transfer data manual menjadi data
elektronik, mencetak dokumen dan register, serta melakukan Back Up
data elektronik. Di samping itu juga melakukan perawatan sarana
penunjang, termasuk di dalamnya perawatan terhadap PC Unit, Printer
dan Jejaring.
2.5. Verifikator:
Bertanggung jawab atas konsistensi dan akuntabilitas dari pengelolaan
SIMKEU Depdiknas, termasuk di dalamnya melakukan pemeriksaan dan
penelitian atas kebenaran dan keabsahan substansi dokumen sumber,
konsistensi register transaksi harian dan semua cetakan hasil transaksi
yang dilakukan oleh Operator Komputer serta melakukan pemutakhiran
data.
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 30
2.6. Validator:
Menjalankan fungsi monitoring, verifikasi/evaluasi dan validasi untuk
menjaga kompetensi, akuntabilitas, kemutakhiran dan transparansi dari
pelaksanaan SIMKEU Depdiknas termasuk di dalamnya: melakukan
monitoring terhadap langkah-langkah yang harus dilalui dan
memberikan otorisasi/validasi atas data/dokumen pendukung yang
diperlukan.
3. PROSEDUR REGISTRASI USER:
Registrasi User/Operator dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
3.1. Kepala Satker mengusulkan calon Operator/User SIMKEU, dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
3.1.1. Kepala Satker menunjuk dan membuat surat usulan penunjukan
Operator/User Aplikasi SIMKEU dan menyampaikannya kepada
Sesjen cq. Biro Keuangan
3.1.2. Calon Operator/User melakukan registrasi dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. Mencantumkan: Nama, NIP, Kode Satker dan Aplikasi yang
ditangani
b. Untuk calon Operator/User yang bukan PNS, NIP diganti
dengan Kode pegawai sementara yang diterbitkan oleh
Kepala Satker
3.2. Aktivasi User Aplikasi SIMKEU oleh Biro Keuangan dilakukan melalui
tahapan sebagai berikut:
3.2.1. Sesjen cq. Bagian Kebendaharaan menerima Surat Usulan
Kepala Satker tentang Penunjukan Operator/User Aplikasi
SIMKEU
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 31
3.2.2. Sesjen cq. Bagian Kebendaharaan menerbitkan SK mengenai
Penunjukan Operator/User Aplikasi SIMKEU seluruh Satker di
lingkungan Depdiknas
3.2.3. Administrator SIMKEU mencocokan nama User/Operator Aplikasi
SIMKEU di dalam data base dengan yang tercantum di dalam
lampiran SK Sesjen
3.2.4. Administrator SIMKEU melakukan Aktivasi atas Operator/User
Aplikasi SIMKEU yang telah disetujui dan menyampaikan
pemberitahuan kepada Satker yang bersangkutan untuk
melakukan identifikasi ulang
3.3. Operator/User Aplikasi SIMKEU di Satker melakukan identifikasi ulang
3.4. Operator/User sudah bisa melakukan aktivitasnya menggunakan
aplikasi terkait.
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 32
BAB II
PROSEDUR OPERASI STANDAR
SISTEM AKUNTANSI INSTANSI
A. PENJELASAN UMUM
Sistem Akuntansi Instansi adalah serangkaian prosedur manual maupun yang
terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran
sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan serta BMN pada
Kementerian Negara/Lembaga sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan
anggaran dan penatausahaan BMN. SAI dilaksanakan oleh Kementerian
Negara/Lembaga dengan memproses transaksi keuangan baik arus uang maupun
barang yang terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi
Manajemen Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN).
Sistem Akuntansi Keuangan adalah sub sistem dari Sistem Akuntansi Instansi
yang merupakan serangkaian prosedur yang saling berhubungan untuk mengolah
dokumen sumber dalam rangka menghasilkan informasi untuk penyusunan
neraca dan Laporan Keuangan serta laporan manajerial lainnya sesuai ketentuan
yang berlaku.
Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN)
adalah sub sistem dari Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yang merupakan
serangkaian prosedur pengolahan dokumen sumber dalam rangka menghasilkan
informasi yang tepat dan valid untuk penyusunan neraca dan laporan Barang Milik
Negara (BMN) sesuai dengan peraturan/ketentuan yang berlaku. Laporan
tersebut meliputi semua laporan barang yang dibeli atau diperoleh atas beban
APBN atau berasal dari perolehan lainnya yang sah.
B. TUJUAN
Tujuan penyusunan laporan keuangan sebagai berikut :
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 33
1. Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu tentang pelaksanaan
anggaran dan kegiatan keuangan Departemen Pendidikan Nasional, mulai dari
Satker hingga tingkat Departemen, sebagai dasar penilaian kinerja, untuk
menentukan ketaatan terhadap otorisasi anggaran dan untuk tujuan
akuntabilitas;
2. Menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang posisi keuangan dan
aset BMN Departemen Pendidikan Nasional secara keseluruhan pada waktu
tertentu;
3. Menyediakan informasi keuangan yang berguna untuk perencanaan,
pelaksanaan dan pengendalian kegiatan dan keuangan Departemen
Pendidikan Nasional secara efisien dan akuntabel.
4. Menjaga aset-aset yang dimiliki Departemen Pendidikan Nasional melalui
pencatatan, pemrosesan dan pelaporan transaksi keuangan yang konsisten
sesuai dengan standar dan praktek akuntansi yang diterima secara umum;
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 34
C. KELUARAN
1. Laporan keuangan yang dihasilkan dari prosedur SAK adalah:
1.1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA) yang menyajikan informasi realisasi
pendapatan dan belanja, yang dibandingkan dengan rencana
anggarannya dalam 1 periode.
1.2. Neraca yang menggambarkan posisi keuangan suatu entitas akuntansi
dan pelaporan mengenai aset, kewajiban, ekuitas dana per periode
tertentu.
1.3. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) yang meliputi penjelasan, daftar
rinci, dan analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan
Realisasi Anggaran dan Neraca.
2. Laporan BMN yang dihasilkan dari prosedur SIMAK BMN adalah:
2.1. Daftar BMN meliputi:
2.1.1. Daftar Barang Intrakomptabel yang mencakup BMN yang
memenuhi kriteria kapitalisasi;
2.1.2. Daftar Barang Ekstrakomptabel yang mencakup BMN yang tidak
memenuhi kriteria kapitalisasi;
2.1.3. Daftar Barang Bersejarah yang mencakup BMN yang
dikategorikan barang bersejarah, dibukukan dan dilaporkan dalam
kuantitasnya dan tanpa nilai;
2.1.4. Daftar Barang Persediaan; dan
2.1.5. Daftar Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP)
2.2. Kartu Inventaris Barang
2.2.1. Kartu Inventaris Barang Tanah;
2.2.2. Kartu Inventaris Barang Bangunan Gedung;
2.2.3. Kartu Inventaris Barang Alat Angkutan Bermotor;
2.2.4. Kartu Inventaris Barang Alat Persenjataan;
2.3. Daftar Barang Lainnya ;
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 35
2.4. Daftar Barang Ruangan;
2.5. Laporan Barang Kuasa Pengguna (LBKP) meliputi ;
2.5.1. LBKP Intrakomptabel,
2.5.2. LBKP Ekstrakomptabel,
2.5.3. LBKP Gabungan, merupakan hasil penggabungan LBKP
Intrakomptabel dan LBKP Ekstrakomptabel,
2.5.4. LBKP Persediaan,
2.5.5. LBKP Barang Bersejarah,
2.5.6. LBKP Konstruksi Dalam Pekerjaan.
2.6. Laporan Barang Pembantu Pengguna Wilayah (LBPPW)
2.6.1. LBPPW Intrakomptabel,
2.6.2. LBPPW Ekstrakomptabel,
2.6.3. LBPPW Gabungan, merupakan hasil penggabungan LBKP
Intrakomptabel dan LBKP Ekstrakomptabel,
2.6.4. LBPPW Persediaan,
2.6.5. LBPPW Barang Bersejarah,
2.6.6. LBPPW Konstruksi Dalam Pekerjaan.
2.7. Laporan Barang Pembantu Pengguna Eselon I (LBPP-EI)
2.7.1. LBPP-EI Intrakomptabel,
2.7.2. LBPP-EI Ekstrakomptabel,
2.7.3. LBPP-EI Gabungan, merupakan hasil penggabungan LBKP
Intrakomptabel dan LBKP Ekstrakomptabel,
2.7.4. LBPP-EI Persediaan,
2.7.5. LBPP-EI Barang Bersejarah,
2.7.6. LBPP-EI Konstruksi Dalam Pekerjaan.
2.8. Laporan Barang Pengguna (LBP)
2.8.1. LBP Intrakomptabel,
2.8.2. LBP Ekstrakomptabel,
2.8.3. LBP Gabungan, merupakan hasil penggabungan LBKP
Intrakomptabel dan LBKP Ekstrakomptabel,
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 36
2.8.4. LBP Persediaan,
2.8.5. LBP Barang Bersejarah,
2.8.6. LBP Konstruksi Dalam Pekerjaan.
2.9. Laporan Kondisi Barang (LKB).
2.10. Catatan Ringkas BMN.
D. KETENTUAN UMUM
1. Unit akuntansi di lingkungan Depdiknas melaksanakan fungsi akuntansi dan
pelaporan keuangan atas pelaksanaan anggaran sesuai dengan tingkat
organisasinya. Laporan keuangan yang dihasilkan merupakan bentuk
pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran oleh unit akuntansi tersebut, baik
sebagai entitas akuntansi maupun entitas pelaporan.
2. Untuk kegiatan/program Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan yang
dialokasikan oleh Depdiknas kepada pemerintah daerah, laporan keuangannya
merupakan satu kesatuan yang tidak terpisah dari laporan keuangan
Departemen.
3. Prosedur pelaporan keuangan dimulai dari penerimaan dan verifikasi dokumen
sumber, perekaman transaksi, verifikasi atas perekaman transaksi, pencetakan
laporan, serta pengiriman dan distribusi laporan.
4. Untuk melaksanakan SAI dibentuk Unit Akuntansi sebagai berikut:
4.1. Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) :
4.1.1. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA) adalah unit
akuntansi instansi yang melakukan kegiatan akuntansi keuangan
tingkat satuan kerja.
4.1.2. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Wilayah (UAPPA-
W) adalah unit akuntansi instansi yang melakukan kegiatan
akuntansi keuangan di tingkat Wilayah.
4.1.3. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Eselon I (UAPPA-
E1) adalah unit akuntansi instansi yang melakukan kegiatan
akuntansi keuangan di tingkat Eselon I.
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 37
4.1.4. Unit Akuntansi Pengguna Anggaran (UAPA) adalah unit akuntansi
instansi (pengguna anggaran) yang melakukan kegiatan
akuntansi keuangan di tingkat Kementerian Negara/Lembaga.
4.2. Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Keuangan Barang
Milik Negara (SIMAK BMN) :
4.2.1. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang (UAKPB) unit akuntansi
instansi yang melakukan kegiatan akuntansi barang pada tingkat
satuan kerja;
4.2.2. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Wilayah (UAPPB-W)
unit akuntansi instansi yang melakukan kegiatan akuntansi
barang di tingkat wilayah;
4.2.3. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Eselon I (UAPPB-EI)
unit akuntansi instansi yang melakukan kegiatan akuntansi
barang di tingkat Eselon I;
4.2.4. Unit Akuntansi Pengguna Barang (UAPB) unit akuntansi instansi
yang melakukan kegiatan akuntansi barang tingkat kementerian
negara/lembaga.
5. Dokumen sumber yang digunakan untuk penyusunan Laporan Keuangan
adalah:
5.1. Dokumen estimasi pendapatan:
5.1.1. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Halaman IV
5.1.2. Form. 1.4. Uraian Anggaran Pendapatan per Akun dari RKA-KL
dan Revisi
5.2. Dokumen penerimaan anggaran:
5.2.1. Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP)
5.2.2. Surat Setoran Pengembalian Belanja (SSPB)
5.3. Dokumen anggaran:
5.3.1. Petunjuk Operasional Kegiatan atau RKA-KL (Form 1.5) dan
Revisi;
5.3.2. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Revisi;
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 38
5.3.3. Surat Kuasa Pengguna Anggaran (SKPA);
5.4. Dokumen Pengeluaran Anggaran
5.4.1. Surat Perintah Membayar
5.4.2. Surat Perintah Pencairan Dana
5.4.3. Surat Perintah Pembukuan / Pengesahan (SP3);
5.5. Dokumen Sumber lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku:
5.5.1. BA Opname Fisik Persediaan
5.5.2. BA Cash Opname
5.5.3. Laporan Persediaan dan Laporan Hasil Mapping Persediaan
5.5.4. Daftar PNBP yang belum disetor
5.5.5. Daftar Piutang PNBP, Penjualan Angsuran, TGR, dan Piutang
Lainnya
5.5.6. L-KDP (Laporan Konstruksi Dalam Pengerjaan)
5.5.7. Daftar Aset Tidak Berwujud
5.5.8. Daftar aset tetap yang tidak digunakan/dalam proses
penghapusan
6. Dokumen sumber yang digunakan untuk penyusunan Laporan BMN adalah:
6.1. Dokumen saldo awal
6.1.1. Laporan BMN sebelumnya;
6.1.2. Buku Inventaris;
6.1.3. Bukti Kepemilikan BMN;
6.1.4. Laporan Hasil Inventarisasi BMN;
6.1.5. DIR, KIB, DIL.
6.2. Dokumen perolehan / perubahan / penghapusan:
6.2.1. Berita Acara Serah Terima (BAST) BMN;
6.2.2. Bukti Kepemilikan BMN;
6.2.3. SPM/SP2D;
6.2.4. Faktur Pembelian;
6.2.5. Kuitansi;
6.2.6. Surat Keputusan Penghapusan;
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 39
6.2.7. Dokumen Lainnya yang sah.
7. Ketentuan tentang Pengiriman Laporan Keuangan secara
berjenjang:
7.1. Tingkat UAKPA/UAKPB
7.1.1. UAKPA menyampaikan dokumen sumber perolehan Aset Tetap
kepada UAKPB setiap terdapat transaksi perolehan Aset.
7.1.2. UAKPB mengirimkan ADK aset ke UAKPA sebagai bahan
penyusunan neraca setiap bulan.
7.1.3. UAKPB menyampaikan laporan BMN beserta ADK ke KPKNL
sebagai bahan pemutakhiran data BMN setiap Semester dan
Tahunan.
7.1.4. UAKPB menyampaikan Laporan BMN beserta ADK ke UAPPB-W
untuk digabungkan setiap semester dan tahunan.
7.1.5. UAKPB Kantor Pusat, Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan
menyampaikan Laporan BMN beserta ADK kepada UAPPB-E1
untuk digabungkan setiap semester dan tahunan.
7.1.6. Tenggat waktu penyampaian Laporan mengacu pada peraturan
yang dikeluarkan oleh DJPB pada setiap tahun anggaran.
7.1.7. UAKPA menyampaikan LRA, Neraca dan ADK termasuk Bagian
Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan dalam rangka melakukan
rekonsiliasi data ke KPPN setiap bulan. Untuk laporan
semesteran dilengkapi dengan CALK.
7.1.8. UAKPA Kantor Daerah menyampaikan ADK, LRA dan neraca
termasuk Bagian Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan setiap
bulan kepada UAPPA-W untuk digabungkan setelah dilakukan
rekonsiliasi dengan KPPN. Untuk Semesteran dan tahunan
disertai dengan CaLK.
7.1.9. UAKPA Kantor Pusat, Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan
menyampaikan ADK, LRA dan neraca termasuk Bagian Anggaran
Pembiayaan dan Perhitungan setiap bulan kepada UAPPA-E1
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 40
untuk digabungkan setelah dilakukan rekonsiliasi dengan KPPN.
Untuk Semesteran dan tahunan disertai dengan CaLK.
7.2. Tingkat UAPPA-W/UAPPB-W
7.2.1. UAPPB-W menyampaikan laporan BMN kepada UAPPA-W setiap
semester dan tahunan sebagai bahan rekonsiliasi dengan
UAPPA-W.
7.2.2. UAPPB-W melakukan rekonsiliasi data BMN dengan Kanwil DJKN
setiap semester dan tahunan.
7.2.3. UAPPB-W menyampaikan ADK transaksi BMN dan laporan BMN
ke UAPPB-E1 untuk digabungkan di tingkat eselon I setiap
semester dan tahunan.
7.2.4. Tenggat waktu penyampaian Laporan mengacu pada peraturan
yang dikeluarkan oleh DJPB pada setiap tahun anggaran.
7.2.5. UAPPA-W menyampaikan ADK termasuk Bagian Anggaran
Pembiayaan dan Perhitungan setiap bulan ke Kanwil DJPB cq.
Bidang AKLAP, dan menyampaikan LRA dan Neraca beserta ADK
setiap triwulan dalam rangka rekonsiliasi tingkat wilayah. Untuk
laporan semesteran dilengkapi dengan CALK.
7.2.6. UAPPA-W menyampaikan LRA, Neraca dan ADK termasuk Bagian
Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan secara triwulanan
kepada UAPPA-E1 untuk digabungkan di tingkat eselon I. Untuk
laporan semesteran dilengkapi dengan CALK.
