public summary (resume hasil penilaian) - tuv.com · public summary (resume hasil penilaian) hasil...
Post on 19-Jul-2019
235 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PUBLIC SUMMARY
(Resume Hasil Penilaian)
HASIL PENILAKAN III PENILAIAN
KINERJA PHPL
IUPHHK- HA
PT. RIMBA KARYA RAYATAMA II
SK.384/Menhut-II/2009,
Tanggal 02 Juli 2009
Luas ± 143.970 Ha
Lokasi Unit Manajemen
Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara dan Kabupaten Mahakam Ulu Provinsi Kalimantan Timur
Oleh :
LP-PHPL PT. TUV RHEINLAND INDONESIA
RESUME HASIL PENILAIAN PENILIKAN II KINERJA PHPL IUPHHK-HA
PT. RIMBA KARYA RAYATAMA II
1. IDENTITAS LPPHPL PT. TÜV RHEINLAND INDONESIA
1. Nama Lembaga
Sertifikasi :
PT. TÜV Rheinland Indonesia
2. Alamat : Menara Karya 10th Floor
Jl. H.R. Rasuna Said Block X-5 Kav. 1-2,
Jakarta 12950 INDONESIA
Telp. +62-21-579 44 579, Fax .+62-21-579 44 579
e-mail : forestry@idn.tuv.com
3 Akte Pendirian : Akta Pendirian : No. 3 tanggal 11 September 1996 oleh Notaris Siti Mariam Muchtar Widodo SH, yang disahkan oleh Menteri Kehakiman RI tanggal 30 Oktober 1998 nomor 02-23576 HT.01.01.Th.98.
Akta Perubahan Terakhir : No. 04 tanggal 10 Agustus 2016 Notaris Anesta Chrisanti, S.H.,M.Kn.pdf. Pengesahan Menteri Menkum-ham RI Nomor AHU-AH.01.03-0071862 Tanggal 15 Agustus 2016.
4. Pengurus Lembaga VLK :
Akta No.06 Nopember 2013
Notaris Fitri Susanti, S.H, M.Kn
Komisaris Utama:
Ralf Scheller
Komisaris:
Andreas Hoefer
DR. Indaryati Swarna Dewi Motik, MBA
Muhammad Bascharul Asana
Direktur Utama:
I Nyoman Susila
Direktur:
Edmundus Wiharyono
Abdul Qohar
General Manager Sustainability Assurance:
Dian S. Soeminta, S.Hut
Kepala LVLK dan PHPL:
Ir. Abdul Qohar
4. Tim Auditor PHPL-VLK Darnawi, S.Hut (Lead Auditor/ Auditor VLK)
1. Ence Hedi Hasan Zubedi, S.Hut (Auditor
Prasyarat)
2. Wisnu Groho,A.MD (Auditor Ekologi)
3. Ardi Kustriatno, S.Sos (Auditor Sosial)
4. Ir. Jubaedi Nu’man (Auditor VLK)
5.
2. IDENTITAS AUDITEE
1. Nama Unit Manajemen PT. RIMBA KARYA RAYATAMA II
2. Alamat - Kantor Pusat : - Jl. P. Antasari No. 54 Samarinda, Kalimantan
Timur. - Telp. (0541) 732854 ; Fax (0541) 732855 - Kantor Jakarta : - Ruko Mitra Sunter Blok B No. 22 Sunter, Jakarta
Utara, 14350. Telp. (021) 650-6089, Fax. (021) 6530-6858,
E-mail : rimbakarya@cbn.net.id 3. Lokasi Unit Manajemen Kelompok Hutan Sungai Oga – Sungai Kayan Hulu, Dinas Kehutanan Malinau dan Kutai Barat, Kecamatan Kayan Hulu dan Long Bagun, Kabupaten Malinau dan Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur
4. Luas Areal Hutan yang
Disertifikasi
± 143.970 Hektar
5. SK IUPHHK -HA Nomor : SK.384/Menhut-II/2009, Tanggal : 2 Juli 2009
6. Susunan Komisaris dan Pengurus Perusahaan
Berdasarkan Akta Perubahan Terakhir Nomor 13 Tanggal 26 Oktober 2016 Notaris Hasanuddin, SH, MHum, Mkn adalah sebagai berikut:
- Komisaris : Hendy Bong - Direktur Utama : Budiyento Lukman - Direktur : Andi Noerlaila - Direktur : Ir. Slamet Prayoga - Direktur : Ir. H. Iskandar
7. Pemilik Perusahaan/Saham PT. Rimba Karya Rayatama 2.000 Lembar (100%)
8 Management Refresentative Deviyana S.Hut
3. RINGKASAN TAHAPAN
Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan
Koordinasi dengan Instansi Kehutanan
Tanggal 20 Februari 2018 dan Tanggal 27 Februari 2018, Dinas Kehutanan Propinsi
Koordinasi di BP2HP, Dinas
Kehutanan Propinsi, dilakukan pada
saat datang dan selesai penilaian
Kalimantan Timur, BPHP
lapangan.
Auditor meminta masukan kinerja
auditee dan memberikan laporan
pada waktu koordinasi setelah
penilaian lapangan
Pertemuan Pembukaan
22 Februari 2018, Base Camp PT. RKR di Belaban
Rapat Pembukaan dimulai pukul 08.00
WITA, dilaksanakan di Base Camp
Berahim. Perincian pelaksanaan
pertemuan pembukaan adalah :
Pembukaan Rapat dan Perkenalan
Seluruh Tim Auditee
Lead Auditor menjelaskan maksud
dan tujuan, ruang lingkup, jadwal,
metodologi, prosedur penilaian dan
ketentuan/mekanisme pengambilan
keputusan
Meminta ketersediaan,
kelengkapan data dan transparansi
data.
Pada saat pertemuan disepakati
antara lain jadwal audit pada
dasarnya fleksibel antara audit
dokumen dan lapangan
Penandatanganan Berita Acara
Pertemuan
Verifikasi Dokumen dan Observasi Lapangan
Tanggal 22 s/d 25 Februari 2018, Base Camp PT. RKR
Verifikasi dokumen dan observasi lapangan dapat berjalan dengan baik dan seluruh parameter penilaian sesuai peraturan yang berlaku dapat diselesaikan.
Pertemuan Penutupan
25 Februari 2018, Base Camp PT. Base Camp PT. RKR
Pertemuan penutupan dilaksanakan di Base Camp Berahim. Selanjutnya acara perkenalan oleh masing-masing peserta dalam rapat pembukaan yang dimulai dari Wakil Manajemen dan seluruh peserta dari unit manajemen yang hadir, selanjutnya tim auditor PT TUV Rheinland Indonesia. Lead Auditor memaparkan hasil verifikasi dan melakukan konfirmasi hasil dan temuan di lapangan serta menginformasikan batas waktu penyampaian dokumen tambahan serta Lead Auditor dan Auditee
menandatangani Notulensi Pertemuan Penutupan.
Pengambilan Keputusan
Kantor PT. TUV Rheinland Indonesia.
