ptk hasan bisri 2009
Post on 13-Jul-2015
81 Views
Preview:
TRANSCRIPT
5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 1/35
PERBEDAAAN KEMAMPUAN MEMBACA SISWA KELAS V
SEMSETER II SD N 2 KARANGANYAR KECAMATAN
ASTANAJAPURA KABUPATENCIREBON TAHUN
PELAJARAN 2009/2010 ANTARA YANG SERING MEMBACABUKU DI PERPUSTAKAN DENGAN YANG JARANG
MEMBACA
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mandiri
Mata Kuliah: Etika Profesi Keguruan
Dosen : Drs. Endang Abdurahman, M. Pd
Disusun oleh:CIPTA ANTO
07460859
TARBIYAH / BIOLOGI B / SEMESTER V
DEPARTEMEN AGAMA RI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
CIREBON 2009
1
5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 2/35
KATA PENGANTAR
Penelitian Tindak Kelas (PTK) merupakan penelitian yang digunakan
didunia pendidikan yang berguna bagi peningkatan mutu, proses dan hasil
pembelajaran dikelas.
Pelaporan Penelitian Tindak Kelas dengan judul “Perbedaan Kemampuan
Membaca Siswa Kelas V SDN 2 Kanci Kulon Kecamatan Astanajapura
Kabupaten Cirebon Tahun Ajaran 2009/2010 antara yang Sering Membaca
Buku di Perpustakaan dengan yang Jarang”. Penelitian ini terdiri dari empat
bab. yaitu pendahuluan, landasan teori, data dan analisis data, simpulan dan saran
serta dilengkapi dengan daftar pustaka.
Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk memperoleh gambaran
peningkatan pemahaman dan menyimak dalam membaca buku-buku ilmu
pengetahuan,khususnya kelas V SDN 2 Kanci Kulon Kecamatan Astanajapura
Kabupaten Cirebon.Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk memperoleh
perubahan positif tentang membaca dan menyimak.
Mudah-mudahan hasil penelitian ini dapat menjadi informasi ilmiah baik
bagi siswa,guru.sekolah maupun peneliti atau pembaca.
Kanci Kulon, Januari 2010
Peneliti
2
5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 3/35
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………… iDAFTAR ISI…………………………………………………… ii
I. PENDAHULUAN…………………………………………………. 1
A. Latar Belakang Masalah ……………………………………… 1
B. Rumusan dan Batasan Masalah ……………………………… 2
1. Rumusan Masalah ………………………………………….
2
2. Batasan Masalah ……………………………………………2
C. Definisi Operasional ………………………………………….. 2
1. Perbedaan
…………………………………………………... 2
2. Kemampuan Membaca ……………………………………
3
3. Membaca Buku di Perpustakaan ………………………… 3
D. Tujuan Penelitian ……………………………………………. 3
E. Manfaat Penelitian ……………………………………………. 3
F. Anggapan Dasar dan Hipotesis ……………………………… 4
1. Anggapan Dasar ……………………………………………
4
2. Hipotesis
……………………………………………………. 4
G. Metode dan Teknik Penelitian ………………………………. 5
1. Metode Penelitian …………………………………………..
5
2. Teknik Penelitian ………………………………………….
5
H. Populasi dan Sampel …………………………………………. 5
1. Populasi
…………………………………………………… 5
3
5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 4/35
2. Sampel………………………………………………………
.. 6
II. LANDASAN TEORITIS…………………………………………….. 7
A. Hakikat membaca ……………………………………………. 7
1. Pengertian membaca ………………………………………
7
2. Aspek-aspek Membaca …………………………………….
9
3. Jenis-jenis Membaca ………………………………………
11
4. Tujuan Membaca…………………………………………..
13
B. Kemampuan Efektifitas Membaca ………………………….. 14
1. Kecepatan membaca ……………………………………….
14
2. Pemahaman Membaca …………………………………. 16
C. Hakikat Membaca Buku di Perpustakaan ………………… 17
1. Tujuan Membaca Buku di Perpustakaan …………….. 17
2. Manfaat Membaca Buku di Perpustakaan ……………. 17
III. METODOLOGI PENELITIAN………………………………… 20
A. Siklus I………………………………………………………. 20
B. Siklus II………………………………………………………. 23
KESIMPULAN ……………………………………………………….. 24
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………… 25
RPP.......................................................................................................... 26SILABUS................................................................................................. 30
4
5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 5/35
II. PENDAHULUAN
I. Latar Belakang Masalah
Kemampuan membaca pada hakikatnya dapat diperoleh melalui jalur
pendidikan sekolah dasar dan luar sekolah. Sementara itu melek huruf
penduduk Indonesia yang berjumlah sekitar 200 juta lebih, telah mencapai
85%. Akan tetapi diberbagai kesempatan sering terdengar kemampuan
masyarakat Indonesia untuk menyimak serta mendalami informasi dari bacaan
secara umum disinyalir masih tergolong rendah. Kenyataan ini akan
mempengaruhi kemampuan bangsa Indonesia dalam menghadapi tantangan
persaingan pada masa yang akan datang.
Semakin maju suatu bangsa, semakin tinggi minat baca masyarakatnya.
Masyarakat yang gemar membaca pada dasarnya adalah masyarakat belajar.
Dalam masyarakat yang gemar membaca dan belajar, buku dan bahan bacaan
mempunyai potensi yang sangat strategis serta sering menjadi kata kunci
dalam pengembangan sumber daya manusia. Untuk merangsang supaya
5
5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 6/35
masyarakat kita gemar membaca harus terus digelorakan dan dimasyarakatkan
(Totong, 2000:77).
Lebih lanjut diungkapkan pula Totong (2001:77) bahwa kebiasaan
membaca di negara yang sudah maju sering dijadikan bahan bandingan untuk
menunjukan bagaimana waktu senggang dimanfaatkan untuk membaca. Di
negara yang demikian,membaca sudah menjadi kesenangan serta merupakan
salah satu kebutuhan pokok yang harus dipenuhi. Selanjutnya di sekolah, guru
telah menyediakan waktu dan tenaga untuk mendidik siswa mau membaca.
Namun terkadang banyak siswa yang malas membaca sehingga menjadi
siswa yang jauh dari informasi.
