reczyromando6.files.wordpress.com … · web viewpiutang usaha-cv agung surya ... penawar besar...
Post on 30-Jan-2018
322 Views
Preview:
TRANSCRIPT
MAKALAH AKUNTANSIPERUSAHAAN DAGANG
Disusun Oleh :
1. RECZY ROMANDO2. ANIS REKHA3. MUMUN MUNIROH4. BIDARA NUR KHASANAH
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
A k u n t a n s iPerusahaan dagang
A. KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAGANG Perusahaan Jasa
Aktivitas pendapatan pada perusahaan jasa meliputi penjualan/pemberian jasa kepada customer. Dalam Laporan Laba Rugi pada perusahaan jasa,pendapatan atas jasa dilaporkan sebagai pendapatan honor. Untuk menghasilkan Laba Bersih,maka Pendapatan Honor harus dikurang oleh Beban Operasional yang muncul saat kegiatan penyediaan jasa.
Perusahaan DagangAktivitas pendapatan pada perusahaan dagang meliputi pembelian dan penjualan barang dagang. Perusahaan harus membeli barang dagang terlebih dahulu yang kemudian untuk dijual kembali kepada pelanggan. Apabila barang tersebut telah terjual,maka pendapatan atas penjualan barang dagang dilaporkan sebagai Penjualan, dan biayanya dilaporkan sebagai beban yang disebut Harga Pokok Penjualan. Penjualan dikurangi oleh Harga Pokok Penjualan menghasilkan Laba Kotor,dan Laba Kotor masih harus dikurangi dengan Beban Operasional maka menghasilkan Laba Bersih.
Perusahaan Jasa Perusahaan Dagang
Pendapatan HonorBeban Operasi
Rp XXX
( Rp XXX )
PenjualanHarga Pokok Penjualan
Rp XXX( Rp XXX )
Laba Bersih Rp XXX Laba KotorBeban Operasi
Rp XXX( Rp XXX )
Laba Bersih Rp XXX
Sisa barang yang belum terjual dalam periode akuntansi tertentu disebut persediaan barang dagang dan dilaporkan sebagai aktiva lancar pada neraca.
B. LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG1. Laporan Laba Rugi Bentuk Tidak Langsung
Laporan laba rugi bentuk tidak langsung (multiple-step income statement) adalah laporan laba rugi dengan mengelompokkan atau memisahkan antara pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha, dan memisahkan pula antara beban usaha dan beban di luar usaha, baru kemudian dicari selisihnya sehingga akan diperoleh laba atau rugi usaha.Bentuk tidak langsung terdiri dari beberapa bagian,sub bagian,dan subjumlah.
Contoh Laporan Laba Rugi Bentuk Tidak Langsung
Bagian-bagian pada laporan laba rugi bentuk tidak langsung,terdiri dari :
a. Penjualan (sales)Penjualan adalah jumlah total yang dibebankan kepada pembeli atau pelanggan atas barang dagangan yang telah terjual,baik penjualan tunai maupun penjualan kredit.
b. Retur Penjualan Potongan Penjualan (sales returns and allowance)Retur Penjualan adalah pengembalian barang yang telah dibeli oleh konsumen dikarenakan barang yang bersangkutan dalam keadaan rusak atau tidak sesuai pesanan konsumen.Namun agar pembeli tidak meretur barang yang telah dibeli,kadang kala penjual menawarkan potongan harga atau penggantian sejumlah uang sebagai kompensasi.
c. Diskon Penjualan (sales discount)Sales Discount adalah potongan yang diberikan oleh penjual kepada pelanggan atas pembayaran yang dilakukan lebih awal dari termin (penjualan kredit).
d. Penjualan Bersih (net sales)Penjualan bersih dapat dihitung dengan mengurangkan jumlah retur dan potongan penjualan serta diskon penjualan atas nominal penjualan.
e. Harga Pokok Penjualan (cost of merchandise sold)HPP adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh barang yang dijual atau harga perolehan dari barang yang dijual.
Rumus menghitung HPP :
Keterangan :
Pembelian bersih = Pembelian + biaya angkut pembelian – retur pembelian – potongan pembelian.
Barang yang tersedia untuk dijual = Persediaan awal barang dagangan + pembelian bersih.
f. Laba Kotor (gross profit)Laba kotor dapat dihitung dengan mengurangkan harga pokok penjualan pada penjualan bersih.
HPP = Persediaan awal barang dagangan + pembelian bersih – persediaan akhirHPP = Barang yang tersedia untuk dijual – persediaan akhir
Laba Operasi yaitu laba/keuntungan yang diperoleh dari kegiatan operasional perusahaan.Laba operasi dapat dihitung dengan mengurangkan Beban operasi pada Laba Kotor.
g. Beban OperasiBeban Operasi pada perusahaan dagang umumnya dibagi menjadi dua,yaitu:
Beban Penjualan (selling expenses)Beban penjualan yaitu beban-beban yang terjadi/timbul secara langsung dalam kegiatan penjualan barang dagangan.Contohnya: beban gaji bagian penjualan,beban perlengkapan toko,beban penyusutan peralatan toko,beban iklan,ongkos kirim penjualan,dll.
