psikologi industri dan organisasi

Post on 27-Jan-2016

755 Views

Category:

Documents

96 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

pio

TRANSCRIPT

Psikologi Industri

dan Organisas

i

Rikawati112110101016Wira Riris S.112110101055Ria Meliana112110101046Dhani S.112110101080Cerfi Rizki H.112110101140

Definisi

Setiap tingkah laku manusia dalam hubungan dengan aspek pekerjaan dan aplikasi pengetahuan untuk problem manusia dalam pekerjaan.

Psikologi industri dan organisasi merupakan hasil perkembangan psikologi umum, psikologi eksperimen, dan psikologi khusus di mana penerapannya secara luas di bidang industri berlangsung sekitar tahun 1930-an

Baru sejak perang dunia ke-2 psikologi industri dan organisasi menjadi ilmu mandiri dengan kegiatannya:1. melaksanakan penelitian ilmiah

dalam kaitannya dengan peran atau perilaku manusia dalam organisasi

dan organisasi itu sendiri;2. mengembangkan teori-teori dan

menguji kebenarannya;3. menerapkan penemuan-penemuan baru.

Ruang Lingkup PIO

Seleksi dan PenempatanPelatihan dan PengembanganPengembangan OrganisasiErgonomi

Seleksi dan Penempatan

Mengembangkan alat-alat penilaian untuk :

SeleksiPenempatan personilPengelompokan dan promosi

karyawanAnalisis tugas

Pelatihan dan Pengembangan

Mengidentifikasi kebutuhan trainingMerumuskan dan melaksanakan

pelatihan teknis dan program pengembangan managemen

Mengevaluasi keefektifan program pelatihan

Perencanaan Karir

Pengembangan Organisasi

Menganalisis Struktur OrganisasiMeningkatkan kepuasan dan

keefektifan individu dan kelompok kerja

Memudahkan perubahan organisasi

Ergonomi

Mendesain lingkungan kerjaMengoptimalkan keefektifan orang

dgn mesinMengembangkan teknologi sistem

Psikologi Industri dan Organisasi di Indonesia

• Perkembangan psikologi di Indonesia dimulai akhir tahun 1949 atau awal tahun 1950 dengan adanya penggunaan tes-tes psikologi yang dilakukan oleh Balai Psychotechniek dan Pusat Psikologi Angkatan Darat yang menggunakannya untuk seleksi dan penjurusan berdasarkan pengukuran psikometris.

Psikologi industri dan organisasi di Indonesia dewasa ini masih merupakan ilmu terapan, dalam arti bahwa kegiatannya masih pada bidang pelaksanaan pemeriksaan untuk seleksi dan penempatan, penyuluhan, bimbingan kejuruan, pengembangan karier serta pelaksanaan program latihan di perusahaan. Sedang di bidang organisasi, perekayasaan manusia dan penelitian perilaku konsumen belum banyak dilakukan.

Psikologi Industri sebagai IlmuPerkembangan psikologi industri di

Indonesia sangat dipengaruhi oleh perkembangan psikologi di negara-negara barat terutama Amerika Serikat

Psikologi sebagai ilmu dimulai dengan pendirian laboratorium pada tahun 1875 oleh Wilhelm Wundt, di Leipzig Jerman

Ilmu berusaha memberi penjelasan tentang kejadian-kejadian di alam, lepas dari bagaimana keterangan ini nantinya akan digunakan.

Berbagai macam rancangan eksperimen merupakan kegiatan utama dari psikologi eksperimen.

Temuan dari psikologi eksperimen merupakan masukan bagi psikologi umum.

Psikologi eksperimen juga mempelajari gejala-gejala psikis dan perilaku manusia di industri.

Perkembangan Ilmu Psikologi IndustriTahun 1901, Walter Dill Scott, seorang

psikolog dilatih di Jerman untuk melakukan riset psikologi dalam periklanan, seleksi dan penempatan juru jual, dan dalam menguji serta mengelompokkan calon-calon perwira Angkatan Darat

Tahun 1903, Scott menerbitkan buku The Theory of Advertising sebagai buku pertama yang membahas tentang psikologi dengan aspek pada dunia kerja

Tahun 1910, terbit buku oleh Hugo Muensterberg yang berjudul The Psychology of Industrial Efficiency (Psikologi Efisiensi Industri) karena PIO saat itu sangat memprihatinkan efisiensi dalam tempat kerja. Metode seleksi karyawan, metode pelatihan, serta strategi desain pekerjaan dan tata letak kerja yang lebih baik merupakan kunci untuk mencapai efisiensi.

