renstra rsud kota bandung tahun 2013-2018...
Post on 30-Apr-2019
253 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 telah memberikan arahan
terhadap Strategi Pembangunan Indonesia di segala bidang, amanatnya
terutama adalah dalam pemenuhan hak dasar setiap rakyat Indonesia.
Salah satu dari hak dasar tersebut adalah hak setiap rakyat Indonesia
untuk memperoleh akses atas kebutuhan kesehatan sehingga
memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dan Peraturan
Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, terdapat 26 bidang urusan
pemerintahan yang sebagian kewenangan pengurusannya dilimpahkan
menjadi urusan wajib Pemerintahan Daerah. Satu diantaranya yang
termasuk urusan wajib Pemerintah Daerah adalah bidang urusan
kesehatan. Dengan demikian pembangunan bidang kesehatan menjadi
tanggungjawab bersama Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota guna memenuhi amanat UUD
1945.
Rumah Sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan masyarakat di
bidang kesehatan memiliki peran yang sangat strategis dimana rumah
sakit diharapkan dapat berperan optimal dalam mempercepat
peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Peran tersebut dewasa ini
semakin menonjol mengingat timbulnya perubahan-perubahan
paradigma dalam kehidupan sosial kemasyarakatan maupun kebijakan
– kebijakan pemerintah yang sangat dipengaruhi oleh kondisi global,
nasional, regional dan atau lokal.
Pemerintah Kota Bandung dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) 2013-2018 dan dalam Renstra Kota
Bandung 2013-2018 telah menetapkan Visi ”Terwujudnya Kota
Bandung yang Unggul, Nyaman,dan Sejahtera” Untuk pencapaian Visi
tersebut telah menetapkan beberapa Misi, yaitu :
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 2
1. Mewujudkan Bandung nyaman melalui perencanaan tataruang,
pembangunan infrastruktur serta pengendalian pemanfaatan ruang
yang berkualitas dan berwawasan lingkungan.
2. Menghadirkan tata kelola pemerintah yang efektif, bersih dan
melayani.
3. Membangun masyarakat yang mandiri, berkualitas dan berdaya
saing.
4. Membangun perekonomian yang kokoh, maju, dan berkeadilan.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung sebagai
Lembaga Teknis Daerah Kota Bandung di bidang pelayanan kesehatan
berkewajiban melaksanakan kegiatannya berdasarkan Misi Kota
Bandung ke 3 Membangun masyarakat yang mandiri, berkualitas dan
berdaya saing. memiliki peran strategis dalam meningkatkan derajat
kesehatan melalui upaya pelayanan kesehatan yang diberikan kepada
masyarakat khususnya di wilayah Bandung Timur sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya.
RSUD Kota Bandung sebagai Institusi Pemerintah Daerah Kota
Bandung pemberi pelayanan kesehatan dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya perlu menetapkan Rencana Strategis yang akan
digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan Program dan Kegiatan
selama periode tertentu dengan memperhitungkan dan memberdayakan
potensi sumberdaya, peluang dan kendala yang ada atau timbul
sehingga dapat secara realistis mengantisipasi perkembangan masa
depan.
RENSTRA Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung Tahun 2013-
2018 ini merupakan revisi yang menjabarkan visi, misi, dan program
RSUD Kota Bandung yang akan dilaksanakan dan diwujudkan dalam
suatu periode dan berpedoman pada RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-
2018, serta memperhatikan Renstra Kementrian Kesehatan dan Renstra
Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat.
Dokumen RENSTRA RSUD Kota Bandung disusun berdasarkan
pada fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung sebagai
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 3
pendukung penyelenggaraan pembangunan daerah dalam pelayanan
publik dibidang pelayanan kesehatan sehingga Agenda Prioritas
Bandung Sehat dapat terwujud.
Penyusunan RENSTRA RSUD Kota Bandung 2013-2018 melalui
berbagai tahapan, mulai pengumpulan data primer/skunder
(Eksternal/Internal), analisis kondisi aktual/eksisting, rapat koordinasi,
perumusan rancangan RENSTRA, dan menyelaraskan hasil konsultasi
mengenai Reviu RENSTRA RSUD Kota Bandung dengan Kemenpan dan
RB, dan dijadikan sebagai masukan dalam penyusunan revisi RENSTRA
ini. Adapun proses penyusunan dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 1.1
Proses Penyusunan RENSTRA RSUD Kota Bandung 2013-2018
RPJMD Kota Bandung 2013-2018
Pengumpulan Data:
Data Primer (eksternal/internal) Data Primer (eksternal/internal
Analisis kondisi aktual/eksisting
Rapat Koordinasi
Perumusan
Rancangan RENSTRA
Konsultasi Reviu
RENSTRA
RENSTRA REVISI
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 4
Dengan disusunnya Rencana Strategis RSUD Kota Bandung tahun
2013-2018 diharapkan mampu melaksanakan upaya kesehatan secara
berdayaguna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya
peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan,
Sehingga Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung diharapkan
pula dapat turut andil dalam mewujudkan salah satu agenda prioritas
Kota Bandung yaitu Bandung Sehat.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Bandung tahun 2013 – 2018 pembangunan bidang kesehatan
terdapat dalam misi ke 3 yaitu “Membangun masyarakat yang mandiri,
berkualitas dan berdaya saing”.
Adapun indikator bidang kesehatan yang ingin dicapai sesuai RPJMD
Kota Bandung tahun 2013-2018 adalah sebagai berikut:
1. Capaian indeks kesehatan 81,87
2. Angka harapan hidup 74,45
3. 90 % fasilitas kesehatan memenuhi SPM kesehatan
4. Angka kematian bayi 29/1000 kelahiran hidup
5. Menurunnya jumlah kematian ibu melahirkan 11 orang/tahun.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dalam Bab 1 pasal 1 ayat (11)
Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah yang
selanjutnya disebut Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah
(RENJA SKPD) adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat
Daerah untuk periode 1 (satu) tahun. Mengacu pada ayat (11) tersebut
bahwa Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung merupakan
Lembaga Teknis Pemerintah Kota Bandung merupakan bagian integral
dari penyelenggaraan Pemerintah Kota Bandung tentunya mempunyai
kewajiban menyusun Program Kerja sebagai dokumen perencanaan
tahunan.
Berkaitan dengan hal tersebut RSUD Kota Bandung untuk setiap
tahunnya melaksanakan penyusunan Program Kerja yang mengacu pada
RENSTRA RSUD Kota Bandung 2013-2018 dan RPJMD Kota Bandung
2013 - 2018 serta memperhatikan rancangan awal Rencana Kerja
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 5
Pemerintah Daerah Kota Bandung. Program Kerja RSUD juga berintegrasi
dengan Renstra Kementrian Kesehatan dan Renstra Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat, yaitu dengan memasukan Rencana Kerja dan Dana
yang bersumber dari Pemerintah dan Pemerintahan Daerah Provinsi.
1.2. Landasan Hukum
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara;
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara;
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah;
5. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2008 tentang
perubahan kedua atas Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah;
6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
7. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
8. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit;
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005
tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum;
10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007
tentang Organisasi Perangkat Daerah;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan,
Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
RPJMD;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 sebagai
pengganti Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 6
Pengeloaan Keuangan Daerah;
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah (BLUD);
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan RPJMD;
16. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1373/Menkes/ SK/XII Tahun
1998, tentang Status Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung
sebagai Rumah Sakit Kelas C;
17. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/Menkes/SK/II/2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit;
18. PMK No. 84/PMK.07/2008 tentang Penggunaan Dana bagi hasil Cukai
Hasil Tembakau dan Sanksi atas Penyalahgunaan Alokasi Dana bagi
Hasil Cukai hasil Tembakau;
19. Peraturan Menteri Keuangan No.20/PMK.07/2009 tentang Perubahan
atas PMK No. 84/PMK.07/2008;
20. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 14 tahun 2007 tentang
Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah di
Lingkungan Pemerintah Kota Bandung;
21. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 16 tahun 2007 tentang
Pembentukan dan Susunan RSUD Kota Bandung;
22. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2008 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota
Bandung Tahun 2005 – 2025;
23. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota
Bandung tahun 2013-2018;
24. Peraturan Walikota Bandung Nomor 075 Tahun 2011 tentang Rincian
Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas, dan Tata Kerja Rumah Sakit
Umum Daerah Kota Bandung.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 7
25. Keputusan Walikota Bandung Nomor: 445/Kep.868-RSUD/2010
Tentang Penetapan RSUD Kota Bandung Untuk Menerapkan Pola
Pengelolaan Keuangan BLUD; dengan status penuh.
26. Keputusan Dinas Kesehatan Kota Bandung Nomor 445/1010-
Dinkes/04-SI-RS/XI/2015 tentang Penetapan Operasional Rumah
Sakit Kelas C RSUD Kota Bandung.
1.3. Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud
Sebagai arah dalam pengembangan Rumah Sakit Umum
Daerah Kota Bandung ”Terwujudnya Rumah Sakit Yang
Berkualitas”, dalam kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan. Sebagai
Indikator kunci keberhasilan bagi pihak manajemen Rumah Sakit
Umum Daerah Kota Bandung dalam melaksanakan fungsinya.
1.3.2 Tujuan
1. Tercapainya persepsi yang sama dalam menyusun kebijakan-
kebijakan pelayanan kesehatan di lingkungan RSUD Kota
Bandung sehingga produk kebijakan dapat dijadikan acuan
dan/atau pedoman bagi seluruh unit kegiatan dalam
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat;
2. Sebagai Pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja RSUD
Kota Bandung;
3. Sebagai tolok ukur dalam penyusunan Laporan
Pertanggungjawaban Kinerja RSUD Kota Bandung.
1.4. Sistematika Penulisan
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Landasan Hukum
1.3. Maksud dan Tujuan
1.4. Sistematika Penulisan
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 8
II. GAMBARAN PELAYANAN RSUD KOTA BANDUNG
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi RSUD Kota Bandung
2.2. Sumber Daya RSUD Kota Bandung
2.3. Kinerja Pelayanan RSUD Kota Bandung
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan RSUD Kota
Bandung
III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan RSUD Kota Bandung
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah Terpilih
3.3. Telaahan Renstra Kementrian Kesehatan dan Renstra Kota
Bandung
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis
3.5. Penentuan Isu-isu Strategis
IV. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1. Visi dan Misi RSUD Kota Bandung
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah RSUD Kota Bandung
4.3. Strategi dan Kebijakan RSUD Kota Bandung
V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
5.1. Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan
Pendanaan Indikatif
VI. INDIKATOR KINERJA RSUD KOTA BANDUNG YANG MENGACU
PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
6.1. Indikator Kinerja RSUD Kota Bandung Yang Mengacu Pada
Sasaran RPJMD
VII. PENUTUP
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 9
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN RSUD KOTA BANDUNG
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi RSUD Kota Bandung
Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit,
diamanatkan bahwa rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan
gawat darurat. Pelayanan kesehatan paripurna adalah pelayanan
kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
RSUD Kota Bandung menyelenggarakan pelayanan kesehatan
dengan melayani masyarakat terutama dari wilayah Bandung Timur
dengan penduduk yang semakin berkembang sesuai pengembangan
pembangunan Kota Bandung.
Pelayanan RS disediakan sesuai kebutuhan masyarakat dengan
mempertimbangkan pola penyakit, data kependudukan seperti kelompok
penduduk berdasarkan umur dan data demografi lainnya.
Jangkauan pelayanan RSUD Kota Bandung berdasarkan zona
Sistem Rujukan Kota Bandung meliputi 11 Kecamatan ditambah
penduduk yang berasal dari Kabupaten Bandung dan Sumedang yang
berbatasan dengan Kota Bandung
Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan
merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan
dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan. Penyelenggaraan
pelayanan kesehatan di rumah sakit mempunyai karakteristik dan
organisasai yang sangat kompleks.
Berbagai jenis tenaga kesehatan dengan perangkat keilmuannya
masing-masing berinteraksi satu sama lain. Ilmu pengetahuan dan
teknologi kedokteran berkembang sangat pesat diikuti oleh tenaga
kesehatan dalam rangka pemberian pelayanan yang bermutu, membuat
semakin kompleksnya permasalahan dalam Rumah Sakit.
Rumah sakit berubah dari organisasi normative (organisasi sosial) ke
arah organisai utilitarian (organisasi sosial ekonomis), namun fungsi
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 10
sosial adalah fungsi yang tetap melekat pada institusi rumah sakit
apapun bentuk, orientasi dan pola kepemilikannya.
Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi RSUD Kota Bandung diatur
oleh Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 16 Tahun 2007 tentang
Pembentukan dan Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) Kota Bandung.
2.1.1. Tugas
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung merupakan
Lembaga Teknis Daerah Kota Bandung yang memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat, mempunyai tugas :
Melaksanakan upaya kesehatan dibidang pelayanan umum,
upaya kesehatan secara berdayaguna dan berhasilguna dengan
mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang
dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan
serta pencegahan dan melaksanakan upaya rujukan.
2.1.2. Fungsi
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut diatas,
RSUD Kota Bandung, mempunyai fungsi :
1. Menyelenggarakan pelayanan umum;
2. Melaksanakan tugas teknis operasional bidang pelayanan
umum yang meliputi keuangan, pelayanan medis dan
keperawatan, penunjang medis serta program dan pemasaran;
3. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Inti dari penyelenggaraan fungsi rumah sakit adalah mengelola
pasien. Manajemen strategis dirancang sesuai tugas, fungsi dan struktur
organisasi diperlukan agar pelayanan di rumah sakit dapat dilaksanakan
secara efektif dan efisien dengan menggunakan sumber-sumber yang
tersedia didalam maupun diluar organisasi melalui berbagai proses
manajemen.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 11
Manajemen SDM
Struktur ini mengorganisir Sumber Daya Manusia (SDM) RSUD Kota
Bandung yang berjumlah 809 orang (sampai bulan April tahun 2016)
dengan berbagai jenjang pendidikan mulai dari SLTA sampai dengan
jenjang S2 dan jenis pendidikan sesuai profesi yang dibutuhkan oleh
rumah sakit dari berbagai disiplin ilmu.
Manajemen SDM meliputi kebijakan yang mengatur SDM/karyawan
dengan rumah sakit, rekruitmen, orientasi, rotasi, mutasi, cuti, diklat,
promosi dan lain lain.
Manajemen Keuangan/Pembiayaan
Manajemen keuangan/pembiayaan mulai dari menyusun
perencanaan pembiayaan sampai laporan pertanggungjawaban. RSUD
Kota Bandung memiliki sumber pembiayaan dari pendapatan operasional,
APBD, APBN dan pendapatan lain yang sah.
RSUD Kota Bandung telah menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum Daerah berdasarkan Surat Keputusan Walikota
Bandung No 445/Kep-868-RSUD/2010.
Pengelolaan keuangan dilaksanakan berdasarkan prinsip efisiensi,
efektifitas dan produktifitas dengan berazaskan akuntabilitas dan
transparansi. Dalam rangka penerapan prinsip dan azas tersebut maka
dalam penatausahaan keuangan diterapkan sistem akuntansi berbasis
akrual (SAK/Standar Akuntansi Keuangan) dan SAP/ Standar Akuntansi
Pemerintah).
Dalam pengelolaan dengan PPK BLUD Rumah Sakit, untuk
menjamin kelangsungan penyelenggaraannya masih mendapatkan
subsidi pemerintah. Subsidi berupa biaya gaji, biaya pengadaan barang
modal, dan pengadaan barang jasa dapat bersumber dari APBD maupun
APBN.
Dalam pengelolaan PPK BLUD terdapat beberapa ketentuan yang
mengatur sebagai berikut:
1. Tarif Layanan
2. Pendapatan dan Biaya
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 12
3. Pengeluatan Biaya
4. Rencana Strategi dan Rencana Bisnis Anggaran
5. Pengelolaan Kas
6. Pengelolaan Utang Piutang
7. Investasi
8. Surplus dan Defisit Anggaran
9. Laporan Keuangan
10. Kerja Sama
11. Pengadaan Barang dan Jasa
Manajemen Lingkungan
RSUD Kota Bandung juga melaksanakan pengelolaan lingkungan
dan limbah rumah sakit, sistem remunerasi, sistem akuntabilitas dan
penilaian kinerja.
Penilaian kinerja didasarkan pada hasil capaian Standar Pelayanan
Minimal yang telah ditetapkan sebagi persyaratan penerapan PPK-BLUD.
Kebijakan yang mengatur pengelolaan lingkungan dan limbah rumah
sakit diimplementasikan berupa pemantauan, pemeriksaan mutu
lingkungan dan pengelolaan rumah sakit.
Ruang lingkup pengelolaan lingkungan dan limbah rumah sakit
terdiri dari :
1. Penyehatan ruang bangunan dan halaman rumah sakit
2. Pengendalian serangga dan binatang pengganggu
3. Penyehatan air
4. Pengawasan dekontaminasi melalui desinfiksia & strerilisasi
5. Pengawasan pengamanan radiasi
6. Pengawasan pengelolaan makanan dan minuman
7. Pengawasan tempat pencucian umum/laundry
8. Peningkatan upaya promosi kesehatan lainnya
9. Limbah padat
10. Limbah cair
11. Limbah gas
12. Limbah B3
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 13
Manajemen Logistik dan Asset
Dalam penyelenggaraan pelayanan rumah sakit perlu didukung
dengan logistik yang memadai.
