rancangan dan simulasi mesin pencetak pentol bakso
Post on 25-Oct-2021
14 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
RANCANGAN DAN SIMULASI MESIN PENCETAK PENTOL
BAKSO KAPASITAS 25 KG/JAM
PROYEK AKHIR
Laporan akhir ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan
Diploma III Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung
Disusun Oleh :
Anggun Permata NIM : 0021705
Robiyanto NIM : 0011725
Sapri Laurensius NIM : 0011726
POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI
BANGKA BELITUNG
TAHUN 2020
ii
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN DAN SIMULASI MESIN PENCETAK PENTOL BAKSO
KAPASITAS 25 KG/JAM
Oleh:
Anggun Permata NIM : 0021705
Robiyanto NIM : 0011725
Sapri Laurensius NIM : 0011726
Laporan akhir ini telah disetujui dan disahkan sebagai salah satu syarat kelulusan
Program Diploma III Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Beitung
Menyetujui,
Pembimbing 1
(Boy Rollastin, M.T) (Somawardi, M.T)
Penguji 1 Penguji 3
(Yudi Oktriadi, M.Eng) (Adhe Anggry, M.T) (Zaldy S. Suzen, M.T)
iv
ABSTRAK
Bakso merupakan panganan hasil dari olahan daging sapi dan sagu yang diolah
lagi menjadi pentol bakso. Berdasarkan data yang didapat melalui survey, proses
pencetakan pentol bakso masih menggunakan metode manual. Sebelumnya
pernah dibuat alat pencetak pentol bakso, namun proses pencetakan masih
manual. Berdasarkan kebutuhan tersebut, maka tujuan dari proyek akhir ini
adalah merancang mesin pencetak pentol bakso kapasitas 25 kg/jam dengan
keseragaman ukuran ± diameter 30 mm dengan metode VDI 2222, membuat
simulasi pergerakan sistem kerja pada mesin pencetak pentol bakso dan membuat
Standar Operation Procedur (SOP) pembuatan komponen, perakitan fungsi, dan
perawatan mesin. Metode perancanganmesin pencetak pentol bakso
menggunakan metode VDI2222 dan simulasi gerak menggunakan software
Inventor. Dari perancangan yang dilakukan, Terealisasinya rancangan mesin
pencetak pentol bakso kapasitas 25 kg/jam dengan keseragaman ukuran ±
diameter 30 mm dengan metode VDI 2222, terealisasinya simulasi pergerakan
sistem kerja pada mesin pencetak pentol bakso, dengan rpm 1200 mesin mencetak
30 pentol dalam satu menit, daan terealisasinya SOP pembuatan, SOP Perakitan,
dan SOP Perawatan.
Kata kunci: bakso, pencetak, simulasi Inventor, VDI2222
v
ABSTRACT
Meatballs are the products of processed beef and sago which are processed again
into meatball balls. Based on the data obtained through a survey, the printing
process for meatball balls still uses the manual method. Previously, a meatball
bulb printer was made, but the printing process was still manual. Based on these
needs, the purpose of this final project is a meatball pentole printing machine with
a capacity of 25 kg / hour with a size uniformity of ± 30 mm in diameter with the
VDI 2222 method, simulating the movement of the work system on the meatball
pentol printing machine and making Standard Operating Procedures (SOP).
manufacture of components, service functions, and machine maintenance. The
design method was using the VDI2222 method to print the meatball pentol and the
motion simulation using the Inventor software. From the design carried out, the
design of a meatball pentole printing machine with a capacity of 25 kg / hour with
a size uniformity of ± 30 mm in diameter with the VDI 2222 method, the
realization of a simulation of the movement of the work system on a meatball
pentole printing machine, with 1200 rpm the machine prints 30 pins in one
minute, and the realization of manufacturing SOP, Assembly SOP, and
Maintenance SOP.
Keywords: meatball, printer, Inventor simulation, VDI2222
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkah, rahamat dan
hidyah-Nya yang senantiasa dilimpahakan kepada penulis, sehingga bisa
menyelasaikan karya tulis Proyek Akhir dengan judul “Rancangan dan Simulasi
Mesin Pencetak Pentol Bakso Kapasitas 25 kg/jam” sebagai syarat untuk
menyelesaikakan Program Diploma III di Politeknik Manufaktur Negeri Bangka
Belitung.
Pada proyek akhir ini penulis mencoba untuk menerapkan ilmu
pengetahuan yang telah didapatkan selama 3 tahun mengecap pendidikan di
Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung. Penulis menyadari bahwa
penulisan ini tidak dapat terselesaikan tanpa dukungan dari berbagai pihak baik
moril maupun materil. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan proyek
akhir ini terutama kepada:
1. Orang tua dan keluarga tercinta yang senantiasa memberikan kasih sayang,
semangat, dukungan moril dan materil.
2. Bapak I Made Andik Setiawan, M.Eng., Ph.D. selaku Direktur Politeknik
Manufaktur Negeri Bangka Belitung.
3. Bapak Fajar Aswin, M.Sc. selaku Ka. Jurusan Teknik Mesin.
4. Bapak M. Haritsah Amrullah, M.Eng. selaku Ka. Prodi Teknik Perancangan
Mekanik.
5. Bapak Pristiansyah, M.Eng. selaku Ka. Prodi Teknik Perawatan dan
Perbaikan Mesin.
6. Bapak Boy Rolastin, M.T. selaku pembimbing 1 dan Bapak Somawardi,
M.T. pembimbing 2 yang telah meluangkan banyak waktu, tenaga serta
pikiran di dalam memberikan pengarahan dalam penulisanProyek Akhir ini
dan telah banyak pula memberi saran serta solusi yang membangun dalam
penyelesaian makalah proyek akhir ini.
7. Seluruh staf pengajar di Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung.
vii
8. Rekan – rekan mahasiswa Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung
yang telah banyak membantu selama menyelesaikan proyek akhir ini.
9. Pihak – pihak lain yang telah banyak membantu secara langsung maupun
tidak dalam menyelesaian proyek akhir ini.
Penulis menyadari bahwa proyek akhir ini masih jauh dari sempurna
terutama dari segi isi maupun rancangan karena terbatasnya pengetahuan dan
hambatan yang penulis hadapi. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan
masukan yang membangun dari pembaca agar dapat menunjang pengembangan
dan perbaikan penulisan selanjutnya.
Penulis berharap semoga proyek akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca
dan semua pihak khususnya dalam bidang perkembangan ilmu teknologi pada
umumnya.
Sungailiat, Agustus 2020
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii
PERYATAAN BUKAN PLAGIAT .................................................................... iii
ABSTRAK ............................................................................................................ iv
ABSTRACT ............................................................................................................ v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
1.3 Tujuan Proyek Akhir ................................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................ 3
2.1 Proses Pembuatan Pentol Bakso .................................................................. 3
2.2 Metode Perancangan VDI 2222 ................................................................... 4
2.3 Komponen Mesin .................................................................................................. 6
2.3.1 Motor listrik ................................................................................................. 6
2.3.2 Poros ............................................................................................................. 7
2.3.3 Eksentrik ...................................................................................................... 8
2.3.4 Puli dan sabuk ..................................................................................... 8
2.4 Simulasi ................................................................................................................ 10
2.5 Perawatan Mesin .................................................................................................. 13
2.5.1 Tujuan Perawatan ........................................................................................ 13
2.5.2 Fungsi Perawatan ........................................................................................ 14
2.5.3 Jenis-Jenis Perawatan .................................................................................. 14
BAB III METODE PELAKSANAAN ................................................................ 17
ix
3.1 Tahapan-tahapan Penelitian ....................................................................... 17
3.1.1 Pengumpulan Data .................................................................................... 18
3.1.2 Membuat Daftar Tuntutan ......................................................................... 18
3.1.3 Memilih Alternatif Fungsi Bagian ............................................................ 18
3.1.4 Membuat Varian Konsep .......................................................................... 19
3.1.5 Melakukan Penilaian ................................................................................. 19
3.1.6 Membuat Detail Rancangan ...................................................................... 19
3.1.7 Membuat Perhitungan,Simulasi dan Analisa Komponen.......................... 19
3.1.8 Penyelesaian .............................................................................................. 19
BAB IV PEMBAHASAN ..................................................................................... 20
4.1 Menganalisa ............................................................................................... 20
4.2. Definisi Tugas ...................................................................................................... 20
4.2.1 Daftar Tuntutan .......................................................................................... 20
4.2.2 Analisa Fungsi Bagian ............................................................................... 22
4.2.3 Alternatif Fungsi Bagian ............................................................................ 22
4.2.4 Kombinasi Fungsi Bagian .......................................................................... 25
4.2.5 Keputusan ................................................................................................... 26
4.2.5.1 Varian Konsep 1 .......................................................................... 26
4.2.5.2 Varian Konsep 2 .......................................................................... 27
4.2.5.3 Varian Konsep 3 .......................................................................... 28
4.2.5.4 Penilaian Varian Konsep ............................................................ 29
4.3 Merancang .................................................................................................. 30
4.3.1 Perancanaan Daya Motor ........................................................................... 30
4.3.2 Perencanaan Poros ..................................................................................... 30
4.3.3 Perencanaan Eksentrik ............................................................................... 34
4.3.4 Perencanaan Puli dan Sabuk ...................................................................... 34
4.4 Simulasi Pergerakan Mesin .................................................................................. 36
4.5 SOP Pembuatan .................................................................................................. 40
4.5.1 SOP Pembuatan Komponen....................................................................... 40
4.6 SOP Perakitan ...................................................................................................... 44
4.7 SOP Perawatan ..................................................................................................... 49
4.7.1 Elemen Transmisi Atau Penggerak ............................................................ 49
4.7.2 Sistem Perawatan ....................................................................................... 52
x
4.7.3 Jenis Jenis Perawatan ................................................................................ 52
4.7.4 Kegiatan Perawatan Dan Pelumasan .......................................................... 53
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 56
5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 56
5.2 Saran ........................................................................................................... 56
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 57
LAMPIRAN
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1.1 Proses Pembuatan Bakso Secara Manual ....................................................... 1
1.2 Alat Bantu Pencetak Pentol Bakso ................................................................. 2
2.1 Ukuran Bakso ................................................................................................. 3
2.2 Motor Listrik ................................................................................................... 6
2.3 Poros ............................................................................................................... 7
2.4 Puli dan Sabuk ................................................................................................ 9
2.5 Perintah Place ............................................................................................... 10
2.6 Perintah Inventor Studio ............................................................................... 10
2.7 Perintah Animation Timeline ......................................................................... 11
2.8 Perintah Animate Constrains Angle:31 ......................................................... 12
2.9 Perintah Animation Render .......................................................................... 12
3.1 Diagram Alir Metode Pelaksanaan ............................................................... 12
4.1 Black Box ..................................................................................................... 21
4.2 Diagram Fungsi Bagian ................................................................................ 22
4.3 Varian Konsep 1..........................................................................................27
4.4 Varian Konsep 2 .........................................................................................28
4.5 Varian Konsep 3..........................................................................................28
4.6 Diagram Benda Bebas................................................................................40
4.7 Simulasi Pembebanan Poros Screw...........................................................33
4.8 Perintah Place............................................................................................36
4.9 Perintah Inventor Studio ...........................................................................37
4.10 Perintah Animation Timeline…………...……………………...................37
4.11 Perintah Animate Constrains Angle:31……...…………............................38
4.12 Perintah Animate Constrains Angle:70……………………………….......39
4.13 Perintah Render Animation ……................................................................40
4.14 Render Output …………………................................................................40
4.15 Poros Penggerak…………..……................................................................41
xii
4.16 Kerangka Mesin…………..……................................................................42
4.17 Proses Pemasangan Motor. ……................................................................44
4.18 Proses Pemasangan Reducer …..................................................................45
4.19 Proses Pemasangan Penggiling ……..........................................................45
4.20 Proses Pulley and Belt ……........................................................................45
4.21 Proses Pemasangan Linear Bearing..……..................................................46
4.22 Proses Pemasangan Base Plate Pendorong dan Plate Pendorong pada
Pulley……………………………………………………………………..46
4.23 Proses Pemasangan Eksentrik ke Poros Cetakan Setengah Bola................46
4.24 Proses Pemasangan Poros Pendorong ke Linear Bearing ..........................47
4.25 Proses Pemasangan Lengan Eksentrik ke Poros Penggerak dan
Eksentrik………………….……................................................................47
4.26 Proses Pemasangan Cover Pulley ……......................................................48
4.27 Proses Pemasangan Saklar On/Off …….....................................................48
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
4.1 Daftar Tuntutan ....................................................................................... 20
4.2 Sub Fungsi Bagian .................................................................................. 22
4.3 Alternatif Fungsi Rangka......................................................................... 23
4.4 Alternatif Sistem Pemutus Adonan .......................................................... 24
4.5 Alternatif Sistem Pembentuk Adonan ...................................................... 25
4.6 Kotak Morfologi ..................................................................................... 26
4.7 Kriteria Penilaian Varian Konsep ............................................................ 29
4.8 Kriteria Penilaian Teknis ......................................................................... 29
4.9 Standar Operasional Prosedur .................................................................. 49
4.10 Setting Elemen Transmisi ........................................................................ 50
4.11 Daftar Komponen Dan Jadwal Perawatan ................................................. 53
4.12 Kegiatan Perawatan Mandiri .................................................................... 54
4.13 Kegiatan Perawatan Preventif ................................................................... 55
4.14 Penggantian Suku Cadang ....................................................................... 57
4.15 Kegiatan Pelumasan Pada Komponen ...................................................... 5
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Tabel Riwayat Hidup
Lampiran 2 : Tabel Bearing
Lampiran 3 : Tabel Kopling
Lampiran 4 : Tabel Panjang Keliling Sabuk
Lampiran 5 : Tabel Baut dan Mur
Lampiran 6 : Tabel Pasak
Lampiran 7 : Tabel Linear Bearing
Lampiran 8 : Tabel Pegas
Lampiran 9 : Tabel Kartu Perawatan
Lampiran 10 : Gambar Kerja
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Bakso sangat populer dan dapat ditemukan di seluruh Indonesia. Pada
umumnya bakso hampir digemari seluruh masyarakat di Indonesia tidak
terkecuali masyarakat di Kecamatan Sungailiat (Pawan, 2019). Kendala yang
dihadapi dalam pencetakan pentol bakso adalah memerlukan waktu yang relatif
lama dan proses pencetakan masih secara manual yaitu dengan cara menggunakan
tangan dengan bantuan sendok makan. Selain itu, kebersihannya masih diragukan
karena menggunakan tangan yang mungkin kurang higienis. Proses pembuatan
bakso secara manual ditunjukkan pada Gambar 1.1.
