pulpitis reversibel

Post on 11-Aug-2015

157 Views

Category:

Documents

13 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

PULPITIS REVERSIBEL

Mahasiswa: Julaika Siregar 060600053

PembimbingProf.Dr. Rasinta Tarigan,drg,.Sp.KG (K)

Pulpitis Reversibel

Inflamasi pulpa yang tidak parah. Jika penyebabnya dilenyapkan, inflamasi

akan menghilang dan pulpa akan kembali normal

•Ketika panas diaplikasikan pada gigi dengan pulpa yang tidak terinflamasi, respon awal yang langsung terjadi (tertunda), intensitas nyeri akan meningkat bersamaan dengan naiknya temperatur.• Respon nyeri terhadap dingin pada pulpa normal akan segera terasa• Intensitas nyerinya cenderung menurun jika stimulus dingin dipertahankan.

Asimtomati

s

GEJALA PULPITIS REVERSIBEL

•Gejala sensitif dan rasa sakit tajam yang hanya sebentar. Lebih sering diakibatkan oleh rangsangan dingin daripada panas. Ada keluhan rasa sakit bila kemasukan makanan, terutama makanan dan minuman dingin. Rasa sakit hilang apabila rangsangan dihilangkan, rasa sakit yang timbul tidak secara spontan.

Simtomatis

terlihat dentin reparatif

gangguan lapisan

odontoblas

pembesaran pembuluh darah dan adanya sel

inflamasi kronis yang secara imunologis kompeten.

Gambaran Mikroskopis

DIAGNOSA

Anamnese●rasa sakit/nyeri

sebentar, dan hilang setelah rangsangan

dihilangkan.

Gejala subyektif

●lokasi nyeri lokal

(setempat)●rasa ngilu timbul bila

ada rangsangan, durasi nyeri sebentar.

Gejala obyektif

●kariesnya tidak dalam (hanya

mengenai enamel, kadang-

kadang mencapai selapis

tipis dentin), ●perkusi,

tekanan tidak sakit.

●Tes vitalitas dengan gigi masih vital

TERAPIJika karies media dapat langsung dilakukan

penumpatan, tetapi jika karies porfunda perlu pulp capping terlebih dahulu, apabila 1 minggu kemudian tidak ada keluhan dapat langsung dilakukan penumpatan

•penumpukan darah secara berlebihan pada pulpa, yang disebabkan oleh kongesti vaskular

Pengertian

•Arteri (aktif), jika terjadi peningkatan peredearan darah arteri.•Vena (pasif), jika terjadi pengurangan peredaran darah vena.

Pembagian hiperemi

Pulpa

HIPEREMI PULPA

Etiologi

TraumaOklusi traumatik

syok termal sewaktu preparasi

kavitasdehidrasi akibat

penggunaan alkohol atau kloroform

syok galvanikiritasi terhadap

dentin yang terbuka disekitar

leher gigi.

Makanan yang asam atau manisiritasi terhadap bahan tumpatan

silikat atau akrilik bahan sterilisasi dentin(fenol,H2O2,

alkohol,kloroform)

Kimiawi Bakteri Yang dapat menyebar

melalui lesi karies atau

tubulus dentin ke pulpa, tetapi baru toksin

bakteri

Gejala Hiperemia

Pulpa

rasa sakit yang tajam dan pendek

rasa sakit timbul karena rangsangan air, makanan, atau udara dingin, juga karena makanan

yang manis atau asin

tidak spontan dan tidak

berlanjut jika rangsangan dihilangkan.

DIAGNOSA HIPEREMIA PULPAPem.

Subjektif

Ngilu bila terdapat rangsangan,seperti rangsangan dingin, manis, asam. Rasa ngilu akan hilang jika rangsangan dihilangkan

Pem.

Objektif

Ekstra oral

: tidak ada kelainan Intra oral

: tidak ada kelainan Inspeksi

: terlihat karies Sondase

: Karies media, Ngilu(+)Perkusi

: (-)Tekanan: (-)Palpasi

: (-)Thermal test

: Terasa ngilu (+)

Gejala Klinis

Rasa sakit tajam, dan berdurasi pendek, berlangsung beberapa detik sampai kira-kira 1 menit. Umumnya hilang, jika rangsangan disingkirkantemperatur, terutama rangsangan dingin. Rasa manis umumnya juga menyebabkan rasa sakit.

