raka anggara saputra studi penggunaan ... - core.ac.uk · mendeskripsikan pola penggunaan obat pada...
Post on 08-Mar-2019
239 Views
Preview:
TRANSCRIPT
xiii
SKRIPSI
RAKA ANGGARA SAPUTRA
STUDI PENGGUNAAN ANTIHIPERTENSI
GOLONGAN CALCIUM CHANNEL BLOCKER PADA
PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD)
(Penelitian di RSUD dr. Saiful Anwar Malang)
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2013-2014
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayahnya sampai saat ini sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini yang
berjudul “Studi Penggunaan Antihipertensi Golongan Calcium Channel Blocker
Pada Pasien Chronic Kidney Disease (CKD)”.(Penelitian dilakukan di Instalasi
Rawat Inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang). Penulisan skripsi ini merupakan syarat
mencapai gelar sarjana farmasi di Jurusan Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang.
Keberhasilan dalam menyelesaikan skripsi ini tidak lepas dari dukungan,
bantuan, semangat, bimbingan serta doa dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini
izinkanlah penulis memberikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
meluangkan waktu dan pikiran dalam memebantu terselesainya skripsi ini.
Ucapan terima kasih sebesar-besarnya diucapkan kepada:
1. Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep., Sp.Kom selaku dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberika
kesempatan penulis menambah ilmu di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang.
2. Dr. dr. Pudji Rahaju, Sp THT-KI selaku ketua Komisi Etik Penelitian
Kesehatan RSU Dr. Saiful Anwar Malang yang telah memberikan kelayakan
etik serta izin sehingga penulis mampu melakukan penelitian di RSU Dr.
Saiful Anwar Malang.
3. Ahmad Shobrun Jamil, S.Si., MP selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang dan dosen wali yang telah
memberikan semangat serta masukan selama menempuh pendidikan di
Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.
4. Nailis Syifa’, S.Farm., M.Sc., Apt selaku Kepala Program Studi Farmasi
Universitas Muhammadiyah Malang dan Dosen Pembimbing II yang telah
banyak meluangkan waktu untuk memberi nasihat, bimbingan, masukan serta
iv
dorongan motivasi dalam penyusunan skripsi ini dan selama menempuh
pendidikan di Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang,
5. Drs. Didik Hasmono, Apt., M.S selaku Dosen Pembimbing I yang telah
membimbing, memberi nasihat serta saran, mengarahkan peserta memberi
motivasi sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.
6. Bunda Hidajah Rachmawati, S.Si., Apt., Sp. FRS selaku dosen penguji yang
selalu memberikan masukan serta dorongan motivasi dalam perbaikan skripsi
ini maupun selama menempuh pendidikan di Program Studi Farmasi
Universitas Muhammadiyah Malang.
7. Dra. Lilik Yusetyani, Apt., Sp.FRS selaku dosen penguji yang telah banyak
memberikan masukan dan saran demi kesempurnaan skripsi ini.
8. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah
Malang yang telah memberikan ilmu serta bimbingan dalam penyelesaian
skripsi ini.
9. Kedua Orang Tua tercinta, Bapak Maliki dan Ibu Frida Mikawati yang tanpa
henti terus memberikan segala hal, dengan sabar selalu memberikan kasih
sayang, doa, motivasi yang tidak akan pernah bisa dibalas dengan apapun,
terima kasih atas semua curahan kasih sayang, serta kerja kerasnya dalam
mendidik anak-anaknya sehingga mampu mendapat ilmu yang baik.
10. Kakak Picky Yufo Nugraha yang telah memberikan pelajaran dalam berbagai
hal sehingga memberi tambahan semangat kepada penulis.
11. Anggota keluarga yang lain yang senantiasa memberikan kasih sayang,
semangat, doa serta motivasi kepada penulis.
12. Teman-teman aktivis di HIMFA (Himpunan Mahasiswa Farmasi) dan
ISMAFARSI 2009, 2010, 2011 dan 2012 yang telah memberikan tambahan
ilmu, keceriaan, serta pengalaman yang sangat berharga selama empat tahun
ini.
13. Sahabat-sahabat terdekat Fenny Alvionita, Sri Ina Lestari dan Riski Amalia
yang telah memberikan semangat, motivasi, keceriaan dan doa kepada
penulis.
v
14. Teman-teman seperjuangan Indri Ramdaningsih, Fenny Alvionita, Hervita
Meivenni dan Ardianti atas kerjasama dan kerja keras selama ini.
15. Sahabat-sahabat Agus Nuruul Muzaki, Eko Prasetyo, Yanuar Tataqim,
Wawan Kurniawan dan Rifki Shindy terima kasih atas keceriaan selama ini
dan dorongan yang diberikan.
16. Para keluarga kontrakan Saxopone (Asrama Lombok), Rian, Febri, Rama,
Moga, Alfian, Rosi, MC, Ucup, Ali, Eca, Tyas yang banyak memberi
bantuan, dorongan semangat, motivasi serta keceriaan.
17. Untuk semua pihak yang belum disebutkan, penulis mohon maaf serta terima
kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan dan doa yang telah diberikan.
Bantuan dari semua pihak pada akhirnya penulis ucapkan terima kasih,
semoga apa yang telah kalian berikan selama ini dibalas oleh Allah SWT dengan
sesuatu yang lebih baik. Akhirnya tugas akhir ini penulis tujukan untuk Program
Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang, semoga dapat bermanfaat bagi
kita semua.
