pt first indo american leasing, tbk · 2019. 4. 29. · pt first indo american leasing, tbk notes...
Post on 31-Mar-2021
6 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS
Pada dan Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Tanggal 31 Maret 2019 (Tidak diaudit)
As of and For The Three Month Period Ended March 31, 2019(Unaudited)
Dan / And
LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018 ( Diaudit)
For The Year Period Ended December 31, 2018 (Audited)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
DAFTAR ISI / TABLE OF CONTENTS
Halaman /
Pages
Surat Pernyataan Direksi Director Statement Letter
Laporan Keuangan Financial Statement
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2019
As of and For The Period Ended
March 31, 2019
Laporan Posisi Keuangan 1- 2 Statement of Financial Position
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif
Lain
3 Statement of Profit or Loss and Other
Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas 4 Statement of Changes in Equity
Laporan Arus Kas 5 Statement of Cash Flows
Catatan Atas Laporan Keuangan 6 - 91 Notes to Financial Statements
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara
keseluruhan
The accompanying notes to financial statements are an integral
part of these financial statement
taken as a whole
1
Catatan/ 31 Maret 2019/ 31 Desember 2018/
Notes March 31, 2019 December 31, 2018
ASET ASSETS
3e,3m,
Kas dan setara kas 5,29,30 5.993.491.148 9.115.772.259 Cash and cash equivalent
Piutang sewa pembiayaan 3d,3j,6,17,29 - - Finance lease receivables
Penyisihan penurunan nilai Allowances for impairment of
piutang sewa pembiayaan - - Finance lease receivables
Bersih - - Net
Piutang pembiayaan konsumen 3d,3j,3k,7,18,29 920.309.802.828 958.502.345.839 Consumer financing receivables
Penyisihan penurunan nilai Allowance for impairment of
piutang pembiayaan konsumen (19.833.068.381) (19.033.068.381) consumer finance receivables
Bersih 900.476.734.447 939.469.277.458 Net
Piutang lain-lain 3d,29 1.208.807.000 1.236.577.000 Other receivables
Uang muka dan Biaya dibayar dimuka 3f,8 5.609.033.747 5.635.435.750 Advance and Prepaid expenses
Aset tetap - bersih 3g,9 6.460.493.254 6.816.338.940 Property and equipment - net
Aset takberwujud - bersih 3h,10 1.590.108.079 1.750.907.516 Intangible assets - net
Aset pajak tangguhan 3l,13d 379.102.140 326.360.126 Deferred tax assets
Uang jaminan 161.955.000 161.955.000 Deposit
JUMLAH ASET 921.879.724.815 964.512.624.048 TOTAL ASSETS
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara
keseluruhan
The accompanying notes to financial statements are an integral
part of these financial statement
taken as a whole
2
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
LAPORAN POSISI KEUANGAN - Lanjutan
331 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION - Continued
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
Catatan / 31 Maret 2019/ 31 Desember 2018/
Notes March 31, 2019 December 31, 2018
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS LIABILITIES
Utang bank 3d,11,29 630.922.323.628 676.542.813.814 Bank loans
Biaya yang masih harus dibayar 3d,12,29 2.993.687.539 2.773.112.760 Accrued expenses
Utang pajak 3l,13a 292.683.650 278.791.256 Taxes payable
Utang lain-lain 3d,29 Other payables
P ihak ketiga 14 25.129.488.954 22.493.543.896 Third parties
P ihak berelasi 3c,28 1.212.136.418 1.101.020.980 Related parties
Liabilitas imbalan kerja 3i,25 2.993.184.978 2.993.184.978 Employee benefit liabilities
Jumlah Liabilitas 663.543.505.168 706.182.467.684 Total Liabilities
EKUITAS EQUITY
Modal saham - nilai nominal Capital stock - Rp 100 par
Rp 100 per saham value per share
Modal dasar - 4.500.000.000 saham Authorized - 4,500,000,000 shares
Modal ditempatkan dan disetor Issued and fully paid -
penuh - 2.188.500.000 saham 15 218.850.000.000 218.850.000.000 2,188,500,000 shares
Tambahan modal disetor 16 1.478.055.124 1.478.055.124 Addition paid-in capital
Komponen lainnya dari ekuitas (4.458.406.701) (4.458.406.701) Other component of equity
Saldo laba Retained earnings
Telah ditentukan penggunaannya 1.000.000.000 1.000.000.000 Appropriated
Belum ditentukan penggunaannya 41.466.571.224 41.460.507.941 Unappropriated
Jumlah Ekuitas 258.336.219.647 258.330.156.364 Total Equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 921.879.724.815 964.512.624.048 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara
keseluruhan
The accompanying notes to financial statements are an integral
part of these financial statement
taken as a whole
3
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAIN
Untuk Periode Yang Berakhir Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER
COMPREHENSIVE INCOME
For The Period Ended March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
Catatan / 31 Maret 2019/ 31 Maret 2018/
Notes March 31, 2019 March 31, 2018
Pendapatan 3k Income
Pembiayaan konsumen 18 39.525.115.355 45.821.146.910 Consumer financing
Sewa pembiayaan 17 - 21.820.273 Finance lease
Pendapatan operasi lain 19 915.538.432 2.988.693.074 Other Operation Income
Pendapatan keuangan 22 9.994.002 25.830.302 Finance income
Pendapatan lain-lain 24 75.456.728 231.575.364 Other Income
Jumlah Pendapatan 40.526.104.517 49.089.065.923 Total Income
Beban Expenses
General and administrative
Beban umum dan administrasi 20 (13.499.223.063) (16.625.223.076) expenses
Beban bunga dan keuangan 21 (22.147.810.823) (26.761.530.170) Interest and financial expenses
Beban lain-Lain 23 (4.845.899.862) (2.745.308.279) Other operating expenses
Jumlah Beban (40.492.933.749) (46.132.061.524) Total Expenses
Laba Sebelum Pajak
Penghasilan 33.170.768 2.957.004.399 Income Before Income Tax
Beban pajak penghasilan 3l,13b (27.107.486) (764.790.485) Income Tax Expense
Laba Bersih Tahun berjalan 6.063.283 2.192.213.914 Net Income For The Year
Penghasilan Komprehensif Lain Other Comprehensive Income
Pos-pos yang tidak akan Item that will not be reclassified
direklasif ikasi ke laba rugi subsequently to profit or loss
Pengukuran kembali liabilitas Remeasurement employee
imbalan kerja 25 - - benefits liabilities
Pajak tangguhan terkait 13d - - Related deferred tax
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TOTAL NET COMPREHENSIVE
BERSIH TAHUN BERJALAN 6.063.283 2.192.213.914 INCOME FOR THE YEAR
LABA PER SAHAM DASAR 3n,31 0 1 BASIC EARNING PER SHARE
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Untuk Periode Yang Berakhir Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY
For The Period Ended March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan secara keseluruhan
The accompanying notes to financial statements are an integral part of these financial statement
taken as a whole
4
Tambahan Modal Agio Saham / Komponen Lainnya Telah ditentukan Belum ditentukan
Modal Disetor / Disetor/ Addition Paid in Capital dari Ekuitas / Other penggunaannya/ penggunaannya/ Jumlah Ekuitas /
Paid in Capital Stock Paid in Capital excess of par value Component of Equity Appropriated Unappropriated Total Equity
Saldo pada tanggal 1 Januari 2018 218.850.000.000 600.000.000 878.055.124 (4.536.230.989) 500.000.000 37.952.996.631 254.244.820.766 Balance as of January 1, 2018
Penerimaan setoran modal - - - - - - - Receipt from Paid in Capital
Pembagian dividen - - - - - - Dividend
Agio saham - - - - - - - Share premium
Laba tahun berjalan - - - - 500.000.000 3.507.511.310 4.007.511.310 Net income for the year
Penghasilan komprehensif lain - - - 77.824.288 - - 77.824.288 Other comprehensive income
Saldo pada tanggal 31 Desember 2018 218.850.000.000 600.000.000 878.055.124 (4.458.406.701) 1.000.000.000 41.460.507.941 258.330.156.364 Balance as of December 31, 2018
Laba tahun berjalan - - - - - 6.063.283 6.063.283 Net income for the year
Penghasilan komprehensif lain - - - - - - - Other comprehensive income
Saldo pada tanggal 31 Maret 2019 218.850.000.000 600.000.000 878.055.124 (4.458.406.701) 1.000.000.000 41.466.571.224 258.336.219.647 Balance as of March 31, 2019
Saldo Laba / Retained Earnings
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
LAPORAN ARUS KAS
Untuk Periode Yang Berakhir Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
STATEMENT OF CASH FLOWS
For The Period Ended March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
secara keseluruhan
The accompanying notes to financial statements are an
integral part of these financial statement
taken as a whole
5
March 31, 2019 March 31, 2018
ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM
AKTIVITAS OPERASI OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan kas dari: Cash receipts from:
Transaksi pembiayaan Consumer financing
konsumen 110.031.475.654 153.792.356.136 transactions
Bank-bank sehubungan dengan Banks in connection with
transaksi kerjasama the transaction of joint
pembiayaan bersama - 1.020.606.840 financing cooperation
Jasa administrasi dan Administration fees and
operasional lainnya 35.182.471 2.356.572.048 other operating income
Transaksi sewa - 83.855.000 Lease transactions
Pendapatan non operasional
lainnya 965.806.691 1.389.526.692 Non-operating income others
Pengeluaran kas untuk : Cash disbursements for :
Transaksi pembiayaan Consumer financing
konsumen (487.808.645) (57.075.218.956) transactions
Bank-bank sehubungan dengan Banks in connection with
transaksi kerjasama the transaction of joint
pembiayaan bersama (25.143.522.278) (31.068.945.106) financing cooperation
Pembayaran kepada karyawan (6.843.742.667) (7.618.925.913) Payments to employees
Pengeluaran non operasional (14.899.085.542) (16.274.627.235) Payments of non-operating
Pembayaran pajak (65.957.106) (1.844.559.135) Tax payments
Penambahan (pembayaran) Proceeds from (repayment of)
lainnya 2.747.060.496 (9.888.326.934) others
Kas Bersih Diperoleh Dari
(Digunakan Untuk) Net Cash provided by (Used In)
Aktivitas Operasi 66.339.409.075 34.872.313.436 Operating Activities
ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM
AKTIVITAS INVESTASI INVESTING ACTIVITIES
Proceeds from sale of
Hasil penjualan aset tetap 9 75.850.000 739.621.596 property and equipment
Acquisition of property and
Penambahan aset tetap 9 (17.050.000) (1.301.791.570) equipment
Acquisition of intangible
Penambahan aset takberwujud 10 - - assets
Kas Bersih Diperoleh dari Net Cash Provide by
(Digunakan untuk) Aktivitas (Used in) Investing
Investasi 58.800.000 (562.169.974) Activities
ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM
AKTIVITAS PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES
Penambahan (pembayaran) Proceeds from (repayment of)
Penerbitan modal saham - - Paid in capital
Beban emisi penerbitan saham - - Payments of shares issuance cost
Utang bank (69.520.490.186) (38.119.441.189) bank loan
Kas Bersih Diperoleh Dari
(Digunakan Untuk) Net Cash Provided by (used
Aktivitas Pendanaan (69.520.490.186) (38.119.441.189) in) Financing Activities
Kenaikan (Penurunan) Kas Net Increase (Decrease)
dan Setara Kas (3.122.281.111) (3.809.297.727) in Cash and Cash Equivalents
Kas dan Setara Kas Awal Cash and Cash Equivalents,
Tahun 9.115.772.259 11.582.739.575 Beginning of Year
Kas dan Setara Kas Cash and Cash Equivalents
Akhir Tahun 5.993.491.148 7.773.441.848 End of Year
Catatan/
Notes
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
6
1. UMUM 1. GENERAL
a. Pendirian Entitas a. The Entity’s Establishment
PT First Indo American Leasing, Tbk (“Entitas”)
didirikan pada tanggal 03 Juli 1981 berdasarkan Akta
No. 30, dihadapan Kartini Mulyadi, S.H., notaris di
Jakarta, dan akta pendirian ini telah disahkan oleh
Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat
keputusannya No. Y.A. 5/549/25 tanggal
20 Nopember 1981 dan diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia No. 25 tanggal 26 Maret
1982.
PT First Indo American Leasing, Tbk (The “Entity”)
was established based on Deed No. 30 dated July 03,
1981 of Kartini Mulyadi, SH., notary in Jakarta, and
the deed of establishment was approved by the
Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his
Decision Letter No. Y.A. 5/549/25 dated
November 20, 1981 and was published in the
Supplement of the Republic Indonesia No. 25 dated
March 26, 1982.
Entitas memperoleh izin usaha sebagai lembaga
pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik
Indonesia melalui Surat Keputusan
No. KEP-192/KM.6/2004 tanggal 24 Mei 2004.
The Entity obtained a license to operate as a
financing company from the Ministry of Finance of
the Republic of Indonesia in its Decision Letter
No. KEP-192/KM.6/2004 dated May 24, 2004.
Anggaran dasar Entitas telah mengalami beberapa
kali perubahan. Perubahan Anggaran Dasar Entitas
paling terakhir dinyatakan dalam Akta No. 09 tanggal
18 September 2018, dibuat dihadapan Bertha Suriati
Ihalauw Halim, SH, Notaris di Jakarta yang
perubahannya telah diterima dan dicatat oleh Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manuasia Republik Indonesia
melalui Surat No. AHU-AH.01.03-0244347 tanggal
19 September 2018 yang isinya mengenai perubahan
susunan Komisaris dan Direksi.
The Articles of Association have been amended
several times. The most recent changes of the Entity’s
Article of Association based on the Deed No. 09
dated September 18, 2018 by Bertha Suriati Ihalauw
Halim, SH, Notary in Jakarta which changes have
been received and recorded by Minister of Law and
Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-
AH.01.03-0244347 dated September 19, 2018
regarding the changes Board of Commissioners and
Directors.
Maksud dan tujuan Entitas ialah menjalankan usaha
dalam bidang pembiayaan untuk pengadaan barang
dan/atau jasa. Kegiatan usaha yang dapat
dilaksanakan adalah:
The purpose and objectives of the Entity activity is
financing for procurement of goods and/or services.
Business activities that can be implemented are:
a. Kegiatan usaha utama Entitas, yaitu: a. The main business activities of the Entity, are:
- Pembiayaan investasi; - Investment financing;
- Pembiayaan modal kerja; - Working capital financing;
- Pembiayaan multiguna; - Multipurpose financing;
- Kegiatan usaha lain berdsarkan persetujuan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
- Other business activities subject to Financial
Service Authority (OJK) aproral.
b. Kegiatan usaha penunjang Entitas, yaitu: b. The supporting business activities of the Entity,
are:
- Melakukan kerjasama dengan bank-bank; - Cooperate with banks;
- Melakukan kerjasama dengan dealer
kendaraan - Cooperate with vehicle dealers
- Melakukan kerjasama dengan dealer
kendaraan bermotor serta supplier/penyedia
barang dan jasa;
- Cooperating with motor vehicle dealers and
suppliers / suppliers of goods and services;
- Melakukan kerjasama dengan pihak-pihak
lain dalam rangka penagihan dan penerimaan
pembayaran dari para konsumen/debitur;
- Cooperate with other parties in order to
collect and receive payments from customers /
debtors;
- Melakukan kerjasama dengan perusahaan-
perusahaan asuransi sehubungan dengan
asuransi atas kendaraan bermotor, barang dan
jasa yang pembelian/pengadaannya dibiayai
dengan fasilitas pembiayaan dari entitas;
- Cooperating with insurance companies in
respect of insurance on motor vehicles, goods
and services purchased / procured by
financing facilities from the enttity;
- Melakukan kegiatan penunjang lainnya. - Conduct other supporting activities.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
7
1. UMUM - Lanjutan 1. GENERAL - Continued
a. Pendirian Entitas - Lanjutan a. The Entity’s Establishment - Continued
Entitas berlokasi dan berkantor pusat di Jalan Batu
Ceper No. 36, Jakarta Pusat 10120, dan memiliki 36
(tiga puluh enam) kantor cabang yang berlokasi
antara lain di wilayah Jakarta, Bogor, Depok,
Tangerang, Bekasi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah
Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Sumatera,
Kalimantan dan Sulawesi.
The Entity is domiciled at Jl. Batu Ceper No. 36,
Jakarta Pusat 10120, and has 36 (thirty- six)
branches offices located in, among others, Jakarta,
Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, West Java,
Central Java, Daerah Istimewa Yogyakarta, East
Java, Sumatera, Kalimantan and Sulawesi.
Entitas merupakan entitas anak dari PT Inti Sukses
Danamas (‘’ISD’’) dengan persentase kepemilikan
sebesar 44,13%. Pemegang saham utama adalah
PT Multidana Venturindo Kapitanusa.
The Entity is a subsidiary of PT Inti Sukses Danamas
(‘’ISD’’) with ownership percentage of 44,13%. The
ultimate shareholder is PT Multidana Venturindo
Kapitanusa.
b. Penawaran Saham Umum Perdana b. Initial Public Offering
Entitas memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas
Jasa Keuangan berdasarkan Surat Pemberitahuan
No. S-274/D.04/2017 tanggal 30 Mei 2017 untuk
melakukan penawaran umum perdana atas
766.000.000 saham Entitas kepada masyarakat
dengan nilai nominal per saham Rp100,- dan harga
penawaran per saham Rp105,- dengan total harga
penawaran saham sebesar Rp80.430.000.000,-.
The Entity received the effective statement from
Indonesia Financial Services Authority based on
Notification Letter No. S-274/D.04/2017 dated May
30, 2017, to carry out an Initial Public Offering of
766,000,000 shares with par value Rp100,- per share
and offering price Rp105,- per share with total
shares offering price was Rp80,430,000,000,-.
Pada tanggal 8 Juni 2017, sebanyak 1.860.225.000
saham dari keseluruhan jumlah saham Entitas
sebanyak 2.188.500.000 saham, telah dicatatkan di
Bursa Efek Indonesia (BEI). Sedangkan sejumlah
328.275.000 saham yang terdiri dari 248.418.415
saham milik PT Inti Sukses Danamas dan 79.856.585
saham milik PT Multikem Suplindo atau 15% dari
seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh Entitas
setelah Penawaran Umum Perdana Saham, tidak
dicatatkan pada BEI sesuai dengan Pasal 11 Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan No. 28/POJK.05/2014
tentang Perizinan Usaha dan Kelembagaan
Perusahaan Pembiayaan.
On June 8, 2017, a total of 1.860.225.000 shares of
the Entity’s total shares 2.188.500.000 shares, were
listed on Indonesia Stock Exchange (IDX). While
328.275.000 shares consisting of 248.418.415 shares
belong to PT Inti Sukses Danamas and 79.856.585
shares belong to PT Multikem Suplindo or 15% of the
Entity’s issued and fully paid up capital after Initial
Public Offering, were not listed on IDX based on
Article 11 of Indonesia Financial Services Authority
Regulation No. 28/POJK.05/2014 about the Business
Licensing and Institusional of Finance Company.
c. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi c. The Boards of Commissioners and Directors
Berdasarkan akta No. 09 dihadapan Bertha Suriati
Ihalauw Halim, S.H., Notaris di Jakarta tertanggal
18 September 2018, Susunan Dewan Komisaris dan
Direksi Entitas tanggal 31 Maret 2019 adalah sebagai
berikut :
Based on Deed No. 09 of Bertha Suriati Ihalauw
Halim, S.H., Notary in Jakarta, dated September 18,
2018, the Board of Commissioners and Directors of
the Entity as of March 31, 2019 are as follows:
Presiden Komisaris Kiwantara Mardjuki President Commissioner
Komisaris Independen Sukamto Sofyan Independent Commissioner
Presiden Direktur Sumartono Mardjuki President Director
Direktur Erinawaty Iskandar Director
Direktur Independen Phang Hon Min Independent Director
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
8
1. UMUM - Lanjutan 1. GENERAL - Continued
c. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi - Lanjutan c. The Boards of Commissioners and Directors -
Continued
Berdasarkan akta No. 09 dihadapan Bertha Suriati
Ihalauw Halim, S.H., Notaris di Jakarta tertanggal
18 September 2018, Susunan Dewan Komisaris dan
Direksi Entitas tanggal 31 Desember 2018 adalah
sebagai berikut :
Based on Deed No. 09 of Bertha Suriati Ihalauw
Halim, S.H., Notary in Jakarta, dated September 18,
2018, the Board of Commissioners and Directors of
the Entity as of December 31, 2018 are as follows
Presiden Komisaris Kiwantara Mardjuki President Commissioner
Komisaris Independen Sukamto Sofyan Independent Commissioner
Presiden Direktur Sumartono Mardjuki President Director
Direktur Erinawaty Iskandar Director
Direktur Independen Phang Hon Min Independent Director
Entitas mempunyai karyawan tetap pada tanggal
31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 masing-
masing sebanyak 303 dan 325 orang (tidak diaudit).
As of March 31, 2019 dan December 31, 2018, the
Entity has 303 and 325 permanent employees
respectively (unaudited).
d. Sekretaris Perusahaan, Komite Audit, dan Audit
Internal
d. Corporate Secretary, Audit Committee, and Internal
Audit
Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris
Perseroan No. 001/LEGAL/SKKOM/1I/2018, Entitas
mengangkat Sdr. Tommy Froditus Englend dan Sdr.
Yosua sebagai anggota Komite Audit terhitung sejak
tanggal 28 Februari 2018, serta pengangkatan Sdr.
Sukamto Sofyan sebagai Kepala Audit Internal
berdasarkan Surat Keputusan No.
002/LEGAL/SKOM/IX/2018, terhitung sejak tanggal
27 Agustus 2018.
Based on the Decree of the Board of Commissioners
of the Company No. 001/LEGAL/SKKOM/1I/2018,
the Entity appointed Mr. Tommy Froditus Englend
and Bro. Joshua as a member of the Audit Committee
from February 28, 2018, as well as the appointment
of Mr. Sukamto Sofyan as Head of Internal Audit
based on Decree No. 002/LEGAL/ SKOM/IX/2018,
as of August 27, 2018.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Entitas
No. 008/LEGAL/SKDIR/II/2017, Entitas
mengangkat Sdr. Yoga T. Halim sebagai Sekretaris
Perseroan terhitung sejak tanggal 7 Februari 2017
dan berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris
Perseroan No. 001/LEGAL/SKKOM/1V/2017,
Entitas mengangkat Sdr. Apolo Samuel sebagai
Ketua Komite Audit terhitung sejak tanggal 7 April
2017, serta pengangkatan Sdr. Pipit Dian Asmoro
sebagai Kepala Audit Internal berdasarkan Surat
Keputusan No. 030/LEGAL/SKDIR/VIII/2017,
terhitung sejak tanggal 7 Agustus 2017.
Based on the Decree of the Board of Directors
No. 008/LEGAL/SKDIR/II/2017 dated
February 7, 2017, the Entity has appointed Mr. Yoga
T. Halim as the Corporate Secretary since
January 09, 2017 and based on the Decree of the
Board of Commissioners No.
001/LEGAL/SKKOM/1V/2017 dated April 7, 2017,
the Entity has appointed Mr. Apolo Samuel as
Chairman of Audit Committee since April 7, 2017,
and appointment of Mr. Pipit Dian Asmoro as
Internal Audit Head based on Decree of the Board of
Directors No. 030/LEGAL/SKDIR/VIII/2017, since
August 7, 2017.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
9
2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN
INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN BARU (“ISAK”) BARU DAN REVISI
2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENT
OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS
(“PSAK”) AND INTERPRETATION OF FINANCIAL
ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”)
a. Standar yang Diterbitkan dan Berlaku Efektif
Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah
1 Januari 2018)
a. Standards Issued and Effective in the Current Year
(on or after January 1, 2018)
Dalam tahun berjalan, Entitas telah menerapkan
standar akuntansi keuangan (“SAK”) dan intrepretasi
standar akuntansi keuangan (“ISAK”) baru dan revisi
termasuk pengesahan amandemen dan penyesuaian
tahunan yang dikeluarkan oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia yang
dianggap relevan dengan kegiatan operasinya dan
mempengaruhi laporan keuangan berlaku efektif
untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau
setelah 1 Januari 2018.
In the current year, the Entity has adopted all of the
new and revised financial accounting standards
(SAK) and interpretation to financial accounting
standards (ISAK) including amendments and annual
improvements issued by the Board of Financial
Accounting Standards of the Indonesian Institute of
Accountants that are relevant to its operations and
affected to the financial statements effective for
accounting period beginning on or after
January 1, 2018.
SAK dan ISAK baru dan revisi termasuk pengesahan
amandemen dan penyesuaian tahunan yang berlaku
efektif dalam tahun berjalan adalah sebagai berikut:
New and revised SAKs and ISAKs including
amendments and annual improvements effective in the
current year are as follows:
Amandemen PSAK No. 2, “Laporan Arus Kas
tentang Prakarsa Pengungkapan” Amandemen
PSAK No. 2 ini mensyaratkan entitas untuk
menyediakan pengungkapan yang memungkinkan
pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi
perubahan pada liabilitas yang timbul dari
aktivitas pendanaan, termasuk perubahan yang
timbul dari arus kas maupun perubahan nonkas.
Amendment to PSAK No. 2, “Statement Cash
Flow on Initiative Disclosures”. This Amendment
to PSAK No. 2 requires entity to provide
disclosures that enable users of financial
statements to evaluate changes in liabilities
arising from financing activities, including
changes arising from cash flow and changes in
noncash.
Amandemen PSAK No. 16, “Aset Tetap tentang
Agrikultur: Tanaman Produktif” Amandemen
PSAK No. 16 ini mengklarifikasi bahwa aset
biologis yang memenuhi definisi tanaman
produktif (bearer plants) masuk dalam ruang
lingkup PSAK 16: Aset Tetap. Definisi,
pengakuan dan pengukuran tanaman produktif
mengikuti persyaratan yang ada dalam PSAK 16:
Aset Tetap.
Amendment to PSAK No. 16, “Property,plant and
Equipment on Agriculture: Productive Plants”.
This amendment to PSAK No. 16 clarifies that
biological assets that meet the definition of
productive plants (plants bearer) included in the
scope of PSAK 16:property, plant and equipment.
Definitions, recognition and measurement of
productive plants follow the existing requirements
in PSAK No. 16: Property, Plant and Equipment.
Amandemen PSAK No. 46,”Pajak Penghasilan
tentang Pengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk
Rugi yang belum Direalisasi” yang berlaku
efektif untuk periode tahun buku. Amandemen
PSAK No. 46:
Amendment to PSAK No. 46, “Income Tax on the
Recognition of deferred tax assets for unrealized
losses”. Amendments to PSAK No. 46:
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
10
2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN
INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN BARU (“ISAK”) BARU DAN REVISI -
Lanjutan
2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENT
OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS
(“PSAK”) AND INTERPRETATION OF FINANCIAL
ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”) - Continued
a. Standar yang Diterbitkan dan Berlaku Efektif
Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah
1 Januari 2018) - Lanjutan
a. Standards Issued and Effective in the Current Year
(on or after January 1, 2018) - Continued
- Menambahkan contoh ilustrasi untuk
mengklarifikasi bahwa perbedaan temporer
dapat dikurangkan timbul ketika jumlah
tercatat aset instrumen utang yang diukur pada
nilai wajar dan nilai wajar tersebut lebih kecil
dari dasar pengenaan pajaknya, tanpa
mempertimbangkan apakah entitas
memperkirakan untuk memulihkan jumlah
tercatat instrumen utang melalui penjualan
atau penggunaan, misalnya dengan memiliki
dan menerima arus kas kontraktual, atau
gabungan keduanya.
- Adding illustrative examples to clarify that the
temporary differences are deductible arise
when the carrying amount of assets debt
instruments measured at fair value and the
fair value is less than the taxable base,
regardless of whether the entity estimates to
recover the carrying amount of a debt
instrument through sale or use of, for
example, to have and receive contractual cash
flows, or a combination of both.
- Mengklarifikasi bahwa untuk menentukan
apakah laba kena pajak akan tersedia sehingga
perbedaan temporer yang dapat dikurangkan
dapat dimanfaatkan, maka penilaian
perbedaan temporer yang dapat dikurangkan
tersebut dilakukan sesuai dengan peraturan
pajak.
- Clarifying that to determine whether the
taxable income will be available so that the
deductible temporary differences can be
utilized, the valuation deductible temporary
differences would be in line with tax
regulations.
- Menambahkan bahwa pengurangan pajak
yang berasal dari pembalikan aset pajak
tangguhan dikecualikan dari estimasi laba
kena pajak masa depan. Lalu entitas
membandingkan perbedaan temporer yang
dapat dikurangkan dengan estimasi laba kena
pajak masa depan yang tidak mencakup
pengurangan pajak yang dihasilkan dari
pembalikan aset pajak tangguhan tersebut
untuk menilai apakah entitas memiliki laba
kena pajak masa depan yang memadai.
- Adding that the tax reduction from the
reversal of deferred tax assets is excluded
from the estimate of future taxable income.
Then the entity compares deductible
temporary differences to the estimated future
taxable income that does not include tax
reduction resulting from the reversal of
deferred tax assets to assess whether the entity
has a sufficient future taxable income.
- Estimasi atas kemungkinan besar laba kena
pajak masa depan dapat mencakup pemulihan
beberapa aset entitas melebihi jumlah
tercatatnya jika terdapat bukti yang memadai
bahwa kemungkinan besar entitas akan
mencapai hal tersebut.
- Estimate of the most likely future taxable
income can include recovery of certain assets
of the entity exceeds its carrying amount if
there is sufficient evidence that it is likely that
the entity will achieve.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
11
2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN
INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI -
Lanjutan
2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS
OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS
(“PSAK”) AND INTERPRETATION TO FINANCIAL
ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”) - Continued
b. Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK)
yang Diterbitkan Namun Belum Berlaku Efektif
Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah
1 Januari 2019)
b. Interpretation to Financial Accounting Standards
(ISAK) Issued but not Effective in the Current Year
(on or after January 1, 2019)
ISAK 33, “Transaksi Valuta Asing dan Imbalan
di Muka”, ISAK 33 mengklarifikasi penggunaan
tanggal transaksi untuk menentukan kurs yang
digunakan pada pengakuan awal aset, beban atau
penghasilan terkait pada saat entitas telah
menerima atau membayar imbalan di muka dalam
valuta asing.
ISAK 33, "Transactions of Foreign Exchange and
Advances in Advance", ISAK 33 clarifies the use
of transaction dates to determine the exchange
rates used in the initial recognition of assets,
expenses or related income when the entity has
received or paid benefits in advance in foreign
currency.
ISAK 34, “Ketidakpastian dalam Perlakuan Pajak
Penghasilan”, ISAK 34 mengklarifikasi dan
memberikan panduan dalam merefleksikan
ketidakpastian perlakuan pajak penghasilan dalam
laporan keuangan.
ISAK 34, "Uncertainty in Income Tax Treatment",
ISAK 34 clarifies and provides guidance in
reflecting the uncertainty of income tax treatment
in financial statements.
c. Standar yang Diterbitkan Namun Belum Berlaku
Efektif Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah
1 Januari 2020)
c. Standards Issued but not Effective in the Current
Year (on or after January 1, 2020)
Berikut ini standar baru dan amandemen yang berlaku
pada atau setelah tanggal 1 Januari 2020, penerapan
dini diperkenankan.
Following are the new standards and amendments
applicable on or after January 1, 2020, early
adoption is permitted.
Amandemen PSAK No. 62, “Kontrak Asuransi -
Menerapkan PSAK No. 71: Instrumen Keuangan
dengan PSAK No. 62: Kontrak Asuransi”.
Amendemen ini memberikan 2 (dua) pendekatan
yang bersifat opsional bagi entitas asuransi,
yakni:
Amendments to PSAK No. 62, "Insurance
Contract - Implementing PSAK No. 71: Financial
Instruments with PSAK No. 62: Insurance
Contract". This Amendment provides 2 (two)
approaches that are optional for the insurer,
namely:
- Deferrral approach: pengecualian temporer
dari penerapan PSAK No. 71 bagi entitas yang
aktivitas utamanya adalah menerbitkan
kontrak asuransi sebagaimana dalam ruang
lingkup PSAK No. 62 (yang diterapkan pada
level entitas pelapor); dan
- Deferrral approach: temporary exemption
from the application of PSAK No. 71 to an
entity whose principal activity is to issue an
insurance contract as within the scope of
PSAK No. 62 (which applies at the level of the
reporting entity); and
- Overlay approach: memperkenankan entitas
untuk mereklasifikasi beberapa penghasilan
atau beban yang timbul dari aset keuangan
yang ditetapkan dari laba rugi ke penghasilan
komprehensif lain.
- Overlay approach: allows an entity to
reclassify multiple income or expenses arising
from a defined financial asset from profit or
loss to another comprehensive income.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
12
2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN
INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI -
Lanjutan
2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS
OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS
(“PSAK”) AND INTERPRETATION TO FINANCIAL
ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”) - Continued
c. Standar yang Diterbitkan Namun Belum Berlaku
Efektif Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah
1 Januari 2020) - Lanjutan
c. Standards Issued but not Effective in the Current
Year (on or after January 1, 2020) - Continued
PSAK No. 71, “Instrumen Keuangan”. PSAK
No. 71 mengatur perubahan persyaratan terkait
instrumen keuangan seperti klasifikasi dan
pengukuran, penurunan nilai, dan akuntansi
lindung nilai.
PSAK No. 71, "Financial Instruments". PSAK
No. 71 provides for changes in terms of financial
instruments such as classification and
measurement, impairment, and hedge accounting.
PSAK No. 72, “Pendapatan Dari Kontrak Dengan
Pelanggan”. PSAK No. 72 mengatur model
pengakuan pendapatan dari kontrak dengan
pelanggan, sehingga entitas diharapkan dapat
melakukan analisis sebelum mengakui
pendapatan.
PSAK No. 72, "Revenue From Contract With
Customers". PSAK No. 72 sets the revenue
recognition model of the contract with the
customer, so the entity is expected to conduct an
analysis before acknowledging the revenue.
PSAK No. 73, “Sewa”, PSAK No. 73
menetapkan prinsip-prinsip untuk pengakuan,
pengukuran, penyajian dan pengungkapan sewa,
dengan tujuan memastikan bahwa lessee dan
lessor menyediakan informasi yang relevan yang
dengan setia mewakili transaksi tersebut.
PSAK No. 73 “Leases”, PSAK No. 73 establishes
principles for the recognition, measurement,
presentation and disclosure of leases, with the
objective of ensuring that lessees and lessors
provide relevant information that faithfully
represents those transactions.
Beberapa dari SAK dan ISAK termasuk amandemen
dan peyesuaian tahunan yang berlaku dalam tahun
berjalan dan relevan dengan kegiatan Entitas telah
diterapkan sebagaimana dijelaskan dalam ikhtisar
kebijakan akuntansi yang penting.
Several SAKs and ISAKs including amendments and
annual improvements that became effective in the
current year and are relevant to the Entity’s
operation have been adopted as disclosed in the
“Summary of Significant Accounting Polices”.
Beberapa SAK dan ISAK lainnya yang tidak relevan
dengan kegiatan Entitas atau mungkin akan
mempengaruhi kebijakan akuntansinya dimasa depan
sedang dievaluasi oleh manajemen potensi dampak
yang mungkin timbul dari penerapan standar-standar
ini terhadap laporan keuangan.
Other SAKs and ISAKs that are not relevant to the
Entity’s operation or might affect the accounting
policies in the future are being evaluated by the
management the potential impact that might arise
from the adoption of these standards to the financial
statements.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
13
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES
a. Pernyataan Kepatuhan a. Compliance Statements
Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan SAK,
yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang
diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Ikatan Akuntan Indonesia, termasuk standar baru dan
yang direvisi, amandemen dan penyesuaian tahunan,
yang berlaku efektif sejak tanggal
1 Januari 2018, serta Lampiran Keputusan Ketua
Badan Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan (sekarang menjadi Otoritas Jasa Keuangan
atau OJK) No. Kep-347/BL/2012 tanggal 25 Juni
2012 yaitu Peraturan No.VIII.G.7 tentang Penyajian
dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau
Perusahaan Publik yang berlaku untuk laporan
keuangan yang berakhir pada atau setelah tanggal
31 Desember 2012.
The financial statements have been prepared in
accordance with SAK, which comprises the
Statements and Interpretations issued by the Board of
Financial Accounting Standards of the Indonesian
Institute of Accountants, including applicable new
and revised standards, amendments and annual
improvements, effective on or after January 1, 2018 ,
and Attachment to the Decision of the Chairman of
Bapepam - LK (now becoming Indonesian Financial
Services Authority or OJK) No. Kep-347/BL/2012
dated June 25, 2012 that is Regulation No.VIII.G.7
regarding Presentation and Disclosures of the
Financial Statements of the Public Company that
effective for the financial statements that ended on or
after December 31, 2012.
b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan b. Basis for the Preparation of Financial Statements
Laporan keuangan disusun sesuai dengan PSAK
No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”.
PSAK revisi ini mengubah pengelompokkan item-
item yang disajikan dalam penghasilan komprehensif
lain (OCI). Item-item yang akan direklasifikasi ke
laba rugi akan disajikan terpisah dari item-item yang
tidak akan direklasifikasi ke laba rugi.
The financial statements are prepared in accordance
with PSAK No. 1 (Revised 2013), “Presentation of
Financial Statements”. This revised PSAK changes
the grouping of items presented in OCI. Items that
could be reclassified to profit or loss would be
presented separately from items that will never be
reclassified..
Laporan keuangan disusun berdasarkan asumsi
kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali
laporan arus kas yang menggunakan dasar kas.
The financial statements have been prepared on the
assumption of going concern and accrual basis
except for statements of cash flows using cash basis.
Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan
keuangan ini adalah konsep biaya perolehan
(historical cost), kecuali untuk beberapa akun
tertentu yang didasarkan pengukuran lain
sebagaimana yang diungkapkan pada kebijakan
akuntansi dalam masing-masing akun tersebut.
