rancang bangun kamera pengintai (camera...
Post on 01-Sep-2018
217 Views
Preview:
TRANSCRIPT
RANCANG BANGUN KAMERA PENGINTAI (CAMERA TRAPS)
SATWA LIAR DI HUTAN DENGAN MENGGUNAKAN
SENSOR INFRA MERAH
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh
Aliffan Wahyu Wibowo
09.11.2768
kepada
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA
2014
DESIGN OF WILDLIFE SURVEILLANCE CAMERAS (CAMERA TRAPS) IN THE WOODS WITH INFRARED SENSOR TECHNOLOGY
RANCANG BANGUN KAMERA PENGINTAI (CAMERA TRAPS)SATWA LIAR DI
HUTAN DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR INFRA MERAH
Aliffan Wahyu Wibowo Emha Taufiq Luthfi
Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
The development of technology and science at this point in the dynamic growth
both types, segmentation, and the destination. Various devices have been created, mainly to assist and facilitate the work of human. Because in this modern era, people are always demanding convenience for each activity. The microcontroller is an electronic device that plays an important role in the manufacture of fully automated devices. Microcontroller has replaced the role of humans in operating a device, so it can be used in making a device that may not be directly operated by human beings.
At this time the condition of endemic wildlife, especially endangered species in Indonesia has become increasingly serious. Many of the practice of poaching, not to mention exacerbated by the narrowing of forest as their home. Because it is necessary supervision and protection against these animals. One of these animals by installing surveillance cameras (Camera Trap) to record and monitor the spread of these animals.
Surveillance camera function to take pictures of animals in the forest. The technology used is a surveillance camera using infrared sensors and a microcontroller. How the surveillance cameras work by detecting body heat and motion captured by an infrared sensor, then every time there is a live object passing in front of the camera, the camera will take a picture of the object. Surveillance cameras are designed to withstand the conditions in the forest that no power source, because the camera is equipped with a solar cell as a backup power source.
Keywords: conservation, wildlife, microcontrollers, sensors, infrared, camera
1
1. Pendahuluan
Pemanfaatan mikrokontroler sudah sangat luas disemua bidang kehidupan,
karena kemudahan-kemudahan dan manfaat yang ditawarkan sangat besar. Salah satu
kelebihannya adalah dapat melakukan pengoperasian secara otomatis.
Dalam bidang perlindungan satwa-satwa langka dan endemik yang dilindungi
oleh pemerintah, teknologi mikrokontroler dapat dimanfaatkan dalam pembuatan kamera
pengintai (camera traps) satwa liar. Untuk mengoptimalkan kinerja kamera pengintai
tersebut, maka kamera pengintai akan dilengkapi dengan teknologi sensor infra merah,
sebagai media input yang dihubungkan ke mikrokontroler.
Kondisi satwa langka terutama satwa endemik di Indonesia semakin
memprihatinkan pada saat ini. Banyak terjadi praktik perburuan liar, belum lagi
diperparah dengan semakin menyempitnya hutan sebagai tempat tinggal mereka.
Karena itu diperlukan pengawasan dan pelindungan terhadap satwa satwa tersebut.
Salah satunya dengan memasang kamera pengintai (camera trap) untuk mendata dan
memantau penyebaran satwa-satwa tersebut. Karena tidak mudah bagi petugas
konservasi untuk mengambil gambar satwa liar dengan begitu dekat.
Kamera pengintai berfungsi untuk mengambil gambar satwa-satwa di hutan,
dengan diikatkan pada sebuah batang pohon yang kuat. Cara kerja kamera pengintai
tersebut dengan mendeteksi panas tubuh dan gerak yang ditangkap oleh sensor infra
merah, maka setiap kali ada objek hidup yang melintas di depan kamera, kamera akan
memotret objek tersebut. Desain kamera pengintai juga dibuat sedemikian rupa, agar
tahan dengan berbagai cuaca extrim di hutan, dan dibuatkan ruang untuk menempatkan
baterai (sumber tenaga lain) sebagai sumber arus listrik.
2. Landasan Teori
2.1 Pengertian Sistem
Terdapat banyak pendapat tentang definisi sistem, akan tetapi keseluruhan
mengandung arti yang sama. Sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari unsur
atau variabel-variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling
bergantung sama lain.