Manajemen logistik mulai dari proses perencanaan, penentuan
kebutuhan pengadaan, penyimpanan, penyaluran, dan pemeliharaan
serta penghapusan material/alat kesehatan/unit.
Logistik rumah sakit meliputi dari cetakan, ATK, makanan pasien,
gas medis, obat dan perbekalan kesehatan termasuk linen dan bakan
bakar dll.
Aset rumah sakit perlu dikelola dengan baik mulai dari perencanaan,
pengelolaan, pendistribusian, pemeliharaan sampai dengan penghapusan
harus memenuhi standar, uji fungsi dan kalibrasi karena merupakan
pendukung terhadap mutu pelayanan yang diberikan.
Manajemen Informasi
Data dalam manajemen merupakan salah satu faktor penting yang
harus dikelola dengan baik. Dalam Undang-Undang Rumah Sakit wajib
memelihara rekam medis pasien termasuk kerahasiannya, penyimpanan
dan pengolahan dan pemusnahannya. Untuk itu seluruh data pasien,
data pelayanan, data administrasi dan keuangan yang terdapat di rumah
sakit sangat komplek sehingga perlu dikelola secara professional dan
terstruktur dan sudah tidak memungkinkan dikelola secara manual. Oleh
karena itu rumah sakit perlu mengembangkan Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) yang baik.
Dalam rangka pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional RSUD
sedang mempersiapkan SIM RS, termasuk melakukan sosialisasi
kelengkapan catatan medis pasien menggunakan ICD X yang merupakan
Kode Diagnosa Internasional dan ICD IX yaitu Kode Tindakan
Internasional yang dimulai sejak penerapan Jamkesmas.
Manajemen Mutu dan Patien Safety
Pelayanan rumah sakit objeknya adalah manusia sehingga mutu dan
keselamatan pasien harus diutamakan walaupun rumah sakit menganut
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 14
azas efisiensi. Keselamatan pasien merupakan salah satu fokus
pelayanan karena pasien bukan hanya membutuhkan pengobatan tetapi
perlu dilindungi. Untuk melaksanakan upaya keamanan pasien dibentuk
Tim Patien Safety yang bertugas menyusun standar, memantau
pelaksanaan, mengevaluasi dan memberikan rekomendasi tindak lanjut
bagi manajemen tentang keselamatan pasien
Hal lain yang penting dalam penyelenggaraan pelayanan rumah sakit
adalah manajemen mutu pelayanan yang mencakup mutu klinik, mutu
pembiayaan, dan mutu kinerja. RSUD Kota Bandung telah melaksanakan
manajemen mutu yang dilaksanakan dalam bentuk Akreditasi Rumah
Sakit.
Pada tahun 2012 RSUD Kota Bandung telah terakreditasi penuh
dalam 12 jenis pelayanan serta memperoleh sertifikasi ISO 9001-2008.
Akreditasi menunjukkan komitmen rumah sakit untuk meningkatkan
keselamatan dan kualitas asuhan pasien, memastikan lingkungan
pelayanan aman dan rumah sakit senantiasa berupaya mengurangi resiko
bagi para pasien dan staf rumah sakit.
Manajemen Pelayanan
Penyelenggaraan pelayanan menggambarkan inti proses pelayanan
rumah sakit yang merupakan pengelolaan pelayanan tiap unit yang ada
di RSUD Kota Bandung terhadap pasien mulai masuk sampai keluar dari
rumah sakit.
Rumah sakit menetapkan alur pelayanan rawat jalan, rawat darurat,
rawat inap dan pelayanan penunjang lainnya. Menetapkan jenis
pelayanan, struktur organisasi unit, kriteria tenaga dan kompetensi,
persyaratan umum dan persyaratan khusus sarana dan prasarana
termasuk sarana penunjang, memiliki program pelatihan, serta memiliki
standar operasional prosedur, standar peralatan dan standar tata ruang
dan lingkungan.
Undang-Undang Rumah Sakit Nomor 44 Tahun 2009 pasal 36
mengamanatkan “Seluruh rumah sakit harus menyelenggarakan
Tatakelola Rumah Sakit dan Tatakelola Klinik yang baik” yang diatur
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 15
dalam Hospital by Laws dan Medical staf by Laws.
Peraturan Internal Rumah Sakit (hospital by laws) mengatur
perbuatan para pihak rumah sakit, pemilik atau yang mewakili dengan
pengelola/direktur dan staf medis.
Sedangkan Tatakelola Klinik mengatur agar staf medis di rumah
sakit terjaga profesionalismenya melalui mekanisme kredensial,
penjagaan mutu profesi medis dan pemeliharaan etika dan disiplin profesi
medis.
Komite medis dibentuk dengan tujuan untuk menyelenggarakan tata
kelola klinis yang baik agar mutu pelayanan medis dan keselamatan
pasien lebih terjamin dan terlindungi.
2.1.3. Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 16
Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung; RSUD Kota Bandung
merupakan Lembaga Teknis Daerah Kota Bandung di bidang
pelayanan kesehatan, dipimpin oleh seorang kepala dengan
sebutan Direktur yang secara adminstratif bertanggungjawab
kepada Walikota Bandung melalui Sekretaris Daerah Kota
Bandung, dan secara teknis operasional dikoordinasikan dengan
Dinas Kesehatan Kota Bandung. Adapun Susunan Organisasinya
sebagai berikut:
Unsur Pimpinan : Direktur
Pembantu Pimpinan, terdiri dari :
a. Kepala Bagian Umum Keuangan, membawahkan :
1) Ka.Sub.Bag. Umum dan Perlengkapan;
2) Ka.Sub.Bag. Pengembangan SDM;
3) Ka.Sub.Bag. Keuangan dan Anggaran.
b. Kepala Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan,
membawahkan :
1) Ka.Seksi Pelayanan Medis;
2) Ka.Seksi Pelayanan Keperawatan
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 16
c. Kepala Bidang Penunjang Medis, membawahkan :
1) Ka.Seksi Penunjang Diagnostik dan Terapi;
2) Ka.Seksi Pemeliharaan dan Pemulasaraan.
d. Kepala Bidang Program dan Pemasaran, membawahkan :
1) Ka.Seksi Pengendalian Program;
2) Ka.Seksi Mutu dan Pemasaran.
Selain dibantu oleh kelompok struktural, Direktur dibantu pula
oleh kelompok fungsional dan unsur pelaksana pelayanan, yang
terdiri dari :
a. Satuan Pengawas Intern;
b. Komite Medik;
c. Komite Keperawatan;
d. Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP);
e. Panitia Rekam Medis;
f. Komite Pencegahan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit;
g. Panitia Farmasi dan Terapi;
h. Tim Patient Safety;
i. Staff Medis Fungsional;
j. Instalasi/Unit.
Unsur Pelaksana Pelayanan, terdiri dari instalasi dan unit,
yaitu :
a. Rawat Jalan
b. Rawat Inap
c. Gawat Darurat
d. Kamar Besalin
e. ICU
f. NICU
g. PICU
h. Rehabilitasi Medis & Fisioterapi
i. Unit Hemodialisa
j. Laboratorium
k. Radiologi
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 17
l. Kamar Bedah
m. Farmasi
n. Gizi
o. Pemeliharaan Sarana RS (IPSRS)
p. Pemulasaraan Jenazah
q. CSSD
r. Kesling
s. Laundry
Unit terdiri dari :
a. Unit Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)
b. Unit Mutu RS
c. Unit Promosi Kesehatan RS
d. Unit Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit (K3RS)
e. Unit Pemasaran & Kemitraan
f. Unit Pendidikan Pelatihan dan Perpustakaan
g. Unit Akuntansi
h. Unit Rekam Medis dan Case Mix
i. Unit Pengadaan RS
j. Unit Perbendaharaan
Kelompok Fungsional terdiri :
Staf Medis Fungsional jumlahnya sesuai dengan jenis Dokter/
Dokter Gigi Spesialis (profesi) yang ada di RSUD Kota Bandung,
saat ini terdiri dari 20 Spesialistik dan dokter/doker gigi umum,
yaitu :
1. Spesialis Penyakit Dalam
2. Spesialis Bedah
3. Spesialis Kebidanan dan Kandungan
4. Spesialis Anak
5. Spesialis THT
6. Spesialis Mata
7. Spesialis Kulit Kelamin
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 18
8. Spesialis Anesthesi
9. Spesialis Pathologi Klinik
10. Spesialis Pathologi Anatomi
11. Spesialis Radiologi
12. Spesialis Orthodonti
13. Spesialis Syaraf
14. Spesialis Jiwa
15. Spesialis Rehabilitasi Medik
16. Spesialis Bedah mulut
17. Spesialis Bedah Anak
18. Spesialis Akupuntur
19. Spesialis Orthopedi
20. Spesialis Urology
21. Spesialis Jantung
22. Spesialis Bedah Syaraf
23. Dokter Umum
24. Dokter Gigi
Undang-Undang Rumah Sakit Nomor 44 Tahun 2009 Pasal
33 berbunyi : Setiap Rumah Sakit harus memiliki organisasi yang
efektif, efisien dan akuntabel. Organisasi rumah sakit disusun
dengan tujuan untuk mencapai visi dan misi rumah sakit dengan
menjalankan tatakelola perusahaan yang baik (Good Corporate
Governance) dan tata kelola klinis yang baik (Good Clinical
Governance).
Struktur Organinsai RSUD Kota Bandung disusun
berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1046/Menkes/Per/XI/2006 tentang Pedoman Organisasi
Rumah Sakit di Lingkungan Departemen Kesehatan, dengan
klasifikasi kelas C dengan jenis rumah sakit umum yang
memberikan pelayanan kesehatan semua bidang dan jenis
penyakit.
Struktur organisasi berdasarkan azas organisasi hemat
struktur dan kaya fungsi, yang menggambarkan kewenangan,
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 19
tanggung jawab dan komunikasi dalam menyelenggarakan
pelayananan, komunikasi antar unit pelayanan serta manajemen
“Cross fungsional and communication management” atau dengan
kata lain seluruh struktur merupakan struktur kerja operasional
bukan struktur kerja birokrasi yang kaku.
Komite medis terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Subkomite
yang terbagi menjadi subkomite kredensial, subkomite mutu dan
subkomite etika.
Direktur rumah sakit bekerjasama dengan komite medis
untuk menyusun pengaturan layanan medis agar pelayanan yang
professional terjamin mulai saat pasien masuk rumah sakit hingga
keluar rumah sakit.
Rumah sakit agar dapat memberikan pelayanan yang baik
maka dibutuhkan berbagai sumber daya yang harus diatur dengan
proses manajemen secara baik.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 20
KETERANGAN : - - - - - - - - - - - Garis Koordinasi
-------------------- Garis Komando
DIREKTUR
KOMITE
MEDIK
SPI
SMF
SUB BAG UMUM &
PERLENGKAPAN. SUB BAG
PENGEMBANGAN
. SDM
BIDANG
PENJ.MEDIS BIDANG PROG. &
PEMASARAN
BIDANG YAN MED &
KEPERAWATAN
BAGIAN UMUM &
KEUANGAN
SUB BAG KEU.& ANGGARAN
SEKSI YAN MED
SEKSI PENJ.DIAG.&
TERAPI
SEKSI PENG. PROGRAM
SEKSI YAN KEPERAWAT
AN
SEKSI PEMELIH.& PEMULASARAAN
JENAZAH
SEKSI MUTU
& PEMASARN
UNIT
SMF
INSTALASI UNIT
Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSUD Kota Bandung
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 21
2.2 Sumber Daya RSUD Kota Bandung
2.2.1. Sumber Daya Manusia
SDM RSUD Kota Bandung terus berkembang baik
jenis maupun jumlahnya seiring perkembangan jenis
pelayanan. Meliputi jenjang pendidikan tingkat
menengah setingkat SLTP sampai jenjang S2.
Total jumlah SDM pada tahun 2012 berjumlah 448
orang, pada tahun 2016 berkembang menjadi 809
orang.
Berdasarkan jenjang pendidikan tenaga terbanyak
adalah kelompok D3 sedang jenis pendidikan
terbanyak adalah tenaga perawat.
Tabel 2.1 Perkembangan Jenis Tenaga RSUD Kota Bandung
Tahun 2012 - 2016
Jenis
Tenaga Th.2012 Th.2013 Th.2014 Th.2015
Th.2016
(April)
Struktural 14 14
Dokter Umum 15 22 17 20 20
Dokter Gigi 5 4 2 6 6
Dokter Spesialis 24 31 43 39 38
Keperawatan 210 216 247 279 285
Non Keperawatan 71 90 85 184 181
Non
Kesehatan 123 142 165 242 265 JUMLAH 448 505 559 784 809
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 22
Tabel 2.2
SDM Dokter Spesialis RSUD Kota Bandung Tahun 2016
NO JENIS TENAGA JUMLAH
(Org) STATUS PEGAWAI
I Dokter Spesialis
1 Penyakit Dalam 3 PNS 2, Non PNS (BLUD) 1
2 Anak 3 PNS
3 Kandungan Dan
Kebidanan 4
PNS 2, Non PNS (BLUD) 1,
PTT 1
4 Bedah 3 PNS 2, PTT 1
5 THT 2 PNS
6 Mata 3 PNS
7 Kulit dan Kelamin 2 PNS
8 Syaraf 2 PNS1, PTT 1
9 Orthodonti 1 PNS
10 Orthopedi 2 PTT
11 Rehabilitasi Medik 2 PNS 1, PTT 1
12 Anestesi 2 PNS
13 Pathologi Klinik 2 PNS
14 Pathologi Anatomi - -
15 Jiwa 1 PTT
16 Bedah mulut 1 PNS
17 Radiologi 1 PNS
18 Bedah Syaraf 2 PTT
19 Urology 1 PTT
20 Jantung 1 PNS
II Dokter/Dokter Gigi
1 Dokter Umum 20 PNS
2 Dokter Gigi 4 PNS
3 Sub Spesialist Anak 1 PTT
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 23
2.2.2. Aset dan Modal
1. Bangunan Rumah Sakit
Memiliki akses yang mudah dijangkau dengan
berbagai alat tranportasi roda 2 dan 4, dengan luas
lahan ± 10.028 M² dan luas bangunan 11.224.6 M²
dan terus dikembangkan secara vertikal maupun
horizontal.
Berdasarkan persyaratan RS Kelas C luas lahan
tersebut kurang memenuhi standar minimal 30.000
M², namun memiliki utilitas publik lainnya yang
memadai seperti air bersih, sumber listrik dengan
gardu tersendiri, jaringan telepon dan internet,
pembuangan limbah dengan telah menerapkan studi
kelayakan dampak lingkungan dalam bentuk
implementasi Upaya Kesehatan lingkungan dan
Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL/UPL) yang
secara rutin di laporkan.
Melaksanakan pengelolaan limbah padat
infeksius dan non infeksius walaupun fasilitas
pemusnahannya dilaksanakan oleh pihak ke III yang
telah mendapatkan ijin dari Pemerintah termasuk
fasilitas pengelolaan limbah cair IPAL Sewage
Treatment Plant dan Hospital Waste Water Treatment
Plant, fasilitas pengelolaan limbah cair
maupun padat dari Instalasi radiologi serta fasilitas
Pengolahan Air Bersih (Water Treatmen Plant),
pengolahan air Reverse Osmosis untuk unit
Hemodialisa , Laboratorium, Gizi, CSSD dan lain-
lain.
Fasilitas rawat inap berlokasi di area belakang
cukup mengurangi dampak kebisingan dan
mendapatkan lingkungan yang tenang. Rancang
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 24
bangun RSUD Kota Bandung dilaksanakan
berdasarkan master plan serta studi kelayakan yang
telah disusun sebelumnya walaupun dalam
perjalanannya dapat saja dilakukan perubahan
sesuai kebutuhan yang mendesak.
Massa bangunan telah mempertimbangkan
faktor keselamatan terhadap bahaya kebakaran
(termasuk pengadaan alat APAR dan pelatihan
penanggulangan kebakaran bagi seluruh petugas),
sirkulasi udara dan pencahayaan, kenyamanan,
keselarasan dan kenyamanan lingkungan, taman
dan halaman tetap tersedia.
Pembagian area zonasi diupayakan sesuai
dengan kondisi ruang yang ada, kebutuhan luas
lantai diupayakan mendekati ketentuan yaitu 80 M²
/tempat tidur (11.224.6 M²/218 TT).
Untuk pembagian area fasilitas rumah sakit
idealnya mengacu kepada Pedoman Teknis
Bangunan Rumah Sakit Kelas A, B, C yang
dikeluarkan oleh Dirjen Bina Pelayanan Penunjang
Medis tahun 2012 serta Undang-Undang Rumah
Sakit Nomor 44 Tahun 2009 tentang Bangunan
Gedung, menyebutkan bahwa bangunan gedung
penting sebagai tempat manusia melakukan
kegiatan, maka perlu diperhatikan keamanan,
keselamatan, kenyamanan dan kemudahan.