The measurement in the financial statements is
historical cost concept, except for certain accounts
which are measured on the bases described in the
related accounting policies of respective account.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan
metode langsung (direct method) dengan
mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi,
investasi dan pendanaan.
The statements of cash flows, which have been
prepared using the direct method, present cash
receipts and payments classified into operating,
investing and financing activities.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan
keuangan adalah Rupiah (Rp) yang juga merupakan
mata uang fungsional Entitas.
The reporting currency used in the preparation of the
financial statements is Rupiah (Rp) which also
represents functional currency of the Entity.
Ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi
secara restrospektif atau membuat penyajian kembali
pos-pos laporan keuangan atau ketika entitas
mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya
maka entitas menyajikan kembali laporan keuangan
pada awal periode komparatif yang disajikan.
When the entity adopts accounting policy
retrospectively or restates items in its financial
statements or the entity reclassifies the items in its
financial statements, the financial statements at the
beginning of comparative period are presented.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
14
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN - Lanjutan 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES - Continued
c. Transaksi Dengan Pihak-pihak Berelasi c. Transaction With Related Parties
Entitas melakukan transaksi dengan pihak-pihak
berelasi sebagaimana didefinisikan dalam PSAK
No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak
Berelasi”.
The Entity deals transactions with related parties as
defined in PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related
Party Disclosures”.
PSAK ini mensyaratkan pengungkapan hubungan,
transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk
komitmen dalam laporan keuangan dan laporan
keuangan tersendiri entitas induk dan juga diterapkan
terhadap laporan keuangan secara individual.
Perubahan ini juga memperkenalkan pengecualian
dari persyaratan umum pengungkapan pihak berelasi
atas transaksi dengan pemerintah dan entitas yang
dikendalikan, dikendalikan bersama, atau dipengaruhi
secara signifikan oleh Pemerintah (entitas berelasi
dengan pemerintah).
This revised PSAK requires disclosure of
relationships, transactions and balances related
parties, including commitments in the financial
statements and applies to individual financial
statements. The amendment separate financial
statements of the parent entity also also introduces an
exemption from the general related party disclosure
requirements for transactions with government and
entities that are controlled, jointly controlled or
significantly influenced by the same Government as
the reporting entity (government related entities).
Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait
dengan entitas yang menyiapkan laporan
keuangannya (entitas pelapor).
Related party is a person or an entity related to the
entity that prepares financial statements (the
reporting entity).
a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai
relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
a. A person or a close member of that person's
family is related to the reporting entity if that
person:
(i) memiliki pengendalian atau pengendalian
bersama atas entitas pelapor;
(ii) memiliki pengaruh signifikan atas entitas
pelapor; atau
(iii) personil manajemen kunci entitas pelapor
atau entitas induk entitas pelapor.
(i) has control or joint control over the
reporting entity;
(ii) has significant influence over the reporting
entity; or
(iii) is a member of the key management
personnel of the reporting entity or of a
parent of the reporting entity.
b. Suatu entitas mempunyai relasi dengan entitas
pelapor jika entitas memenuhi salah satu hal
berikut:
b. An entity is related to the reporting entity if any
of the following conditions applies:
(i) entitas dan entitas pelapor adalah anggota
dari Entitas yang sama (artinya entitas induk,
entitas anak, dan entitas anak berikutnya
terkait dengan entitas lain).
(ii) satu entitas adalah entitas asosiasi atau
ventura bersama dari entitas lain (atau entitas
asosiasi atau ventura bersama yang
merupakan anggota suatu Entitas, yang mana
entitas lain tersebut adalah anggotanya).
(iii) kedua entitas tersebut adalah ventura
bersama dari pihak ketiga yang sama.
(iv) suatu entitas adalah ventura bersama dari
entitas ketiga dan entitas yang lain adalah
entitas asosiasi dari entitas ketiga.
(v) entitas tersebut adalah suatu program
imbalan kerja untuk imbalan kerja dari salah
satu entitas pelapor atau entitas lain yang
terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas
pelapor adalah entitas yang
menyelenggarakan program tersebut, maka
entitas sponsor juga berelasi dengan entitas
pelapor.
(i) the entity and the reporting entity are
members of the same group (which means
that each parent, subsidiary and fellow
subsidiary is related to the others).
(ii) one entity is an associate or joint venture of
the other entity (or an associate or joint
venture of a member of a group of which the
other entity is a member).
(iii) both entities are joint ventures of the same
third party.
(iv) one entity is a joint venture of a third entity
and the other entity is an associate of the
third entity.
(v) the entity is a post-employment defined
benefit plan for the benefit of employees of
either the reporting entity or an entity
related to the reporting entity. If the
reporting entity in itself such a plan, the
sponsoring employers are also related to the
reporting entity.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
15
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN - Lanjutan 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES - Continued
c. Transaksi Dengan Pihak-pihak Berelasi -
Lanjutan c. Transaction With Related Parties - Continued
(vi) entitas yang dikendalikan atau dikendalikan
bersama oleh orang yang diidentifikasikan
dalam huruf a.
(vii) orang yang didentifikasikan dalam huruf a
(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas
atau personil manajemen kunci entitas (atau
entitas induk dari entitas).
(vi) the entity is controlled or jointly controlled
by a person identified in a).
(vii) a person identified in a (1) has significant
influence over the entity or is a member of
the key management personnel of the entity
(or of a parent of the entity).
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang
disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan
tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain
yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak
berelasi.
The transaction was conducted on terms agreed by
both parties, which terms may not be the same as
other transactions conducted by parties who are not
related.
Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan
pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan
atau tidak dengan persyaratan dan kondisi
sebagaimana yang dilakukan dengan pihak-pihak
yang tidak mempunyai hubungan pihak-pihak
berelasi, telah diungkapkan dalam catatan atas
laporan keuangan yang relevan.
All transactions and balances with significant related
parties, whether or not conducted with the terms and
conditions, as was done with the parties that have no
relation to related parties, have been disclosed in the
relevant notes to the financial statements.
d. Instrumen Keuangan d. Financial Instruments
Entitas menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2014),
“Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55
(Revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran” dan PSAK No. 60 (Revisi 2014),
“Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. Selain itu,
Entitas juga menerapkan ISAK No. 13, “Lindung
Nilai Investasi Neto Dalam Kegiatan Usaha Luar
Negeri” dan ISAK No. 26 (2014), “Penilaian Ulang
Derivatif Melekat”.
The Entity adopted PSAK No. 50 (Revised 2014),
“Financial Instruments: Presentation”, PSAK No. 55
(Revised 2014), “Financial Instruments: Recognition
and Measurement”, and PSAK No. 60 (Revised
2014), “Financial Instruments: Disclosures”. In
addition, the Entity also adopted ISAK No. 13,
“Hedges of a Net Investment in a Foreign
Operation” and ISAK No. 26 (Revised 2014),
“Reassessment of Embedded Derivatives”.
PSAK No. 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan:
Penyajian”, menguraikan persyaratan akuntansi
penyajian dari instrumen keuangan, terutama untuk
klasifikasi instrumen tersebut dalam aset keuangan,
liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Standar ini
juga memberikan panduan pada klasifikasi terkait
dengan suku bunga, dividen dan keuntungan /
kerugian, dan ketika aset keuangan dan liabilitas
keuangan dapat di saling hapus.
PSAK No. 50 (Revised 2014), “Financial
Instruments: Presentation”, outlines the accounting
requirements for the presentation of financial
instruments, particularly as to the classification of
such instruments into financial assets, financial
liabilities and equity instruments. The standard also
provide guidance on the classification of related
interest, dividends and gains/losses, and when
financial assets and financial liabilities can be offset.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
16
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN - Lanjutan 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES - Continued
d. Instrumen Keuangan - Lanjutan d. Financial Instruments - Continued
Prinsip-prinsip dalam standar ini melengkapi prinsip
untuk pengakuan dan pengukuran aset keuangan dan
liabilitas keuangan dalam PSAK No. 55 (Revisi
2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran”, dan untuk mengungkapkan informasi
tentang instrumen keuangan di PSAK No. 60 (Revisi
2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.
The principles in this standard complement the
principles for recognizing and measuring financial
assets and financial liabilities in PSAK No. 55
(Revised 2014), Financial Instruments: Recognition
and Measurement”, and for disclosing information
about them in PSAK No. 60 (Revised 2014),
“Financial Instruments: Disclosures”.
PSAK No. 55 (Revisi 2014) berkaitan dengan, antara
lain, pengakuan awal dari aset dan liabilitas
keuangan, pengukuran setelah pengakuan awal,
penurunan nilai, penghentian pengakuan, dan
akuntansi lindung nilai.
PSAK No. 55 (Revised 2014) deals with, among other
things, initial recognition of financial assets and
liabilities, measurement subsequent to initial
recognition, impairment, derecognition, and hedge
accounting.
PSAK No. 60 (Revisi 2014) mensyaratkan
pengungkapan kuantitatif dan kualitatif dalam
laporan keuangan yang memungkinkan para
pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen
keuangan atas posisi dan kinerja keuangan, dan sifat
dan tingkat risiko yang timbul dari instrumen
keuangan yang mana entitas adalah terekspos selama
periode dan pada akhir periode pelaporan dan
bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut.
Selain itu, standar ini menjelaskan persyaratan untuk
pengungkapan risiko likuiditas.
PSAK No. 60 (Revised 2014) requires quantitative
and qualitative disclosures in the financial statements
that enable users to evaluate the significance of
financial instruments on the financial position and
performance, and the nature and extent of risks
arising from financial instruments to which the entity
is exposed during the period and at the end of the
reporting period and how the entity manages such
risks. In addition, this standard describes the
requirement for disclosure of liquidity risk.
ISAK No. 26 (Revisi 2014) menegaskan perlakuan di
PSAK No. 55 (Revisi 2014) bahwa entitas harus
menilai apakah derivatif melekat disyaratkan untuk
dipisahkan dari kontrak utama dan dicatat sebagai
derivatif ketika entitas menjadi pihak dalam kontrak
tersebut.
ISAK No. 26 (Revised 2014) confirms the treatment
in PSAK No. 55 (Revised 2014) that an entity should
assess whether an embedded derivative is required to
be separated from the host contract and accounted
for as a derivative when the entity first becomes a
party to the contract.
(1) Aset Keuangan (1) Financial Assets
Pengakuan dan Pengukuran Awal Initial Recognition and Measurement
Aset keuangan diakui pada posisi keuangan
ketika entitas menjadi pihak dalam provisi
kontrak instrumen.
Financial assets are recognized on the financial
position when the entity becomes a party to the
contractual provision of the instrument.
Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK
No. 55 (Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai
aset keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi
(FVTPL), investasi dimiliki hingga jatuh tempo
(HTM), pinjaman yang diberikan dan piutang,
atau aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS).
Financial assets within the scope of PSAK
No. 55 (Revised 2014) are classified as financial
assets at fair value through profit or loss
(FVTPL), held-to-maturity investments (HTM),
loans and receivables, or available-for-sale
(AFS) financial assets.
Entitas menentukan klasifikasi aset keuangan
tersebut pada pengakuan awal dan, jika
diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi
kembali klasifikasi aset pada setiap tanggal
pelaporan.
The Entity determines the classification of its
financial assets at initial recognition and, where
allowed and appropriate, re-evaluates the
classification of the assets at each reporting
date.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
17
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN - Lanjutan 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES - Continued
d. Instrumen Keuangan - Lanjutan d. Financial Instruments - Continued
(1) Aset Keuangan - Lanjutan (1) Financial Assets - Continued
Pengakuan dan Pengukuran Awal - Lanjutan
Initial Recognition and Measurement -
Continued
Aset keuangan pada awalnya diukur pada nilai
wajar, dalam hal investasi tidak diklasifikasikan
sebagai FVTPL, nilai wajar ditambah biaya
transaksi yang dapat diatribusikan secara
langsung dengan perolehan atau penerbitan aset
keuangan.
Financial assets are initially measured at fair
value, in the case of investments not classified
as at FVTPL, fair value plus transaction costs
that are directly attributable to the acquisition
or issuance of financial assets.
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Subsequent Measurement
Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan
awal tergantung pada klasifikasinya sebagai
berikut:
Subsequent measurement of financial assets
depends on their classification as follows
Aset Keuangan pada Nilai Wajar Melalui
Laba atau Rugi (FVTPL)
Financial Assets at Fair Value Through
Profit or Loss (FVTPL)
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai
FVTPL pada saat aset keuangan diperoleh
untuk diperdagangan atau ditetapkan pada
saat pengakuan awal sebagai FVTPL. Aset
keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok
diperdagangkan jika diperoleh untuk tujuan
dijual atau dibeli kembali dalam waktu
dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan
sebagai kelompok diperdagangkan kecuali
aset derivatif tersebut ditetapkan sebagai
instrumen lindung nilai efektif.
Financial assets are classified as FVTPL
when the financial assets acquired for
trading or designated upon initial
recognition as FVTPL. Financial assets are
classified as held for trading if acquired for
the purpose of selling or repurchasing in the
near future. Derivative assets are also
classified as held for trading unless they are
designated as derivative assets effective
hedging instruments.
Aset keuangan FVTPL termasuk aset
keuangan untuk diperdagangkan dan aset
keuangan yang ditetapkan pada saat
pengakuan awal sebagai FVTPL disajikan
dalam laporan posisi keuangan pada nilai
wajar dengan keuntungan atau kerugian dari
perubahan nilai wajar diakui dalam laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
termasuk dividen atau bunga yang diperoleh
dari aset keuangan tanpa dikurangi biaya
transaksi yang mungkin terjadi pada saat
penjualan atau pelepasan lainnya.
Financial assets at FVTPL include financial
assets held for trading and financial assets
designated upon initial recognition as
FVTPL are presented in the statement of
financial position at fair value with gains or
losses from changes in fair value recognized
in the statement of profit or loss and other
comprehensive income include dividends or
interest earned on financial assets without
deducting transaction costs that may occur
upon the sale or other disposal.
Investasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Held-to-Maturity Investments
Aset keuangan non-derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan
jatuh temponya telah ditetapkan
diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki
hingga jatuh tempo ketika Entitas
mempunyai maksud positif dan kemampuan
untuk memiliki aset keuangan hingga jatuh
tempo.
Non-derivative financial assets with fixed or
determinable payments and maturity are
classified as held-to-maturity investments
when the Entity has the positive intention
and ability to hold them until maturity.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
18
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN - Lanjutan 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES - Continued
d. Instrumen Keuangan - Lanjutan d. Financial Instruments - Continued
(1) Aset Keuangan - Lanjutan (1) Financial Assets - Continued
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal -
Lanjutan Subsequent Measurement - Continued
Investasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
- Lanjutan
Held-to-Maturity Investments - Continued
Setelah pengukuran awal, investasi yang
dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada
biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif
(SBE).
After initial measurement, investments held
to maturity are measured at amortized cost
using the effective interest method (EIR).
Metode ini menggunakan SBE untuk
mendiskontokan estimasi penerimaan kas di
masa datang selama perkiraan umur dari aset
keuangan ke nilai tercatat bersih dari aset
keuangan. Keuntungan dan kerugian diakui
dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain pada saat investasi
tersebut dihentikan pengakuannya atau
mengalami penurunan nilai, maupun melalui
proses amortisasi.
This method uses the EIR for discounted
estimated future cash receipts through the
expected life of the financial asset to the net
carrying amount of the financial asset. Gains
and losses are recognized in the statement of
profit or loss and other comprehensive
income when the investments are
derecognized or impaired, as well as through
the amortization process.
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Loans and Receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah
aset keuangan non-derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan
tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Loans and receivables are non-derivative
financial assets with fixed or determinable
payments and have no quotations in an
active market.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan
dalam kelompok ini diukur sebesar biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan
SBE. Keuntungan dan kerugian diakui dalam
laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain pada saat pinjaman yang
diberikan dan piutang dihentikan
pengakuannya atau mengalami penurunan
nilai, maupun melalui proses amortisasi.
After initial recognition, the financial assets
are measured at amortized cost using the
EIR. Gains and losses are recognized in the
statement of profit or loss and other
comprehensive income when the loans and
receivables are derecognized or impaired, as
well as through the amortization process.
Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual Available-for-Sales (AFS) Financial Assets
Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah
aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan
sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak
diklasifikasikan ke dalam tiga kategori
sebelumnya. Aset keuangan ini
diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar
kecuali aset keuangan tersebut ditujukan
untuk dilepaskan dalam waktu dua belas
bulan dari tanggal laporan posisi keuangan.
Available-for-sale (AFS) financial assets are
non-derivative financial assets that are
designated as available-for-sale or are not
classified into the three preceding
categories. Financial assets are classified as
non-current assets unless the asset is
intended to be released within twelve months
from the date of the financial position.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
19
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN - Lanjutan 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES - Continued
d. Instrumen Keuangan - Lanjutan d. Financial Instruments - Continued
(1) Aset Keuangan - Lanjutan (1) Financial Assets - Continued
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal -
Lanjutan Subsequent Measurement - Continued
Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual -
Lanjutan
Available-for-Sales (AFS) Financial Assets -
Continued
Setelah pengukuran awal, aset keuangan
tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar
tanpa dikurangi biaya transaksi yang
mungkin terjadi saat penjualan atau
pelepasan lain, dengan keuntungan atau
kerugian komponen yang belum terealisasi
diakui sebagai OCI dalam ekuitas sampai
investasi tersebut dihentikan pengakuannya.
After initial measurement, AFS financial
assets are measured at fair value without
deducting transaction costs that may occur
when a sale or other disposal, with
unrealized gains or losses recognized as
OCI in equity component until the
investment is derecognized.
Pada saat itu, laba atau rugi kumulatif yang
sebelumnya diakui dalam komponen ekuitas
sampai aset keuangan tersebut dihentikan
pengakuannya atau sampai diturunkan
nilainya dan pada saat yang sama
keuntungan atau kerugian kumulatif yang
sebelumnya diakui dalam ekuitas harus
diakui ke laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain sebagai penyesuaian
reklasifikasi.
At that time, the cumulative gain or loss
previously recognized in equity component
until the financial asset is derecognized or
until to be determined impaired and at the
same time the cumulative gain or loss
previously recognized in equity should be
recognized to the statement of profit or loss
and other comprehensive income as a
reclassification adjustment.
(2) Liabilitas Keuangan (2) Financial Liabilities
Liabilitas keuangan diakui pada posisi keuangan
ketika entitas menjadi pihak dalam provisi
kontrak instrumen.
Financial liabilitas are recognized on the
financial position when the entity becomes a
party to the contractual provision of the
instrument.
Pengakuan dan Pengukuran Awal Initial Recognition and Measurement
Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK
No. 55 (Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai
liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi, liabilitas keuangan yang
diukur pada biaya perolehan diamortisasi (utang
lain-lain dan derivatif yang ditentukan sebagai
instrumen lindung nilai efektif, mana yang
sesuai). Entitas menetapkan klasifikasi atas
liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of PSAK
No. 55 (Revised 2014) are classified as financial
liabilities measured at fair value through profit
or loss (FVTPL), financial liabilities that are
measured at amortized cost (other payables and
derivatives designated as effective hedging
instruments, which appropriate). The Entity
determines the classification of its financial
liabilities at initial recognition.
Liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada
nilai wajar dan dalam hal liabilitas keuangan
tidak diklasifikasikan sebagai diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar
ditambah biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung dengan penerbitan
liabilitas keuangan tersebut.
Financial liabilities are initially measured at
fair value and in the case of financial liabilities
not classified as at fair value through profit or
loss (FVTPL), fair value plus transaction costs
that are directly attributable to the issuance of
financial liabilities.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
20
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN - Lanjutan 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES - Continued
d. Instrumen Keuangan - Lanjutan d. Financial Instruments - Continued
(2) Liabilitas Keuangan - Lanjutan (2) Financial Liabilities - Continued
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Subsequent Measurement
Pengukuran liabilitas keuangan setelah
pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya
sebagai berikut:
Subsequent measurement of financial liabilities
depends on their classification as follows:
Liabilitas Keuangan pada Nilai Wajar
Melalui Laba Rugi (FVTPL)
Financial Liabilities at Fair Value Through
Profit or Loss (FVTPL)
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai
kelompok diperdagangkan jika mereka
diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli
kembali dalam waktu dekat. Derivatif juga
diklasifikasikan sebagai kelompok
diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan
sebagai derivatif liabilitas instrumen lindung
nilai efektif. Keuntungan atau kerugian atas
liabilitas yang dimiliki untuk diperdagangkan
diakui dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain.
Financial liabilities are classified as held for
trading if they are acquired for the purpose
of selling or repurchasing in the near future.
Derivatives are also classified as held for
trading unless they are designated as
derivative liabilities effective hedging
instruments. Gains or losses on liabilities
held for trading are recognized in the
statement of profit or loss and other
comprehensive income.
Liabilitas keuangan yang ditetapkan sebagai
liabilitas keuangan FVTPL termasuk
liabilitas keuangan untuk diperdagangkan
dan ditetapkan pada saat pengakuan awal
sebagai FVTPL disajikan dalam laporan
posisi keuangan pada nilai wajar dengan
keuntungan atau kerugian dari perubahan
nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain.
Financial liabilities that are designated as
financial liabilities at FVTPL include
financial liabilities held for trading and
designated upon initial recognition as
FVTPL are presented in the statement of
financial position at fair value with gains or
losses from changes in fair value recognized
in statement of profit or loss and other
comprehensive income.
Liabilitas Keuangan pada Biaya Perolehan
Diamortisasi
Financial Liabilities at Amortized Cost
Setelah pengakuan awal, selanjutnya
liabilitas keuangan yang diukur pada biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan
metode EIR.
After initial recognition, financial liabilities
are measured at amortized cost using the
EIR.
Biaya perolehan diamortisasi dihitung
dengan menggunakan metode EIR dikurangi
dengan penyisihan penurunan nilai dan
pembiayaan atau pengurangan pokok.
Perhitungan tersebut memperhitungkan
premium atau diskonto pada saat akuisisi dan
mencakup biaya transaksi dan biaya yang
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
suku bunga efektif.
Amortized cost is calculated by using the EIR
method less any allowance for impairment
and financing or principal reduction. The
calculation takes into account any premium
or discount on acquisition and includes
transaction costs and fees that are an
integral part of the effective interest rate.
Keuntungan dan kerugian diakui dalam
laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain pada saat liabilitas
tersebut dihentikan pengakuannya maupun
melalui proses amortisasi.
Gains and losses are recognized in the
statement of profit or loss and other
comprehensive income when the liabilities
are derecognized as well as through the
amortization process.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
21
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN - Lanjutan
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES - Continued
d. Instrumen Keuangan - Lanjutan d. Financial Instruments - Continued
(3) Saling Hapus Instrumen Keuangan (3) Offsetting of Financial Instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling-
hapus buku dan nilai bersihnya disajikan dalam
laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika,
terdapat hak secara hukum untuk melakukan
saling hapus buku atas jumlah tercatat dari aset
keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan
terdapat maksud untuk menyelesaikan secara
bersih, atau untuk merealisasikan aset dan
menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
Financial assets and financial liabilities are
offset and the net amount presented in the
statement of financial position if, and only if,
there is a legal right to offset the carrying
amount of financial assets and financial
liabilities and there is an intention to settle on a
net basis, or to realize the asset and settle the
liability simultaneously
(4) Nilai Wajar Instrumen Keuangan (4) Fair Value of Financial Instruments
Nilai wajar instrumen keuangan yang
diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan
yang terorganisasi ditentukan dengan mengacu
pada kuotasi harga di pasar aktif pada penutupan
bisnis pada akhir periode pelaporan tanpa
pengurangan untuk biaya transaksi. Untuk
instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar
aktif, nilai wajar ditentukan dengan
menggunakan teknik penilaian.
The fair value of financial instruments that are
actively traded in organized financial markets is
determined by reference to their quoted prices in
an active market at the close of business on the
financial position date without any deduction for
transaction costs. For financial instruments with
no active market, fair value is determined using
valuation techniques.
Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan
transaksi-transaksi pasar yang wajar antara
pihak-pihak yang mengerti dan berkeinginan,
mengacu pada nilai wajar terkini dari instrumen
lain yang secara substansial sama, analisis arus
kas yang didiskontokan, atau model penilaian
lain sebagaimana disyaratkan di PSAK No. 68,
“Pengukuran Nilai Wajar”.
Such techniques may include the use of fair
market transactions between the parties who
understand and are willing to (arm’s length
transactions), referring to the current fair value
of another instrument that is substantially the
same, discounted cash flow analysis or other
valuation models as required in PSAK No. 68
“Fair Value Measurement”.
Penyesuaian Risiko Kredit Credit Risk Adjustment
Entitas menyesuaikan harga di pasar yang lebih
menguntungkan untuk mencerminkan adanya
perbedaan risiko kredit pihak lawan
(counterparty) antara instrumen yang
diperdagangkan di pasar tersebut dengan
instrumen yang dinilai untuk posisi aset
keuangan. Dalam menentukan nilai wajar posisi
liabilitas keuangan, risiko kredit Entitas terkait
dengan instrumen harus diperhitungkan.
The Entity adjusts the price in the more
advantageous market to reflect any differences in
counterparty credit risk between instruments
traded in that market and the instruments being
valued for financial asset positions. In
determining the fair value of financial liabilities
position, the Entity’s credit risk associated with
the instrument should be taken into account.
(5) Penurunan Nilai Aset Keuangan (5) Impairment of Financial Assets
Pada setiap tanggal pelaporan, Entitas
mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif
telah terjadinya penurunan nilai atas aset
keuangan Entitas. Aset keuangan atau kelompok
aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian
penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika,
terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan
nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih
peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal
aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan
peristiwa yang merugikan tersebut berdampak
pada estimasi arus kas masa depan atas aset
keuangan atau kelompok aset keuangan yang
dapat diestimasi secara handal.
At each reporting date, the Entity assesses
whether there is objective evidence that the
Entity's financial assets are impaired. A financial
asset or a group of financial assets is deemed to
be impaired if, and only if, there is objective
evidence of impairment as a result of one or
more events that has occurred after the initial
recognition of the asset (an incurred ‘loss event’)
and that loss event has an impact on the
estimated future cash flows of the financial asset
or the group of financial assets that can be
reliably estimated.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
22
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN - Lanjutan
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES - Continued
d. Instrumen Keuangan - Lanjutan d. Financial Instruments - Continued
(5) Penurunan Nilai Aset Keuangan - Lanjutan (5) Impairment of Financial Assets - Continued
Bukti penurunan nilai meliputi indikasi bahwa
kesulitan keuangan signifikan yang dialami
penerbit atau pihak peminjam, wanprestasi atau
tunggakan pembayaran pokok atau bunga,
kemungkinan bahwa pihak peminjam akan
dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi
keuangan lainnya dan data yang dapat
diobservasi mengindikasikan adanya penurunan
yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa
datang, misalnya perubahan kondisi ekonomi
yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset
dalam kelompok tersebut.
Evidence of impairment may include indications
that the debtors or a group of debtors is
experiencing significant financial difficulty,
default or delinquency in principal or interest
payments, the probability that they will enter
bankruptcy or other financial reorganization
and where observable data indicate that there is
a measurable decrease in the estimated future
cash flows, such as changes in arrears or
economic conditions that correlate with defaults.
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya
perolehan diamortisasi, Entitas pertama kali
menentukan apakah terdapat bukti objektif
penurunan nilai secara individual atas aset
keuangan yang signifikan secara individual, atau
secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak
signifikan secara individual.
For financial assets carried at amortized cost,
the Entity first assesses individually whether
objective evidence of impairment exists
individually for financial assets that are
individually significant, or collectively for
financial assets that are individually not
significant.
Penilaian secara individual dilakukan atas aset
keuangan yang signifikan yang memiliki bukti
objektif penurunan nilai. Aset keuangan yang
tidak signifikan dimasukkan dalam kelompok
aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko
kredit yang sejenis dan dilakukanpenilaian
secara kolektif.
Individual assessment is performed on the
significant financial assets that had objective
evidence of impairment. The insignificant
financial assets include in the group of financial
assets with similar credit risk characteristics
and assessed collectively.
Jika Entitas menentukan tidak terdapat bukti
objektif penurunan nilai atas aset keuangan yang
dinilai secara individual, maka Entitas
memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok
aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko
kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai
kelompok tersebut secara kolektif.
However, if the Entity determines that no
objective evidence of impairment exists for an
individually assessed financial asset, the Entity
includes the asset in a group of financial assets
with similar credit risk characteristics and
collectively assesses them for impairment.
Penyisihan kerugian penurunan nilai secara
individual dihitung dengan menggunakan
metode diskonto arus kas (discounted cash
flows). Sedangkan penyisihan kerugian
penurunan nilai secara kolektif dihitung dengan
menggunakan metode statistik dari data historis
berupa probability of default dimasa lalu, waktu
pengembalian dan jumlah kerugian yang terjadi
(loss given default) yang selanjutnya disesuaikan
lagi dengan pertimbangan manajemen terkait
kondisi ekonomi dan kredit saat ini.
Allowance for impairment losses were assessed
individually by using discounted cash flows
method. While for allowance for impairment
losses on impaired financial assets that was
assessed collectively, the Entity uses statistical
method of the historical data such as the
probability of defaults, time of recoveries, the
amount of loss incurred (loss given default), and
by considering for management’s judgement of
current economic and credit conditions.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
23
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN - Lanjutan
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES - Continued
d. Instrumen Keuangan - Lanjutan d. Financial Instruments - Continued
(5) Penurunan Nilai Aset Keuangan - Lanjutan (5) Impairment of Financial Assets - Continued
Evaluasi penyisihan kerugian penurunan nilai
secara kolektif mencakup kerugian kredit yang
melekat pada portofolio piutang pembiayaan
konsumen dan piutang pembiayaan multiguna
dengan karakteristik ekonomi yang serupa ketika
terdapat bukti objektif bahwa telah terjadi
penurunan nilai piutang dalam portofolio
tersebut, namun penurunan nilai secara
individual belum dapat diidentifikasi. Dalam
menentukan perlunya untuk membentuk
penyisihan kerugian penurunan nilai secara
kolektif, manajemen mempertimbangkan
beberapa faktor seperti kualitas kredit, besarnya
portofolio, konsentrasi kredit dan faktor-faktor
ekonomi.
Evaluation on allowance for collective
impairment cover credit losses inherent in
portfolios of consumer financing receivables and
multipurpose financing receivables with similar
economic characteristics is performed when
there is objective evidence to suggest that they
contain impaired receivables, but the individual
impaired items cannot yet be identified. In
assessing the need for allowance for collective
impairment losses, management considers
several factors such as credit quality, portfolio
size, credit concentrations and economic factors.
Dalam mengestimasi penyisihan yang
dibutuhkan, asumsi-asumsi dibuat untuk
menentukan model kerugian bawaan dan untuk
menentukan parameter input yang diperlukan,
berdasarkan pengalaman historis dan keadaan
ekonomi saat ini. Ketepatan dari penyisihan ini
bergantung pada asumsi model dan parameter
yang digunakan dalam penentuan penyisihan
kerugian penurunan nilai secara kolektif.
In order to estimate the required allowance,
assumptions are made to define the way inherent
losses are modeled and to determine the
required input parameters, based on historical
experience and current economic conditions.
The accuracy of the allowances depends on the
model assumptions and parameters used in
determining allowance for collective impairment
losses.
Entitas menentukan bukti penurunan nilai atas
piutang pembiayaan konsumen dan piutang
pembiayaan multiguna secara kolektif karena
manajemen yakin bahwa piutang pembiayaan
konsumen ini memiliki karakteristik risiko kredit
yang serupa.
The Entity determines evidence of impairment
for consumer financing receivables and
multipurpose financing receivables at a
collective level because the management
believes that these consumer financing
receivables have similar credit risk
characteristics.
Dalam mengevaluasi penurunan nilai secara
kolektif, Entitas menggunakan metode roll rate
dari tren historis atas probabilitas wanprestasi,
waktu pemulihan kembali, dan jumlah kerugian
yang terjadi, yang disesuaikan dengan
pertimbangan manajemen mengenai apakah
kondisi ekonomi dan kredit terkini sedemikian
rupa sehingga dapat mengakibatkan kerugian
aktual yang jumlahnya akan lebih besar atau
lebih kecil daripada jumlah yang ditentukan oleh
model historis. Tingkat wanprestasi, tingkat
kerugian dan waktu yang diharapkan untuk
pemulihan di masa datang akan diperbandingkan
secara berkala terhadap hasil aktual untuk
memastikan estimasi tersebut masih memadai.
In assessing collective impairment, the Entity
uses roll rate method of historical trends of the
probability of default, timing of recoveries, and
the amount of loss incurred, adjusted for
management's judgement as to whether current
economic and credit conditions are such that the
actual losses are likely to be greater or less than
suggested by historical modeling. Default rates,
loss rates and the expected timing of future
recoveries are regularly benchmarked against
actual outcomes to ensure that they remain
appropriate.
Pertimbangan utama untuk penilaian penurunan
nilai piutang pembiayaan konsumen dan piutang
pembiayaan multiguna termasuk pembayaran
pokok atau bunga yang jatuh tempo lebih dari 90
(sembilan puluh) hari atau ada kesulitan atau
pelanggaran yang diketahui dari persyaratan
yang terdapat dalam kontrak.
The main considerations for the consumer
financing receivables and multipurpose
financing receivables impairment assessment
include whether any payments of principal or
interest are overdue by more than ninety (90)
days or there are any known difficulties, or
infringement of the original terms of contract.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
24
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN - Lanjutan
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES - Continued
d. Instrumen Keuangan - Lanjutan d. Financial Instruments - Continued
(5) Penurunan Nilai Aset Keuangan - Lanjutan (5) Impairment of Financial Assets - Continued
Nilai tercatat aset tersebut diturunkan melalui
akun cadangan dan jumlah kerugian yang terjadi
diakui sebagai laba rugi. Pendapatan bunga terus
diakui atas nilai tercatat yang menurun tersebut
berdasarkan suku bunga efektif awal dari aset.
The carrying amount of the asset is reduced
through the use of an allowance account and the
amount of the loss is recognized in the profit or
loss. Interest income continues to be accrued on
the reduced carrying amount based on the
original effective interest rate of the asset.
Jika, pada periode berikutnya, jumlah estimasi
kerugian penurunan nilai meningkat atau
menurun karena peristiwa yang terjadi setelah
pengakuan kerugian penurunan nilai, maka
kerugian penurunan nilai yang sudah diakui
sebelumnya dinaikkan atau diturunkan dengan
menyesuaikan akun cadangan.
If, in a subsequent period, the amount of the
estimated impairment loss increases or
decreases because of an event occurring after
the impairment was recognized, the previously
recognized impairment loss is increased or
reduced by adjusting the allowance account.
Jika penghapusan di masa datang kemudian
diperoleh kembali, pemulihan tersebut diakui
sebagai laba pada laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain.
If a future write-off is later recovered, the
recovery is recognized as profit in the statement
of profit or loss and other comprehensive
income.
(6) Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas
Keuangan
(6) Derecongnition of Financial Assets and
Financial Liabilities
Aset Keuangan Financial Assets
Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat,
bagian dari aset keuangan atau bagian dari
kelompok aset keuangan serupa) dihentikan
pengakuannya pada saat: (1) hak kontraktual
atas arus kas yang berasal dari aset keuangan
tersebut telah berakhir; atau (2) Entitas telah
mentransfer hak kontraktual mereka untuk
menerima arus kas yang berasal dari aset
keuangan atau berkewajiban untuk membayar
arus kas yang diterima secara penuh tanpa
penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga
dalam perjanjian pass-through; dan baik (a)
Entitas telah secara substansial mentransfer
seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b)
Entitas secara substansial tidak mentransfer atau
tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu
aset, namun telah mentransfer kendali atas aset
tersebut.
Financial assets (or whichever is appropriate,
part of a financial asset or part of a group of
similar financial assets) are derecognized when:
(1) the contractual rights to receive the cash
flows from the asset have ceased to exist; or (2)
the Entity has transferred their contractual
rights to receive the cash flows from the
financial asset or an obligation to pay the
received cash flows in full without significant
delay to a third party in the pass-through; and
either (a) the Entity has transferred substantially
all the risks and rewards of the assets, or (b) the
Entity has neither transferred nor retained
substantially all the risks and rewards of the
asset, but has transferred control of the asset.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
25
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN - Lanjutan
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES - Continued
d. Instrumen Keuangan - Lanjutan d. Financial Instruments - Continued
(6) Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas
Keuangan - Lanjutan
(6) Derecongnition of Financial Assets and
Financial Liabilities - Continued
Liabilitas Keuangan Financial Liabilities
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya
pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau
dibatalkan atau kadaluarsa. Ketika suatu liabilitas
keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas
keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama
dengan persyaratan yang berbeda secara
substansial, atau modifikasi secara substansial
persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada,
pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan
sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal
dan pengakuan suatu liabilitas baru, dan selisih
antara nilai tercatat masing-masing liabilitas
diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain.
Financial liabilities are derecognized when the
liability is terminated or canceled or expired.
When an existing financial liability is replaced
by another financial liabilities from the same
lender on substantially different terms, or
substantially modify the terms of a liability that
currently exists, an exchange or modification is
treated as a derecognition of the initial liability
and the recognition of a new liability, and the
difference between the carrying amount of each
liability recognized in the statement of profit or
loss and other comprehensive income.
(7) Instrumen Derivatif (7) Derivative Instruments
Instrumen keuangan derivatif pada awalnya
diakui berdasarkan harga wajar pada tanggal
kontrak derivatif itu dimulai dan selanjutnya
dinilai kembali berdasarkan nilai wajarnya.
