rumah honai papua
Post on 09-Dec-2015
82 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Rumah Adat Papua Dan Penjelasan Singkat Struktur RumahThursday, April 18th 2013. | Rumah Adat
Sebagai orang Indonesia tentunya kita mengenal beberapa bentuk rumah adat yang ada di
Indonesia, salah satunya rumah adat Papua atau yang biasa disebut Honai. Rumah ini dimiliki oleh
suku Dani. Rumah Honai ini terbuat sepenuhnya dari bahan-bahan yang ada di alam, dengan
material kayu pada badan rumah dan jerami sebagai bahan dari atap nya. Rumah ini terlihat tertutup
karena tidak dilengkapi dengan jendela, karena memang fungsinya adalah untuk melindungi suku
Dani yang tinggal di dalamnya dari udara dingin pegunungan Papua.
Rumah Adat Papua Dan Uraiannya
Dengan tinggi sekitar 2 – 2.5 meter, rumah adat dari Papua terdiri dari 2 lantai. Lantai pertama
biasanya terdiri dari kamar-kamar dan digunakan sebagai tempat tidur, dan lantai kedua digunakan
sebagai tempat beraktifitas: ruang santai dan lain-lain. Di tengah ruangan di lantai pertama terdapat
api unggun yang digunakan untuk menghangatkan diri. Rumah adat Papua Honai merupakan rumah
dengan arsitektur yang sederhana, inti dari rumah ini adalah rumah yang melindungi orang-orang
yang tinggal di dalamnya dari udara dingin, tanpa fungsi rumit lainnya. Kesederhanaan ini mungkin
yang dijadikan patokan utama bagi suku Dani untuk membangun rumah Honai mereka, karena
mereka termasuk jenis suku yang kerap kali berpindah tempat. Kesederhanaan desain dan bentuk
Honai memudahkan mobilitas mereka.
Jenis-Jenis Rumah Adat Papua
Rumah Honai terdiri dari 3 jenis, yaitu rumah untuk para lelaki (disebut Honai), rumah untuk para
wanita (disebut Ebei), dan rumah untuk ternak mereka, babi (disebut Wamai). Ada juga beberapa
orang Papua yang tidak lagi tinggal di rumah adat Papua seperti pakem yang dulu ada, dan tinggal
bersamaan antar anggota keluarga inti, namun ternak/babi selalu mendapatkan rumah tersendiri.
Bagi orang Papua, ternak merupakan harta yang sangat berharga.
Rumah adat provinsi Papua sebenarnya hanya ada 1 jenis saja, yaitu Honai itu sendiri. Jika terdapat
beberapa perbedaan, itu dikarenakan perbedaan daerahnya saja dan perbedaannya tidak begitu
mencolok. Rumah Honai dibuat berkelompok, karena kadang satu keluarga membutuhkan lebih dari
satu rumah untuk tempat ternak mereka tinggal, dan anak-anak yang sudah akil baligh/dewasa.
Dilihat dari arsitekturnya yang sederhana, rumah ini berbentuk hampir seperti kerucut dengan batu-
batu kecil mengelilingi rumah tersebut.
Keunikan khasanah kebudayaan bangsa tercermin dari banyaknya jenis rumah yang ada di
Indonesia. Walaupun Honai merupakan rumah asli suku Dani, kita dapat menjumpainya di beberapa
museum yang tersebar di Indonesia dikarenakan banyak juga orang yang penasaran atau ingin tahu
jenis rumah suku Dani papua ini. Honai dan rumah-rumah adat suku lainnya merupakan bukti
kekayaan budaya bangsa kita yang patut kita ketahui.
Indonesia adalah negara dengan banyak suku. Hasilnya adalah Indonesia memiliki banyak rumah
tradisional, bahasa, pakaian dan banyak lagi. Sekarang saya akan berbicara tentang Honai rumah tradisional dari Papua Berbagi informasi tentang rumah adat yang disebut Honai Papua.
Papua merupakan istilah umum untuk berbagai masyarakat adat dari New Guinea dan pulau-pulau
tetangga, penutur bahasa Papua. Mereka sering dibedakan etnis dan bahasa Austronesia dari,
speaker dari rumpun bahasa diperkenalkan ke New Guinea sekitar tiga ribu tahun yang lalu.
