sap pendkes dm - copy.docx
Post on 03-Feb-2016
13 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PRE-PLANNING
PENDIDIKAN KESEHATAN
PENGERTIAN, TANDA GEJALA DAN CARA PENANGANAN DIABETES MELLITUS
Disusun untuk Memenuhi Tugas Program Profesi Ners Stase Komunitas
Dosen Pembimbing : Rita Hadi W., S.Kp., M.Kep.Kom.
Oleh:
DESTINI PUJI LESTARI
220201152110012
PROGRAM PROFESI NERS XXVI
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
2015
PRE-PLANNING
PENDIDIKAN KESEHATAN
PENGERTIAN, TANDA GEJALA, DAN CARA PENANGANAN DIABETES MELLITUS
Pokok bahasan : Perawatan dan pencegahan diabetes mellitus
Sasaran : Warga Lansia RW X Kelurahan Padangsari
Waktu : 16.00 – 16.30 WIB
Pertemuan ke : Satu
Tanggal : 30 Oktober 2015
Tempat : Balai pertemuan warga RT 03
Penyuluh : Destini Puji Lestari
A. Latar Belakang
Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu penyakit menahun yang ditandai oleh kadar
glukosa darah melebihi normal dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein
yang disebabkan oleh kekurangan hormon insulin secara relatif maupun absolut (Mistra,
2004). Jumlah penderita DM di dunia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan.
Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2003, jumlah penderita DM
mencapai 194 juta jiwa dan diperkirakan meningkat menjadi 333 juta jiwa di tahun 2025
mendatang, dan setengah dari angka tersebut terjadi di negara berkembang, termasuk negara
Indonesia. Angka kejadian DM di Indonesia menempati urutan keempat tertinggi di dunia
yaitu 8.4 juta jiwa (Maulana, 2009).
Berdasarkan hasil pengkajian di RW X kelurahan Padangsari kecamatan Banyumanik
dari tanggal 5 Oktober- 17 Oktober 2015 didapatkan hasil 16 lansia (9%) mengalami diabetes
mellitus. Dari hasil kuesioner pengkajian terkait pengetahuan mengenai DM terdapat 10
lansia dengan pengetahuan yang buruk. Oleh karena itu diperlukan pendidikan kesehatan
mengenai penyakit diabetes mellitus. Dari hasil diskusi dengan warga didapatkan hasil jika
pelaksanaan pendidikan kesehetan akan dilakukan pada hari Jumat, 30 Oktober 2015 pukul
16.00 WIB.
1
B. Tujuan
a. Tujuan Intruksional Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit, warga mampu menjelaskan
tentang pengertian DM, tanda dan gejala, faktor resiko, komplikasi, serta cara penanganan
DM.
b. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit, warga mampu :
1. Menjelaskan pengertian diabetes mellitus dengan minimal 80 % benar
2. Menjelaskan tanda dan gejala diabetes mellitus dengan minimal 80 % benar
3. Menjelaskan faktor resiko diabetes mellitus dengan 100 % benar
4. Menjelaskan komplikasi diabetes mellitus dengan 100 % benar
5. Menjelaskan cara penanganan diabetes mellitus dengan 100 % benar
C. Pokok Materi
Materi pendidikan kesehatan yang dirancang untuk memberikan pendidikan kesehatan warga
terkait diabetes mellitus adalah sebagai berikut :
1. Pengertian diabetes mellitus
2. Tanda dan gejala diabetes mellitus
3. Faktor resiko diabetes mellitus
4. Komplikasi diabetes mellitus
5. Cara penanganan diabetes mellitus
D. Metode
Metode pendidikan kesehatan yang digunakan adalah ceramah dan diskusi.
E. Media
Media pendidikan kesehatan yang digunakan adalah leaflet.
2
F. Setting Tempat
G. Pengorganisasian
Peran Tugas Mahasiswa
Penyuluh Menjadi pembicara saat pendidikan kesehatan
Memimpin jalannya diskusi
Destini Puji L.
Fasilitator Mendampingi dan mengarahkan klien selama pelaksanaan pendidikan kesehatan
Imaroh
Intan Cahya
Diana R.
Prima S.
Observer Mengamati pelaksanaan pendidikan kesehatan
Menyimpulkan hasil pendidikan kesehatan (Penilaian)
Kartika
Anis H.
3
Keterangan :
= Penyuluh
= Fasilitator
= Warga
= Observer
= Dokumenter
Dokumenter Mendokumentasikan proses pendidikan kesehatan
Fahmi S.
Fransisca A.