Metode untuk mengakui adanya keuntungan atau
kerugian yang terjadi tergantung apakah derivatif
itu ditujukan untuk instrumen derivatif, dan sifat
dari objek yang dilindungi nilainya.
Derivative financial instruments are initially
recognized at fair value on the date a derivative
contract is initiated and subsequently
remeasured at fair value. The method of
recognizing the resulting gain or loss is
dependent whether the derivative is intended for
derivative instruments and the nature of the item
being hedged.
Entitas mengelompokkan tujuan dari derivatif
sebagai (1) suatu lindung nilai terhadap eksposur
perubahan nilai wajar atas aset atau liabilitas
yang telah diakui atau komitmen pasti yang
belum diakui, atau bagian yang telah
diidentifikasi dari aset, liabilitas atau komitmen
pasti tersebut, yang diatribusikan pada risiko
tertentu dan dapat mempengaruhi laba-rugi
(lindung nilai atas nilai wajar); atau (2) suatu
lindung nilai terhadap eksposur variabilitas arus
kas yang (i) dapat diatribusikan pada risiko
tertentu yang terkait dengan aset atau liabilitas
yang telah diakui atau yang dapat diatribusikan
pada risiko tertentu yang terkait dengan
prakiraan transaksi yang kemungkinan besar
terjadi, dan (ii) dapat mempengaruhi laba-rugi
(lindung nilai arus kas).
The Entity classifies the objectives of the
derivative as (1) a hedge against exposure to
changes in fair value of assets or liabilities that
have been recognized or unrecognized definite
commitment, or an identified portion of an asset,
liability or definite commitment, which is
attributable to the particular risk and could
affect profit or loss (fair value hedge); or (2) a
hedge of the exposure to variability in cash
flows that (i) are attributable to a particular risk
associated with a recognized asset or liability or
are attributable to a particular risk associated
with the forecast transactions likely to occur,
and (ii) could affect profit or loss (cash flow
hedge).
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
26
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN - Lanjutan
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES - Continued
d. Instrumen Keuangan - Lanjutan d. Financial Instruments - Continued
(7) Instrumen Derivatif - Lanjutan (7) Derivative Instruments - Continued
Pada saat terjadinya transaksi, Entitas
mendokumentasi hubungan antara instrumen
lindung nilai dan item yang dilindung nilai, juga
tujuan manajemen risiko dan strategi yang
diterapkan dalam melakukan berbagai macam
transaksi lindung nilai. Entitas juga
mendokumentasikan penilaiannya, pada saat
terjadinya dan secara berkesinambungan, apakah
derivatif yang digunakan untuk transaksi lindung
nilai memiliki efektivitas yang tinggi dalam
rangka saling menghapuskan perubahan nilai
wajar atau arus kas dari item yang dilindung
nilai.
At the time of the transaction, the Entity
documents the relationship between hedging
instruments and hedged items, as well as the risk
management objective and strategy for
undertaking various hedge transactions. The
Entity also documents its judgment, at the time
of occurrence and continuously, whether the
derivatives used to hedge transactions have a
high effectiveness in order to mutually eliminate
changes in fair value or cash flows of hedged
items.
Nilai penuh dari derivatif lindung nilai
dikelompokan sebagai aset atau liabilitas tidak
lancar apabila jatuh tempo item yang dilindung
nilai tersebut melebihi 12 (dua belas) bulan dan
sebagai aset atau liabilitas lancar apabila jatuh
tempo item lindung nilai tersebut kurang dari 12
(dua belas) bulan.
The full value of the hedging derivative is
classified as non-current asset or liability if the
maturity of the hedged item is more than 12
(twelve) months and as a current asset or
liability if the maturity of the hedged item is less
than 12 (twelve) months.
(i) lindung nilai atas nilai wajar (i) fair value of hedges
Perubahan nilai wajar derivatif yang
ditujukan dan dikualifikasikan sebagai
lindung nilai atas nilai wajar, dicatat didalam
laporan laba-rugi dan penghasilan
komprehensif lain, bersamaan dengan
perubahan yang terjadi pada nilai wajar aset
atau liabilitas yang dilindung nilai yang dapat
diatribusikan pada resiko yang dilindung
nilai. Keuntungan atau kerugian yang terkait
dengan bagian efektif dari lindung nilai atas
nilai wajar diakui di dalam laporan laba-rugi
dan penghasilan komprehensif lain, di baris
yang sama dengan perubahan nilai wajar item
yang dilindung nilai. Keuntungan atau
kerugian yang terkait dengan bagian yang
tidak efektif diakui di dalam laporan laba-rugi
dan penghasilan komprehensif lain, dalam
akun “keuntungan/ (kerugian) lain-lain -
bersih”.
Changes in fair value of derivatives that are
designated and qualify as fair value hedges
are recorded in the statement of profit or loss
and other comprehensive income, along with
changes in the fair value of the hedged asset
or liability value attributable to the hedged
risk. Gains or losses related to the effective
portion of fair value hedges are recognized in
the statement of profit or loss and other
comprehensive income, in the same line with
changes in the fair value of the hedged item.
Gains or losses related to the ineffective
portion are recognized in the statement of
profit or loss and other comprehensive
income, in the account "Gain/(Loss) other -
net".
(ii) lindung nilai arus kas
Bagian efektif dari perubahan nilai wajar
derivatif yang ditujukan dan dikualifikasikan
sebagai lindung nilai arus kas, diakui dalam
bagian ekuitas, didalam akun “Perubahan
Bersih Nilai Wajar - Lindung Nilai Arus Kas.
(ii) cash flow hedges
The effective portion of changes in fair value
of derivatives that are designated and qualify
as cash flow hedges is recognized in equity,
in the account "Net Changes in Fair Value of
Cash Flow Hedges".
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
27
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN - Lanjutan
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES - Continued
d. Instrumen Keuangan - Lanjutan d. Financial Instruments - Continued
(7) Instrumen Derivatif - Lanjutan (7) Derivative Instrument - Continued
(ii) lindung nilai arus kas - Lanjutan (ii) cash flow hedges - Continued
Keuntungan atau kerugian yang terkait
dengan bagian yang tidak efektif diakui
segera di dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain, dalam akun
“keuntungan/(kerugian) lain-lain-bersih”.
Akan tetapi, ketika prakiraan transaksi yang
dilindungi nilai menimbulkan aset non-
keuangan, keuntungan dan kerugian yang
sebelumnya ditangguhkan di ekuitas akan
dialihkan dari ekuitas dan dimasukan di
dalam pengukuran awal biaya perolehan aset
tersebut. Jumlah yang diakumulasikan di
ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain pada saat
item yang dilindung nilai mempengaruhi laba
atau rugi. Keuntungan atau kerugian yang
terkait dengan bagian efektif dari lindung
nilai arus kas diakui di dalam laporan laba
rugi dan penghasilan komprehensif lain, di
baris yang sama dengan item yang dilindung
nilai.
Gains or losses related to the ineffective
portion are recognized immediately in the
statement of profit or loss and other
comprehensive income, in the account
“Gain/(Loss) other-Net”. However, when the
forecast transaction that is hedged raises
non-financial assets, gains and losses
previously deferred in equity are transferred
from equity and included in the initial
measurement of the cost of that asset.
Accumulated amounts in equity are
reclassified to the statement of profit or loss
and other comprehensive income when the
hedged item affects profit or loss. Gains or
losses related to the effective portion of cash
flow hedges are recognized in the statement
of profit or loss and other comprehensive
income, in the same line as the hedged item.
Ketika instrumen lindung nilai kadaluarsa
atau dijual, atau ketika lindung nilai tidak lagi
memenuhi kriteria akuntansi lindung nilai,
keuntungan atau kerugian kumulatif yang ada
di ekuitas saat itu tetap berada di bagian
ekuitas dan akan diakui pada saat prakiraan
transaksi yang pada akhirnya diakui dalam
laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain. Apabila prakiraan
transaksi tidak lagi diharapkan akan terjadi,
keuntungan atau kerugian kumulatif yang
telah dicatat di bagian ekuitas segera
dialihkan ke dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain, dalam akun
“keuntungan/(kerugian) lain-lain-bersih”.
When a hedging instrument is expired or
sold, or when a hedge no longer meets the
criteria for hedge accounting, the cumulative
gain or loss existing in equity at that time
remains in equity and is recognized when the
forecast transaction ultimately is recognized
in the statement of profit or loss and other
comprehensive income. If the forecast
transaction is no longer expected to occur,
the cumulative gain or loss that was reported
in equity is immediately transferred to the
statement of profit or loss and other
comprehensive income, in the account
"Gain/(Loss) other-net".
Perubahan nilai wajar atas instrumen derivatif
apapun yang tidak ditujukan atau tidak
dikualifikasikan sebagai akuntansi lindung
nilai diakui segera dalam laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain, dalam
akun “keuntungan/(kerugian) lain-lain-
bersih”.
Changes in the fair value of any derivative
instruments that are not designated or do not
qualify for hedge accounting are recognized
immediately in the statement of profit or loss
and other comprehensive income, in the
account "Gain/(Loss) other-net".
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
28
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN - Lanjutan
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES - Continued
d. Instrumen Keuangan - Lanjutan d. Financial Instruments - Continued
(8) Reklasifikasi Instrumen Keuangan (8) Reclassification of Financial Instruments
Entitas tidak mengklasifikasikan aset keuangan
sebagai investasi HTM, jika dalam tahun
berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun
sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi
investasi HTM dalam jumlah yang lebih dari
jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh
tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan
dibandingkan dengan total nilai investasi HTM),
kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut:
The Entity does not classify financial assets as
HTM investments, if in the current year or during
the two previous years, sold or reclassified as
HTM investments in amounts of more than an
insignificant amount before maturity (more than
the insignificant amount compared to the total
value of investments HTM), except for sales or
reclassifications that:
- dilakukan ketika aset keuangan sudah
mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian
kembali di mana perubahan suku bunga tidak
akan berpengaruh secara signifikan terhadap
nilai wajar aset keuangan tersebut;
- terjadi setelah Entitas telah memperoleh
secara substansial seluruh jumlah pokok aset
keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran
atau pelunasan dipercepat; atau
- terkait dengan kejadian tertentu yang berada
di luar kendali Entitas, tidak berulang dan
tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh
Entitas.
- done when the financial asset is approaching
maturity or date of redemption in which
changes in interest rates will not significantly
affect the fair value of the financial asset;
- occurred after the Entiy has acquired
substantially all of the principal amount of the
financial asset in accordance with the
payment schedule or accelerated settlement;
or
- associated with certain events that are beyond
the control of the Entity, non-recurring and
could not have been reasonably anticipated by
the Entity.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok HTM
ke kelompok AFS dicatat sebesar nilai wajarnya.
Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi
diakui dalam komponen ekuitas sampai aset
keuangan tersebut dihentikan pengakuannya, dan
pada keuntungan atau kerugian kumulatif yang
sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui
pada laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain.
Reclassification of financial assets HTM to AFS
is recorded at fair value. Unrealized gains or
losses are recognized in the equity until the
financial asset is derecognized, and the
cumulative gain or loss previously recognized in
equity should be recognized in the statement of
profit or loss and other comprehensive income.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
29
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN - Lanjutan
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES - Continued
e. Kas dan Setara kas e. Cash and Cash Equivalent
Kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas
dipergunakan untuk membiayai kegiatan Entitas.
Setara kas adalah investasi yang sifatnya sangat
likuid, berjangka pendek, dan dengan cepat dapat
dijadikan kas dalam jumlah yang dapat ditentukan
dan memiliki risiko perubahan nilai yang tidak
signifikan dengan jangka waktu tiga bulan atau
kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan
sebagai jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya.
Cash and banks consist of cash dan cash equivalent.
Cash is the means of payment that ready and free to
be used to finance the activities of the Entity. Cash
equivalents are investments that are highly liquid,
short-term, and it can quickly become cash in the
amount that can be determined and have the risk of
changes in value are not significant with maturities of
three months or less from the date of placement and
not pledged as collateral or restricted in usage.
f. Biaya Dibayar Di muka f. Prepaid Expenses
Biaya dibayar dimuka diamortisasikan selama masa
manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan
metode garis lurus.
Prepaid expenses are amortized over their beneficial
periods using the straight-line method.
g. Aset Tetap g. Property and Equipment
Entitas menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011),
“Aset Tetap” termasuk amandemen PSAK No. 16
“Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang
Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi”.
Entity applied PSAK No. 16 (Revised 2011),
“Property, Plant and Equipment” including
Amandment PSAK No. 16, Property, Plant and
Equipment on Clarification of Acceptable Methods
for Depreciation and Amortization”.
Entitas telah memilih untuk menggunakan model
biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset
tetap.
The Entity has chosen the cost model as their
accounting policy for measurement of their property
and equipment.
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan
dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan
nilai.
Property and equipment are stated at cost less
acumulated depreciation and impairment losses.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode
garis lurus selama umur manfaat aset. Taksiran masa
manfaat ekonomis sebagai berikut :
Depreciation is computed using the straight-line
method over the usefull life of the assets. Estimated
usefull lives as follows :
Tahun / Years Persentase/Percentage
Peralatan dan perlengkapan kantor 4 - 8 25% - 12,5% Office equipment
Kendaraan 4 - 8 25% - 12,5% Vehicles
Pada setiap akhir tahun buku, manajemen mengkaji
ulang nilai residu, umur manfaat dan metode
penyusutan, dan jika sesuai dengan keadaan,
disesuaikan secara prospektif.
At the end of each financial year, management
reviewed the residual values, useful lives and
methods of depreciation, and if appropriate, adjusted
prospectively.
Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
pada saat terjadinya; Biaya penggantian atau inspeksi
yang signifikan dikapitalisasi pada saat terjadinya,
dan jika besar kemungkinan manfaat ekonomis
dimasa depan berkenaan dengan aset tersebut akan
mengalir ke Entitas, dan biaya perolehan aset dapat
diukur secara andal.
The cost of repairs and maintenance is charged to the
statement of profit or loss and other comprehensive
income as incurred; replacement or inspection costs
are capitalized when incurred, and if it is probable
future economic benefits associated with the item will
flow to the Entity, and the cost of the asset can be
measured reliably.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
30
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN - Lanjutan 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES - Continued
g. Aset Tetap - Lanjutan g. Property and Equipment - Continued
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya
pada saat dilepaskan atau ketika tidak ada manfaat
ekonomis masa depan yang diharapkan dari
penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang
timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung
sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan
dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
The carrying amount of property and equipment is
derecognized upon disposal or when no future
economic benefits are expected from its use or
disposal. Any gain or loss arising on derecognition of
the asset (calculated as the difference between the net
disposal proceeds and the carrying amount of the
asset) is included in the statement of profit or loss and
other comprehensive income in the year the asset is
derecognized.
h. Aset Takberwujud h. Intangible Assets
Entitas menerapkan PSAK No. 19 (Revisi 2010).
Aset takberwujud dapat diakui hanya apabila:
i. kemungkinan besar akan diperoleh manfaat
ekonomi masa depan dari aset tersebut; dan
ii. biaya perolehan aset tersebut dapat diukur secara
andal.
Aset takberwujud pada awalnya diakui sebesar biaya
perolehan atau jumlah yang diatribusikan ke aset
tersebut saat pertama kali diakui, apabila dapat
diterapkan. Taksiran masa manfaat ekonomis sebagai
berikut:
The Entity adopted PSAK No. 19 (Revised 2010),
“Intangible Assets”.
Intangible assets can be recognized only if:
i. likely to obtain the future economic benefits of the
asset, and
ii. cost of that asset can be measured reliably.
Intangible assets are initially recognized at cost or
the amount attributable to the item when it was first
recognized, where applicable. Estimated useful lives
as follows:
Jenis Aset takberwujud
Taksiran Masa
Manfaat
(Tahun)/Estimated
Useful Life (Year)
Type of intangible assets
Program komputer 4 Computer programe
Entitas telah memilih model biaya (cost model)
sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset
takberwujudnya.
The Entity has chosen the cost model for
measurement intangible assets.
Aset takberwujud dengan umur manfaat terbatas
(finite) diamortisasi secara sistematis selama umur
manfaatnya. Aset takberwujud dengan umur manfaat
tidak terbatas (indefinite) tidak perlu diamortisasi,
namun secara tahunan wajib dilakukan perbandingan
antara nilai tercatat dengan nilai yang dapat
dipulihkan.
Intangible assets with finite useful lives are amortized
systematically over the useful life. Intangible assets
with indefinite life are not necessarily amortized, but
must be done on an annual basis the comparison
between the carrying value and the recoverable
amount.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
31
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN - Lanjutan 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES - Continued
h. Aset Takberwujud - Lanjutan h. Intangible Assets - Continued
Beban ditangguhkan lainnya yang mempunyai masa
manfaat ekonomis dimasa depan diamortisasi selama
taksiran masa manfaat ekonomis dengan
menggunakan metode garis lurus (straight line
method).
Other deferred charges that have benefit economic in
the future are amortized over the estimated future
useful lives using the straight-line method.
i. Imbalan Kerja i. Employee Benefits
Entitas menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2014),
“Imbalan Kerja” dan Amandemen PSAK No. 24,
“Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran
Pekerja”. Selain itu, Entitas juga mengadopsi ISAK
No. 15, "PSAK 24: Batas Aset Imbalan Pasti,
Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya".
The Entity adopted PSAK No. 24 (Revised 2014),
“Employee Benefits” and Amandement to PSAK No.
24, “Employee Benefits on a Defined Benefit
Program: Employee Contribution”. Besides, the
Entity also adopted ISAK No. 15, “PSAK 24: The
Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding
Requirements and their Interactions”.
PSAK revisi ini, memperkenalkan persyaratan untuk
sepenuhnya mengakui perubahan dalam kewajiban
(aset) imbalan pasti termasuk pengakuan segera dari
biaya imbalan pasti termasuk biaya jasa lalu yang
belum menjadi hak (vested), dan memerlukan
pemilahan dari biaya imbalan pasti keseluruhan
menjadi komponen-komponen dan membutuhkan
pengakuan pengukuran kembali OCI (menghilangkan
pendekatan “koridor”), meningkatkan pengungkapan
tentang program imbalan pasti, modifikasi akuntansi
untuk pesangon, termasuk membedakan antara
imbalan yang diberikan dalam pemberian jasa dan
imbalan yang diberikan dalam pemutusan hubungan
kerja, dan mengubah pengakuan dan pengukuran
imbalan pesangon.
This revised PSAK, introducing a requirement to fully
recognize changes in the net defined benefit liability
(asset) including immediate recognition of defined
benefit costs including unvested past service cost, and
require disaggregation of the overall defined benefit
cost into components and requiring the recognition of
remeasurements in OCI (eliminating the “corridor”
approach), enhancing disclosures about defined
benefit plans, modifications to the accounting for
termination benefits, including distinguishing
between benefits provided in exchange for service
and benefits provided in exchange for the termination
of employment, and changing the recognition and
measurement of termination benefits.
Entitas mengadopsi program imbalan pasti yang tidak
didanai dan mencatat imbalan kerja untuk memenuhi
imbalan di bawah Undang-Undang Nomor 13 Tahun
2003.
The Entity adopts an unfunded defined benefit plan
and records employee benefits to cover adequately
the benefits under the Law No. 13 year 2003.
Pengakuan Recognition
Beban imbalan kerja untuk pekerja harus diakui pada
periode dimana imbalan diperoleh oleh pekerja,
daripada ketika dibayar atau terutang.
The cost of providing employee benefits should be
recognized in the period in which the benefit is
earned by the employee, rather than when it is paid
or payable.
Komponen biaya imbalan pasti diakui sebagai
berikut:
The components of defined benefit cost are
recognized as follows:
1. Biaya jasa diatribusikan ke periode sekarang dan
masa lalu diakui dalam laporan laba rugi;
2. bunga neto pada liabilitas atau aset imbalan pasti
ditentukan dengan menggunakan tingkat diskonto
pada awal periode diakui dalam laporan laba rugi;
1. Service cost attributable to the current and past
periods is recognized in profit or loss;
2. Net interest on the net defined benefit liability or
asset, determined using the discount rate at the
beginning of the period is recognized in profit or
loss;
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
32
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN - Lanjutan
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES - Continued
i. Imbalan Kerja - Lanjutan i. Employee Benefits - Continued
Pengakuan - Lanjutan Recognition - Continued
3. Pengukuran kembali dari liabilitas atau aset
imbalan pasti terdiri dari:
- Keuntungan dan kerugian aktuarial;
- Imbal balik aset program;
- Setiap perubahan dalam dampak batas atas aset,
tidak termasuk jumlah yang dimasukkan dalam
bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti
neto.
diakui di OCI (tidak direklasifikasi ke laba rugi
pada periode berikutnya).
3. Remeasurements of the net defined benefit liability
or asset, comprising:
- actuarial gains and losses;
- return on plan assets;
- Any changes in the effect of the asset ceiling,
excluding amounts included in net interest on
the net defined benefit liability (asset).
is recognized in OCI (not reclassified to profit or
loss in a subsequent period).
Pengukuran Measurement
Pengukuran kewajiban (aset) imbalan pasti bersih
mensyaratkan penerapan metode penilaian aktuaria,
atribusi imbalan untuk periode jasa, dan penggunaan
asumsi aktuaria. Nilai wajar aset program dikurangi
dari nilai kini kewajiban imbalan pasti dalam
menentukan defisit bersih atau surplus.
The measurement of a net defined benefit liability or
assets requires the application of an actuarial
valuation method, the attribution of benefits to periods
of service, and the use of actuarial assumptions. The
fair value of any plan assets is deducted from the
present value of the defined benefit obligation in
determining the net deficit or surplus.
Nilai kini kewajiban imbalan pasti Entitas dan biaya
jasa terkait ditentukan dengan menggunakan metode
“Projected Unit Credit”, yang menganggap setiap
periode jasa akan menghasilkan satu unit tambahan
dari imbalan dan mengukur setiap unit secara terpisah
untuk menghasilkan kewajiban akhir. Hal ini
mensyaratkan entitas untuk mengatribusikan imbalan
pada periode kini (untuk menentukan biaya jasa kini)
dan periode kini dan periode lalu (untuk menentukan
nilai kini kewajiban imbalan pasti). Imbalan tersebut
diatribusikan sepanjang periode jasa menggunakan
formula imbalan yang dimiliki program, kecuali jasa
pekerja di tahun tahun akhir akan meningkat secara
material dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,
dalam hal ini menggunakan dasar metode garis lurus.
The present value of Entity's defined benefit
obligations and related service costs is determined
using the “Projected Unit Credit” method, which sees
each period of service as giving rise to an additional
unit of benefit entitlement and measures each unit
separately in building up the final obligation. This
requires an entity to attribute benefit to the current
period (to determine current service cost) and the
current and prior periods (to determine the present
value of defined benefit obligations). Benefit is
attributed to periods of service using the plan's
benefit formula, unless an employee's service in later
years will lead to a materially higher of benefit than
in earlier years, in which case a straight-line basis is
used.
Biaya jasa lalu diakui sebagai beban pada awal
tanggal ketika perubahan program atau kurtailmen
terjadi dan tanggal ketika entitas mengakui setiap
pesangon, atau biaya terkait restrukturisasi dalam
PSAK No. 57, "Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan
Aset Kontinjensi".
Past service cost is recognized as an expense at the
earlier of the date when a plan amendment or
curtailment occurs and the date when an entity
recognizes any termination benefits, or related
restructuring costs under PSAK No. 57,” Provisions,
Contingent Liabilities and Contingent Assets”.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
33
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN - Lanjutan 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES - Continued
i. Imbalan Kerja - Lanjutan i. Employee Benefits - Continued
Pengukuran - Lanjutan Measurement - Continued
Keuntungan atau kerugian atas penyelesaian program
imbalan pasti diakui pada saat penyelesaian terjadi.
Gains or losses on the settlement of a defined benefit
plan are recognized when the settlement occurs.
Sebelum biaya jasa lalu ditentukan, atau keuntungan
atau kerugian pada penyelesaian diakui, kewajiban
imbalan pasti atau aset disyaratkan untuk diukur
kembali, namun entitas tidak disyaratkan untuk
membedakan antara biaya jasa lalu yang dihasilkan
dari kurtailmen dan keuntungan dan kerugian pada
penyelesaian di mana transaksi ini terjadi bersama-
sama.
Before past service costs are determined, or a gain or
loss on settlement is recognized, the net defined
benefit liability or asset is required to be remeasured,
however an entity is not required to distinguish
between past service costs resulting from
curtailments and gains and losses on settlement
where these transactions occur together.
j. Akuntansi Pembiayaan Konsumen dan Sewa j. Accounting For Consumer Financing and Leases
1) Akuntansi pembiayaan konsumen 1) Accounting for consumer financing
Piutang pembiayaan konsumen diklasifikasikan
sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang,
dan setelah pengakuan awal, dicatat pada biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan
metode suku bunga efektif.
Consumer financing receivables are classified as
loans and receivables, and subsequent to initial
recognition, are carried at amortized cost using
the effective interest method.
Piutang pembiayaan konsumen yang pembayaran
angsurannya menunggak diklasifikasikan sebagai
piutang bermasalah dan pendapatan pembiayaan
konsumen diakui pada saat pendapatan tersebut
diterima (cash basis). Bila terjadi wanprestasi
piutang pembiayaan konsumen dapat diselesaikan
dengan menjual kendaraan yang dibiayai Entitas.
Consumer financing receivables which
installments are overdue classified as non-
performing receivable and the related consumer
financing income is recognized only when it is
actually collected (cash basis). In the events of
default, consumer financing receivables could be
settled by selling their vehicle that financed by
the Entity.
Penyelesaian kontrak sebelum masa pembiayaan
konsumen berakhir diperlakukan sebagai
pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan
keuntungan yang timbul diakui dalam laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
tahun berjalan.
Early termination of a contract is treated as a
cancellation of an existing contract and the
resulting gain is recognized in the current year
statement of profit or loss and other
comprehensive income.
Entitas melakukan penghapusbukuan terhadap
sisa piutang konsumen yang sudah tidak bisa
ditagih kembali. Penerimaan dari piutang yang
telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan
lain-lain pada saat diterima. Entitas tidak
melakukan penilaian atas aset yang diambil.
The Entity write-off the remaining consumers
receivable that have been non-recoverable.
Recoveries from written-off receivables are
recognized as other income upon receipt. The
Entity did not assess the assets taken.
2) Akuntansi sewa 2) Accounting for leases
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa
pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan
secara substansial seluruh risiko dan manfaat
yang terkait dengan kepemilikan aset.
Leases are classified as finance leases if the
leases transfer substantially all the risks and
rewards incidental to ownership of the leased
assets.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
34
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN - Lanjutan 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES - Continued
j. Akuntansi Pembiayaan Konsumen, Sewa -
Lanjutan j. Accounting For Consumer Financing, Leases -
Continued
2) Akuntansi sewa - Lanjutan 2) Accounting for leases - Continued
Entitas mengakui aset berupa piutang sewa
pembiayaan di laporan posisi keuangan sebesar
jumlah yang sama dengan investasi sewa neto.
The Entity recognized assets held under a
financing lease in its statement of financial
position and present them as a receivable at an
amount equal to the net investment in the lease
Penerimaan piutang sewa diperlakukan sebagai
pembayaran pokok dan penghasilan sewa
pembiayaan. Pengakuan penghasilan sewa
pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang
mencerminkan suatu tingkat pengembalian
periodik yang konstan atas investasi neto Entitas
sebagai lessor dalam sewa pembiayaan
Lease payment receivable is treated as repayment
of principal and financing lease income. The
recognition of financing lease income is based on
a pattern reflecting a constant periodic rate of
return on the Entity’s net investment in the
financing lease.
Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang
bersangkutan (accrual basis).
Expenses are recognized in the relevant year
(accrual basis).
k. Pembiayaan Bersama k. Joint Financing
Dalam pembiayaan bersama antara Entitas dan
penyedia fasilitas pembiayaan bersama, Entitas
berhak menentukan tingkat bunga yang lebih tinggi
kepada konsumen dibandingkan tingkat bunga yang
ditetapkan dalam perjanjian pembiayaan bersama
dengan penyedia fasilitas pembiayaan bersama.
In joint financing arrangements between the Entity
and the joint financing facility provider, the Entity
has the right to set higher interest rates to the
consumers than the interest rated stated in the joint
financing agreement with the joint financing facility
provider.
Seluruh kontrak pembiayaan bersama yang dilakukan
oleh Entitas merupakan pembiayaan bersama tanpa
tanggung renteng (without recourse) dimana hanya
porsi jumlah piutang yang dibiayai Entitas yang
dicatat sebagai piutang pembiayaan konsumen di
laporan posisi keuangan (pendekatan neto).
Pendapatan pembiayaan konsumen disajikan di
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
setelah dikurangi dengan bagian yang merupakan hak
pihak-pihak lain yang berpartisipasi pada transaksi
pembiayaan bersama tersebut.
All joint financing contract entered by the Entity are
joint financing without recourse in which only the
Entity’s financing portion of the total installments are
recorded as consumer financing receivables in the
statement of financial position (net approach).
Consumer financing income is presented in the
statement of profit or loss and other comprehensive
income after deducting the portions belong to other
parties participated to these joint financing
transactions.
l. Pajak Penghasilan l. Income Tax
Entitas menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2014),
Pajak Penghasilan”. Selain itu, Entitas juga
menerapkan ISAK No. 20, “Pajak Penghasilan:
Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para
Pemegang Saham”.
The Entity adopted PSAK No. 46 (Revised 2014),
“Income Taxes”. Besides, the Entity also adopted
ISAK No. 20, “Income Taxes: Changes in the Tax
Status of an Enterprise or its Shareholders”.
Pengakuan Recognition
Jumlah pajak kini untuk periode kini dan periode
sebelumnya, yang belum dibayar, diakui sebagai
liabilitas. Apabila jumlah pajak yang telah dibayar
untuk periode kini dan periode-periode sebelumnya
melebihi jumlah pajak yang terhutang untuk periode-
periode tersebut, maka selisihnya diakui sebagai aset.
Current tax for current and prior periods, to the
extent unpaid, is recognized as a liability. If the
amount already paid in respect of current and prior
periods exceeds the amount due for those periods, the
excess is recognized as an asset.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
35
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN - Lanjutan 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES - Continued
l. Pajak Penghasilan - Lanjutan l. Income Tax - Continued
Pengakuan - Lanjutan Recognition - Continued
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas
perbedaan temporer antara aset dan liabilitas untuk
tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap
tanggal Pelaporan. Manfaat pajak di masa
mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum
digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi
atas manfaat pajak tersebut.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for
temporary differences between assets and liabilities
for commercial purposes and for tax purposes each
reporting date. Future tax benefits, such as the
balance of unused tax losses, are recognized to the
extent that realization of such benefits.
Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua
perbedaan temporer kena pajak kecuali jika timbul
perbedaan temporer kena pajak yang berasal dari:
Deferred tax liability is recognized for all taxable
temporary differences unless the deferred tax liability
arises from :
a. pengakuan awal goodwill; atau
b. pada saat pengakuan awal aset atau liabilitas dari
suatu transaksi yang
i. bukan transaksi kombinasi bisnis; dan
ii. pada saat transaksi, tidak mempengaruhi laba
akuntansi dan laba kena pajak (rugi pajak).
c. perbedaan temporer kena pajak terkait dengan
investasi pada entitas anak, cabang dan entitas
asosiasi, dan bagian partisipasi dalam pengaturan
bersama, tetapi hanya sepanjang bahwa entitas
mampu mengontrol waktu pembalikan perbedaan
dan besar kemungkinan pembalikan tidak akan
terjadi pada perkiraan masa mendatang.
a. initial recognition of goodwill;
b. the initial recognition of an asset/liability
i. other than in a business combination which,
ii. at the time of the transaction, does not affect
either the accounting or the taxable profit.
c. temporary differences associated with
investments in subsidiaries, branches, and
associates, and interests in joint arrangements,
but only to the extent that the entity is able to
control the timing of the reversal of the
differences and it is probable that the reversal
will not occur in the foreseeable future.
Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan
temporer dapat dikurangkan, kerugian fiskal dan
kredit pajak yang belum dimanfaatkan sepanjang
besar kemungkinan akan ada laba kena pajak akan
tersedia dalam jumlah yang cukup memadai sehingga
perbedaan temporer dapat dikurangkan tersebut dapat
dimanfaatkan kecuali jika timbul perbedaan temporer
dapat dikurangkan yang berasal dari:
Deferred tax asset is recognized for deductible
temporary differences, unused tax losses and unused
tax credits to the extent that it is probable that taxable
profit will be available against which the deductible
temporary differences can be utilized unless the
deferred tax asset arises from:
a. pengakuan awal aset atau pengakuan awal
liabilitas dalam transaksi yang:
i. bukan dari transaksi kombinasi bisnis; dan
ii. pada saat transaksi, tidak mempengaruhi baik
laba akuntansi maupun laba kena pajak (rugi
pajak).
a. the initial recognition of an asset or liability
i. other than in a business combination,
ii. at the time of the transaction, does not affect
accounting profit or taxable profit.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
36
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN - Lanjutan 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES - Continued
l. Pajak Penghasilan - Lanjutan l. Income Tax - Continued
Pengakuan - Lanjutan Recognition - Continued
b. perbedaan temporer dapat dikurangkan yang
ditimbulkan dari entitas anak, cabang dan entitas
asosiasi, serta bagian partisipasi dalam pengaturan
bersama sepanjang dan hanya sepanjang
kemungkinan besar terjadi:
i. perbedaan temporer akan terpulihkan pada
masa depan yang dapat diperkirakan; dan
ii. laba kena pajak akan tersedia dalam jumlah
yang memadai sehingga perbedaan temporer
dapat dimanfaatkan.
b. deductible temporary differences arising from
investments in subsidiaries, branches and
associates, and interests in joint arrangements,
are only recognized to the extent that it is
probable that:
i. the temporary difference will reverse in the
foreseeable future and
ii. taxable profit will be available against which
the temporary difference will be utilized.
Pengukuran Measurement
Liabilitas (aset) pajak kini untuk periode kini dan
periode sebelumnya diukur sebesar jumlah yang
diharapkan untuk dibayar (direstitusi) kepada otoritas
perpajakan, yang diohitung menggunakan tarif pajak
(dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau yang
telah secara substantif berlaku pada periode
pelaporan.
Current tax liabilities (assets) for the current and
prior periods is measured at the amount expected to
be paid to (recovered from) the taxation authorities,
using the tax rates (and tax laws) that have been
enacted or substantively enacted for the reporting
period.
Aset dan Liabilitas pajak tangguhan harus diukur
dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan
akan berlaku pada saat aset dipulihkan atau liabilitas
diselesaikan, yaitu dengan tarif pajak (dan peraturan
pajak) yang telah berlaku atau secara substantif
berlaku pada periode pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities shall be measured
at the tax rates that are expected to apply to the
period when the asset is realized or the liability is
settled, based on tax rates (and tax laws) that have
been enacted or substantively enacted for the
reporting period.
Aset dan Liabilitas pajak tangguhan tidak boleh
didiskontokan.
Deferred tax assets and liabilities cannot be
discounted
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan harus ditinjau
kembali pada akhir periode pelaporan. Entitas
mengurangi jumlah tercatat aset pajak tangguhan
apabila besar kemungkinan laba kena pajak tidak lagi
tersedia dalam jumlah yang cukup memadai untuk
mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak
tangguhan tersebut. Pengurangan jumlah tercatat aset
pajak tangguhan dilakukan pembalikan apabila
kemungkinan besar laba kena pajak yang tersedia
jumlahnya cukup memadai.
The carrying amount of a deferred tax asset shall be
reviewed at the end of each reporting period. An
entity shall reduce the carrying amount of a deferred
tax asset to the extent that it is no longer probable
that sufficient taxable profit will be available to allow
the benefit of part or all of that deferred tax asset to
be utilized. Any such reduction shall be reversed to
the extent that it becomes probable that sufficient
taxable profit will be available.
Perubahan terhadap liabilitas perpajakan diakui pada
saat Surat Ketetapan Pajak (“SKP”) diterima dan/
atau, jika Entitas mengajukan keberatan dan/atau
banding tersebut telah ditetapkan.
Changes to the tax liability are recognized when an
assessment (“SKP”) is received and / or, if the Entity
filed an objection and/or appeal is determined.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
37
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN - Lanjutan 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES - Continued
l. Pajak Penghasilan - Lanjutan l. Income Tax - Continued
Alokasi Allocation
Untuk transaksi atau peristiwa lainnya yang diakui
dalam laba rugi, setiap pengaruh pajak terkait juga
diakui dalam laba rugi. Untuk transaksi atau peristiwa
lainnya yang diakui diluar laba rugi (baik dalam OCI
maupun langsung dalam ekuitas), setiap pengaruh
pajak terkait juga diakui diluar laba rugi (baik dalam
OCI maupun langsung dalam ekuitas, masing-
masing).
For transactions and other events recognized in profit
or loss, any related tax effects are also recognized in
profit or loss. For transactions and other events
recognized outside profit or loss (either in OCI or
directly in equity), any related tax effects are also
recognized outside profit or loss (either in OCI or
directly in equity, respectively).
Saling Hapus Offset
Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan
saling hapus jika, dan hanya jika, memiliki hak secara
hukum untuk saling hapus aset pajak kini terhadap
liabilitas pajak kini, atau aset pajak tangguhan dan
liabilitas pajak tangguhan terkait entitas kena pajak
yang sama, atau Entitas berniat untuk menyelesaikan
aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.
Deferred tax assets and deferred tax liabilities are
offset if, and only if, legally enforceable right exists to
offset current tax assets against current tax liabilities,
or deferred tax assets and deferred tax liabilities
relate to the same taxable entity, or the Entity intends
to settle its current tax assets and liabilities on a net
basis.
m. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing m. Foreign Currencies Transactions and Balances
Entitas menerapkan PSAK No. 10 (Revisi 2010),
“Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”.