Beban umum & administrasi (general & administrative expenses)Beban umum dan administrasi adalah beban-beban yang muncul dalam kegiatan administrasi dan atau kegiatan umum perusahaan.Seperti :beban gaji karyawan,beban perlengkapan kantor,beban penyusutan peralatan kantor,dll.
h. Pendapatan dan Beban LainnyaYaitu pendapatan dan beban yang muncul bukan dari kegiatan operasinal utama perusahaan seperti yang sudah digolongkan.Seperti pendapatan bunga,pendapatan sewa dan beban bunga.Dalam laporan laba rugi,dicatat pendapatan lain dikurangi oleh beban lainnya.Jika jumlah pendapatan lainnya lebih besar dari beban lainnya,maka selisihnya ditambahkan pada laba operasi untuk menghitung laba bersih.Tapi jika jumlah beban lainnya lebih besar dari pendapatan lainnya,maka selisihnya mengurangi laba operasi untuk menghasilkan laba bersih.
2. Laporan Laba Rugi Bentuk LangsungLaporan Laba Rugi Bentuk Langsung (single-step income statement) yaitu laporan laba rugi di mana semua pendapatan dijumlahkan menjadi satu, demikian juga untuk bebannya, kemudian dicari selisihnya untuk mengetahui laba atau rugi.
3. Laporan Ekuitas Pemilik ( Perubahan Modal )Laporan perubahan modal adalah laporan keuangan yang menyajikan perubahan modal selama satu periode akuntansi.
Perubahan modal diakibatkan oleh adanya pengambilan pribadi, diperolehnya laba, dideritanya kerugian atau adanya setoran pribadi.
4. NeracaNeraca adalah laporan keuangan yang menyajikan posisi ruangan perusahaan pada saat tertentu.Unsur-unsur neraca terdiri dari :- harta- kewajiban/utang- modalBentuk laporan neraca terdiri dari dua bentuk yaitu bentuk laporan dan bentuk akun.a) Bentuk Laporan (report form)
Yaitu Neraca yang disajikan secara berurut ke bawah dalam tiga bagian.Bentuk Laporan ini lebih sering disebut dengan Bentuk Staffel.
b) Bentuk Akun (account form)
Yaitu Neraca yang disajikan dengan asset berada disisi keri,sedangkan kewajiban dan modal berada disisi kanan. Bentuk akun lebih sering dikenal dengan Bentuk Scontro.
C. TRANSAKSI DAGANG
Sebagai dasar untuk mencapai transaksi dagang, kita mulai degan menjelaskan bagan akun untuk sebuah perusahaan dagang.
BAGAN AKUN UNTUK PERUSAHAAN DAGANG
Akun- akun yang terkait dengan transakasi dagang adalah yang di cetak tebal.
Akun Neraca Akun Laporan Laba Rugi 100 Aset 400 Pendapatan
110 kas 410 Penujalan112 piutang usaha 411 Retur Dan Potongan Penjualan115 persediaan 412 Diskon Penjualan116 Bahan Habis Pakai117 Asuransi Dibayar Dimuka 500 Biaya Dan Bahan120 Tanah 510 Harga Pokok Penjualan123 Peralatan Toko 520 Beban Gaji Penjualan124 Akumulasi Penyusutan- 521 Beban Iklan
Peralatan Toko125 Peralatan Kantor 522 Beban Penyusutan Peralatan Toko126 Akumulasi Penyusutan- 523 Ongkos Kirim Penjualan
Peralatan Kantor 529 Beban Penjualan Lain- lain530 Bean gaji kantor
200 Kewajiban 531 Beban Sewa210 Utang Usaha 532 Beban Penyusutan- Peralatan Kantor211 Utang Gaji 533 Beban Asuransi212 sewa Diterima Dimuka 534 Beban Bahan Habis Pakai215 wesel Bayar 539 Beban Administrasi Lain-lain
300 Ekuitas Pemilik 600 Pendapatan Lainnya310 Modal, Cinta Cita 610 Pendapatan sewa311 Prive, Cinta Cita312 Ikhtisar Laba Rugi 700 Beban Lainnya
710 Beban Bunga
TRANSAKSI PENJUALAN
Ayat jurnal khusus dapat digunakan, atau transaksi dapat dimasukkan, dicatat, dan diposting ke akun-akun secara elektronik.
Penjualan tunai
Pada tanggal 3 januari, SolusiNet menjual barang seharga Rp.1800000 . penjualan ini dapat dicatat sebagai berikut :
JURNAL Halaman 25
Tanggal DeskripsiRef.
