rpp persepsi sensori 2015 new
Post on 05-Jan-2016
265 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
RANCANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN
SISTEM PERSEPSI SENSORI
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN STIKES HARAPAN BANGSA PURWOKERTO
PENYUSUN : TIM
TAHUN 2015-2016
Alamat : Kampus STIKES Harapan Bangsa Purwokerto , Jl Raya Raden Patah N0 . 100, Ledug Kec Kembaran, Kab Banyumas. Telp. 0281- 6843493, (Hunting), Fax : 0281-6843494
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Rencana Program Pengajaran : Sistem Persepsi Sensori Koordinator : Danang Tri Yudono, S.Kep., NersDosen Pengampu : Danang Tri Yudono, S.Kep., Ns
Ardi Hendra, S.Kep., Ners Handoko, S.Kep.,Ns
Dr.Mugi Sugianto , SP.THT
Ketua Program StudiKetua Program Studi
Ns. Rahmaya Nova, S.Kep., M.ScNIK 105209081179
Purwokerto, 09 September 2015Penyusun
Danang Tri Yudono , S.Kep., Ners NIK 107903111285
Pembantu Ketua I
Ns. Martyarini B,S., S.Kep., M.Kep.NIK. 107009180384
Koordinator Akademik
Suci Khasanah, S.Kep.,Ns.,M.Kep NIK. 107710100276
Menyetujui,Ketua STIKes
dr. Pramesti Dewi, M.KesNIK. 1001109020472
IDENTITAS MATA KULIAH
Nama Mata Kuliah : Sistem Persepsi SensoriKode Mata Kuliah : K10427Bobot Mata Kuliah : 2 SKSSemester : III (tiga)Penjabaran SKS : 1 T; 0,5 P; 0,5 KDosen Pengajar : Danang Tri Yudono, S.Kep.,Ns
Ns. Ardi Hendra, S.KepHandoko, S.Kep.,NsDR. Mugi Sugianto, Sp, THT
PENJABARAN WAKTU PERKULIAHANBerdasarkan penjabaran bobot SKS dengan demikian penjabaran waktu perkuliahannya adalah sebagai berikut:
Jenis Proses Pembelajaran
Jumlah SKS Aktifitas Jabaran Perhitungan
Jumlah Waktu Yang Dibutuhkan Untuk
Pembelajaran/ Semester
Teori ( T ) 1 sksTatap muka 1 jam x 16 minggu 16 jamTugas Terstruktur 1-2 jam x 16 minggu 16-32 jamTugas mandiri 1-2 jam x 16 minggu 16-32 jam
Praktik ( P ) 0,5 sksTatap muka 1 jam x 16 minggu 16 jamTugas Terstruktur 1-2 jam x 16 minggu 16-32 jamTugas mandiri 1-2 jam x 16 minggu 16-32 jam
Klinik ( K ) 0,5 sksTatap muka 2 jam x 16 minggu 32 jamTugas Terstruktur 2-4 jam x 16 minggu 32-64 jamTugas mandiri 2-4 jam x 16 minggu 32-64 jam
RANCANGAN PEMBELAJARAN
(SATUAN ACARA PERKULIAHAN)
Mata Kuliah : Sistem Persepsi Sensori Semester : III (tiga) SKS : 2 (1 T; 0,5 P; 0,5 K) Program Studi : Keperawatan S1 Dosen Pengampu : Danang Tri Yudono, S.Kep.,Ns Ns.Ardi Hendra, S.Kep.
Handoko, S.Kep.,NsDr. Mugi Sugianto, Sp, THT
Deskripsi MK : Mata kuliah ini membahas tentang prinsip-prinsip teoritis dan keterampilan klinis keperawatan tentang sistem persepsi sensori sesuai tingkat usia manusia mulai dari pembentukan dalam kandungan sampai lansia. Fokus mata kuliah ini meliputi berbagai aspek yang terkait dengan fungsi sistem persepsi sensori yaitu penglihatan, penciuman, pengecapan dan penciuman, anatomi, fisiologi, patofisiologi, biokimia, farmakologi dan gizi system persepsi sensori. Kegiatan belajar mahasiswa berorintasi pada pencapaian kemampuan berfikir sistematis, kritis dan komprehensif dalam mengaplikasikan konsep sistem persepsi sensori dengan pendekatan asuhan keperawatan sebagai dasar penyelesaian masalah.
KOMPETENSI :1. Mampu menerapkan asuhan keperawatan dengan kasus gangguan sistem persepsi sensori pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal
dan etis 2. Mampu menerapkan pendidikan kesehatan dengan kasus gangguan sistem persepsi sensori pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek
legal dan etis 3. Mengidentifikasi masalah-masalah penelitian yang berhubungan dengan sistem persepsi sensori dan menggunakan hasil-hasil penelitian dalam mengatasi
masalah persepsi sensori 4. Mampu menerapkan pengelolaan asuhan keperawatan pada sekelompok klien dengan gangguan sistem persepsi sensori pada berbagai tingkat usia
dengan memperhatikan aspek legal dan etis 5. Melaksanakan fungsi advokasi pada kasus sistem persepsi sensori pada berbagai tingkat usia 6. Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada kasus dengan sistem persepsi sensori pada berbagai tingkat usia sesuai dengan standar yang berlaku
dengan berpikir kritis, kreatif, inovatif sehingga menghasilkan pelayanan yang efisien dan efektif
MINGGU/ P
'TEMUAN
KEMAMPUAN AKHIR YG
DIHARAPKANMATERI/ POKOK BAHASAN
STRATEGI PEMBELAJARAN
LATIHAN YG DILAKUKAN
KRITERIA PENILAIAN
(INDIKATOR)
BOBOT
1 2 3 4 5 6 71 Termotivasi untuk
menguasai kompetensi akhir yang diharapkan
Rancangan pembelajaran, video motivasi dan harapan dalam pembelajaran.
Penjelasan oleh dosen mengenai proses pembelajaran yang akan dilakukan
Melihat video motivasi dan mengisi form harapan dalam pembelajaran.
