sambutan messages tahunan pkbl mandiri 2011 pt bank mandiri (persero) tbk. kesungguhan dalam...
Post on 21-Jul-2019
216 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Kesungguhan Dalam Membangun Indonesia yang Mandiri
KESUNGGUHAN DALAM MEMBANGUN INDONESIA YANG MANDIRI
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk.
L A P O R A N T A H U N A NPROGRAM KEMITRAAN &
BINA LINGKUNGAN
2 0 1 1
Laporan Tahunan PKBL Mandiri 2011 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kesungguhan Dalam Membangun Indonesia yang Mandiri
LAPORAN TAHUNANPROGRAM KEMITRAAN &BINA LINGKUNGAN 2 0 1 1
DAfTAR IsI / TABLE OF CONTENTS
Arti Kesungguhan PKBL Bank MandiriTrue Significance of Bank Mandiri PKBL
Pembinaan Mitra Binaan /
Mentoring of Partners
Pinjaman Program Kemitraan /
Partnership Program Loans
sAMBUTAN MESSAGES
3
PROGRAM KEMITRAANPARTNERSHIP PROGRAM
36
PENGHARGAANAWARDS
30
44
39
sTRATEGI IMPLEMENTAsI PKBL MANDIRIMANDIRI PKBL IMPLEMENTATION STRATEGY
22
LAPORAN KEUANGAN /FINANCIAL REPORT
112
TEsTIMONI & OPINI /TESTIMONIALS & OPINIONS
90
Mandiri Peduli Pendidikan /
Mandiri Cares for Education
Wirausaha Muda Mandiri /
Mandiri Young Entrepreneur Program
Mandiri Peduli Kesehatan /
Mandiri Cares about Health
Fasilitas Ramah Lingkungan /
Environmentally Friendly Facilities
Mandiri Bersama Mandiri /
Self-Reliant Communities
Mandiri Peduli Sarana Umum /
Mandiri Cares about Public Facilities
Mandiri Peduli Bencana /
Mandiri Cares about Disaster
Peduli Sarana Ibadah /
Mandiri Cares about Religious Facilities
70
56
75
82
79
78
87
85
PROGRAM BINA LINGKUNGAN /ENVIRONMENTAL DEVELOPMENT PROGRAM
52
TIM PROGRAM KEMITRAAN &BINA LINGKUNGAN MANDIRITHE MANDIRI ENVIRONMENTAL DEVELOPMENT & PARTNERSHIP PROGRAM TEAM
13
KEsUNGGUHAN DALAM MEMBANGUN INDONEsIA YANG MANDIRI
COMMITMENT TO BUILDINGA SELF RELIANT INDONESIA
Laporan Tahunan PKBL Mandiri 2011 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kesungguhan Dalam Membangun Indonesia yang Mandiri
SAMBUTAN
MESSAGES
Laporan Tahunan PKBL Mandiri 2011 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kesungguhan Dalam Membangun Indonesia yang Mandiri
MESSAGE FROM THE PRESIDENT COMMISSIONER
5
KEPADA PARA STAKEHOLDERS, PEMEGANG
SAHAM SERTA MASYARAKAT
Pelaksanaan program tanggung jawab sosial
dan lingkungan yang terwujud dalam Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) tahun
2011, telah ikut mendorong pertumbuhan
tingkat kesejahteraan masyarakat. Hal ini
sesuai dengan keinginan Bank Mandiri untuk
mewujudkan kepedulian terhadap peningkatan
kesejahteraan masyarakat di lingkungan
sekitarnya guna mendukung kesinambungan
bisnis perusahaan.
Program PKBL yang selama ini telah dijalankan
Bank Mandiri, kami nilai sangatlah strategis
terutama dalam upaya memajukan dan
memberdayakan masyarakat. Kegiatan-kegiatan
PKBL yang dilakukan telah tepat sasaran dan
menyentuh berbagai lapisan masyarakat
yang memerlukan berbagai dukungan dalam
mengembangkan diri. Tidak hanya itu, rangkaian
program juga dijalankan secara profesional serta
memenuhi prinsip-prinsip akuntabilitas sesuai
ketentuan yang berlaku.
Kami menyambut baik penyempurnaan strategi
pelaksanaan PKBL Bank Mandiri yang telah
dilakukan pada tahun 2011 melalui penetapan
fokus kegiatan pada tiga pilar utama yaitu
Komunitas Mandiri, Edukasi & Kewirausahaan,
dan Fasilitas Ramah Lingkungan, dimana ketiga
pilar tersebut sejalan dengan pelaksanaan
program tanggung jawab sosial dan lingkungan
perusahaan yang selama ini telah dilaksanakan.
Sebagai perwujudan ketiga pilar tersebut
di atas, Bank Mandiri telah melaksanakan
To our sTakeholders, shareholders and The
public,
The discharge of the bank Mandiri’s corporate
and environmental social responsibilities through
the partnership and environmental development
program (pkbl) in 2011 has helped improve the
people’s wellbeing. This is in line with bank Mandiri’s
determination to demonstrate its concern for
people’s welfare so as to support the sustainability of
the company’s business.
We view bank Mandiri’s pkbl program as being
highly strategic, particularly as regards the effort
to empower and develop communities. our pkbl
activities are focused and reach all components
of society that are in need of support to raise
themselves up. in addition, our programs are
managed professionally and satisfy all of the
requirements of Good corporate Governance.
We welcome the improvements have been made
to bank Mandiri’s pkbl strategies during the
course of 2011, which place the focus squarely
on three principal pillars, namely, self-reliant
communities, education and entrepreneurship,
and environmentally Friendly Facilities. all three
of these pillars are in line with the corporate social
responsibility and environmental programs that
have been implemented by the bank to date.
in acting based upon these three pillars, bank
Mandiri undertakes a variety of pkbl activities,
one of which is the Mandiri Young entrepreneur
program, which comes under the umbrella of the
education and entrepreneurship pillar. This program
represents a good example of Mandiri’s continuing
efforts to foster successful young entrepreneurs. since
SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA
4
EDWIN GERUNGAN Komisaris Utama & Komisaris Independen / president commissioner & independent commissioner
“Untuk tahun-tahun mendatang,
Bank Mandiri secara konsisten
akan terus mencari peluang untuk
menyempurnakan strategi dan
implementasi program PKBL.”
“In the years to come, Bank
Mandiri will consistently seek out
opportunities to improve its PKBL
strategies and approaches to
implementation.”
Laporan Tahunan PKBL Mandiri 2011 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kesungguhan Dalam Membangun Indonesia yang Mandiri
berbagai kegiatan PKBL salah satunya adalah
program Wirausaha Muda Mandiri. Program
yang merupakan implementasi dari pilar
Edukasi & Kewirausahaan ini adalah contoh
upaya berkesinambungan Bank Mandiri untuk
menciptakan pengusaha-pengusaha muda
yang handal. Sejak dilaksanakan mulai tahun
2007 hingga saat ini, program ini semakin
mendapatkan perhatian kalangan muda dengan
meningkatnya jumlah peserta dengan skala
perkembangan usaha yang membanggakan.
Masyarakat luas telah merasakan manfaatnya
melalui produk dan jasa yang dihasilkan, serta
terbukanya lapangan kerja.
Inovasi juga terus dilaksanakan Bank Mandiri,
salah satunya adalah melalui pelaksanaan
Program Mandiri Young Technopreneur (MYT)
untuk pertama kalinya pada tahun 2011. Program
ini merupakan upaya Bank Mandiri guna
mendorong terciptanya wirausahawan di bidang
teknologi tepat guna yang dapat memanfaatkan
usaha dan inovasinya untuk peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
Melalui berbagai program PKBL lainnya, seperti
Program Kemitraan Mandiri, Mandiri Peduli
Pendidikan, Mandiri Bersama Mandiri, Penyediaan
Sarana Ramah Lingkungan, Bantuan Bencana
Alam dan lainnya, Bank Mandiri berupaya untuk
mewujudkan secara nyata berbagai dukungan
yang diperlukan masyarakat untuk mewujudkan
kesejahteraan.
Untuk tahun-tahun mendatang, Bank Mandiri
secara konsisten akan terus mencari peluang
untuk menyempurnakan strategi dan
implementasi program PKBL. Kami di Dewan
Komisaris berkomitmen untuk memberikan
dukungan penuh kepada Bank Mandiri dalam
menjalankan program-program tersebut.
Akhirnya kami atas nama Dewan Komisaris
mengucapkan terima kasih dan memberikan
apresiasi setinggi-tingginya kepada Direksi
dan Karyawan yang telah bekerja keras dan
memberikan komitmen penuh selama tahun
2011 dalam menjalankan program-program PKBL.
Rasa terima kasih juga kami ucapkan kepada
semua pihak yang terlibat dan memberikan
dukungan terhadap pelaksanaan program-
program PKBL Bank Mandiri. Kebersamaan,
loyalitas dan kerjasama yang erat kita butuhkan
untuk terus membangun kemakmuran dan
kesejahteraan Indonesia.
the launch of the program in 2007 to date, it has
been become increasingly popular among young
people, as shown by the increase in the number of
participants and the rapid growth of their businesses
-- both of which are a source of pride to us. The public
at large has felt the benefits of the program through
the products and services that have resulted, and the
creation of new jobs.
bank Mandiri itself is no stranger to innovation,
an example of which was the launch in 2011 of
the Mandiri Young Technopreneur program. This
program represents a concerted effort by bank
Mandiri to foster entrepreneurship in the the field of
practical technology and innovation that can be
harnessed to benefit business and improve people’s
welfare.
besides the WMM program, bank Mandiri also
operates the self-reliant with Mandiri program
(Mandiri bersama Mandiri), which is focused on
empowering communities through encouraging
economic development in areas with significant
potential, such as in the creative industries, tourism,
agriculture and marine sectors. during the course
of 2011, bank Mandiri launched the MbM program
in the creative industries sector through the pasar
indonesia event.
Through various other pkbl programs, such as
Mandiri partnership, Mandiri cares for education,
the provision of environmentally friendly facilities,
assistance for natural disaster victims, and so forth,
bank Mandiri is providing the concrete assistance
that is needed to improve people’s wellbeing.
in the years to come, bank Mandiri will consistently
seek out opportunities to improve its pkbl strategies
and approaches to implementation. We, the
members of the board of commissioners, are
committed to providing our full support to bank
Mandiri in undertaking these endeavors.
in conclusion, on behalf of the board of
commissioners, i would like to express my deepest
thanks and appreciation to the board of directors
and our employees, who have worked so hard and
with so much commitment during 2011 to ensure
the success of our pkbl program.
i would also like to thank all those who were
involved in and who supported the bank Mandiri
pkbl program. a sense of togetherness, loyalty and
teamwork are the essential ingredients needed to
bring the indonesian people to a prosperous and
happy future.
7
SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA
6
MESSAGE FROM THE PRESIDENT COMMISSIONER
Laporan Tahunan PKBL Mandiri 2011 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kesungguhan Dalam Membangun Indonesia yang Mandiri
MESSAGE FROM THE PRESIDENT DIRECTOR
Salah satu indikator yang menunjukan
keberhasilan tersebut adalah prestasi Bank
Mandiri untuk mencatatkan laba bersih sebesar
Rp 12,2 triliun. Seiring dengan itu, pelaksanaan
kegiatan tanggung jawab sosial dan lingkungan
melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
(PKBL) Bank Mandiri juga diterus ditingkatkan
dan disempurnakan melalui berbagai inovasi
berkelanjutan menuju terwujudnya kemandirian
masyarakat Indonesia.
Hal ini telah ditunjukkan melalui peningkatan
angka penyaluran PKBL. Melalui Program
Kemitraan, Bank Mandiri telah menyalurkan
bantuan dalam bentuk fasilitas pinjaman sebesar
Rp 106,01 miliar pada tahun 2011, tumbuh
sebesar 5,8% atau Rp 5,85 miliar jika dibandingkan
penyaluran tahun 2010. Adapun untuk Program
Bina Lingkungan, Bank Mandiri telah menyalurkan
bantuan sebesar Rp 145,87 miliar, meningkat
sebesar 104,07% jika dibandingkan penyaluran
tahun 2010 yang hanya mencapai Rp 71,48 miliar.
PENcAPAIAN TAhUN 2011
Pada tahun 2011, Bank Mandiri telah melakukan
pembaharuan program pelaksanaan PKBL
yang dijabarkan melalui 3 pilar utama yaitu
Komunitas Mandiri, Edukasi & Kewirausahaan,
dan Fasilitas Ramah Lingkungan. Salah satu
bentuk penjabaran pilar tersebut, khususnya
pilar Kemandirian Edukasi & Kewirausahaan,
adalah program Wirausaha Muda Mandiri (WMM).
Program apresiasi untuk usahawan muda ini
dilengkapi dengan penghargaan Mandiri Young
Technopreneur (MYT) yang merupakan program
penghargaan untuk para wirausahawan bidang
teknologi tepat guna, yang dapat memanfaatkan
usaha dan inovasi mereka untuk peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
Dari tahun ke tahun, jumlah peserta Penghargaan
WMM terus meningkat. Pada 2007, WMM hanya
diikuti oleh 488 peserta dari 26 perguruan
tinggi. Namun pada tahun 2011, jumlah peserta
yang mengikuti kegiatan tersebut meningkat
SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA
one of the indicators that highlight the success of
the transformation program is the fact that bank
Mandiri recorded a net profit of rp 12.2 trillion in
2011. in addition, the bank has continued to expand
and improve its corporate social responsibility
endeavors through the bank Mandiri environmental
development and partnership program (pkbl),
which consists of a variety of innovative and
ongoing activities designed to produce a self-reliant
indonesian people.
The success of the pkbl is clearly shown by the
increase in the value of the loans it has extended. in
2011, total loans of rp 106.01 billion were channeled
through the program, up 5.8%, or rp 5.85 billion
compared with 2010. as regards the environmental
development component of the pkbl, bank Mandiri
extended assistance worth rp 145.87 billion in 2011,
marking an increase of 104.07% over 2010, when the
figure was rp 71.48 billion.
ACHIEvEMENTS IN 2011
during the course of 2011, bank Mandiri revamped
the pkbl by focusing it on 3 principal pillars, namely,
the promotion of self-reliant communities, self-
reliance in education and entrepreneurship, and
the delivery of environmentally friendly facilities.
in the case of the self-reliance in education and
entrepreneurship component, one of the key
activities is the Mandiri Young entrepreneur program
(Wirausaha Muda Mandiri/WMM), which also
includes the Mandiri Young Technopreneur program
(MYT) – a scheme designed to provide recognition
for young entrepreneurs who have developed
practical technologies that are capable of being
harnessed to improve people’s wellbeing.
over the years, the number of participants in the
WMM program has continued to increase. Whereas
in 2008 only 488 participants from 26 higher
education institutes took part in the program, this
increased in 2011 to 3,751 participants from 385
higher education institutes throughout indonesia. in
addition, a total of 617 participants took part in the
MYT program in 2011.
98
“Pada tahun 2011 Bank
Mandiri telah berhasil meraih
pencapaian penting dalam
proses transformasi lanjutan
yang digulirkan sejak awal tahun
2010.“
“In 2011, Bank Mandiri marked an
important milestone in its ongoing
transformation process, which has
been underway since the start of
2010.”
ZULKIFLI ZAINI Direktur Utama / president director
Laporan Tahunan PKBL Mandiri 2011 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kesungguhan Dalam Membangun Indonesia yang Mandiri
menjadi 3.751 peserta dari 385 perguruan tinggi
di seluruh Indonesia. Adapun jumlah peserta
yang mengikuti kegiatan MYT pada tahun 2011
tercatat mencapai 617 peserta.
Tidak hanya itu, inovasi lain yang telah
dilaksanakan pada tahun 2011 adalah program
national lecturer series. Bekerjasama dengan
Ditjen Dikti – Kementerian Pendidikan &
Kebudayaan Nasional, program ini menghadirkan
pengusaha-pengusaha nasional terkemuka
untuk menyampaikan sharing experience kepada
mahasiswa melalui teknologi video conference.
Kegiatan ini diikuti oleh 7.200 mahasiswa dari 64
perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
Hal lain yang telah dilakukan PKBL Bank Mandiri
pada tahun 2011 adalah pelaksanaan program
Mandiri Bersama Mandiri (MBM). Sebagai
wujud dari penjabaran pilar Komunitas Mandiri,
program MBM bertujuan untuk memberdayakan
masyarakat dalam suatu kawasan/cluster yang
difokuskan pada bidang pariwisata, kreatif,
pertanian dan kelautan, sehingga pada akhirnya
akan mendorong kemajuan ekonomi masyarakat
di kawasan tersebut dan menciptakan
kemampulabaan.
Berbagai kegiatan PKBL telah dilakukan Bank
Mandiri dalam kaitannya dengan pelaksanaan
program tersebut. Pada tahun 2011 ini
misalnya, untuk pertama kalinya Bank Mandiri
melaksanakan kegiatan pameran Pasar Indonesia
sebagai bentuk perwujudan program MBM di
bidang industri kreatif. Selain itu, sebagai bentuk
perwujudan program MBM di bidang pariwisata,
pada tahun 2011 Bank Mandiri juga menyusun
buku “Pesona Bunaken, Manado Indonesia” yang
berisi tentang keindahan pulau Bunaken dan
kekayaan biota yang ada di perairan Bunaken.
Bank Mandiri juga memberikan bantuan yang
bersifat responsif kepada masyarakat di seluruh
wilayah Indonesia melalui berbagai program
diantaranya dalam bentuk perbaikan berbagai
sarana maupun pemberian bantuan secara
another innovation introduced in 2011 was the
national lecturer series program. delivered in
collaboration with the national education and
culture Ministry’s directorate General of higher
education, the program features leading national
businesspeople who share their experiences with
students through video conferencing. a total of
7,200 students from 64 higher education institutes
throughout indonesia took part in the program last
year.
as part of the second pillar of bank Mandiri’s pkbl
program, self-reliant communities, the bank also
continued to implement its Mandiri bersama
Mandiri (self-reliant with Mandiri / MbM) program
in 2011. This scheme is aimed at empowering
communities through the establishment of
economic clusters focused on tourism, creative
industries, agriculture or the marine. in the end, this
is expected to encourage economic growth in the
clusters and improve earning capacity.
bank Mandiri undertook a variety of activities in
connection with the MbM program in 2011. These
included the launching by the bank of its pasar
indonesia exhibition program for the creative
industries sector. in addition, in the tourism sector
bank Mandiri published a lavishly illustrated book,
pesona bunaken, Manado indonesia, highlighting
the stunning beauty of bunaken island and the rich
biota to be found in bunaken waters.
during the course of 2011, bank Mandiri also
provided assistance to communities throughout
indonesia through various programs, including
assistance for infrastructure improvement and direct
assistance to the needy. in the case of infrastructure
improvement assistance, the infrastructure
concerned included public, education, health and
religious infrastructure, while direct assistance was
provided to orphaned and abandoned children, the
indigent and natural disaster victims. assistance was
also extended by bank Mandiri for environmental
improvement and conservation work.
langsung. Perbaikan sarana yang dilakukan antara
lain terkait sarana umum, sarana pendidikan,
sarana kesehatan dan sarana ibadah. Sedangkan
bantuan langsung berupa berbagai jenis
hibah yang diberikan kepada anak yatim piatu,
masyarakat kurang mampu serta korban bencana
alam. Bantuan juga diberikan Bank Mandiri dalam
rangka perbaikan lingkungan dan pelestarian
alam.
Khusus untuk Program Kemitraan, selain melalui
mekanisme one by one, penyaluran pinjaman
juga dilakukan melalui pola linkage dimana
Bank Mandiri menjalin kerjasama dengan
perusahaan yang telah menjadi nasabah Bank
Mandiri, terutama pada segmen corporate dan
commercial. Hal ini sejalan dengan strategi Bank
Mandiri untuk melibatkan sebanyak mungkin
mitra strategis sehingga luas dan cakupan
kegiatan bisa lebih meningkat. Program ini
juga diharapkan menghasilkan multiplier
effect sehingga pada akhirnya tidak hanya
meningkatkan pertumbuhan usaha kecil, namun
juga meningkatkan taraf ekonomi di wilayah
sekitar.
Agar tumbuh menjadi usahawan yang tangguh,
mandiri dan beretika, sejak 5 tahun terakhir Bank
Mandiri secara kontinyu menyelenggarakan
berbagai pelatihan untuk Mitra Binaannya. Fokus
pelatihan disesuaikan dengan kebutuhan Mitra
Binaan dalam mengembangkan usahanya, antara
lain mengenai manajemen umum, pemasaran,
keuangan, motivasi dan pembukuan. Bank
Mandiri juga memberikan bantuan promosi
kepada para mitra binaan dalam bentuk pameran
skala lokal, nasional dan internasional. Selain itu,
dalam rangka mendongkrak pemasaran produk
Mitra Binaan, Bank Mandiri juga memberikan
dukungan promosi di sejumlah media berskala
nasional.
Dengan beberapa penghargaan yang diterima
dari lembaga penilai program tanggung jawab
sosial di dalam maupun luar negeri, pelaksanaan
MESSAGE FROM THE PRESIDENT DIRECTORSAMBUTAN DIREKTUR UTAMA
1110
in the particular case of the partnership program
component, besides the one-by-one mechanism,
loans are also channeled through a linkage pattern
whereby bank Mandiri forges collaboration with
enterprises that are already Mandiri customers,
especially enterprises in the corporate and
commercial segment. This is in line with bank
Mandiri’s strategy of involving as many strategic
partners as possible so as to expand the scope and
reach of its pkbl endeavors. This program is designed
to produce a multiplier effect so that it will not only
bring about the growth of small businesses, but also
improve the overall economic situation in the entire
district.
To help ensure the emergence of strong, self-reliant
and ethical entrepreneurs, bank Mandiri has been
continuously providing training to its mentoring
partners over the last five years. While the focus
of the training takes into account the specific
needs of the coaching partners in growing their
businesses, it primarily covers such things as general
management, marketing, finance, motivation and
accounting. bank Mandiri also provides promotional
assistance to its mentoring partners by sponsoring
their participation in exhibitions at the local,
national and international levels. in addition, bank
Mandiri provides promotional support in a number
of national-scale media so as to allow mentoring
partners to ramp up their marketing efforts.
as evidenced by the awards and accolades it has
received from both domestic and international
csr appraisers, the Mandiri pkbl program is widely
recognized as having a concrete and beneficial
effect on people’s lives. The program continues
to be implemented in a sustained and focused
manner, thereby highlighting the ethical, responsible
and caring character of the company and its
management. among the awards received during
2011 are an asia responsible entrepreneurship
award (area) 2011, GkpM award 2011- csr best
practice for MdGs, indonesian csr award 2011 and
an indonesia sustainability report award 2011.
Laporan Tahunan PKBL Mandiri 2011 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kesungguhan Dalam Membangun Indonesia yang Mandiri
PKBL Mandiri diakui telah memberi dampak
positif yang nyata bagi masyarakat. Implementasi
PKBL Mandiri dinilai telah terlaksana secara
berkesinambungan, menunjukan jiwa
kepemimpinan perusahaan, sarat dengan
nilai-nilai etis, bertanggung jawab, serta peduli
terhadap lingkungan. Penghargaan yang diterima
selama tahun 2011 adalah Asia Responsible
Entrepreneurship Awards (AREA) 2011, GKPM
Award’s 2011-CSR Best Practice for MDG’s,
Indonesian CSR Awards 2011 dan Indonesia
Sustainability Report Award 2011.
Terkait hal-hal yang berhubungan dengan
penyaluran dana dan efektivitas kinerja kegiatan
PKBL Bank Mandiri, sudah menjadi tanggung
jawab kami untuk memastikan bahwa penyaluran
dana PKBL yang bersumber dari penyisihan laba
perusahaan selalu mematuhi prinsip-prinsip
Good corporate Governance. Salah satunya adalah
dalam bentuk pelaksanaan audit PKBL oleh Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
(BPKP) Perwakilan Provinsi Banten untuk tahun
buku 2011, dimana berdasarkan hasil audit
kinerja yang dilaksanakan, menunjukan bahwa
PKBL Bank Mandiri telah melaksanakan setiap
program secara profesional dan selalu menjaga
Good corporate Governance. Adapun untuk audit
laporan keuangan PKBL yang telah dilaksanakan
sejak tahun 2009, BPKP Perwakilan Provinsi Banten
selalu memberikan pernyataan wajar tanpa
pengecualian.
TARGET TAhUN 2012
Pada tahun 2012, fokus pengembangan PKBL
akan dilaksanakan melalui program Mandiri
Bersama Mandiri (MBM) sebagai perwujudan
dari pilar Kemandirian Komunitas. Program ini
bertujuan untuk mendorong kemajuan ekonomi
suatu kawasan dengan menjadikan masyarakat
di kawasan tersebut memiliki kemampuan
produksi dan kemampulabaan, meningkatkan
pola aktivitas kreatif dan produktif yang akhirnya
mewujudkan tatanan masyarakat sejahtera.
Adapun pembinaan yang akan dilakukan
kepada masyarakat/komunitas tersebut akan
dilaksanakan secara terintegrasi dalam hal
kapasitas, infrastruktur, kapabilitas dan akses.
Dengan fokus utama pada empat bidang
usaha potensial yaitu industri kreatif, pariwisata,
pertanian dan kelautan, Bank Mandiri optimis
dapat melaksanakan program MBM di
setiap Kantor Wilayah Bank Mandiri. Melalui
program yang terencana baik, fokus dan
berkesinambungan, diharapkan pelaksanaan
program tersebut dapat mewujudkan
pemerataan kemajuan ekonomi daerah dari
wilayah paling barat hingga timur Indonesia.
Agar program ini dapat berjalan dengan efektif,
pelaksanaan kegiatan PKBL tahun 2012 akan lebih
melibatkan seluruh karyawan secara aktif dalam
rangka meningkatkan rasa memiliki karyawan
terhadap perusahaan. Hal ini sekaligus sebagai
bentuk perwujudan kepedulian karyawan pada
masyarakat dan lingkungan sekitar.
Selain itu, pada tahun 2012 ini kami juga akan
menjalin kerjasama secara aktif dengan pihak-
pihak eksternal yang memiliki kompetensi di
bidang socio-enterpreneurship terkait pelaksanaan
program MBM. Harapannya ke depan, melalui
pengembangan socio-enterpreneurship dengan
pola kerjasama tersebut dapat meningkatkan
efektivitas dan realisasi pelaksanaan program.
Melalui pelaksanaan PKBL Mandiri 2012, kami
bertekad untuk memberikan yang terbaik untuk
masyarakat dan lingkungan di sekitar wilayah
usaha Bank Mandiri. Dalam menjalankan usaha,
Bank Mandiri tidak hanya mengejar pencapaian
kinerja usaha terbaik dan terbangunnya
citra positif perusahaan, tetapi juga mampu
memberikan dampak positif kepada masyarakat
yang pada gilirannya akan menghantarkan Bank
Mandiri mencapai visi menjadi The indonesia’s
Most admired and progressive Financial institution.
MESSAGE FROM THE PRESIDENT DIRECTORSAMBUTAN DIREKTUR UTAMA
1312
as regards the bank’s performance in channeling
funds and assistance, and the effectiveness of
their management, bank Mandiri is determined
to ensure that pkbl funds, which ultimately come
out of the bank’s profits, are always managed and
channeled in accordance with the principles of
good corporate governance. as evidence of this, the
fiscal 2011 audit of the pkbl program, which was
conducted by the banten provincial representative
office of the development Finance comptroller
(bpkp), concluded that it has been managed
professionally in accordance with the principles of
good corporate governance. as regards the audit of
the pkbl’s financial statements, the banten provincial
representative office of the development Finance
comptroller (bpkp) has assigned an unqualified
opinion every year since 2009.
TARGETS FOR 2012
in 2012, the focus for the development of the pkbl
will be on the Mandiri bersama Mandiri (self-reliant
with Mandiri / MbM) program, part of the self-reliant
communities pillar. This program is intended to
encourage economic development in a particular
area by equipping people in that area with the
things they need to improve their productivity and
earning capacities, and to expand their creative
and productive endeavors so that ultimately the
community in question will be transformed into a
prosperous one. as part of the scheme, integrated
mentoring on capacity, infrastructure, capacity and
access is provided.
With the principal focus being on four prospective
business sectors, namely, the creative industries,
tourism, agriculture and the marine, bank Mandiri is
optimistic that the program will be capable of being
rolled out by each bank Mandiri regional office.
Through well-planned, focused and sustainable
activities, it is expected that the program will bring
about more evenly spread economic development
from the westernmost to the easternmost corners of
indonesia.
so as to ensure that the pkbl achieves
its goals in 2012, all of the bank’s staff
will be expected to play an active role as
part of the effort to increase their sense of
ownership of the company. This will also
serve as an expression of concern on the
part of employees for the communities and
environment around them.
in addition, we intend to actively forge
collaborative relations with external
organizations that have expertise in the
socio-entrepreneurship field as part of the
implementation of the MbM program
in 2012. For the future, the expectation is
that the effectiveness and success of the
program can be improved based on a socio-
entrepreneurship approach.
Through the implementation of the Mandiri
pkbl in 2012, we are determined to give
something back to the communities and
environments in which bank Mandiri
operates. in conducting its business, bank
Mandiri is not solely concerned with
achieving the best possible corporate
performance and developing the best
possible corporate image, but also with
providing benefit to the entire community,
which in turn will help bank Mandiri
achieve its vision of becoming indonesia’s
Most admired and progressive Financial
institution.
Laporan Tahunan PKBL Mandiri 2011 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kesungguhan Dalam Membangun Indonesia yang Mandiri
TIM PKBL MANDIRI THE MANDIRI PKBL TEAM
TIM PROGRAM KEMITRAAN &BINA LINGKUNGAN MANDIRI
THE MANDIRI ENVIRONMENTAL DEVELOPMENT & PARTNERSHIP PROGRAM TEAM
Laporan Tahunan PKBL Mandiri 2011 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kesungguhan Dalam Membangun Indonesia yang Mandiri
TIM PKBL MANDIRI THE MANDIRI PKBL TEAM
Beragamnya program PKBL yang diselenggarakan
berikut jumlah kegiatan yang terus meningkat
telah menuntut Tim PKBL Bank Mandiri untuk
terus membangun sistem komunikasi yang lebih
baik, salah satunya adalah dengan memperkuat
koordinasi antar seluruh Tim PKBL, baik yang
berada di Kantor Pusat, Kantor Wilayah dan Kantor
Cabang.
Diharapkan melalui hal tersebut, program
PKBL Mandiri dapat terlaksana sebagai suatu
rangkaian kegiatan yang sinergis, terencana,
terukur, berkesinambungan dan bermanfaat
The diversity of the individual programs undertaken
as part of the overall Environmental Development
and Partnership Program, together with the
constantly increasing number of activities being
carried out, requires the Bank Mandiri PKBL team to
consistently strive to improve communication and to
strengthen coordination between all of its members,
whether based at head office, or a regional or branch
office.
It is expected that these efforts will ensure that
the Mandiri PKBL program can be implemented
in a synergistic, focused, measured, sustained and
1716
serta memberikan nilai positif bagi Bank Mandiri
dan stakeholder sebagaimana diamanatkan oleh
Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/
MBU/2007 tanggal 27 April 2007.
Koordinasi antar tim PKBL dilakukan secara
berkala melalui pelaksanaan workshop yang
diselenggarakan setiap tahunnya. Untuk tahun
2011, workshop PKBL diselenggarakan pada
tanggal 12-13 Juli 2011, dimana kegiatan dengan
tema Passion for Excellence Through Alliances ini
diikuti 205 orang pegawai.
Sebagai apresiasi kepada unit penyalur Program
Kemitraan, pada acara workshop tersebut Bank
Mandiri juga memberikan penghargaan kepada
unit kerja yang meraih kinerja terbaik dari sisi
jumlah penyaluran pinjaman Program Kemitraan
tahun 2010 serta kolektibilitas penyaluran
Program Kemitraan tahun 2009 dan 2010 untuk
posisi 31 Mei 2011.
“Koordinasi antar tim PKBL
dilakukan secara berkala
melalui pelaksanaan workshop
yang diselenggarakan setiap
tahunnya.”
