puisi lama-2
Post on 22-Jun-2015
5.075 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
PUISI LAMA
Puisi lama adalah…
Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Aturan- aturan itu antara lain :
• Jumlah kata dalam 1 baris
• Jumlah baris dalam 1 bait
• Persajakan (rima)
• Banyak suku kata tiap baris
• Irama
Ciri puisi lama:• Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal
nama pengarangnya
• Mendapat pengaruh dari sastra Melayu
• Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan
• Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima
JENISPUISI LAMA
Puisi yang digunakan untuk ritual yang berhubungan dengan kekuatan magis. Tidak
boleh diucapkan oleh sembarang orang kecuali oleh orang yang dianggap telah menguasai ilmu
magis.
MANTRA
Ciri mantra :
• Jumlah larik setiap bait tidak tetap
• Rima dan irama mempunyai irama mempunyai peranan untuk memperkuat tenaga gaib
• Ditujukan kepada ruh-ruh
• Bahasa mantra merupakan bahasa yang tetap (tidak boleh diubah)
• Mantra tidak boleh diucapkan sembarang orang. Penggunaan mantra membutuhkan pawang
Mantra Tabur Melukut (Tabur Benih)Indang-indang melukut
Indang di lapek purun
Hilang-hilang dijemput dijemput dibawa turun
Tak turun makan menturun
Tak datang makan benatang
Hinggap di dahan mati tertahan
Hinggap di daun terpetak ular daun
Turun ke tanah dipetak ular daun
Terbang ke atas disambar sikap rajawali
Mantra Menyadap Nira
Assalammu’alaikum putri satulung besar
Yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu
Mantra untuk mengobati orang dari pengaruh makhluk halus
Sihir lontar pinang lontar
terletak diujung bumi
Setan buta jembalang buta
aku sapa tidak berbunyi
BIDALBidal adalah bahasa kiasan yang berima dan
berirama.
Ciri :
• Terdiri atas satu kalimat
• Isi berupa ajaran, pendidikan, petunjuk, peringatan serta pedoman bagi masyarakat
Jenis Bidal 1 : Pepatah Ucapan pendek yang mengandung kebenaran
Contoh :
• Tong kosong nyaring bunyinya (Banyak bicara tanpa makna)
• Air beriak tanda tak dalam (Orang yang berbicara saja tanda tak pandai)
Jenis Bidal 2 : PeribahasaUngkapan atau kalimat ringkas padat, berisi
perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.
Contoh :
• Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing (Bergotong-royong menyelesaikan masalah )
• Patah tumbuh, hilang berganti (Regenerasi dalam suatu masalah)
Jenis Bidal 3 : Tamsil Ajaran yang terkandung dalam
pengibaratan sesuatu sebagai contoh
Contoh :
• Tua-tua keladi, makin tua makin menjadi (Semakin tua semakin matang mentalnya dan semakin banyak pengalamannya)
• Keras-keras kerak, kena air lembut juga (Sekeras apapun watak seseorang akan melunak juga bila hatinya tersentuh)
Jenis Bidal 4 : IbaratBahasa kiasan dengan menggunakan
perbandingan
Contoh :
• Ibarat kerakap tumbuh di batu, hidup segan mati tak mau(Tidak bersungguh-sungguh menjalani hidup)
• Ibarat bunga segar dipakai layu dibuang(memanfaatkan seseorang untuk diambil baiknya saja)
Jenis Bidal 5 : Hadis Melayu (Aferisme)
Disebut juga kata arif, merupakan pernyataan yang dipergunakan sebagai pedoman. Kata
dalam hadis melayu mengandung kebijaksanaan.
Contoh :
• Alang alim rusak agama, alang sepahan negeri kacau (Dendam merusak agama, rusak hati merusak negeri)
• Kalau tak pandai bermain budi, emas habis badan binasa(Hidup akan sia-sia bila tidak pandai berbudi)
Jenis Bidal 6 : Kata adat adalah pernyataan yang
mempunyai nilai hukum
Contoh :
• Yang sakit bagi kita itu, sakit pula bagi orang lain
• Yang enak bagi kita itu, enak pula bagi orang lain
PANTUNPantun adalah puisi lama yang masih
bertahan hingga sekarang. Disebut juga puisi nasional karena hampir setiap suku bangsa Indonesia mempunyai puisi yang
beciri sama, hanya istilahnya yang berbeda
Ciri-ciri pantun :
• Bersajak a-b-a-b
• Tiap bait 4 baris
• Tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata
• 2 baris awal sebagai sampiran, 2 baris berikutnya sebagai isi.
