purchase intention pada produk bank syariah mandiri...
Post on 09-Apr-2019
229 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGARUH E-WOM DALAM MEMBANGUN BRAND IMAGE DAN
PURCHASE INTENTION PADA PRODUK BANK SYARIAH MANDIRI
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)
Oleh :
AGUNG HARISMAN YULIANTO
1112046100083
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULAH JAKARTA
2017/2018
PENGARUH E-WOM DALAM MEMBANGUN BRAND IMAGE DAN
PURCHASE INTENTION PADA PRODUK BANK SYARIAH MANDIRI
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)
Oleh :
AGUNG HARISMAN YULIANTO
NIM: 1112046100083
Pembimbing
Sofyan Rizal, S.E, M.Si
NIP. 197604302011011002
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULAH JAKARTA
1439 H/2018 M
ii
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Hari ini Kamis, 11 Januari 2018 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:
1. Nama : Agung Harisman Yulianto
2. NIM : 1112046100083
3. Jurusan : Perbankan Syariah
4. Judul Skripsi : Pengaruh e-Wom dalam Membangun Brand Image dan
Purchase Intention pada Produk Bank Syariah Mandiri.
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan serta kemampuan yang
bersangkutan selama proses Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa
tersebut dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 11 Januari 2018
PANITIA UJIAN:
1. Ketua : AM. Hasan Ali, M.A.
NIP. 19751201 200501 1 005 (…………….……)
2. Sekretaris : Dr. Abdurrauf, M.A.
NIP. 19731215 200501 1 002 (…………….........)
3. Pembimbing : Dr. Sofyan Rizal, S.E, M.Si.
NIP. 19760430 201101 1 002 (……..…………...)
4. Penguji I : Dr. Zainul Arifin Yusuf, M.Pd.
NIP. 19560712 198103 1 003 (…………….........)
5. Penguji II : Dr. Nurhasanah, M.Ag
NIP. 19740817 200212 2 013 (…………….........)
iii
iv
ABSTRAK
Agung Harisman Yulianto. NIM 111204610083 Pengaruh e-WoM dalam
Membangun Brand Image dan Purchase Intention pada Produk Bank Syariah
Mandiri, skripsi Jurusan Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh e-
WoM Terhadap Brand Image dan Purchase Intention pada Produk Bank Syariah
Mandiri. Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling
dan data yang digunakan adalah data primer. Data diperoleh dari kuesioner yang
disebar kepada 200 responden. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Structural Equation Model (SEM) dengan bantuan Software program
statistik AMOS version 22 for windows.
Hasil penelitian ini menunjukan adanya pengaruh positif dan signifikan
variabel e-Word-of-mouth terhadap variabel Brand Image, adanya pengaruh
positif dan signifikan variabel e-Word-of-mouth terhadap variabel Purchase
Intention, adanya pengaruh positif dan signifikan variabel Brand Image terhadap
variabel Purchase Intention.
Kata Kunci : e-WoM, Brand Image, Purchase Intention, Bank Syariah
Mandiri, Structural Equation Model (SEM).
Pembimbing : Dr. Sofyan Rizal, S.E, M.Si
Daftar Pustaka : Tahun 1988 s.d 2016
v
ABSTRACT
Agung Harisman Yulianto NIM 1112046100083 The Influence of e-WoM to
Build Brand Image and Purchase Intention on product of Bank Syariah Mandiri,
script major of Islamic Banking, Faculty of Economics and Business, Syarif
Hidayatullah State Islamic University Jakarta.
This study aims to determine and analyze The Influence of e-WoM to
Brand Image and Purchase Intention on product of Bank Syariah Mandiri. Sample
selection in this study using purposive sampling and data collection through
primary data. Data obtained from the questionnaire deployed to 200 respondents.
Methods used in research is structural equation model (SEM) with the help of
statistical program software AMOS version 22 for windows .
The results of this study indicate there is a positive influence and
significant variable e-word-of-mouth tp variable brand image, there is a positive
influence and significant variable e-word-of-mouth on variables purchase
intention, there is a positive influence and significant variable brand image on
variables purchase intention.
Keywords: e-WoM, Brand Image, Purchase Intention, Bank Syariah Mandiri,
Structural Equation Model (SEM).
vi
KATA PENGANTAR
حيم الر حمن الر هللا بسم
فان مع العسر يسرا
Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan,
ان مع العسر يسرا
Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan,
فاذافرغت فنصب
Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah
bekerja keras (untuk urusan yang lain),
والربك فرغب
Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap,
(Al-Insyirah: 5-8)
Alhamdulillah wa syukurillah, segala puji bagi Allah SWT., atas berkah
dan karunia-Nya skripsi ini bisa terselesaikan. Shalawat dan salam semoga Allah
SWT. sampaikan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW. Karena perjuangan
beliau kita dapat menikmati iman dan islam hingga saat ini sebagai bentuk kasih
sayang Allah SWT. kepada kita semua.
Skripsi ini dibuat dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta. Dengan segala usaha dan tekad yang kuat, walaupun hambatan dan
rintangan yang penulis hadapi cukup banyak, namun atas izin Allah SWT. semua
hambatan dapat teratasi dan skripsi ini terselesaikan dengan baik.
Terselesaikannya skripsi ini merupakan salah satu anugrah terindah yang
pernah penulis rasakan. Penulisa menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini
tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, baik moril, kritik, saran, masukan,
vii
dorongan semangat, doa maupun pemikiran dalam penulisan skripsi ini. Oleh
karena itu, dalam kesempatan ini perkenankan penulis secara khusus
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, MA., selaku Dekan Fakultas Syariah dan
Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Cut Erika Ananda Fatimah, S.E, M.BA, selaku Ketua Program
Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak A.M Hasan Ali, MA., selaku Ketua Program Studi Muamalat
Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
5. Ibu Fitri Damayanti, M.Si., selaku Sekretaris Program Studi Perbankan
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
6. Bapak Dr. Abdurrauf, MA., selaku Sekretaris Program Studi Muamalat
Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
7. Bapak Sofyan Rizal, S.E., M.Si., selaku dosen pembimbing yang tiada
hentinya membimbing penulis, memberikan arahan dan meluangkan
waktu demi terselesaikannya skripsi ini.
8. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang dengan sabar memberikan bekal
ilmu yang tak terhingga nilainya.
9. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang dengan sabar memberikan bekal
ilmu yang tak terhingga nilainya.
10. Segenap pimpinan dan karyawan Perpustakaan Fakultas Syariah dan
Hukum, Perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dan Perpustakaan
viii
Utama Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
memberikan fasilitas untuk melakukan studi kepustakaan.
11. Orang tua penulis, Bapak Misran dan Ibu Wagiyem yang selalu sabar tiada
habisnya senantiasa memberikan doa dan dorongan semangat kepada
penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini, semoga karya ini dapat
memberikan kebanggaan. Tidak lupa juga, adik penulis, Wahyuda
Pambudi yang selalu menyemangati penulis agar mampu menyelesaikan
skripsi ini dengan baik.
12. Terima kasih kepada Rania Marhana yang sering kali menemani dan
menjadi penyemangat penulis hingga skripsi ini selesai.
13. Kawan-kawan seperjuangan di keluarga besar Perbankan Syariah 2012
yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan di luar bangku kuliah.
Terima kasih untuk ilmu dan pengalaman yang diberikan kepada penulis.
14. Teman-teman UKM Bahasa-FLAT UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
khususnya angkatan 12 (Capolista) yang tselalu memberikan motivasi dan
semangat pada penulis.
15. Terima kasih kepada sahabat-sahabat perjuangan, mahasiswa bimbingan
Pak Sofyan Rizal, yang senantiasa membantu, memberikan motivasi, dan
mendoakan yang terbaik kepada penulis. Terima kasih untuk semua
kenangan yang tak terlupakan. Semoga silaturahmi kita tetap dapat
terjalin.
Akhir kata kepada semua pihak yang telah membantu selesainya
skripsi ini, penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semoga
Allah SWT mencatatnya sebagai amal baik dan membalasnya lebih baik
lagi. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua kalangan.
Jakarta, Januari 2018
Agung Harisman Yulianto
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii
LEMBAR PERNYATAAN ................................. Error! Bookmark not defined.
ABSTRAK ........................................................................................................... iiv
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iix
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii
BAB I ...................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Penelitian ............................................................................ 1
B. Pembatasan Masalah .................................................................................... 4
C. Perumusan Masalah Penelitian .................................................................... 4
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................... 4
E. Sistematika Penelitian .................................................................................. 5
BAB II .................................................................................................................... 7
A. Landasan Teori ............................................................................................. 7
1. E-Word-of-Mouth .................................................................................... 7
2. Brand Image ............................................................................................. 9
3. Purchase Intention .................................................................................. 10
B. Penelitian Sebelumnya ............................................................................... 13
1. Jurnal Ilmiah ........................................................................................... 13
2. Penelitian Lain Terkait Judul ................................................................. 15
C. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 16
D. Hipotesis Penelitian ................................................................................... 17
BAB III ................................................................................................................. 20
A. Desain Penelitian ....................................................................................... 20
1. Variabel dan Pengukuran ....................................................................... 20
2. Uji Instrumen Penelitian ......................................................................... 22
3. Analisi Korelasi ...................................................................................... 24
x
B. Prosedur Pengumpulan Data ...................................................................... 25
C. Metode Analisis Data ................................................................................. 26
1. Uji Kesesuaian Model ............................................................................ 26
2. Kriteria Keputusan Hipotesis ................................................................. 30
BAB IV ................................................................................................................. 28
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian............................................... 28
1. Sejarah Singkat Bank Syariah Mandiri .................................................. 28
2. Visi dan Misi .......................................................................................... 30
3. Struktur Organisasi ................................................................................. 31
B. Analisis dan Pembahasan ........................................................................... 32
1. Karakteristik Responden ........................................................................ 32
C. Pengolahan Data Hasil Penelitian .............................................................. 41
1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ........................................................ 41
2. Analisis Korelasi .................................................................................... 45
3. Persamaan Struktural .............................................................................. 48
4. Statistik Deskriptif .................................................................................. 48
5. Uji Kesesuaian Model ............................................................................ 50
6. Pengujian Hipotesis ................................................................................ 52
D. Kesimpulan Hasil Analisi Data .................................................................. 55
1. Hipotesis 1 .............................................................................................. 55
2. Hipotesis 2 .............................................................................................. 57
3. Hipotesis 3 .............................................................................................. 58
BAB V .................................................................................................................. 59
A. Simpulan .................................................................................................... 59
B. Implikasi manajerial ................................................................................... 63
C. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 64
D. Saran untuk Penelitian Selanjutnya ........................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 65
LAMPIRAN ......................................................................................................... 69
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Pedoman Indentifikasi Factor Loading .................................................. 25
Tabel 3.2 Standar Penelitian Kesesuaian (fit) ........................................................ 30
Tabel 4.1 Deskripsi Status Responden Terkait Pernah Atau Tidak Pernah
Menggunakan Produk Bank Mandiri Syariah ........................................................ 32
Tabel 4.2 Deskripsi Frekuensi Penggunaan Internet ............................................. 33
Tabel 4.3 Deskripsi Responden Terkait Pernah Atau Tidak Pernah Membaca
Ulasan Produk Bank Mandiri Syariah Melalui Internet ........................................ 34
Tabel 4.4 Deskripsi Responden Terkait Saluran Website Yang Digunakan Saat
Membaca Ulasan Produk Bank Mandiri Syariah ................................................... 35
Tabel 4.5 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................................. 36
Tabel 4.6 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia ................................................ 37
Tabel 4.7 Deskripsi Responden Berdasarkan Penghasilan Perbulan ..................... 38
Tabel 4.8 Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan ........................................ 39
Tabel 4.9 Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ....................... 40
Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas e-Word-of-Mouth ........................ 41
Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Brand Image ................................ 43
Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Purchase Intention......................44
Tabel 4.13 Hasil Korelasi e-WoM, Brand Image dan Purchase Intention ............. 45
Tabel 4.14 Tingkat Korelasi Antar Variabel .......................................................... 46
Tabel 4.15 Tabel Perhitungan Regresi ................................................................... 48
Tabel 4.16 Statistik Deskriptif Per Variabel .......................................................... 49
Tabel 4.17 Goodness-of-Fit Index Full Structural Model ..................................... 50
Tabel 4.18 Hasil Pengujian Hipotesis 1 ................................................................. 52
Tabel 4.19 Hasil Pengujian Hipotesis 2 ................................................................. 53
Tabel 4.20 Hasil Pengujian Hipotesis 3 ................................................................. 54
xii
Tabel 4.21 Rangkuman Hasil Uji Hipotesis .......................................................... 55
Tabel 5.1 Hasil Pengujian Hipotesis 1 ................................................................... 25
Tabel 5.2 Hasil Analisis Korelasi e-Wom terhadap Brand Image ......................... 30
Tabel 5.3 Hasil Pengujian Hipotesis 2 ................................................................... 25
Tabel 5.4 Hasil Analisis Korelasi e-Wom terhadap Purchase Intention ................ 30
Tabel 5.5 Hasil Pengujian Hipotesis 3 ................................................................... 25
Tabel 5.6 Hasil Analisis Korelasi Brand Image terhadap Purchase Intention ....... 30
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ........................................................................... 53
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri…...………….................54
Gambar 4.2 Goodness-of-Fit Index Full Structural Model ……………...............55
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Perkembangan dunia digital di Indonesia tumbuh amat sangat pesat, hal ini
dapat terlihat dari jumlah pengguna Internet di Indonesia tahun 2016 adalah
sebesar 132,7 juta pengguna atau sekitar 51,5% dari total jumlah penduduk
Indonesia, yakni sebesar 256,2 juta. Pengguna internet terbanyak ada di pulau
Jawa dengan total pengguna 86.339.350 user atau sekitar 65% dari total
penggunan Internet. Pulau Sumatera menempati urutan kedua dengan total
pengguna sebanyak 20,7 juta, diikuti oleh Sulawesi sebanyak 8,4 juta pengguna,
Kalimantan sebanyak 7,6 juta, dan masing-masing sebesar 6,1 juta dan 3,3 juta
pengguna berasal dari Bali, NTB, Maluku, dan Papua. Jika dibandingkan
penggunana Internet Indonesia pada tahun 2014 sebesar 88,1 juta user, maka
terjadi kenaikkan sebesar 44,6 juta dalam waktu 2 tahun.1
Pertumbuhan jumlah pengguna internet di atas berdampak positif pada
meningkatnya jumlah pengguna layanan media sosial. Di tahun 2015, tercatat
pengguna media sosial hanya berjumlah 79 juta pengguna, angka tersebut di tahun
2016 telah meningkat menjadi 106 juta pengguna. Para pengguna yang secara
aktif menggunakan media sosial di perangkat mobile pun naik dari angka 66 juta
di tahun 2015 menjadi 92 juta pengguna di tahun 2016.2
Berbanding terbalik dengan trend positif jumlah pengguna internet
maupun pengguna media sosial, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
pangsa pasar perbankan syariah di bulan Oktober 2015 masih di bawah angka
5%.3 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga menyatakan pada tahun 2015 total
nasabah perbankan syariah hanya mencapai sekitar 15 juta jiwa. Sementara itu,
1 Survei Internet APJII 2016, apjii.or.id/ konten/2017/01/11/Survei-Internet-APJII-2016 2 Perkembangan Pengguna Internet di Indonesia Tahun 2016 Terbesar di Dunia,
id.techinasia.com/ konten/2017/01/30/pertumbuhan-pengguna-internet-di-indonesia-tahun-2016 3 Tantangan Perbankan Syariah di 2016, infobanknews.com/ konten/2016/04/01/tantangan-
perbankan-syariah-di-2016
2
nasabah perbankan konvensional menyentuh angka sekitar 80 juta orang.
Dibandingkan dengan bank konvensional, total nasabah bank syariah baru
mencapai 18,75 persen. Selain itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai,
perkembangan bisnis perbankan syariah pada tahun 2015 sedang memasuki masa
suram. Pertumbuhan aset yang sempat mencapai 49 persen pada tahun 2013, tidak
bisa terulang lagi pada tahun 2015 dan harus puas dengan pertumbuhan di angka
7,98 persen pada Juli 2015.4
Selain itu, perkembangan industri perbankan syariah masih terus lambat
meskipun potensinya sangat besar. Salah satu penyebabnya produk syariah dinilai
masih kalah kompetitif dibandingkan produk bank konvensional. Potensi bank
syariah di Indonesia sangat besar mengingat sekitar 85 persen penduduk Indonesia
mayoritas muslim. Ironisnya, penguasaan pasar atau market share bank Syariah di
industri perbankan nasional masih kalah jauh dengan bank konvensional. Market
share bank syariah di Indonesia baru mencapai 5,0 persen di tahun 2016.
Rendahnya penguasaan pasar perbankan syariah disebabkan sejumlah faktor
seperti sosialisasi dan produk yang kurang kompetitif.5
Rendahnya pangsa pasar atau market share perbankan syariah diduga ada
masalah terkait dengan Purchase Intention sehingga konsumen kurang memiliki
niat untuk membeli produk-produk dari perbankan syariah. Purchase intention
menggambarkan seberapa jauh seseorang mempunyai kemauan untuk mencoba
atau memiliki minat melakukan pembelian.6 Purchase intention merupakan faktor
untuk memulai tahapan pembelian konsumen, dari kesadaran, ketertarikan, hingga
niat untuk membeli sebelum melakukan investasi.7
Selanjutnya, isu mengenai branding telah dianggap menjadi sebuah modal
utama dalam banyak industri. Merek yang kuat dapat meningkatkan kepercayaan
4 Nasabah Bank Syariah 18,75 Persen dari Total Konvensional, www.beritasatu.com/
konten/2015/09/13/306719-nasabah-bank-syariah-1875-persen-dari-total
konvensional.html 5 Perkembangan Perbankan Syariah Masih Lambat, www.koran-jakarta.com/ pernyataan
Nugroho/2016/22/12/perkembangan-perbankan-syariah-masih-lambat 6 Wang dkk, “The Purchasing Impact Of An Identification And Sports Sponsorship”,
Journal Marketing Intelligence and Planning, Vol 30, No 5 (2012), h. 556. 7 Kim dkk, “The Impact Of Relationship Quality On Attitude Toward A Sponsor”, Journal
Business & Industrial Marketing, Vol 26, No 8 (2011), h. 569.