Undang-Undang Rumah Sakit Nomor 44 Tahun
2009 menyatakan bahwa bangunan rumah sakit
paling sedikit terdiri atas ruang rawat jalan, ruang
rawat inap, ruang rawat darurat, ruang operasi,
ruang tenaga kesehatan, ruang radiologi, ruang
laboratorium, ruang sterilisasi, ruang farmasi, ruang
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 25
pendidikan dan latihan, ruang kantor dan
adminstrasi, ruang ibadah, ruang tunggu, ruang
menyusui, ruang mekanik, ruang dapur, laundry,
kamar jenazah, taman, pengolahan sampah dan
pelataran parkir yang mencukupi.
Bangunan dan peralatan rumah sakit diatur
dalam Buku Pedoman Sarana dan Prasarana Rumah
Sakit yang dikeluarkan oleh Pusat Sarana Prasarana
dan Peralatan Kesehatan, Sekretariat Jendral,
KEMKES-RI.
Berdasarkan standar RS Kelas C (4 Spesialis
dasar) RSUD Kota Bandung telah memenuhi standar,
namun karena jumlah pelayanan spesialis telah
berkembang menjadi 17 Spesialistik beberapa jenis
peralatan masih harus dikembangkan antara lain
peralatan orthopedi, rehabilitasi medis, NICU
(Neonatal Intensive Care Unit) dan ICU (Intencive
Care Unit) baik pengadaan baru maupun
penambahan kapasitas. Saat ini RSUD Kota
Bandung memiliki jumlah tempat tidur 218 TT,
namun dengan bertambahnya jumlah pelayanan
spesialistik serta jumlah dokter spesialis maka masik
dibutuhkan penambahan TT.
Perkembangan rumah sakit yang pesat
menjadikan jumlah kunjungan yang meningkat pula
sehingga untuk kecepatan pelayanan administrasi
pasien perlu dibangun sarana informasi yang
memadai termasuk untuk kebutuhan manajerial
yaitu membangun SIM RS (Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit).
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 26
2. Anggaran
Sumber keuangan RSUD Kota Bandung berasal
dari pendapatan operasional, APBD I, APBD II dan
APBN.
Grafik 2.1 Target Dan Realisasi Pendapatan
Operasional Rsud Kota Bandung Tahun 2012-2015
Sejak RSUD Kota Bandung ditetapkan menjadi
BLUD pendapatan operasional RS terus meningkat
namun belum optimal karena beberapa kendala
seperti perubahan tarif. Sumber keuangan lainnya
adalah APBD dan APBN sebagaimana tergambar
dalam tabel berikut :
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 27
Tabel 2.3
Alokasi Anggaran APBD dan APBN RSUD Kota Bandung Tahun 2012-2013
No Sumber Dana Tahun
I
APBD Kota
Bandung 2012 2013 2014 2015
1. Belanja
Langsung 10.768.250.855 29.602.035.042 25.435.711.840 142.891.418.692
2. Belanja Tidak
Langsung 17.042.883.405 19.415.306.274 22.382.059.029 22.897.535.331
Jumlah 27.811.134.260 49.017.341.316 47.817.770.869 165.788.535.331
II APBD Provinsi
1. Alat Kedokteran
Bedah 0 2.000.000.000 0 0
2. Alat Kedokteran
Rehab Medik 0 4.000.000.000 0 0
3. Beasiswa Tugas
Belajar 0 123.683.040 0 139.583.040
Jumlah 0 6.123.683.040 139.583.040
III APBN
1. Tugas
Perbantuan (TP) 4.000.000.000 0 1.600.000.000 0
2. Dana Alokasi
Khusus (DAK) 0 0 0 0
Jumlah 4.000.000.000 0 1.600.000.000 0
2.2.3 Unit Pelayanan Sebagai Unit Usaha
Penyelenggaraan pelayanan di rumah sakit
menggambarkan pengelolaan pelayanan tiap unit
terhadap pasien mulai masuk sampai keluar dari rumah
sakit.
Untuk memudahkan pengguna layanan, rumah sakit
menetapkan alur pelayanan baik secara umum maupun
pelayanan khusus per unit pelayanan dengan
memperhatikan beberapa prinsip berdasarkan: cara
pasien datang (dikirim/dirujuk oleh fasilitas pelayanan
kesehatan lain/dokter/bidan praktek perorangan, atau
datang atas kemauan sendiri). Berdasarkan kecepatan
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 28
pelayanan dapat dibedakan pasien yang dapat
menunggu (berobat jalan/tidak dalam keadaan gawat
darurat) dan pasien yang perlu pertolongan segera
(pasien gawat darurat) juga pasien yang membutuhkan
rawat inap.
Sedangkan berdasarkan jenis kedatangannya dapat
dibedakan pasien baru (baru pertama kali datang ke
rumah sakit umtuk keperluan pelayanan kesehatan dan
menerima nomor rekam medis) dan pasien lama (pasien
yang pernah datang sebelumnya untuk keperluan
kesehatan dan mempergunakan nomor rekam medis
yang telah ada).
Pelayanan pasien yang diselenggarakan di RSUD Kota
Bandung sesuai dengan fasilitas dan jenis tenaga medis
yang tersedia serta penunjangnya.
Sesuai dengan rumah sakit kelas C RSUD Kota
Bandung telah mempunyai fasilitas dan kemampuan
pelayanan medis sekurang-kurangnya 4 (empat)
pelayanan spesialis dasar, namun telah berkembang
ditambah 4 (empat) spesialis penunjang medik dan 8
(delapan) spesialis lainnya, apabila mencukupi 2 (dua)
subspesialis dasar dan spesialis jantung dan paru sudah
dapat masuk kelompok rumah sakit kelas B.
Peralatan yang ada telah diupayakan memenuhi
standar minimal peralatan rumah sakit, persyaratan
umum dan khusus peralatan serta kapasitas pelayanan
termasuk pengembangan alat canggih seperti CT Scan,
fluoroskopi, laparoskopi, peralatan rehabilitasi medik,
laboratorium, set peralatan operasi baik jenis maupun
jumlahnya.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 29
Rumah sakit menerima imbalan atas pelayanan yang
telah diberikan dalam bentuk tarif yang harus dibayar
oleh masyarakat.
Jenis pembayaran tarif layanan ada dalam betuk
tunai yaitu untuk pasien umum, ada pula dalam bentuk
jaminan seperti asuransi kesehatan (Askes, Jamkesmas,
Jamsostek, Asuransi Swasta atau yang dijamin langsung
oleh perusahaan/kontrak pelayanan). Tarif layanan
Rumah Sakit selama ini diatur oleh Peraturan Daerah
Nomor 03 Tahun 2010 tentang Retribusi Pelayanan
Kesehatan Kota Bandung, namun setelah ditetapkan
menjadi BLUD maka tarif cukup ditetapkan oleh
Keputusan Kepala Daerah disampaikan kepada DPRD.
2.3. Kinerja Pelayanan
Pelayanan Pasien Rawat Jalan
Pelayanan di rawat jalan diberikan kepada pasien yang datang
ke unit rawat jalan (poliklinik) di rumah sakit. Di unit rawat
jalan terdapat tenaga kesehatan dokter, dokter gigi dan
perawat serta tenaga pendukung untuk fungsi adminstratif
yang harus mampu bekerjasama dan berkoordinasi sebagai
tim kesehatan.
Grafik 2.2 Kunjungan Rawat Jalan
RSUD Kota Bandung 2011-2015
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 30
Grafik 2.3 Kunjungan Pasien BPJS dan Non BPJS Rawat Jalan
RSUD Kota Bandung 2013-2015
Kunjungan rawat jalan secara umum dalam kurun 3 tahun
terus mengalami peningkatan, namun terdapat kecenderungan
peningkatan pada pelayanan peserta BPJS.
Pola penyakit pada kunjungan rawat jalan 10 besar bervariasi
dari berbagai kelompok spesialistis.
Grafik 2.4 10 BESAR PENYAKIT RAWAT JALAN RSUD KOTA BANDUNG TAHUN 2015
0
20000
40000
60000
80000
100000
120000
2013 2014 2015
BPJS 27250 78215 107667
NON BPJS 71268 34737 30874
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 31
Grafik 2.5 Kunjungan Pasien Poliklinik Rawat Jalan
Tahun 2013 - 2015
Pelayanan Gawat Darurat
Instalasi Gawat Darurat adalah unit pelayanan di rumah
sakit yang tersedia 24 jam untuk memberikan pelayanan
pertama pada pasien dengan ancaman kematian dan
kecacatan secara terpadu dengan melibatkan berbagai multi
disiplin.
Permenkes Nomor 111 tahun 2001 tentang Sistem
Penanggulangan Gawat Darurat yang terdiri dari unsur
pelayanan pra rumah sakit, pelayanan di rumah sakit, dan
pelayanan antar rumah sakit.
Sistem ini dibagi lagi menjadi Sistem Penanggulangan
Gawat Darurat Terpadu Sehari-hari (SPGDT-S) yang
menangani kasus gawat darurat perorangan sehari-hari dan
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu Bencana
(SPGDT-B) yang khusus dipakai saat kondisi bencana.
Pelayanan IGD RSUD Kota Bandung mengacu kepada
Standar Pelayanan Gawat Darurat Kepmenkes Nomor 856
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 32
tahun 2009 termasuk Pelayanan Instalasi Gawat Darurat Level
II sebagai standar minimal untuk RS Kelas C.
Dalam rangka menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi
sebagai salah satu program Milenium Development Goals
(MDG’s) RSUD Kota Bandung mengembangkan Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif bersama unit lain
terkait.
Saat ini kondisi IGD RSUD Kota Bandung masih
memerlukan pengembangan agar sesuai standar yang
ditentukan termasuk persyaratan SDM, persyaratan umum
maupun persyaratan khusus.
Tenaga di IGD telah mengikuti kursus/pelatihan dan
mendapat serifikat gawat darurat, namun dokter spesialis 4
dasar belum on site (siaga di tempat dalam 24 jam) tetapi masih
on call, dokter umum dengan kualifikasi tertentu, memiliki
alat transportasi untuk rujukan dan alat komunikasi yang
siaga 24 jam. Jumlah kunjungan IGD dari tahun 2009-2013
terus mengalami peningkatan, demikian pula dengan
pelayanan Jamkesmas dan Jamkesda.
Grafik 2.6 Kunjungan Pasien IGD Di RSUD Kota Bandung 2011-2015
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 33
Grafik 2.7 Cara Bayar Kunjungan Pasien IGD
Di RSUD Kota Bandung 2012-2015
Pelayanan Rawat Inap
Pelayanan rawat inap diberikan kepada pasien yang
diindikasikan untuk rawat inap. Pasien rawat inap harus
melalui rawat jalan dan atau gawat darurat.
Pelayanan Rawat Inap mencakup pelayanan medik,
pelayanan keperawatan, pelayanan penunjang medik (gizi,
radiologi, pengambilan sample laboratorium, konsultasi
anestesi, farmasi depo/klinik), dan rehabilitasi medik.
RSUD Kota Bandung memiliki tipe rawat inap sebagai
berikut yaitu VIP, Kls I, Kls II, Kls III dan VVIP yang
dimodifikasi sesuai kondisi rumah sakit yaitu kelas Junior
Suite.
Untuk pasien-pasien tertentu harus dipisahkan seperti
pasien menular, pasien dengan pengobatan yang
menimbulkan bau, pasien yang gaduh/gelisah pada ruangan
observasi atau isolasi.
Pelayanan rawat inap paling banyak membutuhkan
sumber daya baik tenaga (perawat 3 shif + shitf libur dan shitf
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 34
lepas), dokter, tenaga administrasi, tenaga POS (pembantu
orang sakit/housekeeping), dll.
Jumah pasien rawat inap terus meningkat seiring
dengan penambahan tempat tidur dari tahun 2011 s/d tahun
2015.
Grafik 2.8 Kunjungan Pasien Rawat Inap
RSUD Kota Bandung 2011 - 2015
Grafik 2.9 Kunjungan Pasien BPJS Rawat Inap Tahun 2013 - 2015
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 35
Grafik 2.10 Kunjungan Pasien Non BPJS Rawat Inap
Tahun 2013 – 2015
Berikut adalah efektifitas dan efisiensi pemanfaatan rumah
sakit dapat dilihat dari indikator rumah sakit yang terdiri dari BOR,
LOS, TOI, BTO, NDR, GDR.
Grafik 2.11 Indikator Pelayanan
RSUD Kota Bandung 2013-2015
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 36
Standar nilai Bed Occupancy Rate (BOR) pada kisaran 75-
80%, Average Length Of Stay) (AvLOS)3-5 Hari, Turn Over Interval
(TOI) 1-3 hari, Bed Turn Over (BTO) 40-50 kali, Net Death Rate
(NDR) < 25‰, sedangkan Gross Death Rate (GDR)<45‰. BOR pada
kisaran 77-85 %, namun AvLOS, TOI dan BTO tidak sesuai standar
artinya RS masih kekurangan TT untuk memberikan pelayanan
yang bermutu terlihat dari lama perawatan yang pendek, TOI yang
singkat dan BTO yang tinggi. Sedangkan Angka Kematian Kurang
48 jam NDR dan Angka Kematian Kasar (GDR) masih dalam batas
normal.
Pelayanan Intensif
Merupakan pelayanan pasien dalam keadaan belum stabil
sehingga memerlukan pemantauan ketat secara intensif dan
tindakan segera dengan pelayanan komprehensif dan
berkesinambungan selama 24 jam.
Pelayanan intensif di RSUD Kota Bandung Tahun 2015
berkapasitas 8 Tempat Tidur. Dengan jumlah tempat tidur
rumah sakit 199 TT sekurang-kurangnya memiliki 8 TT ICU
Grafik 2.12 10 Besar Penyakit Rawat Inap
Rsud Kota Bandung Tahun 2015
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 37
untuk memenuhi persyaratan standar ICU yang memadai baik
sarana prasarana dan SDM.
Perawatan pelayanan intensif termasuk kategori full care
karena hampir 100 % pasien tergantung kepada perawat,
sehingga ratio tenaga dengan TT 1:1 belum termasuk kepala
ruangan, administrasi, POS, dll.
Membutuhkan banyak peralatan yang relatif canggih dan
mahal dan harus dipenuhi sesuai standar.
Tim pelayanan intensif adalah tim dipimpin oleh dokter
spesialis anestesiologi, dokter spesialis lain, perawat
anestesi/perawat.
Pelayanan Anestesi.
Pelayanan anestesiologi dan terapi intensif adalah tindakan
medis yang dilakukan oleh dokter spesialis anestesiologi dalam
keja sama tim meliputi penilaian pra operatif (pra anesthesia),
intra anesthesia dan pasca anesthesia serta pelayana lain
sesuai bidang anestestesiologi antara lain terapi intensif, gawat
darurat dan penatalaksanaan nyeri.
Saat ini RSUD Kota Bandung telah melaksanakan
pelayanan anestesi untuk mendukung pelayanan intensif dan
pembedahan dengan sumberdaya 1 (satu) orang dokter
spesialis anestesi dan 5 orang penata anestesi.
Pelayanan Operasi
Ruang operasi adalah suatu unit yang berfungsi sebagai
tempat untuk melakukan tindakan pembedahan secara elektif
maupun akut, yang memebutuhkan kondisi streril dan kondisi
khusus lainnya. Memiliki persyaratan khusus sesuai standar
dengan faktor keselamatan yang tinggi. RSUD Kota Bandung
memiliki 3 kamar operasi yang digunakan untuk pelayanan
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 38
bedah umum, orthopedi, kebidanan dan kandungan, bedah
mulut, THT, dan mata.
Grafik 2.13 Jumlah Kegiatan Operasi
Rsud Kota Bandung Tahun 2012 - 2015
Pelayanan Kandungan dan Kebidanan
Meliputi pelayanan ante natal, persalinan, pelayanan nifas,
pelayanan KB, pelayanan tindakan operasi kebidanan, dan
pelayanan lain di bidang kebidanan. RSUD Kota Bandung telah
menerapkan program PONEK yaitu pelayanan Emergensi
Obstetri dan Neonatal Komprehensif yang terintegrasi dengan
pelayanan lainnya seperti kegawatdaruratan, intensif care,
kamar operasi, NICU/perinatology.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 39
Grafik 2.14 Jumlah Persalinan berdasarkan Jenis Pelayanan
RSUD Kota Bandung Tahun 2013 – 2015
Terjadi peningkatan pelayanan persalinan dengan
komplikasi yang dilayani sedangkan persalinan normal terjadi
penurunan sehingga fungsi rujukan sudah berjalan sesuai
komptensi RS. Namun terjadi peningkatan tindakan sectio
caecaria (SC) sejalan dengan meningkatnya persalinan dengan
komplikasi. Ratio SC dari tahun 2009-2013 adalah 22%, 17 %,
23 %, 20 % dan 32% sedangkan SPM tindakan SC adalah
≤20%.
Grafik 2.15 Jumlah Bayi Lahir Berdasarkan Berat badan RSUD Koa Bandung Tahun 2013 - 2015
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 40
Pelayanan Rehabilitasi Medik
Pelayanan Rehabilitasi medik bertujuan memberikan tingkat
pengembalian fungsi tubuh semaksimal mungkin kepada pasien
sesudah kehilangan/berkurangnya fungsi dan kemampuan
yang meliputi, upaya pencegahan / penanggulangan,
pengembalian fungsi dan mental pasien.
