publikasi ilmiah - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/26277/12/publikasi_ilmiah.pdf · anonymous,...
Post on 24-Dec-2019
9 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PUBLIKASI ILMIAH
REDESAIN PONDOK PESANTREN
DARUL IHSAN MUHAMMADIYAH SRAGEN
DENGAN PENDEKATAN SISTEM HIJAB
Disusun sebagai Pemenuhan dan Pelengkap Syarat Guna Mencapai
Gelar Sarjana Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta
Disusun Oleh :
SYAIFUL HUDA
D300 090 001
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
LEMBAR PENGESAHAN
Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Penyusun : SYAIFUL HUDA
NIM : D 300 090 001
Judul TA : REDESAIN PONDOK PESANTREN DARUL IHSAN
MUHAMMADIYAH SRAGEN DENGAN
PENDEKATAN SISTEM HIJAB
Mengetahui,
Surakarta, ............ 2013
Pembimbing I
Ronim Azizah, ST. MT.
Dekan
Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Ir. Agus Riyanto, MT.
Surakarta, ............ 2013
Pembimbing II
Riza Zahrul Islam, ST. MT.
Ketua Program Studi Arsitektur
Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Dr. Dhani Mutiari, MT.
SURAT PERNYATAAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Bismillahirrahmanirrohim
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya :
Nama : Syaiful Huda
NIM : D300 090 001
Fakultas/jurusan : Teknik Arsitektur
Jenis : Skripsi
Judul : Redesain Pondok Pesantren Darul Ihsan Muhammadiyah
Sragen dengan Pendekatan Sistem Hijab
Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk :
1. Memberikan hak bebas royalty kepada Perpustakaan UMS atas penulisan
karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan
2. Memberikan hak penyimpan, mediakan/mengalih formatkan, mengelola
dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikan, serta
menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis
kepada Perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin dari saya selama
tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta
3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa
melibatkan pihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hokum
yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat
digunakan sebagaimana semestinya
Surakarta, 8 Juli 2013
Yang Menyatakan
SYAIFUL HUDA
SURAT PERNYATAAN ORIGINALITAS
Bismillahirrahmanirrahim,
Dengan ini, Saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu perguruan
tinggi. Disepanjang pengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis dalam
naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila ternyata kelak dikemudian hari terbukti ada ketidakbenaran dalam
pernyataan saya diatas, maka saya akan bertanggungjawab sepenuhnya.
Surakarta, 11 Juli 2013
Yang Menyatakan
SYAIFUL HUDA
REDESAIN PONDOK PESANTREN DARUL IHSAN MUHAMMADIYAH
SRAGEN DENGAN PENDEKATAN SISTEM HIJAB
Syaiful Huda
D300 090 001
Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAKSI
Pesantren adalah sebuah asrama pendidikan tradisional, dimana para
siswanya semua tinggal bersama dan belajar dibawah bimbingan guru yang lebih
dikenal dengan sebutan Kiai dan mempunyai asrama untuk tempat menginap
santri. Santri tersebut berada dalam komplek yang juga menyediakan masjid
untuk beribadah, ruang untuk belajar dan kegiatan keagamaan lainnya. Komplek
ini biasanya dikelilingi oleh tembok untuk dapat mengawasi keluar masuknya
para santri sesuai dengan peraturan yang berlaku. Hijab yang secara lughoh
berarti tirai atau dinding, adalah satu terminologi yang bisa berarti perlindungan
wanita dalam Islam dari pandangan laki-laki (terutama yang bukan Muhrim).
Salah satu prinsip dasar Islam adalah pewujudan suatu sistem yang suci,
sehingga Islam senantiasa berusaha mendidik setiap anggota masyarakat, pria
maupun wanita, untuk menjadi manusia yang bertaqwa, disiplin, dan menjaga
kesucian mereka.
