prostat lansia
Post on 06-Jul-2018
239 Views
Preview:
TRANSCRIPT
8/17/2019 PROSTAT LANSIA
http://slidepdf.com/reader/full/prostat-lansia 1/20
BAB II
Tinjauan Pustaka
2.1 Pengertian
Hiperplasia prostat atau yang sering disebut dengan Benigna Hiperplasia Prostat
(BPH) merupakan pembesaran jinak kelenjar prostat karena hiperplasia beberapa/semua
komponen prostat meliputi jaringan kelenjar/fibromuskuler yang menyebabkan
penyumbatan uretra pars prostatika
Hiperplasia prostat jinak (benign prostatic hyperplasia, BPH) adalah pembesaran
kelenjar prostat non-kanker. BPH dijumpai pada lebih dari !" pria berusia di atas #!
tahun. BPH dapat menyebabkan penekanan pada uretra di tempat uretra menembus prostat
sehingga berkemih menjadi sulit, mengurangi kekuatan aliran urine atau menyebabkan
urine menetes. Penyebab BPH tidak jelas, mungkin berkaitan dengan ketidakseimbangan
antara estroegen dan progesterone di prostat
BPH adalah pembesaran berkaitan dengan usia dari kelenjar prostat yang
mengkonstriksi uretra dan menghalangi aliran urin. jarang diidentifikasi sebelum usia $!%
namun kejadian BPH meningkat menjadi sekitar &!" pada usia '! (Haard et al, &&$).
Penyebab pasti dari BPH tidak diketahui, tetapi hal ini terkait dengan penuaan dan
perubahan terkait usia hormon.
Pada a*al pembesaran prostat klien mungkin asimtomatik karena otot-otot mungkin
a*alnya mengimbangi peningkatan resistensi uretra. +ebagai kelenjar prostat membesar,
klien mulai menampakkan gejala dari sebuah proses obstruktif. ejala mungkin termasuk
keraguan, penurunan kekuatan aliran urin, dribbling terminal, sensasi kandung kemih
penuh setelah berkemih, dan rsensaasi retensi kemih dari kandung kemih penuh setelah
berkemih, dan sensasi retensi kemih. bstruksi uretra dapat menyebabkan stasis urin, +,
dan batu ginjal. +elanjutnya, obstruksi dapat menyebabkan hidronefrosis jika tidak diobati
(+*earingen, &&$) (kotak 0anajemen 0edis, p. #!').
8/17/2019 PROSTAT LANSIA
http://slidepdf.com/reader/full/prostat-lansia 2/20
2.2 Anatomi dan Fisiologi Kelenjar Prostat
Prostat berbentuk piramid, tersusun atas jaringan fibromuskular yg mengandung
kelenjar.Panjang 1 2 cm, mengelilingi uretra pria.Prostat normal beratnya 1 3! gr.
Prostat mendapatkan iner4asi otonomik simpatik 5 parasimpatik dari pleksus
prostatikus. Pleksus prostatikus (pleksus pel4ikus) menerima masukan serabut
parasimpatik dari korda spinalis + 3-$ dan simpatik dari ner4ushipogastrikus ( 6 ! 7 8 3)
8/17/2019 PROSTAT LANSIA
http://slidepdf.com/reader/full/prostat-lansia 3/20
+timulasi parasimpatik meningkatkan sekresi kelenjar pada epitel prostat, sedangkan
rangsangan simpatik menyebabkan pengeluarancairan prostat ke dalam uretra posterior,
seperti pada saat ejakulasi.0c9eal membagi kelenjar prostat menjadi 2 bagian.
.:ona sentral
3.:ona perifer ;" 4olume prostat normal. anker prostat berkembang dari ona ini.
2. :ona transisional.
-!" 4olume prostat normal ini merupakan bagian dari prostat yang membesar pada
hiperplasia prostat jinak.
8/17/2019 PROSTAT LANSIA
http://slidepdf.com/reader/full/prostat-lansia 4/20
2.2.1 Fungsi kelenjar prostat :
a.0enambah cairan alkalis pada cairan seminalis/sperma, yang berguna dalam
menunjang fertilitas, memberikan lingkungan yang nyaman dan nutrisi bagi
spermatooa, proteksi terhadap in4asi mikroba dan melindungi spermatooa
terhadap tekanan yang terdapat pada uretra.
b. 0embantumengontrol pembuangan air kecil.
