proses kewirausahaan
Post on 30-Jun-2015
2.344 Views
Preview:
TRANSCRIPT
KEWIRAUSAHAAN
PROSES, MODEL DAN PELUANG
KEWIRAUSAHAAN
IIM MALICHATUN
3215071835
PENDIDIKAN FISIKA REGULER 2007
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2011
PROSES KEWIRAUSAHAAN
1. Faktor-faktor Pemicu Kewirausahaan
David C. McClelland, mengemukakan bahwa kewirausahaan (entrepreneurship)
ditentukan
oleh:
• Motif berprestasi (achievement), orang yang berwirausaha dengan tujuan
prestasi dan dengan prestasi yang dicapai diharapkan prestasi yang di capai
diharapkan akan memeberikan kepuasan pada dirinya.
• Optimisme (optimism), seorang wirausaha selau harus optimis dapat mencapai
tujuan dan sasaran dengan tepat dan selalu memperbaharui tujuan dalam jangka
waktu tertentu.
• Sikap-sikap nilai (value attitudes), seorang wirausaha memiliki nilai
keperibadian yang luhur dan menjadi contoh bagi orag lain.
• Status kewirausahaan (entreprenuerial status) atau keberhasilan, seorang
wirausaha yang sukses akan dihargai lebih tinggi dalam kehidupan
bermasyarakat dan menciptakan peluang baru.
Ibnoe Soedjono dan Roopke, menyatakan bahwa proses kewirausahaan atau
tindakan kewirausahaan (entrepreneurial action) merupakan fungsi dari:
• Property Right (PR), seseorang akan berusaha bekerja keras sebaik-baiknya pada
usaha yang menjadi miliknya.
• Competency/ability (C), oang yang mempunyai kompetensi dalam mengerjakan
segala sesuatu menjadi lebih mudah dan mampu menyelesaikan segala
pekerjaan dengan hasil yang terbaik.
• Incentive (I), harapan memperoleh insentif yang lebih besar menjadi pendorong
perilaku sorang wirausaha untuk kbekerja keras dan penuh kedisiplinan.
• External Environment (E). lingkungan dapat menjadi pemicu berwirausaha,
seperti ketidak puasan dalam bekerja pada perusahaan orang lain, peluang
usaha terbuka lebar, PHK.
Kemampuan berwirausaha (entrepreneurial) merupakan fungsi dari perilaku
kewirausahaan dalam mengkombinasikan kreativitas, inovasi, kerja keras, dan
keberanian menghadapi resiko untuk memperoleh peluang.
2. Model Proses Kewirausahaan
Kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi, yang dipicu oleh factor pribadi,
lingkungan dan sosiologi, diimplementasikan, dan akhirnya tumbuh dan
berkembang.seseorang yang berhasil dalam wirausaha adalah orang yang
dapatmenggabungkan nilai-nilai, pola sikap, dan perilaku dengan bekal pengetahuan,
pengalaman, dan keterampilan praktis (knowledge practice)
Model proses kewirauhaan menurut Carol Noore, dapat dilihat pada gambar berikut:
3. Ciri-ciri Tahap Permulaan dan Pertumbuhan Kewirausahaan
Pada umumnya proses pertumbuhan kewirausahaan pada usaha kecil
memiliki tiga ciri penting, yaitu:
• Tahap imitasi dan duplikasi,
• Tahap duplikasi dan pengembangan,
• Tahap menciptakan sendiri barang dan jasa baru yang berbeda.
Dilihat dari prosesnya, Zimerer, membagi tahap perkembangan kewirausahaan menjadi
dua, yaitu:
• Tahap awal (perintisan),
• Tahap pertumbuhan.
4. Langkah Menuju Keberhasilan Wirausaha
Untuk menjadi wirausaha yang berhasil hal yang harus dimiliki antara lain:
• Memiliki ide atau visi bisnis yang jelas.
• Kemauan dan keberanian untuk menghadapi resiko baik waktu maupun uang.
• Membuat perencanaan usaha, mengorganisasikan, dan menjalankannya.
Agar usaha berhasil selain harus bekerja keras sesuai urgennya, wirausahawan
harus mampu mengembangkan hubunga baik dengan mitra usaha maupun dengan
semua pihak yang terkait dengan kepentingan perusahaan.
