renmod_draft_modul bab2 penaksiran cadangan
Post on 13-Jun-2015
1.465 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Teknik Pertambangan - Universitas Lambung Mangkurat
II. PENAKSIRAN CADANGAN
2.1. PENTINGNYA PENAKSIRAN CADANGAN
Di bawah ini ditunjukkan beberapa alasan mengapa penaksiran
cadangan sangat penting dalam industri pertambangan
Memberikan hasil perhitungan kuantitas maupun kualitas
(kadar) endapan.
Memberikan perkiraan geometri 3 dimensi dari endapan serta
distribusi ruang (spasial) dari nilainya. Hal ini penting untuk
menentukan urutan / tahapan penambangan, yang pada
gilirannya akan mempengaruhi pemilihan peralatan dan NPV
(Net Present Value) dari tambang.
Jumlah cadangan menentukan umur tambang, hal ini penting
dalam kaitannya dengan perancangan pabrik pengolahan dan
kebutuhan infrastruktur yang lain.
Batas-batas kegiatan penambangan (pit limit) dibuat
berdasarkan taksiran cadangan. Faktor ini harus diperhatikan
dalam menentukan lokasi pembuangan tanah / batuan penutup
dan tailing (waste dump dan tailing impoundment), pabrik
pengolahan bijih, bengkel dan fasilitas lainnya.
Karena semua keputusan teknis di atas sangat tergantung
padanya, penaksiran cadangan merupakan salah satu tugas
terpenting dan berat tanggung jawabnya dalam mengevaluasi
suatu proyek pertambangan.
Harus pula diingat bahwa penaksiran cadangan menghasilkan
suatu taksiran. Model cadangan yang dibuat adalah pendekatan
Nurhakim, Bahan Kuliah Perencanaan & Permodelan Tambang 2008 ~ Halaman 2-1
Teknik Pertambangan - Universitas Lambung Mangkurat
dari suatu realistis, berdasarkan data / informasi yang dimiliki, dan
masih mengandung ketidakpastian.
2.2. PERSYARATAN DARI PENAKSIRAN CADANGAN
Suatu taksiran cadangan harus mencerminkan secara tepat
kondisi geologis dan karakter / sifat dari mineralisasi.
Selain itu harus sesuai dengan tujuan dari evaluasi. Suatu model
cadangan bijih yang akan digunakan untuk perancangan
tambang harus konsisten dengan metode penambangan dan
teknik perencanaan tambang yang akan diterapkan.
Taksiran yang baik harus didasarkan pada data faktual yang
diolah / diperlakukan secara objektif. Keputusan apakah suatu
data akan dipakai atau tidak dipakai harus diambil dengan tidak
semena-mena. Tidak boleh ada pembobotan data secara
sewenang-wenang, pembobotan yang berbeda harus dengan
dasar yang jelas.
Metode penaksiran yang digunakan harus memberikan hasil
yang dapat dicek / diperiksa. Tahap pertama setelah penaksiran
cadangan diselesaikan adalah memeriksa taksiran kadar dari
unit penambangan (blok) dengan data (komposit atau assay
bor) yang ada di sekitarnya/ Setelah penambangan dimulai,
taksiran kadar dari model cadangan harus dicek ulang dengan
kadar dan tonase hasil penambangan yang sesungguhnya.
2.3. ASPEK LEGAL DARI PENAKSIRAN CADANGAN
Nilai suatu perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan
berkaitan langsung dengan kuantitas dan kualitas cadangan
mineral yang dimilikinya. Untuk perusahaan-perusahaan tambang
yang sahamnya dijual-belikan kepada publik melalui pasar modal,
badan pemerintahan akan memantau dan mengawasi cadangan
mineral yang dimiliki perusahaan.
contoh : (hanya untuk bahan bacaan - bukan rujukan )
Nurhakim, Bahan Kuliah Perencanaan & Permodelan Tambang 2008 ~ Halaman 2-2
Teknik Pertambangan - Universitas Lambung Mangkurat
SEC – Securities and Exchange Comission, www.sec.gov)
Dokumen yang berisi pernyataaan jumlah cadangan bijih (10K Document) harus diisi dan diperbaharui setiap tahun.
