revisiku baruuu
Post on 25-Oct-2015
22 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
1. Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan realisasi dari kurikulum
Fakultas Ekonomi Nusantara PGRI Kediri.
2. Pelaksanaan Praktik Krja Lapangan (PKL) sebagai perwujudan dari “Link
and Match“ antara fakultas dengan dunia usaha dan industri sebagai upaya
meningkatkan kualitas lulusan Fakultas Ekonomi dalam mencapai tujuan
pendidikan dengan tuntutan kebutuhan dunia kerja.
3. Merupakan Program Akademik yang terstruktur dengan bobot 4 (empat)
SKS adalah aplikasi dari berbagai mata kuliah pada Program Studi
Manajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Nusantara PGRI
Kediri.
1.2 Tujuan dan Fungsi Praktik Kerja Lapangan
1. Tujuan kegiatan Praktik Kerja Lapangan adalah agar mahasiswa mendapat
pengalaman kerja yang relevan, sehingga mahasiswa memiliki
pengetahuan, sikap dan keterampilan di bidangnya.
2. Fungsi kegiatan Praktik Kerja Lapangan adalah sebagai wahana pelatihan
kerja bagi mahasiswa diluar kampus di bidangnya masing-masing.
1
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Bidang Manajemen dan Organisasi
2.1.1. Sejarah PT Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula
“Meritjan”Kediri
PT.Perkebunan Nusantara X (Persero)PabrikGula Meritjan Kediri
didirikan tahun 1903 oleh Nederland Indische Landbouw
Maatshaaps(NILM),dan berproduksi hingga tahun 1935. Pada tahun tersebut
PT.Perkebunan Nusantara X (Persero)PabrikGula Meritjan Kediri ditutup
karena meletusnya Perang Dunia II,kemudian dari tahun 1942 sampai dengan
tahun 1945 PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula Meritjan Kediri
didudukioleh Jepang dan digunakan sebagai pabrik senjata. Pada tahun 1945-
1946 perusahaan dibagi menjadi dua bagian,yaitu bagian pertama sebagai
pabrik senjata dan yang kedua merupakan perkebunan tebu.Dimana
perkebunan tebu tersebut diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara
Perusahaan Gula Negara (BPPGN)dan tebunya digiling di PT.Perkebunan
Nusantara X (Persero)Pabrik Gula Pesantren Kediri.
Pada tahun 1948 PT. Perkebunan Nusantara X (Persero)Pabrik Gula
Meritjan Kediri di ambil alih oleh Belanda sampai dengan tahun 1957 sesuai
Sinder Kebun Penguasa Militer/Menteri Pertanian No.1042/PRT/195,semua
perusahaan di ambil alih pemerintah Republik Indonesia dibawah suatu badan
yaitu Perusahaan Perkebunan Negara (PPN)baru, yang berkedudukan di setiap
Daerah Swantara Tingkat I.Pada tahun 1959 diadakan pembagian pra unit dan
PT.Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula Meritjan Kediri termasuk
dalam Pra Unit Gula A. Berdasarkan prosedur Percobaan No.166/1961 tanggal
26 April 1961,bentuk pra unit di gabungkan dan dihapuskan menjadi bentuk
kesatuan, dan PT.Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula Meritjan
Kediri di kuasai oleh Badan Perusahaan Umum-Perusahaan Perkebunan
Negara (BPU-PPN) yang berkedudukan di Surabaya,hal ini berlangsung hingga
tahun 1963. Dan Berdasarkan Prosedur Percobaan no. 13/1968 bentukBadan
2
Usaha Umum-Perusahaan Perkebunan Negara (BPU-PPN). Pada pertengahan
tahun 1968, berdasarkan Prosedur Percobaan (PNP),dimana PT.Perkebunan
Nusantara X (Persero) Pabrik Gula Meritjan Kediri termasuk dalam PNP XXI
yang berkedudukan di Surabaya dan badan hokum beralih pada Direksi PNP
XXI digabung dengan PNP XXII dalam bentuk perseroan, PT.Perkebunan
XXI-XXII(Persero) Pabrik Gula Meritjan Kediri sebagai salah satu unit
produksinya. Sesuai dengan akta yang dibuat di depan Notaris Imas
Fatimah,SH Jakarta No.109-13/8-1984, kemudian mengalami perubahan sesuai
Surat Keputusan No.41-8/3-1985 disebut Perkebunan XXI-XXII (Persero)
dengan badan hukumnya berada pada kantor Direksi PT.Perkebunan XXI-XXII
(Persero) di Jalan Jembatan Merah 3-9 Surabaya. Pada tahun 1996 sesuai
Peraturan Pemerintah No. 15/1996-14-1996, PT.Perkebunan XXI-XXII
(Persero) dibubarkan dan di lebur menjadi PT.Perkebunan Nusantara X
(Persero) dengan kantor pusat yang beralamat di Jalan Jembatan Merah 3-9
Surabaya. Dan PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula Meritjan
Kediri merupakan suatu strategi Bisnis Unit (SBU) gula.
2.1.2. NamadanBentuk Perusahaan
PT.Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula Meritjan Kediri
merupakan perusahaan yang bertumpu pada sektor Badan Umum Milik Negara
yang berkedudukan dibawah PT.Perkebunan Nusantara X(Persero) Pabrik Gula
Meritjan Kediri,berada dibawah naungan Menteri Pertanian. Sedangkan dalam
hal pendanaan di bawah Menteri Keuangan. Oleh karena itu, semua pendapatan
yang diperoleh PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula Meritjan
Kediri diserahkan kepada PT.Perkebunan Nusantara X (Persero) yang berada di
Surabaya.Kemudian PT.Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula
Meritjan Kediri apabila akan mengeluarkan biaya operasional, maka di lakukan
melalui Permintaan Modal Kerja (PMK) yang dibuat berdasarkan Rencana
Kerja Anggaran Perusahaan(RKAP) tiap bulan dan disetujui oleh dewan
direksi terlebih dahulu. Dengan demikian Bentuk Badan Usaha dari PT.
