pusat hubungan masyarakat kementerian perdagangan · 2020. 8. 4. · 4. sarana dan prasarana dalam...
Post on 11-Dec-2020
4 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Pusat Hubungan Masyarakat – Kementerian Perdagangan
KEMENTERIAN PERDAGANGAN RI Jl. M.I. Ridwan Rais No 5, Jakarta Pusat 10110
LAPORAN TAHUNAN PELAYANAN INFORMASI PUBLIK 2015
1 | Laporan Tahunan Layanan Informasi Publik 2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hak memperoleh informasi merupakan hak asasi manusia
sebagaimana diatur dalam UUD 1945 Pasal 28 F, yang menyebutkan bahwa
setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk
mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk
mencari, memperoleh, memiliki, dan menyimpan informasi dengan
menggunakan segala jenis saluran yang tersedia. Ketentuan tersebut diatas
diperkuat kembali dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 14 Tahun
2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, menjamin hak warga negara untuk
memperoleh informasi publik.
Kementerian Perdagangan sebagai Badan Publik wajib menyediakan,
memberikan dan atau menerbitkan Informasi Publik yang berada di bawah
kewenangannya kepada Pemohon Informasi Publik yang akurat, benar dan
tidak menyesatkan. Badan Publik dapat tidak memberikan informasi apabila
informasi tersebut; dapat membahayakan keamanan Negara, berkaitan dengan
kepentingan perlindungan usaha dari persaingan tidak sehat, berkaitan dengan
hak pribadi ,dan informasi yang belum dikuasai atau didokumentasikan.
Dalam pelaksanaan Keterbukaan Informasi Publik, kepada Badan
Publik juga diwajibkan untuk membangun dan mengembangkan sistem
informasi dan dokumenatsi untuk mengelola Informasi Publik secara baik dan
efisien sehingga dapat diakses dengan mudah. Untuk pengembangan sistem
informasi tersebut dapat memanfaatkan sarana dan atau media elektronik dan
non elektronik yang tersedia.
Sebagai tindak lanjut dan sesuai dengan amanat Undang-Undang
Keterbukaan Informasi Publik, maka untuk mendukung kelancaran
pelaksanaannya, Kementerian Perdagangan sebagai Badan Publik telah
menetapkan beberapa peraturan sebagai landasan dalam melaksanakan
Pelayanan Informasi dilingkungan Kementerian Perdagangan, yaitu:
1. Keputusan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 442/ M-
DAG/KEP/7/2011 Tentang Pedoman Pengelolaan Informasi dan
Dokumentasi di Lingkungan Kementerian Perdagangan;
2 | Laporan Tahunan Layanan Informasi Publik 2015
2. Keputusan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 785/M-
DAG/KEP/7/2014 Tentang Organisasi Pengelola Informasi dan
Dokumentasi Daftar Kementerian Perdagangan;
3. Keputusan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 1104/M-
DAG/KEP/9/2014 Tentang Daftar Informasi Publik di Lingkungan
Kementerian Perdagangan;
4. Keputusan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 1092/M-
DAG/KEP/9/2014 Tentang Daftar Informasi Publik Yang Dikecualikan di
Lingkungan Kementerian Perdagangan.
Selain itu, Kementerian Perdagangan juga telah membentuk Tim Jejaring Kerja
Kehumasan dan Informasi Publik untuk meningkatkan koordinasi dengan
pengelola bidang kehumasan dan informasi pada unit eselon I, Biro dan Pusat
dilingkungan Sekretariat Jenderal.
B. Pelaksanaan Pelayanan Informasi Publik
1. Sarana dan Prasarana Pelayanan Informasi Publik
Fasilitas yang tersedia dalam rangka memberikan layanan informasi
publik terdiri atas:
a. Desk Informasi Publik
Dalam rangka memberikan pelayanan informasi kepada pemohon
informasi yang datang langsung, Pejabat Pengelola Informasi dan
Dokumentasi menyediakan desk informasi publik yang terletak di Gedung
Utama lt.2 Kementerian Perdagangan yang dilengkapi dengan:
1) 2 meja front desk dan kursi petugas serta kursi tamu
2) 2 Sofa;
3) 2 unit PC yang terhubung dengan internet;
4) 1 Printer Berwarna;
5) 2 Line Telepon;
6) 1 line Fax;
7) 1 Neon Box;
8) 1 Rak Buku;
9) 1 Hanger Koran;
10) Jamuan makanan;
3 | Laporan Tahunan Layanan Informasi Publik 2015
11) Formulir untuk transaksi pada layanan informasi terdiri dari formulir
permintaan informasi publik, tanda bukti penerimaan permintaan
informasi publik, tanda bukti penyerahan informasi publik serta formulir
pengajuan keberatan.
b. Pelayanan Informasi Publik Yang Wajib diumumkan
Kementerian Perdagangan telah menyediakan informasi publik melalui
media online/ website http://informasi.kemendag.go.id dengan konten
sebagaimana yang diamanatkan dalam UU No 14 tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik.
Gambar 1. Desk Layanan Informasi Kementerian Perdagangan
4 | Laporan Tahunan Layanan Informasi Publik 2015
Memberikan pelayanan informasi publik secara mudah, cepat dan
akurat melalui pemanfaatan sarana dan prasarana perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi media internet. Pelayanan
informasi melalui internet kepada masyarakat, mulai dilaksanakan
tepatnya sejak tanggal 4 Desember tahun 2010 melalui
Email : contact.us@kemendag.go.id
Website :
a) Aplikasi CMS melalui website Kemendag www.kemendag.go.id
b) Form informasi melalui website PPID
http://informasi.kemendag.go.id/
Telepon : 021 – 385 7363 ext 32909; 021 – 385 8171
Fax : 021 – 350 8711
Gambar 3. Formulir Permintaan Informasi
Publik di website PPID
Gambar 2. Kotak permintaan informasi dan daftar permintaan informasi publik di aplikasi CMS
melalui website Kemendag
5 | Laporan Tahunan Layanan Informasi Publik 2015
2. Sumber Daya Manusia
Pelayanan Informasi Publik di PPID Kementerian Kemendag berada di
bawah Pusat Humas divisi Pelayanan Informasi Publik yang berjumlah 8
orang yang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang Informasi Publik dan
Kepala Sub Bidang Pelayanan Informasi. Dalam menjalankan tugasnya,
Tim PIP dibantu oleh anggota jejaring kehumasan yang merupakan wakil
pada unit eselon I, Biro dan Pusat dilingkungan Sekretariat Jenderal untuk
memudahkan dalam menjawab permohonan informasi yang terkait lingkup
kerja unit tersebut.
