ptk sd kelas i
Post on 26-Oct-2015
364 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Meningkatkan Kemampuan Siswa Menulis dan Membaca Permulaan di Kelas I dengan menggunakan kartu metode bermain peran serta huruf, kartu kata berbagai warna di
SD
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan
intelektual ,sosial dan emosional peserta didik dan merupakan
penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi
Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik
mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain,
mengemukakan gagasan dan perasaan, berpatisipasi dalam
masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan
menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan
imaginatif yang ada dalam dirinya .(Standar isi:106)
Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pembelajaran
pokok di SD. Karena pelajaran Bahasa Indonesia merupakan
kunci untuk mempelajari semua bidang ilmu .Aspek yang
dituntut dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia menyimak,
berbicara, membaca, dan menulis. Dari keempat keterampilan
berbahasa, keterampilan menulis merupakan keterampilan yang
tertinggi. Menulis merupakan keterampilan bagaimana cara
menuangkan isi pikiran ke dalam bentuk kalimat. Maka
pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas I pada awal tahun
memperkenalkan membaca, menulis permulaan dan berhitung.
1
Dilihat dari kondisi siswa kelas I SDN 003 Singgang
Bulan yang latar belakang pendidikan orang tua umumnya
berpendidikan SD, bimbingan orang tua terhadap anak masih
kurang, maka pengetahuan anak hanya di dapat di sekolah saja.
Dari .kondisi yang seperti ini maka penulis mengangkat
permasalahan tentang menulis membaca permulaan pada kelas
I. Karena menulis dan membaca merupakan pokok dari semua
pembelajaran dan keterampilan yang harus di miliki oleh siswa
Pembelajaran Bahasa Indonesia dikelas I biasanya
disajikan melalui klasikal, kelompok dan individu. Dari keempat
aspek dibutuhkan bermacam –macam metode, strategi,
pendekatan teknik dan taktik pembelajaran dan kompetensi
dasar yang dibutuhkan sementara ini baik strategi maupun
metodeteknik dan taktik tidak disesuaikan dengan mata
pelajaran dan kompetensi dasar. Karena pendekatan strategi
metode , teknik dan taktik pembelajaran tidak disesuaikan
dengan karateristik mata palajaran khusus aspek membaca dan
menulis terdapat bermacam-macam masalah :
1. siswa sulit membedakan huruf B.D ,N ,P,M dan T
2. siswa sulit menulis huruf konsonan diantara dua suku
kata
3. siswa sulit menulis huruf tegak bersambung
4. Siswa sulit menulis kata-kata sederhana
Dari permasalahan yang ada tadi kalau tidak dicarikan
solusi nya maka akan menimbulkan akibat. Siswa tidak bisa
mambaca dan menulis dengan benar dan lancar dan tidak dapat
mencapai hasil belajar yang diinginkan sesuai dengan KKM yang
telah ditetapkan(65).
2
Diantara masalah yang ada tadi maka penulis
membatasi yaitu deangan meningkatkan kemampuan siswa
dalam membaca, menulis permulaan pada kelas I .
Untuk memecahkan masalah diatas maka penulis
menggunakan kartu huruf, kartu kata bewarna dengan metode
bermain peran. Dasar pemilihan penggunaan kartu huruf dan
kartu kata dengan memakai metode bermain peran untuk
meningkatkan kemampuan siswa membaca dan menulis
permulaan pada kelas I.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi
masalah yang telah dikemukakan diatas, rumusan dalam
penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut :”Apakah
dengan menggunakan kartu huruf, kartu kata berbagai warna
dan metode bermain peran dapat meningkatkan kemampuan
siswa dalam membaca dan menulis permulaan di kelas I?”
C. Tujuan Penelitian.
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan
diatas, maka tujuan penelitian secara umum adalah untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia. Disamping tujuan umum ada juga tujuan khusus yaitu
dapat meningkatkan kemampuan membaca ,menulis permulaan
siswa kelas I. Selain tujuan khusus ada juga tujuan lain yaitu
dapat :
1. Meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia.
2. Meningkatkan kualitas pembelajaran bagi guru.
3. Meningkatkan pengetahuan guru dalam penyampaian
metode pembelajaran pada kelas Satu.
