puasa mengawal emosi share

Post on 22-Jan-2018

324 Views

Category:

Education

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Bagaimana Mengawal Emosi?

Pertama: membaca ta’awudz:

أعوذ باهلل من الشيطان الرجيم

Sulaiman bin Surd ra: menceritakan,

Suatu hari saya duduk bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Ketika itu ada dua orang yang saling memaki. Salah satunya telah merah wajahnya dan urat lehernya memuncak. Kemudian Rasulullah saw bersabda,

Sungguh saya mengetahui ada satu kalimat, jika dibaca oleh orang ini, marahnya akan hilang. Jika dia membaca ta’awudz: A’-uudzu billahiminas syaithanir rajiim, marahnya akan hilang. (HR. Bukhari dan Muslim)

أعوذ باهلل من : و قال إين ألعلم كلمة لو قالا لذهب عنه ما جيد، ل الشيطان الرجيم، ذهب عنه ما جيد

Kedua, DIAM dan jaga lisan

إذا غضب أحدكم ف ليسكت “Jika kalian marah, diamlah.” (HR. Ahmad danSyuaib Al-Arnauth menilai Hasan lighairih).

Rasulullah saw mengingatkan,

ا إن العبد ليتكلم بالكلمة، ما ي ت ل ا، ي في النار ب شرق

أب عد ما ب امل

Sesungguhnya ada hamba yang mengucapkan satukalimat, yang dia tidak terlalu memikirkan kesannyanamun menggelincirkannya ke neraka yang dalamnyasejauh timur dan barat. (HR. Bukhari dan Muslim)

Di saat kesedaran kita berkurang, di saat nurani kitatertutup nafsu, jaga lisan baik-baik, jangan sampai lidahtak bertulang ini, menjerumuskan anda ke dasar neraka.

Ketiga, mengambil posisi lebih rendah

، فإن ذهب عنه الغضب إذا غضب أحدكم وهو قائم ف ليجلس وإل ف ليضطجع

Apabila kalian marah, dan dia dalam posisi berdiri, hendaknya dia duduk. Karena dengan itu marahnya akanhilang. Jika belum juga hilang, hendak dia berbaring. (HR. Ahmad 21348, Abu Daud 4782 dan perawinya dinilaishahih oleh Syuaib Al-Arnauth).

Al-Khithabi menjelaskan,

ضطجع القائم متيئ للحركة والبطش، والقاعد دونه هذا املعىن، وامل وسلم إمنا أمره منوع منما، فيشبه أن يكون النيب صلى هللا عليه

ا فيما بعد بالقعود لئال تبدر منه حال قيامه وقعوده بادرة يندم علي

Orang yang berdiri, mudah untuk bergerak dan memukul, orang yang duduk, lebih sulit untuk bergerak dan memukul, sementara orang yang tidur, tidak mungkin akan memukul. Seperti ini apa yang disampaikan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Perintah beliau untukduduk, agar orang yang sedang dalam posisi berdiri atau duduk tidaksegera melakukan tindakan pelampiasan marahnya, yang bisa jadimenyebabkan dia menyesali perbuatannya setelah itu. (Ma’alim As-Sunan, 4/108)

Keempat: Ingat Janji Allah kepada mereka yang menahan marah.

سبحانه وتعاىل من كظم غيظا وهو قادر على أن ينفذه دع اه اللن اوحور الع ما ااء على رءوس اخلالئق ي وم القيامة حت يريه م

Siapa yang berusaha menahan amarahnya, padahal dia mampumeluapkannya, maka dia akan Allah panggil di hadapan seluruhmakhluk pada hari kiamat, sampai Allah menyuruhnya untukmemilih bidadari yang dia kehendaki. (HR. Abu Daud, Turmudzi, dandihasankan Al-Albani)

Mula Ali Qori mengatakan,

يل إذ اء ال لغيظ ا ت رتب على مرد كظم اوهذا الث ناء الميل والحسان عليه فكيف إذا انضم العفو إليه أو زاد ب ا

Pujian yang indah dan balasan yang besar ini diberikankarena sebatas menahan emosi. Bagaimana lagi jikaditambahkan dengan sikap memaafkan atau bahkanmembalasnya dengan kebaikan. (Tuhfatul Ahwadzi SyarhSunan Turmudzi, 6/140).