2.3 Etiologi
<tiologi BPH masih belum pasti diketahui namun ada beberapa hipotesis, antara lain=
. 6eori hormonal
a. >engan bertambahnya usia maka akan terjadi perubahan keseimbangan hormonal
(testosterone dan estrogen),yakni jumlah testosterone menurun laludengan bantuan
8/17/2019 PROSTAT LANSIA
http://slidepdf.com/reader/full/prostat-lansia 5/20
enim aromatase akan berubah menjadi hormone estrogen. Perlu diketahui bah*a
sifat estrogen adalah merangsang terjadinya hyperplasia.
b. Pertambahan usia juga akan menurunkan sekresi androgen yang berfungsi
mengontrol pertumbuhan prostat. +ebagai gantinya gonadotropin merangsang
produksi estrogen oleh sel sertoli.
3. 6eori gro*th factor (faktor pertumbuhan)
ro*th factor ini sebagai pemacu pertumbuhan stroma kelenjar prostat.
2. Peningkatan lama hidup sel-sel prostat karena berkurangnya sel yang mati
$. 6eori +el +tem (stem cell hypothesis)
6erjadinya proliferasi abnormal sel stem sehingga menyebabkan produksi sel stroma
5 sel epitel kelenjar prostat menjadi berlebihan.
. 6eori >H6
. 6estosteron direduksi oleh enim alpha reductase menjadi dyhidro testosteron,
kemudian bertemu dengan reseptor sitoplasma menjadi ?hormone receptor comple@A
mengalami transformasi reseptor menjadi ?nuclear receptorA masuk ke dalam inti
melekat pada chromatin menyebabkan transkripsi m-9C. 9C ini akan
menyebabkan sintese protein terjadinya pertumbuhan kelenjar prostat.
2.4 Klasiikasi
0enurut . +jamsuhidayat dan *im de jong, 3!!3
>eraja
t
Dolok dubur +isa 4olume urine
E
Penonjolan prostate, batas atas mudah diraba
Penonjolan prostate jelas, batas atas dapat
dicapai
Batas atas prostate tidak dapat diraba
Batas atas prostate tidak dapat diraba
F ! ml
! 7 !! ml
G !! ml
retansi urine total
8/17/2019 PROSTAT LANSIA
http://slidepdf.com/reader/full/prostat-lansia 6/20
2.! Faktor "esiko
. sia G! tahun
3. i*ayat keluarga
2. as
$. besitas, karena akan terjadi peningkatan estrogen, gangguan pada prostat,
penekanan pada otot organ seksual
. urang olahraga, dengan berolahraga dapat menurunkan kadar hormone >H6 dan
obesitas
#. 0erokok, kandungan nikotin dapat meningkatkan aktifitas enim perusak endrogen
sehingga testosterone menurun
;. Pola diet
• ekurangan mineral penting seperti seng, tembaga, selenium berpengaruh pada
fungsi reproduksi pria. 6erutama seng karena dapat mengecilkan testis sehingga
produksi testosterone menurun
• 0akanan tinggi lemak dan rendah serat akan menurunkan kadar testosterone
• sofla4on dalam kedelai dapat menurunkan risiko BPH karena mempengaruhi
metabolism testosterone
'. Ckti4itas seksual yang tinggi dapat menurunkan testosterone
&. onsumsi alcohol akan menghilangkan kandungan ink dan 4itamin B# yang
penting untuk prostat yang sehat. Prostat menggunakan ink ! kali lipat
dibandingkan dengan organ lain. :ink membantu mengurangi kandungan prolactin
di dalam darah. Prolactin meningkatkan penukaran hormone testosterone kepada
>H6
2.#Patoisiologi dan simtomatologi
Proses pembesaran prostate ini terjadi secara perlahan-lahan, sehingga perubahan pada
saluran kemih juga terjadi penyempitan lumen uretra prostatika dan akan menghambat
aliran urine, keadaan ini menyebabkan peningkatan tekanan intra4esikal. ntuk dapat
8/17/2019 PROSTAT LANSIA
http://slidepdf.com/reader/full/prostat-lansia 7/20
mengeluarkan urine, buli-buli harus berkontraksi lebih kuat guna mela*an tahanan
tersebut. ontraksi yang terus menerus ini menyebabkan perubahan anatomik dari buli-
buli berupa hipertrofi otot detrusor (menebal dan meregang) sehingga terbentuklah selula,
sekula dan di4ertikel buli-buli.
