referat gimul icha
Post on 10-Feb-2018
243 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 Referat Gimul Icha
1/48
1
BAB I
PENDAHULUAN
Gigi merupakan organ manusia yang penting, tanpa gigi geligi manusia tidak
dapat mengunyah makanan. Gigi berfungsi untuk mengunyah beraneka ragam
makanan dengan tekstur dan nilai gizi yang berbeda-beda. Kehilangan gigi merupakan
penyebab terbanyak menurunnya fungsi pengunyahan. Kehilangan gigi juga dapat
mempengaruhi kesehatan umum dan rongga mulut sehingga akan mempengaruhi
kualitas hidup secara keseluruhan.1,2
Kehilangan atau tidak adanya gigi, baik sebagian atau seluruhnya akan
menimbulkan berbagai gangguan pada seseorang. Banyak akibat-akibat negatif yang
akan timbul karena hilangnya gigi dalam jangka waktu yang lama jika tidak segera
dibuatkan gigi tiruan pengganti. Oleh sebab itu sebaiknya segera dibuatkan gigi tiruan
pengganti.1,2,3
Kebutuhan untuk mengganti gigi yang hilang akan menjadi sangat penting bagi
penderita dengan kehilangan gigi di bagian anterior, namun tidak kalah pentingnya
untuk kasus kehilangan gigi di bagian posterior. Penderita seringkali tidak
menghiraukan untuk mengganti gigi posterior yang hilang tersebut. Ketika sebuah gigi
hilang, maka integritas struktural dari lengkung gigi akan terganggu. Oleh karena gigi
sebelah dari kehilangan gigi tersebut akan condong ke bagian tempat hilangnya gigi
atau tipping dan gigi antagonis akan mengalami ekstrusi. Hal tersebut akan
meyebabkan fungsi kunyah terganggu dan pada keadaan lebih lanjut akan
menyebabkan gigi migrasi.1,2,3
Untuk menciptakan fungsi rongga mulut yang optimal, maka gigi yang hilang
tersebut harus diganti dengan gigi tiruan. Gigi tiruan ada 2 macam, yaitu gigi tiruan
cekat dan gigi tiruan lepasan. Gigi tiruan cekat lebih dikenal dengan sebutan gigi tiruan
jembatan atau bridge yang memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan gigi
tiruan lepasan. Pada penderita dengan kehilangan gigi banyak dan sisa gigi masih
memadai maka memungkinkan untuk dibuatkan gigi tiruan lepasan.3,4
Banyak macam perawatan yang dapat dipilih oleh penderita dengan kasus
kehilangan gigi. Setiap jenis perawatan harus disesuaikan dengan indikasi, faktor sosial
ekonomi, dan manfaat untuk jangka panjang.3,4
-
7/22/2019 Referat Gimul Icha
2/48
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Kehilangan Gigi
Kehilangan gigi merupakan masalah yang sering ditemukan. Hilangnya satu
atau beberapa gigi dapat mengakibatkan terganggunya keseimbangan susunan gigi-
geligi. Bila hal tersebut tidak segera diatasi, maka akan terjadi gangguan pada
fungsi bicara, pengunyahan maupun estetik, yang mana hal tersebut dapat
berdampak pada kesehatan tubuh secara umum.1,2
II.1.a Faktor Penyebab Kehilangan Gigi
Kehilangan gigi-geligi dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti faktor
penyakit dan bukan penyakit. Faktor penyakit, dapat berupa karies dan penyakit
periodontal. Faktor bukan penyakit seperti, gaya hidup dan faktor sosio-demografi
juga berpengaruh terhadap kehilangan gigi. Kehilangan gigi-geligi meningkat
seiring dengan bertambahnya usia akibat efek kumulatif dari karies dan penyakit
periodontal.1,2
1. Faktor Penyakit
a. Karies gigi adalah salah satu penyebab kehilangan gigi yang paling seringterjadi pada dewasa muda dan dewasa tua. Karies gigi adalah kerusakan
jaringan keras gigi yang disebabkan oleh asam yang ada dalam karbohidrat
melalui perantara mikroorganisme yang ada dalam saliva. Karies pada gigi
yang tidak dirawat dapat bertambah buruk, sehingga akan menimbulkan rasa
sakit dan berpotensial menyebabkan kehilangan gigi.1,2
b. Penyakit periodontal merupakan penyakit infeksi pada jaringan pendukunggigi yang apabila tidak dirawat akan menyebabkan hilangnya gigi. Penyakit
periodontal dapat menyebabkan resorbsi tulang alveolar dan resesi gingiva
serta bertambah parah di usia tua. Penyakit periodontal akan meningkat
dengan meningkatnya umur, dari 6% pada umur 25 34 tahun menjadi 41%
pada umur 65 tahun keatas.1,2
-
7/22/2019 Referat Gimul Icha
3/48
3
2. Faktor Bukan Penyakit
a. Faktor sosiodemografiUmur, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan merupakan
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi jumlah kehilangan gigi.
Berdasarkan penelitian Hugo dkk (2007) memperkirakan bahwa perempuan
mengalami kehilangan gigi yang lebih banyak dibandingkan laki laki
disebabkan perempuan takut pergi ke dokter gigi. Selain itu, perempuan
memiliki sedikit resiko penyakit periodontal, tetapi besar kemungkinan resiko
untuk karies yang dapat menyebabkan hilangnya gigi.1,2
Pendapatan dan pendidikan berbanding terbalik dengan jumlah kehilangan
gigi. Data dari Behavioral Risk Factor Survaillance System (BRFSS) pada
tahun 2004 2006 menunjukkan populasi yang mengalami kehilangan lebih
dari 6 gigi sebanyak 23% pada kelompok pendidikan SMA atau SMP, SD
dan tidak sekolah, 15% pada pendidikan Perguruan Tinggi. Terdapat
hubungan antara kehilangan gigi dengan tingkat pendidikan. Masyarakat
dengan pendidikan tinggi cenderung memiliki kesadaran untuk memperbaiki
kesehatan rongga mulut, menggunakan fasilitas kesehatan gigi dan mulut
serta gaya hidup yang lebih baik untuk memperhatikan kesehatan rongga
mulut. Umumnya tingkat pendidikan yang tinggi mempunyai status ekonomi
yang lebih tinggi dibandingkan tingkat pendidikan yang rendah, sehingga
dapat melakukan perawatan gigi dan mulut sesuai dengan anjuran dokter
gigi.1,2
b. Trauma
Kehilangan gigi juga dapat disebabkan oleh trauma ataupun akibat perawatan
orthodonti. Trauma atau injuri baik yang langsung mengenai gigi maupunjaringan sekitarnya dapat membuat gigi terlepas dari soketnya. Kehilangan
gigi akibat trauma dapat terjadi karena kecelakaan bermotor, kecelakaan
ketika bersepeda, serangan pada wajah dan kontak ketika berolahraga.1,2
II.1.b Pola Kehilangan Gigi
Pola kehilangan gigi adalah struktur kehilangan gigi yang diklasifikasikan
atas kehilangan gigi sebagian dan kehilangan seluruh gigi berdasarkan Klasifikasi
Applegate-Kennedy. Kehilangan gigi baik sebagian atau seluruhnya merupakan
-
7/22/2019 Referat Gimul Icha
4/48
4
indikator kesehatan mulut suatu populasi. Jumlah kehilangan gigi merupakan
penilaian dari sukses atau tidak suatu prosedur pencegahan dan perawatan
kesehatan gigigeligi.1,2,6
1. Kehilangan Gigi Sebagian
Kehilangan gigi sebagian adalah kehilangan satu atau lebih gigi pada rahang
atas atau rahang bawah. Klasifikasi Applegate-Kennedy membagi rahang yang
sudah kehilangan sebagian giginya menjadi 6 kelas dengan rincian sebagai
berikut:1,6
Kelas IKehilangan gigi pada kedua sisi rahang di bagian posterior, daerah tak bergigi
berupa sadel berujung bebas (free end) pada kedua sisi. Keadaan ini sering
dijumpai pada rahang bawah dan biasanya telah beberapa tahun kehilangan gigi.1,6
Gambar 2.1 Kelas I Klasifikasi Applegate-Kennedy
Secara klinis, dijumpai keadaan sebagai berikut:
1. Derajat resorpsi residual ridge bervariasi.
2. Tengang waktu pasien tak bergigi akan mempengaruhi stabilitas geligi tiruan yang
akan dipasang.
3. Jarak antar lengkung rahang bagian posterior sudah biasanya sudah mengecil.
4. Gigi asli yang masih tinggal sudah migrasi ke dalam berbagai posisi.
5. Gigi antagonis sudah ekstrusi dalam berbagai derajat.
6. Jumlah gigi yang masih tertinggal bagian anterior umumnya sekitar 6 -10 gigi
7. Ada kemungkinan dijumpai kelainan sendi temporomandibula.
1,6
-
7/22/2019 Referat Gimul Icha
5/48
5
Indikasi Pelayanan Prostodontik Kelas I : Gigi tiruan sebagian lepasan
dengan desain bilateral dan perluasan basis distal.1,6
Kelas II
Kehilangan gigi pada satu sisi rahang di bagian posterior. Kelas ini sering
tidak diperhatikan pasien. Kelas ini sering tidak diperhatikan pasien.1,6
Gambar 2.2 Kelas II Klasifikasi Applegate-Kennedy
Secara klinis dapat dijumpai keadaan :
1. Resorbsi tulang alveolar terlibat lebih banyak.2. Gigi antagonis relatif lebih ekstrusi dan tidak teratur.3. Ekstrusi menyebabkan rumitnya pembuatan restorasi pada gigi antagonis.4. Pada kasus ekstrim karena tertundanya pembuatan gigi tiruan untuk jangka
waktu tertentu, perlu pencabutan satu atau lebih gigi antagonis.
5. Karena pengunyahan satu sisi, sering dijumpai kelainan senditemporomandibula.1,6
Indikasi Pelayanan Prostodontik Kelas II : Gigi tiruan sebagian lepasan disain
bilateral perluasan basis distal.1,6
Kelas IIIKehilangan gigi di satu sisi rahang antar gigi anterior dan posterior. Keadaan
tak bergigi paradental dengan dua gigi tetangganya tidak lagi mampu memberikan
dukungan pada protesa secara keseluruhan.1,6
http://1.bp.blogspot.com/-9ewd2RL3le0/T2aseLp0ynI/AAAAAAAAAFM/lF-WkCp71po/s1600/klas+22.jpeghttp://1.bp.blogspot.com/-9ewd2RL3le0/T2aseLp0ynI/AAAAAAAAAFM/lF-WkCp71po/s1600/klas+22.jpeg -
7/22/2019 Referat Gimul Icha
6/48
6
Gambar 2.3 Kelas III Klasifikasi Applegate-Kennedy
Secara klinis, dapat dijumpai keadaan:
1. Daerah tidak bergigi sudah panjang.2. Bentuk dan panjang akar gigi kurang memadai.3. Tulang pendukung mengalami resorbsi servikal dan atau disertai goyangnya gigi
secara berlebihan.
4. Beban oklusal berlebihan.1,6Indikasi Pelayanan Prostodontik Kelas III : Gigi tiruan sebagian lepasan
dukungan gigi dengan desain bilateral.1,5
Kelas IVKehilangan gigi pada bagian anterior, melewati garis tengah.1,6
Gambar 2.4 Kelas IV Klasifikasi Applegate-Kennedy
Pada umumnya untuk kelas ini dapat dibuat gigi tiruan sebagian lepasan, bila:
1. Tulang alveolar sudah banyak hilang, seperti pada kasus akibat trauma.2. Gigi harus disusun dengan overjet besar, sehingga dibutuhkan banyak gigi
pendukung.