5. Faktor Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan Wirausaha
Penyebab wirausaha berhasil ditentukan oleh:
Kemampuan dan kemauan, orang yang tidak memiliki kemampuan tetapi
banyak kemauan adan orang yang memiliki kemauan tetapitidak memiliki
kemampuan , keduanya tidak akan menjadi wirausaha sukses.
Tekad yang kuat dan kerja keras, orang yang tidak memiliki tekad yang kuat
tetapi mau bekerja keras dan orang yang suka bekerja keras tetapi memiliki
tekd yang kuat, keduannya tidak akan menjadi wirausaha yang berhasil
Kesempatan dan peluang, mengenal peluang yag ad dan berusaha meraihny
ketika ada kesempatan.
Selainkeberhasilan, seorang wirausaha juga seslalu dibayangi oleh potensi
kegagalan yang akan memberikan lebih banyak pelajaran dibanding sekedar
kesuksesan. Penyebab wirausaha gagal dalam menjalankan usahanya:
• Tidak kompeten dalam manajerial
• Kurang berpengalaman, baik itu kemampuan teknik, memvisualisasikan
usaha, mengkoordinasikan, mengelola sumber daya
• Kurang dapat mengendalikan keuangan
• Gagal dalam perencanaan
• Lokasi yang kurang memadai
• Kurangnya pengawasan peralatan
• Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha
• Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan.
Potensi yang membuat seseorang mundur dari kewirausahaan:
• Pendapatan yang tidak menentu, baik pada tahap awal maupun pertumbuhan,
dalam bisnis tidak ada jaminan untuk mendapatkan pendapatan yang
berkesinambungan. Kondisi yang tidak menentu membuat seseorang mundur
dalam beriwirausaha.
• Kerugian akibat hilangnya modal investasi, tingkat kegagalan bagi usaha baru
sangatlah tinggi. Bagi seorang wirausah sebaiknya kegagalan dipandang
sebagai pelajaran berharga.
• Perlu kerja keras dan waktu yang lama,
• Kualitas kehidupan yang tetap rendah meskipun usahanya mantap
6. Keuntungan dan Kerugian Berwirausaha
Keuntungan berwirausaha:
• Otonomi
• Tantangan awal dan perasaan motif berprestasi
• Kontrol finansial
Kerugian berwirausaha:
• Pengorbanan personal
• Beban tanggungjawab
• Kecilnya margin keuntungan dan kemungkinan gagal
FUNGSI DAN MODEL KEWIRAUSAHAAN
1. Profil Wirausaha
Roopke, 1995, mengelompokkan kewirausahaan berdasarkan perannya,
yaitu:
• Kewirausahaan rutin
Wirausaha yang dalam melakukan kegiatan sehari-harinya cenderun
menekankan pada pemecahan masalah dan perbaikan standar prestasi
tradisional. Menghasilkan barang, pasar dan teknologi. Dibayar dalam bentuk
gaji.
• Kewirausahaan arbitrase
Wirausaha yang selalu mencari peluang melalui kegiatan penemuan
(pengetahuan) dan pemanfaatan (pembukaan). Kegiatan ini tidak perlu
melibatkan pembuatan barang dan tidak perlu menyerap dana pribadi.
• Wirausaha inovatif
Wirausaha yang menghasilkan ide-ide dan kreasi baru yang berbeda.
Pengelompokkan kewirausahaan berdasarkan intensitas pekerjaan dan
status (Zimerer, 1996):
• Part time Entrepreneur
Wirausaha yang melakukan usahanya hanya sebagian waktu saja sebagai
hobi. Kegiatan bisnis biasanya hanya bersifat sampingan.
• Home-base New Ventures
Usaha yang dirintis dari rumah/tempat tinggalnya.
• Family Own Business
Usaha yang dilakukan/dimiliki oleh beberapa anggota keluarga secara
turun temurun.
• Copreneurs
Usaha yang dilakukan oleh dua orang wirausaha yang bekerjasama sebagai
pemilik dan menjalankan usaha bersama-sama.
2. Fungsi Makro dan Mikro Wirausaha
Fungsi Makro
Wirausaha berperan sebagai penggerak, pengendali, dan pemacu
perekonomian suatu bangsa. Hasil-hasil dari penemuan ilmiah, penelitian,
pengembangan ilmu pengetahuan, dan kreasi- kreasi baru dalam produk barang dan
jasa-jasa yang berskala global, hal ini merupakan dinamis wirausaha yang kreatif.