Dalam sebuah studi 2005 dari ASPM varian gen, Mekel-Bobrov et al. menemukan bahwa orang-
orang Papua memiliki salah satu tingkat tertinggi yang baru berkembang ASPM haplogroup D, di
59,4% terjadinya alel sekitar 6.000 tahun. [1] Meskipun belum diketahui persis apa keuntungan selektif disediakan oleh gen ini varian, D alel haplogroup diduga dipilih positif pada populasi dan untuk
memberikan beberapa keuntungan substansial yang menyebabkan frekuensi meningkat dengan
cepat.
Menurut berbagai penelitian, orang-orang Papua, Melanesia lainnya, dan Aborigin Australia adalah
manusia modern hanya dikenal yang nenek moyangnya prasejarah kawin dengan hominin Denisova,
dengan siapa mereka berbagi 3-5% dari genom mereka
Rumah Papua yang disebut Honai terbuat dari kayu dengan atap berbentuk kerucut yang terbuat dari jerami atau reeds. bentuknya seperti jamur. Honai rumah sengaja dibangun ruang sempit atau ruangan kecil dan jendela untuk menahan pegunungan dingin Papua. Honai biasanya dibangun
setinggi 2,5 meter dan di tengah-tengah rumah disiapkan tempat untuk membangun api untuk
menghangatkan mereka.
Arsitektur rumah tradisional Honai memiliki atap berbentuk kerucut yang terbuat dari Jerai atau
gulma. Honai rumah ukuran umumnya kecil, dengan ketinggian sekitar 2,5 meter dan tidak ada windows. Tujuannya adalah untuk menahan pegunungan dingin. Di tengah biasanya ada tempat
untuk membuat api unggun.
Honai dibagi menjadi tiga jenis yaitu honai untuk laki-laki (honai) untuk wanita (Ebei), dan babi
(Wamai). Honai biasanya memiliki dua tingkat lantai dihubungkan dengan tangga. Rumah Honai suku
rumah tradisional dengan rumah adat kesederhanaan arsitektur dapat ditemukan di lembah-lembah
dan pegunungan di tengah pulau Papua, Puncak Jaya dalam iklim yang cukup dingin, ketinggian yang. 2.500 meter di atas permukaan laut. Inilah yang membuat kebiasaan ini rumah dirancang
putaran Honai Papua dan pendek, bekerja untuk mengurangi angin dingin bertiup dari pegunungan.
Fungsi Honai: Sebagai tempat tinggal, sebagai tempat untuk menyimpan alat-alat perang, mendidik
dan menyarankan anak-anak untuk menjadi berguna di masa depan, merencanakan atau mengatur strategi perang untuk menjadi sukses dalam pertempuran atau perang dan tempat alat atau simbol
masyarakat adat toko yang telah menduduki sejak sebelum Dani filosofi Honai Berputar-putar rumah
honai memiliki filosofi yang dipegang teguh oleh perusahaan Dani, yang mencerminkan nilai-nilai diturunkan dari generasi ke generasi, sebagai berikut: Persatuan dan unit maksimal untuk
mempertahankan dan mengirimkan budaya, etnis, martabat, harga diri dipertahankan oleh nenek moyang masa lalu hingga saat ini. Signifikan satu hati, satu pikiran dan tujuan dalam menyelesaikan
pekerjaan.
Honai rumah memiliki satu pintu dan kecil, biasanya tanpa jendela dan ventilasi untuk aman dari
binatang dan menjaga suhu ruangan tetap hangat. Tengah ruangan ada sebuah tungku yang
digunakan untuk memasak dan untuk pemanas ruangan. Selain sebagai tempat berkumpul bagi
keluarga.
Pengertian Honai rumah adat suku Dani asal daerah Papua. Papua terkenal dengan
budayanya yang berakena ragam dan bahkan sebagaian dari masyarakatnya masih memegang
kuat kebudayaannya. Ada satu hal yang perlu kita ketahui tentang papua yaitu mengenai rumah
adatnya. Dibawah ini penjelasan mengenai rumah adat papua yang penulis himpun dari berbagai
sumber.