7.3. Tingkat UAPPA-E1/UAPPB-E1
7.3.1. UAPPB-E1 melakukan rekonsiliasi data BMN Eselon I dengan
DJKN setiap semester dan tahunan.
7.3.2. UAPPB-E1 menyampaikan laporan BMN kepada UAPPA-E1 setiap
semester dan tahunan sebagai bahan rekonsiliasi dengan
UAPPA-E1.
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 41
7.3.3. UAPPB-E1 menyampaikan ADK dan laporan BMN ke UAPB untuk
digabungkan di tingkat kementerian negara/lembaga setiap
semester dan tahunan.
7.3.4. Tenggat waktu penyampaian Laporan mengacu pada peraturan
yang dikeluarkan oleh DJPB pada setiap tahun anggaran.
7.3.5. UAPPA-E1 menyampaikan LRA, Neraca dan ADK termasuk BLU
dan Bagian Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan setiap
triwulan ke UAPA sebagai bahan penyusunan laporan keuangan
tingkat kementerian negara/lembaga. Untuk laporan semesteran
dilengkapi dengan CALK.
7.3.6. Apabila diperlukan UAPPA-E1 dapat melakukan rekonsiliasi
laporan keuangan tingkat eselon I dengan DJPB cq. DAPK setiap
semester.
7.4. Tingkat UAPA/UAPB
7.4.1. UAPB menyampaikan laporan BMN kepada UAPA setiap semester
dan tahunan sebagai bahan rekonsiliasi dengan laporan
keuangan pada UAPA.
7.4.2. UAPB menyampaikan laporan BMN tingkat kementerian
negara/lembaga ke DJKN setiap semester dan tahunan.
7.4.3. Tenggat waktu penyampaian Laporan mengacu pada peraturan
yang dikeluarkan oleh DJPB pada setiap tahun anggaran.
7.4.4. UAPA menyampaikan LRA dan neraca anggaran pembiayaan
dan perhitungan ke DJA cq. Direktorat Anggaran III yang
bertindak sebagai Biro Keuangan Bagian Anggaran Pembiayaan
dan Perhitungan.
7.4.5. UAPA menyampaikan laporan keuangan beserta ADK kepada
DJPB cq. DAPK termasuk BLU dan Bagian Anggaran Pembiayaan
dan Perhitungan dalam rangka rekonsiliasi dan penyusunan
Laporan Keuangan pemerintah pusat setiap semester.
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 42
8. Ketentuan tambahan untuk SIMAK BMN
8.1. UAKPB menelaah Daftar Barang Kuasa Pengguna (DBKP) serta
menandatangani Laporan Kondisi Barang (LKB), Kartu Inventaris Barang
(KIB), Daftar Barang Ruangan (DBR), Daftar Barang Lainnya (DBL) dan
Laporan Barang Kuasa Pengguna Semester/Tahunan (LBKPS/T);
8.2. Jurnal transaksi BMN disampaikan oleh UAKPB ke UAKPA pada setiap
akhir bulan untuk penyusunan neraca;
8.3. Mengkoordinasikan pelaksanaan rekonsiliasi internal antara Laporan
BMN dengan Laporan Keuangan;
8.4. Menyampaikan LBKPS/T ke UAPPB-W atau UAPPB-E1 untuk UAKPB
Pusat dan ke Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL).
UAKPB Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan selain menyampaikan
LBKPS/T ke UAPPB-W Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan juga
menyampaikan LBKPS/T ke UAPPB-E1 pada kementerian
negara/lembaga yang mengalokasikan dana dekonsentrasi/tugas
pembantuan serta KPKNL. Untuk penyampaian LBKPT dilengkapi dengan
LKB;
8.5. Menyampaikan Laporan Hasil Inventarisasi (LHI) kepada UAPPB-W atau
UAPPB-E1 untuk UAKPB Pusat dan ke KPKNL;
8.6. Mengkoordinasikan pelaksanaan rekonsiliasi Laporan BMN dengan
KPKNL setiap semester;
E. ASPEK PENGENDALIAN INTERNAL
Dalam penyelenggaraan Pelaporan Keuangan, pengendalian internal memegang
peranan penting agar dalam pelaksanaan anggaran dapat efisien dan efektif serta
akuntabel, demikian juga untuk kekayaan negara sehingga dapat diselamatkan
dari penggunaan yang tidak semestinya dan informasi tentang jumlah dan
penggunaan uang tersebut bisa dilaporkan dengan transparan serta akurat
dengan memenuhi dasar akuntabilitas.
Aspek yang harus diperhatikan untuk mencapai standar Akuntabilitas adalah:
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 43
1. Penyusunan Laporan Keuangan dilakukan dengan berpedoman pada prinsip-
prinsip:
1.1. Ketaatan, yaitu pelaporan keuangan dan BMN dilakukan sesuai
peraturan perundang-undangan dan prinsip akuntansi yang berlaku
umum, apabila prinsip akuntansi bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan, maka yang diikuti adalah ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.
1.2. Konsistensi, yaitu pelaporan keuangan dan BMN dilaksanakan secara
berkesinambungan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
1.3. Kemampubandingan, yaitu pelaporan keuangan dan BMN
menggunakan klasifikasi standar sehingga menghasilkan laporan yang
dapat dibandingkan antar periode akuntansi.
1.4. Materialitas, yaitu pelaporan keuangan dan BMN dilaksanakan dengan
tertib dan teratur sehingga seluruh informasi yang mempengaruhi
keputusan dapat diungkapkan.
1.5. Obyektif, yaitu pelaporan keuangan dan BMN dilakukan sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya.
1.6. Kelengkapan, yaitu pelaporan keuangan dan BMN mencakup seluruh
transaksi yang terjadi.
2. Terdapat pemisahan tugas yang jelas antara:
2.1. Petugas Administrasi adalah petugas yang menerima dan menyimpan
dokumen sumber;
2.2. Petugas Verifikasi adalah petugas yang melakukan verifikasi dokumen
sumber dan RTH;
2.3. Operator Komputer adalah petugas yang melakukan perekaman
dokumen sumber pada Aplikasi SAI;
2.4. Petugas yang menerima, menyimpan, dan menyerahkan barang-barang
negara; (khusus SIMAK BMN)
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 44
3. Dokumen sumber yang digunakan sebagai dasar pencatatan atau perekaman
transaksi adalah dokumen yang sah, mempunyai elemen data yang lengkap
dan benar setelah melalui tahapan verifikasi;
4. Pelaporan Keuangan dilakukan secara berkala dan berjenjang dengan
mengacu pada Peraturan Perundang-undangan;
5. Rekonsiliasi internal antara Unit Akuntansi Keuangan dan Unit Akuntansi
Barang dilakukan secara berkala (Triwulan) untuk memastikan bahwa nilai
aset tetap pada neraca yang dihasilkan SAK sesuai dengan nilai BMN yang
dihasilkan SIMAK BMN untuk meningkatkan akurasi laporan keuangan,
terutama nilai aset tetap, pada unit akuntansi yang bersangkutan.
6. Rekonsiliasi realisasi anggaran dengan Bendahara Umum Negara c.q. KPPN,
Kanwil DJPb, DAPK dilakukan secara berkala sesuai ketentuan yang berlaku
dengan tujuan untuk meningkatkan akurasi laporan keuangan terutama
anggaran dan realisasi pendapatan dan belanja.
7. Inventarisasi atas keberadaan fisik dan kondisi BMN dilakukan secara berkala
(sekurang-kurangnya 1 kali dalam 5 tahun) untuk memperoleh data jumlah
dan nilai BMN yang akurat. Dikecualikan terhadap BMN yang berupa
persediaan dan konstruksi dalam pengerjaan, pelaksanaan opname fisik
setiap tahun.
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 45
Prosedur SAK (Penyusunan
Laporan Keuangan)
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 46
BAB III
PROSEDUR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN/SAK
A. PROSEDUR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN/SAK PADA TINGKAT
UAKPA
1. Prosedur Pencatatan DIPA/DIPA Revisi, Estimasi Pendapatan,
Realisasi Belanja, PNBP, Penyetoran UP, Kas di Bendahara
Penerimaan, Kas di Bendahara Pengeluaran, Aset Tetap melalui
Penerimaan ADK BMN, Pengembalian Belanja, dan Realisasi PHLN;
Pencatatan Pelaporan Keuangan (SAK) dilakukan dengan prosedur sebagai
berikut:
1.1. Petugas Administrasi menerima dan mencatat penerimaan dokumen
sumber dari masing-masing transaksi berikut ini:
2.1.1. Pencatatan DIPA/DIPA Revisi:
a. Diterima dari : Bagian Keuangan;
b. Dokumen Sumber berupa DIPA, POK (RKA-KL/Form
1.5)/Revisi DIPA, Revisi POK;
2.1.2. Pencatatan Estimasi Pendapatan:
a. Diterima dari Bagian Keuangan;
b. Dokumen Sumber berupa DIPA, RKA-KL/Form 1.4;
2.1.3. Pencatatan Realisasi Belanja:
a. Diterima dari Bendahara Pengeluaran;
b. Dokumen Sumber berupa SP2D (disertai SPM-UP, SPM-TUP,
SPM-GUP, SPM-LS, SPM-GUP Nihil) dan SP3;
2.1.4. Pencatatan PNBP:
a. Diterima dari Bendahara;
b. Dokumen Sumber berupa SSBP;
2.1.5. Pencatatan Penyetoran UP:
a. Diterima dari Bendahara Pengeluaran;
b. Dokumen Sumber berupa SSBP Penyetoran UP;
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 47
2.1.6. Pencatatan Kas Di Bendahara Penerimaan:
a. Diterima dari Bendahara Penerimaan;
b. Dokumen Sumber berupa LKK (dilampiri Rekap PNBP yang
belum disetor ke kas negara) dan Berita Acara Kas Opname
(Khusus untuk penyusunan neraca awal);
2.1.7. Pencatatan Kas Di Bendahara Pengeluaran:
a. Diterima dari Bendahara Pengeluaran;
b. Dokumen Sumber berupa Berita Acara Kas Opname pada
Bendahara Pengeluaran per tanggal neraca awal;
2.1.8. Pencatatan Aset Tetap Melalui Mekanisme Penerimaan ADK
BMN:
a. Diterima dari Penanggung Jawab UAKPB;
b. Dokumen Sumber berupa ADK BMN, Jurnal Transaksi BMN,
dan Register Pengiriman BMN;
2.1.9. Pencatatan Pengembalian Belanja:
a. Diterima dari Bendahara Pengeluaran;
b. Dokumen Sumber berupa SSPB;
2.1.10. Pencatatan Realisasi PHLN:
a. Diterima dari PPK/Unit Pengelola PHLN;
b. Dokumen Sumber berupa SPM/SP2D atau SP3;
1.2. Petugas Verifikasi melakukan verifikasi terhadap dokumen sumber
meliputi hal-hal sebagai berikut:
1.2.1. Pencatatan DIPA/DIPA Revisi:
a. DIPA telah disahkan oleh BUN cq. DJPb untuk instansi pusat
dan Kepala Kanwil DJPb untuk instansi vertikal.
b. POK/RKA-KL/Form 1.5 telah ditandatangani oleh KPA/Kepala
Kantor/Satker.
c. Kelengkapan elemen data SP DIPA: Kode BA, Eselon I &
Satker; Fungsi, Sub Fungsi, Program; Kegiatan, Sub
Kegiatan; Tanggal & nomor SP; Jumlah nominal.
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 48
d. Kelengkapan elemen data DIPA/POK/RKA-KL: Kode BA,
Eselon I, dan Satker; Tahun Anggaran; Jenis Satker;
Klasifikasi Belanja; Kode Wilayah; Kode KPPN; Jenis
Pembayaran; Sifat Pembayaran; Sumber Dana; Cara
Penarikan; Fungsi, Sub Fungsi, Program; Kegiatan, Sub
Kegiatan, dan nominal per Akun.
1.2.2. Pencatatan Estimasi Pendapatan :
a. Kesesuaian Salinan DIPA dengan ADK DIPA.
b. DIPA telah disahkan oleh BUN c.q. DJPb untuk instansi pusat
atau Kepala Kanwil DJPb untuk instansi vertikal.
c. Kelengkapan elemen data SP DIPA: Kode BA, Eselon I &
Satker; Fungsi, Sub Fungsi, Program; Kegiatan, Sub
Kegiatan; Tanggal & nomor SP; Jumlah nominal.
d. Kelengkapan elemen data DIPA/RKAKL : Kode BA, Eselon I,
dan Satker; Tahun Anggaran; Jenis Satker; Kode KPPN;
Kode Akun; nominal per Akun.
1.2.3. Pencatatan Realisasi Belanja:
a. Keabsahan dokumen sumber: SPM telah dicap ”Telah
diterbitkan SP2D tanggal .. nomor ...”
b. Kelengkapan elemen data SP2D : Tanggal, Nomor dan
Jumlah Nominal (dalam Rupiah).
c. Kelengkapan elemen data SPM : Kode Satker; Tahun
Anggaran; Tanggal & Nomor SPM; Cara Pembayaran; Kode
KPPN; Cara Bayar; Jenis Satker; Klasifikasi Belanja; Jenis,
Nomor & Tanggal Dokumen Anggaran; Kode Fungsi & Sub
Fungsi Program; Kode Wilayah; Jenis Pembayaran; Sifat
Pembayaran; Sumber Dana; Cara Penarikan; Kode Kegiatan,
Sub Kegiatan dan Akun; Jumlah Pengeluaran Akun; Kode
BA, Eselon I dan Akun.
1.2.4. Pencatatan PNBP :
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 49
a. SSBP telah disahkan (ditandatangani dan dicap) oleh Bank
Persepsi/Kantor Pos & Giro dan telah mendapat nomor NTPN
(Nomor Transaksi Penerimaan Negara) dan NTB (Nomor
Transaksi Bank).
b. Kelengkapan elemen data SSBP meliputi: Kode KPPN sesuai
dengan Kode KPPN pada DIPA; Tanggal dan nomor SSBP;
Kementerian Negara/Lembaga; Unit Organisasi Eselon I;
Satuan Kerja; Lokasi; Jenis Satker (KP/KD/DK/TP); Nama
dan Alamat wajib setor; Akun Penerimaan dan Uraian
Penerimaan (sesuai Bagan Akun Standar); NTB dan/atau
NTPN; Jumlah setoran.
1.2.5. Pencatatan Penyetoran UP :
a. SSBP telah disahkan (ditandatangani dan dicap) oleh Bank
Persepsi/Kantor Pos & Giro dan telah mendapat nomor NTPN
(Nomor Transaksi Penerimaan Negara) dan NTB (Nomor
Transaksi Bank).
b. Kesesuaian data SSBP meliputi: Kode KPPN sesuai dengan
Kode KPPN pada DIPA; Tanggal dan nomor SSBP;
Kementerian/Lembaga; Unit Organisasi Eselon I; Satuan
Kerja; Lokasi; Jenis Satker (KP/KD/DK/TP); Nama dan
Alamat wajib setor; Akun Penerimaan dan Uraian
Penerimaan (sesuai Bagan Akun Standar); NTB dan/atau
NTPN; Jumlah setoran.
1.2.6. Pencatatan Kas Di Bendahara Penerimaan:
a. LKK telah ditandatangani oleh bendahara penerimaan dan
KPA;
b. Berita Acara kas opname telah ditandatangani oleh
bendahara penerimaan, KPA, dan petugas pemeriksa
kas/inventarisasi;
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 50
c. Kelengkapan elemen data LKK berupa Kode Akun; jumlah
nominal (dalam rupiah);
d. Kelengkapan elemen data Berita Acara kas opname berupa
jumlah nominal (dalam rupiah).
1.2.7. Pencatatan Kas di Bendahara Pengeluaran : Berita Acara Kas
Opname telah ditandatangani oleh Bendahara Pengeluaran dan
Pejabat KPA.
1.2.8. Pencatatan Aset Tetap Melalui Mekanisme Penerimaan Data
Elektronik BMN:
a. ADK dapat dibaca dan tidak rusak;
b. Kelengkapan Register Pengiriman BMN meliputi: Kode
Kementerian Negara/Lembaga; Kode Unit Organisasi Eselon
1; Jenis Satuan Kerja; Kode UAKPB=Kode UAKPA (Satker
yang bersangkutan); Periode pengiriman=tahun anggaran
bersangkutan; Nama file data BMN; Jumlah record
pengiriman; Tanda tangan petugas pengiriman (validasi oleh
penanggung jawab SIMAK BMN);
c. Kelengkapan Jurnal Transaksi BMN meliputi: Kode
UAKPB=Kode UAKPA (Satker yang bersangkutan); Periode
pengiriman (bulan dan tahun)=tahun anggaran
bersangkutan; Kode dan nama Akun; Jumlah debet dan
kredit masing-masing kode Akun;
d. Membandingkan nama file pada ADK dengan Register
Pengiriman BMN.