Dilakukan sesuai dengan ketentuan Perdirjen PHPL No. P.14//PHPL /SET/4/2016 jo. P.15/ PHPL /PPHH/HPL.3/2016 tanggal 31 Agustus 2016 Tentang Standar Dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK)
RINGKASAN HASIL PENILAIAN
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
Prasyarat
1.1. Kepastian Kawasan Pemegang Izin dan Pemegang Hak Pengelolaan
Baik
PT RKR II telah memiliki dokumen legal dan legal
administrasi tata batas lengkap sesuai dengan tingkat
realisasi pelaksanaan tata batas yang telah dilakukan
yaitu 91,10 km (40,81%) dari total panjang batas
223,24 km
Sampai dengan dilakukan audit Penilikan III tahun
2018 ini, tata batas areal kerja IUPHHK-HA PT RKR II
belum temu gelang, realisasi penataan batas areal
kerjanya sepanjang 91,10 km terdiri dari realisasi
panjang batas persekutuan dengan IUPHHK-HA PT
Sumalindo Lestari Jaya II sepanjang 71,50 km, dan
batas persekutuan dengan IUPHHK-HA PT Roda Mas
Timber Kalimantan (dh. PT Kemakmuran Berkah
Timber) sepanjang 20,54 km. Upaya terkahir yang
dilakukan PT RKR II untuk merealisasikan tata batas
temu gelang adalah bekerjasama dengan PT Roda
Mas Timber Kalimantan Unit II telah melakukan
pernataan batas rekonstruksi sepanjang 8,13 km, dan
telah menyusun dokumen Rencana Penataan Batas
Nomor 08/KUH-2/IUPHHK-HA/2015 tanggal 15
Desember 2015 dan telah disahkan oleh Direktur
Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan Hutan,
tanggal 4 Pebruari 2016
Terdapat pengakuan para pihak atas eksistensi areal
kerja IUPHHK-HA PT RKR II. Dalam periode setahun
terakhir tidak terdapat konflik batas baik dengan pihak
Pemerintah, Pemegang IUPHHK-HA lain maupun
Masyarakat setempat
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
Tidak terdapat perubahan fungsi kawasan di areal
kerja IUPHHK-HA PT RKR II, dimana total luas ±
143.970 Ha (100%) seluruhnya masih berada dalam
kawasan hutan dengan fungsi Hutan Produksi
Terbatas (HPT).
Terdapat penggunaan kawasan hutan untuk kegiatan
Pembangunan Jalan Paralel Perbatasan Kalimantan
Timur yang belum dilengkapi dengan dokumen Izin
Pinjam Pakai kawasan hutan pada areal IUPHHK-HA
PT RKR II. Dan PT RKR II telah melaporkan dan
melakukan pencegahan penggunaan kawasan hutan
tanpa izin kepada instansi berwenang
1.2. Komitmen Pemegang Izin
Baik PT RKR II telah memiliki dokumen visi dan misi
perusahaan ditetapkan berdasarkan Keputusan
Direktur PT RKR II nomor 008/RKR.II-
IUPHHK/SMD/VII/2016 tanggal 7 Juli 2016 dan sesuai
dengan kerangka pengelolaan hutan produksi lestari
PT RKR II telah melakukan sosialisasi visi dan misi
perusahaan kepada seluruh karyawannya baik secara
langsung maupun tidak langsung dan kepada
masyarakat Desa yang berada di sekitar areal kerja PT
RKR II yaitu Desa Batoq Kelo dan terdapat bukti
pelaksanaannya berupa berita acara sosialisasi
PT RKR II telah berupaya mengimplementasikan
kegiatan pengelolaan hutan lestari (kelola produksi,
kelola ekologi, kelola sosial), belum selurunhya sesuai
dengan visi dan misi perusahaan
1.3. Jumlah dan Kecukupan Tenaga Profesional Bidang Kehutanan pada Seluruh Tingkatan Untuk Mendukung Pemanfaatan Implementasi Penelitian, Pendidikan dan Latihan
Sedang Keberadaan tenaga profesional bidang kehutanan
(GANIS-PHPL) PT RKR II di lapangan hanya teredia
pada sebagian bidang kegiatan pengelolaan hutan
yaitu GANISPHPL- CANHUT, BINHUT dan PKB-R,
sedangkan GANISPHPL KURPET dan GANISPHPL
NENHUT belum tersedia
Realisasi peningkatan kompetensi sumber daya
manusia (SDM) PT RKR II pada tahun 2017 sebesar
67% dari yang direncanakan
PT RKR II telah memiliki dokumen ketenagakerjaan
lengkap sesuai dengan peraturan dan perundangan
yang berlaku
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
1.4. Kapasitas dan Mekanisme untuk Perencanaan Pelaksanaan Pemantauan Periodik, Evaluasi dan Penyajian Umpan Balik Mengenai Kemajuan Pencapaian (Kegiatan) IUPHHK–HA/RE/ HT/ Pemegang Hak Pengelolaan
Sedang PT RKR II memiliki Struktur Organisasi dan Job
Description ditetapkan berdasarkan Keputusan
Direktur Utama PT RKR II Nomor 03/RKR.II-
IUPHHK/SMD/I/2018 tanggal 4 Januari 2018, namun
belum seluruhnya sesuai dengan kerangka PHPL,
karena tidak terdapat unit kerja bidang ekologi dan
lingkungan
PT RKR II memilki perangkat Sistem informasi
manajemen (SIM) dan perangkat Sistem Informasi
Penatausahaan Hasil Hutan secara online (SIPUHH
Online) dan tenaga pelaksananya baik di Kantor Pusat
Samarinda, Kantor Cabang Melak, Base Camp
Belaban, Camp Brahim, dan Camp Gelak
PT RKR II telah memiliki organisasi SPI sesuai SK
Direktur Nomor 011/RKR.II-IUPHHK/SMD/II/2017
tanggal 7 Februari 2017, tetapi belum berjalan efektif
untuk mengontrol seluruh tahapan kegiatan dalam
kerangka pengelolaan hutan produksi lestari
Keterlaksanaan tindak koreksi manajemen berbasis
hasil monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh PT
RKR II belum menyeluruh dan belum dapat
mengontrol seluruh kegiatan pengelolaan hutan
produksi lestari
1.5. Persetujuan atas dasar informasi awal tanpa paksaan (PADIATAPA)
Baik Kegiatan penebangan yang direncanakan PT RKR II
pada Blok RKT 2016 dan 2017 telah yang akan
mempengaruhi kepentingan hak-hak masyarakat telah
dikonsultasikan /disosialisasikan tetapi baru mendapat
sebagian persetujuan dari para pihak atas dasar
informasi awal yang memadai, sedangkan untuk RKT
2018 belum dilakukan sosialisasikan kepada
masyarakat setempat
Proses tata batas areal kerja IUPHHK-HA PT RKR II
baru mendapat persetujuan dari sebagian para pihak.