Sebagai upaya memberikan pelayanan paripurna RSUD
Kota Bandung sedang mengembangkan pelayanan rehabilitasi
medik dengan memenuhi standar baik SDM, sarana prasarana
dan lingkup pelayanan yang lengkap baru dimulai pada tahun
2013 dengan SDM terdiri dari 1 (satu) dokter spesialis
rehabilitasi medik ditunjang 2 (dua) tenaga fisioterapis dimana
pelayanannya telah berlangsung ± 2 tahun.
Tindakan fisioterapi yang dilaksanakan pada tahun 2013
sebanyak 4329 tindakan sedangakan latihan fisik sebanyak 24
latihan.
Pelayanan Hemodialisa
Merupakan pelayanan bagi pasien yang membutuhkan
fasilitas cuci darah akibat terjadinya gangguan pada ginjal.
RSUD Kota Bandung telah memiliki 4(empat) fasilitas mesin
pencuci darah dan mulai beroperasi pada tahun 2013 telah
melakukan cuci darah sebanyak 333 kali.
Pelayanan Radiologi
Rumah sakit menyelenggarakan pelayana radiologi sebagai
penunjang medis selama 24 jam sehari dan 7 hari dalam
seminggu. Pelayanan radiologi telah memiliki persyaratan
perizinan dari institiusi yang berwenang untuk penyimpanan,
penggunaan sampai pembuangan radioaktif dengan sumber
daya yang dibutuhkan disesuaikan dengan jenis kegiatan yang
dilakukan.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 41
RSUD Kota Bandung sedang mengembangkan pelayanan
radiodiagnostik adalah pelayanan untuk menegakkan diagnosis
dengan menggunakan radiasi pengion yaitu Computed
Tomography Scan yang beroprasi mulai tahun 2014.
Grafik 2.16 Trend Kunjungan Pemeriksaan Radiologi
RSUD Kota Bandung Tahun 2011 – 2015
Pelayanan Jiwa
RSUD Kota Bandung telah membuka pelayanan jiwa yang
meliputi pelayan di unit rawat jalan dan konsultasi termasuk
rawat inap, kebutuhan pengobatan maupun medical check up
yang dilayani oleh dokter spesialis jiwa.
Untuk pasien yang membutuhkan perawatan rawat inap
dengan kelainan jiwa karena belum memiliki sarana perawatan
maka di rujuk ke RS Jiwa yang ada di Kota Bandung.
Pelayanan Farmasi
Meliputi pelayanan pasien, penyediaan obat yang bermutu,
pelayanan farmasi klinik dan konseling/pelayanan informasi
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 42
obat. Dilaksanakan di rawat jalan/apotik dan depo rawat inap
dengan standar obat sesuai formularium dan ketentuan
kefarmasian.
Penyelenggaraan pelayanan farmasi dibantu oleh Komite Farmasi
dan Terapi. Pengadan barang farmasi mengacu kepada formularium
yang ditetapkan secara Nasional.
Grafik 2.17 Jumlah Pelayanan Resep Berdasarkan Jenis Obat RSUD Kota Bandung Tahun 2011 - 2015
Pelayanan Laboratorium
Mampu melayani bidang keahlian yaitu pathologi klinik,
pathologi anatomi dari pasien rawat inap rawat jalan serta
rujukan dari fasilitas lain.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 43
Grafik 2.18 Trend Kunjungan Pemeriksaan
Laboratorium Patologi Klinik RSUD Kota Bandung Tahun 2011 - 2015
Pemeriksaan patologi klinik meliputi pemeriksan rutin
darah, faeces, urine dan cairan tubuh lain, pemeriksaan
serologi, dan kimia dengan peralatan Kimia Klinik,
Imunoserologi, Coagulasi, Sysmex CBC 5 Diff, Analisa Gas
Darah.
Grafik 2. 19 Trend Kunjungan Pemeriksaan Laboratorium Patologi Anatomi
RSUD Kota Bandung Tahun 2011 - 2015
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 44
Merupakan pemeriksaan histopathology terhadap jaringan
tubuh yang mengalami kelainan yang dilaksanakan oleh dokter
spesialis pathologi anatomi.
Bank Darah
Bank Darah Rumah Sakit merupakan suatu unit pelayanan
yang bertanggung jawab atas tersedianya darah untuk transfusi
yang aman, berkualitas dan dalam jumlah yang cukup untuk
mendukung pelayanan kesehatan di rumah sakit. Menerima
darah dari UTD, menyimpan, memantau persediaan,
melakukan pemeriksaan golongan darah, melakukan uji silang
serasi darah donor dan resipien, menyerahkan darah yang cocok
dan melacak penyebab terjadinya reaksi transfusi.
Bank darah baru mulai dibuka pada pertengahan 2013 dan
telah melayani 246 pasien dengan jumlah labu darah jenis
wholeblood berjumlah 6 labu, PRC 429 labu, trombosit 48 labu,
lainnya 38 labu darah.
Pelayanan Pemulasaraan Jenazah
Meliputi penyimpanan sementara, memandikan
/dekontaminasi, dan pemulasaraan. Karena belum memiliki
ahli forensik maka belum melaksanakan otopsi jenzah.
Grafik 2.20 Jumlah Kunjungan Pemulasaraan Jenazah RSUD Kota Bandung Tahun 2011 - 2015
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 45
Sterilisasai Pusat (CSSD)
Berfungsi menerima, memproses, memproduksi,
mensterilkan, menyimpan serta mendisribusikan instrument
medis/linen/kasa pembalut yang telah disterilkan ke berbagai
ruangan di rumah sakit. Merupakan program pengendalian
infeksi yang melindungi pasien dari kejangkitan infeksi.
Grafik 2.21 Laporan Alat/Bahan yang disterilkan di CSSD Di RSUD Kota Bandung 2011 - 2015
Pelayanan Gizi dan Dapur
Pelayanan gizi dan asuhan gizi merupakan pelayanan
asuhan kesehatan secara terpadu meliputi pelayanan gizi
promotif, preventif dan rehabilitatif dan berfungsi mengolah,
mengatur makanan pasien dan konsultasi gizi. Sistem dapur
dilaksanakan tersentral kecuali untuk pengolahan susu formula
bayi.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 46
Grafik 2.22 Jumah Konsultasi Gizi
RSUD Kota Bandung Tahun 2011 - 2015
Pencucian Linen/laundry
Laundry/binatu rumah sakit adalah tempat pencucian linen
yang dilengkapi dengan sarana penunjangnya berupa mesin
cuci, alat dan desinfektan, mesin uap, pengering, meja dan
mesin setrika. Meliputi kegiatan pengumpulan, penerimaan,
pencucian, pengeringan, penyetrikaan, penyimpanan, distribusi
dan pengangkutan dengan peralatan khusus. Pelayanan
dilaksanakan sendiri (tidak out sourching) setiap hari sehingga
tidak ada penumpukan linen kotor dan persediaan tetap
terpenuhi. Linen dapat sprei, sarung bantal, pakaian set
operasi, berbagai macam doek, popok, pernel, baju pasien, dll
yang berbahan tenun. Linen rumah sakit perlu dikelola mulai
dari perencanaan, pengadaan, pendistribusian, pencatatan,
penghapusan, pemeliharaan peralatan mesin cuci maupun
linen, pencucian, penyimpanan dan sebagainya merupakan
bagian dari logistik rumah sakit yang harus dikelola dengan baik
agar selalu siap sedia untuk kebutuhan pelayanan.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 47
Linen dikelompokkan kedalam jumlah maupun jenisnya.
Agar tidak terjadi penumpukan dan kekosongan persediaan
linen bersih dan siap pakai maka jam kerja unit laundry dibagi
kedalam shift sehingga membutuhkan tenaga yang sesuai.
Sanitasi
Meliputi penyediaan air bersih yang harus memenuhi syarat
tertentu, berasal dari sumber air bersih, dan dilakukan
pemeriksaan berkala mutu air. Dilengkapai peralatan fasilitas
air panas pada unit tertentu, sistem perpipaan dan kelengkapan
untuk distribusi. Ketersediaan air pada rumah sakit sangat
penting begitu pula dengan kebersihan lingkungan. Mengingat
luasan bangunan dan gedung rumah sakit yang harus
dipelihara kebersihannya maka rumah sakit bekerja sama
dengan pihak ke III untuk pelaksanaan pekerjaan pemliharaan
kebersihan.
Limbah
Pengelolaan limbah rumah sakit dilaksanakan meliputi
pengelolaan limbah padat, cair dan gas yang bersifat infeksius,
bahan kimia beracun yang diolah secara terpisah dibedakan
menjadi limbah medis dan non medis serta golongan
berdasarkan potensi bahaya yang terkandung di dalammnya.
Pengolahan limbah rumah sakit dilaksanakan bekerja sama
dengan pihak ketiga untuk limbah infeksius sedang limbah non
infeksius dikumpulkan setelah dilakukan pemisahan ke TPS
dan TPA bekerja sama denga Dinas Kebersihan.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 48
Pemeliharaan Sarana.
Segala sesuatu benda fisik yang dapat tervisualisasi mata
maupun teraba oleh panca indera dan dapat dengan mudah
dikenali oleh pasien dan umum, merupakan bagian dari gedung
dan bangunan gedung itu sendiri disebut sarana. Pemeliharaan
sarana merupakan program untuk mencegah resiko kerusakan
peralatan yang digunakan untuk diagnose, pengobatan,
pemantauan dan perawatan pasien.
Program pemeliharaan meliputi daftar barang milik rumah
sakit, peraturan kerja, lampiran dan catatan mengenai inspeksi
pemeliharaan, catatan inspeksi seluruh kegiatan, pengawasan
pemeliharaan serta perencanaan servis dan pemeliharaan
bangunan, perlengkapan dan peralatan.Tugas pokok workshop
adalah pemeliharaan dan perbaikan ringan pada peralatan
medis, penunjang medis, rumah tangga, saluran dan
perpipaan, listrik dan elektronik.
Grafik 2.26 Jumlah Kegiatan Instalasi Pemeliharaan Sarana
Prasarana Rsud Kota Bandung Tahun 2011 – 2015
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 49
Pelayanan Administrasi dan Manajemen
Meliputi unsur direksi/ pimpinan tumah sakit dan staf,
unsur pelayanan medik dan penunjang medik, diklat ,
administrasi umum dan keuangan SDM, Komite Medik, Rekam
Medik, mutu, kemitraan, SIM RS, perpustakaan, gudang dll.
Rekam Medis
Pelayanan rekam medis merupakan bagian dari program
pengendalian rumah sakit memiliki prosedur tetap untuk
menilai kualitas pelayanan dan menanggulangi masalah yang
timbul. Kegiatan rekam medis mulai dari penomoran,
pencatatan oleh pelaksana pelayanan, pelaporan, penyimpanan
sampai pemusnahan.
Kebijakan dan prosedur pelayanan rekam medis harus
selalu mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi mutakhir
termasuk Teknologi Informasi. Penyelenggaraan pelayanan
rekam medis dibantu oleh Panitia Rekam Medis.
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan RSUD
Kota Bandung
Dalam analisis terhadap gambaran dan perkembangan
rumah sakit selama ini teridentifikasi peluang dan tantangan
sebagai berikut :
Peluang :
1. Diberlakukannya Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
/ Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
2. Pengembangan Pembangunan Pemerintah Kota Bandung
ke arah Bandung Timur membawa dampak terhadap
dinamika dan kegiatan penduduk sekitarnya.
3. Kebijakan Pemerintah Kota Bandung menjadi Bandung
Juara diberbagai bidang.
4. Adanya dukungan Stakeholder (Pemerintah dan DPRD)
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 50
untuk pengembangan menjadi RS kelas B.
5. Diterapkannya Sistem Rujukan berjenjang dari tingkat
dasar ke tingkat lanjutan.
6. Berlakunya Undang-Undang Rumah Sakit.
7. Adanya kebutuhan dan pemanfaatan fasilitas kesehatan
oleh masyarakat yang cukup tinggi.
Tantangan :
1. Era pasar bebas Asia Tenggara dan China (Asean China
Free Trade Area = ACFTA) Tahun 2015 kemungkinan
masuknya tenaga kerja, modal dan fasilitas kesehatan
swasta asing.
2. Banyaknya Rumah Sakit Swasta di Kota Bandung yang
megikuti program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang
merupakan pesaing dalam meningkatkan kualitas dan
kuantitas pelayanan.
3. Pertambahan penduduk dan pola penyakit mulai dari
penyakit kronis sampai dengan degeneratif.
4. Resiko gangguan keamanan dan ketertiban yang
diakibatkan dari luar Rumah Sakit.
5. Pemahaman masyarakat terhadap pelaksanaan Sistem
Jaminan Kesehatan Nasional masih rendah.
6. Terbukanya era ICT (information, comunication dan technology)
sehingga masyarakat atau pelanggan mudah menyebarkan isu-
isu negatif pelayanan Rumah Sakit.
7. Tuntutan Hukum dari masyarakat atas pelayanan kesehatan
meningkat.
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 51
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
2.3. Kinerja Pelayanan RSUD Kota Bandung
Tabel 2.4
Pencapaian Kinerja Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
NO
Indikator Kinerja
sesuai Tugas dan
Fungsi RSUD Kota
Bandung
Target
SPM
Target
IKK
Target
Indikator
Lainnya
Target Renstra RSUD Tahun ke-
Realisasi Capaian Renstra Tahun
ke-
Rasio Capaian pada
Tahun ke-
2013 2014 2015 2013 2014 2015 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Kemampuan
Menangani Live Saving
anak dan dewasa
100% - - 100% 92% 100% 95% 100% 100% 95% 108% 100%
2 Waktu Tanggap
Pelayanan Petugas
Instalasi Gawat
Darurat maksimal 5
menit
98% - - 98% <5 menit <5 menit 100% 1,93
menit
5 menit >100
%
100% 100%
3 Angka Kejadian Infeksi
Nosokomial ≤ 1.5%
100% - - 100% <1,5% <1,5% 100% - 1,3% 100% 100% 100%
4 Tidak adanya
kesalahan penyerahan
hasil pemeriksaan
laboratorium
100% - - 100% 100% 100% 100% 99,98% 99.99% 100% 100% 100%
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 52
5 Tidak adanya kejadian
salah tindakan pada
operasi
100% - - 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
6 Tidak adanya kejadian
kesalahan pemberian
obat
100% - - 100% 100% 100% 100% 99.93% 99.95% 100% 100% 100%
7 Kejadian kegagalan
pelayanan rontgen
≤ 2 % - - < 2% <2% <2% 0.67% 0,74% 0.61% 100% 100% 100%
8 Kepuasan Pelanggan 79% -
79% 75% 80% 88.58% 77,23% 74.75% 113% 103% 94%
9 Jumlah Kunjungan
Pasien ke Rumah
Sakit (IGD dan Rawat
Jalan)
- - 100.000
pasien
100.000
pasien
100.000
pasien
100.000
pasien
93.580
pasien
140.235
pasien
168.299
pasien
94% 141% 169%
10 Cakupan Pelayanan
Kesehatan Rujukan
Pasien Masyarakat
Miskin (IGD, Rawat
Jalan)
- - 14.000
pasien
28.000
pasien
- - 31.686
pasien
32.827
pasien
35.304
pasien
114% 100% 100%
11 Bed Occupacy Rate
(BOR) Rawat Inap
- - 60%-85% 60%-85% 60%-85% 60%-85% 78.36% 80.15 % 70.89% 93% 95% 84%
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 53
12 Length of Stay (LOS)
Rawat Inap
- - 6-9 hari 6-9 hari 6-9 hari 6-9 hari 3.63 hari 2.68 hari 2.87 hari >100
%
100% 100%
13 Turn Over Interal (TOI) - - 1-3 hari 1-3 hari 1-3 hari 1-3 hari 0.79 hari 0.73 hari 1.25 hari 27% 25% 42%
14 Bed Turn Over (BTO) - - 40-50 kali 40-50
kali
40-50 kali 40-50
kali
99.89
kali
99.58 kali 85.33 kali >100
%
100% 100%
15 Baku Mutu Limbah
Cair
100% - - 100% 100% 100% 75% 100% 100% 75% 100% 100%
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 54
Tabel 2.5 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah
Kota Bandung
Uraian
***)
Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan
Anggaran Tahun ke-
Rata-rata
Pertumbuhan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
Belanja
Langsung
10.928.279.200 9.662.315.773 9.975.976.000 10.768.250.855 29.602.035.042 9.312.262.046 8.484.507.013 9.735.931.549 10.061.886.385 29.130.100.870 85.99 87.81 97.59 93.44 98.40 3.75 3.96
Belanja
Tidak
Langsung
9.953.671.242 12.432.213.259 15.059.284.094 17.042.883.405 19.415.306.274 9.924.929.246 11.875.777.971 14.642.738.489 16.682.935.500 18.598.122.279 99.71 95.52 97.23 97.89 95.79 1.89 1.73
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 55
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan RSUD Kota Bandung
Dari hasil dan kajian sertai analisis dan evaluasi
pelaksanaan tugas dan fungsi RSUD Kota Bandung terdapat
beberapa permasalahan yang dinilai urgen untuk di analisis
lebih dalam untuk ditindak lanjuti pada masa yang akan
datang adalah sbb :
Kekuatan (Strengh)
1. Tersedianya Tenaga Medis Spesialis (PNS) tetap dan
didukung beberapa peralatan canggih.
2. Telah diperolehnya sertifikasi akreditasi RS tingkat
lanjutan dengan 12 (dua belas) pelayanan dan beberapa
pelayanan telah tersertifikasi Sistem Manajemen Mutu
Rumah Sakit (ISO 9001:2008).
