rpp renaissance
Post on 23-Jul-2015
111 Views
Preview:
TRANSCRIPT
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMA YASIHA Gubug
Nama Guru : Sarinah, S.Pd
Kelas/ Semester : XI /1
Mata Pelajaran : Sejarah Peminatan
Materi Pokok : Peristiwa di Eropa Yang Berpengaruh terhadap Kehidupan Umat
Sub Materi : Renaissance
Pertemuan ke- : …..
Alokasi waktu : 4 x 45 menit (180 menit)
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1.1 Menghayati nilai-nilai peradaban dunia yang menghargai perbedaan sebagai karunia Tuhan
Yang Maha Esa.
2.1 Mengembangkan sikap jujur, rasa ingin tahu, tanggung jawab, peduli, santun, cinta damai
dalam mempelajari peristiwa sejarah sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3.1 Menganalisis pemikiran dan peristiwa-peristiwa penting di Eropa antara lain: Merkantilisme,
Renaissance, Reformasi Gereja, Revolusi Industri dan pengaruhnya bagi Indonesia dan
dunia.
Indikator :
3.1.1 Menjelaskan faktor pendorong lahirnya gerakan renaissance di Eropa !
3.1.2 Menjelaskan dampak penemuan mesin cetak terhadap perkembangan kehidupan
masyarakat di
Eropa!
3.1.3 Menjelaskan dampak berkembangnya renaissance dan humanisme terhadap kehidupan
masyara-
kat Eropa!
3.1.4 Menjelaskan perkembangan seni pada masa Renaissance !
4.3 Membuat karya tulis tentang pemikiran dan peristiwa-peristiwa penting di Eropa antara lain:
Merkantilisme, Renaissance, Reformasi Gereja, Revolusi Industri yang berpengaruh bagi
Indonesia dan dunia.
Indikator :
4.3.1 Membuat peta jalur penjelajahan samudra oleh bangsa Portugis, Spanyol dan Belanda
ke Dunia Timur!
4.3.2 Membuat laporan hasil analisis kesimpulan dalam bentuk tulisan tentang Rennaissance
yang berpengaruh bagi Eropa dan dunia
C. Tujuan Pembelajaran :
1. Dengan membaca buku teks dan brosing internet serta diskusi kelompok peserta didik
diharapkan mampu memahami latar belakang lahirnya renaissance.
2. Dengan membaca buku teks dan brosing internet serta diskusi kelompok peserta didik dapat
menganalisis peran penemuan mesin cetak terhadap perkembangan kehidupan masyarakat
di Eropa.
3. Dengan membaca buku teks dan brosing internet serta diskusi kelompok peserta didik dapat
menganalisis dampak berkembangnya renaissance dan humanisme terhadap kehidupan
masyarakat di Eropa.
4. Melalui diskusi peserta didik dapat mengembangkan sikap bertanggung jawab,kerja sama,
menghargai pendapat orang lain.
5. Melalui kegiatan menulis, peserta didik mampu bertanggung jawab dan menyampaikan
pendapat secara tertulis.
D. Materi Ajar
1. Abad Pertengahan dan lahinrnya renaissance di Eropa
2. Peran mesin cetak terhadap perkembangan kehidupan masyarakt Eropa
3. Dampak berkembangnya renaissance dan humanisme terhadap kehidupan masyarakat
Eropa 4. Perkembangan seni pada masa Renaissance
5. Penjelajahan samudra oleh bangsa Portugis, Spanyol dan Belanda ke Dunia Timur
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran : Scientific Learning
Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi (Jig Saw), tanya jawab dan penugasan
Strategi pembelajaran : Kooperatif Learning
F. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu
Pendahuluan Appersepsi
Guru mengajak peserta didik untuk berdoa
sebelum memulai pelajaran.
Guru membuka pertemuan dengan salam
Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan menanyakan kabar
Mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk
memulai proses KBM (mengecek kesiapan siswa)
Mereview kembali pembahasan pada pertemuan
sebelumnya dan menyampaikan topik pelajaran tentang Abad Pertengahan dan
lahinrnya renaissance di Eropa, peran mesin cetak terhadap perkembangan kehidupan masyarakat
Eropa, dampak berkembangnya renaissance dan humanisme terhadap kehidupan masyarakat Eropa, perkembangan seni pada masa renaissance
dan penjelajahan samudra bangsa Eropa ke dunia Timur.
Guru memulai pelajaran dengan mengecek prasyarat pengetahuan, membangkitkan
motivasi (Ace Breaking) dengan menampilkan slide tentang kemajuan peradaban Eropa pada masa Yunani Kuno dan Romawi Kuno dan
memberikan pertanyaan-pertanyaan: 1. Prasyarat Pengetahuan : Ciri-ciri abad Pertengahan
di Eropa 2. Pemberian motivasi dengan tanya jawab tentang
pengertian renaissance 3. Masalah : kemunduran masyarakat Eropa pada
15 Menit
abad Pertengahan
Guru menyampaikan tujuan dan kompetensi yang
harus dikuasai peserta didik serta menekankan kebermaknaan pencapaian tujuan dan kompetensi.
Inti (mengamati)
Peserta didik diminta membaca buku referensi
materi renaissance
(menanya)
Guru menanyakan kepada peserta didik tentang
ciri-ciri abad Pertengahan di Eropa dan pengertian renaissance
(mengeksplorasi)
Guru membagi peserta didik dalam kelompok-
kelompok yang masing-masing beranggotakan 4 orang.