6 | Laporan Tahunan Layanan Informasi Publik 2015
BAB II
Kegiatan PPID Pusat Hubungan Masyarakat Kementerian Perdagangan
Beberapa kegiatan yang telah dilakukan oleh Sub Bidang Pelayanan Informasi
antara lain:
A. Survey Indeks Kepuasan Masyarakat
Pelayanan prima merupakan pelayanan yang harus memenuhi standar
kepuasn masyarakat. Untuk itu penting mengetahui apa saja yang diinginkan
oleh masyarakat sehingga apa yang menjadi keinginan masyarakat dapat
terpenuhi.
Tujuan melakukan survei ini adalah untuk mengetahui gambaran secara
objektif mengenai kepuasan masyarakat terhadap pelayanan informasi publik
dan mengetahui efektifitas survei dikalangan masyarakat luas. Terutama
masyarakat yang pernah mengajukan permintaan/permohonan informasi di
Unit Pelayanan Informasi Publik. Survei ini dilakukan 2 (dua) kali dalam
setahun menggunakan database email pemohon informasi yang telah
terdaftar di layanan informasi publik Kementerian Perdagangan. Proses
penghitungan menggunakan aplikasi Survei Monkey yang hasilnya akan
tercoding secara otomatis.
a) Survei Pertama
Pelaksanaan : 20 April – 22 Mei 2015
Jumlah Responden : 280
Hasil analisis Survei IKM I
1. Identitas Responden
Survei IKM 2015 Periode I diikuti oleh 280 responden. Mayoritas
responden adalah pria, mencapai 59,29% sementara responden wanita
hanya sebesar 40,71%. Pada Survei IKM ini, usia 19-25 tahun menjadi
responden terbanyak yang berpartisipasi mencapai 40,71%, dan urutan
usia 31-35 ada pada posisi kedua mencapai 16,43% responden.
Tingkat pendidikan responden pada Survei IKM 2015 Periode I
beranekaragam, namun pendidikan yang mendominasi adalah jenjang
S1 sebesar 62,86%, kemudian disusul jenjang D1/D2/D3 sebesar
17,14%. Dilihat dari aspek pekerjaan responden, sebesar 47,86%
7 | Laporan Tahunan Layanan Informasi Publik 2015
adalah pegawai swasta, 21,79% adalah pelajar/mahasiswa, serta
sisanya adalah wiraswasta/usahawan dan PNS/TNI/POLRI.
Survei IKM 2015 Periode I diikuti oleh berbagai responden baik dari
dalam maupun dari luar negeri. Sebanyak 135 responden berasal dari
Jabodetabek, sedangkan 145 responden lainnya berasal dari luar
Jabodetabek dan luar negeri. Ini menunjukkan bahwa permintaan
informasi dari Jabodetabek dan luar Jabodetabek cukup seimbang,
sehingga secara demografi permintaan informasi ke Unit Pelayanan
Informasi Kemendag sudah cukup merata, tidak hanya terpusat di
Jabodetabek.
2. Pelayanan Petugas
Petugas pelayanan informasi sebagai aparatur negara memiliki
kewajiban untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
Pada Survei IKM 2015 Periode I, terdapat aspek
keramahan/kesantunan petugas dalam memberikan pelayanan. Dari
hasil survei tersebut 75,46% responden menjawab ramah, dan 13,92%
menjawab sangat ramah.
Dalam aspek kejelasan informasi yang diberikan petugas, 15,75%
memilih sangat jelas, dan persentase terbesar 60,81% memilih jelas.
Sedangkan ditinjau dari aspek kenyamanan dalam melakukan
permohonan, persentase tertinggi 62,27% responden menjawab
nyaman, dan 17,22% sangat nyaman. Dapat disimpulkan bahwa dalam
indikator pelayanan petugas, petugas pelayanan informasi PIP
Kemendag telah memberikan pelayanan yang ramah, jelas, dan
nyaman.
3. Sistem Permohonan Informasi
Dalam Survei IKM 2015 Periode I, terkait aspek kemudahan
persyaratan permohonan, walaupun 27,13% responden menjawab
agak sulit tetapi persentase terbesar, atau 54,26% responden memilih
mudah, dan 14,34% responden memilih sangat mudah. Dari hasil
survei ini, persepsi masyarakat yang menjawab agak sulit disebabkan
8 | Laporan Tahunan Layanan Informasi Publik 2015
kurangnya pengetahuan responden terhadap perbedaan Unit
Pelayanan Informasi Publik dengan Unit Pelayanan Terpadu
Perdagangan (terlampir dalam bagian saran & masukan).
Pada aspek kesesuaian persyaratan pelayanan, persentase tetinggi
sebesar 72,09% menjawab sesuai, 10,47% responden menjawab
sangat sesuai, tetapi masih terdapat 16,28% responden menjawab
kurang sesuai. Sedangkan dari aspek waktu yang dibutuhkan untuk
mendapatkan informasi, sebanyak 55,43% responden memilih kurang
dari 5 (lima) hari kerja, dan 33,72% menjawab 6-12 hari kerja. Dapat
disimpulkan bahwa Unit Pelayanan Informasi telah menjawab dengan
cepat, tidak lebih dari 10 hari kerja. Hal ini sejalan dengan amanat
Undang-undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Bab VI Pasal 22
(7) yang menegaskan “Paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja
diterimanya permintaan, Badan Publik yang bersangkutan wajib
menyampaikan pemberitahuan....”.
Dalam melakukan permohonan informasi terdapat beberapa sistem
yang dapat digunakan oleh responden, yaitu melalui Email Contact Us,
Content Management System (CMS), telepon, dan datang langsung ke
Desk Pelayanan Informasi. Berdasarkan hasil survei ini, sebesar
60,85% responden memilih melakukan permohonan dengan sistem
online/email (CMS), 17,05% email Contact.Us, 16,67% datang
langsung, dan hanya 5,43% responden yang memilih telepon. Adapun
alasan pemilihan sistem permohonan informasi ini, persentase tertinggi
atau 53,10% responden menjawab lebih efektif dan efisien.
Petugas pelayanan informasi publik diharuskan memberikan rasa adil
dan setara kepada seluruh pemohon. Melalui survei ini diketahui
persepsi masyarakat dalam menilai rasa adil/setara dari petugas.
Sebesar 70,54% responden menjawab adil, 12,02% sangat adil, tetapi
masih terdapat 16,67% yang merasa petugas masih kurang adil.