“The members of the PKBL team
coordinate their efforts through a
annual workshop.”
beneficial manner, and provide value to both Bank
Mandiri and its stakeholders, as mandated by
State Enterprises Minister Regulation No. PER-05/
MBU/2007 dated 27 April 2007.
The members of the PKBL team coordinate their
efforts through a annual workshop. In 2011, the
PKBL workshop was held on 12-13 July 2011. The
event, which was themed Passion for Excellence
Through Alliances, was attended by 205 Mandiri staff
members.
As an expression of appreciation for those
responsible for the delivery of the partnership
component of the PKBL, Bank Mandiri took the
opportunity during the workshop of presenting
awards to those units that extended the most loans
in 2010 and had the best loan collectability ratios for
2009 and 2010, as calculated on 31 May 2011.
Laporan Tahunan PKBL Mandiri 2011 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
TIM PKBL MANDIRI
18
1. Sukoriyanto Saputro Senior Vice President Corporate Secretary 2. Nila Mayta Dwi Rihandjani Assistant Vice President PKBL
5. Lysa Hasnawaty Team Leader Program Bina Lingkungan6. Harry Ardana Team Leader Decision Support & Communication
6 5 1 2 3 4
3. Ken Widjajanto Pemegang Kewenangan Review Kemitraan4. Rachmat R.Somadinata Team Leader Program Kemitraan
Kesungguhan Dalam Membangun Indonesia yang Mandiri
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
THE MANDIRI PKBL TEAM
19
7. Muhammad Nizar Hatta
8. Indra Kusuma Wardhana
9. Palupi Dyah Pramuati
13. Arie Prasetyo Nugroho
14. Daru Antono
15. Bonny Parlima
16. Tifany Indrastuti
17. Fatika Dian Wibawasih
18. Shufiyatun Wulantini
19. Ike Oktarina
20. Fitriany
21. Dadak Retno Widjajanti
22. Dian Indriatie
23. R. Dedy Wisnu Wijaya WK
24. Endah Rusmalawati
10. Diah Martha Budiningsih
11. Irdan Zulfikar
12. Liza Mineli
25. Indra Prasetya Hartanto
26. Gunanjar A
Kesungguhan Dalam Membangun Indonesia yang Mandiri
THE MANDIRI PKBL TEAM
Selain itu, pada tahun 2011, Bank Mandiri juga
menyelenggarakan program Mandiri Employee
Involvement. Melalui program ini, karyawan
di masing-masing unit kerja didorong untuk
menciptakan perubahan yang lebih baik
bagi kehidupan masyarakat sekitar maupun
lingkungan hidup melalui kegiatan Bina
Lingkungan. Selain itu melalui kegiatan tersebut
diharapkan peran aktif karyawan/karyawati atas
kegiatan sosial yang dijalankan sesuai ide dan
passion-nya sendiri akan semakin tumbuh serta
menciptakan peran aktif karyawan/karyawati
terhadap perusahaan. Sebagai bentuk apresiasi,
Bank Mandiri juga memberikan penghargaan
kepada unit kerja dengan keberhasilan kegiatan
PKBL sesuai kriteria yang ditentukan.
In addition, Bank Mandiri also launched its Mandiri
Employee Involvement scheme in 2011. Through this
program, staff members in each unit are encouraged
to help bring about meaningful change in the lives
of local communities or in the environment through
Environment Development activities. These efforts
are expected to inculcate an active role among staff
as social projects will be carried out in line with their
own ideas and concepts. In addition, it is expected
that staff will gain an active role to the company.
As a further expression of appreciation for staff,
Bank Mandiri also presented awards to units for
PKBL activities that were successfully carried out in
accordance with the set criteria.
6 5 1 2 3 4
Laporan Tahunan PKBL Mandiri 2011 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kesungguhan Dalam Membangun Indonesia yang Mandiri
MANDIRI PKBL IMPLEMENTATION STRATEGYSTRATEGI IMPLEMENTASI PKBL MANDIRI
STRATEGI IMPLEMENTASI PKBL MANDIRI
MANDIRI PKBL IMPLEMENTATION STRATEGY
Laporan Tahunan PKBL Mandiri 2011 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kesungguhan Dalam Membangun Indonesia yang Mandiri
MANDIRI PKBL IMPLEMENTATION STRATEGYSTRATEGI IMPLEMENTASI PKBL MANDIRI
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)
merupakan ujung tombak pelaksanaan tanggung
jawab sosial dan lingkungan Bank Mandiri. Melalui
implementasi PKBL yang berkesinambungan, Bank
Mandiri ingin meraih keberhasilan bisnis selaras
dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat
Indonesia.
Hal ini sesuai visi PKBL Mandiri yaitu “ Membangun
masyarakat Indonesia yang Mandiri melalui
pelaksanaan program PKBL/CSR sebagai inspirasi
untuk menjadi lembaga keuangan Indonesia yang
progresif dan tumbuh bersama Indonesia”.
Bagi Bank Mandiri, kegiatan PKBL dan kegiatan
CSR diharapkan betul-betul menjadi program
strategis, dalam arti Bank Mandiri bukan hanya
mengembalikan sebagian dari apa yang diperoleh
dari masyarakat kepada masyarakat, namun juga
sebagai bagian dari penerapan untuk dapat
Tumbuh bersama Indonesia serta betul-betul
dapat lebih bersinergi dan beraliansi dengan para
stakeholders termasuk masyarakat di sekeliling,
sesuai dengan salah satu dari 10 perilaku Bank
Mandiri yaitu peduli dengan lingkungan. Oleh
karena itu, secara konsisten Bank Mandiri sebagai
bank terbesar di Indonesia terus mencari peluang
untuk menyempurnakan strategi dan implementasi
PKBL-nya.
PRoGRAM KEMITRAAN
Tujuan utama pelaksanaan Program Kemitraan
adalah mengembangkan usaha kecil melalui
peningkatkan kemampuan bersaing sehingga
menjadi pengusaha yang tangguh, mandiri dan
beretika serta memiliki akses kepada fasilitas
perbankan secara komersial. Dimulai sejak tahun
2008, selain melalui mekanisme one by one, fokus
utama penyaluran pinjaman Program Kemitraan
Mandiri dilaksanakan melalui program linkage,
The Environmental Development and Partnership
Program (PKBL) is the keystone of Bank Mandiri’s
corporate and environmental responsibility efforts.
Through the sustained implementation of our PKBL
program, Bank Mandiri wants to not only succeed in
business, but also succeed in making a contribution
to the wellbeing of the Indonesian people.
This is in line with the Mandiri PKBL vision, that is,
“Developing a self reliant Indonesian Society through
the PKBL as a Progressive Indonesian Financial
Institution that Grows Together with Indonesia.”
For Bank Mandiri, PKBL/CSR is a highly strategic
and important program in the sense that Bank
Mandiri is not only giving back to the community,
but is also applying its Aspiration to Grow Together
With Indonesia strategy and taking part in a
process whereby the bank forges deep synergies
and alliances with its stakeholders in accordance
with one of the 10 behaviors of Bank Mandiri,
namely, concern for the environment. That is why
Bank Mandiri, as the foremost bank in Indonesia,
consistently out seeks ways of improving its PKBL
strategies and implementation.
PARTNERShIP PROGRAM
The principal objective of the Partnership Program
is to develop small businesses by improving their
competitiveness so that they develop into strong,
resilient and ethical businesses that enjoy access
to commercial banking services. Starting in 2008,
besides the one-by-one mechanism, the principal
way in which Mandiri Partnership Program loans
have been extended is through the linkage program,
which involves a mutually beneficial relationship
with a large company or institution based on the
plasma-nucleus system.
The linkage program involves Bank Mandiri working
together with Mandiri customers in the corporate
2423
“Melalui program PKBL/CSR
sebagai inspirasi menjadi lembaga
keuangan Indonesia yang
progresif dan tumbuh bersama
Indonesia. “
“Through the PKBL as a Progressive
Indonesian Financial Institution
that Grows Together with
Indonesia.”
PAHALA N. MANSURY Direktur Finance & Strategy / Director Finance & Strategy
Laporan Tahunan PKBL Mandiri 2011 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kesungguhan Dalam Membangun Indonesia yang Mandiri
MANDIRI PKBL IMPLEMENTATION STRATEGYSTRATEGI IMPLEMENTASI PKBL MANDIRI
2625
bekerjasama dengan perusahaan atau institusi
tertentu melalui skema inti plasma yang saling
menguntungkan.
Pelaksanaan penyaluran Pinjaman Program
Kemitraan dengan pola linkage tersebut dijalankan
bekerjasama dengan perusahaan yang telah
menjadi nasabah Bank Mandiri, terutama pada
segmen corporate dan commercial. Perusahaan-
perusahaan ini dipilih berdasarkan kemampuan dan
komitmennya untuk melakukan pembinaan usaha
secara berkesinambungan kepada mitra usaha
mereka. Adapun pinjaman Program Kemitraan yang
telah disalurkan selama tahun 2011 adalah sebesar
Rp 106,01 miliar untuk 6.230 pengusaha kecil yang
telah menjadi Mitra Binaan Mandiri.
Bentuk kegiatan lain dalam rangka pengembangan
usaha kecil yang dilaksanakan melalui program
ini adalah penyelenggaraan kegiatan pelatihan
dasar kepada mitra usaha. Kegiatan ini telah
dilaksanakan secara reguler dalam lima tahun
terakhir. Beragam fokus pelatihan diberikan
dalam pelatihan ini, termasuk diantaranya adalah
manajemen umum, pemasaran dan keuangan.
Khusus untuk tahun 2011, Bank Mandiri telah
melaksanakan dilaksanakan pelatihan tentang
motivasi dan pembukuan sederhana kepada 550
Mitra Binaan Mandiri di 22 kota di Indonesia, seperti
Bandar Lampung, Malang, Pontianak, Samarinda
dan Manado. Adapun pertimbangan latar belakang
pelaksanaan pelatihan pembukuan tersebut adalah
masih banyaknya Mitra Binaan yang masih belum
mampu memisahkan antara keuangan pribadi dan
usaha. Sedangkan pelatihan motivasi diperlukan
untuk mengubah mindset Mitra Binaan agar dapat
berkembang di masa yang akan datang.
Selain kegiatan tersebut di atas, selama tahun 2011
Bank Mandiri juga memberikan bantuan promosi
kepada mitra binaan dalam bentuk pameran
dan pemasangan profil di media massa. Hal ini
terlihat dari keikutsertaan sejumlah mitra binaan
dalam 41 pameran skala lokal, 23 pameran skala
nasional dan 5 pameran skala internasional. Melalui
usaha-usaha promosi ini, Bank Mandiri berharap
dapat membantu Mitra Binaan dalam rangka
pengembangan usahanya sehingga siap bersaing
secara sehat.
PRoGRAM BINA LINGKUNGAN
Pada tahun 2011, pengembangan program
Bina Lingkungan masih dititikberatkan pada
pengembangan aspek kewirausahaan, salah
satunya adalah melalui pelaksanaan program
Wirausaha Muda Mandiri (WMM). Digelar kembali
untuk kelima kalinya pada tahun 2011, program
pemberian apresiasi kepada wirausaha muda ini
makin mendapat perhatian kalangan muda dengan
makin meningkatnya jumlah peserta.
Pada tahun 2011, untuk pertama kalinya Bank
Mandiri menggelar Mandiri Young Technopreneur
(MYT), sebuah program penghargaan untuk
para wirausahawan bidang teknologi tepat
guna yang dapat memanfaatkan hasil usaha dan
inovasinya untuk peningkatan kesejahteraan
masyarakat. Ajang ini juga bertujuan mencari
bibit technopreneur muda yang dapat menjadi
contoh dan turut berperan dalam pengembangan
kewirausahaan di Indonesia, dimana kepada
para pemenang diberikan modal (seed capital)
untuk mengimplementasikan hasil karyanya di
suatu kawasan tertentu. Pada tahun 2011 yang
lalu sebesar 3.751 mahasiswa/alumni menjadi
peserta WMM, sementara itu 617 mahasiswa/
alumni mendaftarkan diri menjadi peserta MYT.
Harapan kami, dari ajang MYT, akan lahir inovasi
yang akan bisa membantu memecahkan berbagai
permasalahan yang dihadapi terutama di bidang
penyediaan air bersih, energi terutama yang
and commercial sectors. These companies are
selected based on their capacity and commitment
to fostering small businesses as their partners on a
sustainable basis. During 2011, a total of
Rp 106.01 billion in loans was extended under the
Partnership Program to some 6,230 small businesses
participating in the Mandiri Mentoring Partners
scheme.
Another way in which Bank Mandiri fosters the
growth of small businesses is through the provision
of basic training to business partners. Such training,
which has been provided on a regular basis over the
last five years, covers a variety of topics, including
general management, marketing and finance. In
2011, Bank Mandiri provided motivational and
basic accounting training to some 550 Mandiri
Coaching Partners in 22 cities in Indonesia, including
Bandar Lampung, Malang, Pontianak, Samarinda
and Manado. The principal consideration behind
the provision of accounting training is that many
Mandiri Mentoring Partners are unable to distinguish
between their business and their personal assets,
while motivational training is intended to change
the mindsets of Mandiri Mentoring Partners so that
they will be better able to grow their businesses in the
future.
In addition to these activities, in 2011 Bank
Mandiri also provided assistance to its Mentoring
Partners to enable to participate in exhibitions
and have their profiles featured in the media. As
a result, Mandiri Mentoring Partners participated
in 41 local exhibitions, 23 national exhibitions
and 5 international exhibitions. Through these
promotional efforts, Bank Mandiri hopes to help its
Mentoring Partners expand their businesses so as to
be able to compete in a fair and healthy manner.
ENvIRONMENTAL DEvELOPMENT PROGRAM
In 2011, the Environmental Development
Program continued to focus on the promotion of
entrepreneurship. One of the ways in which it did
this was through the Mandiri Young Entrepreneur
Awards (WMM) program. The program, which last
year marked its fifth anniversary, is intended to
show appreciation to young entrepreneurs, and is
garnering mounting popularity, as evidenced by a
continuing increase in the number of participants.
Last year also saw Bank Mandiri stage its Mandiri
Young Technopreneur (MYT) Awards for the first
time. This program is intended to provide recognition
to young entrepreneurs in the field of practical
technology that is capable of being harnessed so
as to improve the lives of the Indonesian people. It
is also intended to seek out young “technopreneurs”
who are capable of serving as role models for the
development of entrepreneurship in Indonesia.
The winners are provided with seed capital so as
to be able to put their innovations to practical use.
In 2011, a total of 3,751 students/alumni became
WMM participants, while another 617 took part in
the MYT competition. We hope that the MYT will
encourage innovation that is capable of resolving
the problems we face, particularly as regards clean
water, renewable energy and in the information
technology arena so as to help improve the welfare
of our people. We believe that the emergence of new
entrepreneurs in these three sectors will help provide
sustainable solutions.
In 2011, we also held entrepreneurship workshops
that were attended by 6,200 participants, and
provided training on the use of the entrepreneurship
module to 896 lecturers in 12 cities. Another
development in 2011 was the launch of the National
Lecturer Series (NLS), which benefitted 6,200
Laporan Tahunan PKBL Mandiri 2011 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kesungguhan Dalam Membangun Indonesia yang Mandiri
MANDIRI PKBL IMPLEMENTATION STRATEGYSTRATEGI IMPLEMENTASI PKBL MANDIRI
terbarukan dan juga di bidang teknologi informasi
untuk memajukan kesejahteraan masyarakat.
Lahirnya enterpreneur di ketiga bidang tersebut
diharapkan dapat memberikan solusi yang
berkelanjutan.
Pada tahun 2011, kami terus menyelenggarakan
workshop kewirausahaan yang diikuti oleh
6.200 peserta, serta pelatihan bagi para pengajar
modul kewirausahaan sejumlah 896 dosen yang
diselenggarakan di 12 kota. Pengembangan lainnya
yang dilakukan di 2011 adalah penyelenggaraan
National Lecturer Series (NLS) yang diikuti oleh 6.200
mahasiswa dari 64 perguruan tinggi di berbagai
penjuru Indonesia yang disiarkan menggunakan
infrastruktur video conference milik Ditjen Dikti
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Beberapa pembicara yang hadir dalam kegiatan
NLS tersebut adalah pengusaha properti Ir.Ciputra,
CEO Femina Group Svida Alisyahbana, pebisnis
kreatif Yoris Sebastian dan CEO Garuda Food Group
Sudhamek AWS, selain pihak pembicara dari Bank
Mandiri.
Untuk membangun masyarakat yang mandiri,
kami juga terus berupaya untuk memberdayakan
komunitas-komunitas melalui pelaksanaan program
Mandiri Bersama Mandiri (MBM). Pemberdayaan
tersebut tentu tidak lepas dari meningkatkan
kemampuan masyarakat untuk berusaha,
khususnya di cluster-cluster yang ditemui banyak
masyarakat kurang mampu. Kami berharap dengan
pengembangan kemandirian masyarakat di cluster
tersebut secara terpadu, akan lahir para socio
enterpreneur. Kegiatan MBM tersebut difokuskan
pada sektor pertanian, kelautan, pariwisata dan
industri kreatif, yang bukan hanya padat karya
namun memiliki konsentrasi pekerja informal yang
tinggi dengan potensi yang cukup besar.
Pada tahun 2011, untuk pertama kalinya kami
menyelenggarakan Pasar Indonesia, sebuah expo
yang dimaksudkan untuk bisa meningkatkan akses
para Mitra Binaan dan wirausaha muda di bidang
kreatif sebagai salah satu bentuk implementasi dari
MBM di sektor kreatif. Program tersebut dilanjutkan
dengan Pasar Indonesia Goes to Mall, sehingga
produk-produk kerajinan para Mitra Binaan
bukan hanya akan lebih baik, karena peningkatan
kemampuan dan wawasan para perajin, namun
juga akan semakin dikenal masyarakat.
Selama tahun 2011, total dana Program Bina
Lingkungan yang telah disalurkan adalah sebesar
Rp 143,92 miliar. Penyaluran dana dilaksanakan
dalam bentuk tiga pilar utama PKBL Mandiri yaitu
Kemandirian Komunitas, Kemandirian Edukasi
dan Kewirausahaan, Penyediaan Fasilitas Ramah
Lingkungan dan kegiatan Bina Lingkungan lainnya
yaitu bantuan bencana alam, pembangunan
sarana prasarana umum dan sarana ibadah serta
penyediaan fasilitas kesehatan.
Ke depan, strategi dan implementasi program
PKBL Bank Mandiri akan selalu disempurnakan
guna mendapatkan hasil yang lebih maksimal.
Kami berharap melalui beragam inovasi dapat
terus lahir program-program unggulan yang
berkesinambungan untuk mewujudkan
kemandirian masyarakat Indonesia.
students from 64 higher education institutes all
over Indonesia through video conferencing facilities
provided by the Ministry of Education’s Directorate
General of Higher Education and Culture. Among
the speakers during the NLS were property developer
Ir.Ciputra, Femina Group CEO Svida Alisyahbana,
creative industries entrepreneur Yoris Sebastian and
Garuda Food Group CEO Sudhamek AWS, along
with speakers from Bank Mandiri.
To develop self-reliant communities, we have also
striven to empower these communities. Such
empowerment is closely related to the effort to
improve people’s business capacities, especially in
clusters that are characterized by a large percentage
of the population in the lower income brackets. We
hope that by developing the self-reliance of people
in these clusters in an integrated manner, social
entrepreneurship will be encouraged. This program,
which we call Self Reliant with Mandiri (MBM) is
focused on three sectors, agriculture, the marine, and
tourism and the creative industries, and is targeted
at areas where there is a high concentration of
informal workers who have significant potential to
develop businesses.
Also in 2011, we organized Pasar Indonesia, an expo
intended to expand the market access of Mentoring
Partners and young entrepreneurs in the creative
industries as one form of the implementation of
the MBM in the creative sector. The program was
followed by Pasar Indonesia Goes to Mall. In this
way, the products of our Mentoring Partners have
not only improved due to greater capacity and
awareness of the part of our Monitoring Partners, but
have also been introduced to a wider market.
During the course of 2011, the Environmental
Development Program extended total funding of
Rp 145.87 billion. The Mandiri PKBL is built on three
principal pillars, namely, Self-reliant communities,
Self-reliance in the Education and Entrepreneurship
Sectors, and the Provision of Environmentally
Friendly Facilities. Other Environmental Development
Program programs include assistance for the victims
of natural disasters, the development of public and
religious facilities, and the provision of healthcare
facilities.
For the future, Bank Mandiri’s PKBL implementation
strategies will continue to be fine tuned and
perfected so as to ensure optimum results. We hope
that the various innovations that our cutting edge
and sustainable programs have produced will play a
leading role in the transformation of Indonesia into
a self-reliant and resilient society.
2827
Laporan Tahunan PKBL Mandiri 2011 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kesungguhan Dalam Membangun Indonesia yang Mandiri
AWARDSPENGHARGAAN
PENGHARGAAN
AWARDS
Laporan Tahunan PKBL Mandiri 2011 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kesungguhan Dalam Membangun Indonesia yang Mandiri
AWARDSPENGHARGAAN
KINERJA PENGELOLAAN PKBL MANDIRI
Pada tahun 2011, kinerja Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan untuk tahun buku yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2011 telah dievaluasi oleh
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
(BPKP) Perwakilan Provinsi Banten sebagai Auditor
yang ditunjuk dan dilaporkan dalam Laporan Hasil
Evaluasi Kinerja atas Pelaksanaan Program Kemitraan
dan Bina Lingkungan No. LHE-1223/PW30/4/2012
tanggal 2 April 2012, dengan kesimpulan sebagai
berikut : “Secara umum pengelolaan Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan di PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk telah dilaksanakan sesuai dengan
Peraturan Menteri No. PER-05/MBU/2007 tanggal 27
April 2007”.
Disamping audit kinerja tahunan, dalam rangka
melakukan penilaian efisiensi dan efektivitas
pengelolaan PKBL terhadap laporan keuangan,
BPKP telah melaksanakan audit laporan keuangan
dimana berdasarkan hasil audit tersebut yang
disampaikan dalam laporan BPKP Perwakilan
Provinsi Banten No. LHA-1221/PW30/4/2012 tanggal
2 April 2012, Laporan Keuangan PKBL Bank Mandiri
(Persero) Tbk dinyatakan ”Wajar Tanpa Pengecualian”.
Merujuk kepada hasil audit kinerja dan laporan
keuangan tersebut di atas, dapat disimpulkan
bahwa secara umum setiap program PKBL Bank
Mandiri telah berjalan sebagaimana mestinya,
memenuhi standar profesionalisme dan sesuai
dengan prinsip-prinsip Good Corporate Governance,
sekaligus sebagai bentuk keterbukaan informasi
bagi seluruh stakeholder program PKBL Bank
Mandiri.
PKBL MANAGEMENT PERFORMANCE
In 2011, the performance of the Environmental
Development and Partnership Program during
the fiscal year ended on 31 December 2011 was
evaluated by the appointed auditor, the Banten
Provincial Representative Office of the Development
Finance Comptroller (BPKP), whose findings
were conveyed in the Report on the Evaluation
of the Performance and Implementation of the
Environmental Development and Partnership
Program, No. LHE-1223/PW30/4/2012, dated 2 April
2012, which concluded as follows: “In general, the
Environmental Development and Partnership
Program at PT Bank Mandiri (Persero) Tbk has been
conducted in accordance with Ministerial Regulation
No. PER-05/MBU/2007 dated 27 April 2007”.
In addition to the annual audit, for the purpose
of improving efficiency and effectiveness in the
financial management of the PKBL, the BPKP
conducted an audit of the program’s financial
statements, the findings of which were conveyed
in the Report of the Banten Representative Office
of the BPKP, No. LHA-1221/PW30/4/2012 date 2
April 2012. In the said report, the BPKP gave an
unqualified opinion to the financial statements
of Bank Mandiri (Persero) Tbk’s Environmental
Development and Partnership Program.
In the light of these audit reports, it may be concluded
that in general the Bank Mandiri PKBL program has
been managed in accordance with the required
standards of professionalism and the principles of good
corporate governance, and in a transparent manner in
the interests of all of Bank Mandiri’s PKBL stakeholders.
3231
Program Kemitraan dan
Bina Lingkungan (PKBL)
dirancang untuk memberi
manfaat dan dampak
positif yang nyata bagi
masyarakat dan lingkungan
sekitar. Untuk mencapai
hal tersebut, pelaksanaan
program ini harus akurat,
transparan, memenuhi
standar dan kriteria yang
telah ditentukan. Tak hanya
itu, pengelolaan program
ini juga dilaksanakan secara
profesional dan dapat
dipertanggungjawabkan
sesuai dengan prinsip-
prinsip Good Corporate
Governance. Penilaian atas
pengelolaan kinerja PKBL
dilaksanakan secara rutin
setiap tahunnya untuk
memastikan hal tersebut.
The Bank Mandiri
Environmental Development
and Partnership Program
(PKBL) is designed to
provide benefit and positive
and concrete impacts for
communities and their
environments. To achieve
these goals, the program
needs to be accurately
targeted, transparent, and to
fulfill the required standards
and criteria. In addition,
program management
needs to be conducted in a
professional and accountable
manner in accordance
with the principles of good
corporate governance.
Evaluations of PKBL
management performance
are conducted routinely
each year to ensure that all of
the above requirements are
satisfied.
Laporan Tahunan PKBL Mandiri 2011 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kesungguhan Dalam Membangun Indonesia yang Mandiri
AWARDSPENGHARGAAN
ASIA RESPONSIBLE ENTREPRENEURSHIP AWARD 2011
Program Wirausaha Muda Mandiri (WMM)
memenangkan penghargaan Asia Responsible
Entrepreneurship Awards (AREA) 2011 untuk
kategori Investment in People. Melalui Program
WMM, Enterprise Asia sebagai penyelenggara
ajang penghargaan ini, menilai Bank Mandiri
telah melaksanakan program tanggung jawab
sosial dengan baik. Adapun indikasi yang dapat
terlihat dari program tersebut ditunjukan melalui
jiwa kepemimpinan perusahaan, ketulusan dan
komitmen terus-menerus dalam memasukkan
nilai-nilai etis dan bertanggung jawab, serta peduli
terhadap lingkungan. Penghargaan diserahkan di
Marina Bay Sands, Singapura, 10 Juni 2011. Program
WMM telah memenangkan penghargaan ini tiga
kali berturut-turut sejak 2009.
3433
ASIA RESPONSIBLE ENTREPRENEURSHIP AWARD 2011
The Mandiri Young Entrepreneur Program (WMM)
has been recognized with an Asia Responsible
Entrepreneurship Award in 2011 in the Investment in
People Category., Enterprise Asia, the presenter of the
award, said that Bank Mandiri was implementing
a highly successful CSR program through the
WMM. The indications of this were evident from the
commitment of the bank’s leadership, the bank’s
sincerity in continuously having regard to ethical
values and accountability, and the bank’s concern
for the environment. The award was presented at
the Marina Bay Sands in Singapore on 10 June 2011.
This marked the third consecutive Asia Responsible
Entrepreneurship Award that Bank Mandiri’s WMM
has won since 2009.
GKPM AWARD’S 2011CSR BEST PRACTICE FOR MDGS
Program PKBL Bank Mandiri meraih penghargaan
Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat (GKPM)
Award’s 2011 untuk CSR Best Practice for MDG’s
kategori Penciptaan Lapangan Kerja Baru Dalam
Rangka Mengentaskan Kemiskinan. Penghargaan
diserahkan dalam ajang GKPM Expo dan Awards
di Hall A & B Jakarta Convention Center (JCC),
15-18 September 2011. Pada expo tersebut
Bank Mandiri juga berpartisipasi dengan
mengikutsertakan 8 Mitra Binaan Mandiri dan
memperoleh penghargaan Stand Terbaik
Pertama kategori BUMN.
GKPM AWARD’S 2011- CSR BEST PRACTICE FOR MDGS
Bank Mandiri’s PKBL program earned a Community
Empowerment Award in 2011 for CSR Best Practice
for MDGs in the New Jobs for Poverty Eradication
category. The award was presented at the GKPM
Expo and Awards ceremony in Halls A & B of
the Jakarta Convention Center (JCC) on 15-18
September 2011. Bank Mandiri also took part in
the expo by sponsoring the participation of eight
Mandiri Mentoring Partners. The bank also won first
prize for best stand in the state enterprise category.
INDONESIAN CSR AWARDS 2011
Tiga program PKBL Bank Mandiri meraih
Indonesian CSR Awards 2011 yang
diselenggarakan Kementerian Sosial Republik
Indonesia bersama Corporate for Community
Development (CFCD). Ketiga program tersebut
adalah Wirausaha Muda Mandiri yang meraih
penghargaan Platinum di bidang ekonomi,
Mandiri Peduli Pendidikan yang meraih
penghargaan Gold di bidang sosial dan Mandiri
Bersama Mandiri yang meraih penghargaan Silver
di bidang ekonomi. Penghargaan ini diserahkan
Menteri Sosial RI di Raflesia Room Balai Kartini
Jakarta, 15 Desember 2011.
INDONESIAN CSR AWARDS 2011
Three Bank Mandiri PKBL programs were presented
with Indonesian CSR Awards in 2011 from the
Republic of Indonesia Ministry of Social Affairs and
Corporates for Community Development (CFCD).
The three programs were the Mandiri Young
Entrepreneur Program, which won a platinum
award in the economics category, the Mandiri Cares
for Education Program, which took the gold award
in the social category, and the Self-Reliant with
Mandiri Program, which won the silver award in the
economics category. The awards were presented by
the RI Minister for Social Affairs in the Raflesia Room
of the Balai Kartini in Jakarta on 15 December 2011.
INDONESIA SUSTAINABILITY REPORT AWARD 2011
Bank Mandiri meraih Runner Up 2 Best CSR
Disclosure In Annual Report Indonesia Sustainability
Report Award 2011 untuk pelaporan keberlanjutan
(sustainability reporting), termasuk pelaporan
kegiatan tanggungjawab sosial dan lingkungan
dalam laporan tahunan 2010. Ajang penghargaan
yang diselenggarakan oleh National Center for
Sustainability Reporting (NCSR) ini dimaksudkan
untuk memberikan pengakuan terhadap
organisasi-organisasi yang melaporkan
dan mempublikasikan informasi mengenai
lingkungan, sosial, dan informasi keberlanjutan
terintegrasi. Penghargaan ini diserahkan di
Ballroom Hotel Mulia Jakarta, 21 Desember 2011.
INDONESIA SUSTAINABILITY REPORT AWARD 2011
Bank Mandiri took second place for Best CSR
Disclosure in the Indonesia Sustainability Report
Awards 2011, including for the bank’s CSR and
environmental reporting in its 2010 annual
report. The awards, which were presented at the
National Center for Sustainability Reporting
(NCSR), are intended to provide recognition to
organizations that report and publicize information
on the environment, social issues and follow-up
information in a comprehensive and integrated
manner. The awards were presented in the ballroom
of the Hotel Mulia in Jakarta on 21 December 2011
Laporan Tahunan PKBL Mandiri 2011 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kesungguhan Dalam Membangun Indonesia yang Mandiri
PARTNERSHIP PROGRAMPROGRAM KEMITRAAN
PROGRAM KEMITRAAN
PARTNERSHIP PROGRAM
Laporan Tahunan PKBL Mandiri 2011 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kesungguhan Dalam Membangun Indonesia yang Mandiri
PARTNERSHIP PROGRAMPROGRAM KEMITRAAN
MENCETAK USAHA TANGGUH DAN MANDIRI
Sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan
Menteri Negara BUMN No : PER-05/MBU/2007
tanggal 27 April 2007, disebutkan bahwa setiap
BUMN memiliki kewajiban untuk menyalurkan dana
Program Kemitraan kepada Mitra Binaan dan dana
Program Bina Lingkungan kepada masyarakat.
Sejalan dengan hal tersebut, Bank Mandiri
berupaya untuk mengimplementasikan amanat
ini, bukan hanya sebagai bentuk pelaksanaan
tanggung jawab sosial perusahaan semata,
tetapi benar-benar harus mencapai sasaran yang
ditentukan untuk mensejahterakan masyarakat.