SEC juga memeriksa pernyataan mengenai jumlah cadangan yang dibuat dalam prospektus penawaran saham perusahaan.
Formulir 2-18 dari SEC merupakan dokumen yang digunakan dalam pendaftaran sekuritas. Butir 17A dari formulir ini layak diperhatikan, karena menyangkut juga definisi yang dipakai SEC untuk menentukan Proven dan Probable Reserves (Cadangan Terbukti dan Terkira – sering pula disebut sebagai Measured and Indicated Reserves). Cadangan (Reserve) : bagian dari cebakan mineral yang secara ekonomik
dan secara hukum dapat ditambang atau diproduksi pada waktu perhitungan cadangan dilakukan.
Cadangan Terbukti / Terukur (Proven / Measured Reserves) : suatu cadangan yang : ~ Kuantitas atau jumlahnya dihitung dari data singkapan, sumur-sumur uji, galian atau lubang-lubang bor, kualitas atau kadarnya dihitung dari hasil pengambilan sampel secara detail, dan, ~ Lokasi pengamatan, pengambilan sampel dan pengukuran cukup dekat satu sama lain, dan sifat-sifat geologinya cukup diketahui sehingga ukuran, bentuk, kedalaman, serta kadar mineral dari cadangan dapat ditentukan dengan pasti.
Cadangan Terkira (Probable / Indicated Reserves) : Cadangan yang kuantitas dan kualitasnya dihitung dari data yang serupa dengan data pada cadangan terbukti, tetapi yang lokasi pengamatan, pengukuran, dan pengambilan sampenya berjarak lebih jauh satu sama lain atau yang jaraknya masih kurang cukup dekat. Tingkat keyakinan cadangan terkira ini walaupun masih rendah dari pada cadangan terbukti, masih cukup tinggi untuk menganggap adanya kesinambunan (kontiniutas) antara titik-titik pengamatan.
Harap diperhatikan bahwa SEC hanya mengakui klasifikasi Cadangan Terbukti / Proven dan Terkira / Probable. Klasifikasi yang lebih rendah atau yang kurang pasti seperti “mungkin / possible” tidak dianggap sebagai cadangan dan tidak boleh dimasukkan ke dalam prospektus yang ditawarkan.
Harap diperhatikan pula bahwa definisi di atas masih agak subjektif, sehingga memberikan fleksibilitas yang cukup kepada para ahli pertambangan / geologi dalam menafsirkannya.
Akhirnya ada beberapa informasi tambahan yang perlu diperhatikan dalam mengisi formulis S-18 dari SEC ini.
Ingat juga contoh lain di Bursa Efek Surabaya
Sumber : Peraturan Bursa Efek Surabaya Nomor I.B.3 ‘Pedoman Pelaporan Kegiatan Pertambangan Dan Pengklasifikasian Sumberdaya Mineral Dan Cadangan‘
Pedoman ini merupakan bagian dari Peraturan Pencatatan Efek Bursa tentang Pencatatan Saham Pertambangan. Emiten Pertambangan yang bermaksud untuk mencatatkan dan yang telah tercatat di Bursa wajib mengikuti Pedoman ini dalam menyampaikan Laporan Teknis, termasuk pengklasifikasian Sumberdaya Mineral dan Cadangan, dan informasi terkait lainnya kepada Bursa.
1. SUMBERDAYA MINERALFAKTOR KETERANGAN
Interpretasi Geologi(Geological Interpretations)
Harus dijelaskan interpretasi yang dilakukan apakah berdasarkan data yang cukup atau asumsi (postulated assumptions); apakah terbatas berdasarkan penggunaan satu model atau mempertimbangkan interpretasi lain.