2.2 Pengertian Simulasi
Simulasi adalah suatu proses peniruan dari sesuatu yang nyata beserta keadaan
sekelilingnya (state of affairs). Aksi melakukan simulasi ini secara umum
menggambarkan sifat-sifat karakteristik kunci dari kelakuan sistem fisik atau sistem
abstrak tertentu.
2.3 Kamera Pengintai Satwa
Kamera pengintai satwa adalah sistem yang memungkinkan pengambilan foto-
foto dari satwa liar tanpa harus dikendalikan secara langsung oleh manusia. Untuk
2
karena itu, kamera pengintai harus dilengkapi dengan beberapa piranti pendukung.
Piranti pendukung utamanya adalah mikrokontroler dan sensor infra merah. Sensor infra
merah bertugas untuk mendeteksi adannya panas dan gerak dari suatu objek, jadi setiap
ada objek yang hidup melintas di depan kamera tersebut, maka kamera secara otomatis
akan memfoto objek di depannya tersebut.
2.4 Arduino Uno
Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis ATmega328. Arduino Uno
memiliki 14 pin digital input/output (dimana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM),
6 analog input pins, 1 buah resonator keramik 16 MHz, 1 buah konektor USB, 1 buah
power jack, 1 buah ICSP header, dan 1 buah tombol reset. Semua komponen itu
diperlukan untuk mendukung kerja dari mikrokontroler.
2.5 Mikrokontroler ATmega328
Komponen utama pada papan rangkaian Arduino Uno sebenarnya adalah
sebuah mikrokontroler 8 bit dengan merek ATmega yaitu ATmega328 yang diproduksi
oleh perusahaan Atmel Corporation. Beberapa produk Arduino memang menggunakan
mikrokontroler bertipe ATmega yang berbeda-beda tergantung dari spesifikasinya.
2.6 Sensor PIR (Passive Infrared Receiver)
Passive Infrared Receiver (PIR) adalah sebuah sensor yang berbasis infrared.
Tetapi PIR tidak seperti sensor infra merah lainnya yang terdiri dari IR LED dan
fototransistor. Sensor PIR tidak memancarkan apapun seperti IR LED. Sesuai dengan
namanya yang “Passive”, sensor ini hanya menerima energi dari pancaran sinar infra
merah pasif yang dimiliki setiap benda yang terdeteksi oleh sensor tersebut. Biasanya
yang terdeteksi oleh sensor ini adalah panas tubuh yang dimiliki oleh makhluk hidup.
Pada dasarnya sensor PIR terbuat dari sensor piroelektrik (logam bulat yang terdapat
kristal segi empat di tengahnya), yang dapat mendeteksi radiasi infra merah.
2.7 Panas Tubuh Makhluk Hidup
Panas tubuh adalah perbedaan antara jumlah panas yang diproduksi oleh proses
tubuh dan jumlah panas yang hilang ke lingkungan luar. Adapun tempat pengukuran
suhu tubuh yang relatif konstan seperti, untuk suhu inti : rektum, membran timpani,
esofagus, arteri pulmoner, dan kandung kemih, sedangkan untuk suhu permukaan
seperti kulit, aksila, dan oral. Panas tubuh mempunyai dua submodalitas yaitu rasa dingin
dan rasa panas. Reseptor dingin/panas berfungsi mengindrai rasa panas dan refleks
pengaturan suhu tubuh. Reseptor ini dibantu oleh reseptor yang terdapat di dalam
system syaraf pusat. Dengan pengukuran waktu reaksi, dapat dinyatakan bahwa
kecepatan hantar untuk rasa dingin lebih cepat dibandingkan dengan kecepatan
hantaran rasa panas.
3
2.8 Software Arduino 1.0.3
Aplikasi yang digunakan untuk memprogram mikrokontroler pada papan Arduino
sebenarnya ada banyak, tetapi di sini aplikasi yang akan digunakan adalah Arduino
1.0.3. Aplikasi ini merupakan software yang dikembangkan sendiri dari pihak Arduino,
yang disediakan secara gratis untuk user dan bersifat open source.