Sampai dengan tahun 2018 ini masih terdapat lokasi
batas areal kerja IUPHHK-HA PT RKR II yang belum
dilakukan penataan batas, yaitu batas hutan lindung,
hutan produksi tetap, maupun batas persekutuan
dengan unit manajemen lain pemegang IUPHHK-HA
yang harus dilakukan rekonstruksi tata batasnya dan
mendapat persetujuan dan pengesahan para pihak
yang terkait
Dalam Proses kegiatan program CSR/CD PT RKR II
tahun 2017 telah melalui tahapan sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan sehingga mendapat
persetujuan para pihak dan dalam pelaksanaannya
telah direalisasikan program CSR/CD sebesar 87%
dari yang telah direncanakan
Proses penetapan dan keberadaan kawasan lindung di
areal kerja PT RKR II telah mendapat dukungan
pengakuan dan persetujuan dari para pihak, yaitu
pemerintah dan masyarakat desa setempat di sekitar
areal kerjanya yakni Desa Batoq Kelo
Produksi
2.1 Penataan areal kerja jangka panjang dalam pengelolaan hutan lestari
Sedang Dokumen Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil
Hutan Kayu Hutan Alam (RKUPHHK-HA) berbasis
IHMB Periode Tahun 2012 – 2021 telah disetujui
dengan SK.55/VI-BUHA-2/2012 tanggal 12 Juli 2012
PT RKR II telah mmelakukan kegiatan penataan areal
kerja jangka panjang berdasarkan RKU PHHK periode
tahun 2012 s/d 2021 yang telah diimplemetasikan
dalam kegiatan blok tahun 2017 dan 2018 yang
terdapat sebagian blok tebangan tahun 2017 dan 2018
yang tidak sesuai dengan yaitu dengan adanya Blok
tebangan dari tahun sebelumnya atau Carry Over
Pemeliharaan tanda batas Blok dan tanda batas petak
telah dilakukan pemeliharaan di blok bekas tebangan
tahun 2016, namun masih terdapat penandaan yang
belum jelas dilapangannya
2.2 Tingkat penebangan/ pemanen-an lestari utk setiap jenis hasil hutan kayu utama dan nir kayu pada setiap ekosistem hutan.
Buruk PT RKR telah memiliki data potensi tegakan yaitu data
potensi tegakan berdasarkan hasil inventarisasi hutan
menyeluruh berkala (IHMB) dan data potensi tegakan
pada kegiatan Inventarisasi pada blok tebangan tahun
2015, 2016 dan 2017
Pembuatan PUP seri II sebagai pengganti PUP seri I,
telah selesai dan telah dilakukan pengukuran, tetapi
belum dilakukan analisis pertumbuhan riapnya
PT RKR II telah berupaya melakukan analisis data
potensi dengan melakukan IHMB serta analisis data
potensi pada kegiatan ITSP selama 3 tahun terakhir
2.3 Pelaksanaan penerapan tahapan sistem silvikultur untuk menjamin regenerasi hutan
Baik Dokumen SOP yang terkait tahapan kegiatan
silvikultur TPTI yang ada telah meliputi seluruh
kegiatan sistem silvikulturre TPTI , pada SOP telah
dilakukan revisi yang terkait dengan teknis
kegiatannya
Terdapat kegiatan yang belum sesuai dengan teknis
kegiatan di SOP yaitu penandaan batas batas petak
tidak seluruhnya terpelihara, yaitu jalur rintisan pada
penandaan batas petak
jumlah pohon inti (pohon yang disisakan) dari jenis-
jenis komersil dari kelas diameter 20-50 cm sebesar
70 pohon/hektar, sedangkan jumlah pohon yang
ditebang dari jenis-jenis komersil dari kelas diameter
50 cm up (kelompok meranti, rimba campuran dan
Kayu Indah) sebesar 8 pohon/hektar
Terdapat tingkat permudaan pada tingkat tiang dan
pancang yang cukup banyak pada jeniis jens komersil
yang menjamin ketersediaan pada tingkat tegakan
tiang dan pancang di bekas tebangan
2.4 Ketersediaan dan penerapan teknologi ramah lingkungan untuk pemanfaatan hutan.
Sedang Terdapat dokumen standar operasional prosedur
penebangan ramah lingkungan yaitu SOP RIL No
Dokumen 9P/SOP-RKRII/2013 dan telah mengalami
dua kali revisi yaitu Revisi 1 pada 14 januari 2012,
kemudian Revisi ke 2 pada tanggal 5 Desember 2016.
Standar opeasional yang disusun belum
mempertimbangkan teknk teknik yang dilakukan
sesuai dengan kondisi areal yang cukup curam.
PT RKR II telah mengimplemtasikan kkegiatan
penebangan ramah lingkungan pada tahai I dan Tahai
II yaitu kegiatan perencanaan dan operasional
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
penebangan yang ttertuang dalam dokummen rencana
jangka panjang dan rencana jangka pendek (RKT)
dalam menentukan areal effektif yang ditebang dan
areal/kawasan lindung
Tingkat Kerusakan Tegakan Tinggal Petak V-44
diperoleh hasil tingkat kerusakan tegakan tinggal
sebesar 12,01 %.
Berdasarkan hasil Uji Petik Limbah Pemanfaatan
Hutan Minimal diperoleh nilai 0,764
2.5 Realisasi penebangan sesuai dengan rencana kerja penebangan/ pemanenan/ pemanfaatan pada areal kerja
Baik Terdapat dokumen rencana jangka pendek yaitu
dokumen RKT periode tahun 2014 s/d 2018 yang
disahkan secara self approval (pengesahan sendiri)
sejak tahun 2015 s/d tahun 2018 sesuai dengan surat
keputusan direktur utama PT RKR II
Peta kerja RKT 2015 s/d 2018 yang disahkan oleh
pejabat yang berwenang sesuai dengan Peta
RKUPHHK HA periode 2012-2021 yang disetujui oleh
pejabat yang berwenang pula, dimana telah
tergambarkan areal yang boleh ditebang/ dipanen/
dimanfaatkan/ ditanam/ dipelihara beserta areal yang
ditetapkan sebagai kawasan lindung. Kawasan
Lindung yang disahkan oleh pejabat yang berwenang
Terdapat penandaan pada areal yang ditebang yaitu
penandaan batas Blok 2016 dan 2017, dan pada areal
yang dilindungi terdapat penandaan pada KPPN, PUP,
TB, serta kelerengan E, sedangkan pada areal Buffer
zone hutan lindung belum dilakukan penandaannya
Realisasi produksi tahun 2017 sebesar 10.273,22 M³
dari rencana target sebesar 108.693,10 m3 dan Carry
Over 2016: luas 3.383,03 ha dengan jatah tebangan
sebesar 65.797,70 m3 yang berasal dari blok
tebangan tahun 2017 dan Carry Over tahun 2016
2.6 Tingkat investasi dan reinvestasi yang memadai dan memenuhi kebutuhan dalam peman-faatan hutan, adminis-trasi, penelitian dan pengembangan, serta peningkatan kemampuan sumberdaya manusia.