Perkebunan Nusantara X(Persero) Pabrik Gula Meritjan Kediri adalah PT
3
(Persero).Sedangkan badan hukumnya di bawah Direksi PT.Perkebunan
Nusantara X(Persero) Pabrik Gula Meritjan Kediri yang berkedudukan di Jalan
Jembatan Merah No. 3-9 Surabaya. Dalam PT. Perkebunan Nusantara X
(Persero) Pabrik Gula Meritjan Kediri sampai sekarang membawahi 11 Pabrik
Gula, 3 Rumah Sakit, 1 Pabrik Karung, dan 2 unit Pabrik Tembakau, dan di
antaranya adalah :
• 11 Pabrik Gula
Kesebelas Pabrik Gula tersebut dibagi menjadi 2 (dua) wilayah, yaitu
wilayah Dhoho Kediri dan wilayah Delta Brantas, yaitu antara lain :
Wilayah Dhoho Kediri :
Pabrik Gula “Lestari”, Kertosono
Pabrik Gula “Meritjan”,Kediri
Pabrik Gula ”Pesantren Baru”, Kediri
Pabrik Gula “Ngadirejo”, Kediri
Pabrik Gula “Modjopanggong”, Tulungagung
Wilayah Delta Brantas :
Pabrik Gula “Toelangan”, Sidoarjo
Pabrik Gula “Krembong”, Sidoarjo
Pabrik Gula “Watoetoelis”, Krian
Pabrik Gula “Gempolkrep”, Mojokerto
Pabrik Gula “Djombang Baru”, Jombang
Pabrik Gula “Tjoekir”, Jombang
(tiga) Rumah Sakit antara lain :
Rumah Sakit “Gatoel”, Mojokerto
4
Rumah Sakit “Toeloengrejo”, Pare
Rumah Sakit “Perkebunan”, jember
1 (Satu) Pabrik Karung
Pabrik Karung Pecangan, Jepara
(Dua) unit Pabrik Tembakau antara lain :
Unit Tembakau Jember
Unit Tembakau
2.1.2. StrukturOrganisasi
Penyusunan struktur organisasi bertujuan untuk memperlancar
hubungan organisasi bagi perusahaan adalah
a. Koordinasi kerja antar bagian semakin mudah
b. Hubungan kerja dan kegiatan tiap-tiap bagian lebih mudah diketahui
c. Terhindar dari konflik kerja dan duplikat tugas
Struktur organisasi ini akan memberikan gambaran yang jelas
mengenai tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing
karyawan dalam perusahaan. Pabrik Gula Meritjan dan wewenang
mengalir dari atas ke bawah. Jabatan tertinggi dipegang langsung oleh
Direksi dan Administrasi yang membawahi Kepala Bagian. Dan untuk
jelasnya penulis menyertakan organisasi PTPN X (Persero) Pabrik Gula
Meritjan Kediri beserta penjelasan tugas dan tanggungjawab dari
masing-masing bagian.
1. Administratur
a. Bertanggung jawab kepada Direksi PT. Perkebunan Nusantara X
(Persero) atas pelaksanaan rencana kegiatan yang telah ditentukan
dalam RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan)
b. Melaksanakan tata kerja dan prosedur yang telah disetujui Direksi
c. Mengkoordinasi kegiatan perusahaan baik intern maupun ekstern
5
2. Kepada Bagian Tanaman
a. Menyediakan bahan baku tebu dalam jumlah yang cukup dengan
kualitas yang tepat termasuk pengangkutan sampai ke pabrik
b. Membuat rencana kegiatan secara rinci mengenai masa tanam
tebu
c. Memantau pemasukan dan pengeluaran bahan baku tebu
3. Silinder Kebun Wilayah (SKW)
a. Memberikan data – data yang diperoleh dari lapangan kepada
Silinder Kebun Kepala (SKK)
b. Menyusun perencanaan areal tebu yang bersangkutan dengan tebu
rakyat dan pembibitan
4. Pelaksanaan
1. Kemetir
a. Menerima data – data dari mandor kebun dan memberikan data
– data yang diperoleh kepada Silinder Kebun Wilayah.
b. Mengkoordinasi Mandor Kebun .
c. Bertanggung jawab kepada Silinder Kebun Wilayah atas
pelaksanaan perencanaan areal tebu yang bersangkutan dengan
tebu rakyat dan kebun bibitan .
2. Kepala Mandor
a. Menyusun data – data dari lapangan dan member kepada
Kemetir
b. Melaksanakan kegiatan yang dikoodinasi oleh Kemetir
c. Mengawasi kegiatan pekerja.
5. Pekerja
a. Memenuhi target tebu yang ditebang berdasarkan instruksi
Mandor Kebun.
b. Melaksanakan kegiatan di lapangan seperti tebang tebu, menanam
bibit.
c. Kepala Bagian Instalasi .
6
d. Bertanggung jawab atas kelancaran jalannya proses produksi
dengan menyediakan dan memelihara alat – alat yang diperlukan
dalam proes produksi
e. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan masinis
6. Masinis
a. Bertanggung jawab atas mesin – mesin yang terdapat dalam
Stasiun (St) Gilingan, Stasiun (St) Ketel, Stasiun (St) Listrik,
Stasiun (St) Pemurnian, Stasiun (St) Puteran, Stasiun (St) Besali,
Stasiun (St) Instrumen.
b. Bertanggung jawab atas perawatan dan persiapan pemakaian
semua mesin – mesin selama proses giling berlangsung
7. Optizer (Opz) Pabrik
a. Bertanggung jawab atas mesin – mesin yang terdapat dalam satu
stasiun
b. Mengawasi kegiatan pelaksanaan
8. Pelaksana
a. Mengkoordinasi dan memberi arahan atas seluruh kegiatan tukang
b. Mengawasi tukang
c. Bertanggung jawab kepada Opz Pabrik atas seluruh pekerjaan
tukang
9. Tukang
a. Memelihara alat – alat yang diperlukan dalam proses produksi
b. Membetulkan mesin – mesin yang rusak
10. Pembantu Tukang
a. Melaksanakan perintah tukang
b. Membantu tukang dalam memelihara dan membetulkan mesin –
mesin yang rusak sehingga jalannya proses produksi berjalan lancer
11. Kepala Bagian Pengolahan
a. Mengikuti dan melaksanakan pedoman yang berlaku dengan tujuan
tercapainya kesempurnaan proses produksi gula yang sesuai
dengan standart kualitas yang ditentukan
7
b. Bertanggung jawab dalam bidang pembuatan gula, penjualan tetes
dan ampas
12. Ajunt Kepada Pengolahan
a. Melaksanakan kebijakan – kebijakan yang telah ditentukan oleh
Kepala Bagian Pengolahan tentang proses produksi gula
b. Melaksanakan penelitian terhadap hasil produksi gula sehingga
memperoleh hasil gula yang diinginkan
13. Chemiker
a. Membantu tugas – tugas ajunt Kepala Pengolahan
b. Bertanggung jawab atas kegiatan di laboratorium untuk meminjam
hasil gula yang maksimum sesuai dengan kualitas dikehendaki
14. Pelaksana
1. Laborant
a. Mengadakan penelitian dan hipotesis untuk meningkatkan
kualitas gula
b. Melaksanakan kebijakan – kebijakan yang teah ditentukan oleh
Chemiker, sehingga kegiatan di laboratorium dapat berjalan
dngan lancer
15. Tukang Masak
a. Melaksanakan instruksi – instruksi dari laborant sehingga
mendapatkan gula yang berkualitas.