Malang, Oktober 2014
Raka Anggara Saputra
vi
RINGKASAN
STUDI PENGGUNAAN ANTIHIPERTENSI GOLONGAN CALCIUM
CHANNEL BLOCKER PADA PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD)
(Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang)
RAKA ANGGARA SAPUTRA
Hipertensi menurut JNC 7 didefinisikan sebagai peningkatan darah arteri
pada orang dewasa yang ditandai apabila tekanan darah ≥ 140 mmHg untuk tekanan
systole dan ≥ 90 mmHg untuk tekanan diastole. Hipertensi primer yang penyebabnya
tidak diketahui meliputi kurang lebih 90% dari total penderita hipertensi seperti
genetik, geografi, lingkungan dan jenis kelamin, dan 10% sisanya disebabkan
hipertensi sekunder (Susalit, 2001). Penyakit ini merupakan faktor resiko utama
untuk penyakit serangan jantung, stroke, gangguan ginjal, serta kebutaan. Menurut
WHO dan the International Society of Hypertension (ISH), saat ini terdapat 600 juta
penderita hipertensi di seluruh dunia, dan 3 juta di antaranya meninggal setiap
tahunnya. Salah satu penyebab hipertensi sekunder menurut etiologinya adalah kasus
disfungsi ginjal yang disebabkan oleh Chronic Kidney Disease (CKD) (Saseen &
Maclaughlin, 2008). Chronic Kidney Disease (CKD) adalah suatu sindrom klinis
yang disebabkan penurunan fungsi ginjal yang bersifat menahun dan berlangsung
progresif. CKD dapat menyebabkan rusaknya fungsi ginjal yang terjadi secara
bertahap. Kerusakan ginjal ini dapat dilihat apabila laju filtrasi glomerular
(Glomerulus Filtration Rate (GFR)) kurang dari 50 mL/menit (NKF-DOQI, 2002).
Pada kasus CKD dengan hipertensi, hipertensi dapat disebabkan karena sudah ada
sebelum CKD bahkan mungkin bisa diperburuk dengan adanya penyakit CKD.
Pemberian antihipertensi harus diberikan untuk pengendalian tekanan darah pada
CKD. Pemberian antihipertensi disamping digunakan untuk menekan progresifitas
penyakit ginjal sendiri juga digunakan untuk mencegah kemungkinan penyakit
kardiovaskuler dan komplikasi penyakit lain (NKF-DOQI, 2002). Tujuan pemberian
antihipertensi adalah untuk menurunkan tekanan darah <130/80 mmHg (Kumolosari
et al., 2012).
Tujuan dari pengobatan CKD dengan hipertensi adalah 1) menurunkan
tekanan darah, 2) mengurangi resiko dari CKD, 3) memperlambat perkembangan
penyakit CKD (NKF-DOQI, 2002). Kontrol hipertensi penting untuk penanganan
umum dari pasien dengan penyakit CKD. Terapi antihipertensi diberikan bukan
hanya untuk menurunkan tekanan darah pada pasien CKD tetapi juga untuk
mengurangi proteinuria, memperlambat penurunan GFR, dan mekanisme patogenetik
lain serta menghambat perkembangan penyakit ginjal dan Cardiovascular Desease
(CVD) (NKF-DOQI, 2002).
vii
Rumusan masalah penelitian ini, bagaimanakah pola penggunaan
antihipertensi golongan calcium channel blocker pada pada pasien chronic kidney
disease di RSU Dr. Saiful Anwar Malang. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pola penggunaan antihipertensi golongan Calcium Channel Blocker
(CCB) pada pasien CKD di RSUD dr. Saiful Anwar Malang dan mengkaji jenis,
bentuk sediaan, dosis, dan rute dari golongan obat CCB yang diberikan pada pasien
CKD. Manfaat penelitian ini adalah mengetahui pola penggunaan dan
penatalaksanaan terapi CKD di RSUD dr. Saiful Anwar Malang, memberikan bahan
pertimbangan dalam penatalaksnaan terapi antihipertensi pada pasien CKD dalam
mencapai kualitas yang lebih baik dalam pelayanan di rumah sakit dan diharapkan
dapat menjadi refrensi untuk penelitian selanjutnya agar lebih baik dan rasional.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan tidak ada perlakuan
terhadap sampel dengan rancangan, dan rancangan penelitian bersifat deskriptif dan
pengambilan data secara retrospektif. Penelitian deskritpif bertujuan untuk
mendeskripsikan pola penggunaan obat pada terapi CKD, sedangkan data yang
dikumpulkan secara retrospektif, yaitu dengan mengolah data rekam medik kesehatan
(RKM) pasien gagal ginjal periode 1 januari 2013 sampai 31 desember 2013.
Dari 232 RMK, didapatkan 32 sampel yang masuk kriteria inklusi yaitu
wanita berjumlah 21 pasien (66%) dan pria 11 pasien (34%), sedangkan usia paling
banyak yaitu pada rentang 46-56 tahun yang terdiri dari pria berjumlah 6 pasien
(54,55%) dan wanita 8 pasien (38,10%). Terapi antihipertensi yang paling banyak
digunakan adalah kombinasi tiga antihipertensi sebanyak 29 pasien (47%) yaitu
kombinasi antihipertensi golongan CCB + ACE + Diuretik sebanyak 10 pasien
(34,48%) yaitu jenis nifedipin + captopril + furosemid 5 pasien (17,24%).