3
pelanggan terhadap produk atau layanan dan memungkinkan pelanggan dapat
memvisualisasikan dan paham terhadap faktor-faktor intangible.8 Dampak dari
Brand Image yaitu memberikan pengaruh terhadap keuntungan perusahaan dan
cash flow jangka panjang.9 Sedangkan arti Brand Image sendiri adalah persepsi
terhadap suatu merek hasil dari refleksi asosiasi merek yang sudah tertanam di
ingatan konsumen.10
Kemajuan teknologi internet seperti yang telah diuraikan sebelumnya
memiliki peran besar terhadap peningkatan revenue perusahaan. Jumlah
konsumen yang menggunakan internet untuk mencari informasi tentang suatu
produk atau jasa suatu perusahaan terus meningkat. Konsumen setelah
mendapatkan informasi tentang suatu produk atau jasa, melakukan posting di
internet yang merupakan salah satu bentuk dari E-Word-of-Mouth
Communication.11
Para peneliti tertarik pada E-Word-of-Mouth Communication dikarenakan
sangat membantu para praktisi pemasaran untuk lebih memahami perilaku
konsumen secara online12
. Survei menemukan bahwa kebanyakan konsumen lebih
mempercayai pendapat secara online sehingga E-Word-of-Mouth Communication
dapat berpengaruh pada proses pengambilan keputusan konsumen.13
Perkembangan dan penggunaan internet yang semakin meluas telah
membuat perusahaan mau tidak mau harus menyediakan layanan online, berupa
website maupun layanan online lainnya agar mendapatkan loyalitas pelanggan.
8 Jalilvand dan Samiei, “The Effect of Electronic Word of Mouth on Brand Image and
Purchase Intention, an Empirical Study in The Automobile Industry in Iran”, Journal Marketing
Intelligence & Planning, Vol 30, No 4 (2012), h. 461. 9 Yoo dan Donthu, “Developing And Validating A Multidimensional Consumer-Based
Brand Equity Scale”, Journal of Business Research, Vol 52, No 1, (2001), h. 4. 10 Keller dan Kevin Lane, Strategic Brand Management : Building, Measuring, and
Managing Brand Equity, (New Jersey: Prentice Hall, 1998), h. 93. 11 Sen dan Lerman D, “Why Are You Telling Me This? An Examination Into Negative
Consumer Reviews On The Web”, Journal of Interactive Marketing, Vol 21, No 4, (2007),
h. 80. 12Lee M.K.O. dkk, “Understanding Customer Knowledge Sharing In Web-Based
Discussion Boards: An Exploratory Study”, Journal of Internet Research, Vol 16, No 3, (2006), h.
290. 13Rowley J, “Remodelling Marketing Communications In An Internet Environment”,
Journal of Internet Research, Vol 11, No 3, (2001), h. 309.
4
Perusahaan yang menyediakan layanan online yang lebih baik akan
mempengaruhi loyalitas pelanggan.
B. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis membatasi
permasalahan penelitian pada posting-an di internet yang mengandung sosialisasi,
ajakan dan ulasan yang menyangkut produk Bank Syariah Mandiri. Penelitian ini
akan dilakukan pada masyarakat umum yang berpotensi menjadi calon nasabah
Bank Syariah Mandiri di Jakarta dan sekitarnya pada tahun 2017.
C. Perumusan Masalah Penelitian
Maka masalah penelitian yang akan dilakukan dapat dirumuskan sebagai
berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh E-Word-of-Mouth Communication terhadap
Brand Image?
2. Apakah terdapat pengaruh E-Word-of-Mouth Communication terhadap
Purchase Intention?
3. Apakah terdapat pengaruh Brand Image terhadap Purchase Intention?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk menganalisis pengaruh E-Word-of-Mouth Communication terhadap
Brand Image.
2. Untuk menganalisis pengaruh E-Word-of-Mouth Communication terhadap
Purchase Intention.
3. Untuk menganalisis pengaruh Brand Image terhadap Purchase Intention.
5
Sedangkan Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan
sebagai berikut:
1. Bagi Manajer Pemasaran
Penelitian diharapkan dapat mengembangkan strategi pemasaran
perbankan syariah dalam melakukan aktivitas promosi online.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk dijadikan referensi pada
penelitian sesuai dengan topik yang berkaitan di masa yang akan datang.
3. Bagi Perusahaan
Sebagai salah satu alat informasi dan bahan pertimbangan manajer
pemasaran dalam hal pengambilan keputusan dalam memasarkan produk
perbankan syariah melalui internet.
E. Sistematika Penelitian
Sistematika penulisan hasil penelitiann ini disajikan dalam lima bagian,
sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab Pendahuluan berisi uraian mengenai Latar Belakang
Penelitian, Ruang Lingkup dan Perumusan Masalah
Penelitian, Tujuan dan Manfaat Penelitian serta Sistematikan
Penelitian.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini berisi Teori yang berhubungan dengan
Perumusan Masalah, yang diperoleh dari literatur-literatur
yang berhubungan dengan topik penelitian dari yang terbaru
sampai yang terlama (terdahulu). Berdasarkan teori yang telah
diperoleh maka dapat dikembangkan Rerangka Konseptual
yang merupakan kristalisasi teori-teori yang akan digunakan
untuk memecahkan masalah, dan Hipotesis Penelitian yang
merupakah dugaan sementara terhadap masalah penelitian.
6
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Dengan mempertimbangkan tujuan penelitian yang spesifik
dari penelitian yang akan dilakukan, maka pada bab ini akan
diuraikan tentang Desain Penelitian yang digunakan, Strategi
dan Metode Pengumpulan Data, Prosedur Analisis Data serta
Verifikasi Instrumen Penelitian.
BAB IV : HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN
Bab ini merupakan uraian jawaban dari tujuan penelitian yang
hendak dicapai. Analisis Data yang dilakukan merupakan
uraian hasil-hasil penelitian yang diperoleh dari hasil
pengolahan data, dan akan dijelaskan ke dalam Statistik
Deskriptif serta Interpretasi Hasil Penelitian.
BAB V : SIMPULAN DAN SARAN
Bab terakhir berisi Simpulan yang merupakan rangkuman
keseluruhan dari hasil penelitian. Selanjutnya Implikasi
Teoritis yang dapat memberikan kontribusi teori bagi
akademisi, maupun praktik manajerial sehari-hari. Setiap
penelitian ilmiah akan mempunyai Keterbatasan Penelitian
yang akan merupakan bahasan selanjutnya pada bab ini, dan
akhirnya akan diberikan Rekomendasi Untuk Penelitian
Selanjutnya yang dapat dijadikan masukan untuk
pengembangan ilmu pengetahuan.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi landasan teori yang meliputi E-Word-of-Mouth
Communication, Brand Image, dan Purchase Intention, yang digunakan sebagai
dasar konstruk yang dipilih untuk menguji model yang diajukan. Berdasarkan
teori yang diuraikan, selanjutnya dibentuk Rerangka Konseptual yang merupakan
kristalisasi dari teori-teori yang berkaitan untuk memecahkan masalah. Pada
bagian terakhir Bab II akan dikemukakan Hipotesis penelitian yang merupakan
dugaan sementara masalah penelitian yang akan dicari jawabannya.
A. Landasan Teori
1. E-Word-of-Mouth
Secara umum Word of mouth adalah komunikasi lisan antara individu ke
individu lainnya dimana di dalamnya memiliki unsur produk, jasa ataupun
brand. Word of mouth merupakan pembicaraan yang terjadi secara alami di
antara orang-orang.14
Word of mouth telah terbukti mempunyai peran besar
pada keputusan pembelian konsumen dengan mempengaruhi pilihan
konsumen. Menurut Sernovitz Word of mouth begitu efektif karena asal
kepercayaanya adalah datang dari orang yang tidak mendapatkan keuntungan
dari rekomendasi mereka.15
Word of mouth juga diilustrasikan sebagai alat pemasaran yang lebih
efektif dibandingkan dengan bauran promosi seperti personal selling dan
media periklanan konvensional. Word of mouth telah diterima di masyarakat
sebagai sumber informasi non-komersil yang memberikan pengaruh besar
14 Sernovitz A, Word of Mouth Marketing: How Smart Companies Get People talking,
(New York: Published by Greenleaf Book Group Press, 2009, Edisi Ketiga), h. 4. 15 Ibid h. 4
8
pada keputusan pembelian.16
Word of mouth adalah merupakan tipe
komunikasi interpersonal yang mempengaruhi keputusan pemasaran.17
Konsumen yang memiliki pengalaman layanan yang menyenangkan akan
merekomendasikan penyedia layanan melalui Word-of-mouth communication
positif dan sebaliknya. Konsumen lebih mungkin untuk terlibat dalam Word-
of-mouth communication negatif dari pada Word-of-mouth communication
positif.18
Dengan adanya internet maka terciptalah sebuah paradigma baru dalam
komunikasi Word of mouth dan inilah awal pemunculan dari istilah E-Word-
of-Mouth Communication. E-Word-of-Mouth Communication pada awalnya
disebut dengan ide orang-ke-orang, percakapan antara konsumen tentang
produk dan jasa, penyebaran di seluruh dunia internet dan disebut E-Word-of-
Mouth Communication.19
E-Word-of-Mouth Communication merupakan pernyataan positif atau
negatif yang dibuat oleh konsumen mengenai produk atau jasa perusahaan
dimana informasi ini tersedia bagi orang-orang melalui media internet.20
Sedangkan bagi perusahaan, E-Word-of-Mouth Communication dapat menjadi
sebuah mekanisme timbal balik (feedback) yang dapat membantu mereka
untuk meningkatkan kualitas dari produk dan jasa mereka di dalam
mendapatkan konsumen yang baru.21
Penelitian-penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh (Bone, 1995; Mangold et al., 1999; Bickart & Schindler, 2001)
16 Richins dkk, The Role of Involvement and Opinion Leadership in Consumer Word-of-
Mouth: An Implicit Model Made Explicit, Advances in Consumer Research, 15, (1988), h. 32. 17 Thorsten Hennig dkk, “Electronic word-of-mouth via consumer opinion platforms:
What motivates consumers to articulate themselves on the internet?”, Journal of Interactive
Marketing, Vol 18, No 1, (2004), h. 43. 18 Barlow J dan Moller C.A, Complaint is a Gift: Using Customer Feedback as a
Strategic Tool, (San Fransisco: Berrett-Koehler Publishers, 1996), h. 122. 19 Chatterjee P, “Online reviews: do consumers use them?”, Advances in Consumer
Research, Vol 28, No 1, (2001), h. 33. 20 Hennig danThurau, “Customer Orientation Of Service Employees, Its Impact On
Customer Satisfaction, Commitment, And Retention”, International Journal of Service
Management, Vol 1, No 5, (2004), h. 462. 21 Dellarocas, “The Digitization Of Word Of Mouth: Promise And Challenges Of Online
Feedback Mechanism”, Management Science, Vol 31, No 2, (2003): h. 64.
9
menunjukkan dampak negatif E-Word-of-Mouth Communication pada sikap
dan perilaku konsumen.
Senecal & Nantal dalam penelitiannya menemukan bahwa hal-hal yang
memfasilitasi E-Word-of-Mouth Communication seperti forum diskusi dan
peralatan komunikasi online membantu dalam penggunaan produk atau jasa.22
Selain itu, kurangnya informasi untuk membedakan produk dan jasa dapat
meningkatkan resiko dalam melakukan pembelian. Dalam keadaan dan situasi
ini sebuah pesan E-Word-of-Mouth Communication akan menjadi sumber
referensi yang penting bagi konsumen dalam membangun proses pengambilan
keputusan.
Menurut Chevalier & Mayzlin bahwa sebuah pesan E-Word-of-Mouth
Communication memiliki arti penting bagi seorang konsumen dalam
mendapatkan sebuah informasi mengenai bagaimana suatu kualitas suatu
produk atau jasa.23
Terlebih lagi tipe-tipe pesan yang seperti ini akan dapat secara efektif
mengurangi resiko dan ketidakpastian yang muncul pada diri konsumen dalam
mengkonsumsi produk atau jasa, sehingga niat pembelian dan pengambilan
keputusan mereka juga akan terpengaruhi.24
Dengan berbagai studi di atas dapat disimpulkan bahwa E-Word-of-Mouth
Communication telah menjadi elemen yang penting dalam marketing mix online
dengan mengkontribusikan pengaruh yang besar pada minat pembelian
konsumen.
2. Brand Image
Brand Image adalah persepsi tentang suatu merek, hasil dari refleksi
asosiasi merek yang ada dalam ingatan konsumen (Keller, 1993).25
Brand
Image berasal dari hasil pengalaman-pengalaman konsumen dalam
22 Senecal S dan Nantal A, “The Influence Of Online Product Recommendations On
Consumers’ Online Choices”, Journal Retail, Vol 80, No 2, (2004) h .163. 23 Chevalier J.A. dan Mayzlin D, "The Effect Of Word Of Mouth On Sales: Online Book
Reviews", Journal of Marketing Research, Vol 43, No 3, (2006), h. 349. 24 Chatterjee P , “Online Reviews: Do Consumers Use Them?”, Advances in Consumer
Research, Vol 28, No 1, (2001), h. 33. 25 Keller Kevin Lane, ”Conceptualizing, measuring, and managing customer-based brand
equity”. Journal of Marketing, Vol 57, No 1, (1993), h. 12.
10
mengkonsumsi suatu produk, dan kualitas layanan yang dirasakan oleh
konsumen.26
Keller mengungkapkan bahwa konsep perilaku pelanggan berkaitan
dengan Brand Equity (CBBE), yang terdiri dari dua dimensi, yakni Brand
Awereness dan Brand Image, hal ini didefinisikan sebagai efek diferensiasi
pengetahun merek terhadap respon pelanggan dan pemasaran suatu merek.27
Brand Image terdiri dari berbagai manfaat dan atribut yang berkaitan
dengan merek dimana hal ini membuat merek tersebut berbeda, dan juga
membedakan penawaran suatu perusahaan dengan para kompetitor lain.28
Atribut merupakan fitur deskriptif yang menggambarkan karakter suatu
merek, atau apa yang konsumen pikir tentang merek tersebut dan apa yang
dirasakan ketika terlibat dalam melakukan pembelian atau saat mengkonsumsi
merek tersebut. Selanjutnya, manfaat dalam hal ini ialah personal value dari
konsumen, atau dengan kata lain apa yang bisa dilakukan suatu merek kepada
konsumen.29
3. Purchase Intention
Minat adalah sesuatu yang pribadi dan berhubungan dengan sikap,
individu yang berminat terhadap suatu obyek akan mempunyai kekuatan atau
dorongan untuk melakukan serangkaian tingkah laku untuk mendekati atau
mendapatkan objek tersebut.30
Purchase intention atau niat untuk melakukan
pembelian adalah niat yang timbul dari proses pembelajaran dan penyelesaian
masalah pada diri calon konsumen dalam menentukan keputusan untuk
memilih atau menggunakan suatu merek atau produk. Hasil pembelajaran
tersebut tidak terlepas dari peran para pelaku pemasaran yang secara agresif
26 Jalilvand dan Samiei, “The Effect of Electronic Word of Mouth on Brand Image and
Purchase Intention, an Empirical Study in The Automobile Industry in Iran”, Journal Marketing
Intelligence & Planning, Vol 30, No 4 (2012), h. 461. 27Keller, “Building Customer-Based Brand Equity: A Blueprint for Creating Strong
Brands”, (Massachusetts: Paper Marketing Science Institute, 2001), h. 25. 28 Webster F dan Keller K. L. “A Roadmap for Branding in Industrial Markets”, Journal
of Brand Management, Vol 11, No 5, (2004), h. 391. 29 Keller Kevin Lane, Strategic Brand Management : Building, Measuring, and
Managing Brand Equity, (New Jersey: Prentice Hall, 1998), h. 93. 30 Simamora, Panduan Riset Perilaku Konsumen, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
2002), h. 131.
11
dan kreatif bersaing melakukan pendekatan-pendekatan pemasaran untuk
menarik perhatian calon konsumen potensial yang pada umumnya hanya
memiliki informasi terbatas mengenai merek-merek pada kategori produk
tersebut.31
Purchase intention adalah seberapa jauh seseorang mempunyai kemauan
untuk mencoba atau memiliki minat melakukan pembelian.32
Seorang individu
melalui berbagai tahapan, seperti, pertama menjadi sadar pada suatu
perusahaan, lalu akhirnya membuat keputusan pembelian. Lebih spesifiknya,
konsumen potensial berpindah dari memiliki kesadaran menuju ketertarikan
lalu memiliki niatan untuk membeli sebelum memutuskan untuk berinvestasi
dalam aksi penjualan.33
Menurut teori yang dikemukakan oleh Kotler & Keller, dalam proses
menentukan keputusan pembelian, calon konsumen akan melalui lima tahapan
yang terdiri dari: (1) Mengenali masalah, pada tahap awal konsumen memulai
proses pembelian dengan mengenali keinginan dan kebutuhannya yang
didorong oleh faktor internal,, yaitu kebutuhan dasar manusia seperti lapar
atau haus, dan faktor eksternal seperti melihat barang milik kerabat, atau
melihat sebuah iklan. Kedua faktor ini menggerakkan konsumen dalam
menentukan keputusan pembelian, (2) Mencari informasi, pada tahap
berikutnya konsumen mencari informasi tentang satu atau lebih merek atau
pun produk yang akan dipilih, proses ini dibedakan dalam dua tingkatan
keterlibatan pencarian informasi. Pada tingkatan awal disebut tingkat
keterlibatan perhatian memuncak (heightened attention), yaitu konsumen
secara sederhana menerima semua informasi yang didapat, dan tingkat
berikutnya konsumen akan memasuki tahap pencarian informasi aktif (active
information search), dimana konsumen mulai mencari sendiri informasi dari
31 Loudon dan Bitta, Consumer Behavior : Concepts And Applications, (Singapura:
McGraw-Hill, 1993) h. 29. 32 Wang dkk, “The Purchasing Impact Of Fan Identification And Sports Sponsorship”,
Journal of Marketing Intelligence & Planning, Vol 30, No 5, (2012) h. 558.
33 Kim dkk, “The Impact Of Relationship Quality On Attitude Toward A Sponsor”,
Journal of Business & Industrial Marketing, Vol 26, No 8 (2011): h. 570.