16. Kepala Bagian AK dan U
a. Melaksanaka serta mengevaluasi Rencana Kerja Anggaran
Perusahaan v(RKAP), sehingga dapat diketahui sampai sejauh
mana realisasi yang dijalankan oleh perusahaan terhadap Rencana
Kerja dan Anggaran Peruasahaan (RKAP)
b. Mengkoordinasi dan mengawasi seluruh kegiatan administrasi
perusahaan
17. Perencanaan dan Pengawasa, Pengendali Biaya
a. Membuat RencanaKerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)
8
b. Melaksanakan pengendali terhadap biaya – biaya agar tidak
sampai, melebihi jumlah yang dianggarkan dalam RKAP
c. Membuat menyusun dan mengajukan Permintaan Modal Kerja
(PMK)
d. Membuat Laporan Realisasi Modal Kerja untuk diserahkan kepada
Dirreksi
18. Pembukuan
a. Memeriksa kebenaran kode –kode rekening, jumlah uangnya, bukti
pendukungnya serta keabsahannya
b. Menyusun, mengatur, dan menyiapkan laporan keuangan serta
menjaga agar system pembukuan berjalan sebagaimana mestinya.
19. Hak/Umum
a. Mengawasi pelaksanaan pembayaran gaji dan tunjangan lainnya
serta mengelola pinjaman pegawai dan atau sumbangan –
sumbangan lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku
b. Memberikan hak terhadap kesejahteraan tenaga kerja yang berada
dalam perusahaan tersebut.
20. Sekum
a. Membuat surat – surat yang dibutuhkan oleh perusahaan baik
dalam ruang lingkup intern maupun ekstern
b. Mengarsip segala bentuk penyuratan
21. Gudang
a. Bertanggung jawab terhadap jumlah persediaan barang dan bahan
penolong. Jumlah persediaan bahan – bahan tersebut tidak boleh
kurang dari jumlah persediaan yang seharusnya.
b. Mencatat dan mengawasi jumlah dan jenis barang yang keluar
masuk gudang.
22. Pelaksana
1. Klerk
a. Membantu bagian – bagian yang ada di atasnya
b. Bertanggung jawab kepada sah satu bagian yang ada di atasnya
9
2. Juru Tulis
a. Membantu bagian yang ada di atasnya, tetapi dalam ruang
lingkup yang lebih kecil daripada klerk
b. Bertanggung jawab kepada salah satu bagian yang ada diatasnya
23. Pelayanan Kantor
a. Bertanggung jawab atas kebersihan, kerapian dan kenyamanan
suasana kerja di lingkungan serta penampilan perusahaan di
masyarakat
b. Mebantu menyampaikan surat keluar
24. Keamanan
a. Bertanggung jawab atas keamanan dilingkungan perusahaan
b. Mendampingi petugas dalam transaksi keuangan di luar perusahaan
2.1.4.Progam Kegiatan
a. Perencanaan : Bulan Desember-April masa luar giling (tidak berproduksi),
Mei- November masa giling.
b. Sistem Pengawasan : Karyawan bertanggung jawab / diawasi langsung oleh
RC bagian, dan bagian pabrikasi diawasi langsung oleh mandor.
2.1.3. Pengembangan
Expansi yang dilakukan oleh PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik
Gula Meritjan Kediri adalah menanam komoditi lain yaitu tembakau.
2.1.4. PersiapanManajemendalammenyambut Era Globalisasi
Saat ini, industri gula nasional dihadapkan pada berbagai tantangan yang
berat dan mengharuskan industri padat karya ini untuk melakukan perubahan-
perubahan dengan tidak lagi hanya menjalankan aktivitas bisnis secara datar-
datar.Pada satu sisi biaya produksi gula terus naik seiring kenaikan harga tebu
dan upah pekerja, tapi di sisi lain harga gula tidak bisa dibentuk pada tingkat
yang menjanjikan laba,karena perhitungan daya beli konsumen dan intervensi
pemerintah.Padahal, industri gula membutuhkan banyak investasi, mulai dari
10
pabrik hingga budidaya tanaman.Jika sekedar mengandalkan dari bisnis gula,
sampai kapanpun upaya optimalisasi laba sulit dilakukan.
2.2. Bidang Manajemen Sumber Daya Manusia
2.2.1. Pola Rekrutmen
Di PT.Perkebunan Nusantara perekrutan tenaga kerja diserahkan pada
bidang SDM tetapi tetap mengacu pada kebutuhan masing-masing
bidang.Perekrutan karyawan diserahkan kepada direksi dan sampai saat
ini Pabrik Gula Meritjan tidak pernah memasang iklan.
2.2.2 Pembinaan Karir
Pabrik Gula Meritjan melakukan pelatihan tenaga kerja atas
instruksiDireksi dan Pabrik Gula Meritjan sendiri siap untuk merekrut
pegawai sendiri, sesuai kebutuhan, namun harus dengan sepengetahuan
dari dewan Direksi.
2.2.3. Mutasi : Promosi, Demosi, Rotasi
• Mutasi
Di Perkebunan Nusantara X (Persero)PabrikGula Meritjan Kediri mutasi
dapat terjadi di tingkat level yang sama dari posisi perkerjaan sebelum
mengalami pindah kerja. Kompensasi gaji, tugas dan tanggung jawab yang
baru umumnya adalah sama seperti sedia kala. Mutasi atau rotasi kerja
dilakukan untuk menghindari kejenuhan karyawan atau pegawai pada
rutinitas pekerjaan yang terkadang membosankan serta memiliki fungsi
tujuan lain supaya seseorang dapat menguasai dan mendalami pekerjaan
lain di bidang yang berbeda pada suatu perusahaan.
