r e n s t r a museum basoeki abdullah
Post on 16-Oct-2021
3 Views
Preview:
TRANSCRIPT
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN
MUSEUM BASOEKI ABDULLAH TAHUN 2018
R E N S T R A MUSEUM BASOEKI ABDULLAH
TAHUN 2015-2019
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN
MUSEUM BASOEKI ABDULLAH
DAFTAR ISI
Hal
.
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang................................................................................................ 1
B. Landasan Hukum............................................................................................ 1
C. Kondisi Umum............................................................................................... 2
D. Potensi dan Permasalahan............................................................................... 7
BAB II VISI,MISI DAN TUJUAN MUSEUM BASOEKI ABDULLAH
A. Visi Museum Basoeki Abdullah .................................................................... 12
B. Misi Museum Basoeki Abdullah ................................................................... 12
C. Tujuan Museum Basoeki Abdullah ............................................................... 13
D. Sasaran Strategis Museum Basoeki Abdullah ............................................... 14
E. Tata Nilai Museum Basoeki Abdullah .......................................................... 15
BAB III ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN
KERANGKA KELEMBAGAAN
A. ........................................................................................................ Arah
Kebijakan dan Strategi ........................................................................ 17
B. ......................................................................................................... Kera
ngka Regulasi ....................................................................................... 19
C. ......................................................................................................... Kera
ngka Kelembagaan ............................................................................... 20
BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
A. Target Kinerja .............................................................................................. 22
B. Kerangka Pendanaan..................................................................................... 24
BAB V PENUTUP ........................................................................................................ 26
LAMPIRAN
Lampira 1 : Matriks Kinerja dan Pendanaan Museum Basoeki Abdullah
Kata Pengantar
Rencana Strategis Museum Basoeki Abdullah Tahun 2015-2019 disusun berdasarkan
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,
Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2015-2019, dan Arahan Presiden mengenai kebijakan
Trisakti yang mencakup kedaulatan di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan
berkepribadian dalam kebudayaan serta Nawacita, dan telah terbitnya Undang-Undang
Pemajuan Kebudayaan No.5 Tahun2017.
Dokumen Rencana Strategis Museum Basoeki Abdullah Tahun 2015-2019 ini
merupakan edisi revisi yang disesuaikan dengan berbagai kebijakan baru untuk
mempercepat pencapaian target Museum Basoeki Abdullah sampai dengan Tahun
2019.
Semoga rencana strategis (Renstra) Museum Basoeki Abdullah tahun 2015 - 2019 ini dapat
dijadikan bahan acuan dalam penyusunan rencana kinerja tahunan, penyusunan rencana
kerja dan anggaran, penyusunan penetapan kinerja, arah dalam pelaksanaan tugas,
pelaporan dan penyusunan laporan akuntabilitas kinerja Museum Basoeki Abdullah,juga
diharapkan dapat memberikan masukan,kritik,evaluasi dan rekomendasi yang kontruktif
guna mengoptimalkan pencapaian target di Museum Basoeki Abdullah di masa yang akan
datang.
Jakarta, Desember 2018
Kepala,
Dra. Maeva Salmah M.Si NIP 196405081988032002
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sehubungan telah terbitnya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tanggal 5 Mei 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sehingga setiap Satker di
lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan diwajibkan untuk membuat renstra
(Rencana Strategis) sebagai salah satu komponen penting dalam sistem akuntanbilitas
kinerja. Renstra merupakan dokumen awal yang menggambarkan arah dan tujuan apa yang
akan dicapai suatu intansi pemerintah.
Rencana strategis Museum Basoeki Abdullah 2015 – 2019 merupakan penjabaran teknis
rencana strategis Museum Basoeki Abdullah yang mengacu pada visi, misi, tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan sesuai dengan tugas dan fungsi Museum Basoeki Abdullah
yang mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.33 Tahun 2015
tentang Organisasi dan Tata kerja Museum Basoeki Abdullah serta mengacu pula pada
rencana strategis Direktorat Jenderal Kebudayaan dan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan sebagai lembaga pembina.
B. Landasan Hukum
Rencana Strategis ini merupakan perwujudan dari penerapan berbagai peraturan
perundangan yang meliputi :
1. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
4. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya;
5. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2015 tentang Museum;
7. Permendikbud Nomor 11 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan;
8. Permendikbud Nomor 33 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Museum
Basoeki Abdullah;
9. Permendikbud Nomor 12 Tahun 2018 tentang Rencana Strategis Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2015 – 2019.
C. Kondisi Umum
1. Tugas dan Fungsi Museum Basoeki Abdullah
Berdasarkan Permendikbud Nomor 33 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Museum Basoeki Abdullah, Museum Basoeki Abdullah mempunyai tugas
melakukan pengelolaan Museum Basoeki Abdullah dengan fungsi sebagai berikut:
a. Pengkajian benda bernilai seni dan karya tokoh Basoeki Abdullah;
b. Pengumpulan benda bernilai seni dan karya tokohBasoeki Abdullah;
c. Pelaksanaan registrasi koleksi Museum Basoeki Abdullah;
d. Pelaksanaan perawatan koleksi Museum Basoeki Abdullah;
e. Pelaksanaan penyajian dan publikasi benda bernilai seni dan karya tokoh
Basoeki Abdullah;
f. Pelaksanaan pengamanan koleksi Museum Basoeki Abdullah;
g. Pelaksanaan dokumentasi benda bernilai seni dan karya tokoh Basoeki
Abdullah;
h. Pelaksanaan layanan edukasi benda bernilai seni dan karya tokoh Basoeki
Abdullah;
i. Pelaksanaan kemitraan pengelolaan Museum Basoeki Abdullah;
j. Pelaksanaan pengelolaan perpustakaan Museum Basoeki Abdullah;
k. Pelaksanaan urusan ketatausahaan Museum Basoeki Abdullah
2. Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.33 Tahun 2015,
tanggal 9 Oktober 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Museum Basoeki
Abdullah disebutkan bahwa susunan organisasi Museum Basoeki Abdullah (pasal 4)
terdiri dari :
a. Kepala,
b. Petugas Tata Usaha,
c. Kelompok Jabatan Fungsional.