Dalam setiap kelompok satu anggota kelompok bertanggung jawab untuk mengkaji satu topik.
1. Abad Pertengahan dan lahinrnya renaissance
diEropa
2. Peran mesin cetak terhadap
perkembangankeh
idupan
masyarakt Eropa
3. Dampak berkembangnya renaissance dan humanis-
me terhadap kehidupan masyarakat Eropa! 4. Perkembangan seni pada masa Renaissance !
Setiap peserta didik yang mengkaji satu topik
yang sama berkumpul untuk berdiskusi dalam tim pakar (expert group).
(mengasosiasi)
Anggota tim pakar kembali ke kelompok masing-masing (home teams) untuk merumuskan hasil
diskusi dari masing-masing tim pakar.
Setiap kelompok membuat analisa menyeluruh
tentang semua topik yang diberikan pada setiap kelompok.
Guru meminta setiap peserta didik membuat peta
rute penjelajahan samudra oleh bangsa Portugis, Spanyol dan Belanda ke Dunia Timur.
(Mengomunikasikan)
Guru mengecek hasil diskusi peserta didik dengan
memberikan pertanyaan secara acak kepada peserta didik.
Guru meminta salah satu kelompok melakukan presentasi hasil diskusi kelompok dan ditanggapi
oleh teman / kelompok yang lain.
150 menit
Guru beserta peserta didik bersama-sama menyimpulkan hasil diskusi.
Penutup Guru bersama peserta didik menyimpulkan nilai-nilai atau manfaat apa yang didapat dari
pembelajaran yang telah selesai dibahas pada hari itu.
Guru memberikan post test dalam bentuk lisan
sebagai penilaian proses belajar.
Guru memberikan umpan balik terhadap proses
dan hasil pembelajaran.
Memberikan tugas individu terstruktur
berupa setiap peserta didik membuat laporan hasil diskusi
tentang Rennaissance yang berpengaruh bagi Eropa dan dunia. Laporan dikumpulkan minggu depan kepada guru untuk dinilai.
Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
Menutup kegiatan dengan doa penutup dan salam
15 Menit
G. Alat dan Media Pembelajaran
White board
Power point peradaban Yunani Kuno dan Romawi Kuno
LCD
Laptop
Internet
Peta Eropa dan dunia.
H. Sumber Belajar
- Buku Sejarah Peminatan untuk SMA kelas XI, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik
Indonesia.
- Buku Pengantar Sejarah Indonesia Baru 1500-1900 dari Emporium sampai Imperium.
- www.wikipedia.com
- www.dikmenum.go.id
I. Penilaian Hasil Belajar
1. Teknik : Test dan Non Test
2. Bentuk : Test : Uraian tertulis
Non test : Lembar Pengamatan kinerja diskusi
Instrumen Penilaian :
A. Tes Tertulis
Jawablah dengan benar soal uraian berikut ! 1. Jelaskan faktor-faktor pendorong timbulnya Renaissance !
2. Jelaskan dampak penemuan mesin cetak terhadap perkembangan kehidupan
masyarakat di
Eropa!
3. Jelaskan dampak berkembangnya renaissance dan humanisme terhadap kehidupan
masyarakat Eropa! 4. Jelaskan perkembangan seni pada masa Renaissance !
B. Tes Lisan :
1. Jelaskan ciri-ciri abad Pertengahan di Eropa !
2. Mengapa abad Pertengahan disebut sebagai abad Kegelapan (The Dark Middle
Ages)!
3. Jelaskan tujuan penjelajahan samudra oleh bangsa Portugis dan Spanyol !
4. Jelaskan rute penjelajahan samudra bangsa Portugis, Spanyol dan Belanda ke Dunia
Timur!
C. Penugasan :
1. Buatlah peta jalur penjelajahan samudra oleh bangsa Portugias dan Spanyol ke Dunia
Timur!
2. Buatlah laporan hasil diskusi tentang Rennaissance yang berpengaruh bagi Eropa dan
dunia!
Kunci jawaban soal test dan rentang skore
No Kunci Jawaban Tes Uraian Tertulis Rentang
Skore
1 a. Kompensasi spikologis kejayaan masa lampau Yunani Kuno dan Romawi
Kuno. b. Pengaruh pemikiran rasionalis para ahli pikir c. Berkembangnya paham individualisme.
c. Kemajuan pesat dibidang ekonomi perdagangan Eropa. d. Semboyan seni untuk seni.
1 - 25
2 Penemuan mesin cetak mendorong tersebar luasnya ilmu pengetahuan dan
semangat untuk meneliti. Dengan menggunakan mesin cetak, pemikiran dan karya kreatif seseorang dapat menjangkau orang dalam jumlah ribuan dan bahkan jutaan. Para pembaca barang cetakan ini menjadi kaum terdidik yang
membawa dampak secara mendalam terhadap masyarakat Eropa. Tanpa adanya barang-barang cetakan bisa dibayangkan bahwa ide-ide yang dibawa
oleh gerakan reformasi maupun renaissans tidak akan menyebar secepat seperti yang terjadi di abad ke-16. Lebih jauh lagi, mesin cetak telah menjadikan bangsa Eropa sebagai bangsa terdepan di dunia dalam hal
reproduksi pengetahuan. Dampak dari mesin cetak segera terlihat, pada abad 16 kemampuan baca tulis bangsa Eropa mulai menigkat secara signifikan.