• Promosi
Di Perkebunan Nusantara X (Persero)PabrikGula Meritjan Kediri
Pedoman yang dijadikan dasar untuk mempromosikan karyawan atau
pegawai adalah :
a. Pengalaman (lamanya pengalaman kerja karyawan)11
b. Kecakapan (keahlian atau kecakapan)
c. Kombinasi dari kecakapan dan pengalaman (lamanya pengalaman dan
kecakapan)
b. Demosi
Demosi di Perkebunan Nusantara X (Persero)PabrikGula Meritjan Kediri
bisa terjadi apabila seluruh pegawai tidak pula Administrasi ataupun
Direktur biasturun jabatan biasanya diberikan pada karyawan yang
memiliki kinerja yang kurang baik atau buruk serta bisa juga diberikan ada
karyawan yang bermasalah sebagai sanksi hukuman Demosi merupakan
suatu hal yang sangat dihindari oleh setiap pekerja karena dapat
menurunkan status, jabatan, dan gaji.
• Rotasi
Rotasi adalah pergeseran yang sejajar maksudnya perpindahan dari
bidang satu ke bidang yang sejajar/setara.
2.2.4 Integrasi
Di Perkebunan Nusantara X (Persero)PabrikGula Meritjan Kediri
khususnya di kantor. Satu sama lain saling membantu dan bekerja sama
dalam melaksanakan tugas. Dan untuk meningkatkan tali kekeluarga antar
pegawai/ karyawan di kantor Perkebunan Nusantara X
(Persero)PabrikGula Meritjan Kediri sering mengadakan syukuran,
biasanya dari individu atau dari perusahaan. Contoh dari pihak individu
adalah saat seorang karyawan sedang di promosikan jabatan, dan dia akan
melakukan syukuran.
2.3 Bidang Manajemen Operasi/Produksi
2.3.1 Kegiatan Operasional utama PT. Perkebunan Nusantara X (Persero)
Pabrik gula Meritjan Kediri.
• Proses Produksi
12
Proses Produksi PT. Perkebunan Nusantara X ( persero )Pabrik gula
Meritjan Kediri adalah proses pabrikasi yaitu mengolah bahan baku tebu
menjadi gula pasir. Berdasarkan jangka waktu produksi proses
produksinya adalah proses produksi tarus menerus, saat musim gilling
yang jatuh pada bulan mei sampai bulan november, terdapat beberapa
stasiun dalam proses produksi yang mana dalam setiap stasiun produksi
akan diawasi oleh satu orang pengawas yang disebut mandor, sehingga
dapat mengendalikan proses produksi untuk mengenghasilkan kualitas
gula yang baik.
Sebelum diproses maka tebu dari petani akan dinilai kualitasnya dari
bagian tanaman dan akan menginformasikan dengan bagian pengolahan
tebu untuk menentukan apakah kualitas tanaman tebu tersebut sesuai
dengan kriteria kualitas tebu yang dihasilkan. Proses produksinya meliputi
beberapa kegiatan diantaranya :
• Penimbangan Tebu
Tebu hasil tebangan yang diangkut ke pabrik, terlebih
dahulu ditimbang dengan traksi lori diatas jembatan. Tebu ini
disebut denga tebu giling dan disiapkan di penyimpanan
sementara ( emplacement ) pabrik sambil menunggu di gilling.
• Pencacahan dan Penggilingan ( Stasiun Gilingan)
Stasiun gilingan merupakan awal dari proses pengilingan gula.
Tebu sebelum diperah dipotong-potong dimeja tebu menjadi ukuran-
ukuran kecil dengan perangkat prepator. Pemotongan dilakukan dengan
alat pemotongan tebu yang disebut cane cuter dan anigator. Untuk
memerah nira sebanyak-banyaknya. Setelah dipotong, selanjutnya tebu di
giling untuk memecah nira dalam tebu.
Dalam proses ini, dihasilkan juga ampas, ampas akan dijadikan
bahan bakar ketel uap dan sisanya ditimbun dalam persedian setelah
13
dicetak terlebih dahulu dalam bentuk ampas ball, ampas ball ini di
pergunakan sebgai bahan bakar lokomotif pabrik.
• Pemurniaan Nira ( Stasiun Pemurnian )
Proses kerja pada stasiun pemurnian nira yang bertujuan
untuk memisahkan kotoran yang terlarut pada nira. Tanpa
terjadi kerusakan pada sakorosa, sehingga diperoleh nira jernih
tanpa kehilangan gula. Selanjutnya nira kotor dari proses
pemurniaan akan disaring menggunakan vacuum cleaner,
sehingga di peroleh kotoran padat sebagai limbah yang
beratnya 3% dari berat tebu. Kemudian nira jernih yang
dihailkkan dimasukan kembali pada stasiun penguapan untuk
diproses kembali.
• Penguapan Nira Jernih Encer ( Stsiun Penguapan )
Dalam proses penguapan nira jernih berfungsi untuk
mengurangi kandungan air, sehingga diperoleh nira kental
diproses kembali dalam proses kristalisasi.
• Kristalisasi Gula ( Stasiun Masakan / Kristalisasi/Stasiun
Masakan)
Tujuan dari kristalisasi adalah untuk memperoleh nhasil
gula murni dalam bentuk padat (Krista). Proses ini
dilangsungkan dalam pan-pan hampa udara. Pada proses
kristalisasi ini, akan dihasilkan butiran gula Kristal yang
disertai dengan cairan pekat (stroop sirup) kemudian disebut
dengan masakan(massquite). Selain itu dalam proses ini juga
dihasilkan tetes dalam produk sampingan.
14
• Pemutaran dan Penyaringan gula ( Stasiun Puteran)
Bagian proses ini merupakan pelengkap pemadu antara stasiun
masakan/kristalisasi, karena disini hasil kristalisasi dipisahkan dengan
memisahkan hablur secara mekanis dari sirup yang menyertainya.
Gabungan antara kristalisasi dan pemutaran gula merupakn proses extrasi
gula serta pengeluaran bukan merupakan hasil gula akhir.
Hampir seluruh kandungan gula dalam bahan baku bukan
dihasilkan dalam gula produk sehingga praktis bahan gula yang tersisa
sesudah pemurniaan nira disisikan dalam tetes akhir proses selanjutnya,
gula masih dikeringan dan disortir menurut persyaratan. Kemudian gula
yang tidak memenui syarat akan dilebur dan dimasukan kembali. Tetes
akhir sekitar 4% dari berat tebu ditimbang secara otomatis , klemudian
dipompa ke penimbuanan atau diangkat secara langsung ke konsument.