3
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah di
kemukakan,maka manfaat tindakan kelas ini :
1. Guru
- Memperoleh pengalaman baru dalam menyediakan
bahan pembelajaran
- Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang
berpusat pada siswa
2. Siswa
- Meningkatkan kemampuan membaca ,menulis
permulaan di kelas satu
- Menimbulkan minat baca siswa
- Menambah kosa kata siswa
- Menimbulkan minat menulis siswa
3. Sekolah
- Memberikan sumbangan positif untuk perbaikan proses
pembelajaran khususnya mata pelajaran Bahasa
Indonesia
4. Lembaga
- Penelitian ini akan memberikan sumbangan dalam
rangka menciptakan model-model pembelajaran .
- Dengan terciptanya model pembelajaran baru akan
meningkatkan mutu belajar siswa dan pada akhirnya
meningkat.
4
BAB IIKAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Membaca
1.1 Pengertian Membaca
Depdikbud (1985:11) membaca ialah proses
pengolahan bacaan secara kritis ,kreatif ,yang dilakukan dengan
tujuan memperoleh pemahaman yang bersifat menyeluruh
tentang bacaan itu dan penilaian terhadap keadaan, nilai, fungsi
dan dampak bacaan itu.
Selanjutnya, Anderson dalam Tarigan (1985:7)
berpendapat bahwa membaca adalah suatu proses kegiatan
mencocokan huruf atau melafalkan lambang –lambang bahasa
tulis. Hal ini sesuai dengan membaca level rendah. Finochiaro
dan Bonono (1973:127) menyatakan bahwa membaca adalah
proses memetik serta memahami arti /makna yang terkandung
dalam bahasa tulis .
Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat di
simpulkan bahwa membaca adalah proses pengucapan tulisan
untuk mendapatkan isinya. Pengucapan tidak selalu didengar,
misalnya membaca dalam hati. Selanjutnya membaca
merupakan aktuvitas yang tidak bisa dilepas dari
menyimak ,berbicara, dan menulis.Sewaktu membaca ,pembaca
yang baik akan memahami bahan yang di bacanya. Selain itu dia
bisa mengkomunikasikan hasil membacanyasecara lisan atau
tertulis. Dengan demikian membaca merupakan keterampilan
berbahasa yang berkaitan dengan keterampilan berbahasa
lainya. Jadi membaca merupakan salah satu keterampilan
5
berbahasa proses aktif bertujuan serta memerlukan strategi
tertentu sesuai dengan tujuan dan jenis membaca.
Proses membaca sangat kompleks dan rumit karena
melibatkan beberapa aktivitas baik berupa kegiatan fisik maupun
kegiatan mental .Proses membaca terdiri dari beberapa aspek.
Aspek-aspek tersebut adalah
a. aspek sensori, yaitu kemampuan untuk memahami
simbol-simbol tertulis
b. aspek perseptual, yaitu kemampuan untuk
menginterpretasiapa yang di lihat sebagai simbol.
c. aspek skemata, yaitu menghubungkan informasi
tertulis dengan struktur pengetahuan yang telah ada .
d. aspek berpikir, yaitu kemampuan membuat inferensi
dan evaluasi dari materi yang dipelajari
e. aspek afektif, yaitu aspek yang berkenaan dengan
minat pembaca yang berpengaruh terhadap kegiatan
membaca .
Interaksi antara kelima aspek tersebut secara harmonis
akan menghasilkan pemahaman membaca yang baik, yakni
terciptanya komunikasi yang baik antara penulis dengan
pembaca.
Pembelajaran membaca harus mempunyai tujuan yang
jelas. Tujuan yang dimaksud meliputi :
1. menikmati keindahan yang terkandung dalam bacaan
2. membaca bersuara untuk memberikan kesempatan kepada
siswa menikmati bacaan
3. menggunakan strategi tertentu untuk memahami bacaan
4. menggali simpanan pengetahuan atau skemata siswa
tentang suatu topik
6
5. menghubungkan pengetahuan baru dengan skemata siswa
6. mencari informasi untuk pembuatan laporan yang akan
disampaikan dengan lisan ataupun tulisan
7. melakukan penguatan atau penolakan terhadap ramalan-
ramalan yang dibuat oleh siswa sebelum melakukan
perbuatan membaca
8. memberikan kesempatan kepada siswa melakukan
eksperimentasi untuk meneliti sesuatu yang dipaparkan
dalam sebuah bacaan.