Dimungkinkan para responden yang merasa tidak adil adalah saat
pengajuan informasinya ditolak karena tidak dapat memenuhi
9 | Laporan Tahunan Layanan Informasi Publik 2015
persyaratan prosedur pelayanan yang berlaku. Misalnya pemohon
tidak mengisi data pribadi, sehingga petugas tidak dapat meneruskan
permohonan informasi yang diminta. Hal ini telah sesuai dengan
ketentuan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik, pada BAB VI mengenai Mekanisme
Memperoleh Informasi, serta Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2010
Tentang Standar Layanan Informasi Publik, dan pada BAB V mengenai
Standar Layanan Informasi Publik.
Dalam meningkatkan pelayanan, petugas menyediakan mesin fotokopi
untuk memperbanyak dokumen pemohon. Sebanyak 62,02%
responden menyampaikan bahwa biaya fotokopi masih dalam kategori
wajar. Perlu diketahui bahwa hal ini telah diatur pada Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2010 Tentang Standar Layanan Informasi Publik Pasal
27 (1) yang berbunyi “Badan publik mengenakan biaya untuk
mendapatkan salinan Informasi Publik seringan mungkin”, serta Pasal
27 (2) yang berbunyi “Badan Publik menetapkan standar biaya
perolehan salinan Informasi Publik yang terdiri atas: a. biaya
penyalinan Informasi Publik; b. biaya pengiriman Informasi Publik; c.
biaya pengurusan izin pemberi Informasi Publik yang di dalamnya
terdapat informasi pihak ketiga”. Adapun dalam hal ini Unit Pelayanan
Informasi Publik Kemendag tidak pernah mengenakan biaya bagi para
pemohon informasi yang ingin memperbanyak dokumen. Serta pada
aspek ketepatan pelaksanaan jam operasional di Unit Pelayanan
Informasi Publik, persentase paling banyak sebesar 59,69% menjawab
tepat waktu.
Dapat disimpulkan bahwa pada bagian sistem permohonan informasi,
pemohon informasi telah merasakan bahwa proses pengajuan
permohonan mudah, dan informasi yang didapatkan oleh pemohon
telah sesuai dengan yang diinginkan. Sebagian besar pemohon
informasi mengirimkan permohonannya melalui email CMS karena
lebih efektif dan efisien, serta dalam mendapatkan informasi sebagian
besar pemohon hanya menunggu kurang dari 5 (lima) hari kerja. Dalam
10 | Laporan Tahunan Layanan Informasi Publik 2015
memberikan pelayanan petugas bersikap adil, dan persepsi
masyarakat tentang biaya fotokopi adalah wajar, petugas juga dalam
menjalankan tugasnya datang tepat waktu.
4. Sarana dan Prasarana
Dalam menunjang pelayanan, Unit Pelayanan Informasi Publik telah
menyiapkan sarana dan prasarana guna meningkatkan kenyamanan
fasilitas ruang tunggu saat masyarakat melakukan permohonan
informasi. Berdasarkan hasil survei, 71,54% responden menilai bahwa
fasilitas ruang tunggu yang disediakan oleh Unit Pelayanan Informasi
Publik tergolong nyaman, dan 16,60% sangat nyaman.
Saat ini ruangan Pelayanan Informasi Publik memang diupayakan
dapat memberikan kenyamanan bagi para pemohon informasi yang
datang langsung. Berbagai fasilitas seperti sofa, koran harian, dan
refreshment berupa minuman dan makanan ringan disediakan dan
fasilitas dijaga baik sehingga diharapkan tingkat kenyamanan dapat
terus dipertahankan di masa mendatang.
Dari aspek tampilan website Kementerian Perdagangan, persentase
responden terbanyak 68,38% menjawab baik, dan 20,55% sangat baik.
Sedangkan untuk kecepatan website sebanyak 61,66% responden
memilih cepat, dan 15,81% sangat cepat.
Dapat disimpulkan bahwa dalam bagian sarana dan prasarana,
responden setuju bahwa mereka merasa nyaman ketika berada di
ruang tunggu. Dan untuk tampilan website Kemendag sudah tergolong
baik dengan kecepatan akses website kategori cepat.
5. Persepsi Responden
Bagian persepsi responden dalam Survei IKM 2015 Periode I salah
satunya untuk mengukur tingkat kepuasan responden terhadap sistem
pelayanan yang telah diberikan oleh petugas pelayanan informasi.
11 | Laporan Tahunan Layanan Informasi Publik 2015
Berdasarkan hasi survei, terdapat 68,40% responden menjawab puas
dan masih dapat ditingkatkan, serta 12% responden sangat puas.
Unit Pelayanan Informasi Publik memiliki maklumat pelayanan, yaitu
Professional, Akurat, dan Bertanggungjawab dalam Memberikan
Pelayanan Informasi Publik. Adapun persepsi responden terhadap
kesesuaian pelayanan dengan maklumat pelayanan berdasarkan
Survei IKM 2015 Periode I, mencapai 75,60% responden menjawab
telah sesuai, namun masih ada aspek yang masih dapat ditingkatkan,
dan 15,20% responden menilai maklumat tersebut sudah sangat
sesuai.
Pada bagian persepsi responden, tingkat kepuasan masyarakat
terhadap sistem pelayanan yang diberikan oleh Unit Pelayanan
Informasi Publik mencapai tahap puas, dan masyarakat menilai aspek
kesesuaian pelayanan dengan maklumat pelayanan telah mencapai
tahap sesuai.
b) Survei Kedua
Pelaksanaan : 19 November – 19 Desember 2015
Jumlah Responden : 203
Hasil Analisis Survey IKM II
1. Identitas Responden
Pada Survei IKM 2015 Periode II jumlah responden mencapai 203.
Responden dengan jenis kelamin pria mendominasi dengan jumlah
60,10%, sementara responden wanita hanya sebesar 39,90%. Pada
Survei IKM ini, usia 19-25 tahun menjadi responden terbanyak yang
berpartisipasi mencapai 39,41%, dan usia 26-30 tahun ada pada posisi
kedua mencapai 21,18% responden.
Terdapat keanekaragaman pada aspek tingkat pendidikan responden,
pada Survei IKM 2015 Periode II jenjang pendidikan S1 mendominasi
yaitu sebesar 64,04%, kemudian disusul jenjang D1/D2/D3 sebesar
15,76%. Dilihat dari aspek pekerjaan responden, sebesar 54,19%
12 | Laporan Tahunan Layanan Informasi Publik 2015
adalah pegawai swasta, 16,75% adalah wiraswasta/usahawan, serta
sisanya adalah pelajar/mahasiswa dan PNS/TNI/POLRI.