Debet KreditPost.
3 Jan-13 Kas 180
0 000
Penjualan 180
0 000 mencatat penjualan tunai
Pada sistem persediaan perpectual, harga pokok penjualan dan pengurangan jumlah persediaan harus dicatat juga. Sebagai ilustrasi, diasumsikan jika harga pokok penjualan pada tanggal 3 januari adalah Rp. 1200000. Jurnal harga pokok penjualan dan pengurangan dalam persediaan adalah sbb:
3 Jan Harga pokok penjualan 1 200 000 Penjualan 1 200 000 mencatat harga pokok penjualan
Beban pemrosesan yang dikenakanoleh badan kliring atau bank penerbit kartu kredit
Dicatat secara periodik seperti ditunjukan pada jurnal berikut. Besarnya beban pemrosesan ini berkisar antara 2-3% dari angka transaksi penjualan.
31 jan. Beban kartu kredit 48 000 Kas 48 000 Mencatat beban jasa atas penjualan dengan kartu kredit untuk bulan berjalan
Penjualan Kredit perusahaan dapat menjual barang secara kredit. Penjual mencatat penjualan sebagai debit pada Piutang Usaha dan Kredit Pada Penjualan. Contoh ayat jurnal untuk penjualan secara kredit
senilai Rp. 510.000 untuk SolusiNet adalah sebagai berikut. Harga pokok penjualannya adalah Rp. 280.000.
12 jan piutang usaha-CV Agung Surya51
0 000
Penjualan51
0 000 Faktur No. 7172
12 Harga pokok penjualan28
0 000
Persediaan28
0 000 harga pokok penjualan untuk faktur No.7172
Diskon penjualan syarat penjualan biasanya ditunjukkan dalam faktur (invoice) yang dikirim penjual kepada pembeli. Contoh faktur penjualan untuk SolusiNet.
106-8
jl. Raya Lenteng Agung No. 101@SolusiNet jakarta 12610faktur penjualan
Made in indonesia
KEPADA No. & TANGGAL PESANAN PELANGGANOmega Technologies 412/10/januari 2011
jl. Cibaduyut indahBandung 40238
TANGGAL KIRIM CARA PENGIRIMAN DAN RUTE SYARAT TANGGAL FAKTUR12 Januari 2011
TIKI 2/10, n/30 12 jan. 2009
DARI F.O.BJakarta jakarta
KUANTITAS PENJELASAN HARGA PERUNIT JUMLAH
10 3COM Megahertz 150.000 1.500.000
10/100 Lan PC Card
Syarat untuk waktu pembayaran yang disepakati oleh pembeli dan penjual disebut syarat kredit (credit terms). Jika pembayaran dilakukan saat pengiriman, syaratnya adalah tunai atau tunai bersih. Sebaliknya, pemebeli yang diperbolehkan mendapat kelonggaran waktu untuk membayar dikenal sebagai periode kredit (credit period).
Jika pembayan jatuh tempo dalam beberapa yang disebutkan stetlah tanggal faktur, seperti 30 hari, syaratnya adalah 30 hari ersih, yang ditulis sebagai n/30. Jika pembayaran jatuh tempo pada akhir bulan yang sama dengan bulan penjualan, syaratnya ditulis sebagai n/eom (end-of-month).
Contoh, penjual dapat menawarkan diskon 2% jika pembeli membayar dalam 10 hari setelah tanggal faktur. Jika pembeli tidak mengambil diskonnya, jumlah yang tertera difaktur akan jatuh tempo dalam waktu 30 hari. Syarat ini ditulis sebagai 2/10, n/30, yaitu diskon 2% jika dibayar dalam 10 hari, jumlah bersih jatuh tempo dalam 30 hari.
Diskon yang diambil pembeli atas pembayaran lebih awal dicatat sebagai diskon penjualan oleh penjual. Akun diskon penjualan merupakan akun kontra terhadap penjualan. Sebagai ilustrasi, diasumsikan uang tunai diterima dalam periode diskon (10 hari) dari penjualan kredit Rp. 1.500.000,00 seperti yang ditunjukkan dalam faktur diatas. solusiNet akan mencatat penerimaan uang tunai sebagai berikut :
22 jan. Kas
1
470 000
Diskon Penjualan 30 000
Piutang Usaha- Omega Tech 1 500
000
Penerimaan Faktur No. 106-8, Dikurangi diskon 2%
Retur dan potongan penjualan. Barang yang sudah terjual dapat dikembalikan oleh pembeli kepada penjual disebut retur penjualan (sales return). Dan apabila penjual mengurangi harga barang karena barang tersebut rusak, cacat, atau alasan lain maka disebut sebagai pemberian potongan penjualan (sales allowance). Jika retur atau potongan penjualan terjadi pada penjualan kredit, penjual biasanya mengeluarkan memo kredit atau memorandum kredit (credit memorandum) untuk pembeli. Memo ini menunjukkan jumlah dan alasan kredit penjual terhadap piutang usaha (piutang usaha jika dikredit berarti erkurang jumlahnya). Retur dan potongan penjualan merupakan akun kontra terhadap penjualan.