3. Dibutuhkan distribusi merata melalui lebih banyak gigi penahan, pada pasiendengan daya kunyah besar.
4. Diperlukan dukungan dan retensi tambahan dari gigi penahan.
http://1.bp.blogspot.com/-wH2lp4BRgKw/T2asfdpjxKI/AAAAAAAAAFU/LSX3czGCG_o/s1600/klas+3.jpeghttp://1.bp.blogspot.com/-wH2lp4BRgKw/T2asfdpjxKI/AAAAAAAAAFU/LSX3czGCG_o/s1600/klas+3.jpeghttp://1.bp.blogspot.com/-wH2lp4BRgKw/T2asfdpjxKI/AAAAAAAAAFU/LSX3czGCG_o/s1600/klas+3.jpeg -
7/22/2019 Referat Gimul Icha
7/48
7
5. Mulut pasien depresif, sehingga perlu penebalan sayap untuk memenuhi faktorestetik.1,6
Indikasi pelayanan Prostodontik Kelas IV :
1. Geligi tiruan cekat, bila gigi gigi tetangga masih kuat.2. Geligi tiruan sebagian lepasan dengan desain bilateral dan dukungan gigi atau
jaringan atau kombinasi.
3. Pada kasus meragukan, sebaiknya dibuat Gigi Tiruan Sebagian Lepasan.1,6Kelas V
Daerah tak bergigi paradental, dimana gigi asli anterior tidak dapat dipakai
sebagai gigi penahan atau tak mampu menahan daya kunyah. Kasus seperti ini
banyak dijumpai pada rahang atas, karena gigi caninus yang dicabut karena
malposisi atau terjadinya kecelakaan.1,6
Gambar 2.5 Kelas V Klasifikasi Applegate-Kennedy
Gigi bagian anterior kurang disukai sebagai gigi penahan, biasanya karena
salah satu alasan berikut ini :
1. Daerah tak bergigi sangat panjang.2. Daya kunyah pasien berlebihan.3. Bentuk atau panjang akar gigi penahan kurang memadai.4. Tulang pendukung lemah.5. Penguatan dengan splin tidak diharapkan, dan sekalipun dilakukan tetap tidak
memberikan dukungan yang memadai, tetapi tetap dirasakan perlunya
mempertahankan geligi yang masih tinggal ini.1,6
Indikasi Pelayanan Prostodontik Kelas V : Geligi tiruan sebagian lepasan
dengan desain bilateral dan prinsip basis berujung bebas tetapi di bagian anterior.1,6
-
7/22/2019 Referat Gimul Icha
8/48
8
Kelas VIDaerah tak bergigi paradental dengan kedua gigi tetangga gigi asli dapat
dipakai sebagai gigi penahan. Kasus seperti ini sering kali merupakan daerah tak
bergigi yang terjadi pertama kalinya dalam mulut.1,6
Biasanya dijumpai keadaan klinis :
1. Daerah tak bergigi yang pendek.
2. Bentuk atau panjang akar gigi tetangga memadai sebagai pendukung penuh.
3. Sisa prosesus alveolaris memadai.
4. Daya kunyah pasien tidak besar.1,6
Indikasi Pelayanan Prostodontik Kelas VI :
a. Geligi tiruan cekat.b. Geligi tiruan sebagian lepasan dukungan gigi dan desain unilateral (protesa
sadel).1,6
Gambar 2.6 Kelas VI Klasifikasi Applegate-Kennedy
Kehilangan gigi bagian posterior seperti Kelas I, Kelas II dan Kelas III
Applegate-Kennedy lebih banyak terjadi dibandingkan Kelas lainnya, hal ini
disebabkan gigi posterior memiliki fungsi pengunyahan sehingga secara fungsional
lebih banyak digunakan daripada gigi anterior.
1,6
2. Kehilangan Seluruh Gigi
Kehilangan seluruh gigi diklasifikasikan atas kehilangan seluruh gigi hanya
di rahang atas, kehilangan seluruh gigi hanya di rahang bawah dan kehilangan
seluruh gigi di rahang atas dan di rahang bawah. Persentase kehilangan seluruh gigi
meningkat dengan meningkatnya umur. Akibat banyaknya upaya perawatan
konservasi dalam hal pencegahan seperti bahan restorasi yang lebih baik dan
endodontik menyebabkan terjadinya penurunan kehilangan seluruh gigi.1,6
-
7/22/2019 Referat Gimul Icha
9/48
9
II.2 Gigi Tiruan
II.2.a Definisi
Gigi tiruan adalah suatu alat penggantian buatan atau tiruan yang dibuat
untuk menggantikan salah satu atau seluruh gigi yang hilang atau memang sejak
lahir tidak ada serta jaringan sekitarnya supaya fungsi, penampilan, rasa nyaman
dan kesehatan yang terganggu karenanya dapat dipulihkan.3,4
Dalam bidang Kedokteran Gigi bagian seni dan ilmu yang bersangkutan
dengan pekerjaan memperbaiki serta mempertahankan fungsi mulut dengan suatu
penggantian tiruan bagi satu atau lebih gigi yang hilang serta jaringan di sekitarnya,
termasuk jaringan orofasial, dinamakan prostodontia atau prostodonti.6
II.2.b Klasifikasi
Secara garis besar gigi tiruan dibagi mejadi :
1. Gigi Tiruan Lepasan /partial-full denture2. Gigi Tiruan Cekat /fixed denture.3.Implant3,4,6
Gigi tiruan sebagian lepasan atau parti al dentureGigi tiruan sebagian lepasan (GTSL) adalah gigi tiruan untuk menggantikan
satu atau beberapa gigi yang hilang pada rahang atas atau rahang bawah dan dapat
dibuka pasang oleh pasien. Indikasi pemakaian GTSL yaitu:3,4,5
1. Panjang daerah tidak bergigi tidak memungkinkan pembuatan GTC
2. Tidak terdapat gigi penyangga di sebelah distal ruang tidak bergigi
3. Bila dukungan sisa gigi asli kurang sehat.
Pembagian gigi tiruan sebagian lepasan dapat dibedakan menjadi sebagaiberikut :3,4,5
1. Berdasarkan bahan yang dipakai :a. Vulcanite denture, gigi tiruan yang dibuat dari vukanit
b.Acrylic denture, gigi tiruan yang dibuat dari akrilikc.Frame denture, gigi tiruan yang dibuat dari logam.
2. Berdasarkan lepasan :a.Removable partil denture,gigi tiruan sebagian lepasan
-
7/22/2019 Referat Gimul Icha
10/48
10
b.Fixen denture/bridge, gigi tiruan jembatan3. Berdasarkan saat pemasangan :
a. Convesional, gigi tiruan yang dipasang setelah gigi hilangb.Immediate, gigi tiruan yang dipasang segera setelah gigi hilang atau dicabut
4. Berdasarkan jaringan pendukung :a. Tooth borne, didukung oleh gigi
b.Mucosa/tissue borne, didukung oleh mukosac.Mucosa and tooth, didukung oleh gigi dan mukosa
5. Berdasarkan letak daerah tak bergigi :a.Anterior tooth supported caseb.All tooth supported casec.Free and supported case
6. Berdasarkan pemakaian wingbagian bukal/labial atau tidak :a. Open face, gigi tiruan sebagian yang dibuat tanpa gusi tiruan labial, gigi
tiruan tersebut dibuat apabila :
Keadaan prosessus alveolaris masih baik Biasanya pada gigi anterior Pasien mempunyai lebar mulut terlalu lebar
b. Close face, gigi tiruan sebagian yang dibuat dengan gusi tiruan bagian labial,gigi tiruan tersebut dibuat apabila :
Prosessus alveolaris telah mengalami absorbsi Perbaikan profil
Gambar 2.7Mandibular partial denture
-
7/22/2019 Referat Gimul Icha
11/48
11
Gigi tiruan penuh atau ful l dentureGigi tiruan penuh (GTP) adalah gigi tiruan yang menggantikan seluruh gigi
geligi yang hilang dan jaringan pendukungnya di rahang atas dan rahang bawah.
Tujuan pembuatan GTP adalah untuk memenuhi kebutuhan estetik, fonetik,
dukungan oklusal, untuk pengunyahan, kenyamanan dan kesehatan jaringan
pendukung. Halhal yang perlu dipertimbangkan dalam pembuatan GTP yaitu:3,4,5
a. Dukungan
Dukungan terhadap gigi tiruan diberikan oleh tulang (rahang bawah dan
rahang atas) dan jaringan yang menutupinya.
b. Stabilitas
Kontak yang rapat antara basis gigi tiruan dengan mukosa, besar dan bentuk
daerah pendukung, bentuk permukaan yang dipoles, serta lokasi dan susunan anasir
gigi tiruan yang mempengaruhi kestabilan gigi tiruan.
c. Retensi
Faktor faktor retensi gigi tiruan yaitu adhesi, kohesi, tegangan permukaan
antar fasial, daya tarik menarik kapiler, tekanan atmosfer dan otot-otot mulut dan
wajah. Faktor retensi dan stabilisasi adalah faktor yang penting dalam keberhasilangigi tiruan lengkap.
Faktor-faktor yang mempengaruhi retensi GTL:
1. Faktor fisis:Peripherial seal, efektifitas peripherial seal sangat mempengaruhiefek retensi dari tekanan atmosfer. Posisi terbaik peripherial seal adalah di
sekeliling tepi gigi tiruan yaitu pada permukaan bukal gigi tiruan atas, pada
permukaan bukal gigi tiruan bawah. Peripherial seal bersambung dengan
Postdam pada rahang atas menjadi sirkular seal. Sirkular seal ini berfungsi
membendung agar udara dari luar tidak dapat masuk ke dalam basis gigi tiruan
(fitting surface) dan mukosa sehingga tekanan atmosfer di dalamnya tetap
terjaga. Apabila pada sirkular seal terdapat kebocoran (seal tidak utuh/terputus)
maka protesa akan mudah lepas. Hal inilah yang harus dihindari dan menjadi
penyebab utama terjadinya kegagalan dalam pembuatan protesa gigi tiruan
lengkap. Postdam, diletakkan tepat disebelah anterior garis getar dari palatum
molle dekat fovea palatina.
-
7/22/2019 Referat Gimul Icha
12/48
12
2. Adaptasi yang baik antara gigi tiruan dengan mukosa mulut. Ketepatan kontakantara basis gigi tiruan dengan mukosa mulut, tergantung dari efektivitas gaya-
gaya fisik dari adhesi dan kohesi, yang bersama-sama dikenal sebagai adhesi
selektif.
3. Perluasan basis gigi tiruan yang menempel pada mukosa (fitting surface).4. Retensi gigi tiruan berbanding langsung dengan luas daerah yang ditutupi oleh
basis gigi tiruan.
5.Residual Ridge, karena disini tidak ada lagi gigi yang dapat dipakai sebagaipegangan terutama pada rahang atas.7,8
Gambar 2.8Full Denture
Gambar 2.9 Gigi tiruan pada rahang atas dan rahang bawah.