Berpangkal dari hal-hal diatas, penulis marasa tertarik untuk meneliti
kemampuan membaca siswa yang intensitas membacanya tinggi anatara lain
sering membaca buku diperpustakaan dengan siswa yang intensitasnya kurang
atau tidak pernah membaca buku diperpustakaan. Untuk itu, maka penulis
mengadakan penelitian untuk membuktikan kemampuan membaca siswa yang
sering membaca buku diperpustakaan dengan kemampuan siswa yang jarang
membaca buku diperpustakaan. Maka judul penelitian yang penulis tuliskan
adalah “Perbedaan Kemampuan Membaca Siswa Kelas V SDN 2 Karang
Anyar Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon Tahun Ajaran
2009/2010 antara yang Sering Membaca Buku di Perpustakaan dengan
yang Jarang.”
J. Rumusan dan Batasan Masalah
3. Rumusan Masalah
Bertitik tolak pada permasalahan diatas, maka penulis perlumerumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut.
a. Bagaimanakah kemampuan membaca siswa kelas V SDN 2 Karang
Anyar tahun ajaran 2009/2010 yang sering membaca buku di
perpustakaan?
b. Bagaimanakah kemampuan membaca siswa kelas V SDN 2 Karang
Anyar tahun ajaran 2009/2010 antara yang sering membaca buku di
perpustakaan dengan yang jarang?
6
5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 7/35
4. Batasan Masalah
Untuk menghindari kesimpangsiuran permasalahan yang diteliti
maka penulis perlu membatasinya. Penulis akan meneliti tentang
perbedaan kemampuan membaca siswa kelas V SDN 2 Karang Anyar
Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon tahun ajaran 2009/2010
antara yang sering membaca buku di perpustakaan dengan yang jarang.
K. Definisi Operasional
4. Perbedaan
Yang penulis maksud dengan perbedaan dalam penelitian ini adalah
perbedaan kemampuan membaca siswa kelas V SDN 2 Karang Anyar
Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon tahun ajaran 2009/2010
antara yang sering membaca buku di perpustakaan dengan yang jarang.
5. Kemampuan Membaca
Kemampuan membaca yang penulis maksudkan dalam penelitian ini
adalah keseimbangan atau perpaduan antara kecepatan dan pemahaman
membaca siswa kelas V SDN 2 Karang Anyar Kecamatan Astanajapura
Kabupaten Cirebon tahun ajara 2009/2010 antara yang sering membaca
buku di perpustakaan dengan yang jarang.
6. Membaca Buku di Perpustakaan
Maksudnya kegiatan membaca buku di perpustakaan yang dilakukan
siswa kelas V SDN 2 Karang Anyar Kecamatan Astanajapura Kabupaten
Cirebon tahun ajaran 2009/2010 selama periode empat bulan antaraSeptember 2009 sampai dengan januari 2010.
L. Tujuan Penelitian
Tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah :
1. Ingin mengetahui kemampuan membaca siswa kelas V SDN 2 Karang
Anyar Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon tahun ajaran
2009/2010 antara yang sering membaca di perpustakaan.
7
5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 8/35
2. Ingin mengetahui perbedaan kemampuan membaca siswa kelas V SDN 2
Karang Anyar Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon tahun ajaran
2009/2010 antara yang sering membaca buku di perpustakaan dengan
yang jarang.
M. Manfaat Penelitian
Penelitian ini penulis harapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
berkepentingan, baik secara teoritis maupun praktis.
1. Secara teoritis bermanfaat untuk pengembangan teori keterampilan
berbahasa antara lain membaca secara teori yang sudah ada.
2. Secara praktis bermanfaat bagi guru dan siswa untuk mengetahui
kemampuan membaca siswa berdasar kepada intensitas membaca buku
perpustakaan dengan yang jarang.
N. Anggapan Dasar dan Hipotesis
3. Anggapan Dasar
Anggapan dasar merupakan titik tolak pemikiran penulis dalam
penelitian yang akan dilakukan. Anggapan dasar ini merupakan pegangan
umum dalam menarik suatu kesimpulan.
Surakhmad (1985: 107) mengungkapkan bahwa anggapan dasar atau
postulat adalah suatu titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima
oleh penyelidik. Hal ini berarti bahwa setiap penyelidik dapat merumuskan
postulat secara berbeda, seorang penyelidik mungkin saja meragukan
suatu anggapan dasar yang dianggap orang lain diterima sebagai suatukebenaran. Dari sifat anggapan dasar itu selanjutnya diartikan pula bahwa
penyelidik dapat merumuskan satu atau lebih hipotesis yang dianggapnya
sesuai dengan penyelidikannya.
Berdasarkan hal tersebut, maka titik tolak penelitian ini sebagai
berikut :
1) Perpustakaan merupakan sarana baca yang sangat berpengaruh
terhadap kemampuan membaca siswa.
8
5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 9/35
2) Intensitas membaca buku di perpustakaan dapat meningkatkan
kemampuan membaca siswa.
4. Hipotesis
Hipotesis merupakan sesuatu dimana penelitian kita berarah pada
kebenaran sementara yang ditentukan oleh peneliti tapi masih harus
dibuktikan atau di tes atau diuji kebenarannya (Arikunto, 1991:17 ).
Berdasarkan pendapat tersebut, penulis merumuskan hipotesis
penelitian ini sebagai berikut. Terdapat perbedaan yang signifikan antara
kemampuan membaca siswa kelas V SDN 2 Karang Anyar Kecamatan
Astanajapura Kabupaten Cirebon tahun ajaran 2009/2010 antara yang
sering membaca buku di perpustakaan dengan yang jarang membaca buku
di perpustakaan.
O. Metode dan Teknik Penelitian
3. Metode Penelitian
Metode penelitian sangat diperlukan dalam suatu penelitian ilmiah,
yang berfungsi sebagai pegangan untuk mengumpulkan data. Untuk itulah
metode penelitian sangat penulis perlukan.
Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif komparatif. Metode deskriftif komparatif digunakan
untuk memecahkan masalah atau menyelesaikan permasalahan yang
dihadapi pada situasi sekarang. Dengan menggunakan metode ini, penulis
akan mendeskripsikan, menganalisis dan menginterprestasikan datadengan jalan membandingkan dua data tersebut.
4. Teknik Penelitian
Dalam penelitian, data merupakan suatu yang mutlak harus ada,
karena tanpa data seorang peneliti tidak dapat berbicara tentang sesuatu
yang ditelitinya.
Teknik yang penulis lakukan untuk memperoleh data yaitu dengan
cara sebagai berikut.
9
5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 10/35
1) Observasi dan Dokumentasi
Teknik ini penulis gunakan untuk mengetahui tingkat intensitas
membaca siswa di perpustakaan.
2) Teknik Tes
Penulis mengetes kemampuan membaca siswa kelas V SDN 2
Karang Anyar Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon tahun
ajaran 2009/2010 antara siswa yang sering membaca buku di
perpustakaan dengan siswa yang jarang membaca buku di
perpustakaan.