Jika penjualan awal secara kredit, penjual mengkredit piutang usaha. Karena persediaan selalu diperbarui dalam sistem perpetual, penjual menambahkan biaya barang dikembalikkan dalam akun persediaan. Penjual harus mengkredit biaya arang dikembalikan pada akun harga pokok penjualan karena akun ini dideit saat penjualan awal dicatat. Seagai ilustrasi, diasumsikan biaya arang dikembalikan Rp. 140.000,00 . solusiNet mencatat memorandum kredit sebagai berikut :
TABELLLLLLL
13 jan. Retur dan potongan penjualan 225 000Piutang Usaha-Krisna 225 000
Memo kredit No. 32
13 jan. Persediaan14
0 000
Harga Pokok Penjualan 140000
Harga Pokok Barang yang direturMemo kredit No. 32
Penjual dapat mengeluarkan memo kredit untuk mengurangi jumlah piutang atau mengembalikan uang tunai kepada pembeli apabila pembeli sudah membayar barang yang dibeli dan kemudian barang tersebut dikembalikan. Jika memo kredit digunakan terhadap piutang pembeli, penjual mencatat ayat jurnal yang sama dengan ayat jurnal sebelumnya. Namun jika penjual mengembalikan uang tunai kepada pembeli sebagai potongan harga atau penggantian harga barang yang diretur, maka penjual akan mendebit retur dan potongan penjualan dan mengkredit kas.
Contoh latihan :
Buat ayat jurnal untuk transaksi penjualan berikut :
a. Menjual barang secara kredit seharga rp. 7.500.000,00 dengan syarat 2/10, n/30. Harga pokok penjualan adalah Rp. 5.625.000,00.
b. Menerima pembayaran dikurangi diskon.
Jawaban :
a. Piutang Usaha 7.500.000,00Penjualan 7.500.000,00
Harga Pokok Penjualan 5.625.000,00Persediaan 5.625.000,00
b. Kas 7.350.000,00Diskon Penjualan 150.00,00
Piutang Usaha 7.500.000,00
TRANSAKSI PENBELIAN
Dalam sisitem ini, pembelian secara tunai dicatat sebagai berikut :
JURNAL Halaman 24
Tanggal DeskripsiRef.
Debet KreditPost.3 Jan-11 Persediaan 2 51 000
0
Kas 251
0 000Membeli persediaan dari Budi
Pemebelian barang secara kredit dicatat sebagai berikut :
4 jan Persediaan 9 250 000
Utang Usaha-Thomas 925
0 000Membeli persediaan secara kredit
Diskon pembelian. Diskon pembelian yang diambil oleh pembeli untuk pembayaran faktur lebih awal mengurangi harga pokok pemelian. Sebagai ilustrasi, diasumsikan Alpha Technologies mengeluarkan faktur senilai Rp. 3.000.000,00 ke SolusiNet pada tanggal 12 Maret, dengan syarat 2/10, n/30. Tanggal terakhir periode dimana diskon sebesar Rp. 60.000,00 dapat diambil adalah tanggal 22 Maret. Diasumsikan bahwa untuk membayar faktur pada tanggal 22 Maret, SolusiNet meminjam uang selama sisa 20 hari periode kredit. Jika kita asumsikan tingkat suku bunga tahunan adalah 6% dan satu tahun dihitung 360 hari, maka bunga untuk pinjaman sebesar Rp.2.940.000,00 (Rp.3.000.000,00-Rp.60.000,00) adalah Rp.9.800,00 (Rp.2.940.000,00 × 6% × 20/360). Penghematan bersih untuk SolusiNet adalah Rp.5.020.000,00, seperti dihitung berikut ini.
Diskon 2% atas Rp.3.000.000,00 Rp.60.000,00
Bunga selama 20 hari pada tingkat 6% atas Rp.2.940.000,00 -9.000,00
Penghematan dari pinjaman Rp.50.000,00
Penghematan juga dapat dilihat dengan membandingkan tingkat bunga atas uang yang dihemat karena mengambil diskon dan tingkat bunga atas uang yang dipinjam untuk mengambil diskon. Untuk SolusiNet, tingkat bunga yang dihemat dalam contoh ini diperkirakan dengan mengubah 2% untuk 20 hari ketingkat bunga tahunan, seperti berikut :
2%× 360 hari20 hari = 2% × 18 = 36%
Jika SolusiNet meminjam uang untuk mengambil diskon, maka SolusiNet membayar bunga pada tingkat 6%. Jika tidak mengambil diskon, SolusiNet membayar estimasi tingkat bunga 36% atas penggunaan Rp.2.940.000,00 untuk tambahan 20 hari.