Bahkan wirausahalah yang berhasil menciptakan lapangan kerja dan mendorong
pertumbuhan ekonomi.
J.B Say berpendapat bahwa wirausahawan adalah orang yang menggeser
sumber-sumber ekonomi dari produktivitas terendah menjadi produktivitas
tertinggi, menurutnya wirausahawanlah yang menghasilkan perubahan. Perubahan
itu tidak dilakukan dengan mengerjakan sesuatu yang lebih baik tetapi dengan
melakukan sesuatu yang berbeda.
Secara kualitatif fungsi makro ini diperankan oleh usaha kecil. Berikut
adalah peranannya dalam perekonomian nasional:
1. Usaha kecil memperkokoh perekonomian nasional melalui fungsi pemasok,
fungsi produksi, fungsi penyalur, dan pemasar bagi hasil produk-produk industri
besar.
2. Usaha kecil dapat meningkatkan efisiensi ekonomi khususnya dalam
menyerap sumber daya yang ada.
3. Usaha kecil yang dipandang sebagai sarana pendistribusian pendapatan nasional,
alat pemerataan dalam berusaha dan pemerataan dalam pendapatan.
Fungsi Mikro
Peran wirausaha adalah penanggung resiko dan ketidakpastian,
mengkombinasikan sumber-sumber kedalam cara yang baru dan berbeda untuk
menciptakan nilai tambah dan usaha-usaha baru.
Menurut Marzuki Usman (1997), secara umum wirausaha adalah menciptakan
nilai barang dan jasa dipasar melalui proses pengkombinasian sumber daya dengan
cara-cara baru yang berbeda untuk dapat bersaing. Nilai tambah tersebut diciptakan
melalui:
• Pengembangan teknologi baru
• Penemuan pengetahuan baru
• Perbaikan produk dan jasa yang ada
• Penemuan cara-cara yang berbeda untuk menyediakan barang dan jasa
dengan jumlah yang lebih banyak dengan menggunakan sumber daya yang
lebih sedikit
Selain entrepreneur, istilah lain yang juga dikenal adalah konsep
intrapreneur dan benchmarking.
• Intrapreneur, ialah wirausaha yang menggunakan temuan orang lain pada
unit usahanya. Fungsinya adalah imitating technology dan duplicating product.
• Benchmarking adalah meniru dan mengembangkan produk baru
melalui pengembangan teknologi.
Wirausaha adalah perintis dan pengembang perusahaan yang berani
mengambil resiko dalam menghadapi ketidakpastian dengan cara mengelola
sumber daya manusia, material, dan keuangan untuk mencapai tingkat
keberhasilan tertentu yang diinginkan. Salah satu kunci keberhasilan adalah
memiliki tujuan dan visi untuk mencapainya (Steinhoff dan Burges, 1993).
3. Tantangan Kewirausahaan dalam Konteks Global
Negara-negara yang unggul dalam sumber dayanya akan
memenangkan persaingan, sebaliknya negara-negara yang tidak memiliki
keunggulan bersaing dalam sumber daya akan kalah dalam persaingan.
Negara-negara yang memiliki keunggulan bersaing adalah negara-negara
yang mampu memberdayakan sumber daya ekonominya dan memberdayakan
sumber daya manusianya secara nyata.
4. Tantangan Utama Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)
Hanya sumber daya yang memiliki keunggulanlah yang dapat bertahan dalam
persaingan. Demikian juga pertumbuhan penduduk dunia yang cepat disertai
persaingan yang tinggi akan menimbulkan berbagai angkatan kerja yang
kompetitif dan akan menimbulkan pengangguran bagi sumber daya manusia
yang tidak memiliki keunggulan daya saing yang kuat.
IDE DAN PELUANG KEWIRAUSAHAAN
1. Ide Kewirausahaan
Nilai suatu barang atau produk dapat diciptakan melalui:
• Inovasi
Keberhasilan wirausaha dicapai apabila wirausaha menggunakan produk,
proses, dan jasa-jasa inovasi sebagai alat untuk menggali perubahan.
• Mengubah tantangan menjadi peluang
Menciptakan permintaan melalui penemuan baru (market driven).