Antihipertensi terbanyak kedua adalah kombinasi dua antihipertensi sebanyak 18
pasien (29%) yaitu jenis antihipertensi nifedipin + captopril sebanyak 5 pasien
(27,78%). Antihipertensi terbanyak ketiga adalah kombinasi empat sebanyak 8 pasien
(14%) yaitu jenis Nifedipin + Captopril + Clonidin + Furosemid 3 pasien (33,33%)
dan keempat yaitu tunggal sebanyak 6 pasien (10%) yaitu jenis CCB amlodipin dan
nifedipin masing-masing 3 pasien (50%).
viii
ABSTRACT
STUDY OF THE USE CALCIUM CHANNEL BLOCKERS at
PATIENTS CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD)
(Research carried out in the installation of Inpatient RSU Dr. Saiful Anwar Malang)
RAKA ANGGARA SAPUTRA
Background. Hypertention is one of the main risk factors of the Chronic Kidney
Disease. CKD is a clinical syndrome caused by decreased renal function chronically
and progressively. CKD can lead to defective kidney function that occur gradually.
Kidney damage can be seen when the glomerular filtration rate (GFR) is less than 50
ml/min. Antihypertensive should be given to controlling blood pressure in CKD and
suppressed the progressive kidney disease and preventing the possibility of
cardiovascular disease and other complications.
Purpose. The purpose of this research is to know the usage patterns of Calcium
Channel Blocker (CCB) in patients with CKD in RSU Dr. Saiful Anwar Malang.
Research Methods. This research is observational research design is both descriptive
and retrospective data retrieval using medical health record renal failure patients
period 1 January 2013 to 31 December 2013.
Results and conclusions. Of the 32 samples, the use of a single CCB is amlodipin
and nifedipin (50%), a combination of two antihipertensi CCB + ACE and CCB +
Diuretic (38,89%), the combination of three CCB + ACE + Diuretic (34,48%), the
combination of four antihipertensi CCB + ACE + Alpha Agonist + Diuretic
(33,33%).
Keywords: Calcium Channel Blocker (CCB), Chronic Kidney Disease, Hypertention
ix
ABSTRAK
STUDI PENGGUNAAN ANTIHIPERTENSI GOLONGAN CALCIUM
CHANNEL BLOCKER PADA PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD)
(Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang)
RAKA ANGGARA SAPUTRA
Latar Belakang. Hipertensi merupakan salah satu faktor resiko utama pada penyakit
Chronik Kidney Disease (CKD). Chronic Kidney Disease (CKD) adalah suatu
sindrom klinis yang disebabkan penurunan fungsi ginjal yang bersifat menahun dan
berlangsung progresif. CKD dapat menyebabkan rusaknya fungsi ginjal yang terjadi
secara bertahap. Kerusakan ginjal ini dapat dilihat apabila laju filtrasi glomerular
(Glomerulus Filtration Rate (GFR)) kurang dari 50 mL/menit. pemberian
antihipertensi harus diberikan untuk pengendalian tekanan darah pada CKD.
Pemberian antihipertensi digunakan untuk menekan progresifitas penyakit ginjal,
mencegah kemungkinan penyakit kardiovaskuler dan komplikasi penyakit lain.
Tujuan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola penggunaan
antihipertensi golongan Calcium Channel Blocker (CCB) pada pasien CKD di RSUD
dr. Saiful Anwar Malang.
Metode Penelitian. Penelitian ini bersifat observasional dengan rancangan penelitian
bersifat deskriptif dan pengambilan data secara retrospektif menggunakan rekam
medik kesehatan (RKM) pasien gagal ginjal periode 1 januari 2013 sampai 31
desember 2013.
Hasil dan Kesimpulan. Dari 32 sampel, golongan CCB penggunaan tunggal adalah
amlodipin dan nifedipin (50%), kombinasi dua antihipertensi CCB + ACE dan CCB
+ Diuretik (38,89%), kombinasi tiga CCB + ACE + Diuretik (34,48%), kombinasi
empat antihipertensi CCB + ACE + Alfa Agonist + Diuretik (33,33%).