Seluruh program yang telah disusun, dijalankan
secara profesional, terukur dan mencerminkan
perilaku setiap karyawan Bank Mandiri yang
peduli terhadap lingkungan di sekitarnya.
Hal ini selaras dengan tujuan Program
Kemitraan Bank Mandiri, yaitu untuk mendorong
peningkatan dan perkembangan usaha kecil
yang merupakan penggerak utama roda
ekonomi Indonesia. Para usahawan kecil yang
disebut Mitra Binaan ini diberikan bantuan
berupa pinjaman dan pembinaan. Melalui
pinjaman Program Kemitraan dan pembinaan
yang diberikan, Mitra Binaan ini diharapkan dapat
tumbuh menjadi pengusaha yang tangguh,
mandiri, beretika serta mampu mengakses
fasilitas perbankan secara komersial.
3837
Sebagai BUMN, Bank Mandiri
tidak hanya dituntut untuk
menunjukan performa
finansial yang baik melalui
pencapaian target bisnisnya,
namun juga dituntut untuk
menunjukan kepeduliannya
terhadap lingkungan sekitar
yang diwujudkan dalam
bentuk pelaksanaan tanggung
jawab sosialnya. Oleh karena
itu, melalui pelaksanaan
Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan yang menjadi
ujung tombak pelaksanaan
tanggung jawab sosial
terhadap lingkungan sekitar,
Bank Mandiri berupaya untuk
tetap meraih keberhasilan
bisnis bersama dengan
peningkatan kesejahteraan
masyarakat Indonesia.
As a state enterprise, Bank
Mandiri is not only required
to put in a solid financial
performance through the
achievement of its business
targets, but also to show
concern for those around
us. This the bank does
through its Corporate Social
Responsibility policies,
which in Bank Mandiri are
known as the Environmental
Development and Partnership
Program. It is this that lies at
the heart of the bank’s social
concern.
FOSTERING STRONG AND RESILIENT BUSINESSES
As mandated by Minister of State Enterprises
Regulation No PER-05/MBU/2007 dated 27 April
2007, every state enterprise is obliged to channel
Partnership Program funds to Mentoring Partners
and Environmental Development Program funds to
communities.
Bank Mandiri has consistently complied with this
requirement, not solely for the purpose of satisfying
its Corporate Social Responsibility obligations, but
also so as to sincerely bring about meaningful
change in the lives of the Indonesian people. All of
the bank’s programs are designed and managed in
a professional and focused manner, and reflect the
outlook of every Bank Mandiri employee in caring for
those around them.
All of this is reflected in the objectives of the Bank
Mandiri Partnership Program, namely, to encourage
the development and expansion of small enterprises
to serve as the prime movers of growth in the
Indonesian economy. The small businesses, which
we refer to as Mentoring Partners, are provided
with loans and coaching. Through our Partnership
Program loans and the coaching that we provide,
it is expected that our Mentoring Partners will grow
into strong, resilient and ethical businesses that are
able to access commercial banking facilities.
Laporan Tahunan PKBL Mandiri 2011 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kesungguhan Dalam Membangun Indonesia yang Mandiri
PARTNERSHIP PROGRAMPROGRAM KEMITRAAN
dilaksanakan bekerjasama dengan perusahaan
atau lembaga tertentu dengan pola kemitraan
inti dan plasma yang saling menguntungkan.
Pola yang telah dikembangkan Bank Mandiri sejak
tahun 2007 ini, memposisikan perusahaan atau
institusi yang terlibat sebagai Mitra Kerjasama
yang bertindak sebagai penjamin, baik secara
parsial maupun penuh.
Skema penyaluran pinjaman pola linkage
program adalah sebagai berikut:
Penyaluran pinjaman Program Kemitraan melalui
pola linkage program dianggap memiliki kelebihan
karena terdapat hubungan usaha yantg erat
antara inti dan plasma, dimana pada mekanisme
tersebut, Mitra Kerjasama atau inti bertindak
sebagai penyedia bahan baku dan pembeli produk
yang dihasilkan oleh plasma. Dengan demikian
produk-produk yang dihasilkan usaha kecil
tersebut sudah terjamin pemasarannya. Selain itu,
Mitra Kerjasama juga harus memiliki kepedulian
dalam pengembangan usaha plasma dengan
memberikan berbagai pelatihan yang diperlukan
untuk pengembangan usaha kecil tersebut.
4039
PINJAMAN PROGRAM KEMITRAAN
Pinjaman Program Kemitraan Bank Mandiri
adalah program pinjaman yang diberikan kepada
usaha kecil namun mempunyai potensi untuk
dikembangkan sehingga lebih produktif.
Adapun yang menjadi target pinjaman Program
Kemitraan Bank Mandiri adalah para pelaku usaha
kecil yang belum bankable. Walaupun bersifat non
komersial, namun pinjaman Program Kemitraan
ini bukan bersifat hibah sehingga tetap harus
dikembalikan oleh Mitra Binaan sesuai perjanjian yang
telah disepakati. Oleh karena itu proses penyaluran
pinjaman ini tetap dilaksanakan melalui proses seleksi
yang teliti sesuai ketentuan yang berlaku.
Dalam teknis pelaksanaannya, strategi penyaluran
pinjaman program Kemitraan dilakukan melalui 2
mekanisme, yakni melalui one by one program dan
linkage program.
Melalui penyaluran dengan pola one by one program,
Bank Mandiri memberikan pinjaman kepada pelaku
usaha kecil yang belum bankable secara perorangan
melalui cabang-cabang Bank Mandiri.
Skema penyaluran pinjaman one by one program
adalah sebagai berikut:
Sedangkan mekanisme penyaluran pinjaman
Program Kemitraan dengan pola linkage program
PERJANJIAN / AGREEMENT
PEMBINAAN / DEVELOPMENT
(Pendampingan, pelatihan, Promosi) /
(Coaching, Training, Promotion)
MITRA BINAAN /MENTORING
PARTNER
PERJANJIAN 3 /
AGREEMENT 3
PERJANJIAN 2 /
AGREEMENT 2
MITRA BINAAN /MENTORING
PARTNER
MITRA KERJASAMA /COOPERATION
PARTNER
MITRA KERJASAMA /
PERJANJIAN 1 / AGREEMENT 1
PEMBINAAN / DEVELOPMENT
(Pendampingan, pelatihan, Promosi) /
(Coaching, Training, Promotion)
PARTNERSHIP PROGRAM LOANS
Loans are extended under the Partnership Program
to small enterprises that have the potential to grow
and become more productive.
The targets of Bank Mandiri Partnership Program
loans are small enterprises that are not yet
bankable. Although the loans are non-commercial
in nature, they are not grants and must be repaid
by the Mentoring Partners in accordance with
the agreements they have signed with the bank.
Consequently, the process of obtaining a loan
involves a tight selection process carried out in
accordance with the bank’s rules and procedures.
In practice, Partnership Program loans are extended
via two mechanisms – the one by one program and
the linkage program.
Through the one by one program, Bank Mandiri
extends loans on an individual basis through Bank
Mandiri branches to the owners of small enterprises
that are not yet bankable.
The scheme by which one by one loans are extended
is as shown below:
Meanwhile, the linkage program involves the
extending of loans to Mentoring Partners based on
a collaborative arrangement with a large company
or institution through a mutually beneficial nucleus/
plasma scheme. As part of the pattern that has been
develop by Bank Mandiri since 2007, the company or
institution acts as either a partial or full guarantor for
the Mentoring Partner.
The way in which loans are extended to Mentoring
Partners through the linkage program is as shown
below:
The linkage program is considered to be more
advantageous as it leads to the forging of close
ties between the nucleus and the plasma, as part
of which the nucleus (the large firm) provides
raw materials to, and purchases the products of,
the small enterprise (the plasma). In this way, the
products of the small enterprises have a guaranteed
market. In addition, the large firm is also required
to help the small enterprise grow and develop by
providing whatever training is needed.
One of the companies that is working with
Bank Mandiri on the nucleus-plasma scheme is
Laporan Tahunan PKBL Mandiri 2011 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kesungguhan Dalam Membangun Indonesia yang Mandiri
PARTNERSHIP PROGRAMPROGRAM KEMITRAAN
4241
REALIsAsI PENYALURAN PINjAMAN PROGRAM KEMITRAAN PER PROVINsI
REAlIZATION OF PARTNERSHIP PROGRAM lENDING BY PROVINCE
Dalam Juta Rupiah / In Million Rupiah
NO. PROVINsI / PROVINCE 2009 2010 2011
1 Nanggroe Aceh Darussalam 611 220 60
2 Sumatera Utara 2,087 1,160 1,058
3 Jambi 600 460 705
4 Sumatera Barat 1,021 430 575
5 Riau 3,023 3,171 1,643
6 Sumatera Selatan 1,928 2,047 4,195
7 Bangka Belitung - - -
8 Bengkulu 365 790 748
9 Lampung 484 896 1,015
10 Banten - - -
11 DKI Jakarta 5,866 5,502 4,929
12 Jawa Barat 14,813 19,226 12,136
13 Jawa Tengah 12,557 18,781 19,307
14 DI Yogyakarta 7,608 7,579 8,219
15 Jawa Timur 41,128 7,896 17,435
16 Bali 3,969 3,926 2,657
17 Nusa Tenggara Barat 3,172 3,220 3,495
18 Nusa Tenggara Timur 1,252 543 97
19 Kalimantan Barat 623 1,179 897
20 Kalimantan Tengah 1,587 - 118
21 Kalimantan Selatan 1,380 2,591 2,184
22 Kalimantan Timur 520 1,535 3,421
23 Sulawesi Utara 3,106 1,529 402
24 Sulawesi Tengah 3,512 6,154 6,825
25 Gorontalo - - -
26 Sulawesi Tenggara 3,203 4,697 2,510
27 Sulawesi Selatan 6,724 5,854 7,967
28 Maluku Utara 646 900 -
29 Maluku 1,367 86 -
30 Papua 1,309 - 3,386
31 Papua Barat 100 - -
32 Kepulauan Riau - - -
33 Sulawesi Barat - 693 20
TOTAL 124,811 100,163 106,006
REALIsAsI PENYALURAN PINjAMAN PROGRAM KEMITRAAN
REAlIZATION OF PARTNERSHIP PROGRAM lENDING
‘09 124,811.46
‘10 100,163.35
‘11 106,006.00
Dalam Juta Rupiah
In Million Rupiah
Salah satu perusahaan yang telah menjalin
kerjasama linkage program dengan Bank
Mandiri adalah PT Sinjaraga Santika Sport yang
membina sekitar 500 perajin bola sepak di
daerah Majalengka, Jawa Barat. Mitra lainnya
adalah PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
yang membina sekitar 200 usaha kecil di daerah
Banjarmasin, Cirebon dan Citereup, Jawa Barat.
Selain kedua perusahaan tersebut, beberapa
perusahaan Mitra Kerjasama lainnya adalah PT
Greendfield Indonesia, PT Kelola Mina Laut dan PT
Frisian Flag Indonesia.
Sebagai informasi, pada tahun 2010, pinjaman
yang disalurkan mencapai Rp 100,16 miliar
dengan jumlah penerima 6.455 Mitra Binaan.
Sedangkan selama tahun 2011, total pinjaman
Program Kemitraan yang telah disalurkan adalah
Rp 106,006 miliar untuk 6.230 pengusaha kecil
Mitra Binaan Mandiri di seluruh wilayah Indonesia.
Sehingga pada akhir tahun 2011 total jumlah
Mitra Binaan Mandiri yang menerima pinjaman
Program Kemitraan mencapai 44.575 pengusaha.
PT Sinjaraga Santika Sport, which is providing
mentoring to more than 500 makers of footballs in
the Majalengka area of West Java. Another partner
is PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, which is
helping 200 small businesses in Cirebon, Citereup
and Banjarmasin. Other firms participating in the
scheme include PT Greenfileds Indonesia, PT Kelola
Mina Laut and PT Frisian Flag Indonesia.
In 2010, a total of Rp 100.16 billion in loans was
extended to 6,455 Mentoring Partners, while in 2011
Rp 106.006 billion was extended to 6,230 Mentoring
Partners throughout Indonesia. By the end of 2011,
the total number of Mentoring Partners stood at
44,575.
Laporan Tahunan PKBL Mandiri 2011 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kesungguhan Dalam Membangun Indonesia yang Mandiri
PARTNERSHIP PROGRAMPROGRAM KEMITRAAN
REAlIZATION OF PARTNERSHIP PROGRAM BY SECTOR
4443
PEMBINAAN MITRA BINAAN
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Faktor permodalan masih menjadi salah satu
kelemahan utama mayoritas pelaku usaha kecil
di negeri ini. Namun demikian, kebanyakan dari
mereka masih memiliki pengetahuan yang terbatas
tentang bagaimana cara mengelola usaha secara
benar. Oleh karena itu, mereka membutuhkan
dukungan pembinaan dalam bentuk pelatihan
pengelolaan usaha dan pendampingan usaha.
Sejalan dengan hal tersebut, selama tahun 2011
Bank Mandiri telah memberikan pelatihan motivasi
dan pembukuan kepada 550 mitra binaan di 22
kota di Indonesia, seperti Bandar Lampung, Malang,
Pontianak, Samarinda dan Manado. Pelatihan ini
diharapkan dapat mengubah mindset mitra binaan
untuk menjadi usahawan sejati, memiliki leadership
yang kuat, didukung kesungguhan dan kerja keras
dalam mengembangkan usaha. Sementara pelatihan
keuangan memberikan mereka kemampuan dalam
mengelola keuangan usaha sehingga tidak tergerus
untuk aneka kebutuhan lain.
REALIsAsI PENYALURAN PINjAMAN PROGRAM KEMITRAAN PER sEKTOR
Dalam Juta Rupiah / In Million Rupiah
sEKTOR / SECTOR MITRA BINAAN / PARTNERS LIMIT
Industri / Industry 416 6,816.16
Jasa / Service 309 4,685.50
Lainnya / Others 4,053 72,364.86
Perdagangan / Trade 1,115 16,821.50
Perikanan / Fishery 48 1,951.25
Perkebunan / Plantation 51 836.00
Pertanian / Agriculture 216 21,336.18
GRANd TOTAL 6,208 124,811.46
2009
Dalam Juta Rupiah / In Million Rupiah
sEKTOR / SECTOR MITRA BINAAN / PARTNERS LIMIT
Industri / Industry 387 6,152.50
Jasa / Service 252 4,192.00
Lainnya / Others 4,498 70,339.35
Perdagangan / Trade 984 15,474.00
Perikanan / Fishery 23 388.00
Perkebunan / Plantation 81 1,395.00
Pertanian / Agriculture 230 2,222.50
GRANd TOTAL 6,455 100,163.35
2010
Dalam Juta Rupiah / In Million Rupiah
sEKTOR / SECTOR MITRA BINAAN / PARTNERS LIMIT
Industri / Industry 500 8,775.00
Jasa / Service 206 3,622.00
Lainnya / Others 4,540 77,286.50
Perdagangan / Trade 791 13,565.50
Perikanan / Fishery 36 581.00
Perkebunan / Plantation 74 1,202.00
Pertanian / Agriculture 83 974.00
GRANd TOTAL 6,230 106,006.00
2011
MENTORING OF PARTNERS
EDUCATION AND TRAINING
Capital remains one of the biggest problems
affecting small enterprises in Indonesia. In addition,
many entrepreneurs lack the necessary skills to
manage their businesses properly. That is why
support is needed in the form of mentoring and
management training.
Aware of this, in 2011 Bank Mandiri providing
motivational and accounting training to 550
Mentoring Partners in 22 cities around Indonesia,
including Bandar Lampung, Malang, Pontianak,
Samarinda and Manado. It is hoped that this
training will help change the mindsets of the
Mentoring Partners so that they will be imbued with
the spirit of leadership, will be willing to work hard
and will devote themselves fully to growing their
businesses. Meanwhile, the accounting training
is intended to help them manage their business
finances and keep them separate from their personal
finances.
Laporan Tahunan PKBL Mandiri 2011 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kesungguhan Dalam Membangun Indonesia yang Mandiri
PARTNERSHIP PROGRAMPROGRAM KEMITRAAN
PROMOSI
Selain faktor permodalan dan pengetahuan
usaha, hal lain yang menjadi kendala utama bagi
para pelaku usaha kecil dalam pengembangan
usahanya adalah minimnya akses pasar
yang dimiliki. Oleh sebab itu, Bank Mandiri
berkomitmen mengembangkan pemasaran
aneka produksi Mitra Binaan ini melalui berbagai
promosi.
Pameran
Sebagai bukti nyata dari komitmen
tersebut, pada tahun 2011 Bank Mandiri
mengikutsertakan sejumlah Mitra Binaan total
sebanyak 69 pameran, meningkat dari tahun
2010 sebanyak 54 pameran, dimana salah
satunya adalah Pasar Indonesia.
Sebagai bentuk inovasi yang dilaksanakan
pertama kali pada tahun 2011, Pasar Indonesia
merupakan ajang showcase produk-produk
terbaik dari Mitra Binaan dan Wirausaha Muda
Mandiri (WMM) di sektor kerajinan, kain, pakaian,
kuliner dan lainnya. Dengan tema Berprestasi
Bersama Mandiri, acara ini dilaksanakan di Hall
A Jakarta Convention Center pada tanggal 18
hingga 21 Agustus 2011, dengan total peserta
sebanyak 171 stand dan dihadiri oleh 16.156
orang pengunjung.
Selain itu, melalui kegiatan Pasar Indonesia
2011 juga telah di-launching program Mandiri
Bersama Mandiri untuk pengembangan
komunitas berbasis industri kreatif. Bank
Mandiri menilai bahwa industri kreatif
tradisional Indonesia memiliki keunikan dan
nilai seni yang tinggi. Namun sayangnya
banyak kendala yang menghambat laju
pertumbuhan industri tersebut, termasuk
kendala teknis maupun pembiayaan. Bank
Mandiri pun bertekad untuk ikut membangun
industri kreatif tradisional Indonesia agar
semakin mandiri dan dapat berbicara di kancah
internasional.
Adapun sebagai wujud pembinaan di bidang
pemasaran bagi Mitra Binaan dan WMM
serta menindaklanjuti inisiasi kegiatan Pasar
Indonesia 2011, Bank Mandiri juga menggelar
Pasar Indonesia Goes to Mall di Cilandak Town
Square pada 8 – 11 Desember 2011, sedangkan
di awal tahun 2012 akan digelar di Mall Taman
Anggrek, Mall Margocity dan Kelapa Gading
Mall.
Pameran lain yang mengikutsertakan Mitra
Binaan Mandiri selama tahun 2011 adalah Expo
Wirausaha Muda Mandiri di Jakarta, Tahun
Kewirausahaan SMESCO di Jakarta, Gelar Karya
PKBL BUMN di Jakarta, Pasar Malam Indonesia di
Den Haag, Belanda, Indonesia Banking Expo di
Jakarta, Feria de Las Naciones di Buenos Aires,
Argentina, dan lainnya.
Menurut Finni Shintaviani, Mitra Binaan Mandiri
yang memproduksi tas pesta dengan motif
sulaman benang, berbagai pameran ini sangat
4645
PROMOTION
Besides the problems of lack of capital and business
knowledge, another major constraint faced by
SMEs is market access. This is why Bank Mandiri
is committed to helping our Mentoring Partners
develop their markets through various forms of
promotion.
Exhibitions
As proof of our commitment to marketing our
Mentoring Partners’ products, we sponsored their
participation in a total of 69 exhibitions in 2011, up
from 54 in 2010.
During 2011, Bank Mandiri also pioneered a
new marketing innovation in the form of Pasar
Indonesia (Indonesian Marketplace), a showcase
for the best products of our Mentoring Partners
and Mandiri Young Entrepreneurs (WMM) in
the handicrafts, textile, clothing, culinary, and
other sectors. Themed “Performing with Mandiri,”
the event was held in Hall A of the Jakarta
Conventions Center on 18-21 August 2011. It
featured a total of 171 stands and attracted 16,156
visitors.
In addition, the Pasar Indonesia program in 2011
also saw the launching of the Mandiri Bersama
Mandiri (Self-Reliant with Mandiri) program for
the development of creative industry communities.
Bank Mandiri believes that Indonesia’s traditional
creative industries possess unique characteristics
and a high level of artistic value. Unfortunately,
however, their development is constrained by a
variety of factors, including both technical and
financial difficulties. Bank Mandiri is committed
to helping develop traditional Indonesian creative
industries so that they can stand on their own feet
and gain international recognition.
As part of the process of helping our Mentoring
Partners and WMM develop markets, Bank Mandiri
also brought Pasar Indonesia to major shopping
malls in Jakarta during the course of 2011 and the
first quarter of 2012 as part of the Pasar Indonesia
Goes to Mall program. The malls visited were
Cilandak Town Square on 8 – 11 December 2011,
and Mall Taman Anggrek, Mall Margocity and
Kelapa Gading Mall early in 2012.
Other exhibitions in which Mandiri Mentoring
Partners took part in during 2011 included the
Mandiri Young Entrepreneur Expo in Jakarta, the
SMESCO Year of Entrepreneurship exhibition in
Jakarta, the Gelar Karya PKBL BUMN in exhibition
in Jakarta, Pasar Malam Indonesia in The Hague,
Netherlands, the Indonesia Banking Expo in Jakarta,
and the Feria de Las Naciones in Buenos Aires,
Argentina.
According to Finni Shintaviani, a Mandiri Mentoring
Partner who produces embroidered ladies’ party
bags, her participation in exhibitions has proved to
be a highly effective way of marketing her products:
“Whenever I participate at an exhibition, my
turnover is even higher. I’ve also secured a lot of new
customers through these exhibitions.”
Laporan Tahunan PKBL Mandiri 2011 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kesungguhan Dalam Membangun Indonesia yang Mandiri
PARTNERSHIP PROGRAMPROGRAM KEMITRAAN
efektif dalam menunjang pemasaran produknya.
“Saat mengikuti pameran, omset usaha saya
menjadi lebih tinggi. Banyak pula pelanggan
yang saya dapatkan melalui pameran-pameran
tersebut,” ungkap Finni.
Publikasi
Selain melalui pameran, produk Mitra Binaan
Mandiri tersebut juga dibantu pemasarannya
melalui media promosi dalam bentuk
pemasangan profil Mitra Binaan Mandiri di media
berskala nasional seperti koran Tempo, harian
Seputar Indonesia, majalah Tempo, majalah
Femina dan majalah Kriya. Usaha-usaha promosi
ini diharapkan dapat memberikan fasilitas
pembinaan yang terbaik serta menghasilkan
Mitra Binaan Mandiri yang berkualitas dan siap
bersaing secara sehat.
Sepanjang tahun 2011, Bank Mandiri telah
menyalurkan dana pembinaan Program
Kemitraan sebesar Rp 14,465.22 miliar yang
meliputi pelatihan, pameran dan publikasi.
sAsARAN TAhUN 2012
Untuk tahun 2012, pelaksanaan Program
Kemitraan Bank Mandiri akan tetap fokus pada
penyaluran pinjaman melalui strategi linkage
program, bekerjasama dengan perusahaan-
perusahaan inti yang merupakan debitur
Corporate ataupun Commercial Bank Mandiri.
Adapun porsi penyaluran melalui linkage
program sebesar 50 %, sedangkan sisanya
(50 %) disalurkan melalui one by one program.
Untuk meningkatkan jumlah penyaluran,
Bank Mandiri juga mengaktifkan seluruh unit
penyalur Program Kemitraan yang ada.
Khusus untuk pembinaan Mitra Binaan,
pelatihan yang akan diberikan juga akan
ditingkatkan ke pengembangan produk
dan pembuatan packaging yang menarik,
4847
Publicity
Besides exhibitions, another way in which Bank
Mandiri helps promote the products of its
Mentoring Partners is through the publication of
their profiles in a variety of nationally circulating
publications, such as Tempo daily, Seputar
Indonesia daily, Tempo news magazine, Femina
magazine, and Kriya magazine. The purpose of
this is to provide the best possible opportunities
to Mentoring Partners to grow and develop their
businesses and compete in a healthy manner.
During the course of 2011, Bank Mandiri expended
Rp 14,465.22 billion on training, exhibitions and
publicity as part of the Partnership Program.
TARGETS FOR 2012
In 2012, the Bank Mandiri Partnership Program
will continue to focus on extending loans to
Mentoring Partners through the linkage program
in collaboration with large firms that are either
corporate or commercial customers of the bank.
Fifty percent of available funds are to be allocated
to the linkage program this year, while the other
50% will be allocated to the one by one program.
To increase the funding extended to Mentoring
Partners, Bank Mandiri has activated all Mentoring
Program distribution units.
As regards training, this year’s training program
will include material on product development and
packaging. This will include the development of a
new mentoring scheme involving organizations
that have expertise in the product development
and packaging fields. As regards promotion,
the Pasar Indonesia exhibition will be brought
around the country, with the program in Jakarta
continuing to be known as “Pasar Indonesia Goes
to Mall,” while in the regions it will be called “Pasar
Indonesia The Festival.”
With our focus on the extending of loans and the
provision of mentoring on a sustained basis, it is
diantaranya melalui penyusunan program
pendampingan usaha dengan melibatkan
lembaga yang berkompeten di bidangnya.
Sementara untuk kegiatan promosi akan
dilaksanakan dalam bentuk pameran Pasar
Indonesia berskala nasional, pameran di mall
melalui Pasar Indonesia Goes to Mall di Jakarta,
serta pameran di daerah yang disebut dengan
Pasar Indonesia The Festival.
Dengan fokus pada penyaluran dana pinjaman
dan pembinaan yang berkelanjutan diharapkan
para pelaku usaha kecil ini bisa berkembang
menjadi pengusaha yang tangguh,
menghasilkan produk dan jasa yang berkualitas
serta mampu bersaing di era perekonomian
yang semakin terbuka.
expected that our SMEs will be able to grow into
strong businesses producing quality goods and
services that are capable of competing in this era of
increasingly free trade.
REALIsAsI PENYALURAN dANA PEMBINAAN
REAlIZATION OF MENTORING FuNDS PROVISION
‘09 6,818.45
‘10 9,614.76
‘11 14,465.22
Dalam Juta Rupiah
In Million Rupiah
Laporan Tahunan PKBL Mandiri 2011 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kesungguhan Dalam Membangun Indonesia yang Mandiri
PARTNERSHIP PROGRAMPROGRAM KEMITRAAN
PAMERAN / EXHIBITIONS
WAKTU / TIME KOTA / CITY
Tahun Kewirausahaan SMESCO 2011 Februari Jakarta
Pameran Batik dan Kerajinan 2011 Maret Surabaya
Agrinex Expo 2011 Maret Jakarta
Master Mind FE UI Maret Depok
Pameran HUT ke-31 Dekranas Maret Jakarta
Gelar Karya PKBL BUMN Maret Jakarta
Produk PKBL BUMN 2011 Maret Jakarta
Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) ke-40 Maret - April Medan
Jambi Emas Expo 2011 April Jambi
Pasar Malam Indonesia April Den Haag, Belanda
Pameran Nusantara Expo 2011 April Pontianak
Inacraft 2011 April Jakarta
Pameran Halo Sultra 2011 April Bau-Bau
Potensi Daerah & Gelar Budaya Kab Sleman Apr - Mei Sleman
Kowani Fair Mei Jakarta
Indonesia Banking Expo Mei Jakarta
PKBL BUMN Expo Bandung Mei Bandung
Celebes Craft Mei Makassar
Pameran Batik dan Aksesoris Fair 2011 Mei Surabaya
LPDB-KUKM 2011 Mei Jakarta
Pameran Gelar Dagang dan Bisnis expo 2011 Mei - Juni Pontianak
IWAPI - IBEF Expo 2011 Juni Jakarta
Pameran PKBL BUMN Expo 2011 Juni Surabaya
Kewirausahaan Expo 2011 Juni Jakarta
Adiwastra Nusantara 2011 Juni Jakarta
Seminar GPPD Expo 2011 Juni Surabaya
Evening Market Explore Indonesia Juni Jakarta
PENAS Kalimantan Juni Kalimantan
SME Sollution Expo 2011 Juni - Juli Kuala Lumpur, Malaysia
Jateng Fair 2011 Juni - Juli Semarang
6th Java Expo 2011 Juli Solo
Perbankan & UKM Expo 2011 Juli Surabaya
Banda Aceh Expo 2011 Juli Aceh
International Product Exhibition 2011 Juli Jordania
ISEI Semarang Juli Semarang
NTB Expo 2011 Juli Mataram
ICRA 2011 Juli Jakarta
TexCraft 2011 Juli Yogyakarta
KRIDAYA 2011 Agustus Jakarta
HALAL Expo 2011 Agustus Jakarta
Berbagi & Menyambut Idul Fitri 1432 H Agustus Jakarta
Ramadhan Fair 2011 Agustus Pontianak
Pasar Indonesia Agustus Jakarta
GKPM Expo 2011 September Jakarta
Gelar Inovasi UMKM dan PKBL Expo 2011 September Surabaya
PAMERAN / EXHIBITIONS
WAKTU / TIME KOTA / CITY
Manunggal Fair 2011 Oktober Kulon Progo (Yogya)
Hari Batik Indonesia Oktober Pekalongan
KTI Investment & Trade Expo 2011 Oktober Makassar
Jatim Fair 2011 Oktober Surabaya
Festival Kesenian Indonesia VII Oktober Surakarta
Pameran Munas Asita X - 2011 Oktober Solo
KSN Expo 2011 Oktober Jakarta
Pedati Nusantara XI 2011 Oktober - November Padang
Pembangunan & Investasi di Lombok Utara November Lombok
BUMN Bhakti UKM 2011 November Yogyakarta
Feria de Las Naciones November Buenos Aires, Argentina
Sriwijaya International Expo 2011 November Palembang
Inacraft Malaysia November Kuala Lumpur, Malaysia
SMESCO Sulut November Sulawesi Utara
Expo Pembiayaan KSP/USP-Koperasi th 2011 November Surabaya
Crafina 2011 November - Desember Jakarta
Bali Craft and Tourism Expo 2011 Desember Bali
Pameran Uang dan Ekonomi kreatif Desember Pontianak
Jakarta IKM Expo Desember Jakarta
Indonesia Traditional Product Exhibition 2011 Desember Bandung
Pasar Indonesia Goes To Mall - Cilandak Town Square Desember Jakarta
Simposium Nasional Desember Bogor
Pekan Kerajinan Jawa Barat 2011 Desember Bandung
Bazar Intermediasi Perbankan Desember Jambi
Bali of Jewellery Expo 2011 Desember Bali
5049
Laporan Tahunan PKBL Mandiri 2011 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kesungguhan Dalam Membangun Indonesia yang Mandiri
ENVIRONMENTAL DEVELOPMENT PROGRAMPROGRAM BINA LINGKUNGAN
PROGRAM BINA LINGKUNGAN
ENVIRONMENTAL DEVELOPMENT PROGRAM
Laporan Tahunan PKBL Mandiri 2011 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kesungguhan Dalam Membangun Indonesia yang Mandiri
ENVIRONMENTAL DEVELOPMENT PROGRAMPROGRAM BINA LINGKUNGAN
5453
Program Bina Lingkungan
dilaksanakan Bank
Mandiri sebagai upaya
memberdayakan masyarakat
sehingga menjadi lebih
sejahtera dengan kondisi
sosial dan ekonomi yang
makin meningkat. Adapun
dalam pelaksanaannya,
Program Bina Lingkungan
dijalankan dalam bentuk
3 pilar utama PKBL, yakni
Kemandirian Edukasi &
Kewirausahaan, Kemandirian
Komunitas dan Fasilitas Ramah
Lingkungan, sedangkan
program Bina Lingkungan
lainnya dilaksanakan melalui
dukungan fasilitas kesehatan,
pembenahan sarana umum
dan sarana ibadah serta
bantuan bencana alam.
Bank Mandiri’s Environmental
Development Program, a component
of the Environmental Development
and Partnership Program (PKBL), is
designed to empower communities
so that they become more
prosperous through better social
and economic conditions. In practice,
the Environmental Development
Program is implemented through
the three main pillars of the PKBL,
namely, self-reliance in education
and entrepreneurship, the creation
of self-reliant communities
through, and the provision of
environmentally friendly facilities.