1 - 25
3 a. Lahir dan berkembangnya paham-paham baru di tengah-tengah
masyarakat Eropa antara lain : individualisme, materialisme, sekularisme, liberalismedan
humanisme b. Berkembangnya pola pikir rasionalisme yang mendorong lahirnya penemuan
ilmu pengetahuan dan teknologi diberbagai bidang.
1 - 25
c. Kemajuan ekonomi perdagangan di Eropa. b. Lahirnya aufklarung atau zaman pencerahan di Eropa.
4 Seni rupa pada masa Renaissance cenderung bersifat realistis dan naturalis. Ada dua hal penting yang mereka kembangkan di bidang seni rupa. Yang pertama adalah teknik melukis yang didasarkan pada pemahaman terhadap
perspektif, aspek geometris dari ruang, dan teknik pencahayaan. Yang kedua, perhatian tergadap gerak dan struktur anatomi. Lukisan realistis dari
manusia yang tidak mengenakan pakaian menjadi ciri utama dari karya-karya seniman Italia pada masa renaissance.
1 - 25
No Kunci Jawaban Tes Lisan Rentang
Skore
1 a. Kuatnya dominasi gereja dalam kehidupan masyarakat
b. Dogmatisme agama dimana masyarakat lebih mementingkan kehidupan akhirat (momemto mori) daripada kehidupan dunia (carpediem)
c. Biara menjadi pusat pengembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi d. Kehidupan mengalami stagnasi di segala bidang.
1 - 25
2 Dunia pemikiran pada abad pertengahan banyak ditujukan untuk kegiatan
teologi. Filsafat skolastik, yaitu suatu pemikiran filsafat yang berlandaskan pada agama digunakan sebagai alat pembenaran agama. Berbagai pemikiran yang bertentangan dengan apa yang ditetapkan oleh gereja
dilarang. Akibatnya inovasi dalam dunia pemikiran menjadi sangat terbatas. Gereja dengan para pendetanya mendominasi kegiatan pengembangan dunia
pemikiran. Dampaknya kehidupan masyarakat mengalami stagnasi. Berkembangnya dunia pemikiran yang seperti ini menyebabkan abad pertengahan disebut juga sebagai Abad Kegelapan atau The Dark Middle
Ages
1 - 25
3 a. Menyebarkan agama Kristen b. Mencari daerah koloni yang kaya rempah-rempah
c. mencapai kejayaan untuk diabdiakan kepada raja dan negara d. Jiwa petualang / adventure
1 - 25
4 Rute penjelajahan samudra bangsa Spanyol dimulai dari Spanyol lewat Samudra Atlantik lewat Teluk Panama lewat Samudra Pasifik melalui Hawai
sampai ke Maluku. Rute penjelajahan Portugis dimulai dimulai dari Lisabon (Portugis) melalui Tanjung Verde ke Afrika Selatan sampai di Tanjung
Harapan menuju ke India (Goa) terus ke Malaka (1511) dan dilanjutkan ke Maluku (1521). Sedangkan Belanda rutenya sama dengan Portugis hanya setelah samapi di Tanjung Harapan ke timur sampai di banten melalui Selat
Sunda (1596).
1 - 25
Penskoran
Masing-masing soal skore bergerak 1 - 25`
Pedoman penilaian Uraian : Jawaban benar skor 25
Jawaban agak benar skor 20 Jawaban separuh benar skor 15 Jawaban sedikit benar skor 10
Jawaban salah skor 5 Tidak menjawab skor 0
Total skor : 100 Nilai : Nilai tiap skor di kalikan 4 = 100
Kriteria penilaian
90-100 : Sangat baik 85- 90 : Baik
75- 84 : Cukup <75 : Kurang
Mengetahui, Gubug, 12 Juli 2014
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Drs. H.Syafi’i Sarinah.S.Pd,
Penugasan :
TUGAS MANDIRI TERSTRUKTUR
Sekolah : SMA YASIHA GUBUG
Mata Pelajaran : Sejarah (Peminatan) Kelas /Semester : XI / 1
Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Waktu Keterang
an
1.1 Menghayati nilai-nilai peradaban
dunia yang menghargai
perbedaan sebagai karunia
Tuhan Yang Maha Esa.
1.2 Mengembangkan sikap jujur, rasa
ingin tahu, tanggung
jawab, peduli, santun, cinta
damai dalam mempelajari
peristiwa sejarah sebagai
cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
4.3 Membuat karya tulis
tentang pemikiran dan
peristiwa-peristiwa
penting di Eropa antara lain:
Merkantilisme,
Renaissance, Reformasi Gereja,
Revolusi Industri yang
berpengaruh bagi
Menjelaskan pengaruh
renaissance bagi Eropa dan
dunia
membuat deskripsi/lapor
an hasil diskusi
tentang renaissance yang
berpengaruh bagi Eropa
dan dunia dalam bentuk tulisan berupa
makalah`
Dikumpulkan pada
pertemu- an yang
akan datang
Tugas terstruktu
r individu
Indonesia dan dunia.
Indikator :
4.3.2 Membuat laporan
hasil analisis kesimpulan dalam bentuk tulisan
tentang renaissance yang
berpengaruh bagi Eropa dan dunia. `
INSTRUMEN TUGAS MANDIRI TERSTRUKTUR
A. Kompetensi Dasar dan Indikator
1.3 Menghayati nilai-nilai peradaban dunia yang menghargai perbedaan sebagai
karunia Tuhan Yang Maha Esa.