1.2.9. Pencatatan Pengembalian Belanja:
a. SSPB telah dibubuhi tanda tangan dan cap oleh Bank
Persepsi/Kantor Pos & Giro dan telah mendapat nomor NTPN
(Nomor Transaksi Penerimaan Negara) dan NTB (Nomor
Transaksi Bank);
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 51
b. Kelengkapan elemen data Laporan BMN meliputi: Kode
KPPN sesuai dengan Kode KPPN pada DIPA; Tanggal dan
nomor SSPB; Kementerian Negara/Lembaga; Unit Organisasi
Eselon I; Fungsi, Sub Fungsi, Program; Kegiatan dan Sub
Kegiatan; Satker; Lokasi; Jenis Satker; Nama dan Alamat
wajib setor; Akun Pengembalian Belanja (sesuai Bagan Akun
Standar); Jumlah rupiah pengembalian per Akun; Total
jumlah rupiah setoran.
1.2.10. Pencatatan Realisasi PHLN:
a. Keabsahan dokumen sumber: SPM telah dicap ”Telah
diterbitkan SP2D tanggal .. nomor ...” dan SPWA/SP3 telah
disahkan oleh kepala KPPN VI/Khusus;
b. Kelengkapan elemen data pada SP2D: Tanggal, Nomor dan
Jumlah Nominal (dalam Rupiah);
c. Kelengkapan elemen data SPM: Kode Satker; Tahun
Anggaran; Tanggal & Nomor SPM; Cara Pembayaran; Kode
KPPN; Cara Bayar; Jenis Satker; Klasifikasi Belanja; Jenis,
Nomor & Tanggal Dokumen Anggaran; Kode Fungsi & Sub
Fungsi Program; Kode Wilayah; Jenis Pembayaran; Sifat
Pembayaran; Sumber Dana; Cara Penarikan; Kode Kegiatan,
Sub Kegiatan dan Akun; Jumlah Pengeluaran Akun; Kode
BA, Eselon I dan Akun.
d. Kelengkapan elemen data SP3: Kode Satker; Tahun
Anggaran; Tanggal & Nomor SP3; Kode KPPN; Jenis Satker;
Klasifikasi Belanja; Jenis, Nomor & Tanggal Dokumen
Anggaran; Kode Fungsi & Sub Fungsi Program; Kode
Wilayah; Sumber Dana; Cara Penarikan; Kode Kegiatan, Sub
Kegiatan dan Akun; Jumlah Pengeluaran Akun.
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 52
1.3. Apabila di dalam hasil verifikasi masih terdapat kekeliruan atau kurang
lengkap, dokumen dikembalikan kepada pengirim untuk diperbaiki atau
dilengkapi;
1.4. Operator Komputer melakukan perekaman dokumen sumber ke dalam
Aplikasi SAK sesuai dengan jenis transaksi dan dilanjutkan dengan
pencetakan Register Transaksi Harian (RTH);
1.5. Petugas Verifikasi melakukan verifikasi terhadap RTH. Bila masih
terdapat kekeliruan, maka dilakukan koreksi RTH;
1.5.1. Prosedur Koreksi RTH
a. Petugas Verifikasi mengoreksi RTH dengan menuliskan data
yang benar pada data yang tercetak salah menggunakan
tanda yang mudah dilihat (misalnya menggunakan pulpen
berwarna);
b. Petugas Verifikasi menyampaikan catatan hasil koreksi dan
RTH yang telah dikoreksi kepada operator komputer untuk
dilakukan perekaman;
c. Operator Komputer melakukan perekaman atas data yang
telah diperbaiki dalam Aplikasi SAK;
d. Operator Komputer mencetak RTH atas data yang telah
direkam pada Aplikasi SAK.
1.6. Petugas Administrasi mengarsipkan RTH dan dokumen sumber yang
telah diverifikasi;
1.7. Operator Komputer melakukan Posting ke dalam Buku Besar.
2. Prosedur Pencatatan Piutang, Persediaan, Aset Tetap, KDP, Aset
Tidak Berwujud, dan Kemitraan dengan Pihak Ketiga
Pencatatan Piutang, Persediaan, Aset Tetap, KDP, Aset Tidak Berwujud, dan
Kemitraan dengan Pihak Ketiga dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:
2.1. Petugas Administrasi menerima dan mencatat penerimaan dokumen
sumber dari masing-masing transaksi berikut ini:
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 53
2.1.1. Pencatatan Piutang:
a. Diterima dari Tertagih/Bendahara/Pengelola Tagihan
b. Dokumen sumber berupa Daftar Saldo TPA yang akan
diterima dalam jangka waktu 1 tahun atau lebih dari 1 tahun,
SKTJM untuk TP/TGR, Daftar Saldo TP/TGR yang akan
diterima dalam jangka waktu 1 tahun atau lebih dari 1 tahun,
Daftar Saldo SPN/SP3N per tanggal neraca, Daftar Saldo
Piutang Bukan Pajak Lainnya.
2.1.2. Pencatatan Persediaan:
a. Diterima dari Bendahara Barang/Penanggung Jawab
UAKPB/Petugas Pengelola Persediaan;
b. Dokumen Sumber berupa salinan Laporan Persediaan (LP)
dan Laporan Hasil Mapping Persediaan (LHMP);
2.1.3. Pencatatan Aset Tetap Secara Manual:
a. Diterima dari Bendahara Barang/Bagian Perlengkapan/Bagian
Umum/Penanggung Jawab UAKPB;
b. Dokumen Sumber berupa Laporan BMN (intrakomptabel) dan
Neraca SIMAK BMN;
2.1.4. Pencatatan KDP secara Manual:
a. Diterima dari Bendahara Barang/Bagian Perlengkapan/Bagian
Umum/Penanggung Jawab UAKPB;
b. Dokumen Sumber berupa L-KDP dan Neraca SIMAK BMN;
2.1.5. Pencatatan Aset Tak Berwujud:
a. Diterima dari Bendahara Barang/Bagian Perlengkapan/Bagian
Umum/Penanggung Jawab UAKPB;
b. Dokumen Sumber berupa Daftar Aset Tidak Berwujud;
2.1.6. Pencatatan Kemitraan dengan Pihak Ketiga:
a. Diterima dari Bendahara Barang/Bagian Perlengkapan/Bagian
Umum/Penanggung Jawab UAKPB
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 54
b. Dokumen Sumber berupa Daftar Kontrak Kemitraan dengan
pihak ketiga dan KIB Aset Tetap yang dikelola oleh mitra
kerja.
2.2. Petugas Verifikasi melakukan verifikasi terhadap dokumen sumber
meliputi hal-hal sebagai berikut:
2.2.1. Pencatatan Piutang:
a. Keabsahan Dokumen Sumber;
b. Identitas wajib pungut sesuai Kartu Identitas yang masih
berlaku;
c. Dasar Penetapan Tertagih;
d. Jumlah pelunasan (dalam Rupiah) dan saldo tagihan per-
tanggal neraca;
e. Pengesahan oleh pejabat pengelola tagihan/piutang.
2.2.2. Pencatatan Persediaan:
a. LP dan LHMP telah ditandatangani oleh Bendahara
Barang/Penanggung Jawab UAKPB/Petugas Pengelola
Persediaan;
b. Kelengkapan elemen data Laporan Persediaan meliputi :
Kode UAKPB=Kode UAKPA (Satker yang bersangkutan);
Tahun Anggaran; Periode Pelaporan (per Semester); Kode &
Uraian sub kelompok barang; Nilai per sub kelompok barang
c. Kelengkapan elemen data LHMP meliputi: Kode
UAKPB=Kode UAKPA (Satker yang bersangkutan); Tahun
Anggaran; Periode Pelaporan (per Semester); Kode dan
Nama Akun (sesuai dengan Bagan Akun Standar); Nilai per
kode Akun.
2.2.3. Pencatatan Aset Tetap Secara Manual:
a. Laporan BMN & Neraca telah ditandatangani oleh Bendahara
Barang/Penanggung Jawab UAKPB/Petugas Pengurus BMN;
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 55
b. Kelengkapan elemen data Laporan BMN meliputi: Kode
UAKPB=Kode UAKPA (Satker yang bersangkutan); Tahun
Anggaran; periode pelaporan (per Semester); Kode dan
Uraian Kelompok BMN; Nilai saldo awal per kelompok; Nilai
mutasi per kelompok; Nilai saldo akhir per kelompok;
kebenaran perhitungan;
c. Membandingkan nilai persediaan per-Akun (belum definitif)
aset tetap pada Neraca SIMAK BMN dengan nilai saldo akhir
per kelompok pada Laporan BMN.
2.2.4. Pencatatan KDP secara Manual :
a. L-KDP yang diterima telah ditandatangani oleh Kepala
Satuan Kerja;
b. Kelengkapan elemen data Laporan BMN meliputi : Kode
UAKPB=Kode UAKPA (Satker yang bersangkutan); Tahun
Anggaran; Periode Pelaporan (per Semester); Kode
Kementerian Negara/Lembaga; Kode Unit Eselon I; Kode
Wilayah; Kode Fungsi/Sub Fungsi/Program/Kegiatan; Kode
Satker; Kode Aset KDP; Jumlah saldo awal KDP; Jumlah
penambahan KDP selama periode berjalan; Jumlah
pengurangan KDP yang sudah menjadi aset tetap definitif;
Jumlah saldo akhir KDP; kebenaran perhitungan;
2.2.5. Pencatatan Aset Tak Berwujud:
a. Daftar Aset Tak Berwujud telah ditandatangani oleh Kepala
Satker;
b. Kelengkapan elemen data Daftar Aset Tak Berwujud
meliputi: Kode UAKPB=Kode UAKPA (Satker yang
bersangkutan); Tahun Anggaran; Periode Pelaporan (per
Semester); Kode Kementerian Negara/Lembaga; Kode Unit
Eselon I; Kode Wilayah; Kode Satker; Kode Aset Tidak
Berwujud; Jumlah saldo awal Aset Tidak Berwujud; Jumlah
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 56
penambahan Aset Tidak Berwujud selama periode berjalan;
Jumlah pengurangan Aset Tidak Berwujud; Jumlah saldo
akhir Aset Tidak Berwujud; kebenaran perhitungan.
2.2.6. Pencatatan Kemitraan dengan Pihak Ketiga:
a. Daftar Kontrak Kemitraan yang diterima telah ditandatangani
oleh Kepala Satker;
b. Kelengkapan elemen data Laporan BMN meliputi: Kode
Barang dan nilai aset tetap sesuai dengan yang tercantum
pada KIB Aset Tetap yang bersangkutan dan kebenaran
perhitungan.
2.3. Apabila di dalam hasil verifikasi masih terdapat kekeliruan atau kurang
lengkap, dokumen dikembalikan kepada Pengirim untuk diperbaiki atau
dilengkapi;
2.4. Petugas Verifikasi menyiapkan Formulir Jurnal Aset untuk masing-
masing transaksi :
2.4.1. Pencatatan Piutang: Formulir Jurnal Aset – Piutang untuk
a. Bagian Lancar TPA;
b. Bagian Lancar TP/TGR;
c. Piutang PNBP;
d. Piutang Bukan Pajak Lainnya;
e. Piutang TPA yang akan diterima dalam jangka waktu
>1tahun;
f. Piutang Jangka Panjang atas TP/TGR yang akan diterima
dalam jangka waktu >1tahun.
2.4.2. Pencatatan Persediaan: Formulir Jurnal Aset – Persediaan untuk
mencatat saldo Persediaan per-tanggal neraca;
2.4.3. Pencatatan Aset Tetap Secara Manual: Formulir Jurnal Aset –
Tetap untuk mencatat mutasi Aset Tetap;
2.4.4. Pencatatan KDP secara Manual: Formulir Jurnal Aset – Tetap
untuk mencatat mutasi Aset Tetap;
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 57
2.4.5. Pencatatan Aset Tak Berwujud: Formulir Jurnal Aset Tidak
Berwujud untuk mencatat mutasi Aset Tidak Berwujud;
2.4.6. Pencatatan Kemitraan dengan Pihak Ketiga: Formulir Jurnal Aset
untuk mencatat mutasi Kemitraan dengan Pihak Ketiga;
2.5. Operator Komputer melakukan perekaman dokumen sumber ke dalam
Aplikasi SAK sesuai dengan jenis transaksi dan dilanjutkan dengan
pencetakan Register Transaksi Harian (RTH);
2.6. Petugas Verifikasi melakukan verifikasi terhadap RTH. Bila masih
terdapat kekeliruan, maka dilakukan koreksi RTH.;
2.6.1. Prosedur Koreksi RTH
a. Petugas Verifikasi mengoreksi RTH dengan menuliskan data
yang benar pada data yang tercetak salah menggunakan
tanda yang mudah dilihat (misalnya menggunakan pulpen
berwarna);
b. Menyampaikan catatan hasil koreksi dan RTH yang telah
dikoreksi kepada operator komputer untuk dilakukan
perekaman;
c. Operator Komputer melakukan perekaman atas data yang
telah diperbaiki dalam Aplikasi SAK;
d. Operator Komputer mencetak RTH atas data yang telah
direkam pada Aplikasi SAK.
2.7. Petugas Administrasi mengarsipkan RTH dan dokumen sumber yang
telah diverifikasi;
2.8. Operator Komputer melakukan Posting ke dalam Buku Besar.
3. Prosedur Rekonsiliasi Internal SAK – SIMAK BMN
Rekonsiliasi internal dengan SIMAK BMN dilakukan dengan prosedur sebagai
berikut:
3.1. Petugas Administrasi menerima berkas Laporan BMN dari Penanggung
Jawab UAKPB;
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 58
3.2. Operator Komputer mencetak semua Laporan SAK dari Aplikasi SAK;
3.3. Petugas Verifikasi melakukan Rekonsiliasi Laporan BMN dengan
Laporan SAK dengan:
3.3.1. Membandingkan saldo Aset Tetap dengan Neraca BMN:
a. Bila hasilnya sama langkah selanjutnya adalah membuat
Berita Acara Rekonsiliasi;
b. Bila tidak sama langkah selanjutnya adalah meneliti saldo
Akun Aset Tetap sebelum disesuaikan;
3.3.2. Melakukan penelitian atas saldo Akun Aset Tetap sebelum
disesuaikan:
a. Bila tidak terdapat saldo Akun Aset Tetap sebelum
disesuaikan, meminta penanggung jawab UAKPB untuk
melakukan pengiriman kembali data BMN;
b. Bila ada saldo Akun Aset Tetap sebelum disesuaikan,
membandingkan RTH Pembelian, Penyelesaian
Pembangunan, dan Pengembangan SIMAK BMN dengan Buku
Besar Aset Tetap dan Belanja Modal pada SAK;
c. Bila Saldo Akun Aset Tetap sebelum disesuaikan merupakan
KDP, maka dilakukan prosedur KDP baik pada UAKPA
maupun UAKPB;
d. Bila Saldo Akun Aset Tetap sebelum disesuaikan bukan
merupakan KDP, melakukan koreksi perekaman data SIMAK
BMN pada UAKPB;
e. Bila penelitian telah selesai dilakukan, dilanjutkan dengan
membuat Berita Acara Rekonsiliasi (BAR);
3.4. Petugas Verifikasi menyiapkan BAR Internal SAK dan SIMAK BMN untuk
ditandatangani oleh Penanggung Jawab UAKPA dan UAKPB;
3.5. Petugas Administrasi mencatat dan menyimpan BAR dalam Register
Pelaksanaan Rekonsiliasi Internal SAK dan SIMAK BMN.
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 59
4. Prosedur Rekonsiliasi dengan KPPN
Rekonsiliasi UAKPA dengan KPPN dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:
4.1. Operator Komputer melakukan back up data, mengirimkan ADK
pengiriman SAK ke KPPN, mencetak LRA dan register pengiriman Data
Akuntansi ke KPPN (untuk divalidasi oleh penanggung jawab KPA);
4.2. Petugas Administrasi mengirim LRA, ADK, dan register pengiriman ke
KPPN. Setelah ditandatangani oleh petugas KPPN, register pengiriman
diambil kembali sebagai arsip (1 Lembar ditinggal di KPPN sebagai Arsip
KPPN);
4.3. Petugas Verifikasi melakukan Rekonsiliasi dengan KPPN:
4.3.1. Jika Laporan Hasil Rekonsiliasi sudah sama, lanjutkan dengan
penandatanganan BAR;
4.3.2. Jika di dalam Laporan Hasil Rekonsiliasi masih terdapat
kekeliruan pada data SAK, lakukan perbaikan data;
4.4. Petugas Verifikasi di UAKPA melakukan perbaikan data hasil Rekonsiliasi
dan mengulangi langkah Rekonsiliasi;
4.5. Petugas Verifikasi menerima BAR yang disiapkan oleh KPPN dan
menyampaikannya kepada pejabat KPA atau pejabat lain yang ditunjuk
untuk ditandatangani;
4.6. Petugas Verifikasi menyerahkan kembali BAR yang telah ditandatangani
oleh pejabat KPA ke KPPN untuk disahkan oleh pejabat yang
menangani Rekonsiliasi di KPPN;
4.7. Petugas Administrasi menyimpan dan mencatat Laporan Hasil
Rekonsiliasi dan BAR dalam register pengiriman data ke KPPN.