H. Strategi Pelaksanaan
KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
No
.
Tahapan Peralatan Waktu Kegiatan Respon
1. Pembukaan Multimedia 5 menit 1. Penyampaian salam
pembuka
2. Penyampaian kontrak
waktu
3. Jelaskan tujuan
4. Berikan reinforcment
positif
Warga
memberikan
tanggapan yang
positif pada
kegiatan
pendidikan
kesehatan tentang
diabetes mellitus.
2. Penyajian Ceramah
Leaflet
20 menit 1. Penyampaian
pengertian diabetes
mellitus
2. Penyampaian tanda
dan gejala diabetes
mellitus
3. Penyampaian faktor
resiko diabetes mellitus
4. Penyampaian
komplikasi diabetes
mellitus
5. Penyampaian cara
penanganan diabetes
mellitus
Warga
menunjukan
keseriusan dalam
mendengarkan
materi pendidikan
kesehatan dengan
selalu fokus
terhadap materi
dan aktif bertanya
hal-hal yang
belum dipahami
mengenai materi
pendidikan
kesehatan tentang
diabetes mellitus.
3. Penutup Ceramah 5 menit 1. Minta klien Warga aktif
4
menjelaskan kembali
tentang materi yang
disampaikan
2. Tanyakan perasaan
klien setelah diberikan
pendidikan kesehatan
3. Berikan reinforcement
positif
4. Berikan kesimpulan
hasil pendidikan
kesehatan.
bertanya
mengenai materi
pendidikan
kesehatan .
I. Materi
Terlampir (lampiran 1)
J. Pertanyaan dan Jawaban
Terlampir (lampiran 2)
K. Evaluasi
a. Evaluasi Persiapan
1. Mempersiapkan pre-planning 2 hari sebelum hari pelaksanaan.
2. Kontrak waktu dan tempat dengan warga 2 hari sebelum hari pelaksanaan.
3. Mempersiapkan media 1 hari sebelum hari pelaksanaan.
b. Evaluasi Proses
1. Ketepatan waktu kehadiran penyuluh dan tim
2. Kesesuaian implementasi dengan rencana yang telah disusun (Lampiran3)
3. Keaktifan warga saat pendidikan kesehatan.
c. Evaluasi Hasil
1. Evaluasi Hasil
a) Menjelaskan pengertian diabetes mellitus
b) Menjelaskan tanda dan gejala diabetes mellitus
c) Menjelaskan faktor resiko diabetes mellitus
d) Menjelaskan komplikasi diabetes mellitus
e) Menjelaskan cara penanganan diabetes mellitus
5
2. Indikator
a. Menjelaskan pengertian diabetes mellitus dengan minimal 80% benar
b. Menjelaskan tanda dan gejala diabetes mellitus dengan minimal 80 % benar
c. Menjelaskan faktor resiko diabetes mellitus dengan 100 % benar
d. Menjelaskan komplikasi diabetes mellitus dengan 100 % benar
e. Menjelaskan cara penanganan diabetes mellitus dengan 100 % benar
6
Lampiran 1 Materi Pendidikan Kesehatan
MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN
A. Pengertian Diabetes Mellitus
Diabetes mellitus (DM) yang dikenal dengan kencing manis adalah keadaan hiperglikemik
kronik akibat gangguan hormonal. Kadar gula dalam darah naik turun sepanjang hari dan
setiap saat, tergantung pada makanan yang masuk dan aktivitas fisik seseorang (Mistra, 2004).
Macam diabetes mellitus:
1. Diabetes mellitus tipe I (ketergantungan terhadap insulin)
Diabetes tipe 1 dicirikan dengan hilangnya sel penghasil insulin pada pulau-pulau
langerhans sehingga terjadi kekurangan insulin pada tubuh. Diabetes tipe ini diderita oleh
anak-anak maupun orang dewasa.
2. Diabetes mellitus tipe II (tidak ketergantungan terhadap insulin)
Diabetes tipe kedua ini disebabkan oleh kurang sensitifnya jaringan tubuh terhadap insulin.
Penderita harus menerapkan pola hidup sehat, yaitu mengonsumsi makanan bergizi
seimbang dan olah raga secara teratur biasanya penderita berangsur pulih.
B. Tanda dan Gejala
1. Banyak kencing (Poliuria)
Ginjal tidak dapat menyerap kembali gula yang berlebihan di dalam darah, gula ini
akan menarik air keluar dari jaringan, sehingga selain kencing menjadi sering dan
banyak, juga akan merasa dehidrasi atau kekurangan cairan.