2-7 13-14
Menjelaskan tentang biologi, biokimia, fisika, anatomi, fisiologi, gizi dan obat-obatan untuk Sistem Persepsi Sensori pada semua tingkat usia dan berbagai macam penyakit yang terjadi pada Sistem Persepsi Sensori
Anatomi Fisiologi sistem persepsi sensori1. Mata
a. Anatomi organ okulusb. Anatomi organ okuli assesoriac. Fisiologi penglihatan:
1) Fungsi organ okulus dan okuli assesoria.
2) Proses dan saraf penglihatan 2. Telinga
a. Anatomi telingab. Fisiologi pendengaran:
1) Proses pendengaran2) Saraf pendengaran
3. Hidunga. Anatomi hidungb. Fisiologi hidung
1) Lima fungsi hidung2) Proses penghidu
4. Lidaha. Anatomi lidahb. Fisiologi lidah
Biologi Sistem Persepsi Sensori
1. Membaca dan merangkum
2. Membuat mapping anatomi fisiologi dalam log book masing-masing dan disertai dengan penjelasan
3. Presentasi4. Model STAD
(Student Teams Achievement Division):a. Lectureb. Small Group
Discussion (SGD)
c. Quis/test/evaluasd. Penguatan
dosen dan pembahasan evaluasi
1. Presentasikan didepan kelas Anatomi fisiologi
Ketepatan penjelasan, ketepatan mapping, daya tarik dan komunikasi
1. Jaras sensorik2. Komponen sistem sensori3. Biologi sistem sensori4. Reseptor dan macam-macamnya.Biokimia Persepsi Sensorik1. Neuron, mitokondria, ATP,
neurotransmiter.2. Proses penghantaran rangsang3. KemoreseptorFisika Sistem Persepsi Sensori1. Potensial listrik pada saraf.2. Indeks pembiasan pada bagian-
bagian mata3. Sinyal-sinyal elektris pada mata4. Ambang penglihatan, efek difraksi
pada mata, akuitas penglihatan.5. Sifat fisika suara6. Frekuensi suaraObat-obatan untuk Sistem Persepsi Sensori dan pengaruhnya1. Mata
a. Obat mata: antibiotik topikal, obat topikal.
b. Obat-obatan yang menyebabkan kerusakan mata: kloramfenikol.
2. Telingaa. Obat untuk telinga: obat
simtomatik.b. Obat penyebab gangguan
telinga:obat antibiotik, diuretik, anti inflamasi, anti malaria, anti tumor, obat tetes telinga topikal.
3. Hidunga. Obat untuk hidung: terapi
antibiotik, glokokortikoid sistemik dan topikal.
b. Obat penyebab gangguan penghidu: obat-obatan sistemik/inhalasi (aminoglikosida, formaldehid)
4. Lidaha. Obat penyebab gangguan
pengecap: obat diuretik, antibiotik, kemoterapi
5. Kulit a. Obat untuk gangguan
peraba:obat kulit antibiotik, antiinlamasi, kortikosteroid, antijamur, analgesik
Penyakit yang lazim pada Sistem Persepsi Sensori1. Gangguan pada indera penglihatan
pada anak sd lansiaa. Pada bayi dan anak
a. Retinoblastoma b. Pada remaja dan dewasa
1) Miopia2) Nistagmus 3) Astigmatisme4) Konjungtivitis 5) Glaukoma
c. Pada lansia1) Katarak 2) Presbiopi 1. Mencari bahasan
2. Gangguan indera pendengaran pada anak sd lansiaa. Pada bayi dan anak
a. Sensorineural kongenitalb. Pada remaja dan dewasa
a. Otitis mediab. Tinitusc. Meniered. Masuknya benda asinge. Neuroma akustik.
c. Pada lansia1) Presbikusis2) Tuli konduktif
3. Gangguan indera pembau pada anak sd lansia1. Hiposmia2. Polip hidung
4. Gangguan indera pengecapan pada anak sd lansia1. Hipogeusia2. Dysgeusia3. Ageusia.
Jigsaw learning:1. Membaca dan
merangkum bahan ajar
2. Diskusi dalam kelompok homogen
3. Diskusi kelompok heterogen
4. Evaluasi dengan kuis
5. Pembahasan hasil evaluasi/ penguatan dari dosen
dari teori yang ada2. Jawaban dibuat
paper maksimal 5 lembar/ topik
3. Presentasikan didepan kelas
Ketepatan penjelasan, daya tarik dan komunikasi
8 (P) Mendokumentasikan asuhan keperawatan pada klien
Membuat asuhan keperawatan pada klien dgn gangguan Sistem Persepsi Sensori
Problem Base Learning di kelas
Membuat askep dengan kasus pemicu yang diberikan oleh dosen
Membuat askep dengan kasus pemicu yang diberikan oleh
dengan gangguan Sistem Persepsi Sensori
pengampu dosen pengampu
10-12 Skill lab pada gangguan persepsi sensori
Melakukan pengkajian pada gangguan persepsi sensori
1. Uji Weber, Uji Rhine, Uji Swab2. Pemeriksaan ketajaman mata,
lapang pandang dan buta warna
3. Irigasi mata 4. Irigasi telinga 5. Penatalaksanaan post op
pasien katarak
SKILL LAB Melakukan Skill Lab Pada Phantom
Penilaian evaluasi Sesuai SOP
8,10,11,12
Menjelaskan tentang Asuhan Keperawatan, Sistem layanan, pencegahan primer, tersier dan sekunder, hasil-hasil penelitian, management kasus dan nursing advokasi pada pasien dengan gangguan persepsi sensori
1. Focusing pengkajian dan pemeriksaan fisik pd gangguan persepsi sensori
2. System layanan kesehatan untuk pasien dng gangguan persepsi sensori (rujukan gakin jamkesmas/BPJS)
3. Pencegahan primer tersir, dan sekunder pada gangguan persepsi dan sensori
4. Hasil-hasil penelitian terkait system persepsi sensori
5. Management kasus pada gangguan persepsi sensori (klasifikasi kasus system persepsi sensori dan prioritas masalah system persepsi sensori)
6. Prinsip-prinsip etika keperawatan : otonimi,
Jigsaw learning:1. membaca dan
merangkum bahan ajar
2. Diskusi dalam kelompok homogen
3. Diskusi kelompok heterogen
4. Evaluasi dengan kuis
5. Pembahasan hasil evaluasi/ penguatan dari dosen
1. Mahasiswa mengerjakan tugas (dengan kasus pemicu)
2. Mahasiswa mempresentasikan hasil jawaban
Ketepatan,dan kejelasan isi jawaban
benifence, justice, non malafience, moral right, nilai dan norma masyarakat
7. Nursing advokasi
RANCANGAN TUGAS
Nama Mata Kuliah : Sistem Persepsi Sensori SKS : 2Program Studi : Keperawatan S1 Pertemuan ke : 1Fakultas : STIKES Harapan Bangsa Purwokerto
A.TUJUAN TUGAS:Memahami Anatomi fisiologi Sistem Persepsi Sensori
B. URAIAN TUGAS:1. Objek Garapan : Anatomi dan Fisiologi Sistem Persepsi Sensori
2. Batasan yang harus dikerjakan: Anatomi : Mencari, membaca, merangkum anatomi sistem persepsi sensori dengan menggunakan bagan dan atau gambar beserta penjelasannya Fisiologi : Mencari, membaca, merangkum fisiologi sistem persepsi sensori, letak dan saraf-saraf organ persepsi sensori.