5. Prosedur Pengiriman Laporan UAKPA ke UAPPA-W/E1
Pengiriman laporan UAKPA ke UAPPA-W/E1 dilakukan dengan prosedur
sebagai berikut:
5.1. Operator Komputer membuat back up data SAK dan mencetak Laporan
Keuangan berupa:
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 60
5.1.1. Laporan Realisasi Anggaran;
5.1.2. Neraca;
5.1.3. LRA Pendapatan Negara dan Hibah;
5.1.4. LRA Belanja;
5.1.5. LRA Pengembalian Pendapatan Negara dan Hibah;
5.1.6. LRA Pengembalian Belanja;
5.1.7. Untuk Laporan Semesteran, penanggung jawab UAKPA membuat
CaLK dan SOR;
5.2. Penanggung Jawab UAKPA melakukan Pengiriman ADK Laporan
Keuangan menggunakan Aplikasi SAK dan mencetak Register
Pengirimannya dengan ketentuan sebagai berikut:
5.2.1. UAKPA Kantor Daerah dikirimkan kepada UAPPA-W
5.2.2. UAKPA Kantor Pusat, Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan
dikirimkan kepada UAPPA-E1;
5.3. Petugas Administrasi mengirimkan semua Cetakan Laporan Keuangan,
ADK, CaLK, BAR dan SOR kepada UAPPA-W/E1 (sesuai dengan
ketentuan pengiriman laporan keuangan);
5.4. Petugas Administrasi menyimpan/mencatat pengiriman Laporan ke
dalam register pengiriman data SAK.
6. Prosedur Tutup Tahun pada UAKPA
Tutup Tahun adalah proses pemindahan Saldo Akhir dari tahun anggaran
sebelumnya untuk digunakan sebagai Saldo Awal pada tahun anggaran
berjalan, yang dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:
6.1. Petugas Verifikasi memastikan telah adanya back up Data Laporan
Keuangan tahun anggaran X-1 sesuai aplikasi X-1;
6.2. Petugas Verifikasi memastikan validitas back up data Laporan Keuangan
tahun anggaran X-1;
6.3. Petugas Verifikasi memastikan telah dilakukan Pengiriman ADK saldo
awal ke UAPPA-W/E1;
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 61
6.4. Validator melakukan validasi atas persyaratan proses tutup tahun;
6.5. Operator Komputer melakukan proses tutup tahun pada aplikasi SAKPA
melalui menu Proses\Tutup Tahun;
6.6. Operator Komputer melakukan back up data pada aplikasi SAKPA
melalui menu Utility\Back Up;
6.7. Apabila terdapat koreksi pembukuan setelah dilakukan proses tutup
tahun, lakukan langkah berikut:
6.7.1. Operator Komputer membatalkan proses tutup tahun melalui
menu Proses\Batal Tutup Tahun;
6.7.2. Operator Komputer melakukan perbaikan data X-1 yang
dimaksud;
6.7.3. Petugas Verifikasi memeriksa data hasil perbaikan dan
menyerahkan kepada penanggung jawab UAKPA untuk
divalidasi;
6.7.4. Penanggung jawab UAKPA memberikan validasi atas data SAI
yang telah diperbaiki;
6.7.5. Operator Komputer melakukan prosedur Pengiriman Laporan ke
UAPPA-W/E1;
6.7.6. Operator Komputer melakukan kembali prosedur tutup tahun
dari langkah 6.1.
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 62
B. PROSEDUR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN/SAK PADA TINGKAT
UAPPA-W
1. Prosedur Penerimaan Data UAKPA pada UAPPA-W
1.1. Petugas Administrasi menerima Laporan Keuangan, ADK SAI dan
Register Pengiriman dari UAKPA, mencatat penerimaan dokumen
sumber di dalam buku agenda/ekspedisi dan menyampaikan dokumen
sumber tersebut kepada Petugas Verifikasi;
1.2. Petugas Verifikasi melakukan verifikasi atas dokumen sumber terkait
meliputi:
1.2.1. Penelitian atas keabsahan dokumen sumber, yaitu dokumen
sumber harus telah mendapatkan validasi dari penanggung jawab
UAKPA;
1.2.2. Penelitian atas kesamaan kode UAKPA dan periode pengirim di
dalam ADK dengan Laporan Keuangan dan Register Pengiriman
dari UAKPA;
Apabila terdapat kekeliruan atau dokumen sumber yang tidak
sah, mengembalikan dokumen sumber tersebut kepada UAKPA
terkait untuk diperbaiki dan dikirim kembali (Ulangi langkah 1.1.);
1.3. Operator Komputer melakukan proses Penerimaan Data pada aplikasi
SAPPA-W, mencetak Register Penerimaannya dan menyampaikannya
kepada Petugas Verifikasi;
1.4. Petugas Verifikasi melakukan verifikasi atas Register Penerimaan Data
dan Register Pengiriman Data dari UAKPA untuk memastikan jumlah
data (record) yang diterima sama dengan jumlah data yang dikirim;
1.4.1. Jika terdapat perbedaan pada jumlah data, menyampaikan
pemberitahuan kepada UAKPA terkait untuk melakukan
pengiriman ulang ADK (Ulangi langkah 1.1.);
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 63
1.4.2. Jika jumlah data sama, menyampaikan pemberitahuan kepada
Operator Komputer untuk mencetak dokumen sumber;
1.5. Operator Komputer mencetak LRA dan Buku Besar Perkiraan Neraca
untuk UAKPA yang bersangkutan dan menyampaikannya kepada
Petugas Verifikasi;
1.6. Petugas Verifikasi melakukan verifikasi atas LRA dan Buku Besar dengan
cetakan LRA dan Neraca UAKPA yang diterima untuk memastikan bahwa
angka laporan keuangan sama;
1.6.1. Bila masih terdapat perbedaan, menyampaikan pemberitahuan
kepada UAKPA terkait untuk melakukan perbaikan dan
pengiriman ulang ADK (Ulangi langkah 1.1.);
1.6.2. Bila angka laporan keuangan telah sama, menyampaikan
pemberitahuan kepada Operator Komputer untuk melakukan back
up data SAI dan Petugas Administrasi untuk melakukan
pengarsipan;
1.7. Operator Komputer melakukan back up data SAI pada aplikasi SAPPA-
W;
1.8. Petugas Administrasi mengarsipkan seluruh dokumen sumber berikut
Register Penerimaan, LRA dan Buku Besar.
2. Rekonsiliasi UAPPA-W dengan Kanwil DJPb
Rekonsiliasi UAPPA-W dengan Kanwil DJPb dilakukan dengan prosedur sebagai
berikut:
2.1. Operator Komputer melakukan back up data SAK, mencetak LRA,
mengirim ADK pengiriman SAK ke Kanwil DJPb dan mencetak register
pengiriman-nya (untuk divalidasi oleh penanggung jawab UAPPA-W);
2.2. Petugas Administrasi mengirim LRA, ADK, dan register pengiriman ke
Kanwil DJPb. Setelah ditandatangani oleh petugas Kanwil DJPb, register
pengiriman diambil kembali sebagai arsip (1 Lembar ditinggal di Kanwil
DJPb sebagai Arsip);
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 64
2.3. Petugas Verifikasi melakukan Rekonsiliasi dengan Kanwil DJPb:
2.3.1. Jika Laporan Hasil Rekonsiliasi sudah sama, dilakukan
penandatanganan BAR;
2.3.2. Jika di dalam Laporan Hasil Rekonsiliasi masih terdapat kekeliruan
pada data SAK, lakukan perbaikan Data;
2.4. Petugas Verifikasi di UAPPA-W melakukan perbaikan data hasil
Rekonsiliasi dan mengulangi langkah Rekonsiliasi;
2.5. Petugas Verifikasi menerima BAR yang disiapkan oleh Kanwil DJPb dan
menyampaikannya kepada pejabat UAPPA-W atau pejabat lain yang
ditunjuk untuk ditandatangani;
2.6. Petugas Verifikasi menyerahkan kembali BAR yang telah ditandatangani
oleh pejabat UAPPA-W ke Kanwil DJPb untuk disahkan oleh pejabat
yang menangani Rekonsiliasi di Kanwil DJPb;
2.7. Petugas Administrasi menyimpan dan mencatat Laporan Hasil
Rekonsiliasi dan BAR dalam register pengiriman data ke Kanwil DJPb.
3. Prosedur Pengiriman Laporan UAPPA-W ke UAPPA-E1
Pengiriman Laporan UAPPA-W ke UAPPA-E1 dilakukan dengan prosedur
sebagai berikut:
3.1. Petugas Administrasi memastikan kelengkapan Laporan Keuangan dari
UAKPA dengan memeriksa Register Pengiriman dan data yang dikirim;
3.2. Operator Komputer mengkompilasi semua ADK UAKPA ke dalam Aplikasi
SAK, melakukan back up data SAK dan mencetak Laporan Keuangan
berupa:
3.2.1. Laporan Realisasi Anggaran;
3.2.2. Neraca;
3.2.3. LRA Pendapatan Negara dan Hibah;
3.2.4. LRA Belanja;
3.2.5. LRA Pengembalian Pendapatan Negara dan Hibah;
3.2.6. LRA Pengembalian Belanja;
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 65
3.3. Untuk periode semesteran, penanggung jawab UAPPA-W membuat CaLK
dan SOR;
3.4. Penanggung Jawab UAPPA-W melakukan Pengiriman ADK Wilayah
dengan menggunakan Aplikasi SAK dan mencetak Register
Pengirimannya;
3.5. Petugas Administrasi mengirimkan semua Cetakan Laporan Keuangan,
ADK, CaLK dan SOR kepada UAPPA-E1;
3.6. Petugas Administrasi menyimpan dan mencatat pengiriman Laporan ke
dalam register pengiriman data SAK.
4. Prosedur Tutup Tahun pada UAPPA-W
4.1. Petugas Verifikasi memastikan telah diterimanya back up data Laporan
Keuangan dari UAKPA di bawah wewenangnya;
4.2. Petugas Verifikasi memastikan telah diterimanya ADK Saldo Awal dari
UAKPA di bawah wewenangnya;
4.3. Petugas Verifikasi memastikan kebenaran dari back up data Laporan
Keuangan dan Saldo Awal yang dikirim oleh UAKPA;
4.3.1. Bila masih terdapat kekeliruan, menyampaikan pemberitahuan
kepada UAKPA terkait untuk melakukan perbaikan data yang
dimaksud;
4.3.2. Lakukan prosedur Penerimaan Laporan Keuangan dari UAKPA
terkait;
4.4. Petugas Verifikasi memastikan telah dilakukan pengiriman ADK Saldo
Awal kepada UAPPA-E1;
4.5. Validator/Penanggung Jawab UAPPA-W melakukan validasi atas
persyaratan proses tutup tahun;
4.6. Operator Komputer melakukan proses tutup tahun pada aplikasi SAPPA-
W melalui menu Proses\Tutup Tahun;
4.7. Operator Komputer melakukan back up data pada aplikasi SAPPA-W
melalui menu Utility\Back Up;
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 66
4.8. Apabila terdapat koreksi pembukuan setelah dilakukan proses tutup
tahun, Operator Komputer melakukan langkah berikut:
4.8.1. Membatalkan proses tutup tahun pada aplikasi SAPPA-W melalui
menu Proses\Batal Tutup Tahun;
4.8.2. Menyampaikan pemberitahuan kepada UAKPA terkait untuk
melakukan perbaikan pada data yang dimaksud dan kemudian
melakukan kembali proses pengiriman data dari UAKPA;
4.8.3. Melakukan prosedur penerimaan data SAI yang telah diperbaiki
dari UAKPA pada SAPPA-W;
4.9. Mengulangi prosedur tutup tahun dari langkah 4.2.
C. PROSEDUR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN/SAK PADA TINGKAT
UAPPA-E1
1. Prosedur Penerimaan Data UAKPA/UAPPA-W pada UAPPA-E1
1.1. Petugas Administrasi menerima Laporan Keuangan, ADK SAI dan
Register Pengiriman dari UAKPA-KP/DK/TP/UAPPA-W, mencatat
penerimaan dokumen sumber di dalam buku agenda/ekspedisi dan
menyampaikan dokumen sumber tersebut kepada Petugas Verifikasi;
1.2. Petugas Verifikasi melakukan verifikasi atas dokumen sumber terkait
meliputi:
1.2.1. Penelitian atas keabsahan dokumen sumber, yaitu dokumen
sumber harus telah mendapatkan validasi dari penanggung jawab
UAKPA-KP/UAPPA-W;
1.2.2. Penelitian atas kesamaan kode UAKPA-KP/UAPPA-W dan periode
pengirim di dalam ADK dengan Laporan Keuangan dan Register
Pengiriman dari UAKPA-KP/DK/TP/UAPPA-W;
Apabila terdapat kekeliruan atau dokumen sumber yang tidak
sah, mengembalikan dokumen sumber tersebut kepada UAKPA-
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 67
KP/DK/TP/UAPPA-W terkait untuk diperbaiki dan dikirimkan
kembali (Ulangi langkah 1.1.);
1.3. Operator Komputer melakukan proses Penerimaan Data pada aplikasi
SAPPA-E1, mencetak Register Penerimaannya dan menyampaikannya
kepada Petugas Verifikasi;
1.4. Petugas Verifikasi melakukan verifikasi atas Register Penerimaan Data
dan Register Pengiriman Data dari UAKPA-KP/DK/TP/UAPPA-W untuk
memastikan jumlah data (record) yang diterima sama dengan jumlah
data yang dikirim;
1.4.1. Jika terdapat perbedaan pada jumlah data, menyampaikan
pemberitahuan kepada UAKPA-KP/DK/TP/UAPPA-W terkait untuk
melakukan pengiriman ulang ADK (Ulangi langkah 1.1.);
1.4.2. Jika jumlah data sama, menyampaikan pemberitahuan kepada
Operator Komputer untuk mencetak dokumen sumber;
1.5. Operator Komputer mencetak LRA dan Buku Besar Perkiraan Neraca
untuk UAKPA-KP/DK/TP/UAPPA-W yang bersangkutan dan
menyampaikannya kepada Petugas Verifikasi;
1.6. Petugas Verifikasi melakukan verifikasi atas LRA dan Buku Besar dengan
cetakan LRA dan Neraca UAKPA-KP/DK/TP/UAPPA-W yang diterima
untuk memastikan bahwa angka laporan keuangan sama;
1.6.1. Bila masih terdapat perbedaan, menyampaikan pemberitahuan
kepada UAKPA-KP/DK/TP//UAPPA-W terkait untuk melakukan
perbaikan dan pengiriman ulang ADK (Ulangi langkah 1.1.);
1.6.2. Bila angka laporan keuangan telah sama, menyampaikan
pemberitahuan kepada Operator Komputer untuk melakukan back
up data SAI dan Petugas Administrasi untuk melakukan
pengarsipan;
1.7. Operator Komputer melakukan back up data SAI pada aplikasi SAPPA-
E1;
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 68
1.8. Petugas Administrasi mengarsipkan seluruh dokumen sumber berikut
Register Penerimaan, LRA dan Buku Besar.
2. Prosedur Rekonsiliasi UAPPA-E1 dengan DAPK
Rekonsiliasi dengan DAPK dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:
2.1. Operator Komputer melakukan back up data, mencetak LRA, mengirim
ADK pengiriman dan mencetak register pengiriman (divalidasi oleh
penanggung jawab UAPPA-E1);
2.2. Petugas Administrasi mengirim LRA, ADK pengiriman, dan register
pengiriman ke DAPK. Setelah ditandatangani oleh petugas DAPK,
register pengiriman diambil kembali sebagai arsip (1 Lembar ditinggal di
DAPK sebagai Arsip);
2.3. Petugas Verifikasi UAPPA-E1 melakukan Rekonsiliasi dengan DAPK:
2.3.1. Jika Laporan Hasil Rekonsiliasi sudah sama, maka dilakukan
penandatanganan BAR;
2.3.2. Jika di dalam Laporan Hasil Rekonsiliasi terdapat kekeliruan pada
data SAK, melakukan penelusuran dan perbaikan Data;
2.4. Petugas Administrasi, Verifikasi dan Operator Komputer melakukan
penelusuran kesalahan pada data SAK dengan mencetak SPM/SP2D dan
SSBP dari masing-masing UAKPA sesuai kebutuhan, kemudian meminta
UAKPA untuk melakukan perbaikan data sesuai dengan prosedur melalui
UAPPA-W;
2.5. Petugas Verifikasi menerima BAR yang disiapkan oleh DAPK dan
menyampaikannya kepada pejabat UAPPA-E1 atau pejabat lain yang
ditunjuk untuk ditandatangani ;
2.6. Petugas Verifikasi menyerahkan kembali BAR yang telah ditandatangani
oleh pejabat UAPPA-E1 ke DAPK untuk disahkan oleh pejabat yang
menangani Rekonsiliasi di DAPK;
2.7. Petugas Administrasi menyimpan/mencatat Laporan Hasil Rekonsiliasi
dan BAR dalam register pengiriman data ke DAPK.