P. Populasi dan Sampel
3. Populasi
Setiap penelitian memerlukan data atau informasi yang diperoleh
dari sumber data untuk keperluan menjawab masalah penelitian, atau
untuk menguji hipotesis seluruh sumber data memungkinkan memberikan
informasi yang berguna bagi pemecahan masalah penelitian.
Jadi, populasi penelitian ini adalah siswa SDN 2 Karang Anyar
Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon tahun ajaran 2009/2010.
4. Sampel
Agar penelitian ini tidak terlalu luas, maka penulis mengambil
sampel dari populasi yang dapat mewakili sebuah populasi. Berdasarkan
pada pertimbangan ( judgement ) kepala sekolah untuk melaksanakan
penelitian ini penulis diizinkan untuk melaksanakannya di kelas V. Kepala
sekola berpendapat bahwa kelas V merupakan tingkat kelas yang menjadi
tolak ukur (stndarisasi) pengetahuan, di antaranya kemampuan membaca.Selain itu dalam GBPP siswa kelas V harus memiliki kemampuan dalam
membaca, baik membaca pemahaman, maupun membaca cepat. Dengan
demikian seluruh siswa kelas V penulis jadikan sebagai sampel dalam
penelitian ini. Penarikan sampel tersebut penulis lakukan dengan cara total
atau seluruh siswa kelas V.
10
5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 11/35
IV.LANDASAN TEORITIS
D. Hakikat membaca
5. Pengertian membaca
Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting didalam kehidupan.
Tanpa bahasa manusia tidak akan berinteraksi dengan segala macam
kegiatan dalam kehidupan bermasyarakat.
Tampubolon (1990: 1-2) mengemukakan bahwa fungsi bahasa
adalah sebagai alat komunikasi verbal. Artinya dalam komunikasi harusselalu ada dua pihak yang terlibat yakni pemberi dan penerima.
Hal tersebut sejalan dengan yang dikemukakan keraf (1979: 21 )
yang menyatakan bahwa melalui bahasa, kebudayaan suatu bangsa dapat
dibentuk, dibina dan dikembangkan serta dapat di turunkan kepada
generasi-generasi yang akan datang. Dengan adanya bahasa sebagai alat
komunikasi maka semua yang berada di sekitar manusia; peristiwa-
peristiwa, binatang-binatang, tumbuh-tumbuhan, hasil karya cipta
11
5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 12/35
manusia, disusun dan di ungkapkan kembali kepada orang lain sebagai
bahan komunikasi. Di dalam komunikasi tersebut dapat terjadi secara
langsung juga tidak langsung. Selanjutnya keraf (1979: 22) menyatakan
pula bahwa secara langsung maksudnya kita menerima informasi dari
orang yang langsung menyampaikan secara lisan atau berhadapan
langsung dengan si pemberi informasi tersebut.Secara tidak langsung
yakni bunyi-bunyi bahasa yang disampaikan si pemberi informasi itu
diubah menjadi lambang-lambang tulisan.
Berdasarkan sistem komunikasi tersebut ada empat kemampuan
berbahasa pokok yang harus dibina dan dikembangkan yaitu : menyimak,
berbicara, membaca dan menulis. Menyimak dan berbicara merupakan
kemampuan pertama yang terdapat dalam komunikasi lisan, sedangkan
membaca dan menulis merupakan kemampuan terakhir yang terdapat
dalam komunikasi lisan.
Membaca adalah salah satu kemampuan berbahasa pokok dan
merupakan salah satu bagian dari komunikasi tulisan. Dachnant dan Smith
dalam Pateda, (1987 : 92) mengatakan bahwa membaca adalah suatu
interpretasi simbol-simbol tertulis.
Houdgson dalam Tarigan (1989 : 7) mengemukakan bahwa
membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh
pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis
melalui media kata-kata atau bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut
agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam
suatu pandangan sekilas dan agar makna kata-kata secara individual akan
dapat diketahui. Kalau hal ini dipenuhi, maka pesan yang tersurat dantersirat tidak akan terungkap atau dipahami, dan proses membaca itu tidak
akan terlaksanakan dengan baik.
Harjasujana dan Mulyati (1997 : 6) mengemukakan bahwa membaca
adalah interaksi antara pembaca dan penulis. Interaksi tersebut tidak
langsung, namun bersikap komunikatif. Komunikasi antara pembaca dan
penulis akan makin baik jika pembaca mempunyai kemampuan yang baik.
Pembaca hanya dapat berkomunikasi dengan karya tulis yang digunakan
12
5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 13/35
oleh pengarang media untuk menyampaikan gagasan, perasaan, dan
pengalaman. Dengan demikian, pembaca harus mampu menyusun
pengertian-pengertian yang tertuang dalam kalimat-kalimat yang
disampaikan oleh pengarang sesuai dengan konsep yang terdapat pada
pembaca. Membaca merupakan kemampuan yang kompleks. Bermacam-
macam kemampuan diupayakan oleh seorang pembaca agar dia mampu
memahami materi yang dicoba. Pembaca akan selalu berupaya supaya
lambang-lambang yang dilihatnya itu menjadi lambang-lambang yang
bermakna baginya.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas penulis dapat menyimpulkan
bahwa membaca merupakan pengenalan dan persepsi struktur bahasa
sebagai keseluruhan untuk memadukan makna tersurat dan tersirat dengan
mengkomunikasikan struktur-struktur bahasa.
6. Aspek-aspek Membaca
Pateda (1987:25-94) berpendapat membaca pada dasarnya
mengkomunikasikan formulasi pesan yang ditentukan oleh sistem bahasa
dan sistem lambang yang terdapat didalam suatu bahasa. Membaca adalah
proses mengidentifikasi dan mengkomprehensi. Simbol-simbol kita
identifikasikan dan kita komprehensipkan dengan makna. Simbol yang
tertulis berwujud kode-kode yang kita tafsirkan dan menghasilkan makna
simbol tersebut. Hubungan dengan aspek-aspek membaca bahwa
membaca adalah suatu keterampilan yang kompleks dan rumit yangmencakup atau melibatkan serangkaian keterampilan yang lebih kecil.
Keterampilan membaca mencakup tiga komponen.
a. Pengenalan terhadap aksara serta tanda-tanda baca
b. Korelasi aksara beserta tanda-tanda baca dengan unsur-unsur
linguistik yang formal
c. Hubungan lebih lanjut dari a dan b dengan makna atau meaning
(Tarigan, 1993: 10).