Sedang Terdapat Laporan keuangan periode tahun 2014 s/d
2016 yang telah iaudit oleh Auditor Independen
dengan kondisi Keuangan yaitu Ratio Likuiditas
sebesar 69 %- 105% dan Ratio Solvabilitas lebih dari
100% dan Rentabilitas positif, dengan Opini Wajar
dengan Pengecualian
. Berdasarkan Dokumen RKT 2016 pada bab realisasi
kegiatan tahun 2016 dan Laporan Keuangan untuk
Tahun-Tahun yang berakhir 31 Desember 2016 yang
dibuat Akuntan Publik Abdul Hamid & Khairunnas,
PT RKR II telah merealisasi pendanaan untuk
kegiatan kelola hutan dengan sistem TPTI sebesar
98,26 %, namun masih terdapat kegiatan yang belum
dilaksanakan
Terdapat perbedaan realisasi alokasi dana yang tidak
proporsional antara Bidang Produksi sebesar Rp.
11.896.260.182 (82,86%) dengan Bidang Kelola
Lingkungan sebesar Rp. 315.281.500 ( 2,20%).
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
Berdasarkan hasil dari pengamatan fisik di lapangan
terlihat bahwa keadaan fisik lapangan belum sesuai
dengan laporan kegiatan dan kegiatan teknis
kehutanan yang telah direncanakan belum sesuai
dengan tata waktu
Realisasi Modal yang ditanam untuk kegiatan
pembinaan hutan dan perlindungan hutan tahun 2017
sebesar 74,46% , tetapi untuk kegiatan Penanaman
Tanah Kosong Non TPTI belum di alokasikan
Realisasi kegiatan pembinaan hutan yang dilakukan
oleh PT RKR II yang terdiri dari pengadaan bibit
(persemaian) sebesar 126%, penaman kanan kiri jalan
sebesar 63 %, areal bekas tebangan sebesar 84%
dan pemeliharaan tanaman 30%.
Ekologi
3.1. Keberadaan, kemantapan dan kondisi kawasan dilindungi pada setiap tipe hutan
Baik Luas kawasan lindung yang terdapat pada areal kerja
PT. RKR II telah sesuai dengan dokumen RKUPHHK-
HA PT Rimba Karya Rayatama II Periode Tahun 2012
sampai dengan 2021, yang telah di setujui dan
disahkan berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan
Nomor SK. 25/BUHA-2/2012 tanggal 12 Juli 2012.
Keberadaan kawasan lindung di PT. RKR II yang
dialokasikan dan ditetapkan telah sesuai dengan
berbagai kondisi biofisiknya
PT RKR II telah melakukan penandaan batas kawasan
lindung di lapangan sesuai progres pelaksanaan
sepanjang 143 km dari total panjang keseluruhan
kawasan lindung 193,48 km atau telah 73,86% dan saat
verifikasi lapang ditemukan papan nama, patok batas
berwarna kuning di pinggir jalan pada setiap lokasi
kawasan lindung dan tanda batas berupa polesan cat
berwarna kuning pada batang pohon di sepanjang jalur
rintisan
berdasarkan hasil over lay antara peta kawasan
lindung PT RKR II dengan Komposit Citra Sentinel
T50NKG Band 765 Liputan tanggal 27 Maret 2017 dan
tanggal 16 Januari 2017, Skala 1:100.000 yang telah
disahkan oleh Direktur Inventarisasi dan Pemantauan
Sumber Daya Hutan No. S
255/IPSDH/PSDH/PLA.1/5/2017 Tanggal 12-5-2017,
diketahui kondisi penutupan lahan pada kawasan
lindung sebagian besar masih berhutan (100%)
dengan kondisi penutupan lahan berupa Hutan Lahan
Kering Primer dan Hutan Lahan Kering Sekunder
Pengakuan para pihak terhadap kawasan lindung
terdiri dari pihak pemerintah dengan telah disahkannya
RKUPHHK-HA berbasis IHMB periode tahun 2012-
2021 PT Rimba Karya Rayatama II, pihak Perusahaan
dengan telah disahkannya RKTUPHHK-HA PT RKR II
tahun 2018 sisa kegiatan RKT tahun 2017 (Self
Approval) dan masyarakat dalam hal ini desa Batoq
Kelo kecamatan Long Bangun yang telah
menandatangani berita acara sosialisasi kawasan
lindung PT RKR II. Dengan demikian seluruh para telah
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
mengakui keberadaan kawasan lindung PT RKR II
PT RKR II telah memiliki beberapa laporan
pengelolaan kawasan lindung namun belum seluruh
kegiatan pengelolaan yang ada didalam dokumen RKL
RPL dapat dilaksanakan. pengelolaan kawasan
lindung yang telah dilakukan oleh PT RKR II berupa
pelaksanaan penataaan batas kawasan lindung
3.2. Perlindungan dan pengamanan hutan
Baik PT. RKR II telah memiliki prosedur terkait perlindungan
dan pengamanan hutan, dan sudah mencakup seluruh
gangguan yang ada berdasarkan dokumen
RKUPHHK-HA. PT. RKR II juga sudah melakukan
kegiatan perlindungan dan pengamanan yang bersifat
preemtif dan preventif
PT. RKR II telah memiliki sarana dan prasarana
perlindungan dan pengamanan hutan, tetapi baik jenis
dan jumlahnya belum sesuai dengan peraturan
Permen LHK No.32 tahun 2016
PT RKR II telah memiliki SDM perlindungan hutan
berjumlah 26 orang dari yang seharusnya 29 orang
dan PT RKR II telah memiliki 3 regu pemadam
kebakaran hutan yang masing-masing berjumlah 15
orang namun kualifikasi SDM perlindungan hutan dan
regu damkarhut yang dimiliki PT RKR II belum sesuai
dengan ketentuan
PT RKR telah mengimplementasikan kegiatan
perlindungan melalui tindakan preemtif seperti
sosialisasi persetujuan kawasan lindung kepada desa
Batoq Kelo, pemasangan papan informasi kawasan
lindung, pemasangan papan informasi sebagian flora
dilindungi dan sosialisasi secara lisan kepada para
karyawan untuk tidak melakukan perburuan terhadap
fauna dilindungi. Tindakan preventif yang telah
dilakukan seperti kegiatan patroli rutin setiap bulan.