2.9 Kamera
Kamera adalah alat yang paling utama di dalam dunia fotografi. Kata kamera
berasal dari bahasa latin yaitu “camera obscura” yang artinya “ruang gelap”, karena pada
awalnya untuk memproyeksikan tampilan dimana suatu ruangan berfungsi seperti cara
kerja kamera fotografis yang modern.
2.10 Baterai
Baterai adalah alat listrik kimiawi yang dapat menyimpan energinya dan
mengeluarkan tenaganya dalam bentuk listrik, kareana baterai mempunyai kemampuan
untuk mengubah energi kimia menjadi energi listrik.
2.11 Panel Surya (Photovoltaic)
Photovoltaic atau yang sering disebut panel surya adalah teknologi yang dapat
berfungsi untuk mengubah atau mengkonversi radiasi sinar matahari menjadi energi
listrik secara langsung. Panel surya biasanya dirangkai dalam sebuah unit yang biasa
disebut module. Dalam sebuah modul surya terdiri dari banyak sel surya (solar cell) yang
bisa disusun secara seri maupun paralel. Sedangkan yang dimaksud dengan surya
adalah sebuah elemen semikonduktor yang dapat mengkonversi energi surya menjadi
energi listrik atas dasar efek photovoltaic.
3. Analisis dan Perancangan Sistem
3.1 Analisis Kebutuhan Sistem
3.1.1 Identifikasi Kebutuhan Perangkat Keras
Kebutuhan alat perlu diinventarisasikan agar didapat data yang menjelaskan
kebutuhan alat dan fungsinya.
No. Alat Fungsi
1 Komputer Menjalankan program aplikasi
2 Printer Mencetak dokumen
3 Solder Peleleh timah
4 Obeng Memasang dan melepas baut
5 Multimeter Mengukur tegangan, frekuensi, dan
tahanan
4
6 Penyedot Timah Mengangkat timah cair dari rangkaian
7 Cutter Pemotong PCB dan pengupas kabel
8 Gunting Pemotong kabel
9 Tang Penjepit benda kerja
10 Gergaji Pemotong benda kerja
11 Bor Pembuat lubang benda kerja
12 Kikir Penghalus benda kerja
Kebutuhan bahan juga perlu diinventarisasikan agar didapat juga data yang
menjelaskan kebutuhan bahan dan fungsinya.
No. Bahan Fungsi dalam Rangkaian Jumlah
1 Arduino Uno Pusat pengendali rangkaian 1
2 Kamera Digital Pengambil gambar 1
3 Sensor PIR Pendeteksi panas tubuh 1
4 Bateari Li-Ion 3,7
volt Menyimpan energi listrik 2
5 Solar Cell 12V Mengkonversi energi sinar matahari
menjadi energi listrik 1
6 Relay 5 volt Saklar elektronik 1
7 Dioda 1N4007 Penyearah tegangan 1
8 Dioda 1N4004 Penyearah tegangan 1
9 Dioda Zener 3,3V Penyetabil tegangan 1
10 Transistor TIP31 Switch arus 1
11 Resistor Hambatan arus listrik 10
12 LED Indikator 2
13 IC LM317T Mengatur pengatur arus 1
14 IC LM555N Mengatur waktu 1
15 Kapasitor 4,7 uf Memfilter arus 1
5
16 Kapasitor 10 uf Memfilter arus 1
17 Kapasitor 1 uf Memfilter arus 1
18 VR 20KΩ Mengatur besarnya arus yang
dibutuhkan 2
19 Saklar 3 kaki Saklar manual 1
20 PCB polos Papan tempat komponen 1
3.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan sistem pada skripsi ini antara
lain :
1. Microsoft Windows 7 sebagai sistem operasi.
2. Arduino 1.0.3 sebagai aplikasi untuk memprogram mikrokontroler.
3. Proteus 8 Professional sebagai aplikasi untuk membuat desain rangkaian.
4. Microsoft Office 2007 sebagai pembuatan laporan.
5. Photoshop CS3 untuk mengolah gambar.
3.1.3 Brainware
Brainware diperlukan untuk memelihara perangkat keras dan perangkat lunak
yang mendukung aplikasi, merawat dari kerusakan, dan merawat perangkat keras.
