refresing pemneurologi
Post on 05-Jul-2018
233 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 refresing PemNeurologi
1/17
-
8/16/2019 refresing PemNeurologi
2/17
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Anamnesis
"namnesis neurologis dimulai dengan keluhan utama orang tua membawa anaknya
berobat. #eluhan utama sangat penting untuk menentukan diagnosis
banding. "namnesis yang dilakukan secara rinci dan kronologis dapat menentukan perjalanan
penyakit dan proses penyakitnya $akut atau kronik, fokal atau umum, progresif atau statik%.
&eberapa hal yang sebaiknya ditanyakan adalah' $(% lama atau umur saat awal keluhan) $*%
bagaimana terjadinya $mendadak atau perlahan-lahan%) $+% lokalisasi dan sifat keluhan $menetap
atau menyebar%) $% derajat dan perkembangan penyakit $bertambah berat atau menetap%)
$% apakah sudah berobat, jenis obat, membaik atau memburuk) $% riwayat keluarga seperti
penyakit pasien. ata lain yang tidak kalah pentingnya adalah' riwayatkehamilan ibu, kelahiran, penyakit dahulu, perkembangan, nutrisi, riwayat keluarga dai riwayat
pendidikan. /iwayat perkembangan sangat penting karena dapat menentukan apakah anak
tersebut terlambat atau tidak. Perkembangan yang harus sudah dicapai oleh seorang anak pada
usia tertentu dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Skrining keterlambatan perkembangan
Untuk mencegah terjadinya keterlambatan diagnosis gangguan perkembangan, sebaiknya setiap
anak yang berobat selalu ditanyakan kemampuan perkembangan anak sesuai dengan usianya.
Pertanyaan sederhana seperti apakah sudah dapat duduk sendiri pada bayi usia 0 bulan 1 atau
apakah sudah dapat bicara lancar pada usia * tahun. Pertanyaan ini merupakan skrining untuk
mendeteksi adanya gangguan perkembangan secara dini.
Obserasi klinis
-
8/16/2019 refresing PemNeurologi
3/17
Pendekatan pemeriksaan neurologis tidak berbeda dengan pemeriksaan fisis umum.
Pemeriksaan dilakukan berdasarkan pengamatan, raba, dan auskultasi. Pemeriksaan neurologis
yang terpenting adalah observasi secara seksama dan teliti sebelum pasien disentuh. Pasien yang
telah disentuh seringkali menangis dan menyebabkan data yang ada menjadi sulit diinterpretasi,
misalnya pemeriksaan ubun-ubun besar pada bayi yang menangis. Ubun-ubun besar membonjol
pada bayi menangis dapat merupakan bukan keadaan abnormal.*
!ambar 1. Ub"n#"b"n besar men$n%$l
Pemeriksaan neurologis awal adalah observasi. 2bservasi dilakukan sejak kita sedang
melakukan anamnesis. Pada saat observasi dinilai fungsi saraf kranialis, kelainan di wajah,
kelainan deformitas struktur tubuh, posisi tubuh, kekuatan dan gerakan ekstremitas. !elain itu,
pada observasi juga diperhatikan dengan teliti mulai dari rambut, kepala, wajah, badan, dan
ekstremitas pada keadaan diam dan bergerak.
Penampilan anak dapat mengingatkan kita secara langsung suatu keadaan khusus atau
sindrom tertentu. !eorang anak dengan hemiparesis masuk dengan tungkai diseret. "nak dengan
sindrom own memperlihatkan brakisefal, mata sipit, low set air dan ekstremitas yang lebih
pendek dibanding anak normal. 2bservasi daerah rambutd dan kepala bayi dapat terlihat adanyaubun-ubun besar membonjol atau cekung, alopesia, hidrosefalus, atau adanya hematom di daerah
pelipis. &entuk kepala dapat berupa brakisefal, platisefal atau skafosefal, frontal bossing.
!ambar &. Bent"k kepala
Pada saat dilakukan observasi klinis, dapat sekaligus menilai tingkat kesadaran bayi dan
anak. 3enis-jenis tingkat kesadaran antara lain'
-
8/16/2019 refresing PemNeurologi
4/17
(. 4ompos Mentis $conscious% yaitu kesadaran normal, sadar sepenuhnya, dapat menjawab
semua pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya.