3. Sebagai Rumah Sakit yang menerapkan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
(PPK-BLUD).
Kelemahan (weakness)
1. Masih kurangnya ketersediaan lahan parkir, sarana,
prasarana yang sesuai dengan standar pelayanan
Rumah Sakit.
2. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS)
belum terintegrasi dengan baik.
3. Monitoring, evaluasi dan analisis terhadap Kebijakan,
Program-program, Standar Pelayanan Minimal (SPM),
Standar Prosedur Operasional (SPO) dan hasil kegiatan
belum optimal.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 56
Peluang (Opportunity)
1. Diterapkannya Sistem Rujukan berjenjang dari tingkat
dasar ke tingkat lanjutan.
2. Pengembangan Pembangunan Pemerintahan Kota
Bandung kearah Bandung Timur membawa dampak
terhadap dinamika dan kegiatan penduduk sekitarnya.
3. Adanya kebutuhan dan pemanfaatan fasilitas
kesehatan oleh masyarakat yang cukup tinggi.
Ancaman (Threat)
1. Tuntutan Hukum dari masyarakat atas pelayanan
kesehatan meningkat
2. Banyaknya Rumah Sakit Swasta di Kota Bandung yang
megikuti program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
yang merupakan pesaing dalam meningkatkan kualitas
dan kuantitas pelayanan.
3. Pemahaman masyarakat terhadap pelaksanaan Sistem
Jaminan Kesehatan Nasional masih rendah.
Hasil identifikasi permasalahan yang ada dilakukan
analisis dan perumusan strategi dengan analisis SWOT yang
akan dilaksanakan sebagai dasar perencanaan dan program
untuk mencapai tujuan RSUD Kota Bandung.
Dengan analisis SWOT yang telah dilakukan juga di
ketahui posisi Organisasi RSUD Kota Bandung berada pada
Quadran I artinya masih dalam posisi ofensif/progressif,
mempunyai kekuatan dan peluang untuk dikembangkan.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 57
1
Strategi dapat disusun dengan mengintegrasikan faktor-
faktor internal dan eksternal yang menjadi faktor
keberhasilan sebagai berikut :
PERUMUSAN STRTEGI
Peluang (Opportunity) Ancaman (Threat)
1. Diterapkannya Sistem
Rujukan berjenjang dari
tingkat dasar ke tingkat
lanjutan.
1 Tuntutan Hukum dari
masyarakat atas
pelayanan kesehatan
meningkat.
2. Pengembangan
Pembangunan Pemerintahan
Kota Bandung kearah
Bandung Timur membawa
dampak terhadap dinamika
dan kegiatan penduduk
sekitarnya.
2. Banyaknya Rumah Sakit
Swasta di Kota Bandung
yang megikuti program
Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN) yang
merupakan pesaing dalam
meningkatkan kualitas
dan kuantitas pelayanan.
3. Adanya kebutuhan dan
pemanfaatan fasilitas
kesehatan oleh
masyarakat yang cukup
tinggi.
3. Pemahaman masyarakat
terhadap pelaksanaan
Sistem Jaminan Kesehatan
Nasional masih rendah.
Strength
II
Deffensive
IV
Liquidation
I
Offensive/Agressive
III
Reconsiliation
Weaknesess
Threats Opportunit
y
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 58
Kekuatan (Strengh) S-O S-T
1. Tersedianya Tenaga
Medis Spesialis tetap
(PNS) dan didukung
beberapa peralatan
canggih.
Mengoptimalkan pelayanan
rujukan tingkat lanjut dalam
memenuhi kebutuhan
masyarakat akan pelayanan
kesehatan dan arah
pengembangan pembangunan
Bandung Timur, didukung
tenaga medis, pelayanan medis,
peralatan medis yang bermutu
terakreditasi serta manajemen
RS yang menerapkan PPK BLUD.
Melaksanakan pelayanan
medis, dengan dilandasi Good
Clinical Governance (Tatakelola
Klinis yang Baik) dan Good
Governace (Tatakelola Rumah
sakit yang Baik) dalam
menghadapi era JKN,
persaingan dengan RS swata
dan menghindari tuntutan
hukum dari masyarakat.
2. Telah diperolehnya
sertifikasi akreditasi RS
tingkat lanjutan dengan
12 (dua belas) pelayanan
dan beberapa pelayanan
telah tersertifikasi Sistem
Manajemen Mutu Rumah
Sakit (ISO 9001:2008).
3.Sebagai Rumah Sakit
yang menerapkan Pola
Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum
Daerah (PPK-BLUD).
Kelemahan (weakness) W-O W-T
1. Masih kurangnya
ketersediaan lahan
parkir, sarana,
prasarana yang sesuai
dengan standar
pelayanan Rumah
Sakit.
Mengembangkan sarana
prasarana, SIM RS serta
optimalisasai monev dan analisis
terhadap kebijakan, program,
SPM/SOP yang ada untuk
mengembangkan pelayanan
rujukan tingkat lanjut serta
memenuhi kebutuhan
masyarakat sebagai dampak
pengembangan pembangunan ke
arah Bandung Timur.
Mengoptimalkan sarana
prasarana, SIM RS, mone dan
analisis serta pelaksanaan
SPM/SOP untuk
meningkatkan daya saing,
memenuhi kebutuhan serta
antisipasi tuntutan hukum
dari masyarakat. 2. Sistem Informasi
Manajemen Rumah
Sakit (SIM RS) belum
terintegrasi dengan
baik.
3. Monitoring, evaluasi
dan analisis terhadap
Kebijakan, Program-
program, Standar
Pelayanan Minimal
(SPM), Standar
Prosedur Operasional
(SPO) dan hasil
kegiatan belum
optimal.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 59
Hasil identifikasi permasalahan Berdasarkan Tugas dan
Fungsi Pelayanan RSUD Kota Bandung :
1. Monitoring, evaluasi dan analisis terhadap Kebijakan,
Program-program, Standar Pelayanan Minimal (SPM),
Standar Prosedur Operasional (SPO) dan hasil kegiatan
belum optimal.
2. Masih kurangnya ketersediaan lahan parkir, sarana,
prasarana yang sesuai dengan standar pelayanan Rumah
Sakit.
3. Tata kelola keuangan PPK-BLUD belum optimal.
4. Belum semua SDM Rumah Sakit mempunyai komitmen
organisasi, budaya kerja dan kinerja yang baik.
5. Belum adanya tenaga sub spesialis medis untuk
memenuhi standar pelayanan RS menuju kelas B.
6. Sistem Reward dan Punishment belum efektif bagi Sumber
Daya Manusia (SDM) Rumah Sakit.
7. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) belum
terintegrasi dengan baik.
8. Era pasar bebas Asia Tenggara dan China (Asean China
Free Trade Area = ACFTA) Tahun 2015, masuknya tenaga
kerja, modal dan fasilitas kesehatan swasta asing.
9. Banyaknya Rumah Sakit Swasta di Kota Bandung yang
megikuti program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
yang merupakan pesaing dalam meningkatkan kualitas
dan kuantitas pelayanan.
10. Pertambahan penduduk dan pola penyakit mulai dari
penyakit kronis sampai dengan degeneratif.
11. Resiko gangguan keamanan dan ketertiban yang
diakibatkan dari luar Rumah Sakit.
12. Pemahaman masyarakat terhadap pelaksanaan Sistem
Jaminan Kesehatan Nasional masih rendah.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 60
13. Terbukanya era ICT (information, comunication dan
technology) sehingga masyarakat atau pelanggan mudah
menyebarkan isu-isu negatif pelayanan Rumah Sakit.
14. Ancaman tuntutan Hukum dari masyarakat atas
pelayanan kesehatan meningkat.
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah Terpilih
3.2.1. Visi
Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang
diinginkan pada akhir periode perencanaan yang
didalamnya berisi suatu gambaran yang menantang
tentang keadaan masa depan, cita dan citra yang ingin
diwujudkan, dibangun melalui proses refleksi dan
proyeksi yang digali dari nilai-nilai luhur yang dianut
oleh seluruh komponen stakeholders.
Berdasarkan kondisi masyarakat Kota Bandung saat
ini, permasalahan dan tantangan yang dihadapi di masa
depan, serta dengan memperhitungkan faktor strategis
dan potensi yang dimiliki oleh masyarakat, pemangku
kepentingan, serta Pemerintah Daerah, mengacu kepada
gambaran pelayanan dan kinerja serta hasil kegiatan,
isu-isu permasalahan dan hambatan, faktor kunci
keberhasilan dan posisi organisasai RSUD Kota
Bandung, maka visi RSUD Kota Bandung sudah sangat
mendukung pencapaian visi maupun misi Pemerintah
Kota Bandung.
Demikian pula visi dan misi RSUD Kota Bandung
sangat menentukan arah tujuan keberadaan Kota
Bandung.
Renstra Pemerintah Kota Bandung dan Renstra
RSUD Kota Bandung berakhir pada tahun 2013, untuk
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 61
5 tahun kedepan Pemerintah Kota Bandung menetapkan
visi dan misi Tahun 2013-2018 yaitu :
”Terwujudnya Kota Bandung yang Unggul, Nyaman,
dan Sejahtera”
Renstra Kota Bandung yang dijabarkan kedalam
Rencana Pembanguan Jangka Menengah Daerah Kota
Bandung serta hasil analisis perkembangan RSUD Kota
Bandung disusunlah visi dan misi RSUD Kota Bandung
tahun 2013-2018.
Sebagai intitusi pelayanan kesehatan tidak terlepas
dari kebijakan Pemerintah Indonesia dalam
Pembangunan Kesehatan. Program-program di bidang
Kesehatan seperti Indeks Pembangunan Manusia,
Millenium Development Goals dimana bidang kesehatan
turut berperan dalam pencapaiannya.
Program yang paling aktual pada 5 tahun kedepan
dalam bidang kesehatan adalah pelaksanaan Undang-
Undang Jaminan Sosial Nasional dan Undang–Undang
tentang Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial Nasional,
Undang-Undang Rumah Sakit, Standar Akreditasi
Rumah Sakit 2012, Standar Pelayanan Minimal Rumah
Sakit, Peraturan Menter Kesehatan tentang Sistem
Rujukan Nasional akan mewarnai Program dan Kegiatan
Rumah Sakit yang akan datang.
3.2.2 Misi
Misi merupakan rumusan umum mengenai upaya-
upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.
Misi berfungsi sebagai pemersatu gerak, langkah dan
tindakan nyata bagi segenap komponen penyelenggara
program dan kegiatan tanpa mengabaikan mandat yang
diberikannya.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 62
Adapun misi Kota Bandung adalah sebagai berikut :
1. Mewujudkan Bandung nyaman melalui perencanaan
tataruang, pembangunan infrastruktur serta
pengendalian pemanfaatan ruang yang berkualitas
dan berwawasan lingkungan;
2. Menghadirkan tata kelola pemerintah yang efektif,
bersih danmelayani;
3. Membangun masyarakat yang mandiri, berkualitas
dan berdaya saing;
4. Membangun perekonomian yang kokoh,maju, dan
berkeadilan.
3.3. Telaahan Renstra Kementrian Kesehatan dan Renstra
Kota Bandung
RSUD Kota Bandung sebagai institusi pelayanan
kesehatan dalam melaksanakan tugas pokok mengacu
kepada program Pemerintah dalam pembangunan kesehatan.
Dalam Sistem Kesehatan Nasional dan Sistem Kesehatan
Kota Bandung rumah sakit berperan dalam menyediakan
pelayanan kesehatan rujukan/lanjutan dalam kegiatan
teknis operasional dikoordinir oleh Dinas kesehatan Kota
Bandung. Sehingga kegiatan RSUD Kota Bandung
merupakan bagian dari pelaksanaan program Pemerintah
Pusat dan Daerah. Perpres 72 tahun 2012 tentang Sistem
Kesehatan Nasional (SKN) menyebutkan: SKN menjadi acuan
dalam penyusunan dan pelaksanaan pembangunan
kesehatan yang dimulai dari kegiatan perencanaan sampai
dengan kegiatan monitoring dan evaluasi; (Pasal 5).
Terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,
dan/atau masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha,
dan lembaga swasta secara sinergis, berhasil guna dan
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 63
berdaya guna, sehingga terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi - tingginya. (Butir 96 Lampiran).
Rumah sakit masuk kedalam Sub Sistem Upaya
Kesehatan Upaya Kesehatan Perorangan diselenggarakan
oleh Pemerintah (termasuk TNI dan POLRI), pemerintah
daerah provinsi/kabupaten/kota, dan/atau
masyarakat/swasta melalui upaya peningkatan kesehatan,
pencegahan penyakit, pengobatan, dan pemulihan
kesehatan, dan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas
kesehatan.
Rencana Strategis Kementrian Kesehatan 2010-2014 yang
berkaitan dengan pelayanan rumah sakit adalah :
1. Peningkatan kesehatan ibu, bayi dan balita ; Rumah
Sakit melaksanakan program pelayanan PONEK
pelayanan kesehatan Ibu dan Anak, Pelayanan Rawat
Inap Rawat Jalan Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga
Berencana;
2. Perbaikan status gizi masyarakat; melaksanakan
pelayanan gizi rawat jalan dan rawat inap;
3. Pengendalian penyakit menular serta penyakit tidak
menular, diikuti penyehatan lingkungan; meliputi
pelayanan spesialistik dan non spesialistik. Khusus
terkait program MDGS program penanggulangan HIV
AIDs, Program TB, Program PONEK, dan Malaria. Penyakit
yang dapat dicegah dengan Imunisasi termasuk penyakit
Kejadia Luar Biasa (KLB);
4. Pemenuhan, pengembangan, dan pemberdayaan SDM
kesehatan; Pengadaan SDM baik secara kualitas dan
kuantitas melalui pengadaan dan Diklat;
5. Peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan,
keamanan, mutu dan penggunaan obat serta pengawasan
obat dan makanan; Penerapan formularium Nasional,
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 64
penggunaan obat generik, penyediaan obat dan
perbekalan kesehatan;
6. Pengembangan sistem Jaminan Kesehatan Masyarakat
(Jamkesmas);
7. Melaksanakan pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat
Jampersal dan Jamkesda;
8. Pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan bencana
dan krisis kesehatan; melalaui promosi kesehatan
masyarakat rumah sakit (PKMRS);
9. Peningkatan pelayanan kesehatan primer, sekunder dan
tersier, meliputi pengembangan pelayanan sekunder
dengan sumberdayanya.
Faktor yang menghambat dan permasalahan yang
mempengaruhi pencapaian Renstra RSUD Kota Bandung
yang sudah teridentifikasi anatara lain :
Beberapa faktor internal meliputi SDM terutama budaya
dan etos kerja masik perlu dioptimalkan, kuantitas SDM
belum ideal terutama pada pelayanan keperawatan, sarana
prasarana termasuk SIM RS masih perlu dikembangkan,
proses pelayanan termasuk SOP dan kebijakan-kebijakan
operasional dan manjemen pelayanan perlu ditingkatkan
penataannya, sehingga pencapaian output pelayanan baik
yang diinginkan oleh pihak ekternal (masyarakat maupun
pemilik/pemerintah) dapat tercapai dan terealisasikan.
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis
Pada bagian ini dikemukakan apa saja faktor-faktor
penghambat dan pendorong dari pelayanan SKPD yang
mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari
implikasi RTRW dan KLHS.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 65
Lokasi Rumah Sakit di Wilayah Bandung Timur sangat
berpengaruh terhadap kebutuhan masyarakat terhadap
fasilitas pelayanan kesehatan.
Akses yang mudah dijangkau menjadikan RSUD Kota
Bandung meningkat terus kunjungannya sehingga antara
kapasitas yang tersedia dengan kebutuhan pelayanan tidak
seimbang.
Oleh karena itu penambahan fasilitas pelayanan baik
jenis maupun jumlahnya terus diupayakan. Namun demikian
ada keterbatasan fisik lahan yang tidak sesuai dengan
kebutuhan sehingga berdampak pada kenyamanan
pelayanan dan sarana penunjang seperti lahan parkir, zonasi
serta alur pelayanan, pengolahan limbah, kesehatan
lingkungan (polusi, tingkat kebisingan, sumber air bersih,
dll).
Dalam zona wilayah rujukan Bandung Timur untuk
tingkat pelayanan lanjutan terdapat 2 RS Swasta, dokter
prakte swasta, klinik dan rumah bersalin, serta UPT
Puskesmas 11 buah namun yang memiliki rawat inap hanya
1 masih banyak pelayanan tingkat pertama masih dilakukan
di RSUD Kota Bandung. RSUD Kota Bandung berada pada
wilayah industri yang berpengaruh terhadap pola penyakit
serta pembiayaan kesehatan.