Kata Kunci : Calcium Channel Blocker (CCB), Chronic Kidney Disease, Hipertensi
x
DAFTAR SINGKATAN
ARB = Angiotensin Reseptor Blocker
Askes = Asuransi Kesehatan
AV = Antrial Ventrikular
BB = Berat Badan
BUN = Blood Urea Nitrogen
BUN = Blood Urea Nitrogen
Ca = Calcium
Ca. Cervix = Cancer Cervix
CCB = Calcium Channel Blocker
CKD = Chronic Kidney Desease
CO = Cardiac Output
CVD = Cardiovascular Desease
DepKes = Departemen Kesehatan
DM = Diabetes Mellitus
EPO = Erythropoietin
ESRD = End Stage Renal Desease
ESRD = End Stage Renal Disease
GFR = Glomerulus Filtration Rate
xi
HB = Hemoglobin
HF = Heart Failure
HT = Hipertensi
IRR = Indonesian Renal Registry
ISH = International Society of Hypertention
Jamkesmas = Jaminan Kesehatan Msayarakat
JNC 7 = Joint National Commite 7
KRS = Keluar Rumah Sakit
LPD = Lembar Pengumpulan Data
LPS = Lipopolisakarida
MRS = Masuk Rumah Sakit
NaBic = Natrium Bicarbonat
NHANES = National Health and Nutrition Examination Survey
NKF-KDOQI = National Kidney Foundation – Kidney Desease Outcomes Quality
Initiative
N-N = Normal Normotensif
NO = Nore Ephinephrin
NSAID = Non steroidal Anti Inflamatory Drugs
ODR = Osteodistrofy Renal
Pa = Parsial Carbondioksida
PO = Per Oral
PTH = Parathiroid Hormone
xii
RAA = Renin Angiotensin Aldosteron
RKM = Rekam Medik Kesehatan
RMK = Rekam Medik Kesehatan
ROC = Receptor Operated Channel
RR = Respiratory Rate
RSSA = Rumah Sakit Saiful Anwar
RSU = Rumah Sakit Umum
SBP = Systole Blood Presure
SKRT = Survei Kesehatan Rumah Tangga
SRAA = Sistem Renin Angiotensin Aldosteron
SSP = Sistem Saraf Pusat
TD = Tekanan Darah
VOC = Voltage Operated Channel
WBC = White Blood Cell
WHO = World Health Organization
xiii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………....... i
LEMBAR PENGUJIAN………………………………………………… ii
KATA PENGANTAR…………………………………………………… iii
RINGKASAN…………………………………………………………… vi
ABSTRACT…………………………………………………………….. viii
ABSTRAK……………………………………………………………… ix
DAFTAR SINGKATAN………………………………………………… x
DAFTAR ISI…………………………………………………………..... xiii
DAFTAR TABEL……………………………………………………… xviii
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………. xx
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………. xxii
BAB I: PENDAHULUAN………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………… 5
1.3 Tujuan Penelitian …………………………………………… 5
1.4 Manfaat Penelitian…………………………………………… 5
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA………………………………………… 6
2.1 Hipertensi……………………………………………………. 6
2.1.1 Definisi Hipertensi……………………………………… 6
2.1.2 Epidemiologi Hipertensi………………………………... 6
2.1.3 Manifestasi Klinis Hipertensi…………………………… 7
2.1.4 Klasifikasi Hipertensi…………………………………… 7
2.1.5 Etiologi Hipertensi……………………………………… 8
2.1.5.1 Hipertensi Primer ……………………………… 8
xiv
2.1.5.2 Hipertensi Sekunder …………………………… 8
2.1.6 Patofisiologi Hipertensi………………………………… 9
2.1.7 Komplikasi Hipertensi………………………………….. 10
2.2 Chronic Kidney Desease (CKD)……………………………… 11
2.2.1 Gambaran Umum Struktural Ginjal …………………….. 11
2.2.2 Definisi CKD…………………………………………….. 12
2.2.3 Epidemiologi CKD……………………………………..... 12
2.2.4 Manifestasi Klinis CKD………………………………….. 13
2.2.5 Klasifikasi CKD………………………………………….. 13
2.2.6 Etiologi CKD…………………………………………….. 14
2.2.7 Patofisiologi CKD……………………………………….. 16
2.2.8 Komplikasi CKD………………………………………… 19
2.2.8.1 Keseimbangan Cairan dan Elektrolit ………….. 20
2.2.8.2 Asidosis Metabolik ……………………………. 20
2.2.8.3 Kardiovaskular ………………………………… 21
2.2.8.4 Hematologik …………………………………… 21
2.2.8.5 Hiperparatiroidisme ……………………………. 22
2.2.8.6 Gangguan Endokrin ……………………………. 22
2.2.9 Tanda dan Gejala CKD ………………………………… 22
2.2.9.1 Tanda-tanda CKD ……………………………… 22
2.2.9.2 Gejala CKD …………………………………….. 23
2.2.10 Penatalaksanaan Terapi pada Pasien CKD ……………. 23
2.2.10.1 Antihipertensi …………………………………. 23
2.2.10.2 Obat Anemia …………………………………... 24
2.2.10.3 Renal Bone Desease …………………………… 25
2.2.10.4 Lipid Lowering Agent ……………………........ 26
xv
2.2.10.5 Asidosis Metabolik ……………………………. 27
2.3 Tinjauan Antihipertensi pada CKD …………………….. 27
2.3.1 ACE Inhibitor………………………. ……………. 27
2.3.2 Diuretik………………………….. ……………….. 28
2.3.3 Antagonis Reseptor Angiotensin………………….. 29
2.3.4 Beta Blocker……………………………………… 30
2.3.5 Alfa Blocker……………………………………… 30
2.3.6 Calcium Channel Blocker……………………….. 31
2.3.6.1 Golongan Dihidropiridin ………………………. 34
2.3.6.1.1 Amlodipin ……………………………… 34
2.3.6.1.2 Nifedipin ……………………………….. 36
2.3.6.1.3 Nicardipin ……………………………….. 38
2.3.6.2 Golongan Non-Dihidropiridin ………………….. 40
2.3.6.2.1 Diltiazem ……………………………….. 40
2.3.6.2.2 Verapamil ………………………………. 42
BAB III: KERANGKA KONSEPTUAL…………………………………. 45
3.1 Kerangka Konseptual……………………………………… 45
3.2 Skema Kerangka Konseptual……………………………… 47
3.3 Kerangka Operasional……………………………………... 48
BAB IV: METODE PENELITIAN………………………………………. 49
4.1 Rancangan Penelitian……………………………………….. 49
4.2 Bahan Penelitian…………………………………………….. 49
4.3 Populasi dan Sampel………………………………………… 50
4.4 Instrumen Penelitian ………………………………………... 50
4.5 Lokasi dan Waktu Penelitian………………………………… 50
4.6 Definisi Operasional Parameter Penelitian…………………... 50
xvi
4.7 Prosedur Pengumpulan Data…………………………………. 51
4.8 Metode Pengumpulan Data…………………………………... 51
4.9 Analisis Data………………………………………………… 52