Gambar 1.1. Proses pembuatan bakso secara manual
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan, proses produksi pentol bakso
memakan waktu 5 kg/jam sedangkan yang dibutuhkan dalam sehari 25-40 kg
perhari. Sebelumnya pernah dibuat alat bantu pencetak pentol bakso yang telah
dilakukan oleh (Ryan, 2019), namun proses pencetakan masih secara manual.
Adapun alat bantu pencetak bakso yang telah dibuat seperti terlihat pada Gambar
1.2.
Gambar 1.2.
Berdasarkan kebutuhan tersebut
pencetak pentol bakso
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di
akhir adalah sebagai berikut
1. Bagaimana merancang mesin pencetak pentol bakso kapasitas 25 kg/jam
dengan keseragaman ukuran ± diameter 30 mm
2. Bagaimana membuat simulasi pergerakan
pentol bakso?
3. Bagaimana Standar Operation Procedur
perakitan fungsi, dan perawatan mesin?
1.3. Tujuan Proyek Akhir:
Berdasarkan rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Merancang mesin pencetak pentol bakso kapasitas 25 kg/jam
keseragaman ukuran ± diameter 30 mm
2. Membuat simulasi pergerakan
bakso.
3. Membuat Standar Operation Procedur
perakitan fungsi, dan perawatan mesin
2
Gambar 1.2. Alat bantu pencetak pentol bakso (Ryan, 2019
Berdasarkan kebutuhan tersebut, maka dibuat rancangan
pencetak pentol bakso.
Rumusan Masalah
latar belakang di atas, maka rumusan masalah
sebagai berikut:
Bagaimana merancang mesin pencetak pentol bakso kapasitas 25 kg/jam
dengan keseragaman ukuran ± diameter 30 mm dengan metode VDI 2222
Bagaimana membuat simulasi pergerakan sistem kerja pada
Standar Operation Procedur (SOP) pembuatan komponen,
perakitan fungsi, dan perawatan mesin?
Tujuan Proyek Akhir:
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari proyek akhir
Merancang mesin pencetak pentol bakso kapasitas 25 kg/jam
keseragaman ukuran ± diameter 30 mm dengan metode VDI 2222
Membuat simulasi pergerakan sistem kerja pada mesin pencetak pentol
Standar Operation Procedur (SOP) pembuatan
perakitan fungsi, dan perawatan mesin.
2019)
an sebuah mesin
atas, maka rumusan masalah pada proyek
Bagaimana merancang mesin pencetak pentol bakso kapasitas 25 kg/jam
dengan metode VDI 2222?
pada mesin pencetak
pembuatan komponen,
ujuan dari proyek akhir adalah
Merancang mesin pencetak pentol bakso kapasitas 25 kg/jam dengan
dengan metode VDI 2222.
mesin pencetak pentol
pembuatan komponen,
3
BAB II
DASAR TEORI
2.1. Proses Pembuatan Pentol Bakso
Bakso adalah makanan siap saji dengan kandungan gizi yang tinggi yang
terdiri dari berbagai komponen utama yaitu daging sapi dan sagu. Dibutuhkan
takaran adonan yang pas agar menghasilkan bakso yang sempurna. Bakso juga
makanan Indonesia yang tidak kalah terkenal dengan makanan luar negeri.
Bulatan-bulatan yang terbuat dari tepung dan daging yang biasa disebut pentol ini
juga memiliki banyak penggemar hingga mancanegara (Wibowo, 2009). Bakso
terdiri dari 4 ukuran, yaitu diameter 15 mm, 20 mm, 22 mm, dan 30 mm. Ukuran
bakso ditunjukan pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1. Ukuran Bakso
Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam proses pembuatan pentol bakso adalah
telur, air, tepung kanji, bawang putih yang dihaluskan, daging sapi yang digiling,
garam secukupnya, es batu yang dihancurkan, dan lada bubuk sendok teh.
Cara membuatnya jika menggunakan metode manual adalah masukkan
daging sapi yang telah digiling ke dalam wadah, campurkan tepung kanji, telur,
lada bubuk, garam dan bawang putih yang telah dihaluskan. Campur atau uleni
dengan tangan atau bisa menggunakan alat sampai semua tercampur sempurna.
Jika dirasa adonan masih lembek dan sulit dibentuk, maka bisa ditambahkan es
batu secara perlahan sampai dirasa adonan bisa dibentuk. Rebus air dalam panci
4
sampai mendidih. Ambil adonan daging dengan tangan lalu bentuk bulat baik
dengan kedua tangan atau dengan satu tangan ditekan hingga adonan keluar
melalui jari telunjuk dan jempol. Masukkan adonan yang telah terbentuk ke dalam
air panas.Lanjutkan hingga semua adonan habis. Jika pentol telah mengapung
maka pentol telah matang. Lalu angkat.
2.2. Metode Perancangan VDI 2222
Tahapan perancangan menurut metode VDI 2222 adalah sebagai berikut:
1. Merencana/Menganalisa
Tahap ini bertujuan untuk mendefinisikan pekerjaan yang akan dilakukan
dengan cara mempelajari lebih lanjut permasalahan pada produk sehingga
mempermudah perancang untuk mencapai tujuan atau target rancangan. Untuk
mengetahui permasalahan yang terjadi dapat dilakukan dengan mengumpulkan
data-data pendukung melalui wawancara, mempelajari hasil penelitian terkait
permasalahan tersebut, mengumpulkan keterangan para ahli baik keterangan
tertulis maupun keterangan non-tertulis, mereview desain-desain terdahulu, serta
melakukan metode brainstorming. Hasil akhir dari tahap ini berupa design review
serta mencari bagaimana masalah desain disusun ke dalam sub-problem yang
lebih kecil dan mudah diatur. (Komara & Saepudin, 2014)
2. Mengkonsep
Mengkonsep adalah tahapan perancangan yang menguraikan masalah
mengenai produk, tuntutan yang ingin dicapai dari produk, pembagian fungsi/sub
sistem, pemilihan alternatif fungsi dan kombinasi alternatif sehinga didapat
keputusan akhir. Hasil yang diperoleh dari tahapan ini berupa konsep. Tahapan
mengkonsep adalah sebagai berikut:
Daftar tuntutan
Dalam tahap ini berisi kebutuhan dan keinginan yang harus dicapai oleh
rancangan. Daftar tuntutan dibuat berdasarkan data yang telah dikumpulkan
sebelumnya. Daftar tuntutan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu tuntutan utama,
tuntutan kedua, dan keinginan. Dari ketiga tuntutan tersebut, tuntutan yang
harus diutamakan untuk dicapai adalah tuntutan utama.
5
Analisa Fungsi Bagian (hierarki fungsi)
Hasil akhir yang ingin didapatkan pada tahap ini adalah uraian fungsi bagian
mesin dan uraian penjelasannya. Untuk mencapai hal tersbut, langkah awal
yang dapat dilakukan adalah membuat analisa black box, dan dilanjutkan
dengan membuat ruang lingkup perancangan dan diagram fungsi bagian.
Alternatif fungsi bagian dan pemilihan alternatif
Dalam tahap ini sub sistem akan dibuat alternatif – alternatif dari fungsi
bagian yang kemudian dipilih berdasarkan kelebihan dan kekurangannya
berdasarkan angka – angka. Alternatif dengan jumlah poin tertinggi adalah
alternatif yang dipilih.
Varian konsep
Hasil akhir pada tahap ini adalah 3 jenis varian konsep produk dan
dilengkapi dengan kekurangan serta kelebihannya masing-masing.
Keputusan akhir
Berupa alternatif yang telah dipilih dan akan digunakan dalam sistem yang
akan dibuat.
Penilaian Varian Konsep
Penilaian varian konsep dilakukan dengan mempertimbangkan aspek teknis
serta aspek ekonomin dari setiap konsep. Untuk mempermudah proses
penilaian, maka perlu ditentukan bobot kebutuhan dari masing-masing
fungsi bagian. Berdasarkan bobot tersebut, akan diperoleh kesimpulan
fungsi mana yang harus didahulukan dibandingkan dengan fungsi yang lain.
3. Merancang
Pada tahap ini, dilakukan optimalisasi dan perhitungan rancangan secara
menyeluruh pada varian konsep yang terpilih. Optimalisasi yang dilakukan dapat
berupa merancang komponen pelengkap produk, menghilangkan bagian kritits,
atau melakukan perbaikan rancangan. Sedangkan perhitungan rancangan yang
dilakukan dapat berupa perhitungan gaya-gaya yang bekerja, momen yang terjadi,
daya yang dibutuhkan (pada transmisi), kekuatan bahan (material), pemilihan
material, pemilihan bentuk komponen penunjang, faktor penting lain seperti
6
faktor keamanan, keandalan, dan lain-lain. Hasil akhir dari tahap ini adalah
rancangan yang lengkap dan siap dituangkan kedalam gambar teknik. (Batan)
4. Penyelesaian
Pada tahap ini dilakukan pembuatan gambar susunan, gambar bagian, SOP
dan petunjuk perawatan.
2.3. Komponen Mesin
2.3.1. Motor Listrik
Motor listrik adalah elemen mesin yang berfungsi sebagai tenaga
penggerak. Penggunaan motor listrik dengan kebutuhan daya mesin. Motor listrik
dapat ditunjukkan pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2. Motor Listrik
Untuk mencari daya motor dapat diselesaikan dengan rumus:
P = �� .����� (2.1)
Dimana :
P = Daya motor (Kw)
T = Torsi motor (N.m)
n = Putaran motor (Rpm)
Cb = Pembebanan lentur
7
2.3.2. Poros
Poros merupakan elemen utama pada sistem transmisi putar yang dapat
berfungsi sebagai pembawa, pendukung putaran dan beban, pengatur gerak putar
menjadi gerak lurus yang umumnya ditumpu dengan dua tumpuan. Gaya-gaya
yang timbul dari penggerak melalui elemen-elemen trasmisi seperti roda gigi, puli
serta chain dan sprocket. Poros ditunjukan pada Gambar 2.3.
Gambar 2.1. Poros
Untuk mencari gaya reaksi pada tumpuan dapat menggunakan hukum
Newton III tentang kesetimbangan gaya dimana ∑Fx=0, ∑Fy=0, ∑M=0.
Sedangkan untuk menentukan diameter poros ditentukan dengan menghitung
bagian-bagian yang menerima momen seperti momen bengkok, momen puntir,
dan momen gabungan.
a. Menghitung Torsi
T = 955.�
�.� � �0 (2.2)
b. Fbelt
Fbelt = �.����� (2.3)
c. Momen Gabungan
MR = �Mb max� + 0,75. (α0. T2)� (2.4)
d. Diameter Minimum Poros
# �$�.% . &'
( (2.5)
Dimana :
P = Daya motor (Kw)
8
T = Torsi motor (N.m)
N = Putaran motor (Rpm)
Cb = Pembebanan lentur
Dp = Diameter puli driver
2.3.3. Eksentrik
Eksentrik atau poros engkol adalah sebuah bagian pada mesin yang
mengubah gerak vertikal/horizontal dari piston menjadi gerak rotasi (putaran) atau
sebaliknya. Untuk mengubahnya, sebuah eksentrik membutuhkan pena engkol
(crankpin), sebuah bearing tambahan yang diletakkan di ujung batang penggerak
pada setiap silindernya.(Siti, 2016)
Hal-hal yang perlu diperhitungkan dalam perencanaan crank shaft:
Diameter pin :
Mb.max = )� × +
� = ) × +
, (2.6)
Dimana :
F = Gaya
S = Tebal Plat
2.3.4. Puli dan Sabuk
Puli dan sabuk adalah sistem transmisi putaran dan daya untuk jarak poros
yang cukup panjang dan bekerja gesekan sabuk yang mempunyai bahan yang
fleksibel. Sebagian besar transmisi untuk sabuk menggunakan sabuk-V karena
mudah penanganannya dan harganya murah. Puli dan sabuk ditunjukan pada
Gambar 2.4.