3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan):a. Menjawab pertanyaan yang ada di Lembar Kerja Mahasiswa 1 (LKM 1) dengan membaca berbagai buku anatomi dan fisiologib. Menuangkan hasil jawaban ke dalam mapping anatomi fisiologi Persepsi Sensori c. Menjawab kuis anatomi fisiologi sistem persepsi sensori.d. Membuat mapping anatomi fisiologi secara berkelompok (satu kelompok berisi 5-7 mahasiswa, setiap kelompok harus mengambil tema yang berbeda
dari anatomi fisiologi Persepsi Sensori).
4. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:a. Gambar/ mapping anatomi Sistem Persepsi Sensorib. Mapping fisiologi Persepsi Sensori
C. KRITERIA PENILAIAN (13%)1. Ketepatan mapping dan jawaban dalam kuis
GRADING SCHEME
DIMENSI SANGAT MEMUASKAN MEMUASKAN BATAS KURANG MEMUASKAN
DIBAWAH STANDAR SKOR
KETERSEDIAAN KONSEP
YANG DIACU
Lengkap dan integratif dengan jumlah literatur minimal diatas 5 dengan 2 referensi sumber utama.
Lengkap dengan jumlah literatur minimal diatas 5 dengan 2 referensi sumber utama.
Cukup lengkap, dengan jumlah literatur 3 sampai 5 dengan 2 diantaranya referensi utama.
Kurang lengkap dengan jumlah literatur kurang dari 3
Sangat tidak lengkap dan tidak menggunakan referensi utama
20%
KETEPATAN MAPPING
Lengkap, runut, integratif, menggunakan gambar/bagan/tulisan yang dibingkai dengan bagan yang tegas dengan alur yang runut ditunjukkan dengan garis bertada panah dalam menjelaskan hubungan satu dengan yang lain.
Lengkap, runut, integratif, tapi tidak menggunakan gambar/bagan/tulisan yang dibingkai dengan bagan yang tegas dengan alur yang runut, tidak ditunjukkan dengan garis bertada panah dalam menjelaskan hubungan satu dengan yang lain.
Cukup lengkap, cukup runut, cukup integratif, walaupun menggunakan gambar/bagan/tulisan yang dibingkai dengan bagan yang tegas dengan alur yang runut, ditunjukkan dengan garis bertada panah dalam menjelaskan hubungan satu dengan yang lain.
Kurang lengkap, kurang runut, kurang integratif, tapi tidak menggunakan gambar/bagan/tulisan yang dibingkai dengan bagan yang tegas dengan alur yang runut, tidak ditunjukkan dengan garis bertada panah dalam menjelaskan hubungan satu dengan yang lainataupun tidak.
Sangat tidak lengkap, tidak runut, tidak integratif, tapi tidak menggunakan gambar/bagan/tulisan yang dibingkai dengan bagan yang tegas dengan alur yang runut, tidak ditunjukkan dengan garis bertada panah dalam menjelaskan hubungan satu dengan yang lain ataupun tidak.
25%
KETEPATAN GAMBAR ANATOMI
Lengkap, bagian2 dari gambar struktur anatomi jelas, menggunakan warna yang berbeda-beda untuk tiap bagian yang berbeda.
Lengkap, tapi bagian2 dari gambar struktur anatomi tidak atau cukup kurang jelas, walaupun menggunakan warna yang berbeda-beda untuk tiap bagian yang berbeda.
Cukup lengkap, bagian2 dari gambar struktur anatomi jelas, menggunakan warna yang berbeda-beda untuk tiap bagian yang berbeda.
Cukup lengkap, bagian2 dari gambar struktur anatomi cukup atau kurang jelas, walaupun menggunakan warna yang berbeda-beda untuk tiap bagian yang berbeda.
Kurang lengkap, bagian2 dari gambar struktur anatomi kurang jelas, walaupun menggunakan warna yang berbeda-beda untuk tiap bagian yang berbeda ataupun tidak.