Iase penebalan detrusor ini disebut juga fase kompensasi. >an apa bila berlanjut,
maka detrusor akan mengalami kelelahan dan akhirnya mengalami dekompensasi dan
tidak mampu lagi untuk berkontraksi, sehingga terjadi retensio urine yang selanjutnya
dapat menyebabkan hidronefrosis dan disfungsi saluran kemih atas. (Crief 0anjoer, et al,
3!!!)
ejala hyperplasia prostat dapat dibagi menjadi gejala akibat iritasi yang ditimbulkan
oleh aliran urin dan gejala akibat obstruksi oleh pembesaran prostat. ejala yang timbul
tidak linear dengan pembesaran yang terjadi, karena prostat tidak selalu membesar kea rah
uretra. +ecara umum gejala-gejala sering disebut sebagai prostatisme atau sindroma
saluran kemih bagian ba*ah (J++BJ86+Jlower urinary tract syndrome). ejala yang
timbul sebagian merupakan akibat dari efek mekanik sebagai akibat pembesaran lobus
median yang kemudian seolah-olah bertindak sebagai katub berbentuk bola (ball valve
effect ). >i samping itu terdapat efek dinamik dari otot polos yang merupakan $!" dari
komponen kelenjar, kapsul dan leher kandung kemih. tot polos ini berada diba*ah pengaruh system K-adrenergik. ejala obstruktif pada akhirnya akan berakibat retensi akut,
sedangkan retensi kronis berkepanjangan akan berakibat terjadinya insufisiensi ginjal.
6erjadi peningkatan frekuensi berkemih, disertai hambatan se*aktu memulai berkemih
dan penurunan gaya tekanan aliran urine.+eiring dengan makna parahnya keadaan,
kandung kemih mungkin tidak dapat dikosongkan secara sempurna, sehingga uriene
menetes atau luber. Laktu yang diperlukan untuk berkemih menjadi lebih lama.
ejala obstruktif ejala iritatif
Hesitancy (menunggu lama saat miksi) rgency ( perasaan ingin berkemih)
Cliran urin lemah IreMuency (sering berkemih
0engejan untuk keluarkan urin 9octuria
8ama berkemih berkepanjangan nkotinensia ?urgeA
Perasaan tak tuntas saat berkemih
etensi urin
ntermitensi (miksi terputus-putus)
>ari= 8etran N8 and Bro*er 0,&&&
8/17/2019 PROSTAT LANSIA
http://slidepdf.com/reader/full/prostat-lansia 8/20
leh Perhimpuan rologi Cmerika (CC) dan +istem +koring Prostat nternasional
(P++) telah dibuat cara penilaian berat-ringannya gejala prostatisme berdasarkan gejala
yang terdapat, sebagai berikut=
+istem skor gejala hyperplasia prostat
9o
.