Other Environmental Development
Program activities include the
provision of healthcare assistance,
renovation of public and religious
facilities, and assistance for natural
disaster victims.
MENUJU KEMANDIRIAN MASYARAKAT DAN LINGKUNGANNYA
Sebagaimana pada tahun-tahun sebelumnya,
pada tahun 2011 fokus pengembangan program
dilaksanakan melalui pelaksanaan program Wirausaha
Muda Mandiri (WMM) sebagai wujud implementasi
pilar Kemandirian Edukasi dan Kewirausahaan,
sebuah program yang bertujuan untuk melahirkan
pengusaha muda yang handal sebagai penggerak
perekonomian Indonesia. Rangkaian program
WMM yang telah dilaksanakan sejak tahun 2007 ini
meliputi pencarian bibit wirausaha muda, workshop
wirausaha, pembinaan berwirausaha, pendampingan
usaha serta mempromosikan usaha mereka melalui
berbagai pameran dan media.
Sebagai informasi selama tahun 2011, Bank Mandiri
telah menyalurkan dana Program Bina Lingkungan
sebesar Rp 145,87 miliar, meningkat sebesar
104,07% jika dibanding jumlah penyaluran tahun
2010 yang hanya mencapai Rp 71, 480 miliar.
TOWARDS SELF-RELIANT COMMUNITIES AND ENVIRONMENTS
As in previous years, the focus of program development
in 2011 was on the Mandiri Young Entrepreneur (WMM)
program, which forms part of the Self-Reliance in
Education and Entrepreneurship program. WMM is
designed to produce young entrepreneurs who can be
relied on to help spur economic growth in Indonesia.
Among the activities undertaken as part of the WMM
program, which has been running since 2007, are
seeking out young entrepreneurs, the holding of
entrepreneurial workshops, fostering entrepreneurship,
business mentoring, and the promotion of their
businesses through exhibitions and the media.
During the course of 2011, Bank Mandiri channeled Rp
145.87 billion through the Environmental Development
Program, almost twice as much as during 2010, when
the figure was Rp 71.48 billion.
REALISASI PENYALURAN DANA PROGRAM BINA LINGKUNGAN PER KATEGORI BANTUAN
REALIZATION OF ENVIRONMENT DEVELOPMENT PROGRAM FUNDS BY ASSISTANCE CATEGORY
Dalam Juta Rupiah / In Million Rupiah
KETERANGAN / DESCRIPTION 2009 2010 2011
A. Program BUMN Peduli / BUMN Cares Program - 4,838.65 28,575.04
B. Program BUMN Pembina / BUMN Development Program 43,067.66 71,476.34 145,868.75
Terdiri dari / Consisting of :
Bencana Alam / Natural Disasters 2,019.76 2,199.36 2,177.74
Pendidikan & Pelatihan / Education & Training 23,532.17 51,732.24 77,130.41
Prasarana & Sarana Umum / Public Fasilities/Infrastructures 2,729.89 5,528.35 34,439.24
Sarana Ibadah / Religious Facilities 6,247.49 6,879.51 17,533.54
Kesehatan / Health 2,085.86 3,302.78 12,546.83
Olahraga / Sport - - -
Pelestarian Alam / Natural Conservation 6,452.49 1,834.10 2,040.99
Total Penyaluran (A + B) / Total (A + B) 43,067.66 76,315.00 174,443.79
Laporan Tahunan PKBL Mandiri 2011 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kesungguhan Dalam Membangun Indonesia yang Mandiri
ENVIRONMENTAL DEVELOPMENT PROGRAMPROGRAM BINA LINGKUNGAN
PENYALURAN REALISASI DANA PROGRAM BINA LINGKUNGAN PER PROVINSI
REALIZATION OF ENVIRONMENTAL DEVELOPMENT PROGRAM BY PROVINCE
WIRAUSAHA MUDA MANDIRI
Sesuai data yang dipublikasikan oleh Biro Pusat
Statistik pada Februari 2011, tercatat kurang lebih
sebanyak 8,12 juta orang dikategorikan sebagai
pengangguran di Indonesia atau sekitar 6,8 persen
dari total angkatan kerja di Indonesia yang saat
ini berjumlah 119, 4 juta orang. Besarnya jumlah
penganggur ini tentu harus disikapi oleh semua
pihak, terutama guna mencari solusi terbaik untuk
mengatasinya.
Sebagai bank terbesar di Indonesia, Bank Mandiri
terpanggil untuk ikut berpartisipasi dalam rangka
penyelesaian masalah tersebut. Salah satunya
adalah melalui penyelenggaraan Program
Wirausaha Muda Mandiri (WMM) sebagai wujud
implementasi Program Bina Lingkungan, program
WMM yang rutin digelar setiap tahun sejak 2007
5655
Dalam Juta Rupiah / In Million Rupiah
NO. PROVINSI / PROVINCE 2009 2010 2011
1 Nanggroe Aceh Darussalam 153.58 554.52 822.83
2 Sumatera Utara 3,011.42 2,093.36 5,317.67
3 Jambi 118.72 294.44 251.20
4 Sumatera Barat 1,437.65 1,494.73 2,031.44
5 Riau 153.14 302.38 599.03
6 Sumatera Selatan 2,778.58 3,583.96 3,380.36
7 Bangka Belitung 53.58 294.44 148.69
8 Bengkulu 53.58 294.13 65.26
9 Lampung 416.35 359.80 1,901.90
10 Banten 414.04 512.21 2,680.93
11 DKI Jakarta 8,845.57 18,289.27 70,269.99
12 Jawa Barat 5,371.51 10,696.35 20,233.12
13 Jawa Tengah 3,214.10 4,425.86 10,155.69
14 DI Yogyakarta 1,155.85 4,678.36 1,697.32
15 Jawa Timur 3,595.98 5,873.95 19,553.52
16 Bali 2,363.04 2,716.62 4,234.77
17 Nusa Tenggara Barat 326.08 1,125.57 2,942.13
18 Nusa Tenggara Timur 470.28 342.44 710.20
19 Kalimantan Barat 277.16 434.19 3,081.11
20 Kalimantan Tengah 73.58 361.94 31.00
21 Kalimantan Selatan 3,087.15 2,213.13 2,849.45
22 Kalimantan Timur 312.07 400.98 3,049.93
23 Sulawesi Utara 1,243.74 1,420.49 1,326.59
24 Sulawesi Tengah 103.33 294.44 436.39
25 Gorontalo 103.08 299.44 1,000.00
26 Sulawesi Tenggara 59.33 474.90 331.72
27 Sulawesi Selatan 2,311.72 4,865.85 9,962.94
28 Maluku 53.58 2,588.31 650.00
29 Maluku Utara 101.43 494.44 500.00
30 Papua 663.58 3,487.17 3,118.72
31 Papua Barat 432.16 425.57 -
32 Kepulauan Riau 216.14 327.32 109.90
33 Sulawesi Barat 96.60 294.44 1,000.00
TOTAL 43,067.66 76,315.00 174,443.79
MANDIRI YOUNG ENTREPRENEUR PROGRAM
According to statistics published by the Central
Statistics Bureau in February 2011, there are
approximately 8.12 million people officially
unemployed in Indonesia. This amounts to 6.8 percent
of the total Indonesian workforce, which currently
stands at 119.4 million. Obviously the unemployment
problem needs to be tackled by all concerned so as to
find a solution.
As Indonesia’s largest financial institution, Bank
Mandiri feels that it is incumbent upon it to play a part
in finding such a solution. One of the ways in which
it does this is through the WMM program, which is
a component of the Environmental Development
Program. The WMM program, which has been in
existence since 2007, is aimed at encouraging young
Laporan Tahunan PKBL Mandiri 2011 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kesungguhan Dalam Membangun Indonesia yang Mandiri
ENVIRONMENTAL DEVELOPMENT PROGRAMPROGRAM BINA LINGKUNGAN
5857
ini diarahkan guna mendorong kalangan muda
untuk menjadi wirausahawan sebagai karir masa
depannya. Melalui program tersebut diharapkan
setelah menyelesaikan masa pendidikannya
mereka bukan menjadi pekerja, tetapi menciptakan
lapangan kerja.
Implementasi WMM tidak terlepas dari posisi
strategis sektor usaha mikro kecil menengah
(UMKM) di dalam perekonomian nasional.
Sebagaimana telah dibuktikan pada waktu krisis
moneter tahun 2007/2008 yang lalu, sektor
UMKM mampu menjadi pilar dan pengaman
pertumbuhan perekonomian nasional. Untuk
itulah, program WMM dilaksanakan sebagai bentuk
dukungan pengembangan sektor UMKM agar
dapat tumbuh secara optimal.
Oleh karena itu, guna memastikan apakah program
WMM dapat menghasilkan usahawan handal
dan berprestasi, rangkaian program dirancang
secara komprehensif dari hulu sampai hilir secara
berkesinambungan serta melibatkan sejumlah
pihak yang berkompeten di bidangnya.
Berikut kegiatan Program WMM pada tahun 2011:
WORKShOP WIRAUSAhA MUDA MANDIRI
Mahasiswa dan kaum muda memerlukan
gambaran nyata tentang dunia usaha agar mereka
tertarik dan berani terjun berbisnis. Bank Mandiri
menggelar Workshop Wirausaha Muda Mandiri
di sejumlah perguruan tinggi. Kegiatan yang
diselenggarakan setiap tahunnya sejak tahun 2007
sangat diminati oleh para mahasiswa, terbukti
dengan jumlah peserta workshop terus meningkat.
Pada tahun 2011, Workshop WMM
diselenggarakan di tiga kota, yakni di Balikpapan-
Kalimantan Timur, Bandar Lampung dan Mataram
- Nusa Tenggara Barat. Ketiga kota tersebut
dipilih karena belum pernah menjadi tempat
penyelenggaraan workshop pada tahun-tahun
sebelumnya.
Melalui kegiatan workshop tersebut, para peserta
dapat menimba pengalaman dari para usahawan
nasional yang menekuni berbagai bidang
bisnis berbeda serta pakar manajemen bisnis, di
antaranya adalah pendiri dan CEO PT Kelola Mina
Laut Moh. Nadjikh, pengusaha factory outlet Perry
Tristianto, pelaku bisnis kreatif Nicholas Saputra,
motivator Joko Nugroho dari Saung Angklung
Udjo, sutradara Nia Dinata dan pakar manajemen
Rhenald Kasali.
PEsERtA WORKshOP WIRAUsAhA MUdA MANdIRI
PARTICIPANTs AT MANDIRI YOuNG ENTREPRENEuR wORKsHOP
‘07 18
650
‘08 123
4,428
‘09 125
6,117
‘10 321
6,300
‘11 385
6,200
Peserta / Partipicants
PtN/Pts / universities
people to become entrepreneurs by starting their own
businesses. Through the program, it is expected that
upon finishing their studies the program participants
will create jobs for others rather than becoming the
employees of others.
The implementation of the WMM program is closely
related to the strategic role played by the micro, small
and medium enterprise (MSME) sector in the national
economy. As amply demonstrated during the Asian
monetary crisis of 2007/2008, the MSME sector was one
of the sectors that saved the national economy. That
is why the WMM program is focused on helping the
MSME sector to achieve optimal growth.
In order to ensure that the program actually produces
successful entrepreneurs, it incorporates a series of
ongoing activities from upstream to downstream, and
involves the participation of experts in various fields.
We will now describe the WMM program activities that
were undertaken in 2011:
MANDIRI YOuNg ENTREPRENEuR WORkSHOPS
Young people and students need a clear picture of the
realities of the business world so as to convince them
that they have a chance of success. Bank Mandiri held
Mandiri Young Entrepreneur Workshops at a number
of higher education institutes during the course of 2011.
Such workshops, which have been held every year since
2007, are very popular among students, as evidenced
by the fact that the number of participants at the
workshops is constantly increasing.
In 2011, WMM workshops were held in three cities,
Balikpapan- kalimantan Timur, Bandar Lampung and
Mataram, West Nusa Tenggara. These three cities were
selected as they had never previously hosted WMM
workshops.
Through the workshops, the participants are able to
learn from the experience of national-level business
people operating in various sectors, and benefit from
the insights of management experts, including the
founder and CEO of PT kelola Mina Laut, Moh. Nadjikh,
factory outlet entrepreneur Perry Tristianto, creative
industries entrepreneur Nicholas Saputra, motivator
Joko Nugroho from Saung Angklung udjo, film director
Nia Dinata and management expert Rhenald kasali.
Besides benefitting from the experiences of such well-
known figures in the business world, the workshop
participants are also able to exchange thoughts with
Laporan Tahunan PKBL Mandiri 2011 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kesungguhan Dalam Membangun Indonesia yang Mandiri
ENVIRONMENTAL DEVELOPMENT PROGRAMPROGRAM BINA LINGKUNGAN
6059
4. Wirausaha Kreatif yang mencakup usaha berbasis
kreativitas seperti periklanan, TV dan radio, film,
video dan fotografi, musik, seni pertunjukkan,
arsitektur, desain dan fesyen. Termasuk dalam
kategori bidang usaha ini adalah segala kegiatan
usaha yang bertujuan untuk mengembangkan
dan mengandalkan kemampuan di bidang
ICT seperti rekayasa teknologi yang meliputi
pengembangan software, hardware, sistem,
aplikasi, robotik, micro controller, pembuatan
website, blog, e-commerce, pembuat sistem
online shop dan security system.
Jumlah peserta penghargaan ini terus
menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun.
Pada 2011 ini saja misalnya, jumlah peserta
penghargaan WMM mencapai 3.751 orang dari 386
perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
Selain sharing experience dari para tokoh
tersebut, peserta workshop juga bisa bertukar
pikiran dengan para pemenang dan finalis
WMM, berbagi pengalaman serta memamerkan
produk dan jasa yang mereka hasilkan di setiap
penyelenggaraan workshop.
PENGhARGAAN WIRAUSAhA MUDA MANDIRI
Langkah strategis Bank Mandiri berikutnya dalam
melahirkan usahawan muda berprestasi adalah
melalui ajang Penghargaan Wirausaha Muda
Mandiri. Sebuah kegiatan yang menjadi ajang
apresiasi kepada usahawan muda yang telah
mampu mengendalikan bisnisnya dengan baik
sehingga berjalan stabil dan telah memberi
manfaat kepada lingkungan sekitar.
Kegiatan ini diikuti dua kategori peserta, yakni
Kategori Mahasiswa Program Diploma dan Sarjana
serta Kategori Mahasiswa Pascasarjana dan Alumni.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang
melombakan tiga bidang usaha, pada tahun 2011
ini, Penghargaan WMM melombakan empat bidang
usaha, yakni :
1. Wirausaha Industri yang meliputi usaha produk
manufaktur, pertanian, peternakan, perkebunan,
perikanan, pertambangan, pengembang
properti, perhutanan dan tekstil.
2. Wirausaha Perdagangan & Jasa berupa toko, ritel,
keagenan, distributor, konsultan, transportasi,
perawatan kesehatan, pendidikan, penerbitan
dan percetakan, laundry, travel biro, dan event
organizer.
3. Wirausaha Boga, yakni usaha yang memberikan
nilai tambah dengan memproduksi dan atau
memperdagangkan produk pangan berupa
industri pengolah makanan dan minuman,
restoran, pemilik merek franchise makanan atau
minuman, dan catering.
PEsERtA PENGhARGAAN WIRAUsAhA MUdA MANdIRI
PARTICIPANTs IN MANDIRI YOuNG ENTREPRENEuR AwARDs
7 ‘07 26 488
24‘08 198 1,057
27‘09 200 1,706
33 ‘10 413 3,294
32‘11 386 3,751
Provinsi / Province
PtN/Pts / universities
Peserta / Partipicants
each other, and learn from the experience of former
winners and finalists of the WMM. In addition,
through participation in the WMM program, the
budding entrepreneurs get the chance to exhibit
their products and services at every WMM workshop.
MANDIRI YOuNg ENTREPRENEuR AWARDS
The next strategic tool employed by Bank Mandiri
in its efforts to encourage entrepreneurship is
the Mandiri Young Entrepreneur Awards, which
provide recognition for particularly successful
young entrepreneurs who have shown themselves
capable of placing their businesses on a solid
footing and benefitting their communities. The
awards are presented in two categories: the
diploma and undergraduate program category,
and the postgraduate and alumni category. unlike
in previous years when awards for three business
sectors were presented, in 2011 WMM awards were
presented for four sectors, namely:
1. Industry, including manufacturing, agriculture,
livestock husbandry, plantation agriculture,
fishing, mining, property development, forestry
and textile businesses.
2. Trade & Services, covering the shop, retail,
agency, distributor, consultancy, transportation,
healthcare, education, publishing and printing,
laundry, travel agency, and event organizer
businesses.
3. Food, that is, businesses that add value through
the production and/or trading of food products,
including food and beverage processing,
restaurant, food and beverage franchising, and
catering businesses.
4. Creative Industries, that is, creativity-based
businesses, covering such things as advertising,
TV and radio, film, video and photography,
music, performing arts, architecture, and design
and fashion. Included in this category are all
businesses in the ICT sector, such as software,
hardware, system and applications development,
robotics, micro control, website and blog design,
e-commerce, online shopping and security
systems.
The number of participants in the WMM Awards
has been increasing from year to year. In 2011,
for example, a total of 3,751 participants from
386 higher education institutes from throughout
Indonesia took part in the competition.
Laporan Tahunan PKBL Mandiri 2011 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kesungguhan Dalam Membangun Indonesia yang Mandiri
ENVIRONMENTAL DEVELOPMENT PROGRAMPROGRAM BINA LINGKUNGAN
suatu kawasan tertentu. Serupa dengan WMM,
pemenang dan finalis MYT juga mendapat
pelatihan dan pendampingan usaha dari konsultan
bisnis berstandar internasional serta diberi
kesempatan melakukan promosi melalui pameran
dan media massa. Sebagai informasi, meskipun
diselenggarakan untuk pertama kali, program MYT
diikuti 617 peserta.
ExPO WIRAUSAhA MUDA MANDIRI
Sebagai rangkaian acara Penganugerahan
WMM 2010, Expo WMM 2011 diselenggarakan di
Assembly hall – Jakarta Convention Center pada
20-22 Januari 2011 dan diikuti oleh 59 alumni WMM
2007-2009, 49 finalis WMM 2010 dan 71 Mitra Binaan
Bank Mandiri.
Pada expo ini dipamerkan aneka produk Mitra Binaan
Mandiri dan alumni Wirausaha Muda Mandiri yang
terdiri dari 3 kategori, yaitu Boga, Industri dan Jasa, dan
Kreatif. Adapun tujuan pelaksanaan expo ini adalah
untuk membantu para peserta dalam memasarkan
6261
PENGhARGAAN MANDIRI YOUNG TEChNOPRENEUR
Pada tahun 2011, Bank Mandiri melakukan inovasi
terhadap ajang penghargaan WMM melalui
penyelenggaraan Mandiri Young Technopreneur
(MYT). Program ini merupakan ajang pemberian
apresiasi kepada para usahawan muda yang
menekuni berbagai bidang teknologi, yakni
teknologi penyediaan energi terbarukan, teknologi
pengolahan air bersih, serta teknologi informasi dan
komunikasi yang dapat diimplementasikan untuk
kesejahteraan masyarakat.
Sesuai tujuannya, MYT dirancang sebagai upaya
tepat guna akselerasi peningkatan kesejateraan
masyarakat serta wujud kepedulian Bank Mandiri
terhadap pengembangan UMKM. Selain mendapat
hadiah berupa piala dan sertifikat, para pemenang
MYT juga diberikan seed capital hingga Rp1,5 miliar
untuk mengimplementasikan hasil inovasinya di
MANDIRI YOuNg TECHNOPRENEuR AWARDS
In 2011, Bank Mandiri introduced another innovation
as part of the WMM Awards by launched a new
program, the Mandiri Young Technopreneur (MYT)
Awards, which are intended to provide recognition
for young entrepreneurs in the technological field,
including the renewable energy, water processing, and
information and communications (ICT) sector. The
program is specifically aimed at entrepreneurs whose
work is capable of being applied practically so as to
benefit their communities.
The MYT program is intended to accelerate
improvements in the welfare of communities and
as a manifestation of Bank Mandiri’s concern for the
development and growth of MSMEs. In addition to
receiving recognition in the form of a trophy and
certificate, each MYT winner is also provided with seed
capital of up to Rp 1.5 billion so as to allow them to
put their innovations into practice use. As in the case
of the WMM Awards, the winners and finalists of the
MYT also receive business training and coaching
from international-standard business consultants,
and get the opportunity to promote their products at
exhibitions and in the media. Despite the fact that 2011
marked the first ever edition of the MYT Awards, the
competition nevertheless managed to draw a field of
617 participants.
MANDIRI YOuNg ENTREPRENEuR ExPO
To coincide with the presentation of the 2010 Mandiri
Young Entrepreneur Awards, the Mandiri Young
Entrepreneur Expo 2011 was held in the Assembly Hall
of the Jakarta Convention Center on 20-22 January
2011. The event featured 59 Mandiri Young Entrepreneur
winners and finalists from 2007-2009, 49 Mandiri Young
Entrepreneur finalists from 2010, and 71 Bank Mandiri
Coaching Partners.
A wide variety of products, grouped together in three
categories, were exhibited by the participants. The
Laporan Tahunan PKBL Mandiri 2011 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kesungguhan Dalam Membangun Indonesia yang Mandiri
ENVIRONMENTAL DEVELOPMENT PROGRAMPROGRAM BINA LINGKUNGAN
6463
produknya, memberikan wawasan baru tentang selera
konsumen, potensi bisnis, dan wawasan tentang tips-
tips berbisnis dari pemateri selama pameran. Selain itu,
kegiatan ini juga dimaksudkan untuk mensukseskan
program pemerintah dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan rakyat dengan menginspirasi para
peserta dan pengunjung untuk menjadi wirausaha
yang sukses.
Selama Expo WMM 2011 juga diselenggarakan
workshop kewirausahaan dengan nara sumber para
alumni WMM dan praktisi di bidang entrepreneur
kreatif. Kegiatan ini mendapat perhatian cukup luas
dari masyarakat. hal ini terbukti dengan jumlah
pengunjung yang mencapai 15.400 selama 3 hari
pelaksanaan expo, meningkat dibanding jumlah
pengunjung Expo WMM 2010 yaitu sebesar 11.800
orang.
MODUL KEWIRAUSAhAAN
Berkolaborasi dengan enam perguruan tinggi
terkemuka, yakni Universitas Indonesia, Institut
Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor,
Universitas Padjadjaran, Universitas Gajah Mada dan
Institut Teknologi Sepuluh November, Bank Mandiri
menyusun modul kewirausahaan pada tahun
2009. Modul ini berisi tentang pengetahuan praktis,
manajemen usaha, rencana usaha sederhana,
perencanaan bisnis dan praktik memulai usaha.
Yang lebih menarik, modul juga dilengkapi dengan
kiat-kiat memulai usaha sebagaimana dijalankan
oleh para pemenang WMM guna menjadi inspirasi
bagi para mahasiswa untuk tidak ragu terjun
berwirausaha dan menciptakan lapangan kerja.
Setiap tahun, Modul Kewirausahaan ini terus
disosialisasikan melalui Workshop Modul
Kewirausahaan dengan peserta dosen
kewirausahaan. Pada tahun 2011, sosialisasi Modul
Kewirausahaan dan pelaksanaan Training of
Trainer (ToT) dilakukan di 12 kota dan diikuti 896
dosen PTN/PTS. Pada tahun 2011, tercatat 155
perguruan tinggi memberikan komitmen untuk
menggunakan Modul Kewirausahaan dalam
pengajaran mata kuliah Kewirausahaan. Diharapkan,
penggunaan Modul Kewirausahaan ini dapat
memberikan motivasi kepada para mahasiswa
atau alumni untuk berani terjun berbisnis sekaligus
menciptakan peluang kerja bagi yang lain.
NATIONAL LECTURER SERIES
Upaya lain yang dilakukan Bank Mandiri untuk
menularkan virus wirausaha adalah melalui National
Lecturer Series. Dalam kegiatan ini bekerjasama
dengan Ditjen Dikti Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, Direksi Bank Mandiri dan beberapa
pengusaha papan atas nasional memberikan kuliah
umum tentang kewirausahaan secara simultan
kepada mahasiswa dan dosen perguruan tinggi
melalui teknologi video conference.
Pengusaha nasional yang ikut menyampaikan
kuliah umum antara lain adalah pengusaha
properti senior Ir. Ciputra, CEO Femina Group Svida
Alisjahbana, pebisnis kreatif Yoris Sebastian, pemilik
Bakso Malang Kota Cak Eko henky Eko Sriyantono
dan CEO Garudafood Group Sudhamek Agung
Waspodo Sunjoto. Ikut pula didalam kegiatan
three categories were Food, Industry and Services,
and Creative Industries. The purpose of the exhibition
was to help the participants market their products, to
provide them with new insights into consumer tastes
and potential businesses, and to provide them with tips
on how to improve the marketing efforts. In addition,
the exhibition was also intended to help promote
the government’s program to improve public welfare
through the encouragement of entrepreneurship.
The WMM Expo 2011 also featured an entrepreneurship
workshop during which former Mandiri Young
Entrepreneur winners and finalists in the creative
industries category related their experiences in business.
Overall, the WMM Expo 2011 provided highly popular
with the public, as evidenced by the fact that it was
attended by more than 15,400 visitors over the course of
3 days. This marked a significant increase over the 11,800
visitors who attended the 2010 edition of the Expo.
ENTREPRENEuRSHIP MODuLE
Bank Mandiri developed an Entrepreneurship Module
in 2009 in collaboration with six well-known higher
education institutes: the university of Indonesia,
Bandung Institute of Technology, Bogor Institute
of Agriculture, Padjadjaran university, gajah Mada
university and the Sepuluh November Institute of
Technology. The module contains pracitcal information
on business management, basic business plans,
business planning and how to start up a business. In
addition, the module also features case studies based
on the experiences of former WMM winners so as to
provide inspiration to students who are nervous about
setting out in business and providing jobs.
Every year, the Mandiri Entrepreneurship Module is
socialized among higher education institute lecturers
through the holding of Entrepreneurship Module
Workshops. IN 2011, socialization of the module
and the provision of Training of Trainers (ToT) was
conducted in 12 cities. The events were attended by
896 higher education lecturers, while a total of 155
higher education institutes committed themselves
to using the Entrepreneurship Module as part of the
entrepreneurship courses. It is hoped that the use of
the Entrepreneurship Module will help motivate both
students and alumni to set up their own businesses and
provide job opportunities for others.
NATIONAL LECTuRER SERIES
Another effort pioneered by Bank Mandiri to spread
the spirit of entrepreneurship is the National Lecturer
Series. Delivered in collaboration with the National
Education and Culture Ministry’s Directorate general
of Higher Education, Bank Mandiri’s Board of Directors,
the program features leading national businesspeople
delivering public lectures on entrepreneurship
simultaneously to higher education students and
lecturers through video conferencing.
Among the national businesspeople who presented
lecturers last year were well-known property developer
Ir. Ciputra, the CEO of Femina group, Svida Alisjahbana,
creative industries entrepreneur Yoris Sebastian, the
owner of Bakso Malang kota, Cak Eko Henky Eko
Sriyantono, and the CEO of garudafood group,
Sudhamek Agung Waspodo Sunjoto. Lectures were
Laporan Tahunan PKBL Mandiri 2011 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kesungguhan Dalam Membangun Indonesia yang Mandiri
ENVIRONMENTAL DEVELOPMENT PROGRAMPROGRAM BINA LINGKUNGAN
tersebut jajaran Direksi Bank Mandiri, yaitu Direktur
Corporate Banking Bank Mandiri Francisca N. Mok
dan Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri Pahala
N. Mansury.
Diselenggarakan untuk pertama kalinya pada
2011, kegiatan ini diikuti 6.200 mahasiswa dari 64
perguruan tinggi seperti Universitas Indonesia,
Universitas Kristen Indonesia Jakarta, Universitas
Bina Nusantara Jakarta, Universitas Budi Luhur
Jakarta, Institut Teknologi Bandung, Universitas Syiah
Kuala Banda Aceh, Universitas Andalas Padang,
Universitas Gajah Mada Yogyakarta, Universitas
Mulawarman Samarinda, Universitas Pendidikan
Ganesha Singaraja Bali, Universitas Negeri Makassar
dan lain-lain.
PEMBINAAN BERWIRAUSAhA
Kelebihan Penghargaan WMM dibanding ajang
penghargaan lainnya adalah pada pelaksanaan
pembinaan dan pendampingan berwirausaha
yang intensif kepada para peserta. Dengan
demikian, seusai penghargaan, para peserta
tidak dilepas begitu saja tetapi diberi berbagai
pembekalan agar usaha mereka bisa terus
berkembang.
Rangkaian pembinaan berwirausaha yang telah
dilakukan selama tahun 2011 adalah sebagai
berikut:
Pelatihan
Bertemakan “Ethics for Entrepreneur”,
pelatihan dilaksanakan dengan tujuan untuk
membangkitkan kesadaran para pemenang
dan finalis WMM agar memiliki etika bisnis
dan berperan sebagai ikon wirausaha muda
yang dapat menjadi contoh bagi para calon
wirausahawan baru. Pelatihan ini dilaksanakan
pada Februari 2011 dan diikuti 200 orang
pemenang dan finalis nasional maupun
wilayah.
Khusus untuk 25 orang pemenang dan finalis
WMM yang memiliki usaha waralaba, Bank
Mandiri melaksanakan pelatihan “How To Franchise
Your Business”, pada bulan April 2011. Tujuan
program ini adalah sebagai bentuk pelatihan
komprehensif mengenai proses dan tahap-
tahap mewaralabakan usaha. Materi pelatihan
yang disampaikan meliputi peningkatkan
pengetahuan dalam perencanaan usaha/
waralaba, strategi dan manajemen waralaba, serta
mempertajam sense of awareness terhadap aspek
etika dalam menjalankan bisnis waralaba.
Pelatihan lain yang diberikan Bank Mandiri
mengambil tema “Building & Maintaining
Relationship” dan “Managing The Brand & Customer
Experience”. Pelatihan yang dilaksanakan
November 2011 dan diikuti 30 peserta WMM
ini bertujuan untuk memahami pentingnya
membangun dan menjaga sebuah hubungan
yang berkualitas, memahami pentingnya
filosofi sebuah brand yang bernilai dan mampu
membuat secara efektif suatu pengalaman yang
mengesankan bagi customer serta membangun
rasa percaya diri dan menunjukan perilaku yang
positif sebagai pemenang atau finalis WMM.
6665
also delivered by a number of Bank Mandiri directors,
namely, Corporate Banking Director Francisca N. Mok
and Finance & Strategy Director Pahala N. Mansury.
Held for the first time in 2011, the National Lecturer
Series attracted the participation of 6,200 students from
64 higher education institutes, such as the university of
Indonesia, Indonesian Christian university, Jakarta, Bina
Nusantara university, Jakarta, Budi Luhur university,
Jakarta, Bandung Institute of Technology, Syiah kuala
university, Banda Aceh, Andalas university, Padang,
gajah Mada university, Yogyakarta, Mulawarman
university, Samarinda, ganesha Education university,
Singaraja, Bali, and Makassar State university.
FOSTERINg ENTREPRENEuRSHIP
The great advantage of the WMM Awards over
other similar awards schemes lies in the intensive
entrepreneurship and business coaching and
mentoring that the participants receive. As a result,
the participants are not just left to sink or swim
on their own after the awards ceremony is over,
but rather are helped and assisted so that their
businesses can grow.
The following entrepreneurship monitoring
activities were undertaken during 2011:
Training
“Ethics for Entrepreneurs” was provided with the
objective of developing an awareness among
the winners and finalists of the WMM of the need
for ethics in business so as to allow them to serve
as icons of entrepreneurship and as examples
to other budding entrepreneurs. The training
was provided in 2011, and was attended by 200
national and local WMM winners and finalists.
For the 25 WMM winners and finalists who have
franchised their businesses, Bank Mandiri provided
training on “How to Franchise your Business” in
April 2011. The objective of the training was to
provide comprehensive information on the steps
involved in franchising. The training material also
covered business/franchise planning, franchising
strategies and management, and the ethics of
franchising.