13
5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 14/35
Nurhadi (1987: 128-129), mengutarakan bahwa aspek keterampilan
membaca dimulai dari :
1) Keterampilan mengenal kata;
2) Keterampilan mengenal tanda baca;
3) Keterampilan memahami makna tersurat yang meliputi,:
a. Keterampilan memahami makna kata;
b. Keterampilan memahami makna frase;
c. Keterampilan memahami makna kalimat;
d. Keterampilan memahami makna paragraf;
e. Keterampilan memahami makna sub bab;
f. Keterampilan memahami makna bab.
4) Keterampilan membaca kritis :
a. Keterampilan menemukan ide pokok/gagasan utama
bacaan secara tersirat;
b. Kemampuan menemukan tema cerita;
c. Kemampuan membuat kesimpulan bacaan;
d. Kemampuan menganalisis fakta-fakta penunjang;
e. Kemampuan mengorganisasikan fakta-fakta;
f. Kemampuan membedakan fakta dan opini;
g. Kemampuan membedakan realitas dan fantasi
h. Kemampuan menemukan unsur-unsur proppagenda;
i. Kemampuan menemukan latar belakangtujuan
pembelajaran;
j. Kemampuan meramalkan dampak;
k. Kemampuan menilai kesesuaian antara judul dan pengembangan karangan.
5) Kemampuan membaca kreatif, meliputi :
a. Kemampuam memberi ringasan;
b. Kemampuan membuat outline (kerangka karangan);
c. Kemampuan menyusun resensi;
d. Kemampuan menerapkan isi bacaan dalam koteks sehari-hari;
e. Kemampuan membuat essay balikan.
14
5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 15/35
Tarigan(1996:11) mengemukakan secara garis besar terdapat dua
aspek penting dalam membaca itu.
1) Ketrampilan yang bersifat mekanis (mechanical skill ) yang
dianggap berbeda pada urutan yang paling rendah (lower order ).Aspek
ini mencakup :
a. pengetahuan bentuk huruf;
b. pengetahuan unsue-unsur linguistik (fonem), kata, frase, pola
klusa, kalimat dan lain-lain
c. pengenalan hubungan/korespondaensi pola ejaan dan bunyi
( kemampuan menyuarakan bahan tertulis atau “to bark at print ),”
d. kecepatan membaca bertahap lambat.
2). Ketrampilan yang bersifat pemahaman (comprehension skill ) yang
dapat dianggap berada pada urutan yang lebih tinggi (hingher order ),
aspek ini mencakup :
a. memahami pengetian sederhana (leksikal,gramatikal,retorikal);
b. memahami signifikasi atau makna (antara lain maksud dan tujuan
pengarang relevansi / kebudayaan, reaksi pembaca);
c. evaluasi atau penilaian ( isi, bentuk );
d. kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan
dengan keadaan;
Untuk lebih jelasnya Tarigan (1986: 13) memperjelas aspek–aspek
membaca pada bagan berikut.
Keterampilan Pengenalan bentuk huruf
mekanis (urutan Pengenalan unsur-unsur lebih rendah) linguistik
Pengenalan hubungan
bunyi dan huruf
Kecepatan membaca
lambat
Aspek-aspek
membaca Pemahaman pengertian
15
5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 16/35
sederhana
Keterampilan Pemahaman signifikasi
pemahaman (urutan makna
lenih tinggi) Evaluasi isi dan bentuk
Kecepatan membaca
fleksibel
7. Jenis-jenis Membaca
Tarigan (1986 : 22) mengemukakan bahwa membaca itu dibagi atas
dua jenis.
a. Membaca nyaring, membaca bersuara, membaca lisan
b. Membaca nyaring adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang
merupakan alat bagi guru, murid ataupun pembaca bersama-sama
dengan orang lain atau pendengar untuk menangkap serta memahami
informasi, pikiran dan perasaan seorang pengarang.
c. Membaca dalam hati
Membaca dalam hati adalah jenis membaca yang hanya
mempergunakan ingatan visual (visual memory) dan melibatkan
pengaktifan mata dan ingatan (Tarigan, 1986: 29). Membaca dalam hati,
mencakup hal berikut.
1) Membaca ekstensif, berarti membaca luas. Objeknya meliputi
sebanyak mungkin teks dalam waktu yang sesingkat mungkin.
Membaca ekstensif terbagi pula atas :
a) membaca survey,
b) membaca sekilas, danc) membaca dangkal.
2) Membaca intensif adalah studi seksama, telaah teliti, dan
penanganannya terperinci yang dilaksanakan dalam kelas terhadap
suatu tugas yang pendek kira-kira dua sampai empat halaman per
hari (Tarigan, 1990:35).
Membaca intensif, meliputi :
a) membaca telah isi, dibagi menjadi :
16
5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 17/35
membaca pemahaman,
membaca kritis,
membaca ide.
b) membaca telaah bahasa, dibagi menjadi :
membaca bahasa,
membaca sastra.
Kaitan dengan hal di atas, Aminudin (1987: 17) menyatakan bahwa
jenis-jenis membaca meliputi: (1) membaca dalam hati, (2) membaca cepat,
(3) membaca teknik (4) membaca bahasa , (5) estetis, (6) kkritis, serta (7)
membaca kreatif.
Pakar lain Suhendar (1992; 24-29) membagi membaca dalam lima
jenis sebagai berikut:
a. Membaca nyaring
Membaca nyaring mrupakan kegiatan membaca bersama-sama dengan
orang lain dalam menangkap makna sebuah tulisan. Membaca nyaring
dibedakan menjadi dua tipe. membaca sebagai pengujian demi
kepentingan orang lain dan membaca sebagai kegiatan komunikasi atau
sebagai kesenangan dan kegembiraan
b. Membaca dalan hati
Membaca dalam hati merupakan ketrampilan membaca yang
sebenarnya, sebagai ketrampilan mengubah wujud tulisanmenjadi wujud
makna,sebagai ketrampilan menangkap pokok -pokok pikiran dari bahan
bacaan.
c. Membaca pemahaman
Membaca pemehaman adalah membaca bahan bacaan dengan
menagkap pokok-pokok pikiran yang lebih tajam dan dalam , sehingga
ada kepuasan tersendiri setelah bahan bacaan itu dibaca sampai selesai.
d. Membaca kritis
Membaca kritis adalah kegiatan membaca yang bijaksana , penuh
dengan tenggang rasa, evaluatif dan analisis
e. Membaca ide
17
5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 18/35
Membaca ide merupakan jenis kegiatan membaca yang ingin
mencari dfan memanfaatkan ide-ide yang terdapat dalam bacaan.