Gambar 2.4. Puli dan Sabuk
9
Rumusan-rumusan dalam pemilihan sabuk seperti pada (Sularso & Suga,K,1979)
Perhitungan Daya Rencana (Pd) Puli dan Sabuk
Pd = Fc x P (2.7)
Keterangan : Fc = Faktor Koreksi
P = Daya (Kw)
Pd = Daya Rencana (Kw)
Kecepatan Linier Sabuk V (v)
v =-
.� × ��×�%%��� (2.8)
Panjang Sabuk (L)
/ = 2 12 + -� (34 + 54) + (6�7��)8
, 9 (2.9)
Catatan : didapat dari buku elemen sularso halaman 170.
Keterangan : dp = Diameter Puli 1 (mm)
Dp = Diameter Puli 2 (mm)
C = Jarak SumbuPoros dan puli (mm)
Jarak antara Poros Puli (C)
2 = �:��87;(<=7>=)8; (2.10)
? = 2/ − 3,14(34 + 54) (2.11)
Perbandingan Transmisi Puli (i)
D = E%E� = <=
�� (2.12)
Keterangan : - Dp = diameter puli besar (mm)
- dp = diameter puli kecil (mm)
2.4. Simulasi
Simulasi merupakan teknik untuk meniru operasi-operasi atau proses
yang terjadi dalam sebuah sistem dengan menggunakan bantuan perangkat
komputer dan dilandasi oleh beberapa asumsi tertentu sehingga system tersebut
bisa dipelajari secara ilmiah. (Kelton.W.D,et al,2003).
Pada penelitian ini penulis membuat simulasi pergerakan sistem kerja pada
mesin dengan menggunakan software CAD Autodesk Inventor 2018. Adapun
10
beberapa tahapan-tahapan proses pembuatan simulasi secara umum sehingga
menghasilkan output berupa video yaitu sebagai berikut:
1. Buka software Autodesk Inventor, kemudian pilih menu assembly.
2. Insert file assembly dengan perintah place seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 2.5.
Gambar 2.5. Perintah Place
3. Setelah insert file assembly dilakukan, pilih environment pada menu toolbar
kemudian pilih inventor studio pada menu mini bar. Perintah inventor studio
ditunjukkan pada Gambar 2.6.
Gambar 2.6. Perintah Inventor Studio
4. Langkah selanjutnya yang dilakukan adalah membuat timeline animasi
dengan cara pilih animation timeline pada mini bar lalu akan muncul
animation board kemudian pilih collapse action editor untuk membuka
detail animation board seperti Gambar 2.7.
11
Gambar 2.7. Perintah Animation Timeline
5. Tahapan berikutnya adalah melakukan insert hasil place constraint. Proses
insert dilakukan dengan perintah klik kanan pada constraint yang
diinginkan, kemudian pilih animate constraints. Setelah muncul place
animation constraint isilah data-data yang dibutuhkan diantaranya animate
action strart, animate action end, lalu animate animate time start, animate
time duration, time end seperti Gambar 2.8.
Gambar 2.8. Perintah Animate Constrains Angle:31
6. Setelah rangkaian animation timeline selesai dibuat tahapan selanjutnya
adalah membuat video simulasi dengan format wmv dengan perintah pilih
12
render animation pada mini bar, setelah muncul place render animation
isilah data-data yang diperlukan misalnya general width dan general height,
output frame rate, ceklis pilihan preview render dan lauch player, atur
output time range. Perintah render animation ditunjukkan pada Gambar 2.9.
Gambar 2.9. Perintah Render Animation
7. Pilih render, kemudian tunggu proses rendering selesai dilakukan.
2.5. Perawatan Mesin
Perawatan adalah suatu kombinasi dari semua tindakan yang dilakukan
dalam rangka mempertahankan atau mengembalikan suatu peralatan pada kondisi
yang dapat diterima .
Merawat “pada suatu standar atau kondisi yang bisa diterima” merujuk pada
standar yang ditentukan oleh organisasi yang melakukan perawatan. Hal ini akan
berbeda antara satu organisasi dengan organisasi yang lainnya, tergantung pada
keadaan industri itu sendiri. Kadang-kadang standar perawatan yang diperlukan
juga ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan dan harus ditaati.(Kurniawan,
2013)
13
2.5.1 Tujuan Perawatan
Perawatan merupakan sebuah langkah pencegahan yang bertujuan untuk
mengurangi atau bahkan menghindari kerusakan dari peralatan dengan
memastikan tingkat keandalan dan kesiapan serta meminimalkan biaya perawatan.
Tujuan perawatan atau pemeliharaan adalah sebagai berikut:
1. Kemampuan produksi dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan rencana
produksi.
2. Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang
dibutuhkan oleh produk itu sendiri dan kegiatan produksi tidak terganggu.
3. Untuk membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan yang di luar
batas dan menjaga modal yang diinvestasikan dalam perusahaan selama
waktu yang ditentukan sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan mengenai
investasi tersebut.
4. Untuk mencapai tingkat biaya pemeliharaan serendah mungkin, dengan
melaksanakan kegiatan maintenance secara efektif dan efisien
keseluruhannya.
5. Menghindari kegiatan yang dapat membahayakan keselamatan para pekerja.
2.5.2 Fungsi Perawatan
Perawatan secara umum berfungsi untuk memperpanjang umur ekonomis
dari mesin dan peralatan produksi yang ada serta mengusahakan agar mesin dan
peralatan produksi tersebut selalu dalam keadaan optimal dan siap pakai untuk
pelaksanaan proses produksi. Fungsi perawatan adalah sebagai berikut:
1. Mesin dan peralatan produksi yang ada dalam perusahaan yang
bersangkutan akan dapat dipergunakan dalam jangka waktu panjang.
2. Pelaksanaan proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan berjalan
dengan lancar.
3. Dapat menghindarkan diri atau dapat menekan sekecil mungkin terdapatnya
kemungkinan kerusakan-kerusakan berat dari mesin dan peralatan produksi
selama proses produksi berjalan.
14
4. Peralatan produksi yang digunakan dapat berjalan stabil dan baik, maka
proses dan pengendalian kualitas proses harus dilaksanakan dengan baik
pula.
5. Dapat dihindarkannya kerusakan-kerusakan total dari mesin dan peralatan
produksi yang digunakan.
6. Apabila mesin dan peralatan produksi berjalan dengan baik, maka
penyerapan bahan baku dapat berjalan normal.
7. Dengan adanya kelancaran penggunaan mesin dan peralatan produksi dalam
perusahaan, maka pembebanan mesin dan peralatan produksi yang ada
semakin baik.
2.5.3 Jenis-jenis Perawatan
Perawatan terdiri dari dua jenis, yaitu:
a. Perawatan terencana
Perawatan terencana adalah kegiatan perawatan yang dilaksanakan
berdasarkan perencanaan terlebih dahulu. Pemeliharaan perencanaan ini mengacu
pada rangkaian proses produksi. Perawatan terencana terdiri dari:
1. Preventive maintenance (perawatan pencegahan). Preventive maintenance
adalah pemeliharaan yang dilaksanakan dalam periode waktu yang tetap
atau dengan kriteria tertentu pada berbagai tahap proses produksi.
Tujuannya agar produk yang dihasilkan sesuai dengan rencana, baik mutu,
biaya, maupun ketepatan waktunya.
2. Scheduled maintenance (perawatan terjadwal). Scheduled Maintenance
adalah perawatan yang bertujuan mencegah terjadinya kerusakan dan
perawatannya dilakukan secara periodik dalam rentang waktu tertentu.
Rentang waktu perawatan ditentukan berdasarkan pengalaman, data masa
lalu atau rekomendasi dari pabrik pembuat mesin yang bersangkutan.
3. Predictive maintenance (perawatan prediktif). Predictive maintenance
adalah strategi perawatan di mana pelaksanaanya didasarkan kondisi mesin
itu sendiri. Perawatan prediktif disebut juga perawatan berdasarkan kondisi
(condition based maintenance) atau juga disebut monitoring kondisi mesin
15
(machinery condition monitoring), yang artinya sebagai penentuan kondisi
mesin dengan cara memeriksa mesin secara rutin, sehingga dapat diketahui
keandalan mesin serta keselamatan kerja terjamin.
b. perawatan tak terencana
perawatan tak terencana adalah pemeliharaan yang dilakukan karena adanya
indikasi atau petunjuk bahwa adanya tahap kegiatan proses produksi yang tiba-
tiba memberikan hasil yang tidak layak. Dalam hal ini perlu dilakukan kegiatan
pemeliharaan atas mesin secara tidak berencana. Perawatan tak terencana terdiri
dari:
1. Emergency maintenance (perawatan darurat). Emergency maintenance
adalah kegiatan perawatan mesin yang memerlukan penanggulangan yang
bersifat darurat agar tidak menimbulkan akibat yang lebih parah.
2. Breakdown maintenance (perawatan kerusakan). Breakdown maintenance
adalah pemeliharaan yang bersifat perbaikan yang terjadi ketika peralatan
mengalami kegagalan dan menuntut perbaikan darurat atau berdasarkan
prioritas.
3. Corrective maintenance (perawatan penangkal). Corrective maintenance
adalah pemeliharaan yang dilaksanakan karena adanya hasil produk
(setengah jadi maupun barang jadi) tidak sesuai dengan rencana, baik mutu,
biaya, maupun ketepatan waktunya. Misalnya: terjadi kekeliruan dalam
mutu/bentuk barang, maka perlu diamati tahap kegiatan proses produksi
yang perlu diperbaiki (koreksi).
17
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1. Tahapan-tahapan Penelitian
Metode penelitian yang digunakan untuk menyelesaikan proyek akhir dan
penyusunan makalah ini yaitu dengan membuat diagram alir kegiatan yang akan
dilakukan sebagai pedoman dalam menentukan tindakan yang akan dilakukan
lebih terarah dan terkontrol sehingga tidak ada penyimpangan dari tujuan yang
diharapkan. Adapun diagram alirnya dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1. Diagram Alir Metode Pelaksanaan
Survey
Wawancara
Katalog
Studi
litelatur
dll Mengkonsep
Sesuai dengan
tuntutan?
Tidak
Ya
A
Mulai
Merencana
Merancang
Apakah
komponen yang
dipakai aman?
Tidak
Ya
18
Gambar 3.1. Diagram Alir Metode Pelaksanaan (Lanjut)
3.1.1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan menggunakan beberapa metode untuk
mendapatkan data yang diinginkan, antara lain menggunakan metode wawancara
dengan mengajukan pertanyaan secara umum kepada produsen bakso Sungailiat,
dengan tujuan agar mendapatkan informasi dan masukan-masukan yang
berhubungan dengan proses produksi.
3.1.2. Membuat Daftar Tuntutan
Daftar tuntutan dikelompokan dalam 3 ( tiga ) jenis tuntutan, yaitu tuntutan
utama yang berkaian dengan fungsi dan hal-hal yang bersifat teknis, tuntutan
kedua yang bersifat dengan penggunaan mesin. Serta keinginan yang berkaitan
dengan tampilan fisik mesin.
3.1.3. Memilih Alternatif Fungsi Bagian
Dalam tahapan ini akan dijabarkan fungsi bagian utama mesin pencetak
pentol bakso dengan menggunakan black box. Kemudian dibuat 3 (tiga) alternatif
untuk setiap fungsi dari mesin pencetak pentol bakso beserta analisa keuntungan
dan kerugian dari setiap alternatif.
A
Selesai
Penyusunan Makalah
Penyelesaiain
19
3.1.4. Membuat varian konsep
Dalam tahapan ini, masing–masing alternatif fungsi bagian dipilih dan
digabungkan satu sama lain, sehingga terbentuk sebuah varian konsep mesin
pencetak pentol bakso. Nantinya akan dibuat 3 (tiga) jenis varian konsep agar
terdapat perbandingan dalam proses pemilihan dan diharapkan dapat dipilih
varian konsep yang benar-benar dapat memenuhi tuntutan yang diinginkan.
3.1.5. Melakukan Penilaian
Dalam tahapan ini, dilakukan penilaian terhadap varian konsep dengan
sekala penilaian 1–4. Tujuannya adalah untuk memutuskan varian konsep yang
akan ditindak lanjut ke proses pembuatan detail rancangan untuk memudahkan
dalam penilaian. Dari proses penilaian yang telah dilakukan, konsep yang dipilih
adalah konsep alat yang persentasenya mendekati 100 persen. Sehingga dapat
diperoleh hasil rancangan mesin pencetak pentol bakso yang baik dan sesuai dengan
yang diinginkan.
3.1.6. Membuat Detail Rancangan
Dalam tahapan ini, yaitu melakukan pembuatan gambar draftmesin pencetak
pentol bakso.
3.1.7. Membuat Perhitungan, Simulasi dan Analisa Komponen
Dalam tahapan ini dilakukan analisa perhitungan, simulasi pergerakan dan
analisa pembebanan mesin pencetak pentol bakso.
3.1.8. Penyelesaian
Tahapan penyelesaian yaitu pembuatan gambar susunan, gambar bagian
dan simulasi pergerakan mesin pencetak pentol bakso dengan menggunakan
software yang diharapkan dapat memberikan informasi tentang fungsi dan
kegunaan mesin pencetak pentol bakso ini.
20
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. Menganalisa
Berdasarkan hasil pengumpulan data yang telah dilakukan, maka diperoleh
data-data sebagai berikut:
1. Proses pencetakan dilakukan secara gotong royong dan masih menggunakan
sendok dan tangan atau secara manual.
2. Kebutuhan pasar 20-40 kg perhari.
3. Pada tahun 2019, di Polman Babel telah ada pembuatan alat pencetak pentol
bakso, namun proses pencetakan pada alat ini masih secara manual.