GTL perlu digunakan untuk mencegah pengkerutan tulang alveolar,
berkurangnya vetikal dimensi disebabkan turunnya otot-otot pipi karena tidak
adanya penyangga, dan hilangnya oklusi sentrik. Pada orang yang kehilangan
seluruh giginya, vertikal dimensi oklusi alami akan hilang dan mulut cendurung
overclosure. Hal ini akan menyebabkan pipi berkerut dan masuk ke dalam serta
http://4.bp.blogspot.com/_ZOmRjNvLqRI/TPrZn7zd9fI/AAAAAAAAAK8/71oTo2WE6E0/s1600/full-denture.jpghttp://1.bp.blogspot.com/_ZOmRjNvLqRI/TPrZEJn2A3I/AAAAAAAAAKw/LRCN48OAfDc/s1600/gtl-1.jpghttp://4.bp.blogspot.com/_ZOmRjNvLqRI/TPrZn7zd9fI/AAAAAAAAAK8/71oTo2WE6E0/s1600/full-denture.jpghttp://1.bp.blogspot.com/_ZOmRjNvLqRI/TPrZEJn2A3I/AAAAAAAAAKw/LRCN48OAfDc/s1600/gtl-1.jpg -
7/22/2019 Referat Gimul Icha
13/48
13
membentuk commisure. Selain itu, lidah sebagai kumpulan otot yang sangat
dinamis karena hilangnya gigi akan mengisi ruang selebar mungkin sehingga lidah
akan membesar dan nantinya dapat menyulitkan proses pembuatan gigi tiruan
lengkap. Selama berfungsi, rahang bawah berusaha berkontak dengan rahang atas
sehingga dengan tidak adanya gigi-gigi rahang atas dan rahang bawah akan
menyebabkan hilangnya oklusi sentrik sehingga mandibula menjadi protrusi dan
hal ini menyebabkan malposisi temporo-mandibular joint.8,10
Indikasi pembuatan GTL adalah sebagai berikut :
1. Individu yang seluruh giginya telah tanggal atau dicabut.2. Individu yang masih punya beberapa gigi yang harus dicabut karena kerusakan
gigi yang masih ada tidak mungkin diperbaiki.
3. Bila dibuatkan GTS gigi yang masih ada akan mengganggu keberhasilannya.4. Keadaan umum dan kondisi mulut pasien sehat.5. Ada persetujuan mengenai waktu, biaya dan prognosis yang akan diperoleh.4,8,10
Gambar 2.10.Endentulous(daerah tak begigi)
Keberhasilan pembuatan GTL tergantung dari retensi yang dapat
menimbulkan efek psikologis dan dukungan jaringan sekitarnya, sehingga dapat
mempertahankan keadaan jaringan normal. Hal ini mencakup :
1. Kondisi edentulous (tidak begigi) berupa : processus alveolaris, saliva, batasmukosa bergerak dan tidak bergerak, kompesibilitas jaringan mukosa, bentuk
dan gerakan otot-otot muka, bentuk dan gerakan lidah.
2. Ukuran, warna, bentuk gigi dan gusi yang cocok3. Sifat dan material yang hampir sama dengan kondisi mulut.4,8,10
http://3.bp.blogspot.com/_ZOmRjNvLqRI/TPrZTnmWsXI/AAAAAAAAAK0/_tI9H9UB1wQ/s1600/endentulous.jpg -
7/22/2019 Referat Gimul Icha
14/48
14
Penetapan atau pengaturan gigi yang benar, meliputi :
1. Posisi dan bentuk lengkung deretan gigi2. Posisi individual gigi3. Relasi gigi dalam satu lengkung dan antara gigi-gigi rahang atas dan rahang
bawah.4,8,10
Perawatan pada pengguna GTL dapat dikatakan berhasil apabila :
1. Enak dipakai, nyaman dan menyenangkan2. Dapat mengembalikan fungsi bicara, pengunyahan dan estetis3. Dapat memelihara keadaan jaringan mulut.4,8,10
Pemasangan gigi geligi yang penting terutama untuk gigi anterior (depan)
karena harus mengingat estetis (ukuran, bentuk, warna) walaupun tidak kalah
pentingnya untuk pemasangan gigi posterior (belakang) yang tidak harus sama
ukurannya dengan gigi asli, tetapi lebih kecil, untuk mengurangi permukaan
pengunyahan supaya tekanan pada waktu penguyahan tidak memberatkan jaringan
pendukung.4,8,10
Untuk pemasangan gigi yang harus diperhatikan adalah personality
expression, umur, jenis kelamin yang mana nantinya akan berpengaruh dalam
pemilihan ukuran, warna dan kontur gigi. Disamping itu juga perlu diperhatikan
keberadaan over bite, over jet, curve von spee, curve monson, agar diperoleh suatu
keadaan yang diharapkan pada pembuatan gigi tiruan lengkap.4,8,10
Gigi Tiruan CekatGigi tiruan cekat adalah gigi tiruan yang menggantikan satu atau lebih gigi
dan tidak dapat dilepas dan dipasang oleh pasien yang terdiri dari gigi tiruan cekat
anterior (mahkota) dan posterior (jembatan).3,4
Indikasi pemakaian GTC yaitu:
Menggantikan gigi yang hilang satu atau beberapa gigi Gigi yang dijadikan sebagai penyangga harus sehat dan jaringan periodontal
relatif baik
Pasien berumur 2055 tahun.3,4
-
7/22/2019 Referat Gimul Icha
15/48
15
1. Mahkota tiruan (Artificial crown/Full crown)
Mahkota tiruan adalah restorasi yang menggantikan sebagian atau seluruh
bagian jaringan mahkota gigi yang sudah rusak/hilang, dipasang secara pemanen
dengan semen. Crown merupakan mahkota palsu yang dipasang untuk
menggantikan struktur mahkota gigi yang rusak akibat lubang, keropos atau patah.
Crowntidak menggantikan akar gigi, jadi tidak perlu mencabut gigi tersebut tetapi
akar gigi harus cukup kuat.3,4,10
Gigi tiruan mahkota atau umum disebut jaket merupakan gigi tiruan yang
dibuat untuk gigi yang belum dicabut tetapi mengalami kerusakan yang parah
sehingga sudah tidak bisa ditambal lagi, tetapi syaraf giginya belum mati. Gigi
yang rusak tersebut dikurangi sedemikian rupa dengan bentuk tertentu, kemudian
diganti dengan bahan akrilik/porselen/kombinasi logam-porselen yang menyerupai
selubung/jaket yang bentuk dan warnanya disesuaikan dengan gigi sebelumnya atau
menggunakan gigi sebelahnya sebagai panduan. Gigi tiruan ini tidak dapat dilepas
oleh pasien karena ditempelkan langsung ke gigi dengan semen khusus.3,4,10
Dental crown atau mahkota tiruan diibaratkan seperti sarung yang berbentuk
gigi. Gigi yang dimasukkan ke dalam sarung gigi ini berguna untuk
mengembalikan bentuk, ukuran, dan kekuatan gigi palsu. Gigi tiruan mahkota
terbuat dari porselen, campuran porselen, dan berbagai bahan metal dan emas.
Gambar 2.11 Mahkota tiruan pada gigi 11 sebelum dan sesudah insersi.
Berdasarkan banyaknya jaringan permukaan mahkota gigi atau jaringan
mahkota gigi yang digantikan, maka dibedakan atas :
a. Mahkota tiruan penuh (Full Veneer Crown)b. Mahkota tiruan sebagian (Partial Veneer Crown)c. Mahkota tiruan pasak (Dowel/Post and Core Crown)3,4,10
-
7/22/2019 Referat Gimul Icha
16/48
16
a. Mahkota Penuh
Mahkota Penuh adalah restorasi yg menutupi seluruh permukaan mahkota
gigi (mesial, distal, bukal, lingual & oklusal), jenis mahkota penuh adalah :
Jacket Crown = Mahkota Jaket Full Casted Crown ( FCC) = Mahkota tuang penuh Full Veneer Crown ( FVCr)= Mahkota Pigura3,4,10
Gambar 2.12 Mahkota Jaket
Gambar 2.12Full Cast Crown
b. Mahkota Sebagian
Mahkota Sebagian adalah restorasi yang menutupi sebagian permukaan
mahkota gigi (mesial, distal, lingual & oklusal saja), jenis mahkota sebagian
adalah sebagai berikut :
Mahkota anterior = Crown = Incisivus, caninus Mahkota posterior = 4/5 Crown = Premolar dan Molar
-
7/22/2019 Referat Gimul Icha
17/48
17
Mesial Half Crown = Gigi Molar3,4,10Tujuan pembuatan Mahkota adalah untuk memperbaiki permukaan struktur
gigi yang rusak karena:
Fraktur Karies Perubahan warna Cacat enamel bawaan Pegangan klamer/cengkeram GTS Mengganti mahkota lama yang rusak3,4,10
Preparasi gigi merupakan salah satu tahap yang penting dalam pembuatan
mahkota logam porselen sehingga harus dilakukan secara hati-hati terutama pada
preparasi subgingiva, agar tidak melukai jaringan gingiva terutama yang tipis dan
halus. Bila perlekatan gingiva mengalami luka yang terjadi selama preparasi, dapat
menyebabkan resesi. Preparasi subgingiva harus berakhir 0,5 mm lebih pendek dan
perlekatan epitel.3,4,10
Bur yang digunakan dapat melukai dan merusak jaringan gingiva, sehingga
kontur jaringan lunak secara estetis menjadi buruk. Oleh karena itu diperlukan
pengurangan jaringan gigi yang memadai untuk memberi ruangan yang cukup, baik
untuk penampilan estetik maupun fungsi yang normal.3,4,10
Berdasarkan lokasinya dikenal tiga jenis akhiran preparasi, yaitu akhiran
preparasi supragingiva, akhiran preparasi subgingiva, dan akhiran preparasi setinggi
gingiva. Sedangkan menurut bentuknya dikenal empat macam akhiran preparasi.
yaitu knif-edgeijeather edge, preparasi shoulder, preparasi bevel shoulder, dan
akhiran preparasi chamfer.3,4,10
Restorasi gigi tiruan cekat dapat dibuat dari berbagai macam bahan
restorasi diantaranya akrilik, porselen dan logam. Dalam penggunaannya, bahan
restorasi tersebut sangat berpengaruh terhadap kesehatan jaringan periodontal,
terutama dalam hubungannya dengan tepi preparasi subgingiva. Beberapa sifat
bahan harus dipertimbangkan ketika bahan tersebut dipilih untuk digunakan
secara klinis. Pertimbangan ini termasuk biokompatibilitas, sifat fisik dan kimia,
karakteristik penanganan, estetik, dan segi ekonomis.7,9,10
-
7/22/2019 Referat Gimul Icha
18/48
18
Pada permulaan abad ke-19 penggunaan basis dari bahan logam emas
dimulai. Teknik casting bahan logam emas sudah lama dikenal oleh bangsa
Mesir dan pandai emas dari Salomon dalam pembuatan perhiasan kuil-kuil.
Pada tahun 1907 Taggart adalah orang pertama yang menggunakan teknik
tersebut dalam pembuatan inlay dan gigi tiruan dari bahan emas. Namun karena
sifat emas yang lunak akhirnya dikembangkanlah logam aloi yang mempunyai
kekuatan yang lebih baik daripada logam emas yaitu sifatnya yang lebih tahan
terhadap tekanan kunyah.7,9,10
Namun lambat laun kebutuhan akan estetis pasien pengguna gigitiruan
meningkat sehingga sekitar tahun 1935 penggunaan akrilik sebagai bahan
restorasi gigi tiruan mulai dijajaki. Tetapi sekarang akrilik tidak dipergunakan
lagi sebagai bahan pembuat gigi tiruan karena banyaknya laporan tentang
seringnya bahan ini menimbulkan reaksi alergi bagi penggunaannya. 7,9,10
Akibat reaksi alergi yang sering ditimbulkan oleh akrilik orang mulai
mencari bahan restorasi lain yang mempunyai estetik yang memuaskan tetapi
tidak toksik dan tidak menimbulkan alergi terhadap jaringan mukosa rongga
mulut dan bahan restorasi itu biasa disebut porselen. Pengguna porselen mulai
populer sejak 1970 sebagai bahan dari basis gigi tiruan karena selain lebih
estetik, porselen tidak menimbulkan reaksi alergi pada pasien. 7,9,10
a. Akrilik
Lebih dari 60% elemen gigi tiruan di Amerika Serikat dibuat dari resin
akrilik atau resin vinil akrilik. Seperti diduga, kebanyakan elemen gigitiruan
resin memiliki basis dengan susunan linier poli (metil metakrilat). Resin poli
(metil metakrilat) yang digunakan dalam pembuatan elemen gigitiruan adalah
serupa dengan yang digunakan untuk pembuatan basis protesa. Namun besarnyaikatan silang dalam elemen gigitiruan adalah lebih besar dibandingkan dengan
basis protesa yang terpolimerisasi. Peningkatan ini diperoleh dengan
meningkatnya jumlah ikatan silang dalam cairan basis protesa, yaitu monomer.