Kegiatan perlindungan dan pengamanan hutan yang
bersifat Represif belum dilakukan
3.3. Pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air akibat pemanfaatan hutan
Sedang SOP pengelolaan dampak terhadap tanah dan air yang
telah dimiliki PT RKR II yaitu: (a) SOP Konservasi Tanah
dan Air pada TPK dan TPn, (b) SOP Konservasi Tanah
dan Air Pada Tebing dan Sungai, (c) SOP Konservasi
Tanah dan Air pada Areal Penebangan, (d) SOP
Penanganan Limbah Domestik dan Bengkel. SOP
pemantauan dampak terhadap tanah dan air yang
dimiliki PT RKR II yaitu: (a) SOP Pengukuran dan
Pengolahan Data Curah Hujan, (b) SOP Pengukuran,
Pengolahan Tanah dan Erosi, (c) SOP Pengukuran
Pengolahan Data Erosi Tanah, (d) SOP Pemantauan
Erosi dan Sedimentasi, (e) SOP Pengukuran Debit Arus
Sungai. SOP yang masih belum dimiliki oleh PT RKR II
berdasarkan Rencana didalam dokumen RKL dan RPL
yaitu SOP pemantauan sifat fisik dan kimia tanah dan
SOP pemantauan kualitas air sungai
PT. RKR II memiliki sarana prasarana dalam
pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah
dan air, tetapi jumlahnya belum sesuai dengan
ketentuan tetapi sarana prasarana yang ada masih
berfungsi dengan baik. PT. RKR II belum membuat
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
Stasiun Pengamatan Arus Sungai (SPAS), belum
memiliki sarana untuk memantau sifat fisik dan kimia
tanah dan laju erosi yaitu Ring Sampel, belum memiliki
sarana untuk memantau debit sungai yaitu AWLR, ARR,
Current Meter Automatic, Suspended Sampler
SDM pelaksana pengelolaan dan pemantauan dampak
terhadap tanah dan air yang dimiliki PT RKR II sampai
dengan saat ini berjumlah 3 orang. SDM yang
bersertifikat Ganis Binhut berjumlah 1 orang dan belum
sesuai dengan ketentuan Perdirjen PHPL No.
P.16/PHPL-IPHH/2015
PT RKR II telah memiliki laporan pelaksanaan rencana
dan realisasi kegiatan pengelolaan lingkungan dan
rencana pemantauan lingkungan hidup dan telah
mengimplementasikan kegiatan pengelolaan dampak
terhadap tanah dan air (Teknis sipil dan Vegetatif)
namun berdasarkan hasil pengamatan dilapangan tidak
ditemukan bangunan sedimen trap pada lokasi-lokasi
yang berpotensi terdapat dampak terhadap tanah dan
air
PT RKR II telah memiliki dokumen perencanaan
pemantauan dampak terhadap tanah dan air dan telah
mengimplementasikan kegiatan pemantauan lingkungan
seperti pemantauan curah hujan, pemantauan erosi
metode bak), pemantauan kualitas air sungai dan
sedimentasi, namun PT RKR II belum melakukan
pemantauan sifat fisik dan kimia tanah sesuai dengan
arahan rencana yang ada di dokumen RPL
Terdapat indikasi terjadinya dampak terhadap tanah dan
air yaitu terdapatnya erosi alur, erosi parit pada bagian
jalan, saluran drainase pada sebagian lokasi bekas
tebangan dan TPn pada titik lokasi pengamatan dan
ceceran oli dan solar di areal bengkel camp PT RKR II.
Namun ada upaya pengelolaan dampak yang telah
dilakukan oleh PT RKR II seperti kegiatan penanaman
pada kanan dan kiri jalan, pembuatan saluran drainase,
sudetan dan teras jalan (sengkedan).
3.4. Identifikasi spesies flora dan fauna yang dilindungi dan/ atau langka (endangered), jarang (rare), terancam punah (threatened) dan endemik.