12
media, mengunjungi toko, merasakan sendiri produk tersebut, dan meminta
pendapat orang lain, (3) Mengevaluasi alternatif yang ada, setelah konsumen
memiliki informasi dari tiap produk atau merek yang akan dibeli, konsumen
terkadang dihadapkan pada pilihan dari beberapa produk atau merek yang
kompetitif. Umumnya konsumen melakukan proses evaluasi dengan
mempertimbangkan bagaimana produk tersebut memenuhi kebutuhannya,
memperkirakan keuntungan lebih yang mungkin didapat dari tiap produk,
serta melihat keuntungan-keuntungan dari produk lain yang mungkin terdapat
dalam satu produk, (4) Keputusan pembelian, pada tahap ini konsumen
menentukan keputusan atas satu atau lebih pilihan yang ada. Keputusan yang
didasarkan pengetahuan konsumen ini secara garis besar didasarkan pada
bagaimana merek, penjual atau saluran distribusinya, kuantitas pembelian,
waktu pembelian, serta metode pembayaran, (5) Perilaku setelah pembelian.
Setelah melakukan pembelian, konsumen memiliki persepsi atas pengalaman
produk yang dirasakan baik puas maupun kecewa. Konsumen lalu dapat
mengambil tindakan atas persepsi yang dirasakan tersebut. Konsumen juga
mungkin mengalami perbedaan persepsi dengan yang dirasakan orang lain,
atau konsumen mendengar bahwa merek lain ternyata lebih baik.34
Menurut Kotler, faktor – faktor yang mempengaruhi Purchase intention
yang dimiliki konsumen, antara lain: (1) Faktor budaya, memiliki pengaruh
yang paling luas dan paling dalam pada perilaku konsumen. Para pemasar
perlu memahami peran yang dimainkan kebudayaan, sub-budaya, dan kelas
sosial konsumen, (2) Faktor sosial, perusahaan perlu mempertimbangkan
faktor sosial ketika merancang strategi – strategi pemasaran mereka karena
faktor ini dapat mempengaruhi keinginan membeli konsumen, (3) Faktor
pribadi, usia dan tahap daur hidup, pekerjaan, kondisi ekonomi, gaya hidup,
kepribadian, dan konsep diri mempengaruhi konsumen terhadap apa yang
mereka beli, (4) Faktor psikologis, motivasi, persepsi, pembelajaran, dan
34 Keller & Kotler, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 2009) h. 235
13
kepercayaan serta sikap turut mempengaruhi pemilihan pembelian konsumen.
35
B. Penelitian Sebelumnya
1. Jurnal Ilmiah
a. Jalilvand dan Samiei (2012)
Dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana konsumen
di antara konsumen dapat mempengaruhi brand image dan purchase
intention di industri otomotif. Item pengukuran disesuaikan dari skala
yang ada yang ditemukan di literatur pemasaran. Rekan akademis
meninjau ulang item untuk menguji validitas dan dapat dibaca. Data untuk
menguji penelitian ini diperoleh dari survei calon pelanggan Khodro36
di
Iran. Secara structural prosedur penelitian persamaan model teruji seecara
empiris menggunakan sampel sebanyak 341 responden yang memiliki
pengalaman pada komunitas online pelanggan dan mengacu pada agen-
agen Khodro Iran selama periode penelitian. Penelitian ini menemukan
bahwa e-Wom adalah salah satu faktor paling efektif yang mempengaruhi
brand image dan purchase intention dari merk di pelanggan pasar.
b. Weerawit dan Finai (2014)
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan kerangka
kerja konseptual mengenai potensi efek komunikasi electronic word-of-
mouth (eWOM) pada proses pengambilan keputusan pembelian konsumen
di industri penerbangan dengan biaya rendah (Low Cost Carriers).
Tinjauan literatur menyeluruh mengungkapkan tiga aliran utama faktor
yang mempengaruhi keterlibatan konsumen dalam proses pengambilan
keputusan di eWOM di industri penerbangan dengan biaya rendah. Isu-isu
ini adalah informasi yang diberikan oleh eWOM seperti ulasan,
kredibilitas channel yang digunakan, volume eWOM; Jenis eWOM seperti
beberapa channel transmisi, satu orang ke banyak channel, satu lawan satu
saluran dan juga, efek potensial mereka pada proses pengambilan
35 Keller & Kotler, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 2009) h. 25
36 Khodro adalah perusahaan otomotif di Iran
14
keputusan yang berbeda. Sampelnya adalah konsumen Thailand, yang
berselancar di internet dan media sosial untuk mencari informasi tentang
penerbangan dengan biaya rendah (Low Cost Carriers). Kuesioner akan
didistribusikan secara on-line ke sampel situs populer Thailand dan akun
facebook penerbangan dengan biaya rendah (Low Cost Carriers) Thailand
(Air Asia Thailand, Fly Orient Thai, dan maskapai Nok). Persamaan
model menggunakan AMOS akan digunakan untuk menganalisis
hubungan yang dihipotesiskan. Studi ini menyimpulkan:
c. Lidia dan Fajar (2015)
Dalam penelitian ingin mengetahui electronic word of mouth dan
pengaruhnya terhadap purchase intention dengan Go-Jek sebagai objek
penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode
deskriptif dan kausal. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 401
responden. Pemilihan sampel menggunakan nonprobability sampling
dengan teknik sampling accidental sampling. Teknik analisis data yaitu
menggunakan regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis data
menyimpulkan bahwa variabel electronic word of mouth yang terdiri dari
sub variabel intensity, positive valence, negative valence, dan content
memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel purchase
intention baik secara simultan maupun parsial. Hasil yang di dapatkan
dalam koefisien determinasi menunjukan 65,5% purchase intention
dipengaruhi oleh e-WOM sedangkan sisanya sebesar 35,5% dipengaruhi
faktor lain yang tidak diamati dalam penelitian ini.
d. Tatsa dan Nurahmi (2016)
Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar pengaruh
electronic word of mouth terhadap minat beli pada Café DU71A Bandung.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
kuantitatif, dimana data yang didapatkan melalui kuesioner. Teknik
pengambilan sampel pada penelitian ini adalah accidental sampling.
Kuesioner dibagikan kepada 100 responden yang mengetahui informasi
mengenai Café DU71A Bandung. Teknik analisis data yang digunakan
15
adalah analisis linier sederhana. Berdasarkan hasil uji hipotesis secara
keseluruhan electronic word of mouth secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap minat beli pada Café DU71A Bandung. Hal ini
dibuktikan dengan nilai thitung > ttabel, yaitu 4,544>1,984. Berdasarkan
koefisien determinasi, electronic word of mouth berpengaruh terhadap
minat beli sebesar 16,82% dan sisanya 83,19% dipengaruhi oleh variabel
lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
e. Aditya dan Farah (2016)
Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar pengaruh
electronic word of mouth terhadap minat beli pada Café DU71A Bandung.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
kuantitatif, dimana data yang didapatkan melalui kuesioner. Teknik
pengambilan sampel pada penelitian ini adalah accidental sampling.
Kuesioner dibagikan kepada 100 responden yang mengetahui informasi
mengenai Café DU71A Bandung. Teknik analisis data yang digunakan
adalah analisis linier sederhana. Berdasarkan hasil uji hipotesis secara
keseluruhan electronic word of mouth secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap minat beli pada Café DU71A Bandung. Hal ini
dibuktikan dengan nilai thitung > ttabel, yaitu 4,544>1,984. Berdasarkan
koefisien determinasi, electronic word of mouth berpengaruh terhadap
minat beli sebesar 16,82% dan sisanya 83,19% dipengaruhi oleh variabel
lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
2. Penelitian Lain Terkait Judul
a. Viranti (2012)
Tujuan dalam penelitian ini untuk menganalisa pengaruh electroni
word of mouth (e-Wom) di sosial media twitter terhadap minat beli
konsumen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel
dalam penelitian ini adalah sebanayak 100 responden yang pernah terpapar
informasi mengenai holycowsteak dan belum pernah bersantap di
holycowsteak dengan menggunakan metode non-probability sampling
serta teknik snowball. Instrument penelitian ini menggunakan kuesioner
16
dan dianalisis menggunakan multiple regression. Hasil dari penelitian ini
emnunjukan bahwa electronic word of mouth (e-Wom) di social media
twitter memiliki pengaruh yang kuat terhadap minat beli.
b. Tio (2016)
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perceived ease of
use, word of mouth, dan brand image terhadap keputusan penggunaan
layanan jasa transportasi GOJEK di Kota Tangerang Selatan. Sampel yang
digunakan adalah konsumen GOJEK Kota Tangerang Selatan. Data telat
diolah menggunakan uji regresi linier berganda. Hasil penelitian ini
menunjukkan variabel perceived ease of use, word of mouth, dan brand
image berpengaruh signifikan terhadap Keputusan penggunaan GOJEK,
secara simultan dan parsial.
C. Kerangka Berpikir
Gambaran penelitian tentang efek E-Word-of-Mouth Communication telah
memberikan wawasan baru bahwa E-Word-of-Mouth Communication memiliki
pengaruh pada variabel Brand Image dan Purchase Intention.37
Pada bagian ini
peneliti mengembangkan model penelitian yang menjadi dasar dugaan-dugaan
sementara terkait variabel-variabel penelitian. Hal ini sejalan dengan penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Jalilvand & Samiei di tahun 2012.
Gambar 2.1
37 Jalilvand dan Samiei, “The Effect of Electronic Word of Mouth on Brand Image and
Purchase Intention, an Empirical Study in The Automobile Industry in Iran”, Journal Marketing
Intelligence & Planning, Vol 30, No 4 (2012), h. 462.
E-WOM
Brand Image
Purchase
Intention
H1
H2
H3
17
D. Hipotesis Penelitian
1. Pengaruh E-Word-of-Mouth Communication terhadap Brand Image
Sebuah survei terbaru menemukan bahwa sebagian besar konsumen
menganggap pendapat online dapat dipercaya seperti yang terdapat pada
website suatu brand (ACNielsen, 2007).38
Selanjutnya, Chevalier & Mayzlin
(2006) menyatakan bahwa sebuah pesan E-Word-of-Mouth Communication
memiliki arti penting bagi seseorang konsumen dalam mendapatkan sebuah
informasi mengenai bagaimana kualitas suatu produk atau jasa.39
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Jalilvand & Samiei (2012)
menemukan bahwa E-Word-of-Mouth Communication merupakan salah satu
faktor yang paling efektif mempengaruhi Brand Image.40
Berdasarkan teori
dan penelitian sebelumnya yang terdapat pada uraian di atas, maka hipotesa
yang akan diuji dapat dirumuskan, sebagai berikut:
H1: Terdapat pengaruh positif E-Word-of-Mouth Communication
terhadap Brand Image.
2. Pengaruh E-Word-of-Mouth Communication terhadap Purchase
Intention
E-Word-of-Mouth communication merupakan pernyataan positif atau
negatif yang dibuat oleh konsumen mengenai produk atau jasa perusahaan
dimana informasi ini tersedia bagi orang-orang melalui media internet
(Hennig Thurau et al., 2004).41
E-Word-of-mouth communication sebagai alat pemasaran yang kuat dari
lingkungan internet. Pemasar dapat memanipulasi E-Word-of-Mouth
38 ACNielsen (2007), Trust in Advertising: A Global Nielsen Consumer Report, October,
ACNielsen, New York, NY. 39 Chevalier dan Mayzlin, “The effect of word of mouth on sales: online book reviews”,
Journal of Marketing Research, Vol 43, No 3, (2006), h. 348. 40 Jalilvand dan Samiei, “The Effect of Electronic Word of Mouth on Brand Image and
Purchase Intention, an Empirical Study in The Automobile Industry in Iran”, Journal Marketing
Intelligence & Planning, Vol 30, No 4 (2012), h. 471. 41 Hennig dkk, “Electronic word-of-mouth via consumer-opinion platforms: what
motivates consumers to articulate themselves on the internet?”, Journal of Interactive Marketing,
Vol 18, No 1, (2004), h. 39.
18
Communication untuk mempengaruhi perilaku pembelian pelanggan dan
Attitude (Dellarocas, 2003).42
Chevalier & Mayzlin (2006) mengemukakan bahwa sebuah pesan E-
Word-of-mouth communication memiliki arti penting bagi seseorang
konsumen dalam mendapatkan sebuah informasi mengenai bagaimana
kualitas suatu produk atau jasa.43
Terlebih lagi tipe-tipe pesan yang seperti ini
akan dapat secara efektif mengurangi resiko dan ketidakpastian yang muncul
pada diri konsumen dalam mengkonsumsi produk atau jasa, sehingga niat
pembelian dan pengambilan keputusan mereka juga akan terpengaruhi
(Chartterjee, 2001)44
Berdasarkan teori dan penelitian sebelumnya yang
terdapat pada uraian di atas, maka hipotesa yang akan diuji dapat dirumuskan,
sebagai berikut:
H2: Terdapat pengaruh positif E-Word-of-Mouth Communication
terhadap Purchase Intention.
3. Pengaruh Brand Image terhadap Purchase Intention
Selama beberapa dekade terakhir ini, banyak perusahaan meningkatkan
investasinya dalam hal penciptaan dan pengembangan suatu merek (Jalilvand
& Samiei, 2012).45
Selanjutnya, dalam hubungan antara perusahaan dan
pelanggan, merek suatu perusahaan jasa mengkomunikasikan komitmen
dengan menyediakan suatu pengalaman tertentu, hal ini sangat penting agar
setiap karyawan dalam organisasi memahami pentingnya menyampaikan
kualitas jasa yang konsisten, terukur dan memiliki kualitas yang baik untuk
pelanggan (Webster & Keller, 2004).46
42 Dellarocas C, “The digitization of word of mouth, promise and challenges of online
feedback mechanisms”, Management science, Vol 49, No 10, (2003), h. 26. 43 Chevalier dan Mayzlin, “The effect of word of mouth on sales: online book reviews”,
Journal of Marketing Research, Vol 43, No 3, (2006), h. 55. 44 Chatterjee P, “Online reviews: do consumers use them?”, Advances in Consumer
Research, Vol 28, No 1, (2001), h. 34. 45 Jalilvand dan Samiei, “The Effect of Electronic Word of Mouth on Brand Image and
Purchase Intention, an Empirical Study in The Automobile Industry in Iran”, Journal Marketing
Intelligence & Planning, Vol 30, No 4 (2012), h. 463. 46 Websters dan Keller, “A roadmap for branding in industrial markets”, Brand
Management, Vol 11, No 5, (2004), h. 404.
19
Keller (1993)47
mengungkapkan bahwa konsep perilaku pelanggan
berkaitan dengan Brand Equity (CBBE), yang terdiri dari dua dimensi, yakni
Brand Awereness dan Brand Image, hal ini didefinisikan sebagai efek
diferensiasi pengetahun merek terhadap respon pelanggan dan pemasaran
suatu merek. Bukti empiris mengindikasikan bahwa Brand Equity
mempengaruhi niat beli konsumen dalam beragam konteks (Ashill and Sinha,
2004; Chang and Liu, 2009).48
Penelitian yang mengukur pengaruh Brand Image terhadap Purchase
Intention sangatlah terbatas. Wang dan Yang (2010)49
meneliti pengaruh
Brand Credibility terhadap niat beli konsumen pada industri otomotif di Cina.
Mereka mengajukan variabel Brand Awereness dan Brand Image sebagai
variabel moderating dalam penelitian tersebut.
Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Jalilvand &
Samiei (2012)50
telah menemukan pengaruh positif Brand Image terhadap
Purchase Intention. Berdasarkan teori dan penelitian sebelumnya yang
terdapat pada uraian di atas, maka hipotesa yang akan diuji dapat dirumuskan,
sebagai berikut:
H3: Terdapat pengaruh positif Brand Image terhadap Purchase Intention.
47 Keller, “Conceptualizing, measuring, and managing customer-based brand equity”,
Journal of Marketing, Vol 57, No 1, ( Januari, 1993), h. 8. 48 Chang dan Liu, “The impact of brand equity on brand preference and purchase
intentions in the service industries”, The Service Industries Journal, Vol 29, No 12, (2009), h.
1687. 49 Wang dan Yang, “The effect of brand credibility on consumers’ brand purchase
intention in emerging economies: the moderating role of brand awareness and brand image”,
Journal of Global Marketing, Vol 23, No 3, (2010) h. 177. 50 Jalilvand dan Samiei, “The Effect of Electronic Word of Mouth on Brand Image and
Purchase Intention, an Empirical Study in The Automobile Industry in Iran”, Journal Marketing
Intelligence & Planning, Vol 30, No 4 (2012), h. 471.
20
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Bab III ini membahas metodologi penelitian yang diperlukan untuk
memecahkan masalah penelitian dengan menguji secara empiris hipotesis yang
telah dikemukakan pada bab sebelumnya. Pembahasan terdiri dari lima bagian,
yaitu: Pertama, membahas mengenai Desain Penelitian; Kedua, membahas
mengenai Pengukuran Variabel; Ketiga, membahas mengenai Uji Validitas dan
Reliabilitas Instrumen; Keempat, membahas mengenai Populasi, Sampel dan
Metode Pengumpulan Data; serta Kelima, membahas mengenai Analisis Data.
A. Desain Penelitian
Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Jalilvand & Samiei (2012). Rancangan penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Pengujian Hipotesis (Testing Hypothesis). Penelitian dengan
menggunakan pengujian hipotesis biasanya menjelaskan sifat hubungan tertentu,
atau menetapkan perbedaan antara kelompok-kelompok, atau independensi dari
dua atau lebih faktor dalam suatu situasi (Sekaran, 2009).51
Penelitian pengujian
hipotesis merupakan penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis mengenai
pengaruh E-Word-of-Mouth Communication, Brand Image, terhadap Purchase
Intention.
1. Variabel dan Pengukuran
Terdapat tiga variabel dalam penelitian ini, yaitu (1) E-Word of Mouth, (2)
Brand Image, dan (3) Purchase Intention. Kuisioner yang diajukan kepada
responden menggunakan Skala Likert dengan pengukuran angka satu hingga
lima; 1 = Sangat Tidak Setuju, 2 = Tidak Setuju, 3 = Netral, 4 = Setuju, 5 =
Sangat Setuju.
51 Uma Sekaran, Research Methods For Business – A Skill Building Approach, (Ilinoi:
John Wiley & Sons, Inc, 2003, Edisi ke-empat), h. 124.
21
a. E-Word of Mouth
Pengukuran untuk variabel E-Word of Mouth diukur dengan
menggunakan enam (6) item pernyataan yang dilakukan oleh Jalilvand &
Samiei (2012) antara lain:
1) Saya sering membaca ulasan produk dari konsumen lain secara
online untuk mengetahui produk tersebut.
2) Untuk memastikan saya membeli produk yang tepat, saya sering
membaca terlebih dahulu produk tersebut secara online.
3) Saya sering berkonsultasi via online sebelum menentukan produk
yang akan saya pilih/beli.