Polimer hasilnya menunjukkan peningkatan stabilitas dan sifat klinis yang
disempurnakan.7,9,10
-
7/22/2019 Referat Gimul Icha
19/48
19
Resin akrilik dipakai sebagai basis gigitiruan oleh karena bahan ini memiliki
sifat tidak toksik, tidak iritasi, tidak larut dalam cairan mulut, estetik balk, mudah
dimanipulasi, reparasinya mudah dan perubahan dimensinya kecil.7,9,10
Poli (metil metakrilat) murni adalah tidak berwarna, transparan dan padat.
Untuk mempermudah penggunaannya dalam kedokteran gigi, polimer diwarnai
untuk mendapatkan warns dan derajat kebeningan. Warna serta sifat optik tetap
stabil di bawah kondisi mulut yang normal dan sifat-sifat fisiknya telah terbukti
sesuai untuk aplikasi kedokteran gigi. Satu keuntungan poli(metil metakrilat)
sebagai bahan basis gigitiruan adalah relatif mudah pengerjaannya. Kurang kuat,
mudah patah, tidak cukup tegar dan menyerap cairan mulut, merupakan beberapa
kelemahan resin.7,9,10
b. Porselen
Ada beberapa kategori porselen gigi: porselen konvensional yang
mengandung leucite, porselen yang diperkaya leucite, porselen ultra-low-fusing
yang mungkin mengandung leueite, porselen-kaca, porselen inti khusus
(alumina, alumina yang diperkaya kaca, magnesia dan spinel), dan porselen
CAD CAM.7,9,10
Porselen gigi dapat diklasifikasi menurut tipe (porselen feld spathic,
porselen yang diperkaya leucite, porselen alumina, alumina yang diinfiltrasi
kaca, spinel diinfiltrasi kaca, dan porselen-kaca), menurut kegunaan (gigi tiruan,
vinir, porselen logam, inlai, mahkota, dan jembatan anterior), menurut metode
pemprosesan sintering, pengecoran, atau mesin), menurut metode pemprosesan
(sintering, pengecoran, atau mesin), menuntut materi substruktur (logam cor,
logam swaged, porselen-kaca, porselen CAD-CAM atau inti porselen sintering).
Metode pembuatan restorasi porselen mencakup koridensasi dan sintering.
7,9,10
Komposisi porselen gigi konvensional adalah porselen vitreus (seperti
kaca) yang berbasis pada anyaman silica (SiO2) dan feldspar potas
(K2OAl2O3.6SiO2) atau keduanya. Pigmen, bahan opak, dan kaca ditambahkan
untuk mengontrol temperatur penggabungan, temperatur sintering, koefisien
ekspansi eksternal, dan kelarutan. Feldspar yang digunakan untuk porselen gigi
relatif murni dan tidak berwarna. Jadi, harus restorasi sewarna gigi yang sesuai
dengan gigi tetangganya.7,9,10
-
7/22/2019 Referat Gimul Icha
20/48
20
Gambar 2.13. Mahkota Porselen
Pada dasarnya sifat porselen adalah semua sisa air yang ada akan menguapselama pembakaran, disertai dengan hilangnya bahan pengikat (bila ada).
Besarnya pengerutan berkisar 30 - 40 persen, terutama disebabkan oleh
berkurangnya rongga-rongga udara selama proses pembulatan. Porselen tidak
popular selama pembuatan inlay, oleh karena sukar mendapatkan hasil dengan
ketepatan yang dibutuhkan.7,9,10
Porositas, adanya gelernbung-gelembung udara merupakan hal yang tidak
dapat dihindari pada pembakaran porselen. Ini dapat menurunkan kekuatan
bahan dan translusensi. Untuk mengurangi poros itas tersebut beberapa peneliti
menganjurkan cara sebagai berikut :7,9,10
Pembakaran pada tungku hampa tekanan untuk mengeluarkan air Pembakaran dengan adanya suatu gas yang dapat merembes ke luar dari
porselen
Pendinginan dibawah tekanan untuk mengurangi resultante besarnya pori--pori
Sifat kimia yang dimiliki porselen adalah salah satu daya tarik utama dari
porselen sebagai bahan restorasi gigi yaitu, bahwa bahan ini tidak rusak karena
pengaruh kimia pada hampir semua pada kondisi lingkungan mulut .7,9,10
Sifat mekanis porselen merupakan bahan yang rapuh. Penemuan bahan
porselen beberapa tahun ini diarahkan pada tercapainya sifat-sifat mekanis yang
baik. seperti pada porselen alumina.7,9,10
Sifat termis, porselen merupakan pengantar panas yang rendah dan
koefisien termal ekspansinya sangat mendekati email dan dentin
-
7/22/2019 Referat Gimul Icha
21/48
21
Sifat estetis porselen menunjukkan nilai estetik yang baik, meskipun
demikian apabila semen larut, dan terbentuk celah pada tepi restorasi, maka ini
akan menyebabkan terjadinya perubahan warna oleh sisa-sisa makanan.7,9,10
Keunggulan dental porselen dibandingkan dengan bahan aklirik antara
lain:
Lebih keras dan lebih kuat pada ketebalan tertentu Mempunyai permukaan yang lebih mengkilap (bila proses glaze dilakukan
dengan baik)
Lebih tahan terhadap pengikisan / abrasi Warnanya lebih stabil selama pemakaian Tidak memberikan reaksi jaringan Kekurangan yang utama adalah sifat kerapuhannya bila ketebalannya
kurang penyusutan selama pembakaran.
c. Logam
Bahan yang biasa digunakan untuk membuat gigi tiruan adalah logam,
akrilik dan porselen. Adapun logam yang biasa dipakai adalah aloi emas, aloi
chromium cobalt, dan aloi chromium nikel. Ketiga bahan gigi tersebut dapat
dipilih sesuai kebutuhan dan disesuaikan dengan ketersediaan biaya. 7,9,10
Logam dan aloi berperan penting dalam bidang kedokteran gigi. Material
ini sering digunakan pada praktek kedokteran gigi, termasuk dental
laboratorium, restorasi langsung dan tidak langsung serta alat yang digunakan
untuk preparasi dan manipulasi gigi. Paduan logam dasar mempunyai kekuatan
lebih baik dan lebih ekonomis dari segi biaya bila dibandingkan dengan paduan
logam mulia terutama dalam pembuatan mahkota tiruan dan restorasi jembatan.
Logam padu tuang tembaga (Cu aloi) dan logam padu tuang perak (Ag aloi)
masih digunakan sebagai bahan restorasi karena cukup keras sehingga mampu
menahan daya kunyah, dapat dipoles dengan baik, tidak rnenyebabkan efek
samping dan mudah pengelolaannya. Ni-Cr aloi secara luas digunakan untuk
mengganti mahalnya precious metal aloi dan dapat mencegah korosi. Dalam
mendeteksi logam tuang untuk suatu restorasi perlu dipertimbangkan kekasaran
permukaan hasil tuangan logam, sebab kadang permukaan dari hasil tuangan
logarn, terutama pada daerah tertentu kasar dan tidak sesuai dengan cetakan.
-
7/22/2019 Referat Gimul Icha
22/48
22
Kekasaran permukaan dari restorasi tuang bisa mempersulit dalam proses
finishing atau polishing dan dapat memperlemah suatu restorasi tuang.
Permukaan yang kasar merupakan faktor yang paling besar untuk terjadinya
perlekatan plak.7,9,10
Gambar 2.14. Mahkota Tiruan dari Logam
2. Gigi Tiruan Jembatan (Br idge work)
Bila kehilangan 1 atau lebih gigi, salah satu alternatif gigi tiruan pengganti
yang sifatnya permanen adalah bridge. Berbeda dengan implant yang ditanam didalam gusi bridge disangga oleh gigi-gigi disebelahnya, jadi gigi-gigi tersebut perlu
dikecilkan dan di crown.3,4,10Gigi tiruan jembatan dalah restorasi (gigi tiruan) yang menggantikan
kehilangan 1 atau lebih gigi geligi asli, dilekatkan secara permanent dengan semen
serta didukung sepenuhnya oleh satu atau lebih gigi atau akar gigi atau implant
yang telah dipersiapkan.3,4,10
Macam-macam gigi tiruan jembatan :
a. Gigi tiruan jembatan konvensional:
Rigid Fixed BridgeGigi tiruan jembatan yang menggantikan kehilangan 1 atau lebih gigi yang
berurutan, didukung oleh 1 atau lebih gigi penyangga pada masing-masing ujung
diastema, dan dalam pemakaiannya tidak ada pergerakan individual dari gigi
penyangga.3,4,10
-
7/22/2019 Referat Gimul Icha
23/48
23
Indikasi :
o Untuk kehilangan 1-4 gigi secara berurutano Pada tekanan kunyah yang normal atau besaro Gigi penyangga yang pendeko Salah satu gigi penyangga goyang derajat 1 (tanpa kelainan periodontal atau
paska terapi periodontal)
Keuntungan :
oIndikasi terluasoMemiliki efek splinting terbaikoSyarat khusus :oGigi penyangga baik posisi dan inklinasinya harus sejajar atau bila vital dapat
dibuat sejajar tanpa membahayakan pulpa (misalnya salah satu gigi
penyangga miring 15-200)
Semi Rigid Fixed BridgeFixed bridge yang menggantikan kehilangan 1 atau 2 gigi didukung oleh satu
atau lebih gigi-gigi penyangga pada tiap ujung diastema dan memberikan
pergerakan individual terbatas pada gigi penyangganya pada waktu berfungsi.3,4,10
Cantilever BridgeMerupakan fixed bridge yang menggantikan kehilangan 1 gigi dan didukung
oleh satu atau lebih gigi penyangga hanya pada satu sisi saja. Pontik GTJ tipe ini
hanya memiliki satu atau beberapa gigi penyangga di satu sisi. Pontik dan retainer
akan mengalami / menerima gaya rotasi / ungkit dan akan sangat terbebani jika
mendapat beban oklusal. Untuk meminimalkan efek ungkit, pontik biasanya lebih
kecil daripada gigi asli dan kontak ringan saat oklusi dan artikulasi. GTJ tipe ini
tidak diindikasikan untuk daerah dengan beban oklusal besar. Apabila terkena gayalateral, maka gigi penyangga akan tipping, rotasi, atau drifting. Tidak diindikasikan
pula pada penggantian gigi dengan gigi penyangga nonvital sebagai terminal
abutment. Cantilever bridgebiasanya memiliki multiple abutment dan retainer yang
harus dihubungkan secara rigid pada satu sisi diastema.
GTJ tipe ini diindikasikan untuk penggantian satu gigi yang hilang,
contohnya pada penggantian incisivus lateral yang menggunakan caninus sebagai
gigi penyangga, penggantian gigi caninus yang menggunakan premolar pertama
-
7/22/2019 Referat Gimul Icha
24/48
24
dan kedua sebagai penyanga, dan penggantian gigi molar keiga jika masih terdapat
gigi antagonisnya, dengan catatan bentuknya lebih menyerupai gigi premolar.3,4,10
Compound BridgeBridge yang terdiri dari beberapa macam fixed bridge yang disatukan.