25%
KETEPATAN JAWABAN
KUIS
81-100% JAWABAN KUIS BENAR
61-80% JAWABAN KUIS BENAR
41-60% JAWABAN KUIS BENAR
21-40% JAWABAN KUIS BENAR
0-20% JAWABAN KUIS BENAR
30%
RANCANGAN TUGAS
Nama Mata Kuliah : Sistem Persepsi Sensori SKS : 2Program Studi : Keperawatan S1 Pertemuan ke : 2
Fakultas : STIKES Harapan Bangsa Purwokerto
A.TUJUAN TUGAS:Memahami macam-macam kelainan pada Sistem Persepsi Sensori
B. URAIAN TUGAS:1. Objek Garapan : Kelainan Sistem Persepsi Sensori
2. Batasan yang harus dikerjakan: merangkuma. Gangguan pada indera penglihatan pada anak sd lansia: Pada bayi dan anak:Retinoblastoma, Glukoma Kongenital; Pada remaja dan
dewasa:Miopia,Nistagmus, Astigmatisme, Konjungtivitis, Glaukoma; Pada lansia:Katarak, Presbiopi. b. Gangguan indera pendengaran pada anak sd lansia: Pada bayi dan anak: Sensorineural kongenital; Pada remaja dan dewasa: Otitis media, Tinitus,
Meniere, Labirinitis, Masuknya benda asing; Pada lansia:Presbikusis,Tuli konduktifc. Gangguan indera pembau pada anak sd lansia: anak sd lansia: Hiposmia, Polip hidung, Sinusitis, Tonsilitis d. Gangguan indera pengecapan pada anak sd lansia: Hipogeusia, Dysgeusia, Ageusia, labiopalatokisise. Gangguan indera peraba pada anak sd lansia: Hipersensitif terhadap sentuhan, Hiposensitif terhadap sentuhan,
3. Batasan rangkuman pada bebagai macam kelainan Sistem Persepsi Sensori sebagaimana tersebut di atas adalah sebagai berikut: a.pengertian (minimal 2 sumber)b. tanda dan gejala dengan mekanisme patofisiologinyac. etiologi (selain buku sumber, gunakan hasil penelitian yang ada minimal 2)d. faktor risiko (selain buku sumber, gunakan hasil penelitian yang ada minimal 2)e.pemeriksaan penunjangf. bagan pathwayg.penatalaksanaan : medis dan keperawatan (selain buku sumber, gunakan hasil penelitian yang ada minimal 2)
4. Metode/ Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan): Rangkuman dibuat individu, rangkuman maksimal 7 lembar pertopik/ tema. Pada saat merangkum dilakukan dengan cara Small Group Discussion
(SGD) Menjawab pertanyaan yang ada di lembar Kerja Mahasiswa 2 (LKM 2) dengan membaca berbagai referensi dan hasil penelitian Menuangkan hasil jawaban kedalam paper maksimal 5 lembar pertopik/ tema
Menjawab kuis tentang kelainan sistem persepsi sensori5. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:
a. Hasil rangkuman kelainan pada sistem persepsi sensorib. Paper jawaban LKM
C. KRITERIA PENILAIAN (12%)1. Ketepatan penjelasan 2. Kerja sama tim 3. Daya tarik komunikasi tertulis dan lisan
1. KETEPATAN PENJELASAN
DIMENSI SANGAT MEMUASKAN MEMUASKAN BATAS KURANG MEMUASKAN DI BAWAH STANDART SKORPENGERTIAN PENGERTIAN PENGERTIAN PENGERTIAN PENGERTIAN KURANG PENGERTIAN KURANG 10%
DIJELASKAN DENGAN RINCI/ DETAIL, DISERTAI DENGAN PENJELASAN MENGGUNAKAN GAMBAR, DAN SUMBER DICANTUMKAN, SUMBER UP TO DATE DR REFERENSI TERPERCAYA MINIMAL 2
DIJELASKAN DENGAN RINCI/ DETAIL, TANPA DISERTAI DENGAN GAMBAR, DAN ATAU SUMBER TIDAK DICANTUMKAN, ATAU SUMBER DICANTUMKAN TAPI TIDAK UP TO DATE DAN ATAU REFERENSI KURANG TERPERCAYA DAN ATAU KURANG 2
DIJELASKAN CUKUP RINCI/ DETAIL TANPA PENJELASAN DENGAN MENGGUNAKAN GAMBAR, WALAU SUMBER UP TO DATE, HANDAL DAN MINIMAL 2
JELAS, TANPA PENJELASAN GAMBAR, WALAU SUMBER DICANTUMKAM
JELAS, TANPA PENJELASAN DENGAN GAMBAR DAN TANPA SUMBER
TANDA DAN GEJALA TANDA DAN GEJALA DIJELASKAN DENGAN RINCI/ DETAIL, DISERTAI DENGAN PENJELASAN PATOFISIOLOGINYA, DAN SUMBER DICANTUMKAN, SUMBER UP TO DATE DR REFERENSI TERPERCAYA
TANDA DAN GEJALA DIJELASKAN DENGAN RINCI/ DETAIL, tanpa DISERTAI DENGAN PENJELASAN PATOFISIOLOGINYA, walau SUMBER DICANTUMKAN, SUMBER UP TO DATE DR REFERENSI TERPERCAYA
TANDA DAN GEJALA DIJELASKAN DENGAN cukup RINCI/ DETAIL, tanpa DISERTAI DENGAN PENJELASAN PATOFISIOLOGINYA, walau SUMBER DICANTUMKAN, SUMBER UP TO DATE DR REFERENSI TERPERCAYA
TANDA DAN GEJALA DIJELASKAN DENGAN kurang RINCI/ DETAIL, tanpa DISETAI DENGAN PENJELASAN PATOFISIOLOGINYA, walau SUMBER DICANTUMKAN, SUMBER UP TO DATE DR REFERENSI TERPERCAYA
TANDA DAN GEJALA DIJELASKAN DENGAN SANGAT SEDERHANA TANPA ADA PENJELASAN APAPUN, ADA MAUPUN TIDAK ADA PENCANTUMAN SUMBER
10%
ETIOLOGI ETIOLOGI DISAMPAIKAN DENGAN JELAS, DETAIL, MENGGUNAKAN HASIL PENELITIAN TERKAIT MINIMAL 2 , DAN SUMBER DICANTUMKAN, SUMBER UP TO DATE DR REFERENSI TERPERCAYA
ETIOLOGI DISAMPAIKAN DENGAN JELAS, DETAIL, tanpa MENGGUNAKAN HASIL PENELITIAN TERKAIT MINIMAL 2 , walau SUMBER DICANTUMKAN, SUMBER UP TO DATE DR REFERENSI TERPERCAYA