8. Tujuan Membaca
Tujuan membaca dianggap juga sebagai modal dalam membaca.
Bahkan menurut hasil penelitian, hubungan antara tujuan membaca dengan
kemampuan membaca sangat signifikan. Inilah yang mendorong para ahli
menyepakati bahwa tujuan membaca merupakan modal utama membaca.
Tujuan membaca dalam menelusuri baris-baris bacaan (membaca)
dapat mempengaruhi hasil membacanya. Dalam hal ini penulis sajikan
sebuah ilustrasi tentang seseorang yang berjalan tanpa tujuan, arah, gerak,
kecepatan irama, dan cara berjalannya berbeda dengan seseorang yang
berjalan dengan mempunyai tujuan yang jelas. Orang yang berjalan dengan
tujuan ke kantor pada pagi hari akan berbeda dengan orang yang berjalan
tanpa tujuan, atau contoh lain orang berjalan menuju ke pasar akan berbeda
situasinya dengan orang yang sedang berjalan-jalan menikmati indahnya
pantai. Ilustrasi yang penulis sajikan di atas dapat memperjelas bahwa bila
seseorang melakukan kegiatan membaca tanpa tujuan yang ingin dicapai
maka membacanya akan sia-sia. Namun, bila seseorang membaca dengan
mempunyai tujuan tertentu maka ia akan memperoleh apa yang
diharapkannya dari bacaan yang dibacanya. Oleh karena itu, Tampubolon
(1921: 221) menyatakan bahwa tujuan umum membaca dapat dibagi
menjadi tiga jenis : (a) untuk studi; (b) untuk usaha; (c) untuk kesenangan.
Tarigan (1983: 9) mengatakan tujuan utama dalam membaca adalah
untuk mencari serta untuk memperoleh informasi, membaca isi, memahami
makna bacaan.Dengan memperhatikan pendapat- pendapat para ahli di atas bahwa
tujuan membaca adalah modal utama untuk memperoleh informasi atau pesan-
pesan berkaitan dengan tujuan yang ingin kita peroleh.
E. Kemampuan Efektifitas Membaca
3. Kecepatan membaca
18
5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 19/35
Kecepatan membaca dengan pemahaman bacaan adalah dua
kemampuan yang tidak terpisahkan. Sekalipun kecepatan membacanya
tinggi belum tentu pemahaman bacaanya pun tinggi pula sebaliknya
sekalipun kemampuan membacanya tinggi tetapi bila tidak disertai
kecepatan membacanya belum tentu orang tersebut mempunyai
kemempuan membaca yang baik. Kecepatan membaca seseorang dapat
ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan membaca.
Nurhadi (1987: 35), mengemukakan bahwa kecepatan membaca
dapat ditingkatkan menjadi dua sampai tiga kali lipat kecepatan semula.
Kecepatan membaca dengan 150 kata/menit melalui latihan intensif
selama jangka wktu 1-2 bulan akan meningkat menjadi 400 kata/menit.
Hal lain dikemukakan pula Nurhadi (1987: 23) yakni kecepatan membaca
seseorang dapat ditingkatkan menjadi dua sampai tiga kali lipat dengan
cara :
a. memahami membaca cepat;
b. mengetahui cara mengukur kecepatan membaca;
c. mampu mengukur tingkat pemahaman tingkat terhadap bacaan;
d. mengetahui dan menerapkan meode dan teknik pengembangan
kecepatan membaca;
e. mengetahui faktor-faktor yang secara tak sadar menghambat
kecepatan membaca;
f. mengetahui bermacam-macam variasi kecepatan membaca sesuai
dengan variasi tujuan membaca;
g. mampu memilih aspek tertentu saja yang dibutuhkan dalam bacaan
sesuai tujuan membaca;h. menganggap kegiatan membaca sebagai kebutuhan;
i. selalu membaca pada berbagai jenis bacaan, dengan rasa butuh
yang tinggi (desakan untuk membaca).
Sekalipun kecepatan membaca bisa ditingkatkan, namun harus kita
sadari bahwa tidak semua pembaca mempunyai kecepatan yang sama,
banyak faktor yang mempengaruhi kecepatan membaca. Hal ini sejalan
dengan pendapat Tarigan (1980: 28), yang mengemukakan bahwa faktor-
19
5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 20/35
faktor yang mempengaruhi kecepatan membaca antara lain: a) tingkat
kesulitan bahan bacaan; b) keakraban dan rasa ingin tahu kesulitan bahan
bacaan; c) faktor kebiasaan-kebiasaan membaca.
SD KELAS KECEPATAN MEMBACA /
MENIT
I 60-80
II 90-110
III 120-140
IV 150-160
V 170-180
VI 190-250
Faktor lain yang mempengaruhi kecepatan membaca adalah
penguasaan teknik-teknik membaca yang tepat sesuai dengan tujuan,
bahan, dan jenis membaca. Teknik-teknik membaca yang umum adalah :
a. teknik baca pilih (selecting)
b. teknik baca lompat (skipping)
c. teknik baca rayap (skimming)
d. teknik baca tetap (scanning)Berdasarkan pendapat-pendapat di atas penulis dapat menyimpulkan
bahwa kecepatan membaca seseorang bisa ditingkatkan melalui latihan
yang efektif, kecepatan pemahaman tidak melantur, kecepatan membaca
disesuaikan dengan tujuan dan materi bacaan, memperhatikan norma-
norma kecepatan membaca.
4. Pemahaman Membaca
Harjasujana dan Mulyati (1997: 50) mengemukakan bahwa pemahaman bacaan tergantung pada gabungan dari pengetahuan, bahasa,
gaya kognitif, dan pengalaman membaca.
Pemahaman membaca seseorang ditentukan oleh dua faktor yakni
faktor eksternal dan internal. Artinya pemahaman tersebut akan ditentukan
dari dalam diri pembaca juga dari luar. Sebagaimana dikemukakan
Harjasujana dan Mulyati (1997: 50), bahwa terdapat lima hal pokok yang
20
5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 21/35
mempengaruhi proses pemahaman sebuah wacana. Kelima faktor tersebut
meliputi :
a. Latar belakang pengalaman;
b. Kemampuan berbahasa;
c. Kemampuan berpikir;
d. Tujuan membaca dan berbagai aspek lainnya seperti
motivasi, sikap, minat, keyakinan dan perasaan.