Struktur bangunan
Rumah Honai terdiri dari dua lantai dan terbuat dari kayu dengan atap berbentuk kerucut yang
terbuat dari jerami atau ilalang. Lantai pertama biasanya terdiri dari kamar-kamar dan digunakan
sebagai tempat tidur, dan lantai kedua digunakan sebagai tempat beraktifitas: ruang santai dan
lain-lain. Honai sengaja dibangun sempit atau kecil dan tidak berjendela yang bertujuan untuk
menahan hawa dingin pegunungan Papua. Selain itu di tengah-tengah rumah Hanoi ada tempat
pembakaran api unggun yang juga berfungsi sebagai penghangat. Tinggi bangunannya sekitar 2,5
meter.
Lantai dasar dan lantai satu rumah adat Hanoi ini dihubungkan dengan tangga yang terbuat dari
bambu. Para laki-laki tidur pada lantai dasar secara melingkar, sementara para wanita tidur di
lantai satu.
Tipe Rumah Adat Honai
Rumah Honai terbagi dalam tiga tipe, yaitu :
1. Untuk kaum laki-laki (disebut Honai)
Honai dibenuk dari dua kata. Pertama yaitu “Hun” yang berarti pria dewasa dan “Ai” yang berarti
rumah. Secara harfiah, honai berarti rumah laki-laki dewasa.
2. Wanita (disebut Ebei)
kaum perempuan juga mempunyai honai hanya saja dalam pengistilahannya berbeda. Untuk kaum
wanita, hanoi disebut “Ebeai”. Seperti halnya honai, Ebeai terdiri dari dua kata, yakni “Ebe” atau
tubuh dalam pengertian kehadiran tubuh dan “Ai” yang berarti rumah.
3. Kandang babi (disebut Wamai).
Sebagai Sarana Pendidikan
Honai dan ebeai juga merupakan tempat sebagai sarana pendidikan khusus. Honai laki-laki dewasa
khusus untuk laki-laki dewasa dan yang beranjak dewasa. Laki-laki yang beranjak dewasa
diajarkan mengenai banyak hal untuk mempersiapkan hidupnya ketika menginjak usia dewasa.
Honai laki-laki dewasa tidak boleh ditinggali oleh perempuan.
Bagi ebeai rumah adat kaum perempuan, honai berfungsi untuk melakukan proses pendidikan bagi
kaum perempuan yang beranjak dewasa. Di sana tinggal anak-anak perempuan dan anak-anak
laki-laki, serta para kaum ibu. Di dalam honai atau ebeai, remaja perempuan diajarkan hal-hal
yang akan dihadapi kelak setelah tiba saatnya untuk menikah atau kawin. Bagi anak laki-laki,
tinggalnya mereka di honai wanita hanya bersifat sementara dan ketika mereka beranjak dewasa
mereka akan pindah ke honai laki-laki dewasa.
Rumah adat suku Dani ini biasa ditinggali oleh 5 hingga 10 orang. Rumah Honai dalam satu
bangunan digunakan untuk tempat beristirahat (tidur), bangunan lainnya untuk tempat makan
bersama, dan bangunan ketiga untuk kandang ternak.
Rumah adat yang berada provinsi Papua hanya memiliki satu jenis saja, yaitu Honai. Rumah adat
suku lain selain suku Dani di papua tidak begitu berbeda, kalaupun ada perbedaan tidak begitu
mencolok. Rumah Honai dibuat berkelompok, karena kadang satu keluarga membutuhkan lebih
dari satu rumah untuk tempat ternak mereka tinggal, dan anak-anak yang sudah akil dewasa. Bagi
suku papua ternak babi harta yang berharga sehingga mereka harus membuatkan rumah
tersendiri. Tidak hanya itu ada beberapa permasalahan yang diselesaikan dengan pembayaran
dengan menggunakan ternak babi.
Rumah adat Papua Honai merupakan rumah dengan arsitektur yang sederhana, inti dari rumah ini
adalah rumah yang melindungi orang-orang yang tinggal di dalamnya dari udara dingin, tanpa
fungsi rumit lainnya. Kesederhanaan ini mungkin yang dijadikan patokan utama bagi suku Dani
untuk membangun rumah Honai mereka, karena mereka termasuk jenis suku yang kerap kali
berpindah tempat. Kesederhanaan desain dan bentuk Honai memudahkan mobilitas mereka.