4.2. Definisi Tugas
4.2.1. Daftar Tuntutan
Beberapa tuntutan yang ingin diterapkan pada mesin pencetak pentol bakso
dan dikelompokkan kedalam 3 (tiga) jenis tuntutan. Daftar tuntutan ditunjukkan
pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1. Daftar Tuntutan
No. Tuntutan Utama Deskripsi
1. Kapasitas mesin Menghasilkan pentol bakso dengan
kapasitas 25 kg/jam
2. Output adonan Menghasilkan pentol bakso
berdiameter ±30 mm
3. Penggerak Motor AC
4. Transmisi Puli dan Sabuk
No. Tuntutan Kedua Deskripsi
1. Konstruksi mesin Tidak melebihi panjang 1000 mm
dan lebar 1000 mm
21
Adonan Bakso Pentol Bakso
Berdiameter ±30 mm
No Keinginan Deskripsi
1. Mudah dioperasikan Tidak memerlukan ilmu dan
pengetahuan tinggi dalam
mengoperasikan mesin
2. Mudah dirawat Perawatan mesin tidak perlu
memerlukan peralatan khusus
3. Aman Dilengkapi dengan sistem pengaman
4.2.2. Analisa Fungsi Bagian
Pada tahapan ini dilakukan proses peemecahan masalah dengan
menggunakan black box untuk menentukan fungsi bagian utama pada mesin
pencetak pentol bakso. Analisa black box pada mesin pencetak pentol bakso
ditunjukkan pada Gambar 4.1.
Input Proses Output
Gambar 4.1. Black Box
Berdasarkan analisa black box diatas, sub fungsi bagian mesin pencetak
pentol bakso ditunjukkan pada Gambar 4.2.
Gambar 4.2. Diagram fungsi bagian
Pemutus dan Pencetakan
Adonan
Mesin Pencetak Pentol Bakso
Sis
tem
Ran
gk
a
Sis
tem
Pem
ben
tuk
Ad
on
an
Sis
tem
Pen
gg
erak
Sis
tem
Tra
nsm
isi
Sis
tem
Pem
utu
s
Ad
on
an
22
Deskripsi sub fungsi bagian mesin pencetak pentol bakso ditunjukkan pada
Tabel 4.2.
Tabel 4.2. Sub fungsi bagian
No Fungsi Deskripsi
1 Fungsi Rangka Digunakan untuk menopang seluruh
bagian mesin.
2 Fungsi Pemutus Adonan Digunakan sebagai pemutus adonan dari
penggiling menuju ke pembentuk adonan.
3 Fungsi
Pembentuk Adonan
Digunakan unuk membentuk adonan
bakso menjadi bentuk bulat.
4.2.3. Alternatif fungsi bagian
Pada tahap ini merancang masing – masing alternatif fungsi bagian dari
mesin yang akan dibuat:
Fungsi Rangka
Penilaian alternatif disesuaikan dengan deskripsi sub fungsi bagian (tabel)
dengan dilengkapi gambar rancangan beserta kelebihan dan kekurangan. Adapun
alternatif sistem rangka ditunjukkan pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Alternatif Fungsi Rangka
No Alternatif Kelebihan Kekurangan
A1
Las
Proses pengerjaan
lebih mudah
Kokoh
Konstruksi berat
Sulit dimodofikasi
A2
Baut
A3
Kombinasi Baut dan Las
Sistem Pemutus Adonan
Penilaian alternatif disesuaikan dengan deskripsi sub fungsi bagian (tabel)
dengan dilengkapi gambar rancangan
alternatif sistem rangka ditunjukkan pada Tabel 4.
Tabel
No Alternatif
B1
Plat cetakan
23
Baut
Bisa bongkar
pasang
Mudah
dimodifikasi
Komponen yang
digunakan banyak
Konstruksi lebih
ringan
Kombinasi Baut dan Las
Bisa dibongkar
pasang
Mudah dalam
perbaikan antar
bagian
Komponen yang
digunakan banyak
Sistem Pemutus Adonan
Penilaian alternatif disesuaikan dengan deskripsi sub fungsi bagian (tabel)
dengan dilengkapi gambar rancangan beserta kelebihan dan kekurangan. Adapun
angka ditunjukkan pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Alternatif Sistem Pemutus Adonan
Alternatif Kelebihan
Plat cetakan
Memotong pentol
bakso dengan
ukuran maksimal.
Juga berfungsi
sebagai sistem
pembentuk bagian
dalam.
Memutus adonan
satu kali
Komponen yang
digunakan banyak
Konstruksi lebih
ringan
Komponen yang
digunakan banyak
Penilaian alternatif disesuaikan dengan deskripsi sub fungsi bagian (tabel)
beserta kelebihan dan kekurangan. Adapun
Kekurangan
Memutus adonan
satu kali
B2
Pisau 4 mata
B3
Pisau 2 mata
Sistem Pembentuk Adonan
Penilaian alternatif disesuaikan dengan deskripsi sub fungsi bagian (tabel)
dengan dilengkapi gambar rancangan beserta
alternatif sistem rangka ditunjukkan pada Tabel 4.
No Alternatif
C1
Sistem
24
Pisau 4 mata
Memutus adonan
empat kali / satu
kali putaran.
Ukuran pentol bakso
di kawatirkan tidak
tercapai,
dikarenakan terlalu
sering memotong
adonan.
Hanya sebagai
sistem pemootong
adonan.
Pisau 2 mata
Memutus adonan
2 kali / satu kali
putaran.
Sistem Pembentuk Adonan
Penilaian alternatif disesuaikan dengan deskripsi sub fungsi bagian (tabel)
dengan dilengkapi gambar rancangan beserta kelebihan dan kekurangan. Adapun
angka ditunjukkan pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5 Alternatif Sistem Pembentuk Adonan
Alternatif Kelebihan
istem Plat
Pembuatan tidak
terlalu sulit.
Waktu terbentuknya
adonan belum
Ukuran pentol bakso di
khawatirkan tidak
tercapai.
Ukuran pentol bakso
di kawatirkan tidak
tercapai,
dikarenakan terlalu
sering memotong
adonan.
Hanya sebagai
sistem pemootong
adonan.
Hanya sebagai
sistem pemotong
adonan.
Penilaian alternatif disesuaikan dengan deskripsi sub fungsi bagian (tabel)
kelebihan dan kekurangan. Adapun
Alternatif Sistem Pembentuk Adonan
Kekurangan
Waktu terbentuknya
adonan belum diketahui.
Ukuran pentol bakso di
khawatirkan tidak
tercapai.
4.2.4. Kombinasi Fungsi Bagian
Pada tahap ini alternatif fungsi bagian dipilih dan digabung satu sama lain
sehingga terbentuk sebuah varian konsep mesin pencetak pentol
jumlah varian minimal 3 jenis varian konsep. Hal ini dimaksudkan agar dalam
proses pemilihan terdapat pembanding dan diharapkan dapat dipilih varian konsep
yang dapat memenuhi tuntutan yang diinginkan.
pada Tabel 4.6.
No Fungsi Bagian
1 Fungsi Rangka
2 Fungsi Pemutus Adonan
3 Fungsi Pembentuk Adonan
C2
Sistem Roll
C3
Sistem Cetakan
Setengah Bola
25
Fungsi Bagian
Pada tahap ini alternatif fungsi bagian dipilih dan digabung satu sama lain
sehingga terbentuk sebuah varian konsep mesin pencetak pentol
jumlah varian minimal 3 jenis varian konsep. Hal ini dimaksudkan agar dalam
proses pemilihan terdapat pembanding dan diharapkan dapat dipilih varian konsep
yang dapat memenuhi tuntutan yang diinginkan. Kotak Morfologi ditunjukkan
Tabel 4.6 Kotak Morfologi
Fungsi Bagian Varian Konsep (VK)
Fungsi Rangka A1 A2
Fungsi Pemutus Adonan B1 B2
Fungsi Pembentuk Adonan C1 C2
V1 V2
Sistem Roll
Membentuk adonan
dengan sistem
berputar.
Pembuatan komponen
terlalu sulit.
Ukuran pentol bakso di
khawatirkan tidak tercapai
Sistem Cetakan
Setengah Bola
Membentuk adonan
secara sempurna.
Membentuk adonan
menjadi seragam.
Sulit dalam pemasangan.
Pada tahap ini alternatif fungsi bagian dipilih dan digabung satu sama lain
sehingga terbentuk sebuah varian konsep mesin pencetak pentol bakso dengan
jumlah varian minimal 3 jenis varian konsep. Hal ini dimaksudkan agar dalam
proses pemilihan terdapat pembanding dan diharapkan dapat dipilih varian konsep
Kotak Morfologi ditunjukkan
Varian Konsep (VK)
A2 A3
B2 B3
C2 C3
V2 V3
Pembuatan komponen
terlalu sulit.
Ukuran pentol bakso di
khawatirkan tidak tercapai
Sulit dalam pemasangan.
26
Dengan menggunakan kotak morfologi, alternatif-alternatif fungsi bagian
tersebut dikombinasikan menjadi alternatif fungsi secara keseluruhan. Untuk
mempermudah dalam membedakan varian konsep yang telah disusun
disimbolisasikan dengan huruf “V” yang berarti varian.
4.2.5. Keputusan
4.2.5.1.Varian Konsep 1
Pada saat motor dihidupkan maka poros akan berputar menggerakkan
reducer dan mentransmisikan daya melalui puli dan sabuk ke screw, maka screw
yang ada dipenggiling ikut berputar. Selanjutnya adonan bakso dimasukkan ke
penggiling melalui hooper yang mana nantinya putaran screw akan membuat
adonan keluar dari penggiling. Kemudian ketika puli pada screw berputar, puli
akan menyentuh poros eksentrik sehingga terdorong dan menggerakkan sendok
atau cetakan setengah bola sebagai sistem pembentuk adonan sekaligus pemutus
adoanan.
Gambar 4.3. Varian Konsep 1
Kelebihan dari konsep 1 yaitu konstruksi yang dirancang lebih efektif
tercapainya ukuran dan kebulatan pentol bakso yang seragam serta konstruksinya
lebih kokoh. Sedangkan kekurangannya yaitu konstruksi konsep mesin 1 lebih
banyak menggunakan komponen mesin sehingga lebih banyak membutuhkan
perawatan.
27
4.2.5.2.Varian Konsep 2
Sistem kerja varian konsep 2 adalah pada saat motor dihidupkan maka
poros akan berputar mentransmisikan daya melalui rantai & sprocket ke screw,
maka screw yang ada dipenggiling ikut berputar. Selanjutnya adonan bakso
dimasukkan ke penggiling melalui hooper yang mana nantinya putaran screw
akan membuat adonan keluar dari penggiling dan dipotong dengan 4 buah mata
pisau yang sistem geraknya sama dengan putaran screw. Kemudian adonan akan
masuk kebagian pembentuk adonan yang mana digunakan pembentuk sistem
terbelah.
Gambar 4.4. Varian Konsep 2
Kelebihan konsep 2 yaitu konstruksi mesin menggunakan komponen yang
lebih sedikit sehingga biaya lebih sedikit dan lebih mudah dalam pengerjaan.
Sedangkan kekurangan pada konstruksi konsep mesin 2 yaitu hasil pencetakan
tidak seragam dikhawatirkan ukuran pentol bakso tidak tercapai.
4.2.5.3.Varian Konsep 3
Sistem kerja varian konsep 3 adalah pada saat motor dihidupkan maka
poros akan berputar menggerakkan reducer dan mentransmisikan daya melalui
puli dan sabuk ke screw, maka screw yang ada dipenggiling ikut berputar.
Selanjutnya adonan bakso dimasukkan ke penggiling melalui hopper yang mana
nantinya putaran screw akan membuat adonan keluar dari penggiling dan
dipotong 2 buah mata pisau yang sistem geraknya sama dengan putaran screw
28
penggiling. Kemudian adonan akan masuk kebagian pembentuk adonan yang
mana digunakan sistem roller.
Gambar 4.5. Varian Konsep 3
Kelebihan konsep 3 yaitu konstruksi konsep mesin 3 lebih efektif
mengurangi biaya perawatan dan juga sangat mudah saat dilakukan bongkar
pasang tanpa harus menggunakan peralatan canggih. Sedangkan kekurangan pada
konstruksi konsep mesin 3 dikhawatirkan ukuran pentol bakso tidak tercapai.
4.2.5.4.Penilaian Varian Konsep
Setelah menyusun alternatif fungsi keseluruhan, penilaian variasi konsep
dilakukan untuk memutuskan alternatif yang akan ditindaklanjuti ke proses
optimasi dan pembuatan draft. Kriteria aspek penilaian dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu penilaian aspek teknis dan aspek ekonomis. Skala penilaian yang
diberikan untuk menilai setiap varian terdapat pada Tabel 4.9.
Tabel 4.7.Kriteria Penilaian Varian Konsep
5 4 3 2 1
Amat Baik Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik
Kriteria penilaian dapat dilihat pada Tabel 4.8.
29
Tabel 4.8. Kriteria Penilaian Teknis
No Kriteria
Penilaian Bobot
Varian
Konsep 1
Varian
Konsep 2
Varian
Konsep 3
1 Sistem
Pencetak 25% 5 21% 3 15% 4 19%
2 Sistem
Pemutus 25% 5 21% 4 21% 3 14%
3 Safety 20% 4 17% 3 15% 2 9%
4 Perawatan 10% 3 13% 3 15% 3 14%
5 Perakitan 10% 3 13% 3 15% 4 19%
6 Keterbuatan 10% 3 13% 3 15% 3 14%
Total
% Nilai 100%
98%
96% 89%
Dilihat dari penilaian alternative diatas, varian konsep yang dipilih adalah
varian konsep dengan jumlah rata-rata paling tinggi, varian tersebut adalah varian
konsep 1. Maka diputuskan bahwa varian yang dipilih adalah varian konsep 1.