Pada sistem persediaaan perpetual, pembeli awalnya mendebit akun persediaan untuk jumlah yang tertera difaktur. Saat membayar faktur, pembeli mengkredit akun persediaan untuk jumlah diskon.
Sebagai contoh, SolusiNet akan mencatat faktur Alpha Technologies dan pembayarannya pada akhir periode diskon sebagai berikut :
12 Mar Persediaan 3 000 000Utang Usaha Alpha-Technologies 3 000 000
22 Utang Usaha Alpha-Technologies 3 000 000Kas 2 940 000Persediaan 60 000
Jika solusiNet tidak mengambil diskon karena SolusiNet tidak membayar faktur sampai dengan tanggal 11 april, maka pencatatan pembayaran sebenarnya adalah sebagai berikut :
11 Apr Utang Usaha Alpha-Technologies 3 000 000Kas 3 000 000
Retur dan potongan pembelian . saat barang dikembalikan, yang merupakan retur pembelian (purchase return) atau permintaan potongan harga diajukan, yaitu potongan pembelian (purchase allowance), pembeli biasanya mengirim memo debit ke penjual.
Pembeli dapat menggunakan salinan memorandum debit sebagai dasar untuk mencatat retur dan potongan pembelian atau menunggu persetujuan dari penjual (kreditor). Dalam kedua kasus, pembeli harus mendebit Utang Usaha dan mengkredit persediaan. Sebagai ilustrasi, SolusiNet mencatat pengembalian barang yang ditunjukkan dalam memo debit ditampilan sebagai berikut :
7 Mar. Utang Usaha-Malang Komputer 9 000 000
Persediaan 900
0 000Memo debit No.18
Ketika pembeli mengembalikan barang atau diberikan potongan pembelian sebelum persyaratan faktur, jumlah memorandum debit dikreditkan dari nilai faktur. Jumlah ini dikurangi sebelum diskon pembelian dihitung. Sebagai conroh, diasumsikan bahwa pada tanggal 2 Mei, SolusiNet membeli barang senilai Rp.5000.000,00 dari Delta Data Link, dengan syarat 2/10, n/30. Pada tanggal 4 Mei, SolusiNet mengembalikan barang senilai Rp.3.000.000,000, dan pada tanggal 12 Mei, SolusiNet membayar faktur awal dikurangi retur. SolusiNet akan mencatat transaksi-transaksi tersebut sebagai berikut :
2 Mei. persediaaan 5 000 000Utang Usaha-Delta Data Link 5 000 000
Membeli Barang
4 Utang Usaha-Delta Data Link 3 000 000Persediaan 3 000 000
mengembalikan barang yang dibeli
12 Utang Usaha-Delta Data Link 2 000 000kas 1 960 000Persediaan 40 000
Membayar faktur [(Rp.5000.000-Rp.3.000.000)× 2% = Rp.40.000; Rp.2.000.000- Rp.40.000= Rp.1.960.000].
Contoh latihan :
Butik Ramli membeli barang secara kredit dari pemasok senilai Rp.11.500.000,00 dengan syarat 2/10, n/30. Butik Ramli mengembalikan barang senilai Rp.3.000.000 dan mendapat kredit secara penuh.
a. Jika Butik Ramli membayar faktur dalam periode diskon, berapakah jumlah uang tunai yang diperlukan untuk pembayaran ?
b. Dalam sisitem persediaan perpetual, akunapakah yang dikredit oleh Butik Ramli untuk mencatat retur ?
Jawaban :
a. Rp.8.330.000. pembelian Rp.11.500.000 dikurangi retur Rp.3.000.000 dikurangi diskon Rp.170.000 [(Rp.11.500.000-Rp.3.000.000) × 2%]
b. Persediaan .
Ongkos kirim,pajak penjualan,dan diskon dagang
Ongkos kirim syarat penjualan harus menunjukkan saat kepemilikan barang diserahkan kepada
pembeli. Titik ini menentukan pihak manapun, pembeli atau penjual , yang harus membayar ongkos kirim
(transportation cost).
Kepemilikan barang dapat beralih kepada pembeli saat penjual mengirim barang ke perusahaan
pengangkutan atau ekspedisi. Sebagai contoh, Daimlerchrysler mencatat penjualan dan pengalihan
kepemilikan kendaraan ke diler saat kendaraan dikirimkan dari pabrik. Dalam kasus ini syaratnya
dikatakan Fob (free on board) Titik Pengiriman (fob shipping point).syarat ini bererti bahwa diler
(pembeli) menanggung ongkos kirim dari titik pengiriman (pabrik) ketujuan akhir (misalnya ruang pamer
mobil milik diler yang bersangkutan). Biaya biaya ini menjadi bagian dari keseluruhan biaya pembelian
persediaan diler dan harus ditambahkan kedalam biaya persediaan dengan mendebit persediaan.