BAB V: HASIL PENELITIAN…………………………………………… 53
5.1 Demografi pasien……………………………………………. 53
5.1.1 Jenis Kelamin Pasien Chronic Kidney Disease………. 53
5.1.2 Usia dan Jenis Kelamin Pasien Chronic Kidney Disease 54
5.1.3 Status Pasien Chronic Kidney Disease……………….. 54
5.2 Faktor Resiko……………………………………………….. 55
5.3 Penyakit Penyerta…………………………………………… 55
5.4 Profil Tekanan Darah………………………………………... 56
5.5 Terapi Antihipertensi yang Diterima Pasien
Chronic Kidney Disease…………………………………….. 57
5.5.1 Distribusi Terapi Antihipertensi Tunggal yang diterima
Pasien Chronic Kidney Disease………………………. 57
5.5.2 Distribusi Terapi Kombinasi Dua Antihipertensi yang
diterima Pasien Chronic Kidney Disease…………….. 58
5.5.3 Distribusi Terapi Kombinasi Tiga Antihipertensi yang
diterima Pasien Chronic Kidney Disease…………….. 59
5.5.4 Distribusi Terapi Kombinasi Empat Antihipertensi yang
diterima Pasien Chronic Kidney Disease………………… 60
xvii
5.6 Distribusi Perubahan Dosis dan Sediaan Antihipertensi
Golongan CCB yang Diterima Pasien Chronic Kidney Disease.. 62
5.7 Lama Perawatan Pasien Chronic Kidney Disease……………… 62
5.8 Kondisi dan Status Keluar Rumah Sakit Pasien
Chronic Kidney Disease………………………………………… 63
5.9 Pasien Meninggal Saat Keluar Rumah Sakit……………………. 63
BAB VI: PEMBAHASAN……………………………………………………. 64
BAB VII: KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………. 76
7.1 Kesimpulan…………………………………………………….. 76
7.2 Saran…………………………………………………………… 76
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 77
LAMPIRAN……………………………………………………………….. 83
xviii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
II.1 Klasifikasi tekanan darah ……………………………………….. 7
II.2 Faktor resiko hipertensi dan target organ……………………………. 8
II.3 Penyakit dan obat penyebab hipertensi sekunder……………………. 9
II.4 Klasifikasi gagal ginjal…………………………………….. ………... 14
II.5 Faktor resiko gagal ginjal………………………………….. ………... 15
II.6 Profil golongan ACE inhibitor……………………………………….. 28
II.7 Sifat berbagai antagonis kalsium…………………………………….. 33
V.1 Distribusi penyakit penyerta pasien chronic kidney disease
Di instalasi rawat inap RSU Dr. Saiful Anwar malang …………….. 55
V.2 Distribusi tekanan darah pasien chronic kidney disease saat
MRS dan KRS di instalasi rawat inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang.. 56
V.3 Distribusi terapi antihipertensi tunggal yang diterima pasien CKD
di instalasi rawat inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang……………….. 57
V.4 Distribusi terapi kombinasi dua antihipertensi yang diterima pasien
CKD di instalasi rawat inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang …………. 58
V.5 Distribusi jumlah terapi kombinasi tiga antihipertensi yang diterima
pasien CKD di instalasi rawat inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang…. 59
xix
V.6 Distribusi jumlah terapi kombinasi Empat antihipertensi yang diterima
pasien CKD di instalasi rawat inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang…… 60
V.7 Distribusi perubahan rute, dosis dan sediaan antihipertensi golongan
CCB yang diterima pasien CKD di instalasi rawat Inap RSU
Dr. Saiful Anwar Malang……………………………………………… 62
V.8 Pasien meninggal saat keluar rumah sakit pada pasien CKD di instalasi
rawat inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang…………………………….. 63
xx
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Gambaran umum struktural ginjal…………………………………... 11
2.2 Mekanisme perkembangan penyakit ginjal…………………………. 17
2.3 Struktur Amlodipine………………………………………………… 34
2.4 Struktur Nifedipin…………………………………………………… 36
2.6 Struktur Nicardipin………………………………………………….. 38
2.8 Struktur Diltiazem…………………………………………………… 40
2.9 Struktur Verapamil…………………………………………………... 42
3.1 Skema kerangka konseptual………………………………………… 47
3.2 Skema kerangka operasional………………………………………... 48
5.1 Distribusi jenis kelamin pasien chronic kidney disease di instalasi
rawat inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang ………………………… 53
5.2 Distribusi usia dan jenis kelamin pasien chronic kidney disease
di instalasi rawat inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang …………….. 54
5.3 Distribusi status pasien chronic kidney disease di instalasi rawat
inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang ………………………………… 54
5.4 Distribusi faktor resiko pada pasien CKD di instalasirawat inap
RSUDr. Saiful Anwar Malang……………………………………….. 55
xxi
5.5 Distribusi komposisi antihipertensi yang diterima pasien CKD
di instalasi rawat inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang……………… 57
5.6 lama perawatan pada pasien CKD di intalasi rawat inap RSU Dr. Saiful
Anwar Malang………………………………………………………… 62
5.7 Kondisi dan status keluar rumah sakit pada pasien CKD di instalasi
rawat inap RSU Dr. Saiful Anwar malang……………………………. 63
xxii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Daftar Riwayat Hidup………………………………………………….. 83
2. Surat Pernyataan ………………………………………………………. 84
3. Kelayakan Etik……………………………………………...................... 85
4. Surat Permohonan Penelitian…………………………………………… 86
5. Daftar Nilai Normal……………………………………………………. 87
xxiii
Daftar Pustaka
Aldemir, N.M.; Begenik, H.; Emre, H.; Erdur, F.M.; Soyoral, Y., 2012.