The Entity applied PSAK No. 10 (Revised 2010),“The
Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”.
Transaksi dalam mata uang asing dicatat kedalam
Rupiah berdasarkan kurs pada saat terjadinya
transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset
dan liabilitas moneter dalam mata uang asing
disesuaikan kedalam Rupiah dengan menggunakan
kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia
pada tanggal terakhir transaksi perbankan pada
periode tersebut. Laba dan rugi yang timbul
dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain.
Transactions in foreign currencies are recorded into
Rupiah based on the exchange rate at the transaction
incurred. On the statement of financial position date,
assets and liabilities denominated in foreign
currencies are adjusted into Rupiah using the middle
rate set by Bank Indonesia on the last date of
banking transactions in that period. Profits and
losses are credited or charged to the statement of
profit or loss and other comprehensive income.
Entitas menggunakan nilai tukar mata uang asing
pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018
adalah:
The Entity applied exchange rate as of March 31,
2019 and December 31, 2018 are:
March 31, 2019 December 31, 2018
1 USD 14.244 14.481
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
38
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN - Lanjutan 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES - Continued
n. Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak n. Tax Amnesty Assets and Liabilities
Aset dan liabilitas pengampungan pajak diakui pada
saat Surat Keterangan Pengampunan Pajak (SKPP)
diteribitkan oleh Menteri Keuangan Republik
Indonesia, dan tidak diakui secara neto (saling hapus).
Selisih antara asset dan liabilitas pengampunan pajak
diakui sebagai Tambahan Modal Disetor.
Tax amnesty asset and liabilitas are recognized upon
the issuance of Surat Keterangan Pengampunan
Pajak (SKPP) by the Minister of Finance of the
Republic of Indonesia, and they are not recognized as
net amount (offset). The difference between The Tax
Amnesty Asset and Liabilities is recognized as
Additional Paid-in Capital.
Aset pengampunan pajak pada awalnya diakui
sebesar nilai yang disetujui dalam SKPP.
Tax amnesty assets are initially recognized at the
value stated in SKPP.
Liabilitas pengampunan pajak pada awalnya diakui
sebesar nilai kas dan setara kas yang masih harus
dibayarkan oleh Entitas sesuai kewajiban kontraktual
atas perolehan asset pengampunan pajak.
Tax amnesty liabilities are initially measure at the
amount of cash and cas equivalents to be settled by
the Entity according to be contractual obligation with
respect to the acquisition of respective tax amnesty
assets.
Uang tebusan yang dibayarkan oleh Entitas untuk
memperoleh pengampunan pajak diakui sebagai
beban pada periode dimana SKPP diterima oleh
Entitas.
The redemption money paid by the Entity to obtain
the tax amnesty is recognized as expense in the period
in which the Entity recives SKPP.
Jika tidak dilakukan oengukuran kembali Entitas
tidak melakukan pengukuran kembali asset dan
liabilitas pengampunan pajak setelah pangakuan awal.
After initial recognition Entity did not remeasure the
tax amnesty assets and liabilities.
Aset dan liabilitas pengampuna pajak disajikan secara
terpisah dari asset dan lialitas lainnya (baris yang
berbeda dengan akun set dan liabilitas lain) dalam
laporan posisi keuangan.
Tax amnesty assets and liabilities are presented
separately from other assets and liabilities (different
line items for assets and liabilities) in the statement of
financial position
o. Laba per Saham Dasar o. Earnings per Share
Entitas menerapkan PSAK No. 56 (Revisi 2011),
“Laba per Saham”. PSAK ini menetapkan prinsip
penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga
meningkatkan daya banding kinerja antar entitas
berbeda pada periode pelaporan sama dan antar
periode pelaporan berbeda untuk entitas yang sama.
The Entity adopted PSAK No. 56 (Revised 2011),
“Earnings per Share”. This PSAK establishes the
principle of the determination and presentation of
earnings per share, thus increasing the comparability
of performance between different entities in the same
reporting period and between different reporting
periods for the same entity.
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba
yang dapat diatribusikan kepada Entitas Induk dengan
jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan
dan disetor penuh selama periode berjalan setelah
dikurangi dengan saham yang diperoleh kembali.
Earnings per share is calculated by dividing the profit
attributable to owners of the Company (Parent
Entity) by the weighted average number of shares
outstanding during the period net of repurchased
shares.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
39
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING - Lanjutan
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES - Continued
n. Laba per Saham Dasar - Lanjutan o. Earnings per Share - Continued
Saham biasa dapat diterbitkan atau jumlah saham
biasa dapat berkurang, tanpa disertai perubahan pada
arus kas atau aset lain atau pada liabilitas. Perubahan
tersebut dapat berbentuk dividen saham, saham
bonus, pemecahan saham atau penggabungan saham.
Untuk perhitungan laba per saham, perubahan
tersebut dianggap seolah-olah sudah terjadi pada
awal tahun laporan keuangan konsolidasian yang
disajikan.
Common shares may be issued or the number of
shares of common stock may be reduced, without
accompanying changes in cash flows or other assets
or liabilities. These changes may take the form of
stock dividends, bonus shares, stock splits or stock
merger. For the calculation of earnings per share, the
change is considered as if it had occurred at the
beginning of the consolidated financial statements
presented.
o. Informasi Segmen p. Segment Information
Entitas melaporkan informasi segmen yang
memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk
mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari
aktivitas bisnis yang mana Entitas terlibat dan
lingkungan ekonomi dimana Entitas beroperasi.
The Entity disclouses segment information that will
enable users of financial statements to evaluate the
nature and financial effects of the business activities
in which the Entity engages and the economic
environment in which the Entity operates.
Sebuah segmen operasi adalah sebuah komponen dari
entitas yang:
An operating segment is a component of an entity
that:
a. terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana
memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban
(termasuk pendapatan dan beban terkait dengan
transaksi dengan komponen lain dari entitas yang
sama);
a. engages in business activities which it may earn
revenues and incur expenses (including revenues
and expenses relating to transactions with other
components of the same entity);
b. hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh
pengambil keputusan operasional untuk membuat
keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan
pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
b. whose operating results are regularly reviewed
by the chief operating decision maker to make
decisions about resources to be allocated to the
segment and assess its performance; and
c. tersedia informasi keuangan yang dapat
dipisahkan.
c. discrate financial information is available.
Entitas melakukan segmentasi pelaporan berdasarkan
informasi keuangan yang digunakan oleh pengambil
keputusan operasional dalam mengevaluasi kinerja
segmen dan menentukan alokasi sumber daya yang
dimilikinya. Segmentasi berdasarkan aktivitas dari
setiap kegiatan operasi entitas legal di dalam Entitas.
Seluruh transaksi antar segmen telah dieliminasi.
The Entity reporting segment is based on the
financial information used by the chief operating
decision maker in evaluating segment performance
and allocating its resources. Segmentation is based
on the activity of each legal entity operating activities
in the Entity. All transactions between segments have
been eliminated.
p. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan q. Events after the Reporting Period
Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode
pelaporan yang menyediakan tambahan informasi
mengenai posisi keuangan Entitas pada tanggal
laporan posisi keuangan (peristiwa penyesuai), jika
ada, telah tercermin dalam laporan keuangan.
Events that occur after the reporting period that
provide additional information about the Entity's
financial position on the date of the statement of
financial position (adjusting events), if any, have been
reflected in the financial statements.
Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode
pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian
(peristiwa non-penyesuai), apabila jumlahnya
material, telah diungkapkan dalam laporan keuangan.
Events that occur after the reporting period that do
not require adjustment (non-adjusting events), if the
amount of material, are disclosed in the financial
statements.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
40
4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI
YANG PENTING 4. ESTIMATED AND JUDGMENTS OF SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi Judgments, Estimates and Assumptions
Penyusunan laporan keuangan Entitas mengharuskan
manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan
asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari
pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan
atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan.
Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut
dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai
tercatat aset dan liabilitas yang terpengaruh pada periode
pelaporan berikutnya.
The preparation of financial statements requires
management of the Entity to make judgments, estimates
and assumptions that affect the reported amounts of
revenues, expenses, assets and liabilities and disclosure
of contingent liabilities, at the end of the reporting
period. Uncertainty about the judgment, estimates and
assumptions could result in material adjustments to the
carrying value of assets and liabilities in future period.
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi
ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki
risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap
nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode berikutnya
diungkapkan dibawah ini.
The key assumptions of the future and the other key
source of uncertainty in estimation at the reporting date
that have a significant risk of material adjustment to the
carrying amounts of assets and liabilities for the future
period described below.
Entitas mendasarkan estimasi dan asumsi pada parameter
yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun.
Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan
mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi
diluar kendali Entitas. Perubahan tersebut dicerminkan
dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The Entity bases its estimates and assumptions on the
parameters available at the time the financial statements
are prepared. Assumptions and situation concerning the
future development may change due to market changes or
circumstances beyond the control of the Entity. The
changes are reflected in the related assumptions as
incurred.
Pertimbangan, estimasi dan asumsi berikut ini dibuat oleh
manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi
Entitas yang memiliki pengaruh paling signifikan atas
jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:
The following judgments, estimates and assumptions
made by management in implementing accounting
policies of the Entity has the most significant effect on the
amount recognized in the financial statements:
Menentukan Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Determining Classification of Financial Assets and
Financial Liabilities
Entitas menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas
tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan
dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan
PSAK No. 55 (Revisi 2014) dipenuhi. Dengan demikian,
aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai
dengan kebijakan akuntansi Entitas seperti diungkapkan
pada catatan 3d dan 29.
The Entity determines classification of certain assets and
liabilities as financial assets and financial liabilities by
considering the definitions set forth in PSAK No. 55
(Revised 2014) are met. Accordingly, financial assets and
financial liabilities are recognized in accordance with the
Entity’s accounting policies as disclosed in the notes 3d
and 29.
Menentukan Nilai Wajar dan Perhitungan Amortisasi
Biaya Perolehan dari Instrumen Keuangan
Determining Fair Value and Calculation of Cost
Amortization of Financial Instruments
Entitas mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu
pada nilai wajar dan pada biaya perolehan yang
diamortisasi, yang mengharuskan penggunaan estimasi
akuntansi. Sementara komponen signifikan atas
pengukuran nilai wajar dan asumsi yang digunakan
dalam perhitungan amortisasi biaya perolehan ditentukan
menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi,
jumlah nilai wajar atau amortisasi dapat berbeda bila
Entitas menggunakan metodologi penilaian atau asumsi
yang berbeda. Perubahan tersebut dapat mempengaruhi
secara langsung laba atau rugi Entitas. Penjelasan lebih
rinci diungkapkan dalam catatan 29.
The Entity records certain assets and financial liabilities
at fair value and at amortized cost, which requires the use
of accounting estimates. While significant components of
fair value measurement and assumptions used in the
calculation of cost amortization is determined using
verifiable objective evidence, the amount of the fair value
or amortized cost may differ if the Entity uses different
valuation methodologies or assumptions. These changes
directly affect the Entity’s profit or loss. More detailed
information is disclosed in note 29.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
41
4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI
YANG PENTING - Lanjutan
4. ESTIMATED AND JUDGMENTS OF SIGNIFICANT
ACCOUNTING - Continued
Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi - Lanjutan Judgments, Estimates and Assumptions - Continued
Menentukan Jumlah Terpulihkan dari Aset
Keuangan
Determining Recoverable Amount of Financial Assets
Entitas mengevaluasi akun tertentu yang diketahui bahwa
pelanggan tertentu tidak dapat memenuhi liabilitas
keuangannya. Dalam hal tersebut, Entitas menggunakan
pertimbangan berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia,
termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu dan
hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari
pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga
yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk
mencatat penyisihan spesifik atas pelanggan terhadap
jumlah terutang guna mengurangi jumlah piutang yang
diharapkan dapat diterima oleh Entitas. Penyisihan
spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika
tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah
penyisihan atas penurunan nilai piutang. Penjelasan lebih
rinci diungkapkan dalam catatan 29.
The Entity evaluates specific accounts where it has
information that a particular customer cannot meet its
financial liabilities. In this case, the Entity uses judgment
based on available facts and circumstances, including but
not limited to, terms and relationships with customers
and the credit status of customers based on available
credit records from third parties and known market
factors, to record specific allowance for the customer
against the amount owed in order to reduce the amount
of the receivables that the Entity expects to collect.
Specific allowance is re-evaluated and adjusted if
additional information received affects the amount of
allowance for impairment of receivables. More detailed
information is disclosed in note 29.
Menentukan Jumlah Terpulihkan dari Aset Non-
Keuangan
Determining Recoverable Amount of Non-financial
Assets
Jumlah pemulihan atas aset tetap didasarkan pada
estimasi dan asumsi khususnya mengenai prospek pasar
dan arus kas terkait dengan aset. Estimasi arus kas masa
depan mencakup perkiraan mengenai pendapatan masa
depan. Setiap perubahan dalam asumsi-asumsi ini
mungkin memiliki dampak material terhadap pengukuran
jumlah terpulihkan dan bisa mengakibatkan penyesuaian
penyisihan penurunan nilai yang sudah dibukukan.
The recovery amounts of property and equipment are
based on estimates and assumptions especially about
market prospects and cash flows associated with the
asset. Estimates of future cash flows include estimates of
future revenues. Any changes in these assumptions may
have a material impact on the measurement of
recoverable amount and could result in adjustments to
the allowance for impairment already booked.
Menentukan Metode Penyusutan dan Estimasi Masa
Manfaat Aset Tetap
Determining Depreciation Method and Estimated
Useful Lives of Property and Equipment
Entitas mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap
berdasarkan utilisasi dari aset yang diharapkan dan
didukung dengan rencana dan strategi usaha dan perilaku
pasar. Estimasi dari masa manfaat aset tetap adalah
berdasarkan penelaahan Entitas terhadap praktek industri,
evaluasi teknis internal dan pengalaman untuk aset yang
setara.
The Entity estimates the useful lives of property and
equipment based on the expected utilization of assets and
supported by plans and business strategy and market
behavior. Estimation of useful lives of property and
equipment are provided based on the Entity’s evaluation
on industry practice, internal technical evaluation and
experience for assets equivalent.
Estimasi masa manfaat ditelaah minimal setiap akhir
tahun pelaporan dan diperbarui jika ekspektasi berbeda
dari estimasi sebelumnya dikarenakan pemakaian dan
kerusakan fisik, keusangan secara teknis atau komersial
dan hukum atau pembatasan lain atas penggunaan dari
aset serta perkembangan teknologi.
The estimated useful lives are reviewed at least at each
year end reporting and updated if expectations differ
from previous estimates due to physical wear and tear,
technical or commercial obsolescence and legal or other
restrictions on the use of assets as well as technological
developments.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
42
4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI
YANG PENTING - Lanjutan
4. ESTIMATED AND JUDGMENTS OF SIGNIFICANT
ACCOUNTING - Continued
Menentukan Metode Penyusutan dan Estimasi Masa
Manfaat Aset Tetap - Lanjutan
Determining Depreciation Method and Estimated
Useful Lives of Property and Equipment - Continued
Namun demikian, adalah mungkin, hasil di masa depan
dari operasi dapat dipengaruhi secara material oleh
perubahan-perubahan dalam estimasi yang diakibatkan
oleh perubahan faktor-faktor yang disebutkan di atas, dan
karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin
direvisi.
However, it is possible, future results of operations could
be materially affected by changes in the estimates due to
changes in the factors mentioned above, and therefore the
future depreciation charges may be revised.
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan
menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran
masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi
masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai
dengan 8 tahun. Ini adalah umur yang secara umum
diharapkan dalam industri dimana Entitas menjalankan
bisnisnya. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam
catatan 9 untuk aset tetap.
The cost of property and equipment are depreciated using
the straight-line method over the estimated economic
useful lives. Management estimates the useful lives of
property and equipment between 4 to 8 years. This is the
age that is generally expected in the industry in which the
Entity does business. More detailed information disclosed
in the note 9 for property and equipment.
Menentukan Pajak Penghasilan Determining Income Taxes
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan
provisi atas pajak penghasilan badan.Terdapat transaksi
dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya
adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal.
Entitas mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan
berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan
pajak penghasilan badan.
Significant judgments made in determining the provision
for income tax. There are certain transactions and
computations for which the ultimate tax determination is
uncertain during the ordinary course of business
activities. The Entity recognizes a liability for corporate
income tax based on estimates of whether there will be an
additional income tax.
Dalam situasi tertentu, Entitas tidak dapat menentukan
secara pasti jumlah liabilitas pajak mereka pada saat ini
atau masa depan karena proses pemeriksaan, atau
negosiasi dengan otoritas perpajakan. Ketidakpastian
timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan
perpajakan yang kompleks serta jumlah dan waktu dari
penghasilan kena pajak di masa depan. Dalam
menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan
liabilitas pajak yang tidak pasti, Entitas menerapkan
pertimbangan yang sama yang akan mereka gunakan
dalam menentukan jumlah cadangan yang harus diakui
sesuai dengan PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi,
Liabilitas Kontijensi dan Aset Kontijensi”. Entitas
membuat analisis untuk semua posisi pajak terkait dengan
pajak penghasilan untuk menentukan jika liabilitas pajak
untuk manfaat pajak yang belum diakui harus diakui.
In certain situations, the Entity cannot determine the
exact amount of their current or future tax liability due to
on going investigation, or the negotiations with tax
authorities. Uncertainties arise concerning the
interpretation of complex tax regulations and the amount
and timing of the taxable income in the future. In
determining the amount to be recognized related to
uncertain tax liabilities, the Entity applies the similar
consideration that they will use in determining the
amount of provision that must be recognized in
accordance with PSAK No. 57 (Revised 2009),
"Provisions, Contingent Liabilities and Contingent
Assets". The Entity makes the analysis to all tax positions
related to income taxes to determine if tax liability for
unrecognized tax benefits should be recognized.
Entitas menelaah aset pajak tangguhan pada setiap
tanggal pelaporan dan mengurangi nilai tercatat
sepanjang tidak ada kemungkinan bahwa laba kena pajak
memadai untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh
aset pajak tangguhan. Entitas juga menelaah waktu yang
diharapkan dan tarif pajak atas pemulihan perbedaan
temporer dan menyesuaikan pengaruh atas pajak
tangguhan yang sesuai. Penjelasan lebih rinci
diungkapkan dalam catatan 12.
The Entity reviews the deferred tax assets at each
reporting date and reduces the carrying amount to the
extent that it is no longer probable that sufficient taxable
income will be available to allow for part or all of the
deferred tax assets to be utilized. The Entity also reviews
the expected timing and tax rates on the reversal of
temporary differences and adjusts the impact of deferred
tax accordingly. More detailed information is disclosed in
note 12.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
43
4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI
YANG PENTING - Lanjutan
4. ESTIMATED AND JUDGMENTS OF SIGNIFICANT
ACCOUNTING - Continued
Estimasi Beban Pensiun dan Imbalan Kerja Estimated Pension Costs and Employee Benefits
Penentuan liabilitas dan beban pensiun dan imbalan kerja
Entitas bergantung pada pemilihan asumsi yang
digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung
jumlah-jumlah tersebut.
The determination of the Entity’s obligation and cost for
pension and employee benefits depends on the choice of
assumptions used by independent actuaries in calculating
such amounts.
Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto,
tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri
karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan
tingkat kematian.
The assumptions include, among others, the discount
rate, the rate of annual salary increases, annual
employee resignation rate, degree of disability,
retirement age and mortality.
Sementara Entitas berkeyakinan bahwa asumsi tersebut
adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil
aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang
ditetapkan Entitas dapat mempengaruhi secara material
liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan
beban imbalan kerja neto. Penjelasan lebih rinci
diungkapan dalam catatan 25.
While the Entity believes that the assumptions are
reasonable and appropriate, significant differences in
actual results or significant changes in assumptions
defined by the Entity can materially affect the estimated
liability for employee benefits and pensions and net
employee benefits expense. More detailed information
disclosed in the note 25.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
44
5. KAS DAN SETARA KAS 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS
Rekening di bank memiliki tingkat bunga mengambang
sesuai dengan penawaran pada masing-masing bank.
Accounts in banks have floating interest rate based on
offering of each bank.
Tingkat bunga tahunan deposito berjangka sebesar 7,5%
untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2018.
The annual interest rate of time deposits amount 7.5% for
the year ended December 31, 2018.
March 31, 2019 December 31, 2018
Kas 733.619.429 339.634.318 Cash on hand
Bank (Rupiah) Cash in banks (Rupiah)
PT Bank Victoria Internasional, Tbk 2.742.411.141 2.941.067.225 PT Bank Victoria Internasional,Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero), Tbk 707.312.927 1.272.723.971 (Persero),Tbk
PT Bank Mandiri (Persero), Tbk 635.563.718 1.110.642.221 PT Bank Mandiri (Persero), Tbk
PT Bank Central Asia, Tbk 389.959.469 578.946.963 PT Bank Central Asia, Tbk
PT Bank Sinarmas, Tbk 174.999.988 23.710.341 PT Bank Sinarmas, Tbk
PT Bank Negara Indonesia 154.052.040 42.565.208 PT Bank Negara Indonesia
PT Bank Mestika Dharma 113.099.046 30.935.312 PT Bank Mestika Dharma
PT Bank Harda Internasional, tbk 69.006.970 81.439.473 PT Bank Harda Internasional,tbk
PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat & Banten, Tbk 48.600.658 31.051.959 Jawa Barat & Banten, Tbk
PT Bank MNC Internasional, Tbk PT Bank MNC Internasional, Tbk
(dahulu PT Bank ICB ( formerly PT Bank ICB
Bumiputera, Tbk) 46.040.359 50.271.010 Bumiputera, Tbk)
PT Bank J Trust Indonesia, Tbk PT Bank J Trust Indonesia, Tbk
(dahulu PT Bank Mutiara, Tbk) 41.742.631 20.464.068 ( formerly PT Bank Mutiara, Tbk)
PT Bank Andara 24.117.520 30.571.139 PT Bank Andara
PT Bank Bukopin, Tbk 17.457.147 17.673.147 PT Bank Bukopin, Tbk
PT Bank Mega, Tbk 14.387.565 458.371.294 PT Bank Mega, Tbk
PT Bank Sahabat Sampoerna 6.031.849 18.005.142 PT Bank Sahabat Sampoerna
Lain-lain 52.376.773 44.392.442 Others
Bank (Dollar US) Bank (US Dollar)
PT Bank Central Asia, Tbk 22.711.916 23.307.025 PT Bank Central Asia, Tbk
Deposito (Rupiah) Time Deposit
PT Bank Victoria Internasional, Tbk - 2.000.000.000 PT Bank Victoria Internasional,Tbk
Jumlah 5.993.491.148 9.115.772.259 Total
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
45
6. PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN 6. FINANCE LEASE RECEIVABLES
Rincian piutang sewa pembiayaan: Details of finance lease receivables are as follow :
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai piutang
sewa pembiayaan adalah sebagai berikut :
The changes of allowances for impairment losses on
finance lease receivables follows:
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian
penurunan nilai atas piutang sewa pembiayaan adalah
cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul
dari tidak tertagihnya piutang tersebut.
Management believes that allowance for impairment
losses on finance lease receivables is adequate to cover
possible losses on uncollectible receivables.
Angsuran pokok piutang sewa pembiayaan yang akan
diterima dari konsumen menurut tanggal jatuh temponya
adalah sebagai berikut:
Installment on finance lease receivables which will be
collected from consumers in accordance with the
settlement is as follows:
March 31, 2019 December 31, 2018
Piutang sewa pembiayaan - - Finance lease receivables
Garansi nilai residu - - Guaranteed residual value
Pendapatan sewa yang
belum diakui - - Unearned finance lease income
Simpanan jaminan - - Security deposits
Jumlah - - total
Penyisihan kerugian penurunan Allowances for impairment losses on
nilai piutang sewa pembiayaan - - finance lease receivables
Piutang sewa pembiayaan - bersih - - Finance lease receivables - net
March 31, 2019 December 31, 2018
Saldo awal tahun - 7.349.038 Beginning balance of the year
Pemulihan dengan kerugian
penurunan nilai selama Recovery with impairment losses
periode berjalan - (7.349.038) during the period
Penghapusan piutang tak tertagih
selama periode berjalan - - W rite-off during the period
Saldo akhir tahun - - Ending balance of the year
March 31, 2019 December 31, 2018
Telah jatuh tempo Due
Tahun jatuh tempo Maturity year
Kurang dari 1 tahun - - Less than 1 year/s
> 1 - 2 tahun - - > 1 - 2 years
> 2 - 3 tahun - - > 2 - 3 years
> 3 tahun - - > 3 years
Jumlah piutang sewa pembiayaan - - Total finance lease receivables
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
46
7. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN 7. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES
Rincian piutang pembiayaan konsumen: Details of consumer financing receivables are as follow:
Tingkat suku bunga efektif rata-rata Average effective annual interest
tahunan - Rupiah 20% 20% rate - Rupiah
Akun ini mewakili piutang yang timbul dari kegiatan
pembiayaan konsumen dalam bentuk penyediaan barang
konsumen kepada pemakai akhir dengan pembayaran
konsumen didenominasi dalam rupiah dan dikenakan
bunga.
This account represents receivables arises from consumer
financing activities by in the form of supply of consumer
goods to the end user. All consumer financing are
denominated in Rupiah and charged with interest.
March 31, 2019 December 31, 2018
Pihak ketiga Third parties
Rupiah Rupiah
Piutang pembiayaan Consumer financing
konsumen - bruto 1.029.638.781.827 1.124.317.448.025 receivables - gross
Dikurangi bagian yang dibiayai Less amounts financed by bank
bank sehubungan dengan transaksi relating to the joint financing
kerjasama pembiayaan (Catatan 26) (62.834.427.735) (75.429.527.097) transaction (notes 26)
Pihak ketiga 966.804.354.091 1.048.887.920.928 Third parties
Pendapatan konsumen yang Unearned consumer financing
belum diakui (46.494.551.264) (90.385.575.089) income
Piutang pembiayaan konsumen 920.309.802.828 958.502.345.839 Consumer financing receivables
Penyisihan kerugian penurunan Allowances for impairment losses on
nilai piutang pembiayaan konsumen (19.833.068.381) (19.033.068.381) consumer financing receivable
Piutang pembiayaan Consumer financing
konsumen - bersih 900.476.734.447 939.469.277.458 receivables - net
March 31, 2019 December 31, 2018
Telah jatuh tempo 22.765.496.845 19.744.045.375 Due
Tahun jatuh tempo Maturity year
Kurang dari 1 tahun 478.966.796.829 493.560.604.327 Less than 1 year
> 1 - 2 tahun 273.058.752.201 284.031.640.899 > 1 - 2 year/s
> 2 - 3 tahun 132.286.911.394 140.718.937.286 > 2 - 3 years
> 3 tahun 13.231.845.558 20.447.117.952 > 3 years
Jumlah piutang pembiayaan konsumen 920.309.802.828 958.502.345.839 Total Consumer financing receivables
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
47
7. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN - Lanjutan
7. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES -
Continued
Rincian piutang yang mengalami dan tidak mengalami
penurunan nilai adalah sebagai berikut:
The details of receivables that are experiencing impaired
and unimpaired are as follows:
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai piutang
pembiayaan konsumen adalah sebagai berikut:
The changes of allowances for impairment losses on
consumer financing receivables are as follows:
Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018,
seluruh obyek pembiayaan konsumen yang diberikan
kepada debitur adalah kendaraan bermotor.
As of March 31, 2019 and December 31, 2018, all object
of consumer financing are vehicles.
Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018,
seluruh piutang pembiayaan konsumen yang diberikan
kepada debitur dinilai secara kolektif atas penurunan
nilai.
As of March 31, 2019 and December 31, 2018, all
consumer financing receivables were collectively
assessed for impairment.
Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah penyisihan
kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen
di atas adalah memadai untuk menutup kemungkinan
kerugian yang timbul dari tidak tertagihnya piutang
pembiayaan konsumen.
Management believes that the above allowance for
impairment losses on consumer financing receivables is
adequate to cover possible losses that may arise from
non-collectible of consumer financing receivables.
Sebagai jaminan atas pembiayaan konsumen yang
diberikan, Entitas menerima jaminan dari konsumen
berupa Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (“BPKB”)
dari kendaraan bermotor yang dibiayai.
As collateral to the consumer financing receivables, the
Entity receives the ownership certificates (“BPKB”) of
the financed vehicle.
March 31, 2019 December 31, 2018
Pihak ketiga Third parties
Piutang yang tidak mengalami Unimpaired receivables
penurunan nilai 920.309.802.828 958.502.345.839
P iutang yang mengalami Impaired receivables
penurunan nilai - -
Penyisihan kerugian penurunan Allowances for impairment losses on
nilai piutang pembiayaan konsumen (19.833.068.381) (19.033.068.381) consumer financing receivable
Piutang pembiayaan Consumer financing
konsumen - bersih 900.476.734.447 939.469.277.458 receivables - net
March 31, 2019 December 31, 2018
Saldo awal tahun 19.033.068.381 17.341.104.759 Beginning balance of the year
Pembentukan cadangan kerugian
penurunan nilai selama Provisions on impairment losses
periode berjalan 4.845.899.862 17.857.867.723 during the period
Penghapusan piutang tak tertagih
selama periode berjalan (4.045.899.862) (16.165.904.101) W rite-off during the period
Saldo akhir tahun 19.833.068.381 19.033.068.381 Ending balance of the year
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
48
8. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA 8. ADVANCE AND PREPAID EXPENSES
9. ASET TETAP 9. PROPERTY AND EQUIPMENT
Aset tetap kepemilikan langsung: Direct ownership of property and equipment:
Jumlah penyusutan yang dibebankan pada beban umum
dan administrasi sebesar Rp372.577.976 dan
Rp1.710.961.308 untuk periode yang berakhir pada
tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 (catatan
20).
Depreciation charged to general and administration
expenses is amounted to Rp372,577,976 and
Rp1,710,961,308 for the period ended March 31, 2019
and December 31, 2018, respectively (note 20).
March 31, 2019 December 31, 2018
Sewa 2.522.394.610 2.394.574.451 Rental
Renovasi kantor 2.305.860.740 2.551.104.591 Office renovations
Transportasi 578.149.458 477.431.292 Transportation
Asuransi 202.628.940 212.325.417 Insurance
Jumlah 5.609.033.747 5.635.435.750 Total
Saldo awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Saldo akhir/
Beginning balance Additions Deductions Ending balance
Biaya perolehan : At cost :
Peralatan dan Furniture and Office
perlengkapan kantor 15.384.060.093 17.050.000 238.628.950 15.162.481.143 equipment
Kendaraan 13.236.045.354 - 145.000.000 13.091.045.354 Vehicles
Jumlah 28.620.105.447 17.050.000 383.628.950 28.253.526.497 Total
Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation :
Peralatan dan Furniture and Office
perlengkapan kantor 14.788.002.955 61.414.402 238.311.242 14.611.106.115 equipment
Kendaraan 7.015.763.553 311.163.574 145.000.000 7.181.927.127 Vehicles
Jumlah 21.803.766.508 372.577.976 383.311.242 21.793.033.242 Total
Nilai tercatat 6.816.338.939 6.460.493.255 Carrying value
march 31, 2019
Saldo awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Saldo akhir/
Beginning balance Additions Deductions Ending balance
Biaya perolehan : At cost :
Peralatan dan Furniture and Office
perlengkapan kantor 15.840.463.485 76.151.958 532.555.350 15.384.060.093 equipment
Kendaraan 14.290.998.976 2.240.693.977 3.295.647.599 13.236.045.354 Vehicles
Jumlah 30.131.462.461 2.316.845.935 3.828.202.949 28.620.105.447 Total
Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation :
Peralatan dan Furniture and Office
perlengkapan kantor 15.013.844.654 297.826.779 523.668.478 14.788.002.955 equipment
Kendaraan 7.426.065.238 1.413.134.529 1.823.436.215 7.015.763.552 Vehicles
Jumlah 22.439.909.892 1.710.961.308 2.347.104.693 21.803.766.507 Total
Nilai tercatat 7.691.552.569 6.816.338.940 Carrying value
Desember 31, 2018
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
49
9. ASET TETAP - Lanjutan 9. PROPERTY AND EQUIPMENT - Continued
Rincian keuntungan atas penjualan aset tetap adalah
sebagai berikut :
Details of gain on disposal of property and equipment are
as follows :
Laba penjualan aset tetap disajikan sebagai bagian dari
“Pendapatan Lain-lain” pada laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain (catatan 24).
Gain on sale of property and equipment is recorded as
part of “Others Income” in the statement of profit or loss
and other comprehensive income (note 24).
Berdasarkan penelaahan penurunan nilai atas aset tetap,
manajemen Entitas berkeyakinan bahwa tidak ada
kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan
yang mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin
tidak terpulihkan pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31
Desember 2018.
Based on the assestment for impairment of the property
and equipment, the Entity management believes that there
are no events or changes in circumstances, which may
indicate that the carrying amounts of these assets are not
recoverable as of March 31, 2019 and December 31,
2018.
Pada tanggal 31 Maret 2019, seluruh aset tetap telah
diasuransikan kepada PT Pan Pasific Insurance, pihak
berelasi, asuransi terhadap risiko kerugian atas kebakaran
dan risiko lainnya dan manajemen berpendapat bahwa
nilai pertanggungan asuransi tersebut adalah cukup untuk
menutupi kerugian yang mungkin timbul atas aset tetap
yang dipertanggungkan.
As of March 31, 2019, all property & equipment were
insured with, PT Pan Pasific Insurance, related party
againts fire and other risks and management believes that
insurance coverage is adequate to cover possible losses
on the property and equipment insured.
Beberapa aset tetap yang sudah disusutkan penuh namun
masih digunakan untuk menunjang operasional Entitas.
Some property & equipment are fully depreciated but still
used to support the Entity's operations.
10. ASET TAKBERWUJUD 10. INTANGIBLE ASSETS
march 31, 2019 December 31, 2018
Proceeds from disposal of property
Hasil penjualan aset tetap 75.850.000 2.070.908.055 and equipment
Nilai buku aset tetap (317.708) (1.481.098.256) Book value of property and equipment
Keuntungan atas Gain on disposal of property
penjualan aset tetap 75.532.292 589.809.799 and equipment
Saldo awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Saldo akhir/
Beginning balance Additions Deductions Ending balance
Biaya perolehan : At cost :
Software komputer 3.145.124.903 - - 3.145.124.903 Computer software
Akumulasi amortisasi : Accumulated amortization :
Software komputer 1.394.217.386 160.799.438 - 1.555.016.824 Computer software
Nilai tercatat 1.750.907.517 1.590.108.079 Carrying value
march 31, 2019
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
50
10. ASET TAKBERWUJUD - Lanjutan 10. INTANGIBLE ASSETS - Continued
Jumlah amortisasi yang dibebankan sebagai beban usaha
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019
dan 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp160.799.438
dan Rp643.983.469 (catatan 20).
Amortization charged to operating expenses for the years
ended March 31, 2019 and December 31, 2018 are
amounted to Rp160,799,438 and Rp643,983,469 (note
20).
11. UTANG BANK 11. BANK LOAN
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk
Entitas memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk berdasarkan
akta perjanjian kredit No. 09 tanggal 15 Juli 2008 yang
dibuat dihadapan Henny Mulyani Effendi, S.H., Notaris
di Tangerang, dengan perubahan terakhir bedasarkan
Akta Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit No. 14
tanggal 28 Juli 2015 yang dibuat dihadapan Gamal
Wahidin, S.H.M.Hum., notaris di Jakarta. Dengan
maksimum kredit sebesar Rp142.616.033.087, dengan
jangka waktu perjanjian sejak tanggal 5 Mei 2016 sampai
tanggal angsuran terakhir penerimaan kredit.
The entity obtains a working capital credit facility from
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk based on
credit agreement deed No. 09 dated 15 July 2008 made
before Henny Mulyani Effendi, S.H., Notary in
Tangerang, with the latest amendments based on the
Deed of Agreement Amendment to Credit Agreement No.
14 dated 28 July 2015 made before Gamal Wahidin,
S.H.M.Hum., A notary in Jakarta. With a maximum credit
of Rp142,616,033,087, with the agreement period from
May 5 2016 to the last installment date of credit receipts.
Saldo awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Saldo akhir/
Beginning balance Additions Deductions Ending balance
Biaya perolehan : At cost :
Software komputer 3.145.124.903 - - 3.145.124.903 Computer software
Akumulasi amortisasi : Accumulated amortization :
Software komputer 750.233.918 643.983.469 - 1.394.217.386 Computer software
Nilai tercatat 2.394.890.985 1.750.907.517 Carrying value
December 31, 2018
March 31, 2019 December 31, 2018
PT Bank Mega, Tbk 170.368.716.390 180.292.457.924 PT Bank Mega, TBK
PT Bank Sinarmas, Tbk 143.477.523.132 143.477.523.132 PT Bank Sinarmas, Tbk
PT Bank Victoria Internasional, Tbk 97.593.213.216 103.117.357.362 PT Bank Victoria Internasional, Tbk
PT Bank Sahabat Sampoerna 76.703.883.996 79.699.205.079 PT Bank Sahaban Sampoerna
PT Bank Mestika Dharma 52.248.064.194 62.915.520.339 PT Bank Mestika Dharma
PT Bank Ganesha 23.955.374.023 27.404.871.372 PT Bank Ganesha
PT Bank Andara 15.892.451.747 18.587.989.685 PT Bank Andara
PT Bank Central Asia, Tbk PT Bank Central Asia, Tbk
- Kredit Lokal 13.989.847.170 16.355.807.056 Installment Loan -
- Cerukan 18.396.512.011 18.708.034.348 Overdraft -
PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten, Tbk 12.619.444.400 15.527.777.738 Jawa Barat dan Banten, Tbk
PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia
(Persero), Tbk 3.757.342.984 7.065.205.422 (Persero), Tbk
PT Bank Harda Internasional, Tbk 1.919.950.366 3.391.064.358 PT Bank Harda Internanional, Tbk
Jumlah 630.922.323.628 676.542.813.814 Total
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
51
11. UTANG BANK - Lanjutan 11. BANK LOAN - Continued
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk - Lanjutan PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk - Continued
Agunan atas pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia
(Persero), Tbk adalah sebagai berikut:
1. Piutang pembiayaan sewa atas kendaraan bermotor
yang dibiayai berdasarkan perjanjian kredit ini akan
diikat secara fidusia maksimum 105% dari total
fasilitas;
2. Cessie (dengan retro cessie) secara notarial berupa
pengalihan piutang pembiayaan sewa atas kendaraan
bermotor, beserta hak istimewa yang menyertainya
dari penerima kredit sebesar 100% piutang apabila
terjadi tunggakan angsuran pada satu rekening di atas
90 hari; dan
3. Surat sanggup bayar atas nama Penerima Kredit
sebesar maksimum fasilitas kredit.