4.3. Merancang
4.3.1. Perencanaan Daya Motor
Perencanaan daya motor menggunakan persamaan 2.1. perhitungan daya motor
adalah sebagai berikut :
Diketahui :
m = 25kg
g = 10 m/s2
r poros = 10 mm
n = 30 rpm ( putaran yang diinginkan )
penyelesaian :
F = m x g =25kg x 10 m/s2= 250 N
Momen punter yang terjadi
Mp = fx r
30
= 2500 Nmm
= 2,5 Nm
P = �� �����
P = ��� �� × �� ��
����
= 7, 85 Watt = 0,00785 Kw
Menggunakan motor Ac yang 0,25 Hp, karena 0,25 Hp = 0,18 Watt.
4.3.2. Perencanaan Poros
Perencanaan poros menggunakan persamaan 2.2 - 2.5. perhitungan poros adalah
sebagai berikut :
Data yang diketahui:
P = 0,25 Hp x 0,746kw = 1,119kw = 0,1865
iGb = 1:20
n1 = 1200 Rpm
ipuli = 1:2
Dp1 = 100
Dp2 = 200
Cb = 1
��� = 32-47 N/mm2
Menghitung Torsi pada poros
T1 = 9550 . ����
��
= 9550 . �,���� . ���� ��
T1 = 1,4842 Nmm
Sebelum menghitung T2 maka dicari terlebih dahulu n2
n2 = ��
���
n2 = ��� ��
�
n2 = 60 Rpm
T2 = 9550 . ����
�
31
= 9550. �,���� .��� ��
T2 = 29,684 Nmm
T3 = T2 . i2
= 29,684 x 2
T3 = 59,368 Nmm
Fq = Massa + massa rumah penggiling
= 25 kg + 5 kg
Fq = 30 kg 300N
Fbelt = . ����
= . ��,��� ���
����
Fbelt = 0,59368 N
Gambar 4.6. Diagram Benda Bebas
∑MA = 0 = -fbelt x l1 + FB x L + FQ (L+l2)
32
FB = �,����� � � !��� � ���
��
= 150,147 N
FB = 2984253, 75N
FA = Fbelt + FQ - FB
= 0,59368 + 300N – 150,14 N
FA = 150,45 N
MBmax di A = Fbelt . l2
= 0,59368x 57
= 33,83976 Nmm
MR = M Gabungan
MR = "($%&'() + 0,75 (.0 . /3)
= "(33,83976) + 0,75 (0,69 ( 59,368)
MR = 47,200 Nmm
ds =4 5 �.� . 6�
7
= 4 8.���,� � 8 9
::;7
= 2,15 mm
Kontrol Tegangan Pada Poros :
� = �= ≤ �?
Diketahui :
Material poros = Cast Iron
�? = 172 B/&&
D = 26 B
Diameter poros = Ø20mm
Ditanya: �?
Penyelesaian:
DE ≤ �?
26F8 × 20 ≤ 172 B/&&
33
G, GHIJ KLLI ≤ MJIK/LLI
Simulasi Pembebanan Poros Screw ditunjukkan pada Gambar 4.7.
Gambar 4.7. Simulasi Pembebanan Poros Screw
Berdasarkan software, tegangan yang terjadi sebesar 0,01227 N/mm2.Jadi
setelah dilakukan perhitungan manual maupun menggunakan software dapat
disimpulkan bahwa screw dengan diameter 20 mm tidak bengkok jika menerima
gaya sebesar 26 N.
4.3.3. Perencanaan Eksentrik
Perencanaan eksentrik menggunakan persamaan 2.6. perhitungan eksentrik adalah
sebagai berikut :
Data yang diketahui :
Bahan pena st.60 (�bi) = 47 – 70 N/&& (diambil 70 N/&&)
S(Tebal plat penahan pin) = 8 mm
L (Tebal sliding pin) = 10 mm
F (Gaya yang terjadi pada pin) = berat adonan + berat poros Eksentrik= 25
kg + 0,175 kg = 25,175 kg = 251,75 N
Mb.max =N × O
= N × O
8
Mb.max = 251,75 N× � ��
8
Mb.max = 503,5 Nmm
34
�bijin = QR.�ST
U
W = F
� × V�
W = 0.1 × V�
dmin = 4 5�.�W��,� × 6��
7
dmin = 4 503,5�,� × � B/&&2
7
dmin = 4,15 mm
4.3.4. Perencanaan Puli dan Sabuk
Perencanaan puli dan sabuk menggunakan persamaan 2.8 - 2.10. perhitungan puli
dan sabuk adalah sebagai berikut :
Diketahui :
P = 0,25 Hp
i gearbox = 1 : 20
i puly = 1 : 2
n1 = 1200 rpm
n2 =��
�.XY�Z[YX = ��� X��
� = 60 Rpm
n3 =�
�.�Z\� = �� X��
= 30 Rpm
Pd = 0,216 Kw
Keterangan :
Pd = Daya rencana motor (kW)
Penampang sabuk (V-belt)
n1 = 1200 rpm
Daya rencana = 0,216 Kw
Diambil V-belt tipe A
Diameter min. puli yang diijinkan (dp) = 100 mm
Diameter puli 2 (Dp) = dp × i puli
35
= 100 mm × 2
= 200 mm
Kecepatan Linier Sabuk V
Dik : dp = 100 mm , Dp= 200 mm
N1= 1200 rpm
N2=60 rpm
N3= 30 rpm
C = 410 mm
Penyelesaian
v =F
�� × ��×������
v =F
�� × ��� ×�������
v =6,28 m/s
Panjang Sabuk (L)
] = 2 (^ + F (_` + V`) + (a�b��);
8 ��
] = 2 ( 410 + F (200 + 100) + (��b���);
8 � 8��
L = 1277 mm, pada standar yang mendekati adalah 1295 mm (51 ")
Jarak antara Poros Puli (C)
� = 2] − 3,14(_` + V`)
� = 1662 &&
^ = �!"�;b�(efbgf);�
^ = 412mm
4.4. Simulasi Pergerakan Mesin
Pada penelitian ini penulis membuat simulasi pergerakan sistem kerja pada
mesin dengan menggunakan software CAD Autodesk Inventor 2018. Adapun
beberapa tahapan-tahapan proses pembuatan simulasi sehingga menghasilkan
output berupa video yaitu sebagai berikut:
1. Buka software Autodesk Inventor, kemudian pilih menu assembly.
36
2. Insert file assembly mesin pencetak pentol bakso yang telah dibuat
sebelumnya dengan perintah place. Perintah place ditunjukkan pada
Gambar 4.8.
Gambar 4.8. Perintah Place
3. Setelah insert file assembly dilakukan, pilih environment pada menu toolbar
kemudian pilih inventor studio pada menu mini bar seperti yang ditunjukkan
pada Gambar 4.9.
Gambar 4.9. Perintah Inventor Studio
4. kemudian membuat timeline animasi dengan cara pilih animation timelie
pada mini bar lalu akan muncul animation board, pilih collapse action
editor untuk membuka detail animation board seperti yang ditunjukkan
pada Gambar 4.10.
Gambar 4.10. Perintah Animation Timeline
37
5. Tahapan berikutnya adalah melakukan insert hasil place constraint dari
rangkain pergerakan srew penggiling ikan, pully, pusher set¸serta kopling
yang telah dibuat sebelumnya dengan nama angle:31. Proses insert
dilakukan dengan perintah klik kanan pada angle:31, kemudian pilih
animate constraints. Setelah muncul place animation constraint isilah data-
data yang dibutuhkan diantaranya animate action strart 0,00 deg lalu
animate action end 180 deg, lalu animate animate time start 0,0s, animate
time duration 4,3s, time end 4,3s seperti yang ditunjukkan pada Gambar
4.1.
Gambar 4.11. Perintah Animate Constrains Angle:31
6. Tahapan berikutnya adalah melakukan insert hasil place constraint dari
rangkain pergerakan eksentrik, cetakan setengah bola, poros penggerak
yang telah dibuat sebelumnya dengan nama angle:70. Proses insert
dilakukan dengan perintah klik kanan pada angle:70, kemudian pilih
animate constraints. Setelah muncul place animation constraint isilah data-
data yang dibutuhkan diantaranya animate action strart 17 deg lalu animate
action end -343 deg, lalu animate animate time start 0,0s, animate time
duration 2,0s, time end 2,0s seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.12.
38
Gambar 4.12. Perintah Animate Constrains Angle:70
7. Lakukan langkah 5 dan langkah 6 secara terus menerus dengan setting
animate time yang kondisional sampai 18 kali repitisi.
8. Setelah rangkaian animation timeline selesai dibuat tahapan selanjutnya
adalah membuat video simulasi dengan format wmv dengan perintah pilih
render animation pada mini bar, setelah muncul place render animation
isilah data-data yang diperlukan misalnya general width 1024 dan general
height 768, output frame rate 60, ceklis pilihan preview render dan lauch
player, atur output time range dari 0s ke 80s seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 4.13.
Gambar 4.13. Perintah Render Animation
39
9. Pilih render, kemudian tunggu proses rendering selesai dilakukan. Render
output ditunjukkan pada Gambar 4.14.
Gambar 4.14 Render Output
Hasil yang didapatkan dari simulasi pergerakan sistem kerja pada mesin
pencetak pentol bakso adalah Pada saat posisi saklar on, maka motor berputar
menggerakkan reducer melalui kopling, dan reducer berputar menggerakkan
pulley driven dan puli driver melalui sistem transmisi. Screw yang ada pada
penggiling berputar yang berfungsi mendorong atau membawa adonan bakso ke
cetakan setengah bola. Disamping itu, pada saat puli driven berputar, plat
pendorong yang berputar yang menempel pada puli driven menyentuh dan
mendorong poros penggerak secara sistematis dan menggerakkan lengan eksentrik
dan eksentrik. Akibat gaya putaran eksentrik tersebut, maka poros cetakan
setengah bola ikut berputar dan mencetak adonan bakso menjadi pentol.
4.5. SOP Pembuatan
4.5.1. SOP Pembuatan Komponen
Pembuatan komponen-komponen mesin pencetak pentol bakso kapasitas 25
kg/jam ini dibuat dengan beberapa proses permesinan diantaranya :
1. Proses pembuatan poros penggerak
40
Gambar 4.15. Poros penggerak
0.1 Periksa benda kerja dan gambar kerja
0.2 Setting mesin
0.3 Marking out
0.4 Cekam benda kerja
0.5 Proses benda kerja
Proses facing di mesin bubut
1.01 Periksa benda kerja dan gambar kerja
1.02 Setting mesin
1.04 Cekam benda kerja
1.05 Proses facing
1.10 Proses pemakanan dengan diameter 12 mm dan pemakanan panjang 226
mm
2.04 Cekam benda kerja sebaliknya
2.05 Proses facing
2.10 Proses pemakanan dengan diameter 12 mm dan pemakanan panjang 226
mm
Proses champer di mesin bubut
1.01 Periksa benda kerja dan gambar kerja
1.02 Setting mesin
1.04 Cekam benda kerja
1.05 Proses champer
41
1.10 Proses pemakanan champer dengan ukuran 0,5 x 45°
2.04 Cekam benda kerja sebaliknya
2.05 Proses champer
2.10 Proses pemakanan champer dengan ukuran 0,5 x 45°
Proses milling di mesin frais
1.01 Periksa benda kerja dan gambar kerja
1.02 Setting mesin, gunakan cutter end mill Ø12 mm
1.04 Cekam benda kerja
1.05 Proses pemakanan benda kerja sepanjang 46 mm dengan kedalaman 6 mm
2.04 Cekam benda kerja sebaliknya
2.05 Proses pemakanan benda kerja sepanjang 25 mm dengan kedalaman 6 mm
Proses pengeboran di mesin bor
1.01 Periksa benda kerja dan gambar kerja
1.02 Setting mesin, gunakan mata bor Ø4,5 mm
1.04 Cekam benda kerja dengan posisi horizontal
1.05 Proses pengeboran menggunakan mata bor Ø4,5 mm sebanyak 3 lubang bor
1. Proses pembuatan kerangka mesin
Gambar 4.16. kerangka mesin
0.1 Periksa benda kerja dan gambar kerja
42
0.2 Setting mesin
0.3 Marking out
0.4 Cekam benda kerja
0.5 Proses benda kerja
Proses pemotongan besi “L” dan “U” menggunakan gerinda potong
1.01 Periksa benda kerja dan gambar kerja
1.02 Setting mesin, gunakan mesin gerinda potong
1.04 Cekam benda kerja dengan posisi horizontal
1.05 Proses pemotongan untuk bagian tiang kerangka mesin sepanjang 600 mm
sebanyak 2 buah
1.10 Proses pemotongan untuk bagian tiang kerangka mesin sepanjang 470 mm
sebanyak 2 buah
1.15 Proses pemotongan untuk bagian tiang kerangka mesin sepanjang 163 mm
sebanyak 3 buah
1.20 Proses pemotongan untuk bagian alas kaki kerangka mesin 50 x 50 mm
sebanyak 5 buah
1.25 Proses pemotongan untuk bagian penyangga tiang kerangka mesin
sepanjang 300 mm sebanyak 3 buah
1.30 Proses pemotongan untuk bagian penyangga tiang kerangka mesin
sepanjang 350 mm sebanyak 3 buah
1.35 Proses pemotongan untuk bagian penyangga tiang kerangka mesin
sepanjang 518 mm sebanyak 2 buah
1.40 Proses pemotongan untuk bagian penyangga tiang kerangka mesin
sepanjang 580 mm sebanyak 1 buah
1.45 Proses pemotongan untuk bagian penyangga tiang kerangka mesin
sepanjang 178 mm sebanyak 1 buah
1.50 Proses pemotongan untuk bagian penyangga tiang kerangka mesin
sepanjang 174 mm sebanyak 1 buah
1.55 Proses pemotongan untuk bagian dudukan motor sepanjang 243 mm
sebanyak 2 buah
43
1.60 Proses pemotongan untuk bagian dudukan reducer sepanjang 275 mm
sebanyak 2 buah
1.65 Proses pemotongan untuk bagian alas baskom dengan ukuran 300 x 350
mm sebanyak 1 buah
1.70 Proses pemotongan untuk bagian alas meja dengan ukuran 300 x 350 mm
dan 100 x 100 mm
1.75 Proses pemotongan untuk bagian penutup dinding kerangka mesin dengan
ukuran 354 x 440 mm
Proses pembuatan kerangka mesin menggunakan mesin las
1.01 Periksa benda kerja dan gambar kerja
1.02 Setting mesin, gunakan mesin las dengan ukuran api 80-90 ampere
1.05 Proses pengelasan pembuatan kaki rangka, alas kaki rangka dan penyangga
rangka
1.10 Proses pengelasan pembuatan bagian alas baskom, alas meja dan penutup
dinding kerangka
1.15 Proses pengelasan pembuatan dudukan motor dan dudukan reducer
4.6. SOP Perakitan
Dibawah ini adalah proses assembly untuk mesin pencetak pentol bakso
kapasitas 25 kg/jam diantaranya :
1. Lakukan proses perakitan terhadap motor terlebih dahulu ke kerangka
mesin menggunakan baut pengikat M10.