3.2 Perancangan Sistem
3.2.1 Konsep Dasar
Diagram blok konsep dasar dari sistem kerja kamera pengintai satwa yang
dirancang pada skripsi ini, ditunjukkan pada gambar di bawah ini :
Solar Cell
Baterai
6
3.2.2 Perancangan Perangkat Keras
3.2.2.1 Rangkaian Arduino Uno
Papan rangkaian Arduino Uno berfungsi sebagai pusat pengendali lalu-lintas
aliran data yang masuk ataupun keluar dari mikrokontroler ATmega328 yang tertanam
pada rangkaian. Fungsi dari mikrokontroler ini adalah untuk mengolah input dari
rangkaian PIR, kemudian akan diproses dan menghasilkan keputusan yang berupa
output yang akan dikirim ke rangkaian relay.
3.2.2.2 Rangkaian Sensor PIR
Untuk mengetahui ada tidaknya satwa yang lewat di depan kamera, maka
dibutuhkan sebuah sensor PIR yang akan menangkap panas tubuh dari satwa tersebut.
Dimana sensor PIR akan memberikan menghasilkan input yang dikirim ke rangkaian
Arduino Uno untuk diproses.
3.2.2.3 Rangkaian Relay
Rangkaian relay pada Gambar 3.4 merupakan sebuah rangkaian saklar otomatis
yang akan terhubung ke kamera untuk mengatur tombol shutter. Sistem kerja dari
rangkaian ini adalah dengan menerima output dari mikrokontroler, kemudian rangkaian
relay akan memposisikan relay dalam keadaan on ataupun off, sesuai dengan hasil
ouput dari mikrokontroler.
3.2.2.4 Rangkaian Solar Cell
Sumber tegangan yang digunakan oleh Arduino Uno adalah dua buah baterai Li-
Ion 3,7 volt. Tetapi untuk mengatasi kemungkinan habisnya daya pada baterai, maka
Relay Kamera
Sensor PIR
7
pada rangkaian ini dilengkapi dengan rangkaian Solar Cell yang akan menjadi sumber
tengangan alternatif untuk mensuplai daya ke baterai.
3.2.2.5 Perancangan PCB (Printed Circuit Board)
Agar pemasangan komponen dapat dilakukan dengan benar, terlebih dahulu tata
letak komponen harus ditentukan.
3.2.2.6 Perakitan Komponen
Setelah semua PCB pada masing-masing bagian selesai dikerjakan, langkah
selanjutnya adalah pemasangan komponen pada masing-masing bagian sesuai dengan
rancangan rangkaian yang sudah dibuat. Pemasangan komponen dilakukan dengan cara
menyolder kaki-kaki komponen pada lubang-lubang yang ada di PCB.
3.2.3 Perancangan Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang digunakan pada skrisi ini yaitu Arduino 1.0.3. Aplikasi ini
berfungsi untuk memprogram mikrokontroler pada papan rangkaian Arduino Uno. Sistem
kerja mikrokontroler untuk mengoperasikan komponen-komponen pendukung,
sepenuhnya dapat diatur menggunakan aplikasi ini. Flowchart program pada
mikrokontroler ditunjukkan pada gambar di bawah ini :
8
4. Implementasi dan Pembahasan
4.1 Pembuatan Rangkaian Elektronik
Pada tahap pembuatan rangkaian elektronik, merupakan tahap yang sangat
rentan terhadap kerusakan baik dalam pembuatan maupun dalam penggunaan, dalam
pembuatan bagian elektronis ada beberapa tahapan yang dilakukan.
4.1.1 Pembuatan PCB
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan PCB adalah
PCB single layer, sketsa lay-out PCB, ferricholorida (FeCL3), amplas halus, tinner, mata
bor , dengan diameter 0,8 mm dam 1 mm, solder dan timah.
4.1.2 Pembuatan Layout PCB
Untuk melakukan perancangan layout PCB dapat dengan manual ataupun
menggunakan software, software yang digunakan adalah PCB Designer, dalam
Start
PIR
Ada
Objek
LED Terpicu Pengendali Relay Terpicu
Stop
LED Kamera
Tidak
Ya
9
melakukan design PCB kita harus menyesuaikan pada skema elektronis yang telah ada
agar tidak terjadi kesalahan, berikut gambar desain PCB yang telah selesai.