Pondok Pesantren Darul Ihsan Muhammadiyah yang terletak di kampung
Pringan Rt 01, Rw 02, Desa Karang Tengah kecamatan Sragen, Kabupaten
Sragen. Penelitian difokuskan pada area sekolah yaitu SMP darul Ihsan
Muhammadiyah. Yang merupakan sekolah bersistem Boarding School. Pondok
Pesantren Darul Ihsan Muhammadiyah ini merupakan jenis ponpes khalaf, yaitu
bisa disebut juga ponpes modern. Karena telah memasukkan pelajaran umum
dalam kurikulum madrasah yang dikembangkan, atau pesantren yang
menyelenggarakan tipe sekolah-sekolah umum yaitu pada jenjang pendidikan
SMP dan SMA. Didalam area ponpes ini juga terdapat beberapa fenomena-
fenomena yang terjadi terkait penyelewengan kaidah-kaidah penataan sistem
hijab yang diterapkan. Sehingga mendorong paneliti untuk membuat redesain
yang baik sesuai dengan kaidah sistem hijab syar’i.
Oleh sebab itu, perlu adanya redesain yang harus diterapkan pada area
ponpes ini untuk mendapatkan sistem hijab yang baik serta mampu menampung
penghuni serta seluruh kegiatan yang menunjang kegiatan ponpes. diharapkan
dengan adanya perencanaan dan perancangan ini, mampu menghasilkan suatu
desain yang dapat mengatasi problem-problem yang terjadi pada ponpes ini.
Kata Kunci : Pondok Pesantren, Sistem Hijab, Redesain
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pesantren adalah
lembaga pendidikan Islam
dengan sistem asrama atau
pondok, di mana kiyai sebagai
figur sentralnya, mesjid sebagai
pusat kegiatan yang
menjiwainya, dan pengajaran
agamaIslam dibawah
bimbingan kyai yang diikuti
santri sebagai kegiatan
utamanya. Secarasingkat
pesantren bisa juga dikatakan
sebagai laboratorium
kehidupan, tempat parasantri
belajar hidup dan
bermasyarakat dalam berbagai
segi dan aspeknya.
Secara umum pesantren
dapat diklasifikasikan menjadi
dua, yakni pesantren salaf
(tradisional) dan pesantren
khalaf (modern). Pesantren salaf
menurut Zamakhsyari Dhofier,
adalah lembaga pesantren yang
mempertahankan pengajaran
kitab-kitab Islam klasik (salaf)
sebagai inti
pendidikan.Sedangkan sistem
madrasah ditetapkan hanya
untuk memudahkan sistem
sorogan, yang dipakai dalam
lembaga-lembaga pengajian
bentuk lama, tanpa
mengenalkan pengajaran
pengetahuan umum. Pesantren
khalaf adalah lembaga
pesantren yang memasukkan
pelajaran umum dalam
kurikulum madrasah yang
dikembangkan, atau pesantren
yang menyelenggarakan tipe
sekolah-sekolah umum seperti;
MI/SD, MTs/SMP,
MA/SMA/SMK. Dengan
demikian pesantren modern
merupakan pendidikan
pesantren yang diperbaharui
atau dimodernkan pada segi-
segi tertentu untuk disesuaikan
dengan sistem sekolah.
Pondok Pesantren Darul
Ihsan Muhammadiyah ini
merupakan jenis ponpes khalaf,
yaitu bisa disebut juga ponpes
modern. Karena telah
memasukkan pelajaran umum
dalam kurikulum madrasah
yang dikembangkan, atau
pesantren yang
menyelenggarakan tipe sekolah-
sekolah umum yaitu pada
jenjang pendidikan SMP dan
SMA. Didalam area ponpes ini
juga terdapat beberapa
fenomena-fenomena yang
terjadi terkait penyelewengan
kaidah-kaidah penataan sistem
hijab yang diterapkan. Sehingga
mendorong paneliti untuk
membuat redesain yang baik
sesuai dengan kaidah sistem
hijab syar’i.
2. Tujuan
Merencanakan
pengembangan sebuah ponpes
yang memiliki standar
pendekatan pada sistem hijab
yang sesuai dengan kaidah yang
sesuai syariah.