ETIOLOGI DISAMPAIKAN DENGAN cukup JELAS dan DETAIL, walau MENGGUNAKAN HASIL PENELITIAN TERKAIT MINIMAL 2 , DAN SUMBER DICANTUMKAN, SUMBER UP TO DATE DR REFERENSI TERPERCAYA
ETIOLOGI DISAMPAIKAN DENGAN kurang JELAS dan DETAIL, MENGGUNAKAN HASIL PENELITIAN TERKAIT MINIMAL 2 , DAN SUMBER DICANTUMKAN, SUMBER UP TO DATE DR REFERENSI TERPERCAYA
ETIOLOGI DISAMPAIKAN DENGAN kurang JELAS dan DETAIL, tanpa MENGGUNAKAN HASIL PENELITIAN TERKAIT MINIMAL 2 , DAN SUMBER DICANTUMKAN, SUMBER UP TO DATE DR REFERENSI TERPERCAYA
10%
FAKTOR RISIKO FAKTOR RISIKO DISAMPAIKAN DENGAN JELAS, DETAIL, MENGGUNAKAN HASIL PENELITIAN TERKAIT MINIMAL 2 , DAN SUMBER
FAKTOR RISIKO DISAMPAIKAN DENGAN JELAS, DETAIL, tanpa MENGGUNAKAN HASIL PENELITIAN TERKAIT MINIMAL 2 , walau SUMBER
FAKTOR RISIKO DISAMPAIKAN DENGAN cukup JELAS dan DETAIL, walau MENGGUNAKAN HASIL PENELITIAN TERKAIT MINIMAL 2 , DAN
FAKTOR RISIKO DISAMPAIKAN DENGAN kurang JELAS dan DETAIL, MENGGUNAKAN HASIL PENELITIAN TERKAIT MINIMAL 2 , DAN SUMBER
FAKTOR RISIKO DISAMPAIKAN DENGAN kurang JELAS dan DETAIL, tanpa MENGGUNAKAN HASIL PENELITIAN TERKAIT MINIMAL 2 , DAN
10%
DICANTUMKAN, SUMBER UP TO DATE DR REFERENSI TERPERCAYA
DICANTUMKAN, SUMBER UP TO DATE DR REFERENSI TERPERCAYA
SUMBER DICANTUMKAN, SUMBER UP TO DATE DR REFERENSI TERPERCAYA
DICANTUMKAN, SUMBER UP TO DATE DR REFERENSI TERPERCAYA
SUMBER DICANTUMKAN, SUMBER UP TO DATE DR REFERENSI TERPERCAYA
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN PENUNJANG DIJELASKAN DENGAN JELAS, DETAIL DISERTAI DENGAN RASIONAL/ ALASAN DR PEMERIKSAAN TERSEBUT, HASIL DAN INTEPRETASI HASIL, SUMBER DICANTUMKAN, SUMBER UP TO DATE DR REFERENSI TERPERCAYA
PEMERIKSAAN PENUNJANG DIJELASKAN DENGAN JELAS, DETAIL tanpa DISERTAI DENGAN RASIONAL/ ALASAN DR PEMERIKSAAN TERSEBUT, dan atau HASIL DAN INTEPRETASI HASIL, dan atau SUMBER DICANTUMKAN, SUMBER UP TO DATE DR REFERENSI TERPERCAYA
PEMERIKSAAN PENUNJANG DIJELASKAN DENGAN cukup JELAS dan DETAIL tanpa DISERTAI DENGAN RASIONAL/ ALASAN DR PEMERIKSAAN TERSEBUT, dan atau HASIL DAN INTEPRETASI HASIL, dan atau SUMBER DICANTUMKAN, SUMBER UP TO DATE DR REFERENSI TERPERCAYA
PEMERIKSAAN PENUNJANG DIJELASKAN DENGAN kurang JELAS dan DETAIL walau DISERTAI DENGAN RASIONAL/ ALASAN DR PEMERIKSAAN TERSEBUT, dan atau HASIL DAN INTEPRETASI HASIL, dan atau SUMBER DICANTUMKAN, SUMBER UP TO DATE DR REFERENSI TERPERCAYA
PEMERIKSAAN PENUNJANG DIJELASKAN DENGAN kurang JELAS dan DETAIL tanpa DISERTAI DENGAN RASIONAL/ ALASAN DR PEMERIKSAAN TERSEBUT, dan atau HASIL DAN INTEPRETASI HASIL, dan atau SUMBER DICANTUMKAN, SUMBER UP TO DATE DR REFERENSI TERPERCAYA
10%
BAGAN PATHWAY BAGAN PATHWAY MENGGAMBARKAN ALUR PERJALANAN / PROSES PENYAKIT YANG SANGAT JELAS HINGGA MUNCUL TANDA GEJALA YANG DIDASARI OLEH ANALISIS PATOFISIOLOGI YANG ADA
BAGAN PATYWAYS MENGGAMBARKAN ALUR PERJALANAN / PROSES PENYAKIT YANG JELAS HINGGA MUNCUL TANDA GEJALA YANG DIDASARI OLEH ANALISIS PATOFISIOLOGI YANG ADA
BAGAN PATHWAY MENGGAMBARKAN ALUR PERJALANAN / PROSES PENYAKIT YANG cukup JELAS HINGGA MUNCUL TANDA GEJALA YANG DIDASARI OLEH ANALISIS PATOFISIOLOGI YANG ADA
BAGAN PATHWAY MENGGAMBARKAN ALUR PERJALANAN / PROSES PENYAKIT YANG kurang JELAS HINGGA MUNCUL TANDA GEJALA YANG DIDASARI OLEH ANALISIS PATOFISIOLOGI YANG ADA
BAGAN PATHWAY MENGGAMBARKAN ALUR PERJALANAN / PROSES PENYAKIT YANG kurang JELAS tanpa memunculkan TANDA GEJALA YANG DIDASARI OLEH ANALISIS PATOFISIOLOGI YANG ADA
25%
PENATALAKSANAKAN MEDIS dan PERAWATANNYA
MACAM2 PENATALAKSANAAN MEDIS DAN PERAWATANNYA DIJELASKAN SECARA LENGKAP, TUJUAN/ INDIKASI MAUPUN EFEK DARI TINDAKAN
MACAM2 PENATALAKSANAAN MEDIS DAN PERAWATANNYA DIJELASKAN SECARA LENGKAP, TUJUAN/ INDIKASI MAUPUN EFEK DARI TINDAKAN
MACAM2 PENATALAKSANAAN MEDIS DAN PERAWATANNYA DIJELASKAN SECARA LENGKAP, tapi TUJUAN/ INDIKASI MAUPUN EFEK DARI TINDAKAN
MACAM2 PENATALAKSANAAN MEDIS DAN PERAWATANNYA DIJELASKAN cukup LENGKAP, walau TUJUAN/ INDIKASI MAUPUN EFEK DARI
MACAM2 PENATALAKSANAAN MEDIS DAN PERAWATANNYA DIJELASKAN kurang LENGKAP, walau TUJUAN/ INDIKASI MAUPUN EFEK DARI
25%
TERSEBUT JUGA DIJELASKAN SECARA DETAIL DAN JELAS, SUMBER DICANTUMKAN, UP TO DATE DAN TERPERCAYA, disertai sumber dari hasil penelitian
TERSEBUT diJELASKAN SECARA DETAIL DAN JELAS, SUMBER DICANTUMKAN, UP TO DATE DAN TERPERCAYA tanpa disertai sumber dari hasil penelitian ataupun tidak
TERSEBUT tidak DIJELASKAN SECARA DETAIL DAN JELAS, walau SUMBER DICANTUMKAN, UP TO DATE DAN TERPERCAYA dan disertai atau tidak sumber dari hasil penelitian ataupun tidak