Loan’s collaterals from PT Bank Negara Indonesia
(Persero), Tbk are as follows:
1. Finance lease receivables of motor vehicles which
are financed based on this agreement are to be
bounded by fiduciary maximum of 105% of the total
facility;
2. Notarial power of cessie (with retro cessie) in the
form of transfer of finance lease receivables of motor
vehicles, included the accompanying privilege of
credit recipients at 100% receivables if there are
installments in arrears on account over 90; and
3. Promissory Notes on behalf of Credit Recipient at
maximum amount of the credit facility.
Bank kovenan:
a. memberikan jaminan BPKB atas piutang yang
dibiayai oleh fasilitas kredit kepada bank lain;
b. melakukan merger, akuisisi untuk mengubah core
business;
c. memindahkan dan/atau menyewakan Entitas dalam
bentuk dan maksud apapun kepada pihak lain;
d. mengubah status Entitas;
e. membayar utang Entitas kepada pemegang sahamnya;
f. memberikan pinjaman kepada siapapun juga,
termasuk kepada para pemegang saham, kecuali jika
pinjaman tersebut diberikan dalam rangka transaksi
dagang normal yang berkaitan langsung dengan
usahanya;
g. melakukan investasi atau penyertaan, dengan
pembiayaannya menggunakan sumber dana jangka
pendek;
h. menerima pinjaman dari pihak lain, kecuali jika
pinjaman tersebut diterima dalam rangka transaksi
dagang normal yang berkaitan dengan usahanya;dan
i. membubarkan Entitas atau meminta dinyatakan pailit.
Bank’s covenant:
a. assign BPKB collaterals on receivables financed by
this credit facility to other banks;
b. carry out mergers, acquisitions to change the core
business;
c. transfer and/or lease out the Entity in any forms and
by any purposes to the other parties;
d. change the status of the Entity;
e. debt repayment to its shareholders;
f. grant loans to anyone, including to shareholders,
except if the loan is given in respect of normal
commercial transactions directly related to its
business;
g. have investments or ownership, with financing using
short-term funding sources;
h. receive loans from other parties, unless the loan is
received in respect of normal commercial
transactions relating to its business; and
i. dissolve the Entity or file for bankruptcy.
Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018
saldo fasilitas pinjaman yang digunakan adalah sebesar
Rp3.757.342.984 dan Rp7.065.205.422.
As of March 31, 2019 and December 31, 2018 the
balance of facility used are amounted to Rp3,757,342,984
and Rp7,065,205,422.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
52
11. UTANG BANK - Lanjutan 11. BANK LOANS - Continued
PT Bank Victoria International, Tbk PT Bank Victoria International, Tbk
Entitas memperoleh fasilitas kredit dari
PT Bank Victoria International, Tbk dengan rincian
sebagai berikut:
Entity obtained credit facilities from
PT Bank Victoria International, Tbk as follows:
a. Pada tanggal 19 Agustus 2011 berdasarkan Akta
No. 105, dihadapan Suwarni Sukiman, S.H., Notaris
di Jakarta, Entitas mendapat penambahan pemberian
fasilitas pembiayaan Rp50.000.000.000 dengan
jangka waktu pinjaman 36 (tiga puluh enam) bulan
dengan bunga sebesar 12,5%.
a. On August 19, 2011, based on the Deed No. 105
before Suwarni Sukirman, SH, Notary in Jakarta, the
Entity received an additional working capital facility
amounting to Rp50,000,000,000 with a period of
36 (thirty-six) months with interest at 12.5%.
b. Pada tanggal 2 April 2012 berdasarkan Akta No. 02,
dihadapan Suwarni Sukiman, S.H., Notaris di Jakarta,
Entitas mendapat penambahan pemberian fasilitas
pembiayaan Rp50.000.000.000 dengan jangka waktu
pinjaman 36 (tiga puluh enam) bulan dengan bunga
sebesar 12%.
b. On April 2, 2012, based on the Deed No. 02 before
Suwarni Sukirman, SH, Notary in Jakarta, the Entity
received an additional working capital facility
amounting to Rp50,000,000,000 with a period of
36 (thirty-six) months with interest at 12%.
c. Pada tanggal 30 Nopember 2012 berdasarkan Akta
No. 232, dihadapan Suwarni Sukiman, S.H., Notaris
di Jakarta, Entitas mendapat Penambahan pemberian
fasilitas pembiayaan Rp50.000.000.000 dengan
jangka waktu pinjaman 36 (tiga puluh enam) bulan
dengan bunga sebesar 12%.
c. On November 30, 2012, based on the Deed No. 232
before Suwarni Sukirman, SH, Notary in Jakarta, the
Entity received an additional working capital facility
amounting to Rp50,000,000,000 with a period of
36 (thirty-six) months with interest at 12%.
d. Pada tanggal 1 Maret 2013 berdasarkan Akta No. 01,
dihadapan Suwarni Sukiman, S.H., Notaris di
Jakarta, Entitas mendapat fasilitas pembiayaan
sebesar Rp175.000.000.000 dengan jangka waktu
pengembalian pinjaman 12 bulan, 24 bulan atau 36
bulan setelah tanggal penarikan kredit tergantung
jangka waktu yang dipilih oleh Entitas dengan bunga
sebesar 11,50% per tahun.
d. On March 1, 2013, based on the Deed No. 01 before
Suwarni Sukirman, SH, Notary in Jakarta, the Entity
received a working capital facility amounting to
Rp175,000,000,000 with a repayment period of
12 months, 24 months or 36 months after the date of
withdrawal of the credit depends on the time period
selected by the Entity with interest at 11.50% per
annum.
e. Pada tanggal 3 Oktober 2014 berdasarkan Akta
No. 12, dihadapan Suwarni Sukiman, S.H., Notaris di
Jakarta, Entitas mendapat fasilitas pembiayaan
sebesar Rp100.000.000.000 dengan jangka waktu
pengembalian pinjaman 12 bulan, 24 bulan, atau 36
bulan setelah tanggal penarikan kredit tergantung
jangka waktu yang dipilih oleh Entitas dengan bunga
sebesar 14,50%, 14,75% or 15% per tahun.
e. On October 3, 2014, based on the Deed No. 12 before
Suwarni Sukirman, SH, Notary in Jakarta, the Entity
received a working capital facility amounting to
Rp100,000,000,000 with a repayment period of
12 months, 24 months or 36 months after the date of
withdrawal of the credit depends on the time period
selected by the Entity with interest at 14.50%, 14.75%
or 15% per annum.
f. Pada tanggal 11 Nopember 2015 berdasarkan Akta
No. 23, dihadapan Suwarni Sukiman, S.H., Notaris di
Jakarta, Entitas mendapat fasilitas pembiayaan berupa
fasilitas Kredit Fixed Loan VIII Line Limited Non
Revolving (Uncommitted) dari PT Bank Victoria
International, Tbk sebesar Rp50.000.000.000 dengan
jangka waktu pengembalian pinjaman 12 bulan, 24
bulan, atau 36 bulan setelah tanggal penarikan kredit
tergantung jangka waktu yang dipilih oleh Entitas
dengan bunga sebesar 13,50% per tahun.
f. On November 11, 2015, based on the Deed No. 12
before Suwarni Sukirman, SH, Notary in Jakarta, the
Entity received a working capital facility Fixed Loan
VIII Line Limit Non Revolving (Uncommitted) from
PT Bank Victoria International, Tbk amounting to
Rp50,000,000,000 with a repayment period of 12
months, 24 months or 36 months after the date of
withdrawal of the credit depends on the time period
selected by the Entity with interest at 13.50% per
annum.
g. Pada tanggal 01 April 2016 berdasarkan Akta No. 01,
dihadapan Suwarni Sukiman, S.H., Notaris di Jakarta,
Entitas mendapat fasilitas pembiayaan berupa fasilitas
Kredit Fixed Loan IX Line Limited Non Revolving
(Uncommitted) dari PT Bank Victoria International,
Tbk sebesar Rp50.000.000.000 dengan jangka waktu
yang berakhir pada tanggal 01 April 2017 dan tingkat
bunga sebesar 13,50% per tahun.
g. On April 01, 2016, based on the Deed No. 01 before
Suwarni Sukirman, SH, Notary in Jakarta, the Entity
received a working capital facility Fixed Loan IX
Line Limit Non Revolving (Uncommitted) from PT
Bank Victoria International, Tbk amounting to
Rp50,000,000,000 which will due on April 01, 2017
and interest rate 13.50% per annum.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
53
11. UTANG BANK - Lanjutan 11. BANK LOANS - Continued
PT Bank Victoria International, Tbk PT Bank Victoria International, Tbk
h. Pada tanggal 19 Juli 2016 berdasarkan Akta No. 07,
dihadapan Indrasari Kresnadjaja, S.H., Notaris di
Jakarta, Entitas mendapat fasilitas pembiayaan
berupa fasilitas Kredit Fixed Loan X Line Limited
Non Revolving (Uncommitted) dari PT Bank
Victoria International, Tbk sebesar
Rp50.000.000.000 dengan jangka waktu
pengembalian pinjaman 12 bulan, 24 bulan, atau 36
bulan setelah tanggal penarikan kredit tergantung
jangka waktu yang dipilih oleh Entitas dengan bunga
sebesar 13,00% per tahun.
h. On July 19, 2016, based on the Deed No. 07 before
Indrasari Kresnadjaja, SH, Notary in Jakarta, the
Entity received a working capital facility Fixed Loan
X Line Limit Non Revolving (Uncommitted) from
PT Bank Victoria Internasional, Tbk amounting to
Rp50,000,000,000 with a repayment period of
12 months, 24 months or 36 months after the date of
withdrawal of the credit depends on the time period
selected by the Entity with interest at 13.00% per
annum.
i. Pada tanggal 11 Januari 2017 berdasarkan Akta
No. 05, dihadapan Indrasari Kresnadjaja, S.H.,
Notaris di Jakarta, Entitas mendapat fasilitas
pembiayaan berupa fasilitas Kredit Fixed Loan XI
Line Limited Non Revolving (Uncommitted) dari PT
Bank Victoria International, Tbk sebesar
Rp50.000.000.000 dengan jangka waktu
pengembalian pinjaman 12 bulan, 24 bulan, atau 36
bulan setelah tanggal penarikan kredit tergantung
jangka waktu yang dipilih oleh Entitas dengan bunga
sebesar 13,00% per tahun.
i. On January 11, 2017, based on the Deed No. 05
before Indrasari Kresnadjaja, SH, Notary in Jakarta,
the Entity received a working capital facility in the
form of Fixed Loan XI Line Limited Non Revolving
(Uncommitted) from PT Bank Victoria International,
Tbk amounting to Rp50,000,000,000 with a
repayment period of 12 months, 24 months or 36
months after the date of withdrawal of the credit
depends on the time period selected by the Entity with
interest at 13.00% per annum.
j. Pada tanggal 27 Desember 2017 berdasarkan Akta
No. 28, dihadapan Indrasari Kresnadjaja, S.H.,
Notaris di Jakarta, Entitas mendapat fasilitas
pembiayaan berupa fasilitas Kredit Fixed Loan XII
Line Limited Non Revolving (Uncommitted) dari PT
Bank Victoria International, Tbk sebesar
Rp50.000.000.000 dengan jangka waktu
pengembalian pinjaman 12 bulan, 24 bulan, atau 36
bulan setelah tanggal penarikan kredit tergantung
jangka waktu yang dipilih oleh Entitas dengan bunga
sebesar 12,5% per tahun.
j. On December 27, 2017, based on the Deed No. 28
before Indrasari Kresnadjaja, SH, Notary in Jakarta,
the Entity received a working capital facility in the
form of Fixed Loan XII Line Limited Non Revolving
(Uncommitted) from PT Bank Victoria International,
Tbk amounting to Rp50,000,000,000 with a
repayment period of 12 months, 24 months or 36
months after the date of withdrawal of the credit
depends on the time period selected by the Entity with
interest at 12.5% per annum.
k. Pada tanggal 31 Juli 2018, Entitas telah mendapat
persetujuan untuk menggabungkan fasilitas Fixed
Loan VIII - XII Line Limited Non Revolving
(Uncommitted) dari PT Bank Victoria International,
Tbk menjadi satu fasilitas kredit yaitu Fixed Loan
Line Limit Non Revolving (Uncommited) dengan
jumlah setinggi-tingginya sebesar Rp110.482.882.911
dalam jangka waktu pengembalian pinjaman sampai
dengan 1 Agustus 2023 serta bunga sebesar 10% per
tahun.
k. On July 31, 2018, the Entity has obtained approval to
combine the facilities of Fixed Loan VIII - XII Line
Limited Non Revolving (Uncommitted) from PT Bank
Victoria International, Tbk into one credit facility,
namely Non-Revolving (Uncommited) Fixed Loan
Line Limit with the highest amount of the high is
Rp110,482,882,911 in the period of repayment of
loans up to August 1, 2023 and interest of 10% per
year.
Bank kovenan,
1. menggunakan fasilitas kredit yang diterima selain dari
tujuan dan keperluan yang telah disepakati;
2. mengikatkan diri sebagai penjamin terhadap pihak
ketiga, kecuali untuk transaksi umum Entitas;
3. melakukan kegiatan usaha selain yang disebutkan
dalam anggaran dasar Entitas;
Bank’s covenant,
1. utilizing the loan obtained other than the objectives
and purposes other than agreed;
2. binding it self as guarantor against any third party,
except for the general transaction Entity;
3. doing business other than those mentioned in the
Entity’s statutes;
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
54
11. UTANG BANK - Lanjutan 11. BANK LOANS - Continued
PT Bank Victoria International, Tbk - Lanjutan PT Bank Victoria International, Tbk - Continued
Bank kovenan - Lanjutan,
4. menerima pinjaman/kredit baru dari Bank lain atau
pihak ketiga atau menerbitkan surat berharga yang
dapat menyebabkan dilanggarnya rasio keuangan
pada ratio covenant;
5. memberikan pinjaman atau kredit kepada pihak yang
memiliki hubungan afiliasi (kecuali karyawan
Entitas) ataupun pihak ketiga lainnya di mana
keseluruhannya jumlah tersebut melebihi 25% dari
total ekuitas, kecuali dalam rangka usaha normal
Entitas;
6. membubarkan atau melikuidasi Entitas;
7. mengubah anggaran dasar selain tentang maksud,
tujuan, dan kegiatan usaha dan sesuai aturan OJK;
8. mengajukan permohonan pailit atau penundaan
pembayaran atas utang;
Bank’s covenant - Lanjutan,
4. obtaining new loan / credit from other banks or third
parties, or issuing securities which can lead to the
violation of financial ratios in the ratio covenants;
5. granting loans or credits to those who have
affiliations (except employees of the Entity) or other
third parties where the whole amount exceeding 25%
of the total equity, except in the normal course of
business of the Entity;
6. dissolving or liquidating the Entity;
7. Changing the articles of association other than on
goals, objectives, and business activities and the
compliance with FSA rules;
8. filing for bankruptcy or the postponement of
installment payments;
9. mengubah bentuk hukum atau status hukum Debitor;
10. memindahtangankan Perseroan dalam bentuk apapun
juga dan dengan maksud apapun juga kepada pihak
ketiga;
11. membayar utangnya kepada para pemegang saham
dan/atau para perseroannya (kecuali bunga atas
pinjaman) dalam bentuk apapun juga yang sekarang
telah ada maupun yang akan timbul di kemudian hari,
kecuali utang yang timbul dari kegiatan usaha normal
Debitor;
12. melakukan merger atau penggabungan usaha
sehingga merubah komposisi pemilikan saham;
9. changing legal form or legal status of the debtor;
10. transferring the Entity in any forms and by any
purposes to third parties;
11. paying its shareholders’ loan and / or their company
(except interest on loans) in any forms that now exist
or will arise in the future, unless the loans arising
from normal business activities of the debtor;
12. Doing merger or business combination that alters the
composition of share ownership;
13. menjual atau menyewakan seluruh atau sebagian
besar aset Debitor kecuali untuk transaksi umum
perseroan;
13. selling or leasing, whole or partly all Debtor’s assets
except for common corporate transactions;
14. mengadakan perjanjian manajemen atau perjanjian
serupa lainnya yang mengakibatkan dampak negatif
yang material terhadap kegiatan usaha Debitor;
14. entering into management agreement or other similar
agreements which resulting in a material adverse
effect on the business activities of the Debtor;
15. membagikan dividen lebih dari 50% dari laba bersih
Debitor untuk setiap tahun berjalan;
15. distributing dividends of more than 50% of net
income for each current year;
16. memperbolehkan pemegang saham untuk menarik
kembali modal disetor dan menjaminkan atau
menggadaikan saham Perseroan;
16. allowing shareholders to withdraw the paid-up
capital and securing or mortgaging shares of the
Company;
17. Debitor memberitahukan secara tertulis kepada Bank
selambat-lambatnya 30 hari setelah debitor
melakukan:
a. Menerbitkan surat berharga;
b. Mengubah susunan pengurus Debitor;dan
c. Mengubah anggaran dasar selain tentang maksud,
tujuan, dan kegiatan usaha dan sesuai aturan OJK
17. the debtor shall notify in writing to the Bank no later
than 30 days after the debtor do:
a. Issuing securities;
b. Changing the composition of Debtor’s
management; and
c. Changing the statutes other than on goals,
objectives, and business activities and the
compliance with the FSA rules.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
55
11. UTANG BANK - Lanjutan 11. BANK LOANS - Continued
PT Bank Victoria Internasional, Tbk - Lanjutan PT Bank Victoria Internasional, Tbk - Continued
Bank kovenan - lanjutan Bank’s covenant - continued
18. Sebelum seluruh pokok pinjaman serta bunga dan
biaya-biaya lainnya yang terutang dilunasi, maka
Entitas berjanji dan mengikat diri untuk menjaga
rasio keuangan Entitas berupa total utang dibagi total
ekuitas tidak melebihi 8 kali di mana (i) total utang
adalah seluruh pinjaman bank, obligasi, surat utang,
instrumen utang lainnya yang dibebani bunga dan (ii)
total ekuitas adalah penjumlahan dari modal
ditempatkan dan disetor penuh agio saham dan saldo
laba ditahan.
18. Before the whole principal and interest and other
costs owed is repaid, then the Entity promise and
commit to bind itself to ensuring that the Entity's
financial ratios such as total debt divided by total
equity does not exceed 8 times in which (i) the total
debt is the entire bank loan, bonds, debentures, other
bearing interest debt instruments and (ii) total equity
is the sum of the issued and fully paid in capital and
retained earnings.
Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018
saldo fasilitas yang digunakan adalah sebesar
Rp97.593.213.216 dan Rp103.117.357.362.
As of March 31, 2019 and December 31, 2018 the
balances of facility used are amounted to
Rp97,593,213,216 and Rp103,117,357,362.
PT Bank Sahabat Sampoerna PT Bank Sahabat Sampoerna
Entitas memperoleh fasilitas kredit dari
PT Bank Sahabat Sampoerna dengan rincian sebagai
berikut:
The Entity obtained credit facilities from
PT Bank Sahabat Sampoerna as follows:
a. Pada tanggal 15 Agustus 2016, berdasarkan Akta
No. 26 dihadapan Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.Kn.,
notaris di Jakarta, Entitas mendapat fasilitas kredit
berupa Pinjaman Angsuran (PA) III (executing)
bersifat Non-Revolving dari PT Bank Sahabat
Sampoerna sejumlah Rp50.000.000.000 dengan
jangka waktu yang berakhir pada tanggal 15 Februari
2020 dan tingkat bunga sebesar 14,00% per tahun.
a. On August 15, 2016, based on the Deed No. 26 before
Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.Kn., notary in
Jakarta, the the Entity obtained a credit facility in the
form of Non-Revolving Installment Loan (IL) III
(executing) from PT Bank Sahabat Sampoerna
amounting Rp50,000,000,000 which will due on
February 15, 2020 and interest rate 14.00% per
annum.
b. Pada tanggal 26 September 2016, berdasarkan Akta
No. 64 dihadapan Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.Kn.,
notaris di Jakarta, Entitas mendapat fasilitas kredit
berupa Pinjaman Angsuran (PA) IV (executing)
bersifat Non-Revolving dari PT Bank Sahabat
Sampoerna sejumlah Rp50.000.000.000 dengan
jangka waktu yang berakhir pada tanggal 26 Maret
2020 dan tingkat bunga sebesar 14,00% per tahun.
b. On September 26, 2016, based on the Deed No. 64
before Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.Kn., notary in
Jakarta the Entity obtained a credit facility in the
form of Non-Revolving Installment Loan (IL) IV
(executing) from PT Bank Sahabat Sampoerna
amounting Rp50,000,000,000 which will due on
March 26, 2020 and interest rate 14.00% per annum.
c. Pada tanggal 20 Februari 2017, berdasarkan Akta
No. 25 dihadapan Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.Kn.,
notaris di Jakarta, Entitas mendapat fasilitas kredit
berupa Pinjaman Angsuran (PA) V (executing)
bersifat Non-Revolving dari PT Bank Sahabat
Sampoerna sejumlah Rp100.000.000.000 dengan
jangka waktu yang berakhir pada tanggal 20 Februari
2021 dan tingkat bunga sebesar 13,50% per tahun.
c. On February 20, 2017, by Deed No. 25 before
Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.Kn., a notary in
Jakarta, the Entity obtained a credit facility in the
form of Non-Revolving Installment Loan (IL) V
(executing) from PT Bank Sahabat Sampoerna
Rp100,000,000,000 for the period ended February
20, 2021 and an interest rate of 13.50% per annum.
d. Pada tanggal 29 Juni 2018 berdasarkan surat
perubahan perjanjian kredit No. 209/BSS-
JKT/RB/VI/2018 bahwa Entitas telah mendapat
persetujuan untuk menggabungkan fasilitas kredit
pinjaman angsuran eksisting yaitu pinjaman angsuran
ketiga, pinjaman angsuran keempat dan pinjaman
angsuran kelima dari PT Bank Sahabat Sampoerna
menjadi satu fasilitas kredit yaitu Pinjaman Angsuran
dengan total outstanding seluruh fasilitas kredit
sebesar Rp81.742.774.436 dengan jangka waktu
pengembalian pinjaman sampai dengan 29 Juni 2023
dengan bunga sebesar 12,5% per tahun.
d. On June 29, 2018 based on a letter of change in
credit agreement No. 209 / BSS-JKT / RB / VI / 2018
that the Entity has obtained approval to combine the
existing installment loan credit facilities, namely the
third installment loan, the fourth installment loan and
the fifth installment loan from PT Bank Sahabat
Sampoerna to become a credit facility namely Loan
Installments with the total outstanding credit facilities
amounting to Rp81,742,774,436 with loan repayment
periods up to 29 June 2023 with interest of 12.5% per
annum.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
56
11. UTANG BANK - Lanjutan 11. BANK LOANS - Continued
PT Bank Sahabat Sampoerna - Lanjutan PT Bank Sahabat Sampoerna - Continued
Agunan atas pinjaman dari PT Bank Sahabat Sampoerna
adalah sebagai berikut:
Loan’s Collaterals from PT Bank Sahabat Sampoerna
are as follows:
1. Piutang pembiayaan sewa atas kendaraan bermotor
yang dibiayai berdasarkan perjanjian kredit ini akan
diikat secara fidusia maksimum 100% dari total
fasilitas;
1. Finance lease receivables of motor vehicles which
are financed based on this agreement are to be
bounded by fiduciary maximum of 100% of the total
facility;
2. Seluruh jaminan tersebut diatas juga terikat secara
”Cross Collateralized” terhadap Fasilitas Kredit yang
diberikan oleh Bank kepada Entitas;
3. Surat sanggup bayar atas nama Penerima Kredit
sebesar maksimum fasilitas kredit.
2. All of the above collaterals are also bound by "Cross
Collateralized" to the Credit Facility provided by the
Bank to the Entity;
3. Promissory Notes on behalf of Credit Recipient at
maximum amount of the credit facility.
Bank kovenan Bank’s covenant
a. Menjual atau dengan cara lain mengalihkan hak atau
menyewakan pemakaian seluruh atau sebagian
kekayaan aset entitas, kecuali dalam rangka usaha
Entitas sehari-hari;
a. Selling or otherwise transferring the rights or lease
the use of whole or partly of the Entity’s property,
except in respect of the entity business daily;
b. Melakukan atau menyebabkan dilakukannya
penarikan modal disetor;
b. Performing or giving rise to capital withdrawal;
c. Melakukan perubahan bidang usaha atau jenis
kegiatan usahanya;
c. Making changes to core business sectors or types of
business activities;
d. Memperoleh pinjaman baru atau menyebabkan
terjadinya utang baru, baik secara langsung atau tidak
langsung, dengan jaminan atau tidak,baik dari bank,
lembaga keuangan maupun pihak lain, kecuali
pinjaman subordinasi dari pemegang saham atau
pinjaman yang memang biasa dan harus dilakukan
dalam rangka kegiatan operasional Entitas;
d. Obtaining new loan or giving rise to new loan, either
directly or indirectly, with or without guarantee,
either from banks, financial institutions or other
parties, except for subordinated loans from
shareholders or common borrowing and should be
done in respect of the Entity’s operational activities;
e. Mengalihkan perusahaan; e. Diverting company;
f. Melakukan pembayaran baik pokok, bunga maupun
pembayaran lain atas utang pemegang saham;
f. Doing payment either principal, interest or other
payments on the shareholder's loan;
g. Melakukan pembelian barang tidak bergerak, kecuali
yang berhubungan dengan kegiatan usaha Entitas;
g. Purchasing immoveable goods, except those related
to the Entity’s business activities;
h. Menjaminkan dengan cara apapun, harta kekayaan
Entitas kepada pihak lain, kecuali kepada Bank;
h. Securing by any means, the Entity’s assets to other
parties, except to the Bank;
i. Mengadakan perjanjian yang dapat menimbulkan
kewajiban Entitas untuk membayar kepada pihak
ketiga, kecuali dalam rangka menjalankan usaha
debitur sehari-hari;
j. Menjamin langsung maupun tidak langsung pihak
ketiga lainnya, kecuali melakukan endorsemen atas
surat-surat yang dapat diperdagangkan untuk
keperluan pembayaran atau penagihan transaksi-
transaksi lain yang lazim;
k. Memberikan pinjaman kepada atau menerima
pinjaman dari pihak lain kecuali dalam rangka
menjalankan usaha Entitas sehari-hari
l. Melakukan merger, konsolidasi, dan akuisisi;
m. Membayar atau membayar kembali tagihan-tagihan
atau piutang-piutang berupa apapun juga yang
sekarang dan/atau di kemudian hari akan diberikan
oleh para pemegang saham Entitas baik jumlah
pokok, bunga dan biaya lainnya;dan
n. Perubahan Anggaran Dasar, susunan pengurus,
susunan para pemegang saham, harus memperoleh
persetujuan Bank.
i. Entering into an agreement which may lead to the
Entity's obligations to pay to third parties, except in
respect to run the entity daily business;
j. Guaranteeing, directly or indirectly other third
parties, unless doing endorsements on marketable
securities for the purpose of payment or billing
uncommon other transactions;
k. Granting loans to or accepting loans from other
parties except in respect to run the Entity’s daily
business.
l. Doing merger, consolidation, and acquisitions;
m. Payment or repayment bills or receivables in any
forms which current and/or in the future will be
provided by the Entity’s shareholders either
principal, interest or other costs; and
n. Amendments to the Articles of Association, board of
management, the composition of the shareholders,
subject to the approval of the Bank.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
57
11. UTANG BANK - Lanjutan 11. BANK LOANS - Continued
PT Bank Sahabat Sampoerna - Lanjutan PT Bank Sahabat Sampoerna - Continued
Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 saldo
fasilitas yangdigunakan adalah sebesar Rp76.703.883.996
dan Rp79.699.205.079 .
As of March 31, 2019 and December 31, 2018 the
balance of facility used are amounted to
Rp76,703,883,996 and Rp79,699,205,079.
Syarat-syarat lainnya: Other conditions:
1. Debitur agar menjaga rasio-rasio sebagai berikut : 1. Debtor to maintain the following ratios:
a. Tunggakan diatas 90 (sembilan puluh) hari (NPL)
maksimum 3% (tiga persen);
a. Unpaid over 90 (ninety) days (NPL) maximum
3% (three percent);
b. Tunggakan diatas 30 (tiga puluh) hari maksimum
8% (delapan persen);
b. Unpaid over 30 (thirty) days maximum 8% (eight
percent);
c. Gearing Ratio maksimum sebesar 8 (delapan)
kali;
c. Maximum Gearing Ratio of 8 (eight) times;
d. Net Profit dalam kondisi surplus; d. Net Profit in surplus condition;
e. ROE minimum 1% (satu persen). e. ROE is at least 1% (one percent).
2. Selama masa available period wajib memenuhi rasio-
rasio keuangan diatas, jika melebihi ketentuan diatas
maka sisa fasilitas yang masih tersedia harus di hold.
Namun jika harus dilakukan pencairan dengan
kondisi tidak terpenuhi rasio-rasio diatas maka unit
kerja FI Early Warning & CQC harus memberikan
rekomendasi akan pencairan tersebut.
2. During the period of the available period must fulfill
the above financial ratios, if it exceeds the above
provisions, the remaining available facilities must be
held. However, if the liquefaction has not been
fulfilled with the above ratios, then the FI Early
Warning & CQC work units should recommend the
disbursement
PT Bank Harda Internasional, Tbk PT Bank Harda Internasional, Tbk
Entitas memperoleh fasilitas kredit dari
PT Bank Harda Internasional, Tbk dengan rincian
sebagai berikut:
Entity obtained credit facilities plafond from
PT Bank Harda Internasional, Tbk as follows:
a. Pada tanggal 9 Juni 2011 berdasarkan Akta No. 28,
dihadapan Tjoa Karina Juwita, S.H., Notaris di
Jakarta, Entitas mendapat Penambahan pemberian
fasilitas kredit Rp10.000.000.000 dengan jangka
waktu pinjaman 3 (tiga) tahun dengan bunga sebesar
13% per tahun.
a. On June 9, 2011, based on Notarial Deed No. 28 of
Tjoa Karina Juwita, S.H., Notary in Jakarta, the
Entity obtained an additional loan facility amounted
Rp10,000,000,000, with a 3 (three) year period and
interest rate 13% per annum.
b. Pada tanggal 6 Juni 2012 berdasarkan Akta No. 18,
dihadapan Tjoa Karina Juwita, S.H., Notaris di
Jakarta, Entitas mendapat Penambahan pemberian
fasilitas kredit Rp15.000.000.000 dengan jangka
waktu pinjaman 3 (tiga) tahun dengan bunga sebesar
12% per tahun.
b. On June 6, 2012, based on Notarial Deed No. 18 of
Tjoa Karina Juwita, S.H., Notary in Jakarta, the
Entity obtained an additional loan facility amounted
Rp15,000,000,000, with a 3 (three) year period and
interest rate 12% per annum.
c. Pada tanggal 11 September 2014 berdasarkan Akta
No. 45, dihadapan Tjoa Karina Juwita, S.H., Notaris
di Jakarta, Entitas mendapat fasilitas kredit Pinjaman
Aksep Menurun (PAM) dari PT Bank Harda
Internasional, Tbk sebesar Rp25.000.000.000 dengan
jangka waktu pinjaman 3 (tiga) tahun dengan bunga
sebesar 15%.
c. On September 11, 2014 pursuant to the Deed No. 45,
before Tjoa Karina Juwita, SH, Notary in Jakarta,
Entity obtain Descending Loan Acceptance (PAM)
credit facility from PT Bank International Harda, Tbk
amounted Rp25,000,000,000 with a 3 (three) years,
and interest rate 15% per annum.
d. Pada tanggal 27 Juni 2016 berdasarkan Akta
No. 101, dihadapan Tjoa Karina Juwita, S.H., Notaris
di Jakarta, Entitas mendapat fasilitas kredit Pinjaman
Aksep Menurun (PAM) dari PT Bank Harda
Internasional, Tbk sebesar Rp20.000.000.000 dengan
jangka waktu pinjaman 3 (tiga) tahun dengan bunga
sebesar 15%.
d. On June 27, 2016, based on Notarial Deed No. 101 of
Tjoa Karina Juwita, S.H., Notary in Jakarta, the
Entity obtained credit facilities Descending Loan
Acceptance (PAM) from PT Bank Harda
Internasional, Tbk amounted Rp20,000,000,000, with
a 3 (three) years period and interest rate 15% per
annum.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
58
11. UTANG BANK - Lanjutan 11. BANK LOANS - Continued
PT Bank Harda Internasional, Tbk - Lanjutan PT Bank Harda Internasional, Tbk - Continued
e. Pada tanggal 30 Maret 2017 berdasarkan Akta
No. 35, dihadapan Sheila Ersan Sugito, S.H., M.Kn,
Notaris di Tangerang Selatan, Entitas mendapat
penambahan fasilitas kredit Pinjaman Modal Kerja
(PMK) dari PT Bank Harda Internasional, Tbk
sebesar Rp10.000.000.000 dengan jangka waktu
pinjaman 3 (tiga) tahun dengan bunga sebesar 14%.
e. On March 30, 2017, based on Notarial Deed No. 35
of Sheila Ersan Sugito, S.H., M.Kn., Notary in South
Tangerang, the Entity obtained additional Capital
Credit Facilities (CCF) from PT Bank Harda
Internasional, Tbk amounted Rp10,000,000,000, with
a 3 (three) years period and interest rate 14% per
annum.
Agunan atas pinjaman dari PT Bank Harda Internasional,
Tbk adalah sebagai berikut:
1. Piutang dagang entitas yang berasal dari konsumen
minimal sebesar 110% dari plafond kredit;dan
2. Buyback guarantee dari Entitas.
Loan’s collateral from PT Bank Harda International, Tbk
as follows:
1. The Entity’s Accounts receivable which are derived
from consumer at a minimum of 110% of the credit
limit; and
2. Buyback guarantee from Entity.
Kewajiban Entitas: The Entity’s obligations:
Entitas wajib memberitahukan kepada Bank selambat-
lambatnya 7 hari setelah:
The Entity shall inform the Bank not later than 7 days
after:
1. Memperoleh tambahan utang dalam bentuk apapun
dari pihak lain;
1. Obtaining additional loan in any forms from other
parties;
2. Mengikat diri sebagai penanggung untuk kepentingan
pihak lain dan menjaminkan dan/atau mengalihkan
kepada pihak lain atau kewajiban tersebut timbul atas
dasar keputusan yang telah mempunyai kekuatan
hukum; dan
2. Binding itself as guarantor for other parties and
pledging and / or transferring to other parties or
interest the obligation which arising from the
decisions that have the power of law; and
3. Mengadakan perubahan susunan pengurus Entitas. 3. Changing the Entity’s management compositions.
Entitas wajib menjaga kondisi keuangan dengan kriteria
sebagai berikut:
The Entity shall maintain financial condition with the
following criteria:
Finansial Konvenant:
1. Gearing rasio maksimum 10 kali
2. Non Performing Loan maksimum 2 % netto
3. ROA minimum 2%
4. ROE minimum 15
5. BOPO minimum 90%
6. Net Profit Margin minimum 10%
7. Current Ratio minimum 1,1% kali
8. Cash Ratio minimum 0,5% kali
Financial Covenant:
1. Gearing rasio maxsimum 10 times
2. Non Performing Loan maxsimum 2 % net
3. ROA minimum 2%
4. ROE minimum 15
5. BOPO minimum 90%
6. Net Profit Margin minimum 10%
7. Current Ratio minimum 1,1% times
8. Cash Ratio minimum 0,5% times
Apabila ketentuan-ketentuan di atas tidak terpenuhi,
maka Entitas dalam waktu selambat-lambatnya 5 hari
kerja wajib memberitahukan secara tertulis kepada Bank.
If the above provisions are not met, then the Entity shall
notify in writing to the Bank at within 5 working days.