Kepala Museum Basoeki Abdullah bertanggung jawab memimpin dan
mengkoordinasikan bawahannya dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi
pelaksanaan tugas bawahan dan wajib mengawasi bawahannya dan apabila terjadi
penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan, sesuai dengan
perundang-undangan.
Petugas Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan tata usaha dan urusan
rumah tangga, kepegawaian, administrasi keuangan, dan dokumentasi koleksi
museum, perpustakaan dan keamanan Museum Basoeki Abdullah.
Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud mempunyai tugas melakukan
kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing sesuai dengan keahlian,
jenis, jumlah dan jenjang jabatan fungsional. berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Adapun bagan organisasi Museum Basoeki Abdullah adalah sebagai berikut :
Gambar 1.1
Bagan Organisasi Museum Basoeki Abdullah
3. Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia Museum Basoeki Abdullah sebanyak 32 orang terdiri dari :
Tabel 1.2
SDM Museum Basoeki Abdullah
KEPALA MUSEUM
Petugas Tata Usaha
Kelompok Jabatan Fungsional
No. Jabatan Jumlah
orang
Pendidikan Golongan Keterangan
1. Kepala Museum 1 S-2 IVa
2. Bendahara Pengeluaran 1 SMA IIIb
3. Penyusun Program dan
Laporan
2 S-2/S-1 IIIc
4. Pengolah Data BMN 1 S-1 IIIa
5. Pengolah Data Tata
Laksana
1 S-1 IIIa
6. Pemroses Data
Pegawaian
1 SMA IIc
7. Kurator 1 S-1 IIIc
8. Edukator 2 S-1 IIId/IIIb
9. Konservator 1 S-1 IIIb
10. Preparator 1 S-1 IIIb
11. Penyusun Publikasi dan
Dokumentasi
1 S-1 IIIa
12. Registar 1 DIII IIIa
13. Pengadministrasi
Koleksi
1 SMA IIIa
14. PPNPN 7 S-1(3)/
DIII(3)/
SMA(1)
- Administrasi
dan Teknis
15. Tenaga Keamanan 6 SMA - -
16. Tenaga Kebersihan 3 SMA - -
17. Supir 1 SMA - -
TOTAL 32
4. Koleksi Museum
Koleksi museum yang berada di Museum Basoeki Abdullah berupa
koleksi lukisan (lukisan asli/reproduksi), barang-barang dan benda-benda seni milik
almarhum Basoeki Abdullah, buku-buku dan sebagainya. Awalnya sejak hibah pada
tahun 1993 dahulu yang terdata berjumlah 124 buah (lukisan asli 112 buah dan 12
buah lukisan reproduksi). Berkurangnya koleksi lukisan tersebut karena 3 buah
lukisan asli Basoeki Abdullah dikembalikan kepada pemiliknya, satu buah lukisan
masih berada di Gedung A Plaza Insan Berprestasi Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, satu buah berupa bingkai dan satu buah lagi berupa kanvas
kosong/tanpa gambar.
Barang-barang dan benda-benda seni milik almarhum Basoeki Abdullah sebanyak
961 terdiri dari koleksi patung, wayang, topeng, cinderamata dan sebagainya.
Adapun buku-buku/majalah berjumlah 2.929 buku terdiri dari buku seni/budaya,
ensiklopedia, buku-buku tentang bangsa-bangsa di dunia, tokoh-tokoh, pemandangan
alam flora dan fauna dan sebagainya. Buku-buku itu sekarang berada di ruang
perpustakaan Museum Basoeki Abdullah.
Di samping itu terdapat pula ruang memorial/ ruang tidur Pelukis Basoeki Abdullah
dengan barang/benda-benda yang terkait dengan pelukis Basoeki Abdullah semasa
masih hidup beliau seperti tempat tidur, lemari meja kecil, senjata dan sebagainya.
Peletakan barang/benda-benda tersebut disesuaikan dengan keadaan aslinya.
5. Pengunjung Museum
Pengunjung Museum Basoeki Abdullah berbagai kalangan, diantaranya guru
pembimbing/pengajar, pelajar/mahasiswa, turis/wisatawan asing, wartawan/peneliti,
pelukis/seniman dan pejabat pemerintahan.
Tabel 1.3
Data Pengunjung Museum Tahun 2015 s.d 2018
Tahun Jumlah Pengunjung
Internal (orang)
Jumlah Pengunjung
Eksternal (orang)
Keterangan
2015 4.421 14.101
2016 8.306 12.991
2017 10.166 30.905
2018 16.270 87.907
6. Sarana dan Prasarana Museum
Sejak Tahun 2016, Museum Basoeki Abdullah memiliki dua bangunan. Bangunan
pertama disebut Gedung I, yang merupakan rumah tinggal Basoeki Abdullah, dan
bangunan kedua disebut Gedung II yang merupakan gedung baru yang dibangun
sebagai pengembangan area museum dan diresmikan tanggal 29 November 2016 oleh
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Bapak Prof. Muhadjir Efendy, MAP. Di bagian
dalam, kedua bangunan ini dihubungkan oleh sebuah lorong yang tembus ke masing-
masing bangunan, sehingga pengunjung tidak perlu keluar untuk memasuki gedung
lainnya.
Ruang pameran Museum Basoeki Abdullah terbagi menjadi Ruang Tamu, Ruang
Koleksi Benda Pribadi, Ruang Memorial, Ruang Koleksi Wayang, Selasar Topeng
dan Mural, Ruang Pameran Lukisan: Abstrak dan Ekspresionis dan Ruang Pamer
Temporer (Ruang Publik) yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk menggelar
Pameran dan aktivitas seni lainnya terutama seni lukis.