TINDAKAN TERSEBUT DIJELASKAN SECARA DETAIL DAN JELAS ataupun tidak, walau SUMBER DICANTUMKAN, UP TO DATE DAN TERPERCAYA dan disertai atau tidak sumber dari hasil penelitian ataupun tidak
TINDAKAN TERSEBUT DIJELASKAN SECARA DETAIL DAN JELAS ataupun tidak, walau SUMBER DICANTUMKAN, UP TO DATE DAN TERPERCAYA dan disertai atau tidak sumber dari hasil penelitian ataupun tidak
2. KERJA SAMA TIM
DIMENSI SELALU SERING JARANG TIDAK PERNAH
4 3 2 1Memberikan semangat kepada anggota kelompok dalam menjalankan tugasBertanggung jawab terhadap tugasSemangat kerja yang tinggiPencetus ide yang kreatifLoyal dan komit dalam menjalankan tugasDapat bekerja samaMematuhi peraturan yang disepakati kelompok
3. KOMUNIKASI TERTULIS DAN LISAN
KOMUNIKASI TERTULIS
DIMENSI SANGAT MEMUASKAN MEMUASKAN BATAS KURANG MEMUASKAN DI BAWAH STANDAR SKOR
BAHASA PAPER
Bahasa menggugah pembaca untuk mencari tahu konsep lebih dalam
Bahasa menambah informasi pembaca
Bahasa deskriptif tidak terlalu menambah pengetahuan
Informasi dan data yang disampaikan tidak menarik dan membingungkan
Tidak ada hasil 85%
KERAPIAN PAPER
Paper dibuat sangat menarik dan menggugah semangat pembaca
Paper dibuat menarik walaupun tidak terlalu mengundang
Dijilid biasa Dijilid namun kurang rapi Tidak ada hasil 15%
4. KOMUNIKASI LISAN
DIMENSI SANGAT MEMUASKAN
MEMUASKAN BATAS KURANG MEMUASKAN
DI BAWAH STANDAR
SKOR
ISI Memberi inspirasi pendengar untuk mencari lebih dalam
Menambah wawasan
Pendengar/audiens/pembaca masih harus menambah informasi lagi dari beberapa sumber
Informasi yang disampaikan tidak menambah wawasan bagi pendengarnya
Informasi yang disampaikan menyesatkan atau salah
40%
ORGANISASI Sangat runtut dan integratif sehingga pemdengar dapat mengkopilasi isi dengan baik
Cukup runtut dan memberi data pendukung fakta yang disampaikan
Tidak didukung data namun menyampaikan informasi dengan benar
Informasi yag disampaikan tidak ada dasarnya
Tidak mau presentasi
30%
GAYA PRESENTASI
Menggugah semangat pendengar
Membuat pendengar paham, hanya sesekali saja melihat catatan
Lebih banyak membaca catatan
Selalu membaca catatan (tergantung catatan)
Tidak berbunyi 30%
RANCANGAN TUGAS
Nama Mata Kuliah : Sistem Persepsi Sensori SKS : 2Program Studi : S1 Keperawatan Pertemuan ke : 3
Fakultas : STIKES Harapan Bangsa Purwokerto
A.TUJUAN TUGAS:Mampu melakukan pengkajian pada Sistem Persepsi Sensori
B. URAIAN TUGAS:1. Objek Garapan : Pengkajian pada sistem persepsi sensori pada tatanan klinik
2. Batasan yang harus dikerjakan: a. Melakukan focusing pengkajian pada pasien dengan masalah sistem persepsi sensori b. Mendokumentasikan hasil pengkajian c. Mengintepretasikan hasil pengkajian
3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan): Setiap mahasiswa mempunyai 1 pasien kelolaan setiap tiga hari dengan kasus penyakit pada sistem persepsi sensori yang berbeda-beda Setiap mahasiswa harus siap dengan LP dari setiap kasus yang diambil, sebelum melakukan pengkajian Kemudian mahasiswa mencari, mengumpulkan dan menyusun informasi berupa data pengkajian yang menunjukkan adanya permasalahan pada
sistem persepsi sensori dan mengintepretasikannya dengan tepat Pada saat mahasiswa melakukan pengumpulan data/pengkajian, mahasiswa akan dinilai DOPs: pengkajian pada sistem persepsi sensori beserta
interpretasinya.4. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:
1. Hasil pengkajian dan intepretasinya2. Mahasiswa dapat melakukan pengkajian sistem persepsi sensori
C. KRITERIA PENILAIAN (10%)1. Ketepatan pengumpulan data dan intepretasinya2. Ketepatan dan terampil dalam melakukan pengkajian pada sistem persepsi sensori
D. GRADING SCHEME COMPETENCE1. KETEPATAN PENGUMPULAN DATA DAN INTERPRETASINYA2. FORMAT PENILAIAN DOPs: PENGKAJIAN PADA SISTEM PERSEPSI SENSORI
RANCANGAN TUGAS DI KLINIK
Nama Mata Kuliah : Sistem Persepsi Sensori SKS : 2Program Studi : Keperawatan S1 Pertemuan ke : 3Fakultas : STIKES Harapan Bangsa Purwokerto
A.TUJUAN TUGAS:Mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada klien dengan gangguan sistem persepsi sensori
B. URAIAN TUGAS:1. Objek Garapan : Diagnosa keperawatan pada klien dengan gangguan sistem persepsi sensori
2. Batasan yang harus dikerjakan: a. Merumuskan diagnosa keperawatan berdasarkan pada kasus yang sudah disiapkan
3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan):
Dikerjakan dalam kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5-7 mahasiswa Hasil ditulis dalam bentuk paper maksimal 3 lembar, selanjutnya dipresentasikan
4. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:1. Paper