1.4 Mengembangkan sikap jujur, rasa ingin tahu, tanggung jawab, peduli, santun,
cinta damai dalam mempelajari peristiwa sejarah sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
4.4 Membuat karya tulis tentang pemikiran dan peristiwa-peristiwa penting di
Eropa antara lain: Merkantilisme, Renaissance, Reformasi Gereja, Revolusi
Industri yang berpengaruh bagi Indonesia dan dunia.
Indikator :
4.3.2 Membuat laporan hasil analisis kesimpulan dalam bentuk tulisan
tentang renaissance
yang berpengaruh bagi Eropa dan dunia.
B. Jenis tugas : Individu
C. Tanggal Pemberian tugas : .................
D. Waktu Pelaksanan : Satu minggu
E. Batas Waktu Pengumpulan : Tanggal ..............
F. Deskripsi tugas :
1. Bentuk tugas : membuat deskripsi/laporan hasil diskusi tentang
Rennaissance yang berpengaruh bagi Eropa dan dunia
dalam bentuk tulisan berupa makalah
2. Tempat : Di lingkungan tempat tinggal 3. Waktu : di luar jam pelajaran
4. Target : Memahami materi 5. Bentuk laporan : uraian
6. Rubrik Penilaian :
NO INDIKATOR Nilai
Kualitatif
Nilai
Kuantitatif
Keterangan
1. Pengantar disajikan dengan bahasa yang
baik
2. Isi menunjukkan maksud dari apa yang
diminta
3 Kemampuan menjabarkan alasan
4 Penutup memberikan kesimpulan akhir
5 Kerapian tulisan
Nilai rata-rata
KETERANGAN
NILAI KUALITATIF NILAI KUANTITATIF
Memuaskan 4 >80
Baik 3 68 - 79
Cukup 2 56 - 67
Kurang 1 < 55
Bukti fisik : terlampir
Lembar Pengamatan :
1. Rubrik Kinerja Diskusi
Peserta didik diberikan penilaian melalui pengamatan terutama tentang
aktivitas dan
kemampuannya dalam menyampaikan pendapat dan kerja sama
kelompok
No Nama
Peserta didik
Kemampuan
Menyampaikan Pendapat
Kerjasama Menghargai
Pendapat siswa lain
Keaktifan Jumlah
Skor
Nilai
1.
2.
3.
4.
5.
Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria :
4 = baik sekali
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang
∑ skor perolehan
Skor maksimal (20)
Kriteria Nilai :
A = 90-100 : Baik Sekali
X 100 NILAI =
B = 80-89 : Baik
C = 70-79 : Cukup
D = ≤ 69 : Kurang
2. Rubrik Penilaian Presentasi :
No
Nama Siswa
Aspek Pengamatan
Juml
ah
Nilai
Ketera
ngan
Komunikasi
Sistematika penya
mpaian
Wawasan
Keberani
an
Antusias
Gesture dan
penampila
n
1.
2.
3.
4.
Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
4 = Baik Sekali
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
∑ Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (20)
Kriteria Nilai
A = 80 – 100 : Baik Sekali
B = 70 – 79 : Baik
C = 60 – 69 : Cukup
D = <60 : Kurang
Lampiran Materi Pembelajaran :
PERISTIWA DI EROPA YANG BERPENGARUH TERHADAP KEHIDUPAN UMAT
MANUSIA
Dr. Bondan Kanumoyoso
I. PENDAHULUAN
Sejarah Eropa dimulai sejak jaman Yunani kuno (abad 20 SM). Peradaban Yunani yang
tinggi memberi banyak pengaruh terhadap perkembangan Eropa dan dunia.
Pengaruhnya masih dapat kita lihat hingga saat ini (awal abad 21). Peradaban Eropa
berikutnya yang juga banyak memberi pengaruh terhadap bangsa-bangsa di dunia
adalah peradaban Romawi. Bangsa Romawi menempati wilayah yang sekarang kita
kenal sebagai Italia. Pada masa puncak kejayaannya pada abad ke-1 M, kekaisaran
Romawi merupakan salah satu negara terbesar yang pernah ada di dunia.
Kekuasaannya meliputi wilayah daratan seluas 3,5 juta mil persegi dengan populasi
sebesar 5 juta orang. Wilayah seluas itu kurang lebih adalah ¾ dari keseluruhan luas
wilayah benua Eropa sekarang. Karena begitu luas wilayahnya, ada dua bahasa yang
digunakan sebagai bahasa resmi kekaisaran ini. Bahasa latin menjadi bahasa utama di
Romawi Barat, sedangkan di Romawi Timur bahasa utama yang digunakan adalah
bahasa Yunani. Melalui perantara kedua bahasa ini, budaya Romawi yang
mengutamakan rasionalitas menyebar keseluruh wilayah Eropa.
Setelah keruntuhan kekaisaran Romawi di abad ke-4 M, Eropa mengalami satu
periode panjang, yang meliputi periode sekitar satu milenium atau 1000 tahun, yang
dikenal sebagai abad pertengahan. Abad pertengahan di Eropa dicirikan dengan
semakin kuatnya dominasi gereja. Institusi gereja memainkan peran yang tidak
tergantikan dalam kehidupan masyarakat Eropa saat itu. Dedikasi para pendeta Kristen
terhadap Tuhan menjadi contoh ideal dalam masyarakat. Para pendeta yang hidup di
biara-biara adalah pekerja sosial bagi masyarakat, mereka membuka sekolah,
menampung para pengembara, dan membuka rumah sakit. Mereka menulis ulang
karya-karya dalam bahasa latin dan dengan itu meneruskan warisan pengetahuan dari
masa lalu kepada peradaban Eropa. Biara-biara menjadi pusat pengetahuan karena
para pendeta adalah orang-orang yang memiliki tradisi intelektual. Di Eropa abad
pertengahan orang-orang yang tertarik pada ilmu pengetahuan akan pergi belajar ke
biara.