Koleksi Museum Basoeki Abdullah yang tidak dipamerkan disimpan dalam ruang
penyimpanan (storage). Museum Basoeki Abdullah memiliki ruang penyimpanan
yang terdiri dari ruang penyimpanan koleksi lukisan, penyimpanan koleksi pribadi
Basoeki Abdullah, dan ruang penyimpanan koleksi Repro serta ruang penyimpanan
koleksi buku pelukis Basoeki Abdullah yang dijadikan perpustakaan Museum
Basoeki Abdullah. Khusus untuk ruang perpustakaan dapat dilihat oleh pengunjung
dan peminjaman buku dengan syarat dan ketentuan berlaku. Jumlah ruang
penyimpanan yang dimiliki cukup hanya saja ukuran dari masing-masing ruangan
yang masih terbatas, terutama ruang untuk penyimpanan koleksi lukisan.
Selain ruangan tersebut di atas, ada ruang serbaguna, ruang transit, ruang Kepala
Museum, ruang pegawai, toilet sebanyak 6 buah dan 1 buah Mushola. Ruang
serbaguna digunakan untuk kegiatan workshop, seminar, dan kegiatan lainnya. Ruang
transit digunakan juga untuk tamu VIP dan juga untuk konservasi (perawatan)
koleksi Museum Basoeki Abdullah, sehingga pemanfaatan ruang tersebut belum
maksimal. Museum Basoeki Abdullah berada di Komplek Keuangan Raya
berdampingan dengan rumah warga sehingga Museum ini belum memiliki lahan
parkir untuk pengunjung, yang ada hanya parkir motor yang terbatas untuk karyawan.
D. POTENSI DAN PERMASALAHAN
Kondisi sumber daya dan lingkungan dapat diidentifikasi sebagai potensi dan
permasalahan yang selanjutnya dijadikan bahan pertimbangan penting dalam penyusunan
Renstra. Berikut Potensi dan Permasalahan Museum Basoeki Abdullah
1. Potensi
Memasuki Tahun ke-17 sejak diresmikan Tahun 2001, Museum Basoeki Abdullah
memiliki kemampuan dan capaian strategis yang dapat dijadikan potensi
keberlanjutan Museum di masa yang akan datang, diantaranya :
a. Ketokohan Basoeki Abdullah dan Karya Lukisnya
Basoeki Abdullah Merupakan Seorang Maestro Seni Lukis Indonesia,
Basoeki Abdullah merupakan salah satu maestro seni lukis yang dimiliki bangsa
Indonesia, disamping pelukis Raden Saleh, Affandi, dan Sudjojono. Sebagai
seorang maestro seni lukis tentu memiliki nilai tersendiri, dan juga merupakan
salah satu aset dan kebanggaan bangsa Indonesia yang anak bangsanya telah
menorehkan sejarah tersendiri dalam perkembangan seni lukis Indonesia dan
dunia.
Lukisan Basoeki Abdullah sudah dikenal di dalam dan luar negeri, Lukisan
Basoeki Abdullah tersebar diberbagai negara dan dikenal di banyak negara (22
negara) yang sangat berpotensi untuk mempererat dan memperdekat hubungan
atau jalinan dengan negara yang memiliki lukisan Basoeki Abdullah khususnya
dalam bidang seni atau budaya. Salah satu di antaranya negara Thailand yang
memiliki lukisan Basoeki Abdullah, hampir sebagian besar terpampang di Istana.
Disisi lain, kualitas karya Basoeki Abdullah pun tidak kalah dengan pelukis-
pelukis dunia lain, seperti terlihat pada lukisan Raja Adulyadej dan Ratu Sirikit
yang terlihat begitu sempurna dan perfek baik tekstur, warna, goresan dan
karakter yang dimunculkan pada objek dengan kedetilannya.
b. Koleksi Museum Basoeki Abdullah
Jumlah koleksi dan benda lain terkait dengan Basoeki Abdullah yang dihibahkan
kepada Pemerintah Republik Indonesia pada awalnyanya sebanyak 124 koleksi
lukisan (112 koleksi asli dan 12 koleksi repro),benda-benda seni milik almarhum
Basoeki Abdullah 961 koleksi, buku-buku/majalah berjumlah 2.929 buku dan
perkembangan sampai tahun 2015 ini koleksi Museum Basoeki Abdullah menjadi
158 koleksi lukisan (lukisan asli 123 dan 35 lukisan repro) sehubungan dengan
adanya tambahan koleksi lukisan hasil pengadaan Museum Basoeki Abdullah.
Adapun rincian koleksi museum yang ada saat ini adalah sebagai berikut :
Tabel 1.4
Tabel Data Koleksi Museum Basoeki Abdullah tahun 2018
No Nama Koleksi Hibah Pengadaan Jumlah
(koleksi) Asli Repro Asli Repro
1 Lukisan 109 12 13 24 158
2 Wayang Kulit 204 204
3 Wayang Golek 16 16
4 Topeng 148 148
5 Patung dan Barang Lain 163 163
6 Hiasan 50 50
7 Pakaian/Asesoris 173 173
8 Senjata 60 60
9 Peralatan Dapur 12 12
10 Mebelair 12 12
11 Peraga 2 2
12 Foto 57 57
13 Peralatan Rumah
Tinggal (Kamar Tidur)
25 25
14 Boneka Hiasan 6 6
15 Peralatan
Religi/Keagamaan
44 44
16 Alat Tukar 2 2
17 Benda Koleksi Politik 7 7
18 Buku (dalam hibah
tertulis ±3000)
2929
Jumlah
4.050
Koleksi
c. Adanya Gedung II Museum Basoeki Abdullah yang dijadikan ruang publik.
