routing dinamis (korina_6tcb)
Post on 05-Dec-2014
114 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
PRAKTIKUM
MANAJEMEN JARINGAN KOMPUTER
ROUTING DINAMIS
Oleh
Nama : Korina
Nim : 0610 3070 1227
Kelas : 6tcb
TEKNIK KOMPUTER
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
PALEMBANG
2013
Routing Dinamis
A. Routing
Routing adalah mekanisme di mana semua mesin bisa menemukan untuk kemudian
berhubungan dengan mesin lain. Diperlukan sebuah proses routing. Atau secara mudah router
dapat dikatakan yaitu menghubungkan dua buah jaringan yang berbeda tepatnya mengarahkan
rute yang terbaik untuk mencapai network yang diharapkan.
Router memiliki lebih dari satu antarmuka jaringan (network interface) dan dapat
meneruskan datagram dari satu antarmuka ke antarmuka yang lain. Untuk setiap datagram
yang diterima, router memeriksa apakah datagram tersebut memang ditujukan ke dirinya. Jika
ternyata ditujukan kepada router tersebut, datagram disampaikan ke lapisan transport. Jika
datagram tidak ditujukan kepada router tersebut yang akan di periksa adalah forwarding table
yang dimilikinya untuk memutuskan kemana seharusnya datagram tersebut di tujukan.
Forwarding table adalah yang terdiri dari pasangan alamat IP (alamat host atau alamat
jaringan), alamat router berikut dan antarmuka tempat keluar datagram.
Jika tidak menemukan sebuah baris pun dalam forwarding table yang sesuai dengan
alamat tujuan, router akan memberikan pesan kepada pengirim bahwa alamat yang dimakasud
tidak dapat dicapai. Kejadian ini dapat dianalogikan dengan pesan “kembali ke pengirim”
pada pos biasa. Sebuah router juga dapat memberitahu bahwa dirinya bukan router terbaik ke
suatu tujuan dan menyarankan pengguna router lain.
Routing dinamik adalah cara yang digunakan untuk melepaskan kewajiban mengisi entri
–entri forwarding table secara manual. Protocol routing mengatur router-router sehingga dapat
berkomunikasi satu dengan yang lainnya dan saling memberikan informasi routing yang dapat
mengubah isi forwarding table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini router-router
mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan datagram kea rah yang
benar,
Dalam penggunaannya ada dua algoritma yang digunakan pada routing dinamik, yaitu
distance vector dan link state. Pada bagian selanjutnya akan dijelaskan bagaimana cara
membuat jaringan dengan routing dinamis.
B. Membuat Jaringan Routing Dinamis pada Cisco Packet Tracer
1. Buka Cisco Packet Tracer dan buat topologi jaringan seperti gambar dibawah ini
2. Hubungkan masing-masing PC dengan switch menggunakan kabel Automatic . Seperti
gambar dibawah ini
3. Klik Pada router0 , pada menu tab physical, pastikan bahwa power off dan tambahkan
interface WIC-IT, 2 buah Seperti gambar di bawah ini
Hidupkan kembali power routernya dan lakukan perintah yang same seperti langkah
diatas.
4. Hubungkan masing-masing switch ke interface Fast Ethernet 0/0 router. Lalu
hubungkan juga masing-masing router menggunakan kabel Serial DCE dengan ketentuan
seperti :
- Router0 interface Serial 0/0/0 terhubung ke Router1 interface Serial 0/0/0
- Router1 interface Serial 0/1/0 terhubung ke Router2 interface Serial 0/1/0
- Router2 interface Serial 0/0/0 tehubung ke Router 0 interface Serial 0/1/0
Ketentuan tersebut dapat di ubah, namun pastikan saat mengkonfigurasi IP melalui CLI
nanti , Interface yang di gunakan sesuai.
Maka hasilnya akan tampak seperti berikut :
5. Selanjutnya setting IP Address untuk masing-masing perangkat.
- Untuk PC 0 dan PC2 mendapatkan IP dinamis dari DHCP server1.
- Untuk PC 3 dan PC4 mendapatkan IP dinamis juga dari DHCP server 2.