2. Rasa Haus
Untuk mengatasi dehidrasi, rasa haus timbul dan akan banyak minum dan terus
minum. Kesalahan yang sering didapatkan adalah untuk mengatasi rasa haus, mencari
softdrink yang manis dan akibatknya gula darah semakin naik dan hal ini dapat
menimbulkan komplikasi akut yang membahayakan.
3. Berat badan turun
Sebagai kompensasi dari dehidrasi dan harus banyak minum, maka penderita mulai
banyak makan. Pada awalnya berat badan akan meningkat, akan tetapi lama kelamaan
otot tidak mendapat cukup gula untuk tumbuh maka jaringan lemak harus dipecah
untuk memenuhi kebutuhan energi.
4. Rasa seperti flu dan lemah
7
Keluhan diabetes dapat menyerupai sakit flu, rasa capek, lemah, dan nafsu makan
menurun. Pada diabetes, gula bukan lagi sumber energi karena glukosa tidak dapat
diangkut ke dalam sel untuk menjadi energi.
5. Mata kabur
Gula darah yang tinggi akan menarik keluar cairan dari dalam lensa mata, sehingga
lensa menjadi tipis, mata mengalami kesulitan untuk memfokus dan penglihatan
menjadi kabur
C. Faktor resiko
Faktor resiko terjadinya diabetes mellitus menurut Darmono (2007) adalah:
1. Keturunan
Apabila ibu, ayah, kakak, atau adik mengidap diabetes, kemungkinan terkena
diabetes lebih besar daripada yang menderita diabetes adalah kakek, nenek, atau
saudara ibu dan saudara ayah. Sekitar 50% penderita diabetes tipe 2 memiliki orang
tua yang menderita diabetes.
2. Ras atau etnis
Beberapa ras tertentu, seperti suku Indian di Amerika, Hispanik, dan orang Amerika
di Afrika memiliki resiko lebih besar terkena diabetes tipe 2.
3. Obesitas
Kegemukan adalah faktor resiko yang paling penting untuk diperhatikan. Sebab,
melonjaknya angka kejadian diabetes tipe 2 sangat terkait dengan obesitas. Lebih
dari 8 di antara 10 penderita diabetes tipe 2 adalah mereka yang obesitas. Makin
banyak jaringan lemak, jaringan tubuh dan otot akan makin resisten terhadap kerja
insulin, terutama bila lemak tubuh berada di daerah sentral. Lemak ini akan
memblokir kerja insulin sehingga glukosa tidak dapat diangkut ke dalam sel dan
menumpuk dalam peredaran darah.
4. Penyakit lain
Beberapa penyakit tertentu dalam prosesnya cenderung diikuti dengan tingginya
kadar glukosa darah di kemudian hari. Akibatnya, pasien juga bisa terkena diabetes.
Penyakit-penyakit itu antara lain: hipertensi, gout (pirai) atau radang sendi akibat
kadar asam urat dalam darah yang tinggi, penyakit jantung koroner, stroke, penyakit
pembuluh darah perifer, atau infeksi kulit yang berulang.
8
5. Usia
Risiko terkena diabetes akan meningkat dengan bertambahnya usia, terutama diatas
40 tahun, serta mereka yang kurang gerak badan, massa ototnya berkurang, dan berat
badannya makin bertambah.
6. Obat-obatan
Beberapa obat dapat meningkatkan kadar glukosa darah, dan bahkan bisa
menyebabkan diabetes. Bila mempunyai risiko terkena diabetes, harus memakai
obat-obatan ini dengan sangat hati-hati. Obat-obatan yang dapat menaikkan glukosa
darah antara lain adalah hormon steroid, beberapa obat anti-hipertensi, dan obat
menurunkan kolesterol.
D. Komplikasi Diabetes Mellitus
Bilous (2002) menyebutkan bahwa komplikasi dari diabetes dapat terjadi pada semua
organ atau semua sistem tubuh, misalnya saraf, jantung, pembuluh darah, ginjal, mata,
otak, dan lain-lain yaitu:
a) Kerusakan saraf (neuropati)
b) Kerusakan ginjal (Nefropati)
c) Kerusakan mata
d) Penyakit jantung
e) Hipertensi
f) Stroke
g) Impotensi
E. Penatalaksanaan Diabetes Mellitus
Menurut Smeltzer dan Bare (2002), tujuan utama terapi diabetes adalah mencoba
menormalkan akitivitas insulin dan kadar glukosa darah dalam upaya untuk mengurangi
terjadinya komplikasi vaskuler serta neuropatik. Ada lima komponen dalam pelaksanaan
diabetes mellitus antara lain:
1. Diet
Diet dan pengendalian berat badan merupakan dasar dari penatalaksanaan diabetes.