9. mempelajari struktur bacaan
10. menjawab pertanyanan khusus yang dikembangkan oleh
guru atau sengaja diberikan oleh penulis bacaan
7
Penetapan tujuan membaca bagi siswa harus
memenuhi dua syarat ,yaitu
1. menggunakan peryataan yang jelas dan tepat tentang apa
yang harus diperhatikan atau dicari oleh siswa ketika
membaca
2. memberikan gambaran yang mudah ditangkap oleh siswa
tentang apa yang semestinya mampu mereka lakukan
setelah selesai membaca.
1.2 Membaca Permulaan
Untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan
dasar menggunakan bahasa ,dalam kegiatan belajar-mengajar di
kelas I dan II diberikan pengetahuan sederhana tentang
lingkungan alam sosial .Hal ini menunjukan ada perlakuan
khusus yang diberikan kepada anak kelas I dan II SD dalam hal
membaca dan menulis selanjutnya yang dikenal dengan
membaca dan menulis permulaan.
Kegiatan pembelajaran fonem dikelas rendah SD ( I s/d
II) dimulai dari membaca kalimat sederhana, kata, suku kata
yang mengandung fonem /r/, /s/ dilanjutkan dengan latihan
ucapan atau lafal yang benar, intonasi yang wajar, dan
dilanjutkan dengan menuliskan fonem-fonem / huruf tersebut
dengan bentuk dan uuran yang benar.
1.3 Pemilihan Bahan Ajar Membaca Permulaan
Kurikulum membaca tidak secara eksplisit
mencantumkan bahan ajar bahasa Indonesia. Penentuan materi
pelajaran didasarkan pada tujuan. Kegiatan pembelajaran fonem
8
di kelas rendah SD (I-II), dimulai dari membaca kalimat
sederhana, kata suku kata yang mengandung fonem /r/, /s/
dilanjutkan dengan latihan ucapan/ lafal yang benar, intonasi
yang wajar, dan seterusnya, dapat dilanjutkan dengan
menuliskan fonem-fonem/ huruf tersebut dengan bentu dan
ukuran yang benar.
9
1.4 Metode Pengajaran Membaca / Menulis Permulaan
Pembelajaran fonem, ejaan melaui membaca dan
menulis di kelas I SD. Khusus untuk pelajaran membaca/ menulis
permulaan di kelas I mencakup 3 tahap, yaitu tahap persiapan,
pelaksanaan dan evaluasi penilaian
a. Tahap Persiapan
Tahap ini meliputi 3 langkah kegiatan
Langkah 1
Menentukan Kompetensi Dasar, Hasil Belajar dan Indikator
(dapat dilihat dalam KTSP mata pelajaran Bahasa Indonesia)
Kita pilih,
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Aspek mendengarkan/ menyimak
Fokus : Fonem/ Lafal a, I, m,n
Kelas/ Semester : I/1
Tema/ Subtema : Keluarga (dipilh guru)
Kompetensi Dasar : Menyimak untuk membedakan bunyi
bahasa
Hasil Belajar : Mengucapkan bunyi
Indikator : Siswa dapat :
a. Mengenal bunyi-bunyi bahasa
b. Membedakan bunyi-bunyi bahasa
c. Mengucapkan bunyi-bunyi bahasa
Dari indikator diatas, untuk lebih terarah dalam
pelaksanaan dalam pembelajarannya, guru sebaiknya
merumuskan tujuan pembelajaran khusus yang akan dicapai
dengan memperhatikan uraian SK, KD dan indikator yakni
mengenal bunyi bahasa, membedakan bunyi bahasa dan
10
mengucapkan bunyi bahasa. Dari data itu maka indikator yang
mungkin dirumuskan :
(1) Jika diperdengarkan pembacaan kalimat sederhana yang
unsur-unsurnya mengandung huruf a, I, n da m, siswa dapat
menunjukkan kalimat yang diperdengarkan dengan benar
(2) Jika ditunjukkan kartu kata/ kalimat yang mengandung huruf
a, I, n dan m, siswa dapat mengucapkan kata/ kalimat itu
dengan benar.
(3) Jika ditugasi guru mengucapkan 4 kalimat yang bertema
keluarga yang mengandung fonem a, I, n dan m , siswa
dapat mengucapkannya dengn lafal dan intonasi yang
benar.