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 69
3. Prosedur Pengiriman Laporan UAPPA-E1 ke UAPA
Pengiriman Laporan UAPPA-E1 ke UAPA dilakukan dengan prosedur sebagai
berikut:
3.1. Petugas Administrasi memastikan kelengkapan Laporan Keuangan dari
UAPPA-W dengan memeriksa Register Pengiriman dan data yang
dikirim;
3.2. Operator Komputer mengkompilasi semua ADK ke dalam Aplikasi SAK,
melakukan back up data SAK dan mencetak Laporan Keuangan berupa:
3.2.1. Laporan Realisasi Anggaran;
3.2.2. Neraca;
3.2.3. LRA Pendapatan Negara dan Hibah;
3.2.4. LRA Belanja;
3.2.5. LRA Pengembalian Pendapatan Negara dan Hibah;
3.2.6. LRA Pengembalian Belanja;
3.3. Untuk periode semesteran, penanggung jawab UAPPA-E1 membuat
CaLK dan SOR;
3.4. Penanggung jawab UAPPA-E1 melakukan pengiriman ADK Eselon 1
dengan menggunakan Aplikasi SAK dan mencetak Register
Pengirimannya;
3.5. Petugas Administrasi mengirimkan semua Cetakan Laporan Keuangan,
ADK, CaLK dan SOR kepada UAPA;
3.6. Petugas Administrasi menyimpan/mencatat pengiriman Laporan ke
dalam register pengiriman data SAK.
4. Prosedur Tutup Tahun pada UAPPA-E1
4.1. Petugas Verifikasi memastikan telah diterimanya back up data Laporan
Keuangan dari UAKPA/UAPPA-W di bawah wewenangnya;
4.2. Petugas Verifikasi memastikan telah diterimanya ADK Saldo Awal dari
UAKPA/UAPPA-W di bawah wewenangnya;
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 70
4.3. Petugas Verifikasi memastikan kebenaran dari back up data Laporan
Keuangan dan Saldo Awal yang dikirim oleh UAKPA/UAPPA-W;
4.3.1. Bila masih terdapat kekeliruan, menyampaikan pemberitahuan
kepada UAKPA/UAPPA-W terkait untuk melakukan perbaikan data
yang dimaksud;
4.3.2. Lakukan prosedur Penerimaan Laporan Keuangan dari
UAKPA/UAPPA-W terkait;
4.4. Petugas Verifikasi memastikan telah dilakukan pengiriman ADK Saldo
Awal kepada UAPA;
4.5. Validator/Penanggung Jawab UAPPA-E1 melakukan validasi atas
persyaratan proses tutup tahun;
4.6. Operator Komputer melakukan proses tutup tahun pada aplikasi SAPPA-
E1 melalui menu Proses\Tutup Tahun;
4.7. Operator Komputer melakukan back up data pada aplikasi SAPPA-E1
melalui menu Utility\Back Up;
4.8. Apabila terdapat koreksi pembukuan setelah dilakukan proses tutup
tahun, Operator Komputer melakukan langkah berikut:
4.8.1. Membatalkan proses tutup tahun pada aplikasi SAPPA-E1 melalui
menu Proses\Batal Tutup Tahun;
4.8.2. Menyampaikan pemberitahuan kepada UAKPA/UAPPA-W terkait
untuk melakukan perbaikan pada data yang dimaksud dan
kemudian melakukan kembali proses pengiriman data dari
UAKPA/UAPPA-W terkait;
4.8.3. Melakukan prosedur penerimaan data SAI yang telah diperbaiki
dari UAKPA/UAPPA-W pada SAPPA-E1;
4.9. Mengulangi prosedur tutup tahun dari langkah 4.2.
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 71
F. PROSEDUR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA TINGKAT UAPA
1. Prosedur Penerimaan Data UAPPA-E1 pada UAPA
1.1. Petugas Administrasi menerima Laporan Keuangan, ADK SAI dan
Register Pengiriman dari UAPPA-E1, mencatat penerimaan dokumen
sumber di dalam buku agenda/ekspedisi dan menyampaikan dokumen
sumber tersebut kepada Petugas Verifikasi;
1.2. Petugas Verifikasi melakukan verifikasi atas dokumen sumber terkait
meliputi:
1.2.1. Penelitian atas keabsahan dokumen sumber, yaitu dokumen
sumber harus telah mendapatkan validasi dari penanggung jawab
UAPPA-E1;
1.2.2. Penelitian atas kesamaan kode UAPPA-E1 dan periode pengirim di
dalam ADK dengan Laporan Keuangan dan Register Pengiriman
dari UAPPA-E1;
Apabila terdapat kekeliruan atau dokumen sumber yang tidak
sah, mengembalikan dokumen sumber tersebut kepada UAPPA-
E1 terkait untuk diperbaiki dan dikirimkan kembali (Ulangi
langkah 1.1.);
1.3. Operator Komputer melakukan proses Penerimaan Data pada aplikasi
SAPA, mencetak Register Penerimaannya dan menyampaikannya kepada
Petugas Verifikasi;
1.4. Petugas Verifikasi melakukan verifikasi atas Register Penerimaan Data
dan Register Pengiriman Data dari UAPPA-E1 untuk memastikan jumlah
data (record) yang diterima sama dengan jumlah data yang dikirim;
1.4.1. Jika terdapat perbedaan pada jumlah data, menyampaikan
pemberitahuan kepada UAPPA-E1 terkait untuk melakukan
pengiriman ulang ADK (Ulangi langkah 1.1.);
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 72
1.4.2. Jika jumlah data sama, menyampaikan pemberitahuan kepada
Operator Komputer untuk mencetak dokumen sumber;
1.5. Operator Komputer mencetak LRA dan Buku Besar Perkiraan Neraca
untuk UAPPA-E1 yang bersangkutan dan menyampaikannya kepada
Petugas Verifikasi;
1.6. Petugas Verifikasi melakukan verifikasi atas LRA dan Buku Besar dengan
cetakan LRA dan Neraca UAPPA-E1 yang diterima untuk memastikan
bahwa angka laporan keuangan sama;
1.6.1. Bila masih terdapat perbedaan, menyampaikan pemberitahuan
kepada UAPPA-E1 terkait untuk melakukan perbaikan dan
pengiriman ulang ADK (Ulangi langkah 1.1.);
1.6.2. Bila angka laporan keuangan telah sama, menyampaikan
pemberitahuan kepada Operator Komputer untuk melakukan back
up data SAI dan Petugas Administrasi untuk melakukan
pengarsipan;
1.7. Operator Komputer melakukan back up data SAI pada aplikasi SAPA;
1.8. Petugas Administrasi mengarsipkan seluruh dokumen sumber berikut
Register Penerimaan, LRA dan Buku Besar.
2. Prosedur Rekonsiliasi UAPA dengan DAPK
2.1. Operator Komputer melakukan back up data, mencetak LRA, mengirim
ADK pengiriman dan mencetak register pengiriman (ditandatangani oleh
penanggung jawab UAPA);
2.2. Petugas Administrasi mengirim LRA, ADK, dan register pengiriman ke
DAPK. Setelah ditandatangani oleh petugas DAPK, register pengiriman
diambil kembali sebagai arsip (1 Lembar ditinggal di DAPK sebagai
Arsip);
2.3. Petugas Verifikasi UAPA melakukan Rekonsiliasi dengan DAPK:
2.3.1. Jika Laporan Hasil Rekonsiliasi sudah sama lakukan
penandatanganan BAR;
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 73
2.3.2. Jika di dalam Laporan Hasil Rekonsiliasi terdapat kesalahan pada
data SAK, lakukan penelusuran dan perbaikan Data;
2.4. Petugas Administrasi, Verifikasi dan Operator Komputer melakukan
penelusuran kesalahan pada data SAK dengan mencetak SPM/SP2D dan
SSBP dari masing-masing UAKPA sesuai kebutuhan, kemudian meminta
UAKPA untuk melakukan perbaikan data sesuai dengan prosedur melalui
UAPPA-W dan UAPPA-E1;
2.5. Petugas Verifikasi menerima BAR yang disiapkan oleh DAPK dan
menyampaikannya kepada pejabat UAPA atau pejabat lain yang ditunjuk
untuk ditandatangani;
2.6. Petugas Verifikasi menyerahkan kembali BAR yang telah ditandatangani
oleh pejabat UAPA ke DAPK untuk disahkan oleh pejabat yang
menangani Rekonsiliasi di DAPK;
2.7. Petugas Administrasi menyimpan/mencatat Laporan Hasil Rekonsiliasi
dan BAR dalam register pengiriman data ke DAPK.
3. Prosedur Pengiriman Laporan UAPA ke DAPK
Pengiriman Laporan UAPA ke DAPK dilakukan dengan prosedur sebagai
berikut:
3.1. Petugas Administrasi memeriksa Register Pengiriman dan Penerimaan
data dari UAPPA-E1 dan membandingkan dengan daftar UAPPA-E1
untuk memastikan data UAPPA-E1 telah diterima dan digabungkan ke
dalam aplikasi SAK (Jika masih terdapat UAPPA-E1 yang belum
mengirimkan data atau data belum benar, petugas administrasi
menyampaikan pemberitahuan kepada UAPPA-E1 yang bersangkutan
untuk mengirimkan data atau memperbaiki data yang salah untuk
dikirimkan kembali setelah diperbaiki);
3.2. Operator Komputer melakukan back up data SAK dan mencetak Laporan
Keuangan dari aplikasi SAK berupa:
3.2.1. Laporan Realisasi Anggaran;
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 74
3.2.2. Neraca;
3.2.3. LRA Pendapatan Negara dan Hibah;
3.2.4. LRA Belanja;
3.2.5. LRA Pengembalian Pendapatan Negara dan Hibah;
3.2.6. LRA Pengembalian Belanja;
3.3. Untuk periode semesteran, penanggung jawab UAPA membuat CaLK
dan SOR;
3.4. Jika periode bersangkutan adalah akhir tahun, Aparat Pengawas Internal
melakukan reviu atas Laporan Keuangan Tahunan dan membuat Surat
Pernyataan Telah Di Reviu oleh Inspektur Jenderal Depdiknas;
3.5. Operator Komputer UAPA melakukan Pengiriman ADK ke DAPK dengan
menggunakan Aplikasi SAK dan mencetak Register Pengirimannya untuk
ditandatangani oleh Penanggung Jawab UAPA;
3.6. Petugas Administrasi mengirimkan semua Cetakan Laporan Keuangan,
ADK, CaLK dan SOR kepada Menteri Keuangan cq. DAPK pada DJPb;
3.7. Petugas Administrasi menyimpan dan mencatat pengiriman data SAK ke
Menteri Keuangan cq. DAPK pada DJPb.
4. Prosedur Tutup Tahun pada UAPA
4.1. Petugas Verifikasi memastikan telah diterimanya back up data Laporan
Keuangan dari UAPPA-E1 di bawah wewenangnya;
4.2. Petugas Verifikasi memastikan telah diterimanya ADK Saldo Awal dari
UAPPA-E1 di bawah wewenangnya;
4.3. Petugas Verifikasi memastikan kebenaran dari back up data Laporan
Keuangan dan Saldo Awal yang dikirim oleh UAPPA-E1;
4.3.1. Bila masih terdapat kekeliruan, menyampaikan pemberitahuan
kepada UAPPA-E1 terkait untuk melakukan perbaikan data yang
dimaksud;
4.3.2. Lakukan prosedur Penerimaan Laporan Keuangan dari UAPPA-E1
terkait;
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 75
4.4. Petugas Verifikasi memastikan telah dilakukan pengiriman ADK Saldo
Awal kepada DAPK;
4.5. Validator/Penanggung Jawab UAPA melakukan validasi atas persyaratan
proses tutup tahun;
4.6. Operator Komputer melakukan proses tutup tahun pada aplikasi SAPA
melalui menu Proses\Tutup Tahun;
4.7. Operator Komputer melakukan back up data pada aplikasi SAPA melalui
menu Utility\Back Up;
4.8. Apabila terdapat koreksi pembukuan setelah dilakukan proses tutup
tahun, Operator Komputer melakukan langkah berikut:
4.8.1. Membatalkan proses tutup tahun pada aplikasi SAPA melalui
menu Proses\Batal Tutup Tahun;
4.8.2. Menyampaikan pemberitahuan kepada UAPPA-E1 terkait untuk
melakukan perbaikan pada data yang dimaksud dan kemudian
melakukan kembali proses pengiriman data dari UAPPA-E1;
4.8.3. Melakukan prosedur penerimaan data SAI yang telah diperbaiki
dari UAPPA-E1 pada SAPA;
4.9. Mengulangi prosedur tutup tahun dari langkah 4.2.
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 76
Prosedur SIMAK BMN
(Penyusunan Laporan Barang Milik Negara)
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 77
BAB IV
PENYUSUNAN LAPORAN BMN/SIMAK BMN
A. PROSEDUR PENYUSUNAN LAPORAN BMN/SIMAK BMN PADA TINGKAT
UAKPB
1. Pencatatan Saldo Awal
Prosedur Pencatatan Saldo Awal pada tingkat Satker dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1.1. Petugas Administrasi menerima dokumen sumber dari Bendahara
Barang/Penanggung Jawab UAKPB/Sub Bagian Umum berupa: BI,
Laporan BMN yang lalu, LHI BMN, KIB, DBR, DBL, BA
Hibah/penyerahan barang dan bukti-bukti kepemilikan Dokumen
Sumber Saldo Awal;
1.2. Petugas Administrasi mencatat penerimaan dokumen sumber dalam
Buku Agenda/Ekspedisi/Arsip Penerimaan, kemudian menyampaikannya
kepada Petugas Verifikasi;
1.3. Petugas Verifikasi menerima dokumen sumber dari petugas administrasi
dan melakukan verifikasi atas dokumen sumber tersebut, meliputi:
1.3.1. Keabsahan dokumen sumber antara lain:
a. Laporan BMN telah ditandatangani oleh Bendahara
Barang/Penanggung Jawab UAKPB/Petugas Pengurus BMN;
b. LHI BMN telah disetujui oleh penanggung jawab UAKPB dan
ditandatangani oleh Kepala SATKER;
c. Bukti kepemilikan BMN yang masih berlaku dan sah;
d. DBR/KIB/DBL telah ditandatangani oleh Petugas yang
ditunjuk dan diketahui oleh pejabat yang berwenang;
1.3.2. Kelengkapan data pada BI/Laporan BMN/LHI BMN:
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 78
Kode UAKPB; Tanggal/tahun perolehan BMN; Kode Barang;
Nomor urut pendaftaran; Jumlah barang; Harga barang;
Identitas barang lainnya; Kebenaran perhitungan.
1.4. Petugas Verifikasi menyerahkan dokumen sumber kepada Operator
Komputer;
1.5. Operator Komputer merekam dokumen sumber ke dalam Aplikasi
SIMAK-BMN menggunakan Modul Transaksi Saldo awal (KIB, DBR dan
DBL);
1.6. Operator Komputer mencetak Register Transaksi Harian (RTH) dan
menyerahkannya kepada petugas verifikasi;
1.7. Petugas Verifikasi melakukan verifikasi terhadap RTH dengan dokumen
sumbernya; Jika terdapat ketidaksesuaian RTH dengan dokumen
sumbernya, lakukan Prosedur Koreksi RTH;
1.8. Prosedur Koreksi RTH:
1.8.1. Petugas Verifikasi mengoreksi RTH, menuliskan data yang benar
pada data yang tercetak salah dengan menggunakan tanda yang
mudah dilihat (misalnya menggunakan pulpen berwarna);
1.8.2. Menyampaikan catatan hasil koreksi dan RTH yang telah
dikoreksi kepada operator komputer untuk dilakukan perekaman;
1.8.3. Operator Komputer melakukan perekaman dalam Aplikasi
SIMAK-BMN pada Modul Saldo Awal yang menghasilkan RTH
yang sudah dikoreksi untuk dicetak;
1.8.4. Operator Komputer mencetak RTH yang telah dikoreksi;
1.9. Petugas Administrasi mengarsipkan RTH dan dokumen sumber yang
telah diverifikasi;
