rumah betang (2)
Post on 11-Jun-2015
717 Views
Preview:
TRANSCRIPT
RUMAH BETANG
:
-Christopher Susanto / 2013420007
-Renate Arlene /2013420017
-Livie Tamariska /2013420022
-Waisaka Febri /2013420111
-Clarissa Sandrina / 2013420117
Karakteristik Wilayah
Alam Kalimantan Tengah umumnya berupa hutan lebat
Sungai berfungsi sebagai jalur komunikasi dan transportasi (karena jalur darat melalui hutan dianggap lebih berbahaya) maka perkampungan menurut pola aliran sungai
Daerah pemukiman didirikan di tepi sungai secara linear
Di belakang rumah ditanami tanaman pohon buah (kelapa, rambutan, durian, dll) dan pohon karet sumber penghasilan
Contoh Perkampungan
sungai
rumah
Hutan rimbabelukar
Kebun karet/ buah
sawah
Kebun ubi kayu
Latar Belakang Kebudayaan
Masyarakat Dayak (ngaju) tergolong mudah menyerap kebudayaan lain)
Budaya yang mempengaruhi kehidupan mereka yaitu pengaruh Hindu, Islam, bangsa Barat, dan terbentuknya NKRI)
Mata pencaharian umumnya pertanian, berladang dan mencari hasil hutan
Karakteristik Betang
Panjang 30-150 m, lebar 10-30 kaki, tinggi tiap lantai 3-5 m
Material utama : kayu besi Orientasi terhadap sungai (Katingan) Berbentuk rumah panggungTujuan : - Simbolik
(ada 3 tingkatan kehidupan : bawah neraka, tengah tempat manusida beraktivitas, atas nirwana) - Menghindari musuh hewan buas - Menghindari Banjir - Agar dapat bekerja leluasa di bawah Betang , misal menumbuk padi, mengelola hasil hutan) - Agar kalau ada serangan musuh, dengan mudah dapat dibasmi dari atas
Maksud dari panjangnya rumah betang : agar seluruh sanak saudara dan famili dapat berkumpul di satu tempat, sehingga serangan dapat dihadapi bersama-sama
Ruangan-ruangan yang ada : kamar tidur, ruang los tempat tamu menginap, dapur, karayan sebagai tempat menyimpan sementara atau beristirahatdapur digunakan bergantian
Material utama bangunan yaitu kayu, terutama tabalien/ besi karena kekuatannya dan ketersediaan di alam sekitar
Karayan : tempat menyimpan hasil buruan dan hewan peliharaanDapur : digunakan bersamaKamar tidur : dipisahkan sekat/ partisiRuang los :tempat tamu menginap
Tampak A ( memanjang )
Penutup atap sirapDinding papan kayu
Kolom kayu
Jendela (sesuai jumlah ruang)Pintu masuk
Tampak B ( Memendek )
Dapur dan karayan
Wilayah peralihan (terbuka)
Bangunan utama
Potongan B ( Memanjang )
Potongan A ( memendek )
Kolom (jihi) ditanam 1.7 sampai 2 m ke dalam tanah
Elemen Struktural
Jihi (kolom utama, sekaligus penopang atap)
Tungket (kolom penunjang)
Bahat (serupa fungsinya dengan balok induk)
Gahagan (serupa fungsi dengan balok anak)
Penutup lantai papan kayu
Guntung (penyangga dinding)
Dinding papan kayu
Handaran. morplat
Bapahan / balok tarik
Habantang dinding
Babungan/ kuda-kuda
gording
wuwungkasoreng
Atap sirap
Elemen Arsitektural
Ukir dawen pangiter Dawen = daun, pangiter = penghindar Filosofi : dibuat untuk menghindar sifat
iri, dengki, guna-guna, dll Biasa terdapat berupa ukiran di ujung
pasak
Ukir Pating Antang Antang : burung elang, pemakan
ayam, dan ahli dalam mengintai Berbentuk relief di rumah bagian atas Fungsinya yaitu untuk tujuan estetis
memperindah bangunan
Ukir Hampatung Haramaung Hampatung = patung. Haramaung =
harimau Berbentuk ukiran harimau utuh, diukir
langusng di atas tiang besar Filosofi : harimau sebagai lambang
keberanian dan siap menghadapi mangsa dan ditempatkan di garis terdepan (di tiang utama depan)
Penyaluran Beban
Beban disalurkan melalui elemen struktural. Secara berurutan : (reng , kaso, gording, bapahan, guntung, gahagan, bahat, tungket, jihi)
Bagian-bagian rumah
tangga
terbuat dari kayu bulat dan di buat beruas-ruas
Biasanya berjumlah ganjil (filosofis: ketika memasuki rumah adalah langkah genap akan berdampak baik)
Terdapat patung / anak tangga bergambar wajah (filosofis: penghalau roh jahat)
Lantai
Material papan kayu berukuran 6 m x 30cm dengan pengolahannya sederhana
Sistem penyusunan konstruksi lantai :
Pemasangan setelah bangunan berdiri. Sistem sendi mudah perbaikan ketika terjadi kerusakan
dinding
Material dua lapis yaitu bagian dalam dengan kayu ulin dan bagian luar menggunakan kulit kayu
Dinding bagian dalam berupa partisi
Adanya guntung (setiap 1 m) dan habantang dinding (horizontal) sebagai “rangka” dinding
kolom
Material kayu besi kuat Ukuran kolom tidak sama Secara umum, ada 2 jenis kolom : jihi
(Lebih besar dan ikut menahan balok tarik atap) dan tungket (lebih kecil, lebih banyak, hanya menahan lantai dasar)
jihi
tungket
= jihi
=tungket
Sistem sendi
Sistem sendi(pen dan lubang)
Pintu dan Jendela
Pintu 1, di tengah Jendela 1 tiap bilik Ukuran pintu : wanita sebagai tolok ukur
(tinggi pintu wanita berdiri dan mengangkat tangan, lebar pintu wanita berselonjor)
atap
Sistem kuda-kuda dan struktur diekspos (3 gording, 1 wuwung)
Penutup atap sirap
top related