Untuk yang lainnya isi dengan ip address seperti pada tabel berikut :
No Nama Perangkat IPAddress Gateway Interface
1 Server DHCP1 192.168.10.253/24 192.168.10.254 Fast Ehternet 0/0
2 Server DHCP2 192.168.20.253/24 192.168.20.254 Fast Etherner 0/0
3 PC4 192.168.1.4 192.168.1.254
4 PC5 192.168.1.5 192.168.1.254
5 PC6 192.168.1.6 192.168.1.254
6 Router0 192.168.200.1/30 Serial 0/0/0
192.168.220.1/30 Serial 0/1/0
192.168.1.254/24 Fast Ethernet 0/0
7 Router1 192.168.200.2/30 Serial 0/0/0
192.168.210.1/30 Serial 0/1/0
192.168.10.254/24 Fast Ethernet 0/0
8 Router2 192.168.220.2/30 Serial 0/0/0
192.168.210.2/30 Serial 0/1/0
192.168.20.254/24 Fast Ethernet 0/0
6. Konfigurasi di atas lakukan terlebih dahulu konfigurasi pada N-device untuk konfigurasi
router akan di lakukan melaui CLI ,sebelum melakukan kan tes ping pastikan bahwa
Settingan DHCP servernya seperti berikut ini :
7. Lalu ubah settingan IP address pada PC0 dan PC1 menjadi DHCP seperti tampak pada
gambar di bawah ini :
8. Restart PC0 dan PC1 lalu cek apakah masing-masing PC sudah mendapatkan IP address
dari DHCP server1. Maka hasilnya akan tampak seperti gambar berikut ini :
9. Restart PC2 dan PC3 lalu cek apakah masing-masing PC sudah mendapatkan IP address
dari DHCP server2. Maka hasilnya akan tampak seperti gambar berikut ini :
jika sudah mendapat ip seperti gambar di atas lakukan tes ping dari PC0 Ke PC1
dengan PDU. Maka hasilnya yaitu :
- Lakukan Tes Ping juga Dari PC2 ke PC3 Setelah DHCP Server 2 di konfigurasi
dengan cara yang sama seperti DHCP Server 1 diatas . maka hasilnya :
10. Kemudian Klik pada Router0 dan masuk ke Tab CLI, tekan enter maka akan Tampil
Prompt “Router>” , ketikperintah “enable” sehingga menjadi “Router#”
11. Ubah Hostname dengan perintah
hostname R0
12. Lalu Ketik Perintah
config t
13. Lalu Ketikan baris Perintah Berikut :
R0(config)#int fa0/0
R0(config-if)#ip address 192.168.1.254 255.255.255.0
R0(config-if)#no shutdown
R0(config)#int se0/0/0
R0(config-if)#ip address 192.168.200.1 255.255.255.252
R0(config-if)#clock rate 64000
R0(config-if)#no shutdown
R0(config)#int se0/1/0
R0(config-if)#ip address 192.168.220.1 255.255.255.252
R0(config-if)#clock rate 64000
R0(config-if)#no shutdown
R1(config-if)#exit
R1(config)#exit
R1# wr
R1# sh run
14. Konfigurasi Routing RIP v2 Router 0 dengan perintah sebagai berikut :
R0#config t
R0(config)#router rip
R0(config-router)#version 2
R0(config-router)#network 192.168.1.0
R0(config-router)#network 192.168.200.0
R0(config-router)#network 192.168.220.0
R0(config-router)#no auto-summary
R0(config-router)#exit
R0(config)#exit
R0#wr
15. Klik pada Router1 dan masuk ke Tab CLI, tekan enter lalu akan Tampil Prompt
“Router>” , ketikperintah “enable” sehingga menjadi “Router#”
16. Ubah Hostname dengan perintah
hostname R1
17. Lalu Ketik Perintah
config t
18. Lalu Ketikan baris Perintah Berikut :
R1(config)#int fa0/0
R1(config-if)#ip address 192.168.10.254 255.255.255.0
R1(config-if)#no shutdown
R1(config)#int se0/0/0
R1(config-if)#ip address 192.168.200.2 255.255.255.252
R1(config-if)#clock rate 64000
R1(config-if)#no shutdown
R1(config)#int se0/1/0