6ak
Perna
h
urang
dari
sekali
dalam
@
uran
g dari
O
*aktu
ira-
kira
separu
h
*aktu
8ebih
dari
separu
h
*aktu
+etiap
saat
Pengosongan
tak tuntas:
+epanjang bulan
lalu, berapa
banyak Cnda
merasa tidak
tuntas saat selesai
berkemih
! 3 2 $
3 Frekuensi :
+epanjang bulan
lalu, berapa
sering Cnda
merasa harus
berkemih lagi
kurang dari 3 jam
setelah berkemih
sebelumnya
! 3 2 $
2 Intermitensi:
+epanjang bulan
lalu berapa sering
Cnda merasa saat
berkemih, Cnda
ingin berhenti
tetapi kemudian
berkemih lagi
! 3 2 $
$ $rgensi : ! 3 2 $
8/17/2019 PROSTAT LANSIA
http://slidepdf.com/reader/full/prostat-lansia 9/20
+epanjang bulan
lalu, berapa
sering Cnda
merasa tidak
dapat menunda
keinginan anda
untuk berkemih
Aliran urin
lema% :
+epanjang bulan
lalu berapa sering
Cnda merasa
bah*a aliran urin
Cnda lemah
! 3 2 $
# &engejan :
+epanjang bulan
lalu, berapa
sering Cnda harus
mengejan untuk
mulai berkemih
! 3 2 $
; 'okturia :
+epanjang bulan
lalu berapa sering
Cnda harus
khusus bangun
dari tidur untuk
berkemih setelah
anda mulai tidur
sampai saat
bangun pagi
! 3 2 $
(kor total :
Datatan = !-; gejala ringan, '-& gejala sedang, G/3! gejala berat
>ari= 8etran N8 and Bro*er 0,&&&
2.) Komplikasi
0enurut +jamsuhidajat dan >e Nong (3!!) komplikasi BPH adalah =
8/17/2019 PROSTAT LANSIA
http://slidepdf.com/reader/full/prostat-lansia 10/20
strogen & testosterone tidak seimbangGrowth FactorSel prostat umur panjangPoliferasi abnormal sel stem
Sel stroma pertumbuhan berpacuSel yang mati kurangProduksi sel stroma dan epitel berlebihan
Prostat membesar
TUP
Penyempitan lumen posterior
obstruksi
etensi urin
!ritasi mukosa kandung kemih" terputusnya jaringan
Pemasangan #$
%ukaurangnya informasi thdp pemberdahan
cemas Tempat masuknya mikroorganismePerdarahan
'yeri (kut
angsangan saraf diameter kecil
Gate control terbuka
Saraf aferen
$orte) cerebri
'yeri akut
. etensi urin akut, terjadi apabila buli-buli menjadi dekompensasi
3. nfeksi saluran kemih
2. n4olusi kontraksi kandung kemih
$. efluk kandung kemih
. Hidroureter dan hidronefrosis dapat terjadi karena produksi urin terus berlanjut maka pada
suatu saat buli-buli tidak mampu lagi menampung urin yang akan mengakibatkan tekanan
intra4esika meningkat.
#. agal ginjal bisa dipercepat jika terjadi infeksi
;. Hematuri, terjadi karena selalu terdapat sisa urin, sehingga dapat terbentuk batu endapan
dalam buli-buli, batu ini akan menambah keluhan iritasi. Batu tersebut dapat pula
menibulkan sistitis, dan bila terjadi refluks dapat mengakibatkan pielonefritis.
'. Hernia atau hemoroid lama-kelamaan dapat terjadi dikarenakan pada *aktu miksi pasienharus mengedan.
2.* Pat%+a,
8/17/2019 PROSTAT LANSIA
http://slidepdf.com/reader/full/prostat-lansia 11/20
2.-Perangkat iagnostik
I. Pemeriksaan a+al
. Harus diperiksa oleh setiap dokter/tenaga kesehatan (bersifat mandatory) meliputi=
i. Cnamnesis/*a*ancara tentang ri*ayat penyakit untuk menyingkirkan penyebab lain dari
gangguan miksi, atau untuk mengungkap kemungkinan adanya penyakit lain yang
mempengaruhi hasil terapi yang akan diberikan.
ii. Pemeriksaan fisik termasuk disini adalah colok dubur dan pemeriksaan neu-rologis
iii. rinalisis untuk mencari kemungkinan adanya hematuria dan leukosituria
3. >iperiksa jika fasilitas tersedia (bersifat Recommended ), meliputi=
i. P+C guna menyingkirkan kemungkinan adanya karsinoma prostat stadium a*al.
Pemeriksaan ini terutama dita*arkan kepada pasien yang mempunyai usia harapan
hidup lebih dari ! tahun atau usianya belum mencapai ;! tahun.
8/17/2019 PROSTAT LANSIA
http://slidepdf.com/reader/full/prostat-lansia 13/20
ii. Penyakit lain yang memberikan keluhanmirip BPH atau yang bersamaan
denganBPH adalah= karsinoma prostat, karsinoma buli-buli, buli-buli neurogenik,
ataustriktura uretra.