Diindikasikan pada penggantian gigi yang hilang yang membutuhkan gabungan
beberapa tipe GTJ.3,4,10
Adhesive Bridge (Maryland Bridge)Merupakan tipe GTJ yang sangat konservatif karena preparasi yang sangat
minimal. Dilakukan preparasi gigi penyangga hanya sebatas email. GTJ tipe ini
terdiri dari satu atau beberapa pontik yang didukung retainer tipis yang direkatkan
dengan segmen dengan sistem etcing bondingke email gigi penyangga di bagian
lingual dan proksimal. Gigi penyangga harus memiliki mahkota klinis yang cukup
lebar agar dapat memberikan retensi dan resistensi yang maksimal. Gigi tersebut
juga tidak boleh goyang dan inklinasi mediodistalnya harus kurang dari 150.
Retensinya berupa mikromekanik antara permukaan email dengan permukaan
dalam retainer yang telah dietsa. Diindikasikan pada GTJ span pendek, abutment
tidak emmbutuhkan restorasi, dan penggantian kehilangan gigi anterior pada anak
anak, karena anak-anak masih memiliki ruang pulpa yang besar. Kontraindikasi
GTJ tipe ini adalah penggantian gigi anterior yang deep over bite.3,4,10
Gambar 2.15Fixed Bridge
http://elisa.ugm.ac.id/content/files/f545785822a807e318b55b01e1c86a5b/bridge.jpg -
7/22/2019 Referat Gimul Icha
25/48
25
Gambar 2.16 Semi Fixed Bridge
Gambar 2.17 Cantilever Bridge
Gambar 2.18 Compound Bridge
-
7/22/2019 Referat Gimul Icha
26/48
26
Gambar 2.19Adhesive Bridge (Maryland Bridge)
Perbedaan Gigi Tiruan Lepasan dan Gigi Tiruan Cekat
1. IndikasiGTL: Semua keadaan hilangnya gigi, termasuk diastema, resorpsi tulang berlebih
dan sebagainya.
GTC: Hanya dapat dibuat bila hilangnya gigi pada tiap daerah tak bergigi tidak
terlalu banyak. Selain itu, kedua sisi daerah tak bergigi tadi masih dibatasi
gigi asli yang masih tinggal dan memenuhi syarat sebagai pendukung.
2. Bentuk
GTL:Restorasi sebagian lepasan berbentuk plat atau kerangka logam sebagian dasar
tempat melekatnya elemen tiruan dan menutupi sebagian jaringan lunak
mulut.
GTC: Geligi tiruan cekat mirip gigi asli yang digantikannya dalam bentuk maupun
ukurannya.
3. Cara Pembuatan
GTL: Tidak perlu pembuangan jaringan gigi yang masih ada, kecuali pada kasus-
kasus tertentu. Sehingga pekerjaan menjadi lebih mudah dan cepat.
GTC: Pekerjaaan dalam mulut gigi tiruan cekat lebih lama dan rumit, karena gigi-
gigi pendukungnya harus dipreparasi.
4. Bahan
GTL: Kecuali yang berkerangka logam, harga geligi tiruan lepasan relative lebih
murah, karena protesa ini pada umumnya terbuat dari resin akrilik.
GTC: Pada umumnya terbuat dari logam mulia atau metal lain atau porselen,
sehingga harganya relative lebih mahal.
-
7/22/2019 Referat Gimul Icha
27/48
27
5. Bahan cetak
Bahan cetak untuk pembuatan geligi tiruan sebagian lepasan bisa berbeda,
tergantung kasusnya, berlainan dengan geligi tiruan cekat yang biasanya
membutuhkan bahan cetak elastic.
6. Cara pemasangan
Bila protesa lepasan dapat dipasang dan dilepas sendiri oleh pemakainya, geligi
tiruan cekat dilekatkan dengan semen sehingga tidak dapat dilepas-lepas.
7. Kebersihan
Karena dapat dikeluar-masukkan, kebersihan protesa lepasan lebih terjamin,
sedangkan pada GTC, kebersihan lebih banyak tergantung dari pemeliharaan
kebersihan mulut sipemakai.
8. Penyaluran gaya kunyah
GTL: gaya kunyah disalurkan kepada gigi pendukung, membrane periodontal, baru
kemudian kepada tulang.
GTC: disalurkan kepada gigi pendukung, membrane periodontal, baru kemudian
kejaringan tulang.
Implan GigiImplan gigi adalah suatu alat yang ditanam secara bedah ke dalam jaringan
lunak atau tulang rahang sehingga dapat berfungsi sebagai akar pengganti untuk
menahan gigi tiruan maupun jembatan.5,11
Implan gigi merupakan salah satu cara untuk mengganti gigi yang hilang
sehingga diperoleh fungsi pengunyahan, estetik dan kenyamanan yang ideal.
Keuntungan implan gigi adalah restorasi tersebut sangat menyerupai gigi asli
karena tertanam di dalam jaringan sehingga dapat mendukung dalam hal estetik,
perlindungan gigi tetangga serta pengembangan rasa percaya diri.5,11
-
7/22/2019 Referat Gimul Icha
28/48
28
Gambar 2.20 Ilustrasi Implan Gigi dan Komponen Implant
Pada prinsipnya implan gigi memerlukan bahan yang dapat diterima jaringan
tubuh, cukup kuat dan dapat berfungsi bersama-sama dengan restorasi protesa di
atasnya. Syarat pemasangan implant adalah sebagai berikut :5,11
1. BiokompatibelYang dimaksud dengan biokompatibel adalah non toksik, non alergik, non
karsinogenik, tidak merusak dan mengganggu penyembuhan jaringan sekitar
serta tidak korosif.
2. Cukup kuat untuk menahan beban pengunyahan3. Resistensi tinggi terhadap termal dan korosi4. Elastisitasnya sama atau hampir sama dengan jaringan sekitar5. Dapat dibuat dalam berbagai bentuk.
Indikasi pemasangan implan gigi adalah :1. Pada pasien dengan ketebalan tulang rahang yang cukup.2. Pasien dengan kebersihan rongga mulut yang baik.3. Pasien yang kehilangan semua atau sebagian gigi geliginya, akan tetapi sulit
memakai gigi tiruan konvensional akibat adanya koordinasi otot mulut yang
kurang sehingga stabilitas gigi tiruan sulit tercapai atau adanya refleks muntah
sehingga sulit memakai gigi tiruan.
4. Pasien yang menolak gigi aslinya diasah untuk pembuatan gigi tiruan.
-
7/22/2019 Referat Gimul Icha
29/48
29
Kontra indikasi pemasangan implan gigi :
1. Pada pasien dengan keadaan patologi pada jaringan lunak dan keras.2. Luka ekstraksi yang baru.3. Pasien dengan penyakit sistemik.4. Pasien yang hipersensitif terhadap salah satu komponen implan.5. Pasien dengan kebiasaan buruk seperti bruksism, merokok dan alkohol.6. Pasien dengan kebersihan mulut yang jelek.
Implan dapat diklasifikasikan kepada tiga kategori, antara lain :
1. Berdasarkan bahan yang digunakan.
2. Berdasarkan penempatannya dalam jaringan.
3. Berdasarkan pilihan perawatan.
Berdasarkan bahan yang digunakanBahan yang digunakan untuk implan gigi, antara lain :
a. Logam
Terdiri dari Stainless Steel, Vitallium, Titanium dan logam. Pemakaian
Stainless Steel merupakan kontra indikasi bagi pasien yang alergi terhadap nikel,
pemakaiannya juga dapat menyebabkan arus listrik galvanik jika berkontak dengan
logam campuran atau logam murni. Vitallium paling sering digunakan untuk
kerangka implan subperiosteal. Titanium terdiri dari titanium murni dan logam
campuran titanium yang tahan terhadap korosi. Implan yang dibuat dari logam
dengan lapisan pada permukaan adalah implan yang menggunakan titanium yang
telah diselubungi dengan lapisan tipis keramik kalsium fosfat pada bagian
strukturnya.5,11
b. Keramik
Keramik terdiri keramik bioaktif dan bio-inert. Bioaktif berarti bahan yang
memiliki kemampuan untuk merangsang pertumbuhan tulang baru disekitar implan,
contoh dari bahan ini adalah hidroksiapatit dan bioglass. Bio-inert adalah bahan
yang bertolenrasi baik dengan tulang tetapi tidak terjadi formasi tulang.
c.Polimer dan komposit
Polimer dibuat dalam bentuk porus dan padat, digunakan untuk peninggian
dan penggantian tulang. Ia merupakan suatu bahan yang sukar dibersihkan pada
-
7/22/2019 Referat Gimul Icha
30/48
30
bagian yang terkontaminasi dan pada partikel porusnya karena sifatnya yang
sensitif terhadap formasi sterilisasi.5,11
b. Berdasarkan penempatannya dalam jaringan.Menurut lokasi tempat implan ditanam, maka implan gigi terdiri dari :
1. Implan Subperiosteal
Implan ini lebih lama dibanding jenis implan yang lain dan pertama sekali
diperkenalkan oleh Muller dan Dahl pada tahun 1948. Implan ini tidak ditanam ke
dalam tulang, melainkan diletakkan diatas tulang alveolar dan dibawah periosteum.
Terutama digunakan pada kondisi rahang yang mengalami atrofi yang hebat,
apabila pasien telah mengalami kegagalan berkali-kali dalam pemakaian protesa
atau pada kasus dimana proses atrofi menimbulkan rasa sakit pada daerah mentalis.
Implan ini memerlukan teknik insersi dua tahap. Penggunaan implan
subperiosteal pada rahang atas telah dibatasi karena dilaporkan bahwa
keberhasilannya dalam lima tahun tidak mencapai 75%. Implan ini juga tidak
dianjurkan untuk ditempatkan pada tempat yang antagonisnya merupakan gigi
asli.5,11
Gambar 2.21 Implan subperiosteal
2. Implan Endosteal
Implan endosteal ditanam ke dalam tulang rahang melalui gusi dan
periosteum, sebagian tertanam dan terkait dalam tulang. Implan ini mempunyai tiga
desain dasar yaitu blade, cylinder dan screw. Dalam implan endosteal diharapkan
-
7/22/2019 Referat Gimul Icha
31/48
-
7/22/2019 Referat Gimul Icha
32/48
32
Gambar 2.23. Implan transosteal
c. Berdasarkan Pilihan Perawatan
Pada tahun 1989, Misch melaporkan bahwa terdapat lima pilihan perawatan
berdasarkan prostetik pada implan. Dari kelima pemilihan perawatan tersebut tiga
yang pertama merupakan protesa cekat (FP), dimana ia boleh disekrupkan atau
disemenkan. Protesa cekat diklasifikasikan berdasarkan jumlah struktur jaringan
keras dan lunak yang diganti. Dua lagi merupakan protesa lepasan (RP) yang
diklasifikasikan berdasarkan kekuatannya.5,11
FP-1 : Protesa cekat, hanya mahkota gigi yang diganti; tampak seperti gigiasli.
FP-2 : Protesa cekat; mahkota dan sebagaian dari akarnya tampak normalpada sebagian oklusal tetapi mengalami elongasi pada sebagian gingiva.
FP-3 : Protesa cekat; menggantikan mahkota yang hilang dan warna gingivasebagian dari ruang edentulus; protesa yang paling sering digunakan adalah
gigi palsu dan gingiva akrilik, tetapi boleh dibuat dari porselen atau logam
RP-4 : Protesa lepasan; dukungan overdenture sepenuhnya oleh implan. RP-5 : Protesa lepasan; dukungan overdenture oleh jaringan lunak dan
implan.