*. "patis yaitu keadaan kesadaran yang segan untuk berhubungan dengan sekitarnya,
sikapnya acuh tak acuh.
+. elirium yaitu gelisah, disorientasi $orang, tempat, waktu%, memberontak, berteriak-
teriak, berhalusinasi, kadang berhayal.
. !omnolen $2btundasi, 5etargi%, yaitu kesadaran menurun, respon psikomotor yang
lambat, mudah tertidur, namun kesadaran dapat pulih bila dirangsang $mudah dibangunkan%
tetapi jatuh tertidur lagi, mampu memberi jawaban verbal.
. !tupor $soporo koma%, yaitu keadaan seperti tertidur lelap, tetapi ada respon terhadap
nyeri
. 4oma $comatose%, yaitu tidak bisa dibangunkan, tidak ada respon terhadap rangsangan
apapun $tidak ada respon kornea maupun reflek muntah, mungkin juga tidak ada respon pupil
terhadap cahaya%.
!alah satu cara untuk mengukur tingkat kesadaran dengan hasil subjektif mungkin adalahmenggunakan 64! $6lasgow 4oma !cale%. 64! biasanya dipakai untuk menentukan derajat
cidera kepala. !ebenarnya tidak jauh berbeda dengan dewasa, akan tetapi ada beberapa
komponen yang penilaiannya spesifik untuk anak dan bayi. &eberapa pengkajian pada orang
dewasa tidak sesuai untuk bayi dan anak 7 anak, oleh karena itu harus dimodifikasi. 64! bayi
dan anak dapat dilihat pada tabel berikut'
Tabel &. '$(i)ikasi !*S
!*S +m$(i)ikasi "nt"k anak, !*S +m$(i)ikasi "nt"k ba-i,
esp$n mata
8 terbuka spontan
+ 8 mata terbuka terhadap rangsang
verbal
* 8 mata terbuka terhadap rangsang nyeri
( 8 mata tidak terbuka
esp$n mata
8 terbuka spontan
+ 8 mata terbuka terhadap rangsang
verbal
* 8 mata terbuka terhadap rangsang nyeri
( 8 mata tidak terbuka
esp$n erbal
8 sesuai usia, terorientasi, mengikuti
objek, senyum social
8 kata-kata tidak sesuai
+ 8 menangis
* 8 suara yang tidak dimengerti,
mengorok
( 8 tidak ada respon verbal
esp$n erbal
8 &abbling
8 irritable, menangis
+ 8 menangis dengan rangsang nyeri
* 8 mengerang dengan rangsang nyeri
( 8 tidak ada respon
esp$n m$t$rik
8 gerak spontan dan bertujuan
8 melokalisasi rangsang nyeri
8 menghindari rangsang nyeri dengan
esp$n m$t$rik
8 gerak spontan
8 menarik dengan sentuhan
8 menarik dengan rangsang nyeri
-
8/16/2019 refresing PemNeurologi
5/17
cara fleksi
+ 8 fleksi abnormal terhadap rangsang
nyeri $postur dekirtikasi%
* 8 ekstensi abnormal $postur
deserebrasi%
( 8 tidak ada respon motorik
+ 8 fleksi abnormal terhadap rangsang
nyeri $postur dekirtikasi%
* 8 ekstensi abnormal $postur
deserebrasi%
( 8 tidak ada respon motorik
Interpretasi /
0 (+ 8 cedera kepala ringan
0-(* 8 cedera kepala sedang
9 : 8 cedera kepala berat
Pemeriksaan kepala (an sara) $tak
Pemeriksaan kepala dapat menentukan apakah makrosefali, mikrosefali atau
kraniosinostosis. 6ambaran vena melebar dapat terlihat pada peningkatan tekanan intrakranial.