II. Pemeriksaan tam/a%an
Pasien-pasien yang termasuk kategori Ca, tidakmemerlukan pemeriksaan tambahan dan
tidakmendapatkan terapi apapun (watchful waiting ),sedangkan pada pasien-pasien yang
termasukgolongan Cb, jika diperlukan informasi yang
lebih lanjut dan lebih objektif tentang keluhanyang dinyatakan pasien, mungkin
perlumendapatkan pemeriksaan tambahan yangbersifat optional . Pemeriksaan-
pemeriksaantersebut di antaranya adalah=
i. ltrasonografi (+) transabdominal atautransrektal. >ari + ini dapat
diketahuiukuran maupun morfologi kelenjar prostat, batu pada buli-buli, atau
di4ertikelbuli-buli.Besarnya prostat perlu diketahuijika dipilih terapi inhibitor -K
reduktase.
ii. Pancaran urine dengan uroflometer
iii. Eolume residual urine sehabis miksidiukur secara tidak langsung dengan memakai
ultrasonografi transabdominal.
>ari hasil pemeriksaan tersebut selanjutnyadidiskusikan dengan pasien kemungkinan
terapiyang dipilihnya.0ungkin pasien tetap memilihtanpa obat, dengan obat, atau terapi
inter4ensi.Nika terapi inter4ensi sebagai pilhannya,selanjutnya pasien dirujuk ke spesialis
urologi.9amun jika pasien memilih terapi medikamentosa, obat yang dipilih sebagai
linipertama adalah penghambat alfa adrenergik alfa,dan pilihan kedua adalah inhibitor -
alfareduktase.
2.10 Penatalaksanaan
Penatalaksanaan penderita harus mempertimbangkan beberapa hal, antara lain seperti
usia, sifat, dan beratnya gejala, akibatnya pada kualitas hidup penderita serta gambaran
menyeluruh dari fungsi ginjalnya
Pembesaran prostat ringan dapat diterapi, tetapi mengikuti prosedur StungguA dan ?lihatA.
8/17/2019 PROSTAT LANSIA
http://slidepdf.com/reader/full/prostat-lansia 14/20
Pembesaran prostat derajat sedang dapat diterapi dengan obat-obat yang memperkecil
ukuran prostat% obat-obatan ini bekerja dengan menghambat kerja androgen di prostat. bat-
obat lain melemaskan otot-otot kandung kemih dan prostat guna memperbaiki aliran urine.
edua jenis obat ini dapat digunakan bersamaan.
bstruksi pada leher kandung kemih mengakibatkan berkurangnya atau tidak adanya
aliran kemih, dan ini memerlukan inter4ensi untuk membuka jalan keluar urine. 0etode yang
mungkin adalah prostatektomi parsial, reseksi transurethral prostat (6) atau insisi
prostatektomi terbuka, untuk mengangkat jaringan periuretral hiperplastik% insisi transuretral
melalui serat otot leher kandung kemih unutk memperbesar jalan keluar urine% dilatasi balon
pada prostat untuk memperbesar lumen uretra dan terapi antiandrogen untuk membuat atrofi
prostat. Baru-baru ini dikembangkan metode pengobatan non bedah yaitu kateter uretra
permanen yagn ditempatkan pada uretra pars prostatika.
. Penatalaksanaan farmakologis
olongan inhibitor reduktase -K olongan penghambat reseptor K
Obat :
Iinasterid
<pristerid
(penelitian)
Pemberian :
+ekali sehari
+ekali sehari
Obat :
ndoramin T
PraosinT
Clfuosin +T
>oksaosin
6eraosin
6amsulosin
Pemberian :
3@ sehari
3@ sehari
3@ sehari
+ekali sehari
+ekali sehari
+ekali sehari
Waktu awitan kerja:
2-# bulan
Waktu awitan kerja :
3-$ minggu
Mekanisme kerja :
• Pengurangan 4olume prostat
• Pembalikan (re4ersal) BPH
• Penghilangan obstruksi
Mekanisme kerja :
• elaksasi otot polos prostat
dan leher
• Hilangkan obstruksi
fek samping :
•
mpotensia (2-)• Penurunan libido (2-$")
• Penurunan 4olume ejakulat
• inekomastia (jarang)
fek samping :
•
8esu/ ngantuk (dro*siness)dan sakit kepala (!-")
• >iiness, hipotensi postural
(3-")
• adang = ejakulasi terlambat
atau retrograde, kongesti
hidung, takikardia refle@
3. Penatalaksanaan pembedahan
. Prostatektomi
8/17/2019 PROSTAT LANSIA
http://slidepdf.com/reader/full/prostat-lansia 15/20
a. Prostatektomi +upra pubis = Cdalah salah satu metode mengangkat kelenjar
melalui insisi abdomen. Uaitu suatu insisi yang dibuat kedalam kandung kemih
dan kelenjar prostat diangkat dari atas.