Pada abad ke-10 M perubahan-perubahan besar mulai melanda Eropa.
Perubahan-perubahan tersebut diawali dari kota-kota pelabuhan dagang di Italia. Kota-
kota dagang Italia seperti Venesia, Genoa, dan Napoli mulai menjadi pusat kegiatan
perdagangan berbagai komoditi yang laku di pasaran dunia. Pada saat yang hampir
bersamaan kota-kota di wilayah Flanders, terletak di bagian barat laut Eropa, juga mulai
muncul sebagai kota perdagangan. Pada abad ke-12 M mulai terbentuk jaringan
perdagangan yang menghubungkan kota-kota dagang di Flanders dengan kota-kota
dagang di Italia.
Kegiatan perdagangan yang berkembang membutuhkan emas dan perak dalam
jumlah yang besar. Emas dan perak dibutuhkan sebagai alat penukar dan ini
mendorong berkembangnya ekonomi uang. Dalam perkembangan selanjutnya berbagai
perusahaan dan lembaga penyimpanan uang didirikan dengan tujuan agar kegiatan
perdagangan dapat dikelola dengan baik. Maraknya kegiatan perdagangan mendorong
munculnya orang-orang yang menguasai modal dalam jumlah yang besar.
Para penguasa modal menjadi embrio dari berkembangnya sistem kapitalisme.
Sistem ini adalah suatu sistem ekonomi dimana orang berinvestasi dalam kegiatan
perdagangan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan. Berkembangnya kegiatan
perdagangan dan sistem kapitalisme bertepatan dengan mulai bangkitnya dunia ilmu
pengetahuan di Eropa. Berbagai inovasi dalam dunia ilmu pengetahuan dapat
diwujudkan karena didukung oleh kondisi ekonomi Eropa yang semakin mapan.
Pada abad ke-15 M bangsa Eropa mulai berekspansi ke benua-benua lainnya.
Ekspansi Eropa menyebabkan peradaban Eropa mulai menyebar ke seluruh dunia.
Melalui kegiatan perdagangan, penyebaran agama dan kolonialisme, peradaban Eropa
sejak itu mulai dikenal oleh bangsa-bangsa lain di dunia. Abad ke-15 M sampai abad
ke-20 M adalah periode dimana bangsa-bangsa Eropa mendominasi kehidupan
bangsa-bangsa di berbagai benua lainnya.
II. PENEMUAN MESIN CETAK
Perubahan secara besar-besaran di berbagai bidang menandai berakhirnya abad
pertengahan. Dalam sejarah Eropa periode yang menggantikan abad pertengahan
dikenal dengan sebutan periode modern awal (early modern period) yang mencakup
abad 16 sampai ke abad 18.
Dalam periode modern awal banyak terjadi peristiwa yang berpengaruh secara
fundamental terhadap perkembangan sejarah Eropa dan dunia. Dalam periode ini
bangsa Eropa mulai melakukan penjelajahan samudra, mendirikan koloni di berbagai
belahan dunia lain, dan mendorong berkembangnya perdagangan global. Bangsa
Eropa menemukan jalan ke Asia dan berbagai benua-benua baru seperti Amerika serta
Australia.
Selain untuk menyebarkan agama Kristen, tujuan lain dari penjelajahan Samudra
yang dipelopori oleh bangsa Portugis dan Spanyol adalah untuk menemukan daerah
penghasil rempah-rempah (cengkeh dan pala). Karena itu mereka terus mencari jalan
sampai mereka menemukan bahwa ternyata daerah penghasil rempah-rempah terletak
di Kepulauan Maluku yang ada di bagian timur kepulauan Nusantara.
Sebelum dimulainya jaman penjelajahan samudra, bangsa-bangsa Eropa
mengalami berbagai peristiwa penting. Selain peperangan, kehancuran dan
kemunculan negara-negara baru, pada masa modern awal di Eropa juga terjadi banyak
penemuan-penemuan penting. Abad 15 menjadi saksi dari perkembangan penting di
bidang teknologi, yaitu ditemukannya mesin cetak. Sebelum ada mesin cetak, orang
menggunakan berbagai wahana untuk menyimpan tulisan seperti daun, tanah liat, kulit
binatang, dan batu. Namun demikian teknik mencetak tulisan dengan menggunakan
balok kayu yang diukir telah dikenal di Eropa sejak abad ke-12 dan bahkan di Cina
sebelum itu.
Apa yang baru dari perkembangan teknik mencetak pada abad ke-15 adalah
penggunaan plat metal untuk mencetak huruf secara cepat. Perkembangan mesin
cetak dengan menggunakan plat metal melalui proses yang bertahap. Dalam proses
penyempurnaan mesin cetak dengan menggunakan huruf logam ((type metal) dan tinta
berbahan minyak antara tahun 1445 sampai 1450 peran yang penting dilakukan oleh
Johannes Guttenberg (1398/1400-1468). Kepeloporannya dalam penyempurnaan
mesin cetak menggunakan plat metal menyebabkannya disebut sebagai penemu mesin
cetak. Mesin cetak ciptaan Guttenberg disebut dengan Movable Type merupakan
perbaikan dari sistem blok yang telah digunakan di Eropa sebelumnya. Teknik yang
digunakan oleh mesin cetak Guttenberg memungkinkan terjadinya proses pencetakan
bahan tertulis secara cepat.