aerah oksiput yang datar dapat berhubungan dengan perkembangan yang terlambat. aerahoksipital yang membesar dapat ditemukan pada sindrom andy ;alker. &iparietal melebar dapat
karena adanya hematom subdural yang disebabkan perlakuan salah pada anak. !utura yang
overlaping dapat dijumpai pada kraniosinostosis. , cm=bulan
pada usia ? 7 (* bulan. Pengukuran lingkar kepala yang benar adalah mengukur lingkaran kepala
yang melewati titik suboksipito-bregmatikus. !ampai dengan sekarang tabel yang dipergunakan
sebagai referensi pengukuran lingkar kepala pada bayi dan anak adalah
-
8/16/2019 refresing PemNeurologi
6/17
?% Dfusi subdural
Diagram 1
Lingkar Kepala Menurut Nellhaus untuk Bayi dan Anak Laki-laki
Diagram &
Lingkar Kepala Menurut Nellhaus untuk Bayi dan Anak Perempuan
-
8/16/2019 refresing PemNeurologi
7/17
Palpasi pada fontanel $ubun-ubun% dapat mencerminkan keadaan tekanan intrakranial. Pada
keadaan normal, ubun-ubun besar $fontanel anterior% teraba sedikit cekung dan teraba adanya
pulsasi arteri. Ukuran rata-rata berkisar *,( cm dan telah menutup pada usia (+,: bulan. !ecara
umum, ubun-ubun besar mulai menutup pada umur 0 bulan dan telah menutup pada usia (:
bulan. Ukuran ubun-ubun yang lebar dan lambat menutup dapat dijumpai pada keadaan
akondroplasi, hipotiroid, sindrom own, peningkatan tekanan intrakranial dan penyakit rikets.
"uskultasi dapat dilakukan pada daerah glabela, temporal, leher, mata, di belakang telinga dan
mastoid. &ruit dapat ditemukan normal pada anak usia 7 tahun berkisar (>E lebih.
!ambar . 2$ntanel
Pemeriksaan saraf otak dapat dilakukan dengan memberikan rangsangan pada anak.
Menggelitik kaki akan menyebabkan anak merasa geli dan tertawa. &ila rangsangan ini kurang
berhasil dapat diberikan rangsang nyeri pada kaki. Dkspresi wajah yang dihasilkan dapat dinilai
keadaan saraf otak. Dvaluasi saraf otak FF (Opticus%, FFF(Oculomotorius), FG (Trochlearis) danGF (bducens) adalah menilai gerakan mata. Pupil simetris dan bereaksi terhadap cahaya.
6erakan bola mata pada bayi dapat dinilai dengan melakukan !oll"s eye mo#ement .
!ambar 3. Dolls eye mo!ement Pada anak, gerakan bola mata dapat dinilai dengan menyuruh anak mengikuti gerakan jari
ke berbagai arah. #egagalan gerakan bola mata kearah lateral disebabkan gangguan saraf otak GF
yang mensarafi otot rectus lateralis. !edangkan kegagalan gerakan bola mata ke medial adalah
kelumpuhan pada saraf otak FFF yang mensarafi ototrectus medialis. 6angguan pada semua arah
gerakan menandakan adanya gangguan pada nukleus batang otak. Pemeriksaan funduskopi dapat
-
8/16/2019 refresing PemNeurologi
8/17
menilai adanya korioretinitis, perdarahan atau edema papil. "pabila dicurigai adanya gangguan
visus, dianjurkan konsultasi dengan dokter mata.
"danya kerusakan pada saraf otak G (Trigeminal) yang mempersarafi sensoris daerah
wajah meliputi daerah mata, maksila, dan mandibula. Pemeriksaan dilakukan dengan memeriksa
sensibilitas daerah wajah dengan menggunakan kapas. Pada wajah yang asimetris menandakan
adanya paresis saraf otak GFF (Facialis) pada sisi wajah yang tidak tertarik. &ila otot di daerah
dahi masih dapat dikerutkan, kelumpuhannya adalah tipe sentral. &ila ke dua nya tidak dapat
dikerutkan, kelumpuhannya adalah tipe perifer. Pada bayi, kedua tipe ini mungkin mudah
dibedakan saat menangis. "danya gangguan pendengaran dapat diketahui bila bayi atau anak
tidak menoleh saat dipanggil. Perlu dilakukan evaluasi saraf otak GFFF (uditory) dengan
menggunakan alat khusus audiometri atau $rainstem uditory %#oked &esponse untuk
memeriksa adanya gangguan pendengaran.