Nurhakim, Bahan Kuliah Perencanaan & Permodelan Tambang 2008 ~ Halaman 2-3
Teknik Pertambangan - Universitas Lambung Mangkurat
Kerapatan Data(Data Density)
Apakah kerapatan percontoh cukup untuk membuat kontinuitas serta memberikan informasi data yang cukup pada prosedur estimasi yang digunakan.
Ketepatan Lokasi Titik Percontoh(Accuracy of location of sampling points)
Seberapa baik lokasi-lokasi dari posisi percontoh yang diketahui dan pengaruhnya terhadap perhitungan estimasi Sumberdaya Mineral atau Cadangan.
Teknik Pemboran(Drilling Technique)
Apakah dengan core , rotary, percussion atau auger dan jika dengan non-core, apakah dengan open hole atau reverse circulation.
Teknik Pemercontohan(Sampling Technique)
Jika dengan core, apakah contoh dipotong (cut) atau dipecah dan apakah seperempat, setengah atau seluruh bagian core digunakan. Jika dengan non-core, apakah dengan riffled, section cut, tube sampled atau apakah dengan contoh kering (dry) atau basah (wet). Jika menggunakan contoh basah, maka tindakan pencegahan apa yang dilakukan untuk memaksimalkan perolehan (recovery) dan meminimalkan lolosnya contoh berukuran halus.Jika contoh diambil dari underground chip samples, apakah contoh tersebut merupakan channel cut atau chipped linearly atau diambil acak dari satu muka.
Kualitas Data Esai(Quality of Essay Data)
Apakah dapat direproduksi dan bisa mewakili, serta prosedur pengontrolan kualitas apa yang digunakan.
Kualitas Deskripsi Data(Quality of Data Description)
Apakah log inti bor dilakukan secara terperinci; apakah seluruh data penting seperti litologi, struktural, mineralogi, alterasi atau karateristik geologi atau geoteknik dan daerah penyelidikan dicatat.
Teknik Estimasi(Estimation Techniques)
Penjelasan mengenai teknik estimasi dan asumsi-asumsi utama yang digunakan.
Cut-off Grades Asumsi-asumsi mengenai cut-off grade.Pengambilan Contoh lainnya(Other Samples)
Apakah dengan grab, chip, channel, dll. Pencantuman lebar atau jarak antara titik contoh, dan penjelasan mengenai contoh yang diambil, mineralisasi dan batuan penutup. Jika underground chip samples, apakah contoh tersebut channel cut atau chiped linearly atau diambil acak dari satu muka. Jika linear, apakah horizontal atau vertikal.
2. CADANGANFAKTOR KETERANGAN
Metoda Penambangan(Mining Methods)
Penjelasan mengenai metoda penambangan yang digunakan dan kemungkinan atas pengaruhnya terhadap tonase dan kadar bahan galian yang dapat ditambang.
Faktor Metalurgi(Metallurgical Factors)
Penjelasan mengenai tes metalurgi yang dilakukan, kecukupan dari test yang dilakukan, dan sampai sejauh mana pengetesan atas contoh dianggap mewakili suatu Cadangan.
Dilusi(Dilution)
Dilusi harus diperhitungkan dalam setiap estimasi Cadangan. Penjelasan apakah faktor-faktor yang digunakan telah diasumsikan atau ditentukan dengan tes penambangan.
Nurhakim, Bahan Kuliah Perencanaan & Permodelan Tambang 2008 ~ Halaman 2-4
Teknik Pertambangan - Universitas Lambung Mangkurat
Biaya-biaya Kapital dan Operasi(Capital and Operating Costs)
Penjelasan mengenai biaya-biaya, termasuk biaya berjalan maupun biaya awal kapital.
Faktor Lingkungan dan Perijinan(Environmental Factors and Permitting)
Penjelasan mengenai studi lingkungan yang telah dilakukan, setiap faktor lingkungan yang berpengaruh, persiapan perbaikan lingkungan dan status perijinannya.