TerapiTerapi pulpitis reversibel dengan penambalan

pulp capping selama Ca(OH) ± 1 minggu untuk membentuk sekunder dentin

Pengertian

Rasa sakit yang berlangsung pendek tajam yang terjadi secara tiba-tiba akibat adanya rangsangan terhadap dentin yang terpapar. Rangsangan tersebut antara lain taktil atau sentuhan, uap, kimiawi dan rangsangan panas atau dingin. Selain itu, hipersensitif dentin tidak dihubungkan dengan kerusakan atau keadaan patologis gigi.

Etiologi

Etiologi hipersensitif dentin adalah adanya pergerakan cairan tubulus dentin akibat adanya rangsangan terhadap dentin yang terpapar atau terbuka

Faktor-faktor yang me

mpengaruhi

Transmisi rasa sakit melalui tubulus dentin yang terbuka.Ambang rasa sakit yang rendah akibat vasodilatasi kapiler yang kronis atau peradangan lokal

HIPERSENSITIF DENTIN

Tubulus dentin yang tertutup dan (B) Tubulus dentin yang terbuka

Teori hidrodinamik (Brannström tahun 1960-an dan 1989) menyatakan bahwa hipersensitif dentin dimulai dari dentin yang terpapar mengalami rangsangan, lalu cairan tubulus bergerak menuju reseptor syaraf perifer pada pulpa

yang kemudian melakukan pengiriman rangsangan ke otak dan akhirnya

timbul persepsi rasa sakit.

Atrisi

Abfraksi

Resesi Gingiva

Erosi

Abrasi

faktor-faktor yang mempengaruhi

terjadinya hipersensitif dentin

Bleaching

Gejala Klinis

Sakit singkat

Sakit spontan

Sakit tajam

Gambaran mikroskopis tubulus dentin (A) pada gigi yang tidak mengalami

hipersensitif dentin dan (B) pada gigi yang mengalami hipersensitif dentin

Tubulus dentin gigi yang hipersensitif dentin = 8x gigi jumlah tubulus dentin

yang tidak mengalami hipersensitif dentin. Pada gigi yang tidak

mengalami hipersensitif dentin, diameter tubulus dentin sekitar 0,4 mikron. Sedangkan pada gigi yang

mengalami hipersensitif dentin, diameter tubulus dentin menjadi 0,8

mikron

Penegakan diagnosa Hipersensitif dentin

riwayat dan bentuk nyeri (meliputi

daerah yang nyeri pada gigi, intensitas nyeri, pemicu nyeri, serta frekuensi dan

durasi masing-masing nyeri),

keberadaan karies serta jumlah dan lokasi gigi yang

sensitif

Riwayat medis (contoh muntah ataupun

gangguan pola makan seperti anoreksia dan

bulimia nervosa)

Karakter rasa sakit hipersensitif dentin dapat diperoleh dari rangsangan perubahan suhu, kimiawi, sentuhan dan semprotan udara atau air

Alat-alat dan tes yang dipakai untuk membantu penentuan diagnosa, antara lain semprotan udara atau air, sonde, alat perkusi, tes gigitan, tes thermal dan pemeriksaan oklusi. Pemeriksaan gigi yang lengkap dengan sendirinya akan menentukan faktor penyebab hipersensitif dentin, apakah disebabkan oleh gigi atau restorasi yang fraktur, karies gigi, kegagalan perawatan endodonti, marginal leakage, ataupun pulpitis

Faktor-faktor yang

meneyebabkan respon pasien

bervariasi

toleransi pasien

terhadap rasa sakit

tingkat emosi pasienlingkungan

Prinsip Terapi HD •mencegah aliran cairan tubulus dentin •mengurangi rangsangan terhadap syaraf

Pembagian Terapi HD•Beradasrkan berat ringan dilakukannnya terapi HD:•Invasif•Non Invasif

Terapi HD Invasif dan non Invasif

•Terapi invasif : bedah mukogingival, resin dan pulpektomi serta laser.•Terapi non invasif : pasta desensitisasi dan bahan topikal

Terapi Non Invasif

Bahan desensitasi topikal

bahan desensitisasi topikal seperti

fluoride, potassium nitrate, oxalate, dan calcium phosphates sebaiknya dilakukan oleh dokter gigi di

praktek.

Terapi Invasif

Pulpektomi

Iontophoresis

Resin dan adesif

laser neodymium

Mukogingiva

Fluoride Varnish

Oxalic acid Sealent dan

primer

Yttrium-Aluminum-

Garnet (YAG) laser erbium:

YAG Laser galium-

aluminium- arsenide

tingkat rendah

TERIMA KASIH

top related