Ide untuk membuat mesin cetak muncul ketika Guttenberg membuat surat
pengampunan untuk gereja. Untuk bisa membuat surat pengampunan dalam jumlah
besar Guttenberg membuat huruf dengan plat besi. Teknik membuat plat besi ini tidak
langsung jadi, tetapi melalui proses bertahun-tahun.
Pada tahun 1450 mesin cetak Guttenberg akhirnya bisa diselesaikan. Dengan
menggunkan mesin cetak buatannya, pada tahun 1456 untuk pertama kali mencetak
Alkitab. Alkitab cetakan Gutennberg tersebut merupakan Alkitab pertama yang dicetak
dengan mesin cetak Movable Type. Dua ratus Alkitab berikutnya segera dicetak setelah
itu. Sebagian kecil diantaranya, sekitar 50 eksemplar, dicetak di atas kulit lembu muda.
Diperkirakan hampir seperempat dari 200 Alkitab cetakan pertama mesin Guttenberg
masih ada hingga saat ini.
Pada tahun 1500 diperkirakan ada lebih dari seribu mesin cetak, yang dibuat
dengan mengikuti model Guttenberg, digunakan di seluruh Eropa. Mesin-mesin cetak
tersebut secara bersama-sama telah menghasilkan 40.000 judul barang cetakan
(berupa buku, brosur, naskah, dan sebagainya). Empat puluh ribu judul itu dicetak
sebanyak kurang lebih delapan sampai sepuluh juta kopi. Diperkirakan hampir separuh
dari barang cetakan tersebut adalah bahan-bahan yang berkaitan dengan kepentingan
agama berupa Alkitab, komentar terhadap Alkitab, dan buku khotbah.
Penemuan mesin cetak mendorong tersebar luasnya ilmu pengetahuan dan
semangat untuk meneliti. Dengan menggunakan mesin cetak, pemikiran dan karya
kreatif seseorang dapat menjangkau orang dalam jumlah ribuan dan bahkan jutaan.
Dengan demikian mesin cetak juga mendorong munculnya kelompok pembaca yang
terus berkembang. Para pembaca barang cetakan ini menjadi kaum terdidik yang
membawa dampak secara mendalam terhadap masyarakat Eropa. Tanpa adanya
barang-barang cetakan bisa dibayangkan bahwa ide-ide yang dibawa oleh gerakan
reformasi maupun renaissans tidak akan menyebar secepat seperti yang terjadi di abad
ke-16. Lebih jauh lagi, mesin cetak telah menjadikan bangsa Eropa sebagai bangsa
terdepan di dunia dalam hal reproduksi pengetahuan. Dampak dari mesin cetak segera
terlihat, pada abad 16 kemampuan baca tulis bangsa Eropa mulai menigkat secara
signifikan.
III. RENAISSANS
Jaman modern awal di Eropa ditandai dengan munculnya masa renaissans (abad 15-
16). Kata renaisans berasal dari bahasa Perancis yang artinya adalah “kelahiran
kembali”. Apa yang dimaksud dengan kelahiran kembali adalah kembalinya
kebudayaan Yunani dan Romawi setelah Eropa selama kurang lebih seribu tahun
mengalami abad pertengahan. Kebudayaan Yunani dan Romawi dicirikan oleh
penghargaan terhatadap etika, estetika, dan rasionalitas. Penghargaan terhadap hal-hal
tersebutlah yang muncul kembali di masa rennaisans. Kesadaran tentang renaissans
muncul pertama kali di Italia dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa.
Masa renaissans dalam sejarah Eropa selain dianggap sebagai periode
kelahiran kembali juga dianggap sebagai masa pemulihan atau recovery. Kehidupan di
Eropa pada abad ke-14 ditandai dengan berbagai bencana seperti wabah penyakit
(Black Death), kekacauan politik, dan krisis ekonomi. Dalam dunia pemikiran, manusia
Eropa abad pertengahan adalah manusia yang kehidupannya didominasi oleh gereja.
Banyak hal positif yang berkembang di periode tersebut, namun dampak-dampak
negatif juga ada. Hidup manusia abad pertengahan selalu dikaitkan dengan tujuan akhir
(eskatologi). Manusia hanya menjalani kehidupan yang sudah ditentukan oleh Tuhan.
Karena itu tujuan utama hidup seorang manusia adalah mencari keselamatan.
Keselamatan bisa didapat jika manusia patuh pada agama. Lembaga yang mengatur
agama adalah gereja dan karena itu manusia harus patuh kepada ketetapan yang
dikeluarkan oleh gereja.
Dunia pemikiran pada abad pertengahan banyak ditujukan untuk kegiatan
teologi. Pemikiran filsafat yang berkembang melahirkan filsafat skolastik, yaitu suatu
pemikiran filsafat yang berlandaskan pada agama dan digunakan sebagai alat
pembenaran agama. Berbagai pemikiran yang bertentangan dengan apa yang
ditetapkan oleh gereja dilarang. Pemikiran yang dapat berkembang adalah pemikiran
yang tidak bertentangan dengan apa yang diajarkan dalam teologia. Akibatnya inovasi
dalam dunia pemikiran menjadi sangat terbatas. Gereja dengan para pendetanya
mendominasi kegiatan pengembangan dunia pemikiran. Berkembangnya dunia
pemikiran yang seperti ini menyebabkan abad pertengahan disebut juga sebagai Abad
Kegelapan atau Dark Ages.