(4) Jika ditugasi guru mengambil kata yang mengundang huruf I
dan n, siswa dapat menunjukkan dan mengucapkannya
dengan benar.
Langkah II
Menentukan bahan pelajaran
Bahan pelajaran ini dapat disusun sendiri oleh guru
dengan berpedoman pada prinsip yang telah diuraikan pada
bagian terdahulu atau mengambil dari buku sumber yang sesuai,
yakni kalimat sederhana yang mengandung huruf a, I, n dan m
Misalnya :
Ini mama nini
Mana mama nana
Ini mami nina
Mana mami ani
Ini nini nina ani ina mama mami mimi ami ima
b. Tahap Penelitian
11
Langkah-langkah Pembelajaran
1) Langkah Awal
a. Guru mengkondisikan kelas, dengan mengajukan
beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan
keluarga, misalnya, Siapa saja yang ada di rumah anak-
anak? Mungkin siswa akan mengatakan ; ibu, bapak,
kakak, adik dan lain-lain.
12
b. Guru menunjukkan gambar “ibu”, kemudian
menjelaskan “ibu” sama dengan mama, sama dengan
apa lagi, “mami”, kemudian mengajak siswa
mendengarkan apa yang diucapkan guru dan
seterusnya.
2) Langkah Inti
a. Guru menempelkan 4 buah gambar di papan tulis dan
meletakkan beberapa kartu kalimat, kartu kata, suku-
suku kata yag mengandung huruf a, I, n dan m di atas
meja.
b. Siswa diminta untuk meletakkan kartu kata, kartu
kalimat, suku kata yang mereka punyai masing-masin
diatas mejanya.
c. Siswa diminta mengangkat kartu kalimat yang
diucapkan guru.
d. Guru : “ini mama” siswa mencari dan mengangkat
tulisan yang diucapkan guru
e. Guru : memperhatikan siswa sudah betul atau siapa
yang masih salah. Kegiatan dilanjutkan sampai 4
kalimat.
f. Siswa ditugasi mengucapkan/ melafalkan kalimat yang
ditunjukkan guru, satu persatu.
g. Beberapa orang siswa melafalkan kalimat di papan tulis
dengan intonasi yang benar.
h. Siswa satu persatu disuruh mengucapkan kata/ kalimat
yang mengandung hurug a, I, n dan m yang ditunjukkan
guru dengan lafal dan intonasi yang benar.
13
i. Kegiatan berlangsung sampai semua siswa dapat
mengenal, membedakan, melafalkan fonem-fonem a, I,
n dan m dalam konteks kata-kata baru, kalimat baru.
3) Langkah Akhir
Guru memantapkan penguasaan siswa terhadap materi
yang baru dilaksanakan dengan menunjukkan kata-kata dan
kalimat dalam sintesis baru dari fonem/ huruf yang menjadi
fokus pembelajaran (a, I, n, m) seperti ami, iim, aan, iman,
amin, nanam, ninin. Dalam hal ini guru harus cermat
memperhatikan kemampuan siswa dalam mengenali fonem-
fonem, kata, kalimat serta pelafalan dan intonasi. Perhatikan
lafal dan intonasi yang dicontohkan guru sebagai modal
Alat Bahan dan Sumber
1) Gambar-gambar keluarga, dan kartu kalimat mama, nina,
ima
Nina mama ima
1) Kartu kalimat, kartu kata, suku kata dan huruf a, I, n dan m
c. Tahap Penilaian
1) Penilaian Pengamatan
Penilaian disini sebenarnya sudah dapat dilakukan sejak
awal pembelajaran itu dimulai atau dalam proses. Untuk
memantau kemajuan siswa dalam mengenal, membedakan,
mengucapkan huruf/ fonem yang penekananya pada fonem/
14
huruf a, I, n, m guru dapat membuat tes berupa tiga samai
lima kalimat sederhana yang mengandung fonem a, I, n, m.