• Pembagian pantun menurut isinya terdiri dari pantun anak, muda-mudi, agama/nasihat, teka-teki, jenaka
Apakah fungsi sampiran?Sampiran berfungsi sebagai pengantar
dalam menyatakan sesuatu yang tercantum dalam isi pantun. Oleh karena itu, terdapat kesamaan rima dan irama pada sampiran dan isi.
Menurut bentuknya, Pantun ada 3 macam
• Pantun : 4 larik tiap bait
Contoh :
Polisi cantik namanya Polwan
Tikus abu-abu makan kawat
Liburan masih jauh hai kawan
Jangan menyerah tetap semangat
• Pantun kilat (Karmina) : 2 larik tiap bait
Contoh :
Lima bungkus tolong belikan
Orang rakus bagai orangutan
Karmina Sebab pulut santan binasa
Sebab mulut badan binasa
Dahulu parang sekarang besi.
Dahulu sayang sekarang benci.
Dahulu sedan sekarang mercy.
Dahulu teman sekarang istri.
Ada tempayan gede tutupnya.
Anak perawan gede kentutnya.
Ikan sembilang di balik batu.
Sudah dibilang jangan mengganggu.
(Ikan sembilang :ikan laut jenis Plotosus, siripnya berbisa; lele laut)
• Talibun : 6, 8, 10 – 20 larik tiap bait
Contoh :
Beruang madu melihat ular
Ular lari ke arah sawah
Sawahnya sawah Pak Abu
Kalau nona berjalan ke pasar
Lihat-lihatlah yang di bawah
Jangan sampai tersandung batu
Pantun menurut isinyaPantun anak
Elok rupanya kumbang janti
Dibawa itik pulang petang
Tidak terkata besar hati
Melihat ibu sudah datang
Anak nelayan menangkap pari
Sampannya karam melanggar karang
Sungguh malang nasibku ini
Ayah pergi ibu berpulang
Pantun orang muda
Asam pauh dari seberang
Tumbuhnya dekat tepi tebat
Badan jauh di rantau orang
Sakit siapa akan mengobati
Kalau tuan mandi ke hulu
Ambilkan saya bunga kamboja
Kalau tuan mati dahulu
Nantikan saya di pintu sorga
Macam-Macam Pantun Dan Contohnya
Pantun Nasihat
Di tepi kali saya menyinggah
Menghilang penat menahan jerat
Orang tua jangan disanggah
Agar selamat dunia akhirat
Natal : Mandailing Natal, Tiku dan Airbangis smerupakan nama daerah di Sumatera
Pantun Anak Muda
Dari Natal pergi ke Tiku
Di Airbangis singgah dahulu
Kalau adik ragu hatiku
Boleh abang cari yang baru
Pantun Jenaka
Orang Sasak pergi ke Bali
Membawa pelita semuanya
Berbisik pekak dengan tuli
Tertawa si buta melihatnya
Berbisik pekak : berbisik dengan keras
Pantun Teka-tekiKalau puan, puan cemara
Ambil gelas di dalam peti
Kalau tuan bijak laksana
Binatang apa tanduk di kaki
Pantun AgamaCari lebah bersarang besar
Jangan tersengat racun berbisa
Janji Allah adalah benar
Jangan tertipu kehidupan dunia
Puan :kelapa yang daging buahnya lunak sekali dan mudah hancur, biasa dibuat minuman yg dicampur dengan es dan sirop
Pantun daerah di Indonesia
MaduraAsalenan nyare bukte
Madaddi lama’na kasor
Daddi le’na pate-ngate
Loka budhi nyama ngasor
Berkelana mencari pandan
Dijadikan alas kasur
Jadi pimpinan hati-hati
Luka budi akan sengsara
Jawa Timur Tak kethuki tak kenongi
Gamelane laras slendro
Takpethuki tak omongi
Aja nganti dadi wong bodho
Pantun daerah
Badui Ngala supa ngala suji
Ditalian kusampora
Neda duka neda sudi
Kami amit arek nyora
Memetik cendawan memetik suji
Diikat dengan sampora
Mohon disukai diridhoi
Kami hendak buka suara
Batak KaroAdi lawes kan ku Medan
Ban makupna cucur panas
Adi lawes kan erdalan
Ngerana ulah arah datas
Jika anda pergi ke Medan
Jangan takut ditimpa panas
Jika anda pergi berjalan
Bicara jangan di atas
SELOKASeloka dalam kesusastraan berbentuk caturrangkai (4 larik tiap bait)
Ciri :
• Rima akhir a-a-a-a
• Satu bait seloka memuat pikiran yang lengkap
• Berisi sindiran, kritik atau tanggapan sesaat
Contoh Seloka: Candu dibungkus kain palas
Makan dia mata bilas
Mandi segan kerja malas
Harta orang hendak digalas
Makan nasi dengan Cik Dullah
Rambut se’lai dibelah-belah
Ajaib aku subhanallah
Tabuan meminang anak lebuah
Candu :getah kering pahit berwarna cokelat kekuning-kuningan yg diambil dr buah Papaver somniferum
Palas : pohon palem yg daunnya spt kipas, daun yg tua dapat dibuat atap, yg muda dipakai sbg kertas rokok atau pembungkus kue; Licuala
Tabuan :tanaman, terutama untuk pagar, Crescentia cujete
Lebuah : sejenis labu, manis dagingnya
GURINDAMBentuk puisi yang berasal dari Tamil (India Selatan)
Ciri :
• Setiap bait terdiri atas dua larik. Hubungan larik pertama dengan larik kedua seperti hubungan anak kalimat dengan induk kalimat.