1.10. Operator Komputer melakukan backup data pada Aplikasi SIMAK BMN.
2. Prosedur Pencatatan Transaksi Perolehan BMN
Pencatatan Transaksi Perolehan BMN dilakukan dengan prosedur sebagai
berikut:
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 79
2.1. Petugas Administrasi menerima Dokumen Sumber antara lain:
2.1.1. Untuk Pembelian yaitu BAST, Faktur, Kontrak, SPK, dan
SPM/SP2D;
2.1.2. Untuk Transfer Masuk yaitu BAST dan/atau bukti kepemilikan;
2.1.3. Untuk Hibah Masuk yaitu BAST dan/atau bukti kepermilikan;
2.1.4. Untuk Rampasan yaitu SK Pengadilan tentang rampasan;
2.1.5. Untuk Penyelesaian Pembangunan yaitu BAST dan L-KDP;
2.1.6. Untuk Pembatalan Penghapusan yaitu SK Pembatalan
Penghapusan;
2.1.7. Untuk Reklasifikasi Masuk yaitu Catatan Hasil Koreksi reklasifikasi
masuk, Surat Keterangan Penanggung Jawab UAKPB beserta
KIB/DBR/DBL BMN yang bersangkutan;
2.1.8. Untuk Bangun Serah Guna yaitu BAST dan Kontrak;
2.1.9. Untuk Bangun Guna Serah yaitu BAST dan Kontrak;
2.1.10. Untuk Pertukaran yaitu BAST;
2.1.11. Untuk Perolehan Lainnya yaitu BAST, Kontrak, Faktur/Kwitansi;
2.2. Petugas Administrasi mencatat penerimaan dokumen sumber dalam
Buku Agenda/Ekspedisi kemudian menyerahkan Dokumen Sumber
tersebut kepada Petugas Verifikasi;
2.3. Petugas Verifikasi menerima dan melakukan verifikasi atas dokumen
sumber, meliputi:
2.3.1. Kelengkapan data pada Dokumen Sumber:
a. Tanggal/tahun perolehan BMN; Nama/Jenis Barang; Kode
Produksi Barang; Jumlah barang; Harga barang; Kondisi
barang; Identitas barang lainnya; Kebenaran perhitungan;
b. Khusus Reklasifikasi Masuk : Nomor Urut Pendaftaran/Nama
/Jenis Barang/Kode Produksi Barang sebelum dan sesudah
Reklasifikasi;
Apabila terdapat dokumen sumber yang salah, dokumen
tersebut dikembalikan kepada pemohon/yang mengajukan
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 80
Dokumen Sumber untuk dikoreksi. Setelah dikoreksi dapat
diajukan kembali;
2.3.2. Keabsahan Dokumen Sumber: Masing-masing DS harus
mendapatkan Validasi dari Penanggung Jawab Unit yang
mengajukan Dok. Sumber tersebut;
2.4. Petugas Verifikasi menyerahkan dokumen sumber kepada Operator
Komputer;
2.5. Operator komputer melakukan perekaman dokumen sumber ke dalam
Aplikasi SIMAK BMN (KIB, DBR dan DBL), dengan menggunakan Modul
sebagai berikut:
2.5.1. Pembelian: Modul Perolehan/Pembelian;
2.5.2. Transfer Masuk: Modul Perolehan/Transfer Masuk;
2.5.3. Hibah Masuk: Modul Perolehan/Hibah Masuk;
2.5.4. Rampasan: Modul Perolehan/Rampasan;
2.5.5. Penyelesaian Pembangunan: Modul Perolehan/Penyelesaian
Pembangunan;
2.5.6. Pembatalan Penghapusan: Modul Perolehan/Pembatalan
Penghapusan;
2.5.7. Reklasifikasi Masuk: Modul Perolehan/Reklasifikasi Masuk;
2.5.8. Bangun Serah Guna: Modul Perolehan/Serah Guna;
2.5.9. Bangun Guna Serah: Modul Perolehan/Guna Serah;
2.5.10. Pertukaran: Modul Perolehan/Pertukaran;
2.5.11. Perolehan Lainnya: Modul Perolehan/Perolehan Lainnya;
2.6. Operator Komputer mencetak Register Transaksi Harian (RTH) dan
menyerahkan RTH & Dok. Sumber kepada Petugas Verifikasi;
2.7. Petugas Verifikasi menerima dan melakukan verifikasi terhadap RTH
dengan dokumen sumbernya; Jika terdapat ketidaksesuaian RTH
dengan dokumen sumbernya, lakukan Prosedur Koreksi RTH;
2.8. Prosedur Koreksi RTH:
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 81
2.8.1. Petugas Verifikasi mengoreksi RTH dengan menuliskan data
yang benar pada data yang tercetak salah dengan menggunakan
tanda yang mudah dilihat (misalnya menggunakan pulpen
berwarna);
2.8.2. Petugas Verifikasi menyampaikan catatan hasil koreksi dan RTH
yang sudah dikoreksi kepada operator komputer untuk dilakukan
Perekaman;
2.8.3. Operator Komputer melakukan perekaman kembali ke dalam
Aplikasi SIMAK BMN yang menghasilkan RTH yang sudah
dikoreksi untuk dicetak;
2.8.4. Operator Komputer mencetak RTH yang telah dikoreksi;
2.9. Petugas Administrasi mengarsipkan RTH dan dokumen sumber yang
telah diverifikasi;
2.10. Operator Komputer melakukan back up data pada Aplikasi SIMAK-BMN.
3. Prosedur Pencatatan Transaksi Perubahan BMN
3.1. Petugas Administrasi menerima Dokumen Sumber:
3.1.1. Pengurangan/201 dari Pengguna Barang berupa SK Perubahan
Status atau SK Hasil Koreksi Perubahan Nilai/Kuantitas atau SK
Penghapusan BMN;
3.1.2. Pengembangan/202 dari PPK/Bendahara Pengeluaran/Pejabat
Penerbit SPM berupa BAST, Faktur, Kontrak, SPK, dan
SPM/SP2D;
3.1.3. Perubahan Kondisi/203 dari Penanggung Jawab Ruangan/
Bendahara Barang/Pengurus Barang berupa Laporan Hasil
Inventarisasi Kondisi Barang;
3.1.4. Perubahan Nilai/Kuantitas/204 Penanggung jawab UAKPB berupa
SK Hasil Koreksi perubahan nilai/kuantitas beserta KIB/DBR/DBL
BMN yang bersangkutan;
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 82
3.1.5. Penerimaan Aset dari Pengembangan Aset Renovasi dari
Penanggung Jawab UAKPB berupa BAST, SPM/SP2D, Faktur,
SPK;
3.2. Petugas Administrasi mencatat penerimaan dokumen sumber dalam
Buku Agenda/Ekspedisi dan menyerahkan dokumen sumber tersebut
kepada Petugas Verifikasi;
3.3. Petugas Verifikasi menerima dan melakukan verifikasi atas dokumen
sumber, meliputi:
3.3.1. Kelengkapan data pada dokumen sumber antara lain:
a. Tanggal/tahun perolehan BMN;
b. Nama/Jenis/Kode Barang;
c. Jumlah barang;
d. Harga barang;
e. Nomor Urut Pendaftaran;
f. Kondisi barang;
g. Identitas barang lainnya;
h. Kebenaran perhitungan;
i. Khusus Pengurangan adalah jumlah barang sebelum dan
setelah pengurangan dan nilai barang sebelum dan setelah
pengurangan;
j. Khusus Pengembangan adalah jumlah pengembangan BMN
dan Nilai pengembangan BMN;
k. Khusus Perubahan Nilai/Kuantitas adalah jumlah barang
sebelum dan setelah koreksi dan nilai barang sebelum dan
setelah koreksi;
Apabila terdapat dokumen sumber yang salah, dokumen
tersebut dikembalikan kepada pemohon/yang mengajukan
dokumen sumber untuk dikoreksi. Setelah dikoreksi dapat
diajukan kembali.
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 83
3.3.2. Keabsahan dokumen sumber: Masing-masing harus
mendapatkan validasi dari penanggung jawab unit yang
mengajukan dokumen sumber tersebut;
3.4. Petugas Verifikasi menyampaikan dokumen sumber kepada Operator
Komputer;
3.5. Operator komputer merekam dokumen sumber ke dalam aplikasi
SIMAK-BMN dengan menggunakan Modul sebagai berikut:
3.5.1. Pengurangan: Modul Perubahan/Pengurangan;
3.5.2. Pengembangan:Modul PerubahanPengembangan;
3.5.3. Perubahan Kondisi: Modul PerubahanPerubahan Kondisi;
3.5.4. Perubahan Nilai/Kuantitas: Modul Perubahan/Perubahan
Nilai/Kuantitas;
3.5.5. Penerimaan Aset dari Pengembangan Aset Renovasi: Modul
Perubahan BMN/ Penerimaan Aset dari Pengembangan Aset
Renovasi;
3.6. Operator Komputer mencetak Register Transaksi Harian (RTH) pada
Aplikasi SIMAK-BMN, Dokumen Sumber dan menyerahkan RTH &
Dokumen Sumber kepada Petugas Verifikasi;
3.7. Petugas Verifikasi menerima dan melakukan verifikasi terhadap RTH
dengan dokumen sumbernya. Jika terdapat ketidaksesuaian RTH
dengan dokumen sumbernya, lakukan Prosedur Koreksi RTH
3.8. Prosedur Koreksi RTH :
3.8.1. Petugas Verifikasi mengoreksi RTH dengan menuliskan data
yang benar pada data yang tercetak salah dengan menggunakan
tanda yang mudah dilihat (misalnya menggunakan pulpen
berwarna);
3.8.2. Petugas Verifikasi menyampaikan catatan hasil koreksi dan RTH
yang sudah dikoreksi kepada operator komputer untuk dilakukan
Perekaman;
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 84
3.8.3. Operator Komputer melakukan perekaman kembali ke dalam
Aplikasi SIMAK BMN yang menghasilkan RTH yang sudah
dikoreksi untuk dicetak;
3.8.4. Operator Komputer mencetak RTH yang telah dikoreksi;
3.9. Petugas Administrasi mengarsipkan RTH dan dokumen sumber yang
telah diverifikasi;
3.10. Operator Komputer melakukan backup data pada Aplikasi SIMAK-BMN.
4. Perubahan Nilai Koreksi Tim Penertiban Aset
4.1. Petugas Administrasi menerima Dokumen Sumber dari KPKNL berupa
BA Hasil Evaluasi;
4.2. Petugas Administrasi mencatat penerimaan dokumen sumber dalam
buku agenda/ekspedisi dan menyerahkan dokumen sumber tersebut
kepada Petugas Verifikasi;
4.3. Petugas Verifikasi menerima dan melakukan verifikasi atas dokumen
sumber, meliputi kelengkapan data dan keabsahan Dokumen Sumber;
4.4. Petugas Verifikasi menyerahkan dokumen sumber kepada Operator
Komputer;
4.5. Operator Komputer merekam dokumen sumber ke dalam Aplikasi
SIMAK-BMN dengan menggunakan modul Perubahan Nilai Koreksi Tim
Penertiban Aset;
4.6. Operator Komputer mencetak Register Transaksi Harian (RTH) dan
menyerahkan RTH dan Dokumen Sumber kepada Petugas Verifikasi;
4.7. Petugas Verifikasi menerima dan melakukan verifikasi terhadap RTH
dengan dokumen sumbernya. Jika terdapat ketidaksesuaian RTH
dengan dokumen sumbernya, maka dilakukan Prosedur Koreksi RTH;
4.8. Prosedur Koreksi RTH:
4.8.1. Petugas Verifikasi mengoreksi RTH dengan menuliskan data
yang benar pada data yang tercetak salah dengan menggunakan
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 85
tanda yang mudah dilihat (misalnya menggunakan pulpen
berwarna);
4.8.2. Petugas Verifikasi menyampaikan catatan hasil koreksi dan RTH
yang sudah dikoreksi kepada operator komputer untuk dilakukan
Perekaman;
4.8.3. Operator Komputer melakukan perekaman kembali ke dalam
Aplikasi SIMAK BMN yang menghasilkan RTH yang sudah
dikoreksi untuk dicetak;
4.8.4. Operator Komputer mencetak RTH yang telah dikoreksi;
4.9. Petugas Administrasi mengarsipkan RTH dan dokumen sumber yang
telah diverifikasi;
4.10. Operator Komputer melakukan back up data pada Aplikasi SIMAK-BMN;
5. Pencatatan Transaksi Penghapusan BMN
5.1. Petugas Administrasi menerima Dokumen Sumber:
5.1.1. Penghapusan: dari Pengguna Barang berupa SK Penghapusan
BMN;
5.1.2. Transfer Keluar: dari Kuasa Pengguna Barang atau bendahara
barang/pengurus barang berupa BAST dan/atau bukti
kepemilikan;
5.1.3. Hibah Keluar: dari Pengguna Barang atau Pengelola Barang
berupa BAST dan/atau bukti kepemilikan;
5.1.4. Reklasifikasi Keluar: dari Penanggung jawab UAKPB berupa
Catatan Hasil Koreksi beserta KIB/DBR/DBL BMN yang akan
direklasifikasi;
5.1.5. Koreksi Pencatatan: dari Penanggung jawab UAKPB berupa
Catatan Hasil Koreksi beserta KIB/DBR/DBL BMN yang akan
dikoreksi;
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 86
5.2. Petugas Administrasi mencatat penerimaan dokumen sumber dalam
buku agenda/ekspedisi dan menyerahkan dokumen sumber tersebut
kepada Petugas Verifikasi;
5.3. Petugas Verifikasi menerima dan melakukan verifikasi atas dokumen
sumber, meliputi:
5.3.1. Kelengkapan data pada Dokumen Sumber:
a. Tanggal/tahun perolehan BMN;
b. Nama/Jenis/Kode Barang;
c. Nomor urut pendaftaran;
d. Jumlah barang;
e. Nilai barang;
f. Kondisi barang;
g. Identitas barang lainnya;
h. Kebenaran perhitungan;
i. Khusus Penghapusan adalah Nama/Jenis/Kode Barang yang
dihapuskan, Nomor urut pendaftaran BMN yang dihapuskan;
j. Khusus Transfer Keluar adalah Jumlah & nilai barang yang
diserahkan; Khusus Reklasifikasi Keluar adalah
Nama/Jenis/Kode Barang sebelum dan setelah reklasifikasi
keluar;
k. Khusus Koreksi Pencatatan adalah Nama/Jenis/Kode Barang
sebelum dan setelah koreksi pencatatan;
Apabila terdapat dokumen sumber yang Salah, dokumen
tersebut dikembalikan kepada Pemohon/yang mengajukan
Dokumen Sumber untuk dikoreksi. Setelah dikoreksi dapat
diajukan kembali.