Pengembangan RS menuju kelas B sedang berjalan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat diwilayah ini namun
kendala terbesar adalah keterbatasan lahan dikarenakan
bangunan rumah sakit saat ini awalnya adalah puskesmas
ditingkatkan menjadi rumah dakit kelas D, seiring kebutuhan
pelayanan dilakukan penambahan fasilitas. Sehingga anatara
lahan yang tersedia dengan bangunan dan jenis pelayanan
yang bertambah sudah tidak sesuai standar.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 66
Faktor-faktor dari pelayanan RSUD Kota Bandung yang
mempengaruhi permasalahan pelayanan RS ditinjau dari:
1. Kondisi pelayanan RSUD Kota Bandung
Pelayanan RSUD Kota Bandung sudah jauh melampaui
status Kelas RS saat ini yaitu kelas C dimana standarnya
adalah terdapat 4 (empat) pelayanan spesialistis,
sedangkan saat ini sudah memiliki 17 pelayanan
spesialistis; 1 pelayanan kedokteran umum dan
kedokteran gigi. Namun kebutuhan rawat inap masih
kurang dengan kapasitas kamar rawat inap 218 TT
dibanding jumlah pelayanan spesialis dan kategori pasien
berdasarkan usia (bayi, anak, dewasa) dan jenis kelamin
(laki-laki dan perempuan yang harus dipisahkan).
Disamping itu penambahan tempat tidur diikuti
sarana dan SDM lainnya yang membutuhkan ruang lahan
pula. Sehingga sarana fisik bangunan RSUD Kota
Bandung secara luasannya masih menjadi permasalahan.
2. Sasaran jangka mencengah pada Renstra RSUD Kota
Bandung beberapa masih belum tercapai karena
dipengaruhi faktor lain yang saling berkaitan.
Diantaranya capaian SPM baik dari sisi input proses
maupun outputnya yang harus dipenuhi.
3. Sasaran jangka menengah dari Renstra Kota.
4. Implikasi RT RW bagi pelayanan RSUD Kota Bandung
terutama pada permintaan masyarakat menjadi tinggi
sedangkan kapasitas rumah sakit terbatas (masih banyak
pasien yang dirujuk untuk pelayanan ICU, NICU).
5. Implikasi KLHS bagi pelayanan RSUD Kota Bandung
terutama kualitas air bersih, udara yang berdampak pada
infeksi nosocomial.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 67
Dari berbagai permasalahan yang berkaitan dengan
RTRW lingkungan RSUD Kota Bandung idealnya untuk
mendapatkan RS yang sesuai standar kelas B diperlukan
relokasi, namun tentunya membutuhkan waktu dan
sumber daya yang tidak sedikit. Sehingga kondisi yang
ada sekarang harus tetap dioptimalkan sehingga tetap
berfungsi melayanan masyarakat dengan nyaman dan
aman.
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis
Metoda penentuan isu-isu strategis dan hasil penentuan
isu-isu strategis dilakukan dimulai dengan kajian hasil
kegiatan, identifikasi faktor internal berupa kekuatan dan
kelemahan organisasai, identifikasi faktor eksternal beruapa
peluan dan ancaman. Selanjutnya melalui Focus Group
Discusion (FGD) dilakukan penilaian faktor urgensi yang
bisa diangkat menjadi prioritas permasalahan.
Isu-isu yang teridentifikasi dilakukan analisis dengan
Teknik Analis Manajemen LAN dengan metode SWOT.
Dengan demikian, pada bagian ini diperoleh informasi
tentang apa saja isu strategis yang akan ditangani melalui
Renstra 2013-2018 yaitu:
1. Belum optimalnya pelayanan rujukan tingkat lanjut
dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan
pelayanan kesehatan.
2. Pelaksanaan pelayanan medis belum secara optimal
dilandasi Good Clinical Governance (Tatakelola Klinis
yang Baik) dan Good Governace (Tatakelola Rumah sakit
yang Baik) dalam menghadapi era JKN dan persaingan
dengan RS swasta.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 68
3. Belum optimalnya pengembangan sumber daya rumah
sakit untuk menunjang pengembangan pelayanan
rujukan tingkat lanjut serta memenuhi kebutuhan
masyarakat terhadap kualitas pelayanan kesehatan.
4. Belum optimalnya pemeliharaan/pengelolaan kualitas
kesehatan lingkungan rumah sakit untuk memberikan
kenyamanan kepada masyarakat.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 69
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN
KEBIJAKAN
4.1 Visi dan Misi RSUD Kota Bandung
4.1.1 Visi :
”Terwujudnya Rumah Sakit Yang Berkualitas”
Penjabaran Visi diatas adalah sebagai berikut :
Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan
merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat
diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya
kesehatan.
Berkualitas : sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan
Standar Akreditasi Rumah Sakit.
4.1.2 Misi :
“Melakukan upaya pelayanan kesehatan lanjutan yang
berkualitas kepada masyarakat”.
4.2 Misi, Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah RSUD Kota
Bandung
Berikut ini adalah tabel keterkaitan misi, tujuan dan
sasaran jangka menengah RSUD Kota Bandung :
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 70
Tabel 4.1
Keterkaitan Misi, Tujuan Dan Sasaran Jangka Menengah RSUD Kota Bandung Tahun 2016
Misi Tujuan Sasaran
1. Melakukan upaya pelayanan kesehatan
lanjutan yang berkualitas kepada
masyarakat
1. Terwujudnya Pelayanan Kesehatan
Lanjutan yang berkualitas kepada
Masyarakat
Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kesehatan
Rumah Sakit.
Meningkatnya kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja
birokrasi
Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan
pemerintahan yang bersih dan bebas KKN
Meningkatnya kualitas
lingkungan rumah sakit
4.3 Indikator Kinerja Utama (IKU)
Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan
dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah.
Indikator Kinerja Utama hasil review telah ditetapkan juga
Surat Keputusan Direktur RSUD Kota Bandung Nomor : 007/
1699-RSUD/ 2015 tentang Indikator Utama RSUD Kota
Bandung. Untuk lebih detailnya dapat lihat pada tabel berikut
ini :
Tabel 4.2 Indikator Kinerja Utama
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung
No Indikator Kinerja Utama Satuan Target
2014 2015 2016 2017 2018
1
Persentase Pencapaian Standar peningkatan mutu dan keselamatan
pasien % - - 80 80 80
2
Persentase pembangunan zona integritas % - - 80 82 85
3
Persentase Pencapaian pengukuran baku mutu lingkungan Rumah Sakit % - - 100 100 100
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 71
Tabel 4.3
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan RSUD Kota Bandung Visi : Terwujudnya Rumah Sakit Yang Berkualitas
TUJUAN
INDIKATOR
TUJUAN SASARAN
INDIKATOR
SASARAN
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-
2014 2015 2016 2017 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
MISI 1 : Melakukan upaya pelayanan kesehatan lanjutan yang berkualitas kepada masyarakat
Terwujudnya
Pelayanan
Kesehatan
Lanjutan yang
berkualitas
kepada
Masyarakat
1. Persentase
Pencapaian
Standar
peningkatan
mutu dan
keselamatan
pasien
1. Meningkatnya
Kualitas
Pelayanan
Kesehatan
Rumah Sakit.
1. Perentase Pencapaian
Standar peningkatan
mutu dan keselamatan pasien
- - 80 80 80
2. Pencapaian
Akreditasi Rumah Sakit.
Persiapan
Madya Madya Utama Utama Paripurna
3. Persentase Pengaduan
Pelayanan Rumah Sakit yang ditindaklanjuti
100 100 100 100 100
2. Persentase
pembangunan
zona integritas
4. Prosentase Pelayanan Terhadap Pasien Keluarga Miskin Yang Datang Ke Rumah Sakit
100 100 100 100 100
2. Meningkatnya
kapasitas dan
Akuntabilitas
Kinerja
birokrasi
5. Nilai Evaluasi AKIP.
B B A A A
3. Meningkatkan
kualitas
pelayanan
publik dan
pemerintahan
yang bersih
dan bebas KKN
6. Persentase penurunan Temuan
Pengelolaan Anggaran BPK/ Inspektorat.
- - 25 50 50
3. Persentase
Pencapaian
pengukuran
7. Rata – Rata Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM).
B B B B A
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 72
TUJUAN INDIKATOR
TUJUAN
SASARAN INDIKATOR
SASARAN
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-
2014 2015 2016 2017 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
baku mutu
lingkungan
Rumah Sakit
8. Persentase pembangunan zona integritas
- - 80 82 85
4. Meningkatnya
Kesadaran
Individu,
Keluarga dan
Masyarakat
Melalui
Penyehatan
Lingkungan
9. Pepersentase Pencapaian
pengukuran
baku mutu lingkungan
Rumah Sakit
- - 100 100 100
4.4 Strategi dan Kebijakan RSUD Kota Bandung
Strategi dan Kebijakan RSUD Kota Bandung Sebagaimana
pada tabel 4.4 di bawah ini :
Tabel 4.4 Strategi dan Kebijakan RSUD Kota Bandung 2013-2018
Visi : Terwujudnya Rumah Sakit Yang Berkualitas dan Nyaman
NO. SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN KEBIJAKAN TAHUNAN
2014 2015 2016 2017 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
MISI 1 : Melakukan upaya pelayanan kesehatan lanjutan yang berkualitas kepada masyarakat
1
Meningkatnya
kualitas
pelayanan
kesehatan rumah
sakit
Meningkatkan
kualitas dan
kuantitas
sumberdaya
penunjang pelayanan
kesehatan rumah
sakit
Pengadaan Peralatan
dan Perlengkapan
Kantor sesuai
kebutuhan
√ √ √ √ √
Ketersediaan Tenaga
dokter PTT dan Bidan
PTT
√ √ √ √ √
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 73
NO. SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN KEBIJAKAN TAHUNAN
2014 2015 2016 2017 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Ketersediaan obat dan
perbekalan kesehatan
sesuai kebutuhan
√ √ √ √ √
Jumlah kunjungan
pasien ke RS √ √ √ √ √
Meningkatkan
standarisasi rumah
sakit
Rumah sakit yang
terakreditasi versi 2012 √ √ √ √ √
Meningkatkan
profesionalisme dan
disiplin sumber daya
manusia rumah sakit
Pengadaan pakaian
khusus hari-hari
tertentu
√ √ √ √ √
Penyelenggaraan
pendidikan dan
pelatihan pegawai
rumah sakit.
√ √ √ √ √
Penyelenggaraan
pembinaan pegawai
rumah sakit
√ √ √
Meningkatkan
pemeliharaan,
pengembangan, dan
pembangunan
sarana dan
prasarana rumah
sakit yang memadai
Ketersediaan
perlengkapan gedung
kantor
√ √ √ √
Ketersediaan fasilitas
perawatan kesehatan
bagi penderita akibat
dampak asap rokok
√ √ √ √ √
Pembangunan gedung
rumah sakit √ √ √ √
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 74
NO. SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN KEBIJAKAN TAHUNAN
2014 2015 2016 2017 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Pembangunan ruang
laundry dan CSSD
rumah sakit
√
Pembangunan gudang
obat √
Pembangunan ruang
OK rumah sakit √
Ketersediaan peralatan
kesehatan sesuai
kebutuhan
√ √ √ √ √
Promosi kesehatan
lingkungan rumah
sakit
Penyelenggaraan
penyuluhan kesehatan
rumah sakit
√ √ √ √ √
2
Meningkatnya
akuntabilitas
kinerja
Meningkatkan
kinerja Rumah Sakit Penyusunan LKIP √ √ √ √ √
Menindaklanjuti hasil
temuan
BPK/Inspektorat
√ √ √ √ √
Sebagai implementasi dari kebijakan RSUD Kota Bandung
tahun 2013 – 2018 maka disusunlah rencana operasional dalam
mewujudkan tujuan dan sasaran yang akan dicapai sampai akhir
tahun 2018 dengan cara mengoptimalkan semua sumber daya
(Tenaga, sarana, prasarana, peralatan, peraturan-peraturan yang
mendukung/terkait serta majemen rumah sakit dalam rangka
memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat/pelanggan
terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan rumah sakit, yaitu
dengan salah satunya melaksanakan program peningkatan
pelayanan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), dengan kegiatan
pokok sebagai berikut :
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 75
Tabel 4.5
Program peningkatan pelayanan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Kota Bandung 2013-2018
Kegiatan Pelayanan:
Rencana Operasional Tahunan Penanggung jawab
kegiatan 2014 2015 2016 2017 2018
1. Penambahan 30 tempat
tidur √
Bidang Pelayanan Medis
dan Keperawatan
2. Penataan ruangan
rehabilitasi medis √
Bidang Pelayanan Medis
dan Keperawatan
3. Peningkatan program
MDGs √ √ √ √ √
Bidang Pelayanan Medis
dan Keperawatan
4. Pengembangan poliklinik
jantung dan urologi √
Bidang Pelayanan Medis
dan Keperawatan
5. Pengembangan NICU 3
(7) bed, ICU 4 (5) bed,
PICU (3), perinatologi
√ √
Bidang Pelayanan Medis
dan Keperawatan
6. Penambahan pelayanan
kamar operasi √
Bidang Pelayanan Medis
dan Keperawatan
7. Pengembangan
pelayanan Hemodialisa
(HD) menjadi 4 bed
√
Bidang Pelayanan Medis
dan Keperawatan
8. Pengembangan instalasi
Rehabilitasi Medis (RM) √
Bidang Pelayanan Medis
dan Keperawatan
9. Penambahan 20 tempat
tidur √
Bidang Pelayanan Medis
dan Keperawatan
10. Penambahan poliklinik
spesialis prostodonti,
konservasi, periodonti
√
Bidang Pelayanan Medis
dan Keperawatan
11. Pengembangan
pelayanan Hemodialisa
(HD) menjadi 20 bed
√
Bidang Pelayanan Medis
dan Keperawatan
12. Pengembangan gedung
rawat inap anak, ICU,
dan OK
√
Bidang Pelayanan Medis
dan Keperawatan
13. Penambahan peralatan
kesehatan √ √ √
Bidang Penunjang Medis
14. Penambahan IPAL
kapasitas 10m3/jam,
WTP/sumur dalam
kapasitas 10 m3/jam dan
√
Bidang Penunjang Medis
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 76
Kegiatan Pelayanan:
Rencana Operasional Tahunan Penanggung jawab
kegiatan 2014 2015 2016 2017 2018
generator set kapasitas
350 kva
15. Pengembangan gedung
laboratorium √
Bidang Penunjang Medis
16. Penambahan peralatan
kesehatan dan non
kesehatan
√ √
Bidang Penunjang Medis
17. Pengembangan gedung
CSSD, laundry, gudang
obat dan gudang umum
√
Bidang Penunjang Medis
18. Pembangunan Gedung
Rumah Sakit √ √
Bidang Penunjang Medis
19. Penambahan tenaga
medis subspesialis √
Bagian Umum dan
Keuangan
20. Penambahan tenaga
medis dan non medis √ √ √ √ √
Bagian Umum dan
Keuangan
21. Diklat pegawai √ √ √ √ √ Bagian Umum dan
Keuangan
22. Penambahan dokter
spesialis jaga onsite √
Bagian Umum dan
Keuangan
23. Terintegrasinya sistem
informasi untuk seluruh
pelayanan rumah sakit
√ √ √ √
Bidang Program dan
Pemasaran
24. Pendaftaran sistem online √ √ √ √ Bidang Program dan
Pemasaran
25. Website atau blog rumah
sakit √
Bidang Program dan
Pemasaran
26. Kajian organisasi RS
menjadi type B √
Bagian Umum dan
Keuangan
27. Realisasi rumah sakit
menjadi type B √
Bagian Umum dan
Keuangan
28. Menyusun, menjalankan,
monitoring dan evaluasi
tata kelola organisasi
rumah sakit yang sehat,
efektif dan efisien
√ √ √
Bagian Umum dan
Keuangan
29. Evaluasi hasil survey
kepuasan pelanggan √ √ √ √ √
Bidang Program dan
Pemasaran
30. Penyusunan LAKIP √ √ √ √ √ Bidang Program dan
Pemasaran
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 77
Standar Pelayanan Minimal bidang rumah sakit pada RSUD
Kota Bandung meliputi jenis pelayanan, indikator dan standar
pencapaian kinerja pelayanan rumah sakit, jenis pelayanan rumah
sakit yang wajib disediakan oleh rumah sakit, yang meliputi :
1. Pelayanan gawat darurat;
2. Pelayanan intensif care unit;
3. Pelayanan laundry;
4. Pelayanan rawat inap;
5. Pelayanan rawat jalan;
6. Pelayanan pengelolaan limbah;
7. Pelayanan laboratorium;
8. Pelayanan bedah central;
9. Pelayanan farmasi;
10. Pelayanan gizi;
11. Pelayanan pemulasaraan jenazah;
12. Pelayanan pemeliharaan sarana rumah sakit;
13. Pelayanan radiologi;
14. Pelayanan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI);
15. Pelayanan persalinan dan perinatologi;
16. Pelayanan administrasi manajemen;
17. Pelayanan rekam medis;
18. Pelayanan ambulance;
19. Pelayanan transfuse darah;
20. Pelayanan keluarga miskin;
21. Pelayanan rehabilitasi medik;
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 78
Tabel 4.6
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan RSUD Kota Bandung
Visi : Terwujudnya Rumah Sakit Yang Berkualitas dan Nyaman
No Indikator
Kondisi
Kinerja
Pada Awal
Periode
RPJMD
Target Capaian Setiap tahun
Kondisi
Kinerja
Pada
Akhir
Periode
RPJMD Tahun
2013
Tahun
2014
Tahun
2015
Tahun
2016
Tahun
2017
Tahun
2018
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Pelayanan Gawat Darurat
1. Kemampuan menangani
Life saving anak dan
dewasa
2. Pemberi pelayanan
kegawatdaruratan yang
bersertifikat
BLS/PPGD/GELS/ACLS/A
TLS
3. Waktu tanggap pelayanan
petugas instalasi gawat
darurat maksimal 5 menit
4. Jam buka pelayanan gawat
darurat 24 jam terus
menerus
5. Ketersediaan tim
penanggulangan bencana 1
(satu) tim
6. Kepuasan pelanggan
7. Kematian pasien kurang
daru sama dengan 24 jam
kurang dari 2 per seribu
8. Tidak adanya pasien yang
diharuskan membayar uang
muka
90
69
<5menit
100
100
75
<2/1000
100
92
75
<5menit
100
100
76
<2/1000
100
94
81
<5menit
100
100
77
<2/1000
100
100
100
<5menit
100
100
78
<2/1000
100
100
100
<5menit
100
100
79
<2/1000
100
100
100
<5menit
100
100
80
<2/1000
100
100
100
<5menit
100
100
80
<2/1000
100
2. Pelayanan Intensive Care Unit
1. Rata-rata pasien yang
kembali ke perawatan
intensif dengan kasus yang
sama <72 jam
2. Pemberi pelayanan unit
intensif dokter spesialis
3. Pemberi pelayanan unit
intensif perawat D3 dengan
sertifikat mahir ICU/setara
<3%
100
40
<3%
100
52
<3%
100
64
<3%
100
100
<3%
100
100
<3%
100
100
<3%
100
100
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 79
No Indikator
Kondisi
Kinerja
Pada Awal
Periode
RPJMD
Target Capaian Setiap tahun
Kondisi
Kinerja
Pada
Akhir
Periode
RPJMD Tahun
2013
Tahun
2014
Tahun
2015
Tahun
2016
Tahun
2017
Tahun
2018
1 2 3 4 5 6 7 8 9
3. Laundry
1. Tidak adanya kejadian linen
yang hilang
2. Ketepatan waktu
penyediaan linen untuk
ruang rawat inap
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
4. Pelayanan Rawat Inap
1. Pemberi pelayanan di rawat
inap adalah dokter spesialis
dan Pemberi pelayanan di
rawat inap adalah perawat
dengan minimal pendidikan
D3
2. Dokter penanggung jawab
pasien rawat inap
3. Ketersediaan pelayanan
rawat inap
4. Jam visite dokter spesialis
pkl. 08.00 s.d 14.00 setiap
hari kerja
5. Kejadian infeksi pasca
operasi kurang dari 1.5 %
6. Angka kejadian infeksi
nosokomial ≤ 1,5 %
7. Tidak adanya kejadian
pasien jatuh yang berakibat
kecacatan/kematian
8. Kematian pasien > 48 jam
9. Kejadian pulang paksa
10. Kepuasan pelanggan
11. Pasien rawat inap
Tuberkulosis yang ditangani
dengan strategi DOTS yang
dievaluasi secara kohort
12. Penegakan diagnosa TB
melalui pemeriksanaan
mikroskopis TB
13. Terlaksananya kegiatan
pencatatan dan pelaporan
TB di rumah sakit
100
100
100
100
0.9
≤ 1,5
100
<0.86
<1.8
90
100
22
100
100
100
100
100
1,5
≤ 1,5
100
<0,24
<5
90
100
25
100
100
100
100
100
1,5
≤ 1,5
100
<0,24
<5
90
100
43
100
100
100
100
100
1,5
≤ 1,5
100
<0,24
<5
90
100
60
60
100
100
100
100
1,5
≤ 1,5
100
<0,24
<5
90
100
60
60
100
100
100
100
1,5
≤ 1,5
100
<0,24
<5
90
100
60
60
100
100
100
100
1,5
≤ 1,5
100
<0,24
<5
90
100
60
60
5. Pelayanan Rawat Jalan
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 80
No Indikator
Kondisi
Kinerja
Pada Awal
Periode
RPJMD
Target Capaian Setiap tahun
Kondisi
Kinerja
Pada
Akhir
Periode
RPJMD Tahun
2013
Tahun
2014
Tahun
2015
Tahun
2016
Tahun
2017
Tahun
2018
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Dokter pemberi pelayanan di
Poliklinik Spesialis adalah
dokter spesialis
2. Ketersediaan pelayanan
rawat jalan ( klinis anak,
penyakit dalam, kebidanan,
bedah)
3. Jam buka pelayanan Pkl
08.00 s.d 13.00 WIB setiap
hari kerja, kecuali hari
Jum’at pkl 08.00 s.d 11.00
WIB
4. Waktu tunggu di rawat jalan
60 menit
5. Kepuasan pelanggan
6. Pasien rawat jalan
tubercolosis yang ditangani
dengan strategis DOTs
7. Kegiatan penegakan
diagnosis tuberkulosis di RS
melalui mikroskop TB.