b. Prostatektomi Perineal = Cdalah mengangkat kelenjar melalui suatu insisi
dalam perineum. Dara ini lebih praktis dibanding cara yang lain, dan sangat
berguna untuk biopsi terbuka. 8ebih jauh lagi inkontinensia, impotensi, atau
cedera rectal dapat mungkin terjadi dari cara ini. erugian lain adalah
kemungkinan kerusakan pada rectum dan spingter eksternal serta bidang
operatif terbatas.
c. Prostatektomi retropubik = Cdalah insisi abdomen lebih rendah mendekati
kelenjar prostat, yaitu antara arkus pubis dan kandung kemih tanpa memasuki
kandung kemih. euntungannya adalah periode pemulihan lebih singkat sertakerusakan spingter kandung kemih lebih sedikit.
3. nsisi Prostat 6ransuretral ( 6P ) = Uaitu suatu prosedur menangani BPH dengan
cara memasukkan instrumen melalui uretra. +atu atau dua buah insisi dibuat pada
prostat dan kapsul prostat untuk mengurangi tekanan prostat pada uretra dan
mengurangi kontriksi uretral. Dara ini diindikasikan ketika kelenjar prostat
berukuran kecil (2! gram/kurang ) dan efektif dalam mengobati banyak kasus
BPH. Dara ini dapat dilakukan di klinik ra*at jalan dan mempunyai angka
komplikasi lebih rendah di banding cara lainnya.
2. 6P (6ransretral eseksi Prostat) = Cdalah suatu operasi pengangkatan
jaringan prostat le*at uretra menggunakan resektroskop, dimana resektroskop
merupakan endoskop dengan tabung !-2-I untuk pembedahan uretra yang
dilengkapi dengan alat pemotong dan counter yang disambungkan dengan arus
listrik. 6indakan ini memerlukan pembiusan umum maupun spinal dan merupakan
tindakan in4asi4e yang masih dianggap aman dan tingkat morbiditas minimal.
6P merupakan operasi tertutup tanpa insisi serta tidak mempunyai efek
merugikan terhadap potensi kesembuhan. perasi ini dilakukan pada prostat yang
mengalami pembesaran antara 2!-#! gram, kemudian dilakukan reseksi. Dairan
irigasi digunakan secara terus-menerus dengan cairan isotonis selama prosedur.
+etelah dilakukan reseksi, penyembuhan terjadi dengan granulasi dan reepitelisasi
uretra pars prostatika (Cnonim,I ,&&).
8/17/2019 PROSTAT LANSIA
http://slidepdf.com/reader/full/prostat-lansia 16/20
+etelah dilakukan 6P, dipasang kateter Ioley tiga saluran no. 3$ yang
dilengkapi balon 2! ml, untuk memperlancar pembuangan gumpalan darah dari
kandung kemih. rigasi kanding kemih yang konstan dilakukan setelah 3$ jam bila
tidak keluar bekuan darah lagi. emudian kateter dibilas tiap $ jam sampai cairan
jernih. ateter dingkat setelah 2- hari setelah operasi dan pasien harus sudah
dapat berkemih dengan lancar.
6P masih merupakan standar emas. ndikasi 6P ialah gejala-gejala dari
sedang sampai berat, 4olume prostat kurang dari #! gram dan pasien cukup sehat
untuk menjalani operasi. omplikasi 6P jangka pendek adalah perdarahan,
infeksi, hiponatremia atau retensio oleh karena bekuan darah. +edangkan
komplikasi jangka panjang adalah striktura uretra, ejakulasi retrograd (!-&!"),
impotensi ($-$!"). arena pembedahan tidak mengobati penyebab BPH, maka
biasanya penyakit ini akan timbul kembali '-! tahun kemudian.