Selanjutnya Harjasujana dan Mulyati (1997: 67) berpendapat bahwa
pemahaman baca seseorang ditentukan pula oleh kemampuan bahasa,
minat, motivasi, dan kemampuan membaca, faktor-faktor tersebut
bersumber pada diri pembaca. Faktor lain adalah : a) unsur dalam bacaan,
b) sifat-sifat lingkungan baca berkenaan dan fasilitas guru, model
pengajaran dan lain-lain.
Memperhatikan pendapat- pendapat diatas penulis dapat
menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman
membaca itu bukan faktor yang masing-masing berdiri sendiri dan tidak
bersifat hierarkis, setiap faktor saling berkaitan. Selain itu penulis dapat
menyimpulkan pula bahwa kemampuan efektif membaca (KEM)
merupakan perpaduan antara kecepatan membaca dengan kemampuan
memahami isi bacaan.
Kecepatan rata-rata baca merupakan cermin dari tolak ukur
kemampuan visual, yakni kemampuan gerak mata dalam melihat lambang-
lambang grafis. Pemahaman isi bacaan merupakan cermin dari
kemampuan kognitif, yakni kemampuan berpikir dan daya nalar dalam
mencerna masukan grafis yang diterimanya melalui indra mata. Untuk mengetahui kemampuan efektif membaca seseorang diketahui data
mengenai rata-rata kecepatan membaca dapat diketahui apabila jumlah
kata yang dibaca dalam waktu tempuh baca. Sedangkan untuk menentukan
presentase pemahaman seseorang terhadap bahan bacaan yang dibacanya
adalah adalah dengan cara membagi skor bobot atau skor ideal kemudian
dikalikan 100% untuk lebih jelasnya perlu penulis jabarkan rumus
kemampuan efektif membaca (KEM) yangdapat di gunaka untuk
21
5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 22/35
menghitung dan menetukan kemampuan efektif membaca seseorang yang
dikemukakan oleh Harjasujana dan Mulyati ( 1997:69 ).
K X B =…kpm
Wm SI
Keterangan :
K = jumlah kata yang dibaca
Wm = waktu tempuh baca dalam satu menit
Wd = waktu tenpuh baca dalam satu detik
B = skor bobot perolehan tes yang dapat dijawab dengan benar
SI = skor ideal/skor maksimalKpm = kata per menit
F. Hakikat Membaca Buku di Perpustakaan
3. Tujuan Membaca Buku di Perpustakaan
Kemampuan membaca pada hakikatnya dapat diperoleh melalui jalur
pendidikan sekolah dan luar sekolah. Namun di berbagai kesempatan
sering terdengar kemampuan masyarakat Indonesia untuk menyimak serta
mendalami informasi dari bahan bacaan serta umum disinyalir masih
tergolong rendah. Kenyataan ini akan mempengaruhi kemampuan bangsa
kita dalam menghadapi tantangan dari masa depan. (Totong, 2001 :77)
Lebih lanjut diungkap Totong (2001 : 77) bahwa peningkatan
apresiasi terhadap buku dan minat serta kegemaran membaca sangat
penting dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan mencetak
sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas serta andal yang siap
berkopetensi dengan masyarakat dunia lainnya.
Kaitannya dengan hal diatas diungkapkan Harjasun, Yeti Mulyati,
dan Titin S. (1988 : 10) bahwa kemampuan menggunakan buku di
perpustakaan merupakan ciri resmi orang terpelajar kemampuan itu
merupakan kunci untuk memperoleh pendidikan lewat intelegensi masing-
masing. Dalam analisis yang terakhir, membaca buku di perpustakaan
adalah salah satu jalan untuk menjadi orang terpelajar. Mengetahui cara
memperoleh informasi dengan cepat dan mudah merupakan modal utama
22
5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 23/35
dalam usaha menggunakan waktu dan tenaga seefisien-efesienya. Dengan
pengetahuan tersebut para siswa dijamin untuk memperoleh angka yang
lebih tinggi. Dan pada waktu mereka tamat sekolah dan harus mulai
berkarya dan berperan, segala yang mereka peroleh di perpustakaan itu
akan menjadi sumber inspirasi dan berkreasi.
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas penulis dapat menyimpulkan
bahwa tujuan membaca buku diperpustakaan itu untuk meningkatkan
wawasan, keterampilan membaca, dan menambah pengetahuan
penggunaan perpustakaan.
4. Manfaat Membaca Buku di Perpustakaan
Membaca buku di perpustaan kegiatan yang sangat penting, sebab
diperpustakaan yang lengkap, pembaca akan mencari buku yang
diperlukannya. Perpustakaan merupakan pusat informasi. Informasi di
perpustakaan sangat banyak jumlahnya. Oleh karenanya, untuk dapat
mengambil setiap sumber informasi dengan sebaik-baiknya, baik itu buku
atau artikel atau bahan lainnya, kita dituntut untuk dapat menggunakan
perpustakaan sebaik-baiknya. (Harjasujana, Yeti Mulyati, dan Titin S.
1988 : 10).
Suryana (1982 : 1) mengemukakan bahwa fungsi dan tujuan
perpustakaan secara umum, ialah membantu para siswa dan para pendidik
dalam menempuh dan melaksanakan program pendidikan di sekolah; guna
memperluas dan mempertinggi mutu pendidikan, baik individual, maupun
kelompok dengan cara menyediakan bahan bacaan yang bermutu,
membuat indeks buku-buku dan bahan lainnya serta menyelenggarakan
sistem peminjaman yang teratur dan peraktis; mudah dilaksanakan para petugas dan pemakaiannya.
23
5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 24/35
V. METODOLOGI PENELITIAN
C. Siklus I
Sebelum penulis menyampaikan data penelitian ini, perlu penulis
kemikakan bahwa data penelitian ini penulis peroleh dari tes kemampuan
membaca dan studi observasi, dokumentasi. Langkah-langkah yang penulis
tempuh dalam melaksanakan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Meminta ijin dari kepala sekolah .
2. Menyusun tes kemampuan membaca.3. Melaksanakan test.
4. Melakukan studi observasi dan dokumentasi.
5. Menganalisis data hasil penelitian.
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis laksanakan, penulis
memperoleh data hasil penelitian berupa data kemampuan efektif membaca
dan data frekwensi membaca bukudi perpustakaan , yakni data kemampuan
24
5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 25/35
efektif membaca siswa yang sering membaca buku di perpustakaan dan data
kemampuan efektif membaca yang jarang membaca di perpustakaan.
Untuk mengklasifikasikan data hasil observasi dan studi dokumentasi
frekuensi membaca penulis menggunakan setandar sebagai berikut.