Pada tanggal 29 November 2016, Gedung II Museum Basoeki Abdullah
diresmikan oleh Bapak Prof. Muhadjir Effendy, MAP, Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan, seiring dengan perkembangan adanya kebutuhan masyarakat terkait
ruang publik, maka Museum Basoeki Abdullah menyediakan Fasilitas Lantai 1
Gedung II Museum Basoeki Abdullah sebagai ruang publik. Ruang publik itu
dapat digunakan oleh masyarakat untuk berekspresi seni khususnya seni lukis.
Ternyata animo masyarakat terhadap hal tersebut cukup besar. Pada tahun 2018,
Museum Basoeki Abdullah melakukan kerjasama dalam bentuk Pameran dengan
Sekolah Lab-School, IPEKA Tomang dan BPK Tirta Marta, Komunitas 22 Ibu,
Art Cross Women, dan Alumni RPL UNJ. Juga kerjasama dengan lingkungan
setempat dalam rangka lomba 17 Agustusan oleh RW 05 Cilandak Barat,
Komunitas KBPMI, Paramitha Jaya, Komunitas Ayo Dongeng Indonesia,
Komunitas Kopi dalam bentuk seminar dan workshop. Hal ini berdampak pada
peningkatan jumlah pengunjung Museum Basoeki Abdullah sekitar 60% dari
tahun 2017 ke tahun 2018.
d. Kualitas SDM
Secara kuantitas, jumlah sumber daya manusia Museum masih kurang memadai
terbukti dari 23 jabatan dalam peta jabatan baru terisi 15 oleh PNS dan 7 diisi oleh
Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri. Namun secara kualitas, sumber daya
manusia museum yang terdiri dari 2 orang berpendidikan S-2, 8 orang
berpendidikan Sarjana, 2 orang DIII dan 3 orang SMA memiliki kinerja, loyalitas
dan disiplin yang baik.
e. Dukungan Lingkungan
Museum Basoeki Abdullah berada di Komplek Keuangan Raya, Cilandak yang
berdampingan dengan warga masyarakat, dan Polsek Cilandak Barat mulai Tahun
2017 dukungan tersebut mulai terasa baik dari RT, RW, Kelurahan, Kecamatan
dan Walikota maupun Gubernur DKI Jakarta. Salah satunya dengan
terselenggaranya kegiatan Gerebek Museum yang ditandai dengan pemasangan
Mural pada tiang MRT dan penunjuk arah, baik dari arah Jalan Fatmawati
maupun dari arah Blok M, sebagai penunjuk jalan menuju Museum Basoeki
Abdullah oleh Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta.
2. Permasalahan
Setiap organisasi pasti memiliki masalah, dalam rangka perbaikan organisasi secara
berkelanjutan, dimana masalah merupakan awal terciptanya solusi yang melahirkan
capaian-capaian keberhasilan baru, diantaranya:
a. Keterbatasan Sarana dan Prasarana
Belum tersedianya ruang parkir mobil dan bis menjadi hambatan kunjungan dalam
jumlah besar. Ruang storage lukisan luasnya terbatas sehingga penyimpanan
dilakukan bertumpuk yang jika dibiarkan akan menimbulkan kerusakan pada
lukisan. Ruang konservasi atau perawatan koleksi yang tersedia belum memadai,
ruang tersebut kadang digunakan sebagai ruang transit tamu VIP ketika ada acara
di Museum Basoeki Abdullah. Minimnya lahan ruang publik lainnya seperti ruang
kantin, ruang cinderamata dan ruang bermain anak.
b. Publikasi
Museum Basoeki Abdullah telah memiliki web-site dengan alamat
www.museumbasoekiabdullah.or.id; Instagram di @musbadul dengan jumlah
followers 2.375; Twitter @Mus_BA dengan followers 1.829; dan facebook
Museum Basoeki Abdullah dengan 15.136 followers. Akan tetapi, menurut hasil
kajian pengunjung, publikasi terkait kegiatan Museum masih dirasa kurang dan
waktu publikasi cukup singkat dengan waktu acaranya.
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN MUSEUM BASOEKI ABDULLAH
A. Visi Museum Basoeki Abdullah
Visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
“Terbentuknya Insan serta ekosistem Pendidikan dan Kebudayaan yang Berkarakter
dengan Berlandaskan Gotong Royong.”
Visi Direktorat Jenderal Kebudayaan
“Terbentuknya Insan dan Ekosistem Kebudayaan yang Berkarakter Berlandaskan
dengan Gotong Royong.”
Visi Museum Basoeki Abdullah
”Terwujudnya Insan dan Ekosistem Museum Basoeki Abdullah sebagai lembaga pelestari
dan pusat dokumentasi terkait Basoeki Abdullah dan karya lukisnya yang berkualitas dan
berkarakter dengan berdasarkan gotong royong”.
B. Misi Museum Basoeki Abdullah
Misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
1. Mewujudkan pelestarian kebudayaan dan pengembangan bahasa adalah: a) Menjaga
dan memelihara jati diri karakter bangsa melalui pelestarian dan pengembangan
kebudayaan dan bahasa; b) Membangkitkan kembali karakter bangsa Indonesia yaitu
saling menghargai keragaman, toleransi, etika, moral, dan gotong royong melalui
penerapan budaya dan bahasa Indonesia yang baik di masyarakat; c) Meningkatkan
apresiasi pada seni dan karya budaya Indonesia sebagai bentuk kecintaan pada
produk-produk dalam negeri; d) Melestarikan, mengembangkan dan memanfaatkan
warisan budaya termasuk budaya maritim dan kepulauan untuk meningkatkan
kesejateraan rakyat;
2. Mewujudkan penguatan tata kelola serta peningkatan efektifitas birokrasi dan
pelibatan publik adalah dengan memaksimalkan pelibatan publik dalam seluruh aspek
yang berbasis data, riset dan bukti lapangan, membantu penguatan kapasitas tata
kelola pada pendidikan di daerah, mengembangkan koordinasi dan kerjasama lintas
sektor ditingkat nasional, mewujudkan birokrasi kemendikbud yang menjadi teladan
dalam tata kelola yang bersih, efektif, dan efisien.