• Larik pertama sebagai syarat, larik kedua merupakan jawab atau imbalan larik pertama
• Larik pertama dan larik kedua merupakan satu kesatuan, seperti kesatuan bersoal-jawab
• Berirama terus (a,a)
• Setiap larik terdiri dari 4 perkataan atau 8-11
• Berisi nasihat atau amsal
ContohTubuh manusia; seia sekata
Dapat menyampaikan segala cita-cita
Membuat utang amatlah mudah
Waktu membayar tumbuhlah gundah
Dengan bapa janganlah durhaka
Supaya Allah tidak murka
Dengan ibu hendaklah hormat
Supaya badan dapat selamat
Contoh GurindamCahari olehmu akan sahabat
yang dapat dijadikan obat
Cahari olehmu akan guru
yang mampu memberi ilmu
Cahari olehmu akan kawan
yang berbudi serta setiawan
Cahari olehmu akan abdi
yang terampil serta berbudi
SYAIRBentuk puisi yang berasal dari Arab. Dalam sastra
Indonesia, syair adalah ikatan puisi berbentuk caturrangkai, berima sama. Syair bersifat mengantarkan
cerita.
Ciri :
• Terdiri atas 4 larik
• Setiap larik terdiri atas 8-14 suku kata
• Berima terus (a,a,a,a)
• Syair untuk mengantarkan cerita
• Terdiri dari beberapa bait
Contoh Alkisah pada suatu masa
Sebuah negara nan kaya raya
Sejarah berkata ia akan jaya
Ramal bersabda ia akan meraja
Apa daya lintah menjalar
Hisab habis jiwa hingga ke akar
Mereka beringas tanpa nalar
Berkoar seenak mulut berkelakar
Ini namanya negara pencuri
Keadilan mati tikus berdasi lari
Kata hukum hanyalah ilusi
Semua hati mati karena korupsi
Ayo kawan kita bukan bangsa laknat
Buktikan pada dunia kita hebat
Tunjukkan semesta kita bangsa kuat
Tak terpengaruh fitnah dan gaya barat
Masnawi
Jenis puisi asal Persia, berirama a-a-b-b, dan berisi pujaan
UMARUmar yang ‘adil dengan perinya
Nyatalah pun adil sama sendirinya
Dengan ‘adil itu anaknya dibunuh
Inilah adat yang benar dan sungguh
Dengan bedah antara isi alam
Inilah yang besar pada siang malam
Lagipun, yang menjauhkan segala syar
Imamu’lhak ke dalam padang mahsyar
Syar:Kejahatan
Imamu’lhak : pemimpin orang yang haq
Peri : cara berbuat; laku
NAZAMPuisi yang berasal dari Persia, terdiri atas dua
belas larik, berima dua-dua atau empat-empat, isinya perihal hamba sahaya istana yg setia dan
budiman
Contoh:Bahwa bagi raja sekalian,
Hendak ada menteri demikian,
Yang pada suatu pekerjaan,
Sempurnakan segala kerajaan,
Menteri inilah maka tolan raja,
Dan peti segenap rahasianya sahaja,
Karena kata raja itu katanya,
Esa artinya dan dua adanya,
Maka menteri yang demikianlah perinya,
Ada kerajaan raja dirinya,
Jika raja dapat adanya itu,
Dapat peti rahasianya di situ
Armania Bawon K. (02)Tifania Adine A.A. (05)Zasqia Rizki S. (06)
SEKIAN
top related