Sedang PT. RKR II memiliki prosedur identifikasi flora dan fauna
dilindungi dan/atau Langka (endangered), Jarang (rare),
Terancam Punah (threatened) dan Endemik yang
terdapat di areal Pemegang Izin, dan telah mengacu
kepada aturan seperti PP. 07 tahun 1999, CITES dan
IUCN Red List
PT RKR II telah melakukan implementasi identifikasi
untuk jenis flora dan fauna di dalam areal kerjanya
Namun belum terhadap seluruh flora dan fauna dilindungi
dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik,
dari 13 jenis fauna dan 12 jenis flora yang ada dalam
laporan identifikasi terdapat flora dilindungi yang
ditemukan saat kegiatan observasi lapang penilikan III
dilaksanakan yaitu tumbuhan kantong semar (Nepenthes
sp) namun belum dikelasifikasikan sebagai flora yang
dilindungi. Dan jenis jenis seperti Pisces dan Invertebrata
belum dilakukan identifikasi
3.5. Pengelolaan flora untuk :
Sedang Hasil dari verifikasi dokumen PT RKR II telah Tersedia
prosedur pengelolaan flora dilindungi dan/atau langka,
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
1. Luasan tertentu dari HP yang tidak ter ganggu, dan bagian yang tidak rusak.
2. Perlindungan terhadap species flora dilindungi/ jairang, langka dan terancam punah dan endemik.
jarang, terancam punah dan endemik, Secara umum
kegiatan pengelolaan flora dilindungi dilakukan
berdasarkan pendekatan pengelolaan kawasan berupa
kegiatan pengelolaan di dalam habitatnya dan diluar
habitatnya, prosedurnya belum berdasarkan masing-
masing jenis flora yang dilindungi dan/atau langka, jarang,
terancam punah dan endemik yang terdapat di areal
pemegang izin
PT. RKR II telah melakukan pengelolaan flora namun
kegiatan pengelolaan yang dilakukan masih belum
disajikan dalam bentuk laporan. Kegiatan pengelolaan
juga belum dilakukan pada seluruh jenis flora yang
dilindungi yang ada pada areal pemegang izin dan
identifikasi flora dilindungi dilakukan pada Blok RKT 2016
Kondisi spesies Flora Dilindungi dan/ atau Jarang,
Langka, Terancam Punah, dan Endemik yang terdapat di
areal Pemegang Izin secara umum relatif aman dari
gangguan. Tanda-tanda gangguan pada lokasi pohon
dilindungi yang disebabkan oleh masyarakat tidak ditemukan,
karena akses masyarakat untuk menuju kedalam sangat jauh
dan topografi areal PT. RKR II yang curam
3.6. Pengelolaan fauna untuk :
1. Luasan tertentu dari HP yang tidak ter ganggu, dan bagian yang tidak rusak.
2. Perlindungan terhadap species flora dilindungi/ jairang, langka dan terancam punah dan endemik.
Sedang PT RKR II telah Tersedia prosedur pengelolaan fauna
dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan
endemik, Secara umum kegiatan pengelolaan fauna
dilindungi dilakukan berdasarkan pendekatan
pengelolaan kawasan berupa kegiatan pengelolaan di
dalam habitatnya dan diluar habitatnya, prosedurnya
belum berdasarkan masing-masing jenis fauna yang
dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan
endemik yang terdapat di areal pemegang izin
PT. RKR II telah melakukan pengelolaan fauna namun
kegiatan pengelolaan yang dilakukan masih belum
disajikan dalam bentuk laporan. Kegiatan pengelolaan
juga belum dilakukan pada seluruh jenis fauna yang
dilindungi yang ada pada areal pemegang izin dan
identifikasi flora dilindungi dilakukan pada Blok RKT 2016
Kondisi spesies Fauna Dilindungi dan/ atau Jarang,
Langka, Terancam Punah, dan Endemik yang terdapat di
areal Pemegang Izin secara umum relatif aman dari
gangguan, karena akses masyarakat untuk menuju kedalam
areal PT RKR II sangat jauh dan topografi areal PT. RKR II
yang curam. Sosialisasi secara lisan kepada karyawan
mengenai fauna dilindungi juga sudah dilakukan oleh
PT.RKR II
Sosial
4.1. Kejelasan deliniasi kawasan Operasional perusahaan/pemegang izin dengan kawasan masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat
Baik PT RKR II belum memiliki dokumen terbaru mengenai
Data Base Sosial, Ekonomi, dan Budaya Masyarakat
di Wilayah Kerja PT RKR II. Dari Studi Pustaka dan
Profil Singkat Desa Batoq Kelo, belum memuat
tentang kajian dampak sosial perusahaan terhadap
masyarakat, adanya potensi konflik di masyarakat, dan
upaya untuk menjadikan hasil identifikasi yang ada
sebagai basis pengelolaan sosial masyarakat sebagai
desa binaan
Prosedur Resolusi Konflik (15S/SOP-RKRII/2016) PT
RKR II belum mengacu kepada Perdirjen PHPL
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
Nomor: P.5/PHPL/UHP/PHPL.1/2/2016 tentang
Pedoman Pemetaan Potensi dan Resolusi Konflik
Pada Pemegang Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan
Kayu (IUPHHK) Dalam Hutan Produksi
PT RKR II telah mengimplementasikan mekanisme
pengakuan hak-hak dasar masyarakat selama
RKTUPHHK-HA Tahun 2017 pada setiap tahapan
proses perencanaan pemanfaatan SDH, yaitu:
Perencanaan studi dampak hingga tahap perencanaan
jangka 10 tahun, Penetapan organisasi Penanggung
jawab pelaksanaan Kelola Sosial/PMDH, Pelaksanaan
kegiatan Kelola Sosial/PMDH, dan Petunjuk
pelaksanaan kegiatan pemenuhan hak-hak yang pada
masing-masing tahapan tersebut memiliki bukti output
dokumen
Terdapat bukti-bukti tentang luas dan batas kawasan
PT RKR II dengan batas kawasan yang dimiliki oleh
masyarakat hukum adat/setempat yang diperkuat
dengan adanya surat tanggapan dari Sekretariat
Daerah Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui
surat No.: 136/1932/PPOD-II Tanggal 5 Mei 2017
Perihal Batas definitif Antara Kabupaten Mahakam
Ulu Provinsi Kalimantan Timur dengan Kabupaten
Malinau Provinsi Kalimantan Utara.
Terdapat persetujuan para pihak yang dituangkan
dalam Laporan TBT (batas persekutuan dengan
perusahaan lain) dan pernyataan dukungan dari Desa
Batoq Kelo sebagai desa binaan PT RKR II
4.2. Implementasi tanggungjawab sosial perusahaan sesuai dengan Peraturan perundangan yang berlaku
Sedang Ketersediaan dokumen menyangkut tanggung jawab
sosial PT RKR II meliputi: (1) Dokumen Bantuan
Kepada Masyarakat dan Umum oleh PT RKR Tahun
2017; dan (2) Peraturan Perusahaan Periode 2016 –
2018
PT RKR II memiliki mekanisme pemenuhan kewajiban
sosial terhadap, namun terdapat tumpang tindih
mekanisme mengakibatkan belum jelasnya prosedur
pemenuhan kewajiban terhadap masyarakat dan belum
sesuai dengan situasi sosial masyarakat di sekitar areal
kerja PT RKR II
PT RKR II sudah melakukan sosialisasi mengenai hak
dan kewajiban terhadap masyarakat Desa Batoq Kelo
sebagai satu-satunya desa binaan dalam kegiatan
kelola sosial Tahun 2017
Realisasi pelaksanaan program CSR/Kelola Sosial PT
RKR II mencapai 86,87 % (delapan puluh enam
koma delapan puluh tujuh prosen), dimana dari
rencana yang dianggarkan sebesar Rp.174.314.000,-
ter realisasi sebesar Rp. 151.434.000,-
Tersedia laporan PT RKR II terkait dengan
pelaksanaan pemenuhan tangggung jawab sosial
kepada masyarakat, namun kurang didukung oleh
bukti pelaksanaan kegiatan berupa Berita Acara Serah
Terima bantuan kepada masyarakat.
4.3. Ketersediaan mekanisme dan implementasi distribusi
Baik Ketersediaan data dan informasi masyarakat hukum
adat dan/atau masyarakat setempat yang terlibat,
tergantung, terpengaruh oleh PT RKR II, belum
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
manfaat yang adil antar para pihak
terdapat data terbaru. Dari Profil Singkat Desa Batoq
Kelo Tahun 2013, diketahui bahwa data dan
informasi yang tersedia tidak menyebutkan secara
spesifik mengenai signifikansi keberadaan
masyarakat yang terlibat, tergantung dan
terpengaruh oleh keberadaan PT RKR II. Baik dalam
jumlah (kuantitatif) maupun kondisi sosial ekonomi
dan budaya terkini dari masyarakat binaan PT RKR
II.
PT RKR II memiliki mekanisme peningkatan peran
serta dan aktivitas ekonomi masyarakat hukum adat
dan/atau masyarakat setempat, meskipun belum
secara utuh mengarah pada upaya untuk
meningkatkan akses dan peran serta masyarakat
dalam pemanfaatan hasil hutan bukan kayu
dikarenakan akses masyarakat yang jauh terhadap
areal konsesi perusahaan.
PT RKR II memiliki dokumen rencana mengenai
kegiatan peningkatan peran serta dan aktvitas
ekonomi masyarakat yang pada runut mulai dari
jangka panjang yang bersifat global, jangka
menengah, dan jangka pendek yang bersifat
operasional
Pencapaian implementasi kegiatan peran serta dan
aktivitas ekonomi masyarakat setempat oleh PT RKR
II berdasarkan realisasi RKT 2014 adalah mencapai
76,42 % atau ≥ 50%. Kegiatan peran serta dan
aktivitas ekonomi masyarakat setempat meliputi tigal
hal, yaitu peningkatan pendapatan, Honorarium guru
dan aparat desa, peningkatan ekonomi, tranportasi
masyarakat, dan kerjasama tenagakerja
PT RKR II memiliki bukti dokumen/laporan mengenai
pelaksanaan distribusi manfaat kepada para pihak,
namun kurang didukung oleh bukti pelaksanaan
kegiatan berupa Berita Acara Serah Terima bantuan
kepada masyarakat
4.4. Keberadaan mekanisme resolusi konflik yang handal
Baik Prosedur Resolusi Konflik (15S/SOP-RKRII/2016) PT
RKR II belum mengacu kepada Perdirjen PHPL Nomor:
P.5/PHPL/UHP/PHPL.1/2/2016 tentang Pedoman
Pemetaan Potensi dan Resolusi Konflik Pada Pemegang
Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK)
Dalam Hutan Produksi
PT RKR II telah melakukan Identifikasi Konflik dan Peta
Spasial Potensi konflik, namun bentuk penyajian dari
hasil Pemetaan Potensi Konflik belum dilengkapi dengan
deskripsi potensi konflik sebagaimana termuat dalam
Lampiran Perdirjen PHPL Nomor: P.5/2016 Bab II poin 3,
dimana deskripsi potensi konflik merupakan laporan hasil
pemetaan potensi konflik secara utuh mulai dari
Pendahuluan, Gambaran singkat IUPHHK, pelaksanaan
identifikasi, Hasil identifikasi potensi konflik, Kesimpulan
dan Rekomendasi
PT RKR II memiliki kelembagaan resolusi konflik yang
disahkan dengan Surat Keputusan Direktur No.