Adapun demografi responden dari Survei IKM 2015 Periode II sangat
beragam, diikuti oleh berbagai responden baik dari dalam maupun dari
luar negeri. Sebanyak 121 responden berasal dari Jabodetabek,
sedangkan 82 responden lainnya berasal dari luar Jabodetabek dan
luar negeri. Ini menunjukkan bahwa permintaan informasi dari
Jabodetabek dan luar Jabodetabek cukup seimbang, sehingga secara
demografi permintaan informasi ke Unit Pelayanan Informasi
Kemendag sudah cukup merata, tidak hanya terpusat di Jabodetabek.
2. Pelayanan Petugas
Petugas pelayanan informasi memiliki tugas dan kewajiban dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat. Pada Survei IKM 2015
Periode II, terdapat aspek keramahan/kesantunan petugas dalam
memberikan pelayanan. Dari hasil survei tersebut 65,66% responden
menjawab ramah, dan 24,752% menjawab sangat ramah.
Dalam aspek kejelasan informasi yang diberikan petugas, 19,70%
memilih sangat jelas, dan persentase terbesar 63,64% memilih jelas.
Sedangkan ditinjau dari aspek kenyamanan dalam melakukan
permohonan, persentase tertinggi 62,63% responden menjawab
nyaman, dan 23,23% sangat nyaman. Dapat disimpulkan bahwa dalam
indikator pelayanan petugas, petugas pelayanan informasi PIP
Kemendag telah memberikan pelayanan yang ramah, jelas, dan
nyaman.
3. Sistem Permohonan Informasi
Pada Survei IKM 2015 Periode II, terkait aspek kemudahan
persyaratan permohonan, terdapat 58,64% responden memilih mudah,
dan 15,71% responden memilih sangat mudah. Namun masih terdapat
21,99% responden menjawab agak sulit. Dari hasil survei ini, persepsi
masyarakat yang menjawab agak sulit disebabkan kurangnya
13 | Laporan Tahunan Layanan Informasi Publik 2015
pengetahuan responden terhadap perbedaan Unit Pelayanan Informasi
Publik dengan Unit Pelayanan Terpadu Perdagangan (terlampir dalam
bagian saran & masukan).
Pada aspek kesesuaian persyaratan pelayanan, masih terdapat
11,52% responden menjawab kurang sesuai. Namun, persentase
tetinggi sebesar 73,82% menjawab sesuai, 13,61% responden
menjawab sangat sesuai. Sedangkan dari aspek waktu yang
dibutuhkan untuk mendapatkan informasi, sebanyak 54,45%
responden memilih kurang dari 5 (lima) hari kerja, dan 35,60%
menjawab 6-12 hari kerja. Dapat disimpulkan bahwa Unit Pelayanan
Informasi telah menjawab dengan cepat, tidak lebih dari 10 hari kerja.
Hal ini sejalan dengan amanat Undang-undang Keterbukaan Informasi
Publik (KIP) Bab VI Pasal 22 (7) yang menegaskan “Paling lambat 10
(sepuluh) hari kerja diterimanya permintaan, Badan Publik yang
bersangkutan wajib menyampaikan pemberitahuan....”.
Terdapat beberapa saluran yang dapat digunakan oleh pemonon
informasi publik, yaitu melalui Email Contact Us, Content Management
System (CMS), telepon, dan datang langsung ke Desk Pelayanan
Informasi. Berdasarkan hasil survei ini, persentase terbesar 54,97%
responden memilih mohonan dengan sistem online/email (CMS),
19,90% datang langsung, 17,28% email Contact.Us, dan hanya 7,85%
responden yang memilih telepon. Adapun alasan pemilihan sistem
permohonan informasi ini, persentase tertinggi atau 50,79% responden
menjawab lebih efektif dan efisien.
Petugas pelayanan informasi publik diharuskan memberikan rasa adil
dan setara kepada seluruh pemohon. Melalui survei ini diketahui
persepsi masyarakat dalam menilai rasa adil/setara dari petugas.
Sebesar 71,20% responden menjawab adil, 13,61% sangat adil, tetapi
masih terdapat 14,14% yang merasa petugas masih kurang adil.
Dimungkinkan para responden yang merasa tidak adil adalah saat
pengajuan informasinya ditolak karena tidak dapat memenuhi
14 | Laporan Tahunan Layanan Informasi Publik 2015
persyaratan prosedur pelayanan yang berlaku. Misalnya pemohon
tidak mengisi data pribadi, sehingga petugas tidak dapat meneruskan
permohonan informasi yang diminta. Hal ini telah sesuai dengan
ketentuan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik, pada BAB VI mengenai Mekanisme
Memperoleh Informasi, serta Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2010
Tentang Standar Layanan Informasi Publik, dan pada BAB V mengenai
Standar Layanan Informasi Publik.
Untuk meningkatkan pelayanan dan kenyamanan para pemohon
informasi publik, petugas menyediakan mesin fotokopi untuk
memperbanyak dokumen pemohon. Persentase terbesar 64,92%
responden menyampaikan bahwa biaya fotokopi masih dalam kategori
wajar. Perlu diketahui bahwa hal ini telah diatur pada Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2010 Tentang Standar Layanan Informasi Publik Pasal
27 (1) yang berbunyi “Badan publik mengenakan biaya untuk
mendapatkan salinan Informasi Publik seringan mungkin”, serta Pasal
27 (2) yang berbunyi “Badan Publik menetapkan standar biaya
perolehan salinan Informasi Publik yang terdiri atas: a. biaya
penyalinan Informasi Publik; b. biaya pengiriman Informasi Publik; c.
biaya pengurusan izin pemberi Informasi Publik yang di dalamnya
terdapat informasi pihak ketiga”. Adapun dalam hal ini Unit Pelayanan
Informasi Publik Kemendag tidak pernah mengenakan biaya bagi para
pemohon informasi yang ingin memperbanyak dokumen. Serta pada
aspek ketepatan pelaksanaan jam operasional di Unit Pelayanan
Informasi Publik, persentase paling banyak sebesar 60.73% menjawab
tepat waktu.
Dari hasil Survei IKM 2015 Periode II, dapat disimpulkan bahwa pada
bagian sistem permohonan informasi, pemohon informasi telah
merasakan bahwa proses pengajuan permohonan mudah, dan
informasi yang didapatkan oleh pemohon telah sesuai dengan yang
diinginkan. Sebagian besar pemohon informasi mengirimkan
permohonannya melalui email CMS karena lebih efektif dan efisien,
serta dalam mendapatkan informasi sebagian besar pemohon hanya
15 | Laporan Tahunan Layanan Informasi Publik 2015
menunggu kurang dari 5 (lima) hari kerja. Dalam memberikan
pelayanan petugas bersikap adil, dan persepsi masyarakat tentang
biaya fotokopi adalah wajar, petugas juga dalam menjalankan tugasnya
datang tepat waktu.