Gambar 4.17. Proses Pemasangan Motor
44
2. Lakukan proses pemasangan reducer ke rangka mesin menggunakan baut
pengikat M10, lalu pasang kopling beserta baut M8 diantara reducer dan
motor. Setelah itu setting kesumbuan reducer, lalu kencangkan baut
reducer dan kopling secara bersamaan.
Gambar 4.18. Proses Pemasangan Reducer
3. Lakukan pemasangan komponen penggiling ke kerangka mesin
menggunakan baut pengikat M8.
Gambar 4.19. Proses Pemasangan Penggiling
4. Lakukan proses pemasangan sistem transmisi pulley, untuk reducer dan
penggiling, lalu pasang dan setting belt.
45
Gambar 4.20. Proses Pemasangan Pulley and Belt
5. Lakukan proses pemasangan linear bearing pada dudukannya
menggunakan baut pengikat M3.
Gambar 4.21. Proses Pemasangan Linear Bearing
6. Masukkan poros cetakan setengah bola ke bearing lalu pasang bearing ke
dudukannya menggunakan baut pengikat M4, lalu lakukan pemasangan
base plate pendorong dan plate pendorong pada pulley menggunakan baut
inbus M3.
Gambar 4.22. Proses Pemasangan base plate pendorong dan plate
pendorong pada pulley
46
7. Lakukan pemasangan eksentrik ke poros cetakan setengah bola
menggunakan mur pengikat M6.
Gambar 4.23. Proses Pemasangan Eksentrik ke Poros Cetakan
Setengah Bola
8. Masukkan poros pendorong ke linear bearing, lalu pasang dan ikat plate
penggerak ke poros penggerak menggunakan baut pengikat M4.
Gambar 4.24. Proses Pemasangan Poros Pendorong ke Linear
Bearing
9. Pasang lengan eksentrik ke poros penggerak dan eksentrik menggunakan
baut pengikat M4 pada poros penggerak dan baut pengikat M6 pada
eksentrik.
47
Gambar 4.25. Proses Pemasangan Lengan Eksentrik ke Poros
Penggerak dan Eksentrik
10. Lakukan proses pemasangan cover pulley menggunakan baut pengikat
M4.
Gambar 4.26. Proses Pemasangan Cover Pulley
11. Lakukan pemasangan saklar On/Off pada kerangka mesin menggunakan
sekrup tapping 1 inch.
Gambar 4.27. Proses Pemasangan Saklar On/Off
48
Tabel 4.9 Standar operasional prosedur
Cara mengoperasikan mesin pencetak pentol bakso
1. Periksa kondisi mesin
2. Siapkan peralatan dan bahan
3. Colok kabel listrik ke stop kontak
4. Tekan saklar on/off untuk menghidupkan atau mematikan mesin
5. Setelah itu masukkan adonan kedalam penggiling
49
4.7. SOP Perawatan
4.7.1. Elemen transmisi atau penggerak
Elemen transmisi merupakan bagian bagian dari mesin atau peralatan sistem
mekanik yang berfungsi untuk sebagai pembawa, pemindah, penghubung atau
penerus, pendukung dan pengatur suatu gerak atau putaran serta beban. Yang
bekerja antara beberapa sistem mekanik dalam satu unit mesin.
Secara umum elemen transmisi diklasifikasikan sebagai berikut :
Elemen poros
Roda gigi
Pulley dan belt
Rantai dan roda gigi
Elemen penerus putaran (kopling)
Tabel 4.10. Setting elemen transmisi
Setting elemen transmisi pada mesin pencetak pentol bakso
Pasangkan motor listrik dan reducer didudukan yang rata pada rangka,
kemudian hubungkan poros motor listrik pada poros reducer dengan
menggunakan elemen penerus putaran (kopling).
Setelah itu lakukan penyetingan atau alignment pada kopling agar poros
motor listrik dengan poros reducer satu sumbu.
Pasangkan penggiling dan bagian bagian eksentrik pada dudukan meja
rangka.
50
Kemudian pasang pulley pada reducer dan penggiling.
Pasang belt pada pulley reducer dan pulley penggiling.
Lakukan penyetingan atau alignment pada kedua pulley tersebut sampai
sejajar.
Maka pulley pada reducer akan mentransmisikan atau menggerakan
pulley pada penggiling melalui elemen transmisi (belt) tersebut.
Setelah itu terjadilah gerakkan putaran pada pulley penggiling sehingga
putaran tersebut meneruskan putaran pada screw.
Dan juga poros eksentrik akan ikut bergerak atau terdorong oleh
putaran pulley penggiling tersebut dan kemudian poros eksentrik
meneruskan gerakan putaran pada poros cetakan pemotong adonan.
51
4.7.2. Sistem perawatan
Perawatan adalah suatu kombinasi dari semua tindakan yang dilakukan
dalam rangka mempertahankan atau mengembalikan sesuatu pada kondisi yang
dapat diterima. Pembersihan dan pelumasan pada suatu mesin adalah suatu
tindakan perawatan yang paling dasar yang harus dilakukan sebelum dan sesudah
menggunakan alat karena hal tersebut dapat mencegah terjadinya korosi yang
merupakan faktor utama penyebab kerusakan elemen-elemen mesin.
Tujuan utama dilakukannya sistem manajemen perawatan diantaranya adalah :
1. Untuk memperpanjang umur penggunaan mesin.
2. Untuk menjamin ketersediaan optimal peralatan yang dipasang untuk
produksi.
3. Untuk menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan
dalam keadaan darurat setiap waktu.
4. Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan peralatan tersebut.
5. Agar mesin dan peralatan lainnya selalu dalam keadaan siap pakai secara
optimal.
6. Untuk menjamin kelangsungan produksi .
4.7.3. Jenis-Jenis Perawatan
Perawatan terdiri dari dua jenis, yaitu:
a. Perawatan Terencana (Planned Maintenance )
Perawatan terencana adalah kegiatan perawatan yang dilaksanakan
berdasarkan perencanaan terlebih dahulu. Pemeliharaan perencanaan ini mengacu
pada rangkaian proses produksi. Perawatan terencana terdiri dari:
Perawatan pencegahan (Preventive maintenance)
Perawatan terjadwal (Scheduled Maintenance)
Perawatan prediktif (Predictive maintenance)
b. Perawatan tidak terencana( unplanned maintenance)
Perawatan tidak terencana adalah pemeliharaan yang dilakukan karena
adanya indikasi atau petunjuk bahwa adanya tahap kegiatan proses produksi yang
tiba-tiba memberikan hasil yang tidak layak. Dalam hal ini perlu dilakukan
52
kegiatan pemeliharaan atas mesin secara tidak berencana. Perawatan tidak
terencana terdiri dari:
Perawatan darurat (Emergency maintenance)
Perawatan kerusakan (Breakdown maintenance)
Perawatan perbaikan (Corrective maintenance)
4.7.4. Kegiatan Perawatan dan Pelumasan
Pada dasarnya Perawatan Mesin atau Peralatan kerja memerlukan beberapa
kegiatan seperti dibawah ini :
Preventif, antara lain : pembersihan, pengencangan, penggantian komponen
dan pelumasan pada mesin.
Inspeksi yang meliputi cara bau, pengukuran, wawancara operator,
mengamati komponen, pengoperasian dan sebagainya.
Pada mesin pencetak pentol bakso menggunakan metode perawatan mandiri dan
perawatan pencegahan. Dalam perawatan ini operator merupakan personil yang
paling dekat dengan alat sehingga operator seharusnya tahu tentang kondisi mesin
dari waktu ke waktu. Berikut adalah daftar komponen dan jadwal perawatan
simulasi pada mesin pencetak pentol bakso ditunjukan pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.11. Daftar Komponen dan Jadwal Perawatan
No Komponen Jadwal Perawatan
1
Motor listrik
Mingguan dan bulanan
2
Reducer
Mingguan dan bulanan
53
3
Kopling
Mingguan dan bulanan
4
Pillow block bearing
Mingguan dan bulanan
5
Pulley dan belt
Mingguan dan bulanan
6
Penggiling
Setiap selesai digunakan
7
Rangka mesin
Mingguan dan Bulanan
Perawatan mandiri dilakukan untuk membersihkan dan memeriksa kondisi
pada komponen mesin oleh operator. Adapun pada Tabel 4.12 kegiatan perawatan
mandiri untuk mesin pencetak pentol bakso.
Tabel 4.12. kegiatan perawatan mandiri
Tujuan : Membersihkan dan memeriksa kondisi bagian komponen mesin
pencetak pentol bakso.
No Komponen Standar Jadwal Waktu
perawatan
1 Motor listrik Bersih Sebelum dan sesudah 3 menit
54
operasi
2 Reducer Bersih Sebelum dan sesudah
operasi 2 menit
3 Kopling Bersih Sebelum dan sesudah
operasi 2 menit
4 Pillow block
bearing Terlumasi
Sebelum dan sesudah
operasi 2 menit
5 Pulley dan belt Bersih dari
konstaminasi
Sebelum dan sesudah
operasi 3 menit
6 Penggiling Bersih Sebelum dan sesudah
operasi 10 menit
7 Rangka mesin Bersih Sebelum dan sesudah
operasi 4 menit
Perawatan pencegahan ( preventive ) dilakukan untuk mencegah kerusakan
dari peralatan dengan memastikan tingkat keandalan dan kesiapan serta
meminimalkan biaya perawatan. Berikut jadwal perawatan pencegahan dan
penggantian suku cadang komponen mesin pencetak pentol bakso yang dilakukan
oleh ahli pada bidang perawatan.
Tabel 4.13 kegiatan Perawatan Preventif
No Komponen Metode Alat Jadwal Tindakan
1 Motor listrik Inspeksi
visual
-majun
-kuas
-toolbox
6 bulan
-dibersihkan
-pemeriksaan
pada panel
kelistrikan
-pengencangan
baut
-dan lain lain
55
2 Reducer Inspeksi
visual
-majun
-kuas
-oli
-toolbox
6 bulan
-dibersihkan
-penggantian
pelumasan
-memeriksa
kondisi
bearing dan
gear box
-pengencangan
baut
3 Kopling Inspeksi
visual
-majun
-tool box
- alat ukur
6 bulan -dibersihkan
-alignment
-pengencangan
baut pengikat
4 Pillow block
bearing
Inspeksi
visual
-Grease
-oil gun
4 bulan -melumasi
-memeriksa
kondisi
kelayakan
bearing
5 Pulley dan
Belt
Inspeksi
visual
-majun
-sikat
-toolbox
-alat ukur
10 bulan -dibersihkan
-pengencangan
belt
-memeriksa
kondisi belt
-aligment
6 Penggiling Inspeksi
visual
-majun
-sikat
-air dingin
dan air
panas
Setiap
operasi
-dibersihkan
56
Tabel 4.14. Penggantian Suku Cadang
No Komponen Jadwal Alat Metode Waktu
(menit)
Keterang
an
1 Bearing 40 bulan -Toolbox
-tracker
-dll
Inspeksi
visual
20 menit Diganti
2 Belt 20 bulan - Inspeksi
visual
5 menit Diganti
3 Pulley 48 bulan - Inspeksi
visual
10 menit Diganti
4 Oil reducer 12 bulan -Toolbox
-Oli
Inspeksi
visual
15 menit Ganti
pelumasan
Pelumasan adalah suatu cara untuk mengurangi gesekan antara dua
permukaan benda yang saling bergesekan dengan menambahkan suatu zat
pelumas diantara permukaan tersebut. Maksud dari gesekan itu sendiri adalah
suatu bentuk gaya yang berlawanan dengan arah gerak benda yang besarnya
tergantung pada kondisi atau kekasaran permukaan dan beban normal. Adanya
gesekan (friction) akan mengakibatkan kehilangan energy dan mempercepat
kehausan benda.