Sebagai ilustrasi diasumsikan pada tanggal 10 juni,solusinet membeli barang dari magna data
secara kredit senilai rp900.000, dengan fob titik pengiriman,dan membayar ongkos kirim sebesar rp
50.000. solusinet mencatat dua transaksi ini sbb:
1
10
j
juni
Persediaan
Utang usaha
Membeli barang,syarat foB
Titik pengiriman
900.000
900.000
1
10
Persediaan
Kas
Membaya biaya pengiriman
Atas barang di beli
50.000
50.000
Kepemilikan barang dapat dialihkan pada pembeli ketika pembeli menerima barang. Dalamhal ini,
syaratnya dikatakan sebagai Fob (free on board) Tujuan (fob destination). Syarat ini berarti penjual
bertanggung jawab mengirimkan barang sampai ke tujuan akhir pembeli. Penjual mendebit akun ongkos
kirim penjual (transportation out), yang di laporkan di laporan laba rugi penjual sebagai beban.
Sebagai ilustrasi, diasumsikan pada tanggal 15 juni, solusinet menjual barang kepada kiki secara
kredit senilai rp700.000, dengan syarat fob tujuan. Harga pokok penjualannya sebesar rp480.000 dan
solusinet membayar ongkos kirim sebesar rp40.000. solusinet mencatat penjualan, harga pokok
penjualan, dan ongkos kirim sbb:
15 juni Piutang usaha -kiki 700.000
Penjualan 700.000
Menjual barang,syarat
Fob tujuan
15 Harga pokok penjualan 480.000
Persediaan 480.000
Mencatat harga pokok
Pemjuala atas barang
Terjual ke kiki
15 Ongkos kirim 40.000
Kas 40.000
Membayar biaya pengiriman
Barang terjual
Untuk memudahkan pembeli, penjual dapat membayarkan ongkos kirim terlebih dahulu meskipun
syarat pengirimannya adalah fob titik pengiriman. penjual kemudian akan menambahkan ongkos kirim
ini dalam faktur. Pembeli akan mendebit persediaan sejumlah yang tertera dalam dalam faktur,termasuk
ongkos kirim.
Sebagai ilustrasi, diasumsikan pada tanggal 20 juni ,solusinet manjual barang kepada permadi
secara kredit dengan syarat fob titik pengiriman. Solusinet membayar ongkos kirim sebesar rp450.000
dan menambahkannya dalam faktur.hpp nya adalah sebesar rp360.000. solusinet mencatat transaksi
transaksi ini sbb:
20 juni Piutang usaha- permadi 800.000
penjualan 800.000
Manjual barang, syarat
foB titik pengiriman
20 Harga pokok penjualan 360.000
persediaan 360.000
Mencatat hpp atas nama
Barang terjual ke permadi
20 Piutang usaha- permadi 45.000
Kas 45.000
Membayar biaya pengiriman
Barang terjual
Pajak Penjualan kebanyakan produk yang di jual oleh perusahaan dagang dikenakan pajak
pertambahan nilai (ppn) 10%. Kewajiban atas pajak penjualan timbul saat penjualan terjadi.
Saat penjualan tunai,penjual memotong pajak penjualan. Saat penjualan di lakukan secara kredit, penjual
membebankan pajak penjualan kepada pembeli dengan mendebit piutang usaha. Penjual mengkredit akun
penjualan sejumlah nilai penjualan dan mengkredit pajak pada utang pajak pertambahan nilai (ppn).
Sebagai contoh, penjual akan mencatat penjualan kredit senilai rp100.000 yang di kenakan pajak 10%
sbb:
12 agt Piutang usaha lemon 110.000
penjualan 100.000
Utang ppn 10.000
Faktur no. 339.
Biasanya penjual menyetor pajak penjualan yang telah dipotong kekantor pajak secara teratur.
Pencatatan untuk penyetoran pajak adalah sbb:
15 sep Utang ppn 2.900.000
Kas 2.900.000
Menyetor ppn yang dipotong
Selama bulan agustus
Diskon Dagang pedagang besar atau pedagang grosir adalah pedagang yang menjual barang ke
pedagang lain, selain masyarakat umum. Pedagang besar sering menerbitkan perubahan harga yang
mencakup diskon besar dari daftar harga katalog, penawar besar juga menawarkan diskon kusus bagi
kelompok pembeli tertntu seperti badan pamerintah atau pedagang lain yang membeli dalam jumlah
besar. Ini disebut diskon dagang (trade discaunts).