Amlodipine-Induced Gingival Hyperplasia in Chronic Renal Failure: A
Case Report. African Health Sciences, Vol 12
Alim, tanri, 2013. GINJAL. [Diakses Januari, 19 2013] Tersedia di:
http://www.biologi-sel.com/2013_11_01_archive.html
Anderson, Philip O., Knoben, James E., Toutman, William G., 2002. PART I:
Drug Monographs. Cardiovascular drugs. Calcium Channel Blocking
Drugs. Handbook of Clinical Drug Data, , edition, New York:
McGraw-Hill Companies., pp. 361-367
Besarab, A., 2011. Anemia of Chronic Kidney Desease. Chronic Kidney Disease
(CKD): Clinical Practice Recommendations For Primary Care
Physicians and Health Care Providers A Collaborative Approach. In.
Yee, J & Krol, D.Gregory (Eds). Edition. Los Angeles : Henry Ford
Hospital, pp.28-30
BMJ, Group., 2009. Cardiovascular System. Nitrates, calcium-channel blockers, and
other antianginal drugs. British National Formulary, edition,
London: BMJ Group and RPS Publishing., pp. 108-121
Brunton,L.L; Parker,K.L; Blumenthal, D.K; & Buxton, I.L.O; 2010 In: Manurung,
J., Aini, N., Hadinata,A.H., Fazriyah, Y., and Vidhayanti, H., Goodman
& Gilman’s : Manual Farmakologi dan Terapi. Diterjemahkan
oleh Sukandar,E.Y.;Adnyana,I.K.;Sigit,J.I.; Sasongko,L.D.N &
Anggadiredja,K. Jakarta : EGC.
Canadian Journal of Cardiology. 2012. Guidelines: The 2012 Canadian
Hypertension Education Program Recommendations for the
Management of Hypertension: Blood Pressure Measurement, Diagnosis,
Assessment of Risk, and Therapy. Vol. 28. P.270-287.
Cohen, D., Towsend, R., 2011. Hypertention In CKD. Chronic Kidney Disease
(CKD): Clinical Practice Recommendations For Primary Care
Physicians and Health Care Providers A Collaborative Approach. In.
Yee, J & Krol, D.Gregory (Eds). Edition. Los Angeles : Henry Ford
Hospital, pp.19-23
xxiv
Conteras, G., Greene, T., Lawrence, Y., Agodoa., Cheek, D., Junco, G., Dowie, D.,
Lash, J., Lipkowitz, M., Edgar, R., Miller., Ojo, A., Sika, M.,
Wilkening, B., Toto, R., 2014. Blood Pressure Control, Drug Therapy, and
Kidney Disease. In: American Heart Association. Vol. 46. No. 44-50
Darnindro, N., Muthalib, A., 2008. Tatalaksana Hipertensi pada Pasien dengan
Sindrom Nefrotik, Dalam: Maj Kedokt Indon. Vol. 58. No.2.
DepKes RI., 2009. Pharmaceutical Care untuk Penyakit Hipertensi. Direktorat
Bina Farmasi Komunitas dan Klinik ditjen Bina kefarmasian dan alat
kesehatan, pp.1-7
Dinar, A., 2012. Sepsis dan Syok Septik. Diakses tanggal 26 Juni 2014.
http://agathariyadi.wordpress.com/2012/09/21/sepsis-dan-syok-septik-2/
Donna S. Hanes.; Matthew R. Weir.; 2005. Management and Treatment In
General and In Special Populations. Calcium Antagonists, In. Edouard J.
Battegay.,Gregory Y.H., and George L.B., Hypertention: Principles and
Practice, United States: Taylor & Francis Group.
Egan, C., Pontremoli, R., 2011. Role of the fixed-dose combination lercanidipine–
enalapril in renal protection. Journal Nephrology. Vol. 24. No. 4
Fatema, Kaniz., Abedin, Zaenal., Mansur, Abul., Rahman, Farzana., Khatun,
Taslima., Sumi, Nurunnahar., Kobura, Khadizatul., Akter, Selima., and
Ali, Liaquat., 2013. Screening for Chronic Kidney Diseases among an
Adult Population. Saudi Journal of Kidney Diseases and
Transplantation.