Tabel 4.15. kegiatan pelumasan pada komponen
No
Komponen Jadwal Alat Sistem
Jenis
pelumasan Tindakan
1 reducer 6 bulan Toolbox
Oli
Pelumasan
celup
Pelumasan
oil
Pengganti
an
pelumasan
2 Bearing 4 bulan -Grease
-oil gun
Pelumasan
semprot
atau
manual
Pelumasan
gemuk/oil Melumasi
bearing
56
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan tujuan, maka kesimpulan dari proyek akhir ini adalah sebagai
berkut:
1. Terealisasinya rancangan mesin pencetak pentol bakso kapasitas 25 kg/jam
dengan keseragaman ukuran ± diameter 30 mm dengan metode VDI 2222.
2. Terealisasinya simulasi pergerakan sistem kerja pada mesin pencetak pentol
bakso, dengan rpm 1200 mesin mencetak 30 pentol dalam satu menit.
3. Terealisasinya SOP pembuatan, SOP Perakitan, dan SOP Perawatan.
5.2 Saran
Dalam pembahasan proyek akhir ini ada banyak sekali kekurangan. Untuk
kedepan dalam pengembangan selanjutnya lebih dioptimalisasi dengan harapan:
1. Melakukan improvement rancangan mesin sehingga kapasitas pentol bakso
yang dihasilkan lebih besar
2. Melakukan improvement rancangan sistem pengoperasian mesin dengan
menambahkan opsi sistem pengoperasian manual.
3. Meningkatkan kualitas grafik video simulasi pergerakan sistem kerja mesin
pencetak pentol bakso.
57
DAFTAR PUSTAKA
Batan, I. M. L., n.d. Diktat Kuliah Pengembangan Produk. s.l.:Jurusan Teknik
Mesin Fakultas Teknik Mesin ITS.
Dewi Izza. 2015, Elemen Mesin 3, Malang : Universitas Negeri Malang
Harsokoesoemo, H. (2004). Pengantar Perancangan Teknik. Bandung: Institut
Teknologi Bandung
Komara, A. I. & Saepudin, 2014. Aplikasi Metoda VDI 2222 Pada Proses
Perancangan Welding Fixture untuk Sambungan Cerobong Dengan
Teknologi CAD/CAE. Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Cylinder, I(2), pp. 1-8.
Kurniawan, Fajar. (2013). Manajemen Perawatan Industri : Teknik dan Aplikasi
Implementasi Total Produktive Maintenance (TPM), Preventif Maintenance
dan Reability Centered Maintenance (RCM). Yogyakarta:Graha Ilmu.
Pawan, H. (2018). Modifikasi Komponen Utama Mesin Pencetak Bakso.Babel:
Universitas Bangka Belitung.
POLMAN TIMAH. (1996).Elemen Mesin 1,Bangka Belitung : Politeknik
Manufaktur Timah
POLMAN TIMAH. (1996).Elemen Mesin 4, Bangka Belitung: Politeknik
Manufaktur Timah
POLMAN TIMAH. (1996). Metoda Perancangan, Bangka Belitung : Politeknik
ManufakturTimah
Rosanani Ginting. 2010, Perancangan Produk,Jakarta : Graha Ilmu
Ryan, A. (2019). Alat Bantu Pencetak Pentol Bakso. Bangka Belitung : Politeknik
Manufaktur Negeri Bangka Belitung
Siti, A. (2016). Mesin Pembuat Kerupuk Getas. Bangka Belitung : Politeknik
Manufaktur Negeri Bangka Belitung
Suga, Kiyakotsu, & Sularso. (2004). Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen
Mesin. Jakarta: PT. Pradaya Paramita.
Wibowo, S. (2009). Membuat Bakso Sehat dan Enak. Jakarta: Penebar Swadaya.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Data Pribadi
Nama lengkap : AnggunPermata
Tempat & tanggal lahir : Sungailiat, 14 Agusutus 1999
Alamat rumah : Jl. Raya Belinyu Km.06Ling.Sinar
Baru,Sungailiat, Bangka Belitung
Hp : 08561109461
Email : anggun permata140899@gmail.com
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
2. Riwayat Pendidikan
SDN 19 Sungailiat Lulus 2011
SMPN 3 Sungailiat Lulus 2014
SMA Setia Budi Sungailiat Lulus 2017
D-III POLMAN BABEL Sampai sekarang
3. Pendidikan Non Formal
……………………………………… ........................ ………………………..
……………………………………… ........................ ………………………..
……………………………………… ........................ ………………………..
Sungailiat, ………………………..20…….
…………………………………
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Data Pribadi
Nama lengkap : Robiyanto
Tempat & tanggal lahir : Saing, 08 Januari 1998
Alamatrumah : Jl. Kotawaringin, DesaSaing,
Kec. Puding, Bangka Belitung
Hp : 083169512524
Email : robiyanto888999@gmail.com
Jenis kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
2. Riwayat Pendidikan
SDN 8 Saing Lulus 2011
SMP N 2 PudingBesar Lulus 2014
SMKN 1 SimpangKatis Lulus 2017
D-III POLMAN BABEL Sampai sekarang
3. Pendidikan Non Formal
……………………………………… ........................ ………………………..
……………………………………… ........................ ………………………..
……………………………………… ........................ ………………………..
Sungailiat, ………………………..20…….
…………………………………
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Data Pribadi
Nama lengkap : SapriLaurensius
Tempat & tanggal lahir : Pangkal Pinang, 30 April 1999
Alamat rumah : Jl. Lintas Timur, Kel. Selindung
Kec. Pangkal Pinang, Bangka Belitung
Hp : 085374621994
Email :saprilaurensius30@gmail.com
Jenis kelamin : Laki-Laki
Agama : Kristen
2. Riwayat Pendidikan
SDN 38Pangkal Pinang Lulus 2011
SMP Budi Mulia Lulus 2014
SMKN 2 Pangkal Pinang Lulus 2017
D-III POLMAN BABEL Sampai sekarang
3. Pendidikan Non Formal
……………………………………… ........................ ………………………..
……………………………………… ........................ ………………………..
……………………………………… ........................ ………………………..
Sungailiat, ………………………..20…….
………………………………
Anggun P Skala
1 : 5
PA/A3/01
Ukuran Ket
Diperiksa
Dilihat
02-07-20Digambar
No. Bag.Nama Bagian
Mesin Pencetak Pentol Bakso
Politeknik Manufaktur Negeri Babel
III
Bahan
III
Jumlah
Anggun P Skala
1 : 5
PA/A3/01
Ukuran Ket
Diperiksa
Dilihat
02-07-20Digambar
No. Bag.Nama Bagian
Mesin Pencetak Pentol Bakso
Politeknik Manufaktur Negeri Babel
III
Bahan
III
Jumlah
Rangka
Poros Penggerak
Plat Penggerak
Lengan Eksentrik
Eksentrik
Cetakan Setengah Bola
Cetakan Bagian Dalam
Pusher Set
Cover Pulley Set
Penggiling Ikan
Screw
Poros Penepat
Tutup Penggiling
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
11
St.37
St.42
584x544x659
Ø12x226
St.37 50x10x50
St.37 75x20x5
St.60 Ø60x32Stainless Steel Ø33x169
Ø100x30Stainless Steel
Aluminium 64,5x33x50
Aluminium 156x477x480
Cast Iron 242x100x192
16
19
St 37
29
24
22
23
20
8
10
15
8
2
2
4
2 Belt
1
2
Baut Kontersang
Pillow Block
Baut Inbus
Bearing 1
Pulley Driven
Linear Bearing
1
Pegas
Baut Inbus
4
3
18 Mur M4
Cast Iron
St 37
Rubber
25
Baut Hexagonal
Baut Hexagonal
Baut Hexagonal
Pasak
1
2
27
30
32
31
33 St
St
St
21
St
Ø13x30
Ø250x410
St
Ø268x100Aluminium
Ø13x70
20x6x6
Misumi
17Wadah
M4x8
M8X20
M4x20
M3x10
M10X30
PMS
M4x30
M4
PMS
PMS
PMS
PMS
PMS
PMS
PMS
St
St
St
St
St28
1
15
1 Motor AC
Kopling
14
Gear Box
Cast IronPulley Driver1
PMS
PMS
M10
M8St
St10
8
35
36
Mur M8
Mur M10
18
Misumi
1:20
0.25 Hp
Ø60x300Ø8x55
Ø115x20
Cast Iron
Cast Iron
Cast Iron
Ø20x80
Ø100x26
Ø250x26
Ø26x10
Ø10x8
2 Mur M6 34 St M6 PMS
Bearing 23 26 St Ø20x12
Cast Iron
Cast Iron
Cast Iron
1 Base Stop Kontak 37 Kayu 80x10x80
1 Stop Kontak 38 PVC 70x40x70
604
856
591
Detail A
Skala 1:1Detail A
132
14
24
25
21
2
3
8
28
19
6
31
16
15
29
23
20
Detail BSkala 2:1
27
34
Detail B
Detail D
Detail DSkala 1:1
Detail C
Detail CSkala 1:1
4
5
30
17
710
9
33
18
11
12
13
22
36 35
Detail ESkala 1:1
Detail E
26
38 37
Anggun P Skala
1 : 5
PA/A3/03
Ukuran Ket
Diperiksa
Dilihat
02-07-20Digambar
No. Bag.Nama Bagian
Mesin Pencetak Pentol Bakso
Politeknik Manufaktur Negeri Babel
III
Bahan
III
Jumlah2 Profil L #1 2.1 St.37 30X30X600
2 Profil L #2 2.2 St.37 30X30X470
3 Profil L #3 2.3 St.37 30X30X350
3 Profil L #4 2.4 St.37 30X30X300
1 Profil L #5 2.5 St.37 30X30X580
1 Profil L #6 2.6 St.37 30X30X518
1 Profil L #7 2.7 St.37 30X30X520
1 Profil L #8 2.8 St.37 30X30X278
1 Profil L #9 2.9 St.37 30X30X278
1 Profil L #10 2.10 St.37 30X30X274
2 Base Reducer 2.11 St.37 30X25X275
2 Base Motor 2.12 St.37 30X30X243
Base Rangka5 2.13 50x50x2
1 Plat Meja 2.14 St.37 300X350X2
2 Base Linear Bearing 2.15 St.37 25x90x35
Base Bearing2 2.16 St.37 25x70x55
1 Plat Base Wadah 2.17 300x350x2
1 Cover Rangka 2.18 353x2x440
4 Baut Hexagonal4 Mur
2.19
2.20
(Rangka)
St.37
St.37
St.37
M4x20
M4
St
St PMS
PMS
75
107,
517
,5
49,5
6
55 80
70 60
245
10
10
440
18x50(25)2
2 18x50(26)
8x15(15)2
2 6x15(15)
22
2
2
2
2
2
2
2
2.1
2.4
2.162.32.15
2.14
2.18
2.5
2.11
2.9
2.12
2.7
2.132.8
2.10
2.6
Detail A
Detail B
Detail A
Detail BSkala 2:1
Skala 2:1N10
Tol.Sedang2.
2.2
2.17
2.19
2.20
Diperiksa
PA/A4/04
Bahan
Stainless Steel
Digambar
Ukuran
Dilihat
Ket
Ø33x169
Skala
1 : 1Mesin Pencetak Pentol Bakso
Poros Cetakan1
Jumlah
II IIIINama Bagian
Politeknik Manufaktur Negeri Babel
No. Bag.
3.1
Anggun P02-07-20
1 Sendok Setengah Bola 3.2 Stainless Steel Ø32
(Cetakan Setengah Bola)
Standar
3.Tol.Sedang
N8
3.1
3.2
2
Diperiksa
PA/A4/05
Bahan
Digambar
Ukuran
Dilihat
Ket
50x10x50
Skala
1 : 1Mesin Pencetak Pentol Bakso
Base Plat Pendorong
Jumlah
II IIIINama Bagian
Politeknik Manufaktur Negeri Babel
No. Bag.
4.1
Anggun P02-07-20
(Pusher Set)
Plat Pendorong
Baut Kontersang
4.2
4.3
1
1
4
Aluminium
AluminiumSt
20x30x50M3x10 PMS
4.Tol.Sedang
N8
4.24.1
4.3
Diperiksa
PA/A4/06
Bahan
Aluminium
Digambar
Ukuran
Dilihat
Ket
480x150x100
Skala
1 : 5Mesin Pencetak Pentol Bakso
Cover Pulley
Jumlah
II IIIINama Bagian
Politeknik Manufaktur Negeri Babel
No. Bag.
5.1
Anggun P02-07-20
(Cover Pulley Set)
Lengan Cover Kanan
Lengan Cover Kiri
5.2
5.3
1
1
1
2
2
Baut
Mur
5.4
5.5
Aluminium
Aluminium
St
St
158x20x148
148x20x35
M4x20
M4x20 PMS
PMS
5.Tol.Sedang
N10
5.1
5.25.3
5.5 5.4
Detail CSkala 1:1
Detail DSkala 1:1
Detail C
Detail D
Diperiksa
PA/A4/07
Bahan
St.37
Digambar
Ukuran
Dilihat
Ket
30X30X600
Skala
1 : 1Mesin Pencetak Pentol Bakso
Profil L #12
Jumlah
II IIIINama Bagian
Politeknik Manufaktur Negeri Babel
No. Bag.