Status Hukum(Legal Status)
Penjelasan mengenai jangka waktu daerah kepemilikan dan setiap permasalahan hukum yang ada atau yang akan timbul.
Pemasaran(Markets)
Penjelasan mengenai pasaran dari produk, setiap kontrak, studi pasar dan informasi yang relevan lainnya.
Infrastruktur(Infrastructure)
Penjelasan mengenai persyaratan infrastruktur dan statusnya.
Studi Kepekaan(Sensitivity Studies)
Penjelasan mengenai potensi dari variasi-variasi terhadap faktor-faktor penting yang dapat mempengaruhi keuntungan (profit).
Dokumen-dokumen lain :
Revisi sistem Amerika Serikat yang diusulkan oleh SME (A Guide
for Reporting Exploration Information, Resources, and Reserves ;
Working Party #79, Society of Mining, Metallurgy, and
Exploration Inc, 1991)
Kode Australia (Australian Code for Reporting of Identified
Mineral Resources and Ore Reserves, 1992) & (Australasian
Code for Reporting of Identified Mineral Resources and Ore
Resources : Joint Committee of the Australasian Institute of
Mining and Metallurgy, Australian Institute of Geoscientists and
Minerals Council of Australia, 1996)).
Rekomendasi CIM (Recommendations on Reserve Definition to
the Canadian Institute of Mining, Metallurgy and Petroleum ;
prepared by the Mineral Economics Society of CIM, 1994)
PBB (United Nations International Framework, Classification for
reserves/resources. - solid fuels and mineral commodities ;
United Nations Economic and Social Council, Economic
Commission for Europe, Committee on Sustainable Energy,
1996).
Klasifikasi Cadangan / Sumberdaya Mineral oleh USBM / USGS
(Principles of a Resource/Reserve Classification for Minerals ; US
Nurhakim, Bahan Kuliah Perencanaan & Permodelan Tambang 2008 ~ Halaman 2-5
Teknik Pertambangan - Universitas Lambung Mangkurat
Bureau of Mines and US Geological Survey, Circular 831, 1980) &
(Coal resource classification system of the U.S. Geological
Survey, Geological Survey Circular 891, 1983).
Standar Nasional Indonesia (Klasifikasi sumber daya dan
cadangan batu bara, SNI 13-6011-1999 ; Badan Standarisasi
Nasional, 1999)
Rancangan Standar Nasional Indonesia (Klasifikasi sumber daya
mineral dan cadangan ; Dewan Standardisasi Nasional, 1997).
2.4. DATA UTAMA
Geologi
o Hasil logging geologi dari data pemboran
o Sampel yang representatif dari program pemboran
Sampel bor inti (Split / Sceletal Core)
Sampel bor RC dengan tempatnya (chip trays)
o Peta-peta geologi dari pemetaan permukaan, dll
Data kadar (assay data)
o Sertifikat kadar (assay certificates) dari laboratorium
o Data assay biasanya digabung menjadi data komposit
untuk tinggi jenjang tertentu untuk keperluan penaksiran
kadar blok. Analisa statistik dapat dilakukan untuk assay
dan / atau komposit
Data lokasi
o Data survei koordinat permukaan dan titik bor
o Data survei bawah tanah dari kemiringan dan deviasi
pemboran
Peta-peta topografi
2.5. MODEL KOMPUTER
2.5.1. Regular Block Model (Model Blok Teratur)
Cebakan bijih dan daerah sekitarnya dibagi menjadi unit-unit
yang lebih kecil atau blok-blok, yang memiliki ukuran (panjang,
Nurhakim, Bahan Kuliah Perencanaan & Permodelan Tambang 2008 ~ Halaman 2-6
Teknik Pertambangan - Universitas Lambung Mangkurat
lebar dan tinggi) tertentu. Tinggi blok biasanya disesuaikan
dengan tinggi jenjang penambangan.
Tiap-tiap blok memiliki atribut-atribut seperti jenis batuan, jenis
alterasi, jenis mineralisasi, kadar (bisa lebih dari satu mineral),
kode topografi, dll.