Sumber referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Honai diakses tanggal 21 september 2014
http://alatmusiktradisional.com/rumah-adat-papua-dan-penjelasan-singkat-struktur-
rumah.html diakses tanggal 21 september 2014
http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/953/honai-rumah-adat-papua diakses
tanggal 21 september 2014
Tropical Architecture RUMAH ADAT PAPUA-HONAI | Mei 6, 2010Honai adalah rumah suku-suku pegunungan tengah Papua seperti suku Dani di lembah Baliem atau
Wamena, suku Lani, Yali di pegunungan Toli dan suku-suku lainnya. Rumah Honai mempunyai fungsi
antara lain:
1. Sebagai tempat tinggal
2. Tempat menyimpan alat-alat perang
3. Tempat mendidik dan menasehati anak-anak lelaki agar bisa menjadi orang berguna di masa depan
4. Tempat untuk merencanakan atau mengatur strategi perang agar dapat berhasil dalam
pertempuran atau perang
5. Tempat menyimpan alat-alat atau simbol dari adat orang Dani yang sudah ditekuni sejak dulu
Rumah adat Honai Filosofi bangunan Honai, ,melingkar atau bulat artinya :
1. Dengan kesatuan dan persatuan yang paling tinggi kita mempertahankan budaya yang telah
diperthankan oleh nene moyang kita dari dulu hingga saat ini.
2. Dengan tinggal dalam satu honai maka kita sehati, sepikir dan satu tujuan dalam menyelesaikan
suatu pekerjaan
3. Honai merupakan symbol dari kepribadian dan merupakan martabat orang Dani yang harus dijaga
oleh keturunan Dani di masa yang akan datang.
Suhu rata-rata di daerah sana 190°C pada umumnya suku Dani bermukim di dataran tinggi yang
ketinggiannya 2500 meter di atas permukaaan laut.
BENTUK
Bentuk Honai yang bulat tersebut dirancang untuk menghindari cuaca dingin ataupun karena tiupan
angin yang kencang.
ATAP
Honai memiliki bentuk atap bulat kerucut. Bentuk atap ini berfungsi untuk melindungi seluruh
permukaan dinding agar tidak mengenai dinding ketika hujan turun.
Atap honai terbuat dari susunan lingkaran-lingkaran besar yang terbuat dari kayu buah sedang yang
dibakar di tanah dan diikat menjadi satu di bagian atas sehingga membentuk dome. Empat pohon muda
juga diikat di tingkat paling atas dan vertikal membentuk persegi kecil untuk perapian.
Penutup atap terbuat dari jerami yang diikat di luar dome. Lapisan jerami yang tebal membentuk atap
dome, bertujuan menghangatan ruangan di malam hari.
Jerami cocok digunakan untuk daerah yang beriklim dingin. Karena jerami ringan dan lentur
memudahkan suku Dani membuat atap serta jerami mampu menyerap goncangan gempa.
PERLENGKAPAN DAN BAHAN PEMBUAT HONAI
Kebiasaaan dari suku atau orang dani dalam membangun honai yaitu mereka mencari kayu yang
memang kuat dan dapat bertahan dalam waktu yang lama atau bertahun-tahun. Bahan yang digunakan
sebagai berikut:
1. Kayu besi (oopir) digunakan sebagai tiang tengah
2. Kayu buah besar
3. Kayu batu yang paling besar
4. Kayu buah sedang
5. Jagat (mbore/pinde)
6. Tali
7. Alang-alang
8. Papan yang dikupas
9. Papan las,dll
DINDING DAN BUKAAN
Honai mempunyai pintu kecil dan jendela-jendela yang kecil, jendela-jendela ini berfungsi memancarkan
sinar ke dalam ruangan tertutup itu, ada pula Honai yang tidak memiliki jendela, pada umumnya untuk
Honai perempuan.
Jika anda masuk ke dalam honai ini maka di dalam cukup hangat dan gelap karena tidak terdapat
jendela dan hanya ada satu pintu. Pintunya begitu pendek sehingga harus menunduk jika akan masuk ke
rumah Honai. Dimalam hari menggunakan penerangan kayu bakar di dalam Honai dengan menggali
tanah didalamnya sebagai tungku selain menerangi bara api juga bermanfaat untuk menghangatkan
tubuh. Jika tidur mereka tidak menggunakan dipan atau kasur, mereka beralas rerumputan kering yang
dibawa dari kebun atau ladang. Umumnya mereka mengganti jika sudah terlalu lama karena banyak
terdapat kutu babi.