Sebagai contoh, diasumsikan suatu barang memiliki harga katalog Rp100.000 dan 40% diskon dagang, penjual mencatat penjualan barang tersebut pada nilai neto Rp 600.000 [ Rp1000.000 di kurangi diskon dagang Rp400.000 (Rp1000.000 dikali 40%). Sama halnya, pembeli mencatat pembelian pada harga neto Rp600.000.
DUA KARAKTERISTIK TRANSAKSI DAGANG
Setiap transaksi dagang mempengaruhi penjual dan pembeli. Berikut ilustrasi bagaimana transaksi yang sama dicatat dari sisi penjual dan sisi pembeli, Santi adalah penjual dan Budiman adalah pembeli
Transaksi Santi (Penjual) Budiman (Pembeli)1 Juli Santi menjual barang secara kredit kpd Budiman senilai Rp. 7.500.000, dengan syarat FOB titik pengiriman n/45. Harga pokok penjualan sebesar Rp. 4.500.000
Piutang Usaha-Budiman 7.500.000 Penjualan 7.500.000
Harga Pokok Penjualan 4.500.000Persediaan 4.500.000
Persediaan 7.500.000 Utang Usaha-Santi 7.500.000
2 Juli. Budiman membayar ongkos kirim Rp. 150.000 atas pembelian dari Santi pada tanggal 1 Juli.
Tidak ada ayat jurnal Persediaan 150.000 Kas 150.000
5 Juli. Santi menjual barang secara kredit kepada Budiman senilai Rp. 5.000.000, dengan syarat FOB tujuan, n/30. Harga pokok penjualan sebesar Rp. 3.500.000
Piutang Usaha-Budiman 5.000.000 Penjualan 5.000.000
Harga Pokok Penjualan 3.500.000 Persedian 3.500.000
Persedian 5.000.000 Utang Usaha-Santi 5.000.000
7 Juli. Santi membayar ongkos kirim Rp. 250.000 untuk pengiriman barang yang terjual kepada Budiman pada tanggal 5 Juli.
Ongkos Kirim Penjualan 250.000 Kas 250.000
Tidak ada ayat jurnal
13 Juli. Santi mengluarkan memorandum kredit kepada Budiman atas barang retur senilai Rp. 1.000.000. Barang tersebut telah dibeli oleh Budiman secara kredit pada tanggal 5 Juli. Harga pokok penjualan atas barang retur sebesar Rp.700.000
Retur dan Potongan Penjualan 1.000.000 Piutang Usaha-Budiman 1.000.000
Persediaan 700.000 Harga Pokok Penjualan 700.000
Utang Usaha-Santi 1.000.000 Persediaan 1.000.000
15 Juli Santi menerima pembayaran dari Budiman atas pembelian pada tanggal 5 Juli.
Kas 4.000.000 Piutang Usaha-Budiman 4.000.000
Utang Usaha-Santi 4.000.000 Utang Usaha-Santi 4.000.000
18 Juli. Santi menjual barang secara kredit kepada Budiman senilai Rp. 12.000.000, dengan syarat FOB titik pengiriman 2/10, n/eom. Santi membayar lebih dulu ongkos kirim Rp. 500.000, yang kemudian ditambahkan dalam jumlah
Piutang Usaha-Budiman 12.000.000 Penjualan 12.000.000
Piutang Usaha-Budiman 500.000 Kas 500.000
Harga Pokok Penjualan 7.200.000 Persediaan 7.200.000
Persediaan 12.500.000 Utang Usaha-Santi 12.500.000
faktur. Harga Pokok Penjualan sebesar Rp. 7.200.00028 Juli. Santi menerima pembayaran dari Budiman atas pembelian pada tanggal 18 Juli, dikurangi diskon (2% X Rp. 12.000.000).
Kas 12.260.000 Diskon Penjualan 240.000 Piutang Usaha-Budiman 12.500.000
Utang Usaha-Santi 12.500.000 Persediaan 240.000 Kas 12.260.000
Contoh Latihan 6-6
Gudang Rabat Santi menjual barang secara kredit kepada took Butet senilai Rp. 11.500.000 dengan syarat 2/15, n/30. Harga pokok penjualan sebesar Rp. 6.900.000. Santi mengeluarkan memorandum kredit senilai Rp. 900.000 untuk barang retur, selanjutnya menerima jumlah yang jatuh tempo dalam periode diskon. Harga pokok penjualan atas barang retur sebesar Rp. 540.000. Buatlah ayat jurnal untuk Santi dan Butetuntuk penerimaan uang sejumlah jatuh tempo dari Butet.