Bank Mandiri also provided training in 2011
on ““Building & Maintaining Relationship” and
“Managing the Brand & Customer Experience”. The
training courses, which were held in November
2011 and attended by 30 WMM participants,
were intended to highlight the importance of
building and monitoring quality relationship,
the philosophical importance of a valuable
brand, how to effectively create a meaningful
experience for the customer, and how to develop
self-confidence and behave positively as WMM
winners or finalists.
Laporan Tahunan PKBL Mandiri 2011 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kesungguhan Dalam Membangun Indonesia yang Mandiri
ENVIRONMENTAL DEVELOPMENT PROGRAMPROGRAM BINA LINGKUNGAN
Promosi
Guna melengkapi pelatihan yang telah diberikan,
Bank Mandiri juga menfasilitasi para pemenang dan
finalis WMM agar dapat mempromosikan produk
usaha yang dihasilkan melalui berbagai kegiatan.
Salah satunya dengan mengikutsertakan mereka
dalam berbagai pameran di dalam dan luar negeri
serta mempublikasikan usaha mereka di media
cetak dan media elektronik.
Khusus untuk tahun 2011, pameran yang akan
diikuti pemenang dan finalis WMM adalah Pasar
Malam Indonesia di Den haag (a/n : Tririan Arianto),
SME Sollution Expo 2011 di Kuala Lumpur (a/n
M. Rofiq dan Doni Tirtana), Enchanting Indonesia
5 - 2011 di Singapura (a/n Wahyu Aditya), Pameran
Feria de Las Naciones di Argentina (a/n Andi
Sufariyanto), Expo Kewirausahaan Smesco 2011
(5 orang WMM), Gelar Karya PKBL BUMN 2011 (5
orang), Inacraft 2011 (4 orang WMM) dan Pasar
Indonesia (32 orang WMM).
Bentuk lain bantuan promosi yang diberikan Bank
Mandiri kepada para pemenang dan finalis WMM
adalah melalui penayangan Video Inspiring 23
pemenang/finalis WMM di acara TV Kemilau Mandiri
Fiesta, pemasangan profil usaha WMM di Majalah
Tempo dan Koran Tempo selama periode 2010
sampai dengan 2011. Selain itu, sebagai kelanjutan
atas kesuksesan penerbitan Buku WMM seri 1, pada
Desember 2011 Bank Mandiri telah menerbitkan
Buku WMM seri 2 yang mengangkat kesuksesan 24
pemenang dan finalis WMM.
GLOBAL ENTREPRENEURShIP PROGRAM INDONESIA (GEPI)
Khusus pada tahun 2011 ini, Bank Mandiri melakukan
terobosan baru dengan bergabung menjadi salah satu
mitra GEPI (global Entrepreneuship Program Indonesia),
dimana melalui kerjasama tersebut Bank Mandiri
menggelar kegiatan Entrepreneurship Delegation dan
Regional Entrepreneurship Summit. Kegiatan ini dihadiri
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat hillary Clinton,
Chairman Google Eric Schmidt, Global Chairman and
CEO of Ernst & Young Jim Turley serta pengusaha-
pengusaha internasional dan nasional lainnya.
Kegiatan tersebut berlangsung dalam bentuk
sharing mengenai keberhasilan usaha serta
dilaksanakan di Jakarta dan Bali pada bulan
Juli 2011. Bank Mandiri mengikutsertakan 200
pemenang dan finalis WMM dengan harapan
mereka dapat berdiskusi, menimba pengalaman
serta menjajaki peluang bisnis sehingga mampu
menembus pasar regional dan internasional.
WANITA WIRAUSAhA MANDIRI
Saat ini semakin banyak wanita yang menggeluti
dunia usaha. hal ini sejalan dengan pertimbangan
bahwa wanita dapat membantu menopang
perekonomian keluarga namun lebih fleksibel
dalam membagi waktu untuk keluarga. Oleh karena
itu, sejak tahun 2011 Bank Mandiri bekerjasama
dengan Femina Group dalam rangka pelaksanaan
program Wanita Wirausaha Indonesia 2011- 2012.
Adapun program tersebut bertujuan untuk
6867
Promotion
Along with providing training, Bank Mandiri also
assists WMM winners and finalists to promote their
products through a variety of activities, including their
participation in trade exhibitions both at home and
abroad, and publicizing their businesses in the print
and electronic media.
In 2011, with the help of Bank Mandiri, WMM winners
and finalists participated in the Pasar Malam Indonesia
exhibition in the Hague (1 WMM exhibitor: Tririan
Arianto), the SME Solution Expo 2011 in kuala Lumpur
(2 WMM exhibitors: Rofiq and Doni Tirtana), Enchanting
Indonesia 5 - 2011 in Singapore (1 WMM exhibitor:
Wahyu Aditya), Feria de Las Naciones Exhibition in
Argentina (1 WMM exhibitor: Andi Sufariyanto), Expo
kewirausahaan Smesco 2011 (5 WMM exhibitors), gelar
karya PkBL BuMN 2011 (5 WMM exhibitors), Inacraft
2011 (4 WMM exhibitors) and Pasar Indonesia (32
WMM exhibitors).
Other ways in which the winners and finalists of the
WMM Awards were promoted by Bank Mandiri was the
featuring of a inspiring video on 23 WMM winners and
finalists during the kemilau Mandiri Fiesta TV show, and
the publishing of the profiles of WMM entrepreneurs in
Tempo magazine and the koran Tempo daily in 2010
and 2011. In addition, building on the success of the
WMM Series 1 book, in December 2011 Bank Mandiri
published the WMM Series 2 book, which related the
success stories of 24 WMM winners and finalists.
gLOBAL ENTREPRENEuRSHIP PROgRAM INDONESIA (gEPI)
Bank Mandiri recorded another breakthrough in
its entrepreneurship promotion efforts in 2011 by
becoming a partner of the global Entrepreneurship
Program Indonesia (gEPI), as part of which Bank
Mandiri hosted the Entrepreneurship Delegation and
Regional Entrepreneurship Summit. The events were
attended by uS Secretary of State Hillary Clinton,
google Chairman Eric Schmidt, global Chairman and
CEO of Ernst & Young Jim Turley and a host of other
prominent international and national business leaders.
The events, which took place in Jakarta and Bali in July
2011, were also attended by some 200 WMM winners
and finalists so as to provide them with networking
opportunities and the chance of breaking into the
regional or international markets.
MANDIRI WOMEN ENTREPRENEuRS
Increasing numbers of women are also starting up
their own businesses nowadays. This is in line with
the desire to contribute to the financial wellbeing
of the family, while at the same time having the
flexibility to spend time with husband and children.
Aware of this trend, Bank Mandiri entered into a
collaborative venture with Femina group in 2011 for
the purpose of promoting the Indonesian Women
Entrepreneurs program 2011-2012. This program
is aimed at enlarging and strengthening the
community of women entrepreneurs in Indonesia,
and making Indonesian women entrepreneurs more
resilient.
Laporan Tahunan PKBL Mandiri 2011 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kesungguhan Dalam Membangun Indonesia yang Mandiri
ENVIRONMENTAL DEVELOPMENT PROGRAMPROGRAM BINA LINGKUNGAN
membesarkan dan memperkuat komunitas wanita
wirausaha di Indonesia sehingga pada akhirnya
wanita wirausaha di Indonesia semakin mandiri.
Rangkaian Program Wanita Wirausaha Mandiri -
Femina yang telah dijalankan selama tahun 2011
meliputi roadshow seminar di 3 kota yaitu Jakarta,
Yogyakarta dan Makassar yang dihadiri oleh 768
peserta. Seminar wirausaha ini bertujuan untuk
memberikan inspirasi pemberdayaan wanita,
khususnya dalam bidang ekonomi. Pembicara
yang hadir pada seminar antara lain adalah Yoris
Sebastian yang membahas langkah-langkah praktis
menjadi pengusaha yang inovatif, Cyltamia Irawan
yang mengungkap strategi beyond service sebagai
kunci keberhasilan berbisnis dan Ari Juliano Gema
yang mengungkap tentang perlunya kesadaran
akan hak Kekayaan Intelektual sebagai langkah
melindungi usaha sekaligus mengakuinya sebagai
aset usaha.
Selain seminar, digelar pula Lomba Wanita
Wirausaha yang bertujuan untuk memberikan
kesempatan/peluang bisnis kepada wanita
wirausaha agar mereka semakin maju dan
terpublikasi secara luas sehingga pada akhirnya
dapat meraih kesuksesan yang lebih besar
lagi. Di akhir tahun 2011, pelaksanaan kegiatan
ini baru mencakup pembukaan pendaftaran
dan pengumpulan formulir, sedangkan acara
pengumuman pemenang baru akan dilaksanakan
pada Mei 2012. Rangkaian program Wanita
Wirausaha Mandiri – Femina lainnya adalah Women
Fair/Bazaar yang menampilkan produk unggulan
karya wanita wirausaha yang akan dilaksanakan
pada Maret 2012 serta Power Lunch bertema
leadership dengan para wirausaha sukses nasional
dan internasional pada April 2012.
MANdIRI PEdULI PENdIdIKAN
Setiap orang tahu bahwa pendidikan adalah kunci
menuju masa depan terbaik. Sejalan dengan hal
tersebut, sebagai bank yang peduli terhadap
kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan
perekonomian nasional di masa depan, Bank
Mandiri berkomitmen penuh menjadi bagian
keberlangsungan dan keberhasilan pendidikan di
Indonesia. Adapun guna mewujudkan hal tersebut
Bank Mandiri telah merancang serangkaian
kegiatan dalam program Mandiri Peduli Pendidikan.
MANDIRI EDUKASI
Salah satu kegiatan utama Mandiri Peduli
Pendidikan adalah program Mandiri Edukasi, sebuah
program yang telah dilaksanakan sejak tahun 2009.
Dengan mengambil tema “Kesungguhan Mandiri
Mencerdaskan Anak Negeri” , pelaksanaan program
Mandiri Edukasi pada tahun 2011 dilaksanakan di
198 sekolah serta 14 perguruan tinggi di seluruh
Indonesia dan diikuti 19.800 siswa SD, SMP, dan SMA
serta 7.500 mahasiswa.
Dengan melibatkan seluruh jajaran direksi dan
lebih dari seribu pegawai Bank Mandiri yang turun
secara serentak memberikan edukasi di perguruan
tinggi dan sekolah, diharapkan program ini dapat
7069
As part of the collaboration between Bank Mandiri
and Femina, a series of activities were undertaken
during 2011, including an entrepreneurship
road-show seminar that visited 3 cities (Jakarta,
Yogyakarta and Makassar) and was attended by 768
participants. The events were intended to provide
inspiration for women’s empowerment, particularly
in the economic field. The speakers included Yoris
Sebastian, who discussed practical ways to become
an innovative entrepreneur, Cyltamia Irawan, who
focused on the beyond-service strategy as the key
to success in business, and Ari Juliano gema, who
highlighted the need for awareness of intellectual
property rights, both as means of protecting a
business and as business assets.
Besides the seminars, Bank Mandiri also launched
the Women Entrepreneurs Competition so as
to provide business opportunities to women
entrepreneurs and highlight their successes. By
the end of 2011, this activity had just reached the
registration stage, while the judging process and
announcement of the winners will take place in May
2012. Other events organized as part of the Bank
Mandiri-Femina Women Entrepreneurs Program
were the Women’s Fair/Bazaar, which was held in
March 2012 and featured the products of women
entrepreneurs, and a power lunch with successful
national and international entrepreneurs in April
2012.
MANDIRI CAREs fOR EDuCATION
Everyone knows that education is the key to a
better future. In line with this reality, as a bank that
is concerned with the wellbeing of communities
and national economic development, Bank
Mandiri is fully committed to playing a
meaningful role in helping ensure the success of
education in Indonesia. In order to achieve this
objective, Bank Mandiri has designed a series
of activities as part of the Mandiri Cares for
Education Program.
MANDIRI EDuCATION
One of the components of Mandiri Cares for
Education is the Mandiri Education program,
which has been implemented by the bank since
2009. Based on the slogan, “Mandiri Educates our
Children,” in 2011 Mandiri Education reached
198 schools and 14 higher education institutes
throughout Indonesia, benefitting 19,800
elementary, junior and high school students, and
7,500 higher education students.
Involving the entire Bank Mandiri Board of
Directors and more than one thousand bank
employees visiting schools and higher education
institutes, it is expected that this program
will help enrich the knowledge of school and
higher education students about banking and
leadership.
O ther activities undertaken as part of the Mandiri
Cares for Education program include the building
of facilities for substandard schools, and the
provision of library books and school equipment.
Laporan Tahunan PKBL Mandiri 2011 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kesungguhan Dalam Membangun Indonesia yang Mandiri
ENVIRONMENTAL DEVELOPMENT PROGRAMPROGRAM BINA LINGKUNGAN
memperkaya pengetahuan mahasiswa dan siswa
tentang perbankan dan kepemimpinan.
Adapun bentuk pelaksanaan program Mandiri
Peduli Pendidikan lainnya adalah pembangunan
fasilitas gedung sekolah yang tidak memenuhi
syarat, pemberian perlengkapan sekolah dan buku-
buku perpustakaan.
MANDIRI SChOOL BANKING
Guna memperluas pengetahuan dan wawasan
pelajar di bidang perbankan, Bank Mandiri
telah melaksanakan program Mandiri School
Banking dengan mendirikan school banking di
sekolah dasar dan lanjutan. Adapun kegiatan
ini dimaksudkan untuk menciptakan sumber
daya berkualitas yang dapat membawa industri
perbankan Indonesia menjadi pemain utama di
dunia internasional.
Program diluncurkan secara resmi di SMA Negeri
8 Jakarta, 23 November 2011. Guna menunjang
kegiatan ini Bank Mandiri telah membangun ruangan,
menyediakan prasarana pendukung seperti komputer
dan buku-buku perbankan serta melakukan pelatihan
tentang perbankan kepada para siswa.
hingga akhir tahun 2011, program Mandiri School
Banking telah dilaksanakan di 83 sekolah yang terdiri
dari 18 unit di tingkat SD, 22 unit di tingkat SMP
dan 43 unit untuk SMA. Direncanakan program
ini akan berlanjut pada tahun 2012 dengan target
melibatkan 100 sekolah baru.
BEASISWA MANDIRI PRESTASI
Dukungan terhadap dunia pendidikan juga
diberikan Bank Mandiri dalam bentuk penyaluran
Beasiswa Mandiri Prestasi kepada para siswa di
sekolah dengan kemampuan akademis yang baik
namun memiliki keterbatasan finansial. Khusus
untuk tahun 2011, total nilai beasiswa Mandiri
Prestasi yang disalurkan mencapai Rp18,88 miliar
untuk 360 mahasiswa dari 18 perguruan tinggi.
Beasiswa Mandiri Prestasi juga telah disalurkan
kepada 25 pelajar SMA Negeri Palembang
Sumatera Selatan agar mereka bisa mendapatkan
pendidikan bertaraf internasional di Sampoerna
Academy Palembang. Dengan nilai total beasiswa
yang disalurkan mencapai USD125.000, penerima
beasiswa dimaksud adalah para pelajar berprestasi
yang berasal dari keluarga pra sejahtera.
7271
MANDIRI SCHOOL BANkINg
To teach school students about banking, Bank
Mandiri has launched the Mandiri School Banking
Program, which involves the the provision of banking
education in elementary and secondary schools.
The program is intended to help mold skilled
human resources who will be able to transform the
Indonesian banking industry into a major player on
the world stage.
The program was officially launched at State High
School No. 8 in Jakarta on 23 November 2011. To
support the activity, Bank Mandiri has provided a
room and facilities such as computers, books on
banking and training to students.
As of the end of 2011, the Mandiri School Banking
Program involved 83 schools, consisting of 18
elementary schools, 22 junior high schools and 43
high schools. It is planned to expand the program to
100 more schools over the course of 2012.
MANDIRI PERFORMANCE SCHOLARSHIP PROgRAM
Support for education is also provided by Bank
Mandiri in the form of Mandiri Performance
Scholarships. These scholarships are awarded to
students who have good academic abilities but
suffer from financial constraints. In 2011, a total of
Rp 18.88 billion was disbursed by Bank Mandiri in the
form of Mandiri Performance Scholarships. A total
of 360 students at 18 higher education institutes
benefitted from the scheme.
Mandiri Performance Scholarships were also
awarded to 25 students attending state high schools
in South Sumatra so as to enable them to obtain an
international standard education at the Sampoerna
Academy in Palembang. With a total of uSD 125,000
on offer in scholarship funds, the program is aimed
at outstanding students from poor families.
Bank Mandiri has also extended Mandiri
Performance Scholarships to 27 students who
competed in and won medals at the xxVI Sea
games in 2011 in Palembang, South Sumatra based
on the consideration that the athletes, all members
Laporan Tahunan PKBL Mandiri 2011 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kesungguhan Dalam Membangun Indonesia yang Mandiri
ENVIRONMENTAL DEVELOPMENT PROGRAMPROGRAM BINA LINGKUNGAN
Selain penyaluran tersebut diatas, Bank Mandiri juga
telah menyalurkan Beasiswa Mandiri Prestasi kepada
27 atlet atletik berstatus mahasiswa peraih medali
Sea Games xxVI tahun 2011 di Palembang Sumatera
Selatan dengan pertimbangan bahwa para atlet yang
tergabung di bawah PASI (Persatuan Atletik Seluruh
Indonesia) tersebut telah berhasil mengharumkan
nama bangsa dengan prestasi yang diraih adalah 15
medali emas, 15 medali perak dan 6 medali perunggu.
PENGhARGAAN GURU BERPRESTASI
Program Bank Mandiri lainnya dalam mendukung
dunia pendidikan di Indonesia adalah pemberian
penghargaan kepada guru berprestasi tingkat
nasional. Bertepatan dengan peringatan hari
Kemerdekaan Republik Indonesia, kegiatan ini rutin
diselenggarakan Bank Mandiri setiap tahun sejak
2005.
Pada tahun 2011 ini, penghargaan kepada guru
berprestasi tingkat nasional diserahkan pada
tanggal 16 Agustus 2011 dan diterima 608
guru berprestasi, kepala sekolah dan pengawas
sekolah dari 33 provinsi. Para insan akademis
yang mendapatkan perhargaan ini sebagian
besar berasal dari lembaga pendidikan di daerah
terpencil dan terisolir serta mereka yang mengabdi
di sekolah luar biasa dengan murid-murid yang
memiliki keterbatasan fisik, menyandang kelainan
mental, kelainan emosional dan intelektual. Dengan
nilai total sebesar Rp 3,610 miliar, penghargaan yang
diberikan Bank Mandiri dalam bentuk Tabungan
Mandiri ini merupakan wujud perhatian Bank
Mandiri atas dedikasi dan prestasi mereka dalam
membina anak bangsa menuju Indonesia sejahtera.
MANDIRI EDUCATION WORKShOP SERIES
Kegiatan lainnya yang diselenggarakan Bank
Mandiri di bidang pendidikan adalah Mandiri
Education Workshop Series. Dengan tema “Penguatan
Kapasitas Guru dan Mahasiswa dalam Pemahaman
Konseptual dan Penulisan Ilmiah Populer”, kegiatan
ini diselenggarakan masing-masing selama dua hari
dalam rentang waktu 21 Juni hingga 27 Juli 2011
di lima kampus di Serang Banten, Purwokerto Jawa
Tengah, Surabaya Jawa Timur, Makassar Sulawesi
Selatan dan Mataram Nusa Tenggara Barat.
7473
of the All Indonesia Athletics Association, had done
Indonesia proud by winning 15 gold, 15 silver and 6
bronze medals.
OuTSTANDINg TEACHER AWARDS
Another Bank Mandiri program that supports
the education sector in Indonesia is the bank’s
Outstanding Teacher Awards, which have been
presented at the national level each year since 2005
on or around Indonesia’s Independence Day.
In 2011, Outstanding Teacher Awards were
presented on 16 August 2011 to 608 high-
performing teachers, school principals and school
supervisors from all 33 provinces. Most of those
who received awards hailed from isolated areas,
while many of them taught in special needs
schools, where they dedicated themselves to
helping students with physical, mental, emotional
or intellectual disabilities. With total prize money
of Rp 3.610 billion on offer, the awards represent a
concrete manifestation of Bank Mandiri’s gratitude
for the dedication of our teachers and their hard
work.
MANDIRI EDuCATION WORkSHOP SERIES
Also in the education sector, the Mandiri
Education Workshop Series featured a series
of two-day workshops on “Strengthening the
Capacity of Teachers and Students in Popular
Scientific Writing and Concepts.” The workshops
were held between 21 June and 27 July 2011 in
five cities: Serang in Banten, Purwokerto in Central
Java, Surabaya in East Java, Makassar in South
Sulawesi and Mataram in West Nusa Tenggara.
The training, delivered by Bank Mandiri in
collaboration with the Tempo Media group, was
intended to encourage creativity among the
participants in setting down their thoughts in a
systematic, orderly and scientifically justifiable
manner when writing scientific or academic
papers, such as a thesis, dissertation or college
project.
Laporan Tahunan PKBL Mandiri 2011 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kesungguhan Dalam Membangun Indonesia yang Mandiri
ENVIRONMENTAL DEVELOPMENT PROGRAMPROGRAM BINA LINGKUNGAN
Melalui pelatihan ini, Bank Mandiri yang
bekerjasama dengan kelompok Tempo Muda
berharap dapat menggugah kreativitas para
peserta dalam menuangkan dan mengungkapkan
pikirannya secara sistematis, tertib dan dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah untuk
pendidikan, seperti tesis, skripsi, maupun tugas akhir.
MANdIRI BERsAMA MANdIRI
Pilar Kemandirian Komunitas dalam Program
Bina Lingkungan Bank Mandiri dilaksanakan
melalui Program Mandiri Bersama Mandiri (MBM).
Tujuan program ini adalah untuk mempercepat
bergeraknya roda perekonomian, diantaranya
dengan memacu tumbuhnya jumlah wirausaha
berbasis komunitas.
Melalui pelaksanaan program ini diharapkan
dapat terbentuk sebuah komunitas yang mandiri
sehingga dengan mendorong kemajuan ekonomis
suatu kawasan serta menjadikan masyarakat di
kawasan tersebut memiliki kemampuan produksi
tdan kemampulabaan, meningkatkan pola aktivitas
kreatif dan produktif. Selain itu, melalui pelaksanaan
program MBM, Bank Mandiri bermaksud membina
kelompok atau komunitas masyarakat secara
terintegrasi dalam hal kapasitas, infrastruktur,
kapabilitas dan akses, sehingga terwujud tatanan
masyarakat sejahtera dan mandiri.
MANDIRI BERSAMA MANDIRI PASIRLAYUNG
Tempat pertama yang menjadi pilot project kegiatan
MBM adalah kawasan Pasirlayung, Bandung, Jawa
Barat. Daerah ini merupakan sentra perajin bambu
dengan daya tarik berupa tradisi dan budaya yang
relatif masih asli. Keberadaan Saung Angklung
Udjo (SAU) sebagai salah satu objek wisata budaya
unggulan Indonesia juga menjadi magnet utama
kawasan ini. Namun demikian, daerah ini memiliki
kekurangan yaitu belum tersedianya fasilitas dan
infrastruktur pendukung guna mewujudkan
kawasan wisata pedesaan yang berdaya saing.
hasil evaluasi setelah pelaksanaan MBM selama
1 tahun di kawasan Pasirlayung menunjukan
perkembangan yang positif. Sampai akhir tahun
2011, pengembangan kawasan Pasir Layung
telah memasuki tahap kedua. Adapun hasil
pengembangan tahap satu adalah pembangunan
sentra UMKM kawasan, balairung aktivitas warga,
sistem pengolahan dan jaringan air bersih bagi 100
KK, sistem informasi penanda kawasan, jembatan
penghubung warga dan tempat pengelolaan
sampah sekunder.
hasil pengembangan lainnya dapat dilihat
dengan terbentuknya 65 kelompok usaha warga
yang memasarkan produknya di sentra UMKM,
terciptanya kelompok kerja pengelolaan air
bersih yang melayani 23 KK dari target 100 KK dan
sinergi antara SAU bersama 2 TK dan 1 SD untuk
pelaksanaan sistem pendidikan terpadu warga.
Selain itu hasil pengembangan tahap satu juga
dapat dilihat dari tercipta arboretum (tempat
menanam pohon) di 2 lokasi dan terbentuknya
komunitas peduli sampah yang telah dibekali
kemampuan dan pemahaman pengolahan
sampah terpadu.
7675
sELf-RELIANT wITH MANDIRI
The creation of self-reliant communities is one of
the three pillars of the Bank Mandiri Environmental
Development Program, and is implemented
through the “Self Reliant with Mandiri Program”
(Program Mandiri Bersama Mandiri / MBM). The
objective of this program is to help accelerate the
wheels of the economy by spurring an expansion in
the number of community-based entrepreneurs.
This program is intended to encourage economic
development in a particular area by equipping
people in that area with the things they need to
improve their productivity and earning capacities,
and to expand their creative and productive
endeavors. As part of the scheme, integrated
mentoring on capacity, infrastructure, capacity
and access is provided so that ultimately the
community in question can be brought to
prosperity.
SELF-RELIANT WITH MANDIRI – PASIRLAYuNg
The first Self-Reliant with Mandiri pilot project to
be rolled out was in Pasirlayung, Bandung, West
Java. This district is a center for bamboo crafts,
and possesses a number of attractions, including
relatively intact traditions and culture. In addition,
the presence of Saung Angklung udjo (SAu),
one of the premier cultural tourism attractions
in Indonesia, is also a major advantage for the
area. Nevertheless, it suffers from a number of
disadvantages, including a lack of the facilities
and infrastructure that would allow the area to be
developed as a competitive rural tourist attraction.
An evaluation conducted after the MBM had been
in operation for one year in Pasirlayung revealed
that many positive developments had taken
place. As of the end of 2011, the district was setting
out on stage two of the development process.
During stage one, infrastructure in the form of
a SME center, auditorium, water processing and
supply network for 100 families, system providing
information on the area, and a bridge leading to
the local dump had all been developed.
Other developments included the establishment of
65 community enterprise groups marketing local
products in the SME center, the establishment of
a water supply management group by 23 of the
targeted 100 families, and synergies between SAu
and 2 kindergartens and 1 elementary school for
the implementation of the integrated community
education system. In addition, stage 1 of the
development process saw the establishment of
arboretums in two locations and the establishment
of garbage management associations trained in
integrated garbage management techniques.
Other indicators that show the success of the MBM
program in Pasirlayung is that fact that as of the
end of 2011 the number of households classified as
poor had declined from 1,046 to 622, the number
of productive SMEs had increased from 138 to 425,
and the number of visitors had risen from around
100 thousand in 2010 to more than 170 thousand in
2011.
Laporan Tahunan PKBL Mandiri 2011 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kesungguhan Dalam Membangun Indonesia yang Mandiri
ENVIRONMENTAL DEVELOPMENT PROGRAMPROGRAM BINA LINGKUNGAN
Indikator lain yang menunjukkan keberhasilan
pencapaian target program MBM di kawasan
Pasirlayung sampai dengan akhir tahun 2011
adalah penurunan jumlah masyarakat pra-sejahtera
yang semula berjumlah 1.046 KK menjadi 622
KK, pertumbuhan masyarakat produktif yang
semula hanya 138 UKM menjadi 425 UKM serta
meningkatnya jumlah pengunjung, dimana pada
tahun 2010 tercatat sekitar 100 ribu pengunjung
wisata, sedangkan pada tahun 2011 jumlah
pengunjung meningkat menjadi lebih dari 170 ribu
pengunjung.
MANDIRI BERSAMA MANDIRI SEMARANG
Pada pertengahan tahun 2011 Bank Mandiri telah
menggandeng Universitas Diponegoro dan
Universitas Negeri Semarang untuk melaksanakan
program MBM melalui pengembangan industri
kecil dan rumah tangga di wilayah Semarang.
Kerjasama dengan Universitas Diponegoro
dilakukan di bidang pendidikan dan pelatihan
serta pendampingan pengembangan usaha
budidaya lele, rumput laut dan industri kecil serta
domba bergulir untuk memajukan ekonomi warga
Kelurahan Mangkang Kulon dan Mangunharjo di
Kecamatan Tugu.
Sementara kerjasama dengan Universitas Negeri
Semarang dilakukan dengan tujuan meningkatkan
kualitas produksi industri kecil di Kabupaten
Wonosobo, seperti peningkatan kualitas minyak
kelapa, pengolahan pascapanen buah dan jamur
tiram menjadi keripik, serta pengolahan dan
produksi bibit karika.
Selain program MBM yang telah dilaksanakan
di Pasirlayung, Jawa Barat dan Semarang, Jawa
Tengah, di tahun 2011 Bank Mandiri telah
menyusun Buku “Pesona Bunaken, Manado
Indonesia” sebagai wujud implementasi program
MBM di bidang pariwisata. Melalui penyusunan
buku ini, Bank Mandiri berharap dapat mendukung
pertumbuhan jumlah wisatawan domestik
maupun internasional di daerah Bunaken yang
memiliki potensi kekayaan dan keanekaragaman
hayati yang sangat besar yang merupakan
anugerah tersendiri bagi masyarakat lokal untuk
menjadi salah satu sumber pertumbuhan
perekonomian.
FAsILItAs RAMAh LINGKUNGAN
Sejalan dengan strategi CSR yang telah ditetapkan
Bank Mandiri memiliki cita-cita mulia untuk
mewujudkan Indonesia yang mandiri melalui
penyediaan energi terbarukan, penyediaan
air bersih dan program penghijauan untuk
mendukung kesejahteraan masyarakat melalui
penciptaan lingkungan yang asri dan nyaman.
Bekerjasama dengan PT Bakti Usaha Menanam
Nusantara hijau Lestari II (BUMN hL II), Bank Mandiri
telah melaksanakan kegiatan penanaman 183.000
bibit pohon jabon/sengon di lahan kritis seluas 305
hektar di daerah aliran sungai (DAS) Bengawan Solo
dengan melibatkan sekitar 400 KK pemilik lahan
di areal itu. Adapun tujuan kerjasama tidak hanya
mendukung program pemerintah penanaman
satu miliar pohon, namun juga memberikan
aset produktif bagi warga setempat agar dapat
7877
SELF-RELIANT WITH MANDIRI – SEMARANg
In mid-2011, Bank Mandiri teamed up with
Diponegoro university, Semarang, and the
Semarang State university to implement an MBM
scheme to develop home and small industries
in the Semarang area. The collaboration with
Diponegoro university involved the provision
of business development education, training
and coaching to small businesses involved in
aquaculture, seaweed processing, and other small
industries based on a revolving fund scheme so
as to energize the economies of communities in
Mangkang kulon and Mangunharjo sub-districts
in Tugu District.
Meanwhile, the collaboration with Semarang
State university was aimed at improving the
quality of the products of small industries in
Wonosobo Regency (county), such as coconut oil,
the post-harvest process of fruit and mushrooms
into chips, and the production and processing of
karika seeds.
Besides conducting MBM program activities in
Pasirlayung, West Java, and Semarang, Central
Java, in 2011 Bank Mandiri also published the
book “Pesona Bunaken, Manado Indonesia” as
part of the program’s implementation in the
tourism sector. Bank Mandiri expects the book to
help increase the number of both domestic and
international tourists visiting Bunaken, which
is blessed with enormous natural beauty and
biological diversity, both of which provide a ready-
made source of economic development.
ENVIRONMENTALLY fRIENDLY fACILITIEs
In line with Bank Mandiri’s overall CSR strategy, the bank
has the goal of helping create a self-reliant Indonesia
through the promotion of renewable energy, provision
of clean water and greening programs to enhance
the welfare of communities through a safe and
comfortable environment.
In collaboration with PT PT Bakti usaha Menanam
Nusantara Hijau Lestari II (BuMN HL II), Bank Mandiri
has planted 183,000 jabon/sengon saplings on 305
hectares of critical land in the Bengawan Solo watershed.
The program, which involved securing the cooperation
of 400 landowners in the area, is not only intended to
support the government’s “one-billion tree” planting
drive, but also to provide local people with productive
assets that can help then earn extra income thanks to
sustainable environment conservation, and to optimize
the use of land along the course of the Bengawan Solo.