4) Saya sering kali mengumpulkan informasi dan review dari
konsumen lain secara online sebelum membeli suatu produk.
5) Apabila saya tidak membaca review produk secara online, saya
merasa khawatir dengan keputusan pembelian yang dilakukan.
6) Saat saya membeli suatu produk, review konsumen lain secara
online membuat saya lebih percaya diri saat membeli produk
tersebut.
b. Brand Image
Pengukuran untuk variabel Brand Image diukur dengan menggunakan
tiga (4) item pernyataan yang dilakukan oleh Arimbawa & Rahyuda
(2015), antara lain:
1) Produk ini memiliki citra merek yang kuat.
2) Produk ini memiliki citra perusahaan yang baik.
3) Produk ini memiliki citra produk yang baik.
4) Produk Bank Syariah Mandiri dikemas dengan desain yang baik.
c. Purchase Intention
Pengukuran untuk variabel Purchase Intention diukur dengan
menggunakan tiga (3) item pernyataan yang dilakukan oleh Jalilvand &
Samiei (2012), antara lain:
1) Saya akan membeli produk ini daripada produk yang lain.
22
2) Saya bersedia merekomendasikan kepada orang lain agar membeli
produk ini.
3) Saya berniat untuk membeli produk ini di masa yang akan datang.
2. Uji Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Uji validitas dan
realibilitas terhadap instrumen penelitian dilakukan dengan tujuan untuk
mendapatkan alat ukur yang valid dan reliabel.
a. Uji Validitas
Pengujian validitas yang dilakukan adalah Content Validity dan
Construct Validity. Content validity berkaitan dengan sejauh mana suatu
skala pengukuran/instrument mewakili keseluruhan karakteristik isi yang
sedang diukur. Pada dasarnya Content validity bersifat judgmental. Suatu
indikator dianggap valid sepanjang sesuai dengan Telaah Pustaka
(Sekaran, 2003). Indikator yang digunakan untuk mengukur seluruh
variabel berdasarkan teori-teori yang telah dibahas pada Bab II, sehingga
dapat disimpulkan seluruh item pernyataan valid.
Construct validity berkaitan dengan pemahaman argumentasi teoritik
yang melandasi pengukuran yang diperoleh. Pengujian construct validity
dilakukan dengan menggunakan Confirmatory Model Analysis (CFA), dan
dengan kriteria convergent validity. Convergent validity adalah pengujian
indikator-indikator suatu konstruk laten yang harus konvergen (berbagi)
dengan proporsi varian yang tinggi. Penilaian convergent validity dilihat
dari nilai factor loading untuk masing-masing indikator. Model yang fit
suatu konstruk yang dianalisis dengan AMOS dipersyaratkan memenuhi
nilai convergent validity, namun nilai factor loading sangat sensitif
dengan besarnya sampel (Hair et al., 2010).52
Berikut ini nilai significant
factor loading berdasarkan besarnya sampel:
52 Hair dkk, Multivariate Data Analysis, (New Jersey: Prentice-Hall International Inc.,
2010 Edisi ke-tujuh) h. 116
23
Tabel 3.1
Pedoman Untuk Mengidentifikasi Factor Loading
yang Signifikan Berdasarkan Ukuran Sampel
Factor Loading
Jumlah sampel yang dibutuhkan
≥ 0.30 350
≥ 0.35 250
≥ 0.40 200
≥ 0.45 150
≥ 0.50 120
≥ 0.55 100
≥ 0.60 85
≥ 0.65 70
≥ 0.70 60
≥ 0.75 50
Sumber: Hair et al., (2010)
Berkaitan dengan besarnya sampel yang digunakan (200 sampel),
maka indikator dengan factor loading ≥ 0.40 dapat dikatakan valid.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan
sejauh mana hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran
diulang dua kali atau lebih. Reliabilitas data pada penelitian ini diuji
dengan menggunakan Interitem Consistency Reliability yang melihat
Cronbach’s coefficient alpha sebagai koefisien dari reliabilitas.
Cronbach’s alpha adalah koefisien reliabilitas yang menunjukkan
bagaimana bagian – bagian dari suatu set berkorelasi secara positif satu
24
sama lainnya (Sekaran, 2010)53
. Suatu instrumen dianggap reliable jika
memiliki koefisien alpha (α) sebesar 0,60 atau lebih. Dasar pengambilan
keputusan uji realibilitas menurut Sekaran (2010) untuk instrumen yang
reliable adalah54
:
1) Jika Cronbach’s Coefficient α ≥ 0,60, maka item pernyataan
tersebut reliable.
2) Jika Cronbach’s Coefficient α ≤ 0,60, maka item pernyataan
tersebut tidak reliable.
3. Analisi Korelasi
Pengujian ini dilakukan untuk melihat korelasi atau hubungan antara
variabel yang satu dengan variabel yang lainnya. Pengujian korelasi ini
menggunakan kriteria sebagai berikut55
:
a. Nilai = 0 – 0,199 = hubungan sangat lemah
b. Nilai = 0,2 – 0,399 = hubungan lemah
c. Nilai = 0,4 – 0,599 = hubungan cukup kuat
d. Nilai = 0,6 – 0,799 = hubungan kuat
e. Nilai = > 0,8 = hubungan sangat kuat
Untuk pengujian lebih lanjut dilakukan maka diajukan hipotesis
sebagai berikut :
H0 : Tidak ada hubungan korelasi yang signifikan antara kedua variabel
Ha : Ada hubungan korelasi yang signifikan antara kedua variabel
Pengujian berdasarkan signifikansi :
a. Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak
b. Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima
53 Uma Sekaran, Research Methods For Business – A Skill Building Approach, (Ilinoi:
John Wiley & Sons, Inc, 2003, Edisi ke-empat), h. 205 54 Ibid h. 311 55 Ratlan Paredede dan Renhard Manurung, Analisis Jalur (Path Analysis): Teori dan
Aplikasi dalam Riset Bisnis, (Jakarta: Rineka Cipta, 2014), hal. 53.
25
B. Prosedur Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer, yaitu
data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti untuk menjawab
masalah atau tujuan penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen
yang belum pernah menggunakan atau membeli produk Bank Syariah
Mandiri. Data yang dikumpulkan merupakan sampel dari sejumlah populasi
yang dipilih berdasarkan beberapa kriteria, yaitu: (1) Konsumen yang belum
menggunakan produk Bank Syariah Mandiri, dan (2) Pernah membaca ulasan
produk dari Bank Mandiri Syariah melalui internet.
Ukuran sampel memainkan peranan penting dalam mengestimasi dan
menginterprestasikan hasil penelitian. Menurut Hair et al., (2010)56
, hasil
pengujian statistik (statistical test) sangat sensitif terhadap besarnya ukuran
sampel. Besarnya ukuran sampel yang tepat dalam kebanyakan penelitian
berkisar antara 30 sampai 500 responden (Sekaran, 2003)57
. Alat analisa data
yang akan digunakan adalah Structural Equation Model (SEM). Menurut
pendapat Hair et al., (2010)58
, jumlah sampel yang ideal jika menggunakan
SEM adalah 200 sampai dengan 400 responden.
Peneliti menyebarkan kuesioner sebagai instrument penelitian ini dan
mengambil sampel sebanyak 200 orang untuk mewakili populasi yang ada.
Pengambilan sampel dilakukan selama bulan Agustus 2017. Teknik yang
digunakan adalah metode pengambilan sampel yang bersifat tidak acak (non-
probability sampling) dengan teknik penarikan sampel, yaitu Purposive
Sampling. Purposive Sampling Technique merupakan suatu teknik penarikan
sampel dimana sampel yang dipilih berdasarkan pertimbangan–pertimbangan
atau kriteria–kriteria tertentu (Sekaran, 2010)59
.
56 Hair dkk, Multivariate Data Analysis, (New Jersey: Prentice-Hall International Inc.,
2010 Edisi ke-tujuh) h. 11. 57 Uma Sekaran, Research Methods For Business – A Skill Building Approach, (Ilinoi:
John Wiley & Sons, Inc, 2003, Edisi ke-empat), h. 277 58 Hair dkk, Multivariate Data Analysis, (New Jersey: Prentice-Hall International Inc.,
2010 Edisi ke-tujuh) h. 117 59 Uma Sekaran, Research Methods For Business – A Skill Building Approach, (Ilinoi:
John Wiley & Sons, Inc, 2003, Edisi ke-empat), h. 422
26
Profil responden dari beberapa karakteristik, yaitu: (1) jenis kelamin, (2)
usia, (3) penghasilan perbulan, (4) pekerjaan, (5) pendidikan terakhir, (6)
Nasabah aktif atau tidak, (7) frekuensi penggunaan internet, (8) pernah
membaca ulasan atau tidak, (9) media yang digunakan membaca ulasan.
C. Metode Analisis Data
Metode alat analisis dalam penelitian ini adalah Structural Equation
Model (SEM) digunakan untuk menganalisis model penelitian yang memiliki
beberapa variabel independent (exogen) dan variabel dependent (endogen)
serta variabel moderating atau intervening.60
, teknik analisis data
menggunakan Structural Equation Modelling dilakukan untuk menjelaskan
secara menyeluruh hubungan atau pengaruh antar variabel yang ada dalam
penelitian. SEM merupakan teknik statistik yang memungkinkan pengujian
sebuah rangkaian hubungan secara simultan. Hubungan itu dibangun secara
satu atau beberapa variabel independent. Pada teknik analisis SEM program
yang digunakan ialah AMOS versi 22.
1. Uji Kesesuaian Model
Sebelum menguji hipotesa yang diajukan, terlebih dahulu dilakukan
pengujian kesesuaian model (Goodness of fit model). Suatu model penelitian
dikatakan baik, apabila memiliki model fit yang baik pula. Tingkat kesesuaian
model dalam buku Imam Ghozali (2008) terdiri dari:
a. Absolute Fit Measure
Absolute fit measure mengukur model fit secara keseluruhan (baik model
struktural maupun model pengukuran secara bersamaan).
1) LikeliHood-Ratio Chi-Square Statistic
Ukuran fundamental dari overall fit adalah likeliHood-ratio chisquare.
Nilai chi-square yang tinggi relatif terhadap degree of freedom
60 Haryono dan Parwoto. Structural Equation Modelling: Untuk Penelitian Manajemen
Menggunakan AMOS 18.00, (Jakarta: Intermedia Persona Utama 2013), h. 73.
27
menunjukkan bahwa matrik kovarian atau korelasi yang diobservasi
dengan yang diprediksi berbeda secara nyata dan ini akan
menghasilkan probabilitas (p) yang lebih besar dari tingkat
signifikansi dan ini menunjukkan bahwa input matrik kovarian antara
prediksidengan observasi sesungguhnya tidak berbeda secara
signifikan. Dalam hal ini peneliti harus mencari nilai chi-square yang
tidak signifikan (p > 0.05) karena mengharapkan bahwa model yang
diusulkan cocok atau fit dengan data observasi.
2) CMIN/DF
CMIN/DF adalah nilai chi-square dibagi dengan degree of freedom.
Beberapa pengarang menganjurkan menggunakan ratio ukuran ini
untuk mengukur fit. Menurut Wheaton et. Al (1977) dalam Imam
Ghozali (2008) nilai ratio 5 (lima) atau kurang dari lima merupakan
ukuran yang reasonable. Peneliti lainnya seperti Byrne (1988)
mengusulkan nilai ratio ini < 2 merupakan ukuran fit.
3) Goodness of Fit Index (GFI)
Goodness of Fit Index (GFI) dikembangkan oleh Joreskog dan Sorbon
(1984) yaitu ukuran non-statistik yang nilainya berkisar antar 0 (poor
fit) sampai 1 (perfect fit). Nilai GFI tinggi menunjukkan fit yang lebih
baik dan berapa nilai GFI dapat diterima sebagai nilai yang layak
belum ada standarnya, tetapi banyak peneliti menganjurkan nilai di
atas 90% sebagai ukuran good fit.
4) Root Mean Square Errors of Approximation (RMSEA)
Root mean square error of approximination (RMSEA) merupakan
ukuran yang mencoba memperbaiki kecenderungan statistic chi-
square menolak model dengan jumlah sampel yang besar. Nilai
RMSEA adalah sama dengan atau dibawah 0,08 merupakan ukuran
yang dapat diterima. Hasil uji empiris RMSEA cocok untuk menguji
model konfitmatori atau competing model strategy dengan jumlah
sampel besar.
28
b. Incremental Fit Measures
Incremental fit measures membandingkan proposed model dengan
baseline model sering disebut dengan null model. Null model merupakan
model realistis dimana model-model yang lain harus diatasnya.
1) Adjusted Goodness of Fit Indes (AGFI)
Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) merupakan pengembangan
dari GFI yang disesuaikan dengan ratio degree of freedom untuk
propsed model dengan degree of freedom untuk null model. Nilai
yang direkomendasikan adalah > 0,90.
2) Tucker-Lewis Index (TLI)
Tucker-Lewis Index atau dikenal dengan non-normed fit index (NNFI).
Pertama kali diusulkan sebagai alat untuk mengevaluasi analisis
faktor, tetapi sekarang dikembangkan untuk SEM. Ukuran ini
menggabungkan ukuran parsimony kedalam indeks komparasi antara
proposal model dan null model dan nilai TLI berkisar dari 0 sampai
1.0. Nilai TLI yang direkomemdasikan adalah > 0,90.
3) Normed Fit Index (NFI)
Normed Fit Index merupakan ukuran perbandingan antara proposed
model dan null model. Nilai NFI akan bervariasi dari 0 (no fit at all)
sampai 1.0 (perfect fit). Seperti halnya TLI tidak ada nilai absolute
yang dapat digunakan sebagai standar, tetapi umumnya
direkomendasikan > 0,90.
c. Parsimony Fit Measures
Ukuran ini menghubungkan goodness-of-fit model dengan sejumlah
koefisien estimasi yang diperlukan untuk mencapai level fit. Tujuan
dasarnya adalah untuk mendiagnosa apakah model fit telah tercapai
dengan “overfitting” data yang memiliki banyak koefisien. Prosedur ini
mirip dengan “adusjtment” terhadap nilai R2 didalam multiple regression.
Namun demikian karena tidak ada uji statistik yang tersedia maka
penggunaannya hanya terbatas untuk membandingkan model.
1) Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI)
29
Parsimonious goodness-of-fit index (PGFI) memodifikasi GFI atas
dasar parsimony estimated model. Nilai PGFI berkisar antara 0
sampai 1.0 dengan nilai semakin tinggi menunjukkan model lebih
parsimony.
2) Parsimony Normed Fit Index (PNFI)
Parsimonious Normal Fit Index (PNFI) merupakan modifikasi dari
NFI. PNFI memasukkan jumlah degree of freedom yang digunakan
untuk mencapai level fit. Semakin tinggi nilai PNFI semakin baik.
Kegunaan utama dari PNFI adalah untuk membandingkan model
dengan degree of freedom yang berbeda. Digunakan untuk
membandingkan model alternatif sehingga tidak ada nilai yang
direkomendasikan sebagai nilai fit yang diterima. Namun demikian
jika membandingkan dua model maka perbedaan PNFI 0,60 sampai
0,90 menunjukkan adanya perbedaan model yang signifikan.
Tabel 3.2
Standar Penilaian Kesesuaian (Fit)
Laporan Statistik Nilai yang Direkomendasikan
Cut of value Keterangan
Absolut Fit
Probabilitas X2 Signifikan (p < 0.05)
Model yang diusulkan cocok/fit
dengan data observasi
CMIN/DF ≤ 5
< 2
- Ukuran yang reasonable
- Ukuran yang fit
RMSEA
< 0.1
< 0.05
< 0.01
0.05 ≤ x ≤ 0.08
- good fit
- very good fit
- outstanding fit
- reasonable fit
GFI > 0.9 Good fit
Incremental Fit
AGFI ≥ 0.9 Good fit
TLI ≥ 0.9 Good fit
NFI ≥ 0.9 Good fit
Parsimonious Fit
PNFI 0 – 1.0 Lebih besar lebih baik
PGFI 0 – 1.0 Lebih besar lebih baik
30
Untuk menganalisa data, metode yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan pengujian hipotesa dengan tingkat keyakinan sebesar 95% (α =
0,05).
Perlu dilakukan uji kesesuaian model atau goodness of fit yang bertujuan
mengetahui apakah model yang digunakan layak dan sesuai untuk digunakan
dalam penelitian.
Apabila salah satu kriteria goodness of fit telah terpenuhi, maka model
yang digunakan dapat dikatakan layak untuk dilakukan ke pengujian
selanjutnya.
2. Kriteria Keputusan Hipotesis
Adapun dasar pengambilan keputusan uji hipotesis adalah dengan
membandingkan besarnya ρ-value dengan level of significant sebesar 5% (α =
0,05) (Sekaran, 2010).
a. Jika ρ-value ≤ α 0,05, maka hipotesis nol (Ho) Ditolak.
b. Jika ρ-value > α 0,05, maka hipotesis nol (Ho) Gagal Ditolak.
28
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab IV membahas tentang gambaran umum objek penelitian, hasil
penelitian dan analisis data yang telah dilakukan untuk mendapatkan jawaban atas
hipotesis yang telah dirumuskan pada bab sebelumnya. Untuk mendapatkan
gambaran yang lebih jelas mengenai penelitian, penulis terlebih dahulu membahas
deskripsi data yang digunakan dalam penelitian. Berikut penjelasannya secara
terperinci:
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat Bank Syariah Mandiri
Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan hikmah
sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998. Sebagaimana
diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, yang disusul dengan
krisis multi-dimensi termasuk di panggung politik nasional, telah
menimbulkan beragam dampak negatif yang sangat hebat terhadap seluruh
sendi kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha. Dalam kondisi
tersebut, industri perbankan nasional yang didominasi oleh bank-bank
konvensional mengalami krisis luar biasa. Pemerintah akhirnya mengambil
tindakan dengan merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di
Indonesia.
Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB) yang dimiliki
oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT
Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB berusaha keluar dari situasi
tersebut dengan melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain serta
mengundang investor asing.
Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan (merger)
empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan
Bapindo) menjadi satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada
29
tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan
dan menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai pemilik mayoritas
baru BSB.
Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri melakukan
konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah.
Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan
syariah di kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon atas
diberlakukannya UU No. 10 tahun 1998, yang memberi peluang bank umum
untuk melayani transaksi syariah (dual banking system).
Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa pemberlakuan
UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk melakukan konversi PT
Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi bank syariah. Oleh
karenanya, Tim Pengembangan Perbankan Syariah segera mempersiapkan
sistem dan infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB berubah dari bank
konvensional menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah
dengan nama PT Bank Syariah Mandiri sebagaimana tercantum dalam Akta
Notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8 September 1999.
Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah dikukuhkan
oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No. 1/24/
KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan Deputi
Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/ 1999, BI menyetujui
perubahan nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Menyusul pengukuhan
dan pengakuan legal tersebut, PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai
beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November
1999.
PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank yang
mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi
kegiatan operasionalnya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai
rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri
dalam kiprahnya di perbankan Indonesia. BSM hadir untuk bersama
membangun Indonesia menuju Indonesia yang lebih baik.
30
2. Visi dan Misi
a. Visi
Visi dari Bank Syariah Mandiri adalah “Bank Syariah Terdepan dan
Modern”. Yang maksudnya dapat dibagi menjadi:
1) Bank Syariah Terdepan: Menjadi bank syariah yang selalu unggul
di antara pelaku industry perbankan syariah di Indonesia pada
segmen consumer, micro SME, commercial dan corporate.
2) Bank Syariah Modern: Menjadi bank syariah dengan sistem
layanan dan teknologi mutakhir yang melampaui harapan nasabah.
b. Misi
Misi dari Bank Syariah Mandiri sebagai berikut:
1) Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan di atas rata-rata
industri yang berkesinambungan.
2) Meningkatkan kualitas produk dan layanan berbasis teknologi yang
melampaui harapan nasabah.
3) Mengutamakan penghimpunan dana murah dan penyaluran
pembiayaan pada segmen ritel.
4) Mengembangkan bisnis atas dasar nilai-nilai syariah universal.
5) Mengembangkan manajemen talenta dan lingkungan kerja yang
sehat.
6) Meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.
31
3. Struktur Organisasi
Gambar 4.1
Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri
Sumber: www.syariahmandiri.co.id/
32
B. Analisis dan Pembahasan
1. Karakteristik Responden
a. Profil Responden Berdasarkan Pernah Atau Tidak Pernah
Menggunakan Produk Bank Syariah Mandiri
Tabel 4.1
Deskripsi Status Responden Terkait Pernah Atau Tidak Pernah
Menggunakan Produk Bank Syariah Mandiri
No Status Responden Jumlah
Responden
%
1 Ya, saya menggunakan produk
Bank Syariah Mandiri
0 0
2 Tidak, saya belum pernah
menggunakan produk Bank
Syariah Mandiri
200 100
Total 200 100
Sumber: Hasil pengolahan data SPSS (lihat lampiran)
Berdasarkan tabel 4.1 terkait dengan pernah atau tidak pernah
menggunakan produk Bank Syariah Mandiri, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1) Mayoritas responden, 100% atau secara keseluruhan, 200
responden dalam penelitian ini tidak pernah menggunakan produk
Bank Syariah Mandiri.
2) Minoritas responden, secara keseluruhan tidak ada responden
yang pernah menggunakan produk Bank Syariah Mandiri.
33
b. Profil Responden Berdasarkan Frekuensi Penggunaan Internet
Tabel 4.2
Deskripsi Frekuensi Penggunaan Internet
No Frekuensi Jumlah
Responden
%
1 Setiap hari 200 100
2 Seminggu sekali 0 0
3 Sebulan sekali 0 0
4 Lain-lain 0 0
Total 200 100
Sumber: Hasil pengolahan data SPSS (lihat lampiran)
Berdasarkan tabel 4.2 terkait dengan frekuensi penggunaan internet
yang dilakukan oleh responden, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1) Mayoritas responden, 100% atau secara keseluruhan, 200
responden dalam penelitian ini menggunakan internet setiap hari
2) Minoritas responden, secara keseluruhan tidak ada responden
yang tidak pernah menggunakan internet di kesehariannya.
34
c. Profil Responden Terkait Pernah Atau Tidak Pernah Membaca
Ulasan Produk Bank Syariah Mandiri Melalui Internet
Tabel 4.3
Deskripsi Responden Terkait Pernah Atau Tidak Pernah Membaca
Ulasan Produk Bank Syariah Mandiri Melalui Internet
No Status Responden Jumlah
Responden
%
1 Pernah 200 100
2 Tidak Pernah 0 0
Total 200 100
Sumber: Hasil pengolahan data SPSS (lihat lampiran)
Berdasarkan tabel 4.3 di atas terkait dengan Pernah Atau Tidak
Pernahnya responden membaca ulasan produk Bank Syariah Mandiri
melalui Internet, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1) Mayoritas responden, 100% atau secara keseluruhan, 200
responden dalam penelitian ini pernah membaca ulasan produk
Bank Syariah Mandiri melalui internet.
2) Minoritas responden, secara keseluruhan tidak ada responden
yang tidak pernah membaca ulasan produk Bank Syariah Mandiri
melalui internet.
35
d. Profil Responden Berdasarkan Saluran Website Yang Digunakan
Saat Membaca Ulasan Produk Bank Syariah Mandiri
Tabel 4.4
Deskripsi Responden Terkait Saluran Website Yang Digunakan Saat
Membaca Ulasan Produk Bank Syariah Mandiri
No Saluran Website Yang
Digunakan
Jumlah
Responden
%
1 Website Bank Syariah Mandiri 45 22.5
2 Facebook 120 60
3 Kaskus 6 3
4 YouTube 14 7
5 Instagram 12 6
6 Lain-lain 3 1,5
Total 200 100
Sumber: Hasil pengolahan data SPSS (lihat lampiran)
Berdasarkan tabel di atas terkait saluran website yang digunakan saat
membaca ulasan produk Bank Syariah Mandiri, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1) Mayoritas responden, yakni sebesar 60% atau sebanyak 120
responden dalam penelitian ini membaca ulasan produk Bank
Syariah Mandiri melalui Facebook.
2) Minoritas responden, yakni sebesar 3% dan 1,5% responden
membaca ulasan produk Bank Syariah Mandiri melalui Kaskus dan
Website lainnya.
36
e. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.5
Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah
Responden
%
1 Pria 79 39,5
2 Wanita 121 60,5
Total 200 100
Sumber: Hasil pengolahan data SPSS (lihat lampiran)
Berdasarkan tabel di atas terkait profil responden berdasarkan jenis
kelamin, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1) Mayoritas responden, yakni sebesar 60,5% berjenis kelamin
wanita.
2) Minoritas responden, yakni sebesar 39,5% berjenis kelamin pria.
37
f. Profil Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.6
Deskripsi Responden Berdasarkan Usia
No Usia Jumlah
Responden
%
1 ≤ 25 57 28,5
2 26-35 120 60
3 36-45 9 4,5
4 ≥ 46 14 7
Total 200 100
Sumber: Hasil pengolahan data SPSS (lihat lampiran)
Berdasarkan tabel di atas terkait profil responden berdasarkan usia
responden, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1) Mayoritas responden, yakni sebesar 60% berusia di antara 26 –
35 tahun.
2) Minoritas responden, yakni sebesar 4,5% berusia di antara 36 –
45 tahun.
38
g. Profil Responden Berdasarkan Penghasilan Perbulan
Tabel 4.7
Deskripsi Responden Berdasarkan Penghasilan Perbulan
No Penghasilan Perbulan Jumlah
Responden
%
1 ≤ Rp. 1.000.000 14 7
2 Rp. 1.000.000 – Rp. 3.000.000 9 4,5
3 Rp. 3.000.000 – Rp. 5.000.000 120 60
4 ≥ Rp. 5.000.000 57 28,5
Total 200 100
Sumber: Hasil pengolahan data SPSS (lihat lampiran)
Berdasarkan tabel di atas terkait profil responden berdasarkan
penghasilan perbulan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1) Mayoritas responden, yakni sebesar 60% memiliki penghasilan
perbulan sebesar Rp. 3.000.000 – Rp. 5.000.000.
2) Minoritas responden, yakni sebesar 4,5% memiliki penghasilan
perbulan sebesar Rp. 1.000.000 – Rp. 3.000.000.
39
h. Profil Responden Berdasarkan Pekerjaan
Tabel 4.8
Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan
No Pekerjaan Jumlah
Responden
%
1 Siswa 11 5,5
2 Mahasiswa 37 18,5
3 Karyawan 140 70,0
4 Lain-lain 12 6,0
Total 200 100
Sumber: Hasil pengolahan data SPSS (lihat lampiran)
Berdasarkan tabel di atas terkait profil responden berdasarkan jenis
pekerjaannya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1) Mayoritas responden, yakni sebesar 70% atau 140 responden
berprofesi sebagai karyawan.
2) Minoritas responden, yakni sebesar 5,5% atau 11 responden
berprofesi sebagai siswa.
40
i. Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Tabel 4.9
Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
No Pendidikan Terakhir Jumlah
Responden
%
1 SMA 21 10.5
2 Diploma 9 4.5
3 S1 151 75.5
4 S2 19 9.5
Total 200 100
Sumber: Hasil pengolahan data SPSS (lihat lampiran)
Berdasarkan tabel di atas terkait profil responden berdasarkan
pendidikan terakhir, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1) Mayoritas responden, yakni sebesar 75,5% atau 151 responden
memiliki pendidikan terakhir S1.
2) Minoritas responden, yakni sebesar 4,5% atau 9 responden
memiliki pendidikan terakhir Diploma.
41
C. Pengolahan Data Hasil Penelitian
1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Variabel e-Word-of-Mouth
Variabel e-Word-of-Mouth diukur dengan menggunakan enam item
pernyataan. Hasil perhitungan factor loading dan nilai Cronbach
Coefficient Alpha untuk konstruk e-Word-of-Mouth adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas e-Word-of-Mouth
No Indikator Factor
Loading
Cronbach
Coefficient
Alpha
e-Word-of-Mouth 0,853
1 Saya sering membaca ulasan produk
Bank Syariah Mandiri dari konsumen
lain secara online untuk mengetahui
produk tersebut.
0,738
2 Untuk memastikan saya membeli
produk Bank Syariah Mandiri, saya
sering membaca terlebih dahulu produk
tersebut secara online.
0,710
3 Saya sering berkonsultasi via online
sebelum menentukan produk Bank
Syariah Mandiri yang akan saya
pilih/beli.
0,732
4 Saya sering kali mengumpulkan
informasi dan review dari konsumen
lain secara online sebelum membeli
produk Bank Syariah Mandiri.
0,656
5 Apabila saya tidak membaca review 0,656
42
produk Bank Syariah Mandiri secara
online, saya merasa khawatir dengan
keputusan pembelian yang akan
dilakukan.
6 Saat saya ingin membeli produk Bank
Syariah Mandiri, review konsumen lain
secara online membuat saya lebih
percaya diri untuk membeli produk
tersebut.
0,714
Sumber: Hasil pengolahan data AMOS (lihat lampiran)
Berdasarkan tabel di atas, maka ditarik beberapa poin kesimpulan sebagai
berikut:
1) Nilai factor loading untuk seluruh indikator dari konstruk e-Word-of-
Mouth memiliki nilai factor loading ≥ 0.40, sehingga dapat ditarik
kesimpulan bahwa seluruh indikator sesuai atau mampu mendefinisikan
konstruk e-Word-of-Mouth, atau dengan kata lain ke enam indikator
tersebut valid atau memiliki hubungan yang kuat dengan variabel e-Word-
of-Mouth.
2) Reliabilitas konstruk e-Word-of-Mouth yang diukur dengan menggunakan
enam indikator menunjukkan nilai koefisien Cronbach alpha sebesar 0,853
≥ 0,60. Hal ini merepresentasikan bahwa jawaban responden terhadap
indikator yang digunakan dalam penelitian untuk mengukur konstruk e-
Word-of-Mouth dapat diandalkan atau konsisten.
43
b. Variabel Brand Image
Variabel Brand Image diukur dengan menggunakan empat item
pernyataan. Hasil perhitungan nilai factor loading dan nilai Cronbach
Coefficient Alpha untuk konstruk Brand Image adalah sebagai berikut :
Tabel 4.11
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Brand Image
No Indikator Factor
Loading
Cronbach
Coefficient
Alpha
Brand Image 0,797
1 Produk Bank Syariah Mandiri memiliki
citra merek yang kuat.
0,705
2 Produk Bank Syariah Mandiri memiliki
citra perusahaan yang baik.
0,745
3 Produk Bank Syariah Mandiri memiliki
citra produk yang baik.
0,654
4 Produk Bank Syariah Mandiri dikemas
dengan desain yang baik.
0,714
Sumber: Hasil pengolahan data AMOS (lihat lampiran)
Berdasarkan tabel di atas, maka ditarik beberapa poin kesimpulan sebagai
berikut:
1) Nilai factor loading untuk seluruh indikator dari konstruk Brand
Image memiliki nilai factor loading ≥ 0.40, sehingga dapat ditarik
kesimpulan bahwa seluruh indikator sesuai atau mampu
mendefinisikan konstruk Brand Image, atau dengan kata lain
keempat indikator tersebut valid atau memiliki hubungan yang kuat
dengan variabel Brand Image.
2) Reliabilitas konstruk Brand Image yang diukur dengan
menggunakan empat indikator menunjukkan nilai koefisien
44
Cronbach alpha sebesar 0,797 ≥ 0,60. Hal ini merepresentasikan
bahwa jawaban responden terhadap indikator yang digunakan
dalam penelitian untuk mengukur konstruk Brand Image dapat
diandalkan atau konsisten.
a. Variabel Purchase Intention
Variabel Purchase Intention diukur dengan menggunakan tiga item
pernyataan. Hasil perhitungan nilai factor loading dan nilai Cronbach
Coefficient Alpha untuk konstruk Purchase Intention adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.12
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Purchase Intention
No Indikator Factor
Loading
Cronbach
Coefficient
Alpha
Purchase Intention 0,762
1 Saya akan membeli produk Bank Syariah
Mandiri daripada produk bank syariah
lain.
0,837
2 Saya bersedia merekomendasikan kepada
orang lain agar membeli produk Bank
Syariah Mandiri.
0,602
3 Saya berniat untuk membeli produk Bank
Syariah Mandiri di masa yang akan
datang.
0,837
Sumber: Hasil pengolahan data AMOS (lihat lampiran)
45
Berdasarkan tabel di atas, maka ditarik beberapa poin kesimpulan sebagai
berikut:
1) Nilai factor loading untuk seluruh indikator dari konstruk
Purchase Intention memiliki nilai factor loading ≥ 0.40, sehingga
dapat ditarik kesimpulan bahwa seluruh indikator sesuai atau
mampu mendefinisikan konstruk Purchase Intention, atau dengan
kata lain ketiga indikator tersebut valid atau memiliki hubungan
yang kuat dengan variabel Purchase Intention.
2) Reliabilitas konstruk Purchase Intetion yang diukur dengan
menggunakan tiga indikator menunjukkan nilai koefisien Cronbach
alpha sebesar 0,762 ≥ 0,60. Hal ini merepresentasikan bahwa
jawaban responden terhadap indikator yang digunakan untuk
mengukur konstruk Purchase Intention dapat diandalkan atau
konsisten.
2. Analisis Korelasi
Korelasi antara e-WoM, Brand Image, Purchase Intentio dapat dilihat pada
tabel sebagai berikut:
Tabel 4.13
Hasil Korelasi e-WoM, Brand Image dan Purchase Intention
Korelasi Antar Variabel Estimasi Probabilitas
e-WoM Brand Image 0,611 0,000
e-WoM Purchase Intention 0,618 0,000
Brand Image Purchase
Intention 0,629 0,000
Sumber: Hasil pengolahan data AMOS (lihat lampiran)
46
Korelasi antara variabel di atas dapat ditafsirkan menggunakan kriteria
sebagai berikut61
:
Tabel 4.14
Tingkat Korelasi Antar Variabel
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
r = 0 – 0,199 Hubungan sangat lemah
r = 0,2 – 0,399 Hubungan lemah
r = 0,4 – 0,599 Hubungan cukup kuat
r = 0,6 – 0,799 Hubungan kuat
r = > 0,8 Hubungan sangat kuat
Untuk pengujian lebih lanjut, maka diajukan hipotesis:
Ho : Tidak ada hubungan korelasi yang signifikan antara dua variabel.
Ha : Ada hubungan korelasi yang signifikan antara dua variabel.
a. Korelasi antara e-WoM dengan Brand Image
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh angka korelasi antara e-WoM
dengan Brand Image sebesar 0,611. Korelasi sebesar 0,611 mempunyai
maksud hubungan antara e-WoM dengan Brand Image masuk kriteria
kuat dan searah. Searah artinya jika terjadi kenaikan nilai e-WoM,
maka Brand Image juga akan mengalami kenaikan, begitu pula
sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut memiliki probabilitas
sebesar 0,000 < 0,050 maka telah cukup bukti untuk menolak Ha dan
menerima Ho, sehingga korelasi signifikan.
61 Ratlan Paredede dan Renhard Manurung, Analisis Jalur (Path Analysis): Teori dan
Aplikasi dalam Riset Bisnis, (Jakarta: Rineka Cipta, 2014), hal. 53.
47
b. Korelasi antara e-WoM dengan Purchase Intention
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh angka korelasi antara e-WoM
dengan Purchase Intention sebesar 0,618. Korelasi sebesar 0,618
mempunyai maksud hubungan antara e-WoM dengan Purchase
Intention cukup kuat dan searah. Searah artinya jika terjadi kenaikan
nilai e-WoM, maka Purchase Intention juga akan mengalami kenaikan,
begitu pula sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut memiliki
probabilitas sebesar 0,000 < 0,050 maka telah cukup bukti untuk
menolak Ha dan menerima Ho, sehingga korelasi signifikan.
c. Korelasi antara Brand Image dengan Purchase Intention
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh angka korelasi antara Brand
Image dengan Purchase Intention sebesar 0,629. Korelasi sebesar
0,629 mempunyai maksud hubungan antara Brand Image dengan
Purchase Intention cukup kuat dan searah. Searah artinya jika terjadi
kenaikan nilai Brand Image, maka Purchase Intention juga akan
mengalami kenaikan, begitu pula sebaliknya. Korelasi dua variabel
tersebut memiliki probabilitas sebesar 0,000 < 0,050 maka telah cukup
bukti untuk menolak Ha dan menerima Ho, sehingga korelasi
signifikan.