Suatu perspektif baru tentang manusia muncul dalam masyarakat Italia di awal
abad ke-15. Italia pada abad tersebut adalah masyarakat yang tumbuh dan
berkembang sebagai masyarakat urban atau kota. Negara-negara kota bermunculan
dan menjadi sentral dari kegiatan politik. Seiring dengan berkebangnya kegiatan
perdagangan kehidupan masyarakat urban Italia menjadi semakin sejahtera.
Kesejahteraan yang dinikmati masyrakat menyebabkan mereka mulai berpikir secara
keduniawian dan mendorong munculnya pemikiran yang didasarkan pada rasionalitas.
Dalam sitiuasi yang seperti itu iklim untuk kelahiran renaissans menjadi semakin
matang. Penghargaan kepada manusia bukan lagi didasarkan hanya kepada
pengabdiannya terhadap gereja tetapi juga kepada kemampuan dan pencapainnya
secara pribadi.
Pada awal abad ke-15 Leon Batista Alberti, seorang arsitek dari kota Fiorentina,
dengan tepat menggambarkan perkembangan dunia pemikiran yang baru tersebut
ketika ia mengatakan “Orang dapat melakukan semua hal jika mereka
menginginkannya”. Penghargaan yang tinggi pada nilai kemanusiaan dan potensi
individu melahirkan gagasan baru tentang manusia renaissans yang digambarkan
sebagai “seorang individu universal” yang mampu mencapai segala hal dalam berbagai
bidang kehidupan. Menjadi manusia seutuhnya tidak harus dengan menempuh jalan
mematuhi secara penuh segala aturan yang ditetapkan oleh gereja. Menurut paham
renaissans, manusia dapat hidup secara maksimal jika hak-hak individunya dihargai
dan dengan demikian ia harus melepaskan diri dari dominasi agama dan gereja. Ia
dapat melakukan kegiatan keagamaan sebagai seorang individu, tetapi kebebasannya
sebagai seorang manusia sebaiknya didasarkan kepada kehidupannya sebagai
manusia di dunia. Paham inilah yang disebut dengan sekularisme. Secara ringkas,
sekularisme adalah paham yang memisahkan keyakinan berdasarkan kepercayaan
atau keimanan dan kehidupan dunia yang didasarkan pada rasio.
Bangkit dan tumbuhnya gagasan tentang individualisme dan sekularisme di Italia
pada masa renaissans sangat terlihat dalam dunia intelektual, seni, dan sastra.
Gerakan sastra terpenting yang dihubungkan dengan renaissans adalah humanisme.
Humanisme renaissans ialah gerakan intelektual yang didasarkan pada pengkajian
karya-karya sastra klasik Yunani dan Romawi. Para humanis mempelajari liberal arts
yang terdiri dari: tata bahasa, retorika, puisi, filsafat moral atau etika dan sejarah.
Semua yang dipelajari itu didasarkan pada karya-karya tulis yang ditinggalkan oleh para
ilmuwan dari masa Yunani dan Romawi kuno. Bidang kajian yang dikaji oleh para
humanis di masa renaissans disebut dengan bidang ilmu humaniora. Istilah tersebut
masih tetap digunakan hingga saat ini dan bahkan digunakan untuk menamai fakultas
yang mempelajari manusia sebagai mahluk individu dan sosial. Sejak masak
renaissans Fakultas Humaniora atau Faculty of Humanities dapat ditemukan di
berbagai universitas diseluruh penjuru dunia.
Tokoh yang dianggap sebagai bapak humanisme renaissans Italia adalah
Petrarch (1304-1374). Tokoh ini sangat menonjol dalam mendorong gagasan tentang
humanisme ke dalam alam pemikiran renaissans. Petrarch mendorong kaum
cendikiawan untuk mempelajari karya-karya dalam bahasa latin yang terlupakan. Ia
menekankan arti penting dari karya-karya klasik dari masa Yunani dan Romawi kuno.
Petrarch menganjurkan kaum humanis untuk menggunakan karya-karya Cicero untuk
model penulisan prosa dan karya-karya Virgil untuk penulisan puisi. Petrarch
mengatakan “Yesus adalah Tuhanku, Cicero adalah sang pangeran bahasa”.
Pada awal abad ke-15 kesadaran tentang renaissans di Fiorentina mengambil
arah yang baru. Para humanis yang bekerja sebagai pegawai di dewan kota Fiorentina
mulai memberi perhatian secara intelektual terhadap kehidupan masyarakat sipil.
Mereka meyakini bahwa kaum cendikiawan mempunyai tugas untuk memberi
dukungan kepada negara. Lebih jauh lagi, kaum humanis juga meyakini bahwa
pengetahuan mereka tentang humaniora harus dibaktikan untuk negara. Humanisme
Italia di awal abad ke-15 juga memberi perhatian yang besar kepada peradaban Yunani
kuno. Peradaban yang terakhir ini sangat menghargai kemapuan individu, mencintai
keindahan, dan mengutamakan rasio. Nilai-nilai seperti itu juga ingin dihidupkan lagi
oleh para humanis di Italia pada masa renaissans.