-
7/22/2019 Referat Gimul Icha
33/48
33
Dengan menggunakan implant, pasien tidak akan merasa seperti pakai gigi
palsu. Orang lain pun biasanya tidak akan menyadarinya karena implant terlihat
seperti gigi asli.5,11
II.2.c Manfaat dan Fungsi Gigi Tiruan
1. Pemulihan Fungsi Estetik
Alasan utama seorang pasien mencari perawatan prostodontik biasanya
karena masalah estetik, baik yang disebabkan hilangnya, berubah bentuk, susunan,
warna maupun berjejalnya gigi geligi. Namun tidak sedikit pasien yang dapat menerima kenyataan hilangnya gigi, dalam jumlah besar sekalipun, sepanjang
penampilan wajahnya tidak terganggu.Mereka yang kehilangan gigi depan biasanya memperlihatkan wajah dengan
bibir masuk ke dalam, sehingga wajah menjadi depresi pada dasar hidung dan dagu
menjadi tampak lebih ke depan. Selain itu, timbul garis yang berjalan dari lateral
sudut bibir dan lipatan-lipatan yang tidak sesuai dengan usia penderita. Akibatnya
sulcus labio-nasalis menjadi lebih dalam.4,62. Peningkatan Fungsi Bicara
Alat bicara dibagi dalam dua bagian. Pertama, bagian yang bersifat statis,
yaitu : gigi, palatum dan tulang alveolar. Kedua yang bersifat dinamis, yaitu : lidah,
bibir, vulva, mandibular.
Alat bicara yang tidak lengkap dan kurang sempurna dapat mempengaruhi
suara penderita, misalnya pasien yang kehilangan gigi depan atas dan bawah.
Kesulitan bicara dapat timbul, meskipun hanya bersifat sementara. Dalam hal ini
geligi tiruan dapat meningkatkan dan memulihkan kemampuan bicara, artinya ia
mampu kembali mengucapkan kata-kata dan berbicara dengan jelas, terutama bagi
lawan bicaranya.4,6
3. Perbaikan Peningkatan Fungsi Mengunyah
Pola kunyah penderita yang sudah kehilangan sebagian gigi biasanya
mengalami perubahan. Jika kehilangan beberapa gigi terjadi pada kedua rahang,
tetapi pada sisi sama, maka pengunyahan akan dilakukan semaksimal mungkin oleh
gigi asli pada sisi lainnya. Dalam hal ini, tekanan kunyah akan dipukul satu sisi
atau bagian saja. Setelah pasien memakai protesa, ternyata ia merasakan perbaikan.
Perbaikan ini terjadi karena sekarang tekanan kunyah dapat disalurkan secara lebih
-
7/22/2019 Referat Gimul Icha
34/48
34
merata ke seluruh bagian jaringan pendukung. Dengan demikian, protesa ini
berhasil mempertahankan atau meningkatkan efisiensi kunyah.4,6
4. Pelestarian Jaringan Mulut yang Masih Tinggal
Pemakaian geligi tiruan berperan dalam mencegah atau mengurangi efek
yang timbul karena kehilangan gigi.4,65. Pencegahan Migrasi Gigi
Bila sebuah gigi dicabut atau hilang, gigi tetangganya dapat bergerak
memasuki ruang kosong tadi. Migrasi seperti ini pada tahap selanjutnya
menyebabkan renggangnya gigi lain. Dengan demikian terbukalah kesempatan
makanan terjebak di daerah tersebut, sehingga mudah terjadi akumulasi plak
interdental. Hal ini menjurus kepadaperadangan jaringan periodontal serta
dekalsifikasi permukaan proksimal gigi.4,6
Membiarkan ruang bekas gigi begitu saja akan mengakibatkan terjadinya
overeruption gigi antagonis dengan akibat serupa. Bila overeruption ini sudah
demikian hebat sehingga menyentuh tulang alveolar pada rahang lawannya, maka
akan terjadi kesulitan untuk pembuatan protesa dikemudian hari.4,6
6. Peningkatan Distribusi Beban Kunyah
Hilangnya sejumlah besar gigi mengakibatkan bertambah beratnya beban
oklusal pada gigi yang masih tinggal. Keadaan ini memperburuk kondisi
periodontal, apalagi bila sebelumnya sudah ada penyakit periodontal. Akhirnya gigi
jadi goyang dan miring, terutama ke labial untuk gigi depan atas. Bila perlekatan
gperiodontal gigi-gigi ini kuat, beban berlebihan tadi akan menyebabkan abrasi
berlebihan pula pada permukaan oklusal/insisal atau merusak restorasi yang
dipakai. Pembuatan restorasi pada kasus seperti ini menjadi rumit dan perlu waktu
lama.
4,6
II.3 Dampak Kehilangan Gigi yang Tidak Segera Diganti
Kehilangan gigi sebagian maupun seluruhnya dapat menimbulkan berbagai
dampak, seperti : dampak fungsional, sistemik dan emosional. Gigi tiruan dapat
membantu seseorang yang mengalami kehilangan gigi sebagian atau seluruh gigi
untuk mengembalikan fungsi dan estetis yang hilang. Tidak semua pasien yang
mengalami kehilangan gigi sebagian menggunakan gigi tiruan disebabkan takut
-
7/22/2019 Referat Gimul Icha
35/48
35
akan membahayakan atau merusak gigi lainnya. Pada penelitian Mukatash (2010)
menyatakan bahwa kesadaran pasien dalam kebutuhan untuk membutuhkan
gigitiruan (demand) lebih sedikit dibandingkan kebutuhan yang seharusnya
(need).1,2,4
1. Fungsional
Kesehatan mulut yang rendah berdampak pada kehilangan gigi yang dapat
menyebabkan masalah pada pengunyahan dan pola makan sehingga mengganggu
status nutrisi. Selain itu dapat berpengaruh juga terhadap beberapa hal yang akan
diuraikan dibawah ini :1,2,4
a. Bicara
Dalam proses bicara, gigi geligi mempunyai peranan penting. Beberapa huruf
dihasilkan melalui bantuan bibir dan/atau lidah yang berkontak dengan gigi geligi
sehingga dihasilkan pengucapan huruf tertentu. Huruf-huruf yang dibentuk melalui
kontak gigi geligi dan bibir adalah huruf f dan v. Huruf-huruf yang dibentuk dari
kontak gigi geligi dan lidah adalah huruf konsonan seperti s, z, x, d, n, l, j, t, th, ch
dan sh. Huruf-huruf inilah yang sulit dihasilkan oleh orang yang telah kehilangan
gigi geliginya sehingga dapat mengganggu dalam berkomunikasi dengan orang
lain.1,2,4
b. Mengunyah
Proses mengunyah merupakan suatu proses gabungan gerak antar dua rahang
yang terpisah, termasuk proses biofisik dan biokimia dari penggunaan bibir, gigi,
pipi, lidah, langit-langit mulut, serta seluruh struktur pembentuk oral, untuk
mengunyah makanan dengan tujuan menyiapkan makanan agar dapat ditelan.
Adapun fungsi mengunyah adalah memotong dan menggiling makanan, membantu
mencerna selulosa, memperluas permukaan, merangsang sekresi saliva, mencampur
makanan dengan saliva, melindungi mukosa, dan mempengaruhi pertumbuhan
jaringan mulut.1,2,4
Selain kehilangan gigi, keadaan gigi, gangguan pengunyahan dapat juga
disebabkan karena penurunan fungsi dari lidah, mukosa mulut, otot-otot
pengunyah, kelenjar ludah, dan sistem susunan saraf. Gangguan psikologis karena
kompleksnya masalah kehidupan yang dihadapi dan kerap kali terus dipikirkan juga
-
7/22/2019 Referat Gimul Icha
36/48
36
dapat mempengaruhi selera makan dan kegiatan mengunyah. Gangguan akibat
pengunyahan dapat mempengaruhi asupan makanan dan status gizi seseorang.1,2,4
c. Erupsi BerlebihBila gigi sudah tidak mempunyai antagonis lagi, maka akan terjadi erupsi
berlebih (overeruption). Erupsi berlebih dapat terjadi tanpa atau disertai
pertumbuhan tulang alveolar. Bila hal ini terjadi tanpa pertumbuhan tulang alveolar,
maka struktur periodontal akan mengalami kemunduran sehingga gigi mulai
ekstrusi. Bila terjadinya hal ini disertai pertumbuhan tulang alveolar berlebih, maka
akan menimbulkan kesulitan jika pada suatu hari penderita perlu dibuatkan geligi
tiruan lengkap.1,2,4
Gambar 2.24 Dampak kehilangan gigi pada gigi antagonis.
4. Pergeseran gigi sekitar
Gigi-gigi di sebelah gigi yang hilang dan tidak diganti oleh gigi tiruan
perlahan-lahan akan miring dan bergeser ke arah gusi yang ompong. Ada
kecenderungan gigi akan bergeser bila tidak berkontak dengan gigi sebelahnya.
Akibatnya gigi-gigi sebelah menjadi miring dan renggang serta berubah posisi dari
posisi awal. Akibatnya, makanan akan lebih mudah terselip yang lama kelamaan
bila dibiarkan akan memicu timbulnya karies (lubang) baru dan radang gusi
Ginggivitis.1,2,4
http://www.audydental.com/wp-content/uploads/2012/11/dokter-gigi-spesialis-pasang-gigi-palsu-di-jakarta.jpghttp://www.audydental.com/wp-content/uploads/2012/11/dokter-gigi-spesialis-pasang-gigi-palsu-di-jakarta.jpg -
7/22/2019 Referat Gimul Icha
37/48
37
Gambar 2.25 Ilustrasi dampak kehilangan gigi pada gigi sekitar.
d. Gangguan pada Sendi Temporo-Mandibula
Kebiasaan mengunyah yang buruk, penutupan berlebih (over closure),
hubungan rahang yang eksentrik akibat kehilangan gigi, dapat menyebabkan
gangguan pada struktur sendi rahang.1,2,4
Gambar 2.26 Temporo Mandibula Joint (TMJ)
e. Beban Berlebih pada Jaringan Pendukung
Bila penderita sudah kehilangan sebagian gigi aslinya, maka gigi yang masih
ada akan menerima tekanan mastikasi lebih besar sehingga terjadi pembebanan
yang berlebih (over loading). Hal ini akan mengakibatkan kerusakan membrane
periodontal dan lama kelamaan gigi tadi menjadi goyang dan akhirnya terpaksa
dicabut.1,2,4
http://www.audydental.com/wp-content/uploads/2012/11/dental-clinic-di-jakarta-gigi-palsu.jpghttp://www.audydental.com/wp-content/uploads/2012/11/dental-clinic-di-jakarta-gigi-palsu.jpg -
7/22/2019 Referat Gimul Icha
38/48
38
f. Terganggunya Kebersihan Mulut
Migrasi dan rotasi gigi menyebabkan gigi kehilangan kontak dengan
tetangganya, demikian pula gigi yang kehilangan lawan gigitnya. Adanya ruang
interproksimal tidak wajar ini, mengakibatkan celah antar gigi mudah disisipi sisa
makanan. Dengan sendirinya kebersihan mulut jadi terganggu dan mudah
terbentuknya plak. Pada tahap berikut terjadinya karies gigi dapat meningkat.1,2,4
g. Efek terhdap jaringan lunak mulut
Bila ada gigi yang hilang, ruang yang di tinggalkanya akan ditempati jaringan
lunak pipi dan lidah. Jika berlangsung lama, hal ini akan menyebabkan kesukaran
adaptasi terhadap geligi tiruan yang kemudian dibuat, karena terdesaknya kembali
jaringan lunak tadi tempat yang di tempati protesi. Dalam hal ini, pemakaian gigi
tiruan akan dirasakan sebagai suatu benda asing yang cukup mengganggu.1,2,4
Gambar 2.27 Contoh kehilangan gigi.
h. Sakit Kepala dan Vertigo
Sakit kepala dan vertigo merupakan dua jenis gangguan keseimbangan yang
bersumber di kepala. Dua sakit kepala ini karena penyebabnya tidak sama, maka
penanganannya pun berbeda. Sakit kepala ditandai penderita merasa badan
melayang, sempoyongan atau bergoyang seolah mabuk, sering disertai pula rasa
berdenyut di kepala. Sebaliknya, bila badan terasa berputarputar atau benda di
sekeliling turut berputar serta bergelimpangan, ini yang dinamakan vertigo.12
Ada beberapa orang yang merasakan dunia berputar saat membuka mata, tapi
ada pula yang merasakan berputar saat menutup mata. Gejala dan tanda yang
http://www.audydental.com/wp-content/uploads/2012/11/klinik-dokter-gigi-spesialis-gigi-palsu-di-jakarta.jpg -
7/22/2019 Referat Gimul Icha
39/48
39
ditimbulkan sangat bervariasi. Yang mendasari vertigo adalah gangguan pada alat
keseimbangan, salah satunya dikarenakan gangguan aliran darah yang tidak lancar.
