rmk bab 3 & riview jurnal
Post on 26-Oct-2015
41 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Yonatan Ardilas
F0310093
Proses Penelitian: Ruang Lingkup Area Permasalahan dan
Mendefinisikan Pernyataan Masalah
Ruang Lingkup Area Permasalahan
Contoh ruang lingkup area permasalahan yang harus manajer observasi di tempat kerja :
Program pelatihan yang mungkin tidak efektif, harus diantisipasi
Jumlah penjualan produk yang tidak sesuai target
Anggota grup minoritas pada organisasi yang tidak terjadi peningkatan karir
Instalasi sistem informasi baru yang tidak digunakan oleh manajer.
Pengenalan jam kerja fleksibel yang menghasilkan lebih banyak masalah dibandingkan
penyelesaian masalah pada banyak perusahaan.
Pengumpulan Informasi Awal
Esensi informasi yang dikumpulkan antara lain :
Informasi dasar dari sebuah organisasi
Pengetahuan yang cukup pada topik (data atau artikel yang dicari harus relevan dengan
objek yang diteliti). Data sekunde adalah data yang dikumpulkan dari sumber yang eksis
sedangkan data primer adalah data yang berasal dari penelitian dari kejadian actual atau
yang terjadi saat ini.
Pengetahuan yang cukup mengenai topik yang diambil review literatur dapat membantu
peneliti untuk mengidentifikasi dan menggarisbawahi variabel penting yang berelasi
dengan masalah. Review ini juga menyakinkan varibel penting tidak terlewat atau tertulis
ulang dan mempunyai pengaruh pada masalah yang diabaikan pada proses pendefinisian
pernyataan masalah.
Review Literatur
Langkah – langkah dalam proses yang dibutuhkan pada identifikasi publikasi dan
pekerjaan yang tidak terpublikasikan dari sumber data kedua pada topik. Evaluasi pada pekerjaan
yang berhubungan dengan masalah dan dokumentasi pekerjaan tersebut. Review literatur yang
baik sekiranya dapat menjadi pondasi untuk membangun kerangka teoritikal komprehensif dari
hipotesis yang dapat mengembangkan pengujian.
Mengatur review literatur
Langkah pertama dari review literatur berhubungan dengan identifikasi dari berbagai
publikasi dan materi yang tidak terpublikasi yang menjadi topik pembicaraan. Sumber Data
berasal dari :
Buku – buku teks
Jurnal
Tesis
Literatur dalam proses konferensi (Conference Proceedings)
Manuskrip yang tidak dipublikasi
Laporan
Koran
Internet
.
Pencarian untuk Literatur
Sebelum adanya teknologi modern, peneliti masih mencari literature penelitian secara
manual melalui data bibliografi yang diterbitkan secara periodik, daftar jurnal, buku dan sumber
lainnya yang dipublikasikan di area tertentu. Sekarang dengan adanya teknologi modern, lokasi
sumber data dapat ditemukan dengan mudah. Setiap perpustakaan memiliki sistem komputer on
line untuk mempublikasikan informasi.
Banyak manfaat yang dapat diperoleh ketika menghabiskan waktu mencari informasi
secara on line. Beberapa sumber informasi yang disediakan oleh komputerisasi on line antara
lain :
Jurnal elektronik
Basis data teks lengkap
Basis data bibliografi
Basis data abstrak
Penilaian Literatur
Secara sekilas judul suatu artikel atau buku akan mengindikasikan hal yang berkaitan
dengan pokok diskusi suatu penelitian. Abstrak penelitian biasanya berupa ringkasan suatu
penelitian, strategi penelitian umum, dan kesimpulan. Suatu pemaparan awal pada penelitian
juga menginformasikan ringkasan permasalahan suatu penelitian dan objek spesifik penelitian.
Pendokumentasian Literatur (Tinjauan Pustaka)
Tujuan dari adanya pendokumentasian ulang literatur adalah untuk membantu peneliti
membangun suatu pernyataan masalah yang baik. Pendokumentasian ulang literatur penting
untuk meyakinkan pembaca bahwa (1) peneliti memiliki pengetahuan tentang bidang masalah
dan persiapan untuk proses penelitian matang dan penting untung penelitian tersebut (2)
kerangka teori telah terstruktur dengan baik dan akan ditambahkan fondasi yang kokoh pada
pengetahuan yang ada.
Menjelaskan Penyataan Masalah
Pernyataan suatu masalah merupakan suatu pernyataan yang terbuka, ringkas dan tepat
dari pokok permasalahan yang spesifik dimana peneliti memiliki keinginan untuk menelitinya.
Ada 3 kriteria pokok yang digunakan untuk mengukur kualitas dari suatu pernyataan suatu
masalah, antara lain relevan, kemungkinan terjadi dan menarik.