Bank kovenan:
Selama pinjaman belum dibayar lunas, tanpa persetujuan
tertulis terlebih dahulu dari Bank, Entitas dan/atau
Penjamin tidak boleh:
Bank’s covenant:
On condition the loan has not been fully repaid, without
written approval from the Bank, Entity and/or the
Guarantor is not allowed to:
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
59
11. UTANG BANK - Lanjutans 11. BANK LOANS - Continued
PT Bank Harda Internasional, Tbk - Lanjutan PT Bank Harda Internasional, Tbk - Continued
1. Mengadakan penjualan atau pemindahtanganan atas
harta kekayaan Entitas dan/atau Penjamin;
2. Melakukan merger, akuisisi atau menjual sebagian
perusahaan atau kekayaannya;
3. Menjaminkan menjual atau dengan cara lain
melepaskan barang jaminan kepada pihak lain;
4. Mengajukan permohonan untuk dinyatakan pailit atau
penundaan pembayaran atas hutang-hutangnya;
5. Melakukan investasi pada perusahaan-perusahaan lain
atau pada bidang usaha lainnya yang dapat
mengakibatkan atau membawa dampak negatif
terhadap pengelolaan usaha Entitas dan/atau pemberi
jaminan;
6. Mengalihkan pinjaman atau fasilitas pinjaman kepada
pihak manapun;
7. Mengalihkan usaha Entitas dan/atau Penjamin kepada
pihak lain dengan cara apapun juga;
8. Memberi ijin kapada pihak ketiga untuk menempati
bangunan yang dijaminkan kepada Bank termasuk
asset dan pendapatan yang di kemudian hari akan
diperoleh oleh Entitas yang dijaminkan kepada Bank
berdasarkan Perjanjian ini, dokumen jaminan dan
penjamin;
9. Mengadakan perubahan anggaran dasar Entitas
dan/atau Penjamin termasuk akan tetapi tidak terbatas
kepada maksud dan tujuan Perusahaan, perubahan
struktur permodalan atau modal dasar Entitas
dan/atau Penjamin kecuali untuk menambah agio
dan/atau laba yang ditahan;dan
10. Mengadakan perubahan susunan pemegang saham
Entitas dan/atau sebagai Penjamin.
1. sale or handover of the property of the Entity and/or
the Guarantor;
2. Perform mergers, acquisitions or sell part of the
Entity’s property;
3. Pledge to sell or otherwise release the collateral to
other parties;
4. Apply for bankruptcy or delay in payment of debts;
5. Investing in other companies or in other business
sectors that could result or bring a negative impact
on the management of the Entity and / or the
guarantor;
6. Switch the loan or loans facilities to any other
parties;
7. Transfer the business of the Entity and/or the
Guarantor to any other parties in any manner
whatsoever;
8. Permit the third parties to occupy the building that
used as collateral to the Bank, including assets and
income that would later be acquired by the Entity that
used as collateral to the Bank under this Agreement,
guarantees and guarantors documentation;
9. Make changes in the statute of the Entity and/or the
Guarantor including, but not limited to the purposes
and objectives of the Company, changes in the capital
structure or the authorized capital of the Entity
and/or the Guarantor except to increase additional
paid in capital and/or retained earnings; and
10. Make changes in the Entity’s structure of
shareholders and/or as the Guarantor.
Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018
saldo fasilitas yang digunakan adalah sebesar
Rp1.919.950.366 dan Rp3.391.064.358.
As of March 31, 2019 and December 31, 2018 the
balances of facility used are amounted to
Rp1,919,950,366 and Rp3,391,064,358.
PT Bank Sinarmas, Tbk PT Bank Sinarmas, Tbk
Entitas memperoleh fasilitas kredit dari
PT Bank Sinarmas, Tbk dengan rincian sebagai berikut:
Entity obtained credit facilities from PT Bank
Sinarmas, Tbk as follows:
a. Pada tanggal 19 Juni 2013 berdasarkan Akta No. 75
dihadapan Hartojo, S.H., Notaris di Jakarta Entitas
memperolah fasilitas kredit sebesar
Rp25.000.000.000 bersifat term loan dari PT Bank
Sinarmas, Tbk dengan jangka waktu 4 tahun dan
tingkat suku bunga 11% per tahun.
a. On June 19, 2013, based on Notarial Deed No. 75 of
Hartojo, S.H., Notary in Jakarta, the Entity obtained
credit facility amounted Rp25,000,000,000 as term
loan from PT Bank Sinarmas, Tbk, with a 4 year
period and interest rate 11% per annum.
b. Pada tanggal 18 Desember 2014 berdasarkan Akta
No. 704 dihadapan Hartojo, S.H., Notaris di Jakarta
Entitas memperolah fasilitas kredit sebesar
Rp200.000.000.000 bersifat term loan dari PT Bank
Sinarmas, Tbk dengan jangka waktu 4 tahun dan
tingkat suku bunga 14% per tahun.
b. On December 18, 2014, based on Notarial Deed
No. 704 of Hartojo, S.H., Notary in Jakarta, the
Entity obtained credit facility amounted
Rp200,000,000,000 as term loan from PT Bank
Sinarmas, Tbk, with a 4 year periods and interest rate
14% per annum.
c. Pada tanggal 7 Desember 2015 berdasarkan
Addendum Perjanjian Kredit No. 002/P-036/TL-
2/XII/2015-2, Entitas memperoleh fasilitas kredit
sebesar Rp225.000.000.000 bersifat term loan dengan
kelonggaran tarik Rp70.000.000.000 dari
PT Bank Sinarmas, Tbk dengan jangka waktu 4 tahun
dan tingkat suku bunga 14,5% per tahun.
c. On December 7, 2015, based on Credit Agreement
Addendum No. 002/P-036/TL-2/XII/2015-2, the Entity
obtained a credit facility amounted
Rp225,000,000,000 as term loan with pull allowances
Rp70,000,000,000 from PT Bank Sinarmas, Tbk, with
a 4 year periods and interest rate 14,5% per annum.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
60
11. UTANG BANK - Lanjutan 11. BANK LOANS - Continued
PT Bank Sinarmas, Tbk - Lanjutan PT Bank Sinarmas, Tbk - Continued
d. Pada tanggal 22 September 2016 berdasarkan Akta
No. 423 dihadapan Hartojo, S.H., Notaris di Jakarta
Entitas memperoleh fasilitas kredit sebesar
Rp100.000.000.000 bersifat term loan dari
PT Bank Sinarmas, Tbk dengan jangka waktu 4 tahun
dan tingkat suku bunga 14,00% per tahun.
d. On September 22, 2016, based on Notarial Deed
No. 423 of Hartojo, S.H., Notary in Jakarta, the
Entity obtained a credit facility amounted
Rp100,000,000,000 as term loan from PT Bank
Sinarmas, Tbk, with a 4 year periods and interest rate
14.00% per annum.
e. Pada tanggal 7 Juni 2018 berdasarkan Akta No. 605
dihadapan Widawati, S.H.,M.Kn. Notaris di
Tangerang bahwa Entitas telah mendapat persetujuan
untuk menggabungkan fasilitas kredit pinjaman Term
Loan yaitu fasilitas term loan I, fasilitas term loan II
dan fasilitas term loan III, dari
PT Bank Sinarmas, Tbk menjadi satu fasilitas kredit
yaitu fasilitas term loan (uncommitted & Non
Revolving) dengan total outstanding seluruh fasilitas
kredit sebesar Rp146.231.744.964 dengan jangka
waktu pengembalian pinjaman sampai dengan
84 bulan atau sampai dengan 7 Juni 2025 dengan
bunga sebesar 13% per tahun.
e. On June 7, 2018 based on Deed No. 605 of Widawati,
S.H., M.Kn. Notary in Tangerang the Entity has
obtained approval to combine the Loan Term Loan
facility, namely the term loan I facility, term loan II
facility and term loan III facility, from
PT Bank Sinarmas, Tbk becomes one credit facility,
namely a term loan facility (uncommitted & Non
Revolving) with a total outstanding credit facility of
Rp146,231,744,964 with a loan repayment period of
up to 84 months or up to June 7, 2025 with an interest
of 13 % per annum.
Agunan atas pinjaman kepada PT Bank Sinarmas, Tbk
adalah BPKB dari masing-masing end user sesuai yang
tertuang dalam daftar nominatif yang diserahkan oleh
Debitur kepada Bank termasuk seluruh tagihan A/R atas
end user tersebut sebesar 110% dari outstanding masing-
masing end user atau outstanding pinjaman atas
pembiayaan kendaraan bermotor roda empat (bekas).
Loan’s Collateral from PT Bank Sinarmas, Tbk as BPKB
from each end user is as stated in the nominative list
submitted by the Debtor to the Bank including all A / R
bills for the end user amounting to 110% of the
outstanding each end user or outstanding loan for
financing four-wheeled motorized vehicles (used).
Bank kovenan:
Selama Entitas belum membayar lunas utang atau batas
waktu penarikan dan atau penggunaan fasilitas kredit
belum berakhir, Entitas/penjamin dengan pemberitahuan
tertulis terlebih dahulu kepada Bank diperkenakan
melakukan hal-hal merubah anggaran dasar, susunan
pengurus dan susunan pemegang saham Entitas.
Bank’s covenant:
On condition the entity has not repaid the loan or
withdrawal deadline and or use of the credit facility is
not over, the entity/guarantor with prior written
notification to the Bank is allowed to do things as
changing the statutes, composition of management and
shareholder structure.
Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018
saldo fasilitas yang digunakan adalah sebesar
Rp143.477.523.132 dan Rp143.477.523.132.
As of March 31, 2019 and December 31, 2018 the
balance of facility used are amounted to
Rp143,477,523,132 and Rp143,477,523,132.
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan
Banten, Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat and
Banten, Tbk
Entitas memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk
dengan rincian sebagai berikut:
Entity obtained credit facilities from PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk as
follows:
a. Pada tanggal 4 Juni 2014 berdasarkan Akta No. 1
dihadapan Surdjono Arham, S.H., M.Kn., Notaris di
Jakarta Entitas memperolah fasilitas kredit modal
kerja sebesar Rp20.000.000.000 bersifat non-
revolving dari PT Bank Pembangunan Daerah Jawa
Barat dan Banten, Tbk dengan jangka waktu 42 bulan
sejak akad kredit termasuk jangka waktu penarikan,
jangka waktu kredit setelah pencairan maksimum 36
bulan, dan tingkat suku bunga 12,50 % per tahun.
a. On June 4, 2014 based on Deed No. 1 of Surdjono
Arham, SH, M.Kn., Notary in Jakarta, the Entity
obtained a non-revolving working capital credit
facility amounting to Rp20,000,000,000 from
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat and
Banten, Tbk with a period of 42 months since the
credit contract including a period of withdrawal, the
period after thawing credit maximum 36 months,
and interest rate of 12.50% per annum.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
61
11. UTANG BANK - Lanjutan 11. BANK LOANS - Continued
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan
Banten, Tbk - Lanjutan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat and
Banten, Tbk - Continued
b. Pada tanggal 18 Desember 2014 berdasarkan Akta
No. 3 dihadapan Surdjono Arham, S.H., M.Kn.,
Notaris di Jakarta Entitas memperolah fasilitas kredit
modal kerja sebesar Rp20.000.000.000 bersifat non-
revolving dari PT Bank Pembangunan Daerah Jawa
Barat dan Banten, Tbk dengan jangka waktu 42 bulan
sejak akad kredit termasuk jangka waktu penarikan,
jangka waktu kredit setelah pencairan maksimum 36
bulan, dan tingkat suku bunga 12,75 % per tahun.
b. On December 18, 2014 based on Deed No. 3 of
Surdjono Arham, SH, M.Kn., Notary in Jakarta the
Entity obtained a non-revolving working capital
credit facility amounting to Rp20,000,000,000 from
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat and
Banten, Tbk with a period of 42 months from the
credit contract including a period of withdrawal, the
period after thawing credit maximum 36 months,
and interest rates 12.75% per annum.
c. Pada tanggal 22 September 2016 berdasarkan Akta
No. 06 dihadapan Arman Lany, S.H., M.H., Notaris
di Jakarta, Entitas memperolah fasilitas kredit modal
kerja sebesar Rp20.000.000.000 bersifat non-
revolving dari PT Bank Pembangunan Daerah Jawa
Barat dan Banten, Tbk dengan jangka waktu 40 bulan
sejak akad kredit termasuk jangka waktu penarikan,
jangka waktu kredit setelah pencairan maksimum 36
bulan, dan tingkat suku bunga 13,00 % per tahun.
c. On September 22, 2016 based on Deed No. 06 of
Arman Lany, SH, M.H., Notary in Jakarta the Entity
obtained a non-revolving working capital credit
facility amounting to Rp20,000,000,000 from
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat and
Banten, Tbk with a period of 40 months from the
credit contract including a period of withdrawal, the
period after thawing credit maximum 36 months,
and interest rates 13.00% per annum.
d. Pada tanggal 22 November 2017 berdasarkan Akta
No. 06 dihadapan Arman Lany, S.H., M.H., Notaris
di Jakarta, Entitas memperolah fasilitas kredit modal
kerja sebesar Rp20.000.000.000 bersifat non-
revolving dari PT Bank Pembangunan Daerah Jawa
Barat dan Banten, Tbk dengan jangka waktu 38 bulan
sejak akad kredit termasuk jangka waktu penarikan,
jangka waktu kredit setelah pencairan maksimum 36
bulan, dan tingkat suku bunga 13,00 % per tahun.
d. On November 22, 2017 based on Deed No. 06 of
Arman Lany, SH, M.H., Notary in Jakarta the Entity
obtained a non-revolving working capital credit
facility amounting to Rp20,000,000,000 from
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat and
Banten, Tbk with a period of 38 months from the
credit contract including a period of withdrawal, the
period after thawing credit maximum 36 months,
and interest rates 13.00% per annum.
Agunan atas pinjaman kepada PT Bank Pembangunan
Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk adalah sebagai
berikut:
1. Segala harta kekayaan Entitas, baik bergerak maupun
tidak bergerak, baik yang sudah ada maupun yang
akan ada di kemudian hari menjadi jaminan bagi
pelunasan jumlah kredit yang timbul karena
perjanjian kredit ini.
2. Guna lebih menjamin pembayaran kembali kredit,
Entitas menyerahkan kepada Bank jaminan berupa
Daftar Hak Tagih kepada end user dengan kategori
lancar minimal 110% dari outstanding atau senilai
Rp22.000.000.000.
Loan’s Collateral from PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat and Banten, Tbk are as follows:
1. All properties of the Entity, whether movable or
immovable, either already exist or will exist in the
future become a guarantee for repayment of the
amount of credit arising from this agreement.
2. In order to secure the repayment of the credit, the
Entity shall submit to the Bank guarantee in the form
of List of Rights to Claim to the end users with
currnet category minimum of 110% of outstanding or
Rp22,000,000,000.
Bank kovenan:
a. melakukan merger, akuisisi yang dapat menghambat
pembayaran;
b. menandatangani perjanjian dengan pihak ketiga yang
dapat mengurangi/mempengaruhi kemampuan Entitas
dalam melaksanakan kewajiban angsuran kecuali
dalam rangka menjalankan aktivitas usahanya;
c. menjual/memindahtangankan atau dengan cara
apapun melepaskan sebagian atau seluruh harta
Entitas selain dalam rangka aktivitas usahanya;
d. memberikan pinjaman termasuk kepada para
pemegang saham, kecuali dalam rangka kegiatan
usahanya sehari-hari;
Bank’s covenant:
a. do mergers, acquisitions that could obstruct the
payments;
b. sign an agreement with a third party that can
reduce/affect the ability of the Entity in carrying out
the installment obligation, except to in respect to run
its business activities;
c. sell / transfer or in any manner to waive whole or
partly of the Entity’s property other than in respect of
its business activities;
d. grant loans, including to shareholders, except in
respect of daily business activities;
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
62
11. UTANG BANK - Lanjutan 11. BANK LOANS - Continued
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan
Banten, Tbk - Lanjutan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat and
Banten, Tbk - Continued
Bank kovenan - Lanjutan: Bank’s covenant - Continued:
e. mengalihkan seluruh/sebagian hak dan kewajiban
Bank kepada pihak ketiga;
f. membubarkan perusahaan, meminta dinyatakan pailit
atau penundaan pembayaran;
g. memindahtangankan perusahaan dalam bentuk atau
nama apapun kepada pihak ketiga;
h. menjual atau memindahtangankan atau melepaskan
sebagian atau seluruh harta kekayaan Entitas yang
sudah diserahkan sebagai agunan kepada Bank, selain
dalam rangka aktivitas usahanya;
i. menyerahkan sebagian atau seluruh hak dan/atau
kewajiban Entity atas fasilitas kredit kepada pihak
lain;
j. mengikatkan diri sebagai penjamin hutang atau
menjaminkan harta kekayaan entitas yang dibiayai
kepada pihak lain.
e. transfer whole/partly of the rights and obligations to
the Bank to third parties;
f. dissolve the company, file for bankruptcy;
g. handover company in any forms or any name
whatsoever to third parties;
h. sell or handover or dispose whole or partly of the
Entity’s property that has been submitted as
collateral to the Bank, other than in respect of its
business activities;
i. handover whole or partly of the Entity’s rights and/or
obligations for the loan to other parties;
j. bind itself as use as guarantee of the entity’s property
to other parties.
Syarat-syarat lainnya: Other conditions:
1. Mempertahankan rasio-rasio keuangan Entitas
dengan menjaga Rasio Keuangan:
1. Maintain the Entity's financial ratios by maintaining
the Financial Ratios:
2. Debt to Equity (DER) atau Gearing Ratio maksimal
sebesar 10 kali
2. Debt to Equity (DER) or Gearing Ratio maximum of
10 times
3. Rasio antara piutang pembiayaan dengan hutang
bank lebih dari 1 kali
3. Ratio between financing receivables and bank loans
more than 1 time
4. Menjaga NPL Up 90 hari tidak lebih dari 3 % dari
total pembiayaan. Apabila kondisi NPL 90 Up lebih
dari 3%, maka pencairan ditangguhkan sampai
dnegan diperbaikinya NPL Entitas sesuai dengan
ketentuan bank.
4. Maintain NPL Up 90 days is not more than 3% of
total financing. If the NPL condition of NPL 90 Up
is more than 3%, then the withdrawal is deferred
until the revised NPL of the Entity in accordance
with the provisions of the bank.
Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018
saldo fasilitas yang digunakan adalah sebesar
Rp12.619.444.400 dan Rp15.527.777.738.
As of Maret 31, 2019 and December 31, 2018, the
balances of facilities used are amounted to
Rp12,619,444,400 and Rp15,527,777,738.
PT Bank Mestika Dharma, Tbk PT Bank Mestika Dharma, Tbk
a. Pada tanggal 21 Desember 2016 berdasarkan Akta
No. 58, dihadapan Jap Sun Jaw, S.H., Notaris di
Jakarta, Entitas mendapat fasilitas kredit modal kerja
dari PT Bank Mestika Dharma, Tbk sebesar
Rp80.000.000.000 dengan jangka waktu pinjaman 5
(lima) tahun dengan bunga sebesar 11,5% pertahun.
a. On December 21, 2016, based on Notarial Deed No.
58 of Jap Sun Jaw , S.H., Notary in Jakarta, the
Entity obtained a loan working capital credit facility
from PT Bank Mestika Dharma, Tbk amounted
Rp80,000,000,000, with a 5 (five) years period and
interest rate 11,5% per annum.
a. Pada tanggal 17 Juli 2017 berdasarkan Akta
No. 17, dihadapan Jap Sun Jaw, S.H., Notaris di
Jakarta, Entitas mendapat fasilitas kredit modal kerja
dari PT Bank Mestika Dharma, Tbk sebesar
Rp50.000.000.000 dengan jangka waktu pinjaman
5 (lima) tahun dengan bunga sebesar 11,5% pertahun.
b. On July 17, 2017, based on Notarial Deed No. 17 of
Jap Sun Jaw , S.H., Notary in Jakarta, the Entity
obtained a loan working capital credit facility from
PT Bank Mestika Dharma, Tbk amounted
Rp50,000,000,000, with a 5 (five) years period and
interest rate 11,5% per annum.
b. Pada tanggal 2 Nopember 2018 berdasarkan Akta
No. 5, dihadapan Jap Sun Jaw, S.H., Notaris di
Jakarta, Entitas mendapat fasilitas kredit modal kerja
dari PT Bank Mestika Dharma, Tbk sebesar
Rp20.000.000.000 dengan jangka waktu pinjaman 5
(lima) tahun dengan bunga sebesar 10% pertahun.
c. On November 2, 2018, based on Notarial Deed No. 5
of Jap Sun Jaw , S.H., Notary in Jakarta, the Entity
obtained a loan working capital credit facility from
PT Bank Mestika Dharma, Tbk amounted
Rp20,000,000,000, with a 5 (five) years period and
interest rate 10% per annum.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
63
11. UTANG BANK - Lanjutan 11. BANK LOANS - Continued
PT Bank Mestika Dharma, Tbk - Lanjutan PT Bank Mestika Dharma, Tbk - Continued
Agunan atas pinjaman kepada PT Bank Mestika Dharma,
Tbk berupa Piutang dari Entitas yang dibebani fidusia
dengan minimal sebesar 111,11% dari nilai outstanding
pinjaman.
The Loan’s Collateral from PT Bank Mestika Dharma,
Tbk in the form of fiduciary of receivables with a
minimum of 111.11% of the outstanding balance of the
loan.
Bank kovenan:
a. memperoleh pinjaman baru; dan
b. mengubah susunan pengurus Entitas dan pemegang
saham mayoritas.
c. melakukan merger, akuisisi yang dapat menghambat
pembayaran;
d. menjamin kepada Bank lain dan/atau pihak lain
ketiga manapun juga, piutang-piutang yang telah
diserahkan sebagai jaminan kepada Bank;
e. menarik melampaui batas plafond;
f. melakukan fasilitas selain daripada yang ditentukan;
g. mengajukan permohonan dan/atau menyuruh pihak
lain mengajukan permohonan kepada pengadilan
untuk dinyatakan pailit;
h. melakukan transaksi kepada satu pihak tidak terbatas
pada perusahaan afiliasinya di luar cara-cara
kebiasaan dagang yang ada;
Bank’s covenant:
a. obtain a new loan; and
b. change the composition of management of the Entity
and the majority shareholder.
c. do mergers, acquisitions that could obstruct the
payments;
d. guarantee to other Banks and/or any other third
parties, receivables that have been submitted as
collateral to the Bank;
e. withdraw exceeding the ceiling;
f. do the facilities other than those specified;
g. apply for and/or encourages other parties to file for
bankruptcy;
h. conduct transactions to one party that is not limited
to affiliated companies outside the common practice
of business;
Syarat-syarat lainnya: Other conditions:
1. Wajib memiliki rasio piutang pembiayaan netto
terhadap total aset paling rendah 40%
1. Must have ratio of net financing receivables to total
assets at least 40%;
2. Gearing rasio maksimum 8 atau current ratio dibawah
angka 1
2. Gearing maximum ratio of 8 or currnet ratio below
number 1;
3. Non Performing Loan (NPL) wajib dimaintain < 5%
berdasarkan outstanding piutang menunggak > 90
hari terhadap total piutang pembiayaan
3. Non Performing Loan (NPL) shall be maintained
<5% based on outstanding receivables arising from>
90 days to total financing receivables
4. Total Write Off dan Loan On Ayda berada diatas 3%
dari nilai piutang kotor
4. Total Write Off and Loan On Ayda are above 3% of
the gross receipt value
Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018
saldo fasilitas yang digunakan adalah sebesar
Rp52.248.064.194 dan Rp62.915.520.339.
As of March 31, 2019 and December 31, 2018 the
balance of facility used are amounted to
Rp52,248,064,194 and Rp62,915,520,339.
PT Bank Mega, Tbk PT Bank Mega, Tbk
Pada tanggal 9 Maret 2017 berdasarkan Akta No. 2,
dihadapan Maman Sudirman, S.H., Notaris di Jakarta,
Entitas mendapat fasilitas Fixed Loan dari PT Bank
Mega, Tbk sejumlah Rp250.000.000.000 dengan jangka
waktu yang berakhir pada tanggal 9 Maret 2023 dan
tingkat bunga sebesar 13% per tahun.
On March 9, 2017, based on Notarial Deed No. 2 of
Maman Sudirman, S.H., Notary in Jakarta, the Entity
obtained a Fixed Loan facility from PT Bank Mega, Tbk
amounting Rp250,000,000,000 which will due on
March 9, 2023 and interest rate 13% per annum.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
64
11. UTANG BANK - Lanjutan 11. BANK LOANS - Continued
PT Bank Mega, Tbk - Lanjutan PT Bank Mega, Tbk
Pada tanggal 30 Juli 2018 berdasarkan Akta No. 3
dihadapan Maman Sudirman, S.H.,M.Kn. Notaris di
Jakarta bahwa Entitas telah mendapat persetujuan untuk
menggabungkan atau merestrukturisasi antara lain:
a. pembiayaan bersama Mega Oto Joint Financing
menjadi Fasilitas Fixed Loan I dengan total out
standing sebesar Rp50.357.680.802 dengan jangka
waktu sampai dengan 24 bulan atau sampai dengan
30 Juli 2020 dengan tingkat suku bunga sebesar 12%
per tahun.
b. fasilitas fixed Loan menjadi Fasilitas Fixed Loan II
dengan outstanding sebesar Rp158.414.849.665
dengan jangka waktu pengembalian pinjaman sampai
dengan 64 bulan atau sampai dengan 30 Juli 2023
dengan bunga sebesar 12% per tahun.
As of July 30, 2018 based on Deed No. 3 in front of
Maman Sudirman, S.H., M.Kn. A notary in Jakarta that
the Entity has obtained approval to combine or
restructure, among others:
a. Mega Oto Joint Financing joint financing becomes a
Fixed Loan Facility I with a total outlay of
Rp50,357,680,802 with a term of up to 24 months or
up to 30 July 2020 with an interest rate of 12% per
annum.
b. the fixed loan facility becomes a Fixed Loan Facility
II with an outstanding of Rp158,414,849,665 with a
loan repayment period of up to 64 months or up to 30
July 2023 with an interest of 12% per annum.
Agunan atas pinjaman kepada PT Bank Mega, Tbk
berupa Piutang dari Entitas yang dibebani fidusia dengan
minimal sebesar 100% dari nilai outstanding pinjaman.
Loan’s Collateral from PT Bank Mega, Tbk in the form of
fiduciary of receivables with a minimum of 100% of the
outstanding balance of the loan.
Bank kovenan: Bank’s covenant:
a. melakukan atau menyebabkan dilakukannya
penarikan modal disetor.
a. Conduct or cause the withdrawal of paid up capital.
b. mengadakan rapat umum pemegang saham yang
acaranya mengubah atau menyebabkan dilakukannya
perubahan anggaran dasar, struktur modal, susunan
pemegang saham atau susunan anggota Direksi dan
Dewan Komisaris.
b. Holds a general meeting of shareholders whose
events alter or cause the amendment of the articles of
association, capital structure, composition of
shareholders or members of the Board of Directors
and Board of Commissioners.
c. melakukan perubahan bidang atau jenis kegiatan
usahanya.
c. Make changes to the field or type of business activity.
d. mengajukan permohonan kepailitan atau penundaan
kewajiban pembayaran utang, membubarkan entitas,
dan melakukan atau mengizinkan untuk dilakukan
penggabungan usaha, peleburan usaha atau
konsolidasi.
d. Applying for bankruptcy or postponement of debt
obligations, dismissing Entity and committing or
permitting a business combination, consolidation or
merger.
e. memberikan pinjaman kepada pihak lain, termasuk
kepada Pemegang Saham, entitas anak dan entitas
afiliasinya, kecuali pinjaman kepada karyawan,
pengusaha kecil dan koperasi yang ditentukan oleh
pemerintah, atau pinjaman yang memang biasa dan
harus dilakukan dalam rangka kegiatan operasional
normal entitas sehari-hari yang wajar.
e. provide loans to other parties, including to the
shareholders, subsidiaries and affiliated , except
loans to employees, small entrepreneurs and
cooperatives as determined by the government, or
borrowings which are normal and shall be made in
the ordinary course of normal daily operations of
normal entities.
f. mengikatkan diri sebagai penjamin hutang,
memberikan garansi atau menjaminkan harta
kekayaannya untuk kepentingan pihak lain.
f. bind themselves as the guarantor of the debt, provide
warranty or pledge his property for the benefit of
others.
g. melakukan penyertaan modal, pengambilanalihan
saham, investasi baru di dalam entitas lain atau
membuat anak entitas.
g. carry out equity participation, takeover of shares,
new investments in other entities or create subsidiary.
h. menyatakan, membayar atau membagikan deviden
baik dari pendapatan maupun modal.
h. states, pays or distributes dividends from both income
and capital.
i. memperoleh pinjaman baru atau menyebabkan
terjadinya hutang baru, baik secara langsung maupun
tidak langsung, dengan jaminan atau tidak, dari bank,
lembaga keuangan maupun pihak lain, kecuali
pinjaman yang memang biasa dan harus dilakukan
dalam rangka kegiatan operasional normal usaha
entitas sehari-hari yang wajar.
i. obtaining new loans or causing new indebtedness,
directly or indirectly, under warranty or not, from
banks, financial institutions or other parties, except
for normal loans and should be made in the ordinary
course of normal business activities of a reasonable
day-to-day business entity.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
65
11. UTANG BANK - Lanjutan 11. BANK LOANS - Continued
PT Bank Mega, Tbk - Lanjutan PT Bank Mega, Tbk - Continued
Bank kovenan - Lanjutan: Bank’s covenant - Continued:
j. menggadaikan, menjaminkan, mengalihkan atau
dengan cara lain menyebabkan beralihnya saham
entitas kepada pihak lain.
j. mortgaging, pledge, transfer or otherwise make the
transfer of shares of the entity to another party.
k. membuat atau mengijinkan atas seluruh atau sebagai
assetnya (termasuk asset yang akan didapatkan
dimasa mendatang) untuk dijual, dijaminkan,
disewakan kecuali kegiatan usaha operasional Entitas,
atau dengan cara lain mengalihkan harta
kekayaannya.
k. make or permit all or any of its assets (including
assets to be acquired in the future) to be sold,
pledged, leased except for the operations of the
entity's operations, or otherwise by transferring its
assets.
l. menjual, mengalihkan atau menyebabkan beralihnya
usaha atau agunan kepada siapapun.
l. sell, transfer or cause the transfer of business or
collateral to any person.
m. melakukan pembayaran baik pokok, bunga maupun
pembayaran lain atas utang Pemegang Saham.
m. making payment of principal, interest or other
payment of Shareholder's debt.
n. melakukan pembelian harta tetap kecuali yang
berhubungan dengan kegiatan usaha Entitas.
n. make purchases of fixed assets except those related to
the entity's business activities.
o. melakukan pembayaran dipercepat atas suatu hutang
atau pembayaran kewajiban lainnya yang belum jatuh
tempo kepada pihak lain, kecuali yang berhubungan
dengan kegiatan usaha Entitas dan tidak
mempengaruhi kewajiban Entitas pada Bank.
o. make an accelerated payment of any outstanding debt
or other obligation payments to other parties, except
those related to the entity's business activities and
shall not affect the obligations of the Entity at the
Bank.
Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018
saldo fasilitas yang digunakan adalah sebesar Rp
170.368.716.390 dan Rp 180.292.457.924.
As of March 31, 2019 and December 31, 2018 the
balance of facilities used are amounted to
Rp170,368,716,390 and Rp180,292,457,924.
PT Bank Central Asia, Tbk PT Bank Central Asia, Tbk
a. Pada tanggal 25 Agustus 2017 berdasarkan Akta
No. 289, dihadapan Satria Amiputra A, S.H., Notaris
di Jakarta, Entitas mendapat fasilitas kredit lokal
(Rekening Koran) sebesar Rp20.000.000.000 dan
fasilitas installment loan sebesar Rp30.000.000.000
dari PT Bank Central Asia, Tbk dengan jangka waktu
yang berakhir tanggal 25 Agustus 2019 dan tingkat
bunga sebesar 11,5% pertahun.
a. On Augustus 25, 2017, based on Notarial Deed No.
289 of Satria Amiputra A , S.H., Notary in Jakarta,
the Entity obtained a loan lokak (Rekening Koran)
credit facility amount Rp20,000,000,000 and facility
installment loan amount Rp30,000,000,000 from
PT Bank Central Asia, Tbk wich will due on
Augustus 25, 2019 and interest rate 11,5% per
annum.
Agunan atas pinjaman kepada PT Central Asia, Tbk
berupa:
Loan’s Collateral from PT Bank Central Asia, Tbk in the
form:
1. Sebidang tanah dengan SHGB No. 1380 seluas
532M2 a.n Kiwantara Mardjuki Jl. Zamrud 9 Blok E
Kav. 48, RT.020 RW.04, Jakarta Selatan.
1. Plot of land with SHGB No. 1380 area of 532M2 a.n
Kiwantara Mardjuki Jl. Zamrud 9 Blok E Kav. 48,
RT.020 RW.04, Jakarta Selatan.
2. Sebidang tanah dengan SHGB No. 2974 seluas
284M2 a.n Kiwantara Mardjuki Jl. Komplek
Perumahan Permata Hijau Blok G, Grogol Utara,
Jakarta Selatan.
2. Plot of land with SHGB No. 2974 area of 2974M2 a.n
Kiwantara Mardjuki Jl. Komplek Perumahan
Permata Hijau Blok G, Grogol Utara, Jakarta
Selatan.
3. Piutang dari Entitas yang dibebani fidusia dengan
minimal sebesar 100% dari nilai outstanding
pinjaman.
3. Receivables with a minimum of 100% of the
outstanding balance of the loan.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
66
11. UTANG BANK - Lanjutan 11. BANK LOANS - Continued
PT Bank Central Asia, Tbk - Lanjutan PT Bank Central Asia, Tbk - Continued
Bank kovenan: Bank’s covenant:
a. Memperoleh pinjaman uang/kredit baru dari pihak
lain kecuali dari bank lain dan/atau pemegang saham
Entitas;
a. Obtaining loans/new loans from other parties except
from other banks and/or Entity’s shareholders;
b. memberikan pinjaman termasuk kepada para
pemegang saham, kecuali dalam rangka kegiatan
usahanya sehari-hari;
b. grant loans, including to shareholders, except in
respect of daily business activities;
c. memberikan jaminan BPKB atas piutang yang
dibiayai oleh fasilitas kredit kepada Bank lain;
c. assign BPKB collaterals on receivables financed by
this credit facility to other banks;
d. Apabila Entitas berbentuk badan: d. If Entity is coporate :
Melakukan peleburan, penggabungan,
pengambilalihan, pembubaran/likuidasi;
Mengubah status kelembagaan;
Mengubah mayoritas kepemilikan saham
Doing amalgamation, merger, acquisition,
dissolution/ liquidation;
Changing the status of the institution;
Change the majority of stock ownership
Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018
saldo fasilitas yang digunakan untuk modal kerja adalah
sebesar Rp13. 989.847.170 dan Rp16. 355.807.056 untuk
fasilitas cerukan adalah sebesar Rp 18.396.512.011 dan
Rp 18.708.034.348.
As of March 31, 2019 dan December 31, 2018 the
balance of facilities used are instalment loan amounted
to Rp13,989,847,170 and Rp16,355,807,056 are
overdraft facilities amounted toRp 18,396,512,011,and
Rp 18,708,034,348.
PT Bank Ganesha PT Bank Ganesha
Pada tanggal 26 Nopember 2017 berdasarkan perjanjian
No. 256/KCU-ADK/XI/2017, Entitas mendapat fasilitas
kredit modal kerja dari PT Bank Ganesha sebesar
Rp40.000.000.000 bersifat Non Revolving dengan jangka
waktu pinjaman 4 (empat) tahun dengan bunga sebesar
12,75%.
On November 26, 2017, based on agreement
No. 256/KCU-ADK.XI/2017, the Entity obtained a loan
working capital credit facility from
PT Bank Ganesha (Non Revolving) amounted
Rp40,000,000,000, with a 4 (four) years period and
interest rate 12,75% per annum.
Agunan atas pinjaman kepada PT Bank Ganesha berupa
Piutang dari Entitas yang dibebani fidusia dengan
minimal sebesar 110% dari outstanding.
The Loan’s Collateral from PT Bank Ganesha in the form
of fiduciary of receivables with a minimum of 110% of
the outstanding.
Bank kovenan: Bank’s covenant:
1. Pengahapusan kredit dalam 12 bulan terakhir
maksimum 3% dari total portofolio yang dikelola.
1. Credit abolition in the last 12 months is a maximum
of 3% of the total managed portfolio.
2. Wajib memiliki rasio piutang pembiayan neto
terhadap total aset paling rendah 40%.
2. Must have ratio of net financing receivables to total
assets of at least 40%.
3. Wajib memenuhi ketentuan batas maksimum
pemberian kredit kepada seluruh pihak terkait paling
tinggi 50% dari ekuitas pembiayaan.
3. Must comply with the maximum limit of lending to all
related parties at the maximum of 50% of the
financing equity.
4. Gearing rasio maksimum 10 kali. 4. Gearing maximum ratio of 10 times.
Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018
saldo fasilitas yang digunakan adalah sebesar
Rp23.955.374.023 dan Rp27.404.871.372.
As of March 31, 2019 and December 31, 2018 the
balance of facilities used are amounted to
Rp23,955,374,023 and Rp27,404,871,372.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
67
11. UTANG BANK - Lanjutan 11. BANK LOANS - Continued
PT Bank Andara PT Bank Andara
Pada tanggal 26 Mei 2017 berdasarkan Akta
No. 47, dihadapan Dr.Gunawan Tedjo, S.H., M.H.,
Notaris di Jakarta, Entitas mendapat fasilitas kredit modal
kerja dari PT Bank Andara sebesar Rp35.000.000.000
bersifat Non Revoling dengan jangka waktu pinjaman
54 bulan dengan bunga sebesar 12,75%.
On May 26, 2017, based on Notarial Deed No. 47 of
Dr. Gunawan Tedjo, S.H., M.H., Notary in Jakarta, the
Entity obtained a loan working capital credit facility
from PT Bank Mestika Dharma, Tbk amounted
Rp35,000,000,000 (Non Revolving), with a 54 mounth
period and interest rate 12,75% per annum.
Agunan atas pinjaman kepada PT Bank Andara berupa
Piutang dari Entitas yang dibebani fidusia dengan
minimal sebesar 105% dari total plafond pinjaman.
The Loan’s Collateral from PT Bank Andara in the form
of fiduciary of receivables with a minimum of 105% of
the outstanding balance of the loan.