Pasien dengan keluhan vertigo, biasanya disertai pula muntah, terjadi
berulang kali, sembuh dan timbul kembali, tanpa ditemukan penyebab yang jelas.
Kesehatan mulut, gigi dan gusi ternyata menjadi salah satu penyebab munculnya
vertigo. Dari pengamatan, penderita terbanyak pada usia separuh baya (45 tahun),
meski banyak pula dijumpai pada usia dewasa muda, baik wanita maupun pria.
Dilihat dari kesehatan gigi, vertigo sering ditemukan pada pasien dimana giginya
sudah ada yang dicabut. Khususnya pencabutan gigi geraham bagian atas, baik
Molar pertama ataupun kedua. Setelah pencabutan biasanya membiarkan bekas
lubang tetap ompong, tidak langsung dibuatkan gigi palsu. Hal ini bisa berakibat
munculnya ketidakstabilan posisi gigi geraham yang tersisa dalam rahang atas,
Posisi gigi menjadi miring, ataupun terasa memanjang (extruded).12
ehilangan gigi di rahang atas, di bagian belakang (posterior) masih terdapat
geraham yang lain, atau karena gigi lepas secara selang- seling, akibatnya gigi-gigi
atas belakang berdiri sendiri. Ini bisa berakibat gerakan pada gigi goyang bila
terkena makanan, juga saat digunakan mengunyah. Lama kelamaan akan timbul
kantung-kantung gusi, selanjutnya terjadi peradangan. Kondisi ini akan diperberat
jika kurang dalam membersihkannya, karena memang sulit dalam menyikatnya,
akibatnya kondisi gigi dan gusi di daerah tersebut tidak stabil. Kondisi yang buruk
ini akan memudahkan terjadinya iskhemia di vestibular (kekurangan darah yang
bersirkulasi) akibat dari lesi vestibular perifer.12
Banyak penderita yang gigi gerahamnya tidak lengkap, khususnya gigi
geraham terakhir, sudah berdiri sendiri, posisi tidak pada tempat yang sebenarnya,
mulai memanjang dan agak goyang. Keadaan ini bisa mengakibatkan pulagangguan keseimbangan disertai tengkuk membeku terkadang pusing.12
Selain itu, kelainan gigi merupakan penyebab lokal nyeri kepala dan wajah.
Hal ini terkait dengan persarafan gigi yang mendasari. Berikut akan dijelaskan
mengenai persarafan gigi-gigi serta daerah sekitarnya :
Nervus Triegeminus merupakan nervus cranialis yang paling besar, yang
merupakan syaraf sensorik utama yang akan menyalurkan rasa nyeri, suhu, rasa
-
7/22/2019 Referat Gimul Icha
40/48
40
raba dan proprioseptif daerah-daerah dangkal dan dalam wajah. Daerah yang
dipersyarafi meliputi :13
1. Kulit scalp bagian depan dan wajah.2. Membrana mucosa mulut, termasuk gusi dan lidah.3. Cavum nasi.4. Sinus paranasalis.5. Gigi.6. Meningens.
Selain itu syaraf motoriknya juga mempersyarafi otot-otot yang berhubungan
dengan :13
1. Mastikasi2. Menelan.3. Gerakan palatum molle dan tuba auditiva Eustachii.4. Gerakan membrana tympani dan ossicula auditoriae.
N. trigeminus berasal dari permukaan anterolateral pertengahan pons varoli
sebagai 2 akar (radix) yaitu :13
1. Portio major N. Trigeminus (radix sensorik) yang terdiri atas komponen-komponen sensorik.
2. Portio minor N. Trigeminus (radix motorik) yang terdiri atas komponen-komponen motorik.
Serabut-serabut portio major N. Trigeminus muncul dari sisi lateral
permukaan ventral pons varoli sedangkan portio minor dari permukaan pons kira-
kira 2 mm5 mm di sebelah medioanterior portio major.13
Selain portio major dan portio minor sebetulnya masih ada berkas lain yang
dinamakan radix intermedius yang terdiri atas 1-2 berkas yang berjalan di antararadices motorik et sensorik N. trigeminus. Hanya saja hubungan, fungsi dan
kepentingan radix intermedius hingga kini masih belum jelas.13
Radix sensorik, motorik et intermedius selanjutnya akan berjalan ke anterior
di dalam fossa cranii posterior menuju fossa cranii anterior dimana berkas-berkas
tersebut akan bergabung di dalam ganglion trigeminus (ganglion semilunare
Gasseri). Ganglion semilunare Gasseri ini terdapat di dalam suatu lekukan pada
duramateryang dinamakan cavum trigeminus (cavum Meckeli). Cavum trigeminus
-
7/22/2019 Referat Gimul Icha
41/48
41
Meckeli ini terdapat pada impressio trigemini ossis temporalis. Ganglion
semilunare trigemini terletak di sebelah lateral pars posterior sinus cavernosus dan
A. Carotis interna di dalam foramen lacerum.13
Radix motoris (portio minor) terletak di sebelah medial portio major dan
berjalan di bawah ganglion di antara ganglion semilunare dan pars petrosa ossis
temporalis lalu meninggalkan cavum cranii melalui foramen ovale bersama-sama
dengan N. mandibularis.13
Dari ganglion semilunare Gasseri serabut-serabut N. trigeminus akan
membentuk 3 buah cabang yaitu :13
1. N. ophthalmicus (N. V1)2. N. maxillaris (N. V2)3. N. mandibularis (N. V3)
N. ophthalmicus terletak di sebelah kaudal, N. mandibularis terletak rostral
dan N. maxillaris di antara keduanya.
N. ophthalmicus dan N. maxillaris tetap bersifat sensorik sedangkan N.
mandibularis merupakan syaraf campuran (sensorik dan motorik). Syaraf-syaraf
tersebut berhubungan dengan 4 buah ganglia yaitu :13
1. Ganglion ciliare yang berhubungan dengan N. ophthalmicus.2. Ganglion pterygopalatinus yang berhubungan dengan N. maxillaris.3. dan 4 : Ganglion oticum dan ganglion submandibularis yang berhubungan
dengan N. mandibularis.
Ganglia tersebut bukan merupakan bagian dari N. trigeminus tetapi
merupakan ganglia parasimpatis.
Gambar 2.28 Perjalanan Nervus Trigeminus
-
7/22/2019 Referat Gimul Icha
42/48
42
N. OphthalmicusMerupakan cabang utama dan terkecil dari N. trigeminus yang keluar dari
pars anterosuperior ggl. trigeminus lalu memasuki orbita melalui fissura orbitalis
superior. N. ophthalmicus akan mengurus persyarafan dari : duramater, bulbus
oculi, conjunctiva, cornea, gl. lacrimalis, palpebra, kulit hidung, regio frontalis,
mucosa frontalis (mukosa sinis frontalis), scalp (kulit kepala), sinus paranasalis
(sinus frontalis, sinus sphenoidalis, dan sinus ethmoidalis).13
Cabang-cabangnya adalah :
1. N. lacrimalis :Memasuki orbita melalui bagian lateral fissura orbitalis superior lalu terletak
di sepanjang tepi atas m. Rectus lateralis.
2. N. frontalis :Memasuki orbita melalui fissura orbitalis superior di atas otot-otot bola mata.
Cabang-cabangnya adalah :
2.1.N. supratrochlearis2.2.N. supraorbitalis
N. supratrochlearis pergi ke anteromedial sedangkan N. supraorbitalis
berjalan ke depan di antara m. Levator palpebra superior dan atap orbita.
3. N. nasociliaris :Terletak lebih dalam dan menyilang N. opticus menuju medial dimana dia
selanjutnya akan dinamakan N. ethmoidalis anterior. Cabang-cabangnya adalah:
3.1.N. ciliaris longus untuk m. Dilatator pupillae.3.2.N. infratrochlearis.3.3.N. ethmoidalis posterior (tidak terdapat pada 30% cadaver).13
N. maxillarisKeluar dari bagian medial gl. semilunare Gasseri lalu meninggalkan cavum
cranii melalui foramen rotundum menuju fossa pterygopalatina N. maxillaris akan
berhubungan dengan ggl. pterygopalatina (saraf parasimpatis yang menerima
serabut-serabut preganglioner dari N. facialis). Selanjutnya N. maxillaris akan
memasuki orbita melalui fissura orbitalis inferior dan meninggalkan orbita melalui
foramen infraorbitale sebagai N. infraorbitale. N. maxillaris akan mengurus
persyarafan dari : palpebrae inferior, kulit pelipis, pipi bagian atas, sisi hidung yang
-
7/22/2019 Referat Gimul Icha
43/48
43
berdekatan, labium oris superior, membrana mucosae nasopharynx, sinus
maxillaris, sinus ethmoidalis, sinus sphenoidalis, palatun molle, tonsilla palatina,
serta rahang atas.
Cabang-cabangnya adalah :
1. N. zygomaticus.Memasuki orbita melalui fisurra orbitalis inferior lalu berjalan di sepanjang
dinding lateral orbita.
2. N. alveolares superiores; yang terdiri atas :2.1.R. alveolaris superior anterior.2.2.R. alveolaris superior medius.2.3.R. alveolaris superior posterior.
3. N. pterygopalatinus (N. sphenopalatina). N. Mandibularis
Merupakan cabang terbesar dari N. trigeminus dan keluar fossa
infratemporalis. N. mandibularis merupakan syaraf campuran yang dibentuk oleh :
1. Radix sensorik yang besar yang berasal dari angulus inferior ganglionsemilunare Gasseri.
2. Radix motorik yang merupakan seluruh radix motorik N. trigeminus.Serabut-serabut sensorik N. mandibularis akan mengurus persyarafan dari :
kulit regio temporalis, auricula, meatus acusticus externus, pipi, lidah, cellulae
mastoidea, rahang bawah, Artic. Temporomandibularis, sebagian dari duramater
dan tengkorak.
Serabut-serabut motorik N. mandibularis akan mengurus persyarafan dari :
1. Mm. Masticatoris (otot-otot pengunyah) yang terdiri atas mm. masseter,temporalis et pterygoidea.
2. M. Mylohyoideus.3. Venter anterior m. Digastricus.4. Mm. tensor tympany et tensor veli palatini.
Kedua radices sensorik et motorik baru bersatu membentuk N. mandibularis
setelah di luar tengkorak. Cabang-cabangnya adalah :
1. R. meningeus (N. spinosus, R. recurrens) :
-
7/22/2019 Referat Gimul Icha
44/48
44
Memasuki cavum cranii kembali melalui foramen spinosum bersama-sama
dengan A. Meningea media. N. spinosus ini akan mempersyarafi duramater.