1. Jumlah frekwensi membaca di perpustakaan kurang dari atau sama
dengan 50% dari jumlah frekuensi terbesar termasuk kategori jarang.
2. Jumlah frekuensi membaca di perpustakaan lebih dari 50 % dari
jumlah frekwensi terbesar termasuk kategori sering.
Jumlah frekuensi terbesar adalah 26 kali. Jadi , siswa dikategorikan
sering membaca di perpustakaan apabila ia membaca di perpustakaan lebih
dari 13 kali selama jangka waktu yang didokumentasikan. Jangka waktu
yang penulis gunakan dalam menentukan frekwensi membaca buku di
perpustakaan adalah selama 4 bulan mulai September 2009 sampai Januari
2010. Data frekuensi membaca buku di perpustakaan secara lengkap penulis
sajikan dalam table berikut.
Tabel 1
Data Frekuensi Membaca di Perpustakaan Siswa Kelas V SDN 2 Kanci
Kulon Tahun Ajaran 2009/2010
No NamaBulan
Jml Presentase KlasifikasiSep Okt Des Jan
1 Ade Hermawan 8 9 4 4 25 96 Sering
2 Ahmad Nurbiki 8 8 3 4 23 85 Sering
3 Adit Purnomo 8 10 4 4 26 100 Sering
4 Rifqi Fadoli 8 10 4 4 26 100 Sering
5 Yuni Mir’atun B. 8 9 4 4 25 96 Sering
6 Rastini 7 8 4 4 23 88 Sering
7 Andi Yanto 8 9 4 3 24 92 Sering
8 Fina 7 9 4 4 24 92 Sering
9 Ronika 8 9 4 3 24 92 Sering
10 Jariyah 8 8 4 3 22 85 Sering
11 Satriah 7 7 4 4 22 85 Sering
12 Sutajaya 7 10 4 4 25 96 Sering
13 Wandika 8 8 4 4 24 92 Sering
14 Muh. Sarip 8 9 3 4 24 92 Sering
15 Anggun Safitri 7 8 4 4 23 88 Sering
25
5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 26/35
16 Antini Desi 8 9 4 4 25 96 Sering
17 Mita Rosadi 8 9 4 3 24 92 Sering
18 Ari 4 4 1 2 11 42 Jarang
19 Fitriyani 3 3 4 2 12 46 Jarang
20 Pita Sari 3 4 3 2 12 46 Jarang21 Mulyana 3 4 2 3 12 46 Jarang
22 Nurul Fajriyah 2 4 2 3 11 42 Jarang
23 Muh. Hasim 3 3 1 4 11 42 Jarang
24 Nursyasiah 3 3 3 2 11 42 Jarang
25 Siti Naria 3 4 2 2 11 42 Jarang
26 Siti Rohaeni 4 4 1 2 11 42 Jarang
27 Siti Sita 3 4 2 2 11 42 Jarang
28 Yusuf Maulana 3 3 3 1 10 38 Jarang
29 Soleh 2 4 3 3 12 46 Jarang
30 Kobul 2 5 2 2 11 42 Jarang31 Moh. Suwanto 3 3 4 2 12 46 Jarang
32 Rizal Aditia 4 3 3 2 12 46 Jarang
33 Mahendra 4 3 2 2 11 42 Jarang
34 Aldi Idodo 2 4 3 3 12 46 Jarang
35 Misni 3 4 2 3 12 46 Jarang
Berdasarkan klasifikasi frekuensi membaca tersebut penulis
kemukakan data kemampuan efektif membaca sebagai berikut.
1. Data Kemampuan Efektif Membaca Siswa yang Sering MembacaBuku di Perpustakaan
Berdasarkan pada tabel diatas, penulis kemukakan bahwa
kemampuan membaca efektif membaca siswa yang sering membaca
buku di perpustakaan tergolong masih kurang. Hal ini terbukti dengan
masih rendahnya kemampuan membaca siswa, bahkan ada siswa yang
kemampuan membacanya jauh berbeda di bawah standar kemampuan
membaca siswa SD sebesar 140 kpm. Namu demikian ada juga siswa
yang telah memenuhi batas standar kemampuan membaca yakni dua
orang siswa yang masing-masing memiliki kemampuan membaca 140
kpm dan 168 kpm. Secara umum, kemampuan membaca siswa yang
sering membaca di perpustakaan telah mencapai 100 kpm.
2. Data Kemampuan Efektif Membaca Siswa yang Jarang Membaca
Buku di Perpustakaan
26
5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 27/35
Berdasar pada tabel di atas, penulis mengemukakan bahwa
kemampuan efektif membaca siswa yang jarang membaca buku di
perpustakaan tergolong masih sangat kurang. Hal ini terbukti dengan
masih rendahnya kemampuan membaca siswa, bahkan semua siswa
kemampuan membacanya jauh berada di bawah standar kemampuan
membaca siswa SD sebesar 140 kpm. Secara umum, kemampuan
membaca siswa yang sering membaca di perpustakaan hanya mencapai
63 kpm.
Berdasar pada kedua tabel tersebut, penulis dapat kemukakan
bahwa kemampuan efektif membaca siswa, berdasarkan frekuensi
membaca buku di perpustakaan, berbeda. Untuk mendukung pernyataan
tersebut, selanjutnya penulis akan menganalisis data dengan
menggunakan uji statistik.
D. Siklus II
1. Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas kemampuan Efektif Membaca Siswa yang Sering
Membaca Buku di Perpustakaan
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menguji normalitas data
kemampuan efektif membaca siswa yang sering membaca buku di
perpustakaan penulis uraikan sebagai berikut.
1) Menghitung rentang nilai
2) Menghitung kelas interval
3) Menghitung panjang kelas
4) Menghitung rata-rata5) Menghitung standar deviasi
27
5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 28/35
KESIMPULAN
Berdasarkan data hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa siswa
kelas V (lima) SDN 2 Karang Anyar memiliki kecepatan dan pemahaman
membaca yang kurang karena kecepatan membaca siswa SDN 2 Karang Anyar
hanya mencapai 180 per menit. Hal ini terjadi karena sebagian besar siswa SDN 2
Karang Anyar jarang membaca buku diperpustakaan sehingga pemahaman dan
tehnik membacanyapun kurang. Terdapat perbedaan kemampuan membaca yang
signifikan pada siswa SDN 2 Karang Anyar Kecamatan Astanajapura Kabupaten
Cirebon.