Fitriani., 2010. Pengalaman Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani
Perawatan Hemodialisa di Rumah Sakit Telogorejo Semarang.
Semarang: Universitas diponogoro.
Fox, Chester H., Voleti, Vasu., Khan, Linda S., Murray, Brian., and Vassalotti,
Joseph., 2008. A Quick Guide to Evidence-Based Chronic Kidney Disease
Care for the Primary Care Physician. Postgraduate Medicine Volume,
Vol 120. No 2
Gordon H, Williams, 2000. Gangguan Sistem Kardiovaskular: Penyakit Vaskuler
Hipertensif, In. Asidie, Ahmad.H., Harrison’s Principles of Internal
medicines, edisi .volume 3, Jakarta: EGC, pp.1256-1272
xxv
Hayashi, K., Homma, K., Wakino, S., Tokuyama, H., Sugano, N., Saruta, T., and
Itoh, H., 2010. T-Type Ca Channel Blockade as a Determinant of Kidney
Protection. Keio J Med, Vol. 53. No. 3. pp. 84-95.
Ho, Tammy L., 2011. CKD Mineral and Bone Disorder. Chronic Kidney Disease
(CKD): Clinical Practice Recommendations For Primary Care
Physicians and Health Care Providers A Collaborative Approach. In.
Yee, J & Krol, D.Gregory (Eds). Edition. Los Angeles : Henry Ford
Hospital, pp.31-39
Hudson, Joanna Q., 2008. Chronic Kidney Desease: Management of
Complications. In: Dipiro, Joseph T., Talbert, Robert L., Yee, Gary C.,
Matzke, Gary R., Wells, Barbara G., and Posey, L Michael.,
Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, edition, New
York: McGraw-Hill Companies, Inc., pp. 765-789
IAI, 2013. Informasi Spesialite Obat Indonesia. Vol. 48. Jakarta: PT. ISFI
Penerbitan. Hal. 330-336
Johnson, Cynda Ann., Levey, Andrew S., Coresh, Josef., Levin, Adeera., Lau,
Joseph., and Eknoyan, Garabed., 2004. Clinical Practice Guidelines for
Chronic Kidney Disease in Adults: Part I. Definition, Disease Stages,
Evaluation, Treatment, and Risk Factors. American Family Physician,
Vol 70. No 5
Joy, Melanie S., Kshirsagar, Abhijit., and Franceschini, Nora., 2008. Chronic
Kidney Desease: Progression and Modifying Therapies. In: Dipiro, Joseph
T., Talbert, Robert L., Yee, Gary C., Matzke, Gary R., Wells, Barbara G., and
Posey, L Michael., Pharmacotherapy: A Pathophysiologic
Approach, edition, New York: McGraw-Hill Companies, Inc., pp.
745-759
Krane, V.,and Wanner, C., 2009. Dyslipidemi In Chronic Kidney Desease. In.
Molony, D.A and Craig, J.C (Eds.). Evidence Based Nephrology.
Chichester: John Wiley and sons, Ltd, p.337
Kumolosari, E., Ng Wen, B.N., and Abdul Aziz, S.A., 2012. Effectiveness of
Antihypertensive Drugs in Hypertensive Patients With End Stage Renal
Failure. In. Med J Malaysia, Vol 67, No 4
xxvi
Lin, J., 2011. Proteinuria In Chronic Kidney Desease. Chronic Kidney Disease
(CKD): Clinical Practice Recommendations For Primary Care
Physicians and Health Care Providers A Collaborative Approach. In.
Yee, J & Krol, D.Gregory (Eds). Edition. Los Angeles : Henry Ford
Hospital, pp.24-27
Lorraine M. Wilson.; Sylvia A. Price,. 2005.Gangguan Sistem Ginjal, Gagal
Ginjal kronik. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-proses Penyakit.
Edisi .Volum 2. Jakarta: EGC, pp.914
Malik, A., 2011. Gambaran Kasus Gagal Ginjal Kronis (GGK) Di Rumah
Sakit umum Kabanjahe Tahun 2010. Diakses tanggal 25 Juni 2014
http://wwwpohancom.blogspot.com/2011/07/kti-gagal-ginjal-kronis.html
Mustonen, Jukka., 2005. Treatment of chronic renal failure. In: Kunnamo Ilka.,
Evidence-Based Medicine Guidelines, Helsinki, Finland: John Wiley &
Sons Ltd., pp. 354-356
Nafriladi., 2007. Farmakologi dan Terapi. Edisi 5, Jakarta: Departemen
Farmakologi dan Teraupetik Fk UI., pp. 341-360
Neal, L., Benowitz, M.D., 1997. Obat-obat Kardiovaskuar Ginjal: Obat-obat
Antihipertensi, In. Katzung, Bertram G. Farmakologi Dasar & Klinik,
cetakan I, edisi . Jakarta: EGC pp.156
NKF, 2002. K/DOQI Clinical Practice Guidelines on Hyoertention and
AntihypertensiveAgents In Chronic Kidney Desease. [Access September,
24 2012] Availaible at:
http://www.kidney.org/professional/kdoqi/I_bp/index.htm
NKF, 2004. K/DOQI Clinical Practice Guidelines on Hyoertention and
Antihypertensive Agents In Chronic Kidney Desease. [Access September,
24 2012] Availaible at:
http://www.kidney.org/professional/kdoqi/I_bp/index.htm
Nosadini, R., Tonolo, G., 2002. Cardiovascular and Renal Protection in Type 2
Diabetes Mellitus: The Role of Calcium Channel Blockers. Journal of the
American Society of Nephrology. Vol. 13. P. 216-223.