Misi Direktorat Jenderal Kebudayaan
1. Mewujudkan Insan Budaya yang kuat, tangguh dan berkarakter;
2. Mewujudkan pelestarian warisan budaya yang berkelanjutan;
3. Mewujudkan inovasi dan kreatifitas karya budaya yang berdaya saing;
4. Mewujudkan diplomasi budaya yang efektif dan produktif;
5. Mewujudkan penguatan tata kelola serta peningkatan efektifitas birokrasi dan
pelibatan publik.
Misi Museum Basoeki Abdullah
1. Mewujudkan insan museum yang kuat, tangguh, dan berkarakter dengan berdasarkan
gotong royong;
2. Mewujudkan pelestarian koleksi museum beserta bangunannya dengan cara
memelihara, merawat, mengawetkan, dan mengamankan dari gangguan yang
disebabkan oleh alam maupun manusia;
3. Mewujudkan inovasi dan kreatifitas dalam pengkajian yang berkaitan dengan Basoeki
Abdullah dan karya lukisnya;
4. Mewujudkan diplomasi budaya yang efektif dan produktif dalam menyajikan tata
pameran yang menarik, edukatif dan informatif tentang Basoeki Abdullah dan karya
luksinya;
5. Mewujudkan penguatan tata kelola serta peningkatan efektifitas dan pelibatan publik
guna meningkatkan apresiasi masyarakat dan generasi muda terhadap Museum
Basoeki Abdullah dengan cara memberikan pelayanan yang baik melalui pameran,
publikasi hasil kajian/penelitian, dan interpretasi tentang Basoeki Abdullah dan karya
lukisnya.
C. Tujuan Museum Basoeki Abdullah
1. Tercapainya insan museum yang kuat, tangguh dan berkarakter;
2. Tercapainya pelestarian koleksi museum beserta bangunannya terpelihara, terawat,
awet dan aman dari gangguan yang disebabkan oleh alam manusia;
3. Tercapainya inovasi dan kreatifitas dalam pengkajian yang berkaitan dengan Basoeki
Abdullah dan karya lukisnya;
4. Tercapainya diplomasi budaya yang efektif dan produktif dalam menyajikan tata
pameran yang menarik, edukatif dan informatif tentang Basoeki Abdullah dan karya
luksinya;
5. Tercapainya tata kelola dan pelibatan publik yang efektif guna meningkatkan
apresiasi masyarakat dan generasi muda terhadap Museum Basoeki Abdullah dengan
cara memberikan pelayanan yang baik melalui pameran, publikasi hasil
kajian/penelitian, dan interpretasi tentang Basoeki Abdullah dan karya lukisnya.
D. Sasaran Strategis Museum Basoeki Abdullah
Sasaran strategis Museum Basoeki Abdullah yang mengacu pada Sasaran Strategis
Direktorat Jenderal Kebudayaan melalui program pelestarian dan pemajuan kebudayaan
dengan kegiatan pengelolaan permuseum yang terdiri dari:
1. Terlaksananya pengelolaan koleksi Museum Basoeki Abdullah melalui :
a. Pengadaan koleksi
b. Konservasi koleksi
c. Pendokumentasian koleksi
d. Inventarisasi koleksi
2. Meningkatnya fungsi Museum sebagai sarana edukasi dan rekreasi melalui berbagai
kegiatan :
a. Penyelenggaraan lomba dan festival
b. Pelaksanaan seminar dan diskusi
c. Pelaksanaan workshop
d. Penyelenggaraan pameran
e. Penyelenggaraan sosialisasi
f. Dukungan kerjasama antar negara, komunitas dan instansi
g. Publikasi museum
h. Penyelenggaraan museum keliling dan permainan anak
3. Meningkatnya kajian pengembangan permuseuman melalui :
a. Pengkajian pengunjung museum
b. Pengkajian program pengembangan public
c. Pengkajian koleksi museum
E. Tata Nilai Museum Basoeki Abdullah
Tata nilai yang diutamakan pada Renstra Kemendikbud 2015—2019 ini adalah sebagai
berikut:
1. Memiliki Integritas
Konsisten dan teguh dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan,
terutama dalam hal kejujuran dan kebenaran dalam tindakan, memiliki integritas,
bersikap jujur, dan mampu mengemban kepercayaan.
2. Kreatif dan Inovatif
Memiliki pola pikir, cara pandang, dan pendekatan yang variatif terhadap setiap
permasalahan, serta mampu menghasilkan karya baru.
3. Inisiatif
Inisiatif adalah kemampuan bertindak melebihi yang dibutuhkan atau yang dituntut
dari pekerjaan, melakukan sesuatu tanpa menunggu perintah lebih dahulu dengan
tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan hasil pekerjaan, dan menciptakan
peluang baru atau untuk menghindari timbulnya masalah.
4. Pembelajar
Berkeinginan dan berusaha untuk selalu menambah dan memperluas wawasan,
pengetahuan dan pengalaman serta mampu mengambil hikmah dan mejadikan
pelajaran atas setiap kejadian.
5. Menjunjung Meritokrasi
Memiliki pandangan yang memberi peluang kepada orang untuk maju berdasarkan
kelayakan dan kecakapannya.
6. Terlibat Aktif
Suka berusaha mencapai tujuan bersama serta memberikan dorongan agar pihak lain
tergerak untuk menghasilkan karya terbaiknya.
7. Tanpa Pamrih
Tidak memiliki maksud yang tersembunyi untuk memenuhi keinginan dan
memperoleh keuntungan pribadi, memberikan dorongan dan semangat bagi pihak lain
untuk suka berusaha mencapai tujuan bersama, memberikan inspirasi, dan
memberikan dorongan agar pihak lain tergerak untuk menghasilkan karya terbaiknya.