48
3. Persamaan Struktural
Tabel 4.15
Tabel Perhitungan Regresi
Variable Estimate Probabilities
e-WoM Brand Image 0,611 0,000
e-WoM Purchase Intention 0,618 0,000
Brand Image Purchase
Intention 0,629 0,000
Sumber: Hasil pengolahan data AMOS (lihat lampiran)
Dari hasil pengolahan data pada tabel di atas, maka persamaan structural
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Y= 0.618 X1 + 0.629 X2 + e
Persamaan tersebut dapat menginterpretasikan bahwa jika e-WoM (X1) dan
Brand Image (X2) ditiadakan (misal X1, X2 = 0), maka Purchase Intention
tidak mendapatkan pengaruh. Namun, apabila e-WoM (X1) dan Brand Image
(X2) masing-masing meningkat sebesar 1 satuan untuk e-WoM (X1), maka
akan terjadi perubahan sebesar 0.618, pada Brand Image (X2) akan terjadi
perubahan sebesar 0.629, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa e-WoM
(X1), Brand Image (X2) dapat mempengaruhi Purchase Intention.
4. Statistik Deskriptif
Pengujian statistik deskriptif dilakukan untuk menjelaskan secara
deskriptif dan terperinci untuk menggambarkan karakteristik data, yang
ditinjau dari nilai rata-rata (mean) untuk menunjukkan variasi dari jawaban
responden.
Berikut analisis statistik deskriptif yang menjelaskan nilai rata-rata (mean)
dalam penelitian ini, antara lain sebagai berikut:
49
Tabel 4.16
Statistik Deskriptif Per Variabel
No Variabel Mean
1 E-Word of Mouth 4,14
2 Brand Image 4,10
3 Purchase Intention 4,09
Sumber: Hasil pengolahan data SPSS (lihat lampiran)
Variabel e-Word-of-Mouth memiliki nilai rata-rata sebesar 4,14. Hal
tersebut mengindikasikan bahwa responden sering membaca ulasan produk
Bank Syariah Mandiri dari konsumen lain secara online, sering berkonsultasi
via online sebelum menentukan produk Bank Syariah Mandiri yang akan
dipilih/beli, dan merasa ingin membeli produk Bank Syariah Mandiri, setelah
membaca review konsumen lain secara online sehingga lebih membuat mereka
percaya diri untuk membeli produk tersebut.
Variabel Brand Image mempunyai nilai rata-rata sebesar 4,10. Hal tersebut
mengindikasikan bahwa produk Bank Syariah Mandiri memiliki citra merek
yang kuat, citra perusahaan yang baik, citra produk yang baik, dan responden
menilai bahwa produk Bank Syariah Mandiri dikemas dengan konsep dan
desain yang baik.
Variabel Purchase Intention memiliki nilai rata-rata sebesar 4,09. Hal ini
merepresentasikan bahwa para responden berniat atau akan membeli produk
Bank Syariah Mandiri daripada produk bank syariah lain, bersedia
merekomendasikan produk Bank Syariah Mandiri ke orang lain, dan memiliki
niat yang kuat untuk membeli produk Bank Syariah Mandiri di masa yang
akan datang.
50
5. Uji Kesesuaian Model
Sebelum melakukan pengujian hipotesis yang diajukan, maka terlebih
dahulu dilakukan analisis full structural equation model untuk melihat tingkat
goodness-of-fit model dalam penelitian ini.
Untuk dapat mengetahui apakah model yang dibangun fit, maka dilakukan
uji kesesuaian model (goodness-of-fit model), dengan melihat beberapa
kriteria pengukuran atau nilai cut-off (Hair et al., 2010). Uji kesesuaian model
dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut:
Tabel 4.17
Goodness-of-Fit Index Full Structural Model
Goodness of Fit Index Cut-off Value Hasil Pengukuran Keputusan
Absolute Fit Measures
Chi-square Diharapkan kecil 69,342 Fit
Probability ≥0.05 0,244 Fit
CMIN/DF <2 1,118 Fit
RMSEA ≤0.08 0.024 Fit
Incremental Fit Measures
NFI ≥0.90 0,938 Fit
GFI ≥0.90 0,952 Fit
AGFI ≥0.90 0,929 Fit
TLI ≥0.90 0,991 Fit
CFI ≥0.90 0,993 Fit
Sumber: Hasil pengolahan data AMOS (lihat lampiran).
Hasil pengujian kesesuaian model (goodness of fit) menunjukkan nilai NFI
dengan nilai cut-off sebesar ≥ 0,90 dan hasil yang dicapai lebih dari 0,90
51
dengan nilai 0,938, sehingga keputusan yang dicapai ialah fit. Selanjutnya,
melihat nilai CFI dengan kriteria yang harus dicapai sebesar ≥ 0,90, sementara
hasil pengujian menunjukkan angka 0,993 maka model CFI ialah fit. Kriteria
selanjutnya adalah TLI dengan nilai cut-off ≥ 0,90. Hasil pengolahan
menunjukkan nilai sebesar 0,991 maka keputusan yang diperoleh adalah nilai
TLI tergolong fit.
Pengujian goodness of fit untuk absolute fit dilakukan dengan
membandingkan nilai CMIN/DF dengan nilai cut-off yang memiliki kriteria
batas bawah 1 atau batas atas 5. Nilai yang diperoleh dari pengolahan data
SEM adalah 1,118. Dapat disimpulkan, nilai CMIN/DF ialah goodness of fit
karena nilai lebih besar dari 1 dan lebih kecil dari 5. Berikut adalah gambar
full structural model dalam penelitian ini:
Gambar 4.2
Goodness-of-Fit Index Full Structural Model
52
Gambar di atas menunjukkan bahwa pengukuran untuk uji kesesuaian
model (goodness of fit) dalam penelitian ini dapat dikatakan sudah layak,
karena ada hampir seluruh item yang mencapai kriteria fit atau telah
memenuhi kriteria goodness of fit. Model yang telah lulus uji goodness of fit,
dapat digunakan untuk pengujian selanjutnya, yakni berupa uji Hipotesis.
6. Pengujian Hipotesis
Dalam pengujian hipotesis digunakan tingkat signifikasi (α) = 0,05.
Berikut hasil uji hipotesis dalam penelitian ini, antara lain sebagai berikut:
a. Hipotesis # 1
Hipotesis pertama menguji apakah e-Word-of-Mouth berpengaruh
positif terhadap Brand Image. hipotesis null (H0) dan hipotesis alternatif
(Ha) adalah sebagai berikut:
H0: Tidak terdapat pengaruh positif e-Word-of-Mouth terhadap Brand
Image.
H1: Terdapat pengaruh positif e-Word-of-Mouth terhadap Brand Image.
Tabel 4.18
Hasil Pengujian Hipotesis 1
Hipotesis
Standardized
Regression
Weights ()
ρ-value Kesimpulan Keputusan
H1
Terdapat pengaruh
positif e-Word-of-
Mouth terhadap
Brand Image.
0,662 0,000 H0 Ditolak Didukung
Sumber: Hasil pengolahan data AMOS (lihat lampiran).
Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan nilai ρ-value sebesar
0,000 < 0,05, maka pada hasil seperti ini H0 ditolak dan H1 diterima, yang
artinya terdapat pengaruh positif e-Word-of-Mouth terhadap Brand Image.
53
Nilai standardized regression weights () menunjukkan nilai sebesar 0,662
yang berarti benar adanya pengaruh positif e-Word-of-Mouth terhadap
Brand Image. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa meningkatnya e-
Word-of-Mouth terkait dengan produk Bank Mandiri Syariah, maka hal
tersebut berpengaruh positif pada meningkatnya citra positif merek atau
produk Bank Mandiri Syariah.
b. Hipotesis # 2
Hipotesis kedua menguji apakah e-Word-of-Mouth berpengaruh positif
terhadap Purchase Intention. hipotesis null (H0) dan hipotesis alternatif
(Ha) adalah sebagai berikut:
H0: Tidak terdapat pengaruh positif e-Word-of-Mouth terhadap Purchase
Intention.
H2: Terdapat pengaruh positif e-Word-of-Mouth terhadap Purchase
Intention.
Tabel 4.19
Hasil Pengujian Hipotesis 2
Hipotesis
Standardized
Regression
Weights ()
ρ-value Kesimpulan Keputusan
H2
Terdapat pengaruh
positif e-Word-of-
Mouth terhadap
Purchase Intention.
0,516 0,000 H0 Ditolak Didukung
Sumber: Hasil pengolahan data AMOS (lihat lampiran).
Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan nilai ρ-value sebesar
0,000 < 0,05, maka pada hasil seperti ini H0 ditolak dan H2 diterima, yang
artinya terdapat pengaruh positif e-Word-of-Mouth terhadap Purchase
Intention. Nilai standardized regression weights () menunjukkan nilai
54
sebesar 0,516 yang berarti benar adanya pengaruh positif e-Word-of-Mouth
terhadap Purchase Intention. Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan
bahwa meningkatnya e-Word-of-Mouth terkait dengan produk Bank
Mandiri Syariah, maka hal tersebut berdampak positif pada meningkatnya
niat beli konsumen terhadap produk Bank Mandiri Syariah.
c. Hipotesis # 3
Hipotesis ketiga menguji apakah Brand Image berpengaruh positif
terhadap Purchase Intention. hipotesis null (H0) dan hipotesis alternatif
(Ha) adalah sebagai berikut:
H0: Tidak terdapat pengaruh positif Brand Image terhadap Purchase
Intention.
H3: Terdapat pengaruh positif Brand Image terhadap Purchase Intention.
Tabel 4.20
Hasil Pengujian Hipotesis 3
Hipotesis
Standardized
Regression
Weights ()
ρ-value Kesimpulan Keputusan
H3
Terdapat pengaruh
positif Brand
Image terhadap
Purchase Intention.
0,485 0,000 H0 Ditolak Didukung
Sumber: Hasil pengolahan data AMOS (lihat lampiran).
Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan nilai ρ-value sebesar
0,000 < 0,05, maka pada hasil seperti ini H0 ditolak dan H3 diterima, yang
artinya terdapat pengaruh positif Brand Image terhadap Purchase Intention.
Nilai standardized regression weights () menunjukkan nilai sebesar 0,485
yang berarti benar adanya pengaruh positif Brand Image terhadap Purchase
55
Intention. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa meningkatnya Brand
Image dari Bank Mandiri Syariah, maka berdampak positif pada
meningkatnya niat beli konsumen terhadap produk tersebut.
Hasil seluruh pengujian Hipotesis Penelitian yang diusulkan (H1
sampai dengan H3) terangkum pada tabel di bawah ini, antara lain sebagai
berikut :
Tabel 4.21
Rangkuman Hasil Uji Hipotesis
No. Hipotesis Penelitian Kesimpulan Keputusan
H1 Terdapat pengaruh positif e-Word-of-
mouth terhadap Brand Image. H0 ditolak Didukung
H2 Terdapat pengaruh positif e-Word-of-
mouth terhadap Purchase Intention.
H0 ditolak Didukung
H3 Terdapat pengaruh positif Brand Image
terhadap Purchase Intention.
H0 ditolak Didukung
Sumber: Hasil pengolahan data AMOS (lihat lampiran).
Mengacu pada tabel di atas dimana dapat dilihat hipotesis atau
pengaruh e-Word-of-Mouth, Brand Image terhadap Purchase intention,
menunjukkan hasil uji hipotesis sesuai dengan penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Jalilvand & Samiei (2012).
D. Kesimpulan Hasil Analisi Data
1. Hipotesis 1
Hasil penelitian ini konsisten mendukung penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Jalilvand & Samiei (2012) yang mengungkapkan bahwa
terdapat pengaruh positif e-Word-of-mouth terhadap Brand Image. Hal ini
56
sejalan dengan survei yang dilakukan oleh ACNielsen, (2007) yang
menemukan bahwa sebagian besar konsumen menganggap pendapat
online dapat dipercaya seperti yang terdapat pada website suatu brand.
Selanjutnya, Chevalier & Mayzlin (2006) menyatakan bahwa sebuah
pesan e-Word-of-Mouth memiliki arti penting bagi seseorang konsumen
dalam mendapatkan sebuah informasi mengenai bagaimana kualitas suatu
produk atau jasa.
Selanjutnya, hasil penelitian ini merepresentasikan bahwa responden
sering membaca ulasan produk Bank Syariah Mandiri dari konsumen lain
secara online, sering berkonsultasi via online sebelum menentukan produk
Bank Syariah Mandiri yang akan dipilih/beli, dan merasa ingin membeli
produk Bank Syariah Mandiri, setelah membaca review konsumen lain
secara online (mean: 4,14), hal tersebut berpengaruh pada penilaian
responden terkait produk Bank Mandiri Syariah yang mereka nilai
memiliki citra merek yang kuat, citra perusahaan yang baik, citra produk
yang baik, dan para responden menilai bahwa produk Bank Mandiri
Syariah dikemas dengan konsep dan desain yang baik (mean: 4,10).
Uraian di atas sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Jalilvand &
Samiei (2012) yang menyatakan bahwa positif e-Word-of-Mouth
memainkan peran sangat penting untuk meningkatkan niat beli konsumen,
dan menciptakan image atau citra yang baik bagi merek maupun
perusahaan, serta hal tersebut juga dapat menurunkan biaya promosi.
Aksesibilitas, transparansi, dan tingkat jangkauan dari internet memberikan
kesempatan bagi organisasi maupun pemasar untuk mengontrol komunikasi
e-Word-of-Mouth terkait brand secara berkelanjutan (Kozinets et al.,
2010). Dengan demikian, para pemasar dapat mengembangkan alat
komunikasi pemasaran agar konsumen dapat lebih memahami tentang
karakteristik merek dan dapat merubah asosiasi atau citra negatif merek atau
produk yang ada di benak konsumen melalui e-Word-of-Mouth (Jalilvand
& Samiei, 2012).
57
2. Hipotesis 2
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Jalilvand & Samiei (2012) yang membuktikan bahwa
positif e-Word-of-Mouth memainkan peran sangat penting untuk
meningkatkan niat beli konsumen. Sejalan dengan hal tersebut, hasil
pengujian statistik deskriptif juga menunjukkan bahwa responden
mengakui sering membaca ulasan produk Bank Syariah Mandiri dari
konsumen lain secara online, berkonsultasi via online sebelum
menentukan produk Bank Syariah Mandiri yang akan dipilih/dibeli, dan
merasa ingin membeli produk Bank Syariah Mandiri setelah membaca
review konsumen lain secara online (mean: 4,14), sehingga hal tersebut
meningkatkan niat para responden untuk membeli produk Bank Syariah
Mandiri daripada produk bank syariah lain, bersedia merekomendasikan
produk Bank Syariah Mandiri ke orang lain, dan memiliki niat yang kuat
untuk membeli produk Bank Syariah Mandiri di masa yang akan datang
(mean: 4,09).
Hasil ini juga mendukung teori yang dikemukakan oleh Dellarocas
(2004) yang mengungkapkan bahwa komunikasi e-Word-of-mouth
merupakan alat pemasaran yang kuat di lingkungan internet karena
pemasar dapat memanipulasi komunikasi e-Word-of-Mouth untuk
mempengaruhi perilaku pembelian pelanggan dan Attitude (Dellarocas,
2006). Chevalier & Mayzlin (2006) juga mengemukakan bahwa sebuah
pesan e-Word-of-mouth memiliki arti penting bagi seseorang konsumen
dalam mendapatkan sebuah informasi mengenai bagaimana kualitas suatu
produk atau jasa. Terlebih lagi tipe-tipe pesan yang seperti ini akan dapat
secara efektif mengurangi resiko dan ketidakpastian yang muncul pada diri
konsumen dalam mengkonsumsi produk atau jasa, sehingga niat
pembelian dan pengambilan keputusan mereka juga akan terpengaruhi
(Chartterjee, 2001).
58
3. Hipotesis 3
Hasil penelitian ini merepresentasikan bahwa para responden menilai
produk Bank Mandiri Syariah memiliki citra merek yang kuat, citra
perusahaan yang baik, citra produk yang baik, dan responden menilai
bahwa produk Bank Mandiri Syariah dikemas dengan konsep serta desain
yang baik (mean: 4,10), hal tersebut berdampak positif pada meningkatnya
niat beli konsumen terhadap produk Bank Syariah Mandiri daripada
produk bank syariah lain, serta bersedia merekomendasikan produk Bank
Syariah Mandiri ke orang lain dan memiliki niat yang kuat untuk membeli
produk Bank Syariah Mandiri di masa yang akan datang (mean: 4,09).
Dengan demikian, hasil penelitian ini konsisten mendukung penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Jalilvand & Samiei (2012).
Selain itu, hasil penelitian ini juga mendukung teori yang dikemukakan
oleh Keller (1993) yang mengungkapkan bahwa konsep perilaku
pelanggan berkaitan dengan Brand Equity (CBBE), yang terdiri dari dua
dimensi, yakni Brand Awereness dan Brand Image, hal ini didefinisikan
sebagai efek diferensiasi pengetahun merek terhadap respon pelanggan
dan pemasaran suatu merek. Bukti empiris mengindikasikan bahwa Brand
Equity (Brand Awereness dan Brand Image) mempengaruhi niat beli
konsumen dalam beragam konteks (Ashill & Sinha, 2004; Chang & Liu,
2009).
59
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
1. Hipotesis # 1
Hipotesis pertama menguji apakah e-Word-of-Mouth berpengaruh
positif terhadap Brand Image. hipotesis null (H0) dan hipotesis alternatif
(Ha) adalah sebagai berikut:
H0: Tidak terdapat pengaruh positif e-Word-of-Mouth terhadap Brand
Image.
H1: Terdapat pengaruh positif e-Word-of-Mouth terhadap Brand Image.
Tabel 5.1
Hasil Pengujian Hipotesis 1
Hipotesis
Standardized
Regression
Weights ()
ρ-value Kesimpulan Keputusan
H1
Terdapat pengaruh
positif e-Word-of-
Mouth terhadap
Brand Image.
0,662 0,000 H0 Ditolak Didukung
Sumber: Hasil pengolahan data AMOS (lihat lampiran).
Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan nilai ρ-value sebesar
0,000 < 0,05, maka pada hasil seperti ini H0 ditolak dan H1 diterima, yang
artinya terdapat pengaruh positif e-Word-of-Mouth terhadap Brand Image.
Nilai standardized regression weights () menunjukkan nilai sebesar 0,662
yang berarti benar adanya pengaruh positif e-Word-of-Mouth terhadap
Brand Image. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa meningkatnya e-
Word-of-Mouth terkait dengan produk Bank Mandiri Syariah, maka hal
tersebut berpengaruh positif pada meningkatnya citra positif merek atau
produk Bank Mandiri Syariah.