B. LANDASAN TEORI
1. Pondok Pesantren
Kata pesantren1 berasal dari
kata santri yang diimbuhi
awalan pe- dan akhiran -an
yang berarti menunjukkan
tempat, maka artinya adalah
tempat para santri. Terkadang
juga dianggap sebagai
gabungan kata sant (manusia
1 Manfred dalam Ziemek (1986) Pesantren dalam
perkembangan sosial.
baik) dengan suku kata tra (suka
menolong), sehingga kata
pesantren dapat berarti tempat
pendidikan manusia baik-baik.
Sedangkan menurut Geertz
pengertian pesantren diturunkan
dari bahasa India Shastri yang
berarti ilmuwan Hindu yang
pandai menulis, maksudnya
pesantren adalah tempat bagi
orang-orang yang pandai
membaca dan menulis. Dia
menganggap bahwa pesantren
dimodifikasi dari para
Hindu(Wahjoetomo, 1997: 70)
2. Jenis Pondok Pesantren
Menurut Zamakhsyari
Dhofier, ada dua macam
Pondok Pesantren yang ada di
Indonesia ini, diantaranya:
a. Pondok pesantren salaf
(tradisional), Pesantren
salaf adalah lembaga
pesantren yang
mempertahankan
pengajaran kitab-kitab
Islam klasik (salaf)
sebagai inti pendidikan.
Sedangkan sistem
madrasah ditetapkan
hanya untuk memudahkan
sistem sorogan, yang
dipakai dalam lembaga-
lembaga pengajian bentuk
lama, tanpa mengenalkan
pengajaran pengetahuan
umum. Sistem pengajaran
pesantren salaf memang
lebih sering menerapkan
model sorogan dan
wetonan. Istilah weton
berasal dari bahasa Jawa
yang berarti waktu.
Disebut demikian karena
pengajian model ini
dilakukan pada waktu-
waktu tertentu yang
biasanya dilaksanakan
setelah mengerjakan
shalat fardhu.
b. Pesantren khalaf adalah
lembaga pesantren yang
memasukkan pelajaran
umum dalam kurikulum
madrasah yang
dikembangkan, atau
pesantren yang
menyelenggarakan tipe
sekolah-sekolah umum
seperti; MI/SD,
MTs/SMP,
MA/SMA/SMK dan
bahkan PT dalam
lingkungannya (Depag,
2003: 87). Dengan
demikian pesantren
modern merupakan
pendidikan pesantren
yang diperbaharui atau
dimodernkan pada segi-
segi tertentu untuk
disesuaikan dengan sistem
sekolah.
3. Ciri Universal Arsitektur
Islam
Yakub Zaki (James
Dickie) dalam sebuah artikelnya
menyatakan bahwa trinitas yang
menjadi cirri utama arsitektur
Islam adalah kolom, lengkungan
dan kubah. Penghulu dari tiga
utama ini adalah kubah.
Meskipun dalam faktanya, bukan
hanya tiga cirri utama tersebut
yang berkembang, paling tidak
mencermati pertumbuhan ketiga
hal tersebut, ditambah unsur
elemen dekorasi. Elemen
dekorasi yang dititikberatkan ada
tiga macam, yaitu elemen hiasan
pada dinding bangunan
(Musrhabiah), elemen pada atap /
langit-langit bangunan
(Muqarnas) dan elemen penghias
kolom bangunan dengan elemen
Floral.
4. Konsep Hijab
Hijab, yang secara lughoh
berarti tirai atau dinding, adalah
satu terminologi yang bisa berarti
perlindungan wanita dalam Islam
dari pandangan ihwan (terutama
yang bukan Muhrim). Salah satu
prinsip dasar Islam adalah
pewujudan suatu sistem yang
suci, sehingga Islam senantiasa
berusaha mendidik setiap anggota
masyarakat, pria maupun wanita,
untuk menjadi manusia yang
bertaqwa, disiplin, dan menjaga
kesucian mereka. Di antara
pendidikan yang penting adalah
dengan latihan agar manusia
berdisiplin atas kecenderungan
mereka terhadap jenis yang lain
dan agar kecenderungan-
kecenderungan ini hanya
disalurkan melalui jalan yang
halal. Untuk tujuan ini Islam
membuat satu peraturan yang
bernama hijab.
