rapbn dan rapbd
Post on 04-Jul-2015
293 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
RAPBN RAPBD APBN APBDRAPBN merupakankependekan dariRencana AnggaranPendapatan dan BelanjaNegara.
RAPBD merupakan kependekan dari Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
ABN merupakankependekan dariAnggaran Pendapatandan Belanja Negarayang telah disetujuioleh anggota DPR
APBD merupakankependekan dariAnggaran Pendapatandan Belanja Daerah
PENGERTIAN
Pendapatan Negara
1. Produk DomestikBruto
3. Produk NasionalNeto
2. Produk NasionalBruto
5. PendapatanPerseorangan
4. PendapatanNasional Neto
6. PendapatanBebas
Belanja Negara
Belanja Pemerintah PusatBelanja yang terdiri dari : belanja pegawai, belanjabarang, subsidi BBM, subsidi non BBM, belanja hibah
Belanja Pemerintah daerahBelanja yang terdiri dari : dana bagi hasil, DAU (Dana Alokasi Umum), DAK (Dana Alokasi Khusus) dan Dana Otonomi Khusus (seperti Aceh dan Papua).
STRUKTUR APBD Pendapatan Asli Daerah
(PAD)
Bagian dana perimbangan
Lain-lain pendapatan yang sah seperti dana hibah
1. Pendapatandaerah, terdiri
dari
2.Belanja daerah, digunakan untuk keperluan penyelenggaraan tugas pemerintahan di daerah.
Fungsi APBN dan APBD
Fungsiotorisasi
Fungsiperencanaan
Fungsi alokasi
Fungsidistribusi
Fungsipengawasan
Fungsistabilisasi
Landasan Hukum APBN danAPBD
1. UUD 1945 pasal 23 ayat 12. UU No. 1 Tahun 2004 tentang pendapatan belanja Negara3. Keputusan Presiden RI No. 16 Tahun 1994 tentang pelaksanaanAPBN4. UU No.17 tahun 2003
Penyusunan APBN
Pertama,tahap pendahuluanTahap ini diawali dengan persiapan rancangan APBN oleh pemerintah, antara lain:a. meliputi penentuan asumsi dasar APBNb. perkiraan penerimaan dan pengeluaranc. skala prioritas, dand. penyusunan budget exercise.
Kedua, tahap pengajuan, pembahasan, dan penetapan APBN.
Ketiga,tahap pengawasan APBN.Fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan APBN dilakukan oleh pengawas fungsional baikeksternal maupun internal pemerintah.
Penyusunan APBD
1. Penyusunan rencana kerja pemerintah daerah2. Penyusunan rancangan kebijakan umum anggaran3. Penetapan prioritas dan plafon anggaran sementar4. Penyusunan rencana kerja dan anggaran SKPD5. Penyusunan rancangan perda APBD6. Penetapan APBD
Kebijakan FiskalLangkah-langkah pemerintah untuk
membuat perubahan dalam system pajakatau dalam pembelanjaannya dengan
maksud untuk mengatasi masalahekonomi
Penstabilan Otomatikmenciptakan kenstabilan yang lebih
tinggi kepada kegiatan ekonomi
Kebijakan fiskal diskresionerKebijakan fiscal yang digunakan masalahmakro ekonomi ( Pengganguran, inflasi, atau tingkat pertumbuhan yang lambat )
A. Sumber Pendapatan
Negara (pemerintah pusat):
1. Penerimaan Dalam Negeri 2. Hibah
a) PenerimaanPerpajakan
b) PenerimaanBukan Pajak
a) Penerimaan Perpajakan= semua penerimaan yang terdiri daripajak dalam negeri (pajak penghasilan, pajak pertambahan nilaibarang dan jasa dan pajak penjualan barang mewah, PBB, cukai,
dll), serta pajak perdagangan internasional (bea masuk & pajak/pungutan ekspor).
b) Penerimaan Bukan Pajak, meliputi: penerimaan SDA (migas & nonmigas), laba BUMN, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP),
dll.
1. Penerimaan Dalam Negeri, meliputi:
2. Hibah
Merupakan semua penerimaan negara yang berasal dari sumbangan swasta dalam negeri,
sumbangan swasta dan pemerintah luar negeri.
B. Sumber Pendapatan
Pemerintah Daerah
a) Pendapatan
Daerahb) Pembiayaan
1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
2. Dana Perimbangan
3. Pinjaman Daerah
4. Lain-lain Penerimaan yang Sah
1. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
Daerah
2. Penerimaan Pinjaman Daerah
3. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah
yang dipisahkan.
a) Pendapatan
Daerah
Merupakan hak pemerintah daerah yang diakui sebagai
penambah nilai kekayaan bersih dalam periode tahun
bersangkutan. Terdiri dari:
1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)= pendapatan yang dipungut berdasarkan
peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Sumber-
sumber PAD, yaitu:
• Pajak Daerah= iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan
kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat
dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang
digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah daerah &
pembangunan daerah.
Jenis Pajak Daerah:
Pajak daerah yang dipungut oleh provinsi: pajak kendaraan bermotor, pajak
bahan bakar kendaraan bermotor, dll.
Pajak daerah yang dipungut oleh Kabupaten/kota: pajak hotel, pajak
restoran, pajak hiburan, pajak reklame, pajak parkir, dll.
• Retribusi Daerah= pungutan pemerintah daerah kepada orang atau badan
berdasarkan norma-norma yang ditetapkan retribusi berhubungan dengan
jasa timbal (kontraprestasi) yang diberikan secara langsung atas
permohonan & untuk kepentingan orang/badan yang memerlukan.
• Hasil Pengolahan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
• Lain-lain Penerimaan yang Sah, meliputi: hasil penjualan kekayaan daerah
yang tidak dipisahkan, jasa giro, pendapatan bunga, keuntungan selisih nilai
tukar rupiah tehadap mata uang asing, komisi, potongan, ataupun bentuk
lain akibat dari penjualan/pengadaan barang/jasa oleh daerah.
2. Dana Perimbangan= adalah dana yang bersumber dari pendapatan
APBN yang dialokasikan kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah
dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Terdiri dari:
Dana Bagi Hasil
Dana Alokasi Umum
Dana Alokasi Khusu
3. Pinjaman Daerah= semua transaksi yang mengakibatkan daerah menerima
dari pihak lain sejumlah uang atau manfaatbernilai uang sehingga daerah
tersebut dibeni kewajiban untuk membayar kembali, tidak termasuk kredit
jangka pendek yang lazim terjadi dalam perdagangan.
4. Lain-lain Pendapatan Pembangunan= terdiri dari hibah dan dana darurat.
Dana darurat adalah dana yang berasal dai APBN yang dialokasikan kepada
daerah yang mengalami bencana nasional, peristiwa luar biasa atu krisis
solvabilitas.
b) PembiayaanMeliputi: sisa lenih perhitungan anggaran
daerah, penerimaan pinjaman daerah, dana
cadangan daerah, dan hasil penjualan
kekayaan daerah yang dipisahkan.
DAFTAR PUSTAKAhttp://arditansarutobi.blogspot/com/2010/09/sumber-pendapatan-negara-pusat-
daerah.html?m=1
top related