C. KRITERIA PENILAIAN (3,5%)1. Ketepatan diagnosa keperawatan2. Kerjasama tim3. Komunikasi tertulis dan lisan
1. KETEPATAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
DIMENSI SANGAT MEMUASKAN MEMUASKAN BATAS KURANG MEMUASKAN
DIBAWAH STANDAR
SKOR
DATA Data subjektif dan objektif Data subjektif dan objektif Data subjektif Data subjektif dan Data subjektif 50%
valid, sesuai dengan kasus, lengkap dan merupakan hasil intepretasi dari pengkajian dari analisis yang tajam terhadap masalah yang dirasakan klien dan didasarkan pada batasan karakteristik diagnosa nanda
valid, sesuai dengan kasus, cukup lengkap dan merupakan hasil intepretasi dari pengkajian dari analisis yang tajam terhadap masalah yang dirasakan klien dan tidak didasarkan pada batasan karakteristik diagnosa nanda
dan objektif cukup valid, cukup menggambarkan permasalahan pasien yang didapat dari pengkajian
objektif kurang valid, tidak menggambarkan permasalahan pasien yang didapat dari pengkajian
dan objektif tidak valid
RUMUSAN DIAGNOSA
Berdasarkan pada analisis yang tajam terhadap data, rumusan etiologi yang jelas sesuai kasus dan rumusan sesuai dengan nanda yang up to date
Rumusan sesuai, analisis cukup tajam, rumusan etiologi cukup jelas dan didasarkan pada nanda
Rumusan sesuai dengan kasus tapi tidak berdasar nanda
Beberapa rumusan diagnosa tidak sesuai dengan kasus
Rumusan diagnosa tidak sesuai dengan kasus
50%
2. KERJA SAMA TIM : Sama dengan yang ada di depanDIMENSI SELALU SERING JARANG TIDAK
PERNAH4 3 2 1
Memberikan semangat kepada anggota kelompok dalam menjalankan tugasBertanggung jawab terhadap tugasSemangat kerja yang tinggiPencetus ide yang kreatifLoyal dan komit dalam menjalankan tugasDapat bekerja samaMematuhi peraturan yang disepakati kelompok
3. KOMUNIKASI TERTULIS
DIMENSISANGAT
MEMUASKANMEMUASKAN BATAS
KURANG MEMUASKAN
DIBAWAH STANDART
SKOR
BAHASA PAPER
BAHASA MENGGUGAH
BAHASA MENAMBAH
BAHASA DESKRIPTIF TIDAK
INFORMASI DAN DATA YANG
TIDAK ADA HASIL 85%
PEMBACA UNTUK MENCARI TAHU KONSEP LEBIH DALAM
INFORMASI PEMBACA
TERLALU MENAMBAH PENGETAHUAN
DISAMPAIKAN TIDAK MENARIK DAN MEMBINGUNGKAN
KERAPIAN PAPER
PAPER DIBUAT SANGAT MENARIK DAN MENGGUGAH SEMANGAT PEMBACA
PAPER DIBUAT MENARIK, WALAU TIDAK TERLALU MENGUNDANG
DIJILID BIASA DIJILID NAMUN KURANG RAPI
TIDAK ADA HASIL 15%
KOMUNIKASI LISAN
DIMENSISANGAT
MEMUASKANMEMUASKAN BATAS
KURANG MEMUASKAN
DIBAWAH STANDART
SKOR
ISI MEMBERI INSPIRASI PENDENGAR UNTUK MENCARI LEBIH DALAM
MENAMBAH WAWASAN
PENDENGAR/ AUDIANCE / PEMBACA MASIH HARUS MENAMBAH INFORMASI LAGI DARI BEBERAPA SUMBER
INFORMASI YANG DISAMPAIKAN TIDAK MENAMBAH WAWASAN BAGI PENDENGARNYA
INFORMASI YANG DISAMPAIKAN MENYESATKAN ATAU SALAH
40%
ORGANISASI SANGAT RUNTUT DAN INTEGRATIF SEHINGGA PENDENGAR DAPAT MENGKOPILASI ISI DENGAN BAIK
CUKUP RUNTUT DAN MEMBERI DATA PENDUKUNG FAKTA YANG DISAMPAIKAN
TIDAK DIDUKUNG DATA, NAMUN MENYAMPAIKAN INFORMASI YANG BENAR
INFORMASI YANG DISAMPIAKAN TIDAK ADA DASARNYA
TIDAK MAU PRESENTASI
30%
GAYA PRESENTASI
MENGGUGAH SEMANGAT PENDENGAR
MEMBUAT PENDENGAR PAHAM, HANYA SESEKALI SAJA MELIHAT CATATAN
LEBIH BANYAK MEMBACA CATATAN
SELALU MEMBACA CATATAN (TERGANTUNG CATATAN)
TIDAK BERBUNYI 30%
RANCANGAN TUGAS
Nama Mata Kuliah : Sistem Persepsi Sensori SKS : 2Program Studi : Keperawatan S1 Pertemuan ke : 3
Fakultas : STIKES Harapan Bangsa Purwokerto
A.TUJUAN TUGAS:Mampu menyusun rencana intervensi pada klien dengan gangguan sistem persepsi sensori
B. URAIAN TUGAS:1. Objek Garapan : Rencana keperawatan pada klien dengan gangguan sistem persepsi sensori
2. Batasan yang harus dikerjakan: a. Menyusun keperawatan berdasarkan pada kasus
3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan): Mahasiswa diberi kasus sesuai dengan lembar kerja yang telah disiapkan, kemudian mahasiswa dalam kelompok mengerjakan tugas tersebut Dikerjakan dalam kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5-7 mahasiswa Hasil ditulis dalam bentuk paper, selanjutnya dipresentasikan
4. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:1. Paper
C. KRITERIA PENILAIAN (10%)1. Ketepatan dalam menyusun rencana tindakan keperawatan2. Kerjasama tim : Kriteria Penilaian sama dengan yang ada di depan3. Komunikasi tertulis dan lisan : Kriteria Penilaian sama dengan yang ada di depan
1. KETEPATAN RENCANA KEPERAWATAN
DIMENSI SANGAT MEMUASKAN
MEMUASKAN BATAS KURANG MEMUASKAN
DIBAWAH STANDAR
SKOR
Penyusunan rencana tindakan
keperawatan
Diagnosa dituliskan dengan jelas berdasarkan prioritas yang tepat, tujuan ditulis secara rinci (mengacu kriteria smart), rencana tindakan operasional sesuai dengan permasalahan didasarkan pada nic dan noc dan didukung dari hasil-hasil riset terkini