60
Tabel 5.2
Hasil Analisis Korelasi e-WoM terhadap Brand Image
Korelasi Antar Variabel Estimasi Probabilitas
e-WoM Brand Image 0,611 0,000
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh angka korelasi antara e-WoM
dengan Brand Image sebesar 0,611. Korelasi sebesar 0,611 mempunyai
maksud hubungan antara e-WoM dengan Brand Image masuk kriteria kuat
dan searah. Searah artinya jika terjadi kenaikan nilai e-WoM, maka Brand
Image juga akan mengalami kenaikan, begitu pula sebaliknya. Korelasi
dua variabel tersebut memiliki probabilitas sebesar 0,000 < 0,050 maka
telah cukup bukti untuk menolak Ha dan menerima Ho, sehingga korelasi
signifikan.
2. Hipotesis # 2
Hipotesis kedua menguji apakah e-Word-of-Mouth berpengaruh positif
terhadap Purchase Intention. hipotesis null (H0) dan hipotesis alternatif
(Ha) adalah sebagai berikut:
H0: Tidak terdapat pengaruh positif e-Word-of-Mouth terhadap Purchase
Intention.
H2: Terdapat pengaruh positif e-Word-of-Mouth terhadap Purchase
Intention.
Tabel 5.3
Hasil Pengujian Hipotesis 2
Hipotesis
Standardized
Regression
Weights ()
ρ-value Kesimpulan Keputusan
H2
Terdapat pengaruh
positif e-Word-of-
Mouth terhadap
Purchase Intention.
0,516 0,000 H0 Ditolak Didukung
Sumber: Hasil pengolahan data AMOS (lihat lampiran).
61
Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan nilai ρ-value sebesar
0,000 < 0,05, maka pada hasil seperti ini H0 ditolak dan H2 diterima, yang
artinya terdapat pengaruh positif e-Word-of-Mouth terhadap Purchase
Intention. Nilai standardized regression weights () menunjukkan nilai
sebesar 0,516 yang berarti benar adanya pengaruh positif e-Word-of-Mouth
terhadap Purchase Intention. Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan
bahwa meningkatnya e-Word-of-Mouth terkait dengan produk Bank
Mandiri Syariah, maka hal tersebut berdampak positif pada meningkatnya
niat beli konsumen terhadap produk Bank Mandiri Syariah.
Tabel 5.4
Hasil Analisis Korelasi e-WoM terhadap Purchase Intention
Korelasi Antar Variabel Estimasi Probabilitas
e-WoM Purchase Intention 0,618 0,000
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh angka korelasi antara e-WoM
dengan Purchase Intention sebesar 0,618. Korelasi sebesar 0,618
mempunyai maksud hubungan antara e-WoM dengan Purchase Intention
cukup kuat dan searah. Searah artinya jika terjadi kenaikan nilai e-WoM,
maka Purchase Intention juga akan mengalami kenaikan, begitu pula
sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut memiliki probabilitas sebesar
0,000 < 0,050 maka telah cukup bukti untuk menolak Ha dan menerima
Ho, sehingga korelasi signifikan.
3. Hipotesis # 3
Hipotesis ketiga menguji apakah Brand Image berpengaruh positif
terhadap Purchase Intention. hipotesis null (H0) dan hipotesis alternatif
(Ha) adalah sebagai berikut:
H0: Tidak terdapat pengaruh positif Brand Image terhadap Purchase
Intention.
H3: Terdapat pengaruh positif Brand Image terhadap Purchase Intention.
62
Tabel 5.5
Hasil Pengujian Hipotesis 3
Hipotesis
Standardized
Regression
Weights ()
ρ-value Kesimpulan Keputusan
H3
Terdapat pengaruh
positif Brand
Image terhadap
Purchase Intention.
0,485 0,000 H0 Ditolak Didukung
Sumber: Hasil pengolahan data AMOS (lihat lampiran).
Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan nilai ρ-value sebesar
0,000 < 0,05, maka pada hasil seperti ini H0 ditolak dan H3 diterima, yang
artinya terdapat pengaruh positif Brand Image terhadap Purchase Intention.
Nilai standardized regression weights () menunjukkan nilai sebesar 0,485
yang berarti benar adanya pengaruh positif Brand Image terhadap Purchase
Intention. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa meningkatnya Brand
Image dari Bank Mandiri Syariah, maka berdampak positif pada
meningkatnya niat beli konsumen terhadap produk tersebut.
Tabel 5.4
Hasil Analisis Korelasi Brand Image terhadap Purchase Intention
Korelasi Antar Variabel Estimasi Probabilitas
e-WoM Purchase Intention 0,618 0,000
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh angka korelasi antara Brand Image
dengan Purchase Intention sebesar 0,629. Korelasi sebesar 0,629
mempunyai maksud hubungan antara Brand Image dengan Purchase
Intention cukup kuat dan searah. Searah artinya jika terjadi kenaikan nilai
Brand Image, maka Purchase Intention juga akan mengalami kenaikan,
begitu pula sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut memiliki
probabilitas sebesar 0,000 < 0,050 maka telah cukup bukti untuk menolak
Ha dan menerima Ho, sehingga korelasi signifikan.
63
B. Implikasi Manajerial
Penelitian ini memiliki implikasi yang harus dilakukan praktisi dalam
bidang pemasaran agar meningkatkan kinerja dari perusahaan atau bisnis yang
dijalankan, antara lain sebagai berikut:
1. Facebook merupakan platform media sosial yang paling sering digunakan
oleh responden dalam penelitian ini. Dengan demikian, perusahaan di
Indonesia, khususnya Bank Syariah Mandiri harus lebih berfokus pada
aktivitas promosi maupun penyebaran informasi melalui Facebook, serta
rancangan strategi promosi dalam konteks strategis maupun taktis harus
selalu memprioritaskan Facebook sebagai media untuk mempromosikan
produk Bank Syariah Mandiri.
2. Membangun komunitas syariah secara online harus dilakukan oleh Bank
Syariah Mandiri. Salah satu tools yang dapat digunakan ialah forum
diskusi online terkait produk-produk perbankan syariah, serta
perkembangannya. Hal ini dapat dilakukan baik di website Bank Syariah
Mandiri maupun berinvestasi di website komersil. Hal ini bertujuan untuk
meningkatkan komunikasi dua arah antara konsumen dengan Bank
Syariah Mandiri, serta komunikasi di antara konsumen itu sendiri yang
terbukti dapat meningkatkan niat beli produk Bank Syariah Mandiri dan
citra positif perusahaan.
3. Content marketing dapat diimplementasikan mengingat konten-konten
terkait produk Bank Syariah Mandiri yang bisa disebarkan melalui blog
maupun sosial media memiliki kecenderungan dapat tersebar luas ke
masyarakat sehingga konsumen dapat lebih mengenal dan memahami
manfaat produk atau layanan yang ditawarkan.
64
C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, antara lain sebagai berikut:
1. Penelitian ini berfokus hanya pada produk Bank Syariah Mandiri.
2. Tidak meneliti Bank berskala internasional.
3. Penelitian ini tidak meneliti dimensi functional, experiential, dan
attitudinal yang terdapat pada variabel Brand Image seperti yang
dilakukan pada penelitian Keller, (1993).
D. Saran untuk Penelitian Selanjutnya
Terdapat pula saran untuk penelitian selanjutnya guna memperbaiki
kekurangan maupun keterbatasan yang ada pada penelitian ini, yaitu:
1. Penelitian selanjutnya disarankan untuk meneliti bank konvensional. Contoh:
Bank Mandiri, BCA, BNI, BRI, dan lain sebagainya.
2. Penelitian pada bank internasional juga dapat dilakukan. Contoh: Citibank,
ANZ, Commonwealth Bank, dan lain sebagainya.
3. Untuk penelitian selanjutnya disarankan meneliti Brand Image dengan tiga
dimensi functional, experiential, dan attitudinal seperti yang dilakukan oleh
Keller, (1993).
65
DAFTAR PUSTAKA
Arimbawa dan Rahyuda. “Peran Brand Image sebagai Mediator antara Country of
Origin terhadap Purchase Intention” E-Jurnal Manajenen Unud, Vol. 4 No.
4, 2015
Barlow, J. & Moller, C. “A Complaint is a Gift: Using Customer Feedback as a
Strategic Tool” San Francisco: Berrett-Koehler Publishers. 1996.
Chang and Liu. “The Impact of Brand Equity on Brand Preference and Purchase
Intentions in the service industries”. The Service Industries Journal, Vol.
29 No. 12. 2009
Chatterjee, P. “Online Reviews: Do Consumers Use Them?”. Advances in
Consumer Research, Vol. 28 No. 1. 2001.
Chevalier, J.A. & Mayzlin, D. "The Effect Of Word Of Mouth On Sales: Online
Book Reviews". Journal of Marketing Research, 43(3). 2006.
Dellarocas, C. “The Digitization Of Word Of Mouth: Promise And Challenges Of
Online Feedback Mechanism”. Management Science. 2003.
Ghozali, Imam dan Fuad. Structural Equation Modelling: Pengantar . Badan
Penerbit Universitas. 2015.
Hair dkk, Multivariate Data Analysis, (New Jersey: Prentice-Hall International
Inc., 2010 Edisi ke-tujuh)
Haryono dan Parwoto. Structural Equation Modelling: Untuk Penelitian
Manajemen Menggunakan AMOS 18.00, (Jakarta: Intermedia Persona
Utama 2013)
Hennig-Thurau, T.. “Customer orientation of service employees, its impact on
customer satisfaction, commitment, and retention”. International Journal
of Service Management, 15(5). 2014.
66
Jalilvand & Samiei. “The Effect of Electronic Word of Mouth on Brand Image
and Purchase Intention, an Empirical Study in The Automobile Industry in
Iran” , Marketing Intelligence & Planning Vol. 30 No. 4, 2012, Emerald
Group Publishing Limited. 2012.
Keller.“Building Customer-Based Brand Equity: A Blueprint for Creating Strong
Brands”. Massachusetts: Marketing Science Institute. 2001.
Keller, dan Kevin Lane. Strategic Brand Management : Building, Measuring,
and Managing Brand Equity. New Jersey: Prentice Hall. 1998.
Keller, K. L. ”Conceptualizing, measuring, and managing customer-based brand
equity”. Journal of Marketing, Vol. 57, No. 1 1993
Keller dan Kotler. “Manajemen Pemasaran”. Jakarta: Erlangga. 2009.
Kim, Ko, & James. “The Impact Of Relationship Quality On Attitude Toward A
Sponsor”, Journal of Business & Industrial Marketing, Vol. 26 Iss: 8 .
2011.
Lee, M.K.D., Cheung, C.M.K., Lim, K.H., & Sia, C.L.“Understanding Customer
Knowledge Sharing In Web-Based Discussion Boards: An Exploratory
Study”, Internet Research, Vol. 16 No. 3. 2006.
Loudon, D. L. dan Bitta, A. J. D. Consumer behavior, Concepts and.
Applications. Fouth edition. Singapore: McGraw-Hill. 1993.
Paredede, Ratlan dan Renhard Manurung. 2014. Analisis Jalur (Path Analysis):
Teori dan Aplikasi dalam Riset Bisnis. Jakarta: Rineka Cipta.
Reichheld & Schefter. “E-Loyalty: Your Secret Weapon on Web”, Harvard
Business Review, R00410. 2000
Richins, M.L. “Media, materialism and human happiness”, Advanced in
Consumer Research, Provo, UT. 1987.
67
Rowley, J. “Remodelly marketing communications in an internet environment”,
Internet Research, Vol. 11 No. 3. 2011.
Sen, S. and Lerman, D. “Why are you telling me this? An examination into
negative consumer reviews on the web”, Journal of Interactive Marketing,
Vol. 21 No. 4. 2007.
Sekaran, Uma. “Research Methods For Business – A Skill Building Approach”.
Fourth Edition. John Wiley & Sons, Inc. 2003.
Senecal, S. & Nantal, A. “The Influence Of Online Product Recommendations On
Consumers’ Online Choices”. Journal Retail. 2009.
Sernovitz, A.“Word of Mouth Marketing: How Smart Companies Get People
talking (Revision and updated Ed.)”. New York: Kaplan Publishing. 2009.
Simamora. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
2002.
Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis (Bandung: Alfabeta).
Thorsten Hennig - Thurau, Kevin P . Gwinner, Gianfranco Walsh, Dwayne D .
Gremler. “Electronic Word-Of-Mouth Via Consumer Opinion Platforms:
What Motivates Consumers To Articulate Themselves On The Internet?”,
Journal of Interactive Marketing. 2004.
Wang, Jain, Cheng, & Aung. “The Purchasing Impact Of Fan Identification And
Sports Sponsorship”.Marketing Intelligence & Planning, Vol. 30 Iss: 5.
2012.
Wang dan Yang, “The effect of brand credibility on consumers’ brand purchase
intention in emerging economies: the moderating role of brand awareness
and brand image”, Journal of Global Marketing, Vol 23, No 3, 2010
Webster, F. and Keller, K. L. “A Roadmap for Branding in Industrial Markets”
Journal of Brand Management. Vol. 11 No. 5. 2004
68
Weerawit and Vinai. “The Impact of Electronic Word-of-Mouth Factors on
Consumers’ Buying Decision-Making Processes in the Low Cost Carriers:
A Conceptual Framework” International Journal of Trade, Economics and
Finance, Vol. 5, No. 2, 2014
Yoo, B. & Donthu, N. (2001). “Developing A Scale To Measure The Perceived
Quality Of Internet Shopping Sites (Sitequal)”.Quarterly Journal of
Electronic Commerce.Vol. 2 No. 1. 2001.
https://id.techinasia.com/pertumbuhan-pengguna-internet-di-indonesia-tahun-2016
http://infobanknews.com/tantangan-perbankan-syariah-di-2016/
http://isparmo.web.id/2016/11/21/data-statistik-pengguna-internet-indonesia-2016/
http://tekno.kompas.com/read/2016/10/24/15064727/2016.pengguna.internet.di.indo
nesia.capai.132.juta.
http://www.beritasatu.com/ekonomi/306719-nasabah-bank-syariah-1875-persen-
dari-total-konvensional.html
http://www.beritasatu.com/ekonomi/314843-pertumbuhan-bank-syariah-melambat-
drastis-ini-penyebabnya.html
http://www.koran-jakarta.com/perkembangan-perbankan-syariah-masih-lambat/
http://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/data-dan-statistik/statistik-perbankan-
syariah/Documents/Pages/statistik-perbankan-syariah-desember-
2015/New%20SPS%20Des%2015.pdf
https://www.syariahmandiri.co.id/category/info-perusahaan/organisasi/struktur-
organisasi/bagan-organisasi/
https://www.syariahmandiri.co.id/category/info-perusahaan/profil-
perusahaan/sejarah/
https://www.syariahmandiri.co.id/category/info-perusahaan/visi-dan-misi/
69
LAMPIRAN
Lampiran 1
Kuesioner
Lingkarilah salah satu pilihan jawaban yang dapat mewakili diri anda untuk tiap
pernyataan dibawah ini:
1. Apakah Anda menggunakan produk dari Bank Mandiri Syariah?
a. Ya
b. Tidak
2. Seberapa sering Anda menggunakan internet?
a. Setiap hari
b. Seminggu sekali
c. Sebulan sekali
d. Lain – lain (......................................)
3. Apakah Anda pernah membaca ulasan produk Bank Syariah Mandiri
melalui internet?
a. Pernah
b. Belum pernah
4. Melalui apa anda melihat ulasan produk Bank Syariah Mandiri?
a. Website
b. Facebook
c. Kaskus
d. YouTube
e. Instagram
f. Lain – lain
5. Jenis Kelamin : a. Pria
b. Wanita
6. Usia : a. ≤ 25 c. 36-45
b. 26-35 d. ≥ 46
70
7. Penghasilan perbulan : a. ≤ Rp. 1.000.000
b. Rp. 1.000.000 – Rp. 3.000.000
c. Rp. 3.000.000 – Rp. 5.000.000
d. ≥ Rp. 5.000.000
8. Pekerjaan : a. Siswa
b. Mahasiswa
c. Karyawan
d. Lain – lain (......................................)
9. Pendidikan Terakhir : a. SD e. Diploma
b. SMP f. Sarjana (S1)
c. SMA g. Magister (S2)
Keterangan: 1 = Sangat Tidak Setuju, 2 = Tidak Setuju, 3 = Netral, 4 =
Setuju, 5 = Sangat Setuju.
No Pernyataan 1 2 3 4 5
e-Word-of-Mouth
1.
Saya sering membaca ulasan produk Bank Syariah Mandiri
dari konsumen lain secara online untuk mengetahui produk
tersebut.
2.
Untuk memastikan saya membeli produk Bank Syariah
Mandiri, saya sering membaca terlebih dahulu produk tersebut
secara online.
3. Saya sering berkonsultasi via online sebelum menentukan
produk Bank Syariah Mandiri yang akan saya pilih/beli.
4.
Saya sering kali mengumpulkan informasi dan review dari
konsumen lain secara online sebelum membeli produk Bank
Syariah Mandiri.
5. Apabila saya tidak membaca review produk Bank Syariah
71
Mandiri secara online, saya merasa khawatir dengan
keputusan pembelian yang akan dilakukan.
6.
Saat saya ingin membeli produk Bank Syariah Mandiri,
review konsumen lain secara online membuat saya lebih
percaya diri untuk membeli produk tersebut.
Brand Image
1. Produk Bank Syariah Mandiri memiliki citra merek yang kuat.
2. Produk Bank Syariah Mandiri memiliki citra perusahaan yang
baik.
3. Produk Bank Syariah Mandiri memiliki citra produk yang
baik.
4. Produk Bank Syariah Mandiri dikemas dengan desain yang
baik.
Purchase Intention
1. Saya akan membeli produk Bank Syariah Mandiri daripada
produk bank syariah lain.
2. Saya bersedia merekomendasikan kepada orang lain agar
membeli produk Bank Syariah Mandiri.
3. Saya berniat untuk membeli produk Bank Syariah Mandiri di
masa yang akan datang.
72
Lampiran 2
Profile Responden
FREQUENCIES VARIABLES=ApakahAndamenggunakanprodukdariBankSyariahMandiri
SeberapaseringAndamenggunakaninternet
ApakahAndapernahmembacaulasanprodukBankSyariahMandirimelaluiinte
MelaluiapaandamelihatulasanprodukBankSyariahMandiri JenisKelamin Usia
Penghasilanperbulan Pekerjaan
PendidikanTerakhir
/BARCHART FREQ
/ORDER=ANALYSIS.
Frequencies
Notes
Output Created 31-AUG-2017 06:42:47
Comments
Input Data C:\Users.sav
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data
File
200
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are
treated as missing.