Jawab
Ayat jurnal Gudang Rabat Santi:
Kas (Rp.11.500.000 – Rp.900.000 – Rp. 212.000) 10.388.000
Diskon Penjualan [(Rp.11.500.000 – Rp.900.000) x 2%] 212.000
Piutang Usaha-Butet (Rp.11.500.000 – Rp.900.000) 10.600.000
Ayat jurnal Toko Butet
Utang Usaha-Santi (Rp.11.500.000 – Rp.900.000) 10.600.000
Persediaan [(Rp.11.500.000 – Rp.900.000) x 2%] 212.000
Kas (Rp.11.500.000 – Rp.900.000 – Rp.212.000) 10.388.000
AYAT JURNAL PENYESUAIAN UNTUK KEHILANGAN PERSEDIAAN
Dalam system persediaan perpetual, akun Persedian yang terpisah dikelola dalam buku besar, akun ini menunjukan jumlah persediaan terjual setiap saat.Perusahaan daganng dapat mengalami kehilangan persediaan dagang hal itu dik arenakan adanya pecurian atau kesalahan dalam penghitungan persediaan. Akibat kesalahan perhitungan maka jumlah barang yang tersedia akan lebih besar disbanding jumlah barang yang di hitung. Selisih ini sering disebut dengan penyusuta persediaan (inventory shrinkage) atau kehilangan persediaan (inventory shortage). Istilah penyusutan Shrinkage berbeda dengan penyusutan depreciation pada asset tetap.
Ayat Jurnal Pnyesuaian
31 Des Harga Pokok Penjualan 1 800 000
Pesediaan 1 800 000
Kehilangan Persediaan
(Rp63.950.000- Rp62.150.000
Setelah ayat jurnal tersebut dicatat, catatan akuntansi menjadi sama dengan hasil perhitungan fisik persedian pada akhir periode..Pengamanan yang dapat menihilkan kemungkinan kehilangan persediaan hingga ke angka nol persen maka dianggap biaya operasi normal sebaliknya jika jumlah persedian yang hilang sangat besar hingga abnormal maka hal tersebut dapat diungkapkan secara terpisah di laporan laba rugi.
AYAT JURNAL PENUTUP
Ayat jurnal pertama menutup akun-akun sementara dengan saldo kredit, seperti Penjualan, kea kun ikhtisiar laba rugi.
Ayat jurnal kedua menutup akun-akun sementara dengan saldo debit, termasuk Retur dan Potongan Penjualan.Diskon penjualan, dan Harga Pokok Penjualan, ke akun ikhtisiar laba rugi.
Ayat jurnal ketiga menutup saldo akun Ikhtisisar Laba Rugi ke akun Modal Pemilik.
Ayat jurnal keempat menutup akun penarikan oleh pemilik ke akun Modal Pemilik.
JURNAL
No Tanggal POSRef. Post Debit Kredit
1 2011 Ayat Jurnal Penutup 1
2 31 Des Penjualan 410 720 185 OOO 2
3 Pendapatan Sewa 610 600 OOO 3
4 Ikhtisiar Laba Rugi 312 720 785 OOO 4
5 5
6 31 Ikhtisiar Laba Rugi 312 645 385 OOO 6
7 Retur dan Potongan Penjualan 411 6 140 OOO 7
8 Diskon Penjualan 412 5 790 OOO 8
9 Harga Pokok Penjualan 510 525 305 OOO 9
10 Beban Gaji Penjualan 520 53 430 OOO 10
11 Beban Iklan 521 10 860 OOO 11
12 Beban Penyusutan-Peralatan Toko 522 3 100 OOO 12
13 Ongkos Kirim Penjualan 523 2 800 OOO 13
14 Beban Penjualan Lain-lain 529 630 OOO 14
15 Beban Gaji Kantor 530 21 20 OOO 15
16 Beban Sewa 531 8 100 OOO 16
17 Beban Penyusutan-Peralatan Toko 532 2 490 OOO 17
18 Beban Asuransi 533 1 910 OOO 18
19 Beban Bahan Habis Pakai 534 610 OOO 19
20 Beban Administrasi Lain-lain 539 760 OOO 20
21 Beban bunga 710 2 440 OO0 21
22 22
23 31 Ikhtisar Laba Rugi 312 75 400 OOO 23
24 Modal, Cinta Cita 310 75 400 OOO 24
25 25
26 31 Modal, Cinta Cita 310 18 OOO OOO 26
27 Prive, Cinta Cita 311 18 OOO 000 27
Saldo Ikhtisar Laba Rugi, setelah dua ayat jurnal pertama diposting, adalah laba bersih atau rugi bersih untuk periode berjalan.Ayat Jurnal Penutupan ketiga memindahkan saldo ini kea kun modal pemilik. Akun Ikhtisar laba rugi SolusiNet setelah ayat-ayat jurnal penutup telah diposting adalah sebagai berikut:
AKUN Ikhtisar Laba Rugi NO. AKUN 312
Tanggal POS
Ref.
Debit Kredit
Saldo
Post. Debit Kredit
31 Des Pendapatan 29 720 785 OOO 720 785 OOO
31 Beban 29 645 385 OOO 75 400 OOO
31 Laba Bersih 29 75 400 OOO
top related