Tes dilakukan secara individual dengan menggunakan tabel
berikut :
No
NamaPengenalan
HurufUcapan/
LafalIntonas
iCatatan
1 Ana Ana [Ana]
2 Ima Ani [Ani]
3 Ani Nina [Nina]
4 Ami Ami [Ami]
2) Penilaian berupa tugas
Siswa ditugasi/ dilatih menuliskan kalimat-kalimat
berikut dengan huruf pisah
a. Ini mama iman
b. Mana mama mimi dan nini
Ini mami aan
2. Menulis
2.1 Pengertian Menulis
Menulis dapat dipandang sebagai rangkaian aktifitas
yang bersifat fleksibel. Perkembangan menulis permulaan
mengikuti prinsip-prinsip berikut
1. Prinsip Keterulangan, siswa menyadari bahwa dalam
suatu kata bentuk yang sama terjadi berulang-ulang (pola :
kv, kkv atau vk, vkk, dsb)
2. Prinsip Generatif, siswa menyadari bentuk-bentuk tulisan
secara lebih rinci, menggunakan beberapa huruf dalam
15
kombinasi dan pola yang beragam. Mereka mulai
memperhatikan adanya keteraturan huruf dalam suatu kata.
3. Fleksibilitas, siswa menyadari bahwa suatu tanda secara
fleksibel dapat berubah menjadi tanda yang lain. Dengan
menambahkan tanda-tanda tertentu, huruf I dapat berubah
menjadi huruf T, E, F dsb.
4. Arah Tanda, siswa menyadari bahwa tulisan bersifat linier,
bergerak dari satu huruf ke huruf yang lain sampai
membentuk kata, dari kiri ke kanan, bergerak dari baris
yang satu ke baris yang lain.
2.3 Metode Pengajaran Menulis Permulaan
Dalam buku Petunjuk Pengajaran Membaca dan Menulis
di SD disebutkan langkah-langkah Pengajaran menulis dikelas I
dan II SD yang secara garis besar dapat dikemukakan sebagai
berikut :
1. Pengenalan Huruf
Pengenalan huruf dilakukan melalui langkah-langkah (a)
menyajikan gambar, (b) menyebutkan dan menulis nama
yang terdapat dalam gambar, (c) menggunakan teknik
analisis dan sintetis dan (d) memperkenalkan bentuk-bentuk
huruf
2. Latihan
Kegiatan yang dilakukan (a) memegang pensil dan sikap
duduk, (b) gerakan tangan dalam menulis garis lurus,
16
setengah lingkaran, (c) mengeblat menggunakan karbon,
kertas tipis, menebalkan tulisan, (d) menghubungkan titik-
titik untuk membentuk huruf dan (e) menatap huruf/ kata
3. Menyalin Tulisan
Kegiatan yang dilakukan menyalin huruf, menyalin kata,
menyalin kalimat dan menyalin bacaan sederhana.
4. Menulis Halus/ Indah
Penulisan ditekankan pada bentuk huruf, ukuran huruf,
tebal-tipis huruf, serta kerapian tulisan
17
5. Dikte/ Imla
Kegiatan dalam dikte meliputi: siswa menyiapkan alat tulis,
guru mengucapkan kalimat, siswa menulis kalimat yang
diucapkan guru, tulisan siswa dikoreksi oleh temannya dan
siswa membetulkan tulisannya.
6. Melengkapi
Kegiatan yang disarankan meliputi melengkapi dengan
huruf, melengkapi dengan sukukata dan melengkapi dengan
kata.
7. Menulis Nama
Kegiatan menulis nama difokuskan pada penulisan nama
benda, gambar, nama orang, nama binatang dan nama
jalan.
8. Mengarang Sederhana berdasarkan Gambar Seri, Cerita
Sederhana atau Pengalaman Siswa
Sesuai dengan prinsip-prinsip kurikulum mata pelajaran
Bahasa Indonesia 1994, pembelajaran Bahasa Indonesia
menggunakan pendekatan komunikatif dengan pola
penataan bahan secara tematis. Proses belajar mengajarnya
bersifat terpadu dan dilakasanakan dengan cara belajar
siswa aktif
3. Bermain Peran
3.1 Pengertian Bermain PeranMetode sosio drama dan bermain peranan
merupakan dua buah metode mengajar yang mengandung
pengertian yang dapat dikatakan bersama dan karenanya
dalam pelaksanaan sering disilih gantikan. Istilah sosio
drama berasal dari kata sosio = sosial dan drama. Kata
drama adalah konflik kejiwaan, perholakan, clash atau
18
benturan antara dua orang atau lebih. Sedangkan
bermainan peran berarti memegang fungsi sebagai orang
yang dimainkannya, misalnya berperan sebagai Lurah,
penjudi, nenek tua renta dan sebagainya.