• Penyelesaian, Pemilihan, Pengemasan ( Stasiun
Penyelesaian).
• Proses akhir adalah gula yang memenui syarat. Akan
ditimbang dan akan dikemasa dalam kantang plastic,
kemudian dikemas lagi dalam karung plastic.gula yang
dikemas tersebut berat netto tiap-tiap karung adalah 50 kg,
kemudian gula yang sudah dikemas dan siap untuk dijual
terlebih dahulu disimpan dalam gudang perusahaan
menunggu surat perintah dari direksi PT. Perkebunan
Nusantara X ( persero ) pabrik gula meritjan Kediri.
• Jenis produk utama PT. Perkebunan Nusantara X ( persero )
pabrik gula meritjan Kediri adalah shs ( sugar high sugar )
atau GKP( gula Kristal putih). Hasil ini diperoleh melalui
proses produksi yang telah dijelaskan sebelumnya.
15
2.3.2. Pemilihan Lokasi dan Lay out Mesin, Kontruksi Bangunan
PT.Perkebunan Nusantara X (Persero)PabrikGula Meritjan Kediri
didirikan oleh Nederland Indische Landbouw Maatshaaps(NILM),dan
berproduksi hingga tahun 1935.
• Pemilihan Lokasi
PT.Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula Meritjan Kediri
berlokasi di antara Kertosono-Kediri yaitu kurang lebih 5 km sebelah
utara kota Kediri dan tepatnya terletak di Desa Merican Kec.
Mojoroto Kota Kediri. PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik
Gula Meritjan Kediri di batasi oleh :
Sebelah Utara : Desa Merican
Sebelah Timur : Desa Jabon
Sebelah Selatan : Sungai Brantas
Sebelah Barat : Desa Merican
Mesin dan Peralatan
Mesin dan peralatan proses produksi yang di gunakan pada proses
pengolahan gula putih yang dimulai dari masuknya bahan baku sampai
produk jadi yang berlasngsung secara terus menerus tanpa ada suatu delay
(pemberhentian) dari satu mesin kemesin lainnya. Adapun Spesifikasi
mesinmesin dan peralatan yang digunakan dalam poses produksi. Mesin
adalah mekanik atau elektrik yang mengirim atau mengubah energy untuk
melakukan atau membantu pelaksanaan tugas manusia. Mesin dapat
bekerja dengan kendali manusian Spesifikasi mesin produksi yang di
gunakan pada pengolahan dari mulai bahan baku sampai produk gula di
PT.Perkebunan Nusantara X (Persero)PabrikGula Meritjan Kediri.
16
Kontruksi Bangunan PT.Perkebunan Nusantara X
(Persero)PabrikGula Meritjan Kediri
Kontruksi bangunan PT.Perkebunan Nusantara X (Persero)PabrikGula
Meritjan Kediri di desain sejak tahun 1935, dengan model klasic model
dari belanda, sampai sekarang kontruksi bangunan PT.Perkebunan
Nusantara X (Persero)PabrikGula Meritjan Kediri masih tetap sama,
namun setiap setelah giling selesai kontruksi bangunan selalu di rehap dan
diperbarui.
2.3.3. Faktor Ekonomis, Kesehatan, Keselamatan Kerja.
PT.Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula Meritjan Kediri
seluruh karyawan mulai dai outsourtsing(pegawai tidak tetap) , pegawai
tetap, sam[pai tingkat direksi semuanya mendapatkan jaminan kesehatan
dari PT.Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula Meritjan Kediri,
dan untuk keselamatan kerja , selama masih di jam kerja, pegawai akan
menjadi tanggungan PT.Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula
Meritjan Kediri. Dan PT.Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula
Meritjan Kediri memberikan fasilitas :
a). Perawatan kesehatan bagi karyawan dan anggota keluarganya.
b). Sarana olahraga
c). Intensif dan pesangan giling.
d). Pakaian kerja
e). Penghargaan masa kerja 25, 30, dan 35 tahun
f). Jaminan hari tua
g). Jaminan kematian
h). Biaya perjalanan dinas.
2.3.4. Standart Kualitas (ISO)
Gula yang telah di produksi oleh PT. Perkebunan Nusantara X
( Persero ) Pabrik Gula Meritjan Kediri langsung Diperiksa oleh Dinas
Kesehatan, dan jika tidak memenuhi syarat , Dinas Kesehatan tidak
memberi izin untuk memasarkan gula.
17
2.3.5 Alat yang digunakan dari persiapan produksi sampai barang siap di
pasarkan
• Stasiun Persiapan
Pada stasiun persiapan menggunakan alat truk dan lori yang mana
tebu mulai dipindahkan dari truk ke lori.selain itu juga timbangan
jenis crane untuk menimbang berat kotor tebu.Digunakan pula alat
pengontrol yang berfungsi untuk memindah tebu dari lori ke meja
tebu.
• Stasiun Gilingan
Stasiun gilingan adalah proses tebu mulai dipotong dengan
menggunakan alat pemotong tebu agar hasil ukuran potongan tebu
sama.Selain itu diperlukan juga rol gilingan untuk memisahkan
nira dengan serabut tebu.
• Stasiun Pemurnian
Pada stasiun pemurnian dibutuhkan bak untuk memisahkan nira
jernih dari kotoran – kotoran yang larut dalam nira seperti tanah,
lemak, zat warna, zat asam, dan kotoran – kotoran lainnya.
• Stasiun Penguapan
Pada stasiun penguapan dibutuhkan bak pendidih dan penguapan
untuk mendidihkan / menguapkan pelarut sehingga dihasilkan nira
kental serta turbin uap.
• Stasiun Masakan
Pada stasiun masakan digunakan untuk mengubah sukrosa menjadi
bentuk kristal serta memisahkan kotoran yang masih ada.
• Stasiun Putaran
18
Stasiun putaran adalah proses akhir produksi yang mana alat yang
digunakan adalah saringan untuk memisahkan kristal dari larutan
( stroop ) yang mempunyai gaya sentrifugal.
2.3.5. Kegiatan Sampingan Perusahaan
Selain menghasilkan produk utama berupa gula.PT. Perkebunan
Nusantara X ( persero ) Pabrik Gula Meritjan Kediri secara tidak langsung
melakukan kegiatan sampingan yaitu proses produksi yang menghasilkan
3 (tiga) jenis produk,antara lain :
• Ampas, yaitu meripakan sisa produksi berumpa serbuk
yang harus di proses terlebih dahulu tanpa serabut atau
seraph. ampas digunakan bahan bakar ketel, kertas tulis,
karton, dan hard board.