4.1.3 Perendaman PCB
Tahap berikutnya adalah proses perendaman PCB pada larutan FeCL3 untuk
menghilangkan lapisan tembaga yang tidak digunakan pada PCB
4.1.4 Melubangi PCB
Proses yang tidak kalah penting adalah dalam pemberian lubang pada PCB,
yang digunakan untuk meletakkan kaki-kaki komponen. Alat yang digunakan untuk
melubangi PCB biasanya menggunakan mesin pengebor mini yang khusus digunakan
untuk melubangi PCB dengan diameter 0,8 mm dam 1 mm.
4.1.5 Perakitan PCB
Setelah semua PCB pada masing-masing bagian selesai dikerjakan, langkah
selanjutnya adalah pemasangan komponen pada masing-masing bagian sesuai dengan
desain rangkaian yang sudah dibuat. Pemasangan komponen dilakukan dengan cara
menyolder kaki-kaki komponen pada lubang-lubang yang ada di PCB. Peletakan kaki
komponen harus teliti, jangan sampai tertukar dengan kaki komponen lain agar tidak
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
4.1.6 Board Mikrokontroler (Arduino Uno)
Board mikrokontroler merupakan bagian board yang digunakan untuk meletakan
IC Mikrokontroler ATmega328 dan komponen pendukung lainnya yang merupakan pusat
utama dalam proses pembaca dan pengolah data yang di peroleh dari sensor yang
terpasang, board ini juga digunakan untuk interfacing dengan komputer melalui
hubungan port USB yang terhubung ke komputer yang berfungsi untuk download
program ke dalam Mikrokontroler yang digunakan.
4.1.7 Board Sensor PIR
Board sensor PIR adalah rangkaian sensor yang digunakan untuk mendeteksi
ada tidaknya satwa yang melintas di depan kamera. Sensor yang digunakan adalah
sensor infra merah jenis Passive Infrared Receiver (PIR). Sesuai dengan namanya yang
“Passive”, sensor ini hanya menerima energi dari pancaran sinar infra merah pasif yang
dimiliki setiap benda yang terdeteksi oleh sensor tersebut. Biasanya yang terdeteksi oleh
sensor ini adalah panas tubuh yang dimiliki oleh makhluk hidup.
4.1.8 Board Relay
Board relay berisi rangkaian relay yang berfungsi sebagai saklar otomatis yang
akan terhubung ke kamera untuk mengatur tombol shutter. Sistem kerja dari rangkaian ini
adalah dengan menerima output dari mikrokontroler, kemudian rangkaian relay akan
memposisikan relay dalam keadaan on ataupun off, sesuai dengan hasil ouput dari
mikrokontroler.
10
4.1.9 Board Solar Cell
Board solar cell berisi baterai 7,4 volt yang dilengkapi dengan rangkaian charger
dari pembangkit listrik bertenaga matahari yang merupakan sumber energi listrik
alternatif. Jadi jika tenaga pada baterai telah menipis, baterai akan mendapat suplay
energi dari panel surya.
4.1.10 Kamera
Kamera digunakan untuk mengambil gambar pada saat sensor infra merah
mendeteksi objek, kamera yang digunakan adalah kamera jenis DSLR, karena mudah
dalam perekayasaan tombol shutternya. Dengan kamera ini kualitas gambar akan sangat
baik, namun dengan harga yang cukup mahal dan kurang praktis.
4.1.11 Pembuatan Box Rangkaian Kamera Traps
Pembuatan box rangkaian kamera traps bermanfaat sebagai wadah untuk
meletakkan bagian-bagian rangkaian yang terpisah agar menjadi satu kesatuan dan
melindungi komponen dari debu dan air.
4.2 Pembuatan Program Mikrokontroler
Aplikasi yang digunakan pada skrisi ini yaitu Arduino 1.0.3. Aplikasi ini berfungsi
untuk memprogram mikrokontroler pada papan rangkaian Arduino Uno. Sistem kerja
mikrokontroler untuk mengoperasikan komponen-komponen pendukung, sepenuhnya
dapat diatur menggunakan aplikasi ini..
4.3 Uji Coba Sistem
Uji coba sistem adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
kinerja dari sistem kamera yang telah dibuat, dan untuk mengetahui ketidak sempurnaan
sistem, serta untuk menganalisa dalam melakukan perbaikan selanjutnya. tujuan utama
dari pengetesan sistem ini adalah untuk memastikan bahwa elemen-elemen dari suatu
sistem telah berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. pengujian perlu dilakikan untuk
mencari kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.