8. Kegiatan pencatatan dan
pelaporan tuberkulosis di
RS
100
100
100
47 menit
86
87
60
60
100
100
100
60 menit
87
89
60
60
100
100
100
60 menit
88
91
60
60
100
100
100
60 menit
90
100
60
60
100
100
100
60 menit
90
100
60
60
100
100
100
60 menit
90
100
60
60
100
100
100
60 menit
90
100
60
60
6. Pengolahan Limbah
1. Baku mutu limbah cair CCD
BOD
2. Pengolahan limbah medis
padat sesuai dengan aturan
75
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
7. Laboratorium Patologi Klinik
1. Waktu tunggu hasil pelayanan
laboratorium <140 menit (kimia
darah dan darah rutin)
2. Pelaksana ekspertise oleh
dokter Sp.PK
3. Tidak adanya kesalahan
penyerahan hasil
pemeriksaan laboratorium
4. Kepuasan pelanggan
<140menit
65
100
93
<140menit
100
100
80
<140menit
100
100
80
<140menit
100
100
80
<140menit
100
100
80
<140me
nit
100
100
80
<140menit
100
100
80
8. Bedah Central
1. Waktu tunggu operasi elektif
maksimal 14 hari
≤14 hari
0
≤14 hari
<1%
≤14 hari
<1%
≤14 hari
<1%
≤14 hari
<1%
≤14 hari
<1%
≤14 hari
<1%
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 81
No Indikator
Kondisi
Kinerja
Pada Awal
Periode
RPJMD
Target Capaian Setiap tahun
Kondisi
Kinerja
Pada
Akhir
Periode
RPJMD Tahun
2013
Tahun
2014
Tahun
2015
Tahun
2016
Tahun
2017
Tahun
2018
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2. Kejadian kematian di meja
operasi
3. Tidak adanya kejadian
operasi salah sisi/sayatan
operasi
4. Tidak adanya kejadian
operasi salah orang
5. Tidak adanya kejadian salah
tindakan pada operasi
6. Tidak adanya kejadian
tertinggalnya benda asing
pada tubuh pasien setelah
operasi
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
9. Farmasi
1. Waktu tunggu pelayanan
obat :
a. Waktu tunggu
pelayanan obat jadi
maksimal 30 menit
b. Waktu tunggu
pelayanan obat racikan
60 menit
2. Tidak adanya kejadian
kesalahan pemberian obat
3. Kepuasan pelanggan
4. Penulis resep sesuai
formularium
≤21.16 menit
≤40.63 menit
100
76
100
≤30 menit
≤60 menit
100
77
100
≤30 menit
≤60 menit
100
78
100
≤30 menit
≤60 menit
100
80
100
≤30 menit
≤60 menit
100
80
100
≤30
menit
≤60
menit
100
80
100
≤30 menit
≤60 menit
100
80
100
10. Gizi
1. Ketepatan waktu pemberian
makanan kepada pasien
2. Sisa makanan yang tidak
termakan oleh pasien
3. Tidak adanya kesalahan
dalam pemberian diet
78
<32
100
80
<20
100
82
<20
100
90
<20
100
90
<20
100
90
<20
100
90
<20
100
11. Pemulasaraan Jenazah
1. Waktu tanggap pelayanan
pemulasaraan jenazah ≤ 2
jam
100 98 98 ≤ 2 jam ≤ 2 jam ≤ 2 jam ≤ 2 jam
12. Pemeliharaan sarana rumah
sakit / IPSRS
1. Kecepatan waktu
menanggapi kerusakan alat
100
98
100
99
100
100
80
100
80
100
80
100
80
100
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 82
No Indikator
Kondisi
Kinerja
Pada Awal
Periode
RPJMD
Target Capaian Setiap tahun
Kondisi
Kinerja
Pada
Akhir
Periode
RPJMD Tahun
2013
Tahun
2014
Tahun
2015
Tahun
2016
Tahun
2017
Tahun
2018
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2. Ketepatan waktu
pemeliharaan alat
3. Peralatan laboratorium dan
alat ukur yang digunakan
dalam pelayanan terkalibrasi
tepat waktu sesuai dengan
ketentuan
51
61
71
100
100
100
100
13. Radiologi
1. Waktu tunggu hasil
pelayanan foto rontgen
2. Pelaksana expertise hasil
pemeriksaan rontgen
3. Kejadian kegagalan
pelayanan rontgen
4. Kepuasan pelanggan
24 jam
86
<1.5
97
24 jam
100
<2
80
24 jam
100
<2
80
≤ 3 jam
100
<2
80
≤ 3 jam
100
<2
80
≤ 3 jam
100
<2
80
≤ 3 jam
100
<2
80
14. Pencegahan Dan Pengendalian
Infeksi (PPI)
1. Tersedia tim PPI RS yang
terlatih
2. Tersedia APD di setiap
instalasi
3. Kegiatan pencatatan dan
pelaporan infeksi nosokomial
/HAI (Healthcare Associated
Infection) di RS (min 1
parameter)
19
≥60
100
30
≥60
100
41
≥60
100
75
≥60
75
75
≥60
75
75
≥60
75
75
≥60
75
15. Persalinan Dan Perinatologi
(Kecuali Rumah Sakit Khusus
Di Luar Rumah Sakit Ibu Dan
Anak)
1. Kejadian kematian ibu
karena persalinan :
a. Pendarahan
b. Preeklampsi
c. Sepsis
2. Pemberi pelayanan
persalinan normal oleh
dokter terlatih atau bidan
3. Pemberi pelayanan
persalinan dengan penyulit
oleh Tim PONEK yang
terlatih
<0.7
<0
<0
100
100
100
<1
<30
<0,2
100
100
100
<1
<30
<0,2
100
100
100
<1
<30
<0,2
100
100
100
<1
<30
<0,2
100
100
100
<1
<30
<0,2
100
100
100
<1
<30
<0,2
100
100
100
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 83
No Indikator
Kondisi
Kinerja
Pada Awal
Periode
RPJMD
Target Capaian Setiap tahun
Kondisi
Kinerja
Pada
Akhir
Periode
RPJMD Tahun
2013
Tahun
2014
Tahun
2015
Tahun
2016
Tahun
2017
Tahun
2018
1 2 3 4 5 6 7 8 9
4. Pemberi pelayanan
persalinan dengan tindakan
operasi oleh dokter spesialis
Obgyn, anak dan anestesi
5. Kemampuan menangani
BBLR 1500 gr 2500 gr tanpa
penyulit
6. Pertolongan persalinan
memalui seksio cesaria
7. Keluarga berencana :
a. Presentase KB
(vasektomi &
tubektomi) yang
dilakukan oleh tenaga
kompeten dr. SpOG, dr.
SpB, dr. SpU, dokter
umum terlatih
b. Presentase peserta KB
mantap yang mendapat
konseling KB mantap
oleh bidan terlatih
8. Kepuasan pelanggan
74
<15
100
100
80
80
<20
100
100
80
85
<20
100
100
80
90
<20
100
100
80
95
<20
100
100
80
100
<20
100
100
80
100
<20
100
100
80
16. Administrasi Dan Manajemen
1. Tindak lanjut penyelesaian
hasil pertemuan/rapat
direksi
2. Kelengkapan laporan
akuntabilitas kinerja RS
3. Ketepatan waktu
pengusulan kenaikan
pangkat
4. Ketepatan waktu
pengurusan kenaikan gaji
berkala
5. Karyawan yang mendapat
pelatihan minimal 20 jam
per tahun
6. Cost recovery
7. Ketepatan waktu
penyusunan laporan
keuangan
8. Kecepatan waktu pemberian
informasi tentang tagihan
pasien rawat inap <2 jam
100
100
100
100
≥ 60
≥ 40
93
-
100
100
100
100
≥ 60
≥ 40
94
<2 jam
100
100
100
100
≥ 60
≥ 40
95
<2 jam
100
100
100
100
≥ 60
≥ 40
100
<2 jam
100
100
100
100
≥ 60
≥ 40
100
<2 jam
100
100
100
100
≥ 60
≥ 40
100
<2 jam
100
100
100
100
≥ 60
≥ 40
100
<2 jam
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 84
No Indikator
Kondisi
Kinerja
Pada Awal
Periode
RPJMD
Target Capaian Setiap tahun
Kondisi
Kinerja
Pada
Akhir
Periode
RPJMD Tahun
2013
Tahun
2014
Tahun
2015
Tahun
2016
Tahun
2017
Tahun
2018
1 2 3 4 5 6 7 8 9
9. Ketepatan waktu pemberian
imbalan (insentif) sesuai
kesepakatan waktu
60 68 76 100 100 100 100
17. Rekam Medis
1. Kelengkapan pengisian
rekam medis 24 jam setelah
selesai pelayanan
2. Kelengkapan informed
concent setelah
mendapatkan informasi yang
jelas
3. Waktu penyediaan dokumen
rekam medis pelayanan
rawat jalan maksimal 10
menit
4. Waktu penyediaan dokumen
rekam medis pelayanan
rawat inap maksimal 10
menit
5.
96
93
4.05 menit
6 menit
95
100
10 menit
15 menit
96
100
10 menit
10 menit
100
100
≤ 15 menit
10 menit
100
100
≤ 15
menit
10 menit
100
100
≤ 15
menit
10 menit
100
100
≤ 15 menit
10 menit
18. Pelayanan Ambulance
1. Waktu pelayanan
ambulance/kereta jenazah
2. Kecepatan / ketanggapan
memberikan pelayanan
ambulance / kereta jenazah
di rumah sakit <30 menit
24 jam
100
24 jam
100
24 jam
100
24 jam
100
24 jam
100
24 jam
100
24 jam
100
19. Pelayanan Transfusi Darah
1. Kebutuhan darah bagi setiap
pelayanan transfusi
2. Kejadian reaksi transfusi
97
<0,013
100
<0,01
100
<0,01
100
<0,01
100
<0,01
100
<0,01
100
<0,01
20. Pelayanan Keluarga Miskin
1. Pelayanan terhadap pasien
GAKIN yang datang ke RS
pada setiap unit pelayanan
100 100 100 100 100 100 100
21. Pelayanan Rehabilitasi Medik
1. Kejadian Drop Out pasien
terhadap pelayanan
rehabilitasi medik yang
direncanakan
<27
100
<50
100
<50
100
<50
100
<50
100
<50
100
<50
100
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 85
No Indikator
Kondisi
Kinerja
Pada Awal
Periode
RPJMD
Target Capaian Setiap tahun
Kondisi
Kinerja
Pada
Akhir
Periode
RPJMD Tahun
2013
Tahun
2014
Tahun
2015
Tahun
2016
Tahun
2017
Tahun
2018
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2. Tidak adanya kejadian
kesalahan tindakan
rehabilitasi medis
3. Kepuasan pelanggan
80
80
80
80
80
80
80
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Untuk mewujudkan Visi, Misi, Tujuan, Strategi dan kebijakan
serta memperhatikan posisi organisasi hasil analisis lingkungan,
maka pada tahun 2016 strategi dikembangkan dengan 11 program
dan kegiatannya. Program-program tersebut kemudian dijabarkan
lebih lanjut menjadi kegiatan yang akan dilaksanakan setiap
tahunnya. Untuk mengukur tingkat keberhasilan program, maka
diperlukan parameter / indikator kinerja setiap program, kelompok
sasaran dan pendanaan indikatif. Rincian program dan kegiatan
dapat diuraikan dibawah ini :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
Program ini dicapai dengan kegiatan :
a. Kegiatan penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
b. Kegiatan penyediaan jasa tenaga pendukung administrasi
perkantoran/teknis perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana.Aparatur
Program ini dicapai dengan kegiatan :
a. Kegiatan Pengadaan perlengkapan gedung kantor
3. Program peningkatan disiplin aparatur
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 86
Program ini dicapai dengan kegiatan :
a. Kegiatan pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu
4. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Program ini dicapai dengan kegiatan :
a. Kegiatan pendidikan dan pelatihan formal
b. Kegiatan pembinaan kinerja aparatur
5. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan
capaian kinerja dan keuangan
Program ini dicapai dengan kegiatan :
a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi
kinrja SKPD
6. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan.
Program ini dicapai dengan kegiatan :
a. Kegiatan pengadaan obat dan perbekalan kesehatan
7. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat.
Program ini dicapai dengan kegiatan :
a. Kegiatan penyuluhan masyarakat pola hidup sehat
8. Program Pengembangan Lingkungan
Program ini dicapai dengan kegiatan :
a. Peningatan derajat kesehatan masyarakat dengan
penyediaan fasilitas perawatan kesehatan bagi penderita
akibat dampak asap rokok.