Tahun 1911, Frederick Winslow Taylor, seorang insinyur Amerika pelopor Scientific Management, mencari cara paling efisien untuk melakukan suatu pekerjaan, menciptakan berbagai macam alat mekanik yang sesuai dengan struktul faal manusia.

Dekade 1920, pelopor gerakan scientific management mencari cara yang paling efisien untuk melakukan suatu pekerjaan ergonomi, kerekayasaan untuk manusia (human engineering) atau psikologi kerekayasaan (engineering psychologi).

Psikologi Differensial, Tahun 1914, meletus PD I mendesak pengelompokan dan penugasan personel baru ke kerja perang sehingga menuntut pengujian individu pada skala baru tes intelegensi (AAT & ABT), statystical analysis, ANOVA, t-test, dll.

Tahun 1924 dimulai penelitian-penelitian di hawthorne, illinois di pabrik western electric tentang akibat-akibat kerja fisik dari lingkungan kerja terhadap efisiensi kerja.

PD II lebih menantang sumber daya psikologi industri pada tantangan yang sebelumnya tidak ada. Seleksi, penempatan dan pelatihan baik sipil maupun militer, lebih besar, lebih rumit, dan lebih mendesak.

Barulah pada tahun 1960-an mulailah penerapan psikologi di bidang penualan berkembang. Perilaku manusia sebagai konsumen diteliti.

Wawasan Psikologi Industri dan Organisasi

Menurut Muensterberg (dalam Berry 1998) psikologi industri dan organisasi adalah ilmu yang memperlajari tingkah laku manusia dalam dunia kerja.

Munandar (2001) memberikan pengertian yang lebih rinci bahwa ilmu psikologi industri/organisasi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam peranannya sebagai tenaga kerja dan konsumen, baik secara perorangan maupun secara kelompok, dengan maksud agar temuannya dapat diterapkan dalam industri dan organisasi untuk kepentingan dan kemanfaatan manusianya dan organisasinya.

Dengan berkembangnya psikologi menjadi ilmu yang mandiri di mana wawasannya semakin luas, maka kegiatannya tidak hanya menerapkan metode, fakta dan prinsip-prinsip dari psikologi pada manusia sebagai tenaga kerja, melainkan melaksanakan juga penelitian dalam upaya menjawab pertanyaan dasar tentang manusia dalam organisasi serta organisasi itu sendiri. Dengan meluasnya wawasan tersebut maka namanya menjadi Psikologi Industri dan Organisasi.

PIO berhubungan dengan industri dan organisasi, baik organisasi formal (profit oriented) yang meproduksi barang dan jasa seperti perbankan, industri, perdagangan, dsb maupun organisasi non formal (nonprofit oriented) seperti halnya LSM, NGO, lembaga pemerintah, dsb.

Organisasi sebagai suatu sistem.Sistem merupakan suatu tata

tingkat yaitu sistem berinteraksi dengan sistem lainnya dan membentuk supra sistem.

Organisasi adalah sebuah sistem yang terbuka, yaitu menerima sesuatu dari dan melepas sesuatu kepada sistem yang lain.

Dalam industri, sistemnya adalah satuan kerja yang besar (divisi atau urusan

Dalam perilaku manusia dipelajari dalam kaitan: a. Fungsi batas sistem 1.  Pelamar/calon tenaga kerja (masukan untuk sistem) 2.  Tenaga kerja yang terlibat dalam proses

pengadaan tenaga kerja (memiliki peranbatas dari masukan ke sistem)

3.  Tenaga kerja yang terlibat dalam prosespengendalian mutu/QC, pemasaran,dan penjualan (memiliki peran batas darikeluaran dari sistem)

4.   Konsumen (menerima keluaran dari sistem)

b.   Proses produksi dalam sistem 1.   Tenaga kerja pelaksana, yang

dikelola 2.   Tenaga kerja pengelola (manajer)

Terimakasiiih......

top related