BAB III
ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN
KERANGKA KELEMBAGAAN
Arah kebijakan dan strategi disusun sebagai pendekatan dalam memecahkan permasalahan
yang mendesak untuk segera dilaksanakan dalam kurun waktu tahun 2015-2019, serta
memiliki dampak yang besar terhadap pencapaian sasaran nasional dan sasaran strategis
Kemendikbud pada periode itu. Arah kebijakan dan strategi nasional yang tercantum dalam
RPJMN 2015-2019 merupakan acuan dalam menyusun kebijakan pembangunan Pendidikan
dan Kebudayaan.
Arah pembangunan RPJMN 2015-2019 ialah mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri
dan berkepribadian berlandaskan gotong royong. Kebijakan ini selanjutnya dijabarkan dalam
kerangka pembangunan yang dapat memastikan Indonesia dapat tumbuh lebih cepat dan
kuat, inklusif dan berkelanjutan.
Perekonomian Indonesia harus bertransformasi dari ekonomi yang mengandalkan eksploitasi
sumber daya alam sebagai barang mentah, tenaga kerja murah dengan tingkat pendidikan
yang rendah dan kualitas Iptek yang relatif rendah menjadi perekonomian yang memperoleh
nilai tambah tinggi dari pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, industri
pengolahan dan jasa yang didukung oleh manusia yang berkualitas, dan mempunyai daya
saing serta didukung kualitas iptek yang terus meningkat.
Permasalahan pokok bangsa yang mendasar dalam pembangunan pendidikan dan kebudayaan
adalah intoleransi dan krisis kepribadian bangsa. Lunturnya budaya menghormati keragaman
memupuk munculnya sikap-sikap permusuhan, diskriminasi dan tindakan kekerasan di
masyarakat yang diperburuk dengan tergerusnya karakter bangsa akibat kemajuan teknologi
informasi dan transportasi yang begitu cepat telah melahirkan dunia tanpa batas yang
merupakan ancaman bagi pembangunan karakter bangsa. Adapun tantangan utama
pembangunan pendidikan dan kebudayaan dalam lima tahun kedepan adalah, (i) Peningkatan
kualitas sumber daya manusia dan pengurangan kesenjangan antar wilayah; serta (ii)
Pembangunan tata kelola untuk menciptakan birokrasi yang efektif.
Tantangan dalam peningkatan kualitas insan Indonesia dan pengurangan kesenjangan antar
wilayah diantaranya adalah tantangan dalam memperkukuh karakter dan jati diri bangsa
dilakukan dengan cara meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengadopsi budaya
global yang positif dan produktif serta meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan
pentingnya bahasa, adat, tradisi dan nilai-nilai kearifan lokal yang bersifat positif sebagai
perekat persatuan bangsa, meningkatkan promosi budaya antar daerah dan diplomasi budaya
antarnegara, serta meningkatkan kualitas pelingdungan, pengembangan dan pemanfaatan
warisan budaya.
Sasaran pokok pembangunan kebudayaan (pembangunan masyarakat) sebagaimana terdapat
dalam RPJMN merupakan sasaran komposit diantaranya pembangunan kebudayaan. Sasaran
pokok pembangunan kebudayaan memfokuskan pada 4 sasaran:
1. Indeks gotong royong (mengukur kepercayaan kepada lingkungan tempat tinggal,
kemudahan mendapatkan pertolongan, aksi kolektif masyarakat dalam membantu
masyarakat yang membutuhkan dan kegiatan bakti sosial serta jejaring sosial)
2. Indeks toleransi (mengukur nilai toleransi masyarakat dalam menerima kegiatan agama
dan suku lain dilingkungan tempat tinggal)
3. Indeks rasa aman (mengukur rasa aman yang dirasakan masyarakat di lingkungan
tempat tinggal)
4. Jumlah konflik sosial (pertahun).
A. Arah Kebijakan dan Strategi
Dengan adanya Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan Nomor 5 tahun 2017, sehingga
tersusun agenda strategi pemajuan kebudayaan sebagai berikut:
1. Menyediakan ruang bagi keragaman ekspresi budaya dan mendorong interaksi budaya
untuk memperkuat kebudayaan yang inklusif melalui langkah-langkah sebagai
berikut:
a. Melindungi kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-
nilai budayanya
b. Meningkatkan upaya perlindungan dan pengembangan cagar budaya sebagai bukti
ekspresi keragaman budaya
c. Mendorong interaksi budaya lintas kelompok dan daerah dengan semangat
persatuan dan kebersamaan
2. Melindungi dan mengembangkan nilai, ekspresi dan praktik kebudayaan tradisional
untuk memperkaya kebudayaan nasional dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Melindungi dan mengembangkan nilai-nilai budaya bahari yang menjadi watak
kebudayaan bangsa Indonesia.
b. Melindungi dan mengembangkan nilai-nilai dan pengetahuan yang terkandung
dalam cagar budaya agar dapat dimanfaatkan untuk penguatan jatidiri bangsa
dimasa kini maupun masa yang akan datang.
c. Meningkatkan perlindungan terhadap nilai, ekspresi dan praktek kebudayaan
tradisional.
d. Memperkuat kedudukan dan memberdayakan Lembaga, komunitas dan
masyarakat tradisional.
e. Mempromosikan nilai, ekspresi dan praktek kebudayaan tradisional yang
berkontribusi bagi pengayaan kebudayaan nasional.