In addition, Bank Mandiri has also planted 9,500
trembesi saplings in Banda Aceh, 1,000 saplings
on the campus of the Sepuluh November Institute
of Technology in Surabaya, and 1,717 saplings in
collaboration with alumni from the Bogor Institute
Laporan Tahunan PKBL Mandiri 2011 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kesungguhan Dalam Membangun Indonesia yang Mandiri
ENVIRONMENTAL DEVELOPMENT PROGRAMPROGRAM BINA LINGKUNGAN
memperoleh penghasilan tambahan dari kegiatan
pelestarian lingkungan yang berkesinambungan
serta mengoptimalkan wilayah disekitar aliran
sungai Bengawan Solo.
Selain kegiatan Bank Mandiri juga telah melakukan
penanaman 9.500 pohon trembesi di Banda Aceh,
penanaman 1.000 bibit pohon di kawasan kampus
Insititut Teknologi Sepuluh November Surabaya,
penanaman 1.717 bibit pohon bekerjasama
dengan Alumni IPB angkatan 17, penanaman
pohon bakau di taman wisata alam Angke Kapuk
dan Dusun Putondo Sulawesi Selatan, serta
penanaman mangrove di Desa Rugemuk Sumatera
Utara dan Jakarta Utara. Program penghijauan
lainnya juga dilaksanakan melalui partisipasi
pembangunan taman kota di Mojokerto, taman
Rumah Sakit Suaka Insan Banjarmasin dan taman
hutan kampus Universitas Negeri Bengkulu.
hal lain yang dilakukan Bank Mandiri sebagai wujud
kepedulian terhadap penyediaan fasilitas ramah
lingkungan adalah dengan pelaksanaan program
Listrik Desa Mandiri di daerah Banten melalui
pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro
hidro di Kampung Cicemet Desa Sinargalih, Lebak,
Banten serta pengadaan mesin pengelola sampah
sederhana untuk 5 kelurahan di daerah Jawa
Tengah.
MANdIRI PEdULI KEsEhAtAN
Komitmen Bank Mandiri untuk mendukung
kesehatan masyarakat diwujudkan melalui program
Mandiri Peduli Kesehatan. Dimulai sejak tahun
2004, Bank Mandiri telah menjalin kerjasama
dengan Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis
Indonesia (PPTI) dalam upaya menurunkan
tingkat prevalensi penyakit tuberculosis (TBC)
yang merupakan salah satu penyakit menular. hal
ini sangat penting, mengingat saat ini penyakit
TBC merupakan penyebab kematian terbesar di
Indonesia, dimana sebagian besar penderita TBC
adalah masyarakat miskin yang hidup di lingkungan
kumuh/padat dengan tingkat kebersihan
lingkungan yang rendah.
Sampai tahun 2010 jumlah penderita TBC yang telah
menerima bantuan pengobatan sebanyak 7.580
orang khusus. Pada tahun 2011, Bank Mandiri kembali
memberikan bantuan kepada 2.800 penderita TBC
yang tidak mampu di wilayah Jabodetabek untuk
menjalani pengobatan di kilinik – klinik PPTI hingga
sembuh. Kegiatan ini sekaligus bukti komitmen Bank
Mandiri dalam mendukung pemerintah mencapai
salah satu sasaran dalam Tujuan Pembangunan
Milenium (MDGs) di bidang kesehatan melalui
pemberantasan penyakit menular.
Selain pengobatan penyakit TBC, Bank Mandiri juga
melaksanakan operasi katarak bagi lebih dari 2.000
orang di 13 provinsi, operasi bibir sumbing bagi lebih
dari 100 orang di 3 provinsi dan khitanan massal bagi
lebih dari 800 anak tidak mampu di 8 provinsi. hal lain
yang juga dilakukan Bank Mandiri di bidang kesehatan
adalah menjalin kerjasama dengan lembaga
masyarakat maupun rumah sakit dalam rangka
pemberian bantuan kesehatan. Salah satunya adalah
menjalin kerjasama dengan Yayasan Sosial Buddha
Tzu Chi Padang dalam pelaksanaan operasi tumor
8079
of Agriculture. The bank has also planted mangrove
trees at Rugemuk village, North Sumatra, and in
North Jakarta. The planting program has also
involved the development of an urban part in
Mojokerto, gardens at the Suaka Insan Hospital in
Banjarmasin, and gardens on the campus of the
Bengkulu State university.
Also as part of its environmentally friendly facilities
program, Bank Mandiri’s Village Electrification
Program in Banten has seen the development of a
micro hydroelectricity scheme in Cicemet hamlet,
Sinargalih village, Lebak, and the procurement of
simple garbage processing machines for 5 sub-
districts in Central Java.
MANDIRI CAREs ABOuT HEALTH
Bank Mandiri’s commitment to support public
health is manifested through the Mandiri Cares
about Health program. Since 2004, Bank Mandiri
has been working together with the Indonesian
Tuberculosis Eradication Society (PPTI) to reduce
the prevalence of TB, a deadly infectious disease.
This program is very important as TB is currently the
biggest cause of death in Indonesia, with the vast
majority of sufferers coming from the lower income
groups or living in slum conditions amid poor
environmental hygiene.
up to the end of 2010, a total of 7,850 TB sufferers
had been assisted with medication. In 2011, Bank
Mandiri provided assistance to 2,800 indigent TB
sufferers in greater Jakarta to receive treatment in
PPTI clinics until they fully recovered. These activities
demonstrate Bank Mandiri’s support for the
government’s achievement of one of the Millennium
goals (MDCs) in the health sector – the eradication
of infectious diseases.
Besides assisting TB sufferers to receive treatment,
Bank Mandiri also provided free cataract operations
to 2,000 people in 13 provinces, free corrective hare
lip surgery for more than 100 people in 3 provinces,
and mass circumcisions for more than 800 boys in
8 provinces. Also in the health sector, Bank Mandiri
has forged collaborative relations with community
organizations and hospitals for the purpose of
providing healthcare assistance. One example of
this is Mandiri’s work with the Tzu Chi Buddhist
Charitable Foundation in Padang, which has helped
provide free operations for minor tumors to more
than 200 people, and the provision of maternity
assistance to 20 women from poor backgrounds
in collaboration with Budi kemuliaan Hospital in
Jakarta.
In addition, Bank Mandiri has renovated the
Measles unit at the Navy-Marines Hospital in
Cilandak, and community health centers in Central
Java, as well as providing medical equipment to the
Prof. Dr. Soeroyo Psychiatric Hospital in Magelang,
the Melati Perbaungan Community Health Center
in North Sumatra, Balige general Hospital in North
Sumatra, the Dian Harapan Hospital in Papua and
the Daya Medika Clinic in Jakarta.
Bank Mandiri also procured 14 ambulances to
be distributed among the following hospitals:
the kumpulan Pane Hospital in Tebing Tinggi,
Laporan Tahunan PKBL Mandiri 2011 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kesungguhan Dalam Membangun Indonesia yang Mandiri
ENVIRONMENTAL DEVELOPMENT PROGRAMPROGRAM BINA LINGKUNGAN
minor untuk 200 penderita serta penyerahan bantuan
persalinan kepada 20 orang masyarakat tidak mampu
bekerja sama dengan RSIA Budi Kemuliaan Jakarta.
Bentuk dukungan Bank Mandiri lainnya terhadap
kesehatan masyarakat diwujudkan dalam bentuk
renovasi Paviliun Cempaka Rumkital Marinir Cilandak
dan bangunan Puskesmas di Jawa Tengah serta
pemberian peralatan kesehatan kepada RS Jiwa Prof.
Dr. Soeroyo Magelang, Puskesmas Melati Perbaungan
Sumatera Utara, RSU Balige Sumatera Utara, RS Dian
harapan Papua dan Klinik Daya Medika Jakarta.
hal lain yang dilakukan Bank Mandiri adalah
pemberian bantuan sarana kesehatan dalam
bentuk pengadaan 14 unit mobil ambulance
yang diberikan kepada RSUD Kumpulan Pane
Tebing Tinggi Sumatera Utara, RS Stella Maris dan
RS Umum Daya di Makassar Sulawesi Selatan, RS
Pendidikan Universitas Sumatera Utara, RSUD Deli
Serdang Medan, RSU Kodya Tebing Tinggi Sumatera
Utara, RSUD Rokan hulu Riau, RS Fatima Ketapang
Kalimantan Barat, RSU dr. haulussy Ambon Maluku,
Pemerintah Kabupaten Seruyan Kalimantan
Barat, Keuskupan Agung Semarang, Pemda Parigi
Moutong Sulawesi Selatan dan POLRI. Khusus untuk
kesehatan mata, Bank Mandiri telah memberikan
peralatan kesehatan mata kepada Perkumpulan
Penyantun Mata Tunanetra Indonesia Cabang
Sukoharjo dan RSU Tajuddin Chalid Makassar.
Selain itu, menjelang hari Raya Idul Fitri 1432 h,
bekerjasama dengan Komando Cadangan Strategis
AD, Komando Lintas Laut Militer dan Komando
Armada Timur Surabaya, Bank Mandiri juga menggelar
kegiatan Pasar Murah guna membantu pemenuhan
kebutuhan pangan masyarakat tidak mampu. Di
dalam kegiatan tersebut Bank Mandiri menyediakan
6.600 paket sembako untuk masyarakat wilayah DKI
Jakarta dan Jawa Timur. Pasar Murah juga dilaksanakan
di Padang Sumatera Barat, wilayah Sumatera Utara,
Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur.
MANdIRI PEdULI sARANA UMUM
Program Mandiri Peduli Sarana merupakan bentuk
tanggung jawab sosial Bank Mandiri terhadap
lingkungan di sekitarnya melalui renovasi maupun
pembangunan sarana prasarana umum.
Selama tahun 2011, Bank Mandiri telah melaksanakan
renovasi maupun pembangunan sarana umum,
khususnya yang terkait dengan bidang pendidikan
dan pengembangan kewirausahaan, diantaranya
adalah pembangunan/renovasi sekolah SDN
005 Balikpapan Tengah Kalimantan Timur, SD
Muhammadiyah 01 Kukusan Beji, SD DKI Jakarta,
SMPN 2 Ligung Majalengka Jawa Tengah, TK dan SD
Yayasan Rumpun Cempaka Jakarta Pusat, Pondok
Pesantren Nida Al-Quran Jawa Tengah, Pondok
Pesantren hidayatullah Batakte Kupang NTT, gedung
Center for Entrepreneurship Development Universitas
Gadjah Mada, dan renovasi ruang UKM Center pada
6 perguruan tinggi di Medan, yaitu Universitas Islam
Sumatera Utara, Universitas Muhamadiyah Sumatera
Utara, Universitas Darma Agung, Universitas hKBP
Nomensen, Universitas Panca Budi dan Universitas
Medan Area.
8281
North Sumatra, the Stella Maris and Daya Public
Hospitals in Makassar South Sulawesi, the North
Sumatra university Teaching Hospital, the Deli
Serdang District Hospital in Medan, the Tebing
Tinggi Municipal Public Hospital in North Sta1,
the Rokan Hulu District Hospital in Riau, the
Fatima Hospital in ketapang, West kalimantan,
the Dr. Haulussy Hospital in Ambon, Maluku,
the government of Seruyan Regency in West
kalimantan, the Archbishopric of Semarang, the
government of Parigi Moutong in South Sulawesi
and the Republic of Indonesia National Police. The
bank has also provided ocular medical equipment
to the Sukoharjo branch of the Indonesian Society
for the Blind and Tajuddin Chalid general Hospital
in Makassar.
Around Idul Fitri 1432 H, Bank Mandiri, in
collaboration with the Army’s Strategic Reserves
Command, Military Maritime Navigation
Command, and the Eastern Fleet Command in
Surabaya, organized the subsidized sale of basic
necessities to the poor. During these activities, Bank
Mandiri provided a total of 6,600 packages of basic
necessities for sale to the public in parts of Jakarta
and East Java Provinces. Subsidized sales were also
held in Padang West Sumatra, North Sumatra, West
kalimantan and East kalimantan.
MANDIRI CAREs ABOuT PuBLIC fACILITIEs
The Mandiri Cares about Public Facilities Program
reflects Bank Mandiri’s social responsibility in
respect of the built environment, and involves the
construction or renovation of public facilities.
During 2011, Bank Mandiri conducted a large
number of construction or renovation projects
involving educational and entrepreneurship-related
facilities, including the construction/renovation
of State Elementary School Number 005, Central
Balikpapan, East kalimantan, the Muhammadiyah
01 Elementary School in kukusan Beji, elementary
schools in Jakarta Province, State Junior High
School No. 2 in Ligung, Majalengka, Central Java,
the Rumpun Cempaka Foundation kindergarten
and elementary school in Central Jakarta, the Nida
Al-Quran Pesantren in Central Java, the Hidayatullah
Batakte Pesantren in kupang, East Nusa Tenggara,
the Center for Entrepreneurship Development at
gadjah Mada university, and the renovation of SME
Centers in 6 higher education institutes in Medan,
namely, the Islamic university of North Sumatra
utara, Muhamadiyah university of North Sumatra,
the Darma Agung university, the HkBP Nomensen
university, the Panca Budi university and the Medan
Area university.
Bank Mandiri has also provided education support
infrastructure in the form of 3 campus buses – one
each for Mercu Buana university, Jakarta, STAIN
Datokarama in Palu, Central Sulawesi, and Makassar
State university in South Sulawesi. Furthermore,
the bank has provided reading gardens in Bali,
renovated the library at State High School No. 1
in Cilegon, Banten, built a school library at State
Elementary School No. 012 in Balikpapan, East
Laporan Tahunan PKBL Mandiri 2011 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kesungguhan Dalam Membangun Indonesia yang Mandiri
ENVIRONMENTAL DEVELOPMENT PROGRAMPROGRAM BINA LINGKUNGAN
Selain itu, Bank Mandiri juga memberikan
bantuan prasarana penunjang pendidikan dalam
bentuk 3 unit bus kampus, masing – masing
untuk Universitas Mercu Buana Jakarta, STAIN
Datokarama Palu Selawesi Tengah dan Universitas
Negeri Makassar Sulawesi Selatan. hal lain yang
dilakukan Bank Mandiri adalah peningkatan
mutu dan kualitas generasi muda terdidik
melalui pengadaan fasilitas Taman Bacaan di Bali,
renovasi perpustakaan SMAN 1 Cilegon Banten,
pembangunan ruang perpustakaan SDN 012
Balikpapan Kalimantan Timur serta penyediaan
mobil pintar untuk Diknas Kota Palembang
Sumatera Selatan.
Kepedulian Bank Mandiri terhadap anak yatim juga
ditunjukan melalui renovasi dan penyediaan sarana
prasarana untuk kelengkapan panti asuhan. Khusus
untuk tahun 2011 tercatat lebih dari 40 panti
asuhan telah menerima bantuan pembangunan
gedung seperti Yayasan Yatim Piatu Asmaul husna
Semarang Jawa Tengah, Asrama Yayasan Ponpes
Panti Asuhan Al hikmah Demak Jawa Tengah, Panti
Asuhan Sanak Emma Padang Sumatera Barat dan
bantuan sarana prasarana bagi Panti Asuhan A
Rahman di Malang Jawa Timur.
Untuk mendukung kelancaran petugas dalam
menanggulangi bahaya kebakaran, Bank Mandiri
telah memberikan bantuan perlengkapan
pemadam kebakaran bagi 4 Barisan Pemadam
Kebakaran (BPK) yaitu BPK Kinibalu, Kertak Baru Ilir,
Mawar dan Nahdhatussalam di wilayah Banjarmasin.
Penyerahan bantuan tersebut telah dilaksanakan
pada tanggal 29 Desember 2011 bertempat di
Kantor Wilayah Bank Mandiri Banjarmasin.
hal lain yang termasuk ke dalam ruang lingkup
pelaksanaan Mandiri Peduli Sarana Umum adalah
penyediaan fasilitas kebersihan, dimana hal ini
diwujudkan dalam bentuk partisipasi pembangunan
Rumah Sehat bekerjasama dengan Badan Amil Zakat
Nasional, pemberian motor/truk sampah untuk
Pemda Denpasar, Pemprov Sulawesi Tenggara dan
Universitas Lampung serta pembangunan sarana
MCK di daerah Takalar Sulawesi Selatan, Lombok
Tengah NTB, dan Pandeglang Banten. Sedangkan
untuk mendukung program go green dan
mengurangi kadar polusi udara, Bank Mandiri juga
telah memberikan 1.000 unit sepeda angin kepada
8483
kalimantan, and provided a mobile education unit
for the Palembang Municipal Education Agency in
South Sumatra.
Bank Mandiri’s concern for orphaned and
abandoned children was highlighted by the
bank’s renovation and enhancement program
for childcare institutions, which saw a total of 40
such institutions receive assistance in the form of
renovations or new buildings. These included the
Asmaul Husna Orphaned Children’s Foundation
in Semarang, Central Java, the Al Hikmah
Orphanage in Demak, Central Java, Sanak Emma
Orphanage in Padang, West Sumatra and the A
Rahman Orphanage in Malang, East Java.
To support the authorities in reducing fire risks,
Bank Mandiri has provided assistance in the form
of 4 fire trucks to the Fire Departements in kinibalu,
kertak Baru Ilir, Mawar and Nahdhatussalam, all
of which are in Banjarmasin. The assistance was
handed over on 29 December 2011 at the Bank
Mandiri regional office in Banjarmasin.
The Mandiri Cares about Public Facilities program
also focuses on environmental hygiene facilities,
as reflected by the bank’s participation in the
construction of hospitals in collaboration with
the National Zakat Agency, the procurement of
garbage collection vehicles for the Denpasar
local government, the government of Central
Sulawesi Province and Lampung university, and
the construction of public toilets in Takalar, South
Sulawesi, Central Lombok, West Nusa Tenggara,
and Pandeglang, Banten. Meanwhile, as part of
the go green program to reduce air pollution,
Bank Mandiri provided 1,000 “wind” bikes to
Diponegoro university, and 100 push bikes, 20
covered bicycle racks, and 10 semi-covered bicycle
racks to gadjah Mada university.
Also in relation to the provision of health and
hygiene facilities, as part of its Clean Water
Program the bank provided clean water facilities
in gambiran hamlet, Pasuruan, East Java, water
tank trucks for Sikka Regency in East Nusa
Tenggara, and clean water facilities in karang
village, Sidemen, Central Lombok, NTB, and
Lokoboko sub-district in Ende, NTT. In addition,
in collaboration with PT Adhi karya, the bank
Laporan Tahunan PKBL Mandiri 2011 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kesungguhan Dalam Membangun Indonesia yang Mandiri
ENVIRONMENTAL DEVELOPMENT PROGRAMPROGRAM BINA LINGKUNGAN
Universitas Diponegoro dan 100 unit sepeda, 20 unit
rak sepeda tertutup dan 10 unit rak sepeda semi
tertutup kepada Universitas Gadjah Mada.
Masih termasuk dalam lingkup penyediaan fasilitas
kebersihan dan kesehatan, Bank Mandiri juga telah
melaksanakan program penyediaan air bersih.
Salah satu bentuk pelaksanaannya adalah melalui
pembangunan proyek instalasi air bersih Dusun
Gambiran Pasuruan Jawa Timur, pengadaan mobil
tangki air di Kabupaten Sikka NTT dan pengadaan
sarana dan prasarana air bersih di Desa Karang
Sidemen Lombok Tengah NTB dan Kelurahan
Lokoboko Ende NTT. Selain itu, bekerjasama dengan
PT Adhi Karya, Bank Mandiri telah melaksanakan
program pengembangan Desa Tarahan Kecamatan
Katibung Lampung Selatan untuk merevitalisasi
Puskesmas Pembantu, pembangunan instalasi
air bersih, pembangunan gedung SMP dan
pembangunan Masjid An Nur Dusun Sebalang.
hal lain yang telah dilakukan Bank Mandiri pada tahun
2011 adalah pembangunan Pusat Jajan Mandiri -
Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPK
GBK), dimana fasilitas ini dapat menampung sekitar
24 pedagang yang saat ini berjualan di seputar GBK
dan sekitar 100 orang yang ingin beristirahat usai
berolahraga di kawasan GBK Jakarta serta penataan
pedagang kaki lima di kampus Universitas Negeri
Yogyakarta dan di kawasan Kabupaten Banggai
Luwuk Sulawesi Tengah.
MANdIRI PEdULI sARANA IBAdAh
Bank Mandiri menyadari keberhasilan pembangunan
nasional tidak saja diukur dalam bentuk pencapaian
ekonomi semata, akan tetapi juga diukur dalam
bentuk pencapaian kualitas hidup manusia
Indonesia yang lebih tinggi, baik dari segi moral
maupun kesejahteraannya. Oleh sebab itulah, Bank
Mandiri melaksanakan Program Mandiri Peduli
Sarana Ibadah, dimana program tersebut bertujuan
untuk membangun sarana dan prasarana tempat
ibadah serta memberikan bantuan bagi kaum miskin.
Pada tahun 2011, Bank Mandiri telah melakukan
pembangunan atau renovasi sarana peribadatan
terhadap 81 masjid/mushola di seluruh Indonesia,
di antaranya Masjid An Nur Makassar Sulawesi
Selatan, Masjid Al hidayah Semarang, Masjid Al
Mukhlisin Lamper Kidul Semarang, Masjid Jami Al
Ikhlas Petamburan Jakarta Barat, Masjid Baitussalam
Tanjung Priok DKI Jakarta, Masjid Raya Singkawang
Kalimantan Timur dan Mushola Fakultas Teknik
Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin.
Selain masjid/mushola, Bank Mandiri juga telah
melakukan pembangunan/renovasi terhadap
sarana peribadatan lainnya, seperti 19 gereja
antara lain Gereja Katolik Nusa Dua Denpasar,
Gereja Pos P.I Yonif 743/PSY Oikumene Kupang,
Rumah Ibadah Katolik Stasi Simatabo Medan dan
Gereja Pantekosta SOLAFIDE serta pembangunan/
renovasi 10 pura, antara lain Pura Puseh Bali Agung
Kabupaten Bangli, Pura Agung Wira Satya Bhuana
Cempaka Putih Jakarta dan Renovasi Pura Dalem
8685
completed a construction program in Tarahan
Village, katibung District, South Lampung. The
program involved the renovation of the local
community health center, and the construction of
clean water facilities, a junior high school and the
An Nur Mosque in Sebalang Hamlet.
In 2011, Bank Mandiri also constructed the
Mandiri Hawker Center at the gelora Bung karno
Management Center (PPk gBk) to accommodate
24 hawkers who currently operate in an around
the gelora Bung karno, as well as around 100
customers. The bank also provided facilities for
hawkers at the Yogyakarta State university and in
Banggai Luwuk Regency, Central Sulawesi.
MANDIRI CAREs ABOuT RELIGIOus fACILITIEs
Bank Mandiri is very aware that the fruits of
national development cannot be measured in
economic terms alone, but must also involve
a better quality of life for Indonesian people,
both in welfare and moral terms. That is why
Bank Mandiri operates the Mandiri Cares about
Religious Facilities program, which involves
the construction of places of worship and the
provision of assistance in the religious arena to
the poor.
In 2011, Bank Mandiri constructed or renovated
a total of 81 mosques throughout Indonesia,
including the An Nur Mosque in Makassar, South
Sulawesi, the Al Hidayah Mosque in Semarang,
the Al Mukhlisin Mosque in Lamper kidul,
Semarang, the Al Ikhlas Mosque in Petamburan,
West Jakarta, the Baitussalam Mosque in Tanjung
Priok, Jakarta, the Raya Mosque in Singkawang,
East kalimantan, and the Engineering Faculty’s
mosque at Lambung Mangkurat university in
Banjarmasin.
In addition to mosques, Bank Mandiri also
constructed or renovated other places of worship,
including 19 churches (among others, the Nusa
Dua Catholic Church, Denpasar, the Pos P.I
Yonif 743/PSY Oikumene Church in kupang,
the Stasi Church in Simatabo, Medan and the
SOLAFIDE Penticostal Church), and 10 temples,
including the Puseh Bali Agung Temple in Bangli
Regency, the Agung Wira Satya Bhuana Temple in
Cempaka Putih, Jakarta, and the Dalem Purnajati
Temple in Tanjungpuri, Jakarta.
In addition to constructing or renovating
places of worship, Bank Mandiri also sponsored
“breaking of the fast” meals and provided
donations to 10,500 orphaned and abandoned
children.
Laporan Tahunan PKBL Mandiri 2011 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kesungguhan Dalam Membangun Indonesia yang Mandiri
ENVIRONMENTAL DEVELOPMENT PROGRAMPROGRAM BINA LINGKUNGAN
Purnajati Tanjungpuri Jakarta.
Selain memberi bantuan pembangunan sarana
dan prasarana ibadah, Bank Mandiri juga menggelar
acara buka puasa bersama dan memberikan
santunan kepada 10.500 anak yatim dan dhuafa.
MANdIRI PEdULI BENcANA
Sesuai dengan letak dan kondisi demografis yang
dimilikinya, Indonesia tergolong sebagai wilayah
yang rawan bencana alam. Oleh karena itu, tidaklah
mengherankan apabila hampir setiap tahunnya
Indonesia mengalami bencana alam yang
menimbulkan korban jiwa, kehilangan harta benda serta
kerugian lainnya. Sebagai bentuk kepedulian terhadap
penanganan bencana alam, Bank Mandiri telah menjalin
kerjasama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
hal ini didasari dengan pertimbangan bahwa
TNI memiliki peralatan dan operasi kerja yang
terstruktur baik meliputi sumber daya manusia,
pelayanan kesehatan, transportasi dan lainnya,
sehingga pada akhirnya bantuan yang disalurkan ke
daerah bencana dapat dimanfaatkan secara lebih
8887
efektif dan tepat sasaran.
Salah satu bentuk pelaksanaan kerjasama tersebut
adalah dalam bentuk penyerahan 179 paket sembako
kepada Komandan Distrik Militer Tapanuli Utara untuk
disalurkan kepada korban bencana gempa Tapanuli.
Pemberian bantuan kepada korban bencana alam
juga dapat dilakukan secara langsung oleh Cabang
Bank Mandiri di sekitar lokasi bencana terjadi, antara
lain seperti korban gempa bumi di Kecamatan
Kolono Sulawesi Tenggara dan Subulussalam
Nangroe Aceh Darussalam, korban banjir bandang
di Kampung Cihaurbeuti Ciamis Jawa Barat dan
Kabupaten Pidie Aceh, serta korban letusan Gunung
Merapi Yogyakarta dan Gunung Gamalama Ternate.
sAsARAN tAhUN 2012
Pada tahun 2012, pelaksanaan Program Bina
Lingkungan tahun 2012 akan difokuskan pada
pengembangan program MBM sebagai bentuk
perwujudan pilar Kemandirian Komunitas. Adapun
program ini merupakan pemberdayaan masyarakat
yang bertujuan mendorong kemajuan ekonomi
suatu kawasan dengan menjadikan masyarakat di
kawasan tersebut memiliki kemampuan produksi
dan kemampulabaan, meningkatkan pola aktivitas
kreatif dan produktif yang akhirnya mewujudkan
tatanan masyarakat sejahtera.
Sesuai dengan visi misi yang di embannya, sasaran
dari pelaksanaan program ini adalah berwujudnya
klaster industri mandiri dinamis, memiliki competitive
advantage yang didukung dengan skill, inovasi,
management dan teknologi yang memadai,
penguasaan pasar dan jaringan serta mempercepat
terwujudnya kawasan yang mandiri, mempercepat
pertumbuhan ekonomi skala lokal dan mewujudkan
peningkatan kualitas SDM di kawasan tersebut.
Kedepan, program MBM akan dilaksanakan di
setiap provinsi dengan fokus utama pada 4 jenis
kawasan potensial yaitu industri kreatif, pariwisata,
pertanian dan perikanan.
MANDIRI CAREs ABOuT DIsAsTER VICTIMs
As we all know, due to geographical factors
Indonesia is a country that is highly susceptible to
disasters, and almost every year suffers catastrophes
that result in death, destruction of property and
other forms of loss. As an expression of its concern for
the victims of natural disasters, Bank Mandiri works
hand-in-hand with the Indonesian Military (TNI) to
provide relief aid. This is based on the consideration
that the military has the equipment, skills and
human resources needed to get aid to the victims in
an effective and timely manner.
One form of this collaborative arrangement was
the sending of 179 packages of basic necessities
to the North Tapanuli Military District Command
for distribution to the victims of the Tapanuli
earthquake.
Assistance for the victims of natural disasters is also
provided directly by Bank Mandiri branch offices in the
disaster zones, such as in the case of earthquake victims
in kolono District, South Sulawesi and Subulussalam
in Nangroe Aceh Daruassalam, flood victims in
Cihaurbeuti hamlet, Ciamis, West Java and Pidie
Regency in Aceh, and the victims of the eruptions of Mt.
Merapi in Yogyakarta and Mt. gamalama in Ternate.
GOALs fOR 2012
In 2012, the Environmental Development Program
is focusing on the development of the MBM
program as part of the realization of the Self-
Reliant Communities pillar. This is a community
empowerment program that is intended to
encourage economic development in a particular
area by equipping people in that area with the
things they need to improve their productivity and
earning capacities, and to expand their creative
and productive endeavors so that ultimately the
community in question will be brought to prosperity.
In line with the program’s mission, the objective of
the program is to develop resilient and dynamic
industrial clusters that enjoy competitive advantages
and are supported by highly developed skills,
innovation, management and technology, market
penetration and networks. The ultimate goals are
to accelerate the development of self-reliance,
economic growth, and quality human resources at
the local level.
going ahead, the MBM program will be rolled out
in every Bank Mandiri regional office, with the focus
being on areas that have potential in the creative
industry, tourism, agriculture and fisheries sectors.
Laporan Tahunan PKBL Mandiri 2011 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kesungguhan Dalam Membangun Indonesia yang Mandiri
TESTIMONIALS & OPINIONSTESTIMONI & OPINI
TESTIMONI & OPINI
TESTIMONIALS & OPINIONS
Laporan Tahunan PKBL Mandiri 2011 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kesungguhan Dalam Membangun Indonesia yang Mandiri
TESTIMONIALS & OPINIONSTESTIMONI & OPINI
9291
Awalnya saya bekerja di industri batu bata pada
tahun 2005. Saat itu saya sering memasok batu bata
ke beberapa perumahan. Kemudian pada 2007 saya
mencoba menjadi kontraktor dan memborong
perumahan yang dikerjakan pihak lain karena
termotivasi untuk membuka usaha sendiri. Di awal
2009 saya memulai usaha developer yang saya
jalankan sendiri, yaitu Tanah Mas Residence. Saat
ini saya juga sedang mengembangkan Cemara
Hijau Residence, Town House Mayo Rusla dan sebuah
komplek pertokoan, semuanya di Sumatera Selatan.
Dari 650 unit rumah yang telah dibangun Tanah
Mas Residence, kurang lebih 40%-nya telah
dihuni dan dari seluruh kavling yang tersedia,
80%nya sudah terjual. Keunggulan perumahan
ini karena memiliki fasilitas kolam wisata yang
dikelola oleh developer untuk seluruh penghuni
perumahan. Idenya berasal dari pemikiran bahwa
perumahan dengan luas lahan 20 hektar harus
dapat dimanfaatkan sebagai tempat wisata dengan
kolam ikan dan arena permainan untuk outbound.
Fasilitas ini terbuka juga untuk umum, namun tentu
saja dengan dipungut bayaran. Inilah satu-satunya
tempat wisata di daerah Banyuasin.
Banyak hal positif yang saya dapatkan dengan
mengikuti WMM. Salah satunya, saya sering
diundang mengikuti seminar dan pelatihan
tentang management bisnis. Saya juga mendapat
banyak teman dari daerah lain sehingga dapat
bertukar informasi dan pikiran. Selain itu, Bank
Mandiri juga mengikutsertakan saya di beberapa
pameran di Jakarta.
Pernah dua kali gagal mendirikan usaha sendiri,
akhirnya bersama dengan rekan pada April 2009 saya
kembali membuka usaha dengan nama PT Aozora
Agung Perkasa yang bergerak di bidang water
management dan hydrodynamics engineering.