2. Latihan
Latihan sangat penting dalam penatalaksanaan diabetes karena efeknya dapat
menurunkan kadar glukosa darah dan mengurangi faktor resiko kardiovaskuler.
9
3. Pemantauan glukosa dan keton
Dengan melakukan pemantauan kadar glukosa darah secara mandiri penderita
diabetes kini dapat mengatur terapinya untuk mengendalikan kadar glukosa darah
secara optimal. Cara ini memungkinkan deteksi dan pencegahan hipoglikemia dan
hiperglikemia.
4. Terapi insulin
5. Mengikuti penyuluhan kesehatan
10
Lampiran 2 Pertanyaan dan Jawaban
A. Pertanyaan
1. Apa pengertian diabetes mellitus?
2. Bagaimana tanda dan gejala menderita diabetes mellitus ?
3. Faktor apa saja yang dapat menimbulkan penyakit diabetes mellitus?
4. Apa komplikasi dari diabetes mellitus?
5. Bagaimana cara menangani penyakit diabetes mellitus?
B. Jawaban
1. Diabetes mellitus (DM) yang dikenal dengan kencing manis adalah keadaan
hiperglikemik kronik akibat gangguan hormonal. Kadar gula dalam darah naik turun
sepanjang hari dan setiap saat, tergantung pada makanan yang masuk dan aktivitas fisik
seseorang
2. Banyak kencing (Poliuria), Rasa Haus, Banyak makan, Berat badan turun, Rasa seperti flu
dan lemah, Mata kabur
3. Keturunan, ras/etnis, obesitas, penyakit lain, obat-obatan
4. Kerusakan saraf (neuropati), Kerusakan ginjal (Nefropati), Kerusakan mata, Penyakit
jantung, Hipertensi, Stroke, Impotensi
5. Diet, latihan, pemantauan glukosa dan keton, insulin, pendidikan kesehatan
11
Lampiran 3 Tabel Evaluasi Proses
FORMAT EVALUASI PROSES
PENDIDIKAN KESEHATAN
PENGERTIAN, TANDA GEJALA DAN CARA PENANGANAN DIABETES MELLITUS
No Kegiatan Keterangan TTD
1 Penyampaian salam pembuka
2 Penyampaian kontrak waktu
3 Jelaskan tujuan
4 Berikan reinforcment positif
5 Penyampaian pengertian diabetes
mellitus
6 Penyampaian tanda dan gejala
diabetes mellitus
7 Penyampaian faktor resiko diabetes
mellitus
8 Penyampaian komplikasi diabetes
mellitus
9 Penyampaian cara penanganan
diabetes mellitus
10 Minta klien menjelaskan kembali
tentang materi yang disampaikan
11 Tanyakan perasaan klien setelah
diberikan pendidikan kesehatan
12 Berikan reinforcement positif
13 Berikan kesimpulan hasil pendidikan kesehatan.
Lampiran 4 Tabel Evaluasi Hasil
12
FORMAT EVALUASI HASIL
PENDIDIKAN KESEHATAN
PENGERTIAN, TANDA DAN GEJALA, SERTA KOMPLIKASI DIABETES MELLITUS
NO ASPEK YANG DINILAI
KLIEN
Warga 1
(%)
Warga 2
(%)
1 Menjelaskan pengertian diabetes mellitus
2 Menjelaskan tanda dan gejala diabetes mellitus
3 Menjelaskan faktor resiko diabetes mellitus
4 Menjelaskan komplikasi diabetes mellitus.
5 Menjelaskan cara penanganan diabetes mellitus
13
DAFTAR PUSTAKA
Mistra. (2004). 3 Jurus Melawan Diabetes Mellitus. Jakarta: Puspa Swara
Darmono. (2007). Naskah Lengkap: Diabetes Mellitus Ditinjau dari Berbagai Aspek Penyakit
Dalam. Semarang: CV Gunung Agung Semarang
Maulana, M. (2009). Mengenal Diabetes Mellitus: Panduan Praktis Menangani Penyakit
Kencing Manis. Jogjakarta: Penerbit Kata Hati
Bilous. (2002). Seri Kesehatan Bimbingan Dokter pada Diabetes. Jakarta: Dian Rakyat
Smeltzer, Suzanne C. dan Bare, Brenda G. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Brunner & Suddarth, Alih bahasa oleh Agung Waluyo. Jakarta: EGC
14
top related