Menurut Zimmerer, ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat menciptakan
peluang untuk memenuhi kebutuhan pasar. Dalam mengevaluasi ide, wirausaha
perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi semua resiko yang mungkin terjadi dengan
cara:
• Pengurangan resiko melalui strategi yang proaktif
• Penyebaran resiko pada aspek yang paling mungkin
• Pengelolaan resiko yang mendatangkan nilai atau manfaat
Ada tiga resiko yang perlu dievaluasi, yaitu:
Resiko pasar atau resiko persaingan, terjadi akibat adanya ketidakpastian pasar
Resiko Finansial, terjadi akibat rendahnya hasil penjualan dan tingginya biaya
Resiko teknik, terjadi akibat kegagalan teknik
Bagaimana ide dapat menjadi peluang, ada beberapa cara untuk melakukannya yaitu:
• Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara-cara/metoda yang
lebih baik untuk dapat memenuhi kepuasan pelanggan
• Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru
• Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi, bagaimana pekerjaan dilakukan
atau dimodifikasi cara melakukan suatu pekerjaan
2. Sumber-sumber Potensial Peluang
Proses penjaringan ide disebut screening yang merupakan suatu cara
terbaik untuk menuangkan ide potensial menjadi produk atau jasa riil. Adapun
langkah-langkah dalam penjaringan ide (screening) ide dapat dilakukan dengan
cara Menciptakan produk baru dan berbeda, mengamati pintu peluang, analisis
produk dan proses produksi secara mendalam, menaksi biaya awal, dan
memperhitungkan resiko yang mungkin terjadi.
Menciptakan Produk Baru dan Berbeda
Produk dan jasa yang dibuat harus menciptakan nilai bagi pembeli,
untuk itu
wirausaha harus benar-benar mengenal perilaku konsumen di pasar. Ada dua unsur
pasar yang perlu diperhatikan:
• Permintaan terhadap barang/jasa yang dihasilkan
• Waktu penyerahan dan waktu permintaan barang/jasa
Kemampuan untuk memperoleh peluang, sangat bergantung pada
kemampuan wirausaha untuk menganalisis pasar, yang meliputi aspek:
• Analisis demografi pasar
• Analisis serta tingkah laku pesaing
• Analisis keunggulan bersaing pesaing dan kevakuman pesaing yang dapat
dianggap dapat menciptakan peluang
Pintu Peluang
Wirausaha harus mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing, misalnya:
• Kemungkinan pesaing mengembangkan produk baru
• Pengalaman keberhasilan dalam mengembangkan produk baru
• Dukungan keuangan
• Keunggulan-keunggulan yang dimiliki pesaing di pasar
Kemampuan pesaing untuk mempertahankan posisi pasar dapat dievaluasi
dengan mengamati kelemahan-kelemahan dan resiko pesaing dalam menanamkan
modal barunya. Pintu peluang usaha baru dapat diperoleh dengan cara (Zimmerer):
• Produk baru harus segera dipasarkan dalam jangka waktu yang relatif singkat
• Kerugian teknik harus rendah
• Bila pesaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan strategi produknya
• Pesaing tidak memiliki teknologi yang canggih
• Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan posisi
pasarnya
• Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumbe-sumber untuk
menghasilkan produk barunya
Untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang harus dimiliki
adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak kewirausahaan
tersebut dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, atau kompetensi. Komptensi
itu sendiri ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman.
Wirausahawan adalah seseorang yang memiliki jiwa dan kemampuan tertentu
dalam berkreasi dan berinovasi, ia memiliki kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang baru dan berbeda.
Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut tercermin dalam:
• Kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha (start-up)
• Kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru (creative)
• Kemampuan dan kemampuan untuk mencari peluang (opportunity)
• Kemampuan dan keberanian untuk menanggung resiko (risk bearing)
• Kemampuan untuk mengembangkan ide dan meramu sumber daya
Kemauan dan kemampuan-kemampuan tersebut diperlukan terutama untuk:
• Menghasilkan produk atau jasa baru
• Menghasilkan nilai tambah baru
• Merintis usaha baru
• Melakukan proses/teknik baru
• Mengembangkan organisasi baru
SOAL
1. Jelaskan ciri-ciri tahap awal dan pertumbuhan kewirausahaan?
Jawaban:
2. Apakah beda fungsi penemu dan perancana dalam kewirausahaan?
Jawaban:
Fungsi penemu Fungsi perencana
Menemukan dan menciptakan produk
baru
Merancang perencanaan perusahaan
Menemukan dan menciptakan
teknologi baru
Merancang strategi perusahaan
Menemukan dan menciptakan ide baru Merancang ide-ide dalam perusahaan
Menemukan dan menciptakan
oragnisasi usaha baru
Merancang organisasi perusahaan
3. Hakikat kewirausahaan adalah kemampuan. Kompetensi apa yang harus dimiliki
oleh seorang wirausaha?