Model blok teratur adalah model komputer yang paling umum
dipakai, hingga saat ini untuk tambang-tambang logam / bijih
berbatuan keras.
2.5.2. Gridded Seam Model
Untuk permodelan batubara dan cebakan-cebakan berlapis
lainnya.
Cebakan mineral dan daerah sekitarnya dibagi menjadi sel-sel
yang teratur, dengan lebar dan panjang tertentu.
Adapun dimensi vertikalnya tidak dikaitkan dengan tinggi
jenjang tertentu, melainkan dengan unit stratigrafi dari cebakan
yang bersangkutan; permodelan dilakukan dalam bentuk puncak
(top), dasar (bottom) dan ketebalan (thickness) dari unit
stratigrafi (lapisan batubara, dll). Kadar dari berbagai mineral
atau variable dimodelkan untuk setiap lapisan.
2.5.3. Irregular Block Model (Model Blok Tak Teratur)
Beberapa paket perangkat lunak memungkinkan struktur data
yang lebih canggih, sehingga ukuran blok dalam model tidak
perlu harus sama. Blok-blok berukuran amat besar dapat
digunakan dalam daerah-daerah tepi yang tidak termineralisasi,
dimana informasi detail tidak diperlukan. Sebaliknya, blok-blok
berukuran kecil dapat diterapkan di daerah mineralisasi biijih
yang penting dimana detail sangat diperlukan.
Namun demikian, model semacam ini tidak mudah dipindahkan
dari suatu perangkat lunak ke perangkat lunak yang lainnya.
2.6. METODE-METODE PENAKSIRAN
Nurhakim, Bahan Kuliah Perencanaan & Permodelan Tambang 2008 ~ Halaman 2-7
Teknik Pertambangan - Universitas Lambung Mangkurat
2.6.1. Metoda Penampang Secara Manual (Cross-section)
Masih kerap dilakukan pada tahap-tahap paling awal dari proyek
Hasil penaksiran secara manual ini dapat dipakai sebagai alat
pembanding untuk mengecek hasil penaksiran yang lebih
canggih menggunakan komputer
Hasil penaksiran secara manual ini tak dapat langsung
digunakan dalam perencanaan tambang dengan bantuan
komputer
2.6.2. Poligon
Ada dua metode
Penaksiran cadangan secara manual dengan metoda poligon
daerah pengaruh pada dasarnya tidak lagi dilakukan (sudah
usang)
Sebaliknya, metode poligon menggunakan sampel terdekat
untuk penaksiran kadar blok dalam model (dimana setiap blok
memperoleh kadar dari komposit terdekat) masih umum
dilakukan
2.6.3. Metoda Segitiga
Penaksiran kadar blok dengan cara ini tidak dilakukan lagi
(sudah usang)
Metode ini penting dalam aplikasi pembuatan kontur dengan
komputer
2.6.4. Metoda Seperjarak (Inverse Distance Method)
Suatu cara penaksiran dimana kadar suatu blok merupakan
kombinasi linier atau harga rata-rata terbobot (weighted
average) dari komposit lubang bor di sekitar blok tersebut.
Komposit yang dekat memperoleh bobot yang relatif lebih besar,
sedangkan komposit yang jauh dari blok bobotnya relatif lebih
Nurhakim, Bahan Kuliah Perencanaan & Permodelan Tambang 2008 ~ Halaman 2-8
Teknik Pertambangan - Universitas Lambung Mangkurat
kecil
Pilihan dari pangkat yang digunakan (ID1, ID2, ID3, ...)
berpengaruh terhadap taksiran. Semakin tinggi pangkat yang
digunakan hasilnya akan semakin mendekati metoda poligon
komposit tersebut
Sifat / kelakuan anisotropik dari cebakan mineral dapat
diperhitungkan (space warping)
Merupakan metode yang masih umum dipakai
2.6.5. Metoda Geostatistik dan Kriging
Metode ini pun merupakan kombinasi linier atau harga rata-rata
terbobot (weighet average) dari komposit lubang bor di sekitar
blok untuk menghitung kadar blok yang ditaksir.