2. Penatalaksanaan nonfarmakologis
6unggu dan C*asi = secara umum penderita yang hanya memberikan skor CC ringan
hanya perlu di tunggu serta dia*asi dengan melakukan pemeriksaan setahun sekali. Uang
perlu dilakukan dalam episode ini adalah memodifikasi gaya hidup, antara lain
pembatasan asupan cairan, terutama menjelang tidur, dan mencegah obat-obatan terutama
yang dapat memperberat gejala.
8/17/2019 PROSTAT LANSIA
http://slidepdf.com/reader/full/prostat-lansia 17/20
BAB III
PE&BAA(A'
3.1 Terapi Komplementer
*+ Pengaruh Ekstrak Etanol ,uah Pare (Momordica charantia)terhadap
gambaran Sel Epitel elenjar Prostat Tikus Putih
Pemberian ekstrak etanol daging buah pare menyebabkan penurunan berat kelenjar
prostat tikus putih dibandingkan dengan pemberian akuades. Hal tersebut sejalan dengan
penelitian 9aseem, dkk. (&&'), yang menyimpulkan bah*a ekstrak buah dan biji pare
mempunyai efek androgenik dilihat dari pengaruhnya terhadap penurunan berat
epididimis, 4esika seminalis, muskulus le4ator ani, dan kelenjar prostat.
Pemberian ekstrak etanol daging buah pare menyebabkan sel epitel kelenjar prostat
terlihat lebih tipis dibandingkan dengan pemberian akuades. Pengurangan ketebalan sel
epitel kelenjar prostat terlihat sangat bermakna pada dosis #!! mg/kg BB. Luryantari
(&&!) menyatakan bah*a ekstrak buah pare dapat menurunkan kadar testosteron darah.
Hal tersebut sesuai dengan teori perubahan metabolisme hormon androgen, yaitu
penurunan testosteron akan menurunkan kadar K-dihidroreduktase. Penurunan ini akan
menurunkan kadar >H6 (dihidrotestosteron) dalam kelenjar prostat. Penurunan kadar
>H6 ini akan menghambat pertumbuhan sel epitel kelenjar prostat, sehingga akan
mengurangi ketebalan sel epitel dan berat kelenjar prostat.
8/17/2019 PROSTAT LANSIA
http://slidepdf.com/reader/full/prostat-lansia 18/20
+terol adalah at aktif yang terkandung dalam buah pare. :at ini dianggap dapat
mempengaruhi metabolisme hormonal sehingga berpengaruh juga pada kelenjar prostat,
yakni menyebabkan pengurangan berat dan ketebalan sel epitel kelenjar prostat.
a. <kstrak etanol buah pare (0omordica charantia);!" dalam dosis #!! mg/kg BB dapat
menurunkan berat kelenjar prostat tikus yang diinduksi dengan testosteron propionat.
b. <kstrak etanol buah pare ;!" dalam dosis 2!! mg dan #!! mg/kg BB dapat
mempengaruhi ketebalan sel epitel kelenjar prostat tikus yang diinduksi dengan
testosteron propionat. +el epitel menjadi berbentuk kuboid sampai pipih, permukaan
sel rata, dengan inti o4al atau bulat. +el epitel tidak sampai berubah menjadi bentuk
skuamosa% inti sel juga tidak sampai rusak atau hilang.
3. egel e@ercise
8atihan otot dasar pel4is atau !egel"s e#ercise yang dilakukan dengan benar dapat
menguatkan otot dengan meningkatkan resistensi uretra melalui penyokongan pada otot
dasar pel4is yang dilakukan secara berulang-ulang.Penggunaan otot secara sadar oleh
pasien untuk mencegah dribbling pasca 6P dapat membantu terbentuk reseptor saraf
pasca reseksi prostat sehingga sensitifitas urethra terhadap sensorik somatik kembali
peka.+elain itu, sifat sel saraf yang re4ersibel dapat membantu pemulihan urodinamik
pasca 6P, khususnya terhadap keluhan dribbling .Hal ini dibuktikan dengan
perkembangan penurunan keluhan setiap minggu (Baum, 3!!2).