Bidang ini sesuai dengan karir saya sebelumnya
sebagai profesional di sebuah perusahaan water
management. Hingga saat ini, usaha saya bisa
berjalan dengan lancar dan berkembang baik.
Keunggulan yang kami tawarkan adalah dari sisi
layanan yang relatif lebih cepat dibanding perusahaan
lain. Pabrikasi komponen dilakukan di dalam negeri
dan menggunakan tenaga ahli lokal. Selain itu, model
dan desain bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan
permintaan pelanggan. Harga yang kami tawarkan
pun bisa relatif jauh lebih murah dibanding pesaing
yang masih bergantung pada prinsipal dari luar negeri.
Jika pada awalnya jumlah karyawan yang bekerja
hanya beberapa orang saja, kini jumlahnya sudah
mencapai 28 karyawan. Begitupun dengan
pendapatan yang meningkat tajam dengan omzet
per bulan yang telah mencapai angka Rp 800 juta
hingga Rp 1 miliar.
Saya optimistis ke depan usaha ini bisa terus
berkembang mengingat air bersih merupakan
kebutuhan dasar setiap orang. Promosi usaha yang saya
rasakan juga makin meningkat usai memenangkan
Wirausaha Muda Mandiri 2011. Ini sangat berdampak
pada promosi usaha. Selain itu, pelatihan bisnis yang
diberikan Bank Mandiri juga sangat membantu dalam
mempertajam strategi bisnis.
BINA LINGKUNGAN
COMMUNITY SERVICEPemenang I Wirausaha Muda Mandiri 2011Kategori Alumni dan Mahasiswa PascasarjanaBidang Usaha Perdagangan dan JasaWinner of the Mandiri Young Entrepreneur Award 2011 in the Alumni and Postgraduate Student CategoryTrade and Services Section
AGUNG SRI HENDARSA Pengusaha Hydrodynamics Engineering & Water ManagementHydrodynamics Engineering & Water ManagementJakarta
After twice trying to start my own business, in the end
a partner and I established PT Aozora Agung Perkasa
in April 2009. We focus on water management and
hydrodynamics engineering. This is in line with my
previous work experience as a professional with a
water management company. To date, our business
has been going well and growing quickly.
Our chief advantage in the business is that we are
faster than other firms. We fabricate our components
in Indonesia and use local manpower. In addition,
our models and designs are in line with local needs
and what our customers’ want. Our prices are also
a lot more competitive than our competitors, all of
whom rely on overseas principals.
When we started out, we only had a couple of
employees, but now we have 28. Our earnings have
also rising sharply, with our monthly turnover now
standing at between Rp 800 million and Rp 1 billion.
I’m optimistic that the business will continue to grow
as everyone needs clean water. I believe our exposure
will also increase after I won a 2011 Mandiri Young
Entrepreneur Award. This will have a major impact
on our business promotion. In addition, the business
training I have received from Bank Mandiri has
greatly helped me hone our business strategies.
BINA LINGKUNGAN
COMMUNITY SERVICEPemenang I
Wirausaha Muda Mandiri 2011Kategori Alumni dan Mahasiswa Pascasarjana
Bidang Usaha IndustriWinner of the Mandiri Young Entrepreneur Award 2011
in the Alumni and Postgraduate Student CategoryIndustry Section
COKRO ANTON WIBOWO Pemilik CV. Bintang Bangun Persada,
Developer Tanah Mas ResidenceOwner of CV. Bintang Bangun Persada,
Developer of Tanah Mas Residence Banyuasin – Sumatera Selatan
At the outset I worked in the brick industry back
in 2005, when I used to deliver bricks to housing
developments that were under construction. Then in
2007, I decided to become a sub-contractor working
on projects being developed by other contractors.
I really wanted to have my own business. In early
2009, I started developing projects on my own, the
first being Tanah Mas Residence. I’m now busy on
a number of projects, including the Cemara Hijau
Residence, Town House Mayo Rusla and a shopping
complex project, all of which are in South Sumatra.
Of the 650 homes that have already been built at
Tanah Mas Residence, approximately 40% of them
are occupied. Of all the plots that were available,
80% have been sold. The biggest advantage of this
development is that it has a water park managed by
the developer that is open to all of the residents. The
idea was to combine the 20-hectare development
with a tourist resort. So, we have a fish pond and an
outbound arena. Our facilities are open to the public
as well, but obviously there is a charge. This is the only
tourist resort in the Banyuasin region.
I’ve gained a lot of benefits by participating in the
Mandiri Young Entrepreneur program. For example,
I’m often invited to attend seminars and training
on business management. I have also made a lot of
friends in other areas of the country so that we can
exchange experiences and thoughts. In addition,
Bank Mandiri has sponsored my participation in a
number of exhibitions in Jakarta.
Laporan Tahunan PKBL Mandiri 2011 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kesungguhan Dalam Membangun Indonesia yang Mandiri
TESTIMONIALS & OPINIONSTESTIMONI & OPINI
9493
Inspirasi untuk memulai usaha muncul ketika saya
dipercaya membuat kostum untuk pertunjukan
saat kuliah semester 1 di Institut Seni Denpasar.
Saya mengambil konsep Rwa Bhineda yang
artinya dua hal yang berbeda. Inilah yang
kemudian saya kembangkan dengan membuat
kostum yang sifatnya siluet serta konsep-konsep
lainnya yang dapat dikembangkan.
Kekuatan produk saya terletak pada kombinasi
design tradisional dan modern menjadi design
kontemporer. Outlet pertama saya khususkan
untuk baju-baju dengan design gambar
perspektif Bali. Sementara pada outlet kedua
khusus untuk tujuan retail dengan mengambil
konsep distro.
Pemasaran dilakukan dengan caramenawarkan
proposal ke sekolah-sekolah dan lembaga
pemerintah atau swasta. Untuk produk ritel selain
dipasarkan di outlet, saya juga memiliki website:
www.balidistro.com. Sembilan orang karyawan
mendukung usaha saya dengan omset rata-rata
per bulan sebesar Rp 20 juta. Ketika di Bali sedang
banyak event, penjualan bisa meningkat sampai
Rp 100 juta.
Dengan menjadi finalis WMM saya mendapatkan
hadiah dan modal kerja serta berkesempatan
mengikuti beberapa pameran. Ajang
penghargaan ini juga menambah pengalaman
serta meningkatkan networking sehingga usaha
saya dapat lebih cepat berkembang.
Ide menekuni usaha ini pertama kali muncul setelah saya melihat pasokan salak pondoh yang berlimpah di Yogyakarta. Salak ini tumbuh subur di daerah Sleman dan terus berbuah sepanjang tahun. Saya berupaya untuk berpikir kreatif, bagaimana salak pondoh yang berlimpah tersebut dapat diolah menjadi produk olahan yang eksklusif dari Yogyakarta. Sebagai daerah tujuan wisata favorit, tentunya olahan salak pondoh ini bisa menjadi alternatif oleh-oleh dari Yogyakarta.
Dari bahan dasar salak pondoh ini saya mencoba membuat cake, bakpia, coklat dan saltar, sebuah alternatif menikmati salak pondoh dalam bentuk lain. Kelebihan dari produk ini adalah pada kandungan vitamin A, B, C, dan juga beta karoten sebagai anti oksidan yang dibutuhkan tubuh. Ini menjadi unique selling point dari produk salakka. Untuk pemasaran saya juga memposisikannya sebagai icon buah asli dari Sleman. Penjualan rata-rata per bulan mencapai Rp20-30 juta, dimana pada saat ramai bisa mencapai Rp 50 juta per bulan.
Sebagai pemenang dua tingkat nasional Wirausaha Muda Mandiri 2011 bidang boga, saya merasa usaha ini dapat diterima oleh masyarakat dan diakui secara nasional. Produk ini telah memiliki bargaining power yang cukup baik serta brand awareness dan selling point yang lebih meningkat. Selain itu, Bank Mandiri juga mengikutsertakan saya dalam berbagai pameran seperti Expo WMM di Jakarta Convention Center dan Gerakan Kewirausahaan Nasional di Smesco. Dalam waktu dekat ini, saya juga akan diikutkan dalam pameran di “Pasar Indonesia Goes to Mall”. Sebagai pemenang WMM dan sering mengikuti tkegiatan pameran, saya merasa lebih mudah dekat dengan media sehingga sangat efektif dalam menunjang pemasaran.
BINA LINGKUNGAN
COMMUNITY SERVICEPemenang II Wirausaha Muda Mandiri 2011 Kategori Alumni dan Mahasiswa Pascasarjana Bidang Usaha BogaRunner-up of Mandiri Young Entrepreneur Award 2011 in the Alumni and Postgraduate Student CategoryCatering Section
DECKY SURYATA Pengusaha Salakka, produk yang dihasilkan dari bahan dasar salak pondohProducer of salakka, a product made from salak (snake fruit)Yogyakarta
I got the idea of going into business for the first time after I realized just how much salak is produced in Yogyakarta. Salak is grown everywhere in the Sleman area and is available all year round. I tried to think creatively, how all of this salak could be processed into a unique product from Yogyakarta. As a popular tourist destination, it was clear to me that processed salak could provide an alternative gift from Yogyakarta.
Using salak as the basic ingredient, I experimented with salak cakes, buns, and chocolate. The advantage of salak is that it rich in vitamins A, B and C, and also in beta carotene, which is an antioxidant that is beneficial to the body. These are the unique selling points of our salakka products. For marketing purposes, I also position it as an iconic fresh fruit from Sleman. Out average sales per month amount to between Rp 20 million and Rp 30 million, and during busy times we can make up to Rp 50 million per month.
As a 2011 Mandiri Young Entrepreneur finalist at two levels in the catering section, I feel that my business is now better accepted by the public and is even recognized at the national level. Our products now have strong bargaining power, and our brand awareness and selling points are improving all the time. In addition, Bank Mandiri has sponsored me to attend a number of exhibitions, such as the WMM Exhibition at the Jakarta Convention Center, and the National Entrepreneurship Movement event at Smesco. In the near future, I will also be taking part in Pasar Indonesia Goes to Mall. As a WMM finalist and someone who frequently participates in trade events, I feel that I am now much closer to the media, something that can be very effective in supporting marketing.
BINA LINGKUNGAN
COMMUNITY SERVICE
Finalis Wirausaha Muda Mandiri 2009Finalist of Mandiri Young Entrepreneur Awards 2009
KOMANG DHARMA SANTIKA Pengusaha R”BHI Factory Outlet
Owner of R”BHI Factory OutletDenpasar
The idea of setting up my own business came to me
when I was asked to make a costume for a show
when I was in first year at the Denpasar Institute
of Art. I took as my inspiration the concept of Rwa
Bhineda, which means two things that are similar
but different. It was this that inspired my costume,
which gave the impression of a silhouette, as well as
other concepts that I have developed.
The strength of my products lies in a combination
of traditional and modern design. The first outlet
I opened is focused on selling clothes featuring
Baliness designs, while the second is more akin to a
trendy boutique.
My marketing efforts consist of making proposals
to schools and governmental and private sector
organizations. For retail products, besides displaying
them in my outlets, I also advertise them on my
website, www.balidistro.com. I now have nine
employees and an average monthly turnover of Rp
20 million. When there is a major event in Bali, our
sales can increase to Rp 100 million.
As a finalist in the Mandiri Young Entrepreneur
Awards, I received a prize and working capital, as well
as the opportunity to participate in exhibitions. It has
also helped broaden my horizons and taught me
how to network so as to grow my business.
Laporan Tahunan PKBL Mandiri 2011 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kesungguhan Dalam Membangun Indonesia yang Mandiri
TESTIMONIALS & OPINIONSTESTIMONI & OPINI
9695
Pembuatan pembangkit listrik tenaga arus laut (PLTAL) berawal dari tugas akhir saya di Jurusan Oseanografi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung (ITB). Saya membentuk satu tim bernama T-Files. Bersama 12 teman dari beberapa jurusan lain di ITB, untuk merealisasikan ide ini. Bisa dikatakan proyek ini merupakan kumpulan tugas akhir kami.
Keterlibatan teman-teman yang berasal dari berbagai jurusan semakin melengkapi elemen-elemen yang saya perlukan untuk mewujudkan proyek PLTAL. Melihat peluang pasar yang cukup menjanjikan, kami kemudian mengubah tim tersebut menjadi perusahaan dengan nama PT T-Files Indonesia. Dimulai pada tahun 2005, kami berhasil menyelesaikan proyek pertama yang kemudian diuji di sungai di Karawang, Jawa Barat. Berikutnya adalah proyek di Nusa Penida, Bali untuk keperluan penerangan lampu pantai dan pelabuhan. PLTAL lainnya dipasang di lokasi wisata pantai Sekotong, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Sebagai informasi, saat ini proyek yang sedang kami kerjakan adalah proyek PLTAL untuk jembatan Suramadu, Jawa Timur.
Setelah memenangkan Mandiri Young Technopreneur 2011, peluang bagi kami mengembangkan produksi PLTAL semakin terbuka luas. Salah satunya adalah dukungan Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan yang mengunjungi booth kami dalam acara Expo WMM di Jakarta Convention Center, pada bulan Januari 2012 lalu. Beliau memfasilitasi kerjasama dengan BUMN PT INTI. Dalam kerjasama ini, PT INTI akan bergerak pada sisi produksi dan marketing, sementara PT T-Files Indonesia akan fokus di bagian riset.
Saya dan teman-teman mahasiswa dan alumni
Institut Teknologi Telkom Bandung yang
tergabung dalam tim dreamBender tertarik untuk
memproduksi aplikasi belajar bahasa isyarat
setelah melihat tayangan televisi bagaimana
seorang ibu yang tuna rungu bisa menyelesaikan
studinya hingga program S2. Tentu banyak
keterbatasan baginya untuk berkomunikasi
dalam proses pendidikannya tersebut. Selain itu
masih banyak kaum tuna rungu yang kesulitan
untuk beraktifitas karena keterbatasan dalam
berkomunikasi.
Setelah melakukan penelitian dan
mengembangkan sistem, akhirnya kami bisa
membuat aplikasi yang diberi nama ISARA.
Aplikasi ini bisa digunakan kaum tuna rungu dan
siapa saja untuk belajar bahasa isyarat dengan
lebih menyenangkan dan bersifat interaktif. Kami
berharap aplikasi ini dapat digunakan sebanyak
mungkin penyandang tuna rungu.
Sebagai pemenang pertama Mandiri Young
Technopreneur 2011 bidang teknologi
informasi dan komunikasi, kami mendapatkan
uang pembinaan sebesar Rp 50 juta dan
mendapatkan seed capital sebesar Rp 1.5 miliar.
Bank Mandiri juga mengundang kami mengikuti
workshop business plan dan marketing bersama
para pemenang MYT lainnya, yang menurut
hemat kami sangat bermanfaat untuk strategi
pemasaran dan pengembangan produk.
BINA LINGKUNGAN
COMMUNITY SERVICEPemenang I Mandiri Young Technopreneur 2011 Kategori Teknologi Informasi dan KomunikasiWinner of Mandiri Young Technopreneur Awards 2011Information and Communications Technology (ICT) Section
RIZKY ARIO NUGROHO Penemu aplikasi belajar bahasa isyarat ISARAInventor of ISARA, an application for teaching sign languageBandung
My friends and I were all students or alumni of
the Bandung Telkom Institute of Technology and
were all members of a dreamBender team. We
became interested in producing an application to
help people learn sign language for the deaf after
watching a TV program on how a deaf lady was
able to earn herself a master’s degree. Of course, she
experienced a lot of difficulties in communicating
during the course of her studies. Many other deaf
people also find it difficult to get ahead due to
communication problems.
After a lot of research, in the end we came up with
an application that we called ISARA. This application
can be used by the deaf, or anyone else for that
matter, to learn signing. It’s very easy and a lot of fun
to use. We hope that our application will be of benefit
to as many deaf people as possible.
As the winner of the Mandiri Young Technopreneur
Awards 2011, Information and Communications
Technology Section, we received coaching funds
worth Rp 50 million, and seed capital of Rp 1.5 billion.
Bank Mandiri also invited us to take part in business
planning and marketing workshops, together with
the other Mandiri Young Technopreneur winners.
All of this really helped our marketing and product
development strategies.
BINA LINGKUNGAN
COMMUNITY SERVICE
Pemenang I Mandiri Young Technopreneur 2011
Kategori Teknologi Energi TerbarukanWinner of Mandiri Young Technopreneur Award 2011
Renewable Energy Technology Section
NURANA INDAH PARAMITA Penemu Pembangkit Listrik
Tenaga Arus LautInventor of Electricity from the Wave
Bandung
The idea of producing electricity from the waves started with my final project when I was studying oceanography at the Faculty of Earth Sciences and Technology at the Bandung Institute of Technology (ITB). To realize the idea, I then set up a team that we called the T-Files, which was made up of myself and 12 of my friends from a number of other departments at ITB. You could say that the project was based on a compilation of all of our final theses.
The fact that we all came from different disciplines meant that I had everything I needed to realize my dream of producing electricity from the power of the waves. Seeing that there was a promising niche in the market, we then established a company called PT T-Files Indonesia. We completed our first project in 2005, which we then tested on a river in Karawang, West Java. Our next project was in Nusa Penida, Bali, which provided enough electricity to provide lighting along the beach and in the harbor. We undertook another wave energy project at Sekotong, a tourist beach in West Nusa Tenggara. We are currently working on a project to illuminate the Suramadu bridge in East Java.
After winning a Mandiri Young Technopreneur Award in 2011, the door was wide open for us to develop our business. One of those who supported us was State Enterprises Minister Dahlan Iskan, who visited our booth during the WMM Expo at the Jakarta Convention Center in January 2012. He helped us to team up with PT INTI, a state enterprise. As part of this effort, PT INTI helps us with production and marketing, while PT T-Files Indonesia concentrate on research.
Laporan Tahunan PKBL Mandiri 2011 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kesungguhan Dalam Membangun Indonesia yang Mandiri
TESTIMONIALS & OPINIONSTESTIMONI & OPINI
9897
Usaha ini saya mulai pertama kali dari hobi
membuat tas pesta. Sewaktu akan mengunjungi
undangan pernikahan, saya bersama kakak
membuat tas pesta sendiri dari bahan batu-batuan
hias dan payet. Kesukaan saya pada barang-barang
etnik, vintage, sesuatu yang berbeda dan tidak
banyak di pasaran sangat berpengaruh pada desain
produk kami. Ternyata motif tas tersebut diminati
teman-teman. Dari sanalah saya menekuni bisnis ini
dan sampai sekarang telah memasuki tahun kelima.
Kekuatan produk saya terletak pada motif benang
sulam. Mungkin dalam hal inilah produk saya belum
ada pesaingnya. Kelebihan lain dari produk saya adalah
eksklusifitas karena dibuat dalam jumlah terbatas,
misalnya 1 motif hanya dibuat 5 buah. Pemasarannya
lebih banyak dilakukan melalui berbagai pameran,
termasuk yang diadakan Bank Mandiri. Meskipun
omset per bulan berfluktuasi, namun saat sedang
ramai khususnya pameran, bisa mencapai Rp 20 juta.
Saya bergabung sebagai Mitra Binaan Bank Mandiri
sejak dua tahun lalu. Saat itu saya mengikuti
pameran Ina Craft dan melihat Bank Mandiri
menampilkan hasil karya perajin binaannya. Ketika
saya mendaftar, ternyata responnya sangat cepat
dan diikuti dengan prosedur yang mudah. Bank
Mandiri kemudian memberikan saya bantuan
pinjaman modal, serta mengikutsertakan saya
dalam kegiatan diikutkan pelatihan manajemen
keuangan dan penjualan online. Berbagai pameran
yang disponsori Bank Mandiri terbukti saat ini
sangat membantu pemasaran produk kami.
Meski telah bekerja, kejenuhan dan keinginan untuk
mandiri membuat saya memilih terjun menjadi
wirausahawan. Bermodal dana pinjaman sebesar Rp
5 juta dan tabungan sebesar Rp 1 juta, saya akhirnya
memutuskan untuk membuka warung Bakso
Malang di Bukittinggi, Sumatera Barat.
Awalnya usaha ini tidak berjalan mulus karena
omzet per hari hanya mencapai Rp 80 ribu. Saya
kemudian mencari cara untuk meningkatkan omzet
dengan melakukan inovasi terkait penggunaan
bahan baku dan cara pembuatan bakso. Akhirnya
saya berhasil membuat bakso sehat, tanpa bahan
kimia dan tanpa lemak.
Warung bakso dengan nama Bakso Malang A’Jo
ini pun kemudian berekspansi ke Jakarta dengan
membuka dua cabang di daerah Cililitan, Jakarta
Timur. Omzet pun terus meningkat, kini sudah
mencapai Rp 90 juta perbulan untuk setiap outlet.
Perkembangan usaha ini tidak terlepas dari bantuan
pembinaan yang diberikan Bank Mandiri kepada
saya sebagai Mitra Binaan. Selain mendapatkan
bantuan permodalan, saya juga diberi pelatihan
bisnis dan kesempatan mengikuti pameran
dan promosi di media massa. Adapun untuk
pengembangan usaha, saat ini saya sedang
merancang pembuatan pabrik bakso sehingga
nantinya selain sebagai pedagang saya juga dapat
menjadi pemasok bakso.
PROGRAM KEMITRAAN
PARTNERSHIP PROGRAM
Mitra Binaan / Mentoring Partner
DEDI ANDIKA Pengusaha Bakso Malang A’Jo, bakso tanpa bahan kimia dan tanpa lemakOwner of Bakso Malang A’Jo, chemical- and fat-free meatballsJakarta
Although I already had a job, I always wanted to be
independent, which why I decided to become an
entrepreneur. With capital of Rp 5 million from a loan
and savings of Rp 1 million, I decided to open a stall
selling Malang bakso (meatballs) in Bukittinggi, West
Sumatra.
At the start, the business didn’t go so well and I was
only taking in about Rp 80 thousand a day. So I
decided that I would have to innovate by using
different ingredients and methods in making my
bakso. In the end, I succeeded in making healthy
bakso that are both chemical- and fat-free.
Operating under the name Bakso Malang A’Jo, I later
expanded to Jakarta by opening two branches in
Cililitan, Eeast Jakarta. Our turnover has continued
to increase and now we’re taking in around Rp 90
million per month for each outlet.
The growth in my business has been greatly helped
by the assistance I received from Bank Mandiri as
a coaching partner. Besides receiving capital from
the bank, I also received business training and the
opportunity to participate in exhibitions and have
my products promoted in the media. At the moment,
I’m in the process of planning a bakso factory so
that I’ll not just be a bakso hawker, but also a bakso
producer.
PROGRAM KEMITRAAN
PARTNERSHIP PROGRAM
Mitra Binaan / Mentoring Partner
FINNI SHINTAVIANI Pemilik Bilikfinni, produsen tas pesta
dengan motif sulaman benangOwner of Bilikfinni, a producer of
embroidered party bagsBandung
I started out making party bags as a hobby. Whenever
we were planning to attend a wedding, my sister and I
would always make our own party bags and embellish
them with decorative stones and sequins. I was always
fond of ethnic designs, vintage things, something that
is different and not easy to find. That sort of thinking
had had a major influence on our designs. It turned
out that our friends really liked our, and it was that that
convinced me to go into business. We’re now in our fifth
year.
The major strength of my products is the embroidery.
In reality, I don’t think we’ve any competitors doing
the same thing. So, my products are exclusive as they
are made in limited quantities. For example, I would
normally only make five bags for each motif. I do most
of my marketing through exhibitions, like the ones
organized by Bank Mandiri. Although our monthly
turnover varies, during busy times, particularly when
there’s an exhibition, it can be as much as Rp 20 million.
I signed up as a Bank Mandiri Coaching Partner
two years ago. At the time, I was exhibiting at the Ina
Craft exhibition and saw Bank Mandiri showcasing
the work of its coaching partners. When I registered,
I received a very swift response. The procedures were
easy to comply with. Bank Mandiri then provided me
with a loan for capital purposes, and enrolled me in
financial management and online sales training.
The various exhibitions that Bank Mandiri has helped
me to participate in have really helped us market our
products.
Laporan Tahunan PKBL Mandiri 2011 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kesungguhan Dalam Membangun Indonesia yang Mandiri
TESTIMONIALS & OPINIONSTESTIMONI & OPINI
10099
Pemasaran adalah salah satu kesulitan yang saya
hadapi pada saat mengembangkan usaha. Untunglah
setelah menjadi Mitra Binaan Bank Mandiri, peluang
itu terbuka. Melalui tiga kali pameran yang disponsori
Bank Mandiri, jaket kulit buatan saya bisa lebih dikenal
konsumen. Dari komentar yang disampaikan para
pengunjung pameran, ternyata jaket kulit buatan
Garut tidak kalah dengan buatan luar negeri. Bahkan
akhirnya beberapa pengunjung pameran menjadi
pelanggan tetap.
Usaha saya dimulai saat krisis moneter tahun 1998.
Awalnya masih kecil-kecilan, dimulai dari produksi ikat
pinggang, dompet dan jaket yang bentuk desainnya
masih sangat simpel. Bersama suami yang memiliki
latar belakang pengetahuan seputar produk kulit,
kami berusaha membesarkan usaha ini. Kami
senantiasa selalu melakukan evaluasi, baik dari segi
bahan maupun model agar menghasilkan sesuatu
yang lebih baik dan berbeda dibanding produk lain.
Saat ini jaket kulit buatan kami sudah dipasarkan ke
seluruh Indonesia. Sedangkan untuk tujuan ekspor
saat ini baru mencapai kawasan Singapura dan
Malaysia, dimana produk yang saya hasilkan dibawa
seorang pelanggan untuk dipasarkan langsung di
sana. Saya berharap produk ini bisa go international
dan dipasarkan ke negara-negara lainnya. Saat
ini dengan dibantu 25 orang karyawan yang
merupakan keluarga dekat dan warga sekitar, saya
bisa memproduksi sekitar 500 jaket kulit per bulan
dengan omset rata-rata Rp 300 juta. Selain bantuan
promosi melalui pameran, pinjaman modal dari Bank
Mandiri ikut membantu perkembangan usaha saya.
Saya menekuni usaha tenun ini sejak lulus sekolah
dasar sebagai usaha turun temurun yang dilakukan
kaum perempuan di dusun ini, dimana uang hasil
penjualan tenunan tersebut saya gunakan untuk
membiayai sekolah. Produk yang saya hasilkan
kemudian dipasarkan melalui penampung yang
membawanya ke Palembang. Saya rata-rata
memproduksi 10 pasang tenunan songket per
bulan yang dijual dengan harga sekitar Rp 6 juta.
Sejak tiga tahun yang lalu saya menjadi Mitra Binaan
Mandiri, satu diantara sekitar 150 mitra binaan di
dusun ini. Banyaknya jumlah Mitra Binaan Mandiri
di dusun ini karena pembinaan yang baik dari Bank
Mandiri serta informasi yang berkembang dari
mulut ke mulut.
Sebagai Mitra Binaan saya mendapatkan pinjaman
modal berbunga ringan dari Bank Mandiri. Selain
itu saya juga mendapatkan bantuan pelatihan
manajemen usaha dan diikutsertakan pameran
sehingga bisa mempromosikan produk saya keluar
daerah Palembang. Sebelum menjadi Mitra Binaan,
harga kain songket saya terbilang murah dan tidak
ada patokan harga pasti. Setelah jadi Mitra Binaan,
saya bisa memasang harga jual yang pasti.
Dengan menjadi Mitra Binaan saya merasakan
usaha berkembang dengan baik. Saya juga sudah
bisa menjadi penampung tenunan dari perajin lain
untuk saya jual ke Palembang. Dari awalnya hanya
memiliki satu, sekarang saya sudah mempunyai 10
alat tenun. Terimakasih Bank Mandiri.
I’ve been running a weaving business since
elementary school as the women in this village have
been involved in weaving since time immemorial.
I used the money I made from weaving to pay my
way through school. My cloth was purchased by
a middleman who sold them in Palembang. On
average, I produced 10 lengths of tenun songket a
month.
I became a Mandiri Coaching Partner three years
ago, along with some 150 other partners in this
village. The large number of partners here is because
of the good training we get Bank Mandiri. News of
the program spread by word of mouth.
As a Mandiri Coaching Partner, I received a low
interest loan from Bank Mandiri. In addition, I
received business management training and was
sponsored to take part in exhibitions to promote my
products in other areas besides Palembang. Before
becoming a Mandiri Coaching Partner, we used to
sell our cloth very cheaply and had no benchmark
prices. But now, I can charge fixed prices.
Thanks to my being a Bank Mandiri Coaching
Partner, my business has been thriving. I also now
act as a purchaser of cloth from the other weavers,
which I sell in Palembang. At the outset, I only had
one loom. Now I have 10. Thanks to Bank Mandiri.
PROGRAM KEMITRAAN
PARTNERSHIP PROGRAM
Mitra Binaan / Mentoring Partner
NANI MARIYANI Pengusaha Jaket Kulit
Leather Jacket ProducerGarut
Marketing was one of the biggest difficulties I faced
when I sent out in business. Luckily, after I became a
Bank Mandiri Coaching Partner, the opportunities
began to open up. After being sponsored to attend
three exhibitions by Bank Mandiri, my leather jackets
began to benefit from market recognition. Based on
comments from visitors to the exhibitions, our leather
jackets from Garut are just as good as anything from
overseas. In fact, a number of those visitors have
become my regular customers.
I set up my business during the monetary crisis
of 1998. At the start, we only did small jobs like
belts, wallets and simple leather jackets. With my
husband, who knows a lot about leather products,
we gradually expanded our business. We always
conduct a careful evaluation to make sure that
our materials and designs are better than and
distinctive from those of our competitors. As regards
exports, we are currently sending our products to
Singapore and Malaysia. Actually, our products are
taken there by a customer who engages in direct
marketing over there. I really hope that are products
can “go international” and gain a foothold in other
countries. I currently have 25 employees, all of whom
are close relations or people from around here. I can
produce around 500 leather jackets a month, and
have an average turnover of Rp 300 million. Besides
providing us with help by sponsoring our attendance
at exhibitions, Bank Mandiri also provided us with a
loan and that really helped our business expand.
PROGRAM KEMITRAAN
PARTNERSHIP PROGRAM
Mitra Binaan / Mentoring Partner
LINDAYANI Pengusaha tenun songketTenun songket weaving businessPalembang
Laporan Tahunan PKBL Mandiri 2011 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kesungguhan Dalam Membangun Indonesia yang Mandiri
TESTIMONIALS & OPINIONSTESTIMONI & OPINI
102101
Saya memulai usaha ini bersama isteri yang memiliki hobi membuat ramuan perawatan tubuh. Diawali dengan promosi produk dari mulut ke mulut, dari hasil tersebut ternyata banyak teman-teman yang memesan hasil produk saya untuk dijadikan souvenir pernikahan. Melihat respon yang semakin bagus, maka sejak tahun 2000 kami pun mulai serius mengembangkan usaha ini.
Produk perawatan tubuh yang kami hasilkan kami beri nama Bali Alus, dimana produk tersebut diracik berdasarkan resep racikan tradisional yang terdiri dari bahan-bahan alami seperti rempah-rempah dan minyak alami seperti VCO (Virgin Coconut Oil), serta diracik dengan metode CPKB (cara kerja produk kosmetik yang baik) dan dilegalisir oleh BPOM.
Awalnya kami memasarkan produk kami tersebut kepada kalangan ibu rumah tangga dan remaja yang menjadi teman kami. Seiring perkembangan teknologi, sekarang pemasaran produk kami juga dilakukan melalui social media dan website. Saya juga beberapa kali mengikuti expo dan membagi-bagikan brosur untuk memperluas pemasaran. Hasilnya cukup lumayan, dengan omset mencapai Rp 100 juta – Rp 150 juta per bulan.
Banyak manfaat yang saya rasakan sejak bergabung menjadi Mitra Binaan Bank Mandiri, diantaranya adalah pinjaman Program Kemitraan untuk keperluan tambahan modal usaha. Selain itu, Bank Mandiri juga mengikutsertakan saya dalam kegiatan pelatihan manajemen usaha, marketing dan prosedur export. Melalui pameran yang disponsori Bank Mandiri, kami mendapatkan kesempatan yang luas untuk memperkenalkan produk Bali Alus.