Jawaban:
Knowing your business, mengetahui usaha apa yang akan dilakakan.
Knowing the basic business management, mengetahui dasar-dasar
pengelolaan bisnis
Satisfying customer by providing high quality product, member kepuasan
pada pelanggan dengan menyediakan barang yang bermutu
Knowing how to compete, mengetahui strategi cara bersaing.
STUDY CASE
KASUS: STEVE OLYMPIC TEES LOMPATAN PERMULAAN SEBUAH BISNIS
1. LATAR BELAKANG
Tahun 1996 di adakan olimpiade musim panas di Atlnata. Para wirausaha
mulai membuat rencana besar untuk mengambil untung dari peristiwa
yang sangat besar ini. Steve dibesarkan dibagian uatara kota Georgia,
Dahlonega . Dahlonega adalah rumah bagi North Georgia College dan
State University. Nenek steve memiliki sebuah kediaman yang terletak
disepanjang jalan utama di Dahlonega dan berbatasan dengan kampus.
Awalny kediaman tersebut di sewakan kepada mahasiswa, tapi seiring
waktu tanah tersebut jarang disewakan. Steve tidak yakin, jenis usaha apa
yang diinginkan. Steve bekerja di sebuah bank besar sebagai manejer
pelatihan. Setelah tiga tahun bekerja, steve merasa bosen dengan
pekerjaanya. Dia menginginkan sebuah pekerjaan yang
memperboiehkannya untuk mengejar gaya hidup yang lebih sesuai
dengan tujuan hidupnya, waktu yang fleksibel, dan membiarkan dirinya
menjadi bos serta mengendalikan penghasilannya sendiri. Ketika ia
sedang makan di kedai, dia terinspirasi oleh mahasiswa yang berada
disekitarnya. Dia menemukan ide, bahwa dia akan membuka kios kaos.
2. INPUT
Sedikit konsumen yang datang ke kios
Sedikit pengunjung yang membeli kaos
Lokasi toko yang berada dalam areal yang sama dengan toko lain.
3. PROSES
Memasang iklan pada surat kabar mahasiswa dan petunjuk belanja
masyarakat
Meminta konsumennya untuk mempromosikan tokonya.
Menurunkan harga sebanyak 25%.
Membuat spanduk besar
4. HASIL/OUTPUT
Penjualan makin bertambah sedikit
Tidak memasok persedian kaos tidak memutup biaya untuk
menggaji Brent dan fasilitas toko
5. FEEDBACK
Steve kurang berpengalaman dalam soal usaha kaos karena
selama ini dia bekerja sebagai banker
Lokasi yang kurang memadai, karena Waupun deket dengan
kampus tapi tidak berada satu areal dengan toko lain sehingga
tidak banyak yang tahu.
Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam usaha, steve tagu
untuk membelanjakan uangnya lebih banyak (tidak berani
mengambil resiko).
Perencanaan yang kurang, karena awalnya steve ragu untuk
memilih jenis usaha yang akan dipilih kemudian dia memilih
usaha membuka kios tanapa melakukan survey terlebih dahulu,
dia hanya mengikuti instingnya.
DAFTAR PUSTAKA
Longenecker Justin G, Moore Carlos W, Petty J. William.
Kewirausahaan: Manajemen Usaha Kecil, 11TH. Salemba empat, Jakarta.
Meredith Geoffrey G. et al ; Kewirausahaan : Teori dan Praktek, Cetakan 6,
LM PPM & Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta, 2000.
Suryana Dr, MSi ; Kewirausahaan : Pedoman Praktis, Kiat dan Proses
Menuju Sukses, Edisi revisi, Salemba empat, Jakarta, 2003.
Zimmerer Thomas W., Scarborough ; Pengantar Kewirausahaan dan
Manajemen Bisnis Kecil, Second edition, Prenhalindo, Jakarta, 2005
top related