Kedua metode tersebut biasanya disingkat
menjadi metode “sosiodrama” yang merupakan metode
mengajar dengan cara mempertunjukkan kepada siswa
tentang masalah-masalah hubungan sosial, untuk
mencapai tujuan pengajaran tertentu. Masalah hubungan
sosial tersebut didramatisasikan oleh siswa dibawah
pimpinan guru. Melaui metode ini guru ingin mengajarkan
cara-cara bertingkah laku dalam hubungan antara sesama
manusia. Cara yang paling baik untuk memahami nilai
sosiodrama adalah mengalami sendiri sosiodrama,
mengikuti langkah-langkah guru pada saat memimpin
sosiodrama
Guru memberi kesempatan kepada para
pendengar (siswa lain) untuk memberikan pendapat atau
mencari pemechan dengan cara-cara lain, kemudian
diambil kesimpulan.
Dalam diskusi kemungkinan terjadi diskusi yang
seru karena adanya perbedaan pendapat. Timbul
pertanyaan, apakah dalam keadaan yang sebenarnya
mereka juga berani berkata demikian? Sampai dimanakah
manusia dapat mengambil kesimpulan atau keputusan
yang sama apabila dalam situasi yang mencekam.
Permaina peranan ini menimbulkan sejumlah masalah
yang perlu dicamkan oleh para siswa. Perasaan mereka
dapat diperkuat oleh pengalaman yang realistis itu.
19
Bila metode ini dikendalikan dengan cekatan
guru, banyak manfaat yang dapat dipetik, sebagai metode
cara ini : (1) Dapat mempertinggi perhatian siswa melalui
adegan-adegan, sehingga dapat mempertajam imajinasi,
hal mana tidak selalu terjadi daam metode ceramah atau
diskusi (2) Siswa tidak saja mengerti persoalan sosial
psikologis tetapi mereka juga ikut merasakan perasaan dan
pikiran orang lain bila berhubungan dengan sesama
mausia, seperti halnya penonton film atau sandiwara, yang
ikut hanyut dalam suasana film seperti, ikut menangis
pada adegan sedih, rasa marah, emosi, gembira dan lain
sebagainya (3) Siswa dapat menempatkan diri pada
tempat orang lain dan memperdalam pengertian mereka
tentang orang lain.
Sebaliknya betapapun besar nilai metode ini
ditangan yang kurang bijaksana akan menjadi nihil. Pada
umumnya karena guru sendiri tidak paham akan tujuan
yang dicapai, atau guru memilih metode ini walaupun
sebenarnya kurang tepat untuk tujuan tertentu. Dapat
terjadi guru tidak menyadari pentingnya langkah-langkah
dalam metode ini.
1. Kelebihan Metode Sosiodrama/ Bermain Peran
Kembangkan kreatifitas siswa (dgn peran yg dimainkan
siswa), memupuk kerjasama antara siswa, menumbuhkan
bakat siswa dalam seni drama, siswa lebih memperhatikan
pelajaran karena menghayati sendiri, memupuk keberanian
berpendapat di depan kelas, melatih siswa untuk
menganalisa masalah dan mengambil kesimpulan dalam
waktu singkat
2. Kekurangan Metode Sosio Drama/ Bermain Peran
20
Adanya kurang kesungguhan para pemain menyebabkan
tujuan tak tercapai, pendengar (siswa yang tidak berperan)
sering mentertawakan tingkah laku pemain sehingga
merusak suasana.
B. Kerangka penelitian
Hipotesis Tindakan
Kemampuan membaca, menulis permulaan siswa
Kelas I dalam membaca, menulis permulaan dapat
meningkat dengan menggunakan kartu huruf , kartu kata
dengan warna merah, kuning, hijau, biru menggunakan
metode bermain peran.
21
Kondisi Awal GURU :
Belum menggunakan kartu huruf, kata dengan berbagai
warna
SISWA :Hasil Belajar Siswa
Rendah
Siklus I :Menggunakan Metode
Ceramah + Tanya Jawab
GURU :menggunakan kartu huruf, kata berbagai
warna dengan metode bermain peran
Tindakan
Hasil BelajarMembaca & Menulis
permulaan meningkat
Kondisi Akhir
Siklus II :
menggunakan kartu huruf, kata dengan berbagai warna +
bermain peran
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Jadwal Penelitian
Penelitian ini berlangsung pada bulan Juli sampai
Agustus selama 4 minggu. Selama bulan Juli dan
Agustus dipilih karena waktu tersebut merupakan awal
semester sehingga dapat meninjau kemampuan
membaca dan menulis siswa.