• Blotong, yaitu nira yang dihasilkan dari pengendapan
nira. Blotong digunakan sebagai bahan gula dengan
jalan menghasilkan ke stasiun gilingan untuk diproses
dan digunakan menjadi pupuk.
• Tetes, yaitu sisa dari cairan nira kental yang berupa
cairan nira kental. Tetes merupakan produk sampingan
yang memeberikan keuntungan yang besar bagi
perusahaan. Kapasitas produk sehari adalah 105,9 ton,
tetes di pergunakan sebagai makan ternak, campuran
vetsin, obat-obatan, bahan alcohol, spirtus, dan
penyedap rasa masakan
2.4.Bidang Mnajemen Keuangan / Financial
2.4.1. Modal Usaha
PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula Meritjan Kediri
memperoleh modal dari Pemerintah dan pinjaman dari bank – bank
umum.
19
2.4.2. Kepemilikan Modal
PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula Meritjan Kediri
kepemilikan modalnya seluruhnya dimiliki oleh pemerintah, karena
merupakan Perusahaan BUMN.
2.4.3. Bantuan Pemerintah, Bursa
PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula Meritjan Kediri
selama ini memperoleh bantuan pemerintah dari Dinas Perindustrian
berupa Turbing Uap dan truk.
2.4.4. Peran Eksternal / Internal audit
Peran Eksternal :
• Petani menjual hasil panen tebu kepada Pabrik Gula Meritjan
Kediri.
• Petani menyewakan lahan sawahnya kepada Pabrik Gula Meritjan
Kediri.
Peran Internal :
• Semua karyawan berusaha menjalankan prosedur yang telah
ditetapkan oleh Kantor Direksi dan Pemerintah agar tercapainya
tujuan bersama.
2.4.5. Dampak otonomi daerah, pajak, perijinan
Dampak otonomi daerah terhadap PT. Perkebunan Nusantara X
(Persero) Pabrik Gula Meritjan Kediri tidak ada, karena PT. Perkebunan
Nusantara X (Persero) Pabrik Gula Meritjan Kediri langsung berada
dibawah naungan Kantor Direksi PT. Perkebunan Nusantara X (persero).
20
Untuk pembayaran pajak PT. Perkebunan Nusantara X (Persero)
Pabrik Gula Meritjan Kediri membayar ke kantor direksi dan di setorkan
ke Direktorat Jendral pajak.
Untuk perijinan langsung diatur oleh Kantar Direksi PT. Perkebunan
Nusantara X (persero).
2.5. Bidang Manajemen Pemasaran
2.5.1. Produksi: Orientasi, Merk, Label, Pengepakan, Pengembangan
Strategi
• Orientasi
PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula Meritjan
Kediri berorientasi memberikan produk yang terbaik untuk
masyarakat serta memenuhi kebutuhan akan gula agar tercukupi
kebutuhannya.
• Merk dan Label
Merk dan label PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula
Meritjan Kediri diatur oleh Kantor Direksi PT. Perkebunan
Nusantara X (persero).
• Pengepakan
Gula produk yang memenuhi syarat SHS-I akan ditimbang dan
dikemas dalam kantong plastik, kemudian dikemas lagi dalam
karung plastik. Gula yang dikemas tersebut berat netto tiap-tiap 21
karung adalah 50 kg, kemudian gula yang sudah dikemas dan siap
untuk dijual terlebih dahulu disimpan dalam gudang perusahaan
menunggu Surat Perintah Direksi PT. Perkebunan Nusantara X
(Persero) Pabrik Gula Meritjan Kediri.
2.5.2. Saluran Pemasaran / Distribusi, agen, ritel
Saluran distribusi di Pabrik Gula Meritjan kediri bersifat sentralisasi, yaitu
seluruh penjualan hasil produksi ditangani oleh Kantor Direksi PT. Perkebunan
Nusantara X (persero).Yaitu mulai dari penyimpanan pada gudang Pabrik Gula
Meritjan kediri lalu didistribusikan melalui order gula yang oleh agen /
distributor lalu dibuatkan Faktur Penjualan. Kemudian didistribusikan oleh
Pabrik Gula Meritjan Kediri kepada pihak pemesan ( agen / distributor yang
ditunjuk resmi oleh Pabrik Gula Meritjan Kediri atas persetujuan dari Kantor
Direksi ).
2.5.3. Sistem Informasi Pemasaran
Saat ini PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula
Meritjan Kediri merencanakan Sistem Informasi Keuangan online
sehingga mempermudah pihak luar mengakses informasi.
2.6. Bidang Pelaksanaan Pergudangan dalam Penerimaan Barang.
Sejak pada tanggal 11 Maret sampai 31 Maret kami melaksanakan PKL di Pabrik
Gula Meritjan Kediri, tepatnya di bagian Pelaksanaan Gudang. Selama periode
PKL tersebut kami mempelajari sepintas Pabrik Gula Meritjan Kediri, melalui
publikasi yang di berikan oleh Pabrik Gula dan oleh pembimbing. Dan hal-hal
yang khusus yaitu di bidang Pelaksanaan Gudang, kami sampaikan sebagai
berikut:
a. (Receiving)
Penerimaan merupakan operasi menerima barang di gudang,
biasanya dari truk yang kemudian dimasukkan ke dalam gudang dengan
tenaga manusia.
22
b. (Put away)
Penyimpanan barang pada tempatnya, pada rack yang sesuai
dengan jenis barangnya masing-masing.
c. (Distribution)
Pengeluaran barang dari gudang dan disalurkan ke bagian-bagian
yang telah memesan barang tersebut.
Adapun kegiatan pelaksanaan gudang saya sampaikan sebagai berikut:
Memasukan data bon Gudang dari instansi ( instalasi, ketel, dll )
Memasukan data barang yang masuk, dengan menggunakan kartu
merah dan setiap barang/jenis barang menggunakan kartu yang
berbeda.
Melaporkan Laporan Harian Gudang (LHG) ke bagian Pembukuan.
2.6.1. Administrasi Persediaan Gudang ( MVA )
Penerimaan Barang
Barang yang diterima berasal dari:
Kantor Direksi.
Pabrik Gula Sesaudara.
Pembelian local.
Syarat-syarat agar barang dapat diterima :
Barang tersebut dilindungi SP ( Surat Pesanan ).