2.1
Anggun P02-07-20
(Rangka)
2.1Tol.Sedang
N10
30
600
30
2
Diperiksa
PA/A4/08
Bahan
St.37
Digambar
Ukuran
Dilihat
Ket
30X30X470
Skala
1 : 2Mesin Pencetak Pentol Bakso
Profil L #22
Jumlah
II IIIINama Bagian
Politeknik Manufaktur Negeri Babel
No. Bag.
2.2
Anggun P02-07-20
(Rangka)
2.2Tol.Sedang
N10
2
30
30
470
48
4
130240
Diperiksa
PA/A4/09
Bahan
St.37
Digambar
Ukuran
Dilihat
Ket
30X30X350
Skala
1 : 1Mesin Pencetak Pentol Bakso
Profil L #33
Jumlah
II IIIINama Bagian
Politeknik Manufaktur Negeri Babel
No. Bag.
2.3
Anggun P02-07-20
(Rangka)
2.3Tol.Sedang
N10
2
30
3035
0
45°
Diperiksa
PA/A4/10
Bahan
St.37
Digambar
Ukuran
Dilihat
Ket
30X30X300
Skala
1 : 1Mesin Pencetak Pentol Bakso
Profil L #43
Jumlah
II IIIINama Bagian
Politeknik Manufaktur Negeri Babel
No. Bag.
2.4
Anggun P02-07-20
(Rangka)
2.4Tol.Sedang
N10
2
30
3030
0
45°
Diperiksa
PA/A4/11
Bahan
St.37
Digambar
Ukuran
Dilihat
Ket
30X30X580
Skala
1 : 1Mesin Pencetak Pentol Bakso
Profil L #51
Jumlah
II IIIINama Bagian
Politeknik Manufaktur Negeri Babel
No. Bag.
2.5
Anggun P02-07-20
(Rangka)
2.5Tol.Sedang
N10
2
30
3058
0
45°
Diperiksa
PA/A4/12
Bahan
St.37
Digambar
Ukuran
Dilihat
Ket
30X30X518
Skala
1 : 1Mesin Pencetak Pentol Bakso
Profil L #61
Jumlah
II IIIINama Bagian
Politeknik Manufaktur Negeri Babel
No. Bag.
2.6
Anggun P02-07-20
(Rangka)
2.6Tol.Sedang
N10
2
30
3051
8
28
Diperiksa
PA/A4/13
Bahan
St.37
Digambar
Ukuran
Dilihat
Ket
30X30X520
Skala
1 : 1Mesin Pencetak Pentol Bakso
Profil L #71
Jumlah
II IIIINama Bagian
Politeknik Manufaktur Negeri Babel
No. Bag.
2.7
Anggun P02-07-20
(Rangka)
2.7Tol.Sedang
N10
2
30
30
520
45°
Diperiksa
PA/A4/14
Bahan
St.37
Digambar
Ukuran
Dilihat
Ket
30X30X278
Skala
1 : 1Mesin Pencetak Pentol Bakso
Profil L #81
Jumlah
II IIIINama Bagian
Politeknik Manufaktur Negeri Babel
No. Bag.
2.8
Anggun P02-07-20
(Rangka)
2.8Tol.Sedang
N10
30
3027
8
45°
2
Diperiksa
PA/A4/15
Bahan
St.37
Digambar
Ukuran
Dilihat
Ket
30X30X274
Skala
1 : 1Mesin Pencetak Pentol Bakso
Profil L #91
Jumlah
II IIIINama Bagian
Politeknik Manufaktur Negeri Babel
No. Bag.
2.9
Anggun P02-07-20
(Rangka)
2.9Tol.Sedang
N10
2
30
3027
4
28
Diperiksa
PA/A4/16
Bahan
St.37
Digambar
Ukuran
Dilihat
Ket
30X30X162
Skala
1 : 1Mesin Pencetak Pentol Bakso
Profil L #103
Jumlah
II IIIINama Bagian
Politeknik Manufaktur Negeri Babel
No. Bag.
2.10
Anggun P02-07-20
(Rangka)
2.10Tol.Sedang
N10
2
30
30
162
Diperiksa
PA/A4/17
Bahan
St.37
Digambar
Ukuran
Dilihat
Ket
30X25X275
Skala
1 : 2Mesin Pencetak Pentol Bakso
Base Reducer2
Jumlah
II IIIINama Bagian
Politeknik Manufaktur Negeri Babel
No. Bag.
2.11
Anggun P02-07-20
(Rangka)
2.11Tol.Sedang
N10
275
2
30
25
37,5
2595
R5,5
Diperiksa
PA/A4/18
Bahan
St.37
Digambar
Ukuran
Dilihat
Ket
30X30X243
Skala
1 : 2Mesin Pencetak Pentol Bakso
Base Motor2
Jumlah
II IIIINama Bagian
Politeknik Manufaktur Negeri Babel
No. Bag.
2.12
Anggun P02-07-20
(Rangka)
2.12Tol.Sedang
N10
2
30
30
6128
243
95,5
19
R5,5
Diperiksa
PA/A4/19
Bahan
St.37
Digambar
Ukuran
Dilihat
Ket
50x50x2
Skala
2 : 1Mesin Pencetak Pentol Bakso
Base Rangka5
Jumlah
II IIIINama Bagian
Politeknik Manufaktur Negeri Babel
No. Bag.
2.13
Anggun P02-07-20
(Rangka)
2.13Tol.Sedang
N10
50
2X45
50
Tebal 2
Diperiksa
PA/A4/20
Bahan
St.37
Digambar
Ukuran
Dilihat
Ket
300X350X2
Skala
5:1Mesin Pencetak Pentol Bakso
Plat Meja1
Jumlah
II IIIINama Bagian
Politeknik Manufaktur Negeri Babel
No. Bag.
2.14
Anggun P02-07-20
(Rangka)
2.14Tol.Sedang
N10
300
100 60
R1050
100
42136
100
2
3502x
45°
Ø8,5
Diperiksa
PA/A4/21
Bahan
St.37
Digambar
Ukuran
Dilihat
Ket
25x90x35
Skala
1 : 1Mesin Pencetak Pentol Bakso
Base Linear Bearing2
Jumlah
II IIIINama Bagian
Politeknik Manufaktur Negeri Babel
No. Bag.
2.15
Anggun P02-07-20
(Rangka)
2.15Tol.Sedang
N10
2
35
1520
8
25
904,
5
7,5
Diperiksa
PA/A4/22
Bahan
St.37
Digambar
Ukuran
Dilihat
Ket
25x70x55
Skala
1 : 1Mesin Pencetak Pentol Bakso
Base Bearing2
Jumlah
II IIIINama Bagian
Politeknik Manufaktur Negeri Babel
No. Bag.
2.16
Anggun P02-07-20
(Rangka)
2.16Tol.Sedang
N10
25
55
1236
5
5,5
70
2
Diperiksa
PA/A4/23
Bahan
St.37
Digambar
Ukuran
Dilihat
Ket
300x350x2
Skala
5:1Mesin Pencetak Pentol Bakso
Plat Base Wadah1
Jumlah
II IIIINama Bagian
Politeknik Manufaktur Negeri Babel
No. Bag.
2.17
Anggun P02-07-20
(Rangka)
1.17Tol.Sedang
N10
35030
0
Tebal 2
Diperiksa
PA/A4/24
Bahan
St.37
Digambar
Ukuran
Dilihat
Ket
353x2x440
Skala
5:1Mesin Pencetak Pentol Bakso
Cover Rangka1
Jumlah
II IIIINama Bagian
Politeknik Manufaktur Negeri Babel
No. Bag.
2.18
Anggun P02-07-20
(Rangka)
2.18Tol.Sedang
N10
100
240
Ø4,5
440
2
32216
354
Diperiksa
PA/A4/25
Bahan
Stainless Steel
Digambar
Ukuran
Dilihat
Ket
Ø10x169
Skala
1 : 1Mesin Pencetak Pentol Bakso
Poros Cetakan1
Jumlah
II IIIINama Bagian
Politeknik Manufaktur Negeri Babel
No. Bag.
3.1
Anggun P02-07-20
(Cetakan Setengah Bola)
3.1Tol.Sedang
N8
10
15
134
3,50,5X45°
R16M6Ø10
10 32,512,5Ø1
0 h6
Diperiksa
PA/A4/26
Bahan
Aluminium
Digambar
Ukuran
Dilihat
Ket
64,5x50x4
Skala
1 : 1Mesin Pencetak Pentol Bakso
Base Plat Pendorong
Jumlah
II IIIINama Bagian
Politeknik Manufaktur Negeri Babel
No. Bag.
4.1
Anggun P02-07-20
(Pusher Set)
1
4.1Tol.Sedang
N8
1038 5
12,5
30
64,52x45°
Ø4,5
2,75Ø4
,5
90°
50 30
4
Diperiksa
PA/A4/27
Bahan
Aluminium
Digambar
Ukuran
Dilihat
Ket
20X30X50
Skala
1 : 1Mesin Pencetak Pentol Bakso
Plat Pendorong
Jumlah
II IIIINama Bagian
Politeknik Manufaktur Negeri Babel
No. Bag.
4.2
Anggun P02-07-20
(Pusher Set)
1
4.2Tol.Sedang
N8
86 R2,5
50
2010
7,5
30
30
10
30°M3
Diperiksa
PA/A4/28
Bahan
Aluminium
Digambar
Ukuran
Dilihat
Ket
480x300x100
Skala
1 : 5Mesin Pencetak Pentol Bakso
Cover Pulley1
Jumlah
II IIIINama Bagian
Politeknik Manufaktur Negeri Babel
No. Bag.
5.1
Anggun P02-07-20
(Cover Pulley Set)
5.1Tol.Sedang
N10
217
330
30
R150
100
55
1
269
4,5
150
200
Diperiksa
PA/A4/29
Bahan
Aluminium
Digambar
Ukuran
Dilihat
Ket
158x20x148
Skala
1 : 2Mesin Pencetak Pentol Bakso
Lengan Cover Kanan1
Jumlah
II IIIINama Bagian
Politeknik Manufaktur Negeri Babel
No. Bag.
5.2
Anggun P02-07-20
(Cover Pulley Set)
5.2Tol.Sedang
N10
Ø4,5
20
15
59,5
157
114 14
8
16
1
Diperiksa
PA/A4/30
Bahan
Aluminium
Digambar
Ukuran
Dilihat
Ket
148x20x35
Skala
1 : 1Mesin Pencetak Pentol Bakso
Lengan Cover Kanan1
Jumlah
II IIIINama Bagian
Politeknik Manufaktur Negeri Babel
No. Bag.
5.3
Anggun P02-07-20
(Cover Pulley Set)
5.3Tol.Sedang
N10
Ø4,5
20
15
14
29,5
148
358,
5 1
Diperiksa
PA/A4/31
Bahan
St.37
Digambar
Ukuran
Dilihat
Ket
Ø12x226
Skala
1 : 1Mesin Pencetak Pentol Bakso
Poros Penggerak1
Jumlah
II IIIINama Bagian
Politeknik Manufaktur Negeri Babel
No. Bag.
6
Anggun P02-07-20
6.Tol.Sedang
N8
4,5
101020
226
250,5x45°
46
6Ø1
2
Diperiksa
PA/A4/32
Bahan
St.37
Digambar
Ukuran
Dilihat
Ket
50x10x50
Skala
1 : 1Mesin Pencetak Pentol Bakso
Plat Penggerak1
Jumlah
II IIIINama Bagian
Politeknik Manufaktur Negeri Babel
No. Bag.
7
Anggun P02-07-20
7.Tol.Sedang
N8
Ø4,5
R5
15
50
2x45°
5010
15 20
30°
8
Diperiksa
PA/A4/33
Bahan
St.37
Digambar
Ukuran
Dilihat
Ket
75X20X5
Skala
1 : 1Mesin Pencetak Pentol Bakso
Lengan Eksentrik1
Jumlah
II IIIINama Bagian
Politeknik Manufaktur Negeri Babel
No. Bag.
8
Anggun P02-07-20
8.Tol.Sedang
N8
-0+0.05
5520
5
Ø4,5 Ø6,5+0.05-0
0,5x
45°
Diperiksa
PA/A4/34
Bahan
St.60
Digambar
Ukuran
Dilihat
Ket
Ø60x32
Skala
1 : 1Mesin Pencetak Pentol Bakso
Eksentrik1
Jumlah
II IIIINama Bagian
Politeknik Manufaktur Negeri Babel
No. Bag.
9
Anggun P02-07-20
9.Tol.Sedang
N8
60
25
32
8 12,5 7
M6
Ø10
0,5x45°
Ø6+ 0
,02
-0
Diperiksa
PA/A4/35
Bahan
Stainless Steel
Digambar
Ukuran
Dilihat
Ket
Ø100X30
Skala
1 : 2Mesin Pencetak Pentol Bakso
Cetakan Dalam1
Jumlah
II IIIINama Bagian
Politeknik Manufaktur Negeri Babel
No. Bag.
10
Anggun P02-07-20
10.Tol.Sedang
N8
Ø90
Ø100
1x45°32
R5
-0+0,0
2
1030
Ø80,5x45°
top related