3. Mengembangkan dan memanfaatkan kekayaan budaya untuk memperkuat kedudukan
Indonesia di dunia internasional melalui langkah-langkah sebagai berikut :
a. Memfasilitasi pemanfaatan objek pemajuan kebudayaan untuk memperkuat
promosi Indonesia di dunia internasional
b. Meningkatkan dan memperkuat diplomasi budaya Indonesia
4. Memanfaatkan objek pemajuan kebudayaan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat melalui langkah-langkah sebagai berikut :
a. investasi jangka Panjang dengan mengoptimalkan penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi untuk perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan
objek pemajuan kebudayaan
b. Memperkuat mekanisme perlindungan kekayaan intelektual khususnya yang
berkaitan dengan kesenian, pengetahuan, dan teknologi tradisional
c. Meningkatkan pariwisata berbasis pemanfaatan museum, cagar budaya, dan objek
pemajuan kebudayaan yang mengindahkan kaidah pelestarian
5. Memajukan kebudayaan yang melindungai keanekaragaman hayati dan memperkuat
ekosistem dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Mengembangkan tataruang yang memperhatikan ketersambungan antara Agenda
pelestarian alam, pelestarian cagar budaya, wilayah kebencanaan dan agenda
pemajuan kebudayaan.
b. Mengangkat ekspresi dan pengetahuan tradisional tentang geografi dalam rangka
antisipasi kebencanaan.
6. Reformasi kelembagaan dan penganggaran kebudayaan untuk mendukung agenda
pemajuan kebudayaan.
a. Reformasi kelembagaan di bidang kebudayaan
b. Mengoptimalkan anggaran di bidang kebudayaan
c. Menyelaraskan kebijakan pusat maupun daerah untuk pemajuan kebudayaan.
7. Meningkatkan peran pemerintah sebagai fasilitator pemajuan kebudayaan.
a. Membangun Sistem Data Kebudayaan Terpadu yang bersifat terbuka dan kredibel
b. Memastikan perluasan dan pemerataan akses publik pada sarana dan prasarana
kebudayaan
c. Meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia bidang kebudayaan
B. Kerangka Regulasi
Kerangka regulasi yang dibutuhkan Museum Basoeki Abdullah untuk mendukung
tercapainya sasaran strategis Direktorat Jendral Kebudayaan dijabarkan kerangka
Regulasi yang dibutuhkan untuk mengawal tercapainya arah kebijakan, strategi dan
sasaran dijelaskan pada Tabel 3.1 sebagai berikut :
Tabel 3.1
Kerangka Regulasi
No
.
Arah Kerangka Regulasi
dan/atau Kebutuhan Regulasi
Urgensi Pembentukan Berdasarkan Evaluasi
Regulasi Eksisting, Kajian, dan Penelitian
1. RPP tentang Pelestarian Cagar
Budaya
Agar dalam pelestarian, pengembangan, dan
pemanfaatan cagar budaya mempunyai dasar
hukum
yang kuat dan jelas sehingga mudah di
implementasikan.
2. SOP, Juknis dan Juklak
Pelaksanaan Resolusi Agenda
Strategis Pemajuan Kebudayaan.
Agar dalam pelaksanaan kegiatan Museum
Basoeki Abdullah yang mendukung program
Direktorat Jenderal Kebudayaan mempunyai
dasar hukum yang kuat dan jelas sehingga
mudah diimplementasikan.
C. Kerangka Kelembagaan
Kerangka kelembagaan adalah perangkat Kementerian yang meliputi struktur
organisasi,ketatalaksanaan, dan pengelolaan aparatur sipil negara. Struktur organisasi
Kemendikbud 2015—2019 ditunjukan pada gambar 3.2. Perincian program dan kegiatan
yang menjadi tanggung jawab setiap bagian struktur dapat dilihat pada Tabel 3.3
Gambar 3.2
Struktur Organisasi Kemdikbud
Untuk memperjelas bagan organisasi, program, dan kegiatan Museum Basoeki Abdullah
yang mengacu pada Direktorat Jenderal Kebudayaan adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2 Sasaran Program dan IKP Program Pelestarian dan Pemajuan Budaya
No Sasaran Program IKP
1. Meningkatnya jumlah pelaku dan
pengelola budaya dalam pelestarian dan
pemajuan kebudayaan
Jumlah pelaku dan pengelola budaya
dalam pelestarian dan pemajuan
kebudayaan
2. Mewujudkan akses yang meluas, merata
dan berkeadilan di bidang kebudayaan.
Jumlah orang yang mengakses yang
sarana dan prasarana kebudayaan.
3. Meningkatkan peran kebudayaan dalam
hubungan antar daerah dan antar bangsa
Jumlah kerjasama kebudayaan antar
daerah yang difasilitasi Direktorat
Jenderal Kebudayaan
Jumlah kerjasama kebudayaan antar
bangsa yang difasilitasi Direktorat
Jenderal Kebudayaan
4. Mewujudkan mutu tata kelola yang
efektif dan efisien
Presentasi satuan kerja lingkup
Ditjen Kebudayaan meningkat
kualitas layanan, manajemen sumber
daya dan tata kelolanya.