ن الناس الكاظم الغيظ والعاف ع الذين ي نفقون السراء والضراء و } يب المحسن {والل

“Orang-orang yang bertakwa adalah mereka yang menafkahkan (harta mereka) baik di waktu lapang maupunsempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya sertamemaafkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan” (QS Ali ‘Imran:134).

ا الش » ديد الذ ليس الشديد بالص رعة ، إمن«يلك ن فسه عند الغضب

“Bukanlah orang kuat (yang sebenarnya) dengan (selalumengalahkan lawannya dalam) pergulatan (perkelahian), tetapi tidak lain orang kuat (yang sebenarnya) adalahyang mampu mengendalikan dirinya ketika marah”(Bukhari/Muslim)

Kawal Marah itu sifat terpuji.

Ketika ia ditangkap untuk dihukum dera, tiba-tiba iadimaki oleh orang yang mabuk tersebut. Khalifah Umar tidak jadi melaksanakan hukum deranya.

Melihat Khalifah Umar seperti itu, para sahabat bertanya, "Ya amirul mukminin, mengapa setelah ia memaki Andatiba-tiba Anda meninggalkan dia?" Khalifah menjawab, "Itu kerana ia membuat aku geram. Kalau akumenghukumnya, mungkin karena aku marah kepadanya, bukan karena ia melanggar hukum Allah, dan aku tidaksuka memukul seseorang hanya karena membela dirikusendiri."

Mandi & Wudu’ boleh mengawal kemarahan?

ا تطفأ طان خلق من النار وإمن إن الغضب من الشيطان وإن الشي يت وضأ النار بالماء فإذا غضب أحدكم ف ل

Sesungguhnya marah itu dari syaitan, dan syaitandiciptakan dari api, dan api dapat dipadamkan dengan air. Apabila kamu marah, hendaknya dia berwudhu. (HR. Ahmad 17985 dan Abu Daud 4784) (Hadis Doif)

الغضب من الشيطان ، والشيطان من النار ، واملاء يطفئ النار، فإذا غضب أحدكم فليغتسل

Marah itu dari syaitan, & syaitan daripada api, dan air dapat memadamkan api. Apabila kamu marah, mandilah.( Doif Al-Jami’)

Sebahagian sarjana membolehkan wudu dan mandiSebagai :

I. Terapi tanpa diniatkan sebagai Sunnah.II. Diamalkan sekiranya ia membantu meredakan

kemarahan.

Dr. Muhammad Najati mengatakan,

من فورة يشري هذا اوحديث إىل حقيقة طبية معروفة ، فاملاء البارد يدئالدم الناائة عن النفعال ، كما يساعد على ختفيف حالة التوتر

العضلي والعصيب ، ولذلك كان الستحمام يستخدم املاضي العالج النفسي

Hadis ini mengisyaratkan rahsia dalam ilmu perubatan. Air yang dingin, dapat menurunkan darah bergejolak yang muncul ketika emosi. Sebagaimana ini boleh digunakanuntuk menurunkan tekanan darah tinggi. Karena itulah, di masa silam, terapi mandi digunakan untuk terapi psikologi.

(Hadis Nabawi wa Ilmu An-Nafs, hlm. 122. dinukil dariFatwa islam, no. 133861)

Pertama: membaca ta’awudz:Kedua, DIAM dan jaga lisanKetiga, mengambil posisi lebih rendahKeempat: Ingat Janji Allah kepada mereka yang menahanmarah.Kelima: BerwudukKeenam: Mandi

top related