Pada saat bayi tertawa atau menangis mulut tampat terbuka. Pada saat itu dapat dinilai
apakah ada kelumpuhan pada saraf otak FH (glosopharyngeus)' H $Gagus%, dan HFF (cessorius).
#esulitan pada saat menghisap, menelan merupakan gangguan dari tiga saraf otak di atas,disertai kelumpuhan saraf otak G (Trigeminu). Uvula tertarik kesatu arah menandakan adanya
kelumpuhan kontralateral dari arah uvula tertarik. &ila lidah tertarik ke satu arah menandakan
adanya kelumpuhan saraf otak HFF (ypoglossus) pada sisi kontralateral. !ebaliknya, bila lidah
dijulurkan akan cendrung bergerak ke arah sisi lesi. "danya gerakan lemah pada lidah dapat
ditemukan pada penyakit pinal Muskular trofi.
!alah satu pemeriksaan yang perlu diperhatikan pada saat pasien berbicara dan menangkap
inti pembicaraan sebab hal ini menjadi fungsi hemisfer dominan. Cemisfer kiri adalah bagian
yang dominan untuk berbicara yang pada umumnya terjadi pada pengguna tangan kanan
dominan, sebagian juga pada orang kidal.
&eberapa gangguan bicara dapat menandakan adanya gangguan pada system neuronya. "da + jenis gangguan yang dapat dikategorikan gangguan bicara, yaitu'
(. isartria adalah suatu gangguan yang menyerang system otot bicara sehingga terjadi
penurunan kemampuan artikulasi, enumerasi, dan irama bicara. Misalnya saat pasien
diminta untuk menirukan kata IendokarditisJ maka dapat diperkirakan pasien tidak dapat
menirukan kata tersebut. Penurunan fungsi otot bicara tersebut dapat disebabkan oleh
sklerosis amiotropik lateral, paralisis pseudobulbar, atau miastenia gravis.
*. isfonia adalah suatu gangguan pada suara, atatu vokalisasi. &erbeda dengan disartia
yang terdeteksi disebabkan oleh gangguan neuro, pada disfonia juga dapat disebabkan
non-neurologis tetapi penyebab neurologisnya yaitu cedera saraf rekuren laringeus dan
tumor otak. #arakteristik penderita disfonia adalah pasien diminta untuk mengucapkan
kata IDJ maka suara pasien terdengar parau dan kasar.
+. "fasia merupakan suatu istilah yang menyebutkan adanya hilangnya kemampuan untuk
memahami, mengeluarkan dan menyatakan konsep bicara. "fasia dibagi menjadi * yaitu
afasia motorik yang merupakan istilah hilangnya suatu konsep pemikiran seseorang yag
tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata atau tulisan serta afasia sensorik merupakan
-
8/16/2019 refresing PemNeurologi
9/17
hilangnya kemampuan untuk memahami suatu percakapan. #arakteristik penyebab afasia
adalah adanya gangguan serebrovaskular yang mengenai arteria serebri media
Untuk mengetahui gangguan pada lapisan meningeal, perlu juga melakukan pemeriksaan tanda
rangsang meningeal yaitu'
(. #aku #uduk
- 4aranya' K. 5alu
tungkai bawah diekstensikan pada persendian lutut. &iasanya ekstensi dilakukan sampai
membentuk sudut (+K
- Fnterpretasi'
-
8/16/2019 refresing PemNeurologi
10/17
Pemeriksaan ne"r$m"sk"lar
Pemeriksaan meliputi kekuatan otot, tonus, postur, gerakan dan refleks tendon. #ekuatan otot
seharusnya sudah dapat dinilai saat observasi.