12/RKR.II-IUPHHK/SMD/IX/2016 tentang Lembaga
Resolusi Konflik PT Rimba Karya Rayatama II.
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
Kelembagaan resolusi konflik PT RKR II telah
mengakomodasi keterlibatan stakeholder lain yang
berperan dalam kelembagaan konflik sebagai mediator
yaitu Muspika, Aparat Desa, Tokoh adat dan tokoh
masyarakat dengan pendanaan yang cukup untuk
mengelola konflik
PT RKR II telah berupaya untuk berkoordinasi dengan
para pihak terkait dalam upaya penyelesaian perselisihan
batas wilayah adat dan administrasi pemerintahan
dengan didukung oleh dokumentasi surat-menyurat yang
lengkap secara kronologis
4.5. Perlindungan, Pengembangan dan Peningkatan Kesejahteraan Tenaga Kerja
Sedang PT RKR II merealisasikan sebagian hubungan industrial
kepada karyawan, dimana masih terdapat
ketidaksesuaian pada pengesahan Peraturan
Perusahaan, Realisasi Pengembangan Kompetensi
Karyawan, dan Keikutsertaan BPJS Ketenagakerjaan
dan Jamsostek bagi karyawan
PT RKR II telah merealisasikan sebagian besar rencana
pengembangan kompetensi, dimana tercapai
prosentase sebesar 66,7%.
PT RKR II memiliki dokumen standar jenjang karir dan
telah diimplementasikan sesuai dengan prosedur yang
berlaku sesuai dengan SK Direksi No. 026/RKR.II-
IUPHHK/SMD/III/2014, Peraturan Perusahaan dan SOP
Carrer Path/Jenjang karir (03/SOP-HRGA/RKR/2017)
PT RKR II memiliki sebagian dokumen dan
implementasi tunjangan kesejahteraan karyawan,
dimana masih terdapat ketidaksesuaian pada
pengesahan Peraturan Perusahaan, Realisasi
Pengembangan Kompetensi Karyawan, dan
Keikutsertaan BPJS Ketenagakerjaan dan Jamsostek
bagi karyawan
VLK
1.1.1. Pemegang izin mampu menunjukkan keabsahan IUPHHK
Memenuhi a. PT. RKR II telah memperoleh Ijin Usaha Pemanfaatan
Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam melalui Surat
Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.
384/Menhut-II/2009 tanggal 2 Juli 2009 di Provinsi
Kalimantan Timur, seluas ± 143.970 Ha
b. PT. RKR II dapat menunjukan SPP dan bukti bayar
IIUPH : Berupa Aplikasi Pengiriman Uang dan Tujuan
pengiriman : Bendahara Umum Negara Sub. Rekening
IHPH &IHH , Tanggal pembayaran telah sesuai
dengan bukti Pengirim dan sesuai dengan SPP
Memenuhi c. PT. RKR II telah memiliki dokumen penggunaan
kawasan yang sah di luar kegiatan IUPHHK
(Pembuatan jalan PU paralel jalan perbatasan)
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
2.1.1. RKUPHHK/RPKH dan Rencana Kerja Tahunan (RKT/Bagan Kerja/RTT) disahkan oleh yang berwenang
Memenuhi a. PT. RKR II telah memiliki dokumen RKUPHHK-HA
Berbasis IHMB yang telah disahkan oleh Menteri
Kehutanan, Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan
U.b. Direktur Bina Pengembangan Hutan Alam Nomor.
SK.55/BUHA-2/2012 tanggal 12 Juli 2012 dan dilengkapi
dengan Peta RKUPHHK-HA serta telah memiliki RKT 2017
dan 2018 yang disusun secara self Approval dan telah
disahkan dan ditandatangani oleh Direktur Utama PT RKR
II serta dilengkapi dengan Peta Rencana Kerja Tahunan
Memenuhi b. Terdapat Peta kerja yaitu Peta RKU, Peta RKT yang
menggambarkan areal/lokasi yang tidak boleh ditebang
yaitu berupa Buffer Zone Hutan Lindung (HL), Kawasan
Lindung (Lereng >40%), Kawasan Pelestarian Plasma
Nutfah (KPPN) dan Sempadan sungai (SS) dan
keberadaan dilapangan diketahui dari penandaannya
berupa papan nama dan tanda batasnya
Memenuhi c. Blok/petak tebangpada peta persetujuan RKT 2017 telah
ditandai dengan jelas dan Blok RKT 2017seluruhnya
telah ditandai dengan jelas serta telah disyahkan secara
self Approval dan hasil uji petik lapangan keberadaan
blok tebang, petak tebang dapat dibuktikan di lapangan
2.2.1. Pemegang izin mempunyai rencana kerja yang sah sesuai dengan peraturan yang berlaku
Memenuhi a. PT. RKR II telah memiliki dokumen Rencana Kerja Usaha
Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam Hutan Alam pada
Hutan Produksi Berbasis IHMB Periode Periode 2012 –
2021 dan telah mendapat pengesahan berdasarkan
Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK. SK.55/BUHA-
2/2012 tanggal 12 Juli 2012 serta dilengkapi dengan Peta
RKU dengan skala 1 : 100.000
NA b. PT. RKR tidak ada penyiapan lahan untuk pembangunan
hutan tanaman industri, maka dengan demikian verifier ini
tidak diterapkan
3.1.1. Seluruh kayu bulat yang ditebang/dipanen atau yang dipanen/dimanfaatkan telah di LHP-kan
Memenuhi a. Terdapat dokumen LHP yang telah diupload ke Sistem
Online dan dibuat dan disahkan oleh petugas yang
berwenang.
b. Pemeriksaan fisik kayu di titik simpul menunjukan
bahwa terdapat kesesuaian antara fisik di dokumen
(LHP, LMKB)
c. Nomor batang di dokumen LHP berupa Barcode
dapat ditemukan di lokasi TPK Hutan dan TPK Antara
Belaban
3.1.2. Seluruh kayu yang diangkut keluar areal izin dilindungi dengan surat keterangan sahnya hasil hutan
Memenuhi Kayu yang diangkut dari PT. RKR II yang keluar dari areal
dan untuk ke tujuan Industri telah disertai dengan
dokumen Surat Keterangan Sahnya Hasil Hutan
(SKSHHK) dan dibuat oleh pejabat yang berwenang dan
persediaan kayu di lapangan sesuai dokumen LMKB
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
3.1.3. Pembuktian asal usul kayu bulat (KB) dari pemegang IUPHHK-HA/IUPHHK-HT/IUPHHK-RE/Pemegang Hak Pengelolaan
Memenuhi a. Berdasarkan hasil verifikasi lapangan kesesuaian antara
tanda-tanda atau label pada kayu di TPn/TPK Hutan dan
TPK Antara dengan dokumen LHP terdapat kesesuiaan
dan dapat ditelusuri sampai ke Blok/petak tebang
(tunggak).