28
5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 29/35
DAFTAR PUSTAKA
o Totong. 2000. Tehnik-Tehnik Membaca. Jakarta: Erlangga
o . 2001. Membaca Cepat. Jakarta: Erlangga.
o Arikunto. 1991. Teknik-Teknik Membaca dan Berbahasa.
Bandung: Jemmars.
o Djudju Sudjana. 2006. Evaluasi Program Pendidkan Luar Sekolah.
Bandung: Rosda Karya.
o hardjasundjana. 1997. ejaan yang disempurnakan. Bandung:
Angkasa n
o Tarigan, Henry Guntur. 1989. Membaca Sebagai Suatu
Keterampilan Berbahas. Bandung : Angkasa
o Pateda. 1987. 1995. Cermat berbahasa. Jakarta : Akademika
Presindo
o Nurhadi. 1987. System Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta :
Gramedia.
o Surakhmad. 1985. Kesalahan Berbahasa. Jakarta : Akademika
Presindo
o Tampubolon. 1990. Prinsip-Prinsip Dasar Membaca. Bandung:
Angkasa
o keraf. 1979. Intisari Tata Bahasa Indonesia. Yakarta : Gramedia
Pustaka Utama.
29
5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 30/35
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SDN 2 Karang Anyar
Mata Pelajaraan : Bahasa Indonesia
Kelas : V
Semester : II (Dua )
Pertemuan Ke : 1 (Satu)
Alokasi Waktu : 2 x 45’
Standar Kompetensi : Siswa mampu memahami ragam teks non sastra dengan
berbagai cara membaca
Kompetensi Dasar :
Siswa mampu menemukan makna tertentu
dalam kamus secara cepat dan tepat sesuaidengan
konteks yang diingikan melalui kegiatan membaca.
Siswa mampu membaca cepat
Siswa mampu menyimpulkan isi bacaan
setelah membaca cepat 200 kata per menit
30
5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 31/35
Indikator :
Siswa mampu menemukan kata tertentu
dalam kamus dan mengetahui maknanya secara
tepat dan tepat sesuai dengan konteks yang
dinginkan.
Siswa mampu menggunakan kata yang
ditemukan tersebut dalam karangan.
Siswa mampu mengungkapkan gagasan
utama tiap paragraf
Siswa mampu memberikan kritik terhadap
teks bacaan
Siswa mampu mengajukan pertanyaan-
pertanyaan seputar cara cepat dan tepat membaca
Siswa mampu manjawab pertanyaan-
pertanyaan seputar cara capat dan tepat dalam
membaca
Siswa mampu mengkriteriakan tehnik-tehnik
membaca
Siswa mampu menampilkan cara cepat dan
tepat dalam membaca
Siswa mampu menyukai membaca
Siswa mampu mendemonstrasikan cara
cepat dan tepat dalam membaca.
Siswa mampu memberi contoh cara cepat
dan tepat dalam membaca
I. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat :
Mendemonstrasikan pemahaman dan cara cepat dan tepat dalam
membaca
Memberi contoh cara cepat dan tepat dalam membaca.
31
5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 32/35
Menganalisis berbagai cara membaca
II. Materi Pembelajaran : Keterampilan Membaca Dan Berbahasa
A. Hakikat membaca
1. Pengertian membaca
2. Aspek-aspek Membaca
3. Jenis-jenis Membaca
4. Tujuan Membaca
B. Kemampuan Efektifitas Membaca
1. Kecepatan membaca
2. Pemahaman Membaca
C. Hakikat Membaca Buku di Perpustakaan
1. Tujuan Membaca Buku di Perpustakaan .
2. Manfaat Membaca Buku di Perpustakaan
III. Pendekatan Pembelajaran
Kontekstual
Metode Pembelajaran
Kooperatif
Model Pembelajaran
Centextual teaching learning (CTL)
mindmaping
IV. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan awal
Memberikan pertanyaan tentang bagaimana cara cepat dan tepat dalam
membaca.
Kegiatan inti
Melakukan kajian tentang tehnik-tehnik membaca cepat dan tepat
Membandingkan berbagai tehnik-tehnik membaca cepat dan tepat
32
5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 33/35
Melakuka dikusi kelas mengenai tehnik-tehnik membaca cepat dan
tepat
Melakukan kajian berdasarka pendapat seorang ahli tentang tehnik-
tehnik membaca cepat dan tepat.
Mendiskusikan bagaimana manfaat menguasai tehnik-tehnik
membaca cepat dan tepat.
Kegiatan akhir
Memberikan pertanyaan tentang bagaimana cara cepat dan tepat dalam
membaca.
Menyimpulkan apa saja yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran
tersebut.
V. Media Pembalajaran
Alat dan Bahan
Buku paket, LKS.
Sumber Belajar
Buku acuan yang relevan.
VI. Penilaian
Tehnik-tehnik membaca, kecepatan membaca dan pemahaman
membaca.
Cirebon, 25 November 2009
33
5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 34/35
SILABUS
Sekolah : SDN 2 Karang Anyar
Mata Pelajaraan : Bahasa Indonesia
Kelas : V
Semester : II (Dua )
Pertemuan Ke : 1 (Satu)
Alokasi Waktu : 2 x 45’
Standar Kompetensi : Siswa mampu memahami ragam teks non sastra dengan
berbagai cara membaca
Kompetensi dasar Indikator Sumber belajar
Siswa mampu
menemukan
Siswa mampu menemukan kata tertentu
dalam kamus dan mengetahui maknanya
Buku acuan yang
relevan.
34
5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 35/35
makna tertentu
dalam kamus
secara cepat dan
tepat sesuaidengan
konteks yang
diingikan melalui
kegiatan membaca.
Siswa mampu
membaca cepat
Siswa mampu
menyimpulkan isi
bacaan setelah
membaca cepat
200 kata per menit
secara tepat dan tepat sesuai dengan konteks
yang dinginkan.
Siswa mampu menggunakan kata yang
ditemukan tersebut dalam karangan.
Siswa mampu mengungkapkan gagasan
utama tiap paragraf
Siswa mampu memberikan kritik terhadap
teks bacaan
Siswa mampu mengajukan pertanyaan-
pertanyaan seputar cara cepat dan tepat
membaca
Siswa mampu manjawab pertanyaan-
pertanyaan seputar cara capat dan tepat dalam
membaca
Siswa mampu mengkriteriakan tehnik-
tehnik membaca
Siswa mampu menampilkan cara cepat dan
tepat dalam membaca
Siswa mampu menyukai membaca
Siswa mampu mendemonstrasikan cara
cepat dan tepat dalam membaca.
Siswa mampu memberi contoh cara cepat
dan tepat dalam membaca
35
top related