Pembobotan tidak semata-mata berdasarkan jarak, melainkan
menggunakan korelasi statistik antar sampel (data komposit)
yang juga merupakan fungsi jarak. Karena itu, cara ini lebih
canggih dan kelakuan anisotropik dapat dengan mudah
diperhitungkan.
Cara ini memungkinkan penafsiran data cebakan mineral atau
cadangan bijih secara probabilistik. Selain itu, ia memungkinkan
pula interpretasi statistik mengenai seperti bias, estimation
variance, dll.
Berbagai varians / jenis penaksiran yang berdasarkan pada
metode kriging dan geostatistik dapat digunakan.
Merupakan metode yang paling umum dipakai dalam penaksiran
kadar blok dalam suatu model cadangan.
2.7. PEMERIKSAAN DARI SUATU MODEL CADANGAN
MINERAL
Bandingkan peta-peta (penampang atas dan penampang
melintang) dari data pemboran (assay / komposit) dengan peta-
peta yang sama untuk model blok. Apakah kadar blok mengikuti
kecenderungan kadar yang tampak pada data yang digunakan?
Nurhakim, Bahan Kuliah Perencanaan & Permodelan Tambang 2008 ~ Halaman 2-9
Teknik Pertambangan - Universitas Lambung Mangkurat
Apakah kadar dalam model blok selalu lebih tinggi atau lebih
rendah jika dibandingkan dengan data? Apakah kadar blok
diekstrapolasi terlalu jauh ke daerah yang belum dibor?
Lakukan perbandingan secara statistik antara kadar blok dengan
kadar sampel (komposit) yang digunakan. Beberapa teknik
seperti statistika dasar (rata-rata, simpangan baku, median, dll)
dan perbandingan distribusi kadar / probability plot dapat
dicoba.
Lakukan perhitungan cadangan secara terpisah, secara manual
atau menggunakan komputer. Apakah taksiran ini sensitif
terhadap parameter-parameter penaksiran seperti jarak
pengaruh dalam mencari sampel, kadar data yang tinggi atau
kadar tertinggi yang diperbolehkan, dsb?
Untuk tambang yang sudah berjalan, satu cara yang dapat
dikerjakan untuk mengetahui kinerja model cadangan adalah
membandingkannya dengan produksi historis. Dua sumber data
produksi adalah laporan produksi tambang (dari analisa lubang-
lubang tembak) dan laporan pabrik pengolahan.
Lakukan pemeriksaan yang rinci terhadap data assay pemboran
itu sendiri. Apakah data dari bor RC sesuai dengan data dari bor
inti yang berdekatan. Pemeriksaan integritas data dapat pula
dilakukan dengan melakukan assay ulang (biasanya di
laboratorium yang berbeda) pemeriksaan assay terhadap
komposit metallurgi, dll.
2.8. BEBERAPA HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
UNTUK BEBERAPA KOMODITAS
2.8.1. Tembaga (terutama untuk type Porfiri)
Zona mineralisasi : biasanya ada bebeapa daerah dengan
karakteristik yang berbeda misalnya : sulfida, zona terlindi
(leached), oksida, pengkayaan sekunder atau supergene dan
zona primer atau hypogene.
Nurhakim, Bahan Kuliah Perencanaan & Permodelan Tambang 2008 ~ Halaman 2-10
Teknik Pertambangan - Universitas Lambung Mangkurat
o Zona sulfida : biasanya menghasilkan asam selama proses
pelapukan, yang dapat melarutkan logam tembaga dan
pembawanya ke tempat lain.
o Zona terlindi : dicirikan oleh kadar ‘total copper’ yang
rendah dan ‘acid soluble copper’ merupakan bagian besar
dari ‘total copper’.
o Zona teroksidasi biasanya dicirikan oleh ‘acid soluble
copper’ yang persentasenya paling tidak 50% dari ‘total
copper’. Mineraloginya terdiri dari malachit, azurit, dll.