9. Program Standarisasi pelayanan kesehatan.
Program ini dicapai dengan kegiatan :
a. Kegiatan Akreditasi Rumah Sakit.
10. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana
Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit
Paru/Rumah Sakit Mata.
Program ini dicapai dengan kegiatan :
a. Kegiatan Pembangunan gedung rumah sakit
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 87
b. Kegiatan Pembangunan gudang obat
c. Kegiatan Pengadaan alat kesehatan
11. Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah
Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah
Sakit Mata
Program ini dicapai dengan kegiatan :
a. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah Sakit
b. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Alat-Alat Kesehatan
Rumah Sakit
12. Program Peningkatan Pelayanan Badan Layanan Umum
Daerah (BLUD).
Program ini dicapai dengan kegiatan :
a. Kegiatan Pelayanan
Rencana program dan kegaitan, indikator kinerja, kelompok
sasaran dan pendanaan indikatif dapat dilihat dalam Tabel 5.1.
Rencana strategis ini akan dilaksanakan secara bertahap setiap
tahun dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2018 untuk
mendapatkan kondisi yang diharapkan sesuai dengan yang
tertuang dalam visi misi Rumah Sakit.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 88
Tabel 5.1
Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja,Kelompok Sasaran, Dan Pendanaan Indikatif RSUD Kota Bandung
Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran Kode
Program dan
Kegiatan
Indikator
Kinerja
Program
(Outcome) dan
Kegiatan
(Output)
Data Capaian
pada Tahun
Awal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit Kerja
SKPD Penang-
gung-jawab
Lokasi
2014 2015 2016 2017 2018 Kondisi Kinerja pada akhir periode
Renstra SKPD
target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Terwujudnya
Pelayanan
Kesehatan
Lanjutan yang
berkualitas
kepada
Masyarakat
1 02 1 0 2 02 01 Program pelayanan administrasi perkantoran
Cakupan pelayananadministrasi perkantoran
100% 1.962.850.000 100% 1.595.928.800 100% 2.738.500.000 100% 2.965.412.592 100% 3.261.953.851 100% 12.524.645.243 RSUD
1 02 1 0 2 02 01 13
Kegiatan penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
Tersedianya peralatan dan perlengkapan kantor sesuai kebutuhan
100% 783.650.000 100% 789.528.000 100% 646.000.000 100% 718.800.000 100% 790.680.000 100% 3.728.658.000
1 02 1 0 2 02 01 19
Kegiatan penyediaan jasa tenaga pendukung administrasi perkantoran/teknis perkantoran
Tersedianya tenaga dokter PTT dan bidan PTT
1 tahun 1.179.200.000 1 tahun 806.400.000 1 tahun 2.092.500.000 1 tahun 2.246.612,592 1 tahun 2.471.273.851 1 tahun 6.551.620.464
1 02 1 02 02 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Cakupan sarana dan prasarana aparatur
- - 100% 858.236.200 100% 125.000.000 100% 500.000.000 100% 550.000.000 100% 2.033.236.200 RSUD 1
1 02 1 02 02 02 07 Kegiatan Pengadaan perlengkapan gedung kantor
Tersedianya sarana dan prasarana gedung kantor
- - 100% 858.236.200 100% 125.000.000 100% 500.000.000 100% 550.000.000 100% 2.033.236.200 1
1 02 1 02 02 03
Program peningkatan disiplin aparatur
Pelanggaran disiplin pegawai
0% 251.300.00 0% 296.167.500 0% 276.430.000 0% 304.073.000 0% 334.480.300 0% 1.236.280.800 RSUD
1 02 1 02 02 03 05
Kegiatan pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu
Tersedianya pakaian khusus hari-hari tertentu
100% 251.300.00 100% 296.167.500 100% 276.430.000 100% 304.073.000 100% 334.480.300 100% 1.236.280.800
1 02 1 02 02 05
Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Presentase sumber daya aparatur memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100% 850.000.000 100% 961.016.900 100% 800.000.000 100% 1.000.000.000 100% 1.100.000.000 100% 4.711.016.900 RSUD
1 01 1 02 02 05 01 Pendidikan dan pelatihan formal
Presentase jumlah pegawai yang mengikuti pendidikan dan pelatihan
100% 600.000.000 100% 821.433.860 100% 625.000.000 100% 1.000.000.000 100% 1.100.000.000 100% 4.146.433.860
1 02 1 02 02 05 04 Pembinaan kinerja aparatur
Presentase jumlah pegawai yang mengikuti pembinaan
100% 250.000.000 100% 175.000.000 100% 100% 425.000.000
1 02 1 02 02 05 10
Pemberian beasiswa untuk PNS Kab/ Kota program S1 (Banprov)
Presentase sumber daya aparatur memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100% 139.583.040 139.583.040
1 02 1 02 02 06
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporaan
Presentase peningkatan pengembangan sistem pelaporaan
100% 25.000.000 50.000.000 55.000.000 130.000.000
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 89
Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran Kode
Program dan
Kegiatan
Indikator
Kinerja
Program
(Outcome) dan
Kegiatan
(Output)
Data Capaian
pada Tahun
Awal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit Kerja
SKPD Penang-
gung-jawab
Lokasi
2014 2015 2016 2017 2018 Kondisi Kinerja pada akhir periode
Renstra SKPD
target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
capaian kinerja dan keuangan
capaian kinerja dan keuangan
1 02 1 02 02 06 01
Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
Tersusunnya penyusunan laporan capaian kinerja
100% 25.000.000 50.000.000 55.000.000 130.000.000
1 02 1 0 2 02 15
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
Cakupan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan sesuai kebutuhan
100% 406.350.000 100% 1.009.634.440 100% 534.900.000 100% 1.010.000.000 100% 1.111.000.000 100% 4.071.884.440 RSUD
1 02 1 0 2 02 15 01
Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan
Tersedianya obat dan perbekalan kesehatan sesuai kebutuhan
100% 406.350.000 100% 1.009.634.440 100% 534.900.000 100% 1.010.000.000 100% 1.111.000.000 100% 4.071.884.440
1 02 1 02 02 19
Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
Tingkat promosi kesehatan rumah sakit
100% 51.350.000 100% 99.550.000 100% 101.200.000 100% 500.000.000 100% 550.000.000 100% 1.302.100.000 RSUD
1 02 1 02 02 19 02
Kegiatan Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat
Terlaksananya penyuluhan kesehatan pada pengunjung rumah sakit
100% 51.350.000 100% 99.550.000 100% 101.200.000 100% 500.000.000 100% 550.000.000 100% 1.302.100.000
1 02 1 02 02 21
Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Cakupan ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan akibat dampak asap rokok
100% 1.346.000.000 100% 1.244.160.000 100% 1.402.812.000 100% 1.480.600.000 100% 1.628.660.000 100% 7.102.232.000 RSUD
1 02 1 02 02 21 06
Kegiatan peningkatan derajat kesehatan masyarakat dengan penyediaan fasilitas perawatan kesehatan bagi penderita akibat dampak asap rokok
Tersedianya alat-alat kedokteran /kesehatan sesuai kebutuhan
100% 1.346.000.000 100% 1.244.160.000 100% 1.402.812.000 100% 1.480.600.000 100% 1.628.660.000 100% 7.102.232.000 RSUD
1 02 1 02 02 23
Program Standarisasi pelayanan kesehatan
Prosentase pelayanan kesehatan memenuhi standar
100% 100.000.000 100% 146.725.000 100% 100.000.000 100% 100.000.000 100% 200.000.000 100% 646.725.000 RSUD
1 02 1 02 02 23 07 Kegiatan akreditasi rumah sakit
Rumah sakit Terakreditasi Versi 2012
Terakreditasi penuh 12
pelayanan (versi 2007)
100% 100.000.000 Tk. Madya 146.725.000 Tk. Utama 100.000.000 Tk. Utama 100.000.000 Tk. Paripurna 200.000.000 Tk. Paripurna 646.725.000
1 02 1 02 02 26
Program Pengadaan Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru/Rumah Sakit Mata
Cakupan ketersediaan sarana prasarana rumah sakit yang memadai
80% 3 Paket, 100% 20.688.600.000 1 unit, 100% 36.313.069.656 1 unit, 100% 58.885.240.174 1 unit, 100% 1.020.000.000.0
00 1 unit, 100% 65.000.000.000
3 Paket, 2 Unit, 100%
1.200.886.909.830 RSUD
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 90
Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran Kode
Program dan
Kegiatan
Indikator
Kinerja
Program
(Outcome) dan
Kegiatan
(Output)
Data Capaian
pada Tahun
Awal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit Kerja
SKPD Penang-
gung-jawab
Lokasi
2014 2015 2016 2017 2018 Kondisi Kinerja pada akhir periode
Renstra SKPD
target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 02 1 02 02 26 01
Kegiatan pembangunan gedung rumah sakit
Tersedianya bangunan baru rumah sakit sesuai persyaratan kelas rumah sakit
2 PAKET 3.427.400.000 1 unit 1.234.289.000 1 unit 25.000.000.000 1 unit 1.000.000.000.0
00 1 unit 25.000.000.000
2 Paket, 2 unit
1.054.661.689.000
1 02 1 02 02 26 03 Kegiatan Pembangunan gudang obat
Tersedianya bangunan gudang obat yang memadai
1 PAKET 1.513.700.000 100% 30.385.240.174 1 PAKET 31.898.940.174
1 02 1 02 02 26 18 Kegiatan pengadaan alat kesehatan
Tersedianya peralatan kesehatan sesuai kebutuhan
100% 15.747.500.000 100% 33.843.230.656 20.000.000.000 40.000.000.000 100% 109.590.730.656
1 02 1 02 02 26 20
Pengadaan ambulance/ mobil jenazah
Tersedianya ambulance yang memadai
100% 1.226.550.000 1.226.550.000
1 02 1 02 02 26 27
Pengadaan alat-alat kesehatan (DAK)
Tersedianya peralatan kesehatan yang memadai
100% 3.500.000.000 3.500.000.000
1 02 1 02 02 27
Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata
Cakupan ketersediaan pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit yang memadai
100% 3.000.000.000 100% 3.000.000.000 100% 9.000.000.000
1 02 1 02 02 27 01
Kegiatan PemeliharaanRutin/Berkala Rumah Sakit
Tersedianya pemeliharaan rutin/berkala rumah sakit
100% 500.000.000 100% 500.000.000 100% 1.500.000.000
1 02 1 02 02 27 02
Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Alat-Alat Kesehatan Rumah Sakit
Tersedianya pemeliharaan rutin/berkala alat kesehatan rumah sakit
100% 2.500.000.000 100% 2.500.000.000 100% 7.500.000.000
1 02 1 02 03 33
Program peningkatan pelayanan kesehatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
Cakupan pelayanan RS
100% 40.000.000.000 100% 100.000.000.000 100% 100.000.000.000 100% 120.000.000.000 100% 120.000.000.000 100% 480.000.000.000
1 02 1 02 03 33 01
Kegiatan Pelayanan
Jumlah kunjungan pasien ke RS
Peningkatan
kunjungan (3%) 40.000.000.000
Peningkatan kunjungan (3%)
100.000.000.000 Peningkatan
kunjungan (3%) 100.000.000.000
Peningkatan kunjungan (3%)
120.000.000.000 Peningkatan
kunjungan (3%) 120.000.000.000
Peningkatan kunjungan (3%)
480.000.000.000
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 91
BAB VI
INDIKATOR KINERJA RSUD KOTA BANDUNG YANG MENGACU
PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Penetapan indikator kinerja atau ukuran kinerja akan
digunakan untuk mengukur kinerja atau keberhasilan organisasi
dan merupakan syarat penting untuk menetapkan rencana kinerja
sebagai penjabaran dari RPJMD.
Secara umum indikator kinerja yang telah ditetapkan oleh
RSUD Kota Bandung mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD
Kota Bandung. Adapun tujuan dan sasaran RPJMD Kota Bandung
yang terkait dengan urusan kesehatan terdapat dalam misi 3
“Membangun Masyarakat yang mandiri, berkualitas dan berdaya
saing” adalah :
a. Tujuan : Peningkatan taraf kesehatan masyarakat secara
berkelanjutan.
b. Sasaran :
1. Meningkatnya akses pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
bagi masyarakat yang bermutu, merata, dan terjangkau.
2. Meningkatnya kesadaran individu, keluarga dan masyarakat
melalui promosi, pemberdayaan dan penyehatan lingkungan.
6.1. Tujuan
Tujuan RSUD Kota Bandung yaitu :
“ Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Lanjutan yang
berkualitas kepada Masyarakat ”.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 92
6.2 Sasaran
Makna penetapan sasaran RSUD Kota Bandung dalam
penyelenggaran pelayanan kesehatan yaitu meningkatnya
pelayanan kesehatan di RSUD Kota Bandung sebagai Rumah
Sakit yang berkualitas dan nyaman.
Berdasarkan makna penetapan sasaran tersebut maka,
untuk tahun 2013-2018 Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Bandung menetapkan sasaran dengan rincian sebagai
berikut :
1. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan rumah sakit.
2. Meningkatnya kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja
birokrasi.
3. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan
pemerintahan yang bersih dan bebas KKN.
4. Meningkatnya kualitas lingkungan rumah sakit.
6.3. Indikator Kinerja
Perumusan indikator kinerja RSUD Kota Bandung dalam
Rencana Strategis ini mengacu pada tujuan dan sasaran
RPJMD, dan disesuaikan dengan Peraturan Walikota
Bandung Nomor 193 tahun 2013 tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung. Standar
Pelayanan Minimal adalah ketentuan tentang jenis dan mutu
pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang
berhak diperoleh setiap warga secara minimal.
Indikator Kinerja RSUD Kota Bandung yang mengacu
pada tujuan dan sasaran RPJMD disajikan dalam tabel 6.3
berikut ini :
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 93
Tabel 6.1 Indikator Kinerja RSUD Kota Bandung Yang Mengacu Pada
Tujuan dan Sasaran RPJMD
TUJUAN INDIKATOR
TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN
KONDISI AWAL
RPJMD
(2013)
TARGET KINERJA PADA TAHUN KONDISI AKHIR RPJMD
(2018) 2014 2015 2016 2017 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Terwujudnya pelayanan kesehatan lanjutan yang berkualitas
kepada masyarakat
1. Persentase Pencapaian Standar peningkatan mutu dan
keselamatan pasien
2. Persentase pembangunan zona integritas
3. Persentase Pencapaian pengukuran baku mutu lingkungan
Rumah Sakit
1. Meningkatnya Kualitas
Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit.
1. Perentase Pencapaian Standar peningkatan
mutu dan keselamatan pasien
- - 80 80 80 80
2. Pencapaian Akreditasi Rumah Sakit.
% Persiapan
Madya Madya Utama Utama Paripurna Paripurna
3. Persentase Pengaduan Pelayanan Rumah Sakit yang ditindaklanjuti.
Tingkat 100 100 100 100 100 100
4. Prosentase Pelayanan Terhadap Pasien Keluarga Miskin Yang
Datang Ke Rumah Sakit
% 100 100 100 100 100 100
2. Meningkatnya kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja birokrasi
5. Nilai Evaluasi AKIP. Kategori B B A A A A
3. Meningkatkan kualitas
pelayanan publik dan pemerintahan yang bersih dan bebas
KKN
6. Persentase penurunan Temuan Pengelolaan Anggaran BPK/ Inspektorat.
% - - 25 50 50 50
4. Meningkatnya
kualitas lingkungan rumah sakit
7. Rata – Rata Indeks
Kepuasan Masyarakat (IKM).
Kategori B B B B A A
8. Persentase
pembangunan zona integritas
% - - 80 82 85 85
9. Persentase Pencapaian pengukuran baku mutu lingkungan Rumah Sakit
% - - 100 100 100 100
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 94
BAB VII
PENUTUP
Dokumen Rencana Strategis Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Bandung 2013 - 2018 reviu tahun 2016 ini mengacu pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung
Tahun 2013 – 2018 dan didasarkan pada hasil pengamatan dan
telaahan dengan melakukan analisis lingkungan (SWOT) serta hasil
penyelarasan yang merupakan upaya stratejik dalam menghadapi
situasi yang cepat berubah sehingga manajemen rumah sakit
berkemampuan untuk menyesuaikan segala perubahan tersebut.
Pencapaian program dan kegiatan, serta indikator kinerja
sesuai SPM RSUD Kota Bandung ditargetkan secara bertahap
selama 5 (lima) tahun, dan evaluasi dilakukan setiap periode
tertentu (triwulanan, semester, tahunan) disesuaikan dengan
kebutuhan dari unit operasional tertentu. Hasil evaluasi dipakai
sebagai dasar untuk menentukan langkah-langkah berikutnya.
Dalam upaya pengenalan dan pengembangan RSUD Kota
Bandung, serta untuk mendukung upaya kesehatan masyarakat
maka perlu dilakukan promosi secara pro aktif dengan menawarkan
produk layanan yang berkualitas dan berorientasi kepada kepuasan
pelanggan.
Demikianlah reviu tahun 2016 Rencana Strategis ini disusun
sebagai arah dan pedoman dalam menyusun pengembangan
program yang tertuang dalam Rencana Kerja Tahunan dan Rencana
Bisnis Anggaran sehingga setiap kegiatan dan program di setiap
unit kegiatan dapat dipertanggungjawabkan dalam
pelaksanaannya.
*****
top related