Memenuhi b. PT. RKR II telah menerapkan SI-PUHH Online dimana
penandaan identitas log sudah menggunakan Barcode
Berdasarkan pengamatan tanda identitas pada kayu
dengan dokumen LHP, menunjukkan bahwa identitas kayu
berupa tanda legalitas pada kayu dapat ditelusuri sampai
ke petak tebang
3.1.4 Pemegang izin mampu membuktikan adanya catatan angkutan kayu ke luar TPK
Memenuhi Terdapat arsip Dokumen angkutan kayu dari TPK Hutan ke
TPK Antara Belaban, TPK Antara Karangan Seribu dan
tujuan Industri yaitu dokumen angkutan Surat Keterangan
Sahnya Hasil Hutan Kayu (SKSHHK) yang dilengkapi dengan
Daftar Kayu, dokumen angkutan dibuat oleh petugas yang
berwenang sesuai dengan Surat keputusan
3.2.1. Pemegang izin menunjukkan bukti pelunasan Dana Reboisasi (DR) dan atau Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH)
Memenuhi a. Terdapat dokumen Surat Perintah Pembayaran DR/PSDH
yang telah diterbitkan sesuai dengan LHP yang telah
disahkan berdasarkan pada kelompok jenis, volume dan
tarif.
Memenuhi b. PT. RKR II telah membayar kewajiban pembayaran
PSDH dan DR sesuai SPP yang diterbitkan melalui
pembayaran secara Online (SIMPONI
Memenuhi c. Pembayaran seluruh kayu yang telah d iLHP-kan telah
diterbitkan SPP PSDH sesuai dengan tarif yang berlaku,
dan telah dibayar lunas melalui aplikasi Bank dan serta
aplikasi SIMPONI
3.3.1. Pemegang izin yang mengirimkan kayu bulat antar pulau memiliki pengakuan sebagai Pedagang Kayu Antar Pulau Terdaftar (PKAPT)
Memenuhi PT RKR telah memiliki dokumen PKAPT yang
diterbitkan oleh instansi perdagangan dan masih
berlaku sampai demngan 20 Maret 2018.
3.3.2. Pengangkutan kayu bulat yang menggunakan kapal harus kapal yang berbendera Indonesia dan memiliki izin yang sah
NA Alat angkut yang digunakan dengan tujuan industri
adalah Tug Boat yang digunakan untuk menarik rakit dari
TPK Antara Karangan Seratus s/d industri di Samarinda
dan tidak ada pengiriman kayu antar pulau. Sehingga
dalam proses pengangkutan kayu tidak menggunakan
kapal
3.4.1 Implementasi Tanda V-Legal
Memenuhi PT. RKR II telah mengimplementasikan pengunaan
tanda/logo V-Legal pada setiap log kayu dan dokumen
angkutan SKSHHK yang menyertai angkutan kayu
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
4.1.1. Pemegang izin telah memiliki Dokumen AMDAL/DPPL/UKL-UPL meliputi Analisa Dampak Lingkungan (ANDAL), Rencana Kelola Lingkungan (RKL), dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) yang telah disahkan sesuai peraturan yang berlaku meliputi seluruh areal kerjanya
Memenuhi PT. RKR II telah memiliki Dokumen Analisis Dampak
Lingkungan (Andal), RKL, RPL Hak Pengusahaan
Hutan IUPHHK dan telah mendapatkan
pengesahan/Persetujuan Kelayakan Lingkungan
berdasarkan Keputusan Gubernur Kalimantan Timur
(H. Awang Faroek Ishak) Nomor : 660.1/K.180/2009
tanggal 15 April 2009
4.1.2. Pemegang izin memiliki laporan pelaksanaan RKL dan RPL yang menunjukkan penerapan tindakan untuk mengatasi dampak lingkungan dan menyediakan manfaat social.
Memenuhi a. PT. RKR II telah memiliki dokumen RKL dan RPL yang telah mendapatkan pengesahan/Rekomendasi Kelayakan Lingkungan Keputusan Gubernur Kalimantan Timur (H. Awang Faroek Ishak) Nomor : 660.1/K.180/2009 ditetapkan di Samarinda pada tanggal 15 April 2009
Memenuhi b. PT. RKR II telah melaksanakan pengelolaan dan pemantauan lingkungan, serta terbukti keberadaannya di lapangan dan telah menyusun Laporan kegiatan RKL/RPL yang dilaporkan kepada Dinas BLHD Provinsi Kalimantan Timur
5.1.1. Prosedur dan Implementasi K3
Memenuhi a. PT. RKR II telah memiliki dokumen mengenai
pelaksanaan/prosedur kegiatan keselamatan dan
kesehatah kerja /K3 dalam melaksanakan kegiatan
pengelolaan hutan di lapangan telah
ditetapkanpengurus/Petugas K3
Memenuhi b. Dari hasil pengecekan terhadap kelengkapan kesehatan
keselamatan kerja dan peralatan perlindungan hutan
masih berfungsi dengan baik
Memenuhi c. PT. RKR II telah memiliki Laporan Kecelakaan Kerja yang
isinya memuat kronologis penyebab kejadian, kondisi fisik
korban dan penanganan kejadian serta telah ada rencana
kegaiatan K3 tahun 2018
5.2.1. Kebebasan berserikat bagi pekerja
Memenuhi PT. RKR II belum terbentuk serikat pekerja namun
demikian perusahaan tidak melarang karyawannya untuk
mendirikan serikat pekerja atau serikat buruh sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
5.2.2. Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP)
Memenuhi PT. RKR II telah memiliki dokumen Peraturan
Perusahaan (PP) yang telah mendapat pengesahan
melalui Keputusan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Kalimantan Timur Nomor:
KEP.560/430/B.PHI&JAMSOSTEK/2016 tanggal 09
Februari 2016 Tentang Pengesahan Peraturan
Perusahaan PT. Rimba Karya Rayatama berlaku selama
2 tahun terhitung sejak tanggal 09 Pebruari 2016
sampai dengan 08 Februari 2018 namun saat penilikan
III telah ada surat permohonan pengesahan peraturan
perusahaan nomor 02/PP-HRD RKR/II/2017 tanggal 6
Februari 2018 kepada Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi kalimantan Timur
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
5.2.3. Perusahaan tidak mempekerjakan anak di bawah umur
Memenuhi Berdasarkan hasil penelaahan terhadap daftar karyawan
di PT. RKR II dan observasi lapangan tidak terdapat
karyawan dibawah umur dengan karyawan termuda
berusia 19 tahun
top related