Merupakan target yang baik untuk proses pelindian secara
heap leaching tetapi tdak dapat diproses dengan flotasi.
o Zona sekunder.
Tidak jarang didapati intrusi berkadar rendah di sekitar titik
pusat dri zona bijih / mineralisasi utama. Material ini sering
harus dipisahkan.
2.8.2. Emas
Mineralisasi emas ‘ diendapkan’ oleh cairan / fluida mediumnya
menuruti hubungan antara temperatur dan tekanan. Garis yang
membatasi zona-zona mineralisasi emas biasanya dapat ditarik.
Kadar emas dalam model cadangan harus sangat
memperhatikan (menghormati) batas-batas mineralisasi yang
ada.
Analisa kadar emas seringkali amat sulit. Jika partikel-partikel
emas bebas di dalam bijih mulai melampaui ukuran 100 mikron,
replikasi atau pengulangan untuk memperoleh nilai yang sama
biasanya sukar dicapai. Biasanya perlu dilakukan assay ulang
dalam jumlah cukup besar.
Jenis atau teknik pemboran yang berbeda (bor inti atau bor RC)
seringkali memberikan hasil analisa assay yang berbeda.
Kontaminasi pada hasil pemboran RC harus dicegah, terutama
pada kedalaman di bawah muka air tanah.
Nurhakim, Bahan Kuliah Perencanaan & Permodelan Tambang 2008 ~ Halaman 2-11
Teknik Pertambangan - Universitas Lambung Mangkurat
2.8.3. Molibdenum
Banyak cebakan molibdenum primer yang memperlihatkan dengan
jelas zona-zona kadar moli. Biasanya ini dapat dengan mudah
dibuat garis-garis konturnya, baik dari penampang atas maupun
dari penampang melintang. Kadar dalam model blok perlu
merefleksikan hal ini.
2.8.4. Uranium
Penaksiran cadangan bijih untuk komoditas ini amat kompleks.
Sebaiknya melibatkan para pakar; terlalu banyak sandungan yang
adakan menjatuhkan para pemula atau orang yang belum
berpengalaman.
Nurhakim, Bahan Kuliah Perencanaan & Permodelan Tambang 2008 ~ Halaman 2-12
Teknik Pertambangan - Universitas Lambung Mangkurat
.: Tugas II
Pembobotan rata-rata :
Ada dua stockpile bijih tembaga, yang terdiri dari supergene dan
hypogene, sebagai berikut :
material Ton bijih Total
tembaga
Peroleha
n
Kadar
konsentrat
Supergen
e
91.025 0.410 % 85 % 22,7 %
Hypogene 151.853 0.520 % 92 % 26,7 %
Hitung :
1. Berapa total tonase bijih dan kadar tembaga rata-rata ?
2. Berapa perolehan rata-rata tembaga?
3. Berapa kadar rata-rata konsentrat?
Ketentuan :
1. Tugas dikumpulkan melalui email tugas@nurhakim.net
dalam bentuk attachment file
2. File yang diterima dan berhak dinilai adalah HANYA dalam
format MS-Word
3. Tugas diterima paling lambat 6 (enam) hari setelah tugas
diberikan
4. Tugas ini sangat mempengaruhi pada Kelengkapan seluruh
rangkaian tugas di semester ini, yang merupakan prasyarat
kelulusan matakuliah
.: Tugas baca
Nurhakim, Bahan Kuliah Perencanaan & Permodelan Tambang 2008 ~ Halaman 2-13
Teknik Pertambangan - Universitas Lambung Mangkurat
Untuk menambah wawawan anda, silahkan baca Dokumen Form 10-K FREEPORT-McMoRan COPPER & GOLD, INC
Nurhakim, Bahan Kuliah Perencanaan & Permodelan Tambang 2008 ~ Halaman 2-14
top related