Diagnosa dituliskan dengan jelas berdasarkan prioritas yang tepat, tujuan ditulis secara rinci (mengacu kriteria smart), rencana tindakan operasional sesuai dengan permasalahan didasarkan pada nic dan noc namun kurang atau tidak didukung dari hasil riset terkini
Diagnosa dituliskan dengan jelas berdasarkan prioritas yang tepat, tujuan ditulis cukup rinci (mengacu kriteria smart), rencana tindakan operasional sesuai dengan permasalahan
Diagnosa dituliskan tidak berdasarkan prioritas yang tepat, tujuan ditulis tidak mengacu kriteria smart, rencana tindakan kurang operasional dan kurang sesuai dengan permasalahan
Rencana tindakan keperawatan dibuat asal dan tidak jelas
100%
1. KETEPATAN PENDOKUMENTASIAN KEPERAWATAN
DIMENSI SANGAT MEMUASKAN
MEMUASKAN BATAS KURANG MEMUASKAN
DIBAWAH STANDAR
SKOR
ISI PENDOKUMENTA
SIAN KEPERAWATAN
Dokumentasi menggambarkan kronologis dari asuhan keperawatan yang diberikan, bersifat objektif, akurat, lengkap, singkat dan padat menggambarkan keadaan klien serta apa yang terjadi pada pasien
Dokumentasi menggambarkan kronologis dari asuhan keperawatan yang diberikan, cukup objektif, akurat, lengkap, singkat dan padat menggambarkan keadaan klien serta apa yang terjadi pada pasien
Dokumentasi masih menggambarkan kronologis dari asuhan keperawatan yang diberikan, namun cukup objektif, cukup akurat, cukup lengkap, dan atau dokumentasi terlalu panjang lebar dalam menggambarkan keadaan klien serta apa yang terjadi pada pasien
Dokumentasi kurang menggambarkan kronologis dari asuhan keperawatan yang diberikan,
Isi dokumentasi banyak yang kosong dan atau tidak ada pendokumentasian
50%
PENULISAN PENDOKUMENTA
SIAN KEPERAWATAN
Penulisan dokumentasi apa adanya/ menghindari penggunaan tip ex, koreksi terhadap kesalahan pendokumentasian dilakukan segera mungkin, tulisan dapat dibaca, ditulis dengan tinta, mencatat waktu dengan jelas dan tanda tangan pada setiap akhir pendokumentasian
Salah satu kriteria penulisan pendokumentasian pada grade sangat memuaskan tidak dipenuhi
Dua dari kriteria penulisan pendokumentasian pada grade sangat memuaskan tidak dipenuhi
Tiga dari kriteria penulisan pendokumentasian pada grade sangat memuaskan tidak dipenuhi
Lebih dari tiga kriteria penulisan pendokumentasian pada grade sangat memuaskan tidak dipenuhi
30%
BAHASA DALAM PENDOKUMENTA
SIAN
Bahasa lugas, dan tidak menulis komentar yang
Bahasa cukup lugas, dan tidak menulis komentar yang bersifat mengkritik klien ataupun petugas
Bahasa kurang lugas, dan tidak menulis komentar yang bersifat mengkritik klien ataupun
Bahasa kurang lugas, dan tersirat menulis komentar yang bersifat
Tidak ada pendokumentasian
20%
KOMPONEN EVALUASI
1. Kuis pre dan post test 10 %2. Penugasan Makalah dan presentasi 10%3. Evaluasi Skill Lab : 20%4. UTS : 15% 5. UAS : 15%6. Penilaian klinik : 30%
RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN MINGGUAN
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN STIKEES HARAPAN BANGSA
MATA KULIAH : SISTEM PERSEPSI SENSORI
SEMESTER III/A/B/C
TAHUN 2015/2016
PERTEMUAN HARI/ TANGGAL MATERI/ POKOK BAHASAN FASILITATOR/ PENGAMPU
KETERANGAN
1 KELAS : ASelasa :15 Sept 2015Jam : 12.50-15.20
KELAS : BSenin : 14 Sep 2015Jam : 07.50-10.20
KELAS : CKamis : 18 Sep 2015 Jam : 07.50-10.20
Kontrak Perkuliahan P. Danang Lecture
2 KELAS : ASelasa : 22 Sep 2015Jam : 12.50-15.20
KELAS : BSenin : 21 Sep 2015Jam : 07.50-10.20
KELAS : CKamis : 24 Sep 2015 Jam : 07.50-10.20
1. Anatomi fisiologi sistem persepsi sensori (organ pendengaran: telinga, organ penciuman: hidung)
2. Anatomi fisiologi sistem persepsi sensori (organ penglihatan: mata, organ perasa: lidah)
3. Biokimia Persepsi Sensorika. Neuron, mitokondria, ATP,
neurotransmiter.b. Proses penghantaran
rangsangc. Kemoreseptor
4. Fisika Sistem Persepsi Sensori
a. Potensial listrik pada saraf.b. Indeks pembiasan pada
bagian-bagian matac. Sinyal-sinyal elektris pada
matad. Ambang penglihatan, efek
difraksi pada mata, akuitas penglihatan.
e. Sifat fisika suaraf. Frekuensi suara
Proses biokimia dan fisika pada system persepsi sensori
P. Danang STAD (Student Teams Achievement Division)Mahasiswa 1 kelas(3 jam )Evaluasi Post test
3 KELAS : ASelasa : 29 Sep 2015Jam : 12.50-15.20
Gangguan indera pendengaran dan penciuman pada anak sd lansia1. Pada remaja dan dewasa
P. Danang Jigsaw learning, mahasiswa membuat makalah dan dipresentasikan Kel 1 (absen 1-5)
top related