5.3.2. Keabsahan dokumen sumber: Masing-masing harus
mendapatkan Validasi dari Penanggung Jawab Unit yang
mengajukan dokumen sumber tersebut;
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 87
5.4. Petugas Verifikasi menyerahkan dokumen sumber dengan Operator
Komputer;
5.5. Operator Komputer merekam dokomen sumber ke dalam Aplikasi
SIMAK-BMN dengan menggunakan modul sebagai berikut:
5.5.1. Penghapusan yaitu Transaksi Pengurangan BMN/Penghapusan;
5.5.2. Transfer Keluar yaitu Transaksi Pengurangan BMN/Transfer
Keluar;
5.5.3. Hibah Keluar yaitu Transaksi Pengurangan BMN/Hibah Keluar;
5.5.4. Reklasifikasi Keluar yaitu Transaksi Pengurangan
BMN/Reklasifikasi Keluar;
5.5.5. Koreksi Pencatatan yaitu Transaksi Pengurangan BMN/Koreksi
Pencatatan;
5.6. Operator Komputer mencetak Register Transaksi Harian (RTH) dan
menyerahkan RTH dan Dok. Sumber kepada Petugas Verifikasi;
5.7. Petugas Verifikasi menerima dan melakukan verifikasi terhadap RTH
dengan dokumen sumbernya; Jika terdapat ketidaksesuaian RTH
dengan dokumen sumbernya, maka dilakukan Prosedur Koreksi RTH;
5.8. Prosedur Koreksi RTH:
5.8.1. Petugas Verifikasi mengoreksi RTH dengan menuliskan data
yang benar pada data yang tercetak salah dengan menggunakan
tanda yang mudah dilihat (misalnya menggunakan pulpen
berwarna);
5.8.2. Petugas Verifikasi menyampaikan catatan hasil koreksi dan RTH
yang sudah dikoreksi kepada operator komputer untuk dilakukan
Perekaman;
5.8.3. Operator Komputer melakukan perekaman kembali ke dalam
Aplikasi SIMAK BMN yang menghasilkan RTH yang sudah
dikoreksi untuk dicetak;
5.8.4. Operator Komputer mencetak RTH yang telah dikoreksi;
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 88
5.9. Petugas Administrasi mengarsipkan RTH dan dokumen sumber yang
telah diverifikasi;
5.10. Operator Komputer melakukan back up data pada Aplikasi SIMAK-BMN;
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 89
6. Penghentian BMN dari Penggunaan
6.1. Petugas Administrasi menerima Dokumen Sumber dari Penanggung
Jawab UAKPB berupa Surat Ketetapan Penghentian Penggunaan BMN;
6.2. Petugas Administrasi mencatat penerimaan dokumen sumber dalam
buku agenda/ekspedisi dan menyerahkan dokumen sumber tersebut
kepada Petugas Verifikasi;
6.3. Petugas Verifikasi menerima dan melakukan verifikasi atas dokumen
sumber, meliputi:
6.3.1. Kelengkapan data:
a. Tanggal/tahun perolehan BMN;
b. Nama/Jenis/Kode Barang;
c. Nomor urut pendaftaran;
d. Jumlah barang;
e. Nilai barang;
f. Kondisi barang;
g. Identitas barang lainnya;
h. Kebenaran perhitungan;
6.3.2. Keabsahan Dokumen Sumber;
6.4. Petugas Verifikasi menyerahkan dokumen sumber kepada Operator
Komputer;
6.5. Operator Komputer merekam dokumen sumber ke dalam Aplikasi
SIMAK-BMN dengan menggunakan modul Penghentian BMN dari
Penggunaan;
6.6. Operator Komputer mencetak Register Transaksi Harian (RTH) dan
menyerahkan RTH dan Dokumen Sumber kepada Petugas Verifikasi;
6.7. Petugas Verifikasi menerima dan melakukan verifikasi terhadap RTH
dengan dokumen sumbernya. Jika terdapat ketidaksesuaian RTH
dengan dokumen sumbernya, maka dilakukan Prosedur Koreksi RTH;
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 90
6.8. Prosedur Koreksi RTH:
6.8.1. Petugas Verifikasi mengoreksi RTH dengan menuliskan data
yang benar pada data yang tercetak salah dengan menggunakan
tanda yang mudah dilihat (misalnya menggunakan pulpen
berwarna);
6.8.2. Petugas Verifikasi menyampaikan catatan hasil koreksi dan RTH
yang sudah dikoreksi kepada operator komputer untuk dilakukan
Perekaman;
6.8.3. Operator Komputer melakukan perekaman kembali ke dalam
Aplikasi SIMAK BMN yang menghasilkan RTH yang sudah
dikoreksi untuk dicetak;
6.8.4. Operator Komputer mencetak RTH yang telah dikoreksi;
6.9. Petugas Administrasi mengarsipkan RTH dan dokumen sumber yang
telah diverifikasi;
6.10. Operator Komputer melakukan back up data pada Aplikasi SIMAK-BMN;
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 91
7. Pencatatan Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP)
7.1. Petugas Administrasi menerima Dokumen Sumber dari UAKPA berupa
SPM/SP2D berikut dokumen pendukungnya, yaitu: Kuitansi, Faktur,
Kontrak, BA penyelesaian Pekerjaan dan dokumen lain yang
dipersamakan;
7.2. Petugas Administrasi mencatat penerimaan dokumen sumber dalam
buku agenda/ekspedisi dan menyerahkan dokumen sumber tersebut
kepada Petugas Verifikasi;
7.3. Petugas Verifikasi menerima dan melakukan verifikasi atas dokumen
sumber, meliputi:
7.3.1. Kelengkapan data: Tanggal/tahun perolehan BMN; Nama/Jenis
BMN; Jumlah BMN; Lokasi BMN; Penanggung Jawab/Pengguna
BMN; Nilai BMN; Kondisi BMN; Identitas BMN lainnya; Kebenaran
perhitungan;
7.3.2. Keabsahan Dokumen Sumber;
7.4. Petugas Verifikasi menyerahkan dokumen sumber kepada Operator
Komputer;
7.5. Operator Komputer merekam dokumen sumber ke dalam Aplikasi
SIMAK-BMN dengan menggunakan modul Konstruksi Dalam
Pengerjaan;
7.6. Operator Komputer mencetak Register Transaksi Harian (RTH) dan
menyerahkan RTH dan Dokumen Sumber kepada Petugas Verifikasi;
7.7. Petugas Verifikasi menerima dan melakukan verifikasi terhadap RTH
dengan dokumen sumbernya. Jika terdapat ketidaksesuaian RTH
dengan dokumen sumbernya, maka dilakukan Prosedur Koreksi RTH;
7.8. Prosedur Koreksi RTH:
7.8.1. Petugas Verifikasi mengoreksi RTH dengan menuliskan data
yang benar pada data yang tercetak salah dengan menggunakan
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 92
tanda yang mudah dilihat (misalnya menggunakan pulpen
berwarna);
7.8.2. Petugas Verifikasi menyampaikan catatan hasil koreksi dan RTH
yang sudah dikoreksi kepada operator komputer untuk dilakukan
Perekaman;
7.8.3. Operator Komputer melakukan perekaman kembali ke dalam
Aplikasi SIMAK BMN yang menghasilkan RTH yang sudah
dikoreksi untuk dicetak;
7.8.4. Operator Komputer mencetak RTH yang telah dikoreksi;
7.9. Petugas Administrasi mengarsipkan RTH dan dokumen sumber yang
telah diverifikasi;
7.10. Operator Komputer melakukan back up data pada Aplikasi SIMAK-BMN;
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 93
8. Pencatatan Perolehan BMN yang Berasal Dari PHLN
8.1. Petugas Administrasi pada Satker pengelola PHLN menyusun dokumen
sumber pengadaan barang/aset yang dibutuhkan untuk pencatatan
aset BMN hasil PHLN berupa:
8.1.1. SPM/SP2D atau SP3;
8.1.2. SPK/Faktur/Kontrak pengadaan barang;
8.1.3. BAST/Berita Acara Hibah Barang;
8.1.4. Foto Barang (bila ada);
8.1.5. Dokumen Kepemilikan;
8.2. Petugas Verifikasi pada Satker pengelola PHLN melakukan verifikasi
atas dokumen sumber yang meliputi keabsahan dan kelengkapan data;
8.3. PPK/Pimpinan Satker pengelola PHLN memberikan Validasi atas
dokumen sumber untuk proses pencatatan pada Aplikasi SIMAK BMN;
8.4. Proses verifikasi dan inventarisasi oleh Biro/Bagian yang menangani
SIMAK BMN;
8.4.1. Petugas Administrasi menerima dokumen sumber dari
PPK/Satker pengelola PHLN;
8.4.2. Petugas Administrasi mencatat penerimaan dokumen sumber
dari PPK/Satker pengelola PHLN;
8.4.3. Petugas verifikasi melakukan verifikasi dan inventarisasi atas
dokumen sumber dan aset BMN yang diperoleh dari PHLN,
meliputi:
a. Kelengkapan data pada Dokumen Sumber:
i. Tanggal/Tahun Perolehan BMN;
ii. Nama/Jenis/Kode PRoduksi Barang;
iii. Jumlah dan Harga Barang;
iv. Kondisi dan keberadaan/distribusi Barang;
v. Kebenaran Perhitungan dan identitas Barang lainnya;
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 94
b. Validitas/Keabsahan Dokumen Sumber;
8.4.4. Validator melakukan penandatanganan Berita Acara Inventarisasi
dan verifikasi bersama dengan PPK/Kepala Satker Pengelola
PHLN;
8.4.5. Petugas Verifikasi memberikan nomor pada aset yang telah
diverifikasi dan diinventarisasi;
8.5. Perekaman dan Pengarsipan pada Biro/Bagian yang menangani SIMAK
BMN
8.5.1. Operator komputer merekam dokumen sumber ke dalam Aplikasi
SIMAK BMN (KIB, DBR dan DBL)
8.5.2. Operator Komputer mencetak Register Transaksi Harian (RTH)
8.5.3. Petugas Verifikasi melakukan verifikasi terhadap RTH dengan
dokumen sumbernya
8.5.4. Petugas Administrasi mengarsipkan RTH dan dokumen sumber
yang telah diverifikasi.
8.5.5. Operator Komputer melakukan back up data pada Aplikasi
SIMAK-BMN
9. Rekonsiliasi SIMAK BMN dengan SAK
9.1. Operator Komputer mencetak Laporan SIMAK BMN dan SAK
9.1.1. Operator Komputer SIMAK BMN mencetak 4 rangkap Laporan
SIMAK BMN yaitu:
a. Laporan Neraca BMN dan RTH Pembelian;
b. Laporan Neraca BMN dan RTH Penyelesaian Pembangunan;
c. Laporan Neraca BMN dan RTH Pengembangan;
d. Daftar SPM/SP2D telah direkam;
9.1.2. Operator Komputer SAK mencetak 4 rangkap Laporan SAK yaitu:
a. Neraca bulanan;
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 95
b. Buku Besar perkiraan Aset Tetap bulan berjalan (mengenai:
Tanah, Gedung & Bangunan, Peralatan dan Mesin, Jalan,
Jaringan, dan Irigasi, Aset Tetap Lainnya dan KDP);
c. Buku Besar perkiraan Belanja Modal bulan berjalan
(mengenai: Belanja Modal Tanah, Belanja Modal Gedung &
Bangunan, Belanja Modal Peralatan dan Mesin, Belanja Modal
Jalan, Jaringan dan Irigasi, dan Belanja Modal Aset Tetap
Lainnya).
9.2. Operator Komputer mengirim ADK pada Apilkasi SIMAK BMN ke SAK
secara berkala (bulanan, semesteran dan tahunan) untuk menyusun
neraca aset;
9.3. Rekonsiliasi SIMAK BMN dan SAK dilaksanakan dengan prosedur
sebagai berikut :
9.3.1. Tim Verifikasi membandingkan saldo Aset Tetap untuk perkiraan
berikut : Tanah, Gedung & Bangunan, Peralatan dan Mesin,
Jalan, Jaringan, dan Irigasi, dan Aset Tetap Lainnya;
9.3.2. Dokumen sumber yang digunakan sebagai dasar perbandingan
adalah ADK, Neraca Sistem Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran
Neraca BMN, CALK (Catatan atas Laporan Keuangan) dan
CaLBMN (Catatan Atas Laporan Barang Milik Negara);
9.3.3. Bila hasil rekonsiliasi menunjukkan saldo Aset Tetap Neraca SAK
sama dengan Neraca BMN maka dilakukan pembuatan Berita
Acara Rekonsiliasi;
9.3.4. Bila Saldo Aset Tetap Neraca SAK tidak sama dengan Neraca
BMN maka dilakukan penelitian atas saldo perkiraan Aset Tetap
sebelum disesuaikan;
9.3.5. Penelitian atas saldo perkiraan Aset Tetap sebelum disesuaikan,
dilakukan oleh Tim Verifikasi dengan dokumen sumber sebagai
berikut: Neraca SAK dan Neraca BMN, CALK, Catatan atas
Laporan BMN;
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 96
9.3.6. Bila tidak ditemukan saldo perkiraan Aset Tetap sebelum
disesuaikan maka perlu dilakukan pengiriman kembali data BMN
dari Aplikasi SIMAK BMN;
9.3.7. Bila ada saldo perkiraan Aset Tetap sebelum disesuaikan, perlu
membandingkan RTH Pembelian, Penyelesaian Pembangunan,
dan Pengembangan SIMAK BMN dengan Buku Besar Aset Tetap
dan Belanja Modal SAK;
9.3.8. Bila Saldo perkiraan Aset Tetap sebelum disesuaikan merupakan
KDP maka dilakukan Prosedur KDP baik pada UAKPA maupun
UAKPB;
9.3.9. Bila Saldo perkiraan Aset Tetap sebelum disesuaikan bukan
merupakan KDP maka dilakukan koreksi perekaman data SIMAK
BMN pada UAKPB;
9.4. Setelah penilitian selesai, dilanjutkan dengan pembuatan Berita Acara
Rekonsiliasi (BAR) :
9.4.1. Petugas Verifikasi menyiapkan BAR Internal SAK dan SIMAK BMN
berdasarkan dokumen sumber Format BAR, Hasil Penelitian atas
Neraca SAK dan SIMAK BMN;
9.4.2. Penandatanganan BAR Internal SAK dan SIMAK BMN dilakukan
oleh Penanggungjawab UAKPA dan UAKPB;
9.4.3. Petugas administrasi mencatat dan menyimpan dalam Register
Pelaksanaan Rekonsiliasi Internal SAK dan SIMAK BMN (Arsip,
Aplikasi SAK dan SIMAK BMN, dan Register Pelaksanaan
Rekonsiliasi).
10. Rekonsiliasi UAKPB dengan KPKNL
Rekonsiliasi UAKPB dengan KPKNL dilakukan dengan prosedur sebagai
berikut:
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 97
10.1. Operator Komputer melakukan back up data, menyiapkan ADK BMN,
mencetak LBKP dan register pengiriman Data ke KPKNL (untuk
divalidasi oleh penanggung jawab UAKPB);
10.2. Petugas Administrasi mengirim LBKP, ADK BMN, dan register
pengiriman ke KPKNL. Setelah ditandatangani oleh petugas KPKNL,
register pengiriman diambil kembali sebagai arsip (1 Lembar ditinggal di
KPKNL sebagai Arsip);
10.3. Petugas Verifikasi melakukan Rekonsiliasi dengan KPKNL:
10.3.1. Jika Laporan Hasil Rekonsiliasi sudah sama, lanjutkan dengan
penandatanganan BAR;
10.3.2. Jika di dalam Laporan Hasil Rekonsiliasi masih terdapat
kekeliruan pada data LBKP, lakukan perbaikan data;
10.3.3. Petugas Verifikasi di UAKPB melakukan perbaikan data hasil
Rekonsiliasi dan mengulangi langkah Rekonsiliasi;
10.3.4. Setelah proses rekonsiliasi selesai dilanjutkan dengan
penandatangan BAR;
10.4. Petugas Verifikasi menerima BAR yang disiapkan oleh KPKNL dan
menyampaikannya kepada pejabat UAKPB atau pejabat lain yang
ditunjuk untuk ditandatangani;
10.5. Petugas Verifikasi menyerahkan kembali BAR yang telah ditandatangani
oleh pejabat UAKPB ke KPKNL untuk disahkan oleh pejabat yang
menangani Rekonsiliasi di KPKNL;
10.6. Petugas Administrasi menyimpan dan mencatat Laporan Hasil
Rekonsiliasi dan BAR dalam register pengiriman data ke KPKNL.
11. Pelaporan Dan Pengiriman Data UAKPB Ke UAPPB-W/E1
11.1. Operator komputer melakukan back up data SIMAK-BMN;
11.2. Operator komputer mencetak Laporan BMN yang terdiri dari:
11.2.1. Laporan BMN Intrakomptabel;
11.2.2. Laporan BMN Ekstrakomptabel;
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 98
11.2.3. Laporan BMN Intrakomptabel dan Ekstrakomptabel;
11.2.4. Laporan BMN Bersejarah;
11.2.5. Untuk Laporan Periode akhir tahun perlu dicetak laporan-
laporan sebagai berikut:
a. Laporan Kondisi Barang (LKB);
b. Laporan BMN Tahunan;
11.3. Petugas verifikasi membuat Catatan Ringkas BMN berdasarkan Laporan
BMN, LKB, Laporan BMN tahunan;
11.4. Pengiriman laporan BMN dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
11.4.1. KP ke UAPPB-E1;
11.4.2. KD ke UAPPB-W;
11.4.3. Dana Dekonsentrasi ke UAPPB-E1;
11.4.4. Tugas Pembantuan ke UAPPB-E1;
11.5. Operator komputer mengirim data BMN dari Aplikasi SIMAK BMN dan
mencetak serta mengotorisasi register pengirimannya;
11.6. Petugas administrasi melakukan pengiriman seluruh Laporan BMN, ADK
dan Catatan Ringkas BMN;
11.7. Petugas administrasi menyimpan dan mencatat dalam register
pengiriman data SIMAK BMN dalam buku agenda dan aplikasi SIMAK-
BMN.
12. Pengiriman Data SIMAK BMN Ke SAK
12.1. Operator Komputer mengirim Data BMN dari Aplikasi SIMAK BMN ke
SAK dan mentransfer data BMN ke dalam bentuk ADK;
12.2. Petugas Verifikasi membuat Catatan Ringkas BMN;
12.3. Petugas Administrasi mengirim ADK BMN, Register Pengiriman yang
telah ditandatangani oleh Penanggung jawab UAKPB & Catatan Ringkas
BMN ke UAKPA;
12.4. Petugas Administrasi menyimpan salinan dokumen yang dikirim ke
UAKPA.
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 99
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 100
B. PENYUSUNAN LAPORAN BMN/SIMAK BMN PADA TINGKAT UAPPA-W
1. Penerimaan Data UAKPB Pada UAPPB-W
1.1. Petugas administrasi menerima dokumen sumber yaitu Laporan BMN,
LKB (untuk periode akhir tahun), Catatan Ringkas BMN, ADK, dan
Register Pengiriman dari UAKPB;
1.2. Petugas administrasi mencatat penerimaan dokumen sumber tersebut
di dalam buku agenda/ekspedisi;
1.3. Petugas administrasi menyampaikan dokumen sumber tersebut kepada
Petugas Verifikasi;
1.4. Petugas Verifikasi menerima dan melakukan verifikasi atas dokumen
sumber, meliputi:
1.4.1. Dokumen sumber telah ditandatangani oleh penanggung jawab
UAKPB;
1.4.2. ADK yang diterima memiliki kode UAKPB dan periode pengiriman
yang sesuai dengan dokumen sumber;
Apabila terdapat dokumen sumber yang tidak sah,
menyampaikan pemberitahuan kepada UAKPB yang
bersangkutan untuk memperbaiki atau melengkapi Dokumen
Sumber;
1.5. Operator komputer menerima Data dari UAKPB pada Aplikasi SIMAK
BMN, mencetak Register Penerimaan Data dan menyampaikannya
kepada Petugas Verifikasi;
1.6. Petugas verifikasi mencocokan ulang Register Penerimaan Data dengan
Register Pengiriman Data dari UAKPB:
1.6.1. Jika jumlah data (record) sama, lakukan pencetakan Laporan
BMN untuk UAKPB yang bersangkutan;
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 101
1.6.2. Jika ada perbedaan jumlah data, UAKPB yang bersangkutan
diminta untuk melakukan pengiriman ulang (ulangi langkah
awal);
1.7. Operator Komputer melakukan back up data dan mencetak Laporan
BMN berdasarkan ADK dan Dokumen Sumber dan menyerahkan kepada
petugas verifikasi;
1.8. Petugas Verifikasi mencocokkan ulang data laporan BMN dengan
Cetakan Laporan BMN UAKPB yang diterima:
1.8.1. Jika angka laporan BMN sama, lakukan back up data BMN pada
Aplikasi SIMAK BMN;
1.8.2. Jika ada perbedaan angka laporan keuangan, sampaikan kepada
UAKPB yang bersangkutan untuk mengirim ulang ADK (ulangi
langkah awal);
1.9. Petugas administrasi mengarsipkan dokumen sumber, register
penerimaan, Laporan BMN yang telah diverifikasi.