2. N. pterygoideus medialis (N. pterygoideus internus) :Merupakan cabang kecil yang menembus ggl. oticum untuk mempersyarafi
m. Pterygoideus internus. Dari N. pterygoideus medialis akan dipercabangkan:
2.1.N. tensor veli palatini untuk m. Tensor veli palatini.2.2.N. tensor tympani untuk mengurus m. Tensor tympani.
3. N. massetericus :Berjalan ke lateral di atas m. Pterygoideus lateralis melalui incisura
mandibularis untuk mempersyarafi m. Masseter.
4. Nn. Temporales profundi :Biasanya ada 2 (anterior dan posterior). N. temporalis profunda anterior
seringkali dipercabangkan dari N. buccalis.
5. N. pterygoideus lateralis (N. pterygoideus externus) :Mengurus persyarafan m. Pterygoideus lateralis dan seringkali
dipercabangkan bersama-sama dengan N. buccalis.
6. N. buccalis (N. buccinatorius, N. buccalis longus) :Berjalan ke depan di antara kedua caput m. Pterygoideus externus untuk
mempersyarafi m. Buccinatorius, dimana dia akan mengadakan hubungan
dengan N. facialis.
7. N. auriculotemporalis :Berhubungan dengan N. facialis dan ggl. oticum.
8. N. lingualis :Merupakan syaraf sensorik untuk 2/3 anterior lidah, dasar mulut dan
ginggiva mandibularis.9. N. alveolaris inferior (N. dentalis inferior) :
Memasuki canalis mandibularis melalui foramen mandibulare dan berjalan
di bawah gigi geligi. Cabang-cabangnya adalah :
9.1.N. mylohyoidea, yang dipercabangkan tepat sebelum memasuki foramenmandibulare.
9.2.Rr. Dentales inferiores.9.3.N. incisivum, yang dipercabangkan di foramen mentale.
-
7/22/2019 Referat Gimul Icha
45/48
45
9.4.N. mentalis, sekaligus merupakan lanjutan dari N.alveolaris inferior setelahmeninggalkan foramen mentale.
Gambar 2.29Alveolar branches of superior maxillary nerve and sphenopalatine ganglion
2. Sistemik
Dampak sistemik yang disebabkan oleh kehilangan gigi dapat berupa
defisiensi nutrisi penyakit kardiovaskular, osteoporosis, dan penyakit
gastrointestinal seperti kanker esofagus, kanker lambung dan kanker pankreas.
Penyebabnya adalah status gigi yang buruk dan perubahan pola konsumsi serta
ketidakeseimbangan konsumsi makanan yang dapat berakibat langsung pada
timbulnya penyakit kardiovaskular, osteoporosis, maupun penyakit gastrointestinal.
Hubungan lain kehilangan gigi dengan penyakit kardiovaskular adalah akibat
infeksi peradangan pada rongga mulut yang disebabkan penyakit periodontal.
Penyakit periodontal dapat menyebabkan disfungsi endotelial, pembentukan plak
arteri karotid dan dapat menyebabkan kemunduran kemampuan antiterogenik dari
HDL.
Kurangnya konsumsi kalsium dan vitamin D yang berasal dari buah-buahan
dan sayuran dapat meningkatkan terjadinya osteoporosis. Sedangkan resiko
timbulnya penyakit gastrointestinal seperti kanker esofagus dan kanker lambung
dapat meningkat sehubungan dengan kondisi rongga mulut yang buruk. Kehilangan
gigi merupakan suatu gambaran buruknya kondisi kesehatan rongga mulut yang
memperantarai penumpukkan bakteri pada gigi dan juga sebagai penanda adanya
bakteri endogen, khususnya flora gastrointestinal. Individu yang kehilangan gigi
memiliki jumlah flora mulut yang lebih banyak sehingga lebih selektif dalam
mereduksi nitrat menjadi nitrit. Nitrit akan bereaksi secara langsung dengan amina
dan akan diubah menjadi carsinogenic nitrosamines.Nitrosamin inilah yang dapat
http://3.bp.blogspot.com/-WsfvhP7sxnQ/Tf_b4TDU81I/AAAAAAAAAoo/Sq0-53vK7mE/s1600/image779.gif -
7/22/2019 Referat Gimul Icha
46/48
46
menimbulkan penyakit gastrointestinal. Selain itu, bakteri mulut juga memproduksi
zat karsinogenik seperti asetaldehid dan oksigen reaktif.
Selain itu, penyakit kardiovaskular dapat disebabkan bersatunya agen
infeksius dalam bentuk atheroma dan faktor predisposisi genetik terhadap penyakit
periodontal dan penyakit kardiovaskular. Penyebaran bakteri dari penyakit
periodontal akan masuk ke sirkulasi pembuluh darah sehingga dapat menyebabkan
resiko sistemik.1,2,4
3. Emosional
Dampak emosional adalah perasaan atau reaksi yang ditunjukkan pasien
sehubungan dengan status kehilangan seluruh gigi yang dialaminya. Kehilangan gigi
dapat menimbulkan berbagai dampak emosional dalam kehidupan sehari-hari.
Kehilangan gigi dapat merubah bentuk wajah, tinggi muka dan vertikal dimensi
serta rahang yang prognasi sehingga menimbulkan reaksi seperti merasa sedih dan
depresi, kehilangan kepercayaan diri, merasa tua, perubahan tingkah laku, merasa
tidak siap untuk menerima kehilangan gigi dan tidak ingin orang lain melihat
penampilannya saat tidak memakai gigitiruan serta mengubah tingkah laku dalam
bersosialisasi. Selain itu, menjadi buruknya penampilan (loss of appearance) karena
kehilangan gigi depan akan mengurangi daya tarik wajah seseorang, apa lagi dari
segi pandang manusia modern.1,2,4
Gambar 2.30Loss of appearanceakibat kehilangan gigi.
-
7/22/2019 Referat Gimul Icha
47/48
47
BAB III
KESIMPULAN
Kehilangan gigi merupakan masalah yang sering ditemukan. Hilangnya satu
atau beberapa gigi dapat mengakibatkan terganggunya keseimbangan susunan gigi-
geligi. Bila hal tersebut tidak segera diatasi, maka akan terjadi gangguan emosional,
fungsional, bahkan sistemik yang dapat berdampak pada kesehatan tubuh secara
umum. Atas dasar tersebut, diperlukan gigi tiruan yang dapat digunakan untuk
mengganti gigi yang hilang.
Terdapat beberapa pilihan gigi tiruan yang dapat digunakan sebagai penggantidiantaranya : Gigi tiruan sebagian lepas, gigi tiruan cekat, bahkan implant gigi.
Pada beberapa kasus yang tidak memungkinan dibuatkan gigi tiruan jembatan dan
implant, maka gigi tiruan sebagian lepasan merupakan pilihan yang terbaik. Ketika
perawatan dengan gigi tiruan sebagian lepasan dengan kerangka logam terhambat
karena alasan keuangan, gigi tiruan sebagian lepasan akrilik sering menjadi
alternatif yang lebih baik daripada gigi tiruan penuh jika pasien tidak memiliki
masalah fungsional.
Pemilihan gigi penyanggga, desain cangkolan, arah pasang yang tepat akan
menentukan stabilisasi gigi tiruan yang baik. Namun, hal yang tidak dapat
diabaikan adalah kerjasama antara dokter gigi dengan pasien karena merupakan
faktor yang menentukan keberhasilan perawatan.
-
7/22/2019 Referat Gimul Icha
48/48
DAFTAR PUSTAKA
1.
Philips RW. Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi. 10
th
ed. Philadelphia:Saunders Company. 2004
2. Faktor Penyebab Kehilangan gigi. Mei 2013. Diunduh dari :http://www.kesehatangigiku.com/faktor-penyebab-kehilangan-gigi/
3. Dentures. From Wikipedia, the free encyclopedia. Desember 2007. Diunduhdari :http://en.wikipedia.org/wiki/Dentures
4. Dental Health and Dentures. Oral Health. Diunduh dari :http://www.webmd.com/oral-health/dental-health-dentures
5. Baylin Michael, DDS. Dental Implants: An Integrative Perspective. 30 Januari2012. Diunduh dari : http://www.westonaprice.org/dentistry/dental-implants-
an-integrative-perspective
6. Tamin H Z, Zulkarnain M, Ariyani. Bahan ajar ilmu gigi tiruan sebagianlepasan. Medan: Departemen Prostodonsia Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Sumatera Utara. 2012
7. Block, MS. And Achong, RM. 2004. Osseointegration in Petersons Oral andMaxillofacial Surgery. Milloro, M (editor). Edisi ke 2 BC Decker Inc. Ontario.
8. Finn, S.B. Clinical Pedodontics. 4thed. Philadelphia: W.B Saunders Companyinc. 2003.
9. Carr, AB, McGivney, GP, Brown, DT. McCrackens Removable PartialProsthodontics-11thed.2001
10. Cary NC. Affordable custom dentures partials, complete dentures. [internet].North Carolina: Academy of General Dentistry; 2012 [cited 2011 Nov 13].
Available fromhttp://www.drashleymann.com/dentures.html.
11. Drg. Djoko Micni SpBM, FICOI. Dental Implant, Gantikan Gigi PermanenYang Rusak. 25 Desember 2012. Diunduh dari :
http://www.drg.co.id/drg/bbs/board.php?bo_table=jurnal&wr_id=57&sca=OT
HERS
12. Drg Grace W.Susanto, MM.Vertigo, dan Kesehatan Gigi. 24 Maret 2011.
http://www.kesehatangigiku.com/faktor-penyebab-kehilangan-gigi/http://www.kesehatangigiku.com/faktor-penyebab-kehilangan-gigi/http://en.wikipedia.org/wiki/Dentureshttp://en.wikipedia.org/wiki/Dentureshttp://en.wikipedia.org/wiki/Dentureshttp://www.webmd.com/oral-health/dental-health-dentureshttp://www.webmd.com/oral-health/dental-health-dentureshttp://www.westonaprice.org/dentistry/dental-implants-an-integrative-perspectivehttp://www.westonaprice.org/dentistry/dental-implants-an-integrative-perspectivehttp://www.westonaprice.org/dentistry/dental-implants-an-integrative-perspectivehttp://www.drashleymann.com/dentures.htmlhttp://www.drashleymann.com/dentures.htmlhttp://www.drashleymann.com/dentures.htmlhttp://www.dentiadental.com/home/dentist-team/drg-djoko-micni-spbm-ficoi/http://www.drg.co.id/drg/bbs/board.php?bo_table=jurnal&wr_id=57&sca=OTHERShttp://www.drg.co.id/drg/bbs/board.php?bo_table=jurnal&wr_id=57&sca=OTHERShttp://www.drg.co.id/drg/bbs/board.php?bo_table=jurnal&wr_id=57&sca=OTHERShttp://blogkatana.blogspot.com/2011/03/vertigo-dan-kesehatan-gigi.htmlhttp://blogkatana.blogspot.com/http://blogkatana.blogspot.com/2011/03/vertigo-dan-kesehatan-gigi.htmlhttp://www.drg.co.id/drg/bbs/board.php?bo_table=jurnal&wr_id=57&sca=OTHERShttp://www.drg.co.id/drg/bbs/board.php?bo_table=jurnal&wr_id=57&sca=OTHERShttp://www.dentiadental.com/home/dentist-team/drg-djoko-micni-spbm-ficoi/http://www.drashleymann.com/dentures.htmlhttp://www.westonaprice.org/dentistry/dental-implants-an-integrative-perspectivehttp://www.westonaprice.org/dentistry/dental-implants-an-integrative-perspectivehttp://www.webmd.com/oral-health/dental-health-dentureshttp://en.wikipedia.org/wiki/Dentureshttp://www.kesehatangigiku.com/faktor-penyebab-kehilangan-gigi/
top related