Cases Used Statistics are based on all cases
with valid data.
73
Statistics
Apakah Anda
menggunakan
produk dari
Bank Mandiri
Syariah?
Seberapa
sering Anda
menggunakan
internet?
Apakah Anda
pernah
membaca
ulasan produk
Bank Syariah
Mandiri
melalui
internet?
Melalui apa
anda melihat
ulasan produk
Bank Syariah
Mandiri? Jenis Kelamin Usia
Penghasilan
perbulan Pekerjaan
Pendidikan
Terakhir
N Valid 200 200 200 200 200 200 200 200 200
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Syntax FREQUENCIES
VARIABLES=ApakahAndame
nggunakanprodukdariBankMan
diriSyariah
SeberapaseringAndamenggunak
aninternet
ApakahAndapernahmembacaula
sanprodukBankSyariahMandiri
melaluiinte
Melaluiapaandamelihatulasanpr
odukBankSyariahMandiri
JenisKelamin Usia
Penghasilanperbulan Pekerjaan
PendidikanTerakhir
/BARCHART FREQ
/ORDER=ANALYSIS.
Resources Processor Time 00:00:02.30
Elapsed Time 00:00:01.68
74
Frequency Table
Apakah Anda menggunakan produk dari Bank Mandiri Syariah?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak 200 100.0 100.0 100.0
Seberapa sering Anda menggunakan internet?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Setiap hari 200 100.0 100.0 100.0
Apakah Anda pernah membaca ulasan produk Bank Syariah
Mandiri melalui internet?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Pernah 200 100.0 100.0 100.0
Melalui apa anda melihat ulasan produk Bank Syariah Mandiri?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Website 45 22.5 22.5 22.5
Facebook 120 60.0 60.0 82.5
Kaskus 6 3.0 3.0 85.5
YouTube 14 7.0 7.0 92.5
Instagram 12 6.0 6.0 98.5
Lain – lain 3 1.5 1.5 100.0
Total 200 100.0 100.0
75
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Pria 79 39.5 39.5 39.5
Wanita 121 60.5 60.5 100.0
Total 200 100.0 100.0
Usia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid a. ≤ 25 57 28.5 28.5 28.5
b. 26-35 120 60.0 60.0 88.5
c. 36-45 9 4.5 4.5 93.0
d. ≥ 46 14 7.0 7.0 100.0
Total 200 100.0 100.0
Penghasilan perbulan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid a. ≤ Rp. 1.000.000 14 7.0 7.0 7.0
b. Rp. 1.000.000 – Rp.
3.000.000
9 4.5 4.5 11.5
c. Rp. 3.000.000 – Rp.
5.000.000
120 60.0 60.0 71.5
d. ≥ Rp. 5.000.000 57 28.5 28.5 100.0
Total 200 100.0 100.0
Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid a. Siswa 11 5.5 5.5 5.5
b. Mahasiswa 37 18.5 18.5 24.0
c. Karyawan 140 70.0 70.0 94.0
d. Lain – lain 12 6.0 6.0 100.0
Total 200 100.0 100.0
76
Pendidikan Terakhir
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid c. SMA 21 10.5 10.5 10.5
d. Diploma 9 4.5 4.5 15.0
e. Sarjana (S1) 151 75.5 75.5 90.5
f. Magister (S2) 19 9.5 9.5 100.0
Total 200 100.0 100.0
77
Lampiran 3
Hasil Uji Reliabilitas
Reliability
Scal
e:
WO
M
Case Processing Summary
Notes
Output Created 31-AUG-2017 07:49:45
Comments
Input Data C:\Users\.sav
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data
File
200
Matrix Input
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are
treated as missing.
Cases Used Statistics are based on all cases
with valid data for all variables
in the procedure.
Syntax RELIABILITY
/VARIABLES=WOM1
WOM2 WOM3 WOM4 WOM5
WOM6
/SCALE('WOM') ALL
/MODEL=ALPHA
/SUMMARY=TOTAL.
Resources Processor Time 00:00:00.00
Elapsed Time 00:00:00.01
78
N %
Cases Valid 200 100.0
Excludeda 0 .0
Total 200 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.853 6
Reliability
Notes
Output Created 31-AUG-2017 07:51:45
Comments
Input Data C:\Users\.sav
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data
File
200
Matrix Input
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are
treated as missing.
Cases Used Statistics are based on all cases
with valid data for all variables
in the procedure.
Syntax RELIABILITY
/VARIABLES=BIM1 BIM2
BIM3 BIM4
/SCALE('BIM') ALL
/MODEL=ALPHA
/SUMMARY=TOTAL.
Resources Processor Time 00:00:00.00
Elapsed Time 00:00:00.01
79
Scale: BIM
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 200 100.0
Excludeda 0 .0
Total 200 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.797 4
Reliability
Notes
Output Created 31-AUG-2017 07:52:46
Comments
Input Data C:\Users\.sav
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data
File
200
Matrix Input
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are
treated as missing.
80
Cases Used Statistics are based on all cases
with valid data for all variables
in the procedure.
Syntax RELIABILITY
/VARIABLES=PIN1 PIN2
PIN3
/SCALE('PIN') ALL
/MODEL=ALPHA
/SUMMARY=TOTAL.
Resources Processor Time 00:00:00.00
Elapsed Time 00:00:00.01
Scale: PIN
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 200 100.0
Excludeda 0 .0
Total 200 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.762 3
81
Lampiran 4
Hasil Validitas
Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
Estimate
WOM6 <--- WOM .714
WOM5 <--- WOM .656
WOM4 <--- WOM .656
WOM3 <--- WOM .732
WOM2 <--- WOM .710
WOM1 <--- WOM .738
82
Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
Estimate
BIM4 <--- BIM .714
BIM3 <--- BIM .654
BIM2 <--- BIM .745
BIM1 <--- BIM .705
Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
Estimate
PIN3 <--- PIN .723
PIN2 <--- PIN .602
PIN1 <--- PIN .837
83
Lampiran 5
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Descriptives
Notes
Output Created 31-AUG-2017 06:45:45
Comments
Input Data C:\Users.sav
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data
File
200
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are
treated as missing.
Cases Used Statistics are based on all cases
with valid data.
Syntax DESCRIPTIVE
VARIABLES=WOM
BIM
PIN
/STATISTICS=MEAN
STDDEV MIN MAX.
Resources Processor Time 00:00:00.35
Elapsed Time 00:00:00.64
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
WOM 200 2.17 5.00 4.14 .57328
84
BIM 200 2.00 5.00 4.10 .63987
PIN 200 2.20 5.00 4.09 .57751
Valid N (listwise) 200
No Item STS TS N S SS Total
1 WOM1 2 4 33 90 71 200
2 WOM2 1 6 28 101 64 200
3 WOM3 2 3 38 79 78 200
4 WOM4 0 5 18 104 73 200
5 WOM5 0 6 29 96 69 200
6 WOM6 1 4 37 94 64 200
7 BIM1 3 5 30 102 60 200
8 BIM2 1 3 29 96 71 200
9 BIM3 2 4 25 106 63 200
10 BIM4 1 3 35 104 57 200
11 PIN1 4 4 28 99 65 200
12 PIN2 1 0 28 107 64 200
13 PIN3 3 2 38 95 62 200
85
Lampiran 6
Hasil Uji Hipotesis
Analysis Summary
Date and Time
Date: Thursday, August 31, 2017
Time: 5:50:54 AM
Title
11: Thursday, August 31, 2017 5:50 AM
Groups
86
Group number 1 (Group number 1)
Notes for Group (Group number 1)
The model is recursive.
Sample size = 200
Variable Summary (Group number 1)
Your model contains the following variables (Group number 1)
Observed, endogenous variables
WOM6
WOM5
WOM4
WOM3
WOM2
WOM1
BIM4
BIM3
BIM2
BIM1
PIN1
PIN2
PIN3
Unobserved, endogenous variables
Brand_Image
Purchase_Intention
Unobserved, exogenous variables
e_WOM
e1
e2
e3
87
e4
e5
e6
e7
e8
e9
e10
e11
e12
e13
e14
e15
Variable counts (Group number 1)
Number of variables in your model: 31
Number of observed variables: 13
Number of unobserved variables: 18
Number of exogenous variables: 16
Number of endogenous variables: 15
Parameter Summary (Group number 1)
Weights Covariances Variances Means Intercepts Total
Fixed 18 0 0 0 0 18
Labeled 0 0 0 0 0 0
Unlabeled 13 0 16 0 0 29
Total 31 0 16 0 0 47
Models
Default model (Default model)
88
Notes for Model (Default model)
Computation of degrees of freedom (Default model)
Number of distinct sample moments: 91
Number of distinct parameters to be estimated: 29
Degrees of freedom (91 - 29): 62
Result (Default model)
Minimum was achieved
Chi-square = 69.342
Degrees of freedom = 62
Probability level = .244
Group number 1 (Group number 1 - Default model)
Estimates (Group number 1 - Default model)
Scalar Estimates (Group number 1 - Default model)
Maximum Likelihood Estimates
Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
Estimate S.E. C.R. P Label
Brand_Image <--- e_WOM .611 .092 6.609 ***
Purchase_Intention <--- e_WOM .618 .116 5.307 ***
Purchase_Intention <--- Brand_Image .629 .129 4.876 ***
WOM6 <--- e_WOM 1.000
WOM5 <--- e_WOM .899 .107 8.421 ***
WOM4 <--- e_WOM .870 .099 8.796 ***
WOM3 <--- e_WOM 1.101 .118 9.336 ***
WOM2 <--- e_WOM 1.010 .110 9.225 ***
89
Estimate S.E. C.R. P Label
WOM1 <--- e_WOM 1.074 .115 9.335 ***
BIM4 <--- Brand_Image 1.000
BIM3 <--- Brand_Image 1.028 .125 8.256 ***
BIM2 <--- Brand_Image 1.060 .124 8.573 ***
BIM1 <--- Brand_Image 1.174 .135 8.700 ***
PIN1 <--- Purchase_Intention 1.000
PIN2 <--- Purchase_Intention .686 .078 8.764 ***
PIN3 <--- Purchase_Intention .921 .088 10.516 ***
Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
Estimate
Brand_Image <--- e_WOM .662
Purchase_Intention <--- e_WOM .516
Purchase_Intention <--- Brand_Image .485
WOM6 <--- e_WOM .704
WOM5 <--- e_WOM .651
WOM4 <--- e_WOM .682
WOM3 <--- e_WOM .727
WOM2 <--- e_WOM .717
WOM1 <--- e_WOM .727
BIM4 <--- Brand_Image .686
BIM3 <--- Brand_Image .684
BIM2 <--- Brand_Image .716
BIM1 <--- Brand_Image .730
PIN1 <--- Purchase_Intention .786
PIN2 <--- Purchase_Intention .634
PIN3 <--- Purchase_Intention .748
90
Variances: (Group number 1 - Default model)
Estimate S.E. C.R. P Label
e_WOM
.309 .057 5.419 ***
e14
.148 .033 4.544 ***
e15
.075 .028 2.689 .007
e1
.314 .037 8.593 ***
e2
.340 .038 8.946 ***
e3
.270 .031 8.759 ***
e4
.335 .040 8.402 ***
e5
.298 .035 8.487 ***
e6
.319 .038 8.403 ***
e7
.297 .036 8.236 ***
e8
.317 .038 8.253 ***
e9
.281 .036 7.905 ***
e10
.319 .041 7.732 ***
e11
.274 .038 7.171 ***
e12
.311 .035 8.890 ***
e13
.296 .038 7.834 ***
Matrices (Group number 1 - Default model)
91
Total Effects (Group number 1 - Default model)
e_WOM Brand_Image Purchase_Intention
Brand_Image .611 .000 .000
Purchase_Intention 1.002 .629 .000
PIN3 .923 .579 .921
PIN2 .688 .432 .686
PIN1 1.002 .629 1.000
BIM1 .717 1.174 .000
BIM2 .648 1.060 .000
BIM3 .628 1.028 .000
BIM4 .611 1.000 .000
WOM1 1.074 .000 .000
WOM2 1.010 .000 .000
WOM3 1.101 .000 .000
WOM4 .870 .000 .000
WOM5 .899 .000 .000
WOM6 1.000 .000 .000
Standardized Total Effects (Group number 1 - Default model)
e_WOM Brand_Image Purchase_Intention
Brand_Image .662 .000 .000
Purchase_Intention .837 .485 .000
PIN3 .626 .363 .748
PIN2 .530 .307 .634
PIN1 .658 .381 .786
BIM1 .483 .730 .000
BIM2 .474 .716 .000
BIM3 .453 .684 .000
92
e_WOM Brand_Image Purchase_Intention
BIM4 .454 .686 .000
WOM1 .727 .000 .000
WOM2 .717 .000 .000
WOM3 .727 .000 .000
WOM4 .682 .000 .000
WOM5 .651 .000 .000
WOM6 .704 .000 .000
Direct Effects (Group number 1 - Default model)
e_WOM Brand_Image Purchase_Intention
Brand_Image .611 .000 .000
Purchase_Intention .618 .629 .000
PIN3 .000 .000 .921
PIN2 .000 .000 .686
PIN1 .000 .000 1.000
BIM1 .000 1.174 .000
BIM2 .000 1.060 .000
BIM3 .000 1.028 .000
BIM4 .000 1.000 .000
WOM1 1.074 .000 .000
WOM2 1.010 .000 .000
WOM3 1.101 .000 .000
WOM4 .870 .000 .000
WOM5 .899 .000 .000
WOM6 1.000 .000 .000
93
Standardized Direct Effects (Group number 1 - Default model)
e_WOM Brand_Image Purchase_Intention
Brand_Image .662 .000 .000
Purchase_Intention .516 .485 .000
PIN3 .000 .000 .748
PIN2 .000 .000 .634
PIN1 .000 .000 .786
BIM1 .000 .730 .000
BIM2 .000 .716 .000
BIM3 .000 .684 .000
BIM4 .000 .686 .000
WOM1 .727 .000 .000
WOM2 .717 .000 .000
WOM3 .727 .000 .000
WOM4 .682 .000 .000
WOM5 .651 .000 .000
WOM6 .704 .000 .000
Indirect Effects (Group number 1 - Default model)
e_WOM Brand_Image Purchase_Intention
Brand_Image .000 .000 .000
Purchase_Intention .384 .000 .000
PIN3 .923 .579 .000
PIN2 .688 .432 .000
PIN1 1.002 .629 .000
BIM1 .717 .000 .000
BIM2 .648 .000 .000
BIM3 .628 .000 .000
94
e_WOM Brand_Image Purchase_Intention
BIM4 .611 .000 .000
WOM1 .000 .000 .000
WOM2 .000 .000 .000
WOM3 .000 .000 .000
WOM4 .000 .000 .000
WOM5 .000 .000 .000
WOM6 .000 .000 .000
Standardized Indirect Effects (Group number 1 - Default model)
e_WOM Brand_Image Purchase_Intention
Brand_Image .000 .000 .000
Purchase_Intention .321 .000 .000
PIN3 .626 .363 .000
PIN2 .530 .307 .000
PIN1 .658 .381 .000
BIM1 .483 .000 .000
BIM2 .474 .000 .000
BIM3 .453 .000 .000
BIM4 .454 .000 .000
WOM1 .000 .000 .000
WOM2 .000 .000 .000
WOM3 .000 .000 .000
WOM4 .000 .000 .000
WOM5 .000 .000 .000
WOM6 .000 .000 .000
95
Modification Indices (Group number 1 - Default model)
Covariances: (Group number 1 - Default model)
M.I. Par Change
e9 <--> e15 5.530 -.047
e1 <--> e9 4.244 .051
Variances: (Group number 1 - Default model)
M.I. Par Change
Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
M.I. Par Change
WOM4 <--- BIM1 4.080 .095
Minimization History (Default model)
Iterati
on
Negativ
e
eigenval
ues
Conditi
on #
Smalles
t
eigenva
lue
Diame
ter F
NTri
es Ratio
0 e 6
-.651 9999.0
00
1113.5
55 0
9999.0
00
1 e 3
-.126 2.937 433.79
7 20 .317
2 e
* 1
-.062 1.127
171.00
7 4 .865
3 e 0 59.339
.899 87.331 5 .757
4 e 0 41.379
.454 71.636 1 .987
5 e 0 49.650
.148 69.394 1 1.070
6 e 0 50.327
.033 69.343 1 1.028
96
Iterati
on
Negativ
e
eigenval
ues
Conditi
on #
Smalles
t
eigenva
lue
Diame
ter F
NTri
es Ratio
7 e 0 50.915
.002 69.342 1 1.002
8 e 0 50.917
.000 69.342 1 1.000
Model Fit Summary
CMIN
Model NPAR CMIN DF P CMIN/DF
Default model 29 69.342 62 .244 1.118
Saturated model 91 .000 0
Independence model 13 1123.963 78 .000 14.410
RMR, GFI
Model RMR GFI AGFI PGFI
Default model .022 .952 .929 .648
Saturated model .000 1.000
Independence model .245 .316 .202 .271
Baseline Comparisons
Model NFI
Delta1
RFI
rho1
IFI
Delta2
TLI
rho2 CFI
Default model .938 .922 .993 .991 .993
Saturated model 1.000
1.000
1.000
Independence model .000 .000 .000 .000 .000
97
Parsimony-Adjusted Measures
Model PRATIO PNFI PCFI
Default model .795 .746 .789
Saturated model .000 .000 .000
Independence model 1.000 .000 .000
NCP
Model NCP LO 90 HI 90
Default model 7.342 .000 31.939
Saturated model .000 .000 .000
Independence model 1045.963 941.272 1158.070
FMIN
Model FMIN F0 LO 90 HI 90
Default model .348 .037 .000 .160
Saturated model .000 .000 .000 .000
Independence model 5.648 5.256 4.730 5.819
RMSEA
Model RMSEA LO 90 HI 90 PCLOSE
Default model .024 .000 .051 .943
Independence model .260 .246 .273 .000
AIC
Model AIC BCC BIC CAIC
Default model 127.342 131.732 222.994 251.994
Saturated model 182.000 195.773 482.147 573.147
Independence model 1149.963 1151.930 1192.841 1205.841
98
ECVI
Model ECVI LO 90 HI 90 MECVI
Default model .640 .603 .764 .662
Saturated model .915 .915 .915 .984
Independence model 5.779 5.253 6.342 5.789
HOELTER
Model HOELTER
.05
HOELTER
.01
Default model 234 261
Independence model 18 20
Execution time summary
Minimization: .059
Miscellaneous: 1.453
Bootstrap: .000
Total: 1.512
top related