KETINGGIAN BANGUNAN
Rumah Honai mempunyai tinggi 2,5-5 meter dengan diameter 4-6 meter. Honai ditinggali oleh 5-10
orang dan rumah ini biasanya dibagi menjadi 3 bangunan terpisah. Satu bangunan digunakan untuk
tempat beristirahat (tidur). Bangunan kedua untuk tempat makan bersama dimana biasanya mereka
makan beramai-ramai dan bangunan ketiga untuk kandang ternak. Rumah honai juga biasanya terbagi
menjadi 2 tingkat. Lantai dasar dan lantai satu di hubungkan dengan tangga yang terbuat dari bambu.
Biasanya pria tidur melingkar di lantai dasar , dengan kepala di tengah dan kaki di pinggir luarnya,
demikian juga cara tidur para wanita di lantai satu.
KELEBIHAN
Dalam pembuatannya material yang digunakan adalah material yang berasal dari alam sekitar sana
karena itu biaya yang dikeluarkan hanya sedikit, selain itu bangunan adat ini bersifat ramah lingkungan.
KEKURANGAN
Karena tidak ada jendela ruangan didalamnya menjadi gelap
Karena tidak memiliki sumur dan sebuah sungai jernih jauh dari tempat tinngal mereka jadi kebutuhan
air bersih sangat minim
Referensi
http://dekonstruksi.wordpress.com/2010/03/04/inovasi-beton-ringan/
http://linceogiapapualina.blogspot.com/2009/11/sistematika-pembangunan-honai-suku-dani.html
http://kaskus.us/blog.php?b=
Sebuah alternatif pola standar sistem pemerintahan yang cenderung tersentralisasi menginspirasi perancangan kantor bupati Kabupaten Jayawijaya, Papua, Indonesia. Papua, wilayah paling timur di Indonesia yang kaya akan kultur lokal yang terintegrasi terhadap sistem kekuasaan pemerintahan Republik
Indonesia.Bentuk-bentuk bangunan kepemerintahan pada umumnya yang monoton seolah tidak mengangkat nilai kultur (branding building) yang ada dalam wilayah pembangunan. Seolah menyama ratakan kebudayaan bangunan-bangunan pemerintah terbentuk hampir serupa di setiap wilayah Indonesia ‘melupakan’ keragaman budaya masing-masing wilayahnya. Pengembangan perancangan kantor bupati Kabupaten Jayawijaya ini memberi gambaran rancangan spasial pusat pemerintahan sebagai wujud branding terhadap kayanya kebudayaan Papua, Indonesia yang dipadukan dengan sistem kekuasaan budaya masyarakat Papua.Kebudayaan kultural yang dijadikan landasan prinsip perancangan kantor bupati ini yaitu diadaptasi dari tatanan pola permukiman Suku Dani, Jayawijaya, Papua, Indonesia.
Perkampungan Honai, sebuah perkampungan tradisional yang terbentuk dari sebuah sistem pemerintahan ‘kecil’ kepala suku dan struktural mereka untuk melindungi seuruh warga kampung mereka. Perkampungan Honai terbagi menjadi tiga bagian zona besar: (1) Zona pemimpin, yaitu berisikan petinggi atau kepala suku kampung (2) Zona antara, yaitu berisikan sebuah honai wanita dan dua buah honai laki-laki prajurit (3) Zona terlindung, yaitu zona yang hanya digunakan sebagai tempat ritual khusus yang tidak diperuntukkan untuk semua orang memasukinya.
Klustering perkampungan Suku Dani menunjukkan adanya perlindungan terhadap warga suku mereka dari serangan luar terutama perlindungan terhadap kaum wanita dimana letak honai panjang (honai bagi kaum wanita) diletakkan. Klustering sistem pemerintahan yang menjadi landasan perencanaan berbasis syntax analysis dipadupadankan menjadi tatanan layout perencanaan lansekap dan penataan gubahan massa kantor bupati ini.
top related