Ada dua metode dasar yang bisa digunakan dalam melakukan pengujian, yaitu :
1. Black Box Testing
Metode pengujian yang hanya dilakukan dengan menjalankan atau
mengeksekusi program, kemudian mengamati apakah hasil program tersebut
sesuai dengan proses yang diinginkan. Uji coba black box testing memeriksa
beberapa aspek sistem, tetapi memeriksa sedikit mengenai struktur logika
internal software.
2. White Box Testing
Metode pengujian yang dilakukan dengan melihat ke dalam program untuk
meneliti kode-kode program yang ada dan menganalisis apakah ada kesalahan
atau tidak. Jika ada modul yang menghasilkan output yang tidak sesuai dengan
proses yang diinginkan, maka baris-baris program, variabel dan parameter yang
11
terlibat pada unit tersebut akan dicek satu persatu dan diperbaiki, kemudian di-
compile ulang. White box testing sebaiknya dilakukan pada alur logika yang
penting.
4.4 Uji Coba Perangkat Keras
Pada tahap uji coba perangkat keras, perangkat keras dicoba untuk dijalankan
sesuai dengan prosedur yang telah dibuat, apakah sesuai dengan prosedur atau tidak.
4.5 Pemeliharaan Sistem Kamera
Walaupun sistem sudah melalui proses pengujian, bukan berarti sistem kamera
pengintai satwa dapat terlepas dari kerusakkan terutama pada bagian perangkat
kerasnya. Hal tersebut dapat terjadi karena kebutuhan sistem yang kurang divalidasi,
kurang dikomunikasikan dan disalah artikan.
5. Kesimpulan
1. Dihasilkan suatu sistem kamera pengintai satwa liar dengan memanfaatkan
teknologi sensor infra merah dan mikrokontroler yang akan membantu dan
mempermudah dalam pengawasan dan pendataan satwa liar oleh petugas
konservasi.
2. Alat ini akan menghasilkan data yang valid, karena data yang diperoleh bukan
berupa jejak, suara, atau kotoran, tetapi berupa foto dari satwa liar tersebut.
3. Dengan menggunakan kamera ini, petugas konservasi tidak perlu khawatir dan
takut mengganggu aktifitas dari satwa liar, karena dapat diawasi dari jarak jauh.
4. Kamera ini sudah dilengkapi dengan solar cell, sehingga kamera mempunyai
tenaga listrik cadangan.
5. Kemampuan sensor kamera untuk menangkap objek di depannya akan bekerja
normal jika jarak antara sensor dengan objek kurang dari 4 meter. Jika lebih dari
4 meter, kerja sensor kurang akurat.
6. Untuk mendapatkan kualitas gambar yang bagus, penempatan kamera
diusahakan di ruang terbuka dan cukup cahaya. Dikarenakan flash pada kamera
tidak di fungsikan.
12
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Pengertian Panel Surya atau Solar Cell.
http://tenagasuryaku.com/2011/12/03/solar-sell/. diakses 7 Januari 2013.
Artanto, Dian. 2012. Interaksi Arduino dan LabVIEW. Jakarta : Elex Media Komputindo.
Indah, Sari. 2012. Suhu Tubuh. http://sariindah891.blogspot.com/2012/12/suhu-tubuh/.
diakses 21 Juni 2014.
Kadir, Abdul. 2013. Panduan Praktis Mempelajari Aplikasi Mikrokontroler dan
Pemrogramannya Menggunakan Arduino. Yogyakarta : Andi Publisher.
Rifqy Alistia, Bagus. 2008. Cara Kerja Sensor PIR. http://www.iseerobot.com/produk-
1052-sensor-gerak-pir/. diakses 21 Juni 2014.
Tri Saputro, Tedy. 2011. Passive Infrared Sensor (Bagian 1).
http://elektronikayuk.wordpress.com/2011/10/23/passive-infrared-sensor-bagian-1/.
diakses 17 Desember 2012.
Wardana, Lingga. 2006. Mikrokontroler AVR Seri ATMega 8535. Yogyakarta : Andi
Publisher.
top related