Finansial Konvenant:
1. Rasio kecukupan modal minimal 10%
2. Gearing rasio maksimum 8 kali
3. Rasio piutang yang menunggak diatas 90 hari
terhadap total gross piutang maksimal 3 %
4. Rasio piutang yang menunggak diatas 60 hari
terhadap total gross piutang maksimal 4 %
5. Rasio piutang yang menunggak diatas 30 hari
terhadap total gross piutang maksimal 5
6. Laba bersih sebelum pajak dalam kondisi positif
Financial Covenant:
1. Capital adequacy ratio of at least 10%
2. Gearing the maximum Ratio 8 times
3. Ratio of receivables in arrears over 90 days to total
gross receivables up to 3%
4. Ratio of receivables in arrears over 60 days to total
gross receivables up to 4%
5. Ratio of receivables in arrears over 30 days to the
total gross of receivables up to 5
6. Net profit before tax in positive condition
Bank kovenan: Bank’s covenant:
a. Melakukan perubahan terhadap anggaran dasar
Debitur, berupa maksud dan tujuan kegiatan usaha,
penurunan modal, perubahan susunan pemegang
saham.
a. Amendments to the articles of association a. do
debtors, in the form of the purpose and objective of
business activities, the capital, the amendment of
shareholders composition.
b. Membayar utang, yang telah ada atau yang akan
timbul dikemudian hari kepada para pemegang
saham, direktur, komisaris, dan/atau induk atau anak
perusahaan dalam bentuk apapun.
b. Pay off debt, which have no or that which will give
rise to arising to its shareholders, the director of, of
commissioners, and/ or by a or a subsidiary of any
kind.
c. Mengubah bentuk dan/atau status hukum Entitas,
melikuidasi, meleburkan, membubarkan dan/atau
melakukan hal lain untuk kepentingan krediturnya
selain Bank) termasuk mengeluarkan saham-saham
baru dan/atau baru dan/atau menjual saham-saham
yang telah ada, hak opsi, waran atau instrumen-
instrumen sejenis lainnya.
c. Change the form of and/ or the legal status of the
entity, liquidate, consolidating, disperse and/ or do
other thing for the benefit of its creditor excert Bank
including of issued shares new and/ or new and/ or
sell existing shares, the right option, warrants or
other kind instruments.
d. Mengakibatkan atau menyetujui untuk
mengakibatkan terjadinya pengeluaran modal dengan
total kumulatif nilai lebih besar dari 105% dari total
aset.
d. Result or action to reduce capital. With a cumulative
amount greater than 105% of total assets.
e. Membuat dan menandatangani suatu perjanjian yang
bersifat material yang menguntungkan anggota
direksi, komisaris atau pemegang saham entitas atau
pihak-pihak yang terkait.
e. Makes and sign a material agreement which will that
benefits the board of directors, commissioners or the
shareholders or other related parties.
f. Mengajukan permohonan untuk dinyatakan pailit
atau permohonan penundaan kewajiban pembayaran
utang.
f. Apply for bankrup to or request to delay of debt
payment obligation.
g. Memindahtangankan sebagian besar aset atau aset
penting entitas dalam bentuk atau dengan nama
apapun juga dan dengan maksud apapun juga kepada
pihak ketiga dan/ atau mengikatkan diri sebagai
penjamin terhadap pihak ketiga.
g. Transfers large part of assets or assets important
company in the form of or with any kind of name and
with any intention to third partis and / or a as the
insurer to third party.
Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018
saldo fasilitas yang digunakan adalah sebesar
Rp15.892.451.747 dan. Rp18.587.989.685.
As of March 31, 2019 and December 31, 2018 the
balance of facilities used are amounted to
Rp15,892,451,747 and Rp18,587,989,685.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
68
12. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 12. ACCRUED EXPENSES
Biaya bunga yang masih harus dibayar merupakan bunga
atas pinjaman kepada Bank sehubungan dengan
pembiayaan konsumen.
The accrued interest cost represents interest on the loan
to the Bank in connection with consumer financing.
13. PERPAJAKAN 13. TAXATION
a. Utang pajak a. Taxes payable
b. Beban pajak b. Tax expenses
March 31, 2019 December 31, 2018
Bunga 2.680.795.772 2.361.799.934 Interest
Lain-lain 312.891.767 411.312.826 Others
Jumlah 2.993.687.539 2.773.112.760 Total
March 31, 2019 December 31, 2018
Pajak Penghasilan Income Tax
Pasal 21 161.484.300 230.146.655 Article 21
Pasal 23 9.918.813 18.143.864 Article 23
Pasal 25 5.027.072 20.048.520 Article 25
Pasal 29 64.768.284 10.452.217 Article 29
Pasal 4 ayat 2 51.485.181 - Article 4 (2)
Jumlah 292.683.650 278.791.256 Total
March 31, 2019 December 31, 2018
Pajak kini (79.849.500) (1.632.456.250) Current tax
Pajak tangguhan 52.742.014 162.126.352 Deferred tax
Jumlah (27.107.486) (1.470.329.898) Total
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
69
13. PERPAJAKAN - Lanjutan 13. TAXATION - Continued
c. Pajak Kini c. Current Tax
Jumlah penghasilan kena pajak dan beban pajak
penghasilan kini Entitas untuk tahun 2018 seperti
yang disebutkan di atas dan utang PPh terkait telah
dilaporkan oleh Entitas dalam SPT PPh badan tahun
2018 ke Kantor Pajak.
The amount of the Entity’s taxable income and
current income tax expenses for 2018, as stated in the
foregoing, and the related income tax payables have
been reported by the Entity in its 2018 SPT as
submitted to the Tax Office.
March 31, 2019 December 31, 2018
Laba sebelum pajak menurut Income before tax per
laporan laba rugi dan penghasilan statement of profit or loss and
komprehensif lain 33.170.768 5.477.841.208 other comprehensive income
Perbedaan temporer : Temporary differences :
Penyisihan imbalan kerja - 954.547.118 Employee benefit allowance
Pembayaran imbalan kerja - (1.149.913.935) Employee benefit payment
Amortisasi 210.968.057 843.872.226 Amortization
Pengaruh pajak atas beban (penghasilan) Tax effect of
yang tidak dapat diperhitungkan non-deductible expense
menurut fiskal (perbedaan tetap): (permanent differences):
Penghasilan bunga (9.994.002) (59.352.581) Interest income
Depreciation of property and
Penyusutan aset tetap 38.407.813 195.921.875 equipment
Lain-lain 46.846.200 266.910.050 Other
Jumlah perbedaan tetap 75.260.010 403.479.344 Total permanent difference
Laba Fiskal 319.398.836 6.529.825.961 Fiscal income
Laba Fiskal - pembulatan 319.398.000 6.529.825.000 Fiscal income - rounded
Beban Pajak Penghasilan 79.849.500 1.632.456.250 Income Tax Expense
Pajak dibayar dimuka - pasal 25 (15.081.216) (1.622.004.033) Prepaid tax article 25
Utang pasal 29 64.768.284 10.452.217 Tax payable article 29
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
70
13. PERPAJAKAN - Lanjutan 13. TAXATION - Continued
c. Pajak Kini - Lanjutan c. Current Tax - Continued
Entitas telah memanfaatkan Program Pengampunan Pajak sesuai dengan Undang-Undang No. 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak. Sehubungan dengan itu, tidak terdapat klaim atas kelebihan pembayaran pajak, aset pajak tangguhan atas akumulasi rugi pajak belum dikompensasi, dan provisi pajak yang harus disesuaikan atau dihapuskan. Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
The Entity has made use of Tax Amnesty Program as stipulated in Law No. 11 Year 2016 concerning the Tax Amnesty. In relation to that, there are no claims for overpaid taxes, deferred tax assets on accumulated tax losses that have not been compensated, and the provision of tax to be adjusted or written-off. A Reconciliation between net income before tax expenses and the amount computed by applying the effective tax rate to income before tax of the Entity is as follows:
d. Pajak tangguhan d. Deferred tax
March 31, 2019 December 31, 2018
Laba sebelum pajak menurut Income before tax
laporan laba rugi dan penghasilan per statement of profit or loss and
komprehensif lain 33.170.768 5.477.841.208 other comprehensif income
Tarif pajak yang berlaku (8.292.692) (1.369.460.302) Tax rate
Pengaruh pajak atas beban Tax effect of non-
(penghasilan) yang tidak dapat deductible expense :
diperhitungkan menurut fiskal :
Depreciation of property and
Penyusutan aset tetap (9.601.953) (48.980.469) equipment
Penghasilan bunga 2.498.501 14.838.145 Interest income
Biaya lain-lain (11.711.341) (66.727.272) Other
Jumlah (18.814.794) (100.869.596) Total
Jumlah beban pajak (27.107.486) (1.470.329.898) Total tax expense
(Dibebankan)/
dikreditkan
(Dibebankan)/ ke penghasilan
dikreditkan komprehensif lain /
ke laporan laba rugi (charged)/ credited to
1 Januari 2019/ (charged)/ credited to other comprehensive 31 Maret 2019/
January 1, 2019 Income statement income March 31, 2019
Aset (liabilitas) pajak Deferred tax assets
tangguhan : (liabilities) :
Imbalan kerja 748.296.246 - - 748.296.246 Employee benefits
Amortisasi (421.936.119) 52.742.014 - (369.194.105) Amortization
Aset (liabilitas) pajak Deferred tax assets
tangguhan 326.360.126 52.742.014 - 379.102.140 (liabilities)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
71
13. PERPAJAKAN - Lanjutan 13. TAXATION - Continued
d. Pajak tangguhan - Lanjutan d. Deferred tax - Continued
14. UTANG LAIN-LAIN 14. OTHERS PAYABLE
Utang asuransi merupakan premi asuransi terhadap risiko
kerugian kebakaran dan risiko lainnya yang belum
dibayarkan kepada perusahaan asuransi PT Pan Pasific
Insurance yang juga merupakan pihak berelasi.
The payable insurance is insurance premiums against
fire loss risk and other risks that have not been paid to
the insurance company PT Pan Pacific Insurance which
is also related party.
Utang dealer merupakan utang kepada dealer sehubungan
dengan transaksi pembelian kendaraan bermotor roda
empat oleh Entitas untuk pembiayaan konsumen.
Payables to dealers represent payables in connection
with purchase transactions of four wheeled motor
vehicles by the Entity for consumer financing.
Utang kepada PT BCA Finance merupakan fasilitas
pembiayaan kendaraan Entitas. Fasilitas ini dijamin
dengan penyerahan hak kepemilikan secara fidusia atas
kendaraan yang dibiayai tersebut.
Payable to PT BCA Finance represents Entity’s vehicles
financing facilities. These facilities are collateralized by
fiduciary tranfers of ownership on the assets financed.
Uang muka konsumen merupakan utang yang timbul
sehubungan dengan penerimaan angsuran dari konsumen.
Consumers’ advances represent payables in connection
with the installment payment from the consumers.
(Dibebankan)/
dikreditkan
(Dibebankan)/ ke penghasilan
dikreditkan komprehensif lain /
ke laporan laba rugi (charged)/ credited to
1 Januari 2018/ (charged)/ credited to other comprehensive 31 Desember 2018/
January 1, 2018 Income statement income Desember 31, 2018
Aset (liabilitas) pajak Deferred tax assets
tangguhan : (liabilities) :
Imbalan kerja 823.079.379 (48.841.704) (25.941.429) 748.296.246 Employee benefits
Amortisasi (632.904.176) 210.968.057 - (421.936.119) Amortization
Aset (liabilitas) pajak Deferred tax assets
tangguhan 190.175.203 162.126.352 (25.941.429) 326.360.126 (liabilities)
March 31, 2019 December 31, 2018
Pihak ketiga Third parties
PT Anugrah Singgah Sentosa 22.600.000.000 19.600.000.000 PT Anugrah Singgah Sentosa
Dealer 884.002.977 828.361.241 Dealer
PT BCA Finance 724.543.493 979.837.856 PT BCA financing
Uang muka konsumen 641.017.253 714.873.251 Consumer advance
Asuransi - - Insurance
Lain-lain 279.925.231 370.471.548 Others
Sub jumlah 25.129.488.954 22.493.543.896 Sub total
Pihak berelasi (Catatan 28) 1.212.136.418 1.101.020.980 Related parties (Note 28)
Jumlah 26.341.625.372 23.594.564.876 Total
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
72
14. UTANG LAIN-LAIN - Lanjutan 14. OTHERS PAYABLE - Continued
Berdasarkan Surat Perjanjian utang Piutang
No. 02/PHP/ASS-FIAL/X/2018 tanggal 30 Oktober
2018, Entitas mendapatkan fasilitas pinjaman dari
PT Anugrah Singgah Sentosa dengan plafon sebesar
Rp35.000.000.000 untuk modal kerja Entitas. Dengan
jangka waktu pinjaman mulai dari tanggal
30 Oktober 2018 sampai dengan 30 Oktober 2019
dengan tingkat suku bunga sebesar 18% pertahun.
Based on loan Agreement No. 02/PHP/ASS-FIAL/X/2018
dated 30 October 2018, the Entity obtained a loan
facility from PT Anugrah Singgah Sentosa with a ceiling
of Rp35,000,000,000 for the Entity's working capital.
With a loan term starting from 30 October 2018 to
30 October 2019 with an interest rate of 18% per annum.
15. MODAL SAHAM 15. CAPITAL STOCK
Berdasarkan akta No. 48, tanggal 28 Juli 2011,
dihadapan Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, yang
pemberitahuannya telah diterima oleh Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-
AH.01.10-26992 tertanggal 19 Agustus 2011 mengenai
peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari
Rp55.000.000.000 menjadi Rp57.250.000.000.
Based on the Deed No. 48, dated July 28, 2011, of
Fathiah Helmi, SH, notary in Jakarta, which notice has
been received by the Minister of Law and Human Rights
of the Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.10-26992
dated August 19, 2011 concerning the increase in issued
and paid-in capital from Rp55,000,000,000 to
Rp57,250,000,000.
Berdasarkan akta No. 30, tanggal 18 September 2012,
dihadapan Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, yang
pemberitahuannya telah diterima oleh Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-
AH.01.10-35880 tanggal 3 Oktober 2012 mengenai
perubahan kepemilikan saham oleh pemegang saham.
Based on the Deed No. 30, dated September 18, 2012,
Fathiah Helmi, SH, notary in Jakarta, which notice has
been received by the Minister of Law and Human Rights
of the Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.10-35880
dated October 3, 2012 concerning changes of ownership
shares by shareholders.
Modal ditempatkan dan disetor penuh pada tanggal
31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
Issued and fully paid shares as of December 31, 2016 are
as follows:
Nama Pemegang Saham
Saham/
Shares
Persentase
Kepemilikan/
Percentage of
Ownership
Jumlah/
Amount
Shareholders
PT Inti Sukses Danamas 36.070.000 63% 36.070.000.000 PT Inti Sukses Danamas
PT Multikem Suplindo 14.025.000 24,5% 14.025.000.000 PT Multikem Suplindo
Sakuma International S.A 7.155.000 12,5% 7.155.000.000 Sakuma International S.A
Jumlah 57.250.000 100% 57.250.000.000 Total
Tidak ada kepemilikan saham Perusahaan oleh Direksi
dan Komisaris Perusahaan.
No Company's share ownership by the Company's Board
of Directors and Commissioners.
Berdasarkan Akta Notaris No. 16 tanggal
10 Februari 2017 oleh Notaris Linda Herawati, S.H., di
Jakarta atas Pernyataan Keputusan Para Pemegang
Saham, telah sepakat memberikan persetujuan kepada PT
Inti Sukses Danamas untuk menjual sebagian sahamnya
yakni 1.145.000 saham kepada PT Multikem Suplindo,
dan telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat
No.AHU-AH.01.03-0063676. Tahun 2017 tanggal 13
Februari 2017. Sehingga setelah penjualan tersebut
dilaksanakan, maka susunan pemegang saham menjadi
sebagai berikut:
Based on Deed No. 16 dated February 10, 2017 by
notary Linda Herawati, S.H., in Jakarta on Statement of
Shareholders decisian has agreed to give approval to PT
Inti Sukses Danamas to sell some of its shares of
1,145,000 shares to PT Multikem Suplindo, and has been
received and recorded by the Minister of low and Human
Rights in its Letter No.AHU-AH.01.03-0063676.Year
2017 dated February 13, 2017. So after the sale is
executed, then the shareholder composition is as follows:
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
73
15. MODAL SAHAM - Lanjutan 15. CAPITAL STOCK - Continued
Nama Pemegang Saham
Saham/
Shares
Persentase
Kepemilikan/
Percentage
Ownership
Jumlah/
Amount
Shareholders
PT Inti Sukses Danamas 34.925.000 61% 34.925.000.000 PT Inti Sukses Danamas
PT Multikem Suplindo 15.170.000 26,5% 15.170.000.000 PT Multikem Suplindo
Sakuma International S.A 7.155.000 12,5% 7.155.000.000 Sakuma International S.A
Jumlah 57.250.000 100% 57.250.000.000 Total
Berdasarkan Akta Notaris No. 18 tanggal 13 Februari
2017 oleh Notaris Linda Herawati, S.H., di Jakarta atas
Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham, Entitas
telah sepakat:
1. Untuk meningkatkan modal dasar Entitas semula
sebesar Rp70.000.000.000 menjadi sebesar
Rp450.000.000.000 terbagi atas 450.000.000 saham,
masing-masing saham bernilai nominal Rp1.000.
Based on Deed No. 18 dated February 13, 2017 by
notary Linda Herawati, S.H., in Jakarta on Statement of
Shareholders Decisian, the entity has agreed to:
1. Increase the Entity authorized capital from
Rp70,000,000,000 to Rp450,000,000,000 divided into
450,000,000 shares, each share has a nominal value
of Rp1,000.
2. Melakukan pembagian dividen saham sebesar
Rp60.000.000.000 yang merupakan 78,84% dari saldo
laba Entitas tahun 2015 yang seluruhnya sejumlah
Rp76.102.739.100, yang dibagikan secara
proporsional kepada para pemegang saham, hasil
pembagian dividen saham tersebut akan ditempatkan
/disetor kembali ke dalam Entitas oleh para pemegang
saham sebagai peningkatan Modal
Ditempatkan/Modal Disetor, dengan rincian sebagai
berikut:
2. Make the distribution of the stock dividend
Rp60,000,000,000 which is 78.84% of the Entity 2015
retained earnings amounted to Rp76,102,739,100,
which is distributed proportionally to the
shareholders, the result of the stock dividend will be
placed / deposited back into the Entity by the
shareholders increase the issued / paid up capital,
with details as follows:
Nama Pemegang Saham Jumlah/Amount Shareholders
PT Inti Sukses Danamas 36.650.000.000 PT Inti Sukses Danamas
PT Multikem Suplindo 15.875.000.000 PT Multikem Suplindo
Sakuma International S.A 7.475.000.000 Sakuma International S.A
Jumlah 60.000.000.000 Total
3. Meningkatkan modal ditempatkan dan disetor sebesar
Rp60.000.000.0000 menjadi sebesar
Rp117.250.000.000 yang terbagi atas 117.250.000
saham, sehingga susunan susunan pemegang saham
menjadi sebagai berikut:
3. Increase the issued and paid-up capital amound to
Rp60,000,000,000 to become Rp117,250,000,000
divided into 117,250,000 shares, so the composition
of the shareholder is as follows:
Nama Pemegang Saham
Saham/
Shares
Persentase
Kepemilikan/
Percentage
Ownership
Jumlah/
Amount
Shareholders
PT Inti Sukses Danamas 71.575.000 61% 71.575.000.000 PT Inti Sukses Danamas
PT Multikem Suplindo 31.045.000 26,5% 31.045.000.000 PT Multikem Suplindo
Sakuma International S.A 14.630.000 12,5% 14.630.000.000 Sakuma International S.A
Jumlah 117.250.000 100% 117.250.000.000 Total
Dimana perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
melalui Surat Keputusan No. AHU-
0003860.AH.01.02.TAHUN 2017 tanggal 13 Februari
2017.
Where the change has been approved by the Minister of
Law and Human Rights of republic of Indonesia in its
Decree No. AHU-0003860.AH.01.02.TAHUN 2017
dated February 13, 2017.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
74
15. MODAL SAHAM - Lanjutan 15. CAPITAL STOCK - Continued
Berdasarkan Akta Notaris No. 33 tanggal 16 Februari
2017 oleh Notaris Linda Herawati, S.H., di Jakarta atas
Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham telah
sepakat dan menyetujui:
1. Konversi utang kepada PT Inti Sukses Danamas
menjadi setoran modal sebesar Rp 25.000.000.000
dan;
2. Meningkatkan modal ditempatkan dan disetor
semula Rp117.250.000.000 menjadi
Rp142.250.000.000.
Dimana perubahan tersebut telah diterima dan dicatat oleh
Menteri Hukum dan hak Asasi Manusia Republik
Indonesia melalui Surat No.AHU-AH.01.03-0073793.
Tahun 2017 tanggal 20 Februari 2017. Sehingga susunan
pemegang saham menjadi sebagai berikut:
Based on the Deed No. 33 dated February 16, 2017 by
notary Linda Herawati, S.H., in Jakarta on Statement of
Shareholders has been agreed and approved:
1. Tthe conversion of the debt to PT Inti Sukses
Danamas be a capital injection amount
Rp 25,000,000,000;
2. and increased its issued and paid-up from
Rp 117,250,000,000 to Rp 142,250,000,000.
Where the changes have been received and recorded by
the Minister of Law and Human Rights Republic
Indonesia in its Letter No.AHU-AH.01.03-0073793. Year
2017 dated February 20, 2017. So the shareholder
composition is as follows:
Nama Pemegang Saham
Saham/
Shares
Persentase
Kepemilikan/
Percentage
Ownership
Jumlah/
Amount
Shareholders
PT Inti Sukses Danamas 96.575.000 67,90% 96.575.000.000 PT Inti Sukses Danamas
PT Multikem Suplindo 31.045.000 21,82% 31.045.000.000 PT Multikem Suplindo
Sakuma International S.A 14.630.000 10,28% 14.630.000.000 Sakuma International S.A
Jumlah 142.250.000 100% 142.250.000.000 Total
Berdasarkan Akta Notaris No. 42 tanggal 21 Februari
2017 oleh Notaris Linda Herawati, S.H., di Jakarta atas
Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham mengenai
perubahan nilai nominal saham semula Rp1.000 menjadi
Rp100 per sahamnya, dimana perubahan tersebut telah
diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan hak Asasi
Manusia Republik Indonesia melalui Surat No.AHU-
AH.01.03-0079576. Tahun 2017 tanggal 22 Februari
2017. Sehingga anggaran dasar Entitas menjadi sebagai
berikut: Modal dasar sebesar Rp450.000.000.000 semula
terbagi atas 450.000.000 saham menjadi 4.500.000.000
saham, modal ditempatkan dan disetor semula
142.250.000 saham menjadi 1.422.500.000, sehingga
susunan modal ditempatkan dan disetor menjadi sebagai
berikut:
Based on Deed No. 42 dated February 21, 2017 by
notary Linda Herawati, S.H., in Jakarta on the Statement
of Shareholders Decisian regarding the change of the
nominal value of share from Rp1,000 to Rp100 per
share, where such changes have been received and
recorded by the Minister of Law and Human Rightsof
Republic of Indonesia in its Letter No.AHU-AH.01.03-
0079576. 2017 dated February 22, 2017. So that the
entity’s articles of association as follows: Authorized
amount Rp450,000,000,000 previosly divided into
450,000,000 shares to became the 4,500,000,000 shares,
issued and paid from 142,250,000 shares to
1,422,500,000, so the composition of the capital
subscribed and paid up as follows:
Nama Pemegang Saham
Saham/
Shares
Persentase
Kepemilikan/
Percentage
Ownership
Jumlah/
Amount
Shareholders
PT Inti Sukses Danamas 965.750.000 67,90% 96.575.000.000 PT Inti Sukses Danamas
PT Multikem Suplindo 310.450.000 21,82% 31.045.000.000 PT Multikem Suplindo
Sakuma International S.A 146.300.000 10,28% 14.630.000.000 Sakuma International S.A
Jumlah 1.422.500.000 100% 142.250.000.000 Total
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
75
15. MODAL SAHAM - Lanjutan 15. CAPITAL STOCK - Continued
Berdasarkan Akta Notaris No. 22 tanggal 6 Maret 2017
oleh Notaris Linda Herawati, S.H., di Jakarta atas
Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham telah
sepakat dan menyetujui:
1. Perubahan status Entitas yang semula Perseroan
Terbatas Tertutup menjadi Perseroan Terbatas
Terbuka;
2. Rencana Entitas untuk melakukan Penawaran Umum
Perdana Saham (Initial Public Offering)
3. Mengeluarkan saham dalam simpanan atau portepel
Entitas dalam jumlah sebanyak-banyaknya
766.000.000 saham baru untuk ditawarkan kepada
Masyarakat dalam Initial Public Offering;
4. Melepaskan dan mengesampingkan hak masing-
masing pemegang saham Perseroan untuk
mengambil bagian terlebih dahulu (right of first
refusal) atas Saham Baru yang disyaratkan dalam
Anggaran Dasar Entitas;
5. Rencana Entitas untuk melakukan pencatatan saham
- saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia;
6. Memberikan kuasa dan wewenang penuh dengan hak
substitusi kepada Direksi Entitas;
7. Merubah seluruh ketentuan dalam Anggaran Dasar
Entitas, Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau
Perusahaan Publik untuk disesuaikan dengan
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
No. 32/POJK.04/2014 dan No. 33/POJK.04/2014
tanggal 8 Desember 2014, serta Peraturan Bapepam
dan LX No. IX.J.1.
Based on Deed No. 22 dated March 6, 2017 by notary
Linda Herawati, S.H., in Jakarta on Statement of
Shareholders Decisian has been agreed and approved:
1. Change the Entity stalus from limited liability
company into a public company Closed;
2. The Entity plans to conduct Initial Public Offering.
3. Issue share in deposits or treasury shares in the
Entity in the amount as much as 766,000,000 new
shares to be offered to the public in an Initial
Public Offering;
4. Detach and exclude the right of individual
shareholders to take part in advance (right of first
refusal) of New Shares specified in the Articles of
Association of the Entity;
5. The Entity plans to conduct listing of Entity’s
shares in the Indonesia Stock Exchange;
6. Provide full power and authority with the right of
substitution, to the Board of Directors;
7. Change the entire provisions of the Articles of
Association, the Board of Directors and Board of
Commissioners of Public Company to conform with
the Financial Services Authority Regulation No. 32
/POJK.04/2014 and No. 33 /POJK.04/2014 dated
December 8, 2014, as well as the Bapepam and LX
No. IX.J.1.
Dimana perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri
Hukum dan HAM RI melalui Surat Keputusan No. AHU-
0005579.AH.01.02.TAHUN 2017 tanggal 7 Maret 2017.
Where the change has been approved by the Minister of
Law and Human Rights of Republic Indonesia in its
Decree No. AHU-0005579.AH.01.02.TAHUN 2017
dated March 7, 2017.
Berdasarkan Akta Notaris No. 44 tanggal 14 Juni 2017
oleh Notaris Linda Herawati, S.H., di Jakarta atas
Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham, telah
sepakat dan menyetujui peningkatan modal disetor dan
ditempatkan serta perubahan susunan pemegang saham
sesudah pelaksanaan Initial Public Offering, yang
perubahannya telah diterima dan dicatat oleh Menteri
Hukum dan HAM RI melalui Surat No. AHU-AH.01.03-
0147428 tanggal 19 Juni 2017. Sehingga susunan modal
ditempatkan dan disetor pada tanggal 31 Desember 2017
menjadi sebagai berikut:
Based on the Deed No. 44 dated June 14, 2017 by notary
Linda Herawati, S.H., in Jakarta on Statement of
Shareholders has been agreed and approved
increasement of issued and fully paid capital and also
changes of shareholders structure after Initial Public
Offering, which changes have been received and
recorded by Minister of Law and Human Rights of the
Republic of Indonesia in its Letter No. AHU-AH.01.03-
0147428 dated June 19, 2017. The composition of the
capital subscribed and paid up as of December 31, 2017
as follows:
Nama Pemegang Saham
Saham/
Shares
Persentase
Kepemilikan/
Percentage
Ownership
Jumlah/
Amount
Shareholders
PT Inti Sukses Danamas 965.750.000 44,13% 96.575.000.000 PT Inti Sukses Danamas
PT Multikem Suplindo 310.450.000 14.19% 31.045.000.000 PT Multikem Suplindo
Sakuma International S.A 140.630.000 6,68% 14.630.000.000 Sakuma International S.A
Masyarakat 766.000.000 35% 76.600.000.000 Public
Jumlah 2.188.500.000 100% 218.850.000.000 Total
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
76
15. MODAL SAHAM - Lanjutan 15. CAPITAL STOCK - Continued
Susunan pemegang saham per 31 Maret 2019 sebagai
berikut :
The composition of shareholders as of March 31, 2019 as
follows:
March 31, 2019
Nama Pemegang Saham
Saham/
Shares
Persentase
Kepemilikan/
Percentage
Ownership
Jumlah/
Amount
Shareholders
PT Inti Sukses Danamas 965.750.000 44,13% 96.575.000.000 PT Inti Sukses Danamas
PT Multikem Suplindo 79.856.600 3,65% 7.985.660.000 PT Multikem Suplindo
Masyarakat 1.142.893.400 52,22% 114.289.340.000 Public
Jumlah 2.188.500.000 100% 218.850.000.000 Total
16. TAMBAHAN MODAL DISETOR 16. ADDITIONAL PAID IN CAPITAL STOCK
Rincian akun tambahan modal disetor adalah sebagai
berikut:
Details of additional paid-in capital account are as follows:
Entitas telah mendeklarasikan aset dan liabilitas
pengampunan pajak sehubungan dengan program
Pengampunan Pajak sesuai dengan Undang-Undang No.
11 Tahun 2016 melalui Surat Pernyataan Harta untuk
Pengampunan Pajak/Surat Pernyataan Harta (SPHPP)
tertangal 20 September 2016 dan telah memperoleh Surat
Keterangan Pengampunan Pajak/Surat Keterangan
(SKPP) No. KET-6066/PP/WPJ.06/2016 tertanggal
27 September 2016. Aset pengampunan pajak yang
dideklarasi berjumlah Rp600.000.000 dan liabilitas
pengampunan pajak terkait dengan perolehan aset
pengampunan pajak berjumlah nihil, selisih antara aset
dan liabilitas pengampunan pajak sejumlah
Rp600.000.000 diakui di ekuitas sebagai tambahan modal
disetor.
The Entity has declared tax amnesty assets and liabilities in
connection with the Tax Amnesty program in accordance with
Law No. 11 Year 2016 through the Assets Declaration for Tax
Amnesty Letter (Surat Pernyataan Harta untuk Pengampunan
Pajak/Surat Pernyataan Harta or SPHPP) dated September
20, 2016 and has obtained Tax Amnesty Approval Letter
(Surat Keterangan Pengampunan Pajak/ Surat Keterangan or
SKPP) No. KET-6066/PP/WPJ.06/2016 dated September 27,
2016. The assets declared for tax amnesty amounted to
Rp600,000,000 and the liabilities declared associated with
the acquisition of tax amnesty assets amounted to nil, the
difference between tax amnesty assets and liabilities
amounted to Rp600,000,000 is recognized in the equity as
additional paid in capital.
17. PENDAPATAN SEWA PEMBIAYAAN 17. FINANCE LEASE INCOME
Akun ini rnerupakan pendapatan yang berasal dari
transaksi sewa pembiayaan yang meliputi barang modal
untuk konstruksi, pertambangan, pertanian, perkebunan,
transportasi dan lain-lain. Tidak ada pelanggan dengan
nilai pendapatan neto melebihi 10% dari jumlah
pendapatan untuk periode yang berakhir pada tanggal-
tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018.
This account represents income arising from finance
leases involving various capital goods for construction,
mining, agricultural, plantation, transportation and
other sectors. No income from single customer of more
than 10% of the total income for the period ended March
31, 2019 and December 31, 2018.
Entitas tidak memiliki pendapatan sewa pembiayaan yang
berasal dari pihak berelasi.
The Entity does not have financing lease income
originated from related parties.
March 31, 2019 December 31, 2018
Agio saham 3.840.000.000 3.840.000.000 Share premium
Biaya emisi saham (2.961.944.876) (2.961.944.876) Share issuance costs
Jumlah agio saham - bersih 878.055.124 878.055.124 Total share premium - net
Selisih antara aset dan liabilitas Difference between tax
pengampunan pajak 600.000.000 600.000.000 amnesty assets and liabilities
Jumlah 1.478.055.124 1.478.055.124 Total
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
77
18. PENDAPATAN PEMBIAYAAN KONSUMEN 18. CONSUMER FINANCE INCOME
Akun ini merupakan pendapatan yang berasal dan
transaksi pembiayaan untuk pembelian barang-barang
konsumsi. Tidak ada pelanggan dengan nilai pendapatan
neto melebihi 10% dari jumlah pendapatan untuk periode
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2019 dan 31
Desember 2018.
This account represents income arising from financing
transactions for consumer goods. No income from single
customer of more than 10% of total income for the period
then ended March 31, 2019 and December 31, 2018.
Perusahaan tidak memiliki pendapatan pembiayaan
konsumen yang berasal dari pihak berelasi.
The Company does not have consumer financing income
from related party.
19. PENDAPATAN OPERASI LAIN 19. OTHER INCOME OPERATION
20. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 20. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
21. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN 21. INTEREST EXPENSES
March 31, 2019 March 31, 2018
Denda 656.813.183 738.365.765 Penalty
Administrasi 35.182.471 1.856.572.048 Administration
Asuransi 223.542.778 393.755.261 Insurance
Jumlah 915.538.432 2.988.693.074 Total
March 31, 2019 Maret 31, 2018
Gaji dan tunjangan 6.843.742.667 7.618.925.913 Salaries and allowances
Biaya sewa 1.721.202.024 1.878.344.812 Rent
Perjalanan dan transportasi 1.716.243.650 1.907.766.983 Travelling and transportation
Perbaikan dan pemeliharaan 711.333.373 873.681.882 Repairs and maintenance
Perlengkapan 659.460.702 828.536.990 Utilities
Biaya penyusutan dan amortisasi (cat 9,10) 533.377.415 667.704.900 Depreciation and amortization (not 9,10)
Jasa tenaga ahli 464.975.935 897.084.162 Professional fees
Pengiriman dokumen 145.813.133 136.943.220 Freight paid
Perijinan 96.019.700 335.852.333 License and permit
Peralatan kantor 81.478.731 112.568.892 Office supplies
Representasi 70.485.720 45.502.637 Entertainment
Asuransi kendaraan 43.244.234 42.362.922 Insurance vehicle
Penyisihan imbalan kerja (cat 25) 40.188.303 893.766.864 Employee benefit (note 25)
Pelatihan 8.756.000 72.355.000 Training
Iklan dan promosi - - Advertisement and promotion
Pengecekan BPKB 100.000 19.025.000 BPKB checking
Lain-lain 362.801.476 294.800.566 Miscellaneous
Jumlah 13.499.223.063 16.625.223.076 Total
March 31, 2019 Maret 31, 2018
Beban bunga 21.607.842.822 26.405.022.072 Interest expenses
Administrasi bank 539.968.001 356.508.098 Bank administration
Jumlah 22.147.810.823 26.761.530.170 Total
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
78
22. PENDAPATAN KEUANGAN 22. FINANCE INCOME
23. BEBAN LAIN-LAIN 23. OTHER EXPENSES
24. PENDAPATAN LAIN-LAIN 24. OTHERS INCOME
25. LIABILITAS IMBALAN KERJA 25. EMPLOYMENT BENEFIT LIABILITY
Entitas membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti
untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang
Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan yang
berhak atas imbalan kerja tersebut adalah 303 dan 325,
karyawan periode 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018.
The Entity provides post-employment benefits for its
qualifying employees in accordance with Labor Law
No. 13/2003. The numbers of employees entitled to the
benefits are 303 and 325 employee period march 31,
2019 and December 31, 2018.
Liabilitas imbalan kerja periode 31 Maret 2019 tidak
dihitung oleh aktuaris independen PT Quattro Asia
Consulting dengan menggunakan metode project unit
credit biaya aktuaris.
The liability for employee benefits period March 31, 2019
is not calculated by independent actuary PT Quattro Asia
Consulting which used the projected unit credit actuarial
cost method.