Iseng-iseng saya membuat souvenir untuk acara pernikahan saat masih bekerja di sebuah perusahaan kemasan. Awalnya terbuat dari gypsum, namun pada tahun 2008 saya mulai menggunakan bahan fiber sebagai bahan baku produk saya.
Upaya diversifikasi produk saya lakukan dengan berbagai cara, diantaranya dengan membuat boneka. Dengan potensi kota Magelang sebagai kota ABRI, saya mencoba membuat souvenir yang ada kaitannya dengan ABRI. Setelah melihat kecenderungan saat ini bahwa tokoh super hero banyak diminati pasar, saya coba untuk membuatnya sehingga memperluas pangsa pasar. Saya juga mencoba untuk menerima pesanan sesuai keinginan pelanggan.
Sebagai produsen, saya tidak hanya siap menerima pesanan, namun juga siap menerima komplain dan melakukan penggantian sesuai keinginan pemesan. Saya selalu berupaya agar produk boneka yang saya hasilkan usahakan mirip dengan aslinya atau sesuai foto yang dikirimkan oleh konsumen. Quality control saya lakukan langsung secara teliti agar konsumen benar-benar puas, karena produk ini bukan mainan tapi merupakan hiasan pajangan sehingga harus dibuat semenarik mungkin dengan warna yang kaya.
Saya menjadi Mitra Binaan Bank Mandiri sejak setahun lalu dan saat ini telah mendapatkan bantuan permodalan. Bank Mandiri juga mengikutsertakan saya dalam pelatihan manajemen usaha, suatu hal yang menurut hemat saya sangat bermanfaat. Salah satunya saya aplikasikan melalui pemasaran via jejaring sosial, selain melalui toko souvenir di AKMIL Magelang. Pemasaran lain bekerja sama dengan PUSKOPAD (Pusat Koperasi Angkatan Darat), untuk cinderamata pada acara-acara pelantikan.
PROGRAM KEMITRAAN
PARTNERSHIP PROGRAM
Mitra Binaan / Mentoring Partner
YUSUF ARYANTO Pengusaha Industri Boneka FiberOwner of fiberglass resin figurine businessMagelang
I started making souvenirs for weddings when I was still working for a packaging company. At the outset, I used to make them from gypsum, but in 2008 I started making them from fiberglass resin.
In order to diversify my products, I started making figurines. As Magelang is a military town, I tried making souvenirs that are related to the military. After I saw how kids loved superhero characters, I started making them also so as to expand my market. I also started making figurines specifically tailored to customers’ orders.
As a producer, I’m not only willing to accept orders, but also to accept complaints and to provide a replacement, if that is what the customer wants. I also always try to ensure that the figurines I produce are as like the original as possible, based on the photograph the customer sent me. I carry out quality control myself so as to make sure that customers are satisfied. This is because we have to remember that these products are not toys, but rather decorations for display. So they have to be as attractive as possible, with rich colors.
I became a Bank Mandiri Coaching Partner a year ago and have since then received assistance with my capital needs. Bank Mandiri has also enrolled me in a business management training course, something that has been of great benefit to me. One of the benefits is that I have learned how to market my products through social networks, as well as through the AKMIL souvenir store in Magelang. I also work with Puskopad (the Army Cooperative) to sell souvenirs for military ceremonies.
PROGRAM KEMITRAAN
PARTNERSHIP PROGRAM
Mitra Binaan / Mentoring Partner
I PUTU KATRA ST Pemilik usaha ramuan perawatan tubuh
Owner of Bali Alus body-care productsDenpasar
I started out in business with my wife, whose hobby was making body-care creams. It all began with word-of-mouth, and before long lots of our friends were ordering our products as wedding souvenirs. Seeing how big the demand was, we decided to get serious about our business.
We market our body-care products under the brand name Bali Alus. They are all based on technical formulae and use only natural ingredients like cloves and virgin coconut oil. They are also produced using good cosmetic product procedures and have been approved by BPOM.
Initially, we marketed our products among housewives and young people, many of whom were personal friends of ours. In line with developments in technology, we now also market our products using social media and our website. I have also attended a number of expos and distributed brochures to expand our market. The results have been good, and our turnover now stands at between Rp 100 million and Rp 150 million per month.
I have benefitted in a lot of ways since becoming a Bank Mandiri Coaching Partner, including receiving a working capital loan. IN addition, Bank Mandiri has provided me with business management, marketing and export procedures training. Through our participation in exhibitions, sponsored by Bank Mandiri, we have benefitted from the opportunity to introduce Bali Alus products to a wider market.
Laporan Tahunan PKBL Mandiri 2011 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kesungguhan Dalam Membangun Indonesia yang Mandiri
TESTIMONIALS & OPINIONSTESTIMONI & OPINI
UPAYA KOMPREHENSIF DAN SISTEMIK MENGEMBANGKAN WIRAUSAHA
Program Wirausaha Muda Mandiri (WMM) merupakan
salah satu contoh program CSR yang tidak terjebak
sekadar seremonial belaka. Setiap tahun saya melihat
bagaimana dampak positif program ini secara
langsung. Program ini juga berjalan secara sistemik
karena merangkul universitas-universitas di berbagai
daerah di Indonesia.
Program ini selain menumbuhkan minat wirausaha
di usia muda juga secara langsung membantu
dan memberi kesempatan untuk berkembang
bagi para calon maupun wirausahawan baru
di Indonesia. Menyenangkan melihat kreativitas
dan semangat anak muda yang difasilitasi oleh
Bank Mandiri, sehingga bukan sebuah impian
yang muluk-muluk bila di kemudian hari jumlah
wirausaha Indonesia akan berkembang pesat.
Saat menjadi pembicara dalam acara talkshow
WMM pada tahun lalu, saya sampaikan agar para
wirausahawan muda perlu menjalankan bisnis
yang YOUNIQUE. Maksudnya, bukan saja bisnis
yang mereka sangat sukai namun juga kreatif
dan berbeda dari yang ada di pasaran serta bisa
berdampak positif sesuai dengan kapasitas mereka
masing-masing.
Tahun ini, seiring dengan berkembangnya bisnis
para pebisnis muda tersebut, saya mengajak
104103
YORIS SEBASTIAN
Pebisnis Kreatif / Creative Industries Entrepreneur
COMPREHENSIVE AND SYSTEMATIC EFFORTS TO FOSTER ENTREPRENEURSHIP
The Mandiri Young Entrepreneur (WMM) Program is
a good example of a CSR program that is not stuck
at the window-dressing level. Every year, I have seen
for myself just how beneficial this program is. It is also
conducted in a systematic manner by involving the
participation of universities all around Indonesia.
Besides encouraging entrepreneurship at a young
age, the Mandiri Young Entrepreneur Program
also provides direct help and assistance to new
entrepreneurs or would-be entrepreneurs in
Indonesia. It is a true joy to witness the creativity
and zeal of these young people who are facilitated
by Bank Mandiri. Thanks to this program, it is not
beyond the realm of possibility that the number of
Indonesian entrepreneurs us set to increase rapidly in
the future.
As a speaker at WMM events last year, I told the
young entrepreneurs to focus on being “YOUNIQUE.”
This means that they should focus not just on the
business side, but also on being creative, being
different from their competitors, and on making a
real difference, in line with their respective capacities.
This year, as the scale of the young entrepreneurs’
businesses expands, I am encouraging them to
not just provide jobs through their businesses, but
also to promote the emergence of other young
mereka bukan saja membuka lapangan pekerjaan
melalui bisnis yang mereka jalankan, namun juga
membuka jalan untuk hadirnya para wirausahawan
baru. Jadi saya juga sebarkan semangat untuk
berkolaborasi dengan sesama wirausahawan
lainnya dan bagaimana mereka menjalankan
konsep saling menguntungkan untuk ekosistem
mereka.
Poin ini penting menurut saya karena
sebelumnya masih banyak wirausahawan
yang hanya memikirkan usaha mereka sendiri
tanpa memikirkan ekosistem mereka, sehingga
sulit mendapatkan kesuksesan dan kerjasama
jangka panjang. Era kolaborasi akan membuat
dunia wirausaha Indonesia semakin kuat dan
dengan banyaknya wirausahawan yang mecetak
wirausahawan baru maka persentase wirausahawan
Indonesia bisa semakin besar dan mendekati
jumlah ideal dalam satu negara.
Selalu salut dan bangga melihat keberhasilan para
wirausaha muda pemenang dan finalis WMM,
apalagi dalam usia mereka yang masih muda,
namun skala bisnisnya lumayan besar. Mereka
terlihat sangat kreatif dalam mengembangkan
usaha. Banyak bisnis yang tidak saya sangka,
namun bisa mendatangkan omzet yang luar biasa
tingginya.
Namun setelah beberapa tahun mengamati
profile usaha para finalis WMM, saya melihat
masih banyak jenis usaha yang sejenis dan mirip
dengan usaha para finalis tahun sebelumnya. Saya
berharap ke depannya lebih banyak lagi variasi
bisnis yang dikembangkan. Selain itu saya berharap
para pemenang WMM semakin berkibar dan bisa
menjadi contoh dan teladan bagi calon wirausaha
muda lainnya.
Menurut saya program pengembangan para
pemenang dan beberapa finalis yang potential
masih perlu dikembangkan. Hal ini saya saya
temukan setelah menyempatkan diri berbincang
dengan mereka saat berpameran. Selain itu perlu
roadshow ke berbagai daerah untuk memberi
inspirasi kepada para calon wirausahawan muda
untuk juga berani mencoba jenis usaha yang lebih
beragam dan lebih mengembangkan potensi
daerah serta kearifan lokal secara maksimal.
OPINI
OPINION
entrepreneurs. Essentially, I’m urging them to
collaborate with other entrepreneurs and apply
the concept of mutual benefit in their respective
ecosystems.
This is important in my view as many entrepreneurs
only think about their own businesses and never
consider the ecosystems in which they operate.
As a result, long-term success and long-term
collaboration are difficult to achieve. The era of
collaboration that I am promoting will make
Indonesian businesses stronger, with existing
entrepreneurs encouraging the emergence of
new entrepreneurs. In this this way, the percentage
of Indonesian entrepreneurs will increase and
eventually approach the ideal figure for a country
like Indonesia.
It always makes me proud to see the successes of the
WMM winners and finalists, especially considering
how young they are. They all demonstrate the
utmost creativity in developing their businesses.
Many of them have started up businesses that
I would never have even dreamed of, but all of
them have been able to achieve remarkably high
turnovers.
Nevertheless, after observing the profiles of WMM
finalists for the last few years, I have noticed that
year after year the same types of business tend to
predominate. I hope to see greater variety in the
years to come. I would also like to see WMM finalists
act more as role models for other potential young
entrepreneurs.
In my opinion, the mentoring program for winners
and finalists needs to be further developed. I came
to this conclusion after talking to WMM participants
about the difficulties they face. In addition, a road
show needs to be brought around the country to
provide inspiration to potential young entrepreneurs
who are courageous enough to try their hands
at less common types of business, and willing to
harness the potential and local wisdom of their
regions to the maximum.
Laporan Tahunan PKBL Mandiri 2011 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kesungguhan Dalam Membangun Indonesia yang Mandiri
TESTIMONIALS & OPINIONSTESTIMONI & OPINI
PROGRAM UNTUK MASA DEPAN YANG LEBIH CERAH
Kekuatan sejati setiap negara bukan terletak pada kekuatan senjatanya. Namun kekuatan sejati tersebut terdapat pada kekuatan perekonomian yang dimiliki negara bersangkutan. Sejarah memberikan pelajaran bahwa tidak sedikit negara yang mengalami kemunduran bahkan kehancuran disebabkan oleh runtuhnya sendi-sendi perekonomiannya. Maka dari itu, untuk membangun Indonesia yang Lebih Baik dan Lebih Kuat sangat diperlukan penguatan sendi-sendi perekonomian.
Sektor ekonomii riil merupakan salah satu sendi yang memiliki pengaruh besar untuk memperkuat sendi perekonomian setiap negara. Kuat atau lemahnya sektor ekonomi riil dapat dilihat dari indikator banyaknya jumlah pelaku usaha mulai dari skala mikro, kecil, menengah hingga besar. Upaya untuk melipatgandakan jumlah wirausaha tidak semata tanggung jawab dari pemerintah semata. Perlu dukungan semua pihak termasuk diantaranya adalah kalangan akademisi dan kalangan dunia usaha. Inilah yang lazim disebut sinergi Business, Intelectual, dan Government.
Bank Mandiri diakui memiliki track record unggulan sebagai bank nasional terbesar dan terbaik. Prestasi tersebut semakin terasa manfaatnya sejalan dengan upaya Bank Mandiri menjalankan corporate social responsibility (CSR) dengan menstimulus lahirnya lebih banyak lagi wirausaha melalui Wirausaha Muda Mandiri (WMM). Program WWM yang dilaksanakan tahunan mulai 2007 hingga kini benar-benar
106105
Dr. ELLY MUNADZIROH, drg., MS. Ketua Pusat Pembinaan Karir dan KewirausahaanUniversitas Airlangga, SurabayaHead of the Career and Entrepreneurship Development Center, Airlangga University, Surabaya
PROGRAM FOR A BRIGHTER FUTURE
A nation’s real strength does not lie in military power, but rather in its economic power. History shows us that many countries have experienced decline, even destruction, as a result of economic problems. Thus, in order to build a better and stronger Indonesia, we need a strong economy.
The real sector has a major influence on the economic strength of a nation. The strength or weakness of the real sector can be seen from such indicators as the number of people engaged in business, from the micro and small enterprise level up to the large-scale level. Increasing the incidence of entrepreneurship cannot be left up to the government alone. Rather, the effort needs to be supported by all sides, including academia and the business community. This is what is normally referred to as the “business, intellectuals and government” model.
Bank Mandiri has a widely recognized track record as the country’s largest and best bank. This is a major advantage for the bank in the implementation of its Corporate Social Responsibility efforts, including the fostering of entrepreneurship through the Mandiri Young Entrepreneur Program (WMM). The WMM, which has been in existence since 2007, has had a made a real contribution to Indonesia by promoting new entrepreneurs and new businesses.
The WMM is much more than a competition for cash
memberikan kontribusi riil kepada negeri untuk mencetak wirausaha-wirausaha baru.
Program ini tidak sekadar kompetisi demi meraih hadiah uang atau penghargaan bergengsi lainnya. Lebih dari itu, follow up yang diberikan oleh Bank Mandiri kepada para peserta WMM terpilih pasca lomba adalah berupa peningkatan kapasitas dan kemampuan dalam berwirausaha. Sehingga tingkat sustainability usaha yang sudah dijalankan oleh para peserta bisa bertahan dalam jangka waktu yang panjang. Selain itu, Program WMM mampu menjadi sarana promosi bagi para peserta WMM untuk terus mengenalkan produk dan perusahaannya kepada khalayak publik.
Dari tahun ke tahun, variasi usaha yang diajukan oleh para peserta semakin beragam. Fakta tersebut menunjukkan tingkat kreatifitas masyarakat dalam berwirausaha dipengaruhi secara tidak langsung oleh program WMM. Karena Program WMM menetapkan penilaian dalam setiap jenjang seleksinya memasukkan variabel inovatif dengan proporsi yang cukup besar. Selain itu, WMM mampu menarik minat dari para peserta hampir merata dari seluruh pelosok nusantara. Terbukti minat masyarakat untuk berwirausaha meningkat berkat dorongan dan daya tarik dari program WMM.
Lebih lanjut, Program WMM memicu kampus-kampus yang ada di Indonesia untuk berpartisipasi aktif membina dan melakukan pendampingan kewirausahaan kepada mahasiswa maupun lulusannya. Sehingga dosen kampus pun terpicu untuk bisa menghasilkan kader-kader wirausaha unggulan yang kemudian hari diikutsertakan dalam program WMM. Maka dari itu, Bank Mandiri melebarkan impact WMM hingga kepada dosen pembina kewirausahaan. Langkah kongkret yang dilakukan Bank Mandiri dengan menawarkan dan memilih dosen-dosen kewirausahaan tiap kampus mengikuti pelatihan menjadi seorang Business Coach. Dosen Universitas Airlangga juga masih terpilih dari sekian banyak kandidat untuk mengikuti pelatihan Business Coach agar bisa lebih baik lagi menyiapkan mahasiswanya menjadi seorang wirausaha unggulan.
Maka akhir kata, Program WMM Bank Mandiri wajib didukung oleh semua pihak dan wajib terus diselenggarakan secara kontinyu dan bahkan patut diikuti oleh institusi lainnya. Demi penguatan sektor ekonomi riil yang akan mampu menjadikan Indonesia sebagai negeri adidaya di bidang ekonomi. WMM benar-benar membangun negeri.
OPINI
OPINION
prizes or prestigious awards. Rather, the follow-up provided by Bank Mandiri to the selected WMM participants after the competition is of great benefit to increasing their capacity and capabilities in the entrepreneurship field, thereby helping to ensure the long term sustainability of their businesses. IN addition, the WMM helps to promote the products of participants to the public at large.
From year to year, the variety of the businesses taking part in the WMM has been increasing. This shows that creativity in society is being indirectly fostered by the WMM. This is because the innovation variable accounts for a significant proportion of a participant’s score at each stage of the WMM judging process. The WMM has also been able to draw participants from just about every corner of the country, something that also shows that the spirit of entrepreneurship in Indonesian society is on the increase thanks to the encouragement provided by the WMM.
Furthermore, the WMM has encouraged universities around the country to take part in actively encouraging and providing mentoring for entrepreneurship among their students and alumni, while lecturers have an incentive to work hard to inculcate entrepreneurship among their students so that they can participate in the WMM. So, Bank Mandiri has succeeded in spreading the beneficial influence of the WMM throughout Indonesia’s higher education sector. As a concrete measure in this respect, Bank Mandiri selects entrepreneurship lecturers from each university to participate in training as business coaches. Lecturers from Airlangga University have also been selected to take part in business coach training so as to be able to prepare their students to become successful entrepreneurs.
In conclusion, the Bank Mandiri WMM Program deserves the support of everyone and must continue. In fact, it needs to be emulated by other organizations as it is only through a strong real economy that Indonesia will become an economic superpower. The WMM is truly building up our country.
Laporan Tahunan PKBL Mandiri 2011 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kesungguhan Dalam Membangun Indonesia yang Mandiri
TESTIMONIALS & OPINIONSTESTIMONI & OPINI
108107
KERJASAMA MENANGGULANGI TB PARU
Perkumpulan Pemberantasan Tuberculosis Indonesia (PPTI) adalah Lembaga Swadaya Masyarakat yang bersifat sosial kemanusiaan dengan tujuan membantu pemerintah dalam pencegahan terhadap penyakit TB paru. Tugas PPTI memberikan penyuluhan seluas-luasnya kepada masyarakat dan ikut membantu menemukan masyarakat yang menderita TB paru agar segera diobati hingga tuntas. Langkah lain yang dilakukan adalah memberikan santunan kepada pasien yang tidak mampu.
Upaya pencegahan TB paru perlu dilakukan secara bersungguh-sungguh karena merupakan salah satu penyakit sangat menular. Setiap tahun di Indonesia ditemukan 450.000 kasus baru, sehingga Indonesia menduduki peringkat 4 di dunia dengan jumlah TB paru terbanyak setelah India, China dan Afrika Selatan.
Penyakit ini juga merupakan penyebab kematian nomor 1 di antara penyakit menular dan merupakan peringkat 3 dari 10 penyakit pembunuh tertinggi di Indonesia. Selain itu pada usia 5 tahun ke atas, TB paru merupakan penyebab kematian nomor 4 di perkotaan setelah stroke, diabetes dan hipertensi (Riset Kesehatan Dasar 2004) dan nomor 2 di pedesaan setelah stroke (Riset Kesehatan Dasar 2007).
Penyakit TB paru sangat erat hubungannya dengan kemiskinan, sehingga kebanyakan pasien TB paru adalah dari golongan masyarakat tidak mampu. Dengan demikian, penyakit TB paru tidak hanya masalah kesehatan,
RATIH SISWONO YUDOHUSODOKetua Umum PPTI
(Perkumpulan Pemberantasan Tuberculosis Indonesia)
General Chairwoman of the Indonesian Tuberculosis
Eradication Society (PPTI)
WORKING TOGETHER TO COMBAT TB
The Indonesian Tuberculosis Eradication Society (PPTI) is a Non-Governmental Organization working in the humanitarian field that focuses on helping the government prevent TB. The work of the PPTI involves outreach to as many people as possible and helping identify TB sufferers so that they can receive medical treatment until they have fully recovered. We also provide assistance to patients from poor backgrounds.
The fight against TB has to be fought with the utmost seriousness as the disease is highly contagious. Some 450,000 new cases are identified in Indonesia every year, making this country the fourth worst in the world in terms of the number of cases after India, China and South Africa.
TB is also the No. 1 cause of death among infectious diseases and is ranked third among the top ten most deadly diseases in Indonesia. Furthermore, from the age of five upwards, TB is the No. 4 cause of death in urban areas after strokes, diabetes and hypertension (Basic Health Research 2004) and the No. 2 cause of death in rural areas after strokes (Basic Health Research 2007).
TB is very closely related to poverty, with most TB patients coming from the lower income groups. Thus, TB is not only a health problem, and it will not be possible for the government, through the Ministry of Health, to eradicate it on its own. Rather, a whole range of actors need to be involved, including state
sehingga penanganannya tidak mungkin dilakukan hanya oleh pemerintah saja cq. Kementerian Kesehatan, tetapi memerlukan dukungan dan peran serta berbagai pihak, termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Beruntung, komitmen dari berbagai institusi dan lembaga, termasuk BUMN, sangat tinggi. Komitmen ini terwujud dalam bentuk dukungan sumber daya (SDM, dana, peralatan dan berbagai pedoman). Hal inilah antara lain bentuk kerjasama antara Bank Mandiri dengan PPTI dalam menanggulangi penyakit TB paru.
PPTI memiliki sumber daya berupa tenaga dan fasilitas kesehatan berupa Klinik Jakarta Respiratory Center Kebayoran Lama, Klinik Baladewa Tanah Tinggi dan Klinik Muara Angke Tanjung Priok. Klinik-klinik ini memadai untuk pengobatan pasien TB sampai sembuh. Layanan dari berbagai klinik inilah yang disinergikan dengan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Bank Mandiri.
Sebagian besar pasien TB yang dilayani Klinik-klinik PPTI adalah masyarakat dari golongan tidak mampu. Mereka inilah yang memperoleh manfaat langsung kerja sama antara PPTI dan Bank Mandiri. Manfaat lainnya, pasien yang diobati sampai sembuh di Klinik-klinik PPTI tentunya tidak menularkan penyakit TB di lingkungannya masing-masing. Dengan demikian, selain mengobati pasien sampai sembuh, kerja sama antara PPTI dan Bank Mandiri juga mencegah penularan TB di masyarakat.
Jumlah penderita TB yang diobati di Klinik-Klinik PPTI meningkat setelah adanya bantuan biaya pengobatan dari Bank Mandiri. Para pasien sangat terbantu karena tidak perlu lagi membayar biaya konsultasi dokter, biaya pemeriksaan dahak, rontgen dan mantoux test untuk penderita TB anak. Selain itu pasien juga tidak perlu memikirkan uang transpor saat mengambil obat, setiap bulan dua kali.
Pasien yang diobati di Klinik-klinik PPTI sejak tahun 2004 -2011 sebanyak 8.337 penderita dan yang berhasil disembuhkan sebanyak 7.318 penderita atau dengan angka kesembuhan 96,5%, di atas target pemerintah sebesar 85%.
Ke depannya, kerja sama ini akan diperluas, tidak hanya meliputi pengobatan, tetapi juga pendidikan kepada masyarakat untuk menjadi pengawas minum obat (PMO). Sebagaimana diketahui PPTI juga mempunyai keterbatasan anggaran untuk penyuluhan dan pendidikan kader.
OPINI
OPINION
enterprises.
Fortunately, the commitment on the part of various organizations and institutions, including state enterprises, is very strong. This commitment is realized through support in the form of resources (human and financial resources, equipment and manuals). This includes collaboration between Bank Mandiri and the PPTI for the eradication of TB.
The PPTI has trained medical personnel at its disposal, and operates a number of health facilities, including the Jakarta Respiratory Center in Kebayoran Lama, Baladewa Clinic in Tanah Tinggi and the Muara Angke Clinic in Tanjung Priok. These clinics are assisted in providing services by Bank Mandiri’s Environmental Development and Partnership Program.
The majority of the TB sufferers treated at PPTI clinics are from the lower income groups. It is these people who benefit directly from the collaboration between PPTI and Bank Mandiri. As an additional benefit, the fact that TB sufferers receive treatment until they have fully recovered means that they do not pass on TB to those around them. Thus, besides restoring TB sufferers to health, the cooperation between the PPTI and Bank Mandiri also helps prevent the spread of TB in the community.
The number of patients receiving treatment at PPTI clinics has increased since Bank Mandiri started providing assistance with the cost of treatment. This has been a great boon for patients as they no longer have to pay to consult with a doctor, for laboratory tests, X-Rays, and Mantoux tests in the case of children. In addition, patients no longer need to worry about the cost of transportation to get to the clinic twice a month for treatment.
Between 2004 and 2011, a total of 8,337 TB patients have been treated at PPTI clinics, with 8,337 of them making full recoveries. Thus, we have a recovery rate of 96.5%, well above the government target of 85%.
For the future, we plan to expand our collaboration so that it is not just confined to treatment, but will also extend to public education. Such collaboration is of great benefit as the PPTI only has limited funds for outreach work and the training of public health volunteers.
Laporan Tahunan PKBL Mandiri 2011 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kesungguhan Dalam Membangun Indonesia yang Mandiri
TESTIMONIALS & OPINIONSTESTIMONI & OPINI
110109
INVESTASI MASA DEPAN
Guru dan Mahasiswa adalah dua aset yang
paling mahal di negeri ini. Guru memegang
peran penting dalam membentuk karakter
anak negeri yang cerdas dan bermutu, sedang
mahasiswa adalah figur calon pemimpin di masa
depan. Saya percaya bahwa Bank Mandiri sudah
mempertimbangkan nilai strategis ini ketika
mengajak TEMPO untuk menyelenggarakan
bersama seri workshop penulisan ilmiah populer
bertajuk “Meningkatkan Pemahaman Konseptual
dalam Penulisan Ilmiah Populer” bagi guru
dan mahasiswa di lima kota di Indonesia, yakni
Serang, Purwokerto, Surabaya, Makassar, dan
Mataram.
Bagi TEMPO, ajakan ini adalah sebuah
kehormatan. Terutama karena spirit program
yang diinisasi Bank Mandiri memiliki nafas yang
sama dengan TEMPO yakni mencerdaskan
kehidupan bangsa. Ini merupakan investasi bagi
masa depan bangsa ini.
Pilihan menyelenggarakan program workshop
penulisan ilmiah popular bagi guru dan
mahasiswa adalah tepat dan strategis. Terutama
karena program ini dilaksanakan dengan
melibatkan perguruan tinggi di dalamnya.
Sebagai sebuah sinergi, kolaborasi bank-media-
BAMBANG HARYMURTI Direktur Utama PT Tempo Inti Media TbkPresident Director of PT Tempo Inti Media Tbk
INVESTING IN THE FUTURE
Our teachers and our students are our two most
valuable assets. Our teachers play an essential
role in molding the character of our children and
turning them into well-educated and high-quality
human resources, while the ranks of our students
contain the future leaders of our country. I believe
that Bank Mandiri was taking these strategic
considerations into account when it invited
Tempo to work together on a series of workshops
on academic, but accessible, writing on Improving
Conceptual Understanding of Academic and
Accessible Writing.” The workshops, which were
aimed at teachers and students, were held in five
cities around Indonesia - Serang, Purwokerto,
Surabaya, Makassar, and Mataram.
For Tempo, the invitation from Bank Mandiri was
indeed an honor, particularly as the goal of the
Bank Mandiri program is shared the Tempo, that
is, to improve the intellectual level of society. This
program is an investment in the future of our
nation.
The focus of the program – the holding of
workshops on academic but accessible writing
for teachers and students -- is appropriate and
strategic as the delivery of the program will involve
the participation of higher education institutes.
perguruan tinggi dalam program ini, bisa
diharapkan akan melahirkan perubahan besar
yang mampu membuat Indonesia ini menjadi
lebih baik di masa depan.
Sebagai inisiasi awal, gagasan
menyelenggarakan seri workshop penulisan
yang dilaksanakan Bank Mandiri bersama TEMPO
di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang,
Universitas Jenderal Sudirman Purwokerto,
STESIA Surabaya, Universitas Hasanuddin
Makassar, dan Universitas Muhammadiyah
Mataram tahun 2011 lalu adalah sebuah
terobosan. Sebuah implementasi nyata dari
tanggungjawab sosial perusahaan. Bukan
semata dilakukan untuk kepentingan pencitraan
perusahaan, melainkan menanam investasi bagi
negeri ini di masa depan.
Rasanya tidak terlalu muluk, jika dikatakan
bahwa program ini adalah sebuah investasi bagi
masa depan Investasi dalam bentuk kekayaan
intelektual yang sudah tentu bersifat sustainable.
Tidak lekang dimakan usia dan takkan pernah
habis digali. Bayangkan, jika seorang guru
memiliki kecakapan dan kemampuan untuk
memahami secara konseptual setiap informasi
atau pengetahuan yang diserapnya, tentu
itu akan berimplikasi positif terhadap siswa-
siswa yang diajarnya. Demikian pula halnya
dengan mahasiswa, tentu akan akan tumbuh
dan berkembang menjadi pribadi yang lebih
berkualitas dari sisi cara berpikir maupun
bertindak.
Apa yang dilakukan Bank Mandiri melalui
program CSR yang diimplementasikan dalam
bentuk workshop ini, boleh dibilang sebuah
sumbangan yang besar bagi Indonesia. Paling
tidak, inisiatif ini, bisa menginspirasi lebih banyak
perusahaan lain untuk berbuat lebih dari
sekadar pencitraan. Sebuah langkah yang patut
diapresiasi.
OPINI
OPINION
The synergy between the banking industry, media
and higher education institutes that is created
by the program should help bring about a major
change that will make Indonesia a better country
in the future.
The program got off to a good start in 2011
with the holding of workshops by Bank Mandiri,
in collaboration with Tempo, at Sultan Ageng
Tirtayasa University in Serang, Jenderal Sudirman
University in Purwokerto, STESIA in Surabaya,
Hasanuddin University in Makassar, and the
Muhammadiyah University in Mataram. These
workshops represented a concrete manifestation
of corporate social responsibility. This was not just
about corporate image, but rather about investing
in this country’s future.
It is not an exaggeration to characterize this
program as an investment in the future. It is also a
sustainable investment in our intellectual assets.
These are things that do not diminish with age, or
that we will ever run out of. If a teacher has the skill
and competence to understand at a conceptual
level all of the information and knowledge that
he or she has absorbed, this will obviously have a
beneficial impact on his or her students. They will
be able to grow and develop into higher quality
individuals from the perspectives of their way of
thinking and acting.
What Bank Mandiri is doing through its
CSR program and these workshops may be
characterized as a major contribution to
Indonesia. Hopefully, this initiative will inspire
other large companies to do more in the CSR
arena than just working to improve their images.
This step by Bank Mandiri is worthy of note and
appreciation.
Laporan Tahunan PKBL Mandiri 2011 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kesungguhan Dalam Membangun Indonesia yang Mandiri
TESTIMONIALS & OPINIONSTESTIMONI & OPINI
LAPORAN KEUANGAN
FINANCIAL REPORT
Laporan Tahunan PKBL Mandiri 2011 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
LAPORAN TAHUNANPROGRAM KEMITRAAN &
BINA LINGKUNGAN
2 0 1 1PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Plaza Mandiri Jl. Jenderal Gatot Subroto
Kav. 36-38 Jakarta 12190 Indonesia
Tel. (62 21) 526 5045
Facs. (62 21) 527 5577
Call Center (62 21) 5299 7777, 14000
www.bankmandiri.co.id
top related