BAB IV
TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
A. Target Kinerja
Target Kinerja Museum Basoeki Abdullah Tahun 2015 – 2019 adalah:
Target Kinerja Tahun 2015 - 2019 (Renstra Awal)
KODE
PROGRAM/KEGIA
TAN/OUTPUT/SUB
OUTPUT
TARGET
2015 2016 2017 2018 2019
023. 15. 12 Program Pelestarian
Budaya
5178 Pengelolaan
Permuseuman
5178. 001 Koleksi Museum yang
Dikelola
1339
koleksi
2886
koleksi
2896
koleksi
2096
koleksi
2916
koleksi
5.178.002 Museum yang
Direvitalisasi
Pemb fisik
2
Pamer
tetap Mus. 0 0 1 Museum
5.178.004 Masyarakat yg
Mengapresiasi museum 5350 orang
10.365
orang
10.415
orang
10.465
orang
10.515
orang
5.178.005 Koleksi museum yg di
reinventariasi
800
koleksi
1947
koleksi
1949
koleksi
751
koleksi
751
koleksi
5.178.007 Koleksi museum yg
dikaji 1 naskah 4 naskah 7 naskah 7 naskah 6 naskah
5.178.994 Layanan Perkantoran 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan
5.178.997 Peralatan dan Fasilitas
Perkantoran 20 unit 20 unit 20 unit 25 unit 25 unit
Target Kinerja Tahun 2015 - 2019 (Renstra Revisi)
KODE
PROGRAM/KEGIATA
N/OUTPUT/SUBOUTP
UT
TARGET
2015 2016 2017 2018 2019
023. 15. 12 Program Pelestarian Budaya
5178 Pengelolaan Permuseuman
5178. 001 Koleksi Museum yang Dikelola
1339 koleksi
2388 koleksi
200 kleksi 2587
koleksi 951 koleksi
5178.002
Museum yang Direvitalisasi
Pemb fisik 2 Pamer tetap
Mus. - - -
5178.004
Masyarakat yg Mengapresiasi museum
6350 orang 7000 orang 8590 orang 41470 orang
49500 orang
5178.005
Koleksi museum yg di reinventariasi
- - - - -
5178.007
Koleksi museum yg dikaji 1 naskah 1 naskah 5 naskah 5 naskah 3 naskah
5178.950
Layanan Dukungan Manajemen Eselon I
(Anggaran)
- - 1 Layanan 1 Layanan 1 Layanan
5178.951
Layanan Internal
(Overhead) - - 30 unit 36 unit 6 Unit
5178.994
Layanan Perkantoran 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan
5178.997
Peralatan dan Fasilitas
Perkantoran 10 unit 36 unit - - 25 unit
B. Kerangka Pendanaan
Sedangkan pendanaan Museum Basoeki Abdullah Tahun 2015 – 2019 adalah:
Pendanaan Tahun 2015 - 2019 (Renstra Awal)
KODE PROGRAM/KEGIATAN/O
UTPUT/SUBOUTPUT
ALOKASI (dlm ribuan)
2015 2016 2017 2018 2019
023. 15. 12
Program Pelestarian Budaya
5178 Pengelolaan Permuseuman 13.994.866.000 11.910.000.000 9.800.999.000 10.781.100.000 11.471.211.000
5178. 001
Koleksi Museum yang Dikelola
780.000.000 858.000.000 943.800.000 1.038.180.000 1.141.998.000
5178. 002
Museum yang Direvitalisasi 5.894.866.000 3.000.000.000 0 0 0
5178. 004
Masyarakat yg Mengapresiasi museum
3.304.680.000 3.635.148.000 3.998.662.000 4.398.529.000 4.838.382.000
5178. 005
Koleksi museum yg di reinventariasi
60.000.000 66.000.000 72.600.000 79.860.000 87.846.000
5178. 007 Koleksi museum yg dikaji
295.000.000 324.500.000 356.950.000 392.645.000 439.100.000
5178. 994
Layanan Perkantoran 3.559.820.000 3.915.802.000 4.307.382.000 4.738.120.000 5.211.932.000
5178. 997
Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
100.500.000 110.550.000 121.605.000 133.766.000 147.143.000
Pendanaan Tahun 2015 - 2019 (Renstra Revisi )
KODE
PROGRAM/KEGIATAN/O
UTPUT/SUB
OUTPUT
ALOKASI (dlm ribuan)
2015 2016 2017 2018 2019
023. 15. 12
Program Pelestarian Budaya
5178 Pengelolaan Permuseuman 10.800.000.000 12.269.000.000 9.882.646.000 9.012.266.000 8.362.057.000
5178.
001
Koleksi Museum yang
Dikelola 175.000.000 970.000.000 897.600.000 606.400.000 358.542.000
5178.
002 Museum yang Direvitalisasi 5.894.866.000 4.000.000.000 - - -
5178.
004
Masyarakat yg Mengapresiasi
museum 1.241.134.000 2.806.375.000 4.824.870.000 4.662.318.000 4.657.302.000
5178.
005
Koleksi museum yg di
reinventariasi - - - - -
5178.
007 Koleksi museum yg dikaji 120.000.000 310.000.000 570.000.000 508.718.000 315.248.000
5178.
950
Layanan Dukungan
Manajemen Eselon I (Anggaran)
- -
162.660.000 488.784.000
341.124.000
5178. 951
Layanan Internal (Overhead) - - 374.600.000 36.600.000 88.380.000
5178. 994
Layanan Perkantoran 3.268.500.000 3.772.625.000 3.052.916.000 2.709.446.000 2.601.461.000
5178. 997
Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
100.500.000 410.000.000 - - -
C. Sistem Pemantauan dan Evaluasi
Fungsi pemantauan dan evalusi dalam Satuan Kerja (Satker) adalah untuk mengetahui
kelebihan dan kekurangan pada Satuan Kerja yang bersangkutan secara berkala, yang
hasilnya dapat digunakan untuk memperbaiki kinerja. Pemantauan dan evaluasi dapat
dilihat pada aplikasi Monev DJA dan Monev Bappenas.
BAB V
PENUTUP
Perubahan Rencana Strategis Museum Basoeki Abdullah Tahun 2015 – 2019 telah disusun
berdasarkan pada peraturan yang berlaku yaitu : Undang-Undang Nomor 5 tahun 2017
tentang Pemajuan Kebudayaan, Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2015 tentang
Museum dan Permendikbud Nomor 12 Tahun 2018 tentang Rencana Strategis Kemdikbud
2015 – 2019 (Revisi).
Renstra Museum Basoeki Abdullah menjabarkan visi, misi dan tujuan serta program kegiatan
Museum Basoeki Abdullah yang mengacu pada sasaran program eselon I (Direktorat
Jenderal Kebudayaan). Renstra digunakan sebagai pedoman dan arah pelaksanaan program
Museum Basoeki Abdullah periode 2015 – 2019.
Renstra Museum Basoeki Abdullah diharapkan dapat dipahami serta dimanfaatkan oleh
pengelola Museum, masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya. Dengan demikian
banyak pihak yang terlibat aktif secara efektif dalam program Museum Basoeki Abdullah
termasuk memberikan saran dan kritik membangun demi kemajuan Museum.
top related