C. METODE
Data yang akan
dikumpulkan dalam studi
perancangan ini adalah data
primer dan data sekunder.
Kegiatan pengumpulan data
dalam perancangan ini
menggunakan metode sebagai
berikut:
a. Observasi Langsung
Pengamatan langsung
terhadap kondisi kawasan
kabupaten Sragen
digunakan untuk
mendapatkan data primer,
meliputi:
Kondisi yang ada
pada wilayah observasi
yang nantinya dapat
berpengaruh dalam
kegiatan perancangan
baik secara langsung
maupun tidak langsung.
b. Analisis Dokumentasi
(content analysis)
Teknik ini digunakan
untuk mendapatkan data
sekunder yang
dikumpulkan melalui
penelusuran pustaka dari
berbagai instansi terkait,
seperti Perguruan Tinggi,
Pemerintah (Pusat
maupun Daerah), Instansi
Pemerintah, Instansi
lainnya, text-book
laporan/makalah, serta
sumber-sumber lain yang
berhubungan dengan
objek dan fokus
penelitian.
c. Wawancara
Penulis menanyakan
pendapat
responden/informan
tentang banyak hal yang
sangat bermanfaat bagi
perancangan lebih jauh
dan dapat dilakukan
berkali-kali sesuai
dengan keperluan
peneliti tentang
kejelasan masalah yang
dijelajahinya.
D. HASIL
Hasil dari studi perencanaan ini
dihasilkan sebuah masa bangunan
pada kawasan pondok pesantren
Darul Ihsan Muhammadiyah
Sragen yang terdiri dari :
1. Asrama santri Ihwan dan Ahwat
2. Masjid Ihwan dan Ahwat
3. Bangunan sekolah
4. Wisma tamu dan rumah kiyai
5. Bangunan servis dan niaga
6. Aula santri Ahwat
E. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Redesain Pondok Pesantren
Darul Ihsan Muhammadiyah
Sragen ini menjadi sebuah
upaya dalam meningkatkan
studi dalam ruang arsitektur
penulis. Rancangan yang telah
dibuat ini memiliki tolak ukur
dalam orientasi sistem hijab
serta pemaksimalan siteyang
ada untuk memenuhi kebutuhan
kegiatan ponpes ini.
2. Saran
Dalam sebuah perencanaan
redesain ponpes ini harus
menggandeng beberapa pihak
seperti pemkot, masyarkat
sekitar dan yayasan
Muhammadiyah sendiri karena
ini merupakan area pendidikan
yang berbasis Islam dan tidak
bisa berdiri sendiri tanpa
dukungan seluruh aspek.
F. DAFTAR PUSTAKA
A, Djaelani, Sistem Pendidikan Pondok Pesantren, CV Badriyah,
Bogor,1983.
Ahmad, Amiruddin, Vidoe Profil SMP Darul Ihsan Muhammadiyah
Sragen, Laporan Kerja Praktik, UNSA, 2012.
Anonymous, Proposal Pembangunan Ruang Kelas Baru SMP Darul
Ihsan Muhammadiyah Sragen, 2007.
Azizah, Ronim dan Putri, Ria Hapsari, Penerapan Konsep Hijab Pada
Rumah Ketutrunan Arab Di Kelurahan Pasar Kliwon, Penelitian
Kolaboratif UMS, 2012.
Dhofier, Zamakhsyari, Tradisi Pesantren Studi tentang Pandangan Hidup
Kyai, LP3S,Jakarta, 1983.
Fanani, Achmad, Arsitektur Masjid, Bentang, Yogyakarta, 2009
Mastuhu, Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren, Jakarta, 1994
Qaradhawi, Yusuf, Fiqih Wanita, Jabal-Bandung, Februari 2007
Rahmawati, Nur, Buku Pegangan Kuliah Evaluasi Purna Huni UMS,
Agustus 2004
Sukino, Ahmad, Materi Pengajian Ahad Pagi Yayasan Majelis Tafsir
Alqur’an (MTA), Surakarta, Maret 2009
http://assalaam.co.id
http://gontor.co.id
http://google.com
http://bimcrot.tripod.com/global/hijab2.html
top related