R1(config-if)#ip address 192.168.210.1 255.255.255.252
R1(config-if)#clock rate 64000
R1(config-if)#no shutdown
R1(config-if)#exit
R1(config)#exit
R1# wr
R1# sh run
19. Konfigurasi Routing RIP v2 Router 1 dengan perintah sebagai berikut :
R1#config t
R1(config)#router rip
R1(config-router)#version 2
R1(config-router)#network 192.168.10.0
R1(config-router)#network 192.168.200.0
R1(config-router)#network 192.168.220.0
R1(config-router)#no auto-summary
R1(config-router)#exit
R1(config)#exit
R1#wr
20. Klik pada Router2 dan masuk ke Tab CLI, tekan enter lalu akan Tampil Prompt
“Router>” , ketikperintah “enable” sehingga menjadi “Router#”
21. Ubah Hostname dengan perintah
hostname R2
22. Lalu Ketik Perintah
config t
23. Lalu Ketikan baris Perintah Berikut :
R2(config)#int fa0/0
R2(config-if)#ip address 192.168.20.254 255.255.255.0
R2(config-if)#no shutdown
R2(config)#int se0/0/0
R2(config-if)#ip address 192.168.220.2 255.255.255.252
R2(config-if)#clock rate 64000
R2(config-if)#no shutdown
R2(config)#int se0/1/0
R2(config-if)#ip address 192.168.210.2 255.255.255.252
R2(config-if)#clock rate 64000
R2(config-if)#no shutdown
R1(config-if)#exit
R1(config)#exit
R1# wr
R1# sh run
24. Konfigurasi Routing RIP v2 Router 2 dengan perintah sebagai berikut :
R2#config t
R2(config)#router rip
R2(config-router)#version 2
R2(config-router)#network 192.168.20.0
R2(config-router)#network 192.168.210.0
R2(config-router)#network 192.168.220.0
R2(config-router)#no auto-summary
R2(config-router)#exit
R2(config)#exit
R2#wr
Jika ingin melihat apakah benar konfigurasi di atas telah terkonfigurasi pada router, klik saja
routernya dan lihat pada bagian – bagian berikut yaitu :
1. RIP
2. Fash Ethernet 0/0
3. Serial 0/0/0
4. Serial 0/1/0
Pada gambar-gambar di atas dapat kita lihat bahwa selain melalui CLI kita juga dapat
mengkonfigurasi atau mengubah settingan IP address dan Routing pada router melalui tab
config tersebut. Jika terjadi kesalahan saat melakukan pengetesan kita dapat melihat langsung
pada tab config ini , apakan settingan yang kita lakukan sudah benar atau tidak.
Jika semua konfigurasi diatas telah dilakukan dengan benar, Lakukan Tes Ping dari PC0 Ke
Router dan Ke semua PC,Maka hasilnya adalah sebagai berikut :
Dari Router 1 ke PC 2 maka tampilannya yaitu :
Pada Hasil tes di atas semuanya sukses, selanjutnya lakukan beberapa perintah berikut
- Tampilkan informasi jalannya RIP pada setiap Router, misalnya pada router0
R0#show ip protocols
Maka Hasilnya seperti gambar berikut :
- Tampilkan tabel routing setiap router :
Untuk Router 0 (R0)
Perintahnya :
R0#show ip route
Maka Hasilnya sepeti gambar berikut :
Analisa Tabel Routing R0:
Dari hasil perintah untuk menampilkan tabel routing dapat dianalisa bahwa RIP telah
berjalan sesuai fungsinya yaitu meroute secara dinamis network yang telah dimasukkan tadi
melalui CLI.
Berikut ini merupakan penjelasannya :
C 192.168.1.0/24 = ini artinya network ini terkoneksi ke N-Device yaitu PC4 sampai PC6
melalui switch yang tehubung ke interface Fast Ethernet 0/0 pada router0.
Network ini merupakan network yang telah kita deklarasikan pada RIP di
Router0 tersebut.