-
8/16/2019 refresing PemNeurologi
11/17
!ambar 4. "rog leg posture
Pada bayi hipotoni didapatkan kelemahan pada kedua pemeriksaan tersebut, disertai posisi frog*
leg dimana kedua lengannya terbaring lemas di samping tubuhnya, kedua lengan terbuka disertai
abduksi dan eksternal rotasi sendi panggul. #eadaan ini dapat disebabkan oleh gangguan padahemisfer otak, serebelum, medula spinalis, kornu anterior, saraf perifer, hubungan saraf-otot, dan
otot. Pemeriksaan otot pada usia + 7 tahun, cukup kooperatif. 6erakan dari duduk dilantai
sampai berdiri +ower sign' dapat menjelaskan kekuatan otot. +owers" sign adalah suatu gerakan
tubuh saat pasien berusaha berdiri. Pasien memulai untuk berdiri dengan cara kedua lengan dan
kedua lutut menyangga badan $ prone position%, kemudian kedua lutut diluruskan $bear position%,
selanjutnya tubuh ditegakkan dengan bantuan kedua lengan yang berpegangan pada ke dua lutut
dan paha untuk kemudian berdiri tegak $upright position%. 3ika ada kelemahan otot maka akan
tampak pada pemeriksaan.
Pada anak, pemeriksaan tonus atau kekuatan otot dengan cara menilai adanya kekuatan
atau tonus otot dengan menilai pada bagian ekstermitas dengan cara memberi tahanan ataumenggerakan bagian otot yang akan dinilai dengan dengan ketentuan $tabel +%.
!pastisitas ditandai dengan adanya tahanan yang meningkat di otot diikuti gerakan pasif,
fenomena pisau-lipat(clasp*knife)' kekakuan sendi pada saat fleksi dan ekstensi. #ekakuan yang
berlebihan pada tubuh menyebabkan postur opistotonus. "nak dengan spastis pada tungkai
bawah dapat berjalan secara tiptoe walking.
/efleks primitif seharusnya menghilang pada usia tertentu. Menetapnya refle primitif di
luar usia seharusnya merupakan tanda adanya gangguan susunan saraf. Penyebab dapat berupa
gangguan degeneratif atau kerusakan susunan saraf pusat. Pembagian refle priitif adalah
sebagai berikut'
a.
-
8/16/2019 refresing PemNeurologi
12/17
tangannya. "pabila telapak tangan dirangsang dengan apa saja, maka keempat jari tangan
secara spontan akan menutup, meskipun ibu jari tidak memberikan respons terhadap
rangsangan ini. Namun gerak refleks tangan ini menjadi ciri khas dari perkembangan motorik
yang diperlihatkan anak balita. 3adi pada tahapan ini anak balita sudah memiliki kemampuan
menggunakan telapak tangannya sebagai alat komunikasi dengan ibunya, seperti yang tampak
pada gambar di bawah ini.
b.
-
8/16/2019 refresing PemNeurologi
13/17
f.
-
8/16/2019 refresing PemNeurologi
14/17
-
8/16/2019 refresing PemNeurologi
15/17
Tabel 3. Perbe(aan kelainan U'N (an L'N
Manifestasi gangguan sensoris sangat jarang dijumpai pada anak. #elainan umumnya
mengenai medula spinalis. Pemeriksaan dilakukan dengan memeriksa sensibilitas pada daerah
kulit, refleks superfisial perut, refleks sfingter dan kremaster. Umumnya, anak usia di atas -
tahun dapat memberikan hasil yang dapat dipercaya.
Tabel 4. e)leks )isi$l$gis (an s"per)isial
fleks Metode pengajian
-
8/16/2019 refresing PemNeurologi
16/17
masterik 6ores paha bagian dalam atas (( 2ct) (+$+%.h. *(-*>.
*. Mangunatmadja F. Pendekatan klinis berbagai kasus neurologi anak. !ari Pediatri.
*>(> !ep) $*%.h. : 7 0>.
-
8/16/2019 refresing PemNeurologi
17/17
+. Cills ;. Pediatric and infant neurologic eamination. SonlineT *>(* Scited on *>( May (+T.
"vailable from' http'==www.ohsu.edu=d=health=services=doernbecher=research-
education=education=med-education=upload=ped-neuro-eam-edit->-:-(+.pdf
. Pedoman pelayanan medis ikatan dokter anak Fndonesia. 3akarta' &adan Penerbit Fkatan
okter "nak Fndonesia) *>>0.
. &ickley, 5ynn !. &ates &uku "jar Pemeriksaan Qisik dan /iwayat #esehatan Ddisi :.
3akarta ' D64) *>>0.
. !oetomenggolo,
top related