4. Sarana dan Prasarana
Unit Pelayanan Informasi Publik telah menyiapkan sarana dan
prasarana guna meningkatkan kenyamanan fasilitas ruang tunggu saat
masyarakat melakukan permohonan informasi. Berdasarkan hasil
survei, persentase tertinggi 66,84% responden menilai bahwa fasilitas
ruang tunggu yang disediakan oleh Unit Pelayanan Informasi Publik
tergolong nyaman, dan 22,46% responden menjawab sangat nyaman.
Unit Pelayanan Informasi Publik berupaya memberikan pelayanan
yang memuaskan kepada para pemohon informasi publik, dan saat ini
ruangan Pelayanan Informasi Publik memang diupayakan dapat
memberikan kenyamanan bagi para pemohon informasi yang datang
langsung. Berbagai fasilitas seperti sofa, koran harian, dan refreshment
berupa minuman dan makanan ringan disediakan dan fasilitas dijaga
baik sehingga diharapkan tingkat kenyamanan dapat terus
dipertahankan di masa mendatang.
Pada aspek tampilan website Kementerian Perdagangan, persentase
responden tertinggi 68,98% menjawab baik, dan 19,79% sangat baik.
Sedangkan untuk kecepatan website sebanyak 62,57% responden
memilih cepat, dan 14,97% sangat cepat.
Dapat disimpulkan bahwa dalam aspek sarana dan prasarana,
responden setuju bahwa mereka merasa nyaman ketika berada di
ruang tunggu. Dan untuk tampilan website Kemendag sudah tergolong
baik dengan kecepatan akses website kategori cepat.
16 | Laporan Tahunan Layanan Informasi Publik 2015
5. Persepsi Responden
Pada bagian persepsi responden dalam Survei IKM 2015 Periode II
yaitu untuk mengukur tingkat kepuasan responden terhadap sistem
pelayanan yang telah diberikan oleh petugas pelayanan informasi.
Pada hasil survei IKM 2015 Periode II, terdapat 73,37% responden
menjawab puas dan masih dapat ditingkatkan, serta 15,22%
responden sangat puas.
Unit Pelayanan Informasi Publik Kemendag memiliki maklumat
pelayanan, yaitu Professional, Akurat, dan Bertanggungjawab
dalam Memberikan Pelayanan Informasi Publik. Berdasarkan hasil
Survei IKM 2015 Periode II, persepsi responden terhadap kesesuaian
pelayanan dengan maklumat pelayanan mencapai 78,80% responden
menjawab telah sesuai, namun masih ada aspek yang masih dapat
ditingkatkan, dan 15,22% responden menjawab maklumat tersebut
sudah sangat sesuai.
Pada bagian persepsi responden, tingkat kepuasan masyarakat
terhadap sistem pelayanan yang diberikan oleh Unit Pelayanan
Informasi Publik mencapai tahap puas, dan masyarakat menilai aspek
kesesuaian pelayanan dengan maklumat pelayanan telah mencapai
tahap sesuai.
B. Expo Pelayanan Informasi Publik
a) Kongres Pranata Humas Bandung 2015
Pusat Hubungan Masyarakat Kementerian Perdagangan berpartisipasi
dalam kegiatan Kongres Jabatan Fungsional Pranata Humas 2015 yang
diselenggarakan pada 26-27 Agustus 2015 di Bandung, Jawa Barat.
Acara ini merupakan bagian dari rangkaian Pameran Pendidikan dan
Kehumasan 2015.
Di dalam pameran tersebut disediakan berbagai bahan publikasi terkait
perdagangan yang diterbitkan berbagai unit Kementerian Perdagangan.
Selain itu, pameran juga melayani permintaan informasi dari para
17 | Laporan Tahunan Layanan Informasi Publik 2015
pengunjung, baik secara lisan maupun tulisan. Bagi pengunjung booth
yang aktif dan ikut berpartisipasi dalam challenge yang diadakan oleh
panitia berhak mendapatkan souvenir Kementerian Perdagangan yang
telah disediakan oleh panitia.
C. Workshop Penggunaan Sistem Database Website PPID Kemendag
Dalam rangka menggali berbagai masukan untuk pengembangan website
PPID Kemendag dan terutama sebagai upaya sosialisasi penggunaan sistem
database, telah diselenggarakan workshop penggunaan sistem database
informasi publik PPID Kemendag di Ruang Dahlia Kemendag pada 15
Desember 2015.
Workshop berfokus pada sosialiasi tata-cara pemutakhiran data informasi
publik yang tersedia di website PPID Kemendag, dan dihadiri oleh 40 peserta
dari unit-unit terkait di lingkungan Kemendag, terutama anggota jejaring
kehumasan. Workshop dibuka oleh sambutan tertulis Kepala Pusat Hubungan
Masyarakat yang dibacakan oleh Kepala Bidang Informasi Publik Pusat
Hubungan Masyarakat. Ari Sutanda, vendor pembuat website PPID
Kemendag adalah Narasumber dalam acara. Para peserta pun dihimbau
untuk membawa laptop agar bisa langsung melakukan simulasi.
Gambar 4. Booth Pelayanan Informasi Publik Kemendag pada Kongres Pranata Humas 2015
18 | Laporan Tahunan Layanan Informasi Publik 2015
D. Benchmarking PPID
a. Provinsi Kalimantan Barat
Pejabat Pengelola informasi dan Dokumentasi yang selanjutnya
disingkat dengan PPID adalah Pejabat yang bertanggung jawab dalam
menyediakan, mengumpulkan, mendokumentasikan dan menyampaikan
informasi tentang kegiatan dan produk unit kerjanya secara akurat dan
tidak menyesatkan di pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. Pejabat
Pejabat Pengelola Informasi Dan Dokumentasi Pada Badan Publik Di
Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat diatur dalam
Keputusan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 109/HUMPRO/2013 yang
ditetapkan pada tanggal 28 Januari 2013. PPID Kalimantan Barat yang
dipimpin oleh Kepala Biro Humas dan Protokol diatasi langsung oleh
Gubernur Kalimantan Barat dan membawahi Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD). Dari seluruh daerah Kalimantan Barat terdapat dua
daerah yang belum memiliki SKPD yaitu daerah Mempawah dan
Sanggau.
Dalam mendorong operasionalisasi PPID Utama, selama tahun 2014
telah dilaksanakan satu kali sosialisasi tugas fungsi PPID seluruh
Kalimantan Barat, satu kali Seminar Sehari tentang Refleksi
Implementasi UU Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
Publik, dan satu kali Bimtek tentang pelayanan informasi dan
penyusunan daftar informasi publik.