Asumsi-asumsi dasar yang digunakan aktuaris
independen adalah sebagai berikut:
The principal actuarial assumptions used by the
independent actuary were as follows:
Tingkat diskonto
Tingkat kenaikan gaji
Tingkat kematian
Tingkat cacat
Tingkat Pengunduran diri
7,26 dan/and 7,26 per tahun/per annum
5% per tahun/per annum
TMI II-99
TMI-III-2011
1 - 17 = 0 %
18 - 29 = 10%
30 - 39 = 5%
40 - 44 = 3%
45 - 49 = 2%
50 - 54 = 1%
55 - 99 = 0%
Discount Rate
Salary incrementt rate
Rate of mortality
Rate of disability
Rate of resignations
March 31, 2019 Maret 31, 2018
Pendapatan keuangan 9.994.002 25.830.302 Interest income
Jumlah 9.994.002 25.830.302 Total
March 31, 2019 Maret 31, 2018
Penyisihan kerugian penurunan Allowance for impairment losses
piutang (catatan 6 & 7) 4.845.899.862 2.745.308.279 of receivables (notes 6 & 7)
Jumlah 4.845.899.862 2.745.308.279 Total
March 31, 2019 Maret 31, 2018
Laba penjualan aset tetap (catatan 9) 75.532.292 230.246.610 Gain on sales of property and equipment
Lain-lain (75.564) 1.328.754 Others
Jumlah 75.456.728 231.575.364 Total
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
79
25. LIABILITAS IMBALAN KERJA - Lanjutan 25. EMPLOYMENT BENEFIT LIABILITY - Continued
Liabilitas imbalan kerja di laporan posisi keuangan
adalah sebagai berikut:
Employment benefits liabilities at the statements of
financial position are as follows:
Beban imbalan kerja yang diakui di laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain adalah:
The employment benefits expenses are recognized in the
statements of profit or loss and other comprehensive
income is:
Mutasi liabilitas bersih di laporan posisi keuangan adalah
sebagai berikut:
The movements in net liabilities in the statements of
financial position are as follows:
March 31, 2019 Desember 31, 2018
Nilai kini liabilitas imbalan The present of liabilities for employment
kerja karyawan 2.993.184.978 2.993.184.978 benefits obligation
Jumlah 2.993.184.978 2.993.184.978 Total
March 31, 2019 December 31, 2018
Diakui pada laba rugi Recognized in profit or loss
Biaya jasa kini 40.188.303 757.266.742 Current service cost
Biaya bunga - 197.280.376 Interest cost
Sub jumlah 40.188.303 954.547.118 Sub total
Diakui pada penghasilan komprehensif Recognized in other comprehensive
lain income
Pengukuran kembali program imbalan Re-measurement employment benefit
pasti - bersih - (103.765.717) programe
Sub jumlah - (103.765.717) Sub total
Jumlah 40.188.303 850.781.401 Total
March 31, 2019 December 31, 2018
Saldo awal 2.993.184.978 3.292.317.512 Begining balance
Perubahan yang dibebankan ke laba rugi 40.188.303 954.547.118 Changes charged to profit or loss
Pengukuran kembali (laba) rugi yang
dibebankan ke penghasilan Re-measurement (gains) loss charged
komprehensif lain - (103.765.717) to other comprehensive income
Pembayaran imbalan kerja (40.188.303) (1.149.913.935) Payment of employement benefit
Jumlah 2.993.184.978 2.993.184.978 Total
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
80
26. IKATAN DAN PERJANJIAN 26. AGREEMENTS AND COMMITMENTS
PT Bank MNC Internasional, Tbk PT Bank MNC Internasional, Tbk (
Pada tanggal 21 Oktober 2010, Entitas memperpanjang
perjanjian untuk menjual piutang pembiayaan konsumen
kepada PT Bank MNC Internasional, Tbk., dengan
jumlah maksimum fasilitas Revolving sebesar
Rp105.000.000.000 dengan suku bunga 12,5% untuk
jangka waktu pinjaman 1(satu) sampai dengan 4 (empat)
tahun yang bersifat tetap sesuai dengan waktu pinjaman.
Sebagai imbalannya, Entitas diperbolehkan untuk
membebankan suku bunga tertentu kepada konsumen
melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada
PT Bank MNC Internasional, Tbk.
On October 21, 2010, the Entity extended agreement to
sell the consumer financing receivable to PT Bank MNC
Internasional, Tbk for maxmimum facility of
Rp105,000,000,000 with interest rate 12.5% for 1(one) to
4 (four) years period, wich is fixed according to the terms
of the loan. The Entity is permitted to charge a certain
interest rate to the customers over an interest rate paid to
PT Bank MNC Internasional, Tbk.
Pada tanggal 17 September 2015, Entitas mengadakan
perjanjian untuk menjual piutang pembiayaan konsumen
kepada PT Bank MNC Internasional, Tbk., dengan Akta
No. 71, dihadapan Indrasari Kresnadjaja, S.H., notaris di
Jakarta. Entitas mengadakan perjanjian menjual piutang
pembiayaan konsumen kepada PT Bank MNC
Internasional, Tbk., dengan jumlah maksimum fasilitas
sebesar Rp25.000.000.000 dengan suku bunga 13% per
tahun, dimana fasilitas tersebut harus digunakan
seluruhnya dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan
4 (empat) tahun sejak penandatanganan perjanjian.
On September 17, 2015, the Entity entered into
agreement to sell the consumer financing receivable
PT Bank MNC Internasional, Tbk., by Deed No. 71,
before Indrasari Kresnadjaja, S.H., Notary in Jakarta.
The Entity entered into an agreement to sell consumer
financing to with PT Bank MNC Internasional, Tbk., for
maxmimum facility of Rp25,000,000,000 with interest
rate 13%, the facility should be used within 1 (one) to 4
(four) years after agreement signed.
Agunan atas pinjaman kepada PT Bank MNC
Internasional, Tbk berupa kendaraan yang dibiayai dan
diikat secara fidusia sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
Loan’s collateral to PT Bank MNC Internasional, Tbk is
the vehicle financed and tied in fiduciary compliance with
the provisions in force.
Bank kovenan: Bank’s covenant:
1. Mengadakan perubahan anggaran dasar Entitas
dan/atau Penjamin termasuk akan tetapi tidak terbatas
kepada maksud dan tujuan Entitas, perubahan struktur
permodalan atau modal dasar Entitas dan/atau
Penjamin kecuali untuk menambah agio dan/atau laba
yang ditahan;dan
1. Amend the articles of association of the Entity and /
or the Guarantor including but not limited to the
intent and purpose of the Entity, changes in the
capital structure or authorized capital of the Entity
and / or the Guarantor except to add share premium
and / or retained earnings;
2. Mengadakan perubahan susunan pemegang saham
Entitas dan/atau sebagai Penjamin.
2. To change the composition of Entity’s shareholders of
and / or as Guarantor.
Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018,
saldo fasilitas adalah sebesar Rp753.148.213 dan
Rp1.263.596.682.
On March 31, 2019 and December 31, 2018, the balance
of facility is amounted to Rp753,148,213 and Rp1,263,596,682.
PT Bank J Trust Indonesia, Tbk PT Bank J Trust Indonesia, Tbk
Pada tanggal 22 April 2014, berdasarkan akta No. 26
dihadapan Notaris Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.Kn.
Notaris di Jakarta. Entitas memperoleh fasilitas
pembiayaan bersama sebesar Rp150.000.000.000 dengan
sifat plafond fasilitas revolving dan sifat plafond end user
on liquidations.
Asof April 22, 2014, based on Deed No. 26 of Indrasari
Kresnadjaja, SH, M.Kn. Notary in Jakarta. the Entity
obtained joint financing facility of ceiling revolving
and end user liquidation facilities amounting to
Rp150,000,000,000.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
81
26. IKATAN DAN PERJANJIAN - Lanjutan 26. AGREEMENTS AND COMMITMENTS - Continued
PT Bank J Trust Indonesia, Tbk - Lanjutan PT Bank J Trust Indonesia, Tbk (- Continues
Pada tanggal 18 Februari 2015, berdasarkan akta No. 31
dihadapan Notaris Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.Kn.
Notaris di Jakarta. Entitas memperoleh fasilitas
pembiayaan bersama sebesar Rp100.000.000.000 dengan
sifat plafond fasilitas revolving dan sifat plafond end user
on liquidations. Jangka waktu perjanjian ini terhitung
sejak tanggal 18 Februari 2015 sampai dengan 18
Februari 2020 dengan tingkat suku bunga sebesar 14,5%
pertahun.
On February 18, 2015, based on Deed No. 31 of
Indrassari Kresnadjaja, SH, M.Kn. Notary in Jakarta. the
Entity obtained joint financing of ceiling revolving and
end user liquidation facilities amounting to
Rp100,000,000,000. The term loan of this agreement
starting from February 18, 2015 until February 18, 2020
with interest rate 14,5% annum.
Agunan atas pinjaman kepada PT Bank J Trust Indonesia,
Tbk berupa Kendaraan yang dibiayai dan diikat secara
fidusia sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Loan’s collateral from PT Bank J Trust Indonesia, Tbk is
the vehicle is financed and tied in fiduciary compliance
with the provisions in force.
Bank’s covenant:
Bank kovenan:
1. Mengadakan perubahan anggaran dasar Entitas
dan/atau Penjamin termasuk akan tetapi tidak terbatas
kepada maksud dan tujuan Entitas, perubahan struktur
permodalan atau modal dasar Entitas dan/atau
Penjamin kecuali untuk menambah agio dan/atau laba
yang ditahan; dan
1. To amend the articles of association of the Entity
and/or the Guarantor including but not limited to the
intent and purpose of the Entity, changes in the
capital structure or authorized capital of the Entity
and/or the Guarantor except to add share premium
and/or retained earnings;
2. Mengadakan perubahan susunan pemegang saham
Entitas dan/atau sebagai Penjamin.
2. To change the composition of shareholders of the
Entity and / or as Guarantor.
Pada tanggal 31 Maret 2019 and 31 Desember 2018
saldo pembiayaan bersama adalah sebesar
Rp663.894.850 dan Rp1.513.717.851.
As of March 31, 2019 and December 31, 2018 the
balance of joint financing is amounted to Rp663,894,850
and Rp1,513,717,851.
PT Bank Sinarmas, Tbk PT Bank Sinarmas, Tbk
Pada tanggal 16 September 2011 berdasarkan Akta
No. 08, dihadapan Dahlia, S.H., Notaris di Jakarta,
Entitas mendapat penambahan pemberian fasilitas
channeling sejumlah Rp300.000.000.000 dari PT Bank
Sinarmas, Tbk., dengan jangka waktu pinjaman 4 (empat)
tahun dengan bunga sebesar 11,5% per tahun.
On September 16, 2011, based on Notarial Deed No. 08
of Dahlia, S.H., Notary in Jakarta, the Entity obtained
additional channeling facility amounted
Rp300,000,000,000 from PT Bank Sinarmas,Tbk., with a
4 (four) years period and interest rate 11,5% per annum.
Pada tanggal 22 Maret 2013, Entitas mendapat
penambahan pemberian fasilitas channeling sejumlah
Rp300.000.000.000 dari PT Bank Sinarmas, Tbk.
On March 22, 2013, the Entity obtained additional
channeling facility amounted Rp300,000,000,000 from
PT Bank Sinarmas, Tbk.
Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018,
saldo pembiayaan bersama adalah nihil dan Rp4.829.297.
As of March 31, 2019 and December 31, 2018, the
balance of joint financing is nil and Rp4,829,297.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
82
26. IKATAN DAN PERJANJIAN - Lanjutan 26. AGREEMENTS AND COMMITMENTS - Continued
PT Bank Negara Indonesia Multifinance PT Bank Negara Indonesia Multifinance
Entitas memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Negara
Indonesia Mulifinance dengan rincian sebagai berikut:
Entity obtained credit facilities from PT Bank Negara
Indonesia Multifinance as follows:
a. Berdasarkan perjanjian No. BNIMF/04/091 pada
tanggal 6 Oktober 2017, Entitas memperoleh fasilitas
pembiayaan kendaraan sebesar Rp25.000.000.000
dengan jangka waktu 2 tahun. Adapun jaminan atas
pinjaman PT Bank Negara Indonesia Multifinance,
yaitu kendaraan yang dibiayai dengan fasilitas
pembiayaan.
a. Based on the agreement No. BNIMF / 04/091 dated
October 6, 2017, the Entity obtained a vehicle
financing facility amounting to Rp25,000,000,000 for
a period of 2 years. The collateral for the loan of PT
Bank Negara Indonesia Multifinance, is a vehicle
financed by a financing facility.
b. Pada tanggal 15 November 2017 berdasarkan
Addendum Perjanjian No. BNIMF/04/091 3047,
Entitas memperoleh tambahan fasilitas pembiayaan
kendaraan sebesar Rp25.000.000.000 sehingga total
plafond pembiayaan menjadi sebesar
Rp50.000.000.000 dengan jangka waktu 2 tahun.
b. On November 15, 2017, based on Agreement
Addendum No. BNIMF/04/091 3047, the Entity
obtained additional a vehicle financing facility
amounting Rp25,000,000,000 therefore total plafond
financing facility amounting Rp50,000,000,000 for
period of 2 years.
Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018
saldo pembiayaan bersama adalah sebesar
Rp23.946.535.465 dan Rp28.744.298.322.
As of March 31, 2019 and December 31, 2018 the
balance of joint financing is amounted to
Rp23,946,535,465 and Rp28,744,298,322.
PT Andalan Finance Indonesia PT Andalan Finance Indonesia
Berdasarkan Perjanjian No. 001/PKSJF-AFI/III/2018
pada tanggal 23 Maret 2018, Entitas memperoleh fasilitas
pembiayaan kendaraan sebesar Rp200.000.000.000
dengan jangka waktu 48 bulan atau 4 tahun dengan
tingkat suku bunga sebesar 12,5% per tahun. Adapun
jaminan atas pinjaman PT Andalan Finance Indonesia,
yaitu kendaraan yang dibiayai dengan fasilitas
pembiayaan.
Based on the agreement No. 001/PKSJF-AFI/III/2018
dated March 23, 2018, the Entity obtained a vehicle
financing facility amounting to Rp200,000,000,000 for a
period of 48 month or 4 years with interest rate 12.5%
p.a. The collateral for the loan of PT Andalan Finance
Indonesua, is a vehicle financed by the financing facility.
Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 saldo
pembiayaan bersama adalah sebesar Rp28.227.282.560
dan Rp32.526.079.205.
As of March 31, 2019 and December 31, 2018 the
balance of joint financing is amounted to
Rp28,227,282,560 and Rp32,526,079,205.
PT Trust Investama PT Trust Investama
Berdasarkan surat No. 001/PROP/TI/I/2018 tanggal
3 Januari 2018, antara entitas dengan PT Trust Investama
melakukan perjanjian untuk mengurus penggabungan
pinjaman atas beberapa utang bank kepada PT Bank
Sinarmas, PT Bank Mega, Tbk, PT Bank victoria
International, PT Bank Mestika Dharma, PT Bank
Sahabat Sampoerna. Atas pengurusan ini entitas akan
memberikan imbalan jasa kepada PT Trust Investama.
Based on letter No. 001/PROP/TI/I/2018 date
January 3, 2018, between entities with PT Trust
Investama entered into an agreement to carry out a loan
combination of several bank loans to PT Bank Sinarmas,
PT Bank Mega, Tbk, PT Bank Victoria International,
PT Bank Mestika Dharma, PT Bank Sahabat Sampoerna. For this arrangement, the entity will provide
compensation services to PT Trust Investama .
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
83
27.TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO
KEUANGAN 27.FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
AND POLICIES
Liabilitas keuangan utama Entitas meliputi utang bank,
utang lain-lain dan biaya masih harus dibayar. Tujuan
utama dari liabilitas keuangan ini adalah untuk
mengumpulkan dana untuk operasi Entitas. Entitas juga
mempunyai berbagai aset keuangan seperti piutang sewa
pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, piutang
lain-lain serta kas dan setara kas, yang dihasilkan
langsung dari kegiatan usahanya. Selama periode yang
berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember
2018, kebijakan Entitas adalah untuk tidak melakukan
lindung nilai atas instrumen keuangannya.
The financial liabilities of the Entity include bank loan,
other payables and accrued expenses. These financial
liabilities are primarily intended to raise funds or arise
directly from the Entity’s operations. The Entity also has
various financial assets such as finance lease receivables
consumer financing liabilities, other receivables and
cash and cash equivalents, which arise directly from its
operations. During the years ended March 31, 2019 and
December 31, 2018, the Entity’s policy is that no hedging
in financial instruments shall be undertaken.
Risiko utama dari instrumen keuangan Entitas adalah
risiko suku bunga, risiko mata uang, , risiko kredit, dan
risiko likuiditas. Direksi menelaah dan menyetujui
kebijakan untuk mengelola masing-masing risiko
tersebut yang dijelaskan dengan lebih rinci sebagai
berikut:
The main risks arising from the financial instruments are
interest rate risk, foreign currency risk, credit risk and
liquidity risk. The Board of Directions reviews and
agrees policies for managing each of these risks, which
are described in more details as follows:
Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas Fair value and cash flow interest rate risk
Risiko suku bunga Entitas terutama timbul dari pinjaman
untuk modal kerja dan investasi. Pinjaman pada berbagai
suku bunga menimbulkan risiko suku bunga atas nilai
wajar kepada Entitas.
The Entity’s interest rate risk mainly arises from bank
loans. Bank loans at variable rates expose the Entity to
fair value interest rate risk..
Risiko pasar Market risk
Risiko pasar merupakan risiko yang terutama disebabkan
karena perubahan tingkat bunga, nilai tukar mata uang
Rupiah, harga modal atau pinjaman, yang dapat
membawa risiko bagi Entitas. Dalam perencanaan
usaha Entitas, risiko pasar yang memiliki dampak
langsung kepada Entitas adalah dalam hal pengelolaan
tingkat bunga.
Market risk is the risk primarily due to changes in
interest rates, exchange rate of Rupiah currency, the
price of capital or loans, which could incur risks to the
Entity. In the Entity's business planning, market risk with
direct impact to the Entity is in terms of interest rates
management.
Perubahan tingkat bunga acuan akan menjadi risiko pada
saat perubahannya, terutama ketika tingkat bunga
dinaikkan, yang menyebabkan kerugian bagi Entitas
sehingga dapat menyebabkan risiko kredit Entitas
meningkat. Untuk itu, Entitas menerapkan pengelolaan
tingkat bunga tetap secara konsisten dengan
menyesuaikan tingkat bunga kredit terhadap tingkat bunga
pinjaman dan beban dana.
Changes in interest rates would become a risk at the point
of change, especially when the interest rate is raised,
which would cause losses to the Entity, hence resulting in
increased Entity's credit risk. Therefore, the Entity
implements management consistently by doing
adjustment on lending interest rate and cost of funds.
Risiko kredit Credit Risk
Risiko kredit merupakan risiko utama karena Entitas
bergerak dalam bidang pembiayaan konsumen, dimana
Entitas menawarkan jasa kredit bagi masyarakat yang
hendak memiliki kendaraan bermotor. Secara
langsung, Entitas menghadapi risiko seandainya
konsumen tidak mampu memenuhi kewajibannya dalam
melunasi kredit sesuai dengan perjanjian yang telah
disepakati antara konsumen dengan Entitas.
Credit risk is a major risk because the Entity is engaged in
consumer financing activity, in which the Entity offers
credit services to public who would like to own
motor vehicles. Directly, the Entity faces risks when
consumers are not able to fulfill their obligations in
paying off loans that already agreed upon in the
contract between consumers and Entity.
Risiko kredit merupakan risiko yang tidak bisa
dihindari, namun dapat dikelola hingga pada batasan
yang bisa diterima.
Credit risk is an unavoidable risk, however, could be
managed to an acceptable limit.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
84
27. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN
RISIKO KEUANGAN - Lanjutan 27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
AND POLICIES - Continued
Risiko kredit - Lanjutan Credit Risk - Continued
Entitas telah memiliki kebijakan dalam menghadapi
risiko ini. Dimulai dari proses awal penerimaan
aplikasi kredit yang selektif dan ditangani dengan
prinsip kehati-hatian, yang mana aplikasi kredit akan
melalui proses survey dan analisa kredit untuk
kemudian disetujui oleh Komite Kredit.
The Entity already has a policy in order to deal with this
risk. Starting from the beginning of the process in
receiving credit applications selectively and handling them
with prudence principle, whereby the credit application
would go through survey and credit analysis process in
order to be subsequently approved by the Credit
Committee.
Entitas juga menerapkan Pedoman Penerapan Prinsip
Mengenal Nasabah yang diatur oleh Peraturan Menteri
Keuangan No. 45/KMK.06/2003 tanggal 30 Januari
2003 tentang Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah
bagi Lembaga Keuangan Non Bank, yang telah
dirubah dengan Peraturan Menteri Keuangan
No. 74/PMK.012/2006 tanggal 31 Agustus 2006 dan
Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan
No. Kep-2833/LK/2003 tanggal 12 Mei 2003 tentang
Pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal
Nasabah pada Lembaga Keuangan Non Bank.
The Entity also implemented the Manual for
Implementation of Know Your Customer Principles as
regulated in the Ministry of Finance Regulation
No. 45/KMK.06/2003 dated January 30, 2003 regarding
the Implementation of Know Your Customer Principles for
Non-Banking Financial Institutions, which was amended
with the Ministry of Finance Regulation
No. 74/PMK.012/2006 dated August 31, 2006 and the
Decision of the Director General of Financial Institutions
No. Kep-2833/LK/2003 dated May 12, 2003 regarding the
Manual for Implementation of Know Your Customer
Principles for Non-Banking Financial Institutions.
Untuk setiap kategori aset keuangan, Entitas harus
mengungkapkan eksposur maksimum terhadap risiko
kredit dan analisa konsentrasi risiko kredit.
For each financial asset category, the Entity should
disclose maximum exposure to credit risk and
concentration of credit risk analysis.
i. Esposur maksimum terhadap risiko kredit
Eksposur Entitas terhadap risiko kredit hampir
seluruhnya berasal dari piutang pembiayaan
konsumen, dimana eksposur maksimum terhadap
risiko kredit sama dengan nilai tercatat.
i. Maximum exposure to credit risk
The Entity’s exposure to credit risk mainly comes
from the consumer financing receivables, of which
the maximum exposure to credit risk equals to the
carrying amount.
ii. Analisis konsentrasi risiko kredit
Konsentrasi risiko kredit timbul ketika sejumlah
pelanggan bergerak dalam aktivitas usaha yang sama
atau aktivitas dalam wilayah geografis yang sama,
atau ketika mereka memiliki karakteristik yang
sejenis yang akan menyebabkan kemampuan untuk
memenuhi kewajiban kontraktualnya sama-sama
dipengaruhi oleh perubahan kondisi ekonomi atau
yang lainnya. Entitas bergerak dibidang usaha
pembiayaan konsumen yang pelanggannya
kebanyakan adalah individu dan tidak terkonsentrasi
pada wilayah geografis tertentu.
ii. Concentration of risk analysis
Concentrations of credit risk arise when a number
of customers are engaged in similar business
activities or activities within the same geographic
region, or when they have similar characteristics that
would cause their ability to meet contractual
obligations to be similarly affected by changes in
economic or other conditions. The Entity is currently
engaged in consumer financing business which the
customers are mainly individuals and they are not
concentrated in the specific geographic region.
Risiko Likuiditas Liquidity risk
Risiko likuiditas merupakan risiko, yang mana Entitas
tidak memiliki sumber keuangan yang mencukupi untuk
memenuhi kewajibannya yang telah jatuh tempo.
Meningat Entitas memperoleh dukungan keuangan yang
kuat, maka risiko ini dapat dikelola dengan baik.
Liquidity risk is the risk, whereby the Entity does not
have sufficient financial resources to discharge its
matured liabilities. As the Entity receives strong financial
support, hence this risk could be managed properly.
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
85
27.TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO
KEUANGAN - Lanjutan 27.FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
AND POLICIES - Continued
Risiko operasional Operational risk
Entitas juga sangat peduli terhadap risiko operasional,
karena jika terdapat permasalahan yang timbul
sehubungan dengan risiko ini bisa berdampak dan
berpengaruh luas bagi kinerja Entitas secara keseluruhan.
Secara umum, risiko operasional merupakan risiko yang
disebabkan karena kekurangan dan kegagalan proses
internal, kesalahan manusia, kegagalan system ataupun
permasalahan-permasalahan yang berdampak pada
operasi Entitas.
The Entity is also very concerned about the
operational risk, because if there are problems arise in
relation with this risk, it could bring large impact and
affect the overall Entity’s performance. In general,
operational risk is the risk caused by shortcomings and
failures of internal processes, human errors, system
failures or problems that could bring impact to the
Entity's operations.
Penanganan risiko operasional dalam Entitas dilakukan
dengan 3 (tiga) langkah, yaitu:
The handling of operational risks in Entity consist of 3
(three) steps as follows:
- Pengidentifikasian risiko
- Pengukuran risiko
- Manajemen, pengawasan dan pengendalian risiko
- Risk Indentification
- Risk Measurement
- Risk management supervision and control
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
86
28. SALDO DAN TRANSAKSI PIHAK-PIHAK
BERELASI 28. BALANCE AND TRANSACTION WITH RELATED
PARTIES
Diluar dan didalam kegiatan usahanya, Entitas
melakukan transaksi dengan pihak berelasi (catatan 14).
Semua transaksi material dengan pihak-pihak berelasi
telah diungkapkan pada laporan keuangan.
Outside and inside the normal course of business, the
Entity engaged in transactions with related parties
(notes 14). All material transactions with related parties
are disclosed in the financial statements.
Pihak berelasi/Related Party Sifat dari hubungan/
Nature of relationship
Sifat dari transaksi/
Nature of transaction
PT Pan Pacific Insurance
Pemegang saham yang sama/the
same of shareholder
Utang lain-lain/Others payable
Ringkasan saldo dengan pihak berelasi dan persentase
saldo dengan pihak berelasi terhadap total liabilitas
adalah sebagai berikut:
The summary of related party balances and percentages
of related party balance to total liabilities as follows:
Gaji dan tunjangan lainnya berupa imbalan kerja jangka
pendek yang diterima Dewan Komisaris dan Direksi
Entitas adalah sebagai berikut:
Salaries and other benefits in the form of short-term
employee benefits received by the Board of
Commissioners and the Board of Directors of the
Company are as follows:
29. INSTRUMEN KEUANGAN 29. FINANCIAL INSTRUMENTS
Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan
posisi keuangan dicatat sebesar nilai wajar, atau disajikan
dalam jumlah tercatat baik karena jumlah tersebut adalah
kurang lebih sebesar nilai wajarnya atau karena nilai
wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Penjelasan
lebih lanjut diberikan pada paragraf-paragraf berikut:
Financial instruments presented in the statement of
financial position are carried at fair value, otherwise,
they are presented at carrying amounts as either these
are reasonable approximation of fair values or their fair
values cannot be reliably measured. Further explanations
are provided in the following paragraphs:
Instrumen keuangan yang dicatat pada nilai wajar
atau biaya perolehan diamortisasi Financial instruments carried at fair value or amortized
cost
Piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa
pembiayaan disajikan pada biaya perolehan diamortisasi
dengan menggunakan metode SBE, dan tingkat diskonto
yang digunakan mengacu kepada suku bunga pinjaman
pasar saat ini bagi pinjaman yang serupa.
Consumer financing receivables and finance lease
receivable are presented at amortized cost amortized
using the EIR, and the discount rate used in reference to
the loan rates current market for similar loans.
March 31, 2019 December 31, 2018
Liabilitas Liabilities
Utang lain-lain (Catatan 14) 1.212.136.418 1.101.020.980 Other payable (Note 14)
Persentase terhadap total liabilitas Percentage to total liabilities
Utang lain-lain 0,18% 0,16% Other payable
March 31, 2019 December 31, 2018
Short term employment benefits -
Imbalan kerja jangka pendek - gaji 738.100.188 3.335.189.140 salaries
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
87
29. INSTRUMEN KEUANGAN - Lanjutan 29. FINANCIAL INSTRUMENTS - Continued
Instrumen keuangan dengan nilai tercatat yang
kurang lebih sebesar nilai wajarnya Financial instruments with carring value of
approximately at fair value
Manajemen menetapkan bahwa nilai tercatat
(berdasarkan jumlah nominal) kas dan bank, piutang lain-
lain, utang lain-lain, dan biaya masih harus dibayar, serta
utang bank sebesar nilai wajarnya.
Management has determined that the carrying value
(based on nominal amount) in cash and banks, other
receivables, other payables and accrued expenses, as
well as bank loan are approximate their value.
Klasifikasi instrumen keuangan Classification of financial instruments
Manajemen menetapkan bahwa nilai tercatat
(berdasarkan jumlah nominal) kas dan bank, piutang lain-
lain, utang lain-lain, dan biaya masih harus dibayar, serta
utang bank dengan suku bunga mengambang kurang
lebih sebesar nilai wajarnya karena dinilai ulang secara
berkala.
Management has determined that the carrying value
(based on nominal amount) of cash and banks, other
receivables, other payables and accrued expenses with
floating interest rate approximately equal to their fair
value due to be reassessed regularly.
Tabel berikut menjabarkan perbandingan antara jumlah
tercatat dan nilai wajar instrumen keuangan Entitas yang
dicatat di laporan keuangan:
The following table lists the comparison between the
carrying amount and fair value of financial instruments
which is recorded in the financial statements:
Nilai tercatat/ Nilai Wajar/
Carrying Value Fair Value
Maret 2019 Maret 2019
Aset keuangan Financial assets
Kas dan setara kas 5.993.491.148 5.993.491.148 Cash and cash equivalent
Piutang sewa pembiayaan-bersih - - Finance lease receivables-net
Piutang pembiayaan konsumen-bersih 900.476.734.447 900.476.734.447 Consumer financing receivables-net
Piutang lain-lain 1.208.807.000 1.208.807.000 Other receivables
Jumlah aset keuangan 907.679.032.594 907.679.032.594 Total finacial assets
Liabilitas keuangan Financial liabilities
Utang bank 630.922.323.628 630.922.323.628 Bank loan
Beban bunga yang masih harus dibayar 2.993.687.539 2.993.687.539 Accrued interest expenses
Utang Lain-lain 26.341.625.372 26.341.625.372 Other payables
Jumlah Liabilitas keuangan 660.257.636.540 660.257.636.540 Total financial liabilities
Nilai tercatat/ Nilai Wajar/
Carrying Value Fair Value
Desember 2018 Desember 2018
Aset keuangan Financial assets
Kas dan setara kas 9.115.772.259 9.115.772.259 Cash and cash equivalent
Piutang sewa pembiayaan-bersih - - Finance lease receivables-net
Piutang pembiayaan konsumen-bersih 939.469.277.458 939.469.277.458 Consumer financing receivables-net
Piutang lain-lain 1.236.577.000 1.236.577.000 Other receivables
Jumlah aset keuangan 949.821.626.716 949.821.626.716 Total finacial assets
Liabilitas keuangan Financial liabilities
Utang bank 676.542.813.814 676.542.813.814 Bank loan
Beban bunga yang masih harus dibayar 2.773.112.760 2.773.112.760 Accrued interest expenses
Utang Lain-lain 23.594.564.876 23.594.564.876 Other payables
Jumlah Liabilitas keuangan 702.910.491.450 702.910.491.450 Total financial liabilities
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Maret 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Period Ended
March 31, 2019
(Expressed in Rupiah)
88
30. ASET DALAM MATA UANG ASING 30. ASSETS IN FOREIGN CURRENCY
Entitas memiliki aset dalam mata uang asing sebagai
berikut:
The Entity assets in foreign currency as follows:
31. LABA PER SAHAM DASAR 31. BASIC EARNING PER SHARE
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba
yang diatribusikan kepada pemilik Entitas dengan jumlah
rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang
bersangkutan.
Earnings per share is calculated by dividing the profit
attributable to owners of the Entity by the weighted
average number of shares outstanding during the year.
32. SEGMEN OPERASI 32. OPERATING SEGMENTS
Segmen operasi dilaporkan sesuai dengan laporan internal
Entitas yang disiapkan untuk mengambil keputusan
operasional yang bertanggung jawab untuk
mengalokasikan sumber daya ke segmen tertentu dan
penilaian atas performanya. Entitas melakukan kegiatan
pembiayaan konsumen dibeberapa wilayah di Indonesia
(Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah
Istimewa Yogyakarta, Sumatera, Kalimantan dan
Sulawesi) untuk kendaraan roda empat baru dan bekas.
Untuk itu, informasi segmen operasi disajikan sebagai
bentuk primer pelaporan segmen.
Operating segments are reported in accordance with the
internal reporting provided to the chief operating
decision maker which is responsible for allocating
resources to certain segments and performance
assessments. The Entity has consumer financing activities
in several geographical areas in Indonesia (Jakarta, West
Java, Central Java, East Java, Daerah Istimewa
Yogyakarta, Sumatera, Kalimantan and Sulawesi) for
new and used four-wheeled motor vehicles. Therefore,
geographical operating segmentsis presented as the
primary basis of segment reporting.
Segmen operasi menurut wilayah pemasaran adalah
sebagai berikut:
The operating segment based on marketing geographical
areas are as follows:
Mata Uang asing/ Ekuivalen Rp / Mata Uang asing/ Ekuivalen Rp /
Foreign currency Equivalent Rp Foreign currency Equivalent Rp
Aset Assets
Kas dan Cash and cash
setara kas equivalent
USD 1.594,49 22.711.916 1.609,49 23.307.025 USD
Jumlah aset - bersih 22.711.916 23.307.025 Tolal assets - net
December 31, 2018march 31, 2019
March 31, 2019 March 31, 2018
Laba Bersih Tahun berjalan 6.063.283 2.192.213.914 Net Income For The Year
Rata-rata tertimbang jumlah Average number of ordinary
saham yang beredar 1.253.118.056 2.188.500.000 share
Jumlah 0 1 Total
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2018
(Expressed in Rupiah)
89
32.SEGMEN OPERASI - Lanjutan 32.OPERATING SEGMENT - Continued
Jabodetabek/ Jawa/ Kalimantan/ Sulawesi/ Sumatera/ Total/
Jabodetabek/ Java Kalimantan Sulawesi Sumatera Total
Pendapatan Income
Pembiayaan Konsumen 12.586.733.225 8.996.127.952 3.464.913.350 4.992.104.976 9.485.235.852 39.525.115.355 Consumer financing
Sewa Pembiayaan - - - - - - Finance lease
Pendapatan Operasional Lain 263.076.764 251.266.308 62.629.255 88.328.322 250.237.783 915.538.432 Operation Income
Pendapatan Lain-lain 58.828.758 2.373.065 10.509.721 10.870.410 2.868.775 85.450.730 Other Income
Jumlah Pendapatan 12.908.638.747 9.249.767.325 3.538.052.325 5.091.303.708 9.738.342.411 40.526.104.517 Total Income
Beban Expenses
Beban Umum dan Administrasi (4.270.721.991) (3.158.402.912) (1.247.957.041) (1.654.449.868) (3.167.691.251) (13.499.223.063) General & Administrative Expenses
Beban Bunga dan Keuangan (7.007.680.583) (5.206.391.247) (1.655.336.421) (2.810.420.739) (5.467.981.833) (22.147.810.823) Interest & Financial Expenses
Beban Operasi Lain (1.620.584.927) (878.323.210) (632.147.974) (620.000.709) (1.094.843.043) (4.845.899.862) Other operating income
Jumlah Beban (12.898.987.501) (9.243.117.369) (3.535.441.436) (5.084.871.315) (9.730.516.127) (40.492.933.749) Total Expenses
Laba Sebelum Pajak
Penghasilan 9.651.246 6.649.956 2.610.890 6.432.393 7.826.284 33.170.768 Income Before Income Tax
Beban pajak penghasilan (27.107.486) Income Tax Expense
Laba Bersih Tahun berjalan 6.063.283 Net Income For The Year
Penghasilan Komprehensif Lain Other Comprehensive Income
Pos-pos yang tidak akan Item that will not be reclassified
direklasifikasi ke laba rugi subsequently to profit or loss
Pengukuran kembali liabilitas - Remeasurement employee
imbalan kerja benefits liabilities
Pajak tangguhan terkait - Related deferred tax
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TOTAL NET COMPREHENSIVE
BERSIH TAHUN BERJALAN 6.063.283 INCOME FOR THE YEAR
31 Maret 2019/ March 31, 2019
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2018
(Expressed in Rupiah)
90
32.SEGMEN OPERASI - Lanjutan 32.OPERATING SEGMENT - Continued
Jabodetabek/ Jawa/ Kalimantan/ Sulawesi/ Sumatera/ Total/
Jabodetabek/ Java Kalimantan Sulawesi Sumatera Total
Pendapatan Income
Pembiayaan Konsumen 56.256.358.043 41.075.371.762 14.187.828.884 23.586.185.378 45.164.917.970 180.270.662.037 Consumer financing
Sewa Pembiayaan 30.770.623 - - - - 30.770.623 Finance lease
Pendapatan Operasional Lain 5.378.204.467 2.765.370.074 939.363.923 1.149.938.141 2.518.964.698 12.751.841.303 Operation Income
Pendapatan Lain-lain 157.191.527 171.820.557 63.868.670 85.235.959 175.142.775 653.259.488 Other Income
Jumlah Pendapatan 61.822.524.660 44.012.562.394 15.191.061.477 24.821.359.478 47.859.025.442 193.706.533.451 Total Income
Beban Expenses
Beban Umum dan Administrasi (20.427.963.692) (15.184.898.203) (5.692.840.035) (8.220.360.509) (16.527.221.753) (66.053.284.192) General & Administrative Expenses
Beban Bunga dan Keuangan (32.198.113.465) (25.047.590.516) (8.058.480.831) (13.445.374.630) (25.575.329.925) (104.324.889.366) Interest & Financial Expenses
Beban Operasi Lain (7.603.785.597) (2.667.437.699) (1.048.254.061) (2.065.137.565) (4.465.903.763) (17.850.518.685) Other operating income
Jumlah Beban (60.229.862.753) (42.899.926.418) (14.799.574.928) (23.730.872.704) (46.568.455.440) (188.228.692.243) Total Expenses
Laba Sebelum Pajak
Penghasilan 1.592.661.907 1.112.635.976 391.486.550 1.090.486.774 1.290.570.002 5.477.841.209 Income Before Income Tax
Beban pajak penghasilan (1.470.329.898) Income Tax Expense
Laba Bersih Tahun berjalan 4.007.511.311 Net Income For The Year
Penghasilan Komprehensif Lain Other Comprehensive Income
Pos-pos yang tidak akan Item that will not be reclassified
direklasifikasi ke laba rugi subsequently to profit or loss
Pengukuran kembali liabilitas 103.765.717 Remeasurement employee
imbalan kerja benefits liabilities
Pajak tangguhan terkait (25.941.429) Related deferred tax
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TOTAL NET COMPREHENSIVE
BERSIH TAHUN BERJALAN 4.085.335.599 INCOME FOR THE YEAR
31 Desember 2018/ December 31, 2018
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PT FIRST INDO AMERICAN LEASING, TBK
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For The Year Ended
December 31, 2018
(Expressed in Rupiah)
91
33. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 33. MANAGEMENT RESPONSIBILITY
Manajemen Entitas bertanggung jawab atas laporan
keuangan yang penyusunannya diselesaikan pada tanggal
26 April 2019.
The management of the Entity is responsible for the
preparation of the financial statements which were
completed on April 26, 2019.
top related