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 102
2. Rekonsiliasi UAPPB-W dengan Kanwil DJKN
Rekonsiliasi UAPPB-W dengan Kanwil DJKN dilakukan dengan prosedur
sebagai berikut:
2.1. Operator Komputer melakukan back up data, mempersiapkan ADK
LBPPW, mencetak LBPPW dan register pengiriman Data ke Kanwil DJKN
(untuk divalidasi oleh penanggung jawab UAPPB-W);
2.2. Petugas Administrasi mengirim LBPPW, ADK, dan register pengiriman
ke Kanwil DJKN. Setelah ditandatangani oleh petugas Kanwil DJKN,
register pengiriman diambil kembali sebagai arsip (1 Lembar ditinggal di
Kanwil DJKN sebagai Arsip);
2.3. Petugas Verifikasi melakukan Rekonsiliasi dengan Kanwil DJKN:
2.3.1. Jika Laporan Hasil Rekonsiliasi sudah sama, lanjutkan dengan
penandatanganan BAR;
2.3.2. Jika di dalam Laporan Hasil Rekonsiliasi masih terdapat
kekeliruan pada data LBPPW, lakukan perbaikan data;
2.4. Petugas Verifikasi di UAPPB-W melakukan perbaikan data hasil
Rekonsiliasi dan mengulangi langkah Rekonsiliasi;
2.5. Petugas Verifikasi menerima BAR yang disiapkan oleh Kanwil DJKN dan
menyampaikannya kepada pejabat UAPPB-W atau pejabat lain yang
ditunjuk untuk ditandatangani;
2.6. Petugas Verifikasi menyerahkan kembali BAR yang telah ditandatangani
oleh pejabat UAPPB-W ke Kanwil DJKN untuk disahkan oleh pejabat
yang menangani Rekonsiliasi di Kanwil DJKN;
2.7. Petugas Administrasi menyimpan dan mencatat Laporan Hasil
Rekonsiliasi dan BAR dalam register pengiriman data ke Kanwil DJKN.
3. Pelaporan Dan Pengiriman Data UAPPB-W Ke UAPPB-E1
3.1. Petugas Administrasi menerima dan meneliti register pengiriman dan
penerimaan data dari UAKPB dengan cara membandingkan register
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 103
dengan daftar penerimaan data UAKPB untuk memastikan seluruh data
telah diterima dan digabungkan dalam Aplikasi SIMAK BMN;
(Bila ada UAKPB yang belum mengirim data atau data yang dikirim
belum benar, sampaikan pemberitahuan untuk memperbaiki dan
melakukan pengiriman ulang)
3.2. Operator Komputer melakukan Back Up data SIMAK BMN dan mencetak
formulir Laporan BMN dengan Aplikasi SIMAK BMN yaitu:
3.2.1. Laporan BMN Intrakomptabel;
3.2.2. Laporan BMN Ekstrakomptabel;
3.2.3. Laporan BMN Intrakomptabel dan Ekstrakomptabel;
3.2.4. Laporan BMN Bersejarah;
3.2.5. Untuk Laporan periode akhir tahun Operator Komputer membuat
Back Up data SIMAK BMN dan mencetak formulir Laporan BMN
dengan Aplikasi SIMAK BMN yaitu:
a. Laporan Kondisi Barang (LKB);
b. Laporan BMN Tahunan;
3.3. Petugas verifikasi membuat Catatan Ringkas BMN berdasarkan Laporan
BMN, LKB dan Laporan BMN tahunan sebelum dikirimkan ke UAPPB-E1;
3.4. Operator komputer mengirim ADK dan mencetak serta memberikan
otorisasi atas register pengirimannya;
3.5. Petugas administrasi melakukan pengiriman seluruh Laporan BMN, ADK
dan Catatan Ringkas BMN;
3.6. Petugas administrasi menyimpan dan mencatat dalam register
pengiriman data SIMAK BMN dalam buku agenda;
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 104
C. PENYUSUNAN LAPORAN BMN/SIMAK BMN PADA TINGKAT UAPPB-E1
1. Penerimaan Data UAPPB-W/UAKPB KP/DK/TP Pada UAPPB-E1
1.1. Petugas administrasi menerima dokumen sumber yaitu Laporan BMN,
LKB (untuk periode akhir tahun), Catatan Ringkas BMN, ADK, dan
Register Pengiriman dari UAPPB-W/UAKPB KP/DK/TP;
1.2. Petugas administrasi mencatat penerimaan dokumen sumber tersebut
di dalam buku agenda/ekspedisi;
1.3. Petugas administrasi menyampaikan dokumen sumber tersebut kepada
Petugas Verifikasi;
1.4. Petugas Verifikasi menerima dan melakukan verifikasi atas dokumen
sumber, meliputi:
1.4.1. Dokumen sumber telah ditandatangani oleh penanggung jawab
UAPPB-E1;
1.4.2. ADK yang diterima memiliki kode UAPPB-W/UAKPB KP/DK/TP
dan periode pengiriman yang sesuai dengan dokumen sumber;
1.4.3. Apabila terdapat dokumen sumber yang tidak sah,
menyampaikan pemberitahuan kepada UAPPB-W/UAKPB
KP/DK/TP yang bersangkutan untuk memperbaiki atau
melengkapi dokumen sumber;
1.5. Operator komputer di UAPPB-E1 menerima Data dari UAPPB-W/UAKPB
KP/DK/TP pada Aplikasi SIMAK BMN, mencetak Register Penerimaan
Data dan menyampaikannya kepada Petugas Verifikasi;
1.6. Petugas verifikasi mencocokan ulang Register Penerimaan Data dengan
Register Pengiriman Data dari UAPPB-E1:
1.6.1. Jika jumlah data (record) sama, lakukan pencetakan Laporan
BMN untuk UAPPB-W/UAKPB KP/DK/TP yang bersangkutan;
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 105
1.6.2. Jika ada perbedaan jumlah data, UAPPB-W/UAKPB KP/DK/TP
yang bersangkutan diminta untuk melakukan pengiriman ulang
(ulangi dari langkah 1);
1.7. Operator Komputer melakukan pencetakan Laporan BMN berdasarkan
ADK dan Dokumen Sumber dan menyerahkan kepada petugas
verifikasi;
1.8. Petugas Verifikasi mencocokkan ulang data laporan BMN dengan
Cetakan Laporan BMN UAPPB-E1 yang diterima:
1.8.1. Jika angka laporan BMN sama, lakukan back-up data BMN pada
Aplikasi SIMAK BMN;
1.8.2. Jika ada perbedaan angka laporan keuangan, sampaikan kepada
UAPPB-W/UAKPB KP/DK/TP yang bersangkutan untuk mengirim
ulang ADK (ulangi langkah awal);
1.9. Petugas administrasi melakukan back up data dan mengarsipkan
dokumen sumber, register penerimaan, Laporan BMN yang telah
diverifikasi.
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 106
2. Rekonsiliasi UAPPB-E1 dengan DJKN
Rekonsiliasi UAPPB-E1 dengan DJKN dilakukan dengan prosedur sebagai
berikut:
2.1. Operator Komputer melakukan back up data, mempersiapkan ADK
LBPPE1, mencetak LBPPE1 dan register pengiriman Data ke DJKN
(untuk divalidasi oleh penanggung jawab UAPPB-E1);
2.2. Petugas Administrasi mengirim LBPPE1, ADK, dan register pengiriman
ke DJKN. Setelah ditandatangani oleh petugas DJKN, register
pengiriman diambil kembali sebagai arsip (1 Lembar ditinggal di DJKN
sebagai Arsip);
2.3. Petugas Verifikasi melakukan Rekonsiliasi dengan DJKN:
2.3.1. Jika Laporan Hasil Rekonsiliasi sudah sama, lanjutkan dengan
penandatanganan BAR;
2.3.2. Jika di dalam Laporan Hasil Rekonsiliasi masih terdapat
kekeliruan pada data LBPPE1, lakukan perbaikan data;
2.4. Petugas Verifikasi di UAPPB-E1 melakukan perbaikan data hasil
Rekonsiliasi dan mengulangi langkah Rekonsiliasi;
2.5. Petugas Verifikasi menerima BAR yang disiapkan oleh DJKN dan
menyampaikannya kepada pejabat UAPPB-E1 atau pejabat lain yang
ditunjuk untuk ditandatangani;
2.6. Petugas Verifikasi menyerahkan kembali BAR yang telah ditandatangani
oleh pejabat UAPPB-E1 ke DJKN untuk disahkan oleh pejabat yang
menangani Rekonsiliasi di DJKN;
2.7. Petugas Administrasi menyimpan dan mencatat Laporan Hasil
Rekonsiliasi dan BAR dalam register pengiriman data ke DJKN;
3. Pelaporan Dan Pengiriman Data UAPPB-E1 Ke UAPB
3.1. Petugas Administrasi menerima dan meneliti register pengiriman dan
penerimaan data dari UAPPB-W/UAKPB KP/DK/TP dengan cara
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 107
membandingkan register dengan daftar data yang dikirimkan oleh
UAPPB-W/UAKPB KP/DK/TP untuk memastikan seluruh data telah
diterima dan digabungkan dalam Aplikasi SIMAK BMN;
(Bila ada UAPPB-W/UAKPB KP/DK/TP yang belum mengirim data atau
data yang dikirim belum benar, sampaikan pemberitahuan untuk
memperbaiki dan melakukan pengiriman ulang)
3.2. Operator Komputer melakukan Back Up data SIMAK BMN dan mencetak
formulir Laporan BMN dengan Aplikasi SIMAK BMN yaitu:
3.2.1. Laporan BMN Intrakomptabel;
3.2.2. Laporan BMN Ekstrakomptabel;
3.2.3. Laporan BMN Intrakomptabel dan Ekstrakomptabel;
3.2.4. Laporan BMN Bersejarah;
3.2.5. Untuk Laporan periode akhir tahun perlu dicetak laporan BMN
berikut, yaitu:
a. Laporan Kondisi Barang (LKB);
b. Laporan BMN Tahunan;
3.3. Petugas verifikasi membuat Catatan Ringkas BMN berdasarkan Laporan
BMN, LKB dan Laporan BMN tahunan sebelum dikirimkan ke UAPB;
3.4. Operator komputer mengirim ADK dan mencetak register
pengirimannya;
3.5. Petugas administrasi melakukan pengiriman seluruh Laporan BMN, ADK
dan Catatan Ringkas BMN;
3.6. Petugas administrasi menyimpan dan mencatat dalam register
pengiriman data SIMAK BMN dalam buku agenda.
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 108
D. PENYUSUNAN LAPORAN BMN/SIMAK BMN PADA TINGKAT UAPB
1. Penerimaan Data UAPPB-E1 Pada UAPB
1.1. Petugas Administrasi menerima dokumen sumber (Laporan BMN, LKB,
Catatan Ringkas BMN, ADK, dan Register Pengiriman);
1.2. Petugas Administrasi mencatat penerimaan dokumen sumber tersebut
dalam buku agenda;
1.3. Petugas verifikasi menerima dan melakukan verifikasi atas dokumen
sumber, meliputi:
1.3.1. Dokumen sumber telah ditandatangani oleh penanggung jawab
UAPPB-E1;
1.3.2. ADK yang diterima memiliki kode UAPPB-E1 dan periode
pengiriman yang sesuai dengan dokumen sumber;
(Apabila terdapat dokumen sumber yang tidak sah,
menyampaikan pemberitahuan untuk memperbaiki dokumen
Sumber kepada UAPPB-E1 yang bersangkutan)
1.4. Operator Komputer menerima data ADK dan dokumen sumber dari
UAPPB-E1 pada aplikasi SIMAK-BMN, mencetak Register Penerimaan
Data dan menyampaikannya kepada Petugas Verifikasi;
1.5. Petugas Verifikasi mencocokan ulang Register Penerimaan Data dengan
Register Pengiriman Data dari UAPPB-E1:
1.5.1. Jika jumlah data (record) sama, lakukan pencetakan Laporan
BMN untuk UAPPB-E1 yang bersangkutan;
1.5.2. Jika ada perbedaan jumlah data, UAPPB-E1 yang bersangkutan
diminta untuk melakukan pengiriman ulang (ulangi langkah dari
awal);
1.6. Petugas Verifikasi mencocokan ulang Data Laporan BMN dengan
cetakan Laporan BMN UAPPB-E1 yang diterima;
1.7. Operator Komputer melakukan back up data BMN;
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 109
1.8. Petugas Administrasi melakukan Back Up data dan mengarsipkan
dokumen sumber, register penerimaan, Laporan BMN yang telah
diverifikasi.
2. Prosedur Rekonsiliasi UAPB dengan DJKN
2.1. Operator Komputer melakukan back up data, mencetak LBP,
mempersiapkan ADK LBP dan mencetak register pengiriman Data ke
DJKN (ditandatangani oleh penanggung jawab UAPB);
2.2. Petugas Administrasi mengirim LBP, ADK, dan register pengiriman ke
DJKN. Setelah ditandatangani oleh petugas DJKN, register pengiriman
diambil kembali sebagai arsip (1 Lembar ditinggal di DJKN sebagai
Arsip);
2.3. Petugas Verifikasi UAPB melakukan Rekonsiliasi dengan DJKN:
2.3.1. Jika Laporan Hasil Rekonsiliasi sudah sama lakukan
penandatanganan BAR;
2.3.2. Jika di dalam Laporan Hasil Rekonsiliasi terdapat kesalahan pada
data LBP, lakukan penelusuran dan perbaikan Data;
2.3.3. Petugas Administrasi, Verifikasi dan Operator Komputer
melakukan penelusuran kesalahan pada data LBP, kemudian
meminta UAKPB terkait untuk melakukan perbaikan data sesuai
dengan prosedur melalui UAPPB-W dan UAPPB-E1;
2.3.4. Setelah proses rekonsiliasi selesai dilanjutkan dengan
penandatangan BAR;
2.4. Petugas Verifikasi menerima BAR yang disiapkan oleh DJKN dan
menyampaikannya kepada pejabat UAPB atau pejabat lain yang
ditunjuk untuk ditandatangani;
2.5. Petugas Verifikasi menyerahkan kembali BAR yang telah ditandatangani
oleh pejabat UAPB ke DJKN untuk disahkan oleh pejabat yang
menangani Rekonsiliasi di DJKN;
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 110
2.6. Petugas Administrasi menyimpan/mencatat Laporan Hasil Rekonsiliasi
dan BAR dalam register pengiriman data ke DJKN;
3. Pelaporan Dan Pengiriman Data UAPB Ke DJKN
3.1. Petugas Administrasi menerima dan meneliti registrasi pengiriman dan
penerimaan data dari UAPPB-E1 (Registrasi Pengiriman & Penerimaan
Data UAPPB-E1, Daftar UAKPB, Aplikasi SIMAK BMN) dengan
membandingkan dengan daftar dalam UAPPB-E1 untuk memastikan
seluruh data UAPPBE1 telah diterima dan digabungkan dalam Aplikasi
SIMAK BMN;
3.2. Bila ada UAPPB-E1 yang belum mengirim data atau data yang dikirim
belum benar, sampaikan pemberitahuan kepada UAPPB-E1 yang
bersangkutan untuk memperbaiki dan melakukan pengiriman ulang;
3.3. Operator Komputer melakukan Back Up data SIMAK BMN dan mencetak
formulir Laporan BMN dengan Aplikasi SIMAK BMN:
3.3.1. Laporan BMN Intrakomptabel;
3.3.2. Laporan BMN Ekstrakomptabel;
3.3.3. Laporan BMN Intrakomptabel dan Ekstrakomptabel;
3.3.4. Laporan BMN Bersejarah;
3.3.5. Untuk periode akhir tahun, perlu dicetak Laporan BMN sebagai
berikut, yaitu:
a. Laporan Kondisi Barang;
b. Laporan BMN Tahunan;
3.4. Petugas verifikasi membuat Catatan Ringkas BMN berdasarkan Laporan
BMN, LKB, Laporan BMN tahunan;
3.5. Operator Komputer mengirim ADK dan mencetak register
pengirimannya;
3.6. Petugas Administrasi melakukan pengiriman seluruh Laporan BMN, ADK
dan Catatan Ringkas BMN;
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 111
3.7. Petugas Administrasi menyimpan dan mencatat dalam register
pengiriman data SIMAK BMN dan buku Agenda.
Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009 112
21.5.1.
BAB V
PENUTUP
1. Prosedur Operasi Standar ini diharapkan sebagai pedoman kantor/satker di
lingkungan Departemen Pendidikan Nasional dalam pengelolaan anggaran;
2. Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan atau perubahan ketentuan
perundang-undangan yang menjadi dasar dalam Prosedur Operasi Standar ini,
akan diadakan perbaikan dan penyesuaian sebagaimana mestinya;
3. Kepala Biro Keuangan Depdiknas, agar melakukan pembinaan dan koordinasi
kepada semua kantor/satuan kerja di lingkungan Depdiknas termasuk pengelola
dana Dekonsentrasi APBN Depdiknas dalam pelaksanaan Prosedur Operasi
Standar ini.
top related