Gambar 5. Pelaksanaan Workshop Penggunaan Sistem Database Website PPID Kemendag
19 | Laporan Tahunan Layanan Informasi Publik 2015
Pelaksanaan pelayanan informasi publik pada PPID Utama ataupun
PPID Pembantu tidak lepas dari hambatan atau kendala baik internal
maupun eksternal,yaitu:
1. Tidak tersedia Sumber Daya Manusia khususnya pranata komputer
dan pranata kehumasan.
2. Belum tersedianya ruang pelayanan informasi khusus (masih
bergabung dengan ruang kerja Sub Bagian Penyaringan
Informasi).
3. Belum didukung dengan fasilitas dan sarana prasarana yang
lengkap.
4. Luasnya wilayah Kalimantan Barat menjadi kendala untuk
mendorong terbentuknya PPID di kabupaten kota.
Sebagai bahan evaluasi terhadap pihak terkait, PPID Utama Pontianak
melakukan rekapitulasi permohononan informasi setiap tahun. Pada
tahun 2014, permohonan informasi yang diterima adalah:
1. Jumlah permohonan informasi publik yang diterima secara
langsung sebanyak 14
2. Jumlah permohonan informasi publik melalui media elektronik
(email dan website) sebanyak 1
3. Jumlah permohonan informasi yang dipenuhi sebanyak 16
4. Jumlah permohonan informasi yang ditolak 2 dengan alasan
persyaratan tidak lengkap dan tujuan tidak sesuai
20 | Laporan Tahunan Layanan Informasi Publik 2015
b. Provinsi Sulawesi Selatan
Pejabat Pengelola informasi dan Dokumentasi yang selanjutnya
disingkat dengan PPID adalah Pejabat yang bertanggung jawab
dibidang penyimpanan, pendokumentasian, penyediaan, dan atau
pelayanan informasi di pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Pejabat
Pengelola Informasi Dan Dokumentasi Pada Badan Publik Di
Lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan di atur dalam
Keputusan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 13 Tahun 2013,
ditetapkan pada tanggal 01 Mei 2013.
PPID Sulawesi Selatan adalah PPID utama dimana mereka
membawahi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Atasan PPID
adalah Gubernur Sulawesi Selatan. Sesuai dengan peraturan
Gubernur Sulawesi Selatan, Gubnernur menunjuk dan mengangkat
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Provinsi
Sulawesi Selatan sebagai PPID. Untuk mendukung kelancaran
pelaksanaan tugas pelayanan PPID maka pada setiap SKPD dibentuk
PPID Pembantu, yaitu Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Protokol
sebagai PPID Pembantu pada Sekretariat Daerah.
Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan di PPID Provinsi
Sulawesi Selatan dapat dilihat bahwa faktor yang menunjang layanan
prima adalah memberikan pelayanan yang baik, mempunyai website
yang baik, dan memiliki SDM yang handal. Untuk menunjang
pengembangan SDM sistem rekrutmen pegawai diharapkan terbuka
dan transparan. Cara yang ditempuh untuk meningkatkan kemampuan
SDM instansi dalam mengelola pelayanan publik adalah dengan
mengadakan diklat/workshop berkala.
c. Provinsi Jawa Tengah
Tinjauan Tim Humas Kemendag dilakukan ke kantor Pelayanan
Informasi Publik (PIP) Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, yang
berada satu komplek dengan Balai Kota di Jl. Pemuda 148 Semarang.
PIP Semarang ini memiliki gedung khusus tersendiri yang sangat
megah dan eye-catching, sehingga mudah dikenali oleh siapapun yang
berkunjung ke Balai Kota. Secara struktural, PIP Kota Semarang
berada di bawah Setda, dan berfungsi mengatur desentralisasi alur
21 | Laporan Tahunan Layanan Informasi Publik 2015
penyebaran permohonan informasi dari publik yang masuk ke Pemkot
Semarang.
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Pemkot
Semarang berada di setiap SKPD, dan setiap SKPD memiliki loket
pelayanan informasi publik. Namun PIP Semarang (SKPD Setda)
menjadi penanggungjawab utama dari seluruh aktivitas pelayanan
informasi publik.
Demi kemudahan warga, PIP Kota Semarang membuka dua akses
pintu bagi khalayak yang datang, yakni pintu utama yang langsung
menuju loket pelayanan, dan pintu samping dari arah kafetaria. Sistem
dua gerbang ini dibuat untuk mendekatkan warga terhadap keberadaan
PIP Semarang, sehingga memungkinkan terlaksananya fungsi PIP
secara optimal dan terciptanya kesadaran warga akan hak-hak
dasarnya dalam mendapatkan pelayanan dari pemerintah setempat.
Kemudahan akses ini menjadikan PPID Kota Semarang di tahun lalu
ditahbiskan sebagai PPID terbaik di Provinsi Jawa Tengah.
Gedung PIP Kota Semarang, yang beroperasi dari jam 08:00-16:30,
sangat terbuka bagi warga, bukan hanya untuk para pemohon
informasi, tetapi juga untuk pelajar dan mahasiswa yang ingin
mengadakan diskusi, belajar kelompok, rapat atau pertemuan, temu
forum, atau sekadar berbincang ringan dan menggunakan akses
internet. Ini dimungkinkan karena PIP Semarang memiliki fasilitas 25
komputer di ruang lobi dan 20 komputer di laboratorium yang
kesemuanya terhubung dengan jaringan internet, beberapa perangkat
meja-kursi untuk pertemuan, plus layar televisi besar untuk presentasi.
Karenanya, setiap hari, gedung PIP Semarang tidak pernah sepi dari
kedatangan warga.
Seperti halnya di Kemendag, pelayanan informasi publik di Pemkot
Semarang pun dioperasikan melalui beragam saluran: situs, sms,
surat, email, datang langsung, facebook, dan twitter. Pemkot
Semarang juga sedang mengembangkan berbagai mobile application
yang bisa digunakan warga untuk mengakses segala macama layanan
pemerintah di lingkungan Kota Semarang.
22 | Laporan Tahunan Layanan Informasi Publik 2015
Prosedur dan alur pelayanan informasi publik Pemkot Semarang, pada
dasarnya, tidak berbeda dengan yang ada di Kemendag. Seluruh
permohonan informasi yang masuk melalui PIP Semarang (termasuk
melalui pin.semar@semarangkota.go.id) akan disebar ke seluruh
SKPD terkait jika informasi yang diminta pemohon belum tersedia di
database PIP Semarang. PIP Semarang juga menyediakan fitur web
khusus berupa kolom page yang didesain sedemikian rupa yang
memungkinkan masyarakat bisa menulis/mengajukan permohonan
informasi tanpa perlu memiliki akun email. Permohonan ini langsung
masuk ke database PIP dan akan langsung ditindaklanjuti dan dijawab
melalui kolom tersebut.