. eluhan dribbling pada kelompok inter4ensi berhenti mulai hari ke 7 2, sedangkan
pada kelompok kontrol berhenti mulai hari ke 7 3$.
3. Penurunan lama keluhan dribbling pada responden yang patuh melakukan kegel"s
e#ercise berhenti mulai hari ke-2, sedang pada responden tidak patuh melakukan
latihan kegel"s e#ercise berhenti mulai hari ke-3!.
8angkah-langkah melakukan kegel e@ercise=
. Pasien secara perlahan melakukan kontraksi dan mengangkat
otot dasar pel4ik dan ditahan selama ; detik, kemudian kendurkan secara perlahan
selama ; detik. 8akukan pengulangan latihan ! kali per sesi, dengan frekuensi 2 kali
sehari pada minggu .
3. Pada minggu ke 3 dan ke 2 dalam melakukan kontraksi dan
mengangkat otot dasar pel4ik dan ditahan selama ! detik, kemudian kendurkan
secara perlahan selama ! detik. 8akukan pengulangan latihan ! kali per sesi, dengan
frekuensi 2 kali sehari.
2. Pada minggu terakhir dalam melakukan kontraksi dan mengangkat otot dasar pel4ik
dan ditahan selama ! detik, kemudian kendurkan secara perlahan selama ! detik.
8akukan pengulangan latihan kali per sesi, dengan frekuensi 2 kali sehari.
8/17/2019 PROSTAT LANSIA
http://slidepdf.com/reader/full/prostat-lansia 19/20
2. Bladdr 6rainin (latihan kandung kemih)
8atihan kandung kemih (bladder retraining ) adalah jalan yang digunakan untuk
mengatasi beberapa masalah yang berkaitan dengan urinarisasi. $ladder retraining adalah
salah satu upaya mengembalikan fungsi kandung kemih yang mengalami gangguan ke
keadaan normal atau ke fungsi optimalnya sesuai dengan kondisi.
Pemberian bladder training melatih lanjut usia dalam meningkatkan kemampuan
menahan kandung kemih selama mungkin, sehingga frekuesi berkemih dapat berkurang.
Hal tersebut sebagaimana dikemukakan oleh Burgio (3!!$) dalam penelitiannya yang
menyatakan bah*a pemberian latihan bladder training sangat efektif dalam meningkatkan
kemampuan menahan kemih (urge incontinence), sehingga kemampuan tersebut akan
mengakibatkan frekuensi berkemih lanjut usia menurun. 6erapi ini bertujuan memperpanjang
inter4al berkemih yang normal dengan berbagai teknik distraksi atau teknik relaksasi sehingga
frekuensi berkemih dapat berkurang
0enurut 0aryam, dkk (3!!')tujuan dari latihan kandung kemih%bladder training&
adalah sebagaiberikut %
ntuk melatih seseorangmengembalikan kontrol miksi(kemampuan berkemih) dalam
rentang *aktu 3-$ jam
Cgar kliendapat menahan kencing dalam*aktu yang lama
0empertahankan klien tetap dalam kondisi kering
0encegah inkontinensia urgensi 0emberikan rasa nyama.
6ujuanakan tercapai jika lanjut usiamempunyai moti4asi untukmelakukan latihan
kandung kemihdalam *aktu yang telah ditentukan.Langkah-langkah :
Cara memulai latihan kandung kemih adalah segera pergi ke toilet ketika merasa
ingin buang air kecil dan tunggu lima menit sebelum buang air kecil anjurkan lanjut usia untuk buang air kecil pada waktu yang dijadwalkan, karena hal ini
akan meningkatkan tonus otot kandung kemih dan kontrol volunter, interval jadwal berkemih dapat diperpanjang jika lanjut usia mampu mengontrol
berkemihnya, satu setengah jam sebelum miksi dan dua jam sebelum tidur berikan minum
sebanyak 15-! ml hindarkan minuman yang mengandung stimulan seperti teh, kopi, dan minuman
berakohol
berikan motivasi kepada lanjut usia dengan memodi"ikasi tingkah laku dan libatkan
keluarga dalam perawatan lanjut usia. #etode iniakan berhasil dengan dukungan dan
motivasi dari keluarga.
#enurut $o%ier &1''5( dalam)ursalam &!*(
top related