Eropa yang dilanda renaissans memberi iklim yang ideal bagi perkembangan
ilmu pengetahuan, khususnya di bidang ilmu astronomi. Para pemikir abad pertengahan
menggunakan gagasan Aristoteles, Ptolomeus, dan ajaran gereja dalam
menggambarkan bumi sebagai pusat alam semesta atau yang dikenal dengan teori
geosentris. Dalam konsepsi ini alam semesta dilihat sebagai lingkaran konsentrik yang
tidak bergerak dengan bumi sebagai pusatnya. Pandangan geosentris mendapat
kritikan tajam dari seorang astronom dan ahli matematika berkebangsaan Polandia,
Nicholas Copernicus (1473-1543).
Menurut Copernicus teori geosentris tidak sesuai dengan pengamatannya
tentang gerak tata surya. Dari pengamatannya selama bertahun-tahun terhadap
pergerakan matahari, bulan, dan bintang-bintang, Copernicus sampai pada kesimpulan
bahwa matahari adalah pusat tata surya atau dikenal dengan teori heliosentris. Teori
yang diajukan oleh Copernicus didukung oleh seorang astronom Jerman, Johannes
Kepler (1571-1630). Menurut Kepler, orbit dari planet-planet yang mengitari matahari
tidak berbentuk lingkaran, namun elips. Teori heliosentris semakin kukuh dengan
penemuan teleskop oleh ilmuwan Italia, Galileo Galilei (1564-1642). Dengan
menggunakan teleskop Galileo dapat melihat gunung-gunung di bulan dan menemukan
bahwa planet Yupiter memiliki empat satelit.
Sampai sekarang banyak sejarawan mempertanyakan mengapa revolusi ilmu
pengetahuan terjadi di Eropa di masa renaissans dan bukan di Cina. Pada abad
pertengahan Cina adalah bangsa yang secara peradaban dan teknologi adalah yang
paling maju di dunia. Namun setelah abad ke-15, Eropa telah melampaui Cina sebagai
pelopor kemajuan peradaban dan teknologi. Ada beberapa sejarawan yang
berpendapat bahwa hal ini disebabkan karena masyarakat Cina hidup dalam
keteraturan, sedangkan masyarakat Eropa hidup dengan semangat kompetisi.
Beberapa sejarawan lainnya berpendapat bahwa pandangan hidup orang Cina yang
menekankan keharmonisan dengan alam dan bukan bagaimana cara menaklukkan
alam telah menjadi penyebab ketertinggalan Cina dari Eropa. Bahkan ada sejarawan
yang berpendapat bahwa sistem birokrasi Cina yang menyerap orang-orang terpandai
menjadi penyebab tidak adanya ilmuwan yang melakukan penemuan-penemuan baru
di negara tersebut.
Di bidang seni, para seniman renaissans mencoba untuk melakukan imitasi
terhadap alam di dalam karya-karya mereka. Gerakan seni yang mereka usung disebut
dengan naturalisme, yaitu gerakan seni yang mencoba untuk mencitrakan kembali apa
yang ada di alam seperti aslinya. Semakin persis karya mereka dengan apa yang ada
di alam maka mereka menganggap karya mereka semakin berhasil. Pada saat yang
sama, suatu standar artistik yang baru mencerminkan suatu sikap pemikiran yang juga
baru dimana manusia ditempatkan sebagai pusat perhatian atau “pusat dari segala hal
dan ukuran”. Gaya renaissans di bidang seni rupa dikembangkan oleh para pelukis
Fiorentina abad 15. Ada dua hal penting yang mereka kembangkan di bidang seni rupa.
Yang pertama adalah teknik melukis yang didasarkan pada pemahaman terhadap
perspektif, aspek geometris dari ruang, dan teknik pencahayaan. Yang kedua,
perhatian tergadap gerak dan struktur anatomi. Lukisan realistis dari manusia yang
tidak mengenakan pakaian menjadi ciri utama dari karya-karya seniman Italia pada
masa renaissans.
Pada akhir abad ke-15, para seniman dan ilmuwan Italia telah menguasai teknik
baru untuk melakukan penelitian keilmuan terhadap dunia yang ada di sekitar mereka
dan telah siap untuk mencapai bentuk-bentuk baru dalam ekspresi kreatif. Kondisi ini
menandai masa kejayaan renaissans yang ditandai oleh karya tiga seniman sekaligus
ilmuwan terkemuka, yaitu leonardo da Vinci (1452-1519), Raphael (1483-1520), dan
Michaelangelo (1475-1564). Leonardo da Vinci menjadi contoh ideal dari ilmuwan
renaissans. Sebagai ilmuwan ia adalah seorang generalis yang mempelajari segala hal,
termasuk juga tubuh manusia. Tujuannya dalam mempelajari segala hal adalah untuk
mengetahui bagaimana cara alam bekerja. Raphael di usia dua puluh lima tahun telah
dikenal sebagai salah satu pelukis Italia yang terbaik. Kehebatannya sebagai seniman
diakui melalui karya-karyanya tentang Madonna. Di dalam karya-karya itu ia berusaha
melampaui standard manusia di jamannya tentang keindahan. Sedangkan
Michaelangelo dikenal sebagai seorang pelukis, pematung, dan arsitek. Michaleangelo
dipengaruhi oleh neoplatonisme, yang melihat keindahan tubuh manusia sebagai
refleksi keindahan keilahian.
top related