Sebagaimana di Pemprov Jateng, tiga responden di Pemkot Semarang
yang mengisi kuesioner memiliki jawaban yang umumnya hampir
serupa. Mereka menekankan signifikansi infrastruktur ruang pelayanan
yang representatif, situs web yang baik, rekrutmen pegawai yang
terbuka dan transparan. Selain kemampuan kehumasan, kemampuan
pengarsipan adalah kecakapan yang lain yang, menurut mereka,
sangat perlu dikuasai oleh pegawai pelayanan informasi publik, baik itu
pegawai honorer, PNS, maupun tenaga outsourcing.
Namun demikian, ada keunikan saran dari Pemkot Semarang terhadap
Kemendag. Responden bukan hanya menyarankan ketersediaan data
pertumbuhan perdagangan, kejelasan perijinan, dan seluk-beluk
membuat merk dagang, tetapi juga mengusulkan adanya kolom citizen
journalism agar masyarakat bisa mengunggah produk dan kegiatan
perdagangan masyarakat yang belum ter-cover oleh Kemendag
sehingga bisa langsung diakses atau dibagi informasinya kepada user
situs web Kemendag.
Ditanya tentang situs web Kemendag, mereka menilai situs web
Kemendag sudah baik, dan hanya perlu peningkatan dalam aspek
tampilan.
E. Forum Optimalisasi Media Sosial Pemerintah
Demi meningkatkan peran media sosial pemerintah dalam menyebarluaskan
informasi kepada masyarakat, Pusat Hubungan Masyarakat Kemendag telah
23 | Laporan Tahunan Layanan Informasi Publik 2015
menggelar forum sosialisasi bertajuk Optimalisasi Media Sosial Pemerintah
dalam Diseminasi Informasi Publik di Ruang Dahlia Kemendag pada 22
Desember 2015.
Forum berdasar pada satu ide utama: media sosial saat ini menjadi saluran
penyebar informasi yang murah, cepat, dan berdaya-jangkau luas, sehingga
seluruh lembaga pemerintah harus mampu memanfaatkan kelebihan media
sosial sebagai wahana penyampai informasi kebijakan kepada masyarakat.
Forum diikuti 50 peserta, terdiri dari perwakilan unit-unit internal Kemendag,
perwakilan sejumlah kementerian/lembaga lain, dan juga dihadiri oleh Kepala
Biro Administrasi dan Sistem Informasi Laporan Ombudsman.
Selain itu, forum menghadirkan tiga pembicara: Ismail Cawidu (Kepala Pusat
Informasi dan Humas Kemkominfo), Rumadi Ahmad (Komisioner Informasi
Pusat), dan Pandu Padmanegara (Praktisi Media Digital). Diskusi dipandu
oleh moderator Devie Rahmawati (Peneliti Komunikasi Universitas Indonesia).
F. Kegiatan Jejaring Kehumasan
Dalam rangka meningkatkan kinerja pelayanan publik Kementerian
Perdagangan tahun 2015 sesuai dengan yang telah diamanahkan dalam UU
Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik salah satunya
dengan memperkuat jejaring kehumasan lintas sektoral di lingkungan
Kementerian Perdagangan. Untuk itu Pusat Humas melakukan beberapa
pertemuan/rapat untuk membahas kinerja setiap satuan kerja dalam
menjawab permohonan informasi yang disampaikan oleh masyarakat. Pada
akhir tahun, tim jejaring kehumasan beserta Pusat Humas melakukan
evaluasi terkait capaian selama setahun dalam Pelayanan Informasi Publik.
Gambar 6. Pelaksanaan Forum Optimalisasi Media Sosial Pemerintah
24 | Laporan Tahunan Layanan Informasi Publik 2015
G. Pengembangan Sistem Database
Untuk memudahkan publik dalam proses pencarian data serta peningkatan
kualitas tampilan website dan kontennya, Pusat Humas mengembangkan
sistem database yang dapat menampung seluruh data yang telah tertuang
dalam Keputusan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 1104/M-
DAG/KEP/9/2014 Tentang Daftar Informasi Publik di Lingkungan Kementerian
Perdagangan.
Untuk itu perlu dibuat klasifikasi data yang dibutuhkan oleh stakeholder.
Setiap stakeholder akan memperoleh link yang terkait dengan website
Kemendag yang sesuai dengan kebutuhannya. Mulai dari kontennya, bentuk
dokumen (pdf, image, video, dsb), unit mana yang memiliki dokumen
tersebut, dan jenis data di update secara berkala, serta merta, dsb serta
perubahan tampilan dan penggunaan banner pada website untuk
mempermudah pencarian informasi.