Kuantitas dan kualitas sesuai dengan yang tertera dalam Surat
Pesanan tersebut.
23
Penyerahan tidak melampaui batas waktu yang tertera dalam
Surat Pesanan.
Ada surat pengantar.
Untuk barang ex. Pabrik Gula Sesaudara harus disertai surat
pengantar dari Pabrik Gula pengirim.
Tata cara penerimaan barang :
Bahan/barang yang diterima di gudang harus disaksikan
langsung oleh Kepala Gudang dan Petugas Staf dari bagian yang
bersangkutan.
Penerimaan barang berat dan besar ( misalnya : Pan Masakan,
Rol Gilingan ) yang diserahkan dari atas alat pengangkut
rekanan langsung pada bagian yang memerlukan, dalam hal ini
Bagian Gudang tetap bertanggung jawab atas penerimaan
barang tersebut.
Penerimaan barang dihitung kuotanya menurut satuan tersebut
dalam SP ( Surat Pesanan ).
Cara pencatatan penerimaan bahan/barang di gudang :
Berdasarkan bukti tanda terima barang/Berita Acara, maka
dibuatkan LHG ( Laporan Harian Gudang ) dalam rangkap 3.
Lembar asli untuk AK & U urusan KVA.
Tindasan kedua untuk bagian yang bersangkutan.
24
BAB III
ANALISIS DATA
3.1 Bidang Manajemen dan Organisasi
3.1.1. Bentuk Perusahaan
Bentuk Perusahaan PT.Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik
Gula Meritjan Kediri, bertumpu pada sektor Badan Umum Milik Negara
yan berkedudukan dibawah PT.Perkebunan Nusantara X (Persero)
bertempat di surabaya, dibawah naungan Menteri Pertanian. Menurut
hemat kami semua sudah sesuai dengan peraturan pemerintah, terbukti
dengan undang - undang pasal 1 uu no. 1 tahun1995 tentang “PT.Badan
hukum yang didirikan dengan perjanjian, melakukan kegiatan usaha
dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi atas saham, dan memenuhi
persyaratan yang ditetapkan”.
3.1.2. Struktur Organisasi
Struktur organisasi yang dipilih PT.Perkebunan Nusantara X(Persero)
Pabrik Gula Meritjan Kediri menurut hemat kami belum sesuai dengan
kebutuhan. Sebagaimana yang disajikan dalam BAB II bahwa struktur
tersebut dibangun berdasarkan tugas, wewenang dan tanggung jawab dari
atas ke bawah. Merujuk kepada James A. F. Stoner dalam Blogspotnya
yang mengatakan bahwa standar organisasi sebagai bentuk organisasi yang
menghubungkan langsung secara vertical antara atasan dengan bawahan, sejak
dari pimpinan tertinggi sampai dengan jabatan-jabatan yang terendah yang
dihubungkan dengan garis wewenang atau komando. Organisasi ini sering
disebut dengan organisasi militer. Organisasi Lini hanya tepat dipakai dalam
organisasi kecil.”
25
3.2. Bidang Manajemen Sumber Daya Manusia
3.2.1. Pola Rekrutmen
Pola Rekrutmen di Pabrik Gula Meritjan Kediri di tingkat bawah khususnya
pegawai tidak tetap ( outsourching ) masih banyak kelemahan, dan hal tersebut
terbukti dari temuan data di BAB II. Didalam BAB IIdisebutkan bahwa untuk
merekrut pegawai Pabrik Gula Meritjan Kediri masih mengutamakan unsur
keluarga yang bekerja di Pabrik Gula Meritjan Kediri. Menurut hemat kami
pegawai harus memiliki kompetensi yang berkualitas dan menjalani seleksi.
Hal ini merujuk pada John R. Schermerhorn, Jr. dalam bukunya Manajemen,
2003. yang mengatakan bahwa “ Rekrutmen merupakan serangkaian aktivitas
yang dirancang untuk menarik kumpulan pelamar pekerjaan berkualifikasi
kepada sebuah organisasi. Penekanan pada “ berkualifikasi “ adalah penting,
perekrutan yang efektif akan membawa peluang bekerja kepada orang-orang
yang berkemampuan dan ketrampilannya memenuhi spesifikasi pekerjaan.
3.2.2. Promosi Karyawan
Sesuai yang telah dibahas di temuan data BAB II, tentang Promosi
Karyawan menurut hemat kami Promosi yang dilakukan oleh Pabrik
Gula Meritjan Kediri sudah tepat dan hal ini merujuk pada Edwin B.
Flippo dalam bukunya Manajemen Personalia tahun 1994 yang
mengatakan tujuan utama dari bentuk promosi adalah untuk membuat
karyawan mengabdikan hidupnya pada organisasi dalam jangka panjang
dan untuk memotivasi para karyawan dan untuk meningkatkan
produktivitasnya.
3.3. Bidang Manajemen Operasi/Produksi
3.3.1. Proses Produksi
Dari temuan data yang berada di BAB II, Menurut hemat kami
Proses Produksi yang dilakukan Pabrik Gula Meritjan Kediri secara
umum sudah sesuai, karena dalam proses produksinya dilakukan secara
terus menerus pada saat musim giling yang hanya dilakukan 6 bulan
26
dan tidak merubah prosesnya dari dulu sampai sekarang. Dan ini
dibuktikan dengan data di BAB II.
3.3.2. Pemilihan Lokasi
Dari temuan data yang berada di BAB II. Menurut hemat kami
Pabrik Gula Meritjan Kediri terletak di daerah yang sangat setrategis
dan mudah di jangkau oleh transportasi. Namun menurut sejarah
berdirinya Pabrik Gula Meritjan Kediri lebih dikarenakan factor politik,
yaitu ketika belanda masih menjajah di Indonesia. Dan ini di buktikan
dengan temuan data di BAB II.