R 192.168.10.0/24 = network ini merupakan network dari Server DHCP 1 yang di Routing oleh
Router1 melalui interface Serial 0/0/0 dengan IP 192.168.200.2
R 192.168.20.0/24 = network ini merupakan network dari Server DHCP 2 yang di Routing oleh
Router2 melalui interface Serial 0/1/0 dengan IP 192.168.220.2
192.168.200.0/30 = Ini merupakan Subnetwork untuk Router0,router1 dan router2
C 192.168.200.0 = ini artinya network tersebut telah mengkoneksikan antar router , pada
router0 ini melalui Serial0/0/0 ia terkoneki ke router1 yang memiliki IP
192.168.210.0
R 192.168.210.0 = network ini merupakan network dari Router 1 yang terkoneksi ke router 2
melalui serial 0/1/0 dengan IP 192.168.220.2 memiliki subner
192.168.220.0 sehingga router 1 ini dapat terkoneksi ke router 2
C 192.168.220.0 = ini artinya network ini terkoneksi ke network Router2 melalui serial 0/1/0
Analisa Tabel Routing R1:
Untuk Router 1 (R1)
Perintahnya :
R1#show ip route
Maka Hasilnya sepeti gambar berikut :
Analisa Tabel Routing R1:
Dari hasil perintah untuk menampilkan tabel routing dapat dianalisa bahwa RIP telah
berjalan sesuai fungsinya yaitu meroute secara dinamis network yang telah dimasukkan tadi
melalui CLI.
Berikut ini merupakan penjelasannya :
R 192.168.1.0/24 = ini artinya network tersebut telah di routing oleh router0 ke router1
memalui Serial0/0/0 dengan IP 192.168.200.1
C 192.168.10.0/24 = ini merupakan network yang di deklarasikan pada RIP Router1 yang berarti
network ini berfungsi untuk mengkonekskan Jaringan DHCP server 1 ke
router1 melalu fast ethenet 0/0 router1.
R 192.168.20.0/24 = Ini merupakan network dari DHCP server 2 yang di routing oleh Router0
ke Router1 melalui serial 0/0/0 router0 dengan ip 192.168.200.1 yang
tersubnet dengan ip 192.168.200.0/30
C 192.168.200.0 = Ini merupakan network yang di deklarasikan pada RIP Router1 yang
berarti network ini difungsikan untuk mengkoneksikan antar router 1 ke
router 0 melalui serial 0/0/0.
C 192.168.210.0 = ini merupakan network yang di deklarasikan pada RIP router 1 yang
berarti bahwa network ini akan mengkoneksikan antar router 1 dengan
router 2 memalui serial 0/1/0
R 192.168.220.0 = ini merupakan network dari router0 dan router2 yang dikoneksikan ke
router1 melalui serial 0/0/0 dengan ip 192.168.200.1
Analisa Tabel Routing R2:
Untuk Router 2 (R2)
Perintahnya :
R1#show ip route
Maka Hasilnya sepeti gambar berikut :
Analisa Tabel Routing R2:
Dari hasil perintah untuk menampilkan tabel routing dapat dianalisa bahwa RIP telah
berjalan sesuai fungsinya yaitu meroute secara dinamis network yang telah dimasukkan tadi
melalui CLI.
Berikut ini merupakan penjelasannya :
R 192.168.1.0/24 = ini artinya network tersebut telah di routing oleh router0 ke router 2
memalui Serial0/0/0 router 2 dengan IP 192.168.220.1
R 192.168.10.0/24 = ini berrarti network tersebut di routing oleh router0 ke router 2 melalui
serial 0/0/0 router 2 dengan ip 192.168.220.1
C 192.168.20.0/24 = Ini merupakan network DHCP Server 2 yang di deklarasikan pada RIP
router 2, berfungsi untuk di routing ke Router 1 dan router 0
R 192.168.200.0 = Ini artinya network tersebut di routing dari Router0 melalu serial 0/0/0
dengan ip address 192.168.220.1
C 192.168.210.0 = ini merupakan network yang di deklarasikan pada RIP router 2 yang
berarti bahwa network ini akan mengkoneksikan antar router 2 dengan
router 1 memalui serial 0/1/0
C 192.168.220.0 = ini merupakan network yang di deklarasikan pada RIP router 2 yang
berarti bahwa network ini akan mengkoneksikan antar router 2 dengan
route0 melalu serial 0/0/0
Dari hasil di atas dapat di simpulkan bahwa agar masing-masing network dapat terhubung ke
router dan antar router juga dapat saling terhubung, kita perlu mendeklarasikan atau
memasukkan Network dari masing-masing jaringan ke dalam RIP masing-masing router
tersebut. Sehingga antar router dapat saling terkoneksi dan router akan mengatur jalur koneksi
antar Network secara dinamis.
kita tidak perlu merouting menggunakan ip dari satu jaringan ke jaringan lain namun kita hanya
perlu memasukkan Network dari jaringan itu ke RIP pada router dan router akan merouting
network tersebut sehinnga dapat saling terkoneksi.
top related