H. Pembuatan publikasi Layanan Informasi Publik
Buku Sosial Media
Brosur Pelayanan Informasi Publik yang terdiri dari 6 jenis brosur,
antara lain:
a. Brosur Standar Layanan Informasi Publik
b. Brosur PPID Kementerian Perdagangan
c. Brosur Desk Informasi Publik
d. Brosur Penyelesaian Sengketa Informasi
25 | Laporan Tahunan Layanan Informasi Publik 2015
e. Brosur Website Kementerian Perdagangan
f. Brosur Media Sosial Kementerian Perdagangan
Gambar 7. Brosur Pelayanan Informasi Publik
26 | Laporan Tahunan Layanan Informasi Publik 2015
I. Operasional Pelayanan Informasi Publik
1. Pelayanan Informasi Publik
Sejak tahun 2015, untuk memaksimalkan kinerja Pelayanan Informasi
Publik, maka jam kerja Ruang Pelayanan Informasi Publik diubah
berdasarkan surat Nomor 799/SJ-DAG.7/ND/5/2015 menjadi
Hari: Senin – Jum‟at
Buka: 09.00 – 16.00 WIB
Istirahat: 12.00 – 13.00 WIB
2. Jumlah Permohonan Informasi Publik
Pemohon informasi publik yang mengajukan permohonan melalui email:
1092
Pemohon informasi publik yang mengajukan permohonan melalui
website Kemendag (CMS): 1260
Pemohon informasi publik yang mengajukan permohonan melalui desk
informasi: 31
3. Waktu untuk Memenuhi Permintaan Informasi Publik: 1 hari
4. Jumlah Permohonan Informasi Publik yang Dikabulkan baik sebagian
atau Seluruhnya: 2383
5. Jumlah Permohonan Informasi Publik yang Ditolak: tidak ada
27 | Laporan Tahunan Layanan Informasi Publik 2015
TABEL 1. REKAPITULASI AKSES LAYANAN INFORMASI PUBLIK
MELALUI EMAIL contact.us@kemendag.go.id
PERIODE JANUARI - DESEMBER 2015
No BULAN JUMLAH
PEMOHON DIPENUHI DITOLAK PROSES
RATA-RATA WAKTU
MENJAWAB (hari)
ALASAN PENOLAKAN
1 Januari 75 75 0 0 1 hari -
2 Februari 76 76 0 0 1 hari -
3 Maret 100 100 0 0 1 hari -
4 April 80 80 0 0 1 hari -
5 Mei 75 74 0 1 1 hari -
6 Juni 68 67 0 1 1 hari -
7 Juli 59 58 0 1 1 hari -
8 Agustus 90 87 0 3 1 hari -
9 September 85 85 0 0 1 hari -
10 Oktober 173 173 0 0 1 hari -
11 November 114 113 0 1 3 hari -
12 Desember 97 97 0 0 1 hari -
Jumlah 1092 1085 0 7 1 hari -
Grafik 1. Jumlah Permintaan Informasi Publik Januari – Desember 2015
Melalui Email contact.us@kemendag.go.id
28 | Laporan Tahunan Layanan Informasi Publik 2015
TABEL 2. REKAPITULASI AKSES LAYANAN INFORMASI PUBLIK
MELALUI WEBSITE KEMENDAG (CMS)
PERIODE JANUARI - DESEMBER 2015
No BULAN JUMLAH
PEMOHON DIPENUHI DITOLAK PROSES
RATA-RATA WAKTU
MENJAWAB (hari)
ALASAN PENOLAKAN
1 Januari 70 70 0 0 1 hari -
2 Februari 66 66 0 0 1 hari -
3 Maret 114 114 0 0 1 hari -
4 April 71 71 0 0 1 hari -
5 Mei 79 79 0 0 1 hari -
6 Juni 80 80 0 0 1 hari -
7 Juli 49 49 0 3 1 hari -
8 Agustus 134 134 0 1 1 hari -
9 September 133 133 0 0 1 hari -
10 Oktober 197 197 0 1 1 hari -
11 November 186 186 0 0 1 hari -
12 Desember 81 81 0 0 1 hari -
Jumlah 1260 1255 0 5 1 hari -
Grafik 2. Jumlah Permintaan Informasi Publik Januari – Desember 2015 Melalui Website Kemendag (CMS)
29 | Laporan Tahunan Layanan Informasi Publik 2015
TABEL 3. REKAPITULASI AKSES LAYANAN INFORMASI PUBLIK
MELALUI DESK INFORMASI
PERIODE JANUARI - DESEMBER 2015
No BULAN JUMLAH
PEMOHON DIPENUHI DITOLAK PROSES
RATA-RATA WAKTU
MENJAWAB (hari)
ALASAN PENOLAKAN
1 Januari 2 2 0 0 1 -
2 Februari 0 0 0 0 - -
3 Maret 3 3 0 0 1 -
4 April 2 2 0 0 1 -
5 Mei 0 0 0 0 - -
6 Juni 0 0 0 0 - -
7 Juli 1 1 0 0 1 -
8 Agustus 4 4 0 0 1 -
9 September 6 6 0 0 1 -
10 Oktober 6 6 0 0 1 -
11 Nopember 6 6 0 0 1 -
12 Desember 1 1 0 0 1 -
Jumlah 31 31 0 0 < 1 hari -
Grafik 1. Jumlah Permintaan Informasi Publik Januari – Desember 2015 Melalui Desk Informasi
Permohonan informasi yang masuk selama Bulan Januari hingga Desember 2015 melalui email
contact.us@kemendag.go.id berjumlah 1092 email, melalui website Kementerian Perdagangan
(www.kemendag.go.id) sebanyak 1127 pertanyaan, dan dari desk informasi berjumlah 31 orang. Kategori pertanyaan yang paling banyak ditanyakan adalah mengenai perizinan, dan data dukungan peluang usaha, serta lowongan pekerjaan.
30 | Laporan Tahunan Layanan Informasi Publik 2015
J. Kendala Pelaksanaan Layanan Informasi Publik
Mengingat bahwa sebagian besar permohonan informasi, sumbernya berasal
dari unit-unit terkait di lingkungan Kementerian Perdagangan, maka kendala
yang dihadapi saat ini adalah lambatnya respon atas permohonan informasi
dari publik tersebut yang diteruskan oleh Pusat Humas ke unit-unit. Minimnya
respon terhadap permintaan informasi yang diteruskan ke unit-unit,
menyebabkan terlambatnya tanggapan atas permohonan informasi. Hal inilah
yang menjadi kendala utama dalam pendistribusiaan permohonan informasi ke
unit-unit.
K. Rekomendasi dan Rencana Tindak Lanjut Untuk Meningkatkan Kualitas
Pelayanan Informasi Publik
Meningkatkan sarana, prasarana, dan sistem infomasi untuk mendukung
kualitas informasi;
Melakukan pelatihan SDM untuk peningkatan kualitas pelayanan informasi
publik;
Pengembangan sistem database pelayanan informasi publik;
Konsinyering PPID di lingkungan Kementerian Perdagangan;
Melakukan survey berkala untuk mengevaluasi dan meningkatkan kinerja
kualitas pelayanan informasi publik;
Melengkapi daftar informasi publik di lingkungan Kementerian Perdagangan;
Melakukan updating dan pengelolaan informasi secara berkala.
L. Prestasi Kemendag 2015 dalam Pelayanan Informasi Publik, antara lain:
Anugerah Media Humas (AMH) 2015
Anugerah Media Humas (AMH) 2015 merupakan apresiasi bagi karya
kehumasan atas peran dari kinerjanya dalam kegiatan komunikasi
pemerintahan.
Majalah „INTRA Insight‟ (Indonesia Trade Insight) Pusat Hubungan
Masyarakat Kementerian Perdagangan berhasil meraih Juara I untuk
kategori Penerbitan Internal Kementerian/Lembaga/PTN/ BUMN/D dalam
Anugerah Media Humas (AMH) 2015 yang digelar Badan Koordinasi Humas
31 | Laporan Tahunan Layanan Informasi Publik 2015
(Bakohumas) Tingkat Nasional pada tanggal 17 – 19 November 2015 di
Surabaya.
Demikian laporan tahunan layanan informasi publik 2015 yang disusun secara
ringkas ini sebagai bahan evaluasi layanan informasi publik PPID Kementerian
Perdagangan.
Gambar 8. Kepala Bidang Informasi Publik Pusat Humas Kementerian Perdagangan menerima langsung
penghargaan AMH 2015 di Surabaya
32 | Laporan Tahunan Layanan Informasi Publik 2015
-selesai-
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
top related