Jadwal penelitian dapat ditampilkan dalam Gantt Chart
berikut ini :
No
Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6
1.
2.
3.
4.
Perencanaan
Pelaksanaan
Observasi
Refleksi
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN 003 Singgang Bulan.
Karena selama 2 tahun berturut-turut pada SDN ini
selalu dihadapkan pada masalah rendahnya prestasi
22
belajar siswa pada materi membaca dan menulis
permulaan.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian pada penelitian tindakan kelas ini adalah
seluruh kelas I dan guru kelas yang mengajar di kelas I
C. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian tindakan kelas ini adalah
seluruh siswa kelas I SDN 003 Singgang Bulan dan guru kelas
yang mengajar Kelas I. Data siswa yang diambil berupa tes hasil
belajar, keaktifan siswa dan interaksi antara guru dengan siswa
dalam proses belajar-mengajar serta kegiatan mengajar guru.
D. Perencanaan
Kegiatan yang akan dilakukan dalam perencanaan ini adalah
sebagai berikut
1. Mengetahui kemampuan awal siswa dalam membaca,
menulis permulaan
2. Menyiapkan kartu huruf, kata dengan warna merah,
kuning, hijau dan biru.
3. Menyediakan alat bantu pembelajaran yang diperlukan
dalam kegiatan yang sesuai dengan skenario
pembelajaran (RPP)
4. Mendisain lembaran observasi dan alat evaluasi untuk
melihat pencapaian hasil belajar.
E. Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan pada tahap ini adalah melaksanakan
skenario pembelajaran (RPP)
23
F. Refleksi
Hasil yang didapat dalam pelaksanaan dan observasi
dikumpulkan serta di analisis. Dari hasil analisis dilakukan
refleksi, apakah kegiatan yang dilakukan telah memberikan
pengaruh dalam meningkatkan proses dan hasil belajar siswa.
Hasil analisis yang dilaksanakan pada tahap ini akan
dipergunakan sebagai acuan merencanakan siklus berikutnya.
G. Jadwal Penelitian
Pelaksanaan penelitian dilakukan selama 2 (dua) bulan yaitu
Juli dan
Agustus 2011 dengan perincian kegiatan sebagai berikut :
1. Tahap Perencanaan pada Minggu ke-4 Bulan Juli
Kegiatan yang dilakukan adalah :
a. Menyusun skenario (RPP)
b. Menyiapkan lembar observasi
2. Pelaksanaan Tindakan
a. Melaksanakan perencanaan
b. Memantau dan mengobservasi tindakan yang
dilaksanakan
c. Mengadakan refleksi I
Siklus II dilaksanakan pada Minggu ke-1 Juli dengan
kegiatan :
a. Merancang RPP baru berdasarkan pengalaman Siklus
I
b. Melaksanakan Tindakan Perbaikan
c. Memantau Perbaikan Tindakan
d. Mengevaluasi Hasil Tindakan
e. Mengadakan Refleksi Siklus II
3. Tahap Pelaporan
24
Tahap pelaporan dilaksanakan pada bulan agustus
pada Minggu Ke-4 dengan kegiatan :
a. Menganalisis hasil penetian dari setiap tahapan
b. Menyusun laporan hasil penelitian, implikasi dan
tindak lanjut jika diperlukan
DAFTAR PUSTAKA
1. Departemen Pendidikan Nasional. Pendekatan Kontekstual. 2002
2. Departemen Pendidikan Nasional. Kurikulum Pendidikan Dasar. 2006
3. Departemen Pendidikan Nasional. Pembelajaran Soal Cerita di SD. 2009
4. Ajisman, Drs. Penelitian Tindakan Kelas. Departemen Pendidikan
Nasional. 2005
5. Kasri, khafid.dkk. Buku Baha Indonesia Gemar Membaca Dan Menulis
Penerbit Erlangga. 2004
6. Hartuti, Evie Riene.dkk. Buku Panduan Bahasa Indonesia. Penerbit Intan
Pariwara. 2010
7. Departemen Pendidikan Nasional. Gemar Matematika. 2008
25
top related