3.4. Manajemen Keuangan
3.4.1 Dampak Otonomi Daerah, Pajak, Perijinan
Menurut hemat kami pada temuen BAB II, menurut hemat kami
pengelolaan keuangan yang dilaksanakan Pabrik Gula Meritjan Kediri
sudah baik, karena dilakukan secara sistematis dan tunduk dengan
peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Hal ini sesuai dengan
pendapat Mulia P. Nasution dalam bukunya Kebijakan Fiskal ( Pemikiran,
Konsep, dan Implementasi ) yang mengatakan “ Untuk mengakomodasi
berbagai perkembangan dalam sistem kelembagaan negara, Pengelolaan
keuangan negara dan mewujudkan sistem pengelolaan fiskal yang
berkesinambungan. Pemerintah telah mengeluarkan Undang-Undang
Nomor 17 tahun 2003 tenteng Keuangan Negara. Undang-Undang tersebut
menetapkan prinsip-prinsip pengelolaan keuangan negara sebagai dasar
pelaksanaan reformasi manajemen keuangan pemerintah. Prinsip-prinsip
tersebut sekaligus memperkokoh landasan pelaksanaan desentralisasi dan
otonomi daerah yang dimuat dalam Undang-Undang Nomor 22 tahun
1999 dan Undang-Undang Nomor 25 tahun 1999 yang mengatur
kewenangan dan sistem perimbangan keuangan pemerintah dan
pemerintah daerah “.
27
3.5. Pemasaran.
3.5.1 Produksi : Orientasi
Menurut hemat kami pada temuan BAB II Pabrik Gula Meritjan
Kediri mempunyai orientasi yang sangat bagus dengan berusaha
memenuhi kebutuhan konsumen agar merasa puas. Karena jika kepuasan
konsumen terpenuhi maka keuntungan perusahaan akan meningkat. Hal
ini sesuai dengan pendapat Schnaars (1991) dalam bukunya strategi
pemasaran yang mengatakan “ Pada dasarnya tujuan dari suatu bisnis
adalah untuk menciptakan para pelanggan yang merasa puas” .
3.5.2 Saluran Pemasaran/Distribusi, Agen, Ritel
Pabrik Gula Meritjan Kediri sistem pemasarannya menggunakan
saluran distribusi tidak langsung. Ini terlihat dari proses distribusinya yang
menggunakan jasa distributor. Menurut hemat kami sistem pemasaran
yang digunakan ini sudah baik namun juga butuh biaya tambahan, Karena
produk yang dijual Pabrik Gula Meritjan Kediri disalurkan langsung ke
distributor. Hal ini sesuai dengan pendapat Drs. H . Indriyo Gito Sudarmo,
M . Com. ( Hons ) dalam bukunya Manajemen Strategis 2001 yang
mengatakan “ perusahaan yang menggunakan penyaluran distribusi tidak
langsung akan memakan biaya yang sedikit mahal, hal ini disebabkan
karena barang konsumsi menjangkau lokasi pasar yang sangat luas dan
menyebar keseluruh penjuru daerah pasar “
3.6. Bidang Pelaksanaan Pergudangan
Dalam kesehariannya di bidang Pergudangan melayani segala bentuk
kebutuhkan perusahaan. Hal ini didukung dengan adanya komputer yang
disediakan perusahaan yang sangat menunjang dalam menyelesaikan tugas-
tugas dari bidang Pergudangan. Kendala yang dihadapi di bidang Gudang ini
sering terjadi kesalahan antar bidang yang disebabkan pemesanan barang
terkadang double ataupun lebih dari yang dibutuhkan. Menurut hemat kami
setiap minggunya RC ( Responsibility Center ) bagian hendaknya
28
memberikan suatu instruksi serta evaluasi kerja unntuk mengurangi
permasalahan tersebut. Karena dengan adanya instruksi dari RC. Hal ini
sesuai dengan pendapat Prof. Dr. J . Winardi, SE. Dalam bukunya
Manajemen Perilaku Organisasi 2004 yang mengatakan “ Aktivitas-aktivitas
perusahaan harus dibagi dalam segmen-segmen yang digariskan dengan jelas,
sehingga masing-masing segmen ditempatkan dalam hubungan yang
berimbang satu sama lain. Dan setiap orang harus mengerti dengan baik
tugas-tugas untuk apa ia bertanggung jawab “ .
29
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan dan penulisan yang telah disajikan di
dalam Laporan Praktik Kerja Lapangan PT. Perkebunan Nusantara X
( persero ) pabrik gula meritjan Kediri. Maka penulis mengemukakan
kesimpulan sebagai berikut:
1. PT. Perkebunan Nusantara X ( Persero ) Pabrik Gula Meritjan Kediri,
merupakan perusahaan BUMN yang berkedudukan di bawah naungan
meteri pertanian dan untuk pendanaan dibawah menteri keuangan.
2. PT. Perkebunan Nusantara X ( Persero ) Pabrik Gula Meritjan Kediri,
merupakan perusahaan yang memproduksi tebu yang kemudian
menjadi gula dan tetes.
3. PT. Perkebunan Nusantara X ( Persero ) Pabrik Gula Meritjan Kediri,
merupakan perusahaan yang menggunakan struktur organisasi
berbentuk lini( garis) dimana karyawan hanya bertanggung jawab pada
atasanya masing-masing.
4. PT. Perkebunan Nusantara X ( Persero ) Pabrik Gula Meritjan Kediri,
terletak di Desa Merican Kec. Mojoroto Kota Kediri.
5. PT. Perkebunan Nusantara X ( Persero ) Pabrik Gula Meritjan Kediri,
menggunakan saluran pemasaran distribusi tidak langsung.
6. PT. Perkebunan Nusantara X ( Persero ) Pabrik Gula Meritjan Kediri,
pengelolaanya sesuai dengan Undang-Undang No.17 Tahun 2003.
30
B. Saran
Saran-saran kepada perusahaan yang nanti dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan dan perbaikan di masa sekarang dan di masa yang akan
datang, yaitu sebagai berikut :
1. Proses produksi di PT. Perkebunan Nusantara X ( Persero ) Pabrik
Gula Meritjan Kediri, sudah tepat. Kami menyerankan agar dimasa
mendatang agar mempertahankan kinerja produksi.
2. Proses promosi Karyawan ke jenjang lebih tinggi di PT. Perkebunan
Nusantara X ( Persero ) Pabrik Gula Meritjan Kediri, sudah sesuai
dengan aturan. Kami menyarankan agar proses promosi ini lebih
dioptimalkan, karena mampu untuk meningkatkan keseriusan kerja.
3. Rekrutmen yang dilakukan dengan memprioritaskan anggota keluarga
karyawan di PT. Perkebunan Nusantara X ( Persero ) Pabrik Gula
Meritjan Kediri, disatu pihak memang baik, namun dilain pihak
bersifat kurang baik dan bisa menimbulkan budaya rekreutmen yang
tidak profesional. Sehingga kami menyarankan untuk merekrut sesuai
dengan kebutuhan.
31
DAFATAR PUSTAKA
32
top related