O’Callaghan, C.A., 2009. At a Glance Sistem Ginjal, Edisi kedua. Yasmine,
E.,(terj.), Jakarta: Erlangga, Hal. 54-55, 81, 85
xxvii
Purwanto, D., 2013. Penyakit Ginjal Kronik Yang Terjadi Pada Pasien Dengan
Faktor Risiko Hipertensi. Dalam: Medula. Vol 1. No.1
Rahajeng, E., and Tuminah, S., 2009. Prevalensi Hipertensi dan Determinannya di
Indonesia. Dalam: Majalah Kedokteran Indonesia, vol 59. No 12
Remuzzi, Giuseppe.,2006. Prevention and Treatment of Diabetic Renal Disease in
Type 2 Diabetes. Journal of the American Society of Nephrology. Vol
2 No.14. P. 590–597.
RISKESDAS., 2007. Laporan Nasional Riskesdas, Jakarta : Bahan penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI pp:156
Rossing, K., Jacobsen, P., Pietrazek, L., Parving, H., 2003. Renoprotective Effects
of Adding Angiotensin II Receptor Blocker to Maximal Recommended
Doses of ACE Inhibitor in Diabetic Nephropathy. Diabetes Care. VOL 26,
No. 8.
Saseen J.J. and Maclaughin E.J.;2008. Hypertention. In. DiPiro, J.T.; Talbert L.R.;
Yee C.G.; Matzke, R.G.; Wells, G.B.; and Posey, M.L.;
Pharmacotherapy: A Patophysiology Approach, edition, new
York: McGraw-Hill Companies, Inc.,pp. 139-167
Saseen, J.J. 2009. Essential Hypertention. In: Kimble K., Anne M., Young L.Y.,
Aldredge B.K., Guglielmo B.J., and Kradjan W.A.; William B.R.; (Eds),
Applied Therapeutics: The Clinical Use of Drugs, edition,
Philadelphia: William L. and Wilins, Inc., pp. 1080-1081,1088, 2111
Shokei Kim M., Ogawa, H., Matsui, K., Jinouchi, T., Jinouchi, H., and Arakawa,
K.,2012.AnAngiotensin IIReceptor Blocker–Calcium Channel Blocker
Combination Prevents Cardiovascular Eventsin Elderly High-Risk
Hypertensive Patients With Chronic Kidney Disease Better Than High-
Dose Angiotensin II Receptor Blockade Alone. Kidney International. No
83 pp.167-176
Sjamsiah, Siti., 2005. Farmakoterapi Gagal Ginjal. Surabaya: Program
Pendidikan Spesialis Farmasi Rumah Sakit Fakultas Farmasi
Universitas Airlangga
xxviii
Soemantri, D., 2013. Asuhan Keperawatan Gagal Ginjal Kronis. Diakses
tanggal 26 Juni 2014. http://kumpulanaskep.blogspot.com/2012/06/asuhan-
keperawatan-gagal- ginjal-kronis.html.
Soewanto., Yogiantoro, M., Pranawa ., Mahoni, Chandra I., Mardiana, N., Thaha,
M.,Aditiawardana ., and Widodo., 2008. Pedoman Diagnosis dan Terapi
Bag/SMF Ilmu Penyakit Dalam. Edisi III, Surabaya: Rumah Sakit
Umum Dokter Soetomo Surabaya, hal. 222-236
Suhardjono., Lydia, A., Kapojos, E.J., and Sibutar, R.P., 2001. Gagal Ginjal
Kronik. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Edisi 3. Jakarta:
FKUI. Hal. 427-429
Supadmi, W., 2011. Evaluasi Penggunaan Obat Anti Hipertensi Pada Pasien
Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisis. Jurnal Ilmiah
Kefarmasian. Vol. 1. No.1.
Susalit, E., 2001: Buku Ajar Ilmu Penyakit dalam, Jilid II, Edisi ketiga, Jakarta:
Departemen Ilmu Penyakit dalam FK-UI.
Sweetman, Sean C. (Eds)., 2009. Cardiovascular Drugs. Cardiovascular Group.
Martindale: The Complete Drug Reference, edition, London,
Chicago: Pharmaceutical Press., pp. 1154
Syamsudin, 2011. Buku Ajar Farmakologi Kardiovaskular dan Renal, jilid I.
Jakarta: Salemba Medika, pp.28-30, 40-42, 188
Tatro, David S. (Eds)., 2003. A-Z Drug Facts. San Fransisco: Fact and
Comparisons
Tjay, Hoan Tan., Rahardja, Kirana, 2010. Obat-obat Penting edisi keenam.
Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Hal 569-584, 738-762
Tresia, A.B., 2012. Studi Penggunaan Antihipertensi Pada Pasien Gagal Ginjal
Kronik (GGK) dengan Hipertensi. Malang: Skripsi Program Studi F
armasi
Triyanti, K., Suhardjono., Soewondo, P., Shatri, H., 2008. Renal Function Decrement
in Type 2 Diabetes Mellitus Patients in Cipto Mangunkusumo Hospital.
Acta Med Indones-Indones J Intern Med. Vol. 40, No. 4.
top related