Proposal Penelitian
Sebelum penelitian dilaksanakan, harus ada persetujuan diantara pihak yang
mengesahkan penelitian dan peneliti sebagai pihak yang menyelidiki masalah dengan metode
yang digunakan, waktu penelitian, dan biaya. Proposal penelitian berisi :
Tujuan penelitian
Masalah spesifik yang diteliti
Jangkauan atau bidang penelitian
Kegunaan penelitian
Desain penelitian yang meliputi : desain sampel, metode pengumpulan data dan analisis
data
Waktu penelitian meliputi informasi ketika laporan ditulis dan akan dimintakan sponsor
Anggaran, rincian biaya dengan manfaat barang yang spesifik digunakan
Pemilihan bibliografi
Implikasi Manajer
Masukan manajer membantu peneliti untuk mendefinisikan bidang masalah yang luas
dan mengkonfirmasi teori mereka sendiri mengenai faktor-faktor situasional yang mempengaruhi
masalah utama. Manajer yang menyadari bahwa definisi masalah yang tepat adalah penting
untuk penyelesaian masalah, tidak enggan menghabiskan waktu untuk bekerja secara tertutup
dengan peneliti, terutama pada tahap ini. Proposal penelitian pembangunan yang baik mengikuti
manajer untuk menilai kerelevanan penelitian yang diajukan. Sehingga apabila objek penelitian
berhasil dilaksanakan, manajer harus tetap terlibat sepenuhnya dalam proses penelitian.
Perubahan informasi diantara manajer dan peneliti selama semua tahap dalam proses penelitian
berjalan akan meningkatkan manajerial yang relevan dan tinggi, serta kualitas usaha penelitian
tersebut.
REVIEW JURNAL
Information Gap : Demand Supply Environmental
Disclosure Di Indonesia
Djoko Suhardjanto dan Umi Chiriyah
Tujuan Penelitian:
Untuk mengetahui adanya information gap pengungkapan lingkungan hidup di Indonesia.
Untuk menguji pengaruh karakteristik perusahaan seperti size, profitabilitas, laverage,
profile serta cakupan operasional perusahaan terhadap pengungkapan lingkungan hidup.
Hipotesis:
H1 : Size perusahaan berpengaruh positif terhadap environmental disclosure
H2 : Profitabilitas berpengaruh positif terhadap environmental discosure
H3 : Laverage perusahaan berpengaruh negative terhadap environmental disclosure
H4 : Profile perusahaan berpengaruh terhadap environmental disclosure
H5 : Cakupan operasional perusahaan berpengaruh terhadap environmental
disclosure
Metode Penelitian
Penelitian ini dibagi menjadi dua tahap yaitu tahap pertama dilakukan untuk mengukur
tingkat permintaan (demand) broader based stakeholders terhadap pengungkapan
lingkungan hidup di Indonesia dan tahap yang kedua dilakukan untuk mengukur tingkat
penawaran (supply) dengan cara menerapkan indeks yang dihasilkan di tahap pertama
dan melakukan analisis pengungkapan lingkungan hidup pada annual repor perusahaan.
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling, yang menjadi
sampel penelitian adalah perusahaan yang memunuhi criteria berikut:
1) Perusahaan yang sahamnya tetap aktif beroperasi sampai bulan Desember 2008
2) Perusahaan tidak mengalami delisting dari Bursa Efek Indonesia
3) Perusahaan yang mempunyai laporan tahunan yang berakhir 31 Desember 2008
4) Seluruh data perusahaan yang dibutuhkan untuk penelitian ini tersedia
Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari hasil
survey kuesioner dan wawancara kepada sejumlah responden yang tergolong kelompok
broader based stakeholders. Data sekunder diambil dari laporan tahun 2008, sampel yang
diambil berjumlah 100 annual report perusahaan.
Variabel Independen : Ukuran perusahaan (size), profitabilitas, laverage, profile dan
cakupan operasional perusahan.
Variable Dependen : Environmental disclosure
Variabel Kontrol : Proporsi komisaris independen dan latar belakang pendidikan
komisaris utama
Penelitian ini menggunakan statistic diskriptif dan pengujian hipotesis
Hasil penelitian
Harapan stakeholder khususnya broader stakeholder terhadap aktivitas pelestarian
lingkungan yang begitu tinggi (level 3,95 dalam skala 5 atau 79%) ditanggapi dengan
sepele oleh pelaku bisnis (level 4,84%), walaupun kerusakan lingkungan di Indonesia
sudah menunjukan level yang memprihatinkan Sehingga terjadi information gap
pengungkapan lingkungan hidup terlihat dari tingginya permintaan (demand) dan
rendahnya supply
Berdasarkan hasil regresi logistic, profitabilitas, laverage dan proporsi komisaris
independen merupakan faktor penentu dalam environmental disclosure di Indonesia
sedangkan hasil pengujian regresi berganda menunjukan bahwa level of disclosure
dipengaruhi oleh laverage, proporsi komisaris independen dan latar belakang pendidikan
komisaris utama
Kelebihan
1. Penelitian ini telah memberikan informasi mengenai besarnya gap environmental
disclosure di Indonesia, karena belum ada penelitian sebelumnya mengenai cut-off
besarnya gap
2. Menggunakan dua analisis data yaitu logistic regression dan regresi berganda
Kelemahan
1. Responden yang digunakan hanya berasal dari kelompok broader based stakeholder
2. Peneliti tidak membandingkan pengungkapan lingkungan hidup dengan Negara yang
serumpun seperti malysia, Brunei Darusalam dll.
top related